Ilmu-ilmu Sosial of Social Sciences...

10
Ilmu-ilmu Sosial da:n of Social Sciences and Kinerja Perguruan Tinggi dengan Pendekatan Strategic Map Balanced Scorecard (Studi pada 6 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Kota Bandung) Yoyo Sudaryo Dukungan Pemerintah Daerah terhadap Penanganan Anak Jalanan di Kota Pontianak, Propinsi Kalimantan Barat Decky lriantil, dan Teta Riasih2 Peran Perlindungan Sosial dalam Mengatasi Kemiskinan di Indonesia: Studi Kasus Program Keluarga Harapan Edi Suharto Pemetaan Masyarakat Sebagai Target Group Program CSR PT. PKT Bontang Irwan Gani, Muliati, dan Siti Amalia Partisipasi Pedagang dalam Penanganan Kebersihan Pusat Kota Manado William A. Areros Resolusi Konflik Pendekatan Ilmiah Modern dan Model Tradisional Berbasis Pengetahuan Lokal (kasus di Desa Gadingan Kecamatan Sliyeg Kabupaten Indramayu) M. Munandar Sulaeman Evaluasi Politik Hukum Penyelenggaraan Pilkada Langsung di Papua Nandang Alamsah Deliarnoor Pengaruh Product Assortment Dan Gaya Hidup Hedonis Terhadap Impulse Buying Pengunjung Trans Studio Mall (fSM) Bandung Bob Foster Kapabilitas Dinamis UMKM Industr! Kreatif lawa Barat Popy Rufaidah dan Sutisna Institusionalisasi Gerakan Lingkungan dalam Menentang Rencana PLTSa di Kota Bandung Wahyu Gunawan, Rd. A. Tachya Muhamad, dan Ari Ganjar Herdiansah Lurah dan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan di Kelurahan Cabenge Kecamatan Lilirilau Kabupaten Soppeng Alyas Glokalisasi Spasio-temporal dalam Agama Aluk To Dolo oleh Agama Kristen di Toraja Stanislaus Sandarupa

Transcript of Ilmu-ilmu Sosial of Social Sciences...

Page 1: Ilmu-ilmu Sosial of Social Sciences andportofolio.stks.ac.id/download-public/jurnal/Dokumen_Jurnal_23tuy.pdf · Ilmu-ilmu Sosial da:n of Social Sciences and Kinerja Perguruan Tinggi

Ilmu-ilmu Sosial da:n

of Social Sciences and

Kinerja Perguruan Tinggi dengan Pendekatan StrategicMap Balanced Scorecard (Studi pada 6 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Kota Bandung)

Yoyo Sudaryo

Dukungan Pemerintah Daerah terhadap Penanganan Anak Jalanandi Kota Pontianak, Propinsi Kalimantan Barat

Decky lriantil, dan Teta Riasih2

Peran Perlindungan Sosial dalam Mengatasi Kemiskinan di Indonesia:Studi Kasus Program Keluarga Harapan

Edi Suharto

Pemetaan Masyarakat Sebagai Target Group Program CSR PT. PKT BontangIrwan Gani, Muliati, dan Siti Amalia

Partisipasi Pedagang dalam Penanganan Kebersihan Pusat Kota ManadoWilliam A. Areros

Resolusi Konflik Pendekatan Ilmiah Modern dan Model Tradisional BerbasisPengetahuan Lokal (kasus di Desa Gadingan Kecamatan Sliyeg Kabupaten Indramayu)

M. Munandar Sulaeman

Evaluasi Politik Hukum Penyelenggaraan Pilkada Langsung di PapuaNandang Alamsah Deliarnoor

Pengaruh Product Assortment Dan Gaya Hidup Hedonis Terhadap Impulse BuyingPengunjung Trans Studio Mall (fSM) Bandung

Bob Foster

Kapabilitas Dinamis UMKM Industr! Kreatif lawa BaratPopy Rufaidah dan Sutisna

Institusionalisasi Gerakan Lingkungan dalam Menentang Rencana PLTSa di KotaBandung

Wahyu Gunawan, Rd. A. Tachya Muhamad, dan Ari Ganjar Herdiansah

Lurah dan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan di Kelurahan CabengeKecamatan Lilirilau Kabupaten Soppeng

Alyas

Glokalisasi Spasio-temporal dalam Agama Aluk To Dolo oleh Agama Kristen di TorajaStanislaus Sandarupa

Page 2: Ilmu-ilmu Sosial of Social Sciences andportofolio.stks.ac.id/download-public/jurnal/Dokumen_Jurnal_23tuy.pdf · Ilmu-ilmu Sosial da:n of Social Sciences and Kinerja Perguruan Tinggi

Ft'

rssN 1411 - 0911

ir

t.

Ketua Dewan Redaksi

Editor Pelaksana

Penyunting

Pelaksana Tata Usaha

,

Pembantu Pelakana Tata Usaha

SOSIOHUMANIORA

Jurnal IImu-ilmu Sosial dan HumanioraJournal of Social Sciences and Humanities

Volume 17, Nomor 1, Maret 2015

Asep Sumaryana

Munandar Sulaeman

Suwandi Sumaftias

Sulaeman Rahman NidarYus Nugraha

Agus Nero Sofl7an

Kiki Pinardi

Usep Sahrudin

Dadan Hamdani

Rise Eltina

U. Santosa Kusumah

Iwa Kaftiwa

Ala mat Penerbit/ Reda ksi :

Gedung Rektorat Universitas Padjadjaran Jatinangor Lt. 4Jl. Raya Jatinangor - Sumedang Km 21

Telepon/Fax (022) 84288888,842888L2 dan e-mail : [email protected]: http://www.sosiohumaniora. u n pad.ac. id

(T_erbit 3 kali dalam satu tahun: Maret, Juli, dan November)

Terakreditasi BBerdasarkan SK Dirjen DIKTI Nomor : 80/DIKTUKep|ZOL2

Page 3: Ilmu-ilmu Sosial of Social Sciences andportofolio.stks.ac.id/download-public/jurnal/Dokumen_Jurnal_23tuy.pdf · Ilmu-ilmu Sosial da:n of Social Sciences and Kinerja Perguruan Tinggi

ISSN 1411 - O91l

DAFTAR,ISI

SOSIOHUI,IANIORA

Jurnal llmu-ilmu Sosial dan HumanioraJoumal of ficial *iencs and Humanitis

Volume 17, Nomor l, Irlaret 2015

Kinerja Perguruan Tinggl dengan Pendekatan Shategic L-- 12

Map Balanced Scorecard (Studi pada 6 Sekolatr Tinggl Ilmu Ekonomi di Kota Bandung)Yoyo Sudaryo

