iiiiiniiiiiie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3639/1/12103005...Perpustakaan STAIN Salatiga...
Transcript of iiiiiniiiiiie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3639/1/12103005...Perpustakaan STAIN Salatiga...
Perpustakaan STAIN Salatiga
■■■iiiiiniiiiii06TD1009637.01
MANAJEMEN QOLBU DALAM PERSPEKTIF AL-QUR'AN
(Telaah Komparatif atas Pemikiran K. H. Abdullah Gymnastiar
dan H. Muhammad Arifin Ilham)
SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Kewajiban dan Syarat
untuk Memperoleh Gelar Saijana Pendidikan Islam (S. Pd. I )
Disusun Oleh:
SYAIFUL HADI 1 2 1 0 3 0 0 5
JURUSAN TARBIYAHPROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)SALATIGA
2006
DEPARTEMEN AGAMA
EKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
J». Stadion 03 Teip. 0298323706 Salatiga 50721
DEKLARASI
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa
skripsi mi tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain. Demikian juga
skripsi ini tidak berisi satu pun pikiran-pikiran orang lain kecuali informasi yang
terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.
Apabila dikemudian hari ternyata terdapat materi atau pikiran-pikiran orang
lain di luar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup
mempertanggungjawabkan kembali keaslian skripsi ini di hadapan sidang
munaqosyah skripsi.
Demikian deklarasi ini dibuat oleh peneliti untuk dapat dimaklumi.
Salatiga, 23 Januari 2006
u
Drs. Bahroni, M. Pd.Dosen STAIN SalatigaJl. Stadion No. 03 Salatiga Telp. (0298) 323706,323444 Kode Pos SQ712
NOTA PEMBIMBING
Lamp. : 3 eksemplar Hal : Naskah Skripsi
Sdr. Syaiful HadiMM. 121.03.005 Kepada
Yth. KetuaSTAIN Salatigadi -
Tempat
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya,
maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudari :
Nama : Syaiful Hadi
Nomor induk : 12103005
Jurusan : Taibiyah/ Pendidikan Agama Islam
Judul : MANAJEMEN QALBU DALAM PERSPEKTIF AL-
AQURAN (Telaah Komparatif Atas Pemikiran K. H.
Abdullah Gymnastiar dan H. Muhammad Arifin Ilham).
Dengan ini kami mohon agar naskah skripsi tersebut dapat segera
dimunaqosahkan.
Demikian harap menjadikan perhatian.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
iii
MOTTO
Jagalah hati jangan kau kotori
Jagalah hati lentera hidup mi
Jagalah hati jangan kau nodai
Jagalah hati cahaya ilahi
Bila hati kian bersih pikiran akan jernih
Semangat hidup kan gigih prestasi mudah diraih
Namun bila hati keruh batin selalu gemuruh
Seakan dikejar musuh dengan Allah kian jauh
Bila hati kian suci tak ada yang tersakiti
Pribadi menawan hati cirri mukmin sejati
Tapi bila hati busuk pikiran jahat merasuk
Akhlak kian terpuruk jadi makhluk terkutuk
Bila hati kian lapang hidup susah tetap senang
Walau kesulitan datang dihadapi dengan tenang
Tapi bila hati sempit segalanya jadi rumit
Seakan hidup terimpit lahir batin terasa sakit
(Aa Gym)
DEPARTEMEN AGAMA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
JL Stad ion 03 Telp. 0298323706 Salatiga 50721
PENGESAHAN
Skripsi saudara SYAIFUL HADI dengan nomor induk mahasiswa : 12103005
yang beijudul Manajemen Qalbu Dalam Perspektif Al-Qur'an (Telaah
Komparatif Atas Pemikiran K. H. Abdullah Gymnastiar dan H. Muhammad
Arifin Ilham). Telah dimunaqosahkan dai am sidang panitia ujian Jurusan
Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga pada hari : Sabtu, 11
Februari 2006 yang bertepatan dengan 29 Muharram 1427 dan telah diterima
sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Saijana dalam Ilmu
Tarbiyah.
Salatiga, i 1 Februari 2006
IV
( P i * £ > 1 cA i ^ ct4
Skripsi ini kupersembahkan untuk:
® Bapak dan ibu tercinta yang telak mendidik, merawat, membesarkanku dengan penuh
kasih sayang karena do'a, dan jerih payahnya sehingga mengantarkanku bisa mengenyam
pendidikan sampai perguruan tinggi tidak kenal lelah dan putus asa.
® Istriku tercinta Sri Lestari Rosyida/j Nuruf Kini yang telah memotivasiku dengan
penuh kesabaran dan kasih sayang
® Kakakku dan adikku Sriyanto, Sari Emawati, Zunatun Hudah, Zunita Wtdyasari dan
Agus Tri sunari
® Racana Kusuma-Dilaga Woro Srikandhi, dewan dan anggota (D' Yard), Atiul, Lica,
Eathul, Marson, Zuke, Rifa l, Eadlil, Nasrul)
dan terkhusus Brigade Khusus Naga Sandhi [Banter 17941107157, 17941108201,
17941108196, 17941108190, 17941108205, 17941109220, 179411010244, 179411011247,
179411011251, 179411011252, 179411011254, 179411011250, 179411011248, 1794^ 11257)
® Kopma Fatawa beserta Dewan dan anggotannya
® Pascom graup Salatiga [Huda Kc, Al-Ros^id)
® Teman-temanku yang berbahagia di mana saja berada serta buat mereka semua yang
memiliki ghiroh dan tanggung jawab mendidik untuk mempersiapkan generasi masa
datang
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, kesabaran, nikmat, dan ridlo-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan studi (SI) pada
Jurusan Tarbiyah Progam Studi Pendidikan Agama Islam di Sekolah Tinggi
Agama Islam Negeri Salatiga.
Salawat dan salam semoga terlimpahkan kepada beliau Nabi Muhammad
SAW beserta keluarga dan sahabatnya.
Sesederhana apapun bentuk skripsi ini, penulis merasa tidak dapat
menyelesaikan sendiri tanpa bantuan berbagai pihak. Untuk itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. Bad wan, M. Ag. selaku Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam
Negeri Salatiga.
2. Bapak Drs. Bahroni, M. Pd. selaku pembimbing dalam penulisan skripsi ini.
Di mana beliau telah memberikan bimbingan, pengarahan, masukan yang
sangat berharga dan mengajariku dengan penuh keikhlasan dan kesabaran
demi terselesaikan penulisan skripsi ini. Semoga jerih payahnya diterima di
sisi-Nya.
3. Bapak serta ibu dosen semua yang mendidik dari semester I sampai dengan
selesai.
4. Bapak, ibu, tercinta, kakakku-adikku yang telah memotivasi dan
mendo’akanku sampai terselesaikan skripsi ini.
vu
5. Racana Kusuma Dilaga»Woro Srikandi, Brigade Khusus, Kopma Fatawa,
Dan Pascom Grup Salatiga.
6 . Teman-temanku yang titfak bisa penulis sebut satu per satu. Kepada mereka
semua, penulis tidak dapat memberikan balasan apa-apa kecuali untaian rasa
terima kasih yang mendalam dengan diiringi doa semoga Allah SWT
membalas semua amal kebaikan mereka.
Setelah melalui prpses yang panjang dan kadang melelahkan akhirnya
penulis dapat menyelesaikan tulisan ini yang tentu masih banyak sekali
kekurangan-kekurangannya. Walaupun demikian, penulis berharap tulisan
ini dapat menambah wawasan keilmuan bagi penulis khususnya serta para
pembaca pada umumnyq.
Akhirnya, hanya kepada Allah SWT penulis memohon petunjuk,
semoga tulisan ini dapat bermanfaat. Amin.
Salatiga, 23 Januari 2006
Vlll
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN DEKLARASI.............................................................................. ii
HALAMAN NOTA PEMBIMBING............................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN..........,............................................................... iv
HALAMAN MOTTO...................................................................................... v
HALAMAN PERSEMBAHAN....................................................................... vi
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii
HALAMAN DAFTAR ISI .............................................................................. ix
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masajah.......................................................... 1
B. Penegasan Judul ....................................................................... 8
C. Rumusan M asalah.................................................................... 10
D. Tujuan Penelitian ..................................................................... 10
E. Manfaat Penelitian ................................................................... 11
F. Metode Penelitian..................................................................... 11
1. Metode induksi, dan deduksi............................................. 12
2. Metode analisis, dan sintesis............................................. 12
G. Sistematika Pembahasan Skripsi............................................. 13
BAB I I : BIOGRAFI INTELEKTUAL
A. K. H. Abdullah Gymnastiar ................................................... 15
1. Riwayat Hidup ................................................................... 15
2. Karier Intelektual ............................................................... 18
IX
3. Lingkup Sosial 21
B. H. Muhammad rifin Ilham ...................................................... 23
1. Riwayat H idyp........................................................................ 23
'2. Karier Intelektual ...r............................................................... 27
f
3. Lingkup Sosipl........................................................................ 29t
B A B in : KAJIAN AYAT-^YAT AL-QUR’AN YANG BERKAITAN
DENGAN MANAJEMEN QOLBU
A. Hakikat Qalbu .......... T............................................................... 33
B. Ayat-ayat mengepai Q olbu .......................................................... 35
C. Manajemen menyrut K. H. Abdullah G ym nastiar................... 40
D. Manajemen menprut H. Muhammad Arifin Ilham .................. 49
BAB IV : ANALISIS KOMPARATIF MANAJEMEN QOLBU
(Menurut K. H. Abdullah Gymnastiar dan Ustadz Muhammad Arifin
Ilham).
A. Metodologi Pemikiran K. H. Abdullah Gymnastiar................. 56
B. Metodologi Pemikiran K Muhammad Arifin Ilham ................ 67
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................... 76
B. Saran ............................................................................................... 78
C. Penutup............ ............................................................................. 79
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
x
BA BI
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini problematika akhlak bukanlah masalah baru bagi setiap
manusia yang menanamkan Islam dalam jiwanya. Banyak hadis yang
menceritakan betapa pentingnya akhlak yang karimah. Bahkan tujuan utama
keberadaan Nabi Muhammad SAW sebagai utusan Allah SWT adalah
untuk menyempurnakan atau memperbaiki akhlak manusia, imam Al-
Ghozali berkata : Akhlak adalah sesuatu yang dilakukan terus-menerus dan
akhirnya menjadi kebiasaan. Menurut kacamata Islam akhlak dibagi dua
ada yang terpuji (mahmudah) dan ada pula yang buruk (mazmumah).
Dikalangan masyarakat saat ini devinisi akhlak terpuji semakin teracuni
akhlak telah diganti moral dengan kata lain akhlak yang ditinjau uari
pandangan agama diganti dengan interprestasi manusia yang terbatas pada
kepentingannya.1 kesemuaan itu berakar pada potensi manusia karena, pada
hakikatnya pada diri manusia memiliki potensi. Potensi tersebut merupakan
karunia Allah SWT yang harus disyukuri. Karena manusia telah diciptakan
dalam bentuk yang seippuma. Secara sederhana potensi itu dibagi dalam
tiga komponen yang meipiliki peran penting dalam kelangsungan hidupnya.
Potensi yang pertama adalah potensi fisik. Jika kita mampu mengelola fisik
dengan baik harapan besar menjadi manusia yang produktif. Mu'min yang
kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah SWT daripada mu’min yang
1 Armida, A fd ila k da n M u ra l, 2001 , Him 64
1
2
lemah2 Dalam catatan sejarah. Nabi Muhammad SAW tetap memiliki
tubuh yang prima. Beliau memulai peperangan pada usia 53 tahun. Tentu
saja peperangan zaman dahulu tidak seperti zaman sekarang. Ketika itu
Rasulullah SAW memakai baju besi hingga dua lapis dan mengarungi
padang pasir sejauh ratusan meter. Akan tetapi tidak selamanya orang yang
berfisik baik itu mulia sebagaimana kemuliaan Rasulullah SAW Potensi
kedua adalah akal. Akal atau intelegensi (‘aq!) adalah suatu sifat yang di
puji-puji dalam Al-Qur’an d p literatur hadis. Akal adalah yang dapat
melihat apa yang tersembunyi dan mengungkapkan apa yang tidak
diketahui.3 Akal iniiah yang membedakan manusia dengan hewan atau
mahluk Allah SWT lainnya. Dengan akal manusia dapat memikirkan ayat-
ayat Allah SWT untuk dapat dipahami, dihayati, dan dikelola untuk dapat
bermanfaat bagi seluruh alam semesta. Kendati demikian potensi akal tidak
juga identik dengan menjadikan manusia itu mulia.
Potensi yang ketig$ adalah di mana setiap diri manusia belum tentu
bisa menjaga dan mengambangkannya. Dialah qolbu atau hati. Hati inilahI
potensi yang bisa melengkapi otak cerdas dan tubuh yang kuat menjadi
mulia. Jika qolbu ini dikelola dan dibersihkan dengan baik maka, hatinya
akan menjadi hidup dan bila hati sudah hidup orang cacat atau lemah pun
bisa menjadi mulia. Dengan hati yang bersih pikiran pun menjadi jernih,
semangat menjadi gigih, prestasi mudah diraih. Sangat beruntunglah bagi
manusia yang diberikan kemampuan untuk mengelola potensi itu dengan
K. H. Abdullah Gymnastiar. Manajemen Qolbu untuk M elejitkan Potensi, MQS Publishing, Bandung, 2004, Him. 7
’ Sachiko Murata, The Tao o f Islam, fvlizan, Bandung, 1996, Him. 314-315
3
baik, untuk menjadi manusia unggul, berkualitas, produktif, dan prestatif.
Dengan potensi ‘ ’ ‘ m usia berusaha agar ilmu pengetahuan dan
sehat-sehat tubunya dap tajam penalarannya, tetapi lemah hati nuraninya.
Bahkan fakta berbicara bahwa kegalauan hidup, kekeringan jiwa menjadi
fenomena yang menj ur dimana-mana. Orentasi manusia saat ini yang
hanya terperas demi uaijg. Sementara kebutuhan rohani berupa pengajaran
din (Islam) Tarbiyah dan tazkiyyah bagi jiwa seakan tak mendapat porsi
pada masyarakat yang sekuler yaitu yang memisahkan antara akal dan jiwa.
Padahal dua komponen itu sangatlah erat dan saling berkesinambungan.
Seorang penyair berkata /Tataplah kemuliaan, mantaplah keluhuran bagi
jiwa yang suci, menjauhlah dari jiwa itu kata kotor dan dusta. Itulah jiwa
mengenakan ilmu pengetahuan dijadikan untuk pakaiannya sehari-hari
terselubung oleh baju berujud agama Agama ditegakkan bagaikan tiang
kejayaan, tanpa agama tak mungkin terputuslah akal insani dari segala
macam ikatan dalam alam mayapada. Tak kan luruslah yang lengkung dari
segala urusan, tak kan lempan^lah yang bengkok, namun di sukai oleh umat
manusia. Pergilah ke negeri Najad yang nampak hanyalah kegelapan
H Ibnu Rajab Al-Hamhali, Ihnu Qayim At-Jauziyyah, Imam Al-Ghazali., TazMyyatun Nafs “Konsep Penyucian Jiwa menurutUulama Salafussahih, CV. Arofah Grup, Solo, 2005, Him. V
teknologi dapat dengan pesat. Dengan perkembangan yang
terus meningkat maka k manusia lebih mengementingkan konsep
materialistis dan ko ' lektualitas, sehingga lahirlah manusia yang
lebih mengedepankan alam materi menjadikan mereka robot yang otaknya
bagi waktu-waktu mereka 4Karena konsep-konsep itu hanya bisa berjalan
4
Pergilah pula ke Tihamah, hanya mega hitam tebal terselubungi. Begitulah
keadaan jagad raya andaikan tiada agama.3 * * Ketika keadaan manusia yang
mencapai puncak peradaban yaitu kemajuan ilmu pengetahuan namun
terpisah hubungannya dengan agama yang teijadi adalah kehampaan,
kegelisahan dan tidak akan tenteram hatinya dalam menjalani hidup di
dunia yang penuh dengan misteri kehidupan. Kekuatan fisik dan intelektual
saja tidaklah cukup, keduanya harus diimbangi dengan kesucian hati nurani.
Hati itu akan membimbing fisik dalam usaha manusia mencari kebahagiaan
di dunia dan akherat6 Hati adalah amanah yang harus dijaga dengan penuh
kesungguhan, karena kesuksesan dan kemuliaan hanyalah milik orang-
orang yang berhati bersih.7 Dan orang berhati bersih itulah yang akan
melaksanakan segala ibadah kebaikan dengan penuh kesungguhan dan
keikhlasan. Firman Allah SWT dalam surat Al-Araaf ayat 29 :
“Katakanlah: Tuhanku menyuruh menjalankan keadilan dan (katakanlah) Luruskanlah muka (dirilmu. Disetiap sebahyaug dan sembahlah. Allah Swt dengan mengikhlasan ketaatanmu kepada-Nya Sebagaimana Dia telah menciptakan kamu pada permulaan (demikian pulalah) kamu akan kembali kepada-Nya”.*
Dr Abd. Majid. Tantangan, dan Harapan Umat /siam di era Glahahsast Pustaka Setia.Prof Dr Harunnasubon. Islam Rasional M t/an Bandung. 1995. Him 12K H. Abdullah Gymnasliar. Meraih Hau Hening dengan Manafemen Golhu. Gema
Insani. Jakarta. 2002. Him 30'' Bach liar Sunn. Op. C U Him
5
Dengan kebersihan hati, manusia akan mengembangkan potensinya
untuk meraih sukses yang hakiki dan mendapatkan kemuliaan disisi Allah
SWT. Sesungguhnya sukses sejati adalah, bagi orang yang selalu
membersihkan hati9 Yang pada prinsipnya untuk sudah dicontohkan oteh
Nabi Muhammad SAW yang memiliki akhlak sempurna Dalam Al- Qur’an
dijelaskan betapa mull# pribadi Rasulullah Saw :
“Sesungguhnya pada diri Rasulullah (Saw) itu terdapat sairi teladan yang baik bagi kamu, (yaitu) bagi siapa yang mengharap (rahmat) Allah Swt dan (Kehahamaan) hari kiamat dan ia hanvak menyebut Allah Swt” (Al- Ahzab : 21) .10
Dan sabda Rasul SAW :
“Sesungguhnya Saya ini diutus hanyalah untuk menyempurnakan akhlak yang baik”.
