Ikhtisar (1)

14
Istilah kehilangan gigi atau gigi yang dicabut, kebanyakan berhubungan dengan penyakit gusi. Gusi dan kantung gigi merupakan komponen dasar sebuah gigi dan jika terjadi kerusakan tidak ada bahan yang dapat menggantikannya. Sedangkan pada anak-anak, penyebab utama kerusakan gigi adalah tanggalnya gigi. Menurut beberapa dokter gigi apa yang Anda beserta anak Anda dapat lakukan di rumah adalah lebih efektif daripada apa yang dapat dilakukan oleh dokter gigi Anda. Menentukan nasib gigi bukanlah pekerjaan yang sulit, namun penerapannya sulit, dan tergantung pada diri kita sendiri apakah hal itu berguna untuk kita. Plak dapat terbentuk dengan atau tanpa makanan. Orang-orang percaya termasuk dokter bahwa tujuan dari menyikat gigi adalah membersihkan sisa makan. Memang ini bukan pernyataan yang salah karena ada beberapa jenis makanan yang dapat melekat pada gigi. Namun, plak tetap akan muncul dengan atau tanpa makanan. Rasa sakit disebabkan oleh peradangan pulpa yang menyebabkan peningkatan tekanan di dalam ruang pulpa. Karena lapisan di sekitar ruang pulpa padat dan lubang pada ujung akar gigi sangat kecil, jaringan yang mengalami peradangan tidak dapat melebar. Tekanan yang meningkat cepat menyebabkan pembuluh darah di dalam pulpa rusak dan bertambah sakit. Jika tekanan tersebut dapat keluar melalui lubang yang amat sempit pada ujung akar gigi yaitu tempat serabut saraf dan pembuluh darah masuk ke dalam pulpa, rasa sakit akan berkurang, walaupun gusi membengkak akibat peradangan. Internet: Gigi yang berlubang bukanlah disebabkan ulat seperti anggapan orang pada zaman dahulu. Teori ini bertahan hingga tahun 1700- an hingga Willoughby Miller seorang dokter gigi Amerika yang bekerja di Universitas Berlin menemukan penyebab pembusukan gigi. Ia menemukan bahwa lubang gigi disebabkan oleh pertemuan antara bakteri dan gula . Bakteri akan mengubah gula dari sisa makanan menjadi asam yang menyebabkan lingkungan gigi menjadi

description

ik

Transcript of Ikhtisar (1)

Page 1: Ikhtisar (1)

Istilah kehilangan gigi atau gigi yang dicabut, kebanyakan berhubungan dengan penyakit gusi. Gusi dan kantung gigi merupakan komponen dasar sebuah gigi dan jika terjadi kerusakan tidak ada bahan yang dapat menggantikannya. Sedangkan pada anak-anak, penyebab utama kerusakan gigi adalah tanggalnya gigi.

Menurut beberapa dokter gigi apa yang Anda beserta anak Anda dapat lakukan di rumah adalah lebih efektif daripada apa yang dapat dilakukan oleh dokter gigi Anda. Menentukan nasib gigi bukanlah pekerjaan yang sulit, namun penerapannya sulit, dan tergantung pada diri kita sendiri apakah hal itu berguna untuk kita.

Plak dapat terbentuk dengan atau tanpa makanan. Orang-orang percaya termasuk dokter bahwa tujuan dari menyikat gigi adalah membersihkan sisa makan. Memang ini bukan pernyataan yang salah karena ada beberapa jenis makanan yang dapat melekat pada gigi. Namun, plak tetap akan muncul dengan atau tanpa makanan.

Rasa sakit disebabkan oleh peradangan pulpa yang menyebabkan peningkatan tekanan di dalam ruang pulpa. Karena lapisan di sekitar ruang pulpa padat dan lubang pada ujung akar gigi sangat kecil, jaringan yang mengalami peradangan tidak dapat melebar. Tekanan yang meningkat cepat menyebabkan pembuluh darah di dalam pulpa rusak dan bertambah sakit. Jika tekanan tersebut dapat keluar melalui lubang yang amat sempit pada ujung akar gigi yaitu tempat serabut saraf dan pembuluh darah masuk ke dalam pulpa, rasa sakit akan berkurang, walaupun gusi membengkak akibat peradangan.

