iktiologi-indonesia.orgiktiologi-indonesia.org/wp-content/uploads/2016/06/07_0003-2.pdf · Created...
Transcript of iktiologi-indonesia.orgiktiologi-indonesia.org/wp-content/uploads/2016/06/07_0003-2.pdf · Created...
I
Jurnal Iktiologi Indonesia, Volume 3, Nomor 2, Desember 2003
STRUKTUR KOMUNITAS IKAN KARANG DI DAERAH TRANSPLANTASIKARANG PULAU PARI, KEPULAUAN SERIBU
[Community Structure of Coral Reef Fish in the Coral Transplantation Area Pulau Pari,Kepulauan Seribu]
Yayat Dhahiyat, Djalinda Sinuhaji dan Herman Hamdani
Laboratorium Biologi Perikanan Jurusan Perikanan, Fakultas PertanianUniversitas Padj adj aran, Jatinangor, B andung 40600
e-mail : [email protected]. id
ABSTRAKPenelitian ini dilakukan untuk mengetahui struktur komunitas ikan karang sebelum dan sesudah transplantasi karang dan pengaruhnyaterhadap ikan karang. Penelitian dilakukan pada kedalaman 5 m paparan benua selatan Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Jakarta.Metode yang digunakan untuk mengetahui struktur komunitas ikan karang yaitu Metode Transek Garis atau Line Intercept Transect(panjang 30 m, lebar 2 m) dengan teknik Pencacahan Langsung atau Visual Census Tehnique. Analisis data menggunakan Indekskeanekaragaman (H') Shannon-Wiener dan indeks dominansi (C) Simpson, serta perhitungan kelimpahan individu setiap m2.
Indeks keanekaragaman (H') berkisar antara 2,216 sampai 2,602, menunjukkan ikan karang masuk ke dalam kategori rendahsampai dengan sedang. Indeks dominansi (C) berkisar antara 0,093 sampai 0,127 menunjukkan bahwa dominansi populasi rendahdan tidak ada kecenderungan individu yang mendominasi. Kelimpahan ikan karang berkisar antara 1,56 individu/m2 sampai 1,98individu/m'?.
Kata kunci: struktur komunitas, ikan karang.
ABSTRACTThe aim of this research is to know the community structure of coral reef fish before and after coral transplantation and its eflectto coral reef fishes. This research was conducted at 5 meters depth on the north continental shelf of Pulau Pari, Kepulauan Seribu,Jakarta, Observation of coral reef fishes was determined with Line Intercept Transect Method (30 m length, 2 m width) using VisualCensus Technique. The data analysis of coral reef fishes was determined with Shannon-Wiener's index of diversity (H') andSimpson's index of dominance, and also abundance calculation every m2. Index of diversity (H') range from2.216 to 2.602 showedthat reef fishes included in small to medium category. The index of dominance (C) range from 0.093 to 0.127 showed that therewere low population domination and no dominance of species in this area. Calculation of abundance showed that the abundancepopulation range from 1.56 individu/m'z to 1.98 individu/m2.
Key words: community structure, coral reef fish.
PENDAHULUAN
Terumbu karang adalah salah satu ekosistem di
laut yang sangat penting. Perairan terumbu karang
banyak dimanfaatkan oleh organisme penghuni terumbu
karang sebagai daerah penyedia makanan, daerah
perkembangan, daerah asuhan, dan daerah perlindungan
(Radrartaet al. 1999).
Terumbu karang yang telah rusak memerlukan
waktu yang lama sekali untuk kembali kepada keadaan
semula. Kerusakan terumbu karnag yang disebabkan
oleh badai dan topan memerlukan waktu 25-30 tahun
untuk pulih (Nybakken, 1988). Transplantasi karang
dipelajari dan dikembangkan sebagai teknologi pilihan
dalam menangani kerusakan pada terumbu karang
(Harriot dan Fisk, 1988). Fragmen karang memilikikelebihan dibandingkan dengan larva karang yang baru
tumbuh, terkait dengan ukuran fragmen yang lebih besar,
memiliki tingkat pertumbuhan dan kelangsungan hidup
yang lebih tinggi (Sousa, 1984 dalam Bowden-Kerby,
2003), kemampuan berkompetisi yang tinggi (Bothwell
I 98 l, Tunnicliffe I 98 1 dalam Bowden-Kerby 2003 ) dan
kestabilan bertahan hidup yang lebih tinggi pada
substrat yang beragam (G ilmore dan Hall I 976, Highsmith
1980, Lindahl 1998 dalam Bowden-Kerby 2003).
