iiiii

20
VARISES PENGERTIAN Varises adalah pelebaran pembuluh balik. Kata varises berasal dari bahasa Latin yang berarti memutar, "varix".Varises (Varicose Vein) merupakan pelebaran vena yang sering terjadi di vena superfisial, dan yang banyak terjadi di ekstremitas bawah. Varises adalah pembuluh darah yang membesar dan berbelit-belit. Istilah ini umumnya mengacu pada pembuluh darah di kaki, meskipun varises dapat terjadi di tempat lain. Vena memiliki katup leaflet untuk mencegah darah mengalir mundur (retrograde). Otot-otot kaki pompa vena untuk mengembalikan darah ke jantung, melawan efek gravitasi. Ketika pembuluh darah menjadi varises, selebaran dari katup tidak lagi memenuhi dengan baik, dan katup tidak bekerja. Hal ini memungkinkan darah mengalir mundur dan mereka memperbesar bahkan lebih. EPIDEMIOLOGI Varises merupakan masalah yang lazim, dimana prevalensi telah dilaporkan beragam, mulai dari 2 % sampai 60% pada populasi. Di Inggris, Edinburgh Venous Study (EVS) memeriksa lebih dari 1500 orang dewasa dan menemukan 39,7% pria serta 32,2% wanita memiliki varises2. Prevalensi varises retikular bahkan lebih tinggi lagi, mencapai 80% pada pria maupun wanita. Literatur lain menyakan bahwa prevalensinya dapat naik sampai 80% pada kehamilan trimester I. Prevalensi ini meningkat bersamaan dengan meningkatnya usia, dimana hanya didapatkan 11,5% pada kelompok umur 18-14 tahun, sementara mencapai 55,7% pada kelompok umur 55-64 tahun. Berdasarkan pembagian primer dan sekunder, 95% kasus adalah primer , sementara 5% adalah sekunder. Secara umum mengenai 10-20% dari populasi keseluruhan, terjadi 2-3 kali lebih sering pada perempuan dari laki-

description

mmmmmmm

Transcript of iiiii

Page 1: iiiii

VARISES

PENGERTIAN

Varises adalah pelebaran pembuluh balik. Kata varises berasal dari bahasa Latin yang berarti memutar, "varix".Varises (Varicose Vein) merupakan pelebaran vena yang sering terjadi di vena superfisial, dan yang banyak terjadi di ekstremitas bawah.

Varises adalah pembuluh darah yang membesar dan berbelit-belit. Istilah ini umumnya mengacu pada pembuluh darah di kaki, meskipun varises dapat terjadi di tempat lain. Vena memiliki katup leaflet untuk mencegah darah mengalir mundur (retrograde).

Otot-otot kaki pompa vena untuk mengembalikan darah ke jantung, melawan efek gravitasi. Ketika pembuluh darah menjadi varises, selebaran dari katup tidak lagi memenuhi dengan baik, dan katup tidak bekerja. Hal ini memungkinkan darah mengalir mundur dan mereka memperbesar bahkan lebih.

EPIDEMIOLOGI

Varises merupakan masalah yang lazim, dimana prevalensi telah dilaporkan beragam, mulai dari 2 % sampai 60% pada populasi. Di Inggris, Edinburgh Venous Study (EVS) memeriksa lebih dari 1500 orang dewasa dan menemukan 39,7% pria serta 32,2% wanita memiliki varises2. Prevalensi varises retikular bahkan lebih tinggi lagi, mencapai 80% pada pria maupun wanita. Literatur lain menyakan bahwa prevalensinya dapat naik sampai 80% pada kehamilan trimester I. Prevalensi ini meningkat bersamaan dengan meningkatnya usia, dimana hanya didapatkan 11,5% pada kelompok umur 18-14 tahun, sementara mencapai 55,7% pada kelompok umur 55-64 tahun. Berdasarkan pembagian primer dan sekunder, 95% kasus adalah primer , sementara 5% adalah sekunder.

Secara umum mengenai 10-20% dari populasi keseluruhan, terjadi 2-3 kali lebih sering pada perempuan dari laki-laki. hampir setengah dari pasien memiliki riwayat keluarga penderita varises.

FAKTOR RESIKO

Adanya trauma secara langsung pada katup vena yang menyebabkan kerusakan 1 atau lebih katup.2. Terlalu lama berdiri.3. Kelebihan berat badan (overweight)4. Menumpangkan kaki saat duduk5. Memakai Pakaian yang terlalu mengompresi (ketat).