Setiap pribadi manusia dapat menemukan pada diri Nabi Muhammad
SAW suaiu keteladanan luhur yang akan mengantar manusia ®s*uperoleh
rahmat Ilahi serta kebahagiaan ukhrowi Nabi Muhammad SAW sebagai
pilar hidup agar m^pusia dapat membangun, mengembangkan, dan
mengoptimalkan potensinya secara efektif. Dan dapat kita ketahui, bahwa
segala sesuatu ada tempatnya, ada waktunya, dan ada fungsinya.11
Rasulullah Saw bersabda : Ingatlah dalam tubuh manusia itu ada segumpal
IT W A tv l i i t la t i O v m n iw l ip r O r j O it W irn
' ° Bachtiar Surin. Op Cit. Him 929“ Muhammad Arifin Uhang Indonesia Berzikir ‘ Risalah Anak Bangsa Untuk Negeri
Tercinta ' Intuisi Press, Jakarta Timur. 2004, Him. 14
6
segumpal daging, kalau segumpal daging itu baik, maka baiklah seluruh
tubuhnya, tetapi bila rusak, niscaya akan rusak pula seluruh tubuhnya,
segumpal daging itu bernama hati.12 Oleh karena itu, bila anda telah keluar
dari tabiatmu, keluar dan sifatmu, keluar dari amalmu, keluar dan ilmu
(mengandalkan keduanya yakni amal dan ilmu) maka keluar pulalah anda
dari namamu (keluar dari semua atnbut-atribut lahiriyali yang di
sandangnya) dan bila anda sudah keluar dan namamu jatuhkanlah anda
kedalam nama Allah SWT, yang demikian adalah syarat untuk bisa
berdekatan dan berjumpa dengan-Nya/ ' Karena manusia dalam menjalani
liidup ini tidak akan lepas dari agama yang mengaturnya. Dan agama islam
yang di turunkan oleh Allah SWT melalui Rasul dan Nabi terakhir. Nabi
Muhammad SAW sebagai rahmat melalui agama Islam bersifat Universal,
untuk seluruh umat manusia. " Berlaku sepanjang masa tanpa mengalami
perubahan, karena nilai-nilai moral dalam Islam mengatasi ruang dan
waktu, dengan berdasarkan wahyu Ilahi dan sunah Rasulnya.0 Wahyu ilahi
itu adalah Al-Qur’an sebagai mu’jizat Nabi Muhammad SAW. Menurut
Tamsil Qura’sy Syihab : Al-Qur’an adalah miniatur kehidupan, informasi
yang termuat di dalamnya telah sempurna yaitu mencakup siapa pencipta
dan yang berkuasa atas segala isi alam ini. bagaiamana alam ini baik yang
nampak (syahadah) maupun yang tidak nampak (goib). bagaimana dan apa
12 K. H Abdullah Gymnasliar. Sebuah Nasehai Kecil. Republika, Jakarta. 2004. Him 20 Muhammad Arifi n Ilham. M emikirkan Mata Hai i. Intuisi Press. Depok. 2004. Him 13 Prof. Dr. H Said Agil Husain Al-Munawar, M. A . Ai-Our'an Membangun Tradisi
Kmalehun Hakiki. Ciputat Press. Jakarta Selatan. 2002. Him. 344!' Prof. Faisal. Islam Ideali tas Ilahiyah dan Realitas Ismanivah. Adi Wacana. Yogvakarta.
i 999. Him. X7
7
i
yang akan dialami pada saat semua yang ada hancur dan kembali kepada-
Nya.l° Salah satu dari beberapa konsep Islam yang luhur terdapat dalam Al-
“Mereka ialah orang-orang beriman, yang hatinya menjadi tenteram dengan mengingat Allah SWT. Ingatlah, hanya dengan zikir mengingat Allah SWT, hati orang mu’min menjadi tenteram.”5
Sehingga peran Al-Quran sangatlah pentmg sebagai pedoman pokok
dan sumber utama bagi manusia. Al-Qur'an sebagai sumber agama yang
telah dinyatakan sempurna mengandung pengertian, bahwa Al-Quran
mampu memberikan jawaban terhadap berbagai problema-problema
kehidupan manusia sepanjang masa Al-Qur'an dapat menunjukkan
bagaimana mengelola qolbu atau hati dengan baik. Dengan hati yang hidup
manusia dapat mengembangkan potensinya untuk memberikan yang
terbaik bagi kemaslahatan umat manusia dan alam semesta, itulah
Rahmatan UI ‘alamm , rahmat bagi seluruh alam Hal mi telah ditegaskan
dalam finnan Allah SWT dalam surat Al-Jarsiat ayat 20 :
“Al-Qur’an ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat kaum yang menyakim” 18 * * 17 *
‘° Svekh Mushianfa Al-Ghalayani. Htmhingan Menuju ke Ah!ak yang l uhur. C V TohaPulra. Semarang, 1\>76. Him. IU3
17 Baditiar Surin. Op. C il.. Him. 5 17!S Ibid. Him 1144
8
Berawal dari misi Al-Qur’an sebagai pedoman dan petunjuk bagi
manusia maka, Al- Qur'an tidak cukup hanya dibaca melainkan dipahami
dan diamalkan isi kandungannya. Khususnya bagaimana mengelola qolbu
dengan baik agdr tetap selamat untuk mengembangkan potensi dan bakat
menjadi pribadi yang unggul dan prestatif.
Dari uraian diatas merupakan hal yang melatarbelakangi serta
mengantar kepada penulis untuk membahas dalam sebuah karya ilmiah
yang berjudul : “MANAJEMEN QOLBl! b ALAM PRESPEKTIF AL-
QUR’AN” (Telaah Komparatif atas Pemikiran K. H. Abdullah Gymnastiar-oinpi
dan Ustadz Muhammad Arifin Ilham).
B. Penegasan Judul
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas dan terang tentang
pembahasan dalam skripsi ini maka, perlu kiranya di ketahui kata-kata
yang terkandung dalam judul tersebut. Adapun pengertian kata-kata yang
terdapat dalam judul skripsi ini adalah sebagai berikut:
1. Mandjfcmen.
Manajemen berarti pengelolaAn atau pfcntadbiran.19 Sekedi
apapun potensi yang ada apabila dikelola deh gin tepat dan baik akan
dapat terbaca, tertata, tergali, dan berkembang secara optimal.
19 K. R Abdullah Gymnastiar, Jagalah Hati. MQS Plubishing, Bandung, 2004, Him. XVi
9
2. Qolbu.
Qolbu adalah hati nurani atau lubuk hati paling dalam yang
merupakan sarana terpenting yang telah dikaruniakan Allah Swt
kepada manusia.20 Artiny^ hati merupakan tempat bersemayannya niat,
yakni yang menentukan nilai perbuatan seseorang berharga ataukah
sia-sia, mulia atau nista. Jadi, yang dimaksud dengan Manajemen
Qolbu (MQ) adalah penataan atau pengelolaan hati untuk diarahkan
supaya menjadi peka dalam mengelola sekecil apapun potensi yang
ada dalam dirinya menjadi sesuatu yang bernilai kemuliaan, serta
memberi manfaat besar baik bagi dirinya sendiri maupun mahluk Allah
SWT yang lainnya, lebih dari itu dapat memberi kemaslahatan di dunia
juga akherat kelak.
3. Perspektif.
Berarti cara melukiskan suatu benda dan sebagainya pada
permukaan yang tjiendatar sebagai mana yang terlihat oleh mata
dengan tiga dimensj.21
4. Al- Qur’an
Adalah firm^p Allah SWT yang bersifat (berfungsi) mu’jizat
(sebagai bukti kebenaran atas kenabian Muhammad SAW) yang
diturunkan kepada. Nabi Muhammad yang tertulis dalam mushaf-
20 Ibid, Him. XVi21 Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi II, Balai Pustaka, Jakarta 1994.
Him.
10
mushaf, yang dinukil (diriwayatkan) dengan jalan mutawatir dan membacanya
dipandang ibadah.22
C. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pandangan K. H. Abdullah Gymnastiar tentang MQ ?
2. Bagaimana pandangan H. Muhammad Arifin Ilham tentang MQ ?
3. Bagaimana persamaan dan perbedaan metodologis pemikiran K. H.
Abdullah Gymnastiar dan H. Muhammad Arifin Ilham tentang MQ ?
D. Tujuan Penulisan Skripsi
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pandangan K. H. Abdullah Gymnastiar tentang
M Q.
2. Untuk mengetahui pandangan H. Muhammad Arifin Ilham tentang
MQ.
3. Untuk mengetahui persamaan dan perbedaan metodologis pemikiran
K. H. Abdullah Gymnastiar dan H. Muhammad Arifin Ilham tentang
MQ.
22 Masjfuk Zuhdi, Pengantar Ulumul Quran, Cetakan V, CV. Karya Aditama, Surabaya,1993, Him. 1
11
E. Manfaat Hasil Penelitian.
Dengan memahami makna dan arti MQ dalam Perspektif Al- Qur’an
di harapkan dapat diamhil manfaatnya sebagai berikut:
1. Teoritis.
a. Dapat menjadi salah satu sumber informasi tentang MQ.
b. Untuk memberikan masukan terutama pada setiap diri manusia
tentang pentingnya MQ dalam kehidupan sehari-hari.
2. Praktis.
a. Supaya pada setiap diri manusia dapat mengelola qolbunya
dengan sebaik-baiknya.
b. Agar pada setiap diri manusia memiliki qolbu yang bersih
untuk dapat menjadi pribadi yang pristatif.
F. Metode Penelitian
1. Di tinjau dari sifat, dan tempatnya maka, penelitian ini bersifat literatur
yaitu studi kepustakaan. Sebagai s a tu penelitian pustaka atau
“Library Research” yakni suatu penelitian kepustakaan mumi.23 24 Yang
penulis klasifikasikan dalam sumber data primer dan sekunder.
Sumber data primer sebagai suatu informasi yang dikumpulkan
peneliti dari sumbernya 21 Untuk membantu dalam penulisan skripsi
ini penulis mengambil beberapa metode untuk dijadikan landas an
23 Sutnsna Hadi, M etodologi Research, Fakultas Psikologi UGM, Yogyakarta, 1989. Him 9
24 Winamo Surakhmat, Pengantar Penelitian Ilmiah D asar M etode Teknik, Tarsito, Bandung, Him. 132
12
dalam pengumpulan data yang dibutuhkan, sedangkan metode yang
digunakannya dalam penelitian ini meliputi:
1. Metode Induksi dan Deduksi.
a) . Metode Induksi.
Yaitu suatu cara atau jalan yang di pahami untuk
mendapatkan ilmu pengetahuan ilmiah dengan bertitik tolak
dari pengamatan atas hal-hal atau masalah yang bersifat
umum25
b) . Metode Decjuksi.
Yaitu suatu cara atau jalan yang di pahami untuk
mendapatkan pengetahuan ilmiah dengan bertitik tolak dari
pengamatan atas hal-hal atau masalah yang bersifat umum,
kemudian mencari kesimpulan yang lebih khusus 26
2. Metode Analisis dan Sintesis.
a). Metode Analisis.
Ialah jalan yang di pakai mendapatkan ilmu pengetahuan
ilmiah dengan jalan mengadakan perincian terhadap objek yang
di teliti atap cara pengamatan terhadap suatu objek ilmiah
tertentu dengan jalan memilah-milah antara pengertian yang
satu dengan pengertian yang lain untuk sekedar memperoleh
kejelasan mengenai halnya.27
25 Sudarto, M etodologi Penelitian Filsafat, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1997, Him
26 Ibid, Him 5827 Ibid, Him 59
57
13
b). Metode Sintesis.
Adalah jalan yang di capai untuk mendapatkan ilmu
pengetahuan ilmiah dengan cara mengumpulkan atau
menggabungkan.2 8
G. Sistematika Penulisan Skripsi
Skripsi ini, disusun dalam lima bab, yang secara sistematis dapat
dijabarkan sebagai berikut:
BABI : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.
B. Penegasan Judul.
C. Rumusan Masalah.
D. Tujuan Penelitian.
E. Manfaat Penelitian.
F. Metode Penelitian.
1. Metode induksi, dan deduksi
2. Metode analisis, dan sintesis
G. Sistematika Pembahasan Skripsi.
BABU : BIOGRAFI INTELEKTUAL
A. K. H. Abdullah Gymnastiar
1. Riwayat Hidup.
2. Karier Intelektual.
28 Ibid, H im 61
14
3. Lingkup Sosial.
A. H. Muhammad Arifm Ilham
L Riwayat Hidup.
2. Karier Intelektual.
3. Lingkup Sosial.
BAB III : KAJIAN AYAT-AYAT AL-QUR’AN YANG BERKAITAN
DENGAN MANAJEMEN QOLBU
A. Hakikat Qalbu
B. Ayat-ayat mengenai Qolbu
C. Manajemen menurut K. H. Abdullah Gymnastiar
D. Manajemen menurut H. Muhammad Arifin Ilham.
BAB IV : ANALISIS KOMPARATIF MANAJEMEN QOLBU
(Menurut K. H. Abdullah Gymnastiar dan Ustadz Muhammad
Arifin Ilham).
A Metodologi Pemikiran K. H. Abdullah Gymnastiar.
B. Metodologi Pemikiran H. Muhammad Arifin Ilham
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
C. Penutup
BAB II
BABII
BIOGRAFI INTELEKTUAL
A. K. H. Abdullah Gymnastiar.
1. Riwayat Hidup.
Kajian-kajian tentang kyai menunjukkan bahwa seorang kyai
merupakan kelompok elit dari masyarakat, baik dari segi pemahaman
keagamaan, dari segi sosial ekonomi, ataupun faktor keturunan. K. H.
Abdullah Gymnastiar dalam fokus tulisan ini bukanlah termasuk
perspektif di atas. Dia bukan dari kelompok elit sosial, ekonomi, atau
bukan berasal dari keluarga kyai, yang memiliki jenjang pendidikan di
pesantren atau memiliki warisan pesantren. Untuk lebih jauh
bagaimana sosok K. H. Abdullah Gymnastiar, dalam tulisan ini akan
dideskripsikan peijalanan hidupnya. K. H. Abdullah Gymnastiar lahir
pada tanggal 29 Januari tahun 1962 di Bandung Dia adalah putra
tertua dari empat bersaudara pasangan Letkol H. Engkus Kuswara dan
Ny. Hj. Yeti Rohayati. Saudara kandung lainnya adalah Abdurrahman
Yuri, Agung Gun Martin (Aim.), dan Fatimah Genstreed. K. H.
Abdullah Gymnastiar lahir dari sebuah keluarga yang dikenal religius
dan disiplin. Meskipun religius, metode pendidikan agama yang
ditanamkan orang tuanya dalam keluarga seperti yang diterapkan
keluarga lain pada umumnya.1 Akan tetapi, disiplin ketat namun
demokratis telah menjadi bagian dari pola hidupnya sejak kecil, karena
1 Herwono, M. Deden Ridwan, A a Gym dan Fenomena Daarut Tauhiid, Mizan Pustaka, Bandung. 2003, Him. 20
15
16
ayahnya adalah seorang perwira angkatan darat Ayah K. H. Abdullah
Gymnastiar, H. Engkus Kuswara adalah alumni Universitas Padjajaran
(UNPAD) Bandung. Sebelum masuk militer, menjadi guru olahraga di
SPO (Sekolah Pendidikan Olahraga). Ia dikenal sebagai seorang
pekeija keras dan jujur. Sebagai pendidik dan seorang tentara, ia
mendidik anak-anaknya sejak kecil dengan disiplin yang ketat. Adapun
ibunya, selain sibuk sebagai ibu rumah tangga, juga pandai berbisnis.
Dari mulai membuat es mambo sampai sebagai perantara jual beli
rumah, tanah, dan mobil. 2 Dua pola pendidikan inilah yang membawa
pengaruh besar terhadap kehidupan K. H. Abdullah Gymnastiar
selanjurnya. Nama K. H. Abdullah Gymnastiar sebenarnya adalah Y an
Gymnastiar. Y an diambil dari Januari sebagi bulan kelahirannya,
sedangkan Gymnastiar diambil dari kata gymnastik (senam). Sebab
ayahnya kala itu senang dengan jenis olahraga ini.3 Kemudian nama
Abdullah diberikan ketika menunaikan ibadah haji bersama ibunya
tahun 1987 oleh imam Masjidil Haram. Namun K. H. Abdullah
Gymnastiar lebih popular dipanggil Aa Gym, karena sebagian
jamaahnya adalah kawula muda, akhirnya pimpinan pondok pesantren
Daarut Tauhid ini lebih akrab dipanggil Aa Gym (Aa dalam bahasa
sunda berarti "kakak") dengan maksud untuk lebih dekat dengan
masyarakat.
2 Dadang, M ajalah Jendela Keluarga. Edisi Spesial, Vol. 1, 2003, Him. 83 Abdullah Gy mnastiar, Aa Gym Apa Adanya Sebuah Oalbugra.fi, MQ Publishing,
Bandung, 2003, Him. 2
17
Latar belakang pendidikan formal Aa Gym apabila dikaitkan
dengan keberadaan sebagai seorang ulama tampak cukup unik, diawali
dari taman kanak-kanak (TK) Sukarasa III KPAD Bandung.
