IKM (Autosaved) 1
-
Upload
cii-nevy-leqnyaa-beh -
Category
Documents
-
view
153 -
download
1
Transcript of IKM (Autosaved) 1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
karunianya sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “LAPORAN
PRAKTIKUM DI PUSKESMAS AMBACANG 2012“ , sebagai salah satu tugas mata
kuliah Ilmu Kesehatan Masyarakat. Pada semester 4 Program Studi D III Kebidanan STIKes
MERCUBAKTIJAYA Padang.
Penyusun makalah ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak.
Oleh karna itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Ety Aprianti, SKM selaku dosen mata kuliah yang telah memberikan tugas
penyusunan makalah ini
2. Seluruh Staf Puskesmas Ambacang Kuranji Padang yang telah banyak membantu
dalam proses penyelesaian makalah ini.
3. Semua pihak khususnya anggota kelompok yang telah meluangkan waktu dan
pikirannya untuk mengerjakan tugas ini.
Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal yang telah diberikan
dan semoga makalah ini berguna baik bagi penulis maupun pihak yang memanfaatkannya.
Penulis menyadari bahwa makalh ini jauh dari sempurna . oleh karna itu saran dari
pembaca sangat penulis harapkan dengan demi perbaikan makalah ini.
Padang , 29 Mei 2012
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan meupakan bagian integral dari pembangunan
nasional.
Pembangunan kesehatan sangat erat kaitannya dengan kualitas Sumber daya
Manusia dan masa depan bangsa. Semakin besar suatu bangsa maka makin tinggi pula
kualitas Sumber Daya Manusianya.berkualitas tidaknya suatu bangsa sangat ditentukan
oleh tiga factor yaitu pendidikan,kesehatan,dan pendapatan perkapita penduduknya.
Meningkatnya derajat kesehatan ditentukan oleh meningkatnya kualitas
kehidupan masyarakat usia harapan hidup serta menurunnya angka kematian bayi dan
kematian ibu.
Penyakit menular masih merupakan masalah kesehatan di Negara berkembang
termasuk Indonesia.Penularan penyakit dalam masyarakat dapat menyebabkan terjadinya
tingkat kesakitan yang lebih dari yang diharapkan (Kejadian luar biasa atau wabah)
Beberapa penyakit menular yang sering menyebabkan KLB di Indonesia adalah
DBD,Campak,Malaria,Diare dan Chikungunya.
Dalam rangka mewujudkan cita-cita pembangunan dalam bidang
kesehatan,Puskesmas Ambacang telah melaksanakan fungsinya sebagai unit pelayanan
fungsional yang melayani masyarakat di wilayah kerjanya secara terpadu dan
menyeluruh.
Itu berarti Puskesmas Ambacang merupakan bagian paling depan dalam
melaksakan kegiatan dalam rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan nasional.
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan,
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapar mewujudkan derajat
kesehatann yang optimal. Menurut H.L.BHM”derajat kesehatan dipengaruhi oleh
beberapa factor yaitu lingkungan,perilaku,pelayanan medis dan keturunan”,yang sangat
besar pengaruhnya adalah lingkungan yang tidak memenuhi persyaratan kesehatan dan
perilaku masyarakat yang merugikan kesehatan,baik masyarakat pedesaan maupun
perkotaan yang di sebabkan karena kurangnya pengetahuan dan kemampuan masyarakat.
Lingkungan yang diharapkan dalam Visi Indonesia sehat 2010 adalah
lingkungan kondusif bagi terwujudnya keaadaan sehat yaitu.lingkungan yang bebas dari
polusi,tersedianya air bersih,sanitasi lingkungan yang memadai,pemukiman yang sehat
serta terwujudnya masyarakat yang berwawasan kesehatan.
1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan Umum
Sebagai dukungan informasi untuk program dan bahan pengambilan keputusan
1.2.2 Tujuan Khusus
a. Membantu kecendrungan penyakit
b. deteksi/prediksi KLB
c. Memantau Kemajuan Program
d. Untuk Informasi
e. Sebagai dasar membuat suatu kebijaka
1.3.MANFAAT
1.3.1 Laporan ini diharapkan dapat bermamfaat dan memberi masukaan bagi
masyarakatdan sebagai upaya untuk mencegah penyakit menular/KLB.
1.3.2 Laporan ini Diharapkan menjadi masukan bagi pengambilan keputusan dan kebijakan
puskesmas ambacang kota Padang khususnya sebagai upaya untuk menurunkan dan
memberantas penyakit menular dan penyakit yang berbasis lingkungan.
1.3.3 Sebagai bahan Pembelajaran dan menambah pengetahuan dalam mempelajari
distribusi,epidemiologi dan Menganalisa data-data yang didapatkan oleh petugas
Surveilans.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
BAB III
PEMBAHASAN
A. Analisa Situasi
1. Kondisi Umum Puskesmas
a. Keadaan Geografi Puskesmas
Secara geografis wilayah kerja Puskesmas Ambacang berbatasan kecamatan dan
kelurahan yang menjadi tanggung jawab wilayah Puskesmas Ambacang. Batas -
batas wilayah kerja Puskesmas Ambacang yaitu :
Utara : Kelurahan Korong Gadang Kec. Kuranji.
Timur : Kecamatan Pauh,
Selatan : Kecamatan Pauh dan Lubuk Begalung.
Barat : Kecamatan Padang Timur dan Kecamatan Nanggalo.