KLASIFIKASI

Ada dua klasifikasi utama untuk gangguan vena, yaitu klasifikasi Widmer dan klasifikasi CEAP. CEAP adalah singkatan dari presentasi klinis (“clinical presentation”), etiologi (“Etiology”), wilayah anatomis (“anatomical area”) dan patofisiologi (“Patophysiology”).

Page 2: iiiii

1. varises primer : varises yang berasal dari vena superfisial2. varises sekunder : varises yang timbul akibat insufisiensi vena deep, inkompentensi vena perforating, atau akibat oklusi vena deep yang dapat menyebabkan dilatasi atau pembesaran dari vena superfisial. Varises dapat terjadi di vena di daerah mana saja, namun paling banyak terjadi di Vena Safena di kaki dan percabangannya. Varises juga dapat terjadi di area anorektal yang dikenal sebagai Ambeyen (hemorrhoids), di esofagus (esophageal varices), dan spermatic cord (varikosel).

MANIFESTASI KLINIS

dilatasi vena pada varises terjadi akibat inkompetensi katup vena dan menyebabkan aliran darah menjadi stasis di bawah, membentuk bendungan, hal ini menjadikan terjadinya edema akibat tingginya tekanan di vena, nyeri, dan trombosis. Efek yang timbul yaitu edema yang persisten di ekstremitas dan menyebabkan perubahan sekunder pada kulit yaitu iskemik, dermatitis stasis, dan ulserasi. ulser dapat menjadi kronis bila luka sulit disembuhkan dan terjadi infeksi. perlu diingat bahwa pada varises jarang terjadi embolisme, hal ini yang membedakan dengan trombosis pada vena deep.

Page 3: iiiii

VARISES

            Varises/Varices (= varicose vein, = superficial venous insufficiency) adalah pemanjangan, pelebaran, dan berkelok-keloknya sistem pembuluh darah balik (vena) yang disertai gangguan sirkulasi darah didalamnya. Penyakit ini bukan hanya menimbulkan masalah kosmetik tetapi memang dapat menimbulkan masalah yang lebih serius.

Kelainan vena ini diakibatkan katup di sistem vena dangkal tidak memadai, maka tekanan hidrostatik akan meninggi sehingga terjadi pelebaran vena tersebut. Oleh karena tungkai bawah (kaki) adalah bagian tubuh yang paling besar menyangga tekanan hidrostasik, maka gangguan peredaran darah di vena tungkai paling sering terjadi.

          Faktor resiko:1. Riwayat varises dalam keluarga2. Wanita (pada usia dekade ke-3 dan 4; dijumpai 5-6 x lebih sering pada pria)3. Kehamilan lebih dari 2 kali4. Pengguna pil atau suntikan hormon kontrasepsi5. Terbiasa posisi berdiri tegak selama lebih dari 6 jam sehari6. Kegemukan (obesitas).

Varises lebih sering dijumpai dan berkembang menjadi lebih banyak jumlahnya pada usia lebih tua. Sangat jarang pada usia kanak-kanak.          Keluhan awal paling sering ditemukan pada penderita varises adalah rasa gatal dan bengkak (rasa berat) pada tungkai bawah (betis), terutama setelah berdiri lama ataududuk terlalu lama. Keluhan akan berkurang bila penderita berbaring dengan posisi kaki ditinggikan. Akan tetapi keluhan yang lebih sering membawa penderita ke dokter adalah kosmetik, karena tampak pelebaran vena di tungkai bawah.

Gambar: Vena Normal dan Vena Varices

Stadium klinis varises:

   Stadium                        Gambaran klinik

Page 4: iiiii

                  I                 Keluhan samar tidak khas (rasa gatal, pegal)                  II               Pelebaran vena                  III              Varises tampak jelas                  IV              Kelainan kulit dan/atau tukak karena sindroma                                    insufisiensi vena menahun/kronis

           Kebanyakan terapi varises dilakukan atas indikasi kosmetik. Dan pada umumnya penderita dapat diobati secara konservatif. Bila terapi konservatif gagal atau terjadi komplikasi seperti dermatitis, perdarahan, thrombosis, atau tukak vena dangkal, maka terapi harus lebih agresif. Terapi konservatif yaitu Terapi Kompresi berupa penggunaan elastic stocking (kaus kaki khusus). Kaus kaki khusus yaitu yang dibuat menurut ukuran lingkaran tungkai penderita. Penderita harus berjalan setiap hari. Pembalut atau kaus kaki tidak boleh dibuka, kecuali bila penderita mandi, baring tidur, dan harus diganti bila daya elastisitasnya berkurang.