Selanjutnya dia masuk di Sekolah Dasar (SD), pada saat itu dia sudah
mulai suka beijualan. Dalam hal belajar sejak TK dan SD Aa Gym
telah biasa meraih penghargaan sebagai juara kelas. Setelah
menamatkan SD, dia melanjutkan di Sekolah Menengah Pertama
(SMP) 12 Setia Budi Bandung. Belajar dan berdagang adalah kegiatan
yang tidak pernah ditinggalkan. Dalam bidang pendidikan, dia
memperoleh prestasi yang cukup baik, yaitu lulus SMP dengan
predikat lulusan terbaik. Uti Utiamah (Guru Aa Gym di SMP)
mengungkapkan:
"Gym orangnya rajin dan supel dengan teman-temanya Dia juga pintar dalam pelajaran bahasa, al-jabr dan ilmu ukur. Begitu juga dalam bidang olah raga. Di kelas tiga dia aktif mengikuti olah raga bela diri sampai akhirnya menjadi pelatih karate di sekolah. Selain itu, dia juga menonjol dalam bidang kepemimpinan. Dia pernah menjadi KM (Ketua Murid) dan aktif di OSIS. Yang menarik, dia tidak malu untuk beijualan kepada teman-teman dan guru-gurunya.4
Setelah menyelesaikan sekolah di SMP, dia melanjutkan ke
Sekolah Menengah Atas (SMA) 5 Bandung, kemudian dilanjutkannya
kuliah di Pendidikan Ahli Administrasi Perusahaan (PAAP)
Universitas Padjajaran. Selepas PAAP, dia masuk ke Akademi Teknik
Jendral Ahmad Yani (ATA sekarang UNJANi). Sehingga menjadi
saijana muda, dengan gelar Bachelor O f Electrical Enginering. Selama
4 Abdullah Gymnastiar. Op. Cit. Him. 15
18
dalam perkuliahan Aa Gym aktif dalam berbagai organisasi
intrakampus, pernah menjabat ketua senat mahasiswa (BEM).
Komandan Resimen Mahasiswa (MENWA) dan aktif mengikuti
kegiatan yang diadakan oleh Mahasiswa Pecinta Alam (MAPALA).
2. Karier Intelektual.
Aa Gym memulai karier syiar Islamnya sejak 1987 dalam sebuah
wadah KMIW (Keluarga Mahasiswa Islam Wiraswasta), dalam format
yang cukup sederhana yaitu sebuah majelis zikir yang pada akhirnya
pada September 1990 didirikanlah secara resmi Yayasan Pondok
Daarut Tauhid di jalan Geger Kaling Girang Bandung. Pada tahun
1980-an tempat ini dikenal dengan "Gerlong" tempat pusatnya
penyakit masyarakat, seperti perjudian dan minum-minuman keras.
Maka pada 7 Oktober 1999 diadakan sebuah Tabligh Akbar di Masjid
Agung Bandung yang diprakasai oleh Aa Gym dengan target
pengunjungnya adalah para penjudi, peminum-minuman keras dan
pelacur yang berpraktik di Kota Bandung. Kemudian, pada 5
Desember 1999 digelar gerakan aksi moral yang dinamakan FMBB
(Forum Masyarakat Bandung Bersatu) yang beranggotakan berbagai
ormas, pesantren, LDK, dan LSM. Forum ini bergerak dalam kegiatan
dakwah untuk meningkatkan citra Bandung dari tempat-tempat
maksiat dan berbagai bentuk penyakit masyarakat. Aa Gym dalam
perjalanan dakwahnya mengalami lima kali pergantian Presiden, dari
masa pemerintahan Habibi sampai sekarang ini yaitu pemerintahan
19
Susilo Bambang Yutjoyono. Dari pergantian presiden-presiden, bangsa
ini mengalami problema yaitu krisis moneter hingga berujung
reformasi, krisis multidimensional yang berpangkal pada krisis moral
yang melanda sebagian masyarakat, dari masyarakat kecil sampai
pejabat negara. j
Aa Gym penggagas GEMA NUSA ini dikagumi hampir oleh
semua lapisan masyarakat, remaja, ibu rumah tangga, eksekutif, hingga
politisi dan pejabat negara. Dakwahnya disiarkan di beberapa televisi
dan radio di berbagai kota. Ceramahnya dibukukan atau berbentuk pita
kaset dan VCD. Selain di bidang dakwah juga sukses di dunia usaha
yang beromset miliaran rupiah. Bisnis yang dikelola berupa pasar
swalayan, warung telekomunikasi, penerbitan buku, tabloit, stasiun
radio, pembuatan kaset dan VCD. Adapun karya-karya intelektual Aa
Gym adalah sebagai berikut:
a. Menjadi Muslim Prestatif
b. Meraih Bening Hati dengan Manajemen Qolbu
c. Meredam Gelisah Hati
d. Nasihat Untuk Bangsa (Khutbah Arafah)
e. Taubat
f. Tanda-tanda Ikhlas
g. Syukur Pengundang Nikmat
h. Kiat Praktis Manajemen Waktu
i. Manajemen Diri
j. 4 Visi Membangun Keluarga
k. Indahnya Keadilan
L Indahnya Ramah
m. 5 S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun)
n. Menggapai Hidup Berkah
o. Indahnya Kasih Sayang
p. Indahnya Kesabaran
q. Diam Itu Emas
r. Kekuatan Doa
s. Makrifatullah
t. Adab Sakit
u. Mengatasi Minder
v. Menuju Keluarga Sakinah
w. Seni Menata Hati dalam Bergaul
x. Mengatasi Cinta Dunia
y. Indahnya Hidup Merdeka
z. Mengatasi Penyakit Hati
aa. Aa Gyn Apa Adanya Sebuah Qolbugrafi
bb. 5 Tipe Karyawan dan Pejabat
cc. Kiat Membentuk Pribadi Sukses
dd. Mengatasi Kecemasan
ee. Demi Masa
ff. Jagalah Hati For Beginners
21
3.
gg. Refleksi Manajeipen Qqlbu
hh. Refleksi Aa Gyinj) Sebuah Nasehat KecilI
ii. Bangkit Manajenpn Qolbu untuk Meraih Suksesj
jj. Amanah Manajemen Qolbu untuk Kepemimpinan
kk. Sakinah Manajenjen Qolbu untuk Keluarga
11. Malu jadi Benali^
mm. Etika Bisnis MQ
nn. 100 Nasihat Kepemimpinan Aa Gym
oo. Aku Bisa Manajemen Qolbu untuk Melejitkan Potensi.
Gambaran di atas menunjukkan karier intelektual Aa Gym
melesai sukses yang mempunyai komitmen zikir, fikir dan ihtiar,
sehingga menjadikannya sebagai seorang ulama yang moderat,
mempunyai strategi dakwah yang berbeda dan inovatif. Menghasilkan
karya-karya baru yang berbeda dengan tokoh Islam Indonesia di masa
lalu dan masa kini.5
Lingkup Sosial.
Dari pernikahannya dengan Ninih Muthmainnah Muhsin, cucu
K. R Muhammad Tasdiqin (Pengasuh Pondok Pesantren Kalangsari
Cijulang, Ciamis Selatan) Allah SWT mengaruniakan tujuh anak,
yakni Ghaida Tsuraya, Muhammad Ghazi Al Ghifari, Ghina Raudhatul
Jannah, Ghitsa Zahir^ Shofa, Ghefira Nur Fatimah, Ghaza Muhammad
Al Ghazali, dan Gheriya Rahima. Anak-anaknya tersebut juga dididik
5 Yudi Pramuko, A a Gym W ajah Sejuk Islam A sia, Taj Mahal, Jakarta, 2003, Him. 49
22
dengan penuh disiplin dan relegius, tetapi tetap dalam suasana
demokratis. Dalam lingkungan keluarga, Aa Gym berusaha
menciptakan suasana yang bersahaja dan egaliter agar istri serta anak-
anaknya dapat mengoreksi dirinya secara terbuka dan ikhlas. Aa Gym
dalam perjalanan dakwahnya mengalami lima kali kepemimpinan.
Orde baru yang dirobohkan oleh reformasi dan dalam pemilu 2004
dimenangkan oleh Susilo Bambang Yudovono periode 2005-2009.
Pada masa-masa ini mendalami berbagai problema, krisis moneter
sejak 1997 hingga berujung reformasi, krisis mulitidimensional yang
berpangkal pada krisis moral yang melanda sebagian masyarakat, dari
masyarakat kecil, pelaksana ekonomi, pendidik, hingga pejabat negara.
Pada masa ini pula banyak teijadi peristiwa yang agak meretakkan
integritas bangsa, kasus Aceh (GAM), Maluku (RMS), Poso Sulawesi
Tengah (SARA), dan terorisme yang mengancam di berbagai Kota di
Indonesia. Dalam petyiilu 2Q04, nama Aa Gym cukup populer menjadi
kandidat calon presiden dalam sejumlah poling di media massa.
Kendati demikian Aa Gym tetap dikenal sebagai sosok dai independen,
baik dari kekuatan politik maupun ekonomi. Satu-satunya yang
dilakukan adalah berkunjung ke daerah konflik poso berhadapan
dengan jamaah Islam dan kristen, berceramah di Masjid Agung
Darussalam. Tingginya keinginan masyarakat menempatkan Aa Gym
sebagai calon presiden dalam sejumlah poling barangkali dimaksudkan
untuk menutupi sisi ruang kosong yang disisakan sejumlah kandidat
23
yang telah menunjukkan ambisinya merebut kursi kepresidenan. Aa
Gym penggagas Gema Nusa ini dikagumi hampir oleh semua lapisan
masyarakat, remaja, ibu rumah tangga, eksekutif, hingga politisi, dan
pejabat negara. Dakwahnya dibukukan atau berbentuk pita kaset dan
VCD. Selain di bidang dakwah Aa Gym juga sukses di dunia usaha
yang beromset miliaran rupiah. Bisnis yang dikelola berupa pasar
swalayan, warung telekomunikasi, penerbitan buku, tabloit, stasiun
radio, pembuatan kaset dan VCD. 6
B. H. Muhammad Arifin Ilham
1. Riwayat Hidup.
a. Terlahir dari Tradisi Muhammadiyah.
Muhammad Arifin Ilham lahir pada tanggal 6 juni 1969, anak
dari pasangan Ilham Maroljuki (Abah 62 Tahun) dan Noor Hayati
(Mama 55 Tahun). Peijalanan hidup Arifin senantiasa diikuti dan
diperhatikan oleh kedua orang tuanya, terutama mama sebagai
pengasuh dan ibu rumah tangga. Sedangkan abah sibuk oleh
pekeijaan dan pada saat-saat tertentu saja bercengkrama dengan
Arifin. Pendidikan agama Arifin banyak dibentuk oleh lingkungan
dan sekolah. Pendidikan dasar Arifin di sekolah dasar
Muhammadiyah Banjar Masin. Untuk menambah pengatahuan
agama Arifin ditiipkan abahnya setiap sore di masjid Al-jihad yang
dikelola oleh pimpinan Muhammadiyah setempat, dimana abahnya
6 Triyono, Konsep Manajemen Qolbu dalam Moral Masyarakat, 2005, Him. 27-29
24
sebagai bendahara masjid tersebut. Secara otomatis Arifin ketika
kecil banyak menerima tradisi keagamaan muhammadiyah yang
rasional dan puritan. Tradisi keagamaan kaum modernis ini, sangat
mempengaruhi pola piker dan tindakan Arifin. Selepas dari sekolah
dasar, Arifin ippn melanjutkan pendidikannya ke pesantren.
Kemudian abahnya mengajak Arifin kebebrapa pesantren yang ada
di Kalimantan, {api arifin menolak karena pesantren tersebut
bercorak tradisipnal. Yang pada akhirnya Arifin didampingi
mamanya di Jakarta dan langsung mencari informasi tentang
beberapa lokasi pesantren modem sehingga sampailah Arifin di
pesantren Darunnajah di kawasan Jakarta Selatan. Arifin langsung
berminat menjadi santri. Karena sesuai dengan kategori pesantren
modem yang dia ajukan. Walaupun Darunnajah merupakan
pesantren modem yang netral, dalam arti tidak berpihak pada
tradisi keagamaan tertentu. Namun, justru karena kemodemannya
itulah pola pikir keagamaan Arifin yang dibentuk oleh
Muhammadiyah serasa mendapat tempat yang nyaman untuk
bersemai. Setiap pulang liburan, dia selalu mengisi beberapa acara
pesantren kilat atau kegiatan keagamaan remaja lainnya,
b. Watak dan Akhlak.
Berdasarkan pernyataan orang tuanya serta orang lain, ada
beberapa watak dan perilaku Arifin yang konsisten dan konsekuen
dilakukan. Di antara watak dan ahlak tersebut adalah :
25
1) . Berkemauan keras.
Berdasarkan pernyataan mamanya, Arifin orangnya keras
dalam berkemauan, sehingga dia akan beijuang sekuat tenaga
untuk mewujudkan kemauannya. Seperti, ketika berkeinginan
untuk melanjutkan ke pesantren modem.
2) . Pekeija keras
Ketika masa-rpasa mahasiswa, Arifin enggan menerima
bantuan keuangan dari orang tuanya. Dia bekeija keras untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan menjadi kemet
angkutan umum, bahkan pernah menjadi pengamen, sampai
saat ini, Arifin terus melanjutkan tradisi sebagai pekeija dengan
membuka sebuah ruko di kawasan Depok dan menjadi salah
satu komisaris pada salah satu perusahaan travel dan logistic.
Sedangkan penghasilan dari ceramah dan dakwahnya selalu
disedekahkap dan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari ia
peroleh dari berbisnis.
3) . Dermawan.
Sejak kecil, menurut mamanya sifat dermawan Arifin
sudah kelihatan. Mamanya bercerita bahwa pada suatu hari ada
temannya yang tertarik dan suka pada baju Arifin yang baru
dibelikan. Sptelah temannya berterus terang, Arifin
memberikan |>aju tersebut, sampai saat ini, Arifin selalu
26
membiasakan bersedakah setiap hari sebagai zikir amaliyah
dari zikir tobatnya.
4) . Ihklas
Ihklas Ridalah inti dari ibadah. Tanpanya ibadah tidak
akan bemilaji di hadapan Allah SWT. Di antara hasil
pengamatan penulis terhadap cerminan atau refleksi keihklasanI
Arifin dalam berdakwah, dapat diterka dari tidak adanya tariff
yang dikenakan pada setiap ceramah dan zikirnya.
5) . Sederhana
Menurut Arifin memanfaatkan kemewahan dalam Islam
tidak dilarang. Tetapi, dia lebih memilih kesederhanaan karena
itu gaya hidyp para nabi dan sahabatnya. Di antaranya dua
rumah yang ^lia miliki, salah satunya merupakan hadiah dari
jamaahnya dpn dipergunakan tamu yang menginap untuk
mengikuti ac^ra zikir keesokan harinya.
6) . Rendah Hati
Dalam ^etiap kesempatan dia selalu mengatakan bahwa di
majlis Az-Zi^ra yang dipimpinnya, dia tidak berkedudukan
sebagai mursyid atau guru. Dia selalu menegaskan, Arifin sama
kedudukanny^ seperti jamaah lain yang masih butuh belajar.
27
7). Teibuka untuk Dikritik
Dia selalu bersikap ramah, terbuka dan senang menerima
kritik setajam apa pun, karena baginya kritik itu bisa
mengingatkan ejan memacu untuk terus belajar.
2. Karier Intelektual,
a. Pengalaman
1), Rihlah Ilmiah
Perjalanan thalahul 'ilmi da'i muda mulai di SD
Muhammadiyah dan masjid Al-Jihad yang berkultur
Muhammadiyah. Dari sinilah dasar ilmu keagamaan di peroleh
sekaligus membentak watak Arifin yang cenderung rasional.
Kecenderungan tersebut baru dapat diimbangi pada saat
menemukan zikir tobat ini. Setelah tamat dari SD, Arifin
melanjutkan sekolahnya ke pesantren Darunnajah Jakarta
(1983-1987). Di pesantren modem inilah bakat dakwah dengan
retorikanya mulai terbentuk. Di pesantren ini Arifin juga
dikenal sebagai seorang santri yang banyak meraih prestasi.
Karena banyaknya prestasi yang diraih, telah menimbulkan
kecemburuan pada sebagian teman-temannya. Ada yang
mengekspresjkan dengan persaingan sehat, namun ada pula
yang menumpahkan rasa kecemburuan dengan main kasar.
Pada suatu malam di dalam lingkungan pondok Arifin
dikeroyok sampai babak belur hingga hams dijahit mulutnya.
28
Dari kejadian inilah, Arifin memilih untuk keluar dari
Darunnajah, karena tidak ada satu pun temannya yang mau
mengakui perbuatannya. Selanjutnya Arifin menyelesaikan
tingkat Aliy^h (SMjLJ) dan melanjutkan ke Jurusan Hubungan
Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Nasional (UNAS)
2) . Dunia Aktivis
Pada waktu kuliah dia banyak aktif di berbagai kegiatan
kemahasiswaan dan kepemudaan. Salah satu organisasi yang ia
geluti ialah fjimpunan Mahasiswa Islam (HMI)
3) . KarirDakwaji
Bakat Arifin sebagai seorang da'i sudah terlihat sejak
menjadi santai di pesantren Darunnajah. Hal ini dia buktikan
ketika mengikuti perlombaan pidato atau pun ketika mengisi
acara-acara pengajian. Karir sebagai seorang da'i ini mulai
menanjak semenjak dia selalu mengisi pidato pendahuluan
sebelum K. R Zamudin MZ. Bahkan Arifin sempat menjuarai
lomba pidato bahasa inggris tingkat ASEAN,
b. Harapan dan Cita-cita.
Harapan Arifin yang Paling besar untuk umat Islam ialah
teijalinnya ukhuwah Islamiah dan tegaknya syariat Allah SWT.