Internet:Gigi yang berlubang bukanlah disebabkan ulat seperti anggapan orang pada zaman dahulu. Teori ini bertahan hingga tahun 1700-an hingga Willoughby Miller seorang dokter gigi Amerika yang bekerja di Universitas Berlin menemukan penyebab pembusukan gigi. Ia menemukan bahwa lubang gigi disebabkan oleh pertemuan antara bakteri dan gula. Bakteri akan mengubah gula dari sisa makanan menjadi asam yang menyebabkan lingkungan gigi menjadi asam (lingkungan alami gigi seharusnya adalah basa) dan asam inilah yang akhirnya membuat lubang kecil pada email gigi.

Saat lubang terjadi pada email gigi, kita belum merasakan sakit gigi. Tetapi, lubang kecil pada email selanjutnya dapat menjadi celah sisa makanan dan adanya bakteri akan membuat lubang semakin besar yang melubangi dentin. Pada saat ini kita akan merasakan linu pada gigi saat makan. Bila dibiarkan, lubang akan sampai pada lubang saraf sehingga kita akan mulai merasakan sakit gigi. Proses ini tidak akan berhenti sampai akhirnya gigi menjadi habis dan hanya tersisa akar gigi.

Sakit gigi tidak dapat dipandang sebelah mata seperti anggapan beberapa orang, karena bila didiamkan, dapat membuat gigi menjadi bengkak dan meradang. Selain itu gigi berlubang dapat menjadi sarana saluran masuknya kuman penyakit menuju saluran darah yang dapat menyebabkan penyakit ginjal, paru-paru, jantung maupun penyakit lainnya.

Untuk mencegah terjadinya lubang pada gigi, Anda dapat melakukan langkah-langkah berikut:

Memeriksa gigi secara rutin

Page 2: Ikhtisar (1)

Kunjungi dokter gigi setiap 6 bulan sekali walaupun Anda tidak merasakan sakit gigi. Hal ini diperlukan agar dokter dapat mendeteksi lubang kecil yang terjadi pada gigi dan dapat ditangani segera agar lubang tidak semakin besar. Dapat juga dideteksi bagian gigi yang tidak rata atau berlekuk yang dapat menyebabkan gigi sulit dibersihkan.

Menyikat gigi secara teratur dan pada waktu yang tepat

Pagi hari setelah sarapan dan malam sebelum tidur adalah waktu yang tepat untuk menyikat gigi. Air liur tidak banyak keluar pada waktu kita tidur, sehingga gigi akan rusak bila Anda membiarkan sisa makanan pada gigi tanpa menyikatnya. Air liur berguna untuk memlinfungi gigi dari bakteri penyebab gigi berlubang.

Menyikat gigi dengan cara yang benar

Walau menyikat gigi telah dilakukan secara teratur namun bila dilakukan dengan cara yang tidak benar, tentu hasilnya tidak akan maksimal. Cara yang benar adalah dengan menyikat ke arah bawah untuk gigi depan (gigi seri) bagian atas, menyikat gigi ke arah atas untuk gigi depan bagian bawah dan menyikat secara mendatar untuk gigi geraham. Menyikat gigi geraham hendaknya dilakukan lebih lama, karena pada gigi ini berpotensi menempelnya sisa-sisa makanan.

Kumur setelah makan

Menyikat gigi tidak mungkin dilakukan sehabis kita makan, maka cara terbaik adalah berkumur-kumur agar sisa makanan tidak terus menempel dan mengurangi keadaan asam dalam gigi.

Gunakan benang gigi untuk mengeluarkan sisa makanan

Sisa makanan yang tertinggal, hendaknya tidak dikeluarkan dengan menggunakan tusuk gigi. Penggunaan tusuk gigi dapat menyebabkan celah antar gigi semakin besar disamping dapat menyebabkan luka pada gusi.

Pilih pasta gigi yang mengandung fluorida

Menggunakan pasta gigi yang mengandung fluorida. Zat ini merupakan salah satu bahan pembentuk email gigi. Adanya zat ini dapat mencegah pembusukan pada gigi.

