III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitiandigilib.unila.ac.id/1568/9/Bab III.pdfSemester Ganjil...

26
III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penggunaan metode penelitian dalam suatu penelitian sangatlah penting. Penggunaan metode ini untuk menentukan data penelitian, menguji kebenaran, menemukan dan mengembangkan suatu pengetahuan, serta mengkaji kebenaran suatu pengetahuan sehingga memperoleh hasil yang diharapkan. Metode penelitian merupakan metode kerja yang dilakukan dalam penelitian termasuk alat-alat yang digunakan untuk mengukur dan mengumpulkan data di lapangan pada saat melakukan penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif verifikatif dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode deskriptif dapat diartikan sebagai penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan atau melukiskan keadaan objek atau subjek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat, dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya (Sugiyono, 2009: 6). Tujuan penelitian ini merupakan verifikatif yaitu untuk menentukan tingkat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat (Nawawi, 2003: 61).

Transcript of III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitiandigilib.unila.ac.id/1568/9/Bab III.pdfSemester Ganjil...

Page 1: III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitiandigilib.unila.ac.id/1568/9/Bab III.pdfSemester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013. No Kelas Jumlah Siswa 1 XI IPS 1 34 2 XI IPS 2 32 3

32

III. METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Penggunaan metode penelitian dalam suatu penelitian sangatlah penting.

Penggunaan metode ini untuk menentukan data penelitian, menguji

kebenaran, menemukan dan mengembangkan suatu pengetahuan, serta

mengkaji kebenaran suatu pengetahuan sehingga memperoleh hasil yang

diharapkan. Metode penelitian merupakan metode kerja yang dilakukan

dalam penelitian termasuk alat-alat yang digunakan untuk mengukur dan

mengumpulkan data di lapangan pada saat melakukan penelitian.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

verifikatif dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode deskriptif

dapat diartikan sebagai penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan

atau melukiskan keadaan objek atau subjek penelitian (seseorang, lembaga,

masyarakat, dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang

tampak atau sebagaimana adanya (Sugiyono, 2009: 6). Tujuan penelitian

ini merupakan verifikatif yaitu untuk menentukan tingkat pengaruh variabel

bebas terhadap variabel terikat (Nawawi, 2003: 61).

Page 2: III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitiandigilib.unila.ac.id/1568/9/Bab III.pdfSemester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013. No Kelas Jumlah Siswa 1 XI IPS 1 34 2 XI IPS 2 32 3

33

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berdasarkan data yang ada di

tempat penelitian sehingga menggunakan pendekatan ex post facto dan

survey. Penelitian dengan pendekatan ex post facto merupakan penelitian

yang meneliti peristiwa yang telah terjadi dengan menurut ke belakang

untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut.

Penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar

maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang

diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian

relatif, distribusi, dan hubungan antar variabel sosiologis maupun

psikologis (Sugiyono, 2009: 7).

Secara khusus penelitian ini hanya mendeskripsikan pengaruh pemanfaatan

sarana belajar dan aktifitas dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka sekolah

terhadap hasil belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas XI jurusan IPS

semester ganjil SMA Negeri 1 Pagelaran tahun pelajaran 2012/2013.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi merupakan keseluruah subjek/objek, seperti kelompok

manusia, tumbuhan, binatang yang memiliki kesamaan ciri. Menurut

Sugiyono (2010: 117) pengertian populasi didefinisikan sebagai

“Wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai

Page 3: III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitiandigilib.unila.ac.id/1568/9/Bab III.pdfSemester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013. No Kelas Jumlah Siswa 1 XI IPS 1 34 2 XI IPS 2 32 3

34

kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Menurut Prof. Dr. Suharsimi Arikunto (2006: 130) populasi adalah

keseluruhan subjek atau objek yang menjadi sasaran penelitian.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS SMA

Negeri 1 Pagelaran Tahun Pelajaran 2012/2013 sebanyak 3 kelas

dengan jumlah siswa keseluruhan 99 siswa.

Tabel 2. Jumlah Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Pagelaran

Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013.