87
Dhahiyat et al, - Struktur Komunitas Ikan Karang di Daerah Transplantasi Karang Pulau pari, Kepulauan Seribu
Spesies ikan karang (baik nokturnal maupun
diurnal) memiliki kebutuhan yang tinggi akan tempat
bernaung yang kompleks terdiri dari berbagai substrat,
relung, celah, dan goa (Brock 1979 dalam Bowden-Kerby 2003). Pembuatan bidang terumbu baru di daerah
yang rusak dengan transplantasi karang, menunjukkanpeningkatan habitat ikan karang. Di Puerto Rico,transplantasi karang pada substrat rubble (potongan
karang mati) menarik sejumlah besar ikan komersial
penting yang didominasi oleh juvenil Haemulon dan
Scarus. Di lain pihak, transplantasi karang pada
substrat pasir menarik ikan karang non-komersialpemakan plankton seperti Chromis dan Dascyllus(Bowden-Kerby 1997).
Penelitian yang dilakukan oleh Sadarun (1999)
menunjukkan bahwa tingkat kelangsungan hidupkarang yang ditransplantasi cukup tinggi, yaitu l00Yo
untuk spesies Acropora yonget, A. glauca, A.
Hyacinthus, A. Aspera, A. digitifera, dan 83,337o untuk
spesies A. tenuis dan A. austera. Penelitian yang lain
dilakukan oleh Cahyadi (2001) di bagian selatan dan
utara Perairan Pulau Pari terhadap dua spesies karang,
yaitu Porites nigrescens dan Montipora digitata,dimana tingkat kelangsungan hidupnya masing-masing
adalah berkis ar antar a 9 5%- I 00%.
Transplantasi karang adalah suatu metode
penanaman dan penumbuhan suatu koloni karang
dengan metode fragmentasi. Koloni tersebutdiambil dari suatu induk koloni tertentu.Transplantasi karang bertujuan untuk mempercepat
regenerasi dari terumbu karang yang telahmengalami kerusakan, atau sebagai cara untukmemperbaiki daerah terumbu karang. Transplantasi
karang secara umum berhasil dengan tingkatkelangsungan hidup sebesar 50% sampai dengan100% (Harriot dan Fisk, 1988).
Di perairan Indonesia terdapat sekitar 3000spesies ikan karang yang termasuk ke dalam 17 ordo
dan 100 famili (Kuiter,1992). Sebagian besar distribusi
ikan di ekosistem terumbu karang adalah ikan diurnal(beraktifitas pada siang hari). Ikan ini mencari makan
dan tinggal di permukaan karang dan memakanplankton yang lewat di atasnya. Ikan diurnal contohnya
ikan dari famili Pomacentridae, Chaetodontidae,Pomacanthidae, Acanthuridae, Labridae, Lutjanidae,
Balistidae, Serranidae, Cirrhitidae, Tetraodontidae,Blenniidae, dan Gobiidae. Sebagian kecil dari ikan diekosistem terumbu karang adalah ikan noktural(beraktifitas pada malam hari). Ikan ini pada siang hari
menetap pada gua dan celah karang. Ikan yangtermasuk kelompok noktural adalah Holocentridae,Apogonidae, Haemulidae, Muraenidae, Scorpaenidae
dan beberapa spesies dari famili Serranidae dan
Labridae. Sebagian lainnya adalah ikan yang sering
melintasi ekosistem terumbu karang seperti familiScombridae, Sphyraenidae, Caesionidae, danHexanchidae (Hobson, I 99 l).
