IKM (Autosaved) 1

47
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunianya sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “LAPORAN PRAKTIKUM DI PUSKESMAS AMBACANG 2012“ , sebagai salah satu tugas mata kuliah Ilmu Kesehatan Masyarakat. Pada semester 4 Program Studi D III Kebidanan STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang. Penyusun makalah ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karna itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Ibu Ety Aprianti, SKM selaku dosen mata kuliah yang telah memberikan tugas penyusunan makalah ini 2. Seluruh Staf Puskesmas Ambacang Kuranji Padang yang telah banyak membantu dalam proses penyelesaian makalah ini. 3. Semua pihak khususnya anggota kelompok yang telah meluangkan waktu dan pikirannya untuk mengerjakan tugas ini. Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal yang telah diberikan dan semoga makalah ini berguna baik bagi penulis maupun pihak yang memanfaatkannya. Penulis menyadari bahwa makalh ini jauh dari sempurna . oleh karna itu saran dari pembaca sangat penulis harapkan dengan demi perbaikan makalah ini.

Transcript of IKM (Autosaved) 1

Page 1: IKM (Autosaved) 1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan

karunianya sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “LAPORAN

PRAKTIKUM DI PUSKESMAS AMBACANG 2012“ , sebagai salah satu tugas mata

kuliah Ilmu Kesehatan Masyarakat. Pada semester 4 Program Studi D III Kebidanan STIKes

MERCUBAKTIJAYA Padang.

Penyusun makalah ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak.

Oleh karna itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Ety Aprianti, SKM selaku dosen mata kuliah yang telah memberikan tugas

penyusunan makalah ini

2. Seluruh Staf Puskesmas Ambacang Kuranji Padang yang telah banyak membantu

dalam proses penyelesaian makalah ini.

3. Semua pihak khususnya anggota kelompok yang telah meluangkan waktu dan

pikirannya untuk mengerjakan tugas ini.

Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal yang telah diberikan

dan semoga makalah ini berguna baik bagi penulis maupun pihak yang memanfaatkannya.

Penulis menyadari bahwa makalh ini jauh dari sempurna . oleh karna itu saran dari

pembaca sangat penulis harapkan dengan demi perbaikan makalah ini.

Padang , 29 Mei 2012

Penulis

Page 2: IKM (Autosaved) 1

DAFTAR ISI

Page 3: IKM (Autosaved) 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pembangunan kesehatan meupakan bagian integral dari pembangunan

nasional.

Pembangunan kesehatan sangat erat kaitannya dengan kualitas Sumber daya

Manusia dan masa depan bangsa. Semakin besar suatu bangsa maka makin tinggi pula

kualitas Sumber Daya Manusianya.berkualitas tidaknya suatu bangsa sangat ditentukan

oleh tiga factor yaitu pendidikan,kesehatan,dan pendapatan perkapita penduduknya.

Meningkatnya derajat kesehatan ditentukan oleh meningkatnya kualitas

kehidupan masyarakat usia harapan hidup serta menurunnya angka kematian bayi dan

kematian ibu.

Penyakit menular masih merupakan masalah kesehatan di Negara berkembang

termasuk Indonesia.Penularan penyakit dalam masyarakat dapat menyebabkan terjadinya

tingkat kesakitan yang lebih dari yang diharapkan (Kejadian luar biasa atau wabah)

Beberapa penyakit menular yang sering menyebabkan KLB di Indonesia adalah

DBD,Campak,Malaria,Diare dan Chikungunya.

Dalam rangka mewujudkan cita-cita pembangunan dalam bidang

kesehatan,Puskesmas Ambacang telah melaksanakan fungsinya sebagai unit pelayanan

fungsional yang melayani masyarakat di wilayah kerjanya secara terpadu dan

menyeluruh.

Itu berarti Puskesmas Ambacang merupakan bagian paling depan dalam

melaksakan kegiatan dalam rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan nasional.

Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan,

dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapar mewujudkan derajat

kesehatann yang optimal. Menurut H.L.BHM”derajat kesehatan dipengaruhi oleh

beberapa factor yaitu lingkungan,perilaku,pelayanan medis dan keturunan”,yang sangat

besar pengaruhnya adalah lingkungan yang tidak memenuhi persyaratan kesehatan dan

Page 4: IKM (Autosaved) 1

perilaku masyarakat yang merugikan kesehatan,baik masyarakat pedesaan maupun

perkotaan yang di sebabkan karena kurangnya pengetahuan dan kemampuan masyarakat.

Lingkungan yang diharapkan dalam Visi Indonesia sehat 2010 adalah

lingkungan kondusif bagi terwujudnya keaadaan sehat yaitu.lingkungan yang bebas dari

polusi,tersedianya air bersih,sanitasi lingkungan yang memadai,pemukiman yang sehat

serta terwujudnya masyarakat yang berwawasan kesehatan.

1.2 TUJUAN

1.2.1 Tujuan Umum

Sebagai dukungan informasi untuk program dan bahan pengambilan keputusan

1.2.2 Tujuan Khusus

a. Membantu kecendrungan penyakit

b. deteksi/prediksi KLB

c. Memantau Kemajuan Program

d. Untuk Informasi

e. Sebagai dasar membuat suatu kebijaka

1.3.MANFAAT

1.3.1 Laporan ini diharapkan dapat bermamfaat dan memberi masukaan bagi

masyarakatdan sebagai upaya untuk mencegah penyakit menular/KLB.

1.3.2 Laporan ini Diharapkan menjadi masukan bagi pengambilan keputusan dan kebijakan

puskesmas ambacang kota Padang khususnya sebagai upaya untuk menurunkan dan

memberantas penyakit menular dan penyakit yang berbasis lingkungan.

1.3.3 Sebagai bahan Pembelajaran dan menambah pengetahuan dalam mempelajari

distribusi,epidemiologi dan Menganalisa data-data yang didapatkan oleh petugas

Surveilans.