No Kelas Jumlah Siswa

1 XI IPS 1 34

2 XI IPS 2 32

3 XI IPS 3 33

Jumlah 99

Sumber: Guru Mata Pelajaran ekonomi SMA Negeri 1 Pagelaran

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2010: 62) sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar, dan

peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi,

misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti

dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut.

Rumus yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah Taro

Yamane dengan rumus:

Page 4: III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitiandigilib.unila.ac.id/1568/9/Bab III.pdfSemester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013. No Kelas Jumlah Siswa 1 XI IPS 1 34 2 XI IPS 2 32 3

35

Keterangan:

n = Jumlah sampel

N = Jumlah populasi

d = Tingkat signifikansi

(Riduan, 2005: 65)

Berdasarkan rumus di atas besarnya sampel dalam penelitian ini adalah:

79,36 dibulatkan menjadi 79

Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa dalam penelitian ini

jumlah populasi yang akan diteliti sebanyak 99 siswa dari seluruh

populasi itu mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi

sampel.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel adalah probability sample dengan

menggunakan simple random sample. Teknik ini merupakan teknik

pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap

anggota populasi yang dipilih untuk menjadi sampel (Sugiyono, 2010:

82). Untuk menentukan besarnya sampel pada setiap kelas dilakukan

dengan alokasi proporsional agar sampel yang diambil lebih

Page 5: III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitiandigilib.unila.ac.id/1568/9/Bab III.pdfSemester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013. No Kelas Jumlah Siswa 1 XI IPS 1 34 2 XI IPS 2 32 3

36

proporsional (Rahmat dalam Silvia, 2009: 26) hal ini dilakukan dengan

cara:

Tabel 3. Perhitungan Jumlah Sampel Untuk Masing-Masing Kelas

No Kelas Perhitungan Pembulatan Persentase

(%)

1 XI IPS 1

27 34,18

2 XI IPS 2

26 32,91

3 XI IPS 3

26 32,91

Jumlah 79 100

Penentuan siswa yang akan dijadikan sampel untuk setiap kelas

dilakukan dengan undian yang merupakan salah satu cara yang dapat

dilakukan dalam menarik sampel dengan menggunakan simple random

sampling (Nazir dalam Silvia, 2009: 26). Undian dilakukan dengan cara

peneliti membuat daftar nama dari seluruh siswa kelas XI IPS SMA

Negeri 1 Pagelaran Tahun Pelajaran 2012/2013, kemudian diambil

secara acak sebanyak sampel dalam penelitian. Nama-nama yang

terpilih dari pengambilan secara acak tersebutlah yang dijadikan

responden dalam penelitian ini.

Page 6: III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitiandigilib.unila.ac.id/1568/9/Bab III.pdfSemester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013. No Kelas Jumlah Siswa 1 XI IPS 1 34 2 XI IPS 2 32 3

37

C. Variabel Penelitian

Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal

tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010: 38). Variabel

yang terdapat dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel bebas (Independent Variable)

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pemanfaatan sarana dan

prasarana belajar (X1) dan kegiatan ekstrakurikuler pramuka sekolah

(X2).

2. Variabel terikat (Dependent Variable)

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar ekonomi (Y).

D. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel berarti mendefinisikan secara operasional

suatu konsep sehingga dapat diukur, dicapai dengan melihat pada dimensi

tingkah laku atau properti yang ditunjukkan oleh konsep, dan

mengkategorikan hal tersebut menjadi elemen yang dapat diamati dan dapat

diukur (Basrowi dan Kasinu, 2007: 179).

Definisi variabel secara operasional adalah mendeskripsikan variabel

penelitian sedemikian rupa, sehingga variabel tersebut spesifik dan terukur.

Definisi operasional dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas dan

satu variabel terikat.

Page 7: III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitiandigilib.unila.ac.id/1568/9/Bab III.pdfSemester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013. No Kelas Jumlah Siswa 1 XI IPS 1 34 2 XI IPS 2 32 3

38

1. Pemanfaatan sarana dan prasarana belajar sekolah adalah proses

pendayagunaan semua perlengkapan pendidikan secara efektif dan

efisien.

