Iklim kopen

38
Iklim Hujan Tropis Af Iklim hutan hujan tropis Aw Iklim savanna Am Iklim monsoon tropis B Iklim kering BSh Iklim stepa kering BSk Iklim stepa sejuk BWh Iklim gurun terik BWk Iklim gurun sejuk C Iklim Hujan Sedang Panas Cfa Kelembaban sepanjang musim, musim panas terik Cfb Kelembaban sepanjang musim, musim panas panas Cfc Kelembaban sepanjang musim, musim panas pendek, sejuk Cwa Hujan musim panas,musim panas terik Cwb Hujan musim panas,musim panas panas Csa Hujan musim dingin,musim panas terik Csb Hujan musim dingin,musim panas panas D Iklim Hutan Salju Sejuk Dfa Kelembaban sepanjang musim, musim panas terik Dfb Kelembaban sepanjang musim, musim panas panas Dfc Kelembaban sepanjang musim, musim panas pendek, sejuk Dfd Kelembaban sepanjang musim,

description

l

Transcript of Iklim kopen

Page 1: Iklim kopen

Iklim Hujan Tropis

Af Iklim hutan hujan tropis

Aw Iklim savanna

Am Iklim monsoon tropis

B Iklim kering

BSh Iklim stepa kering

BSk Iklim stepa sejuk

BWh Iklim gurun terik

BWk Iklim gurun sejuk

C Iklim Hujan Sedang Panas

Cfa Kelembaban sepanjang musim, musim panas terik

Cfb Kelembaban sepanjang musim, musim panas panas

Cfc Kelembaban sepanjang musim, musim panas pendek, sejuk

Cwa Hujan musim panas,musim panas terik

Cwb Hujan musim panas,musim panas panas

Csa Hujan musim dingin,musim panas terik

Csb Hujan musim dingin,musim panas panas

D Iklim Hutan Salju Sejuk

Dfa Kelembaban sepanjang musim, musim panas terik

Dfb Kelembaban sepanjang musim, musim panas panas

Dfc Kelembaban sepanjang musim, musim panas pendek, sejuk

Dfd Kelembaban sepanjang musim, musim dingin dingin luar biasa

Dwa Hujan musim panas,musim panas terik

Dwb Hujan musim panas,musim panas panas

Dwc Hujan musim dingin,musim panas terik

Dwd Kelembaban sepanjang musim, musim dingin dingin luar biasa

E Iklim Kutub

ET Tundra

Page 2: Iklim kopen

EF Salju dan es abadi

Menurut Koppen di Indonesia terdapat tipe-tipe iklim Af, Aw, Am, C, dan D.

Af dan Am = terdapat di daerah Indonesia bagian barat, tengah, dan utara, seperti Jawa Barat, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi Utara.

Aw = terdapat di Indonesia yang letaknya dekat dengan benua Australia seperti daerah-daerah di Nusa Tenggara, Kepulauan Aru, dan Irian Jaya pantai selatan.

C = terdapat di hutan-hutan daerah pegunungan. D = terdapat di pegunungan salju Irian Jaya.

Kriteria utama iklim A,B,C,D,E

Jenis Iklim Ciri-ciri iklim

A Suhu rata-rata bulan terdingin minimal 18゜C, curah hujan tahunan > evapotranspirasi tahunan.

B Evapotranspirasi potensial tahunan rata-rata > curahan tahunan rata-rata. Tidak ada kelebihan air.

C Suhu rata-rata bulan terdingin -3 s.d 18゜C . Bulan terpanas > 10 ゜C.

D Suhu rata-rata bulan terdingin < 10 ゜C, bulan terpanas >10 ゜C.

E Suhu rata-rata bulan terpanas < 10 ゜C, untuk daerah tundra 0 s.d 10 ゜C, untuk daerah salju abadi < 10゜C.

Kriteria tambahan Iklim Koppen

Jenis Iklim Ciri-ciri iklim

F Tidak ada musim kering,basah sepanjang tahun.

M Monsoon,dengan musim kering pendek,dan sisanya hujan lebat sepanjang tahun.

W Hujan musim panas

S Kondisi kering pada musim panas

W Kondisis kering pada musim dingin

Jenis Iklim Ciri-ciri iklim

A Musim panas terik, suhu rata-rata bulan terpanas > 22゜C

B Musim panas yang panas, suhu rata-rata bulan terpanas <22゜C

C Musim panas yang sejuk dan pendek, rata-rata kurang dari 4 bulan memiliki suhu > 10゜C

D Musim dingin yang sangat dingin, suhu rata-rata bulan terdingin < -3゜C

H Terik, suhu tahunan rata-rata > 18 ゜C

Page 3: Iklim kopen

K Sejuk, suhu tahunan rata-rata < 18 ゜C

Iklim Koppen

Pada tahun 1918 Dr Wladimir Koppen (ahli ilmu iklim dari Jerman) membuat klasifikasi iklim seluruh dunia berdasarkan suhu dan kelembaban udara. Kedua unsur iklim tersebut sangat besar pengaruhnya terhadap permukaan bumi dan kehidupan di atasnya. Berdasarkan ketentuan itu Koppen membagi iklim dalam lima daerah iklim pokok. Masing-masing daerah iklim diberi simbol A, B, C, D, dan E.

1. Iklim A atau iklim tropis. Cirinya adalah sebagai berikut:• suhu rata-rata bulanan tidak kurang dari 18°C,• suhu rata-rata tahunan 20°C-25°C,• curah hujan rata-rata lebih dari 70 cm/tahun, dan• tumbuhan yang tumbuh beraneka ragam.2. Iklim B atau iklim gurun tropis atau iklim kering, dengan ciri sebagai berikut:• Terdapat di daerah gurun dan daerah semiarid (steppa);• Curah hujan terendah kurang dari 25,4/tahun, dan penguapan besar;3. Iklim C atau iklim sedang. Ciri-cirinya adalah suhu rata-rata bulan terdingin antara 18° sampai -3°C.4. Iklim D atau iklim salju atau microthermal. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut: Rata-rata bulan terpanas lebih dari 10°C, sedangkan suhu rata-rata bulan terdingin kurang dari – 3°C.5. Iklim E atau iklim kutub . Cirinya yaitu terdapat di daerah Artik dan Antartika, suhu tidak pernah lebih dari 10°C, sedangkan suhu rata-rata bulan terdingin kurang dari – 3°C.Dari kelima daerah iklim tersebut sebagai variasinya diperinci lagi menjadi beberapa macam iklim, yaitu:1. Daerah iklim A, terbagi menjadi empat macam iklim, yaitu sebagai berikut:(1) Af = Iklim panas hujan tropis.(2) As = Iklim savana dengan musim panas kering.(3) Aw = Iklim savana dengan musim dingin kering.(4) Am = Iklim antaranya, musim kering hanya sebentar.2. Daerah iklim B, terbagi menjadi dua macam iklim, yaitu:(1) Bs = Iklim steppa, merupakan peralihan dari iklim gurun (BW) dan iklim lembab dari iklim A, C, dan D.(2) BW = Iklim gurun.