Makan makanan yang berserat

Mengkonsumsi sayuran atau buah terbukti dapat membuat gigi lebih kuat dan mencegah terjadinya gigi berlubang.

Kurangi makanan yang mengandung gula dan tepung

Makanan jenis ini bila tertinggal di gigi dan adanya bakteri akan menyebabkan asam yang membuat gigi berlubang.

Page 3: Ikhtisar (1)

Pencegahan penyakit merupakan hal yang sangat penting namun sering kali terlupakan ataupun sengaja dilupakan. Namun perlu disadari mencegah penyakit sebenarnya lebih murah dari pada mengobati, jadi kenapa kita tidak mencegah sebelum sakit? Beberapa dari kita mungkin belum mengetahui secara tepat bagaimana cara mencegah dan merawat agar kesehatan gigi dan mulut kita tetap terjaga dengan baik, sebenarnya tidak mesti dengan biaya yang mahal dan bisa dilakukan sendiri dirumah. Berikut ada beberapa cara umun yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit gigi dan mulut.

1. Memelihara kebersihan mulut ( menghilangkan plak dan bakteri ). Memelihara kebersian mulut dapat dilakukan dengan berbagai cara salah satu cara yang paling efektif adalah dengan menggosok gigi secara rutin, agar kita dapat memutus rantai penyebab terjadinya karies dan berbagai penyakit mulut lainnya.

2. Memperkuat gigi ( dengan Flour ). Cara memperkuat gigi dengan menggunakan flour adalah dengan menggunakan pasta gigi yang mengandung flour. Namun beberapa dari kita mungkin masih percaya dan menggunakan daun sirih untuk menyehatkan gigi. Namun yang paling sanagt tidak dianjurkan adalah menyikat gigi dengan menggunakan batu bata ataupun dengan tanah liat, beberapa orang masih menggunakan cara ini dengan harapan gigi terlihat lebih bersih dan kuat. Namun pada kenyataannya penggunaan bata malah akan mengikis lapisan email gigi.

3. Mengurangi konsumsi makanan yang manis dan lengket. Makanan yang kita makan merupakan nutrisi yang penting untuk tubuh kita namun beberapa makanan mungkin tidak cocok untuk kesehatan gigi dan mulut kita, sebenarnya bukan tidak boleh namun apabila kita mengkonsumsi makanan manis dan lengket sebaiknya setelah itu langgung menggosok gigi dengan bersih agar sisa-sisa dari mankanan tersebut tidak menempel pada sela-sela gigi yang akan mempercepat terjadinya proses karies dan berbagai penyakit mulut lainnya.

4. Membiasakan konsumsi makanan berserat dan menyehatkan gigi. Makanan serat selain bagus untuk kesehatan tubuh juga bagus untuk kesehatan gigi dan mulut. Bagi yang suka menggunakan tusuk gigi setelah makan untuk membersihkan sisa-sisa makanan cobalah untuk mengganti tusuk gigi dengan buah-buahan seperti apel, melon, pepaya,dll. Buah-buahan ini akan membantu kita untuk membersihkan sia-sia makanan yang menempel pada sela-sela gigi kita.

1. Sikat gigi minimal 2 kali yaitu sesudah sarapan dan sebelum tidur malam.2. Gunakan sikat gigi yang berbulu halus dan pasta gigi berflouride.

3. Sikat seluruh permukaan gigi selama 2 menit, dan berkumur cukup 1 kali.

4. Kurangi makan makanan yang bergula dan lengket ( tidak lebih dari 2 kali diantara waktu makan ).

5. Makan buah berserat sebagai pencuci mulut.

Page 4: Ikhtisar (1)

Kerusakan gigi yang umumnya terjadi pada usia dini (anak-anak dan balita) biasanya karena faktor makanan/minuman. Makanan yang manis seperti coklat dan lengket seperti dodol kalau tidak segera disikat/kumur akan tertinggal dan menyebabkan kerusakan gigi. Juga minuman seperti teh, kopi, minuman ringan, serta rokok dapat menimbulkan lapisan tipis di gigi yang disebut stain sehingga warna gigi jadi kusam, kecoklat-coklatan. Lapisan stain yang kasar itu mudah ditempeli sisa-sisa makanan dan kuman, yang akhirnya membentuk plak, jika tidak dibersihkan akan mengeras dan menjadi karang gigi dan bisa merambat ke akar gigi. Akibatnya gigi mudah berdarah, gigi gampang goyah dan mudah tanggal.