2. Kegiatan ekstrakurikuler pramuka adalah kegiatan yang dilakukan

diluar jam sekolah, dilaksanakan disekolah maupun diluar sekolah agar

lebih memperkaya dan memperluas wawasan pengetahuan dan

kemampuan yang telah dipelajari dari berbagai matapelajaran dalam

kurikulum.

3. Hasil belajar ekonomi adalah hasil yang telah dicapai seseorang setelah

mengalami proses belajar dengan terlebih dahulu mengadakan evaluasi

dari proses belajar yang dilakukan, yang dinyatakan ke dalam ukuran

dan data hasil belajar.

Tabel 4. Indikator Masing-masing Variabel dan Sub Indikatornya

No Variabel Indikator Sub Indikator Skala

1 Pemanfaatan

sarana

prasana

belajar

sekolah (X1)

1. Sarana

pendidikan

2. Prasarana

pendidkan

1. Jumlah kelas

tersedia dengan

ktsp

2. Ketersediaan

OHP, papan tulis,

spidol.

3. Tersedianya buku

sekolah sesuai

pegangan guru

4. Buku pelajaran

tersedia

5. Media mengajar

tersedia sesuai

kebutuhan belajar

6. Setiap ruang

belajar selalu rapi

dan nyaman

Ordin

al

Page 8: III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitiandigilib.unila.ac.id/1568/9/Bab III.pdfSemester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013. No Kelas Jumlah Siswa 1 XI IPS 1 34 2 XI IPS 2 32 3

39

7. Laboratorium

sekolah selalu

dimanfaatkan

2 Kegiatan

Ekstrakurikul

er Pramuka

(X1)

1. Menunjukkan

minat terhadap

bermacam-

macam

aktivitas

2. Keaktifan

siswa

1. Minat siswa

dalam mengikuti

aktivitas kegiatan

ekstrakurikuler

pramuka

1. Keaktifan siswa

dalam mengikuti

kegiatan

ekstrakurikuler

pramuka

Interv

al

3 Hasil

Ekonomi (Y)

Hasil uji blok pada

semester ganjil

pada mata

pelajaran ekonomi

siswa kelas XI IPS

SMA Negeri 1

Pagelaran Tahun

Pelajaran

2012/2013

Besarnya hasil tes

semester ganjil pada

mata pelajaran

ekonomi siswa

kelas XI IPS SMA

Negeri 1 Pagelaran

Tahun Pelajaran

2012/2013

Interv

al

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

Teknik ini digunakan untuk mengetahui tentang kondisi di lapangan

terlebih dahulu. Observasi merupakan metode atau cara-cara

menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai

tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok

secara langsung (Purwanto dalam Basrowi dan Kasinu, 2007: 166).

Page 9: III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitiandigilib.unila.ac.id/1568/9/Bab III.pdfSemester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013. No Kelas Jumlah Siswa 1 XI IPS 1 34 2 XI IPS 2 32 3

40

Teknik ini digunakan untuk memperoleh data mengenai siswa dan

SMA Negeri 1 Pagelaran.

2. Angket / Kuesioner

Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2010: 142). Angket digunakan

untuk memperoleh informasi mengenai sarana dan prasarana belajar,

dan kegiatan ekstrakurikuler pramuka siswa kelas XI IPS SMA Negeri

1 Pagelaran. Angket yang disebar sebanyak 99 lembar yang masing-

masing memiliki 15 pertanyaan.

3. Dokumentasi

Teknik dokumentasi merupakan suatu cara pengumpulan data yang

menghasilkan catatan-catatan penting yang berhubungan dengan

masalah yang diteliti, sehingga akan diperoleh data yang lengkap, sah,

dan bukan berdasarkan perkiraan (Basrowi dan Kasinu, 2007: 166).

Teknik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data terkait

dengan jumlah siswa, kegiatan ekstrakurikuler pramuka, dan hasil

belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1

Pagelaran Tahun Pelajaran 2012/2013.