Puskesmas Ambacang terletak pada 0° 55' 25.15", Lintang Selatan dan +100° 23'
50.14" Lintang Utara dengan Luas wilayah kerja Puskesmas Ambacang sekitar
12 Km2, mewilayahi 4 Kelurahan yaitu : Pasar Ambacang, Kelurahan Anduring,
Kelurahan Ampang dan Kelurahan Lubuk Lintah yang umumnya masayarakat
pengguna jasa pelayanan kesehatan mempunyai aksesibilitas yang mudah dari
dan ke Kelurahan
Bila dilihat dengan menggunakan Google Map maka Wilayah kerja Puskesmas
Ambacang terlihat sebagaimana dalam gambar berikut:
Sedangkan bila dilihat dengan menggunakan Google Satelit adalah sebagai
berikut:
Secara sketsa, wilayah kerja Puskesmas dapat digambarkan sebagai berikut:
KECAMATAN PADANG TIMUR
KECAMATAN NANGGALO
KECAMATAN PAUH
KECAMATAN LUBUK
BEGALUNG
KECAMATAN PADANG UTARA
PETA WILAYAH KERJA UKSPUSKESMAS AMBACANG KECAMATAN KURANJI
GEOMAPPING SARANA KESEHATAN WILAYAH KERJA
PUSKESMAS
PUSTU
POSKESDES
KLINIK SWASTA
APOTIK
AMBULANPOSYANDU BALITA
5
7
7
9
POSYANDU LANSIA
1
2
1
2
b. Keadaan Demografi Puskesmas
Jumlah penduduk yang menjadi tanggung jawab wilayah Puskesmas Ambacang
selama tahun 2011 adalah : 46.900. Jiwa dengan distribusi kependudukan
menurut kelurahan sebagai berikut:
Kelurahan Pasar ambacang : 16.818 jiwa
Kelurahan anduring : 13.412 jiwa
Kelurahan lubuk lintah : 9.737 jiwa
Kelurahan ampang : 6.933 jiwa
c. Keadaan Sosial, Budaya dan Ekonomi
Penduduk wilayah kerja Puskesmas Ambacang Kuranji sebagaian besar
beragama Islam, dengan mata pencaharian:
1) Tani : 45%
2) Pegawai Negeri : 20%
3) ABRI : 2%
4) Buruh : 15%
5) Lain-lain : 18%
d. Sarana dan Prasarana
Puskesmas ambacang pada saat ini telah memiliki prasarana dan sarana yang
relatif lebih baik bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Prasarana gedung dengan 2 lantai mampu dimanfaatkan untuk pelayanan dan
kegiatan administarsi/manajemen.begitu pula prasarana kendaraan roda 4 dan
roda 2 telah mampu menjangkau pelayanan terutama luar gedung seperti
posyandu,UKS dan UKGS serta pembinaan desa siaga.
Data sarana keehatan Puskesmas AMbacang terdiri dari:
1) Bangunan Puskesmas induk : 2 unit
2) Bangunan Puskesmas pembantu : 1 unit
3) Rumah paramedic : 2 unit
Data UKBM ( Upaya Kesehatan Berbasis MAsyarakat)
1) Posyandu BALITA :28 buah
2) Posyandu LANSIA : 6 buah
3) Batra :32 buah
4) Poskesren : 1 buah
5) TOGA : 49 buah
6) Usaha Kesehatan Kerja : 143 buah
7) PosKesKel : 4 buah
e. Dasar-dasar Kesehatan Masyarakat
2. Kondisi Khusus Puskesmas
a. Sejarah Puskesmas
Puskesmas Ambacang terletak di salah satu Kelurahan di Kecamatan
Kuranji Kota Padang yaitu Kelurahan Pasar Ambacang, Karena terletak di
Kelurahan tersebutlah maka nama Puskesmaspun diberikan dengan nama yang
sama yaitu Puskesmas Ambacang Kuranji yang untuk selanjutnya sesuai dengan
masukan dari berbagai pihak antara lain dari Kepala Dinas Kesehatan Kota
Padang disebut dengan ”Puskesmas Ambacang” saja, Puskesmas ini pada
awalnya merupakan bagian dari Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat terbatas
dalam bentuk ”Puskesmas Pembantu ”yang berinduk ke Puskesmas Kuranji, dan
sejak tahun 2006 dikembangkan menjadi Pusat Kesehatan Masyarakat dengan
pelayanan penuh dan terlepas dari Puskesmas Kuranji sendiri.
Puskesmas Ambacang Kuranji diresmikan pada hari Rabu tanggal 5
Juli 2006. Pada saat awal berdiri, Puskesmas Ambacang Kuranji hanya
mempunyai 15 orang staf, dengan kepala Puskesmas dr. Dewi Susanti Febri yang
menjabat sampai bulan Maret 2009, dan kemudian digantikan oleh dr. May
Happy yang masih menjabat sebagai kepala Pusksmas Ambacang Kuranji hingga
saat ini. Dalam perkembangannya sampai saat ini telah terdapat 42 orang staf.
b. Visi Puskesmas
Mewujudkan masyarakat sehat kecamatan Kuranji khususnya kelurahan Pasar
Ambacang, Kelurahan Anduring, Kelurahan Lubuk Lintah dan Kelurahan
Ampang.
c. Misi Puskesmas
1) Mengerakkan pembangunan berwawasan kesehatan diwilayah kerja
puskesmas ambacang.
2) Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat diwilayah
Kerja puskesmas ambacang
3) memelihata dan meningkatkan kesehatan perorangan,keluarga masyarakat
besrta lingkungannya. Pelayanan Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri
Kesehatan nomor 126 Tahun 2004 tentang Kebijakan Dasar Puskesmas maka
Puskesmas disebutkan mempunyai Tiga fungsi pokok Puskesmas
d. Fungsi Puskesmas
Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan, yaitu Puskesmas
selalu memantau pelaksanaan pembangunan di wilayah kerjanya agar senantiasa
memperhatikan segi aspek / dampak kesehatan.