PENELITIAN yang dilakukan Kementrian Kesehatan menyebutkan, lebih dari 70 persen penduduk Indonesia mengalami karies atau gigi berlubang. Fakta ini menunjukkan kesadaran masyarakat untuk memperhatikan kesehatan gigi sangat rendah. Gigi berlubang memang masih menjadi problem bagi masyarakat Indonesia. Riset Kesehatan Dasar 2007 menemukan bahwa karies gigi atau gigi berlubang menyerang atau diderita oleh kurang lebih 72,1 persen penduduk Indonesia. Selanjutnya, dalam 12 bulan terakhir ditemukan sebesar 23,4 persen penduduk Indonesia mengeluhkan adanya masalah pada gigi dan mulutnya. Dari jumlah tersebut, hanya 29,6 persen yang mencari pertolongan dan mendapatkan perawatan dari tenaga kesehatan. Angka-angka yang dijabarkan dalam penelitian tersebut mengindikasikan bahwa masih sangat rendahnya tingkat kesadaran dan tingkat utilisasi masyarakat terhadap pelayanan tenaga medis kesehatan gigi.

Masih menurut Laporan Riset Kesehatan Dasar 2007, sebanyak 91,1 persen masyarakat Indonesia yang berumur di atas 10 tahun, meskipun sudah menggosok gigi setiap hari, namun hanya sebesar 7,3 persen yang telah menggosok gigi secara benar, yaitu pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur.

Salah satu cara untuk menurunkan angka penyakit gigi, dapat dilakukan dengan sosialisasi cara menggosok gigi yang benar. Hal ini disepakati oleh Ketua Komisi kesehatan Gigi Masyarakat pada Asia Pacific Dental Federation (APDF) untuk periode 2010–2012, drg Rini. Sayangnya, masyarakat pun masih belum mengetahui secara tepat bahwa cara menggosok gigi yang benar merupakan hal penting karena akan meningkatkan resistensi tubuh terhadap penyakit gigi.

Masalah utama yang menyebabkan sakit gigi, adalah lubang pada gigi yang dimasuki bakteri. Infeksi yang terjadi pada gusi dan akar gigi dapat menjalar ke berbagai organ vital, dan menyebabkan banyak gangguan kesehatan. Infeksi dari bakteri ini sebenarnya dapat dilawan karena tubuh kita memiliki sel-sel yang berperan sebagai daya tahan tubuh.

Namun, apabila daya tahan tubuh kita sedang lemah, maka infeksi bakteri akan semakin hebat. Pada tahap awal, infeksi masih terlokalisir di daerah ujung akar dari gigi yang berlubang. Biasanya akan timbul rasa tidak nyaman atau sakit saat gigi tersebut dipakai mengunyah atau ditekan. Pada tahap ini bisa ditanggulangi dengan perawatan saluran akar gigi dan penambalan sampai penggunaan antibiotik ataupun pencabutan gigi yang terinfeksi.

Page 5: Ikhtisar (1)

Bila tidak dirawat, infeksi akan menyebar ke daerah sekitar mulut seperti pipi dan leher. Kondisi ini dapat dikatakan cukup serius, dan mengharuskan penderita untuk dilakukan pembedahan pada daerah infeksi untuk mengeluarkan nanahnya jika kondisinya memungkinkan. Penderita juga diterapi menggunakan obat-obatan antibiotik. Bila kondisi cukup parah, penderita juga diharuskan untuk dirawat inap di rumah sakit. Dan ada resiko terjadinya kematian jika kondisi pasien sangat lemah, disertai komplikasi penyakit lain ataupun perawatan yang kurang intensif.