Page 10: III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitiandigilib.unila.ac.id/1568/9/Bab III.pdfSemester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013. No Kelas Jumlah Siswa 1 XI IPS 1 34 2 XI IPS 2 32 3

41

4. Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila

peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menentukan

permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin

mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah

respondennya sedikit atau kecil (Sugiyono, 2010: 194). Wawancara

merupakan metode yang digunakan untuk mendapatkan jawaban dari

responden dengan jalan tanya jawab. Pertanyaan yang diajukan kepada

30 siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Pagelaran yang berhubungan

dengan sarana dan prasrana belajar dan kegiata ekstrakurikuler

pramuka.

F. Uji Persyaratan Instrumen

Alat ukur atau instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk

mendapatkan data penelitian. Sedangkan pengumpulan data yang baik akan

dapat dipergunakan untuk pengumpulan data yang obyektif dan mampu

menguji hipotesis penelitian. Ada dua syarat pokok untuk dapat dikatakan

sebagai alat pengumpulan data yang baik, yaitu uji validitas dan reliabilitas.

1. Uji Validitas

Validitas dapat diartikan sebagai suatu tes pengukuran yang

menunjukkan validitas atau kesahihan suatu instrument. Seperti

Page 11: III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitiandigilib.unila.ac.id/1568/9/Bab III.pdfSemester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013. No Kelas Jumlah Siswa 1 XI IPS 1 34 2 XI IPS 2 32 3

42

pendapat Arikunto (2009: 58), yang menyatakan bahwa “Validitas

adalah suatu ukuran yang menunjang tingkat validitas atau kesahihan

suatu instrument, sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu

mengukur apa yang hendak diukur, sebuah instrumen dikatakan valid

apabila dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara

tepat. Suatu tes atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai

validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi

ukurannya atau memberikan hasil ukur, yang sesuai dengan maksud

dilakukannya pengukuran tersebut.

Untuk mengukur tingkat validitas angket digunakan rumus korelasi

product moment dengan rumus:

– –

Keterangan :

rxy : Koefisien korelasi antara variabel X dan Variabel Y

N : Jumlah sampel

X : Skor butir soal

Y : Skor total

Dengan kriteria pengujian apabila r hitung > r tabel dengan a = 0,05 maka

alat ukur tersebut dinyatakan valid, sebaliknya apabila r hitung < r tabel

maka alat ukur tersebut adalah tidak valid.

Page 12: III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitiandigilib.unila.ac.id/1568/9/Bab III.pdfSemester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013. No Kelas Jumlah Siswa 1 XI IPS 1 34 2 XI IPS 2 32 3

43

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan suatu instrumen yang cukup dapat dipercayai

untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut

sudah baik. Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu,

artinya dapat dipercayai dapat dipercayai dan dapat diandalkan.

Instrumen harus reliabel mengandung arti bahwa instrumen yang cukup

baik sehingga mampu mengungkapkan data yang bisa dipercaya

(Arikunto, 2006: 168-169).

Suatu tes dapat dikatakan reliabel (dapat dipercaya) yang tinggi jika

tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Jadi reliabel tes adalah

ketetapan hasil tes atau seandainya hasilnya berubah-ubah, perubahan

yang terjadi dapat dikatakan tidak berarti (Arikunto, 2009: 86).

Untuk mengukur tingkat reliabilitas instrument dapat digunakan rumus

Alpha sebagai berikut:

Keterangan :

: Reliabilitas instrumen

: Skor tiap-tiap item

: Banyaknya butir soal

: Varians total

(Arikunto, 2002: 171)

Page 13: III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitiandigilib.unila.ac.id/1568/9/Bab III.pdfSemester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013. No Kelas Jumlah Siswa 1 XI IPS 1 34 2 XI IPS 2 32 3

44

Kriteria uji reliabilitas dengan rumus alpha adalah apabila apabila r hitung

> r tabel dengan taraf signifikansi 0,05 maka alat ukur tersebut

dinyatakan reliabel, sebaliknya apabila r hitung < r tabel maka alat ukur

tersebut adalah tidak reliabel.