1) Pusat Pemberdayaan Masyarakat, yaitu membina masyarakat di wilayah kerja
untuk berperan serta aktif dan diharapkan mampu menolong diri sendiri
dibidang kesehatan.
2) Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama, yaitu memberikan pelayanan
kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh yang bermutu, merata,
berkesinambungan dan terjangkau oleh masyarakat.
Sejak awal berdirinya Puskesmas Ambacang tahun 2006 , sesuai dengan
salah satu fungsinya yaitu sebagai Pusat Pemberi Pelayanan kesehatan maka
Puskesmas Ambacang telah memberikan pelayanan secara optimal meliputi
upaya :
1) Peningkatan / Promotif.
2) Pencegahan / Preventif
3) Pengobatan / Kuratif.
4) Pemulihan / Rehabilitatif.
Bertolak dari keempat pelayanan tersebut diatas maka usaha pokok
Puskesmas Ambacang bertanggung jawab menyelenggarakan upaya kesehatan
perorangan dan upaya kesehatan masyarakat, yang jika ditinjau dari sistem
kesehatan nasional merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama. Upaya
kesehatan tersebut dikelompokkan menjadi dua yakni:
1) Upaya Kesehatan Wajib
Upaya Kesehatan Wajib meliputi:
a) Upaya Promosi Kesehatan
b) Upaya Kesehatan Ibu dan Anak termasuk Keluarga Berencana.
c) Upaya Perbaikan Gizi.
d) Upaya Kesehatan Lingkungan.
e) Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
f) Upaya Pengobatan
2) Upaya Kesehatan Pengembangan.
Upaya Kesehatan Pengembangan meliputi:
a) Upaya Kesehatan Sekolah
b) Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat
c) Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
d) Upaya Kesehatan Jiwa
e) Upaya Kesehatan Mata
f) Upaya Kesehatan Usia Lanjut
g) Pelayanan UGD.
Upaya pelayanan penunjang dari kedua upaya tersebut di atas antara lain
upaya laboratorium medis sederhana dan upaya laboratorium kesehatan masyarakat
serta upaya pencatatan pelaporan.
e. Ketenagaan
No Jenis Ketenagaan Jumlah
1 Dokter Umum 4
2 Dokter Gigi 3
3 Sarjana Kesehatan
Masyarakat
2
5 Perawat (Akper) 6
6 Perawat SPK 1
7 Kesling/ AKL 3
8 Analis D3 1
9 Bidan D3 10
10 Bidan D1 7
12 Perawat gigi 2
13 SLTA. 2
14 Asisten Apoteker 3
15 Sopir 1
16 Tenaga Sukarela 4
Jumlah 49
f. Struktur organisasi
Kepala Puskesmas
Dr.Hj.Mayhappy.M.
SP2PT
Aswitha.D
Umum/kepeg
Inventaris: Neni I
G. Obat: Darwina
BP Umum : Yantri Nora
Jiwa : Linda Astuti
Mata dan THT : Sasrawati
BP Gigi : drg.Uciria
KIA : Sri Hilda,S.Km
-ibu : : Sri Hilda,S.Km
-anak : Gadis.V
-ISPA : Nurhayati
-KB : Nurhayati
Labor : Meini Elfiza
Apotik : Nilawati
Gudang : Darwina
Bendahara
- ASKES/APBD/DA : Bismatullah- JAMKESMAS : Nurmayanti- B O K : Mardalena - Retribusi : Nurfama
PUSTU : Mahyuni
POSKESKEL : - Anduring : Wahyuni - Ampang : Raadsma D
- Pasar Ambacang : Zamlismi - Lubuk Lintah : Fitra Suryati
Upaya Kesehatan Masyarakat
Dr.Azzisri Boestari
Perencanaan
Ka.Pusk/TU
TATA USAHA
Asril Amran
PROMKES : Yenni Astuti
KESLING : Hasri Amra
GIZI : Riri
P2P : Surya,S.Km
- imunisasi : Devi Sartika -Filariasis : Kartini
- Campak : Devi Sartika -DBD : Hasri Astuti
- TB/Kusta : Helvi Yurita -PMS : Yeni Astuti
- Diare : Sasrawati -Rabies : Devi Sartika
- Malaria : Sasrawati
CAMAT
KURANJI
Upaya Kes Perorangan
Dr. Dian
Badan Penyantun Puskesmas
Inovatif
Kes.Or : Nurmayanti
Perkesmas : Linda Astuti
UKS : Verawati
Poskel : Kartini
Lansia : Linda Astuti
UKB : Yeni Astuti
g. Sistem Rujukan
h. Program Kesehatan Puskesmas dan Hasil Pencapaian Cakupan
1) Penyelidikan epidemiologi terhadap Pasien Observasi Suspec Flu Burung
Pada tanggal 17 Mei 2010.dilakukan penyelidikan epidemiologi terhadap
pasien observasi flu burung atas nama:
Haris ,yang berumur 7 tahun,yang beralamat di Rt.04/Rw.01 Kelurahan
ampang no.60 padang.dengan kronologis kejadian suspek flu burung,Haris
demam 1 minggu setelah ayam mati sekandang,kebetulan rumah tempat
tinggal haris di samping tempat kejadian ayam mati sekandang.disaat
penyelidikan pihak surveilans juga mengajak lintas sector yang terkait yaitu
dinas peternakan.