Pada beberapa kasus, infeksi yang terjadi cukup hebat dan berlangsung cepat. Infeksi dapat menyebar ke daerah lain yang cukup vital yaitu ke daerah dada dan kepala. Kondisi ini sudah sangat serius dan memerlukan perawatan rumah sakit yang sangat intensif. Pada kondisi ini, khususnya infeksi ke daerah kepala, resiko kematiannya lebih besar lagi.

1. Penyakit Jantung

Salah satu masalah serius yang mungkin timbul akibat gigi berlubang adalah gangguan jantung. Bagaimana hal ini bisa terjadi? Kuman yang bersarang pada gigi yang berlubang bisa menembus ke pembuluh darah, dan akhirnya mengumpul di jantung.

Penelitian menunjukkan, bakteri yang terikut aliran darah bisa memproduksi sejenis enzim yang mempercepat proses pengakuan dinding pembuluh darah, sehingga pembuluh darah menjadi tidak elastis (aterosklerosis).

Selain itu, bakteri juga bisa menempel pada lapisan lemak di pembuluh darah. Akibatnya, plak yang terbentuk menjadi makin tebal. Semua kondisi ini menghambat aliran darah ke jantung. Hal ini berarti penyaluran sumber makanan dan oksigen ke jantung juga tersendat. Jika berlangsung terus, jantung tak akan mampu berfungsi secara baik. Maka terjadilah penyakit jantung yang ditakutkan banyak orang.

2. Nyeri Mata Dan Sakit Kepala

Komplikasi yang relatif banyak terjadi akibat infeksi gigi adalah gangguan mata. Mata jadi cepat lelah dan terasa nyeri, khususnya pada bagian atas kelopak mata. Hal ini terjadi karena gigi dan mata memiliki induk syaraf yang sama.

Dalam kasus tertentu, seseorang juga bisa mengalami sakit kepala. Hal ini terjadi bila ada kelainan pada struktur rongga gigi. Kondisi ini sangat mungkin terjadi karena sistem pengunyahan terdiri atas empat komponen, yaitu gigi dan jaringan penyangga, tulang rahang, otot-otot dan sendi rahang.

Semua komponen tersebut saling berkaitan dan saling mempengaruhi. Jika salah satu gigi dicabut dan tidak segera diganti, maka gigi lawannya tidak berpasangan. Kondisi seperti ini mengganggu proses pengunyahan. Makan jadi tidak enak, dan pengunyahan menjadi tidak sempurna. Akibatnya orang yang sudah lama hanya mengunyah dengan satu sisi rahang saja akan mengalami keluhan sakit di bagian belakang kepala.

3. Diabetes Pada kerusakan gigi yang parah, bakteri dapat masuk ke aliran darah dan mengganggu sistem kekebalan tubuh. Sel sistem kekebalan tubuh yang rusak melepaskan sejenis

Page 6: Ikhtisar (1)

protein yang disebut cytokines. Unsur ini menyebabkan kerusakan sel pankreas penghasil insulin, hormon yang memicu diabetes.

Dulu cukup banyak kasus kematian akibat infeksi dari gigi yang tidak ditangani dengan baik termasuk di Indonesia. Sekarang, biasanya infeksi ini sudah ditangani sejak tahap awal sehingga resiko penyebaran infeksi dan kematian dapat dihindari.

Pertama pilih sikat yang bulu2nya tidak terlalu kasar maupun halus…jadi “yang sedang2 saja” kata Evy tralala…

Selanjutnya perhatikan gambar berikut dan lakukan dengan gently, sesuai urutan berikut

 

1. letakkan posisi sikat 45 derajat terhadap gusi2. Gerakan sikat dari arah gusi kebawah untuk gigi Rahang Atas (seperti mencungkil)3. Gerakan sikat dari arah gusi ke atas untuk gigi rahang bawah4. Sikat seluruh permukaan yang menghadap bibir dan pipi serta permukaan dalam dan luar gigi dengan cara tersebut.5. Sikat permukaan kunyah gigi dari arah belakang ke depan.