Jika alat ukur tersebut reliabel, maka selanjutnya dilihat kriteria

penafsiran mengenai indeks koefisien korelasi (r) sebagai berikut

Antara 0,800 sampai dengan 1,000 : sangat tinggi

Antara 0,600 sampai dengan 0,799 : tinggi

Antara 0,400 sampai dengan 0,599 : cukup

Antara 0,200 sampai dengan 0,399 : kurang

Antara 0.000 sampai dengan 0,100 : sangat rendah

(Arikunto, 2009: 109).

G. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan proses mencari dan

menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil angket

(kuesioner), observasi (pengamatan), dan dokumentasi dengan cara

mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-

unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola dan membuat kesimpulan

sehingga mudah dipahami.

1. Uji Normalitas

Menurut Sudarmanto (2005: 104-123) untuk menggunakan alat analisis

parametrik diperlukan dua persyaratan yaitu uji normalitas dan uji

Page 14: III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitiandigilib.unila.ac.id/1568/9/Bab III.pdfSemester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013. No Kelas Jumlah Siswa 1 XI IPS 1 34 2 XI IPS 2 32 3

45

homogenitas. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah

instrumen yang digunakan sebagai alat pengumpul data berdistribusi

normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini

adalah Uji Lilliefors. Dengan rumus sebagai berikut:

Zi =

Keterangan :

X = Rata-rata

S = Simpangan baku

X1 = Nilai siswa

Rumusan hipotesis yaitu:

H0 : sampel berdistribusi normal

H1 : sampel tidak berdistribusi normal

Langkah-langkahnya sebagai berikut:

i. Pengamatan X1, X2,…….Xn dijadikan angka baku Z1,

Z2,…….Zn yang dicari dengan rumus:

Zi =

ii. Menghitung peluang F (zi) = P(z < zi)

iii. Menghitung S (zi) adalah

S (zi) =

iv. Menghitung selisih F (zi) – S (zi) kemudian ditentukan

harga mutlak.

Page 15: III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitiandigilib.unila.ac.id/1568/9/Bab III.pdfSemester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013. No Kelas Jumlah Siswa 1 XI IPS 1 34 2 XI IPS 2 32 3

46

v. Ambil harga yang besar di antara harga-harga mutlak

sebagai L.

Kriteria pengujian:

Terima H0 jika L0 < Ltabel, tolak H0 untuk harga lainnya.

2. Uji Homogenitas

Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berasal

dari varians yang sama atau tidak. Pengujian homogenitas pada

penelitian ini menggunakan Uji BARTLETT, dengan langkah-langkah

sebagai berikut:

1. Menghitung varians gabungan dari semua sampel dengan

menggunakan rumus:

2. Menghitung harga satuan B dengan rumus:

B = (Log s2)

3. Menggunakan uji chi-kuadrat untuk uji Bartlett, yaitu:

Dengan InL0 = 2,3026 disebut logaritma asli dari bilangan 10.

Dengan taraf kesalahan a = 0,05

Rumusan hipotesis yaitu:

H0 = data penelitian adalah homogen

Page 16: III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitiandigilib.unila.ac.id/1568/9/Bab III.pdfSemester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013. No Kelas Jumlah Siswa 1 XI IPS 1 34 2 XI IPS 2 32 3

47

H1 = data penelitian adalah tidak homogen

Dengan kriteria pengujian sebagai berikut:

Tolak hipotesis nol jika X2 X

2 (1 – a)(k – a), X

2 (1 – a)(k – a) didapat

dari daftar distribusi chi-kuadrat dengan peluang (1 – a) dan

dk = (k – 1) (Sudjana, 2005: 263).

H. Uji Persyaratan Regresi Linier Ganda

1. Kelinieran Garis

Uji kelinieran dan regresi dilakukan terlebih dahulu sebelum

melakukan pengujian hipotesis. Untuk regresi linier yang di dapat dari

data X dan Y, apakah sudah mempunyai pola regresi yang berbentuk

linier atau tidak serta koefisien arahnya berarti atau tidak dilakukan

linieritas regresi. Pengujian terhadap regresi ini menggunakan Analisis

Varians (ANAVA).