Sedangkan mengenai kerinduannya akan tegaknya syariat Allah,
menurut Arifin tperupakan sunnatullah Sebab, ketika kemaksiatan
29
dan kezaliman sudah merajalela tidak ada solusi yang paling baik
selain syariat Alkih SWT. Berkaitan dengan istilah yang digunakan
yakni syariat Al^ah SWT bukannya syariat Islam, menurut Arifin
karena istilah yang kedua lebih kental muatan politisnya dan
cenderung dicurigai oleh pihak yang sudah terlanjur salah paham
terhadap istilah tersebut. Kesalahpahaman ini terjadi pada sebagian
pihak muslim dan juga nonmuslim. Sebagian umat Islam
menganggap baljwa syariat Islam merupakan penegakan hudud,
seperti potong tangan, cambuk, qishas, dan lain-lain. Sedangkan
orang nonmuslirp memahaminya sebagai pembentukan Negara
Islam. Untuk itu Arifin cenderung menghindari penggunaan istilah
yang sering disalahpahami itu. Syariat Allah menurut Arifin adalah
jenjang dan tahapan evolusi untuk tegaknya Islam. Kepatuhan
terhadap hukurp Islam, menurut Arifin harus didahului oleh
kesadaran rahang dengan cara berzikir untuk mengolah rasa dan
meningkatkan amal ibadah harian. Apabila kesadaran ruhani ini
diteriaki atau diperintah untuk melaksanakan syariat Islam. Karena
hati setiap muslim maka orang tidak perlu lagi
syariat Islam akap secara otomatis menjadi kerinduan dan cita-citaI
orang untuk senantiasa berzikir.
3. Lingkup Sosial.
Menurut gam anya, Arifin mempunyai watak dan kemauan
yang cukup keras. Artinya apabila dia mempunyai keinginan, pasti
30
akan berusaha dengan keras dan sungguh-sungguh untuk
mewujudkannya. Arifin kecil sampai menginjak usia remaja
terbilang anak nakal. Namun menurut Abahnya kenakalan Arifi n
hal yang biasa pada diri anak-anak. Jadi, bukan kenakalan yang
macam-macam fiengan bahasa lain kenakalannya itu sebagai
bentuk kreatifitps masa anak-anak. Pada mulanya Abahnya
berharap, Arifin menjadi politisi yang bermoral karena dia merasa
prihatin dengan kelakuan dan penyimpangan para pejabat dan
politisi negeri ipi Padahal saat itu Arifin mendapat tawaran
beasiswa melanjutkan studi keluar negeri dalam ilmu agama.
Karena saran Abahnya Arifin untuk memilih menolak tawaran
beasiswa itu. Kipi Abahnya sangat bangga terhadap anak laki-laki
satu-satunya itu. Dia mampu membawa orang lain kepada alam
pencerahan spiritual. Bahkan Abahnya sendiri merasakan
pencerahan ruhapi dari zikir anaknya itu. Abah merasa yakin
bahwa zikir yan^ diajarkan Arifin sesuai dengan tuntunan Qur'an
dan sunah nabi ^uham m ad SAW.
Wahyuniartj Al-Waly adalah istri Arifin yang berasal dariI
Aceh, la merasa sangat beruntung dan dirahmati oleh Allah SWT
dengan mendapatkan suami yang senantiasa bersimpuh kepada
Tuhan sambil menangis di tengah malam. Mereka dikaruniai tiga
orang putra, Mujiammad Alfin Faiz, Muhammad Amr Az-Zikra,
dan Muhammad Azka Najhan. Istrinya sangat bersyukur atas
31
segala karunia, segala kebahagiaan yang didapatkan selama
mendapingi Arifm. Di mata istrinya, Arifm Ilham merupakan
sosok yang sangpt istimewa, penyayang, dan penuh cinta kasih.
Arifm sebagai spami maupun sebagai seorang da'i milik umat.
Sebagai istri searang da'i, mulanya ia sempat merasa cemburu
dengan waktu yang mesti dibagi suaminya untuk umat dan
keluarga. Ia merasa heran mengapa suaminya sangat tekun bangun
malam setiap hari untuk salat tahajud, zikir, dan menagis saat
berdo'a. perilaku-perilaku istimewa suaminya, ketaatan, dan
kesalehannya itu memberi bekas dan pengaruh yang luar biasa
pada istrinya, ^anyak yang berubah pada dirinya, terutama
peningkatan spiptualnya dan intensitasnya ibadah ritualnya
semakin berkualitas.
Sedangkan dari para sahabatnya mengatakan bahwa, Arifm
Ilham adalah sahabat yang banyak memberi ide pemikiran dan
keteladanan. Seb^b zikir yang dilakukan Arifm tidak sebatas ritual,
tapi sampai pada tataran zikir sosial, bahkan menyentuh aspek
ideologis. Dalam hal ini, Arifm sanggup menjelaskan kepada umat
bahwa zikir harus dipahami secara utuh dan komprehensif. Para
sahabat dan kadarnya pun sangat terkesan dengan ahklak Arifm
yang mudah bergaul dan selalu menghormati orang yang lebih tua.
Menurutnya dalam diri Arifm terhimpun berbagai ahklak mulia
32
sehingga pantaslah Arifin mampu memancarkan
kharismatiknya kepada orang banyak.7
7 Arifin Ilham, H akekai Zikir, Intuisi Press, Jakarta Timur, 2004, Him. 7-14
aura
BAB III
BAB m
KAJIAN AYAT-AYAT AL-QURAN YANG BERKAITAN DENGAN
MANAJEMEN QALBU
A. Hakikat Qalbu
Makna secara bahasa qalbu artinya bolak-balik yaitu kadang benar
kadang salah tergantung sistem nilai yang ditanamkan. Sementara dalam
Ensiklopedia Islam, qalbu merupakan salah satu daya dari dua daya yang
dipunyai oleh ruh. Daya I adalah daya pikir yang disebut akal yang berpusat
di kepala, sedang daya II adalah daya merasa yang disebut qalbu yang
berada di dada.1 2 Qalbu juga sering disebut hati nurani atau lubuk hati yang
paling dalam yang merupakan sarana terpenting dalam kehidupan yang
dikaruniakan Allah SWT kepada manusia. Qalbu juga merupakan tempat
bersemayamnya niat yakni yang menentukan nilai perbuatan seseorang
n
berharga atau sia-sia. Imam Al-Ghazali secara tegas melihat qalbu dari dua
aspek yaitu qalbu jasmani dan qalbu ruhani. Qalbu jasmani (yang bertubuh)
adalah daging sanubari yang berbentuk seperti jantung pisang yang terletak
di dalam dada sebelah kiri, sedangkan qalbu ruhani (yang abstrak) adalah
sesuatu yang bersifat halus dan bersifat ruhaniyah serta ketuhanan.3 Hati
yang halus itulah hakekat manusia yang mengetahui, mengerti, dan
mengenal diri manusia. Karena hati yang halus mempunyai kaitan dengan
hati yang jasmani. Dalam konteks potensi manusia, qalbu bukan sepotong
organ tubuh melainkan sebuah elemen atau sistem nurani (ruhani) manusia.
1 Abdullah Gymnastiar, Jagalah H ati. MQS Publishing, Bandung, 2004, Him. xvi2 Harun Nasution, E nsiklopedia Islam , IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 1992, Him. 7793 Imam Al-Ghazali, Ihya Ulumuddin, Terjemah As-Syifa, Semarang, 1993, Him. 582
33
34
Qalbu atau hati termasuk rahasia manusia yang merupakan anugerah Allah
SWT yang paling mulia. Hal ini kerana, dengan qalbu manusia mampu
beraktifitas sesuai dengan hal-hal yang dianjurkan atau dilarang oleh Allah
SWT.4 Qalbu berperan sebagai pemandu, pengotrol, dan pengendali semua
tingkah laku manusia yang merupakan sentral kebaikan dan kejahatan
manusia, namun pada hakekatnya cenderung pada kebaikan. Sentral
aktifitas manusia bukan ditentukan oleh badan yang sehat sebagaimana yang
dipahami oleh kebanyakan para ahli biologis. Potensi qalbu inilah, manusia
tidak hanya sekedar mengenal lingkungan fisik dan sosialnya melainkan
juga mampu mengenal lingkup spiritual ketuhanan dan nilai kehidupan
keagamaannya. Berpijak pada beberapa devinisi di atas, maka qalbu bisa
membawa manfaat juga mudzarat tergantung pada bagaimana kita
mengelolanya. Potensi hati antara seluruh organ tubuh manusia adalah ibarat
seorang raja yang mempunyai kendali dan semua yang akan diperbuat oleh
tentara ini akan ditentukan oleh perintah sang raja, sesuai kehendak dan
keinginannya.5 Imam Al-Ghazali dalam kitab Ikyd Ulumudin bagian
keajaiban qalbu di antara lain menyebutkan bahwa yang menjadi tentara
batin (yang tidak tampak) yaitu nafsu syahwat dan tentara yang dzahir (yang
tampak) yaitu anggota-anggota badan yang tersusun dari tanah, daging, urat,
darah, dan tulang.6 Kadang-kadang keduanya tunduk dan patuh pada qalbu,
sehingga dapat menolong untuk menempuh jalan yang benar. Sewaktu-
4 Muhaimin, Abdul Mujib, Pem ikiran Pendidikan Islam (K ajian P sikologis dan K erangka D asar O perasional), Trigenta Karya Bandung, 1993, Him. 38
5 Herwono, M. Deden Ridwan, A a Gym dan Fenom ena D aarut Tauhid, Mizan Pustaka, Bandung, 2003, Him. 43
6 imam Al-Ghozali, Op. C it, Him. 591
35
waktu keduanya dapat menguasai jiw a dan memperbudaknya sehingga bisa
menyimpang kejalan yang salah. Sebuah perbuatan tidak akan bisa
dijalankan dengan baik sebelum hati memberikan arahan niat dan tujuan
yang diinginkannya. Karena, hati inilah yang akan bertanggungjawab atas
kepemimpnannya. Usaha membenarkan dan meluruskan, mengoreksi
penyakit yang ada dan memberikan kontribusinya adalah sebaik-baiknya
ibadah kepada Allah SWT.
B. Kajian Ayat-ayat Al-Qur'an
Qur'an menurut pendapat yang paling kuat seperti yang dikemukakan
Drs. Subhi Al Sahih berarti "bacaan" asal kata qara'a. kata Al-Quran itu
berbentuk masdar dengan arti isim m aful yaitu maqru (dibaca). Di dalam
Al-Qur'an sendiri ada pemakaian kata Qur’an dalam sebagaimana terdapat
dalam Firman Allah SWT surat 75 Al- Qiyamah ayat 17-18 :
C / !9S. o \ \ \ n- /C \ ' ? iU> cJO y O /
"Sesungguhnya mengumpulkan Al-Quran (di dalam dadamu) dan bacaannya (pada lidahmu) itu adalah tanggungan kami (karena itu) jika kami telah membacakkanya, hendaklah kamu ikuti bacaannya".7
Adapun devinisi Al-Quran ialah kalam Allah SWT yang merupakan
mukjizat yang diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW dan
yang ditulis di mushaf dan diriwayatkan dengan mutawatir serta
membacanya adalah ibadah. Al-Quran menggunakan term qalbu dan fu'ad
7 Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Q uran dan Terjemahnya, Juz 21-30Percetakan dan Offset, Jakarta, 1967, Him. 999
36
, . - ' l^uL, a!11 c t y
"Melainkan orang yang datang kepada Allah dengan jiw a yang sejahtera"*
Dan firman Allah SWT surat Al-Isra (17) ayat 36 :
'^ JLHA AjC- (jlS
"Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati semuanya itu akan diminta pertanggungjawabannya".8 9
Al-Quran juga menggunakan kata shadr yang berarti dada atau depan
untuk menyebutkan suasana hati sebagai kesatuan psikologi. Sebagaimana
terdapat dalam Q.S. Al-Insyirah (93) Ayat 1 :
/ / - ✓ / c
"Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu"10
Al-Quran pun menggunakan term nafs untuk menyebut qalbu,
sebagaimana terdapat dalam Q.S. Al-Qiyamah ayat 2 :J s / .
y ^ 0 ^ , ’S /A-oi lii (jjiiiiij ^ k usi 'y j
"Dan Aku bersumpah demi jiwa yang amat menyesali dirinya sendiri".11
8 Hasbi Ash Shiddiegy. Tafsir A l-O uranul M adjid "A n-A nur", Bulan Bintang, Jakarta. 1965, Him. 93
9 Ibid. Him 42910 Departemen Agama Republik Indonesia, Op. C i/.. Him. 58011 Ibid. Him. 998~
37
i
Al-Qur-an mendefinisikan sifat-sifat hati sebagai berikut:
1. Hati yang menyuruh kepada kejahatan (ammarah)
Firman Allah dalam Surat Yusuf (12) ayat 53 :y. / / / ' S S
^ / • i V . '/ w/ C* # '© Cf-j 6 V ^
"Dan Aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan) karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Bahwasanya Tuhanku maha pengasih lagi maha kekal rahmat-Nya".12
Ayat di atas menyebutkan sifat hati menyuruh pada kejahatan
{ammarah). Memang jiw a manusia cenderung kepada syahwat-syahwat
kecuali yang terus mendidiknya. Maka ia akan berpindah dari menyuruh
pada kejahatan menuju kepada kebaikan. Oleh karena itu, hati akan
berubah tabiatnya yang menyuruh kepada kejahatan karena sering
dididik oleh pemilikinya dengan tabiat lainnya yaitu menyesali
perbuatan jahat yang jauh dari ridlo Allah SWT.
2. Hati yang menyesal {Al-lawwamah)
Firman Allah SWT dalam Surat Al-Qiyamah (72) ayat 2 :
' 'j'- * f y j * 'f /
"Dan Aku bersumpah dengan jiw a yang amat menyesali"13
Ayat ini menyebutkan hati yang menyesal {Al-lawwamah). Asy-
Syahid Sayyid Quttub berkata : jiw a yang menyesal {Lawwamah) yang
bangkit, siaga, takut, siap menghadapi musuh-musuh dari nafsu syahwat
12 Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Q uran dan Terjemahnya, Juz 11-20, Percetakan dan Offset, Jakarta, 1967, Him. 357
13 Ibid, Him. 580
38
yang mengintrospeksi qalbunya dan melekat sekelilingnya, sehingga
tampak jelas hakikat hawa nafsunya dan berhati-hati akan kelicikan
hatinya. Ialah hati mulia yang mengikuti Allah SWT sehingga sampai
mengingat-Nya, berbuat untuk hari kiamat kelak.14
3. Hati Yang Tenang (Muthmai 'nnah)
Firman Allah SWT dalam Surat Al-fajr ayat 27-30 :
"Hai jiw a yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridloi-Nya, maka masuklah kedalani jannah hamba-hamba-Ku dan masuklah kedai am surga-Ku".15
Dalam Tafsir Al-maghrabi dijelaskan bahwa yang dimaksud hati
mutmainnah adalah hati telah yakin kepada perkara hak dan tak ada lagi
perasaan syak dan telah berpegang teguh pada ketentuan-ketentuan
syariat. Sehingga tidak mudah terombang-ambingkan oleh nafsu
syahwat dari berbagai keinginan.16
4. Hati yang berubah-ubah (qalaba)
Firman Allah SWT dalam surat Asy-Syam (91) ayat 7-10 :
"Dan jiw a serta pengampunannya (ciptaan-Nya) maka Allah SWT mengilhamkan kepada jiw a itu (jalan kefasikan) dan ketaqwaan)
14 Abdul Hamid Al-Balali, M adrasah Pendidikan Jiw a, Gema Insani, Jakarta, 2003, Him.
15 Departemen Agama Republik Indonesia, Op. C it., Him. 105916 Ahmad Mustafa A l Maraghi, Tafsir M araghi Juz 30, Toko Putra, Semarang, Him. 331
19
39
sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiw a itu dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.
Dalam surat ini disebutkan kendala hati yang selalu berubah-ubah
ada kalanya bertambah fasik karena dididik dengan selalu berbuat
keburukan dan adakalanya bertambah taqwa karena selalu dididik
dengan selalu melakukan sesuatu yang baik.
5. Hati yang mampu melaksanakan tugas
Firman Allah SWT dalam Surat Al-Baqarah (1) ayat 286 :
"Allah SWT tidak memaksakan sesuatu kepada manusia kecuali sekuat tenaganya"18
Ayat ini menyebutkan hati yang mampu melaksanakan tugas.
Bahwa manusia diberi segala ujian dan cobaan sesuai dengan
kemampuannya sehingga manusia dapat mengambil hikmah di
dalamnya.
Sesuai dengan sifatnya yang dikaitkan dengan hidup dan mati, hati
terbagi menjadi tiga jenis utama yaitu Qalbun Salim (hati yang selamat),
Qalbun M amd (hati yang sakit), dan qalbun mayyid (hati yang mati).
1. Qalbun Salim
Firman Allah dalam surat Asy-Syu'ara ayat 88-89 :
17 Departemen Agama Republik Indonesia, Op. C it., Him. 1064Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Quran dan Terjemahnya, Juz 1-10,
Percetakan dan Offset, Jakarta, 1967, Him. 7
40
"(Yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna kecuali orang-orang menghadap Allah SWT dengan hati yang bersih".19
Hati yang bersih dapat diartikan hati yang jauh dari larangan
Allah SWT dan dekat dengan perintah Allah SWT.
2. Qabun Marrid
Firman Allah dalam surat Al-Hajj (22) ayat 52-53 :
"Dan kami tidak mengutus sebelum kamu seorang rasulpun dan tak pula seorang nabi, melainkan apabila ia mempunyai sesuatu keinginan setan pun memasukkan godaan-godaan terhadap keinginan itu. Allah SWT maha mengetahui ayat-ayat-Nya. Agar Dia menjadikan apa yang dimasukkan oleh setan itu sebagai cobaan bagi orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan kasar hatinya dan sesungguhnya orang-orang yang sakit itu benar-benar dalam permusuhan yang sangat20
3. Qalbun Mayyid
Firman Allah SWT dalam surat Al-MuthafYifin (83) ayat 12-15:
U %•— s' " S _ ' / .
