Ikterus Patologis Ec Kolestatis

21
Ikterus Patologis et causa Kolestatis Sylvia 102012007 Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat Kode pos 11510 Pendahuluan Ikterus atau jaundice, merupakan keadaan yang termanifestasi sebagai pewarnaan kuning pada tubuh dan sklera, dan dapat terjadi tidak hanya pada bayi baru lahir namun dapat pula pada orang dewasa biasanya sebagai salah satu gejala klinis suatu penyakit. Ikterus merupakan salah satu masalah umum neonatus. Sekitar 65% dari bayi baru lahir menunjukkan gejala klinis ikterus dengan level bilirubin mencapai di atas 5 mg/dL selama minggu pertama kehidupan dan mengalami peningkatan bertahap sampai maksimum 8 mg/dL pada hari ke-3 sampai 5 dan kembali normal pada minggu kedua. 1 Ikterus pada neonatus dapat bersifat fisiologis dan patologis. Ikterus yang bersifat fisiologis didefinisikan sebagai ikterus yang muncul pada hari ke-2 atau hari ke-3 yang tidak mempunyai dasar patologis, kadarnya tidak melewati kadar yang membahayakan atau mempunyai potensi menjadi kernicterus dan tidak menyebabkan suatu morbiditas pada bayi, sedangkan ikterus patologis ialah ikterus yang mempunyai dasar patologis atau kadar bilirubinnya mencapai suatu nilai tertentu sehingga dapat dikatakan sebagai hiperbilirubinemia. Dasar patologis ini dapat mencakup jenis bilirubin, saat timbul dan menghilangnya ikterus dan penyebabnya. 1