2) Penyelidikan kasus malaria Palcifarum
Pada bulan September ada 3 kasus Malaria Palcifarum ketiga kasus
terjadi pada kelurahan pasar ambacang,atas nama santi yang berumur 23
tahun yang mana dirawat di rumah sakit Dr.rasidin selama 2 Minggu,dan
kakaknya santi juga menderita malaria palcifarum tapi menolak untuk
dirawat dirumah sakit tetapi Cuma berobat rawat jalan
Pasien RR BP
Rujuk
saja.Dan yang 2 orang lagi atas nama andi umur 18 tahun juga dirawat di
rumah sakit siti rahmah.dari 2 penderita yang tinggal satu rumah dilakukan
pemeriksaan slide malaria/pemeriksaan darah tepi.
terutama sekali kontak serumah yang terdiri dari 3 KK.yaitu 9
orang.sedengkan sisanya sebanyak 16 orang lagi.dilakukan pemeriksaan
darah tepi terhadap tetangga kiri kanan dan depan belakang.yang
kesemuanya berjmlah 25 orang untuk pemeriksaan darah tepi.sedangkan
pada kasus atas nama andi tetangga kiri kanan depan belakang dan kontak
serumah tidak mau di lakukan pemeriksaan darah tepi karena merasa takut
diambil darahnya.
3) Penyelidikan epidemiologi terhadap Pasien Campak
Untuk kasus campak pada tahun 2010 terjadi penurunan kasus (11)
kasus dibandingkan dengan tahun 2009 (23) kasus.Kasus campak tertinggi
terdapat pada kelurahan ampang.kasus campak tertinggi terjadi pada umur
kurang dari 5 tahun.yaitu sebasar 40 %.
Dinatara 13 kasus yang ada di wilayah kerja Puskesmas Ambacang
kesemuanya dilakukan Penyelidikan epidemiologi salah satu diantaranya
adalah atas nama Rio umur 4 tahun yang beralamat di kelurahan pasar
ambacang,sewaktu dilakukan survey dengan ibu penderita ternyata rio tidak
diimunisasi campak sewaktu berumur 9 bulan.selain itu juga ditemukan
sewaktu Survei 3 penderita lagi yang kesemuanya adalah balita.
4) Penyelidikan epidemiologi terhadap Pasien Diare
Penyakit diare mempunyai urutan kedua dalam urutan penyakit menular
setelah ISPA di peskesmas Ambacang ,pada tahun 2010 ini mengalami
penurunan kasus (778) kasus dibandingkan dengan tahun 2009 (1033) kasus.
Pada tanggal 17 januari 2010 ada kematian bayi karena diare atas
nama abdul Rahman yang berumur 6 bulan,yang beralamat di
Rt.01/Rw.03.Kelurahan Lubuk Lintah yang disebabkan oleh dehidrasi
berat.dan pada tanggal 10 April ada kematian bayi lagi atas nama Suci
Wulandari yang berumur 6 bulan,yang beralamat di Kp.Kelawi Rt.IV/Rw.VI
no.9 Kelurahan lubuk Lintah penyebab kematiannya karena dehidrasi berat
dan jantung bawaan.Serta pada tanggal 13 Agustus 2010 juga ada kasus
kematian bayi karena diare dan dehidrasi Berat.atas nama silva Zulkhaira
yang berumur 9 bulan yang beralamat di Kayu gadang Rt.05.Rw.06.no 29
Kayu gadang Kelurahan pasar ambacang.
5) Penyelidikan Epidemiologi terhadap Pasien DBD
Pada tahun 2010 dilakukan Penyelidikan epidemiologi pada 36 pasien
DBD.yang mana salah satu diantaranya yang dilakukan Penyelidikan
Epidemiologi pada Atas nama Deskarni yang berumur 50 tahun,dan seorang
cucunya atas nama joni yang berumur 9 tahun.yang ditemui di lapangan
sewaktu melakukan P.E.disekitar rumah penderita banyak sekali sampah dan
kaleng-kaleng bekas yang berserakan,dan tempat penampungan air yang
banyak jentiknya.disamping itu juga banyak kain yang bergantungan di dalam
rumah yang juga sebagai tempat bersarangnya nyamuk penyebab
6) Penyelidikan epidemiologi terhadap Pasien Chikungunya
Pada tahun 2010 ada kasus chikungunya sebanyak 36 kasus yang
menyebar pada keempat kelurahan yang ada di wilayah kerja Puskesmas
ambacang Kota Padang yang mana salah satu diantaranya yang dilakukan
Penyelidikan Epidemiologi pada Atas nama Devit joni yang berumur 9 tahun
yang beralamat di Rt.02/Rw.05 Kelurahan anduring yang ditemui di lapangan
sewaktu melakukan P.E.disekitar rumah penderita ,sanitasi lingkungannya
sangat jelek sekali diantaranya banyak sekali sampah dan kaleng-kaleng bekas
yang berserakan,dan tempat penampungan air yang banyak
jentiknya.disamping itu juga banyak kain yang bergantungan di dalam rumah
yang juga sebagai tempat bersarangnya nyamuk.
