Ikan Dan Sayur

15
Tugas Praktikum Ke-3 Tanggal Mulai : 28 Maret 2013 MK. Kulinari dan Gizi Tanggal Selesai : 28 Maret 2013 IKAN DAN SAYUR Oleh: Kelompok 3 P1 Lovi Dwi Princestasari I14110016  Nur Afifah Komalasari I14110034 Dora Andriani I14110083 Hanifah Al Khairiyah I14110097 Asisten Praktikum: Tommy MarcelinÖ Dini Anriany Ratia Yulizawaty Yusvita Sari Koordinator Mata Kuliah Tiurma Sinaga, BSc., MFSA DEPERTEMEN GIZI MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2013

description

yayaya

Transcript of Ikan Dan Sayur

  • Tugas Praktikum Ke-3 Tanggal Mulai : 28 Maret 2013

    MK. Kulinari dan Gizi Tanggal Selesai : 28 Maret 2013

    IKAN DAN SAYUR

    Oleh:

    Kelompok 3 P1

    Lovi Dwi Princestasari I14110016

    Nur Afifah Komalasari I14110034 Dora Andriani I14110083

    Hanifah Al Khairiyah I14110097

    Asisten Praktikum:

    Tommy Marcelin

    Dini Anriany

    Ratia Yulizawaty

    Yusvita Sari

    Koordinator Mata Kuliah

    Tiurma Sinaga, BSc., MFSA

    DEPERTEMEN GIZI MASYARAKAT

    FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA

    INSTITUT PERTANIAN BOGOR

    2013

  • PENDAHULUAN

    Latar Belakang

    Kondisi geografis dan geologis negara Indonesia memungkinkan berbagai

    jenis tanaman dapat tumbuh dengan subur, termasuk sayuran. Selain itu, negara

    kita yang merupakan negara kepualuan, membuat hasil laut berupa ikan melimpah

    ketersediannya.

    Sayuran merupakan bahan pangan yang kaya akan zat gizi berupa vitamin

    dan mineral. Selain kandungan zat gizi tersebut, pada sayuran juga terkandung

    serat yang baik untuk membantu memperlancar proses pencernaan dan untuk

    program diet. Selain pada sayuran, terdapat ikan yang merupakan pangan yang

    mengandung zat gizi yang baik untuk tubuh, terutama protein. Pada ikan juga

    terkandung komposisi asam amino yang lengkap dan kemudahannya untuk

    dicerna. Ikan baik untuk pertumbuhan dan kecerdasan. Pengonsumsian dalam

    jumlah cukup dari sayur dan ikan ini, dapat membantu menjaga keseimbangan

    gizi dan menjaga kesehatan tubuh kita.

    Menurut Direktorat Jenderal Hortikultura (2010), Konsumsi sayuran

    masyarakat Indonesia pada tahun 2007 sebesar 40,90 kilogram per kapita per

    tahun meningkat pada tahun 2008 menjadi 41,32 kilogram per kapita per tahun.

    Kemudian pada tahun 2009 konsumsi sayuran semakin mengalami peningkatan

    hingga 43,5 kilogram per kapita per tahun. Meskipun demikian nilai ini masih

    jauh dibawah standar konsumsi sayur yang direkomendasikan Food and

    Agriculture Organization (FAO), yaitu sebesar 73 kilogram per kapita per tahun,

    sedangkan standar kecukupan untuk sehat sebesar 91,25 kilogram per kapita per

    tahun.

    Hal serupa juga terjadi pada konsumsi ikan. Konsumsi ikan nasional

    mencatat pada tahun 2009 konsumsi ikan nasional 29,08 kilogram per kapita, lalu

    naik menjadi 30,47 kilogram per kapita pada 2010 dan 31,64 kilogram per kapita

    pada 2011. Terjadi kenaikan konsumsi tiap tahunnya. Namun, konsumsi tersebut

    masih di bawah negara-negara lain. Saat ini konsumsi ikan Malaysia sekitar 45

    kilogram per kapita per tahun, Thailand 35 kilogram per kapita per tahun, dan

    Jepang mencapai 100 kilogram per kapita per tahun.

    Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan konsumsi

    kedua jenis pangan tersebut adalah dengan mengolahnya menjadi berbagai

    masakan yang menggugah selera dan bervariasi sehingga konsumen tidak bosan

    dan dapat meningkatkan konsumsi pangan tersebut. salah satu jenis masakan hasil

    olahan ikan adalah woku ikan kakap dan masakan hasil olahan dari sayuran

    adalah buntil daun singkong.

    Tujuan

    Tujuan dari dilaksanakannya praktikum ini adalah mengetahui bagaimana

    cara mengolah pangan jenis ikan dan sayuran serta mengetahui kandungan zat gizi

    kedua jenis pangan tersebut.

  • TINJAUAN PUSTAKA

    Ikan Kakap Merah

    Ikan adalah bahan makanan sumber protein tinggi. Ikan sangat berguna bagi kesehatan manusia dan sangat baik dikosumsi, terutama di masa

    pertumbuhan. Kandungan asam lemak tak jenuhnya, EPA dan DHA (omega-3),

    sangat bermanfaat bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah (Anonim 2012).

    Ikan yang bentuk tubuhnya gilig dan hidup diperairan laut dalam

    mengandung lebih banyak omega-3, daripada ikan yang tubuhnya pipih dan hidup

    disungai. Temuan baru seputar omega-3 menunjukan manfaatnya yang lebih dari

    sekedar anti kolestrol, yaitu sebagai pencegah proses degenerasi, menghaluskan

    kulit, dan memperbaiki elastisitas pembuluh darah. Para ahli herbal lebih

    menganjurkan masyarakat untuk mengkonsumsi ikan karena protein ikan adalah

    protein putih yang lebih aman untuk kesehatan daripada protein daging (Anonim

    2012).

    Ikan kakap merah adalah salah satu jenis ikan kakap yang mempunyai

    sisik berwarna merah. Ikan ini menempati jumlah terbanyak dalam jenis ikan

    kakap yang banyak ditemui di perairan Laut Indonesia. Kandungan gizi berbagai

    jenis ikan per 100 gr (diambil dari sumber daftar komposisi bahan pangan)

    diantaranya sebagai berikut:

    Tabel 1 Kandungan gizi ikan kakap

    Zat Gizi Berat

    Kalori 111

    Protein (gr) 24

    Lemak (gr) 1

    Kolesterol (mg) 46

    Zat besi (mg) 0,7

    Woku Ikan Kakap

    Masakan ikan merupakan salah satu makanan sehat karena kandungan

    lemaknya yang rendah dan proteinnya yang tinggi. Masakan ikan sangat cocok

    menjadi menu harian siapa saja (Anonim 2012).

    Proses pengolahan ikan yang pada umumnya kita ketahui adalah dibakar

    dan digoreng, namun ada cara lain untuk mengolah ikan, khususnya ikan kakap,

    salah satunya yaitu Woku Ikan Kakap. Masakan Manado yang satu ini terbuat dari

    ikan kakap yang dibumbui dengan bumbu pedas (Anonim 2012).

    Pada dasarnya bahan dasar resep makanan sehat ini bisa dari berbagai

    macam jenis ikan, tetapi di sini dipilih ikan kakap karena termasuk salah satu jenis

    ikan yang banyak disukai orang dan juga mudah diperoleh di pasar tradisional

    maupun supermarket. Jadi silakan saja mencoba resep ini dengan mengganti

    bahan dasarnya dengan jenis ikan yang lain, asalkan tetap jadi makanan sehat

    (Anonim 2012).

  • Bahan yang digunakan dalam proses pengolahnya pun terbilang sederhana

    dan mudah untuk didapat, adapun metode pengolahnnya adalah sebagai berikut:

    Bersihkan ikan kakap dan potong sesuai ukuran yang dikehendaki, kemudian

    sisihkan. Tumis bumbu halus sampai harum, lalu masukkan air

    secukupnya. Selanjutnya masukkan ikan kakap yang sudah dibersihkan tadi dan

    masak dengan api sedang. Setelah ikan setengah matang, masukkan semua bumbu

    segar aromatik, dan masak hingga matang. Makanan sehat Woku Ikan Kakap siap

    untuk dihidangkan.