Dnkungan Peurerintah Daeratr terhadap Penanganan Anak Jalanan di Kota Pontianalq 13 - 20Propinsi Kalimantan BaratDeclE lriantil, dan Teta Riasih2

Peran Perlindungan Sosial dalam Mengatasi Kemiskinan di Indonesia: 2l -27Studi Kasus Program Keluarga HarapanEdi Suharto

Perietaan Masyarakat Sebagai Target Group Program CSR PT. PKT Bontang 28 - 34Irwan Gani, Muliati, dan Siti Amalia

Partisipasi Pedagang dalam Penanganan Ketersihan Pusat Kota Manado 35 - 40WilliamA. Arercs

Resolusi Konflik Pendekatan Ilmiah Modern dan Model Tradisional Berbasis 4l - 48Peirgetahuan Lokal ftasus di Desa Gadingan Kecamatan Sliyeg Kabupaten Indramayu)M. Munandar Sulaeman

Evaluasi Politik H*um Penyelenggaraan Pilkada Langsung di Papua 49-55Nandang Alams ah D eliarnoor

Penganrh Prc duct Assortment Dan Gaya Hidup Hedonis Terhadap Impulse BuyW 56 - 59Pmgunjung Trans Studio Mall (TSM) BandungBob Foster

Kapabilitas Dinamis LJMKM Indushi Krcatif Jawa BaratPopy Rufoidah dan Sutisna

60-66

73-85

Institusionalisasi Gerakan Lingkungan dalam Menentang Rencana PLISa di Kota 67 -72BandungWahyu Gunowan, Rd. A. Tachya Muhamad, dan Ari Ganjar Herdiansah

Lurah dan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan di Kelurahan CabengeKecamatan Lilirilau Kabupaten SoppengAlyas

Glokalisasi Spasio-temporal dalamAgama Aluk To DoIo olehAgama Kristen di Toraja 86 - 93

Stanislaus Sandantpa

Page 4: Ilmu-ilmu Sosial of Social Sciences andportofolio.stks.ac.id/download-public/jurnal/Dokumen_Jurnal_23tuy.pdf · Ilmu-ilmu Sosial da:n of Social Sciences and Kinerja Perguruan Tinggi

Sosiohumaniora, Volume I 7 No. I Maret 201 5: 21r, - 27

PERAN PERI,INDT]NGAN SOSIAL DALAM MENGATASI KEMISKINAN DI INDOI\ESIA:STUDI KASUS PROGRAM KELUARGA HAR.APAN

Edi SuhartoDirektur Kesejahteraan,sosial Anak, Kementerian Sosial. Dosen luar biasa di Jurusan Kesejahteraan Sosial

Universitas Pasundan BandungEmail : [email protected]

ABSTRAK'Salahsatutantanganterbesardalampembangunanlndonesiasejakkemerdekaanadalahmenanggulangikemiskinan. Meski rennya menurun dari tahun ke tahun, namun jumlah penduduk miskin di Indonesia masihcukup besar, baik yang berada di wilayah perdesaan maupun prrkotu*. ierlindungan sosial merupakan salahsatu shategi penanggulangan kemiskinan yang semakin populer di Indonesia, terutama sejak kriris ekonomimenerpa negeri ini di Tahun 1997. Jika diterapkan secara tepat, perlindungan sosial rlapat berimplikasi positif padape'mbangunan ekonomi dan sosial suatu negara. Menggunakan metode 'idesk review;, urtikd ini menelaah peranperlindungan sosial di Indonesia dalam mengatasi kemiskinan, terutama perlindungan sosial yang menggunakanpendekatan Income support schemes (ISS) atau skema tunjangan pendafatan. Diindonesia, pendekatan IIS iniditerapkan dalam bentuk conditional cash transfer (CCT) ataubantuan tunai bersyarat, yakni program KeluargaHarapan (PKH). Telaah terhadap penerapan PKH di Indonesia menunjukkan-bahwa program ini memberikontibusi yang signifikan bagi pengentasan kemiskinan, khususnya dalam meningkatkan partiiipasi sekolah parape'nerima manfaat (beneficiaries) pada pendidikan dasar dan akses mereka terhadap pelayanan kesehatan.

Keywords: Perlindungan Sosial, Kemiskinan, Kesehatan dan pendidik

ROLE OF SOCIAL PROTECTION IN THE FIGHT POVERTYIN INDONESIA:CASE STADY PROGRAM FAMILY HOPE

ADST'RACT, One of the most critical challenges in Indonesiab development since independence is to overcomepverty. Although the trend has declined yearly, the number of poor people is stitl higi in both rural and urbanoeas' Socidl protection is a poverty alleviation strateg) which become more populir in Indonesia particularlysbrce monetary *isis hit the country in 1997. Appropriate implementation o|ioitot p*tection provides positiiecontributions to social and iconomic development of a country. Employiig desk review method, thi articleaanines the role of social protection, especially Income Support Schemes 1ttS1, in reducing poverty in Indonesia,which is implemented in the form of Conditional Cash Transferi namely ,Family Uop"

"f)ogrom,, or program

Keluatga Harapan (PKH). This study on PKH shows that this program-has provided iig"r\i*t contributions inalleviating poverty, notably in increasing school participationif tine\caries in primary iducation as well as inartaacing their access to health services.

Keywords: Social Protection, Poverty, Health and Education

PENDATIULUAN

Dalam kebijakan sosial, perlindungan sosialmenpakan elemen penting dalam pengentasankemiskinan dan pengurangan depriviasi mult!dimensional (Suharto, 2N6). perlindungan sosialmerujuk kepada proses, kebijakan dan intervensi yangsebagian besar dikembangkan oleh pemerintah gunamsespon resiko ekonomi, politik dan keamanan yangdihadapi oleh penduduk - terutama penduduk miskin.lrn. rEntan. Sebagai serangkaian kebijakan, perlindunganssial merujuk kepada apa yang dapat dicapaipemerintah dalam rangka menyediakan perlindunganbagi warga negaxanya - terutama penduduk miskindan rentan. Kebijakan publik tersebut berperans€bagai artikulasi kewajiban negara dalam memenuhihak dasar setiap warga negamnya. Namun demikian,perlindungan sosial bukan merupakan satu-satunyap€tdekatan dalam program pengutmgan kemiskinan.Guna pencapaian hasil yang efektifdan berkelanjutan,diperlukan kombinasi dengan pendekatan lainnya -seperti misalnyapenyediaan layanan sosial dan ekonomidalam konteks pembangunan nasional (Suharto, 2009).