Gambar: Stocking Varices

Terapi lainnya adalah terapi suntikan sklerosis (Injection Sclerotherapy) dapat diberikan pada varises kecil yang terbatas. Obat sclerosing agent dengan konsentrasi 0,5%, 1% atau 3% (polidocanol; Na tetradecyl sulphate) disuntikkan ke dalam pembuluh vena. Pasca penyuntikan dipasang pembalut elastis (elastic bandage) selama 3-6 minggu. Penderita harus jalan setiap hari sekurang-kurangnya selama 1 jam.

Page 5: iiiii

Gambar: Sclerotherapy Varices

Terapi pembedahan yaitu dengan cara ligasi (pengikatan) dan eksisi (pengangkatan) vena yang mengalami varises. Selain itu dapat juga dengan cara Stripping untuk membuang seluruh vena dangkal pada tungkai.

Gambar: Stripping Varices

Page 6: iiiii

Varises adalah pembuluh darah yang membesar dan berbelit-belit. Istilah ini umumnya mengacu pada pembuluh darah di kaki, meskipun varises dapat terjadi di tempat lain. Vena memiliki katup leaflet untuk mencegah darah mengalir mundur (retrograde).

Otot-otot kaki pompa vena untuk mengembalikan darah ke jantung, melawan efek gravitasi. Ketika pembuluh darah menjadi varises, selebaran dari katup tidak lagi memenuhi dengan baik, dan katup tidak bekerja. Hal ini memungkinkan darah mengalir mundur dan mereka memperbesar bahkan lebih.

Normal Vein dan Vein Varises. Gambar Kredit: NHLBI

Varises yang paling umum di vena superfisial kaki, yang tunduk pada tekanan tinggi ketika berdiri. Selain masalah kosmetik, varises sering menyakitkan, terutama saat berdiri atau berjalan. Mereka sering gatal, dan menggaruk mereka dapat menyebabkan bisul. Komplikasi serius jarang terjadi. Perawatan non-bedah termasuk skleroterapi, stoking elastis, mengangkat kaki, dan olahraga.

Perlakuan bedah tradisional telah vena pengupasan untuk menghilangkan vena yang terkena. Baru, perawatan kurang invasif, seperti USG-dipandu skleroterapi busa, ablasi frekuensi radio dan perawatan laser endovenous, secara perlahan menggantikan perawatan bedah tradisional. Karena sebagian besar darah di kaki dikembalikan oleh vena dalam, pembuluh darah superfisial, yang kembali hanya sekitar 10 persen dari total darah dari kaki, biasanya dapat dihapus atau ablated tanpa bahaya serius.

Page 7: iiiii

Varises dibedakan dari vena retikuler (vena biru) dan telangiectasias (laba-laba vena), yang juga melibatkan insufisiensi katup, dengan ukuran dan lokasi pembuluh darah. Banyak pasien yang menderita varises mencari bantuan dari dokter yang mengkhususkan diri dalam perawatan vena. Para dokter ini disebut phlebologists.

Penyebab dan Cara menghilangkan VarisesApril 13, 2011 by yuda handaya

Definisi

Varises adalah vena normal yang mengalami dilatasi akibat pengaruh peningkatanan tekanan vena yang merupakan suatu manifestasi yang dari sindrom insufiensi vena dimana pada sindrom ini aliran darah dalam vena mengalami arah aliran retrograde atau aliran balik menuju tungkai yang kemudian mengalami kongesti.

Pathofisiologi

Adanya tekanan tinggi dalam pembuluh darah vena . dan mengalami dilatasi yang kemudian terus membesar sampai katup vena satu sama lain tidak dapat saling betemu. Kegagalan pada satu katup vena akan memicu terjadinya kegagalan pada katup-katup lainnya. Peningkatan tekanan yang berlebihan di dalam sistem vena superfisial akan menyebabkan terjadinya dilatasi vena yang bersifat local sehingga, fungsi vena untuk mengalirkan darah ke atas dan ke vena profunda akan mengalami gangguan.

Berkurangnya elastisitas dinding pembuluh vena yang menyebabkan pembuluh vena melemah dan tak sanggup mengalirkan darah ke jantung sebagaimana mestinya. Aliran darah dari kaki ke jantung sangat melawan gravitasi bumi, karena itu pembuluh darah harus kuat, begitu juga dengan dinamisasi otot disekitarnya.