BAHANDANMETODESecara geografis, gugusan Pulau Pari yang
berjarak sekitar 35 km dari Jakarta, terletak pada
05051 '30" LS sampai 05051'90" LS dan 106036'55 BTsampai 106037'85" BT (Peta Pulau Pari pada Lampiran1). Karang transplantasi yang berasal dari spesies:
Acropora nasuta, Acropora valida, Montiporafolliosa, Sereatopora hystrix, Millepora tenella,Heliopora coerulea, Montipora squamosa,montipora porites, Pavona cactus dan Hydnoporarigida.
Penelitian dilakukan dengan menggunakanMetode Transek Garis atau Line Intercept Transect(LIT) dengan Teknik Pencacahan Langsung (Visual
Census Methode). Pada penelitian ini penggunaan
roll meter sebagai transek garis (penanda panjang
wilayah penelitian) digantikan dengan tali nilonsepanjang 30 m yang telah diikatkan pada besipancang, sehingga wilayah penelitian tidak berubah.
Metode ini dikembangkan oleh Australian Instituteof Marine Science (AIMS) dan The Great Barrier Reef
Marine Park Authority (GBRMPA) (English et al.1ee4).
Adapun tahap pengamatan meliputi:(1) Penyelaman pad.a tempat yang telah ditandai.(2) Menyusuritali nilon sambil mengidentifikasi ikan
dengan estimasi batas ke kiri dan kanan sejauh I mdan batas depan sejauh 5 m. Setiap 5 m batas depan
yang telah ditempuh, peneliti berhenti selama 10-
l5 menit untuk mengembalikan kondisi interaksi
ikan karang yang terganggu akibat aktivitaspergerakan sendiri.
88
(3) Spesies ikan karang yang terlihat pada batasjarak
tersebut ditulis di papan sabak. Spesies ikan karang
yang tidak dapat diidentifikasi secara langsung
oleh peneliti dituliskan ciri-cirinya untuk kemudian
diidentifikasi dengan menggunakan buku kunci
identifi kasi dari Kuiter (1992).
(4) Untuk menghindari masa peralihan dari diurnal ke
noktural, sensus dilakukan antara pukul 09.00
sampai dengan pukul 16.00 (English et al.1994).
Dilakukan dua kali pengambilan data, yaitu pada
pukul09.00 WIB dan padapukul 13.00 WIB.Parameter utama yang diteliti yaitu kelimpahan
dan jenis ikan yang teridentifikasi di lokasi penelitian.
Selain itu data yang ada dihubungkan dengan
kebiasaan makanan (food habits) ikan karang yang
tersensus di lokasi penelitian.
Untuk menghitung indeks keanekaragaman
ikan karang digunakan indeks keanekaragaman ikan
karang digunakan indeks keanekaragaman Shannon-
Wiener sebagai berikut:
iu): tb' tn P'li=1
Keterangan: H' : indeks keanekaragaman ShannonWiener
s : jumlah spesies ikan karangpi : perbandingan jumlah ikan karang
spesies ke-i (n,) terhadap jumlahtotal ikan karang (N) : nN
kisarang nilai indeks keanekaragaman Shannon-Wiener
untuk ikan karang adalah:
H' <2,30 : keanekaragaman kecilH' 2,30 - 6,90 : keanekaragaman sedang
H'> 6,90 : keanekaragaman tinggi
Untuk melihat dominansi suatu jenis digunakan
indeks dominansi Simpson (Odum, 1971) sebagai
berikut:
c =f{ni')i=1
keterangan: C : indeks dominansi Shannon-Wiener
s : jumlah spesies ikan karang
Pi : perbandingan jumlah ikan karangspesies ke-i (n,) terhadap jumlahtotal ikan karang (N) : n,,A{
Jurnal Iktiologi Indonesia, Volume 3, Nomor 2, Desember 2003
kisaran nilai indeks dominansi adalah sebagai berikut:
0,00 <C < 0,30 : dominansi rendah
0,30<C<0,60 : dominansi sedang
0,60<C< 1,00 :dominansi tinggi
Kelimpahan ikan karang adalah jumlah ikan
karang yang ditemukan pada suatu stasiun pengamatan
persatuan luas transek pengamatan. Kelimpahan ikan
karang dapat dihitung dengan rumus (Odum,1971):
X_ ,\tn
Keterangan X : kelimpahan ikan karangXr : jumlah ikan pada stasiun
pengamatan ke-in : luas transek pengamatan : (30
X2)m.