Meskipun dikenal sebagai negara yang memilikisumber daya ekonomi yang potensial, Indonesia masih

sangat akrab dengan kemiskinan dan pengangguran.Masyarakat miskin dan tidak memiliki pendapatansangat rentan terhadap berbagai resiko-resiko sosial.Mulai dari minimnya pendapatan yang berujung padakesulitan untuk mengakses hak-hak hidup yang palingmendasar hingga kebutuhan-kebutuhan lanjutanseperti pendidikan dan kesehatan. Ini adalah resikososial yang dihadapi oleh sebagian besar pendudukmiskin yang tersebax di berbagai pelosok nusantara.Pada titik ini negara memiliki tanggung jawabbesar untuk memberikan perlindungan warganyaterhadap resiko-resiko sosial tersebut (purwoko,2009). Tanggung jawab tersebut makin kuat untukdiperankan baik karena tuntutan ideologis maupunkonstitusional.

Secara ideologis, terutama jika dikaitkandengan konsep negara kesejahteraan (welfare state),kesejahteraan warga masyarakat adalah tanggungjawab negara (Suharto, 2008). Dalam konsep negarakesejahteraan, kebijakan publik yang diterapkan olehpemerintalr tidak hanya bersifat pelayanan (service) ataubantvan (chane) namun juga perlindungan (pro tection)atau pencegahan Qtrevention) pada masalah-masalahsosial. Ideologi inilah yang sesungguhnya telah

Page 5: Ilmu-ilmu Sosial of Social Sciences andportofolio.stks.ac.id/download-public/jurnal/Dokumen_Jurnal_23tuy.pdf · Ilmu-ilmu Sosial da:n of Social Sciences and Kinerja Perguruan Tinggi

Peran Perlindungan Sosial Dalarn Mengatasi Kemiskinan Di Indonesia: Studi Kasus Program Keluarga HarapanEdi Suhaxto

menjadi jantung dari konstitusi negara kita (Suharto,2006). Sehingga kalau kita cermati misalnya dalamUndang-Undang Dasar 1945 secaxa eksplisitmengamanahkan negara dalam tanggung jawabnyauntuk mensejahterakan seluruh warga masyarakattanpa terkecuali.

Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikanimplementasi Program Keluarga Harapan (PKIDsebagai sebuah studi kasus skemaperlindungan sosialuntuk mengentaskan kemiskinan di Indonesia. PKHmerupakan bagian dari Income Support Schemes(skema tunjangan pendapatan) atau yang kemudiandi Indonesia populer dengan Conditional CashTransfer (CCT) (bantuan tunai bersyarat). Artikel inipada dasarnya ingin menjawab tiga masalah pokoksebagai berikut Pertama, bagaimana pendekatanperlindungan sosial dalam mengatasi kemiskinan;kedua, bagaimana implementasi PKH di Indonesiasebagai bagian dari pendekatan perlindungan sosialini; dan terakfiir, bagaimana dampak PKH terhadappembangunan kesejahteraan sosial terutama di bidangpendidikan dan kesehatan.

Kebijakan perlindungan sosial menrpakan bagian darikebijakan pernbangunan makroekonomi,

program ketenagakerjaaq serta kebijakan pendidilandan kesehatan yang lebih luas, yang dikernbangkan untukmengurangirr&iko dandepriviasi sertauntuk mendorongpertumbuhan yang setara dan berkelanjutan. Kondisiini tidak hanya memungkinkan kelompok *miskin

aktif' (active poor) wrhtk berpartisipasi secara lebihproduktif dalam aktivitas ekonomi, melainkan jugamemungkinkan "kelompok miskin yang kurang aktif'(less-active poor) untuk'berkontribusi' pada stabilitassosial - yang pada gilirannya dapat menciptakankeuntungan bagi masyarakat secara luas (Shepherd etat,2004). Pada prinsipnya, tujuan perlindungan sosialadalah untuk menciptakan proses pembangunan yangmemungkinkan secara ekonomi dan sosial, serta dapatditerima secara politis melalui upaya pencegahan,mitigasi serta upaya mengatasi dampak negatif daripembangunan itu sendiri.

Secarakonsephralperlindungan sosial adlalah' tindalrrytpblik yang diantbil mtuk mengurotgi kemiskinaalercntanan dmr ketidalwetaraot' (IINESCAP, 2012).Secara operasional perlindungan sosial dryat didefinisikansebagai inisiatif pernuinah yang didesainuntuk menyediakan empat skerra uhma: bantr:an sosial,pelayanan sosial, asuransi sosial, dan kebijakan pasar kerja"

Banhran sosial adalah layanan publik yang diberikankepadapendudrkdanrumahf n ggayangsangatmiski4terutama dengan menggunakan prinsip solidaritasvertikal dan oleh karuranya tidak munpertimbangkankontibusi atarpur premi dari penerinra manfaaqPelayanan sosial adalah salah satu jenis pelayanankesejahteraan yang terutama didesain untukkelompok-kelompok yang membutrhkan perawatan

k*rusus atau yang mendapat penolakan akses ter-hadap rangfuaian pelayanan dasar;

Asuransi sosial adalah skema yang dikembangkanuntuk melindungi masyarakat terhadap resiko dan

konsekuensi guncangan pendapatan berdasarkankontibusi mauprm premi yang dibayarkansebelumnya;

. Kebiiakan pasar kerja intei:vensipublik yang bertujuan untuk memastikan standarketenagakerjaan bagi kelonrpok masyarakat yangkurangbenmtung.

Perlindrmgan sosial t€rkait dengan penyebab

kemiskinan dan kerentanan di masa kini dan masa depan.Oleh sebab itu, perlindungan sosial dapat menyedia}ansokongan bagi kerniskinan dan depreviasi, terutarna bagimereka yang termasuk ke dalam kategori 'sangat miskin'dengan merrbantu mereka untuk keluar dari kerriskinanserta mencegah 'kerentanan sosial dan ekonomi' agartidak terjatuh ke kondisi di bawah garis kemiskinan.Skema perlindungan sosial dapat meningkatkankapabilitas dan pendapatan riil kelompok miskin danrentan - yang dicapai melalui serangkaian prograrnperbaikan mata pencaharian.