Dan tak ada seorangpun yang mendustakan itu melainkan orang yang melanggar batas lagi berdosa. Apabila dibacakan kepadanya ayat kami dia mengatakan : dengan orang-orang purbakala Sebenarnya apa yang telah mereka kerjakan itu menjadi karat bagi hati mereka (telah menutupi hati mereka apa yang selalu mereka kerjakan).
19Departemen Agama Republik Indonesia, Op. C it., Him. 58020 Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Quran dan Terjemahmu Juz 1-30, Jakarta.
1994, Him. 519-520
41
C. Konsep MQ menurut K. H. Abdullah Gymnastiar
MQ terkait dengan akhlak sedangkan inti dari akhlak terletak pada
qalbu atau hati nurani. Kategori MQ akhlak kepada Allah SWT seperti
sabar, ikhlas, berkata jujur, dan dapat dipercaya, adapun akhlak kepada
sesama manusia seperti senyum, bersikap sopan santun, ramah, salam, dan
tidak menyakiti perasaan orang lain. Hal ini bisa diwujudkan dengan upaya
perbaikan akhlak seperti mengelola, menata, dan mengatur serta meluruskan
dan membersihkan hati melalui intropeksi diri, evaluasi diri, mulai dari diri
sendiri, keteladanan, pembiasaan diri, latihan dan lain-lain. Oleh karena itu,
Aa Gym mendefinisikan langkah-langkah untuk mengelola hati sebagai
berikut:
1. Langkah Pertama : Pengenalan Diri
Ikhtiar pembersihan hati harus dimulai dengan upaya memahami
diri. Tanpa pemahaman dan pengenalan yang mendalam akan mustahil
terhindar dari kotoran hati. Seseorang yang mampu mengendalikan
emosinya adalah orang yang bisa memahami dirinya. Sehingga dapat
mengendalikan diri begitu mengenalnya secara mendalam. Dan kunci
diri terletak pada hati, yang dimulai dari kedalaman qalbu atau nurani
melalui perenungan hati. Proses introspeksi diri bisa beijalan efektif
apabila mampu menata suasana hati, karena yang bisa menolong
adalah dirinya sendiri,
a. Mencermati potensi diri
42
Setiap manusia memiliki potensi yang berbeda-beda. Potensi
itu berupa sarana-sarana yang ada di dalam diri seseorang yang
berfungsi untuk mengembangkan dan memperbaiki diri hanya
dengan memiliki niat untuk terus memperbaiki dirilah potensi yang
merupakan anugerah Allah SWT itu akan menuju kepada-Nya.
b. Menfokuskan pada diri sendiri
Kebaikan bisa dicontohkan atau ditularkan kepada orang lain.
Namun, kebaikan akan menjadi lebih efektif merasuk pada diri
manakala berpangkal pada diri sendiri.
c. Mengubah persepsi
Persepsi inilah yang akan senantiasa menghidupkan motivasi
dan keinginan menjadi manusia berprestasi.
2. Langkah Kedua : Pembersihan Hati
Pembersihan hati juga sering disebut dengan tazkiyatun nafs
(mensucikan hati). Dalam konsep Aa Gym pembersihan hati adalah
salah satu bagian dari MQ menurutnya ada lima tahap :
a. Tekad yang kuat dan konsisten
Upaya membersihkan hati, memahami diri, dan memperbaiki
diri yang dilakukan setiap hari memerlukan tekad kuat dan
konsisten yang harus terus dinyalakan. Hanya dengan tekad yang
kuat dan konsisten dalam menjalankan perbaikan diri lewat
pembersihan hati akan tercapai. Sebab ada kemungkinan orang
43
tidak berhasil menjalankan suatu perbaikan karena tidak mau atau
tidak ada tekad yang kuat untuk menjalankannya/1
b. Ilmu memahami diri
Dalam pembersihan hati diperlukan pemahaman diri.
Mencari kekurangan yang ada pada diri dan mencari berapa
kemampuan yang dimiliki, sehingga kekurangan yang ada pada
diri dapat terus diperbaiki.
c. Rajin mengevaluasi diri
Dalam konsep manajemen waktu ada istilah pemetaan dan
pembagian. Jika hidup dalam 24 jam sehari tentu bisa memetakan
waktu setiap jam, setiap menit, bahkan setiap detiknya. Hanya saja
manusia tidak disadarkan hal itu dan dirinya lebih-lebih tidak
menyediakan waktu untuk mengevaluasi d ir i /4
d. Membiarkan orang lain menilai diri
Pembersihan hati adalah upaya membuka diri terhadap kritik
yang datang dari luar diri sendiri. Di sinilah seseorang bisa
mempraktekkan kebesaran hati yang dimilikinya. Ia akan dengan
lapang dada menerima ketidaksenangan dan keraguan orang lain
terhadap dirinya.
e. Bercermin pada perilaku orang lain
21 Herwono, M. Deden Ridwan, Op. C it., Him. 23522 Ibid, Him. 237
44
Yaitu mengambil hikmah dari setiap sifat-sifat orang lain,
Sehingga akan bermanfaat sebagai cermin diri.0
3. Langkah ketiga : Pengendalian Diri
Pengendalian diri adalah fardlu 'ain sifatnya jihadun naf s yang
merupakan prioritas utama. Bahkan hal ini ditegaskan oleh Rasulullah
SAW bahwa jihad akbar adalah jihad melawan diri sendiri (hawa
nafsu)/* Oleh karena itu, pengendalian diri harus diperlukan
keterampilan khusus sebagai berkut:
a. Mengelola perasaan
Perasaan bersumber dari dalam diri sendiri, bukan dari orang
lain. Perasaan ini jika tidak dikendalikan akan menjadi amratul
qulub (penyakit hati). Sehingga diperlukan pengelolaan yang
khusus.
1). Kiat menahan amarah
orang yang dapat menahan perasaan amarahnya dan tidak
mau melampiaskannya, sekalipun itu bisa saja dilakukan.
Sebenarnya, ia termasuk orang yang kuat. Karena, orang yang
kuat bukanlah fisiknya tetapi orang yang mampu menahan
dirinya ketika marah/" Dan rasa marah itu bisa dikontrol jika
menyakini bahwa hal itu tidak berguna sama sekali/6
23 Abdullah Gymnastiar, Bangkit M anajemen Q albu Untuk M eraih Sukses, MQS :d?iishing, Bandung, 2004, Him. 18
24 Ibid, Him. 23ZJ Abdullah Gymnastiar, M eraih H ati Bening D engan M anajem en Qalbu, Gema Insani,
Jakarta, 2002, Him. 118
26 Ibid, Him. 116
45
2) . Kiat menahan ucapan
Kualitas dari seseorang bisa diukur dari kemampuannya
menjaga lidah. Orang-orang yang beriman tentu akan berhati-
hati dalm menggunakan lidahnya.
3) . Kiat menahan pandangan
Mata atau pandangan ibarat kamera yang bisa merekam
setiap obyek dan tersimpan. Sehingga yang disimpan itu kotor
maka akan dapat mengotori hati. Tutur Aa Gym :
"Barang siapa yang ketika di dunia ini tidak mahir daiair. menahan pandangan gemar melihat hal-hal yang diharamkan oleh Allah SWT, maka jangan terlalu berharap memiliki hati yang bersih. Umar bin Khotob pernah berujar : lebih baik aku beijalan di belakang singa dari pada beijalan di belakang wanita.2'
4) . Kiat menahan pendengaran
Mengelola pandangan juga dapat membersihkan hati.
Namun, ketika diabaikan sehingga menerima masukan yang
tidak pantas didengar akhirnya hati menjadi kotor dan tidak
tenang. Allah SWT telah memberikan kepada manusia
tuntunan yang terbaik yaitu pendengaran menjadi media untuk
membersihkan hati.
5) . Kiat menahan makan
Pada hakekatnya makan bagi seorang hamba Allah adalah
dengan menjaga kesehatan tubuhnya dan menikmati dengan
rasa syukur. Jangan sampai makan dapat menurunkan kualitas
27 Ibid, Him. 36
46
iman, seperti tidak sanggup bertahajud dan tidak khusuk dalam
ibadah.
b. Mengelola stres
Kegelisahan dan kecemasan adalah keadaan tidak
mengenakkan yang bisa dialami oleh semua orang. Namun orang
yang bisa tawakal menerimanya, maka ia semakin dekat pada
Allah SWT dan bisa menjaga hati dari sifat su'udzan kepada Allah
SWT. Stres berhubungan dengan suasana fisik adapun yang
berhubungan dengan kejiwaan biasa disebut depresi.28 Masalah ini
dapat dikendalikan dengan beberapa upaya :
1) . Mendekatkan diri kepada Allah SWT
2) . Kesiapan dan keridloan hati kepada Allah SWT
3) . Menjaga ketenangan hati
4) . Bisa mengambil hikmah dari semua kesulitan dan cobaan.29
c. Mengelola waktu
Kiat praktis dalam mengelola waktu yaitu sebagi berikut:
1) . Membiasakan tertib dan teratur
2) . Selalu merencanakan sesuatu yang hendak dikerjakan
3) . Membiasakan dengan data dan informasi yang akurat
4) . Menyediakan perangkat yang memadai
5) . Tidak menunda dan mengulur waktu
6) . Selalu tepat waktu
28 Ibid, Him. 4729 Ibid, Him. 52-54
47
7) . Membiasakan cek dan ricek
8) . Mewaspadai pencuri waktu.30
d. Berempati
Merupakan kemampuan dan keinginan untuk mersakan apa
yang orang lain rasakan. Termasuk bagian dan kemampuan
mengelola hati dan diperlukan kebersihan serta ketulusan hati.
Tanpa ini semua niscaya sulit seseorang untuk berempati.
e. Berkomunikasi dan bergaul
Berkomunikasi dan bergaul ada seninya, berasal dari
pengendalian diri. Ketika berkomunikasi dan bergaul harus
dipersiapkan hati yang bersih dan tulus. Seperti yang disebutkan
sebelumnya bahwa gambaran suasana hati bisa menjadi gambaran
nyata dan eksplisit fisik. Untuk itu orang yang ingin berhasil dalam
bergaul harus menata hatinya sehingga ia menunjukkan tiga
gambaran fisik yang baik.
1) . Tidak menjadi ancaman bagi orang lain
2) . Dapat menyenangkan orang lain
3) . Bermanfat bagi orang lain.31
4. Langkah Keem pat: Pengembangan Diri
Pengembangan diri diawali pula dari hati yaitu pengenalan diri
dan pembersihan hati, karena tanpa hai itu upaya pengembangan diri
hanya akan menjadi teori yaitu dalam hati hanya akan tumbuh konsep
30 Abdullah Gymnastiar, K ia t P raktis M anajem en Waktu, MQS Pustaka Grafika, Bandung, 2001, Him. 9
31 Ibid, Him. 82
48
pengembangan diri tetapi tidak berkembang dalam bentuk perilaku.
Upaya pengembangan diri :
a. Membina kepercayaan diri
Percaya diri adalah lawan dari rendah diri. Perasaan rendah
diri akan menjadi sesuatu yang berharga manakala di hadapan
Allah SWT.
b. Membangun kredibilitas dan kapabilitas
Kepercayaan adalah inti dari hubungan antara sesama
manusia. Seseorang yang telah memperoleh kepercayaan dari
banyak orang sangat dimungkinkan memperoleh kesuksesan dalam
karier kehidupannya.
1) . Menebarkan kejujuran yang terbukti dan teruji
2) . Menggalang kecakapan
3) . Mengembangkan kreasi dan inovasi
c. Menjadi pribadi unggul
Unggul juga sering disebut dengan prestasi. Prestasi bisa
dipetakan menjadi format tiga K (Q ):
1) . Kecepatan (quick)
2) . Kualitas (quality)
3) . Kuantitas (quatity)
Untuk menjadi pribadi unggul bermula dari ramah hati yaitu:
1) . Harus mempunyai kemampuan mengoreksi sikap mental
2) . Harus berada pada sistem lingkungan dan sistem yang kondusif
49
3). Sering menjalankan silaturahmi
5. Ma'rifatullah
Adalah sebagai pilar utama dalam hidup yang harus dibangun
oleh seorang muslim untuk menggapai cinta kepada Allah SWT.
a. Jalan menuju kepada Allah SWT
Nikmat yang paling besar adalah berusaha untuk mengenal
Allah SWT. Dengan menjalankan aktivitas sehari-hari sesuai
ketentuan dan diridloi Allah SWT.
b. Kecerdasan ruhaniyah
Kecerdasan ruhaniyah merupakan anugerah Allah SWT
kepada hamba-hamba-Nya yang telah mendekatkan diri kepada-
Nya. Ciri-ciri orang yang dianugerahi ruhaniyah yaitu :
1) . Mengalami perubahan yang dasyat
2) . Menjadi orang yang merdeka
3) . Tidak merasa sepi
4) . Menjadi optimis
5) . Memiliki akhlak ynag baik.3'"
D. Konsep MQ menurut H. Muhammad Arifin Ilham
1. Persiapan menuju pintu gerbang zikir
Segala tindakan dan perilaku merupakan cermin dari akhlak
seseorang. Akhlak yang baik bersumber pada hati yang bersih, namun
akhlak yang buruk bersumber dari hati yang kotor. Di bawah ini adalah
32 Op. C it, Him. 135-138
50
kiat-kiat Ari fin Ilham untuk membersihkan hati. Sebelum masuk
kedai am dunia zikir yang sebenarnya, terlebih dahulu sebaiknya
intropeksi dan retropeksi. Setelah kita siap secara lahir dan batin
mulailah melangkah setahap demi setahap untuk menjalankan proses
pembersihan hati atau pensucian hati atau jiwa. Hal ini dimaksudkan
agar zikir yang akan dilakukan bisa beijalan efektif, berisi, dan
memiliki dampak yang nyata dalam kehidupan sehari-hari. Tidak bisa
disangkal lagi, bahwa melangkahnya manusia kedai am perbuatan dosa
dan tercela adalah disebabkan oleh ego dan nafsu rendah yang
bersarang di hati (jiwa)nya. Dari situ timbulah pelanggaran, kejahatan
dan penyakit-penyakit hati seperti riya, sombong, iri, dengki, bohong
dan sebagainya. Itu semua merupakan penghalang dalam pencapaian
hubungan dengan Allah SWT dan itu hanya akan membawa kepada
kegagalan dan kesesatan semata. Untuk itu, hal utama yang harus
dilakukan adalah dengan pembersihan dan pensucian hati dan jiwa,
yang dikenal dengan tazkiyatun nafs. Sedangkan sarana dalam
tazkiyatun nafs itu tidak lain adalah zikir kepada Allah SWT. Dalam
hal ini, seseorang memerlukan waktu yang panjang dan melelahkan
untuk menjalani kehidupan spiritual. Karena untuk mencapai sesuatu
tidak bisa dilakukan secara tiba-tiba, melainkan melalui proses tahap
demi tahap pada jalan yang ditempuhnya. Menurut H. Muhammad
Arifin Ilham untuk mensucikan dan membersihkan hati diperlukan
tahapan-tahapan sebagai berikut : Tahap pertama, batin (hati) manusia
51
harus selalu dididik dan di instruksi terus-menerus sampai dapat
dikuasai sepenuhnya. Seorang salafiish sholeh berkata : kujaga hatiku
selama sepuluh hari, kemudian ia menjagaku selama sepuluh tahun.
Tahap kedua, mulailah dengan taubat. Kata taubat berasal dari akar
kata "taaba" yang berarti kembali. Orang yang bertaubat kepada Allah
SWT berarti orang yang kembali kefitrahnya yang sejati. Kembali dari
sifat-sifat tercela kepada sifat-sifat terpuji. Firman Allah SWT dalam
Q.S. Thaha (20) ayat 82 :
\ s i * # / / ' / " 1 ^ / ° y >>(a / ' • * f
(J-aC.j j <—llj j
"Sesungguhnya Aku (Allah) maha pengampun bagi orang yang bertaubat, beriman, dan beramal shaleh kemudian tetap di jalan yang benar".33
Tahap ketiga, mulai masuk kewilayah batin yaitu dengan
mengendalikan ego dan nafsu rendah (nafsu ammarah). Mulai dengan
menanggalkan selembar demi selembar ego yang menyelimuti hati dan
fitrah. Hati dan fitrah yang merupakan tempat masuknya percikan
cahaya Ilahi (petunjuk). Tahap keempat, dilanjutkan dengan
melangkah setapak demi setapak dalam kehidupan Islam, misalnya :
Ikhlas, penyayang, jujur, syukur, zuhud, dan tauhid. Prinsip-prinsip
dasar ini merupakan ruh dari setiap pribadi muslim, sehingga akan
menjadikan setiap muslim memiliki kepribadian yang tangguh dan
memiliki karakter yang baik. Tahap kelima adalah di mana hati dan
fitrah telah menjadi suci dan bersih. Maksud terpenting dari tahap ini
Departemen Agama Republik Indonesia, Op. C it., Him. 485
52
adalah sebagai titik awal dan sarana untuk memperbaiki tindakan yang
berasal dari panca indera. Karena segala tindakan dan perbuatan itu
tergantung niat yang bersumber dalam hati. Oleh karena itu, jika hati
sudah suci, sehat, dan diperbaharui, maka hati yang bersumber darinya
akan memiliki keikhlasan. Sebaliknya, jika hati sebagai sumber niat ini
diganggu dengan berbagai macam penyakit, maka niat akan
mengalami kecacatan. Karena hati memiliki posisi sentral dalam
kehidupan yang harus senantiasa dijaga, dibersihkan, dan disucikan
yaitu dengan berzikir kepada Allah. Akhirnya puncak dari zikir dalam
proses tazkiyatun nafs adalah ketika seseorang telah mampu
menanggalkan atribut-atribut artifisial yang disandangnya yakni ia
benar-benar telah bebas dari keinginan-keinginan pribadinya. Semua
tindakannya didasarkan pada prinsip Lillahita'ala (hanya karena Allah).