7) Survei/Observasi pada Kasus Keracunan Makanan
Pada tahun 2010 ada satu kasus suspek keracunan makanan yaitu di
Rt.02/Rw.05 Kelurahan ampang Karang Ganting,atas nama Andi umur 41
tahun kejadian pada tanggal 20 Desember 2010,jam 9 pagi,gejala yang
pertama terjadi mual pusing,muntah dan diare,dan yang kedua atas nama
Triweni umur 37 tahun,dengan gejala mual,muntah pusing diare perut
mules,serta yang ketigaatas nama Lisda Menawani yang berumur 41 tahun
dengan gejala mual,pusing,muntah dan diare.dari ke 3 kasus yang merupakan
Suspec Keracunan makanan di duga penyebabnya adalah bolu gulung yang di
beli di Basko, yang di makan oleh ke tiga penderita yang tinggal dalam satu
rumah dalam waktu yang berbeda. dan air munim isi ulang yang dikonsumsi
oleh ketiga penderita,yang mana bolu gulung dan air minum tsb di aimbil
sampelnya di bawa ke balai POM yaitu untuk diperiksa jenis mikro organisme
apa yang terdapat di dalam air minum dan bolu gulung tersebut.
Setelah 2 minggu kemudian keluar hasil dari balai POM yaitu Pemeriksaan
Sampel makanan yang berupa Bolu Gulung dan Sampel Air Minum isi ulang.
8) Program Pemberantasan Penyakit Menular
Gambar 3.1.2.1.Insiden penyakit Diare berdasarkan cakupan bulanan dan Kelurahan pada
wilayah kerja Puskesmas Ambacang tahun 2010
Dari data diatas terlihat bahwa penyakit diare tetap muncul dalam setiap
bulannya hal ini disebabkan oleh belum adanya perhatian terhadap bahaya
penyakit diare,dan Perilaku hidup bersih dan sehat..Insidens kasus diare yang
terdata selama tahun 2010 adalah sebanyak 778.kasus,Yang di laporkan secara
berkala yaitu sekali seminggu dalam bentuk W.2.Dari sekian banyak
penderita,berdasarkan catatan tidak ada penderita yang dirawat ataupun yang
meninggal.semua penderita mendapatkan oralit.hal ini disebabkan oleh belum
adanya perhatian terhadap bahaya penyakit diare,dan kurangnya Perilaku hidup
bersih dan sehat.
Gambar 3.1.2.2. Insiden penyakit DBD berdasarkan cakupan bulanan dan
Kelurahan berdasarkan cakupan bulanan dan Kelurahan
berdasarkan cakupan bulanan dan Kelurahan pada wilayah kerja Puskesmas
Ambacang tahun 2010
Pemberantasan Sarang Nyamuk
Berdasarkan grapik di atas terdapat penurunan kasus (36) kasus di
banding tahun 2009 (60) kasus salah satu cara untuk menurunkan angka
kematian dan kesakitan karena DBD adalah dengan melakukan PSN-DBD
yang secara berkesinambungan.dengan kegiatan ini sangat diharapkan tempat
berkembang biaknya nyamuk Aedes Aegepti jadi tidak ada lagi dan dapat
berkurang.Perilaku dan lingkungan dengan sanitasi yang buruk juga sangat
berpotensi dalam berjangkitnya penyakit demam Berdarah Dengue (DBD).
Kurangnya kesadaran masyarakat akan bahaya penyakit ini
menyebabkan penyakit DBD menjadi penyakit yang Harus diwaspadai setiap
tahunnya karena selalu saja terjadi terutama pada bulan-bulan pasca turunnya
hujan.Untuk pencegahan penyakit ini pengasapan saja (foging focus) tidak
cukup membantu hal ini dikarenakan yang mati hanya nyamuk
dewasa.Kegiatan kemasyarakatan dalam bentuk goro bersama dan PSN dalam
bentuk 3M sangatlah membantu dalam mengatasi mewabahnya penyakit DBD
ini.
Sebagai daerah yang Endemis Demam Berdarah dengue,wilayah
kerja Puskesmas Ambacang senantiasa waspada terhadap kemungkinan
kembalinya endemis DBD pada tahun 2011,dalam tahun 2010 kasus DBD
yang dapat terpantau sebanyak 36 kasus.yang terjadi wilayah kerja Puskesmas
Ambacang
Pemeriksaan jentik Berkala
Untuk pemeriksaan jentik berkala dilaksanakan oleh kader secara berkala
kerumah-rumah penduduk sambil memberikan arahan /penyuluhan tentang
apa itu penyakit DBD dan cara Pencegahan,penanggulanagan serta
pengobatannya yang di koordinir oleh Petugas Puskesmas agar penyakit DBD
tidak menimbulkan Wabah/KLB.yang diharapkan lebih dari 95 % rumah
bebas dari Jentik nyamuk aedes Agepti.
Abatisasi
Dalam Pelaksanaan abatesasi tujuannya adalah untuk
memberantas/membunuh jentik nyamuk dengan cara menaburkan bubuk
abate pada tempat-tempat penampungan air yang ada di dalam rumah.keiikut
sertaan masyarakat secara aktif sangatlah penting untuk pemberantasan
sarang nyamuk ini karena tidak akan tuntas oleh pemerintah saja.
Foging Fokus
Fogogging Fokus dilaksanakan bertujuan untuk
mencegah/mengantisipasi terjadinya penyebaran penyakit yang lebih
luas,fogging dilakukan disekitar rumah penderita dengan radiusn200
meter,tujuannya adalah untuk memutus rantai penularan dan membunuh
nyamuk dewasa yang telah terinfeksi.pada tahun 2010 ini telah dilaksanakan
4 kali fogging focus.