    Daun Singkong

    Singkong merupakan dari jenis keluarga tanaman Euphorbiaceae,

    singkong biasanya dimanfaatkan bukan hanya buahnya saja, namun daunnya juga

    bisa kita manfaatkan untuk sayuran, buah singkong merupakan salah satu buah-

    buahan yang menjadi makanan pokok bagi sebagian daerah. Kandungan gizi daun

    singkong juga banyak diantanya adalah : Vitamin (A, B, dan C), kalsium, kalori,

    fosfor, protein, lemak, hidrat arang dan zat besi (Ridwan 2012).

    Selain dari kandungan gizi daun singkong khasiat daun singkong juga

    banyak, yaitu untuk mengobati berbagai jenis penyakit dan beberapa jenis

    penyakit yang dapat diobati dengan memanfaatkan daun singkong dan cara

    mengolahnya (Ridwan 2012).

    Buntil Daun Singkong

    Bagi anda pecinta kuliner mungkin sudah tidak asing lagi mendengar

    ataupun mencicipi makanan yang satu ini, yaitu Buntil daun singkong. Namun

    tahukah anda bahwa Buntil merupakan salah satu kuliner khas daerah

    Banjarnegar, Jawa Tengah yang terkenal dengan es Dawetnya (Febriyanto 2012).

    Buntil merupakan kuliner yang terbuat dari daun singkong berisi parutan

    kelapa yang diberi bumbu berupa cairan kuah pedas yang terbuat dari santan.

    Bahkan Karena begitu terkenalnya makanan buntil, konon di daerah Laut Tengah

    seperti Yunani dan Turki dikenal pula makanan semacam buntil dengan

    pembungkus daun anggur muda dan diisi dengan nasi, jadi walaupun namaya

    agak norak ternyata makanan ini juga di kenal di luar negri (Febriyanto 2012).

    bahan dan cara pembuatan yang relative mudah yaitu: Aduk rata teri

    medan, petai cina, kelapa parut, dan bumbu halus., kemudian Ambil beberapa

    lembar daun singkong. Sendokkan campuran kelapa parut. Lipat kanan dan

    kirinya. Bungkus bentuk kotak. Ikat dengan benang kasur. kemudian Kukus 30

    menit dengan api sedang sampai matang. Kemudian siapkan alat dan bahan untuk

    pembuatan kuah yaitu: rebus bahan kuah sampai mendidih. Masukkan buntil.

    Masak sampai matang, meresap, dan kuah kental (Febriyanto 2012).

  • METODOLOGI

    Waktu dan Tempat

    Praktikum kulinari ayam dan telur dilaksanakan pada hari Kamis tanggal

    27 Maret 2013 pukul 14.00 17.00 WIB bertempat di Laboratorium Kulinari dan Gizi 1, Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut

    Pertanian Bogor.

    Alat dan Bahan

    Peralatan yang digunakan pada praktikum ini adalah baskom, timbangan,

    mangkok, panci, spatula, kompor, saringan, piring, penggorengan, talenan, sendok

    sayur,sendok, garpu, tebel hasil uji organoleptik, dan serbet.

    Bahan yang digunakan dalam pembuatan Woku ikan kakap dapat dilihat

    pada tabel dibawah ini:

    Tabel 2 Daftar bahan woku ikan kakap

    Bahan yang digunakan untuk membuat buntil daun singkong adalah sebagai

    berikut:

    Tabel 3 Daftar bahan buntil daun singkong

    No. Nama Bahan Berat (g)

    1. Ikan kakap 250

    2. Jahe 10

    3. Air jeruk nipis 10

    4. Jahe merah 10

    5. Kunyit 10

    6. Kemiri 10

    7. Lombok merah 15

    8. Bawang prei 15

    9. Serai 10

    10. Daun jeruk 5

    11. Daun kunyit 5

    12. Daun kemangi 20

    13. Air 200

    14. Minyak 25

    19. Garam 10

    No. Nama Bahan Berat (g)

    1. Daun singkong 500

    2. Teri medan 100

    3. Petai cina 20

    4. Kelapa parut kasar 300

    UNTUK BUMBU HALUS

    5. Bawang putih 20

    6. Bawang merah 20

    7. Ketumbar 5

  • Prosedur Kerja

    Praktikum kali ini akan membuat woku ikan kakap dari ikan kakap merah

    dan buntil dari daun singkong. Adapun prosedur kerja yang digunakan dalam

    praktikum ini adalah sebagai berikut:

    1. Woku Ikan kakap Ada beberapa langkah yang digunakan dalam memasak woku ikan kakap,

    langkah tersebut tersaji dalam gambar seperti dibawah ini:

    Ikan dibersihkan, dilumuri dengan jahe halus dan air jeruk nipis, didiamkan

    sebentar , bumbu disiapkan

    Bumbu halus ditumis hingga wangi

    Dimasukkan bawang prei, daun jeruk, daun kemangi, serai dan kunyit. Diaduk

    sebentar hingga harum

    Dimasukksn potongan ikan, diaduk sebentar kemudian ditutup selama lebih

    kurang 3 menit

    Daimasukkan air dan diaduk rata

    Dimasukkan daun kemangi dan garam

    Dimasak hingga ikannya matang

    Gambar 1 Prosedur pembuatan woku ikan kakap

    2. Buntil daun singkong

    Ada beberapa langkah yang digunakan dalam memasak woku ikan kakap,

    langkah tersebut tersaji dalam gambar seperti dibawah ini:

    8. Cabai merah keriting 20

    9. Lengkuas 10

    10. Batang serai 10

    11. Jahe 10

    12. Daun jeruk 5

    13. Kencur 10

    14. Garam 10

    15. Gula pasir 10

    UNTUK BAHAN KUAH

    16 Santan 200

    17 Cabe rawit merah 20

    18 Cabe rawit hijau 20

    19 Daun salam 5

    20 Batang serai 10

    21 Cabe merah keriting 20

  • Teri medan, petau cina, kelapa parut dan bumbu halus diaduk rata

    Diambil 6 lembar daun singkong, disendokkan campuran kelapa parut, dilipat

    bagian kanan dan kiri daun, dibungkus, dibentuk kotak dan diikat dnegan benang

    kasur

    Dikukus selama lebih kurang 3 menit dengan api sedang hingga matang

    Direbus bahan kuah hingga mendidih

    Masukkan buntil, dimasak sampai matang , meresap dan kuah kental

    Gambar 2 Prosedur kerja pembuatan buntil daun singkong

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Sayur dalam kuliner Nusantara mengacu pada sup dengan kuah cair

    hingga agak kental yang dimakan untuk menemani nasi. Istilah ini dapat pula

    diberikan kepada tumbuhan atau bagian tumbuhan yang digunakan sebagai

    komponennya (istilah yang lebih tepat adalah sayuran). Kandungan zat gizi alami

    dalam sayuran hijau sangat banyak. Selain kaya dengan vitamin A dan C, sayuran

    hijau juga mengandung berbagai unsur mineral seperti zat kapur, zat besi,

    magnesium dan fosfor. Sayuran yang berwarna hijau tua merupakan sumber

    karotenoid (pigmen dalam tanaman yang terdapat pada tumbuhan) terbaik dan

    tergolong penting untuk memerangi radikal bebas (Febriyanto 2012). Salah satu

    contoh sayuran hijau yang kaya vitamin, kalsium, dan fosfor adalah daun

    singkong.

    Singkong merupakan jenis dari keluarga tanaman Euphorbiaceae,

    singkong biasanya dimanfaatkan bukan hanya buahnya saja, namun daunnya juga

    bisa kita manfaatkan untuk sayuran, buah singkong merupakan salah satu buah-

    buahan yang menjadi makanan pokok bagi sebagian daerah. Kandungan gizi daun

    singkong juga banyak, diantanya adalah vitamin (A, B, dan C), kalsium, kalori,

    fosfor, protein, lemak, hidrat arang, dan zat besi. Selain dari kandungan gizi daun

    singkong, khasiat daun singkong juga banyak, yaitu untuk mengobati berbagai

    jenis penyakit dan beberapa jenis penyakit yang dapat diobati dengan

    memanfaatkan daun singkong dan cara mengolahnya (Ridwan 2012).