Pada kedudukan inilah keikhlasan dan ihsan itu berada.34
2. Hakikat Zikir
a. Zikir Qalbiyah
Zikir qalbiyah (zikir hati) adalah merasakan kehadiran Allah,
jika hendak melakukan suatu tindakan ataupun perbuatan. Maka, ia
menyakini dalam hatinya yang paling dalam bahwa Allah SWT
senantiasa bersamanya. Rasulullah SAW bersabda :
34Arifin Ilham, Hakikat Zikir, Intuisi Pres, Jakarta, 2004, Him.
53
"(Ihsan adalah) engkau menyembah Allah seakan-akanengkau melihatnya, sekalipun engkau tak dapat melihatnya.Tapi sesungguhnya Dia melihatmu".
b. Zikir Aqliyah
Zikir aqliyah adalah kemampuan menangkap bahasa Allah
SWT di balik gerakan alam semesta ini. Menyadari bahwa semua
gerak alam, Allah lah yang menjadi sumber gerak dan yang
menggerakkannya.
c. Zikir Lisan
Zikir lisan adalah buah dari zikir hati dan akal. Setelah
melakukan zikir hati dan akal barulah lisan berfungsi untuk
senantiasa berzikir, memahasucikan, dan mengagungkan Allah
SWT. Orang yang merasa hatinya hadir di hadapan Allah SWT dan
sadar bahwa dirinya selalu berada dalam pengawasan-Nya, maka ia
akan melakukan segala kewajibannya secara konsisten.
d. Zikir Amaliyah
Sebenarnya cita-cita kita sama adalah zikir amaliyah. yang
sebenarnya hasil akhir yang ingin dicapai dari zikir artinya taqwa,
yaitu akhlak yang mulia.
3. Pelaksanaan Zikir dan Pengaruhnya dalam Kehidupan
a. Menjalankan Tujuh Sunah Nabi SAW dalam keghidupan sehari-
hari
Inilah yang biasa disebut dengan zikir amaliyah sebagai
manifestasi kesalehan sosial dalam kehidupan sehari-hari. Di
54
antaranya adalah zikir ritual (salat tahajud, membaca Al-quran,
salat dhuha, berwudlu, dan istighfar) dan dua zikir amaliyah
(memakmurkan masjid dan bersedekah).
1) . Salat tahajud
Ciri orang yang shaleh dan ikhlas adalah orang yang tidak
pernah meninggalkan salat tahajud. Salat tahajud merupakan
sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah S W T /5 Firman
Alllah SWT dalam Q. S. Al-Isra (17) ayat 79 :
/, * 'V ./ ^ '1 oLalLa td j j n C. 4j
"Dan pada sebagian malam hari, salat tahajudlah kamusebagai suatu ibadah tambahan bagimu, mudah-mudahanTuhan-mu mengangkat kamu ketempat yang terpuji.35 36
2) . Membaca Al-quran dengan teijemahannya
Membaca atau tadarus Al-quran adalah membaca,
memahami, dan menghayati artinya serta dilanjutkan dengan
mengamalkan ajaran yang terkandung di dalamnya. Karena Al-
quran merupakan petunjuk dan sumber mata air kehidupan.
3) . Memakmurkan masjid
Masjid adalah sebuah tempat suci bagi orang-orang yang
senantiasa mensucikan dirinya secara lahir maupun batin.
4) . Salat dhuha
Salat dhuha adalah ibadah sunah yang senantiasa
dilakukan Rasulullah SAW.
35 Ibid, Him.36 Departemen Agama Republik Indonesi, Op. C it., Him . 432
55
i
5). Bersedekah
Seseorang sudah bisa disebut mukmin yang sebenarnya
jika sudah bersedekah.37
6). Menjaga wudlu
Firman Allah SWT dalam Q.S. Al-Baqarah (2) ayat 222 :
"Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.38
7). Istighfar
Setiap saat dan dalam segala aktivitas apapun
diperintahkan beristigfar. Kalau kuat istighfamya, maka insting
dan kecenderungan rahmatnya (berguna dan bisa
membahagiakan orang lain atau mahluk lain) sangat kuat
sekali. Firman Allah SWT dalam Q.S. Hud (11) ayat 3 :
i / , ' ', \ ' < - .. i MV* S s s
& f ° 2 'i '' X* * '
* i ' . ' t 'A / . *>. / y o
"Dan hendaklah kalian beristighfar dan bertaubat kepada-Nya (jika kalian mengerjakan yang demikian itu), niscaya Dia akan memberikan kenikmatan yang baik (terus-menerus) kepada kalian sampai waktu yang ditentukan dan Dia akan memberi kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan-keutamaannya".
37 Arifin Ilham, Op. C it., Him.38 Departemen Agama Republik Indonesia, Op. Cit., Him. 5
56
b. Kia.t-kiat Mencapai Kesucian
1) . Mu'ahadah
Yakni beijanji sungguh-sungguh untuk taat
2) . Muraqabah
yakni selalu merasa ditonton (ditatap) oleh Allah. Bukan
diintip, kalau diintip berarti tidak sadar ada yang mengintip,
tapi kalau ditonton kita akan berusaha menjadi aktor yang baik.
3) . Mudzakaroh zikir
Yakni hadir di majelis zikir, majelis ilmu (ta’lim), majelis
yang menggerakkan untuk dekat dengan Allah.
4) . Muhasabah
Upaya untuk memperhitungklan dan mengevaluasi diri
setiap akan melakukan suatu perbuatan.
5) . Mu'aqabah
Ialah selalu menghukum diri sendiri.
6) . Mufahadah *
Ini merupakan kunci, karena berhubungan dengan
kemauan yang kuat dan sungguh-sungguh/9
j9 Arifin Ilham, Op. C it. Him.
BABIY
BAB IV
ANALISIS KOMPARATIF MANAJEMEN QALBU
(Menurut K. H. Abdullah Gymnastiar dan H. Muhammad Arifln Ilham)
A. Metodologi Pemikirannya K. H. Abdullah Gymnastiar
Metodologi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua suku kata
"metodos" berarti "cara" atau "jalan" dan "logos" yang berarti "ilmu".
Metodologi berarti ilmu tentang jalan atau cara. Berdasarkan asal kata
metodologi seperti yang telah dikemukakan sebelumnya adalah ilmu tentang
cara atau sampai kepada tujuan. Oleh Asmuni Syukir menjelaskan
metodologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang cara-cara
atau jalan yang ditempuh untuk mencapai suatu tujuan dengan hasil yang
efektif dan efisien.1 Melihat dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa
metodologi pemikiran Aa Gym adalah ilmu yang mempelajari tentang cara-
cara atau jalan pemikirannya Aa Gym dalam menyampaikan dakwahnya
secara efektif dan efisien sehingga dapat mencapai suatu tujuan. Ada
beberapa ruang lingkup yang menjadi topik besar dakwah Aa Gym yang
meliputi : latar belakang pemikirannya dalam konsep MQ, landasan dasar,
tujuan, materi, strategi, metode dan media yang digunakan.
Dalam setiap pemikiran Aa Gym dalam konsep MQ tidak lepas dari
kebersamaannya dengan Aa Gung. Dari kebersamaanya, Ada beberapa hal
yang memotivasi Aa Gym untuk selalu tegar dan bersabar, di antaranya
1 Dr. Armai Arief, M. A ., Pengantar Ilmu dan M otodologi Pendidikan Islam, Ciputat Pers, Jakarta, 2002, Him. 87-88
58
melihat kondisi aa Gung yang tidak pernah pesimis dan mengeluh meski
dalam kondisi sakit.
"Biarlah semuanya berlangsung, Aliahlah yang menciptakan saya dan sudah pasti Allah telah mengukur semuanya. Kalau orang lain bisa kembali kepada Allah dengan bekal banyak amalan banyaknya, semoga saya bisa kembali kepada Allah dengan banyak bersabar. Ditambahkannya "Aa Gym tidak akan pernah bahagia kecuali Aa mengenal dan mencintai Allah. Dan Aa tidak akan pernah mencapai kemuliaan yang hakiki, kecuali Aa mengenal dan meniru Rasulullah".
Kebersamaan Aa Gym dengan Aa Gung meninggalkan kenangan yang
tidak pernah hilang dalam pikiran dan perasaannya. Sehingga Aa Gym
memutuskan bahwa guru pertama yang mengajarkan "hikmah" adalah
adiknya. Seperti yang diungkapkannya : saya dapat pelajaran membuka mata
hati dari adik laki-laki saya yang lumpuh seluruh tubuhnya dalam
menghadapi maut. Pada saat itu, Aa Gym melihatnya sangat sabar tidak
pernah buruk sangka pada Allah SWT. Dari gambaran itu tampak
keterikatan emosional Aa Gym dengan Aa Gung. Sehingga sosok Aa Gung
dapat menjadi sumber ide dalam setiap materi ceramahnya. Bagaimana
mungkin saya meremehkan orang lain, bila guru saya sendiri lebih muda dan
seseorang yang tak berdaya? Ini merupakan pelajaran berharga dari Allah
SWT. Keterikatan Aa Gym terhadap kata-kata yang pernah disampaikan Aa
Gung seperti diungkapkan oleh Aa Gym, "waktu saya mendengar kata-kata
seperti itu aneh. Sekarang baru saya mengerti bahwa itulah kata-kata hikmah
yang harus disampaikan kepada semua umat manusia. Setelah beberapa
waktu ditinggal Aa Gung, Aa Gym pernah bermimpi bertemu dengan
Rasulullah Muhammad SAW.
59
"Bermula dari sebuah pengalaman langka, nyaris sekeluarga-ibu, adik dan dirinya sendiri-pada suatu ketika dalam tidur mereka secara bergiliran bermimpi bertemu dengan Rasulullah...sang ibu bermimpi mendapati Rasulullah sedang mencari-cari seseorang...pada malam lain, giliran salah seorang adiknya bermimpi Rasulullah mendatangi rumah mereka. Ketika itu ayahnya langsung menyuruh Gymnastiar, Gym ayolah temani Rasul. Ketika ditemui, ternyata Rasul menyuruh Gymnastiar untuk menyeru orang mendirikan salat. Beberapa malam setelah itu, dia memimpikan hal yang sama. Dalam mimpinya dia sempat ikut salat berjamaah dengan Rasulllah dan keempat sahabat, Abu Bakar, Umar bin Khathab, Usman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib. Saya berdiri di samping sayidina Ali, sementara Rasul bertindak sebagai imam. Namun sebelum mimpi ini, terlebih dahulu dia bermimpi didatangi seorang tua berjubah putih bersih yang kemudian mencuci mukanya demgan ekor bulu merak yang disabuti madu. Setelah itu, orang tua tersebut berkata bahwa, insya Allah kelak dia akan menjadi orang yang mulia. Gymnastiar mengaku merasa sulit melupakan mimpi yang terakhir itu.
Setelah peristiwa mimpi itu, Aa Gym mengakui adanya berbagai
perubahan dalam jiwanya seperti, muncul perasaan takut berdosa kepada
Allah, selalu cemburu kalau ada orang yang menyebut nama Allah dan tidak
ingin meninggalkan salat tahajud. Dalam suasana yang goncang karena
ditinggal Aa Gung, Aa Gym tetap tidak lupa berangkat ke pengajian untuk
menambah ilmu agama dan nasihat-nasihat guru mengaji. Di antara guru
mengaji adalah K. H. Choer Affandi yang mengatakan bahwa Aa Gym
mendapat karunia Allah berupa tanazzul, yaitu manusia bisa mengenal Allah
tanpa melalui proses riyadhoh, tapi langsung dibukakan hati Untuk
mengenal-Nya. Diakuinya hampir setiap hari dia dapat rtiengajar,
berceramah sekaligus mettittiba ilmu dari banyak orang. Sampai akhirnya ia
menemukan pelipur hati yaitu tfta. Nlnih Muthmainnah Muhsin, alumntis
Fakultas Pendidikan Jurusan Matematika IKIP Bandung, cUcd K.H.
60
Muhammad Tasdikin pimpinan Pesantren Kalangsari Cijulang, Ciamis
Selatan, Jawa barat/
Pada tahun 1980-an, sekitar jalan geger kalong girang tersebut dikenal
sebagai "gerlong" tempat keresahan masyarakat seperti judi dan minum-
minuman keras. Maka pada awal kegiatan dakwah dimulai, cacian dan
hinaan mulai bermunculan. Tetapi dengan sikap dan pendekatan Aa Gym
terhadap lingkungan sekitar mengajak tidak untuk menginjak dan mendidik
tidak untuk menghardik. Pengajian terus beijalan, salah satu contoh yang
pernah dilakukan adalah keterlibatan Aa Gym dalam Forum Masyarakat
Bandung Bersatu (FMBB). FMBB adalah sebuah forum yang bergerak
dalam kegiatan dakwah untuk meningkatkan citra Bandung. Keterlibatan Aa
Gym dalam FMBB memiliki daya tarik sebagian masyarakat sekitar. Ini
dibuktikan dengan kawasan yang tadinya dikenal "Gerlong” berubah
menjadi ramai dikunjungi masyarakat dalam mencari ilmu qalbun salim
(yang selanjutnya disebut MQ). adapun MQ tersebut diperoleh melalui
waktu yang panjang dan perenungan yang dalam seperti dikutip :
"Saya telah bertahun-tahun berusaha untuk menemukan konsep praktis MQ dan menggalinya darinkekuatan dan kedalaman diri, terutama ketika berada sendirian di keheningan malam atau saat terpojok oleh masalah duniawi terasa cukup efektif untuk merumuskan konsep tersebut".2 3
Aa Gym menuturkan bahwa Konsep MQ yang selama ini disampaikan
bukanlah karangannya, namun ia mengutip dari Al-Quran yaflg dapat
2 Enung Asmaya, A a Gym D ai Sejuk dalam M asyarakat MajeniUk, Hikmah, Bandung, 2004; Him. 66-69
3 Enung Asmaya, Op. Cit., Him. 73
61
dipahami sekaligus menjadi dasar dalam ceramahnya, yaitu surat Asy-Syam
(91) ayat 9-10:
' 'Z ' ' '(j a J \ a j Sj j Ia
9 s s ' \ "
"Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.4
Dan sabda Rasul SAW :
9 /cI jA.
' ' i ' i ' \ y ' ^ "* r c* 'JOI JI ^JL-a d l^L -al jl 4 4 (jl jV l
j x J \ \ ' j p V X k L y \-s.,AC, y 9 / j ° "
"Ketahuilah di dalam tubuh itu ada segumpal daging, bila ia baik maka baiklah seluruh tubuh dan apabila rusak maka rusak pulalah seluruh tubuh, ketahuilah itu adalah hati"
Menyimak dari itu dikemas dalam bahasa yang lebih aktual. Aa Gym
percaya apa yang difirmankan Allah dan disabdakan rasul merupakan kunci
bagi pribadi-pribadi cemerlang.5 Pengajian MQ, merupakan pengajian yang
menitikberatkan pada penataan hati. Ini dilakukan, karena hati dalam
pertimbangan Aa Gym merupakan raja yang memiliki kekuatan besar dalam
mempengaruhi seseorang.6 Tema besar yang menjadi landasan dalam setiap
dakwah a Gym adalah upaya penataann hati atau sering disebut dengan
istilah MQ. Dalam pengertian MQ terdapat beberapa ciri, pertama MQ
memiliki tujuan yang ingin dicapai yaitu niat dan perbuatannya akan bernilai
mulia (yang dalam bahasa agama disebut ibadah) yang dapat
4 Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Ouran dan Terjemahnya Juz 1-30, Jakarta. 1994, Him. 1064
5 Abdullah Gymnastiar, A a Gym Apa Adanya sebuah Oalbugrafi, MQ Publishing, Bandung, 2004, Him. 150
6 Enung Asmaya, Op. C it.. Him. 73
62
dipertanggungjawabkan di dunia maupun di akhirat. Kedua dalam
pelaksanaannya MQ memerlukan perpaduan antara ilmu dengan seni yaitu
memahami ilmu hati dan memiliki seni untuk menerapkannya. Ketiga untuk
mencapai tujuan tersebut, maka diperlukan proses pelatihan, pembiasaan
yang sistematis, dan berkesinambungan. Adapun visi MQ adalah
menyatukan dimensi zikir, fikir, dan ikhtiar. Dimensi zikir sangat
menekankan keikhlasan dan ketawakalan. Sedangkan dimensi pikir amat
menegaskan pentingnya rasionalitas dalam setiap pemikiran dan tindakan.
Sementara dimensi ikhtiar memfokuskan pada etos keija yang tak mengenal
lelah dan pasrah.7 kegiatan MQ yang disampaikan Aa Gym merupakan
fenomena "sufi perkotaan" sehingga objek yang dituju adalah masyarakat
Indonesia yang mau mendengarkan pengajian Aa Gym yang membutuhkan
penjelasan-penjelasan keagamaan yang sarat dengan realitas sehari-hari
melalui penataan hati atau MQ. Sementara itu, kegiatan MQ yang dilakukan
Aa Gym tampaknya juga merupakan kegiatan mimbar sebagaimana hal
dakwah-dakwah lain. Hanya saja kepribadian dan metodenya yang menarik,
ditambah lagi dengan pemanfaatan media menjadikan Aa Gym cepat
menyentuh hati masyarakat laksana meteor. Sedangkan tujuan dari materi
yang disampaikan Aa Gym adalah bagaimana mendekatkan diri kepada
Allah SWT dengan sebaik-baiknya dan menjaga keharmonisan dengan
sesama.8
7 Ibid, Him 1168 Ibid, Him 20-21
63
Dari beberapa aktifi tas dakwah Aa Gym yang sedang dan telah
dilakukan ada dua strategi dakwah secara umum yaitu pertama membangun
kekuatan ekonomi dan kedua membangun kekuatan akhlak. Orentasi pada
pengembangan akhlak jelas disimbolkan oleh konsepnya tentang MQ,
sedang aspek ekonomi yang ditandai dengan pengembangan sejumlah unit
usaha. Dalam hal ini Aa Gym menjelaskan bahwa ada empat kunci (strategi)
kesuksesan dakwah yang selama ini dilakukan yaitu : Pertama, mampu
memberi, menjadi suri tauladan (uswah Khasanah) dan membuat komunitas.