Foging masal
Unuk mengurangi/mencegah terjadinya peningkatan kasus pada
tahun 2010 yang telah lalu maka dilaksanakan pengasapan secara masal di
keempat kelurahan yang ada di wilayah kerja Puskesmas ambacang kota
Padang.yaitu keluran:
Pasara Ambacang
Lubuk lintah
Anduring
Ampang
Gambar 3.1.2.3.Insiden penyakit TB Paru berdasarkan cakupan bulanan dan Kelurahan
pada wilayah kerja Puskesmas Ambacang tahun 2010
Penemuan kasus TB Paru dilakukan melalui penjaringan penderita yang dicurigai/suspek
Tb Paru yang datang berobat ke Puskesmas.Perkiraan penderita TB Paru BTA (+)
13/1000 penduduk walaupun cakupan penemuan penderita TB Paru BTA (+) belum
mencapai target yang diharapkan namum kalau dilihat dari penemuan kasus TB Paru
setiap tahunnya mengalami peningkatan.dibandingkan tahun yang lalu.Cakupan
penemuan kasus TB Paru BTA + tahun 2010 sebesar 39 % (28 Kasus).dari perkiraan 68
kasus.untuk kasus kambuh sebanyak 2 kasus.
TRIWULANSUSPEK YG DIPERIKSABTA (+)
DITEMUKANPENCAPAIAN KESENJANGAN
3.1.2.4. Insiden penyakit Malaria berdasarkan cakupan bulanan dan
Kelurahan pada wilayah kerja Puskesmas Ambacang tahun 2010
Melihat grafik diatas bahwa angka kejadian Malaria terjadi pada bulan Sepember.
ada 3 kasus yaitu 2 orang menderita malaria Falciparum dan 1 orang menderita malaria
vivak.2 orang yang menderita malaria Falciparum di rawat di RSUD,sedangkan 1 orang
yang menderita malaria Vivax,di rawat di rumah sakit siti Rahmah,sewaktu dilakukan
survey dan penyelidikan Epidemiologi di rumah penderita ditemukan banyaknya nyamuk
yang bersarang pada kain yang bergantungan di ruang tamu, dan banyaknya terdapat
jentik nyamuk di tempat penampungan air,seperti bak mandi.disekeliling penderita di
temukan juga kaleng bekas yang berisi jentik nyamuk,serta banyaknya sampah yang
berserakan,dan juga ditemukan semak-semak yang juga sebagai tempat bersarangnya
nyamuk.
Pada tahun 2010 ini ada 3 kasus malaria di kelurahan pasar ambacang disebabkan
oleh kurangnya perilaku hidup bersih dan sehat.hal ini sangat perlu mendapat perhatian
mengingat mengingat
potensi wabah dan komplikasi dari penyakit malaria itu sendiri,agar tidak terjadi korban
yang meninggal seperti pada tahun 2009 yang lalu.
3.1.2.5.Insiden Gigitan Hewan Penular Rabies berdasarkan cakupan bulanan dan
Kelurahan pada wilayah kerja Puskesmas Ambacang
tahun
JML
64%
27%
9% 0%
Ps.Ambacang
Lb.Lintah
Anduring
Ampang
Dengan tingginya popolasi hewan penular rabies seperti Kucing ,anjing,kera dan
monyet.di kota Padang.maka kasus gigitan Hewan Penular rabies (HPR) juga cukup
tinggi.untuk mencegah terjadinya penyakit rabies.disamping melakukan pemeliharaan
hewan dengan baik,dengan pemberian vaksinasi secara rutin dan tidak dibiarkan
lepas,juga pada setiap kasus gigitan ditangani secara baik dan benar.
dimana setiap kasus gigitan HPR,penanganan yang utama sesegeranya luka/bekas gigitan
dicuci dengan sabun dan air mengalir selama lebih kurang 10-15 menit dan setelah itu
diberikan VAR sesuai protap yang ada.
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa kasus gigitan hewan penular rabies pada
tahun 2010 pada wilayah kerja puskesmas ambacang sebanyak 11 kasus.Kasus yang
paling tinggi terdapat pada kelurahan pasar ambacang yaitu sebanyak 7 (35 %)
kasus.pada kelurahan Lubuk lintah terdapat 3 (26%) kasus sedangkan pada kelurahan
anduring 1 kasus dan pada kelurahan ampang tidak ada kasus.dari 11 kasus gigitan hewan
penular rabies 8 kasus adalah di sebabkan oleh kucing,sedangkan yang disebabkan oleh
anjing 1 kasus,monyet 1 kasus dan kera 1 kasus.di antara 11 gigitan yang di vaksinasi
(suntik) 4 kasus dan yang tidak divaksinasi 7 kasus.sedangkan.hewan yang mati 1 yaitu
kucing.
3.1.2.6. Insiden Chikungunya berdasarkan cakupan bulanan dan Kelurahan pada wilayah
kerja Puskesmas Ambacang tahun 2010
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa terdapat kasus chikungunya sebanyak 36
kasus.terjadi penurunan kasus dibandingkan dengan tahun 2009 yang lalu sebanyak 72
kasus.kasus terbanyak terjadi pada bulan januari berkemungkinan disebabkan oleh pasca
hujan jadi nayamuk dengan cepat sekali berkembang biak,untuk mengantisipasi
penyebaran penayakit yang lebih luas dan untuk memutus mata rantai penularan dari
nyamuk yang telah terinfeksi kepada manusia lain maka dilakukan foging fokus pada
keempat kelurahan wilayah kerja puskesmas Ambacang.selain itu juga dilakukuan PSN
dengan cara memberikan penyuluhan kepada masyarakat bagaimana cara pencegahan
supaya tidak terjadi penyebaran dan penularan penyakit chikungunya.
