ilmu pemerintahan

31
PENDAHULUAN Manusia diberikan suatu kesempurnaan, sebagai makhluk yang selalu berfikir setiap saat dalam kehidupannya. Melalui proses berfikir tersebut, manusia mengamati dan menyimpan apa yang tlah dilihat dalam otak, dan proses itu membuahkan pengetahuan. Selain menghasilkan pengetahuan melalui proses berfikir manusia juga menghasilkan ilmu. Ilmu sangat berbeda dengan pengetahuan, ilmu merupakan serangkaian pengetahuan yang tersusun secara logis dan sistematis serta telah teruji kebenarannya. Sedangkan pengetahuan adalah pengamatan yang disusun secara sistematis. Jelasnya, factor pengujian inilah yang membedakan dan memberikan karakteristik yang unik pada proses keilmuan, yang membawa konsekuensi diperlukannya pengujian empiris terhadap khasanah teoritis 1

description

ilmu pemerintahan

Transcript of ilmu pemerintahan

PENDAHULUAN

Manusia diberikan suatu kesempurnaan, sebagai makhluk

yang selalu berfikir setiap saat dalam kehidupannya. Melalui

proses berfikir tersebut, manusia mengamati dan menyimpan apa

yang tlah dilihat dalam otak, dan proses itu membuahkan

pengetahuan. Selain menghasilkan pengetahuan melalui proses

berfikir manusia juga menghasilkan ilmu. Ilmu sangat berbeda

dengan pengetahuan, ilmu merupakan serangkaian pengetahuan

yang tersusun secara logis dan sistematis serta telah teruji

kebenarannya. Sedangkan pengetahuan adalah pengamatan yang

disusun secara sistematis. Jelasnya, factor pengujian inilah yang

membedakan dan memberikan karakteristik yang unik pada proses

keilmuan, yang membawa konsekuensi diperlukannya pengujian

empiris terhadap khasanah teoritis ilmu-ilmu. Melalui proses

penilaian yang berkelanjutan ini, terbentuklah sebuah mekanisme

perbaikan ilmu secara terus menerus, sehingga sebuah kesalahan

teoritik, cepat atau lambat akan diperbaiki oleh umpan balik hasil

kajian teoritis.

Sebagai suatu ilmu, pada dasarnya politik memiliki ruang

lingkup yang sangat luas tidak hanya satu cara untuk mewujudkan

tujuan, tetapi juga membicarakan Negara, karena mempelajari.

1

politik pasti akan juga menyelidiki Negara sebagai lembaga

politik yang mempengaruhi hidup masyarkat, jadi Negara dalam

keadaan bergerak. Selain itu politik menyelidiki ide-ide, asas-asas,

sejarah pembentukan Negara, hakikat Negara serta bentuk dan

tujuan Negara, disamping menyelidiki elit politik, peranan partai

politik, dan pemilihan umum.

2

ILMU POLITIK SEBAGAI ILMU PENGETAHUAN

Beberapa ilmuan memberikan pendapatnya tentang ilmu politik:

1. The Liang Gie

lmu sebagai sekelompok pengetahuan teratur yang

membahas sesuatu sasaran tertentu dengan pemusatan

perhatian kepada satu atau segolongan masalah yang terdapat

pada sasaran itu untuk memperoleh keterangan-keterangan

yang mengandung kebenaran.

2. Van Poelje

Ilmu adalah tiap kesatuan, dimana masing-masing bagian

bergantung satu sama lain yang teratur secara pasti menurut

asas-asas tertentu.

3. S. Abu Bakar

Ilmu adalah suatu pendapat atau buah pikiran yang

ilmiah, yaitu pendapat atau buah pikiran, yang memenuhi

persyartan ilmu pengtahuan terhadap suatu bidang masalah

tertentu.

4. Soerjono Soekanto

3

Secara pendek dapat dikatakan bahwa ilmu pengetahuan

adalah pengetahuan yang tersusun secara sistematis dengan

menggunkan kekuatan pemikiran, pengetahuann dimana

selalu dapat diperiksa dan ditelaah dengan kritis oleh setiap

orang yang mengetahuinya. Unsur-unsur yang merupakan

bagian:

a. Pengetahuan

b. Tersusun secara sistematis

c. Menggunakan pemikiran

d. Dapat dikontrol secara kristis oleh orang lain atau umum.