Page 4: Iklim kopen

3. Daerah iklim C, terbagi menjadi tiga macam iklim, yaitu:(1) Cs = Iklim sedang (laut) dengan musim panas yang kering atau iklim lembab agak panas kering.(2) Cw = Iklim sedang (laut) dengan musim dingin yang kering atau iklim lembab dan sejuk.(3) Cf = Iklim sedang (darat) dengan hujan pada semua bulan.4. Daerah iklim D, terbagi dua macam iklim, yaitu:(1) Dw = Iklim sedang (darat) dengan musim dingin yang kering.(2) Df = Iklim sedang (darat) dengan musim dingin yang lembab.5. Daerah iklim E, terbagi menjadi 2 macam iklim, yaitu:(1) ET = Iklim tundra, temperatur bulan terpanas antara 0( sampai 10(C.(2) Ef = Iklim salju , iklim dimana terdapat es abadi.Perlu Anda ketahui bahwa menurut Koppen di Indonesia terdapat tipe-tipe iklim Af, Aw, Am, C, dan D.Af dan Am = terdapat di daerah Indonesia bagian barat, tengah, dan utara, seperti Jawa Barat, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi Utara.Aw = terdapat di Indonesia yang letaknya dekat dengan benua Australia seperti daerah-daerah di Nusa Tenggara, Kepulauan Aru, dan Irian Jaya pantai selatan.C = terdapat di hutan-hutan daerah pegunungan.D = terdapat di pegunungan salju Irian Jaya.

~Skema dan Peta Iklim Koppen

Page 5: Iklim kopen

  atau bisa dengan artikel yang satu ini:

a. Iklim Tipe A (Iklim Hujan Tropis)    Wilayah beriklim tipe A memiliki curah hujan tinggi, penguapan tinggi (rata-rata 70 cm3/tahun), dan suhu udara bulanan rata-rata di atas 18° C. Curah hujan tahunan lebih dari penguapan tahunan, tidak ada musim dingin. Wilayah beriklim tipe A dikelompokkan menjadi tiga sebagai berikut.1) Iklim tipe Af memiliki suhu udara panas dan curah hujan tinggi sepanjang tahun. Di wilayah beriklim tipe A terdapat banyak hutan hujan tropik. Contoh: wilayah Sumatra, Kalimantan, dan Papua.    Wilayah beriklim tipe Af memiliki ciri:  a) hutan sangat lebat dan heterogen (bermacam-macam tanaman);  b) terdapat banyak tumbuhan panjat; serta  c) terdapat jenis tumbuhan seperti pakis, palem, dan anggrek.2) Iklim tipe Am, memiliki suhu udara panas, musim hujan, dan musim kemarau yang kering. Batas antara musim hujan dan kemarau tegas. Wilayah beriklim tipe Am antara lain terdapat di Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, dan Papua bagian selatan.    Wilayah beriklim tipe Am memiliki ciri:  a) curah hujan tergantung musim;  b) jenis tanaman pendek dan homogen; serta  c) hutan homogen yang menggugurkan daunnya ketika kemarau.3) Iklim tipe Aw, memiliki suhu udara panas, musim hujan, dan musim kemarau yang lebih panjang dibandingkan dengan musim hujan. Wilayah beriklim tipe Aw terdapat di wilayah Jawa Timur, Madura, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Kepulauan Aru, dan Papua bagian selatan.    Wilayah beriklim tipe Aw memiliki ciri:  a) hutan berbentuk sabana (savana);  b) jenis tumbuhan padang rumput dan semak belukar; dan  c) pohonnya berjenis rendah.

b. Iklim Tipe B (Iklim Kering)    Ciri Iklim tipe B adalah penguapan tinggi dengan curah hujan rendah (rata-rata 25,5 mm/tahun) sehingga sepanjang tahun penguapan lebih besar daripada curah hujan. Tidak terdapat surplus air. Di wilayah beriklim tipe B tidak terdapat sungai yang permanen. Wilayah beriklim tipe B dibedakan menjadi tipe Bs (iklim stepa) dan tipe Bw (iklim gurun).c. Iklim Tipe C (Iklim Sedang Hangat)

Page 6: Iklim kopen

    Iklim tipe C mengalami empat musim, yaitu musim dingin, semi, gugur, dan panas. Suhu udara rata-rata bulan terdingin adalah (–3)°C – (–8)°C. Terdapat paling sedikit satu bulan yang bersuhu udara rata-rata 10°

c. Iklim tipe C dibedakan menjadi tiga, sebagai berikut. 1) Iklim tipe Cw, yaitu iklim sedang basah (humid mesothermal) dengan musim dingin yang kering. 2) Iklim tipe Cs, yaitu iklim sedang basah dengan musim panas yang kering. 3) Iklim tipe Cf, yaitu iklim sedang basah dengan hujan dalam semua bulan.

d. Iklim Tipe D (Iklim Salju Dingin)    Iklim tipe D merupakan iklim hutan salju dengan suhu udara rata-rata bulan terdingin < –3° C dan suhu udara rata-rata bulan terpanas > 10° C. Iklim tipe D dibedakan menjadi dua: 1) Iklim tipe Df, yaitu iklim hutan salju dingin dengan semua bulan lembap. 2) Wilayah beriklim tipe Dw, yaitu iklim hutan salju dingin dengan musim dingin yang kering.

e. Iklim Tipe E (Iklim Kutub)    Wilayah beriklim tipe E mempunyai ciri tidak mengenal musim panas, terdapat salju abadi dan padang lumut. Suhu udara tidak pernah melebihi 10° C. Wilayah beriklim tipe E dibedakan atas tipe Et (iklim tundra) dan tipe Ef (iklim kutub dengan salju abadi). Iklim tipe E terdapat di daerah Arktik dan Antartika.

Klasifikasi Iklim menurut Koppen

Klasifikasi iklim menurut Koppen dibagi menjadi beberapa iklim. Klasifikasi ini didasarkan pada curah hujan dan suhu nan ada di daerah nan ada.

Vladimir Peter Köppen (1846-1940), seorang pakar meteorologi dan klimatologi berkebangsaan Jerman kelahiran Rusia ialah ilmuwan nan membuat peta komprehensif pertama daerah iklim bumi. Ia pindah ke Hamburg pada 1874 buat memimpin pembagian telegrafi cuaca dan meteorologi kelautan di Observatorium Angkatan Bahari Jerman.

Pada 1884, ia memetakan sabuk suhu global menurut jumlah bulan pada suhu rata-rata tertentu. Pada 1900, ia mengklasifikasi iklim global menjadi lima jenis iklim berbeda nan didasarkan pada curah hujan dan suhu. Setelah 1919, ia mengoreksi karyanya pada lima-volume pada klimatologi, Handbuch der Klimatologie . Berikut ialah klasifikasi iklim menurut Koppen .

Page 7: Iklim kopen

Klasifikasi Iklim menurut Koppen

Koppen membuat klasifikasi iklim berdasarkan data temperatur udara dan endapan nan dihubungkan dengan kelompok-kelompok tanaman. Klasifikasi iklim ini paling banyak digunakan orang. Klasifikasi iklim menurut Koppen berdasarkan curah hujan dan temparatur.

Koppen membagi iklim dalam lima daerah iklim dan dinyatakan dengan simbol huruf.

1. Iklim A – Iklim Hujan Tropis (Tropical Climate)

Klasifikasi iklim menurut Koppen nan pertama memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Temperatur bulan terdingin tak kurang dari 180C.2. Curah hujan tahunan tinggi, rata-rata lebih dari 70 cm/tahun.3. Jenis vegetasi beraneka ragam

2. Iklim B – Iklim Kering/ Gurun (Dry Climate)

Klasifikasi iklim menurut Koppen nan pertama memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Terdapat di daerah gurun atau semiarid (steppa).2. Curah hujan terendah 25,5 mm/tahun.3. Tingkat penguapan tinggi.