3.1.2.7. Insiden Varicela berdasarkan cakupan bulanan dan Kelurahan pada wilayah kerja
Puskesmas Ambacang tahun 2010
JAN Ps.Ambacang, 2, 33%
Lb.Lintah, 1, 17%Anduring, 1, 17%
Ampang, 2, 33%
Ps.Ambacang
Lb.Lintah
Anduring
Ampang
Berdasarkan grafik diatas Penyakit varicela terdapat 82 kasus yang menyebar
pada keempat kelurahan yang ada di wilayah kerja Puskesmas ambacang Kota Padang.
pada Kelurahan Pasar Ambacang terdapat 30 kasus,kelurahan Lubuk Lintah terdapat 18
kasus,pada kelurahan Anduring terdapar 22 kasus sedangkan pada kelurahan Ampang
terdapat 12 kasus.
3.1.2.8. Insiden ISPA berdasarkan cakupan bulanan dan Kelurahan pada wilayah kerja
Puskesmas Ambacang tahun 2010
Penyakit ISPA sampai saat ini masih menempati urutan tertinggi dalam 10
penyakit terbanyak.penanganan kasus ISPA di Puskesmas juga sesuai dengan protap dan
pengobatan yang rasional.
Salah satu bahaya atau akibat terburuk dari ISPA adalah kematian berdasarkan
data dari DEPKES angka kematian bayi di Indonesia adalah 93,3/1000
penduduk.sedangkan angka kematian balita di Indonesia adalah 17,8/1000 penduduk.
Pada wilayah kerja Puskesmas Ambacang ditemukan 7.332 kasus
ISPA.mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 8 faktor kondisi kesehatan lingkungan
rumah yang mempunyai hubungan dengan kejadian ISPA antara lain:jenis dinding,luas
antai,Ventilasi,Pencahayaan siang hari,kamar tidur dengan jendela,kepadatan hunian
rumah,kepadatan hunian kamar,bahan baker memasak,kelembaban udara dalam
rumah,pengelolaan sampah di rumah tangga.maka dari itu program kesehatan lingkungan
yang ada di Puskesmas ambacang yang diwujudkan dalam klinik sanitasi yang bertujuan
untuk menurunkan/mencegah penyakit yang berbasis lingkungan,namun program ini di
puskesmas ambacang belum dapat dilaksanakan secara efektif.dan setiap penaggulangan
dan pencegahan setiap penyakit dan kasus kesehatan yang ada di wilayah kerja
puskesmas Ambacang tidak dapat ditangani oleh sector kesehatan saja melainkan perlu
juga dukungan yang komprehensif dari berbagai sector baik
sector,pemerintahan,swasta,LSM,maupun dunia usaha,namun kerja sama ini belum
berjalan dengan baik sebagaimana mestinya.
3.1.2.9. Insiden Pnemonia berdasarkan cakupan bulanan dan Kelurahan pada wilayah
kerja Puskesmas Ambacang tahun
23
17
1114
0
5
10
15
20
25
Ps.Ambacang Lb.Lintah Anduring Ampang
JML
JML
Penyakit Pnemonia sampai saat ini masih menempati urutan tertinggi dalam 10
penyakit terbanyak.penanganan kasus Pnemonia di Puskesmas juga sesuai dengan protap
dan pengobatan yang rasional.
Di Indonesia penyakit Pnemonia merupakan penyebab kematiaN no 3 setelah TB
Paru,dan Indonesia adalah urutan ke 6 terbanyak penderita pnemoni setelah
India,Menurut UNICEF pada tahun 2006 angka kematian pneumonia pada balita
Indonesia mencapai 21%.adapun angka kesakitan diperkirakan mencapai 250 hingga
299/1000 penduduk,anak balita setiap tahunnya.di Indonesia prevalensi pneumonia pada
balita cendrung meningkat pada akhir tahun 2000 angka kematian balita akibat
pneumonia diperkirakan sekitar 4,9/1000 balita,artinya terdapat 140.000 balita yang
meninggal setiap tahunnya akibat pneumonia,atau rata-rata 1 anak balita Indonesia
meninggal akibat pneumonia setiap 5 menit.adapun factor resiko yang
Meningkatkan Insiden pneumonia adalah umur<bulan,laki-laki,gizi kurang,BBLR,tidak
mendapatkan ASI memadai,polusu udara,kepadatan tempat tinggal,imunisasi yang tidak
memadai,Defesiensi Vitamin A<pemberian makanan tambahan terlalu dini,Ventilasi
rumah yang kurang memadai.
Insiden kasus Pnemonia yang ditemukan di wilayah kerja Puskesmas Ambacang
sebanyak 65 kasus,sedangkan yang meninggal karena pneumonia pada wilayah kerja
Puskesmas Ambacang ada 4 diantaranya yosa Yulia febri umur 7 jam meninggal pada
tanggal 6 juni 2010 yang beralamat di Kp.Jambak Rt.07.Rw.03.no 28 kelurahan
anduring.yang kedua Yeni anggraini umur 13 hari meninggal pada tanggal 5 agustus
2010 yang beralamat di parak jigarang Rt.04/Rw.05 No.2 Kel anduring,yang ke tiga rina
kusnawati umur 9 hari meninggal pada tanggal 6 oktober 2010 yang beralamat di durian
tarung Rt.01/Rw.07 kelurahan pasar ambacang.sedangkan yang keempat Zita tiana umur
4 bulan meninggal tanggal 24 oktober 2010 yang beralamat di Kampung guci
Rt.03/Rw.04 kelurahan ampang.maka dari itu unutk mencegah terjadinya kasus
pneumonia pada bayi dan balita diberikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai apa
itu pneumonia ,bahaya pneumonia,gejala yang timbul jika anak kena pneumonia.