HASILPENGAMATAN
Struktur Komunitas Ikan Karang pada DaerahTransplantasi Karang
Strukturr komunitas ikan karang ditunjukkan
oleh kelimpahan, keanekaan dan dominasi, yang
disajikan pada Tabel 1. Kelimpahan ikan karang
sebelum transplantasi adalah sebesar 1,98 individu/m2
lebih besar daripada setelah transplantasi dilakukan
yaitu berkisar antara 1,56 individuim2 - 1 ,88 individu/m2. Kelimpahan ikan karang mengalami penurunan pada
bulan September 2002, bulan pertama setelahtransplantasi karang dilakukan, hingga bulan Januari
2003 untuk kemudian meningkat kembali pada bulan
Februari 2003. Hal ini mungkin disebabkan ikan karang
masih beradaptasi dengan habitat baru berupa rak-rak
besi dan substrat.
Hasil perhitungan indeks keanekaragaman (H')ikan karang sebelum transplantasi karang yaitu pada
bulan Agustus2002 adalah sebesar 2,518, sedangkan
sesudah transplantasi, yaitu pada bulan September
2002 hinggaF eb ru ari 2 0 0 3 ad al ah b e rk i sa r antar a 2,2 7 6 -
2,602. Berdasarkari analisis indeks keanekaragaman,
keanekaragaman ikan karan g padabulan Agustus 2002
dan Oktober 2002hingga Februari 2003 termasuk ke
dalam kategori rendah. Hal ini diduga karena pada bulan
tersebut nilai turbiditas lebih besar dibandingkan
dengan bulan pengamatan lainnya.
89
Dhahiyat et al, - Struktur Komunitas Ikan Karang di Daerah Transplantasi Karang pulau pari, Kepulauan Seribu
Tabel l. Struktur Komunitas Ikan Karang pada Daerah rransplantasi karang.
Bulan _ .. . ,__ Struktur komunitas ikan karangpensamatan l:Xillm;li)
Keanekaragaman Domimasi Jumlah seesies
Agustus 02
September
Oktober
Nopember
Desember
Januari 03
Februari 03
2,5 l82,216
2,301
2,602
2,514
2,370
2,585
0,107
0,125
0,127
0,093
0,102
0,1 15
0,101
1,98
1,88
1,68
1,61
1,66
1,56
1,86
238
225
202
191
200
189
224
Keterangan: Agustus 2002 (sebelum transplantasi dilakukan), September 2002-Februari 2003 (sesudah transplantasi dilakukan).
Hasil perhitungan indeks dominansi (C), baiksebelum maupun sesudah transplantasi menunjukkanbahwa nilai indeks dominansi ikan karang pada daerah
transplantasi karang berkisar antara 0,093-0,127.Kisaran nilai tersebut masuk kedalam kategori rendah.Hal ini berarti bahwa daerah transplantasi karang tidakdidominasi oleh spesies ikan karang tertentu. Hal inididukung dengan kategori indeks keanekaragamanyangrata-rata masuk ke dalam kategori sedang.
Dari hasil sensus visual dapat diidentifikasisebanyak 29 spesies ikan yang terbagi ke dalam I Ifamili, yaitu Pomacentridae yang terdiri atas delapan
spesies, Labridae yang terdiri atas 1 I spesies,Nemipteridae yang terdiri atas satu spesies, Balistidaeyang terdiri atas satu spesies, Scaridae yang terdiriatas satu spesies, Pomacanthidae yang terdiri atas satu
spesies, Lutjanidae yang terdiri atas satu spesies,
Ephippidae yang terdiri atas satu spesies, Caesionidae
yang terdiri atas dua spesies, Holocentridae yang terdiriatas satu spesies, dan Chaetodontidaeyangterdiri atas
satu spesies (Tabel 2).