3. Iklim C – Iklim Sedang (Warm Temperate Climate)

Klasifikasi iklim menurut Koppen nan pertama memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Temparatur bulan terdingin berkisar 180C – 30C.

4. Iklim D – Iklim Salju atau Mikrothermal (Snow Climate)

Klasifikasi iklim menurut Koppen nan pertama memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Suhu rata-rata bulan terpanas lebih dari 100C sedangkan suhu rata-rata bulan terdingin -30C.

5. Iklim E – Iklim Kutub (Ice Climate)

Klasifikasi iklim menurut Koppen nan pertama memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Terdapat di daerah Arktik dan Antartika.2. Suhu tak pernah lebih dari 100C.3. Tidak memiliki musim panas nan benar-benar panas.

Page 8: Iklim kopen

Tipe iklim A dibagi menjadi tiga subtipe nan ditandai dengan huruf kecil yaitu f, w, dan m sehingga terbentuk tipe iklim Af (iklim tropik basah), Aw (iklim basah tropik), dan Am (iklim basah tropik dengan musim kering nan singkat).

Rincian pembagian iklim Koppen secara mendalam, yaitu:

1. Af = iklim hujan tropik2. Aw = iklim sabana tropik3. Bs = iklim stepa4. Bw = iklim gurun5. Cf = iklim hujan sedang, panas tanpa musim kering6. Cw = iklim hujan sedang, panas dengan musim dingin kering7. Cs = iklim hujan sedang, panas dengan musim panas nan kering8. Df = iklim hujan salju tanpa musim kering9. Dw = iklim hujan salju dengan musim dingin nan kering10. Et = iklim tundra11. Ef = iklim salju

Pengklasifikasian iklim ini banyak dibutuhkan oleh orang atau sekelompok orang sebab hal ini digunakan buat berbagai keperluan dalam kehidupan mereka. Dengan diketahuinya atau bisa dideteksinya suatu iklim dalam sebuah daerah maka ini memberikan kontribusi nan positif bagi kehidupan manusia.

Berikut ialah kegunaan iklim bagi kehidupan manusia:

Bidang pertanian. Dengan diketahuinya iklim dari sebuah daerah maka akan dketahui bagaimana persediaan air di daerah tersebut. Persediaan air di loka ini berkaitan dengan banyak sedikitnya hujan nan akan sampai pada daerah tersebut. Banyak sedikit hujan nan ada di sebuah daerah menentukan banyaknya resapan air nan ada.

Selain itu juga menentukan kandungan zat hara di dalam tanah. Kandungan zat hara dalam tanah ini sangat menentukan taraf kesuburan dari tanah tersebut. Dan fertile tidaknya sebidang tanah akan berpengaruh terhadap hasil pertanian dari tanah tersebut.

Selain fungsi di atas, iklim dalam bidang pertanian sangat bermanfaat buat menentukan kesesuaian huma terhadap iklim. Dengan mengetahui iklim di suatu daerah maka akan ditentukan jenis tanaman apa nan cocok dengan daerah tersebut. Hal ini absolut dibutuhkan dalam global pertanian sebab penentuan jenis tanaman nan cocok dengan huma ini sangat menentukan taraf keberhasilan proses pembudi dayaan tanaman.

Jika kita menanam tanaman nan cocok dan sinkron dengan iklim di daerah tersebut maka tanaman nan kita tanam niscaya bisa tumbuh dengan baik dan memberikan kita laba dari penanamannya.

Namun jika kita menanam tanaman nan salah, nan tidak cocok dengan iklim di daerah tersebut maka tanaman nan kita tanam tidak akan bisa tumbuh dengan baik. Ini artinya tidak ada untung nan kita bisa justru kita mendapatkan kerugian.

Page 9: Iklim kopen

Misalnya ialah tanaman apel. Tanaman apel ini ialah jenis tanaman nan cocok ditanam di daerah nan beriklim dingin dengan curah hujan nan banyak. Maka tanaman apel ini baik dan cocok buat ditanam di daerah dengan dua ciri ini yaitu dingin dan bercurah hujan banyak. Tanaman apel bisa dipastikan dapat tumbuh dengan baik dan menghasilkan banyak buah.

Lain halnya jika kita menanam tanaman di apel di daerah nan beriklim panas dan memiliki curah hujan nan sedikit, tentu tanaman apel milik kita tidak akan tumbuh dengan baik apalagi menghasilkan banyak buah. Kita niscaya akan rugi sebab tanaman apel ini tidak menghasilkan.

Demikianlah klarifikasi bagaimana pengetahuan tentang iklim sangat mempengaruhi dalam global pertanian. Selain buat hal di atas, kegunaan iklim dalam global pertanian juga buat mengetahui lebih awal akan agresi bala kekeringan atau banjir. Dengan diketahuinya bala kekringan atau banjir lebih awal maka akan bisa dilakukan tindakan pencegahan atau penyelamatan.

Tindakan pencegahan terhadap bahaya banjir seperti dilakukan segala sesuatu agar banjir tak sampai mengenangi huma pertanian nan akan berimbas jelek pada lahan. Tindakan penyelamatan terhadapa bahaya kekeringan seperti lahan-lahan nan kering segera dicarikan sumber air nan lain buat mengaliri huma agar huma tetap bisa diberdayagunaan dan tak wafat sebab kekeringan.

Manfaat lain pengetahuan tentang iklim ialah bisa digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam penentuan tentang sistem irigasi nan akan diterapkan di suatu huma pertanian.

Bidang Transportasi. Selain pada bidang pertanian, pengetahuan tentang iklim juga sangat dibutuhkan dalam bidang transportasi, terutama dalam hal transpotrasi udaya yaitu penerbangan dan transportasi bahari yaitu pelayaran. Karena kelancaran kedua jenis transportasi ini sangatlah bergantung pada iklim nan baik.

Iklim nan baik dan bersahabat akan membuat transportasi berjalan dengan lancar. Sedangkan iklim nan jelek akan menghambat jalannya transportasi. Misalnya badai di bahari niscaya akan membuat pelayaran menjadi terhambat sebab akan sangat berbahaya mengadakan pelayaran saat terjadi badai.

Lingkungan hidup. Pengetahuan tentang iklim juga bermanfaat buat mengetahui terjadinya pemanasan global. Dengan pengetahuan nan telah dimiliki ini maka akan bisa dilakukan segala hal buat mencegah dan menanggulangi bahaya pemanasan dunia ini.

Iklim sangat berkaitan erat dengan suhu udara. Suhu udara di bumi bisa diketahui apakah mengalami peningkatan atau tidak. Lalu jika memang telah mengalami peningkatan, inilah nan bisa menyebabkan terjadinya pemanasan global. Maka dilakukan penelitian dan analisis tentang penyebab meningkatnya suhu udara ini. Penelitian dan analisi ini sangat dibutuhkan agar bisa meminimalkan atau bahkan menghilangkan penyebab terjadi pemanasan dunia ini.

Selain digunakan dalam pencegahan dan penanggulangan pemanasan dunia nan terjadi di bumi kita, pengetahuan tentang iklim juga sangat bermanfaat buat mengetahui kadar zat-zat berbahaya nan terkandung dalam udara kita.