5. Sondan Siagian

Ilmu pengetahuan dapat di defenisikan sebagai suatu objek

ilmiah yang memiliki sekelompok prinsip, rumus melewati

percobaan yang sistematis dilakukan berulang kali telah teruji

kebenarannya, prinsip-prinsip, dalil-dalil dan rumus-rumus

mana dapat diajarkan dan dipelajari.

6. Sutrisno Hadi

Ilmu pengetahuan sebenarnya tidak lain adalah suatu

kumpulan dari pengalaman-pengalaman dan pengetahuan-

pengetahuan dari sejumlah orang yang dipadukan dalam

suatu bangunan yang teratur.

4

Serangkaian pengetahuan akan layak untuk disebut ilmu

pengetahuan, jika ia memenuhi atau dapat memberi jawaban atas

tiga unsur pokok atau kajian pokok alam sebuah ilmu, yakni

ontologi, epistemologi, dan aksiologi.

Ontologis secara umum membahas tentang apa yang ingin

kita ketahui dan seberapa jauh kita ingin tahu, serta menjawab

pertanyaan tentang “ada” dan “realitas” tentang sesuatu. Dengan

kata lain, meninjau persoalan secara ontologis adalah mengadakan

penyelidikann terhadap sifat dan realitas dengan refleksi rasional

serta analisis dan sintesis logika. Karenanya, ilmu harus sistematis,

dan memiliki objek tertentu, baik objek formal maupun objek

materi, terminologi, metodologi, filsafat dan teori khas serta

bersifat umum.

Epistemologi, berasal dari kata Yunani, yaitu “Episteme”

yang berarti pengetahuan. Persoalan pokok yang dipertanyakan

adalah tentang bagaimana sesuatu kebenaran itu dating dan

bagaimana kita mengetahuinya, bagimamana pula kita

membedakan antara yang benar dan salah. Karena epistemologi

mempertanyakan bagaimana suatu ilmu itu, bagaimana pula kita

mempertanyakan sebagai berikut:

a. Bagaimana terminologi

b. Bagaimana metodologinya

5

c. Bagaimana sistematikanya

d. Bagaimana teori atau tekniknya

e. Bagaimana asas atau dasarnya.

Aksiologi adalah penerapan ilmu. Penerapan ilmu

pengetahuan itu dapat diketahui pertama-tama klasifikasinya,

kemudian dengan melihat tujuan ilmu itu sendiri, dan yang

terakhir perkembangan ilmu tersebut. Pada penerapannya, ilmu

dapat dibedakan atas ilmu murni dan ilmu terapan, ataukah berada

diantara ke 2 jenis ilmu tersebut. Sedangkan kaitannya dengan

fungsi yang dimilikinya, ilmu dapat dibedakan atas ilmu teoritis

rasional dan ilmu empiris praktis atau yang berada diantara kedua

jenis ilmu tersebut.

DEFENISI ILMU POLITIK

Robert A. Dahl mengatakan bahwa ilmu polotik adalah

tentunya ilmu mengenai politik, dari pada suatu usaha dari analisis

sistematik untuk menemukan kerumitan yang membingungkan

yang lebih spesifik lagi apapun prinip yang dapat bertahan dari

lebih luas dan leih umum secara signifikan.

Wilbur White mengatakan bahwa ilmu politik adalah

ilmu yang mempelajari asal mula, bentuk, proses Negara dan

pemerintahan.

6

Roger F. Soultau, ilmu politik adalah ilmu yang

mempelajari Negara, tujuan Negara, dan lembaga-lembaga yang

akan melaksanakan tujuan-tujuan itu, hubungan antara Negara

dengan warga Negaranya serta dengan Negara-negara lain.

Harold G. Laswell mengatakan bahwa ilmu politiknya

adalah ilmu tentang kekuasaan.

Ilmu politik mempelajari hal-ikhwal Negara maksudnya ilmu

politik adalah ilmu yang peduli dengan Negara yang

berusaha untuk mengerti dan memahami Negara dalam

kondisinya, yang sungguh alami, dalam bentuk yang

bermacam-macam atau pengumuman pembangunan.

Ilmu politik mempelajari Negara dan pemerintahan

maksudnya adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari

tentang bentuk, susunan, dan proses suatu Negara dan

pemerintahannya.