Dari segi kebiasaan makanan atau food habits,
ikan karang yang muncul merupakan ikan karang pemakan
alga, invertebrata bentik seperti krustasea, dan moluska,plankton, zooplankton, dan ikan kecil. Hanya ada satu
spesies ikan pemakan polip karang, yaitu Chaetodon
octofasciatus, dan ikan ini biasanya hidup di daerah yang
memiliki banyakrubble atau karang mati (Tabel 2).Datakesukaan makan yang disaj ikan pada Tabel 2 merupakan
stud i pustaka (http//:www. fi shb ase. org/summary).
Kemunculan ikan karang cenderung didominasioleh ikan karang pemakan alga dari famili
Pomacentridae, dan ikan karang pemakan organismebentik dari famili Labridae. Spesies ikan karang darifamili Pomacentridae merupakan ikan karang yangpaling banyakjenisnya, yaitu sekitar 300 spesies dan
sebagian besar berasosiasi dengan terumbu, memakanb erb agai j enis invertebrata, alga, zo oplankto n (Ku iter1992).Terdapat delapan spesies ikan karang dari familiPomacentridae yang muncul di daerah transplantasi,
dan didominasi oleh Pomacentrus moluccencis,Abudefduf sp., dan Pomacentrus alexanderae.Species-species tersebut menyukai alga sehinggadiduga tumbuhnya alga pada rak besi dan substratkarang mempengaruhi kemunculan species-species
tersebut.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Low(1971) dalamMcConnell (1987), dominasi spesies darigenus Pomacentrus ini disebabkan .fuga oleh sifatmereka yang teritori (mempertahankan daerahkekuasaan). Selain itu Pomacentridae sangatdipengaruhi oleh karakteristik morfologis dari substrat,
bahkan beberapa spesies diantaranya cenderungmenggunakan karang sebagai habitat daipadasebagaisumber makanan, sehingga diduga perubahan habitatdengan adanya rak dan substrat pada daerahtransplantasi karang menarik ikan-ikan dari famili ini(Roberts dan Ormond 1987 dalam Karnan 2000).
Labridae yang banyak muncul di daerahtransplantasi karang berasal dari genus Thalassoma.
Thalassoma dikenal sebagai ikan karnivora yangmemakan berbagai jenis hewan invertebrata sepertikrustasea dan moluska (Choat dan Bellwood, 1991).Ikan dari genus Thalassoma ini dapat dijumpai dimana-
90
Jurnal Iktiologi indonesia, Volume 3, Nomor 2, Desember 2003
mana di terumbu karang, karena toleran pada habitat berubah dan tidak sesuai baginya, maka ikan-ikan iniyangbervariasi(ChabanetdanLetourneur, 1995 dalam akan mencari tempat yang lebih sesuai. Hal iniKarnan 2000), sehingga kemunculan Thalassoma kemungkinan yang menyebabkan adanya perubahan
lunare dan Thalassoma lutescens baik sebelum variasi spesies ikan yang muncul di daerahtransplantasi karang maupun sesudahnya tidak banyak transplantasi. Adanya rak besi dan substrat di daerah
berbedajauhsecarakuantitatif. transplantasi karang akan menarik spesies tertentuPadaumumnyaikankarangbersifatteritorioliti untuk datang karena tempatnya sesuai dan tersedia
(mempertahankan daerah kekuasaannya), namun makanan yang mereka butuhkan, namun sebaliknya
karena ikan karang tersebut merupakan organisme yang akan mengganggu spesies lain dan akan menyebabkan
mobile, keberadaannya pada suatu habitat sangat ikan-ikan tersebut mencari daerah lain yang lebihdipengaruhi oleh lingkungan. Jika lingkungan sesuai, sesuai (Samoils. 1998 dan Connel dan Kingsford, 1998
ikan karang akan berdatangan, namun jika lingkungan dalamKarnan,2000).
Tabel2. Kesukaan Makanan (Food Habits) Ikan Karang yang Tersensus pada Daerah TransplantasiKarang (http//www. fi shbase.org/summary).