Page 10: Iklim kopen

Hal ini sangatlah dibutuhkan sebab kadar ini sangat menentukan apakah udara kita sudah tercemar atau belum. Dan jika memang udara kita sudah tercemari oleh zat-zat nan berbahaya maka haruslah segera dilakukan upaya-upaya penanggulanggannya.

Ikilim ialah keadaan udara nan ada di sekitar kita dalam waktu nan cukup panjang. Pengetahun tentang iklim bisa digunakan buat berbagai kepentingan dalam kehidupan manusia di bumi ini. Termasuk klasifikasi iklim menurut Koppen, pengklasifikasian ini sangat banyak digunakan buat membantu dan mempermudah kerja manusia.

BEBERAPA METODE KLASIFIKASI IKLIM

Hujan merupakan unsur fisik lingkungan yang paling beragam baik menurut waktu maupun tempat dan hujan juga merupakan faktor penentu serta faktor pembatas bagi kegiatan pertanian secara umum. Oleh karena itu klasifikasi iklim untuk wilayah Indonesia (Asia Tenggara umumnya) seluruhnya dikembangkan dengan menggunakan curah hujan sebagai kriteria utama.

KLASIFIKASI IKLIM MENURUT MOHR

Mohr tahun 1933 mengajukan klasifikasi iklim di Indonesia yang didasarkan curah hujan. Klasifikasi iklim ini didasarkan oleh jumlah Bulan Kering (BK) dan jumlah Bulan Basah (BB) yang dihitung sebagai harga rata-rata dalam waktu yang lama.

Klasifikasi Iklim Mohr berdasarkan hubungan antara penguapan dan besarnya curah hujan. Dasar penggolongan iklim menurut Mohr adalah adanya bulan basah dan bulan kering. Berdasarkan penelitian tanah, Mohr membagi tiga derajat kelembapan yaitu :

Bulan basah adalah bulan yang curah hujannya > 100 mm dalam 1 bulan. Jumlah curah hujan melampaui penguapan.

Bulan kering adalah bulan yang curah hujannya < 60 mm dalam 1 bulan. Penguapan banyak berasal dari dalam tanah daripada curah hujan.

Di antara bulan basah dan bulan kering disebut bulan lembab. Bulan lembab tak masuk dalam hitungan. Curah hujan dan penguapan relatif seimbang.

Curah hujan rata-rata yang digunakan diperoleh dari pengamatan curah hujan selama minimal 10 tahun.

Asumsi untuk penguapan/ evaporasi (E) adalah 2 mm per hari.

Page 11: Iklim kopen

BB (Bulan Basah) CH > 100 mm ; CH > E

BK (Bulan Kering) CH < 60 mm ; CH < E

BL (Bulan Lembab) 60 < CH < 100 mm.

Langkah pertama adalah mencari bulan kering dan bulan basah, kemudian langkah kedua menentukan rata-rata curah hujan bulanan. Langkah ketiga menentukan kelas iklim dari kombinasi BK dan BB.

Contoh : BK=3, BB=6 berarti termasuk kelas iklim III.

KLASIFIKASI IKLIM SCHMIDT-FERGUSON

Prinsip digunakan hampir sama dengan yang dikemukakan oleh Mohr, yaitu dengan mengambil bulan kering dan bulan basah, dengan cara sebagai berikut :

Data curah hujan diambil minimal untuk 10 tahun dan tentukan berapa bulan kering dan bulan basah per tahunnya. Curah hujan bulan basah dan bulan kering dijumlahkan dan dihitung rata-ratanya.

Bulan lembab dalam penggolongan ini tidak dihitung. Persamaan yang dikemukakan Schmidt adalah sebagai berikut.

Dari persamaan tersebut dapat ditentukan nilai Q. Untuk memudahkan menentukan klasifikasi iklim Schmidt-Ferguson menggunakan skema :

Page 12: Iklim kopen

Berdasarkan skema tersebut, Schmidt-Ferguson menggolongkan iklim di Indonesia menjadi 8 (delapan)

yaitu: Dari persamaan tersebut dapat digolongkan iklim sebagai berikut :A = sangat basahB = basahC = agak basahD = sedangE = agak keringF = keringG = sangat keringH = luar biasa kering

Sering disebut Q model karena didasarkan atas nilai indeks nilai Q yang nilainya perbandingan rata-rata bulan kering dengan bulan basah.

Contoh :Daerah x, Data ada 10 tahun dari 2001-2010, rata-rata bulan kering = 3; dan rata-rata bulan basah = 8; maka Q = 0.375 = 37.5%. Jadi tipe iklimnya adalah C.

KLASIFIKASI IKLIM OLDEMAN

Dasar yang digunakan adanya bulan basah yang berturut-turut dan adanya bulan kering yang berturut-turut pula. Kedua bulan ini dihubungkan dengan kebutuhan tanaman padi sawah dan palawija terhadap air.

Page 13: Iklim kopen

Penentuan bulan basah menurut Oldeman :

Bulan basah (BB) adalah bulan dengan curah hujan lebih dari 200 mm Bulan kering (BK) adalah bulan dengan curah hujan kurang dari 100 mm

Perbedaan dengan klasifikasi Mohr adalah: Mohr berdasarkan pada evaporasi tiap hari 2 mm, sedangkan Oldeman berdasarkan kebutuhan air untuk persawahan dan palawija.

Penggolongan menitikberatkan kepada bulan basah. Oldeman mengemukakan 5 zona utama bulan basah yaitu:

1. Zona A, bulan basah (BB) lebih dari; 9x berturut-turut2. Zona B, bulan basah (BB) 7-9 x berturut-turut3. Zona C bulan basah (BB) 5-6 x berturut-turut4. Zona D bulan basah (BB) 3-4 x berturut-turut5. Zona E bulan basah (BB) < 3 x berturut-turut

Contoh : Data curah hujan rata-rata di X adalah :

BULAN CH

JAN 330

FEB 302

MAR 295

APR 340

MEI 325

JUN 180

Page 14: Iklim kopen

JUL 160

AGT 160

SEP 205

OKT 270

NOV 330

DES 360

Banyaknya bulan basah (BB) berturut-turut (> 200 mm/bulan) adalah 9 bulan, sedangkan banyak bulan kering berturut-turut (< 100 mm/bulan) adalah 0. Sehingga daerah ini tipe iklim Oldeman B1.

KLASIFIKASI IKLIM KOPPEN

Klasifikasi ini merupakan klasifikasi utama yang berdasarkan pada hubungan antara iklim dn pertumbuhan vegetasi sistem klasifikasi ini paling dikenal dan digunakan secara internasional sejak publikasi pertamanya pada tahun 1901 sampai perbaikan-perbaikannya yang tertulis dalam buku Gruudis der Klimakunde tahun 1931.

Dasar klasifikasi ini adalah suhu dan hujan rata-rata bulanan maupun tahunan yang dihubungkan dengan keadaan vegetasi alami berdasarkan peta vegetasi De Candolle (1874). Menurut Koppen vegetasi yang hidup secara alami menggambarkan iklim tempat tumbuhnya. Vegetasi tersebut tumbuh dan berkembang sesuai dengan hujan efektif yaitu kesetimbangan antara hujan, suhu dan evapotranspirasi. Jumlah hujan yang sama akan berbeda kegunaannya bila jatuh pada musim yang berbeda. Oleh karena itu batas-batas klasifikasi Koppen berkaitan dengan batas-batas penyebaran vegetasi.