Page 5: IKM (Autosaved) 1

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Page 6: IKM (Autosaved) 1

BAB III

PEMBAHASAN

A. Analisa Situasi

1. Kondisi Umum Puskesmas

a. Keadaan Geografi Puskesmas

Secara geografis wilayah kerja Puskesmas Ambacang berbatasan kecamatan dan

kelurahan yang menjadi tanggung jawab wilayah Puskesmas Ambacang. Batas -

batas wilayah kerja Puskesmas Ambacang yaitu :

Utara : Kelurahan Korong Gadang Kec. Kuranji.

Timur : Kecamatan Pauh,

Selatan : Kecamatan Pauh dan Lubuk Begalung.

Barat : Kecamatan Padang Timur dan Kecamatan Nanggalo.

Puskesmas Ambacang terletak pada 0° 55' 25.15", Lintang Selatan dan +100° 23'

50.14" Lintang Utara dengan Luas wilayah kerja Puskesmas Ambacang sekitar

12 Km2, mewilayahi 4 Kelurahan yaitu : Pasar Ambacang, Kelurahan Anduring,

Kelurahan Ampang dan Kelurahan Lubuk Lintah yang umumnya masayarakat

pengguna jasa pelayanan kesehatan mempunyai aksesibilitas yang mudah dari

dan ke Kelurahan

Bila dilihat dengan menggunakan Google Map maka Wilayah kerja Puskesmas

Ambacang terlihat sebagaimana dalam gambar berikut:

Page 7: IKM (Autosaved) 1

Sedangkan bila dilihat dengan menggunakan Google Satelit adalah sebagai

berikut:

Page 8: IKM (Autosaved) 1

Secara sketsa, wilayah kerja Puskesmas dapat digambarkan sebagai berikut:

KECAMATAN PADANG TIMUR

KECAMATAN NANGGALO

KECAMATAN PAUH

KECAMATAN LUBUK

BEGALUNG

KECAMATAN PADANG UTARA

PETA WILAYAH KERJA UKSPUSKESMAS AMBACANG KECAMATAN KURANJI

GEOMAPPING SARANA KESEHATAN WILAYAH KERJA

PUSKESMAS

PUSTU

POSKESDES

KLINIK SWASTA

APOTIK

AMBULANPOSYANDU BALITA

5

7

7

9

POSYANDU LANSIA

1

2

1

2

b. Keadaan Demografi Puskesmas

Jumlah penduduk yang menjadi tanggung jawab wilayah Puskesmas Ambacang

selama tahun 2011 adalah : 46.900. Jiwa dengan distribusi kependudukan

menurut kelurahan sebagai berikut:

Kelurahan Pasar ambacang : 16.818 jiwa

Kelurahan anduring : 13.412 jiwa

Kelurahan lubuk lintah : 9.737 jiwa

Kelurahan ampang : 6.933 jiwa

c. Keadaan Sosial, Budaya dan Ekonomi

Penduduk wilayah kerja Puskesmas Ambacang Kuranji sebagaian besar

beragama Islam, dengan mata pencaharian:

1) Tani : 45%

2) Pegawai Negeri : 20%

3) ABRI : 2%

4) Buruh : 15%

5) Lain-lain : 18%

Page 9: IKM (Autosaved) 1

d. Sarana dan Prasarana

Puskesmas ambacang pada saat ini telah memiliki prasarana dan sarana yang

relatif lebih baik bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Prasarana gedung dengan 2 lantai mampu dimanfaatkan untuk pelayanan dan

kegiatan administarsi/manajemen.begitu pula prasarana kendaraan roda 4 dan

roda 2 telah mampu menjangkau pelayanan terutama luar gedung seperti

posyandu,UKS dan UKGS serta pembinaan desa siaga.

Data sarana keehatan Puskesmas AMbacang terdiri dari:

1) Bangunan Puskesmas induk : 2 unit

2) Bangunan Puskesmas pembantu : 1 unit

3) Rumah paramedic : 2 unit

Data UKBM ( Upaya Kesehatan Berbasis MAsyarakat)

1) Posyandu BALITA :28 buah

2) Posyandu LANSIA : 6 buah

3) Batra :32 buah

4) Poskesren : 1 buah

5) TOGA : 49 buah

6) Usaha Kesehatan Kerja : 143 buah

7) PosKesKel : 4 buah

e. Dasar-dasar Kesehatan Masyarakat

2. Kondisi Khusus Puskesmas

a. Sejarah Puskesmas

Puskesmas Ambacang terletak di salah satu Kelurahan di Kecamatan

Kuranji Kota Padang yaitu Kelurahan Pasar Ambacang, Karena terletak di

Kelurahan tersebutlah maka nama Puskesmaspun diberikan dengan nama yang

sama yaitu Puskesmas Ambacang Kuranji yang untuk selanjutnya sesuai dengan

masukan dari berbagai pihak antara lain dari Kepala Dinas Kesehatan Kota

Padang disebut dengan ”Puskesmas Ambacang” saja, Puskesmas ini pada

awalnya merupakan bagian dari Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat terbatas

dalam bentuk ”Puskesmas Pembantu ”yang berinduk ke Puskesmas Kuranji, dan

sejak tahun 2006 dikembangkan menjadi Pusat Kesehatan Masyarakat dengan

pelayanan penuh dan terlepas dari Puskesmas Kuranji sendiri.

Page 10: IKM (Autosaved) 1

Puskesmas Ambacang Kuranji diresmikan pada hari Rabu tanggal 5

Juli 2006. Pada saat awal berdiri, Puskesmas Ambacang Kuranji hanya

mempunyai 15 orang staf, dengan kepala Puskesmas dr. Dewi Susanti Febri yang

menjabat sampai bulan Maret 2009, dan kemudian digantikan oleh dr. May

Happy yang masih menjabat sebagai kepala Pusksmas Ambacang Kuranji hingga

saat ini. Dalam perkembangannya sampai saat ini telah terdapat 42 orang staf.

b. Visi Puskesmas

Mewujudkan masyarakat sehat kecamatan Kuranji khususnya kelurahan Pasar

Ambacang, Kelurahan Anduring, Kelurahan Lubuk Lintah dan Kelurahan

Ampang.

c. Misi Puskesmas

1) Mengerakkan pembangunan berwawasan kesehatan diwilayah kerja

puskesmas ambacang.

2) Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat diwilayah

Kerja puskesmas ambacang

3) memelihata dan meningkatkan kesehatan perorangan,keluarga masyarakat

besrta lingkungannya. Pelayanan Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri

Kesehatan nomor 126 Tahun 2004 tentang Kebijakan Dasar Puskesmas maka

Puskesmas disebutkan mempunyai Tiga fungsi pokok Puskesmas

d. Fungsi Puskesmas

Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan, yaitu Puskesmas

selalu memantau pelaksanaan pembangunan di wilayah kerjanya agar senantiasa

memperhatikan segi aspek / dampak kesehatan.

1) Pusat Pemberdayaan Masyarakat, yaitu membina masyarakat di wilayah kerja

untuk berperan serta aktif dan diharapkan mampu menolong diri sendiri

dibidang kesehatan.

2) Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama, yaitu memberikan pelayanan

kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh yang bermutu, merata,

berkesinambungan dan terjangkau oleh masyarakat.

Sejak awal berdirinya Puskesmas Ambacang tahun 2006 , sesuai dengan

salah satu fungsinya yaitu sebagai Pusat Pemberi Pelayanan kesehatan maka

Page 11: IKM (Autosaved) 1

Puskesmas Ambacang telah memberikan pelayanan secara optimal meliputi

upaya :

1) Peningkatan / Promotif.

2) Pencegahan / Preventif

3) Pengobatan / Kuratif.

4) Pemulihan / Rehabilitatif.

Bertolak dari keempat pelayanan tersebut diatas maka usaha pokok

Puskesmas Ambacang bertanggung jawab menyelenggarakan upaya kesehatan

perorangan dan upaya kesehatan masyarakat, yang jika ditinjau dari sistem

kesehatan nasional merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama. Upaya

kesehatan tersebut dikelompokkan menjadi dua yakni:

1) Upaya Kesehatan Wajib

Upaya Kesehatan Wajib meliputi:

a) Upaya Promosi Kesehatan

b) Upaya Kesehatan Ibu dan Anak termasuk Keluarga Berencana.

c) Upaya Perbaikan Gizi.

d) Upaya Kesehatan Lingkungan.

e) Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular

f) Upaya Pengobatan

2) Upaya Kesehatan Pengembangan.

Upaya Kesehatan Pengembangan meliputi:

a) Upaya Kesehatan Sekolah

b) Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat

c) Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut

d) Upaya Kesehatan Jiwa

e) Upaya Kesehatan Mata

f) Upaya Kesehatan Usia Lanjut

g) Pelayanan UGD.

Page 12: IKM (Autosaved) 1

Upaya pelayanan penunjang dari kedua upaya tersebut di atas antara lain

upaya laboratorium medis sederhana dan upaya laboratorium kesehatan masyarakat

serta upaya pencatatan pelaporan.

e. Ketenagaan

No Jenis Ketenagaan Jumlah

1 Dokter Umum 4

2 Dokter Gigi 3

3 Sarjana Kesehatan

Masyarakat

2

5 Perawat (Akper) 6

6 Perawat SPK 1

7 Kesling/ AKL 3

8 Analis D3 1

9 Bidan D3 10

10 Bidan D1 7

12 Perawat gigi 2

13 SLTA. 2

14 Asisten  Apoteker 3

15 Sopir 1

16 Tenaga Sukarela 4

Jumlah 49

Page 13: IKM (Autosaved) 1

f. Struktur organisasi

Kepala Puskesmas

Dr.Hj.Mayhappy.M.

SP2PT

Aswitha.D

Umum/kepeg

Inventaris: Neni I

G. Obat: Darwina

BP Umum : Yantri Nora

Jiwa : Linda Astuti

Mata dan THT : Sasrawati

BP Gigi : drg.Uciria

KIA : Sri Hilda,S.Km

-ibu : : Sri Hilda,S.Km

-anak : Gadis.V

-ISPA : Nurhayati

-KB : Nurhayati

Labor : Meini Elfiza

Apotik : Nilawati

Gudang : Darwina

Bendahara

- ASKES/APBD/DA : Bismatullah- JAMKESMAS : Nurmayanti- B O K : Mardalena - Retribusi : Nurfama

PUSTU : Mahyuni

POSKESKEL : - Anduring : Wahyuni - Ampang : Raadsma D

- Pasar Ambacang : Zamlismi - Lubuk Lintah : Fitra Suryati

Upaya Kesehatan Masyarakat

Dr.Azzisri Boestari

Perencanaan

Ka.Pusk/TU

TATA USAHA

Asril Amran

PROMKES : Yenni Astuti

KESLING : Hasri Amra

GIZI : Riri

P2P : Surya,S.Km

- imunisasi : Devi Sartika -Filariasis : Kartini

- Campak : Devi Sartika -DBD : Hasri Astuti

- TB/Kusta : Helvi Yurita -PMS : Yeni Astuti

- Diare : Sasrawati -Rabies : Devi Sartika

- Malaria : Sasrawati

CAMAT

KURANJI

Upaya Kes Perorangan

Dr. Dian

Badan Penyantun Puskesmas

Inovatif

Kes.Or : Nurmayanti

Perkesmas : Linda Astuti

UKS : Verawati

Poskel : Kartini

Lansia : Linda Astuti

UKB : Yeni Astuti

Page 14: IKM (Autosaved) 1

g. Sistem Rujukan

h. Program Kesehatan Puskesmas dan Hasil Pencapaian Cakupan

1) Penyelidikan epidemiologi terhadap Pasien Observasi Suspec Flu Burung

Pada tanggal 17 Mei 2010.dilakukan penyelidikan epidemiologi terhadap

pasien observasi flu burung atas nama:

Haris ,yang berumur 7 tahun,yang beralamat di Rt.04/Rw.01 Kelurahan

ampang no.60 padang.dengan kronologis kejadian suspek flu burung,Haris

demam 1 minggu setelah ayam mati sekandang,kebetulan rumah tempat

tinggal haris di samping tempat kejadian ayam mati sekandang.disaat

penyelidikan pihak surveilans juga mengajak lintas sector yang terkait yaitu

dinas peternakan.