.Ienis Ikan Foorl Habits
POMACENTRIDAE
Abude;fduf saxatilis
Abudefdufwhitleyi
Ne o p o m ac e n tru s fi I am e n lo sus
P o m ac e nlr u s ni gr o mar g i natu s
H e m i g lyp hid o do n p lag i o me to p o n
Chromis caudalis
P omac en t rus m o luc cenc is
Pamocenlrus alexanderae
LABRIDAE
Thalassoma lunare
Thalassoma geniv iltatum
Thalassoma lutescens
Halichoere s hor tulanus
Halichoeres vrolikii
Cheilinus fasciatus
Labroides dimidictlus
Hortulanus purpure scens
Tha I asso ma amb ly c ephalo
Thalassoma hardwicke
Bodianus mesothorox
NEMIPTERIDAE
Scolopsis bilineala
BALISTIDAE
Rhinecanthus aculeatus
SCARIDAE
Scarus lricolor
Alga, krustasea kecil, ikan kecil
Alga
Alga
Alga, zooplankton
Alga bentik
Alga bentuk, zooplankton
Alga, planktonik krustasea
Alga, kopepoda
Invertebrata bentik, ikan kecil
Krustasea bentik, ikan kecil, bulu babi
Krustasea bentik, ikan kecil
Muluska, krustasea
Moluska, krustasea
Moluska, krustasea, bulu babi
Krustasea ektoparasit
Invertebrata bentuk
Krustasea, zooplankton
Krustasea bentuk dan planktonik
Krustasea bentuk, bulu babi
Ikan kecil, invertebrata bentik
Alga, detritus, moluska, krustasea
Alga bentuk
91
Dhahiyat et al, - Struktur Komunitas Ikan Karang di Daerah Transplantasi Karang Pulau pari, Kepulauan Seribu
Lanjutan Thbel 2
Jenis lkan Footl Hahits
POMACANTHIDAE
Genicanthus lamarck
LUTJANIDAE
Lutjanus kasmira
EPHIPPIDAE
Platax teira
CAESIONIDAE
Caesio cuning
Caesio lunaris
HOLOCENTRIDAE
Myripistis sp.
CHAETODONTIDAE
C hae t o do n o c lofa s c ia tus
Plankton
Ikan kecil, udang, kepiting, krustasea
Krustasea bentik: udang, kepiting
Zooplankton
Zooplankton
Krustasea planktonik
Polip karang
KESIMPULANDANSARAN
Kesimpulan
l. Terdapat 29 spesies ikan yang ditemukan di daerah
transplantasi karang, berasal dari familiPomacentridae (delapan species), Labridae (paling
dominan dengan 11 species), Nemipteridae,Balistidae, scaridae, Pomacanthidae, Lutjanidae,
Ephippidae, Caesionidae, Holocentridae, dan
Chaetodotidae.
2.. Kelimpahan ikan karang sebelum transplantasi
dilakukan pada bulan Agustus 2002 sebesar 1,98
individu/m'z, lebih besar daripada setelahtransplantasi dilakukan pada bulan September 2002
sampai dengan Februari 2003 dengan nilai antara
1,56 individu/m3* 1,88 individu/m2. Dengan Indeks
Dominansi sebelum dan sesudah transplantasi
sekitar 0,093-0,127, menunjukkan bahwa lokasipenelitian tidak ddidomansi oleh species tgertentu.
3. Indeks keanekaragaman (H') ikan karang sebelum
transplantasi sebesar 2,5 I 8 dan sesudahhansplantasi, yaitu pada bulan Oktober 2002 sampai
Februari2003 berkisar antara2,30l - 2,602. Nilaiindeks keanekaragaman termasuk ke dalam kategori
sedang. Pada awal transplantasi dilakukan, yaitupada bulan September 2002 indeks keanekaragaman
sebesar 2,276,termasuk ke dalam kategori rendah,
4. Tersensus ikan Chaetodon octofasciatus yang
merupakan indikator spesies bagi adanya karang
mati sehingga dapat dikatakan di daerahtransplantasi karang belum terjadi rehabilitasi yang
berarti.
Saran
Diperlukan penelitian laniutan setelah enam
bulan transplantasi, dimana dengan waktu yang lebihlama diharapkan terjadinya rehabilitasi yang nyata pada
ekosistem terumbu karang sehingga variasi dan
kelimpahan ikan akan meningkat dengan jelas.