Rusaknya katup pembuluh vena, padahal katup atau klep ini bertugas menahan darah yang mengalir ke jantung agar tidak keluar kembali. Katup yang rusak membuat darah berkumpul di dalam dan menyebabkan gumpalan yang mengganggu aliran darah.

Pemicu varises antara lain  :  Faktor keturunan,  Kehamilan,  Kurang gerak, Merokok, Terlalu banyak berdiri, Menderita kolesterol tinggi dan kencing manis, Memakai sepatu hak terlalu tinggi.

Gejala klinis varises1. Terlihat tonjolan otot pada kaki2. Kaki terasa berat3. Terasa Nyeri, gatal, rasa terbakar4. Keram pada malam hari5. Perubahan kulit dan kesemutan

Page 8: iiiii

Penatalaksanaan

Varises tahap akut akan memperlihatkan pembuluh darah yang sangat menonjol. Bila suntik tidak membuahkan hasil, maka harus dilakukan pembedahan guna memotong pembuluh vena yang rusak sehingga aliran darah kembali normal.

Page 9: iiiii

Tanya Jawab Seputar ”VARISES TUNGKAI”December 10, 2009 by yuda handaya

1. Apa yang dimakhsud dengan “Varises Tungkai”?

Varises adalah vena normal yang mengalami dilatasi akibat pengaruh peningkatan tekanan vena. Varises ini merupakan suatu manisfetasi yang dari sindrom insufiensi vena dimana pada sindrom ini aliran darah dalam vena mengalami arah aliran retrograde atau aliran balik menuju tungkai yang kemudian mengalami kongesti.

2. Bagaimana patofisiologi dari varises Tungkai?

Keterangan: Biasanya kerusakan diakibatkan kerena adanya suatu hambatan aliran darah dan tekanan hidrostatik yang terlau besar.

3. Jelaskan tanda-tanda awal munculnya varises tungkai?

Page 10: iiiii

Penderita biasanya merasakan nyeri, kemerahan, rasa panas/terbakar pada tungkai, gatal, kram, kelemahan otot dan “tungkai lemas”, biasanya pada sekian waktu akan terlihat dilatasi vena sehingga vena akan membesar dan berkelok-kelok dibawah kulit.

4. Secara umum varises tungkai terjadi dikarenakan?

Adanya dilatasi vena dikarenakan terhambatnya aliran darah yang akan kembali menuju arah proksimal.

5. Jelaskan etiologi yang menyebabkan timbulnya varises tungkai?

§ Peningkatan tekanan vena superfisialis.

§ Obesitas

§ Pekerjaan dengan berdiri lama

§ Hormonal, pada wanita terjadi disaat manopouse

§ Kehamilan

§ Obat-obatan kontrasepsi

§ Keturunan/ genetik.

6. Jelaskan gejala klinis dari varises tungkai?

Pasien dengan varises pada tungkai mungkin menunjukkan komplikasi varises akut berupa pendarahan varises, dermatitis, tromboplebitis, selulitis, dan ulkus. Biasanya juga terjadi perburukan dari gejala kronis. Gejala yang muncul umumnya berupa kaki terasa berat, nyeri, atau kedengan sepanjang vena, gatal, rasa terbakar, keram pada malam hari, edema, perubahan kulit dan kesemutan. Biasanya nyeri yang terasa membaik bila beraktifitas seperti berjalan atau dengan mengankatan tungkai.

7. Pemeriksaan apa saja yang dapat dilakukan pada pasien dengan varises tungkai?

Pemeriksaan vena dapat dilakukan secara bertahap melalui inspeksi, palpasi, perkusi, dan pemeriksaan menggunakan Doppler. Hasil pemeriksaan tersebut nantinya dibuatkan peta mengenai gambaran keadaan vena yang di terjemahkan ke dalam bentuk gambar, dan dapat dijadikan informasi mengenai penataklasanaan selanjutnya.

v Inspeksi

Inspeksi tungkai dilakukan dari distal ke proksimal dari depan ke belakang. Region perineum, pubis, dan dinding abdomen. Vena normalnya terlihat distensi hanya pada kaki dan pergelangan kaki. Pelebaran vena superfisial yang terlihat pada region lainnya pada tungkai biasanya merupakan suatu kelainan. Ulkus dapat terjadi dan sulit untuk sembuh, bila ulkus berlokasi pada sisi media tungkai maka hal ini disebabkan oleh adanya insufusiensi vena.