METODE

Tulisan ini menggunakan metode "induksi enalifik"(analytic induction), yakni suatu penelitian kualitatifyang berangkat dmi kasrs-kasus yang bersifat khususuntuk kerrudian dirumuskan menjadi model, konsep,teori, prinsip, proposisi atau definisi yang bersifatumum (Mulyan4 2002). Pengurryulan data dilakukanberdasaxkan "desk rcvievl' yang melibatkan kajianlit€ratur dan analisis data sekunder. Selain berdasarkan

Wda pengamatan dan keterlibahn langsung penulisdalamprogram PKH di Indonesia, data utamatulisan ini

dari riset pexrulis tsntatg Social Prctectionin Asia and the Pacifu: The Case of Ircome fuppor.tSchemes in ASEAN yang telah dua kali diseminarkan saat

menjadi konsultan di UNESCAP Q0ll-2013).

IIASIL DA}[ PEMBAIIASAI\I

Perlindungan Sosial Sebagai Strategi Penang-gulangan Kemiskinan

Perlindungan sosial di Indonesia dirasakan sernakinpenting, terutama setelah krisis ekonomi menerjangnegara ini di tahun 1997 (Suharto,2W6). Saat laisisekonomiAsia menghantam kawasanASEAN di tahun1990-an, ketergantungan pada sistem perlindungantadisional berbasis keluarga, dan pada beberapa kasus,kurang berkembangnya infrastuktur guna mengelolaprogram-prograJn perlindungan sosial, menyebabkankegagalan banyak pemerintah dalam meresponkebutuhan warga negamnya secara efektif.

Krisis ekonomi yang diikuti menurunnya performanegara-negara 'ajaib' di ASEAN menunjukkan bahwapertumbuhan dan promosi kebijakan makroekonomisemata tidaklah cukup untuk pengentasan kemiskinanyang berkelanjutan. Pada saat terjadinya krisisekonomi, mayoritas penduduk di kawasan AsiaTenggara, terutama mereka yang bekerja pada sektorekonomi informal, tidak terlindungi oleh skemaperlindungan sosial formal. Saat sistem perlindungansosial hadisional di Indonesia terbukti tidak marrpu

Page 6: Ilmu-ilmu Sosial of Social Sciences andportofolio.stks.ac.id/download-public/jurnal/Dokumen_Jurnal_23tuy.pdf · Ilmu-ilmu Sosial da:n of Social Sciences and Kinerja Perguruan Tinggi

Sosiohumaniora, Volume 17 No. I Maret 2015: 2l - 27

tryraeprrsi terhadap permintaan ekonomi pasarl{flilErrl erosi yang terjadi bertahap menggerogotii@ pengaman,tradisional yang ada, yaitu jaringrumm keluarga dan komunitas.

il hdmesia" inisiatifpenguaian sistem perlindunganmnnil 5smakin mengemuka dalam konteks strategipgsrrsar kmiskinan. Sebagai bentuk komitnamya,irfrrgiireo penmdangan dan peraturan yang mengangkatrca perlindungan sosial, telah pula ditetapkano&e herinah Indonesia. Beberapa peraturan tersebut,mmm hin.

t.]]LD l%5 menekankan pada perlindungan sosial.

-'lr kcdra dari Pasal 34 menyatakan bahwa negara,nn*rrgembongkan sistem jaminan sosial bagi seluruh@u-LL \o 40 tahrm 2004 teriang Sistem Jaminanq$si,l Nasional (SJSN): perlindungan sosial

iFtri pensiun dan tunjangan mdsa h.ta;w@Ntg@t kesehatan; tunjangan kecelakaan kerja;M a4jangan lcematian;L]L No 1l tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial:miry rnaga negara harus memperoleh kebutuhanhdry dasa serLa layanan sosial melalui rehabilitasitminl. jaminan sosial, perlindungan sosial danudadayaan sosial.

tsetu bul'ioi pemaintah lndonesia melakukan

ryryrr" p€ngurangan kemiskinan dalam beberapa[dhcr hsiden Susilo Bambang yudhoyono telahrmmuravrcrn bahwa pengurangan kemiskinanffiT.t"-r pndbs utama pembangunan pada masa@irah*nm/a Pemerintah berencana unh:k mencapaii Di relalui penguatan pertumbuhan ekonomi dan

pp Up-Sm kerjq d* puda saat yang hrsamaan" r$d@ sfdegi pengentasan kemiskinan. Sfrategi ini

lfiiiri&rrl{*Tcm dalam fga klaster:

r Ebl{tr I memfokuskan pada bantuan sosial

rytb""r rumah tangga. Beberapa program yangdikenrrhangkan dalam klaster ini antara lainRonm:rn Operasional Sekolah (BOS) dan BSM;Jmkesmas; Raskin dan program KeluargaHr+an (PIGD. Klaster ini bertujuan untuktnptrgurangi kemiskinan dan memperbaikihelitas SDM, terutama bagi penduduk miskin.Xhrfer II menekankan pada program-programge*eraayam masyarakat. program NasionalFeuberdayaan Masyarakat (pI.IpM) Mandiridm Kelompok Usaha. Bersama (KUBE) adalahhcberapa program yang dikembangkan dalamtiruter kedua ini. Tujuan pNpM Mandiri,atmisnlnya, adalah untuk memperbaiki kesejahteraan@estrrakat serta memberikan kesempatan ket'aymg lebih besar bagi kelompok miskin.Xherltr bertujuan untuk memperluas kesempatantmmi bagi rumah tangga berpendapatan rendahrera unhrk mencapai inklusivitas ekonomi bagilebih banyak penduduk Indonesia. program yangdi.les^in pada klaster ini antara lain Krcdit UsahaRakfat (tlKR) yang menyediakan kredit usahabegr kelompok miskin tanpa bunga. UKR

dikembangkan di bawah Kementerian Koperasidan Usaha Kecil dan Menengah.