2) Penyelidikan kasus malaria Palcifarum

Pada bulan September ada 3 kasus Malaria Palcifarum ketiga kasus

terjadi pada kelurahan pasar ambacang,atas nama santi yang berumur 23

tahun yang mana dirawat di rumah sakit Dr.rasidin selama 2 Minggu,dan

kakaknya santi juga menderita malaria palcifarum tapi menolak untuk

dirawat dirumah sakit tetapi Cuma berobat rawat jalan

Pasien RR BP

Rujuk

Page 15: IKM (Autosaved) 1

saja.Dan yang 2 orang lagi atas nama andi umur 18 tahun juga dirawat di

rumah sakit siti rahmah.dari 2 penderita yang tinggal satu rumah dilakukan

pemeriksaan slide malaria/pemeriksaan darah tepi.

terutama sekali kontak serumah yang terdiri dari 3 KK.yaitu 9

orang.sedengkan sisanya sebanyak 16 orang lagi.dilakukan pemeriksaan

darah tepi terhadap tetangga kiri kanan dan depan belakang.yang

kesemuanya berjmlah 25 orang untuk pemeriksaan darah tepi.sedangkan

pada kasus atas nama andi tetangga kiri kanan depan belakang dan kontak

serumah tidak mau di lakukan pemeriksaan darah tepi karena merasa takut

diambil darahnya.

3) Penyelidikan epidemiologi terhadap Pasien Campak

Untuk kasus campak pada tahun 2010 terjadi penurunan kasus (11)

kasus dibandingkan dengan tahun 2009 (23) kasus.Kasus campak tertinggi

terdapat pada kelurahan ampang.kasus campak tertinggi terjadi pada umur

kurang dari 5 tahun.yaitu sebasar 40 %.

Dinatara 13 kasus yang ada di wilayah kerja Puskesmas Ambacang

kesemuanya dilakukan Penyelidikan epidemiologi salah satu diantaranya

adalah atas nama Rio umur 4 tahun yang beralamat di kelurahan pasar

ambacang,sewaktu dilakukan survey dengan ibu penderita ternyata rio tidak

diimunisasi campak sewaktu berumur 9 bulan.selain itu juga ditemukan

sewaktu Survei 3 penderita lagi yang kesemuanya adalah balita.

4) Penyelidikan epidemiologi terhadap Pasien Diare

Penyakit diare mempunyai urutan kedua dalam urutan penyakit menular

setelah ISPA di peskesmas Ambacang ,pada tahun 2010 ini mengalami

penurunan kasus (778) kasus dibandingkan dengan tahun 2009 (1033) kasus.

Page 16: IKM (Autosaved) 1

Pada tanggal 17 januari 2010 ada kematian bayi karena diare atas

nama abdul Rahman yang berumur 6 bulan,yang beralamat di

Rt.01/Rw.03.Kelurahan Lubuk Lintah yang disebabkan oleh dehidrasi

berat.dan pada tanggal 10 April ada kematian bayi lagi atas nama Suci

Wulandari yang berumur 6 bulan,yang beralamat di Kp.Kelawi Rt.IV/Rw.VI

no.9 Kelurahan lubuk Lintah penyebab kematiannya karena dehidrasi berat

dan jantung bawaan.Serta pada tanggal 13 Agustus 2010 juga ada kasus

kematian bayi karena diare dan dehidrasi Berat.atas nama silva Zulkhaira

yang berumur 9 bulan yang beralamat di Kayu gadang Rt.05.Rw.06.no 29

Kayu gadang Kelurahan pasar ambacang.

5) Penyelidikan Epidemiologi terhadap Pasien DBD

Pada tahun 2010 dilakukan Penyelidikan epidemiologi pada 36 pasien

DBD.yang mana salah satu diantaranya yang dilakukan Penyelidikan

Epidemiologi pada Atas nama Deskarni yang berumur 50 tahun,dan seorang

cucunya atas nama joni yang berumur 9 tahun.yang ditemui di lapangan

sewaktu melakukan P.E.disekitar rumah penderita banyak sekali sampah dan

kaleng-kaleng bekas yang berserakan,dan tempat penampungan air yang

banyak jentiknya.disamping itu juga banyak kain yang bergantungan di dalam

rumah yang juga sebagai tempat bersarangnya nyamuk penyebab

6) Penyelidikan epidemiologi terhadap Pasien Chikungunya

Pada tahun 2010 ada kasus chikungunya sebanyak 36 kasus yang

menyebar pada keempat kelurahan yang ada di wilayah kerja Puskesmas

ambacang Kota Padang yang mana salah satu diantaranya yang dilakukan

Penyelidikan Epidemiologi pada Atas nama Devit joni yang berumur 9 tahun

yang beralamat di Rt.02/Rw.05 Kelurahan anduring yang ditemui di lapangan

sewaktu melakukan P.E.disekitar rumah penderita ,sanitasi lingkungannya

sangat jelek sekali diantaranya banyak sekali sampah dan kaleng-kaleng bekas

yang berserakan,dan tempat penampungan air yang banyak

Page 17: IKM (Autosaved) 1

jentiknya.disamping itu juga banyak kain yang bergantungan di dalam rumah

yang juga sebagai tempat bersarangnya nyamuk.