    Buntil merupakan salah satu kuliner khas daerah Banjarnegara, Jawa

    Tengah. Buntil merupakan kuliner yang terbuat dari daun singkong berisi parutan

    kelapa yang diberi bumbu berupa cairan kuah pedas yang terbuat dari santan.

    Bahan dan cara pembuatan yang relative mudah yaitu: Aduk rata teri medan, petai

    cina, kelapa parut, dan bumbu halus., kemudian Ambil beberapa lembar daun

    singkong. Sendokkan campuran kelapa parut. Lipat kanan dan kirinya. Bungkus

    bentuk kotak. Ikat dengan benang kasur. kemudian Kukus 30 menit dengan api

  • sedang sampai matang. Kemudian siapkan alat dan bahan untuk pembuatan kuah

    yaitu: rebus bahan kuah sampai mendidih. Masukkan buntil. Masak sampai

    matang, meresap, dan kuah kental (Febriyanto 2012).

    Terdapat perbedaan dalam bahan yang digunakan dan proses pengolahan

    yang dilakukan saat praktikum dengan proses pengolahan menurut Febriyanto

    (2012). Bahan yang digunakan dalam praktikum untuk isian buntil tidak

    menggunakan petai cina. Betuk buntil yang dibuat pada saat praktikum adalah

    bulat. Proses pengolahan daun singkong tidak dikukus bersamaan dengan isiannya

    melainkan daun singkong direbus terlebih dulu baru diisikan isiannya, dibentuk

    bulat kemudian dimasak bersama kuah santan. Gambar di bawah ini merupakan

    gambar masakan buntil daun singkong.

    Gambar 3 Buntil daun singkong

    Warna yang dominan dalam masakan ini adalah warna hijau, kekuningan,

    dan merah. Warna hijau diperoleh dari daun singkong, warna kekuningan

    diperoleh dari kuah santan, dan warna merah diperoleh dari cabai merah. Berat

    masakan dalam satu porsi buntil daun singkong sudah sesuai takaran saji, yaitu

    210 gram. Berikut disajikan kandungan gizi yang terdapat dalam buntil daun

    singkong.

    Tabel 4 Kandungan gizi buntil daun singkong

    Masakan

    Kandungan Gizi

    Energi

    (kkal)

    KH

    (gr)

    Lemak

    (gr)

    Protein

    (gr)

    Ca

    (mg)

    Fe

    (mg)

    P

    (mg)

    Vit. A

    (mg)

    Buntil

    Daun

    Singkong

    266,2 11,1 21,9 9,7 356,9 4,2 237,9 2340,6

    Satu porsi buntil daun singkong mengandung energi sebanyak 266,2 kkal.

    Zat gizi makro yang terkandung dalam satu porsi buntil daun singkong yaitu

    karbohidrat sebesar 11,1 gram; lemak sebesar 21,9 gram; dan protein sebesar 9,7

    gram. Zat gizi mikro yang terkandung dalam satu porsi buntil daun singkong yaitu

    kandungan kalsium sebesar 356,9 mg dan vitamin A sebesar 2340,6 mg.

    Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa daun singkong adalah

    sayuran hijau yang kaya akan kalsium dan vitamin A. Hal ini juga disampaikan

    Ridwan (2012) bahwa, kandungan gizi daun singkong juga banyak diantanya

    adalah vitamin (A, B, dan C), kalsium, kalori, fosfor, protein, lemak, hidrat arang,

    dan zat besi. Sumbangan terbesar vitamin A diperoleh dari kelapa sawit dan daun

    singkong. Kandungan fosfor, zat besi, dan kalsium yang tinggi didukung dari

  • ikan teri yang terdapat dalam isian buntil. Lemak dan energi yang tinggi

    didukung dari pangan sumber lemak yakni minyak goreng dan santan.

    Evaluasi mengenai masakan buntil daun singkong ini adalah porsi

    makanan yang pas, warna makanan yang menarik, rasanya enak dan gurih, serta

    tampilan yang cukup menarik. Namun, isian kelapa dan ikan teri didalam buntil

    daun singkong kurang proporsional atau terlalu sedikit. Isian buntil yang kurang

    proporsional ini disebabkan karena teknik pembentukan bola buntil yang sangat

    hati-hati, sehingga agar terlihat rapi dibuat isian buntil yang sedikit. Gambar

    berikut ini merupakan hasil uji organoleptik terhadap buntil daun singkong.