Klasifikasi iklim Koppen disusun berdasarkan lambang atau simbul yang merumuskan sifat dan corak masing-masing tipe hanya dengan tanda yang terdiri dari kombinasi huruf yaitu :

Huruf pertama (huruf besar) menyatakan tipe utama Huruf kedua (huruf kecil) menyatakan pengaruh hujan Huruf ketiga (huruf kecil) menyatakan suhu udara Huruf keempat (huruf kecil) menyatakan sifat-sifat khusus

Pada umumnya dalam menentukan tipe iklim menurut Koppen bila perumusannya telah sampai pada kombinasi dua huruf telah dianggap cukup untuk mencirikan iklim suatu daerah secara umum.Koppen membagi tipe utama menjadi lima kelas yaitu :

A : Iklim Hujan Tropik, Suhu bulan terdingin lebih dari 18o C

B : Iklim Hujan, evaporasi lebih dari curah hujan

Page 15: Iklim kopen

C : Iklim Sedang Berhujan, Suhu bulan terdingin antara –3oC sampai 18oC, suhu bulan terpanas

lebih dari10o C

D : Iklim Hujan Dingin (Boreal), suhu bulan terdingin kurang dari -3oC dan suhu bulan terpanas lebih dari 10oC

E : Iklim Kutub, suhu bulan terpanas kurang dari 10o C

Pengaruh hujan digambarkan pada huruf kedua, terdiri atas :

f : selalu basah, hujan setiap bulan di atas 60 mm. s : bulan-bulan kering jatuh pada musim panas (summer). S : semi arid (stepa atau padang rumput). w : bulan-bulan kering jatuh pada musim dingin (winter). W: arid (padang pasir). m : khusus untuk kelompok tipe utama A (m=monsun), yang berarti musim kemaraunya pendek,

tetapi curah hujan tahunan cukup tinggi, sehingga tanah cukup lembab dengan vegetasi hutan hujan tropik

F : daerah tertutup es abadi, seluruh musim dalam setahun suhunya selalu di bawah 0o C.

Selanjutnya pengaruh suhu dilambangkan sebagai huruf ketiga yang terdiri atas :

a : suhu rata-rata dari bulan terpanas > 22.2o C

b : suhu rata-rata dari bulan terpanas < 22.2o C

c : hanya 1-4 suhunya > 10o C dan suhu bulan terdingin > -38o C

d : suhu bulan terdingin < 38o C

e : suhu rata-rata tahunan < 18o C

i : perbedaan suhu antara bulan terpanas dan terdingin < 5o C

k : suhu rata-rata tahunan < 18 C dengan suhu bulan terpanas 18o C

l : suhu semua bulan antara 10 – 22o C.

Berdasarkan dua kombinasi huruf pertama, maka ada 12 tipe iklim menurut klasifikasi Koppen yaitu :

Daerah Iklim Hujan Tropik : Af, Aw, Am

Daerah Iklim Kering : BS, BW

Daerah Iklim Sedang Berhujan : CF, Cs, Cw

Page 16: Iklim kopen

Daerah Iklim Hujan Dingin : Df, Dw

Daerah Iklim Kutub : Ew, Ef

KLASIFIKASI IKLIM THORNWAITE

C.W.Thornthwaite (1993) membuat klasifikasi iklim berdasarkan pada curah hujan yang sangat penting untuk tanaman,sehingga selain jumlah curah hujan yang dipakai oleh tanaman akan lebih kecil dari pada penguapannya kecil,pada jumlah curah hujan yang sama.

Dalam penentuan kelas iklim ini dikemukakan dua pengertian :

1. Rasio suhu evaporasi (precipitation effect ratio), PE ratio = P/E2. Rasio temperatur evapotranspirasi (temperature effect ratio), TE ratio = T/E (T: suhu udara

Fahrenheit dan E: evaporasi)

Thornwaite memperhatikan kelembapan, yaitu perbandingan antara kelebihan atau kekurangan air di satu pihak serta keperluan air di lain pihak.

a. PE ratio :Pembuatan klasifikasi iklim Thornwaite dilakukan dengan asumsi sebagai berikut :a. Rasio suhu evapotranspirasi (T/E)

Dimana :P (presipitasi) dalam satuan inchiT (temperatur) dalam satuan °F

Page 17: Iklim kopen

Nilai PE akan memperoleh indeks efek presipitasi (PE indeks) yang merupakan jumlah jumlah PE dalam 12 bulan.

Tabel golongan kelembapan didasarkan pada indeks efek presipitasi (PE index) yakni :

b. TE ratio (rasio efek termal)

Dimana : T (temperatur) dalam satuan °F

Dari TE ratio akan diperoleh TE indeks, yaitu dengan menjumlahkan TE ratio dalam 12 bulan.

Tabel golongan suhu didasarkan pada TE index yakni :

Page 19: Iklim kopen

Mengenai Saya

ustadzklimat

Assalamu 'alaikum. Saya Khairullah. Lahir di Kandangan Kalimantan Selatan 21 Juni 1979. Anak ke 2 dari 3 bersaudara. Kesibukan PNS di Stasiun Klimatologi Klas I Banjarbaru, pagi harinya. Sore ustadz TPA di Banjarbaru. Malam jadi santri ngaji kitab kuning di Banjarbaru dan Martapura. Suka diskusi masalah-masalah berhubungan perkembangan agama Islam kontemporer, suka baca buku agama klasik dan kritis pada perkembangan dunia ini. Tapi saya juga tak lupa ilmu-ilmu umum terkait pekerjaan saya di kantor. Maklum saya ini paling yunior di kantor jadi harus banyak belajar masalah klimatologi, meteorologi dan geofisika. Mungkin ada yang ekspert masalah itu bisa bantu beri info.Tapi saya punya prinsip mempelajari ilmu itu kontinyu mulai dari dari buaian sampai liang kubur dan tak ada pemisahan antara ilmu pengetahuan dan agama, karena ilmu adalah sebagai nur bagi mata hati kita untuk memahami kebesaran Allah. Makanya saya bilang jalan ma'rifatullah lewat gejala alam ini baik di langit dan bumi.Imam Syafi'i berkata : "Ikatlah ilmu dengan menuliskannya." Semoga tulisan saya bisa berguna bagi kita semua. Wallahu'alam bishshowab. Wassalamu 'alaikum Wr.Wb.