7) Survei/Observasi pada Kasus Keracunan Makanan

Pada tahun 2010 ada satu kasus suspek keracunan makanan yaitu di

Rt.02/Rw.05 Kelurahan ampang Karang Ganting,atas nama Andi umur 41

tahun kejadian pada tanggal 20 Desember 2010,jam 9 pagi,gejala yang

pertama terjadi mual pusing,muntah dan diare,dan yang kedua atas nama

Triweni umur 37 tahun,dengan gejala mual,muntah pusing diare perut

mules,serta yang ketigaatas nama Lisda Menawani yang berumur 41 tahun

dengan gejala mual,pusing,muntah dan diare.dari ke 3 kasus yang merupakan

Suspec Keracunan makanan di duga penyebabnya adalah bolu gulung yang di

beli di Basko, yang di makan oleh ke tiga penderita yang tinggal dalam satu

rumah dalam waktu yang berbeda. dan air munim isi ulang yang dikonsumsi

oleh ketiga penderita,yang mana bolu gulung dan air minum tsb di aimbil

sampelnya di bawa ke balai POM yaitu untuk diperiksa jenis mikro organisme

apa yang terdapat di dalam air minum dan bolu gulung tersebut.

Setelah 2 minggu kemudian keluar hasil dari balai POM yaitu Pemeriksaan

Sampel makanan yang berupa Bolu Gulung dan Sampel Air Minum isi ulang.

8) Program Pemberantasan Penyakit Menular

Gambar 3.1.2.1.Insiden penyakit Diare berdasarkan cakupan bulanan dan Kelurahan pada

wilayah kerja Puskesmas Ambacang tahun 2010

Page 18: IKM (Autosaved) 1

Dari data diatas terlihat bahwa penyakit diare tetap muncul dalam setiap

bulannya hal ini disebabkan oleh belum adanya perhatian terhadap bahaya

penyakit diare,dan Perilaku hidup bersih dan sehat..Insidens kasus diare yang

terdata selama tahun 2010 adalah sebanyak 778.kasus,Yang di laporkan secara

berkala yaitu sekali seminggu dalam bentuk W.2.Dari sekian banyak

penderita,berdasarkan catatan tidak ada penderita yang dirawat ataupun yang

meninggal.semua penderita mendapatkan oralit.hal ini disebabkan oleh belum

adanya perhatian terhadap bahaya penyakit diare,dan kurangnya Perilaku hidup

bersih dan sehat.

Gambar 3.1.2.2. Insiden penyakit DBD berdasarkan cakupan bulanan dan

Kelurahan berdasarkan cakupan bulanan dan Kelurahan

berdasarkan cakupan bulanan dan Kelurahan pada wilayah kerja Puskesmas

Ambacang tahun 2010

Page 19: IKM (Autosaved) 1

Pemberantasan Sarang Nyamuk

Berdasarkan grapik di atas terdapat penurunan kasus (36) kasus di

banding tahun 2009 (60) kasus salah satu cara untuk menurunkan angka

kematian dan kesakitan karena DBD adalah dengan melakukan PSN-DBD

yang secara berkesinambungan.dengan kegiatan ini sangat diharapkan tempat

berkembang biaknya nyamuk Aedes Aegepti jadi tidak ada lagi dan dapat

berkurang.Perilaku dan lingkungan dengan sanitasi yang buruk juga sangat

berpotensi dalam berjangkitnya penyakit demam Berdarah Dengue (DBD).

Kurangnya kesadaran masyarakat akan bahaya penyakit ini

menyebabkan penyakit DBD menjadi penyakit yang Harus diwaspadai setiap

tahunnya karena selalu saja terjadi terutama pada bulan-bulan pasca turunnya

hujan.Untuk pencegahan penyakit ini pengasapan saja (foging focus) tidak

cukup membantu hal ini dikarenakan yang mati hanya nyamuk

dewasa.Kegiatan kemasyarakatan dalam bentuk goro bersama dan PSN dalam

bentuk 3M sangatlah membantu dalam mengatasi mewabahnya penyakit DBD

ini.

Sebagai daerah yang Endemis Demam Berdarah dengue,wilayah

kerja Puskesmas Ambacang senantiasa waspada terhadap kemungkinan

kembalinya endemis DBD pada tahun 2011,dalam tahun 2010 kasus DBD

Page 20: IKM (Autosaved) 1

yang dapat terpantau sebanyak 36 kasus.yang terjadi wilayah kerja Puskesmas

Ambacang

Pemeriksaan jentik Berkala

Untuk pemeriksaan jentik berkala dilaksanakan oleh kader secara berkala

kerumah-rumah penduduk sambil memberikan arahan /penyuluhan tentang

apa itu penyakit DBD dan cara Pencegahan,penanggulanagan serta

pengobatannya yang di koordinir oleh Petugas Puskesmas agar penyakit DBD

tidak menimbulkan Wabah/KLB.yang diharapkan lebih dari 95 % rumah

bebas dari Jentik nyamuk aedes Agepti.

Abatisasi

Dalam Pelaksanaan abatesasi tujuannya adalah untuk

memberantas/membunuh jentik nyamuk dengan cara menaburkan bubuk

abate pada tempat-tempat penampungan air yang ada di dalam rumah.keiikut

sertaan masyarakat secara aktif sangatlah penting untuk pemberantasan

sarang nyamuk ini karena tidak akan tuntas oleh pemerintah saja.

Foging Fokus

Fogogging Fokus dilaksanakan bertujuan untuk

mencegah/mengantisipasi terjadinya penyebaran penyakit yang lebih

luas,fogging dilakukan disekitar rumah penderita dengan radiusn200

meter,tujuannya adalah untuk memutus rantai penularan dan membunuh

nyamuk dewasa yang telah terinfeksi.pada tahun 2010 ini telah dilaksanakan

4 kali fogging focus.