3.1.2.10. Insiden Campak berdasarkan cakupan bulanan dan Kelurahan pada wilayah
kerja Puskesmas Ambacang tahun 2010
Untuk menurunkan angka kematian akibat penyakit campak maka sesuai
kesepakatan global dengan WHO dipandang perlu unuk dilaksanakannya kegiatan cres
campak.dari table diatas dapat disimpulkan bahwa Untuk kasus campak pada tahun 2010
terjadi penurunan kasus (11) kasus dibandingkan dengan tahun 2009 (23) kasus.Kasus
campak tertinggi terdapat pada kelurahan ampang.kasus campak tertinggi terjadi pada
umur kurang dari 5 tahun.yaitu sebasar 40 %.
3.1.2.11. Insiden Filariasis tahun 2010
Filariasis ( Kaki Gajah)
Suatu penyakit menular yang disebabkan oleh sejenis cacing,ditularkan melalui gigitan
nyamuk yang menyumbat saluran getah bening yang dapat menimbulkan cacat seumur
hidup.
Tanda dan Gejala
1.Demam berulang yang hilang timbul selama beberapa hari
2.Ditempat yang infeksi dirasakan panas disertai sakit
3.Ada infeksi pada saluran kelenjar getah bening yang terletak dilipatan
Paha,ketiak dan menjalar ke ujung kaki dan tangan.
4.Ada bisul pada lipatan paha/lengan.yang timbul berulang-ulang.
5.Setelah beberapa bulan/tahun akan timbul pembengkakan pada
kaki/tangan,kantong buah zakar,payudara,air kencing seperti air
susu.
Cara Penularan
Seseorang dapat tertular atau terinfeksi kaki gajah/Filariasis apabila orang
tersebut di gigit nyamuk yang infeksi yaitu nyamuk yang mengandung larva filariasis.
Cara Pencegahan
1. Hindari dari gigitan nyamuk:
- Gunakan kelambu sewaktu tidur
- Tutup Ventilasi rumah dengan kawat kasa nyamuk
- Gunakan obat nyamuk semprot/baker dll.
2. Memberantas nyamuk
- Bersihkan tanama air pada rawa-rawa
- Menimbun,mengeringkan/mengalirkan genangan air
- Bersihkan semak-semak disekitar rumah.
3. Minum obat serentak pada masyarakat untuk menghilangkan cacing yang hidup
disaluran getah bening dan darah 1 kali setahun selama 5 tahun berturut-turut.
Pada wilayah kerja Puskesmas Ambacang Ada satu kasus pasien yang menderita
penyakit filariasis yang bernama Ernawati yang berumur 39 tahun yang mana sudah
dirawat di RSUP.Dr.M.Djamil. Padang.
Walaupun hanya 1 kasus yang ada,tetapi masyarakat wajib minum obat untuk
mencegah penyakit filariasis Karena sudah merupakan Program pemerintah.dari jumlah
penduduk 43.114.yang ada di wilayah kerja Puskesmas Ambacang maka sasaran yang
wajib minum obat adalah 38585.jumlah penduduk yang harus minum obat perkelurahan
dalah sbb dibawah ini.
Cakupan Program Filariasis Wilayah Kerja Puskesmas ambacang Kota Padang tahun 2010
N
o
.
YAND
U
TOTAL HASIL PENGOBATAN Tunda Minum Obat
Men
olak
DLL
Jml
Sasa
ran
Hasi
l
Pngb
tn
%
2-5 TAHUN 6-14 TAHUN >14 TAHUN
< 2
thn
Bu
mil
Busu
i
Sakit
Bera
t
Gi
zi
Bu
ruk
Kr
oni
s
Fil
ari
a
Sa
sar
an
Ha
sil
% Sasa
ran
Hasi
l
% Sasa
ran
Hsil %
1
2
3
Ps.Amb
cg
Andurin
g
Lbk.Lth
1464
2
1052
9
7318
1291
2
8584
6664
88,2
81,5
91
94
8
62
3
43
81
6
58
7
39
86,1
94,2
90,8
2277
1286
1249
2138
1236
1198
93,8
96,1
95,9
1016
3
7852
5127
995
8
676
1
506
97,
8
86,
1
98,
52
4
33
6
21
86
76
60
445
293
199
198
69
30
-
-
-
-
1
-
476
1176
149
4
Ampang 6096
5579 91,5 7
35
9
7
31
6
88 840 798 93,9 4514 9
446
5
9
98,
9
6
11
7
37 112 117 - - 134
Total 3858
5
3373
9
87,4 23
67
21
16
89,3 5652 5370 95,0 2765
6
262
53
94.
9
11
93
25
9
1049 414 - 1 1935
B. Kegiatan Manajemen Pelayanan Puskesmas
1. Perencanaan Puskesmas
2. Lokakarya Mini Puskesmas
3. Supervisi
Supervise dilakukan oleh orang DKK yang dilakukan 1 bulan sekali untuk memantau
pelaksanaaan program
4. Sistem Pencatatan dalam Pelayanan Terpadu Puskesmas
Sistem Pencatatan dalam Pelayanan Terpadu Puskesmas terdiri dari :
LB1 ( Laporan Bulanan 1 )
Yang berisi tentang balai pengobtan dan macam – macam penyakit.
LB2 ( Laporan Bulanan 2 )
Yang berisi mengenai farmasi , obat – obatan ( apotik )
LB3 ( Laporan Bulanan 3 )
Yang berisi KIA , gizi , P2P dan imunisasi
LB4 ( Laporan Bulanan 4 )
Yang berisi tentang jumlah kunjungan puskesmas , poli gigi , kesling , THT
dan mata.
C. Bentuk UKBM di Wilayah Kerja Puskesmas