DATTARPUSTAKA
Bowden-Kerby, Austin. 1997 . Coral Transplantation
in Sheltered Habtitas Using UnattachedFraments and Cultured Colonies.Prodeedings of the 8'h International CoralReef Sympos ium.Yol. IL Australia. Hlm. 2063-
2068.
Bowden-Kerby, Austin. 2003. C oral Transp lantationand Restocking to Accelerate The Recovery
of Coral Reef Habitats qnd FisheriesResources within No-Take Mqrine Protected
Areas: Hands-On Approaches to SupportC ommunity- B as ed C or al Re ef Management.
Bowdenkerb)'@connect.com. {Cahyadi, B. 200 l. Laju Pertumbuhan dan Tingkat
Kelangsungan Hidup Transplantasi KarangPorites nigrescens dan Montipora digitata
92
di Pulau Pari, Kepulauan Seribu, DKIJakarta. Skripsi. MSP Faperikan. IPB. Bogor.
75 hlm.
Choat, J. H. & D. R. Bellwood. 1991 . Reef Fish, Their
History and Evolution Dalam: Sale P. F. (Ed),
The Ecologt of Frsh on Coral Reef. Academic
Press. SanDiego, California. Hlm 39 - 66.
English, S., C. William, & V. Baker. 1994. Suney Manual
of Tropical Marine Resources. Asean -
Aushalian Marine Project. Australia. 1 l2 hlm.
Harriot, V. J. & D. A. Fisk. 1988. CoralTransplantation
as Reef Management Option. Preceeding,s ofThe 6'h International Coral Reef Symposiuttr.
Vol. lI. Aushalia. Hhn 375-319.
Hobson, E.S. 1991. Trophic Relationship of Fishes
Specialized to Feed on Zooplankters above
Coral Reefs, Dalam: Sale P. F. (F,d), The
Ecolog,t of Fish on Coral Reef. Academic
Press. San Diego, California. Hlm 39-66.
Karnan. 2000. Asos iasi Spos io-Tetnporal Konntnilas
Karang deugan Bentuk Pertutnbuhatt
.lurnal Iktiologi Indonesia, Volurne 3, Norrror 2, Desember 2003
Karang di Perairan barat Daya PulauSumbawa, Nusa Tenggara Barat. Tests.
Program Pascasarjana. IPB. Bogor. 17 hlm.Kuiter, C. J. 1992. Tropical Reef Fish ofWestern Paci/ic.
Indonesia and Adjacent Waters. PT. Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta. 314 hlm.
Lowe - McConnel, R. H. 1987. Ecological Studies in
Tropical Fish Communities. CambridgeUniversity Press. Cambridge, London. 1987.
hlm.lTl-211.
Nybakken, J. W. 1988. Biologi Laut: Suatu Pendekatan
Ekologis. Diterjemahkan oleh:Eidman, M. dkk.
PT. Gramedia PustakaUtama. Jakarta.459 hlm.
Radiatla, I. Nyoman, Rohmin Dahuri, Zairion. 1999.
Kondisi Ekosistem Terumbu Karang diPerairan Barat Daya Sumbawa, NusaTenggara Barat. Jurnal Penelitian Perikanan
In don es ia, 5 (2): 87 -9 5.
Sadarun. 1999. Transplantasi Karong Batu (Stony Coral)
di Kepulauan Seribu Teluk Jakarto. Tcsis.
Program Pascasarjana. IPB. Bogor.67 hlm.
93
Dhahiyat et al. - Struktr,rr Korrunitas Ikan Karang di Daerah Transplantasi Karang Pulau Pari. Kepulauan Seribu
Lampiran l. Peta Pulau Pari
Ffi.t* ##9}*inis*+eFE&!#*s $t}*elF trlA.ldJ f&fl!
eFS€fie&!
$**--H-,ffi:,n'**ilm*:+ . v rnuI# t& *#ifi
rffi$ffi
ryd@ssBq*r@4t* **@ 94wed': r* &
F*& tf,+.6 !*i{s* Fq4$ff#. *€*-fi64$
fiee$+ ta-@5fl*
ffi *u**"o*oto
h.-.**r " :
94