Lihat profil lengkapku

Khairullah Wahid | Buat Lencana Anda

Harun Yahya. TVLEGENDS AND FABLES

Nasreddin Hodja- The Value of Truth Nasreddin Hodja- The Wife's Name Nasreddin Hodja- The Squeaky Shoe Nasreddin Hodja- The Robe Nasreddin Hodja- The Recipe

Page 20: Iklim kopen

LanggananPos

Komentar

Jadwal Shalat1Man 1 Dollar

www.kispa.org Banner mohon dukungan bagi rakyat Palestina ini akan terus terpasang sampai Israel menghentikan agresi militernya ke Palestina. Seruan kepada blogger yang turut peduli penderitaan bangsa Palestina agar ikut memasang banner ini. Salurkan infaq anda ke Bank Muamalat Indonesia (BMI) Cabang Slipi Nomor rekening: 311.01856.22 a/n Nurdin QQ Kispa

Chevrolet GM

Cari

Page 21: Iklim kopen

Arsip Blog

► 2015 (1)

► 2014 (2)

► 2013 (5)

▼ 2012 (9) o ▼ November (3)

BEBERAPA METODE KLASIFIKASI IKLIM PENENTUAN KLASIFIKASI IKLIM SCHMIDT FERGUSON DI KA... ANALISA KEKERINGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SPI (...

o ► Agustus (1) o ► Juli (1) o ► Juni (1) o ► Mei (2) o ► Februari (1)

► 2011 (4)

► 2010 (6)

► 2009 (27)

► 2008 (7)

Jam kita

Kalender Hijriyah

PengikutStatistik Pengunjung

Page 23: Iklim kopen

A.  Klasifikasi Iklim matahariPembagian iklim matahari didasarkan pada banyak sedikitnya sinar matahari atau

berdasarkan letak dan kedudukan matahari terhadap permukaan bumi.Kedudukan matahari dalam setahun adalah :

Matahari beredar pada garis khatulistiwa (garis lintang 0º) tanggal 21 Maret Matahari beredar pada garis balik utara (23,5º LU) tanggal 21 Juni Matahari beredar pada garis khatulistiwa (garis lintang 0º) tanggal 23 September Matahari beredar pada garis balik selatan (23,5º LS) tanggal 22 Desember

Page 24: Iklim kopen

Pembagian daerah iklim matahari berdasarkan letak lintang adalah sebagai berikut.

1. Daerah iklim tropis Iklim Tropis terletak antara 0° - 23½° LU dan 0° - 23½° LS. Ciri – ciri iklim tropis adalah sebagai berikut :

o   Suhu udara rata – rata tinggi, karena matahari selalu vertikal. Umumnya suhu udara antara 20° - 23° C. Bahkan dibeberapa tempat suhu tahunannya mencapai 30°C.

o   Amplitudo suhu rata – rata tahunan kecil. Di khatulistiwa antara 1° - 5° C, sedangkan amplitudo hariannya besar.

o   Tekanan udara lebih rendah dan perubahannya secara perlahan dan beraturan.o   Hujan banyak dan umumnya lebih banyak dari daerah lain di dunia.

2. Daerah iklim subtropisIklim subtropis terletak antara 23½° - 40° LU dan 23½° - 40° LS. Daerah ini merupakan peralihan antara iklim tropis dan iklim sedang. Ciri – ciri iklim subtropis adalah sebagai berikut:

o   Batas yang tegas tidak dapat ditentukan dan merupakan daerah peralihan dari daerah iklim tropis dan iklim sedang.

o   Terdapat empat musim, yaitu musim semi, musim panas, musim gugur, dan musin dingin. Tetapi pada iklim ini musim panas tidak terlalu panas dan musim dingin tidak terlalu dingin.

o   Suhu sepanjang tahun tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin.o   Daerah subtropis yang musim hujannya jatuh pada musim dingin dan musim panasnya

kering disebut daerah Iklim Mediterania. Jika hujan jatuh pada musim panas dan musim dinginnya kering disebut Daerah Iklim Tiongkok.

3. Daerah iklim sedangIklim sedang terletak antara 40° - 66½° LU dan 40° - 66½° LS. Ciri – ciri iklim sedang adalah sebagai berikut :

o   Banyak terdapat gerakan – gerakan udara siklonal, tekanan udara yang sering berubah – ubah, arah angin yang bertiup berubah – ubah tidak menentu, dan sering terjadi badai secara tiba – tiba.

o   Amplitudo suhu tahunan lebih besar dan amplitudo suhu harian lebih kecil dibandingkan dengan yang terdapat pada daerah iklim tropis.

4. Daerah iklim dingin/kutubIklim dingin terdapat di daerah kutub antara 66,5°LU–90°LU dan 66,5°LU–90°LU. Oleh sebab itu iklim ini disebut pula sebagai iklim kutub. Iklim dingin dapat dibagi dua, yaitu iklim tundra dan iklim es.Ciri – ciri iklim tundra adalah sebagai berikut :

o   Musim dingin berlangsung lamao   Musim panas yang sejuk berlangsung singkat.o   Udaranya kering.o   Tanahnya selalu membeku sepanjang tahun.o   Di musim dingin tanah ditutupi es dan salju.o   Di musim panas banyak terbentuk rawa yang luas akibat mencairnya es di permukaan

tanah.o   Vegetasinya jenis lumut-lumutan dan semak-semak.o   Wilayahnya meliputi: Amerika utara, pulau-pulau di utara Kanada, pantai selatan

Greenland, dan pantai utara Siberia.Ciri – ciri iklim es adalah sebagai berikut :

o   Suhu terus-menerus rendah sekali sehingga terdapat salju abadi.

Page 25: Iklim kopen

o   Wilayahnya meliputi: kutub utara, yaitu Greenland (tanah hijau) dan Antartika di kutub selatan.

B.  Klasifikasi Iklim fisis      Iklim fisis adalah berdasarkan fakta sesungguhnya di suatu wilayah muka bumi sebagai

hasil pengaruh lingkungan alam yang terdapat di wilayah tersebut. Faktor-faktor lingkungan itu antara lain:§  Pengaruh daratan yang luas§  Pengaruh penutup lahan (vegetasi)§  Pengaruh topografi (relief)§  Pengaruh arus laut§  Pengaruh lautan§  Pengaruh angin

Iklim fisis terdiri dari :1.        Iklim laut (Maritim)

Iklim laut berada di daerah tropis dan subtropis; dan daerah sedang. Keadaan iklim kedua daerah berbeda. Ciri iklim laut di daerah tropis dan sub tropis sampai garis lintang 40°, adalah sebagai berikut:

o    Suhu rata-rata tahunan rendaho    Amplitudo suhu harian rendah/kecilo    Banyak awano    Sering hujan lebat disertai badai.

Ciri-ciri iklim laut di daerah sedang, yaitu sebagai berikut: o    Amplitudo suhu harian dan tahunan kecilo    Banyak awano    Banyak hujan di musim dingin dan umumnya hujan rintik-rintiko    Pergantian antara musim panas dan dingin terjadi tidak mendadak dan tiba-tiba.

1.      Iklim Darat (Kontinen)Iklim darat dibedakan di daerah tropis dan sub tropis, dan di daerah sedang. Ciri-ciri iklim darat di daerah tropis dan sub tropis sampai lintang 40º , yaitu sebagai berikut :

o    Amplitudo suhu harian sangat besar sedang tahunannya kecilo    Curah hujan sedikit dengan waktu hujan sebentar disertai taufan. 

Ciri iklim darat di daerah sedang, yaitu sebagai berikut: o    Amplitudo suhu tahunan besaro    Suhu rata-rata pada musim panas cukup tinggi dan pada musim dingin rendaho    Curah hujan sangat sedikit dan jatuh pada musim panas.

2.      Iklim Dataran TinggiIklim ini terdapat di dataran tinggi dengan ciri-ciri, adalah sebagai berikut:

o    Amplitudo suhu harian dan tahunan besaro    Udara keringo    Lengas (kelembaban udara) nisbi sangat rendaho    Jarang turun hujan.