Page 7: Ikhtisar (1)

Tambahan karena respon pak Urip:  

Mengapa menggunakan cara vertikal tersebut? Karena tujuan menyikat gigi adalah mengangkat sisa makanan yang biasanya menumpuk di leher gusi, gerakan horisontal selain tidak mengangkat sisa makanan yg terletak di sela2 gigi, juga akan menyebabkan perlekatan papila gusi (gusi yg terletak di antar gigi2)  lama2 lepas sehingga akar gigi lama2 terbuka hal ini lama kelamaan dapat menyebabkan rasa linu meski gigi masih sehat..  tapi tidak bertahan lama sampe tua, akibat resopsi tulang alveolar.

Sikat gigi dikatakan ideal bila memenuhi beberapa syarat, yaitu:

* Ukuran sikat harus mampu menelusuri bagian-bagian dalam mulut sampai gigi bagian belakang. Untuk anak, karena ukuran rongga mulutnya sangatlah kecil, maka sebaiknya bentuk kepala sikatnya juga kecil dan pipih, sehingga bisa menjangkau lorong gigi anak yang sangat sempit.

Kemudian, bulu sikat hendaknya lembut, tapi kuat. Bila ada anggapan bahwa bulu sikat yang kasar atau kaku dianggap lebih efektif membersihkan kotoran dan plak ketimbang bulu sikat yang halus, itu tidak benar.

* Bulu sikat gigi yang kasar bisa menyebabkan kerusakan gusi, terutama gusi yang berbatasan langsung dengan gigi atau yang lazim disebut dengan leher gigi. "Leher gigi ini sangat sensitif terhadap gesekan-gesekan mekanis. Jadi, jika gigi disikat terlalu kasar, bisa jadi leher gigi anak cepat rusak. Dampaknya, bisa menyebabkan infeksi dan kelainan gusi." Gusi yang rusak membuat umur gigi tidak berumur panjang. Gigi akan mudah goyang dan akhirnya satu per-satu akan tanggal terkena infeksi. Gusi ibarat pondasi sebuah bangunan. Sementara gigi adalah bangunannya. Jadi, meski bangunan tersebut dibuat dari bahan yang kuat dan berkualitas, tidak akan ada artinya jika pondasinya sendiri keropos.

Pondasi yang kuat juga akan sia-sia jika bangunan yang dibuat tidak kokoh. Jadi, baik gigi maupun gusi harus sama-sama saling menguatkan. "Itulah mengapa, penggunaan sikat gigi yang benar berkaitan dengan pencegahan kerusakan gigi dalam jangka panjang."

* Sikat gigi harus mampu memijat gusi. Gusi merupakan jaringan lunak yang harus dijaga kekuatan dan kebersihannya. Itulah mengapa, kita sebaiknya menjaga peredaran darah di gusi tetap lancar. Caranya, dengan melakukan pemijatan di areal gusi lewat sikat berbulu lembut tadi. "Dengan pemijatan teratur setiap hari, maka otot-otot dan peredaran darah di gusi menjadi semakin lancar. Gusi pun menjadi kuat," tambah kandidat doktor di Universitas Airlangga Surabaya ini.

* Sikat gigi standar yang banyak beredar di pasaran dengan bulu yang rata, tangkai yang lurus, dan kepala yang lancip juga mampu berperan optimal dalam membersihkan kotoran dan plak di dalam gigi. Bentuk seperti ini juga mudah digunakan dan dikendalikan saat menyikat.

Yang terpenting, lanjut Widijanto, ukuran dan bulu sikat sesuai standar. "Namun, bentuk kepala sikat, tangkai, maupun bulunya, tidak akan berarti jika kita tidak tahu cara menggosok

Page 8: Ikhtisar (1)

gigi yang baik dan benar."

KAPAN GANTI SIKAT GIGI

Sikat gigi harus diganti di antaranya bila bulu sikat rontok, rusak atau melebar sehingga tidak nyaman atau tidak efektif lagi digunakan sebagai sikat gigi. Jika pemakaiannya dilakukan dengan baik, tidak kasar, maka umur sikat gigi biasanya bisa panjang. Tapi jika penggunaannya sembarangan, umurnya pun biasanya relatif pendek.

