II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi, Jenis-Jenis dan Fungsi ... · akan jenis kreditnya. Dalam...

17
6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi, Jenis-Jenis dan Fungsi Kredit Menurut asal mulanya, kata kredit berasal dari kata credere yang artinya adalah kepercayaan, maksudnya adalah apabila seseorang memperoleh kredit maka berarti mereka memperoleh kepercayaan (Kasmir, 2004 dalam Andriyani, 2008). Sedangkan, bagi pemberi kredit artinya memberikan kepercayan kepada seseorang bahwa uang yang dipinjamkan pasti kembali. Bila dikaitkan dengan kegiatan usaha, kredit berarti suatu kegiatan memberikan nilai ekonomi kepada seseorang atau badan usaha berlandaskan kepercayaan saat itu, bahwa nilai ekonomi yang sama akan dikembalikan kepada kreditur setelah jangka waktu tertentu sesuai dengan kesepakatan yang sudah disetujui kreditur dan debitur. Pengertian kredit menurut Undang-Undang Perbankan nomor 10 tahun 1998 adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Pengertian tersebut menjelaskan bahwa kredit dapat berupa uang atau tagihan yang nilainya diukur dengan uang, misalnya bank membiayai kredit untuk pembelian rumah. Kesepakatan yang terjadi antara bank (kreditur) dan nasabah (debitur) akan menghasilkan perjanjian yang mencakup hak dan kewajiban masing-masing pihak, termasuk jangka waktu serta besarnya bunga yang ditetapkan bersama.

Transcript of II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi, Jenis-Jenis dan Fungsi ... · akan jenis kreditnya. Dalam...

Page 1: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi, Jenis-Jenis dan Fungsi ... · akan jenis kreditnya. Dalam praktiknya, ... Bagi masyarakat, daya tarik dan manfaat yang ... fenomena moneter dan

6

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi, Jenis-Jenis dan Fungsi Kredit

Menurut asal mulanya, kata kredit berasal dari kata credere yang artinya

adalah kepercayaan, maksudnya adalah apabila seseorang memperoleh kredit

maka berarti mereka memperoleh kepercayaan (Kasmir, 2004 dalam Andriyani,

2008). Sedangkan, bagi pemberi kredit artinya memberikan kepercayan kepada

seseorang bahwa uang yang dipinjamkan pasti kembali. Bila dikaitkan dengan

kegiatan usaha, kredit berarti suatu kegiatan memberikan nilai ekonomi kepada

seseorang atau badan usaha berlandaskan kepercayaan saat itu, bahwa nilai

ekonomi yang sama akan dikembalikan kepada kreditur setelah jangka waktu

tertentu sesuai dengan kesepakatan yang sudah disetujui kreditur dan debitur.

Pengertian kredit menurut Undang-Undang Perbankan nomor 10 tahun

1998 adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,

berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan

pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi hutangnya setelah jangka

waktu tertentu dengan pemberian bunga. Pengertian tersebut menjelaskan bahwa

kredit dapat berupa uang atau tagihan yang nilainya diukur dengan uang, misalnya

bank membiayai kredit untuk pembelian rumah. Kesepakatan yang terjadi antara

bank (kreditur) dan nasabah (debitur) akan menghasilkan perjanjian yang

mencakup hak dan kewajiban masing-masing pihak, termasuk jangka waktu serta

besarnya bunga yang ditetapkan bersama.

Page 2: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi, Jenis-Jenis dan Fungsi ... · akan jenis kreditnya. Dalam praktiknya, ... Bagi masyarakat, daya tarik dan manfaat yang ... fenomena moneter dan

7

Beragamnya jenis kegiatan usaha mengakibatkan beragam pula kebutuhan

akan jenis kreditnya. Dalam praktiknya, pemberian fasilitas kredit oleh bank

kepada masyarakat dan dunia usaha dikelompokkan ke dalam beberapa jenis.