Selain PKH, di Klaster I terdapat tiga bantuansosial yang diluncurkan oleh pemerintah Indonesia,yaitu:

o Bantuan Siswa Miskin (BSM) - sekarang dirubahmenjadi Subsidi Siswa Miskin (SSM). SSM adatahbantuan tunai bersyarat yang dikembangkanoleh Direktorat Pendidikan Dasar, KementerianPendidikan dan Kebudayaan yang menyasar siswadari keluarga miskin. Didanai dari APBN, programini telah marjangkau 2,246,800 siswa miskin ditahun 2010 dan berencana untuk meng-cover lebihdari 6 juta siswa di tahw20l2 (GV20l2).

o Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas)adalah asuransi kesehatan bagi penduduk miskinyang diluncurkan oleh Kementerian Kesehatan.Berdasarkan data resmi, sebanyak 18.2 jutarumah tangga dengan total76.4 jutajiwa - sekitarsepertiga dari total penduduk - telah dilindungioleh Jamkesmas, menjadikan Jamkesmas sebagaiskema layanan kesehatan terbesar di Indonesia.Skema yang diperkenalkan pada tahun 2008 inimerupakan hasil pengembangan dari AsuransiKesehatan Masyarakat Miskin (Askeskin) yangdiluncurkan di tahun 2004 (GIZ,'2OLZ).

o Program Beras Miskin @askin) yang pe-laksanaannya dari tahun 2005-2012 berada dibawah tanggung jawab Badan Urusan Logistik(Bulog) dan sejak tahun 2013 dilaksanakan dibawah Dirktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial,Kementerian Sosial. Program subsidi beras inimenyasar rumah tangga hampir miskin, miskindan sangat miskin sebagai targetnya. Selama tahun2005-2009, Raskinberhasil menyalurkan 1.6 hingga3.2 juta ton beras. Rumah tangga miskin hanyaperlu membayar Rp 1,000/kg di tahun 2OO7 danRp 1,600/kg di tahun 2008. program telah berhasiltidak hanya membantu rumah tangga miskin unhrkmemperkuat keamanan pangan mereka, tetapi jugamenjaga kestabilan harga. Di tahun 20 I 0, sebanyak17.5 juta rumah tangga miskin ditargetkan menjadipenerima manfaat program ini. Alokasi dana untukprogram ini mencapai Rp 12.9 triliun di tahun 2009dan l3.l triliun di tahun 2010 (World Banh 2010).

Cakupan dan Manfaat PKH

Dimulai tahun 2007, Program Keluarga Harapan

@KH) merupakan program conditional cash transfer(CCT) atau bantuan tunai bersyarat yang bertujuan rmtukmemperbaiki kualitas pembangunan manusia, terutamaanak-anak dari rumah tangga sangat miskin. Tujuankfiusus dari PKH adalah untuk memperbaiki kondisisosial ekonomi penerima bantuan; mempertinggi tingkatpendidikan; memperbaiki status kesehatan dan gizi ibuhamil, nifas dan balita; serta memperbaiki akses dankualitas layanan pendidikan dan kesehatan.

Di Indonesia, keluarga penerima manfaat mernperolehbantuan bersyarat berdasaxkan status pendidikan dan

Page 7: Ilmu-ilmu Sosial of Social Sciences andportofolio.stks.ac.id/download-public/jurnal/Dokumen_Jurnal_23tuy.pdf · Ilmu-ilmu Sosial da:n of Social Sciences and Kinerja Perguruan Tinggi

Peran Perlindungan Sosial Dalam Mengatasi Kemiskinan Di Indonesia: Studi Kasus Pro$am Keluarga HarapanEdi Suharto

kesehatan anak-anak mereka. PKH mernberilCIn bantuankepada nrmah tangga sangat miskin berdasmkan tingkatpartisipasi mereka dalam program p€rbaikan gizi dankesehatan, serta tingkat kehadiran di sekolah. Bantuantunai akan diperoleh rumah tangga yang memenuhikewajiban mereka di bidang pendidikan dan kesehatan.Bantuan ini diberikan kepadu kelompok perempuan didalam keluarga karena dipercaya bahwa perempuan lebihcendenmg menggunakanuang yang mereka miliki untukdigunakan membeli barang atau jasa yang bermanfaatbag anak-anak mereka. Tidak terdapat laranganmengenai penggunaan dana, namun dalam rangkamunperbaiki kondisi penghidupan penerima bantuan,disarankan agm bantuan yang diperoleh digunakan untukkebutuhan keluarga. Bantuan inipun dibayarkan kepadaibu atau perempum dewasa lainnya di dalam rumahtangga, seperti bibi atau nenek

Pada lirhun 2007, PKH 387.928 rurnahtangga sangat miskin (RTSM) yang merriliki pendapatanlurang daxi Rp 480,000/bulan OSD 53/bulan). Penerimabantuan PKH meningkat hingga 816,000 RISM di tahun2010 dan kernbali bqtambah menjadi 1,51 juta rumahtangga di bhun 2012. Ini b€rarti, PKH mencalarp 43% darttotal RTSM di krdonesia (3.5 juta), 5.U% dartpendrdukmiskin (30.02 juta 2010) dan 0.58% dari total perdu&knegara ini Q59 1fi42010). Angka ini akan terus mexrerusditinglotkaf hingga tahm2014, hingga mencapai 3 jutapenerima manfrat di 33 provinsi, 497 kabtuqtendan3,342kecamatan di Indonesia (web PKII,2012).

Dengan melibatkan tiga kementerian - KementerianSosial, Kementerian Kesehatan dan KementerianPendidikan dan Kebudayaan - di bawah KementerianKoordinator Kesejahteraan Sosial, Kementerian Agamadan PT Pos Indonesi4 PKH menjadi progam nasionalterbesm yang mendapat dukungan penuh dari pemerintah

Indonesia. Sebagai bantuan tunai bersyara! pKHmenyediakan bantuan sosial kepada penoima manfaatdengan mensyaratkan pemenuhan kewajiban oleh rumahtangga penerima (Tabel 1).

Tabel 1: Protokol Pelayanan Pendidikan dan Kesehatao BagiPeserta PKH

Sumber: Diolah dari Ayala (2010)xrtegori Kctompok Sasrrn perryana il.ffiXi

mak lmgkaA p€niEb&gmbed Sah kati sbuldbadm devibia A ufikbayi

r.*1,-n tu* beds0hingga6bhE 6smpai I I bulflKuojEBDpemrikffikehmiludumemqol"loon * *u_s_muzatbed ---_-----maskehmilaPeDeriks@ srelahkel&m

Ibu hmil(bmil) (nifas) 2 katr

pddaftddskolah ltalisbhun- Per*Dhi kehadiril dr*bld

peodidikmk&bed6hitrggal5ahmmidoal85% I kalsebulmpad.fttr& wajibbelqitrg hhE 1 kati sbhun

ditentukan berdasarkan status terkini mereka -jumlah anak sekolah, status kehamilan serta tingkatkunjungan ke pusat pendidikan dan kesehatan (lihatTabel 4). Besaran bantuan yang diterima bervariasi,dari bantuan minimal sebesax Rp 600,000 (USD 65)hingga bantuan maksimal Rp 2,200,000 (USD 235)per tahun per RTSM.