Ada beberapa sikat gigi dengan merek tertentu menggunakan helm sebagai pelindung kepala sikatnya. Hal ini jelas cukup berdampak positif, karena dengan helm tersebut, kebersihan sikat gigi bisa lebih terjamin.

"Namun kalau tak pakai helm pun tak apa. Jika kita ragu pada kebersihan sikat gigi, kita bisa mencucinya terlebih dahulu dengan menggunakan air yang bersih."

Selain itu, usahakan agar setiap anak memiliki sikat gigi masing-masing. Jangan pernah memakai sikat gigi orang lain. "Karena pemakaian sikat bersama bisa menyebabkan penularan penyakit, seperti flu, hepatitis, TBC."

Berikut tips dari Widijanto agar anak suka menyikat gigi:

1. Libatkan anak saat membeli sikat dan pasta gigi kesukaannya. Sesuaikan ukuran sikat dengan ukuran rongga mulut anak.

2. Carilah pasta gigi yang aman buat anak. Banyak pasta gigi dengan rasa buah-buahan, yang mengandung bahan yang aman jika tertelan si kecil.

3. Agar anak bisa melihat dirinya saat menggosok gigi, pasang cermin di kamar mandi.

4. Siapkan segelas air hangat untuk berkumur-kumur. Ada beberapa anak yang cepat merasa ngilu dengan air dingin. Menurut Widijanto, sebenarnya fenomena berkumur selepas sikat gigi masih menjadi kontroversi. Pihak yang yang tidak setuju beralasan, jika setelah menyikat gigi cepat-cepat berkumur maka efektivitas fluor menjadi berkurang. Pasalnya, kandungan fluor yang terdapat pada pasta gigi dan menempel pada gigi saat disikat, akan mudah tersapu kembali oleh air saat berkumur. "Saya berpendapat, sebaiknya anak hanya berkumur sekali saja, tidak usah berkali-kali agar fluor masih bisa menempel di gigi."

Obat kumur sebenarnya hanya menjadi pelengkap setelah bersikat gigi sebagai alternative penyegar mulut. Jadi, membersihkan gigi tidak bisa digantikan dengan obat kumur.

5. Sediakan handuk yang dapat digunakan untuk membersihkan bibir setelah menyikat gigi.

Page 9: Ikhtisar (1)

6. Berikan pujian padanya setelah "menyelesaikan tugas tersebut". Hal ini akan membuatnya ingin melakukan kegiatan sikat gigi.

CARA MEMBERSIHKAN GIGI YANG BENARInilah langkah-langkah yang diberikan Widijanto:

1. Usahakan air yang digunakan untuk menggosok gigi benar-benar bersih.

2. Gerakan yang benar saat menggosok adalah dengan rumus FRTW (From Red To White). Artinya, gerakan menyikat mulai dari gusi yang berwarna merah ke gigi yang berwarna putih. Gerakan diusahakan bergerak ke satu arah, dari atas ke bawah untuk gigi atas atau sebaliknya untuk gigi bagian bawah. Gerakan dua arah menyebabkan kotoran yang tersapu akan balik kembali.

3. Buatlah gerakan seolah-olah mengeluarkan kotoran dari sela-sela gigi. Gosoklah semua permukaan gigi, mulai dari gigi bagian luar, tengah, dan bagian dalam.

4. Jangan lupa, gosok pula gusi secara lembut dengan sikat.

5. Gunakan cermin sebagai alat bantu saat menggosok gigi. Jika hanya mengandalkan perasaan dan kebiasaan saja, sulit untuk mencapai hasil yang optimal.

6. Lidah tidak perlu dibersihkan oleh sikat. Lidah memiliki mekanisme pembersihan tersendiri. Secara otomatis, jaringan-jaringan lunak yang ada di lidah akan berganti setiap harinya. Ibarat kulit manusia yang selalu mengalami pergantian dalam waktu tertentu.

Lidah juga bukan tempat bersarangnya plak atau kuman. Kecuali jika lidah tersebut terluka, kuman dan bakteri bisa masuk ke dalamnya. "Jika pun ada bintil-bintil putih di lidah, itu bukanlah kotoran, melainkan warna lidah memang seperti itu."