3.      Iklim Gunung dan PegununganIklim gunung terdapat di dataran tinggi, seperti di Tibet dan Dekan. Ciri-cirinya, yaitu sebagai berikut:

o    Amplitudo suhu lebih kecil dibandingkan iklim dataran tinggio    Terdapat di daerah sedango    Amplitudo suhu harian dan tahunan kecilo    Hujan banyak jatuh di lereng bagian depan dan sedikit di daerah bayangan hujano    Kadang banyak turun salju

4.      Iklim Musim (Muson)Iklim ini terdapat di daerah yang dilalui iklim musim yang berganti setiap setengah

tahun. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut: o    Setengah tahun bertiup angin laut yang basah dan menimbulkan hujano    Setengah tahun berikutnya bertiup angin barat yang kering dan akan menimbulkan

Page 26: Iklim kopen

      musim kemarau.

C.  Klasifikasi iklim menurut JunghuhnF. Junghuhn seorang berkebangsaan Belanda mengadakan penelitian di Sumatra Selatan

dan Dataran Tinggi Bandung. Berdasarkan hasil penelitiannya F. Junghuhn membagi iklim di Indonesia berdasarkan ketinggian tempat.

Empat daerah iklim menurut F. Junghuhn adalah sebagai berikut.1.        Zona Iklim Panas

Zona iklim panas terletak pada daerah dengan ketinggian antara 0 – 650meter dan temperatur antara 26,3 °C – 22 °C.

2.        Zona Iklim SedangZona iklim sedang terletak pada daerah dengan ketinggian antara 650 – 1500meter dan temperatur antara 22 °C – 17,1 °C.

3.        Zona Iklim SejukZona iklim sejuk terletak pada daerah dengan ketinggian antara 1500 – 2500meter dan temperatur antara 17,1 °C – 11,1 °C.

4.        Zona Iklim DinginZona iklim dingin terletak pada daerah dengan ketinggian di atas 2500  meter dan temperatur kurang dari 11,1 °C.

D. Klasifikasi iklim menurut Schmidt–FergusonSchmidt–Ferguson mengklasifikasikan iklim berdasarkan jumlah rata-rata bulan kering

dan jumlah rata-rata bulan basah. Suatu bulan disebut bulan kering, jika dalam satu bulan terjadi curah hujan kurang dari 60 mm. Disebut bulan basah, jika dalam satu bulan curah hujannya lebih dari 100 mm.

Kriteria yang digunakan untuk menentukan bulan basah, bulan lembab dan kering adalah sebagai berikut :

§  Bulan Basah (BB) : jumlah curah hujan lebih dari 100 mm/bulan.§  Bulan Lembab (BL) : jumlah curah hujan antara 60-100 mm/bulan.§  Bulan Kering (BK) : jumlah curah hujan kurang dari 60 mm/bulan

Iklim Schmidt dan Ferguson sering disebut juga Q model karena didasarkan atas nilai Q. Nilai Q merupakan perbandingan jumlah ratarata bulan kering dengan jumlah rata-rata bulan basah. Nilai Q dirumuskan sebagai berikut.

Klasifikasi iklim Schmidt dan Ferguson yaitu sebagai berikut:

Zona Iklim

Keterangan

A Wilayah sangat basah dengan vegetasi hutan hujan tropikaB Wilayah basah dengan masih vegetasi hutan hujan tropika

CWilayah yang agak basah dengan vegetasi hutan rimba, di antaranya terdapat jenis vegetasi yang daunnya gugur pada musim kemarau, misal jati

D Wilayah sedang dengan vegetasi hutan musimE Wilayah agak kering dengan vegetasi hutan sabanaF Wilayah kering dengan vegetasi hutan sabana G Wilayah sangat kering dengan vegetasi padang ilalangH Wilayah luar biasa kering (ekstrim kering) dengan vegetasi padang ilalang

E.  Klasifikasi iklim menurut KoppenSeorang ahli klimatologi dari Universitas Graz Austria, Wladimir Koppen (1918)

mencoba membuat sistem peng golongan iklim dunia berdasarkan unsur-unsur cuaca,

Page 27: Iklim kopen

meliputi intensitas, curah hujan, suhu, dan kelembapan. Klasifikasi iklim Koppen menggunakan sistem huruf. Huruf pertama dalam sistem klasifikasi iklim Koppen terdiri atas 5 huruf kapital yang menunjukkan karakter suhu atau curah hujan. Kelima jenis iklim tersebut adalah sebagai berikut.

1.   Iklim A (Iklim tropis), ditandai dengan rata-rata suhu bulan terdingin masih lebih dari 18°C. Adapun rata-rata kelembapan udara senantiasa tinggi.

2.   Iklim B (Iklim arid atau kering), ditandai dengan rata-rata proses penguapan air selalu tinggi dibandingkan dengan curah hujan yang jatuh, sehingga tidak ada kelebihan air tanah dan tidak ada sungai yang mengalir secara permanen.

3.   Iklim C (Iklim sedang hangat atau mesothermal), ditandai dengan rata-rata suhu bulan terdingin adalah di atas -3°C, namun kurang dari 18°C. Minimal ada satu bulan yang melebihi ratarata suhu di atas 10°C. Iklim C ditandai dengan adanya empat musim (spring, summer, autumn, dan winter).

4.   Iklim D (Iklim salju atau mikrothermal), ditandai dengan rata-rata suhu bulan terdingin adalah kurang dari –3°C.

5.   Iklim E (Iklim es atau salju abadi), ditandai dengan rata-rata suhu bulan terpanas kurang dari 10°C. Di kawasan iklim E tidak terdapat musim panas yang jelas.

Huruf kedua menunjukkan tingkat kelembapan, tingkat kekeringan, atau kebekuan wilayah. Untuk tipe iklim A, C, dan D huruf keduanya antara lain:

§  huruf f menunjukkan lembap, ditandai dengan curah hujan cukup setiap bulan dan tidak terdapat musim kering;

§   huruf w menandai periode musim kering jatuh pada musim dingin (winter);§   huruf s menandai periode musim kering jatuh pada musim panas (summer);§   huruf m menunjukkan muson, ditandai dengan adanya musim kering yang jelas walaupun

periodenya pendek.Khusus untuk tipe iklim B, huruf keduanya adalah:

§  huruf s (steppa atau semi arid), ditandai dengan rata-rata curah hujan tahunan berkisar antara 380 mm – 760 mm, dan

§  huruf w (gurun atau arid), ditandai dengan rata-rata curah hujan tahunan kurang dari 250 mm.

Khusus untuk tipe iklim E, huruf keduanya adalah:§  huruf t artinya tundra;§  huruf f artinya salju abadi (senantiasa tertutup es);§  huruf h artinya iklim salju pegunungan tinggi.

Kombinasi dari kedua kelompok huruf dalam sistem penggolongan iklim Koppen adalah sebagai berikut.

o  Af artinya iklim hutan hujan tropis.o  Aw artinya iklim savana tropis.o  Am artinya pertengahan antara iklim hutan hujan tropis dan savana.o  BS artinya iklim steppa.o  BW artinya iklim gurun.o  Cw artinya iklim mesothermal lembap (iklim hujan sedang) dengan winter yang kering.o  Cs artinya iklim mesothermal lembap (iklim hujan sedang) dengan summer yang kering.o  Cf artinya iklim mesothermal lembap (iklim hujan sedang) dan lembap sepanjang tahun.o  Df artinya iklim mikrothermal lembap (iklim hutan salju dingin) dan lembap sepanjang

tahun.o  Dw artinya iklim mikrothermal lembap (iklim hutan salju dingin) dengan winter yang

kering.o  ET artinya iklim tundra.o  EF artinya iklim kutub (senantiasa beku).o  EH artinya iklim salju pegunungan tinggi.