    Gambar 4 Hasil uji organoleptik buntil daun singkong

    Hasil uji organoleptik menunjukkan hanya sedikit responden yang

    menunjukkan ketidaksukaan terhadap olahan buntil daun singkong ini. Sebanyak

    90% responden menyukai warna buntil daun singkong. Hal ini disebabkan warna

    buntil yang kuning-orange menyala sangat menarik dan menggugah selera makan.

    Untuk aroma, sebanyak 50% responden menyatakan biasa. Aroma rempah yang

    kurang keluar dari olahan buntil ini disebabkan karen proses pemasakan yang

    kurang lama dan bumbu yang digunakan kurang banyak.

    Sebanyak 70% responden menyatakan suka terhadap tampilan buntil daun

    singkong, hal ini didapatkan dari warna dan bentuk buntil yang cantik dan

    menggugah selera. Tekstur dan rasa buntil dinyatakan responden 50% biasa.

    Tekstur buntil yang agak keras dan kurang matang serta bumbu yang kurang

    banyak mempengaruhi rasa dari buntil daun singkong ini.

    Pada praktikum kali ini, bukan hanya melakukan pengolahan sayur tetapi

    juga melakukan pengolahan pada ikan. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa

    Ikan adalah bahan makanan sumber protein tinggi. Ikan sangat berguna bagi

    kesehatan manusia dan sangat baik dikosumsi, terutama di masa pertumbuhan.

    Kandungan asam lemak tak jenuhnya, EPA dan DHA (omega-3), sangat

    bermanfaat bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah (Anonim 2012).

    Ikan yang bentuk tubuhnya gilig dan hidup diperairan laut dalam

    mengandung lebih banyak omega-3, daripada ikan yang tubuhnya pipih dan hidup

    disungai. Temuan baru seputar omega-3 menunjukan manfaatnya yang lebih dari

    sekedar anti kolestrol, yaitu sebagai pencegah proses degenerasi, menghaluskan

    kulit, dan memperbaiki elastisitas pembuluh darah. Para ahli herbal lebih

    menganjurkan masyarakat untuk mengkonsumsi ikan karena protein ikan adalah

    0102030405060708090

    100

    Responden (%)

    Uji Organoleptik

    Sangat tidak suka

    Tidak suka

    Biasa

    Suka

    Sangat suka

  • protein putih yang lebih aman untuk kesehatan daripada protein daging (Anonim

    2012).

    Ikan kakap merah adalah salah satu jenis ikan kakap yang mempunyai

    sisik berwarna merah. Ikan ini menempati jumlah terbanyak dalam jenis ikan

    kakap yang banyak ditemui di perairan Laut Indonesia. Kandungan gizi ikan

    kakap per 100 gr (diambil dari sumber daftar komposisi bahan pangan)

    diantaranya mengandung energi sebesar 111 kkal, protein 24 gram, lemak 1 gram,

    kolesterol 46 mg, dan zat besi 0,7 gram.

    Masakan ikan merupakan salah satu makanan sehat karena kandungan

    lemaknya yang rendah dan proteinnya yang tinggi. Masakan ikan sangat cocok

    menjadi menu harian siapa saja. Proses pengolahan ikan yang pada umumnya kita

    ketahui adalah dibakar dan digoreng, namun ada cara lain untuk mengolah ikan,

    khususnya ikan kakap, salah satunya yaitu Woku Ikan Kakap. Masakan Manado

    yang satu ini terbuat dari ikan kakap yang dibumbui dengan bumbu pedas.

    Pada dasarnya bahan dasar resep makanan sehat ini bisa dari berbagai

    macam jenis ikan, tetapi di sini dipilih ikan kakap karena termasuk salah satu jenis

    ikan yang banyak disukai orang dan juga mudah diperoleh di pasar tradisional

    maupun supermarket. Jadi silakan saja mencoba resep ini dengan mengganti

    bahan dasarnya dengan jenis ikan yang lain, asalkan tetap jadi makanan sehat.