Uji kelinieran regresi linier multiple dengan menggunakan statistik F

dengan rumus:

Keterangan:

= Varians Tuna Cocok

= Varians Galat

Page 17: III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitiandigilib.unila.ac.id/1568/9/Bab III.pdfSemester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013. No Kelas Jumlah Siswa 1 XI IPS 1 34 2 XI IPS 2 32 3

48

Rumusan hipotesis yaitu:

H0 = Model regresi berbentuk linier

H1 = Model regresi berbentuk non-linier

Dengan dk (k – 2) dengan dk penyebut (n – k) dengan a = 0,05

tertentu. Kriteria uji, apabila Fhitung < Ftabel maka H0 ditolak yang

menyatakan linier dan sebaliknya jika Fhitung > Ftabel maka H0 diterima

yang menyatakan tidak linier. Untuk mencari Fhitung digunakan tabel

ANAVA sebagai berikut:

Tabel 5. Tabel Analisis Varians ANAVA

Sumber dk JK KT F Keterangan

Total 1 N

Koefisien

(a)

Regresi

(a/b)

Residu

1

1

n-2

JK (a)

JKReg(b/a)

JK (S)

JK (a)

S2reg=JK(b/a)

S2sis=

Untuk

menguji

keberartian

Hipotesis

Tuna

Coco

Galat/Err

or

k-2

n-k

JK (TC)

JK (G)

S2TC=

S2G=

Untuk

menguji

kelinieran

garis

Page 18: III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitiandigilib.unila.ac.id/1568/9/Bab III.pdfSemester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013. No Kelas Jumlah Siswa 1 XI IPS 1 34 2 XI IPS 2 32 3

49

2. Uji Multikolinieritas

Metode uji multikolinieritas yang digunakan dalam penelitian ini

adalah metode korelasi product moment sebagai berikut:

– –

Keterangan:

= koefisien korelasi antara gejala X dan gejala Y

= Skor gejala X

= Skor gejala Y

= Jumlah sampel

Arikunto, 2005: 75)

Rumusan hipotesis yaitu:

H0 = Tidak terdapat hubungan antarvariabel independen

H1 = Terdapat hubungan antavariabel independen

Kriteria pengujian:

Apabila rhitung < rtabel dengan dk = n dan alpha 0,05 maka H0 ditolak,

sebaliknya jika rhitung > rtabel maka H0 diterima.

3. Uji Autokorelasi

Pengujian autokorelasi dimaksudkan untuk mengetahui apakah terjadi

korelasi di antara data pengamatan atau tidak. Adanya autokorelasi

dapat mengakibatkan penaksir mempunyai varians tidak minimum dan

uji t tidak dapat digunakan, karena akan memberikan kesimpulan yang

Page 19: III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitiandigilib.unila.ac.id/1568/9/Bab III.pdfSemester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013. No Kelas Jumlah Siswa 1 XI IPS 1 34 2 XI IPS 2 32 3

50

salah. Ada atau tidaknya autokorelasi dapat dideteksi dengan

menggunakan uji Durbin-Watson. Ukuran yang digunakan untuk

menyatakan ada atau tidaknya autokorelasi, yaitu apabila nilai statistik

Durbin-Watson mendekati angka 2, maka dapat dinyatakan bahwa data

pengamatan tidak memiliki autokorelasi (Sudarmanto, 2005: 143).

Tahap-tahap pengujian dengan uji Durbin-Watson adalah sebagai

berikut:

i. Carilah nilai-nilai residu dengan OLS dari persamaan yang

akan diuji dan hitung statistik d dengan menggunakan

persamaan

ii. Menentukan ukuran sampel dan jumlah variabel independen

kemudian lihat tabel statistik Durbin-Watson untuk

mendapatkan nilai-nilai kritis d yaitu nilai Durbin-Watson

Upper.

iii. Dengan menggunakan terlebih dahulu Hipotesis Nol bahwa

tidak ada autokorelasi positif dan Hipotesis Alternatif:

H0 : p 0 (tidak ada autokorelasi positif)

Ha : p < 0 (ada autokorelasi positif)

Mengambil keputusan yang tepat:

Jika d < dL, tolak H0

Jika d > dU, tidak menolak H0

Jika dL d dU, tidak tersimpulkan

Page 20: III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitiandigilib.unila.ac.id/1568/9/Bab III.pdfSemester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013. No Kelas Jumlah Siswa 1 XI IPS 1 34 2 XI IPS 2 32 3

51

Dalam keadaan tertentu, terutama untuk menguji persamaan beda

pertama, uji d dua sisi akan lebih cepat. Langkah-langkah 1 dan 2

persis sama di atas sedangkan langkah 3 adalah menyusun hipotesis

nol bahwa tidak ada autokorelasi.

H0 : p = 0

H1 : p = 0

Aturan keputusan yang tepat adalah:

Apabila d < dL, menolak H0

Jika d > 4 - dL, menolak H0

Jika 4 - d dU, tidak menolak H0

Apabila yang lainnya tidak tersimpulkan (Sarwoko, 2005: 141).

Rumusan hipotesis yaitu:

H0 = Tidak terjadi autokorelasi diantara data pengamatan.

H1 = Terjadi adanya autokorelasi diantara data pengamatan.

Kriteria pengujian:

Apabila nilai statistik Durbin-Watson berada di antara 2 atau

mendekati angka 2 dapat dinyatakan data pengamatan tersebut tidak

memiliki autokorelasi.

Page 21: III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitiandigilib.unila.ac.id/1568/9/Bab III.pdfSemester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013. No Kelas Jumlah Siswa 1 XI IPS 1 34 2 XI IPS 2 32 3

52

4. Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah varian

residual absolut sama atau tidak sama untuk semua pengamatan.

Pendekatan yang digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya

heteroskedastisitas yaitu rank korelasi dari Spearman. Kriteria yang

digunakan untuk menyatakan apakah terjadi hererisjedastisitas atau

tidak menggunakan harga koefisien signifikansi dengan

membandingkan tingkat alpha yang ditetapkan maka dapat dinyatakan

tidak terjadi heteroskedastisitas diantara data pengamatan tersebut dan

sebaliknya. (Sudarmanto, 2005: 147-158).

Pengujian rank korelasi Spearman (spearman’s rank correlation test)

koefis koefisien korelasi rank Spearman didefinisikan sebagai berikut:

Dimana di = perbedaan dalam rank yang diberikan kepada 2

karakteristik yang berbeda dari individu atau fenomena

ke- i.

n = banyaknya individu atau fenomena yang diberi rank

koefisien korelasi rank tersebut dapat dipergunakan untuk

deteksi heteroskedastisitas sebagai berikut.

Page 22: III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitiandigilib.unila.ac.id/1568/9/Bab III.pdfSemester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013. No Kelas Jumlah Siswa 1 XI IPS 1 34 2 XI IPS 2 32 3

53

Asumsikan:

Yi = B0 + B1X1 + Ui

Langkah I Cocokkan regresi terhadap data mengenai Y

residual ei.

Langkah II dengan mengabaikan tamda ei dan Xi sesuai

dengan urutan yang meningkat atau menurun dan

menghitung koefisien rank korelasi Spearman

Langkah III dengan mengasumsikan bahwa koefisien rank

korelasi Ps adalah 0 dan N > 8 tingkat signifikansi

dari rs yang di sampel depan uji dengan pengujian

t sebagai berikut.

Dengan derajat kebebasan = N – 2

Kriteria pengujian:

Jika nilai t yang dihitung melebihi nilai kritis, kita bisa menerima

hipotesis adanya heteroskedastisitas, kalau tidak kita bisa menolaknya.