Tabel 2: Skenario bantuan PKH

sr"".,r"p"-r.v** t**lffiil"fiireBantum tetap

B@tum bagi RTSM yargmemiliki:a. Anak usia di bawah 6 tahu atau ibuhmilb. Anak usia sekolah dca (SD)

c- Aaak usia sekolahm@ugahpertam (SMP)Rata-rata bdtua yang diteri@ RTSM

200

800400

800

1,390,(m

Dalam satu tahun, periode pembayaran uang tunaidilakukan sebanyak empat kali. Jadwal pembayaran disetiap kecamatan ditentukan oleh UPPKH kabupaten/kota setelah berkoordinasi sebelumnya dengan pT pos

- lembaga yang berdasarkan kesepatakan, ditunjuksebagai penanggung jawab pembayaran bantuanPKH kepada peserta. Sistem informasi manajemenyang canggih dikembangkan untuk mendukungprogram ini. Jumlah bantuan yang diperoleh peserta

ButumminimlyegditaimaRTSM 600BotuemakimalyegditeriMRTsM Z,?OO,W

Sumber: Pedoman Umum PKH,2011

Dalam praktiknya, PKH menjalankan preferensigender dalam penyaluran bantuan. Penarikan bantuanyang diterimahanya dapat dilakukan oleh perempuandewasa di dalam keluarga (misalnya ibu, bibi, nenekatau kerabat perempuan lainnya). Pengecualiandari ketentuan di atas dapat dilakukan pada kondisitertentu - misalnya bila tidak ada perempuan dewasadalam keluarga maka pengambilan bantuan dapatdigantikan oleh kepala keluarga (contohnya ayahatau saudara laki-laki) - dengan didampingi olehpendamping PKH. Pendamping PKH bertanggungjawab untuk menangkap berbagai perubahan terkaitdengan status kelayakan peserta, perubahan strukturrumah tangga peserta, perubahan status pendidikandan kesehatan serta status kunjungan ke fasilitaspendidikan dan kesehatan yang dilakukan peserta.

Kunjungan ke rumah peserta serta pemeriksaanulang kepada tetangga peserta dilakukan untukmemastikan informasi serta guna menghindariterjadinya pemalsuan data peserta. Guru, selainmemonitor jumlah kunjungan anak peserta pKH,juga memverifikasi status pendaftaran anak sertamemastikan kelulusannya. Kader posyandu danpustu mengkonfirmasi status kehamilan, kelahiran,kematian bayi, serta memonitoring pelaksanaankunjungan rutin untuk pemeriksanaan kesehatan.Pada tahun 2011, UPPKH mempekerjakan 4,823pendamping - empat kali lebih besar dari jumlahpendamping di tahun 2007 yang berjumlah 1,305(web PKH,2012). Sejakperluasan PKH di seluruh 33provinsi di tahun 2012, jumlah pendamping programini telah mencapai 6,000 orang - 44% pendampinglaki-laki dan 56% perempuan. Pendamping inikebanyakan berlatar belakang pendidikan ilmusosial. Penambahan jumlah pendamping merupakankonsekuensi logis dari peningkatan jumlah pesertadan cakupan program (GIZ, 2012).

PKH berdampak pada bidang pendidikan dankesehatan serta pada belanja rumah nngga perkapita. Bidang pendidikan dan kesehatan itu sendirisesungguhnya mernberi kontibusi yang sigrifikanterhadap indeks pembangunan manusia (humandevelopment index) - di samping tentu saja pendapatan

Per*nbi kehadirm di skolsh I kali ebDlan

24

Page 8: Ilmu-ilmu Sosial of Social Sciences andportofolio.stks.ac.id/download-public/jurnal/Dokumen_Jurnal_23tuy.pdf · Ilmu-ilmu Sosial da:n of Social Sciences and Kinerja Perguruan Tinggi

Sosiohumaniora, Volume 17 No. I Maret20l5:21 - 27

etonomi. Namun demikian, meskipun bantuan tu-oai mempengaruhi pasar lokal melalui penciptaanp€ningkatan permintaan yang dapat memicu responbenpa penyediaan barang dari produsen lokal, dampakbmran tunai dalam ekonomi lokal relatif kecil. Selainifi- tidak pula terdapat bukti yang menguatkan bahwabartrten tunai dapat meningkatkan kesejahteraan rumahmgga (Kebede,2006).

Dalam berbagai evaluasi, dampak PKH dalambidang pendidikan masih relatif rendah, hal initerutama dilatarbelakangi oleh kehadiran sekolah padarrrak berusia 6-15 tahun yang memang sudah tinggi.Sehingga kontribusi PKH terhadap peningkatankehadiran siswa tersebut hanya 1.79 persen. Pening-kxtqn yang rendah dalam bidang pendidikan ini$etidaknya disebabkan oleh tiga faktor (Bappenas,ffi9): Pertama, partisipasi masyarakat pada sekolahdasar sudah tinggi. Karena itu, meskipun te{adikeneikan maka tidak begitu signifikan. Kedua, jadtnlpmbayaran kurang pas dengan jadual pendaftaranflEkolah (April-Mei). Kendala teknis semacamini cukup berpengaruh terhadap partisipasi anakilel*m psagikuti pendidikan di sekolah. Tbrakhir,lmlah pembayaran tidak cukup untuk membiayaipendaftaran sekolah.

}iamun demikian, meskipun jika diprosentasekandrynpak PKH Ai bidang pendidikan ini relatif rendah,rcrnggrrhnya tetap ada peningkatan dalam bidangpEtrdidftan ini. Selain itu, berdasarkan hasil surveyhjrfian di 2009, tingkat belanja rumah tangga pesertaPKII per kapita meningkat hingga 44o/o dibandingkanr$etrmnya. Belanja layanankesehatan danpendidikanpr kapita pun meningkat, masing-masin gltrngga 9 lYoM g% @appenas, 2009). Ini artrnya beneficiariesdri program PKH telah memiliki tanggungjawabdm kesadaran terhadap keluarga mereka untukmmfrroleh pendidikan yang lebih memadai.