Foging masal

Unuk mengurangi/mencegah terjadinya peningkatan kasus pada

tahun 2010 yang telah lalu maka dilaksanakan pengasapan secara masal di

keempat kelurahan yang ada di wilayah kerja Puskesmas ambacang kota

Padang.yaitu keluran:

Page 21: IKM (Autosaved) 1

Pasara Ambacang

Lubuk lintah

Anduring

Ampang

Gambar 3.1.2.3.Insiden penyakit TB Paru berdasarkan cakupan bulanan dan Kelurahan

pada wilayah kerja Puskesmas Ambacang tahun 2010

Penemuan kasus TB Paru dilakukan melalui penjaringan penderita yang dicurigai/suspek

Tb Paru yang datang berobat ke Puskesmas.Perkiraan penderita TB Paru BTA (+)

13/1000 penduduk walaupun cakupan penemuan penderita TB Paru BTA (+) belum

mencapai target yang diharapkan namum kalau dilihat dari penemuan kasus TB Paru

setiap tahunnya mengalami peningkatan.dibandingkan tahun yang lalu.Cakupan

penemuan kasus TB Paru BTA + tahun 2010 sebesar 39 % (28 Kasus).dari perkiraan 68

kasus.untuk kasus kambuh sebanyak 2 kasus.

Page 22: IKM (Autosaved) 1

TRIWULANSUSPEK YG DIPERIKSABTA (+)

DITEMUKANPENCAPAIAN KESENJANGAN

3.1.2.4. Insiden penyakit Malaria berdasarkan cakupan bulanan dan

Kelurahan pada wilayah kerja Puskesmas Ambacang tahun 2010

Melihat grafik diatas bahwa angka kejadian Malaria terjadi pada bulan Sepember.

ada 3 kasus yaitu 2 orang menderita malaria Falciparum dan 1 orang menderita malaria

vivak.2 orang yang menderita malaria Falciparum di rawat di RSUD,sedangkan 1 orang

yang menderita malaria Vivax,di rawat di rumah sakit siti Rahmah,sewaktu dilakukan

survey dan penyelidikan Epidemiologi di rumah penderita ditemukan banyaknya nyamuk

yang bersarang pada kain yang bergantungan di ruang tamu, dan banyaknya terdapat

jentik nyamuk di tempat penampungan air,seperti bak mandi.disekeliling penderita di

temukan juga kaleng bekas yang berisi jentik nyamuk,serta banyaknya sampah yang

berserakan,dan juga ditemukan semak-semak yang juga sebagai tempat bersarangnya

nyamuk.

Page 23: IKM (Autosaved) 1

Pada tahun 2010 ini ada 3 kasus malaria di kelurahan pasar ambacang disebabkan

oleh kurangnya perilaku hidup bersih dan sehat.hal ini sangat perlu mendapat perhatian

mengingat mengingat

potensi wabah dan komplikasi dari penyakit malaria itu sendiri,agar tidak terjadi korban

yang meninggal seperti pada tahun 2009 yang lalu.

3.1.2.5.Insiden Gigitan Hewan Penular Rabies berdasarkan cakupan bulanan dan

Kelurahan pada wilayah kerja Puskesmas Ambacang

tahun

JML

64%

27%

9% 0%

Ps.Ambacang

Lb.Lintah

Anduring

Ampang

Dengan tingginya popolasi hewan penular rabies seperti Kucing ,anjing,kera dan

monyet.di kota Padang.maka kasus gigitan Hewan Penular rabies (HPR) juga cukup

tinggi.untuk mencegah terjadinya penyakit rabies.disamping melakukan pemeliharaan

hewan dengan baik,dengan pemberian vaksinasi secara rutin dan tidak dibiarkan

lepas,juga pada setiap kasus gigitan ditangani secara baik dan benar.

dimana setiap kasus gigitan HPR,penanganan yang utama sesegeranya luka/bekas gigitan

dicuci dengan sabun dan air mengalir selama lebih kurang 10-15 menit dan setelah itu

diberikan VAR sesuai protap yang ada.

Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa kasus gigitan hewan penular rabies pada

tahun 2010 pada wilayah kerja puskesmas ambacang sebanyak 11 kasus.Kasus yang

Page 24: IKM (Autosaved) 1

paling tinggi terdapat pada kelurahan pasar ambacang yaitu sebanyak 7 (35 %)

kasus.pada kelurahan Lubuk lintah terdapat 3 (26%) kasus sedangkan pada kelurahan

anduring 1 kasus dan pada kelurahan ampang tidak ada kasus.dari 11 kasus gigitan hewan

penular rabies 8 kasus adalah di sebabkan oleh kucing,sedangkan yang disebabkan oleh

anjing 1 kasus,monyet 1 kasus dan kera 1 kasus.di antara 11 gigitan yang di vaksinasi

(suntik) 4 kasus dan yang tidak divaksinasi 7 kasus.sedangkan.hewan yang mati 1 yaitu

kucing.

3.1.2.6. Insiden Chikungunya berdasarkan cakupan bulanan dan Kelurahan pada wilayah

kerja Puskesmas Ambacang tahun 2010

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa terdapat kasus chikungunya sebanyak 36

kasus.terjadi penurunan kasus dibandingkan dengan tahun 2009 yang lalu sebanyak 72

kasus.kasus terbanyak terjadi pada bulan januari berkemungkinan disebabkan oleh pasca

hujan jadi nayamuk dengan cepat sekali berkembang biak,untuk mengantisipasi

penyebaran penayakit yang lebih luas dan untuk memutus mata rantai penularan dari

nyamuk yang telah terinfeksi kepada manusia lain maka dilakukan foging fokus pada

keempat kelurahan wilayah kerja puskesmas Ambacang.selain itu juga dilakukuan PSN

dengan cara memberikan penyuluhan kepada masyarakat bagaimana cara pencegahan

supaya tidak terjadi penyebaran dan penularan penyakit chikungunya.