Jika model regresi meliputi lebih dari satu variabel X, rs dapat dihitung

Page 23: III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitiandigilib.unila.ac.id/1568/9/Bab III.pdfSemester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013. No Kelas Jumlah Siswa 1 XI IPS 1 34 2 XI IPS 2 32 3

54

antara e1 dan tiap variabel X secara terpisah dan dapat diuji tingkat

penting secara statistik, dengan pengujian t (Gujarat, 2000: 177)

Rumusan hipotesis yaitu:

H0 = Tidak ada hubungan yang sistematik antara variabel yang

menjelaskan dan nilai mutlak dari residual.

H1 = Ada hubungan yang sistematik antara variabel yang menjelaskan

dan nilai mutlak dari residual.

I. Pengujian Hipotesis

Uji hipotesis dalam penelitian ini akan dilakukan dengan dua cara, yaitu:

1. Regresi Linier Sederhana

Untuk pengujian hipotesis pertama, kedua, dan ketiga dalam penelitian

ini digunakan uji t dengan model regresi linier sederhana, yaitu:

= a + bx

Untuk nilai a dan b dicari dengan rumus:

Keterangan:

Page 24: III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitiandigilib.unila.ac.id/1568/9/Bab III.pdfSemester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013. No Kelas Jumlah Siswa 1 XI IPS 1 34 2 XI IPS 2 32 3

55

= Nilai yang diprediksikan

konstanta atau bila harga X=0

koefisien arah regresi penentu ramalan (prediksi) yang

menunjukkan nilai peningkatan atau penurunan variabel Y.

X = Subyek pada variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu (X1,

dan X2).

(Sugiyono, 2010: 188).

Setelah menguji hipotesis linier sederhana dilanjutkan dengan uji t,

rumusnya adalah:

Keterangan:

nilai teoritis observasi

koefisien arah regresi

Sb = standar deviasi

Kriteria pengujian hipotesis:

a. Apabila t0 > ta maka H0 ditolak yang menyatakan ada pengaruh.

Sebaliknya apabila t0 < ta maka H0 di terima yang menyatakan

tidak ada pengaruh dengan a = 0,05 dan dk (n-2).

b. Apabila t0 < ta maka H0 ditolak yang menyatakan ada pengaruh.

Sebaliknya apabila t0 > ta maka H0 di terima yang menyatakan

tidak ada pengaruh dengan a = 0,05 dan dk (n-2).

Page 25: III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitiandigilib.unila.ac.id/1568/9/Bab III.pdfSemester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013. No Kelas Jumlah Siswa 1 XI IPS 1 34 2 XI IPS 2 32 3

56

c. Apabila t0 <- ta maka H0 ditolak yang menyatakan ada

pengaruh. Sebaliknya apabila - ta t0 < ta maka H0 di terima

yang menyatakan tidak ada pengaruh dengan a = 0,05 dan dk

(n-k).

2. Regresi Linier Multiple

Regresi linier multiple adalah suatu model untuk menganalisis

pengaruh variabel X terhadap variabel Y untuk menguji hipotesis

ketiga variabel tersebut, digunakan model regresi linier multiple yaitu:

= a + b1X1 + b2X2

Keterangan:

a = Konstanta

b1 b2 = Koefisien arah regresi

X1 X2 = Variabel bebas

= Variabel terikat

(Sugiyono, 2009: 204)

Page 26: III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitiandigilib.unila.ac.id/1568/9/Bab III.pdfSemester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013. No Kelas Jumlah Siswa 1 XI IPS 1 34 2 XI IPS 2 32 3

57

Dilanjutkan dengan uji signifikansi koefisien korelasi ganda (uji F),

dengan rumus:

dicari dengan rumus:

Keterangan:

JKreg = Jumlah kuadrat regresi

JKres = Jumlah kuadrat residu

k = Jumlah variabel bebas

n = Jumlah sampel

Dengan kriteria pengujian:

1. Jika Fhitung>Ftabel maka H0 ditolak yang menyatakan bahwa ada

pengaruh, dengan dk pembilang = k dan dk penyebut (k-n-1)

dengan a = 0,05

2. Jika Fhitung<Ftabel maka H0 diterima yang menyatakan bahwa ada

pengaruh, dengan dk pembilang = k dan dk penyebut (k-n-1)

dengan a = 0,05

(Sudjana, 2005: 347).