Adanya kesadaran dan tanggung jawab darimaryzrakat yang menjadi beneficiaries programPKIi ini tidak terlepas dari peran pendampingPKE Penelitian SMERU (2011) tentang dampakP!{PM Generasi dan PKH di Jawa Barat dan NusaTcnggara Timur (NTT) menunjukkan bahwa parapcndamping PKH telah menjalankan perantrnnyaslelm -ar6orong kesadaran keluarga penerimatrogram untuk memberikan perhatian yang lebihEhdap anak-anaknya dalam bidang pendidikan.Brhkan dalam penelitian tersebut disebutkan bahwaFma orang tua telah memiliki komitmen terhadappcutingnya pendidikan bagi anak-anak mereka dan

ry berkomitmen terhadap layanan pendidikanmkipun bantuan telah dihentikan. Yang menarikrdalah seperti terjadi di daerah pedalaman NTTptogram PKH ini telah berhasil menumbuhkankesarlaran dari kedua orang tua untuk mensekolahkanmak Jadi kesadaran tidak hanya tumbuh pada sosokihr sebagaimana menjadi beneficiaries inti programini akan tetapi juga pa da para ayah.

Evaluasi terhadap dampak program CCT di beberapanegra menunjulJ<an bahwa program ini memberikanfueak positif pada layanan kesehatan di area

pencegahan. Kondisi yang serupa dapat pula ditemuipada implementasi PKH. Tidak sedikit hasil evaluasiyang menunjukkan tend positif terkait dampak ini,seperti beberapa laporan berikut inr: Final evaluationreport on Social Secarity Program : Prcgram KeluatgaHarapan 2009 (BAPPENAS); Report on PKH SpotCheck in 7 Districts 2011 (TNP2K); PKH PER ReportDrafi (\tlorld, Bank, 2011); PKH final report on SpotCheck PKH 200 (Ministy of Social Affairs, PKII); danevaluasi-evaluasi lainnya. Hasil evaluasi Bappenas (2009)misalnya menunjulftan bahwa PKH meningkatkanangka kunjrmgan kesehatan bagi bayr di bawah usia tigatahun hingga 36% serta meningkatkan jumlah kur{ungankesehatan secara rrmum sebesar 30%. PKII juga berhasilmeningkatkan deteksi perkernbangan anak dan imunisasisebanyak masing-masing 5% dan 03%.

Sedangkan evaluasi TNP2PK (2011) jugamenunjukkan dampak positif PKH terhadapkesehatan ini. Seperti jumlah kunjungan ibu hamiVmenyusui terhadap fasilitas kesehatan meningkat 7-9persen. Setelah anak dilahirkan pun ada peningkatankhususnya terhadap berat badan bayi yakni antara 15-22 persen. PKH juga berdampak pada tenaga kerjakesehatan professional maupun fasilitas.kesehatannyadi mana masing-masing meningkat 6 dan 5 persen.Oleh karena itu, dampak PKH ini lebih meyakinkanpada wilayah yang lebih baik fasilitas kesehatannya.

Peningkatan juga terjadi pada rumah tanggapenerima program PKH terhadap pengeluaran bidangkesehatan. Terutama hal ini jika dibandingkan denganrumah tangga di daerah yang belum mendapatkanprogram PKH. Perbedaannya temyata cukup signifikan.Pengeluaran rumah tangga terhadap makanan ber-protein tinggi misalnya, meningkat hingga 7 persen.Pengeluaran rumah tangga terhadap bidang kesehatan inimeningkat bahkan hinggu 65 persen. Total pengeluaxan

bmeficiaies menngkathingga I 0 persen dibandingkandengan pengeluaran sebelumnya.

SIMPULANSaat ini, jaring pengaman sosial di Indonesia

umururya terdiri dari subsidi makanan dan kesehatanyang bersifat sementara dan semi permanen, sertabeasiswa bagi pendidikan. PKH mempromosikanstategi komprehensif yang nenawarkan perlindungandan promosi hak asasi manusia. Adalah penting untukmemastikan bahwa PKH tidak hanya dipandangsebagai sebuah program jming pengaman sosial semata,

melainkan juga sebagai elemen penting bagi shategijangka panjang Pemerintah Indonesia yang bertujuanuntuk membangun skema tunjangan pendapatan yangmenyeimbangkan perlindungan dan kesempatandalam membantu kelompok miskin dan rentan untukmenghadapi kondisi kemiskinan yang teg'adi sertamendorong upaya keluar dari jerat kemiskinan. Halini terutama dicapai melalui dorongan informasimodal manusia dan peningkatan kesempatan ekonomibagi masyarakat miskin.

PKH merupakan program kompleks yangmasih menghadapi beragam tantangan dalampelaksanaannya. Sebagian fungsi program - termasuk

Page 9: Ilmu-ilmu Sosial of Social Sciences andportofolio.stks.ac.id/download-public/jurnal/Dokumen_Jurnal_23tuy.pdf · Ilmu-ilmu Sosial da:n of Social Sciences and Kinerja Perguruan Tinggi

Peran Perlindungan Sosial Dalam Mengatasi Kemiskinan Di Indonesia: Studi Kasus Program Keluarga HarapanEdi Suharto

pernutalftiran dan validasi data pernbayaraq verifikasikomitnal pernberian layanan, diserninasi dan peninglotankapasitas -telah dilakukan. Namun demikian, kesehrruhanelsmen tersebut tetap perlu ditingkatkan. Jika tidak dijagadan diorganisir secara efekti{ beberapa hntangan yangditemukan dapat menghambat pencapaian tujuan pKH.

PKtlperlumempertratilanbeberapa areainrplunentasiyang perlu diperbaiki. Area tersebut antara lain evaluasidan diserninasi, mekanisrne pengaduan, serta koordinasi diantara pihak terkait Kegiatan waluasi dan diserninasi harusmenjadi bagian yang integral pada keselunrhan progrun,yang dilalsana}an secara terus menerus. Diseminasimemainlan peran penting t€rutama dalam mernperbaikikualitas dan dampak dari proses sertahasil progmrn kbihlanjut mekanisme per,gaduan dalam program beryeransebaCai sarana penting dalam menyediakan umpanbalik bagi PKH. Area ini perlu diperkuat datam rangkamernastikan efektifrya layanan yang telah diberikankepada penerima manfaat

Perbaikan terhadap manajemen lintas sektor danlintas tingkat kda sama merupakan hal penting yangperlu diperhatikan dalam pelaksanaan PKH. Hubwrganyang telah terjalin di antara stukturtingkatpusat sebagaisteeing commftee, dan stuktur lokal masih mengalamitantangan dalam hal penciptaan kerja sama yang lancar

- terutama dalam bidrng penyediaan layanan danverifikasi kdrnitnen peserta PKH. Lebih lanjut, rasamemiliki terhadap program ini tetap perlu dipertahankandi antara berbagai pihak dan kementerian yang terlibatdalam PKH. Sebagai koordinator kementerian,Kementerian Sosial diharapkan dapat memperkuatke{a sama'horizontal dengan kementerian dan pihaklain yang mendukung progmm, serta koordinasi vertikaldengan pemerintah daerah. Guna menjaga efektivitaskoordinasi, kerjasama horizontal maupun vertikaltersebut perlu dirampingkan.