Page 28: Iklim kopen

Tabel iklim kopenTipe Iklim Ciri-ciri iklim Vegetasi PersebaranAf = iklim hujan

tropikMempunyai temperatur yang sangat seragam tinggi antara 25o-44oC. Hujan lebat dan merata sepanjag tahun

Hutan Hujan TropisHutan musiman

Berada di wilayah ekuator (daerah yang beriklim tropis). Asia, amerika selatan dan afrika (kongo).

Aw = Iklim savana tropik

Mempunyai jumlah hujan yang lebih sedikit Hujan tidak merata dan tidak teratur sepanjang tahun (ada musim hujan dan musim kemarau)

Savanna Berada di wilayah perbatasan antara iklm subtopis dan iklim tropis.(Afrika)

Bs = iklim stepa Mempunyai iklim ekstrem (kering) Temperatur dibatasi oleh iklim Aw pada arah ekuator Hujan lebih sedikit

Stepa Peralihan antara iklim lembab dan padang pasir.

Bw = iklim gurun

Mempunyai iklim ekstremkelembaban udara rendahPada siang hari suhu mencapai 45 C, malam bisa mencapai 0 C

Padang pasir (gurun)

Berada pada iklim tropis dan subtropis. (australia utara, arab, cina)

Cs = iklim hutan sedang, panas dengan musim panas yang kering

Pada bulan-bulan musim dingin temperatur rata-rata antara 4-10oC dan musim panas 21-26Oc Curah hujan pada musim dingin sangat kecil (375-625 mm) dan pada musim panas sama sekali kering.

Stepa Berada di iklim subtropis (chili, kalifornia tengah, Afrika selatan)

Da = iklim kontinental lembab, musim panas yang hangat

Musim panas panjang, hangat dan lembab Temperatur pada musim dingin rendah Curah hujan lebih sedikit

Padang rumput (prairi)

Berada pada wilayah yang memiliki iklim kontinental seperti amerika serikat, dan Eropa

Et = iklim tundra

Temperatur bulan terpanas antara 0-10c Curah hujan sangat rendah

Tundra (lumut) Berada di wilayah yang berbatasan antara iklim pertengahan dengan iklim es abadi. (Amerika Utara dan Greenland)

Ef = iklim es abadi

Temperatur paling rendah (< - 20) Curah hujan turun sebagai salju

Tidak ada vegetasi Berada di wilayah antartika

Page 29: Iklim kopen

F.   Klasifikasi iklim menurut OldemanPenentuan iklim menurut Oldeman menggunakan dasar yang sama dengan penentuan

iklim menurut Schmidt-Ferguson, yaitu unsur curah hujan. Bulan basah dan bulan kering

dikaitkan dengan kegiatan pertanian di daerah tertentu sehingga penggolongan iklimnya

disebut juga zona agroklimat. Misalnya, jumlah curah hujan sebesar 200 mm tiap bulan

dipandang cukup untuk membudidayakan padi sawah. Sedang untuk membudidayakan

palawija, jumlah curah hujan minimal yang diperlukan adalah 100 mm tiap bulan. Selain

itu, musim hujan selama 5 bulan dianggap cukup untuk membudidayakan padi sawah

selama satu musim.

Dalam metode ini, dasar penentuan bulan basah, bulan lembap, dan bulan kering sebagai

berikut.

§  Bulan basah, apabila curah hujannya > 200 mm.

§  Bulan lembap, apabila curah hujannya 100–200 mm.

§   Bulan kering, apabila curah hujannya < 100 mm.

Berdasarkan bulan basah, Oldeman menentukan lima klasifikasi iklim atau daerah

agroklimat utama seperti tabel berikut ini.

Berikut ini adalah tipe-tipe iklim menurut Oldeman.

1.    Iklim A : Jika terdapat lebih dari 9 bulan basah berurutan.

2.    Iklim B : Jika terdapat 7–9 bulan basah berurutan.

3.    Iklim C : Jika terdapat 5–6 bulan basah berurutan.

4.    Iklim D : Jika terdapat 3–4 bulan basah berurutan.

5.    Iklim E : Jika terdapat kurang dari 3 bulan basah berurutan.

Tipe Utama BB Berturut-turut Sub Divisi BK Berturut-

turut

A > 9 1 < 2

B 7 – 9 2 2 – 3

C 5 – 6 3 4 – 6

D 3 – 4 4 > 6

E < 3

 Penjabaran Kegiatan Pertanian Berdasarkan Klasifikasi Oldeman

Tipe Iklim Penjabaran Kegiatan Keterangan

A1

A2

Sesuai untuk padi terus-menerus, produksi

kurang, karena fluks radiasi surya rendah

3 PS umur pendek atau 2

PS + 1 PL

B1 Sesuai untuk padi terus-menerus, dengan

perencanaan yang baik, produksi tinggi bila

3 PS umur pendek atau 2

PS + 1 PL

Page 30: Iklim kopen

panen musim kemarau

B2 Dua kali padi varietas umur pendek, musim

kemarau yang pendek cukup untuk palawija

2 PS + 1 PL

C1 Tanam Padi sekali dan palawija dua kali 1 PS + 2 PL

C2

C3

C4

Tanam padi sekali, palawija kedua jangan

jatuh pada musim kemarau

1 PS + 1 PL + 1 SK

D1 Padi umur pendek satu kali, produksi

tinggi, palawija

1 PS + 1 PL

D2

D3

D4

Hanya mungkin satu kali padi atau satu kali

palawija

1 PS atau 1 PL

E Terlalu kering, hanya mungkin satu kali

palawija

1 PL

G.  Klasifikasi iklim menurut Thornthwaite Dasar klasifikasi iklim menurut Thornthwaite adalah presipitasi, suhu dan pernguapan

(evaporasi).  Kebutuhan air bagi tanaman bukan hanya tergantung pada jumlah hujan saja tapi berapa air yang hilang karena menguap. Ia menggunakan istila Presipitation Effectiveness (Daya guna presipitasi) nispah P/E menyatakan daya guna presipitasi itu dan disebut juga P-E rasio.

Berdasarkan nila P-E indeks maka Thornthwaite membagi iklim atas 5 daerah kelembaban (humacity province) yakni :

1. Daerah basah dengan vegetasi hutan penghujan (rain forest),

2. Daerah lembap dengan vegetasi hutan (forest),

3. Daerah setengah lembap dengan vegetasi padang rumput (grass land),

4. Daerah setengah kering dengan vegetasi padang rumput luas tanpa pohon (stepa),

dan

5. Daerah kering dengan vegetasi gurun pasir.

Tabel: Golongan Kelembaban menurut Thornthwaite

Golongan Kelembaban Keefektifitasan Tanaman

Indeks P-E

1.             Basah Hutan hujan ≥128

2.             Lembab Hutan 64-127

3.             Sub Humid Padang rumput 32-63

4.             Semi arid Steppa 16-31

5.             Arid Gurun <16

Tabel: Golongan Suhu menurut Thornthwaite

Golongan Suhu Indeks T-E

Page 31: Iklim kopen

A’ = Tropis ≥128

B’ = Mesothermal 64-127

C’ = Microthermal 31-63

D’ = Taiga 16-31

E’ = Tundra 1-15

F’ = Salju abadi 0