Page 25: IKM (Autosaved) 1

3.1.2.7. Insiden Varicela berdasarkan cakupan bulanan dan Kelurahan pada wilayah kerja

Puskesmas Ambacang tahun 2010

JAN Ps.Ambacang, 2, 33%

Lb.Lintah, 1, 17%Anduring, 1, 17%

Ampang, 2, 33%

Ps.Ambacang

Lb.Lintah

Anduring

Ampang

Berdasarkan grafik diatas Penyakit varicela terdapat 82 kasus yang menyebar

pada keempat kelurahan yang ada di wilayah kerja Puskesmas ambacang Kota Padang.

pada Kelurahan Pasar Ambacang terdapat 30 kasus,kelurahan Lubuk Lintah terdapat 18

kasus,pada kelurahan Anduring terdapar 22 kasus sedangkan pada kelurahan Ampang

terdapat 12 kasus.

3.1.2.8. Insiden ISPA berdasarkan cakupan bulanan dan Kelurahan pada wilayah kerja

Puskesmas Ambacang tahun 2010

Page 26: IKM (Autosaved) 1

Penyakit ISPA sampai saat ini masih menempati urutan tertinggi dalam 10

penyakit terbanyak.penanganan kasus ISPA di Puskesmas juga sesuai dengan protap dan

pengobatan yang rasional.

Salah satu bahaya atau akibat terburuk dari ISPA adalah kematian berdasarkan

data dari DEPKES angka kematian bayi di Indonesia adalah 93,3/1000

penduduk.sedangkan angka kematian balita di Indonesia adalah 17,8/1000 penduduk.

Pada wilayah kerja Puskesmas Ambacang ditemukan 7.332 kasus

ISPA.mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 8 faktor kondisi kesehatan lingkungan

rumah yang mempunyai hubungan dengan kejadian ISPA antara lain:jenis dinding,luas

antai,Ventilasi,Pencahayaan siang hari,kamar tidur dengan jendela,kepadatan hunian

rumah,kepadatan hunian kamar,bahan baker memasak,kelembaban udara dalam

rumah,pengelolaan sampah di rumah tangga.maka dari itu program kesehatan lingkungan

yang ada di Puskesmas ambacang yang diwujudkan dalam klinik sanitasi yang bertujuan

untuk menurunkan/mencegah penyakit yang berbasis lingkungan,namun program ini di

puskesmas ambacang belum dapat dilaksanakan secara efektif.dan setiap penaggulangan

dan pencegahan setiap penyakit dan kasus kesehatan yang ada di wilayah kerja

puskesmas Ambacang tidak dapat ditangani oleh sector kesehatan saja melainkan perlu

Page 27: IKM (Autosaved) 1

juga dukungan yang komprehensif dari berbagai sector baik

sector,pemerintahan,swasta,LSM,maupun dunia usaha,namun kerja sama ini belum

berjalan dengan baik sebagaimana mestinya.

Page 28: IKM (Autosaved) 1

3.1.2.9. Insiden Pnemonia berdasarkan cakupan bulanan dan Kelurahan pada wilayah

kerja Puskesmas Ambacang tahun

23

17

1114

0

5

10

15

20

25

Ps.Ambacang Lb.Lintah Anduring Ampang

JML

JML

Penyakit Pnemonia sampai saat ini masih menempati urutan tertinggi dalam 10

penyakit terbanyak.penanganan kasus Pnemonia di Puskesmas juga sesuai dengan protap

dan pengobatan yang rasional.

Di Indonesia penyakit Pnemonia merupakan penyebab kematiaN no 3 setelah TB

Paru,dan Indonesia adalah urutan ke 6 terbanyak penderita pnemoni setelah

India,Menurut UNICEF pada tahun 2006 angka kematian pneumonia pada balita

Indonesia mencapai 21%.adapun angka kesakitan diperkirakan mencapai 250 hingga

299/1000 penduduk,anak balita setiap tahunnya.di Indonesia prevalensi pneumonia pada

balita cendrung meningkat pada akhir tahun 2000 angka kematian balita akibat

pneumonia diperkirakan sekitar 4,9/1000 balita,artinya terdapat 140.000 balita yang

meninggal setiap tahunnya akibat pneumonia,atau rata-rata 1 anak balita Indonesia

meninggal akibat pneumonia setiap 5 menit.adapun factor resiko yang

Page 29: IKM (Autosaved) 1

Meningkatkan Insiden pneumonia adalah umur<bulan,laki-laki,gizi kurang,BBLR,tidak

mendapatkan ASI memadai,polusu udara,kepadatan tempat tinggal,imunisasi yang tidak

memadai,Defesiensi Vitamin A<pemberian makanan tambahan terlalu dini,Ventilasi

rumah yang kurang memadai.

Insiden kasus Pnemonia yang ditemukan di wilayah kerja Puskesmas Ambacang

sebanyak 65 kasus,sedangkan yang meninggal karena pneumonia pada wilayah kerja

Puskesmas Ambacang ada 4 diantaranya yosa Yulia febri umur 7 jam meninggal pada

tanggal 6 juni 2010 yang beralamat di Kp.Jambak Rt.07.Rw.03.no 28 kelurahan

anduring.yang kedua Yeni anggraini umur 13 hari meninggal pada tanggal 5 agustus

2010 yang beralamat di parak jigarang Rt.04/Rw.05 No.2 Kel anduring,yang ke tiga rina

kusnawati umur 9 hari meninggal pada tanggal 6 oktober 2010 yang beralamat di durian

tarung Rt.01/Rw.07 kelurahan pasar ambacang.sedangkan yang keempat Zita tiana umur

4 bulan meninggal tanggal 24 oktober 2010 yang beralamat di Kampung guci

Rt.03/Rw.04 kelurahan ampang.maka dari itu unutk mencegah terjadinya kasus

pneumonia pada bayi dan balita diberikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai apa

itu pneumonia ,bahaya pneumonia,gejala yang timbul jika anak kena pneumonia.