description

IP

Transcript of Ikterus Patologis Ec Kolestatis

Ikterus Patologis et causa KolestatisSylvia102012007Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida WacanaJl. Arjuna Utara No.6 Jakarta BaratKode pos 11510PendahuluanIkterusataujaundice !erupakankeadaan"an#ter!ani$estasi se%a#ai pe&arnaankunin#pada tu%u' dan sklera dan dapat terjadi tidak 'an"a pada %a"i %aru la'ir na!un dapat pula padaoran# de&asa %iasan"a se%a#ai sala' satu #ejala klinis suatu pen"akit. Ikterus !erupakan sala' satu!asala' u!u! neonatus. (ekitar 65) dari %a"i %aru la'ir !enunjukkan #ejala klinis ikterus den#anlevel %iliru%in !encapai di atas 5 !#*d+sela!a !in##u perta!a ke'idupan dan !en#ala!ipenin#katan %erta'ap sa!pai !aksi!u! , !#*d+ pada 'ari ke-. sa!pai 5 dan ke!%ali nor!al pada!in##u kedua.1Ikterus pada neonatus dapat %ersi$at $isiolo#is dan patolo#is. Ikterus "an# %ersi$at $isiolo#isdide$inisikan se%a#ai ikterus "an# !uncul pada 'ari ke-/ atau 'ari ke-. "an# tidak !e!pun"ai dasarpatolo#is kadarn"atidak!ele&ati kadar"an#!e!%a'a"akanatau!e!pun"ai potensi !enjadikernicterusdan tidak !en"e%a%kan suatu !or%iditas pada %a"i sedan#kan ikterus patolo#is iala'ikterus "an#!e!pun"ai dasar patolo#is ataukadar %iliru%inn"a !encapai suatunilai tertentuse'in##adapat dikatakanse%a#ai 'iper%iliru%ine!ia. 0asar patolo#is ini dapat !encakupjenis%iliru%in saatti!%uldan!en#'ilan#n"aikterusdanpen"e%a%n"a. Keduajenisikterusini'arusdapat di%edakan!en#in#at %a'a"an"a%iliru%intidakterkonju#asi %a#i siste!sara$ pusat %a"i.1en#a!atan dan penelitian di 2(34 Jakarta 54onintja dkk 16,17 !enunjukkan %a'&a dian##ap'iper%iliru%ine!ia apa%ila81. Ikterus terjadi pada /9 ja! perta!a/. 1enin#katan konsentrasi %iliru%in 5 !#) atau le%i' setiap /9 ja!.. Konsentrasi %iliru%in seru! se&aktu 10 !#) pada neonatus kuran# %ulan dan 1/5 !#)pada neonatus cukup %ulan9. Ikterus "an# disertai den#an proses 'e!olisis 5inko!pati%ilitas dara' de$isiensi en:i! ;-6-10 dan sepsis75. Ikterus "an# disertai den#an keadaan 5a7 %erat la'ir kuran# dari /000 #ra! 5%7 !asa #estasikuran# dari .6 !in##u 5c7 as$iksia 'ipoksia sindro! #an##uan pernapasan 5d7 in$eksi 5e7trau!a la'ir pada kepala 5$7 'ipo#like!ia 'iperkar%ia 5#7 'iperos!olalitas dara'./Na!un ada ju#a %a"i "an# !enjadi kunin# dikarenakan pen"akit 'erediter conto'n"a'epatitisc'olestasis "an#terjadi %iasan"a perke!%an#an pu%ertas- 2i&a"at keluar#a2- 3orakreproduksi i%u8 u!ur i%upadasaat 'a!il jarakkela'iran danju!la'kela'iran5paritas7 ju!la' persalinan ter!asuk a%orsi.Ada ju#a %ee%erapa 'al "an# perlu ditan"akan kepada i%u !en#enai ikterus pada %a"in"aantara lain8- Kapan ikterus atau kunin# pada tu%u' %a"i !uncul perta!a kaliA Berapa la!a ikterus suda'terjadiA Apaka' ikterus %erta'an le%i' dari / !in##uA 5ikterus $isiolo#is u!u!n"a !unculpada 'ari kedua atau 'ari keti#a sesuda' la'ir apa%ila ikterus !uncul sela!a /9 ja! perta!ake'idupan le%i' !en#ara' kepada keadaan non-$isiolo#is7- Apaka' ada an##ota keluar#a lain "an# !en#ala!i ikterus atau ada ri&a"at keluar#a akansindro!a ;il%ertA- Apaka' dala!keluar#a ada ri&a"at kelainan 'e!olisisA Ane!iaA (plenekto!iA Batukandun# e!peduA 1en"akit 'atiA- Ba#ai!ana keakti$an anakA Apaka' anak cukup !en"usuA1-/Pemeriksaan Fisik0ala!pe!erikaan $isik pada anak kesadaran dan perilaku anak secara u!u!'arusdiper'atikan. (elanjutn"a lakukan o%servasi pada anak den#an !eli'at pena!pilann"a secarakeseluru'an. +i'at apaka' %entuk kepala %entuk telin#a posisi !ata proporsi tu%u' atau posturn"a"an#tidak%iasaAApaka'anakta!pakseperti oran#tuan"aAApaka'anak!e!pun"ai kelainan!a"or atau !inor "an# dapat dikenaliA.Ke!udian perlu dilakukan penilaian spesi$ik ter'adap ukuran tu%u'n"a secara keseluru'anproporsi tu%u'n"a danstatus #i:in"a. (i$at distri%usi kelainankulitn"aju#adiper'atikan. +alulakukan pe!eriksaan pada daera' "an# dicuri#ai..0en#ankecuri#aanpada#an##uan'ati !akadilakukano%servasia%do!en. 3ari adan"ape!%en#kakan atau #erakan. Waktu palpasi per'atian tertuju pada &aja' anak dan %ukan perutn"auntuk !e!per'atikan rasa sakit. ?entukan letak dan ukuran 'ati li!pa #injal dan kandun# ke!i'.Bila se%ua' or#an !en#ala!i pe!%esaran perlu diper'atikan letak ukuran per!ukaan teksturn"atepin"a dan adaka' n"eri tekan pada or#an terse%ut..(etela'itupe!eriksaanditeruskanden#anpenilaiantanda-tandavital teruta!a$rekuensijantun# 5nor!aln"a 1/0-160 den"ut*!enit7 $rekuensi pernapasan 5nor!aln"a .0-60pernapasan*!enit7 su'u 5.6-.