Page 11: iiiii

v Palpasi

Seluruh permukaan kulit dilakukan palpasi dengan jari tangan untuk mengetahui adanya dilatasi vena walaupun tidak terlihat ke permukaan kulit, Palpasi diawali dari sisi permukaan anteromedial untuk menilai keadaan SVM kemudian dilanjutkan pada sisi lateral diraba apakah ada varises dari vena nonsafena yang merupakan cabang kolateral dari VSM, selanjutnya dilakukan palpasi pada permukaan posterior untuk meinail keadaan VSP. Selain pemeriksaan vena, dilakukan juga palpasi denyut arteri distal dan proksimal untuk mengetahui adanya insufisiensi arteri dengan menghitung indeks ankle-brachial.

v Perkusi

Perkusi dilakukan untuk mengetahui kedaan katup vena superficial. Caranya dengan mengetok vena bagian distal dan dirasakan adanya gelombang yang menjalar sepanjang vena di bagian proksimal.

v Manuver Perthes

Manuver Perthes adalah sebuah teknik untuk membedakan antara aliran darah retrograde dengan aliran darah antegrade. Tes ini digunakan untuk penentuan berfungsinya sistem vena profunda.

v Tes Trendelenburg

Tes ini digunakan untuk menentukan derajat insuffisiensi katub pada vena communcants. Tes ini dilakukan dengan cara mengangkat tungkai dimana tungkai dalam keadaan

v Auskultasi menggunakan dopler

Pemeriksaan menggunakan Doppler digunakan untuk mengetahui arah aliran darah vena yang mengalami varises, baik itu aliran retrograde, antegrade, atau aliran dari mana atau ke mana. Probe dari dopple ini diletakkan pada vena kemudian dilakukan penekanan pada vena disisi lainnya. Penekanan akan menyebabkan adanya aliran sesuai dengan arah dari katup vena yang kemudian menyebabkan adanya perubahan suara yang ditangkap oleh probe Doppler.

v Pemeriksaan Imaging

Tujuan dilakukannya pemeriksaan ini adalah untuk mengidentifikasi dan memetakan seluruh area yang mengalami obstruksi dan refluks dalam system vena superficial dan system vena profunda.

8. Jelaskan diagnosis banding dari varises tungkai?

1) Riwayat insufisiensi vena sebelumnya.

2) Faktor predisposisi (keturunan, trauma pada tungkai, pekerjaan yang membutuhkan posisis tubuh berdiri yang terlalu lama).

Page 12: iiiii

3) Riwayat edema.

4) Riwayat pengobatan penyakit vena sebelumnya (obat, injeksi, pembedahan, kompresi).

5) Riwayat menderita tromboplebitis vena superficial atau vena profunda.

6) Riwayat menderi penyakit vaskuler lainnya.

7) Riayat Keluarga.

9. Jelaskan macam-macam varises tungkai yang dibedakan berdasaran luasnya?

a) V. Trunkal : bila yang terkena adalah vena yang utama (v saphena magna & v. Saphena parva)

b) V. Retikularis : bila yang terkena adalah cabang-cabang dari vena saphena magna/parva.

c) V. Retikularis : bila yang terkena adalah vena kapiler subkutan.

10. Jelaskan yang dimakhsud dengan ”varises primer” pada varises tungkai?

Penyebab varises namun tanpa etiologi yang jelas, dibagi menjadi :

1) Kelemahan primer yang terjadi.

2) Varises kehamilan, dikarenakan adanya peningkatanproduksi Progesteron.

3) Kelainan biokimia.

4) Terdapat hubungan arterio-venous yang konginetal pada sistem vena ini.

11. Jelaskan komplikasi yang dapat terjadi pada varises tungkai?

1. Terjadi cedera pada nervus cutaneus.

2. Drop foot (terjepitnya vena dan arteri femoral).

3. Hematome dan infeksi pada luka.

4. Thromboembolism(resiko muncul akibat dilakukan pembedahan).

5. Terjadi kelainan trofik dan odem secara spontan.

6. Timbulnya ulkus varicosum.

12. Penatalaksanaan/ tindakan pada pasien dengan varises tungkai?

Page 13: iiiii

Tindakan yang dapat dilakukan pada pasien dengan varises tungkai dibagi menjadi 3 macam;

1). Terapi Non Operatif, dibagi menjadi: Penggunaan kaus kaki kompresi, skleroterapi(penyuntikan substansi sklerotan kedalam pembuluh darah sehingga terjadi destruksi endotel yang diikuti dengan pembentukan jaringan fibrotik).