Page 30: IKM (Autosaved) 1

3.1.2.10. Insiden Campak berdasarkan cakupan bulanan dan Kelurahan pada wilayah

kerja Puskesmas Ambacang tahun 2010

Untuk menurunkan angka kematian akibat penyakit campak maka sesuai

kesepakatan global dengan WHO dipandang perlu unuk dilaksanakannya kegiatan cres

campak.dari table diatas dapat disimpulkan bahwa Untuk kasus campak pada tahun 2010

terjadi penurunan kasus (11) kasus dibandingkan dengan tahun 2009 (23) kasus.Kasus

campak tertinggi terdapat pada kelurahan ampang.kasus campak tertinggi terjadi pada

umur kurang dari 5 tahun.yaitu sebasar 40 %.

Page 31: IKM (Autosaved) 1

3.1.2.11. Insiden Filariasis tahun 2010

Filariasis ( Kaki Gajah)

Suatu penyakit menular yang disebabkan oleh sejenis cacing,ditularkan melalui gigitan

nyamuk yang menyumbat saluran getah bening yang dapat menimbulkan cacat seumur

hidup.

Tanda dan Gejala

1.Demam berulang yang hilang timbul selama beberapa hari

2.Ditempat yang infeksi dirasakan panas disertai sakit

3.Ada infeksi pada saluran kelenjar getah bening yang terletak dilipatan

Paha,ketiak dan menjalar ke ujung kaki dan tangan.

4.Ada bisul pada lipatan paha/lengan.yang timbul berulang-ulang.

5.Setelah beberapa bulan/tahun akan timbul pembengkakan pada

kaki/tangan,kantong buah zakar,payudara,air kencing seperti air

susu.

Cara Penularan

Seseorang dapat tertular atau terinfeksi kaki gajah/Filariasis apabila orang

tersebut di gigit nyamuk yang infeksi yaitu nyamuk yang mengandung larva filariasis.

Cara Pencegahan

1. Hindari dari gigitan nyamuk:

Page 32: IKM (Autosaved) 1

- Gunakan kelambu sewaktu tidur

- Tutup Ventilasi rumah dengan kawat kasa nyamuk

- Gunakan obat nyamuk semprot/baker dll.

2. Memberantas nyamuk

- Bersihkan tanama air pada rawa-rawa

- Menimbun,mengeringkan/mengalirkan genangan air

- Bersihkan semak-semak disekitar rumah.

3. Minum obat serentak pada masyarakat untuk menghilangkan cacing yang hidup

disaluran getah bening dan darah 1 kali setahun selama 5 tahun berturut-turut.

Pada wilayah kerja Puskesmas Ambacang Ada satu kasus pasien yang menderita

penyakit filariasis yang bernama Ernawati yang berumur 39 tahun yang mana sudah

dirawat di RSUP.Dr.M.Djamil. Padang.

Walaupun hanya 1 kasus yang ada,tetapi masyarakat wajib minum obat untuk

mencegah penyakit filariasis Karena sudah merupakan Program pemerintah.dari jumlah

penduduk 43.114.yang ada di wilayah kerja Puskesmas Ambacang maka sasaran yang

wajib minum obat adalah 38585.jumlah penduduk yang harus minum obat perkelurahan

dalah sbb dibawah ini.

Page 33: IKM (Autosaved) 1
Page 34: IKM (Autosaved) 1

Cakupan Program Filariasis Wilayah Kerja Puskesmas ambacang Kota Padang tahun 2010

N

o

.

YAND

U

TOTAL HASIL PENGOBATAN Tunda Minum Obat

Men

olak

DLL

Jml

Sasa

ran

Hasi

l

Pngb

tn

%

2-5 TAHUN 6-14 TAHUN >14 TAHUN

< 2

thn

Bu

mil

Busu

i

Sakit

Bera

t

Gi

zi

Bu

ruk

Kr

oni

s

Fil

ari

a

Sa

sar

an

Ha

sil

% Sasa

ran

Hasi

l

% Sasa

ran

Hsil %

1

2

3

Ps.Amb

cg

Andurin

g

Lbk.Lth

1464

2

1052

9

7318

1291

2

8584

6664

88,2

81,5

91

94

8

62

3

43

81

6

58

7

39

86,1

94,2

90,8

2277

1286

1249

2138

1236

1198

93,8

96,1

95,9

1016

3

7852

5127

995

8

676

1

506

97,

8

86,

1

98,

52

4

33

6

21

86

76

60

445

293

199

198

69

30

-

-

-

-

1

-

476

1176

149

Page 35: IKM (Autosaved) 1

4

Ampang 6096

5579 91,5 7

35

9

7

31

6

88 840 798 93,9 4514 9

446

5

9

98,

9

6

11

7

37 112 117 - - 134

Total 3858

5

3373

9

87,4 23

67

21

16

89,3 5652 5370 95,0 2765

6

262

53

94.

9

11

93

25

9

1049 414 - 1 1935

Page 36: IKM (Autosaved) 1

B. Kegiatan Manajemen Pelayanan Puskesmas

1. Perencanaan Puskesmas

2. Lokakarya Mini Puskesmas

3. Supervisi

Supervise dilakukan oleh orang DKK yang dilakukan 1 bulan sekali untuk memantau

pelaksanaaan program

4. Sistem Pencatatan dalam Pelayanan Terpadu Puskesmas

Sistem Pencatatan dalam Pelayanan Terpadu Puskesmas terdiri dari :

LB1 ( Laporan Bulanan 1 )

Yang berisi tentang balai pengobtan dan macam – macam penyakit.

LB2 ( Laporan Bulanan 2 )

Yang berisi mengenai farmasi , obat – obatan ( apotik )

LB3 ( Laporan Bulanan 3 )

Yang berisi KIA , gizi , P2P dan imunisasi

LB4 ( Laporan Bulanan 4 )

Yang berisi tentang jumlah kunjungan puskesmas , poli gigi , kesling , THT

dan mata.

C. Bentuk UKBM di Wilayah Kerja Puskesmas