    Bahan yang digunakan dalam proses pengolahnya pun terbilang sederhana

    dan mudah untuk didapat, adapun metode pengolahnnya adalah sebagai berikut:

    Bersihkan ikan kakap dan potong sesuai ukuran yang dikehendaki, kemudian

    sisihkan. Tumis bumbu halus sampai harum, lalu masukkan air

    secukupnya. Selanjutnya masukkan ikan kakap yang sudah dibersihkan tadi dan

    masak dengan api sedang. Setelah ikan setengah matang, masukkan semua bumbu

    segar aromatik, dan masak hingga matang. Makanan sehat Woku Ikan Kakap siap

    untuk dihidangkan. Tidak ada perbedaan antara resep masak yang didapatkan

    dengan prosedur praktikum yang dilaksanakan. Gambar di bawah ini merupakan

    gambar masakan woku ikan kakap.

    Gambar 5 Woku ikan kakap

    Warna yang dominan dalam masakan woku ikan kakap adalah warna-

    warni dari jenis sayuran dan bumbu yang dipergunakan seperti cabai merah, cabai

    hijau, daun kemangi, tomat, daun bawang, daun jeruk, dan serai. Berat masakan

    dalm satu porsi woku kakap yang disajikan adalah 463 gram. Berat masakan tidak

    sesuai dengan satu porsi standar dikarenakan didalam satu porsi terdapat dua

    potong bagian ikan, sehingga bobotnya meningkat. Berikut disajikan kandungan

    gizi yang terdapat dalam woku ikan kakap.

  • Tabel 5 Kandungan gizi woku ikan kakap

    Masakan

    Kandungan Gizi

    Energi (kkal) Lemak

    (gram)

    Protein

    (gram)

    Kolesterol

    (mg)

    Fe

    (mg)

    Woku Ikan

    Kakap 446,1 17,8 67,2 128,8 2

    Satu porsi woku ikan kakap mengandung energi sebanyak 446,1 kkal. Zat

    gizi makro yang terkandung dalam satu porsi woku ikan kakap yaitu lemak

    sebesar 17,8 gram dan protein sebesar 67,2 gram. Zat gizi tambahan yang

    terkandung dalam satu porsi woku ikan kakap yaitu kandungan kolesterol sebesar

    128,8 mg dan zat besi sebesar 2 mg.

    Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa ikan adalah bahan

    pangan yang kaya protein dan rendah lemak. Nilai energi dan lemak yang cukup

    tinggi didapatkan penggunaan minyak goreng yang banyak dan porsi ikan yang

    besar. Didalam 100 gram ikan kakap menurut Daftar komposisi bahan makanan

    mengandung 111 kkal energi, dan didalam 100 gram minyak kelapa sawit

    mengandung 100 gram lemak. Penggunaan minyak kelapa sawit untuk

    pengolahan woku kakap berkisar 15-20 gram. Ikan kakap juga mengandung

    kolesterol yang cukup tinggi, dimana 100 gram kakap menurut daftar komposisi

    bahan makanan mengandung 46 mg kolesterol.

    Evaluasi mengenai masakan woku ikan kakap ini adalah tampilan yang

    cukup menarik berwarna-warni, aroma yang khas dan menggugah selera, warna

    yang apik, dan cara pengolahan yang benar. Evaluayor mengatakan bahwa selama

    pengolahan makanan dengan resep woku, kali inilah yang sesungguhnya woku.

    Secara keseluruhan masakan woku ikan kakap dikatakan baik dan menarik.

    Gambar berikut ini merupakan hasil uji organoleptik terhadap woku ikan kakap.

    Gambar 6 Hasil uji organoleptik woku ikan kakap

    Hasil uji organoleptik menunjukkan hanya satu responden yang

    menunjukkan ketidaksukaan terhadap aroma woku ikan kakap. Sebanyak 50%

    responden menyukai warna woku ikan kakap. Hal ini disebabkan warna woku

    yang berwarna-warni menyala sangat menarik dan menggugah selera makan.

    Untuk aroma, sebanyak 50% responden menyatakan suka. Aroma woku ikan

    0102030405060708090

    Responden (%)

    Uji Organoleptik

    Sangat tidak suka

    Tidak suka

    Biasa

    Suka

    Sangat suka

  • kakap mencirikan kekhasan rempah dan bumbu yang diperoleh dari olahan woku

    ikan kakap.