Ilmu politik mempelajari tentang gejala kekuasaan

maksudnya adalah ilmu politik adalah semua kegiatan yang

menyangkut masalah yang merebut dan mempertahankan

politik.

Ilmu politik mempelajari pengambilan keputusan makudnya

adalah politik adalah pengambilan keputusan kolektif atau

pembuatan kebijakan umum untuk masyarakat seluruhnya.

7

Ilmu politik mempelajari kebijaksanaan umum yang berarti

suatu kumpulan yang diambil oleh seorang pelaku atau

kelompok politik dalam usaha memilih tujuan-tujuan dan

cara-cara untuk mencapai tujuan-tujuan itu. Pada prinsipnya

pihak yang membuat kebijakan-kebijakan ini mempunyai

kekuasaan untuk melaksanakannya.

PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM ILMU POLITIK

Pendekatan-pendekatan ilmu politik terbagi menjadi tiga

yakni:

1. Pendekatan tradisional

Pada pendekatan ini peneliti menyelidiki tentang cara

kerja berbagai lembaga politik, mereka mulai menyelidiki

masalah dimana pusat kekuasaan terletak dalam suatu

masyarakat serta bagaimana pengoperasian kekuasaan

tersebut didalam suatu pemerintahan.

2. Pendekatan tingkah laku

Pendekatan ini mengatakan bahwa tingkah laku politik

lebih menjadi fokus, daripada lembaga politik kekuasaan atau

keyakinan politik. Akan tetapi yang lebih menonjol lagi

8

ialah penampilan suatu orientasi tertentu yang mencakup

beberapa konsep pokok yakni,

Tingkah laku politik memperhatikan keteraturan

Generalisasi pada azas nya harus dibuktikan dengan

menunjukan pada tingkah laku yang relevan.

Dilakukan teknik penelitian yang cermat

Sikap terbuka pada ilmu lain.

Sistem politik memilik 4 variabel yang saling berkaitan,

yakni:

Budaya politik yang menyangkut nilai-nilai politik

system kepercayaan atau sikap emosional.

Kekuasaan sebagai alat untuk mencapai sesuatu.

Kepentingan, sebagai tujuan yang hendak dicapai.

Kebijakan merupakan konsekuensi dan akibat proses

saling mempengaruhi satu sama lain.

3. Pendekatan pasca tingkah laku

Pendekatan tingkah laku mempunyai beberapa

keuntungan, antara lain memberi kesempatan untuk mempelajari

kegiatan dan susunan politik dibeberapa Negara yang berbeda

sejarah perkembangannya, latar belakang kebudayaan dan

ideologi, dengan mempelajari bermacam-macam mekanisme yang

9

menjalankan fungsi-fungsi tertentu, yang memang merupakan

tujuan dari setiap kegiatan politik dimana pun terjadi.

Apter dan Adrain menyimpulkan ada 3 pendekatan utama

dalam studi ilmu politik:

1. Pendekatan Normatif

2. Pendekatan Struktural

3. Pendekatan perilaku

Menurut Ramlan Surbakti sejak awal hingga perkembangan

yang terakhir ada sekurang-kurangnya lima pandangan mengenai

politik, yaitu sebagai berikut:

1. Politik adalah usaha-usaha yang ditempuh warga Negara

untuk membicarakan dan mewujudkan kebaikan bersama.

2. Politik ialah segala hal yang berkaitan dengan penyelanggara

Negara dan pemerintahan.

3. Politik adalah sebagai kegiatan yang diarahkan untuk

mencari dan mempertahankan kekuasaan dalam masyarakat.

4. Politik sebagai kegiatan yang berkaitan dengan perumusan

dan pelaksana kebijakan umum.

5. Politik sebagai konflik dalam rangka mencari dan

mempertahankan sumber-sumber yang dianggap penting.