Dalam hal suri tauladan ini, Aa Gym menjabarkannya dengan konsep 3M
yaitu mulai dari diri sendiri, mulai dari yang kecil dan mulai saat ini. Kedua
adalah melalui pendidikan supaya menjadi tahu, pelatihan supaya terbiasa,
dan pembinaan supaya istiqamah (teguh pendirian). Ketiga adalah dengan
mengembangkan sistem yang kuat (kondusif) keempat adalah membangun
ruhiah di masyarakat.9 Majelis MQ serupa dengan aktivitas dakwah lain
pada umumnya yaitu ada da'I, mad'u, materi, metode dan media yang
digunakan.10 Sedangkan metode (mekanisme penyampaian) dakwahnya
bervariasi, sesi pertama diisi dengan ceramah yang menghabiskan separo
waktu dari acara. Pada sesi seorang penceramah tidak lepas dari komunikasi
karena komunikasi itu yang menghubungkan antara da'i dan mad'unya.
Apabila komunikasinya memiliki kualitas yang bagus maka akan dapat
64
pendengar pun enggan mendengarkannya apalagi mau meiaksanakananya.
Di sinilah Aa Gym di kenal dengan penceramah yang memiliki teknik
komunikasi luar biasa. Dalam sebuah buku yang ditulis oleh salah satu
muridnya yaitu kiat sukses menjadi pembicara yang menggugah dan
mengubah.
1. Bagian Pertama Adalah Prapelaksanaan Berbicara
Prapelaksanaan berbicara yang merupakan prinsip-prinsip yang
dilakukan sebelum memulai pembicaraan. Persiapan pada
prapelaksanaan tidak hanya sekadar persiapan fisik tetapi juga
persiapan mental spiritual (ruhani) agar lebih mantap selama
melakukan pembicaraan. Persiapan mental spiritual dimulai dengan
proses mengelola qalbu agar selalu teijaga niatnya, mampu
mengendalikan sikap dan perilaku agar lebih siap dalam melakukan
pembicaraan.
a. Prinsip Pertam a: Niat Yang Tulus
Memperbaiki niat adalah langkah awal dari persiapan
seorang pembicara. Niat merupakan modal awal dari pembicaraan,
apakah menjadi amal atau hal yang sia-sia. Niat adalah kekuatan
yang membuat pembicara lebih power full. Niat yang tulus muncul
ketika semua yang ia lakukan hanya untuk mengharapkan ridla
Allah SWT
65
b. Prinsip K edua: Tujuan yang Fokus
Tujuan dalam berbicara adalah target atau hasil akhir yang
ingin dipahami oleh pendengar setelah mendengar pembicaraan.
Semakin fokus dan jelas tujuan yang ditetapkan, akan semakin
efektif pembicaraan. Aa Gym mengumpamakan jika seorang
memiliki tujuan, maka selambat apapun beijalan ia akan sampai
ketempat tujuan.
c. Prinsip Ketiga : Lengkapi dengan Informasi
Salah satu tujuan pembicara adalah membuat audiensnya
paham dengan apa yang ia sampaikan. Pemahaman seseorang
terhadap masalah berawal dari lengkapnya informasi.
d. Prinsip Keem pat: Jiwai Tujuan
Agar tercapai tujuan yang telah kita tetapkan harus dihayati.
Jika pembicara menghayati tujuannya maka ia akan mudah
mentrasfemya kepada pendengar dengan percaya diri. Penghayatan
terhadap tujuan dilakukan dengan mengamalkan isi pembicaraan
tersebut, sehingga menjadi bagian jari dirinya.
e. Prinsip K elim a: Kenali Audiens
Langkah persiapan yang lain adalah mengenali audiens.
Analisis mengenai audiens seperti jumlah, usia, jenis kelamin,
pekeijaaan, pendidikan, agama, dan lain sebagainya.
66
f. Prinsip Keenam : Penampilan yang Baik
Pepatah kuno orang swiss mengatakan : Pakaian
menunjukkan kepribadian, artinya, jika kita salah menata
penampilan akan mengubah penilaian pendengar kepada kita.
2. Bagian Kedua adalah Pelaksanaan Berbicara
Setelah melaksanaakan semua ikhtiar dalam persiapan, berikut
merupakan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam berbicara:
a. Prinsip Pertama : Satukan Hati
Hati hanya bisa disentuh oleh hati lagi. Hati yang bersatu
menimbulkan kasih sayang, keterbukaan, dan jangan memulai
menyampaikan materi sebelum berusaha menyatukan hati.
b. Prinsip kedua : Visualisasi dan Humor
Proses komunikasi bukan sekadar hanya melibatkan
pendengaran melainkan penglihatan, perasaan, dan intelektualitas
pendengar. Pendengar akan lebih tertarik pada gambaran serta
contoh-contoh dalam keseharian.
c. Prinsip K etiga: Bahasa Tubuh dan Ekspresi
Bahasa tubuh dan ekspresi merupakan komponen penting
dalam berbicara agar pembicaraan menarik dan lebih mudah
dicerna.
d. Prinsip Keem pat: Pengaturan Suara
Suara adalah bahan baku utama. Salah satu factor
pendukung yang membuat pembicaraan menarik serta Pengelolaan
67
suara yang tepat akan membuat pendengar merasa nyaman dan
tertarik untuk menyimak.
e. Prinsip Kelima : Peka terhadap Audiens
Perlakukan pendengar bukan sebagai penonton, melainkan
sebagai partner dalam berbicara.
f. Prinsip Keenam : Berbicara dari Hati
Pembicara yang mampu menggugah dan mengubah adalah
pembicara yang tidak hanya pandai memainkan kata, namun ia
harus mampu menghadirkan hati ketika berbicara.
3. Bagian Ketiga adalah Pascapelaksanaan Berbicara
Banyak pembicara yang sukses dalam perencanaan dan
pelaksanaan, tetapi sedikit pembicara yang memiliki kemampuan
untuk melakukan evaluasi setelahnya.
a. Prinsip Pertama : Berani Mengevaluasi Diri
Kunci perubahan diri adalah kemampuan mengevaluasi
kekurangan diri. Evaluasi terhadap kekurangan teknik berbicara,
membuat pembicara memahami apa yang harus diperbaiki.
b. Prinsip Kedua : Perubahan Diri
Setelah mengevaluasi diri diperlukan sebuah perubahan
dengan terus belajar, berlatih secara sistematis, dan
berkesinambungan.
68
c. Prinsip K etiga: Kekuatan Ibadah sebagai Penolong
Ibadah adalah sarana pertolongan Allah. Maka, pembicara yang
sukses adalah yang mencari pertolongan Allah SWT dengan
memperbanyak ibadah.11
Sesi kedua membuka tanya jawab yang dialokasikan sekitar
seperempat waktu. Dalam sesi ini para pendengar bisa memberikan
pertanyaan seseuai dengan topik yang telah disampaikan dan sesi ketiga diisi
dengan muhasabah yang juga memakan waktu seperempatnya dari
keseluruhan acara.12 Di tambah lagi dengan pemanfaatan media menjadikan
Aa Gym cepat menyentuh hati masyarakat laksana meteor. Di antara media
yang digunakan adalah Majelis Manajemen Qalbu (MMQ) di SCTV, Radio
RRI pro 2 FM Jakarta bekeijasama dengan radio MQ FM Bandung, dan
beberapa stasiun TV lainnya yang bekeijasama dengan MQTV.13
B. Metodologi Pemikirannya H. Muhammad Arifln Ilham
Dalamnya laut bisa diukur, tapi nasib orang siapa tahu, itulah yang
dialami Arifin. Sebagaimana umumnya ia pun belum tahu akan bekeija di
mana dan menjadi apa. Setelah lulus dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Universitas Nasional (FISIPOL UNAS) Jakarta. Pada suatu maghrib di
Paruh, awal April 1997 Arifin menangkap seekor ular. Ular tersebut cakep
dan rencananya akan dikasihkan ketemannya yang gemar memelihara ular.
Karena kurang hati-hati Arifin digigit binatang melata ini, ia tidak
11 Komarudin Chat i 1, K ia t Sukses menjadi Pem bicara yan g Menggugah dan Mengubah, MQS Publishing, Bandung, 2005, Him. 12-2
12 Op. C it., Him. 9913 Ibid, Him. 20-21.
69
menyadari kalau dirinya keracunan. Sewaktu dalam peijalanan dengan
mengendarai mobil, ia pun merasakan sesuatu yang tidak biasa, tubuhnya
terasa panas, meradang, dan membiru. Melihat keadaan Arifin yang
demikian, ibu angkatnya mengambil alih kemudi, kemudian menuju ke
rumah sakit. Namun, beberapa rumah sakit menolaknya. Maka Ny Cut
mencoba mendatangi RS Saint Caralus (Jakarta Pusat) alhamdulillah pihak
rumah sakit menerimanya. Arifin langsung ditempatkan di ruang ICU,
infuse pun dipasang ketubuhnya untuk membantu tugas paru-paru, jantung,
dan hatinya yang telah sangat lemah. Selama masa kritis ia mendapat
pengalaman spiritual yang sangat luar biasa. Di bawah alam sadarnya ia
merasa berada di sebuah kampung yang sangat sunyi dan sepi, setelah
beijalan keliling kampung ditemuinya sebuah masjid yang kemudian di
dalamnya sudah menunggu tiga shaf jamaah dengan mengenakan pakaian
putih. Salah satu dari jamaah kemudian memintanya memimpin mereka
berzikir mengingat Allah SWT. Keesokan harinya ia kembali bermimpi,
yang kali ini ia merasa berada di tengah kampung yang penduduknya
berlarian ketakutan karena kedatangan beberapa orang yang dianggap
sebagai jelmaan setan. Melihat kehadirannya para penduduk pun berteriak
dan meminta dirinya menjadi penolong mereka mengusir setan-setan
tersebut. Hari berikutnya ia kembali bermimpi, kali ini ia diminta oleh
seorang bapak untuk mengobati istrinya yang sedang kesurupan. Mendengar
permintaan bapak tersebut, Arifin bergegas menolong dan mengobatinya.
70
Berkat izin Allah SWT, istri bapak tersebut tertolong dan sembuh.14 Setelah
koma selama 21 hari, kemudian ketahap penyembuhan, Alhamdulillah
Arifin sembuh dalam keadaan normal. Sejak itulah, dia melakukan
muhasabah (mengevaluasi diri). Arifin sadar betul bahwa selama ini dia
hanya beritorika di depan mimbar, "lidah berbicara akhirat, tapi hati ingin
Dunia". Katanya sambil menggeleng-gelengkan kepala yang tertunduk
menyesali diri, la Cuma pandai bicara, tapi praktiknya nol besar. Salat di
masjid malas apalagi salat tahajud. Ini mubaligh jahiliyah namanya pandai
memberi nasihat, namun tak mampu memberi penerangan pada dirinya
sendiri, tuturnya dengan suara serak-serak basah. Atas dasar itulah, Arifin
semakin memperbanyak zikir. Banyak bicara, menurut Arifin tidak akan
menolong nasib bangsa yang sudah terpuruk ini. Jalan terbaik adalah
berzikir. Sudah saatnya Indonesia berzikir yaitu mensucikan diri lewat zikir
berarti menyelesaikan krisis dari tingkat awal yaitu diri sendiri.15 Zikir yang
dilakukannya bukanlah juga karangannya, namun ia mengutip dari Al-
Qur'an. Sedangkan Zikir ini didasari atas perintah Allah SWT dalam Al-
Quran sebagai berikut:
1. QS. Al-Kahfi (18) ayat 24 :/ ✓ v X '
'J
"Dan ingatlah kepada Tuhan-mu jika kamu lupa"
14 Achmad Nawawi Mujtaba, M enggapai Kenikmatan Zikir "Fenomena Muhammad Arifin Ilham dan M ajelis Zikir Az-Zikra", Hikmah, Bandung, 2004,Him. 39-41
15 Ibid, Him. 47-48
2. QS. Al-Ahzab (33) ayat 4 1 :
"Hai orang-orang yang beriman berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah SWT dengan zikir sebanyak-banyak".
3. QS. Ar-Ra'du (13) ayat 28 :
"Hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah SWT".
Dari lataibelakang itulah, Arifin dalam menyampaikan dakwahnya
dengan menggunakan cara-cara atau jalan yang berbeda dari dakwah
sebelumnya, untuk dapat mencapai suatu tujuan secara efektif dan efisien.
Sedangkan tujuan utama Dari zikir yang dilakukan oleh Arifin adalah agar
senantiasa bisa secara terus-menerus berhubungan langsung dan mengingat
Allah Rabbul 'alamin. Sehingga dimana dan dalam keadaan apapun akan
merasa selalu ditatap dan diperhatikan oleh-Nya. Inilah maqam (tingkat)
tempat dimana orang-orang yang telah mencapai ihsan. Jika jiw a dan hati
kita sudah suci, maka ketika melihat segala ciptaan Allah, yang ada
hanyalah keagungan dan kebesaran-Nya. Dengan zikir akan menjadikan
jiwa, hati, dan pikiran kita suci dan bersih. Pada saat yang sama, kita akan
senantiasa melakukan hal-hal yang suci pula. Itulah yang disebut dengan
"amal saleh" atau kesalehan sosial sebagai perwujudan dari zikir
amaliyah.16 Dari kegiatan zikir yang dilakukan oleh Arifin semuanya
bersumber dari Al-Quran dan Al-Hadist yang sasarannya adalah mulai dari
16 Muhammad Arifin Ilham, Renungan-renungan Zikir, Intuisi Press, Depok, 2004, Him.
72
individu-individu. Ketika masing -masing individu merasakan nikmatnya
zikir, maka ia akan berkembang atau berpengaruh terhadap lingkungan yang
lebih besar yaitu keluarga. Ketika masing-masing keluarga mampu
melaksanakan zikir dengan sendirinya akan menggerakkan lingkungan
masyarakat Indonesia, sebagai lingkup kehidupan yang lebih luas.17 Setelah
Arifin mengamalkan zikir tobat, aktivitas sebagai seorang dai dengan
metode ceramah maupun dialogis terus dijalani, tentunya dengan bobot yang
berbeda dengan ceramah sebelumnya. Pada garis besarnya, metode dakwah
Arifin memakai cara monolog dan dialog. Dari aspek metodologis tersebut
Arifin mempunyai pola tersendiri yang merupakan implikasi langsung dari
sifat atau akhlaknya, m eliputi:
1. Tidak terkesan menggurui.
Dalam setiap kesempatan ceramahnya, Arifin selalu
memposisikan audiensnya sejajar dengan dirinya yaitu sama-sama
mencari ilmu dan dalam posisi tempat adakalanya ia di depan dan
adakalanya ia ikut membaur dengan audiens. Dia selalu bertanya
dengan apa yang dia sampaikan untuk mengonfirmasikan pada
audiensnya apabila ditemukan kekeliruan. Dari inilah sosok Arifin
yang egaliter semakin tampak. Bahkan dalam pengajian tarbiyah
malam rabu, Arifin ikut dengan jamaah lainnya menyimak ustad yang
menyampaikan materi. Oleh karena itu, dia selalu mengatakan bahwa
17 Achmad Nawawi Mujtaba, Op. Cit., Him. 63
73
pada majelisnya semuanya dianggap setara sebagai pencari ilmu dan
kebenaran.
2. Terbuka.
Dalam menyampaikan materi dan dalam mengemukakan
pendapatnya, Arifin tidak hitam putih, bahwa yang satu benar dan
yang lainnya pasti salah. Dia selalu menyampaikan bahwa ada
kemungkinan pendapatnya yang dianggap mengandung kesalahan dan
pendapat orang lain bisa jadi mengandung kebenaran.
3. Bersikap Netral
Sebenarnya Arifin terbiasa berpikir rasional serta puritan
sebagaimana kalangan Islam modernis. Kecenderungan sangat tampak
pada beberapa materi dakwahnya. Dia selalu menjelaskan rasionalitas
ajaran Islam, seperti rasionalitas Al-Quran. Sedangkan sikap
puritannya tampak pada segi akidah dan ibadah mahdhah, di mana dia
selalu berpegang teguh pada teks normative Al-Quran maupun hadis
nabi.
4. Inklusif
Sebagai implikasi dari sikap netralnya tersebut, Arifin cenderung
membuka diri kepada setiap golongan, bahkan terbuka pada pemeluk
lain. Oleh karena itu sikapnya yang tidak frontal dan inklusif itulah,
tetangga satu kompleks yang berlainan agama sekalipun tidak merasa
terganggu oleh praktik dakwah dan zikir Arifin bersama para
jamaahnya.