Sebagai prcgrarn nasional yang didukung olehpekerja sosial terlatih dan sistem informasi manajementedeear! PKH memiliki kesernptan urfirk menginisiasipengernbangan sistem perlindmgan sosial yang lebihkonrprehensif - misalnya seperti mengkaitkan pes€rtaPKH kepada progrdn bantuan sosial lainnl,ri yang tersediadi kdonesia" Ide besamya adalah untuk mengembangftmserangkaian interve,nsi korrylementer yang marnpumernbidik profil kemiskinan yang beragarn di selunrhnegui. Calcpan PKH yang hras sangatlah stategis, dankarenanla perlu dilengk4i oleh elemen pendrkung lainnya

- seperti mekanisne program yang tertata dengan bail ymgmenyilsar pendudrk pling renhn yang tidak meniknatidaryak pertumbuhan ekonomi; inisiatif pengernbangan

komrnrihs yang kuat - dmjile memungkintarq skema kerjapublik semortara - yang keserryahn sosioekonomi; sglta inisiatif prromosi usaha lacil dan menengatrlangsung Masis individu yang kuat *

DAFTARPUSTAKA

Ayala (2010). Program Keluarga Harapan @KH):Operational Assessment Report. Jakmta: GV

BAPPENAS (2009), Final evaluationreport on SocialSecurity Program: Program Keluarga Harapan.

Collins, E.F and Bahar, E (1995). Malu: Shame,Gender Hierarchy, and Sexuality. Athens, OH:Ohio University (unpublished).

GV Q0l2). Concept Note on PKH Exit SMqt.Ddistibusikan di Kernerrterian Sosial RI secratqbahs

Hanlon, Barrientos and Hulme (2010). Just GiveMoney to the Poor: The Development Revolutionfrom the Global South. Kumarian Press

Kementerian Sosial (20lla). Pedoman Umwn PKH2011. Jakaxta: Kementerian Sosial RI

Kementerian Sosial (20lla). Buht Kerja PKH 2011.Jakarta: Kementerian Sosial RI

Karmaq Yongki Q0l2). Sejarah Masa Dryt.Wlwartadetik.blogspot. com/2 0 12 / 0 I / sejar ah-masa-depan.htnt

Laiglesia, Juan R. and Christian Morrisson (2008).Hous ehold Structures and Savings : Evidence fromHous ehold Surveys. France: OCED DevelopmentCentre

Mulyana Deddy Q0fl2). Metodologi Penelitian lQnlitetitrParadigma Baru llmu Komunikasi dan llmu fusialI^ainrrya. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nishino, Yoshimi dan Gabriele Koehler (2011).Social Protection in Myanmar: Making the Case

for Holistic Policy Reform.IDS Working PaperVolume 20ll No 386. UK: IDS

Prakarsa (2011). Belanja Sosial: Potret BuramBelanja Sosial APBN 2010. Jakafia: Prakarsa.

Purwoko, Bambang (2009). Social ProtectionRebuilding in Indonesia: Process and Challenges.Paper presented on GTZ Conference on growthqualrty on social protection system held in NewDelhi on 14-18 September 2009.

Rawlings, L and Rubio, G (2005). Evaluating theImpact of Conditional Cash Transfer Programs.The World Bank Research Observer, vol. 20, no.1 (Spring 2005)

SMERU (2011). Sttolitative Impaa &udy for PN?MGmerasi and PKH on the hovision and theUtilization of Maternal and ChiA Heahh Senticesand B asic Education Services in the Prcinces of West

Java and E;st Nusa Tbnggara. Jakarta: SMERiI

Suharto, Edi (2006). Membangun MasyaralatMernberdayakan RalEat.Bandung: RefikaAditama

Suharto, Edi (2008). Kebijakan Sosial sebagai KebiajakanPublik (cetakan kedua). Bandung: Alfabeta

Suharto, Edi (2 009). Kemiskinan dan P erlindungan Sosialdi Indonesia: Menggagas Model Jwninan SosialUniversal Bidang Kesehaton. Bandung: Alfabeta

Suharto, Edi, Juni Thamrin, Michael Cuddy andEammon Moran (2006), Strmgthening Social

:

:

ts-

26

Page 10: Ilmu-ilmu Sosial of Social Sciences andportofolio.stks.ac.id/download-public/jurnal/Dokumen_Jurnal_23tuy.pdf · Ilmu-ilmu Sosial da:n of Social Sciences and Kinerja Perguruan Tinggi

tlwtion Systems in ASEAN, Galway: Galwaynnaryment Services International (GDSD

(2011). Human Development Report:Wtnotittty and Equity, A Better Futurefor Alt.ffi*York UNDP

AP Qol2). Research Framework fortb *rr,lysis of Social Protection focusing onfu Sryport Schemes in Asia and the Pacific.

,.r LEtok: UNESCAP

.iltfiGrgA, Sumarto, S. and Pritchett,

Sosiohumaniora, Volume 17 No. I Maret 2015l. 2l - 27

L. (leee).Impact ofIndonesian

Websitehttp ://www.tradingeconomics. corn/indonesia/gdp-

erowth diaksss pada 12 Februari 2012

http://pkh.depsos.go.id diakses pada 28 Maret 2012

tt@/Avww.worldbankorg dialces pada 27 Deserrber 2011

PresentasiKernenkokesra: Keme,lrterian Koordinator Kesejaht€raan

Ralryat (2012) . Sinergisita^t PKH dengm Klaster dwtPrugron B mttuan Sos ial. DipresenAsikan pada RapatKoordinasi Nasional PKH. Bandung 2l \larct 2012.

Kemensos Q0l3). Perluasan dan Transformasi PKH.Dipresentasikan di TNP2K Jakarta, I I Maret 20 I 3

Suharto, Edi (2011). Social Protectionfor Childrenin Indonesia: Situation Analysls. Dipresentasikanpada workshop ILO. Jakarta, December 2011.

I Mional Snapshot of the Social,rycrlia's Crisis. Bulletin of

:: hic Studies, 35(3),145-152.

(201 l), PKH PER Report Draft

27