    Sebanyak 60% responden menyatakan suka dan 30% menyatakan sangat

    suka terhadap tampilan woku ikan kakap, hal ini didapatkan dari warna masakan

    dan tampilan yang segar dan menggugah selera. Tekstur woku ikan kakap

    dinyatakan responden 70% suka. Tekstur ikan kakap yang lembut dan matang

    membuat kebanyakan responden menyukai tekstur woku ikan kakap. Rasa woku

    ikan kakap diperoleh hasil organoleptik sangat suka 20% dan suka 80%. Olahan

    woku ikan kakap mencirikan woku yang sesungguhnya yakni kaya akan rempah,

    bumbu, dan sayuran.

    KESIMPULAN DAN SARAN

    Kesimpulan

    Ikan dan sayur dapat diolah menjadi beragam makanan yang lebih

    memiliki cita rasa tinggi serta tetap menjaga kandungan gizi yang tinggi supaya

    tidak hilang dalam pengolahannya. salah satu cara pengolahannya yaitu ikan

    menjadi woku ikan kakap dan daun singkong menjadi buntil daun singkong.

    Kedua masakan ini dapat meningkatkan selera makan serta tetap memnjaga

    kandungan gizi yang terkandung didalamnya.

    Saran

    Adapun saran untuk praktikum kali ini hendaknya perbandingan antara

    isian buntil (teri medan dan parutan kelapa) dengan jumlah daun singkong yang

    menyelimutinya harus lebih proposional agar terlihat lebih menarik. Selain itu

    dalam penyajian woku ikan kakap diharapkan disesuaikan dengan porsi persatu

    kali makan. Tidak berlebihan dan tidak kekurangan.

    DAFTAR PUSTAKA

    Anonim. 2012. Ikan Adalah Bahan Makanan Sumber Protein Tinggi. [terhubung

    berkala] rumah sehatafiat.com/ 2012/11/02/ikan- adalah-bahan-

    makanan-sumber-proteintinggi (30 Maret 2013)

    [Ditjenhorti] Direktorat Jenderal Hortikultura. 2010. Produksi Sayuran Nasional

    Periode 2006 - 2010. Jakarta: Direktorat Jenderal Hortikultura

    Febriyanto H. 2012. Buntil Daun Singkong Kuliner Khas Banjarnegara.

    [terhubung berkala] http://www.jatengtime.com/2012/kuliner/buntil-

  • daun-singkong-kuliner-khas-banjarnegara/#.UVfCKheBll8 (30 Maret

    2013)

    Ridwan. 2012. Khasiat Daun Singkong. [terhubung berkala]

    http://khasiatdaunalami /2012/09/khasiat-daun-singkong.html (30 Maret

    2013)

    LAMPIRAN

    Gambar Hasil Pengamatan

    Gambar 7 Woku ikan kakap dan buntil daun singkong

    Tabel Hasil Pengamatan

    Tabel 6 Uji organoleptik buntil daun singkong

    No Panelis Uji Organoleptik

    Warna Aroma Rasa Tekstur Tampilan

    1 Putri 4 4 3 3 3

    2 Dessy 4 4 4 4 3

    3 Wahyu 4 3 3 4 4

    4 Aviani 4 3 3 3 4

    5 Marwah 4 4 3 3 4

    6 Dian 4 3 4 2 4

    7 Dora 5 5 5 5 5

    8 Faradita 4 3 4 3 4

    9 Wilda 4 3 3 3 4

    10 Angga 4 4 2 4 4

  • Tabel 7 Uji organoleptik woku ikan kakap

    No Panelis Uji Organoleptik

    Warna Aroma Rasa Testur Tampilan

    1 Putri 5 5 5 5 5

    2 Dessy 4 3 4 4 3

    3 Wahyu 4 4 4 4 4

    4 Aviani 5 4 4 4 4

    5 Marwah 5 5 4 4 4

    6 Dian 4 4 4 5 5

    7 Dora 4 4 5 5 5

    8 Faradita 5 5 4 4 4

    9 Wilda 5 4 4 4 4

    10 Angga 4 2 4 4 4