74
5. Mendahulukan Teladan (uswah)
Dalam kegiatan dakwahnya Arifin tidak hanya pandai ceramah
tetapi mampu memberikan keteladanan seperti kebiasaan salat subuh
Zikir Arifin Ilham meliputi empat hal, pertama, zikir hati yaitu
senantiasa ingat Allah dalam hati. Kedua, zikir akal yaitu mampu
menangkap bahasa Allah dalam gerak alam semesta. Ketiga, zikir
lisan yang berupa ucapan asma Allah teijemahan dari kata hati dan
akal. Keempat, zikir amal yang merupakan aplikasi takwa. Namun
Arifin keberatan zikir ini disebut metodenya. Ini metode dari Allah. Ia
memaparkan sembari menyitir sari pati Al-Quran surah Al-Ahzab ayat
"Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah kalian kepada Allah dengan sebanyak-banyaknya zikir. Bertasbihlah kepada Allah di waktu pagi maupun petang, niscaya Allah merahmati kalian dan malaikat pun mendoakan kalian"
Zikir bisa dilakukan dengan suara lirih (Al-A'raf ayat 205) atau
bersuara keras (Al-Baqarah ayat 200). Tapi tidak boleh berlebihan
hingga menyebabkan orang lain terganggu. Arifin mengawalinya
acara zikir dengan taushiyah, berupa petunjuk dan nasihat tentang
pentingnya zikir dan tobat. Usai taushiyah selama 20 menit, jamaah
18 Endang Mintaija, Arifin llham"Tarikat, Zikir, dan Muhammadiyah, Hikmah, Bandung, 2004, Him. 58-60
berjamaah dan sedekah setiap hari.18
75
diajaknya bersila dan menghadap kiblat. Lalu, ia mulai menuntun
untuk zikir, khusyu. Secara sistemik, zikir tobat yang lazim dilakukan
Arifin adalah membaca ta'crwwudz atau isti'adzah. Maksudnya, agar
dijauhkan oleh Allah dari godaan setan yang terkutuk. Setelah itu,
membaca basmalah, Al-fatihah, ayat kursi dan dua ayat setelahnya,
surah Al-Insyirah, Al-Zalzalah, Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas serta
membaca al-asma’ul husna (99 nama Allah). Selanjutnya, jamaah
dituntun membaca tahlil (La Ilaha illallah), bertasbih (subhanallah wa
bihamdihi subhanallahil 'azhim), bertahmid (alhamdulillah), bertakbir
(Allahu akbar), bersalawat dan salam atas nabi Muhammad SAW,
beristigfar, dan bersujud tobat. Selesai sujud tobat, jamaah duduk
layaknya duduk di antara dua sujud, lalu berdoa agar tobat dan doanya
dikabulkan Allah.19 Sedangkan medianya adalah majelis ilmu atau
majelis tarbiyah yang keberadaannya merupakan media yang
berfungsi untuk memperdalam dan menguatkan pemahaman
keagamaan.20
19 Achmad Nawawi Mujtaba, Op. Cit., Him. 133-13520 Ibid. Him. 65
BABY
76
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pandangan Aa Gym tentang MQ dapat disimpulkan bahwa MQ
Terkait dengan akhlak, sedangkan inti dari akhlak terletak pada qalbu
atau hati nurani. Kategori akhlak kepada Allah SWT seperti sabar,
ikhlas, jujur, dan dapat dipercaya. Adapun akhlak kepada sesama
manusia seperti senyum, bersikap sopan santun, ramah, salam, dan
tidak menyakiti perasaan orang lain.
2. Pandangan Arifin Ilham tentang MQ lebih menekankan pada aktivitas
zikir. Dalam hal ini, aktivitas zikir dibagi menjadi empat : Pertama,
zikir hati senantiasa mengingat Allah SWT dalam hati. Kedua, zikir
akal yang berarti mampu menangkap bahasa Allah SWT dalam gerak
alam semesta. Ketiga, zikir lisan yang berupa ucapan asma Allah SWT
teijemahan dari kata hati. Keempat, zikir amal yaitu aplikasi dari
taqwa.
3. Persamaann dan perbedaan metodologis pemikiran Aa Gym dan Arifin
Ilham sebagai berikut:
PERSAMAAN
1. Dalam setiap dakwahnya sama-sama berupaya membersihkan
qalbu atau hati atau sama-sama menyampaikan ilmu tentang
mensucikan hati.
77
2. Dalam setiap aktivitas dakwahnya yang menjadi objek
keduanya adalah masyarakat Indonesia yang ingin mensucikan
qalbu atau hati
3. Keduanya memiliki tujuan yang sama yaitu menjadi manusia
yang bertaqwa menjalankan perintah dan menjauhi larangan-
Nya.
4. Dalam Aktivitas dakwah keduanya bersumber dari Al-Quran
dan hadist Rasul SAW.
5. Keduanya sama-sama menggunakan metode ceramah,
muhasabah, dialog atau tanya jawab.
6. Keduanya memiliki usaha pengembangan ekonomi.
7. Keduanya sama-sama menjadi suri tauladan dalam dakwahnya
yaitu tidak hanya pandai menyampaikan nasihat tetapi juga
mampu melaksanakannya.
8. Dalam berdoa keduanya tidak selalu menggunakan bahasa Arab
tetapi juga menggunakan bahasa Indonesia yang sederhana
sehingga mudah dipahami.
9. Sama-sama bersikap netral, terbuka, sederhana, dan rendah hati.
10. Sama-sama memiliki majelis ilmu (Pesantren)
11. Dalam penyampaian dakwahnya keduanya menggunakan sarana
multimedia.
78
PERBEDAAN
1. Dari sudut penampilan selalu Penampilan tidak berubah
berubah-ubah yaitu kadang yaitu selalu memakai pakaian
memakai surban di kepala, yang putih-putih, surban
adakalanya memakai jas. dibahu, dan memakai kupluk.
2. Dalam dakwahnya tidak
memakai dramatisasi
Memakai dramatisasi
3. Dalam dakwahnya pernah Dalam dakwahnya belum
mengikutsertakan anggota pernah mengikutsertakan
keluarga (istri dan anak). anggota keluarga
4. Belum pernah mendapatkan Pernah mendapatkan
pendidikan Pesantren. pendidikan Pesantren.
5. Pernah menciptakan lagu Belum pernah menciptakan
lagu.
B. Saran
1. Hendaknya pada setiap pribadi manusia agar selalu membersikan,
mengelola, mendidik, dan mengarahkan hati supaya potensi
positifnya dapat muncul dan berkembang untuk menjadi pribadi
unggul, produktif, dan memiliki akhlak mulia.
2. Khususnya bagi para pendidik, ada baiknya dalam aktivitas
mendidik tidak hanya menekankan aspek kecerdasan intelektual IQ
tetapi juga perlunya memperhatikan aspek kecerdasan emosional
79
dan spiritual (ESQ) sebagaimana konsep yang telah dikembangkan
oleh Aa Gym dan Arifin Ilham.
C. Penutup
Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, nikmat, dan cahaya-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan karya ilmiah ini dengan sebaik-baiknya.
Sholawat dan salam kepada nabi Muhammad SAW yang telah diutus
oleh Allah SWT untuk menyempurnakan akhlak yang mulia, sehingga
menjadikan manusia dapat kembali menjalankan tugasnya sebagai rahmat
bagi semesta alam.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan karya ilmiah ini masih
kurang sempurna, untuk itu harapan besar agar bagi semu pihak dapat
memberikan kontribusi saran dan kritik yang sifatnya membangun sehingga
dapat menyempurnakannya dengan baik. Demikianlah karya ilmiah ini
penulis menyusunnya dengan sebaik-baiknya, semoga karya ilmiah ini dapat
memberikan manfaat khususnya bagi penulis dan bagi pembaca yang
budiman pada umumnya.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
Al-Hambali, Ibnu Rajab. Dkk. 2005. Tazkiyatun Nafs "Konsep Pensucian Jiwa menurut Ulama salafussahih. Solo : CV. Arofah Grup.
Al-Munawar, Said Abi Husain. 2002. Al-Quran Membangun Tradisi Kesalehan Hakiki. Jakarta Selatan : Ciputat Press.
Al-Ghalayani, Mushthafa. 1976. Bimbingan Menuju ke Akhlak yang Luhur. Semarang : CV. Toha Putra.
Annida. 2001. Akhlak dan Moral
Asmaya, Enung. 2004. Aa Gym Dai Sejuk dalam Masyarakat M ajemuk Bandung : Hikmah.
Arief, Armai. 2002. Pengantar Ilmu dan M otodologi Pendidikan Islam. Jakarta : Ciputat Pers.
Al-Ghozali, Imam., Ihya Ulumuddin. 1993 Terjemah As-Syifa Semarang :
Al-Balali, Abdul Hamid. 2003. Madrasah Pendidikan Jiwa.. Jakarta : Gema Insani.
Al Maraghi, Ahmad Mustafa. Tafsir M araghi Juz 30. Semarang : Toko Putra.
Chalil, Komarudin. 2005. K iat Sukses menjadi Pembicara yang Menggugah dan Mengubah. Bandung : MQS Publishing.
Dadang. 2003. Majalah Jendela Keluarga. Edisi Spesial. Vol. 1
Departemen Agama Republik Indonesia. 1994. Al-Quran dan Terjemahnya Juz 1- 30. Jakarta.
Departemen Agama Republik Indonesia. 1967. Al-Quran dan Terjemahnya. Juz 21-30. Jakarta : Percetakan dan Offset.
Departemen Agama Republik Indonesia. 1967. Al-Quran dan Terjemahnya. Juz 11-20.. Jakarta: Percetakan dan Offset
Departemen Agama Republik Indonesia. 1967. Al-Quran dan Terjemahnya Juz 1- 10. Jakarta : Percetakan dan Offset.
Departemen Agama Republik Indonesia. 1994. Al-Quran dan Terjemahnya Juz 1- 30. Jakarta;
Faisal. 1999. Islam Idealitas Ilahiyah dan Realitas Insyaniyah. Yogyakarta : Adi Wacana.
Gymnastiar, Abdullah. 2004. Aa Gym Apa Adanya sebuah Qal buy rafi. Bandung : MQ Publishing.
Gymnastiar, Abdullah. 2004. Jagalah Hati. Bandung : MQS Publishing.
Gymnastiar, Abdullah. 2004. Bangkit Manajemen Qalbu Untuk Meraih Sukses. Bandung: MQS Publishing.
Gymnastiar, Abdullah. 2002. Meraih Hati Bening Dengan Manajemen Qalbu.. Jakarta: Gema Insani.
Gymnastiar, Abdullah. 2001 Kiat Praktis Manajemen Waktu.. Bandung MQS Pustaka Grafika
Gymnastiar, Abdullah. 2004. Sebuah Nasehat Kecil. Jakarta : Republika.
Gymnastiar, Abdullah. 2004. Manajemen Qalbu Untuk M elejitkan Potensi. Bandung: MQS. Publishing.
Herwono, Deden Ridwan. 2003A a Gym dan Fenomena Daarut Tauhid. Bandung : Mizan Pustaka
Hadjar, Ibnti. 1996. Dasar-dasar M etodologi Penelitian K ualitatif Dalam Pendidikan. Jakarta : Raja Gfafinda.
Nasution, Harun. 1995. Islam Rasional. Bandung : Mizan.
Ilham, Muhammad Arifin. 2004. Renungan-renungan Zikir. Depok: Intuisi Press.
Ilham, Muhammad Arifin. 2004. M enzikirkan M ata Hati. Depok : Intuisi Pres.
Ilham, Muhammad Arifin. 2004. Indonesia Berzikir "Risalah Anak Bangsa Untuk Negeri Tercinta. Jakarta Timur : Intuisi Press.
Mintaija, Endang. 2004. Arifin Ilham"Tarikat, Zikir, dan Muhammadiyah, Bandung: Hikmah.
Mujtaba, Achmad Nawawi. 2004. Menggapai Kenikmatan Zikir "Fenomena Muhammad Arifin Ilham dan M ajelis Zikir Az-Zikra". Bandung : Hikmah.
Ilham, Arifin. 2004. Hakikat Zikir. Jakarta : Intuisi Pres.
Kartono, Kartini. 1990. Pengantar M etodologi Reserch Sosial. Bandung : Mandar Maju.
Murata, Sachiko. 1996. The Tao o f Islam. Bandung. Mizan.
Majid, Abd. Tantangan dan Harapan Umat Islam di Era Globalisasi. Pustaka Setia.
Mujtaba, Achmad Nawawi. 2004. Menggapai Kenikmatan Zikir "Fenomena Muhammad Arifin Ilham dan M ajelis Zikir Az-Zikra". Bandung: Hikmah.
Mintaija, Endang. 2004. Arifin Uham"Tarikat, Zikir, dan Muhammadiyah. Bandung: Hikmah.
Muhaimin, Abdul Mujib. 1993. Pemikiran Pendidikan Islam (Kajian Psikologis dan Kerangka Dasar Operasional). Bandung : Trigenta Karya.
Nasution, Harun. 1992.Ensiklopedia Islam. IAIN Syarif Hidayatullah. Jakarta :
Pramuko, Yudi. 2003. Aa Gym Wajah Sejuk Islam Asia. Jakarta : Taj Mahal.
Sudarto. 1997. M etodologi Penelitian Filsafat. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Shiddiegy, Hasbi Ash. 1965. Tafsir Al-Quranul M adjid "An-Anur". Jakarta : Bulan Bintang.
Tim Penyusun. 1994. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
Triyono. 2005. Konsep Manajemen Qalbu dalam Moral Masyarakat. Salatiga.
Zuhdi, Masjfiik. 1993. Pengantar Ulumul Quran. Surabaya : CV. Karya Aditama.
DAFTAR SKK
NAMA: Syaifiil Hadi WALI STUDI : Drs. Miftahudin. M. AirNIM : 121 03 005 PEMBIMBING SKK: Drs. K. H. Nasafi
| No.ij____
Kegiatan Jabatan Tanggal Nilai
1. ORMAS S Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga Salatiga
Peserta 30 Agustus 2001 3
2. Diklat XI oleh Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi
Peserta 13-16 September 2001
3
3. GTPP XI oleh Racana Kusuma Dilaga-Woro Snkandhi
Peserta 7 Oktober 2001 3
4. Gladi Wira Brigsus VIII oleh Brigsus Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi
Peserta 18-20 Oklober 2001 3
5. PJMD oleh LPM Dinamika Peserta 16-17 Nopember 2001
3
6. Vettik VIII oleh Brigsus Racana Kusuma Dilaga- Woro Srikandhi
Peserta 19-20 Januan 2002 3
7. Donor Darah oleh UTDC Salatiga
Peserta 14 Februari 2002 2
8. Seminar Pendidikan oleh FMPD II
Panitia 21 Maret 2002 3
9. Dialog Akademik oleh FMPD II
Panitia 16 Apnl 2002 3
10. Gladian Pimpinan Pandega XII Se-Jawa oleh Racana Walisongo Semarang
Peserta 1 7 - 19 Mei 2002 4
11. Seminar Manajemen Berbasis Sekolah oleh FMPD II
Panitia 8 Juni 2002 2
i
; '2-_
PUSDIKLAT Swarda oleh FMPD II
Panitia j 26-27 Agustus 2002 j 4.. ! 1 I
i *3.
L_____
Temu Prestasi Penegak oleh Racana Kusuma Dilaga- Woro Srikandhi
Panitia 28 Agustus 2002 3 !ii1
i 14.i i
i
[_
Diklat XII oleh Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi
Panitia 7-10 September 2002
4
15. land Rock IV oleh Mapala Mitapasa
Panitia 27 Oktober 2002 3
16. Gladi Wira Brigsus IX oleh Brigsus Racana Kusuma Dilag3-Woro Sdkandhi
Panitia 22-25 Desember 2002
4
17. Vettik IX oleh Brigsus Racana Kusuma Dilaga- Woro Srikandhi
Panitia 31Januari- 1 Februari 2003
4
18. GPP VIII oleh Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandi
Panitia 14-15 Februari 2003 4
19. Pengurus Dewan Brigsus NS
Ketua Bin. Bang
Periode 2002-2003 4
20. GTPP XIII oleh Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi
Panitia 12 Oktober 2003 4
21. l aik Show Ramadhan 1424 oleh BEM STAIN Salatiga
Peserta i 5 November 2003 2
22. Gladi Wira Brigsus X oleh Brigsus Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi
Panitia 21 -24 Desember 2003
4
23. Pendidikan Dasar Perkoperasian oleh KOPMA FATAWA
Peserta 26-28 Desember 2003
3
24. Gladian Pimpinan Pandega IX se-Jawa oleh Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi
Panitia 5-7 Februan 2004 5
25. Dewan Brigsus Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi
Sekretaris Periode 2003-2004 5
26. Penyiapan Logistik Komisi Pemilu Kota Salatiga
Partisipasi 20 April 2004 3
27. Kemah Da’wah Akhir Tahun 2004
Partisipasi 20-22 Juni 2004 3
28.
i
Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar Se- Jawa oleh Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi
Panitia 9-15 Juli 2004 3iiii
29. | Perkemahan Wirakarya Vll | oleh U IN Syarif ! Hidayatullah Jakarta
Peserta j Agustus 2004|i
6 jiil1
30.
____
Pengurus Dewan Brigsus | Komandan ! Periode 2004-2005NS 6 1
31. Relawan N AD Zona I! oleh HKTI
Peserta Januari 2005 8 .1
32. GWB XI oleh Brigsus NS Panitia 10-13 Desember 2004
4
33. Seminar dan Bedah Film Peserta 17 Juli 204 2Ju m la h 122
Salatiga, 21 Januari 2006
a n. Ketua Pembantu Ketua III
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Dengan ini saya cantumkan daftar riwayat hidup sebagai berikut:
1. Nama : Syaiful Hadi
2. Tempat/Tgi. Lahir : Kendal, 06 Desember 1982
3. Jenis Kelamin : Laki-laki
4. Agama : Islam
5. Suku/ Bangsa : Jawa/ Indonesia
6. Alamat : Gading Ki lul Rt. 01/V, Purwawogondo, Boja, Kendal
7. Riwayat Pendidikan:
a. SDN Bebengan 03 Lulus Tahun 1995
b. SMP Muhammadiyah 02 Boja Lulus Tahun 1998
c. MA Darul Amanah Sukorejo Lulus Tahun 2001
d. DII PGTK STAIN Salatiga Lulus Tahun 2003
e. SI PAI STAIN Salatiga lulus Tahun 2006
Demikian daftar riwayat hidup ini kami buat dengan sebenar-benarnya.
XI