10

Bidang- Bidang Ilmu Politik

1. Filsafat Politik

2. Proses Pemerintahan

3. Perilaku dan Pengaturan Administrasi

4. Peran dan Kekuasaan Legislatif

5. Hubungan Hukum dan Pemerintahan

6. Partai politik dan Pemilihan Umum

7. Kekuatan-kekuatan Politik dan Pendapat Umum

8. Sosialisasi Politik

9. Sejarah dan Budaya Politik

10. Politik Internasional

11. Pembangunan Politik

12. Perbandingan Politik dan Pemerintahan

13. Teori dan Metodologi Politik

11

NegaraMenurut pemikir klasik Negara adalah persekutuan dari

keluarga- keluarga dan desa guna memperoleh hidup yang sebaik-

baiknya (Aristoteles), Negara adalah lembaga social manusia yang

paling tinggi dan luas yang berfungsi menjamin manusia

memenuhi kebutuhan- kebutuhan fisiknya yang melampaui

kemampuan lingkungan social lebih kecil dari desa dan kota

(Thomas Aquinas).

Sedangkan pemikir modern mengatakan bahwa Negara adalah

suatu diri rakyat yang disusun dalam uatu organisasi politik disuatu

daerah tertentu (Bluntschil), Negara adalah suatu susunan

pergaulan hidup bersama dengan tata paksa ( Hans Kalsen).

Negara berdasarkan strukturnya bisa dibedakan dalam suatu

prastruktur politik dan infrastruktur politik. Suprastuktur politik

adalah segala sesuatu yang bersangkutan dengan apa yang disebut

alat kelengkapan Negara termasuk segala hal yang berhubungan

dengan nya atau hal mengenai kedudukan, kekuasaan, wewenang,

tugas pembentukan, serta hubungan antara alat-alat perlengkapan

Negara.

12

Sedangkan infrastuktur politik adalah mengenai hal-hal yang

berhubungan dengan kepartaian, golongan kepentingan, kelompok

penekanan, komunikasi politik dan pemilu. Antara infrastruktur

dan suprastruktur memiki hubungan timbal balik yakni

suprastuktur dapat mengatur segala sesuatu dalam infrastrutur,

sedangkan infrastruktur dapat mempengaruhi serta menentukan

berjalannya suprastuktur.

Jadi Negara adalah suatu daerah territorial yang rakyatnya

diperintah oleh sejumlah pejabat yang berhasil menuntut dari

warga Negara nya ketaatan pada peraturan perundang-undangan

melalui penguasaan monopolitis dari kekuasaan yang sah.

Asal-Usul Negara

Kemunculan Negara dalam masyarakat terbagai dua bagaian

yakni Negara Paristin dan Negara Sekunder. Negara Paristin

maksudnya ialah Negara yang pertama sekali ada telah timbul

dalam kondisi dimana tidak ada Negara sebelumnya. Negara ini

terjadi dalam kekosongan politik, maksudnya belum terdapat

Negara yang telah berkembang lebih tinggi, yang dapat mendorong

ke arah sifat kenegaraan dan Negara Sekunder dimaksudkan

Negara yang timbul sebagai akibat adanya satu atau lebih Negara

yang sudah ada sebelumnya. Kontak diantara suatu masyarakat

bukan Negara satu atau lebih masyarakat berbentuk Negara dapat

13

menciptakan kondisi dimana masyarakat bukan Negara dengan

cepat beralih menjadi suatu Negara.

Syarat-syarat Berdirinya Negara

Unsur-unsur yang menjadikan terbentuknya suatu Negara:

1. Ada wilayah

2. Adanya rakyat

3. Adanya pemerintahan

4. Adanya kedaulatan

5. Adanya pengakuan

Hakikat Negara

1. Teori Sosiologis, Negara merupakan organisasi kehidupan

bermasyarakat. Adanya Negara diperlukan untuk mengurus,

mengatur, dan menyelenggarakan berbagai kepentingan

dalam kehidupan masyarakat yang gabung atau berada dalam

Negara yang bersangkutan.

2. Teori organis, Negara sebagai suatu bentuk organisasi,

sebagaimana makhluk hidup lainnya, adalah dipengaruhi oleh

hokum alam. Raganya adalah Negara terebut, jiwanya adalah

pemikiran dan semangat nasionla rakyat.

3. Teori ikatan golongan, Negara adalah ikatan atau gabungan

kelompok masyarakat dalam rangka usaha nencapai tujuan

bersama. Negara mengikat orang-orang kearah perumusan

14

dan pencapaian suatu tujuan bersama, bukan berdasarkan

kepentingan pribadi atau golongan.

4. Teori Hukum Murni, Negara dipandang sebagai wadah

penerapan dan pelaksanaan norma hukum.