2). Terapi Minimal Invasif, dibagi menjadi: Radiofrekuensi ablasi (RF)(penghatan pada pembuluh darahsehingga menghangatkan dinding pembuluh darah dan jaringan sekitar pembuluh darah dengan menggunakan kateter), Endovenous Laser Therapy (EVLT).

3). Terapi Pembedahan, dibagi menjadi: Ambualtory phlebectomy (Stab Avulsion)( menghilangkan segmen varises yang pendek dan vena retikular dengan jalan melakukan insisi ukuran kecil), Saphectomy.

13. Jelaskan tindakan pencegahan yang dapat mengurangi faktor resiko terjadinya varises tungkai?

Pencegahan dibagi menjadi 2, yaitu :

v Pencegahan Primer :

1. Olah raga yang teratur dan makanan yang cukup gizi dan bervitamin.

2. Berat badan seimbang.

3. Tidak terlalu sering mengenakan sepatu bertumit tinggi.

4. Hindari berdiri terlalu lama dan duduk dengan kaki menyilang.

5. Hindari pemakaian kaos kaki, celana ketat, ikat pinggang ketat karena bisa menjepit vena antara jantung dan kaki.

6. Istirahat yang cukup pada area kaki dan berilah pijatan ketika habis bepergian jauh.

v Pencegahan Sekunder :

1. Gunakan kaus kaki yang elastis untuk menekan vena tepi sehingga tidak terjadi pelebaran pada vena.

2. Jangan merawat varises dengan menggunakan air hangat.

3. Hindari kegiyatan dengan resiko menambah beban kaki. Misal: loncat, lari dan senam aerobik.

4. Dapat dilakukan senam tungkai scara teratur.

14. Jelaskan macam-macam pembedahan yang dapat dilakukan pada pasien varises tungkai?

Page 14: iiiii

a) Stripping vena saphena.

b) Ligasi vena-vena communicantes.

c) Multiple ekstraksi dari vena retikuler.

15. Jelaskan tujuan dari dilakukannya tindakan pembedahan dari pasien varises tungkai?

Untuk menghilangkan gejala, mengurangi atau mencegah komplikasi, memulihkan fisiologi vena dan memperbaiki penampilan.

16. Jelaskan indikasi pembedahan yang dilakukan dengan pasien varises tungkai?

Tindakan dapat dilakukan pada pasien bila sudah masuki stadium II, hal ini dikarenakan sudah adanya kerusakan ada vena communicants dan menghambat kelancaran peredaran darah balik, sehingga bila tidak dilakukannya pembedahan akan menambah parah tingkat varisesnya.

17. kontra indikasi yang dapat terjadi pada pembedahan pasien dengan varises tungkai?

Kontra indikasi tindakan pembedahan adalah usia lanjut/ keadaan umum buruk, berat badan berlebihan, trombofeblitis aktif, tukak vena terinfeksi, khamilan, sumbatan arteri menahun, pada tungkai bersangkutan dan tumor besar intra abdomen.

18. Komplikasi yang biasa terjadi pada tindakan bedah varises tungkai?

1) Pendarahan

2) Infeksi

3) Edema tungkai

4) Kerusakan saraf kulit

5) Limfokel

6) Trombosis vena dalam

19. Bila pasien telah memasuki stadium IV dari varies tungkai, dan didapati adanya ulkus varicosum maka tindakan yang dapat dilakukan ialah?

Eksisi ulkus dan skin-grafting.

20. Jelaskan perawatan pasca bedah pada pasien dengan varises tungkai!

Dipasang elastic bandage dari ujung proksimal jari-jari kaki sampai pelipatan paha, 24 jam pertama penderita tidak boleh jalan kaki dalam kedudukan elevasi. 48 jam

Page 15: iiiii

berikutnya setelah bebat dibuka dan luka baik, bebat dipasang kembali dan penderita dapat ulai berjalan pelan-pelan dan kemudian tetap dipasang elastik bandage sampai 2 minggu, 1 minggu post oprasi pasien kembali untuk pengangkatan jahitan.

Reference:

v Puruhito.(1987).Pengantar Bedah vaskulus.Surabaya:Airlangga University Press.

v Jusi, Djang.(1999).Dasar-dasar Ilmu Bedah Vaskuler.Jakarta:Gaya baru.

v Baughman,Diane C.(2000).Keperawatan Medikal Bedah buku saku dari Brunner & Suddarth.Jakarta:EGC.