5. Teori dua sisi, Negara mengandung sifat rangkap , bagaikan

dua sisi mata uang, artinya bahwa harus dipandang dengan

mencakup sisi sosiologik, yaitu Negara sebagai suatu

kenyataan social, kesatuan hidup, keterpaduan secara

sosiologik. Ajaran ini melihat hakikat Negara sebagai ikatan

suatu bangsa, organisasi kewibawaan, organisasi jabatan,

organisasi kekuasaan. Dan sisi lainnya adalah sisi yuridis-

formal Negara sebagai suatu lembaga hukum, yang memiliki

susunan organ-organ, struktur kelembagaan, dan hubungan

hukum.

Faktor-faktor pembentuk Negara

Pembentukan suatu Negara sangat berkaitan dengan identitas

yang tersedia untuk menyatukan masyarakat. Factor-faktor

identitas itu adalah :

1. Primodial ( ikatan kekerabatan atau tali darah)

2. Sacral

3. Tokoh

4. Sejarah

15

5. Bhineka Tunggal Ika

6. Perkembangan ekonomi

7. Kelembagaan

Sifat-sifat Negara

1. Sifat memaksa dimasdukan agar peraturan dapat ditaati

dengan baik.

2. Sifat monopoli dimaksudkan Negara memiliki monopoli

dalam menetapkan tujuan bersama dari masyarakat.

3. Sifat mencakup semua maskudnya semua PERPU berlaku

untuk semua orang tanpa kecuali.

Dapat simpulkan bahwa Negara adalah lembaga yang

memiliki kekuasaan besar didalam suatu masyarakat dan

kekuasaan yang sangat besar ini di peroleh karena Negara

merupakan perlembagaan dari kepentingan umum.

Tujuan Negara

1. Mencapai kekuasaan politik

2. Memelihara keamanan

3. Ketertiban

4. Keadilan

16

5. Kebebasan

6. Mencapai kemakmuran material

7. Mempertinggi moralitas

Fungsi Negara

1. Fungsi diplomasi

2. Fungsi pertahanan

3. Fungsi finansial

4. Fungsi keadilan

5. Fungsi kebijakan

17

Tugas makalah Pengantar Ilmu Politik

Teori Pengantar Ilmu Politik

Di susun oleh:

Nama : FITRI

NIM : GAA 113 001

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS PALANGKARAYA

TAHUN AJARAN 2013-2014

18

KATA PENGANTAR

Atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa, maka penulis

pun dapat menyelesaikan tugas Pengantar Ilmu Politik dengan baik

dan tepat waktu. Makalah ini mengantarkan kita untuk lebih

mengenal ilmu politik terlebih bagi pemula atau yang baru

mengenal tentang ilmu politik. Makalah ini juga menjelaskan

tentang sebuah Negara itu seperti apa, agar kita lebih mengenal

Negara kita seperti apa dan bagaimana serta dapat menjaga dengan

baik Negara kita.

Makalah yang dibuat oleh penulis jauh dari kesempurnaan,

sehingga pembaca diharapkan dapat memaklumi dan

memahaminya. Dan semoga isi makalah ini dapat dimanfaatkan

dan bermanfaat bagi pembaca dan banyak orang.

i

19

Daftar Isi

Kata Pengantar

Pendahuluan

Isi

Bab 1 : Ilmu Politik Sebagai Ilmu Pengetahuan

a. Defeni Ilmu Politik

b. Pendekatan-pendekatan dalam Ilmu Politik

c. Bidang-bidang Ilmu Politik

Bab 2 : Negara

a. Asal-usul Negara

b. Syarat-syarat berdirinya Negara

c. Hakikat Negara

d. Factor-faktor Pembentuk Negara

e. Sifat-sifat Negara

f. Tujuan Negara

g. Fungsi Negara

ii20

Kata Penutup

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha ESA, atas berkat

rahmatNYA dan kasihNya, maka berakhir lah tugas makalah ini.

Semoga hasil makakah Pengantar Ilmu Politi ini dapat bermanfaat

dengan baik dan berguna bagi penulis, pembaca banyak orang.

Dan penulis meminta maaf atas kesalah kata atau pun

kekuarangan-kekuarangan lainnya dalam makalah ini. Atas

perhatian dan kemaklumannya diucapkan trimaksih.

21