Pembagian jenis ini ditujukan untuk mencapai sasaran atau tujuan tertentu

mengingat setiap jenis usaha memiliki berbagai karakteristik tertentu.

Dilihat dari segi kegunaan, kredit dibagi menjadi dua jenis, yaitu kredit

investasi dan kredit modal kerja. Kredit investasi adalah kredit yang digunakan

untuk keperluan perluasan usaha atau membangun proyek dan pabrik baru dimana

masa pemakaiannya untuk suatu periode yang relatif lebih lama dan biasanya

kegunaan kredit ini adalah untuk kegiatan utama perusahaan. Kredit modal kerja

merupakan kredit yang digunakan untuk keperluan meningkatkan produksi dalam

kegiatan operasionalnya, misalnya untuk membeli bahan baku, membayar gaji

pegawai atau biaya-biaya lainnya yang berkaitan dengan proses produksi

perusahaan.

Jika dilihat dari segi tujuan pemakaian, kredit dapat dibedakan menjadi

tiga jenis, yaitu kredit produktif, kredit konsumtif, dan kredit perdagangan. Kredit

produktif adalah kredit yang digunakan untuk peningkatan usaha, produksi atau

investasi. Kredit ini diberikan dengan tujuan pemakaian untuk menghasilkan

barang dan jasa. Kredit konsumtif merupakan kredit yang digunakan untuk

konsumsi atau dipakai secara pribadi. Kredit perdagangan merupakan kredit yang

digunakan untuk kegiatan perdagangan dan biasanya untuk membeli barang

dagangan yang pembayarannya diharapkan dari hasil penjualan barang dagangan

tersebut.

Page 3: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi, Jenis-Jenis dan Fungsi ... · akan jenis kreditnya. Dalam praktiknya, ... Bagi masyarakat, daya tarik dan manfaat yang ... fenomena moneter dan

8

Fungsi kredit perbankan dalam kehidupan perekonomian antara lain

sebagai berikut :

1. Kredit dapat meningkatkan daya guna dari uang, dalam arti :

a. Para pemilik uang atau modal dapat secara langsung meminjamkan

uangnya kepada para pengusaha yang memerlukan untuk

meningkatkan produksi atau usahanya.

b. Para pemilik uang atau modal dapat menyimpan uangnya pada

lembaga-lembaga keuangan, yang kemudian oleh lembaga-lembaga

keuangan tersebut diusahakan dalam bentuk pemberian kredit.

2. Kredit perbankan yang ditarik tunai dapat meningkatkan peredaran uang

kartal sehingga arus lalu lintas uang akan berkembang.

3. Kredit dapat meningkatkan daya guna dari barang dalam arti dengan

mendapat kredit para pengusaha dapat memproses bahan baku menjadi

barang jadi sehingga daya guna barang tersebut menjadi meningkat.

4. Kredit dapat menjadi salah satu alat stabilisasi ekonomi dalam arti bila

keadaan ekonomi kurang sehat, kebijakan diarahkan kepada usaha-usaha

antara lain untuk peningkatan ekspor dan pemenuhan kebutuhan pokok

rakyat.

5. Kredit dapat meningkatkan kegairahan berusahan masyarakat dalam arti

bantuan kredit yang diberikan oleh bank akan dapat mengatasi

kekurangmampuan para pengusaha dibidang permodalan tersebut sehingga

para pengusaha akan dapat meningkatkan usahanya.

Page 4: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi, Jenis-Jenis dan Fungsi ... · akan jenis kreditnya. Dalam praktiknya, ... Bagi masyarakat, daya tarik dan manfaat yang ... fenomena moneter dan

9

6. Kredit dapat meningkatkan pemerataan pendapatan dalam arti dengan

bantuan kredit dari bank para pengusaha dapat memperluas usahanya dan

mendirikan proyek-proyek baru. Apabila perluasan usaha serta pendirian

proyek-proyek baru telah selesai maka untuk mengelolanya diperlukan

pula tenaga kerja, maka pemerataan pendapatan akan meningkat pula.

7. Kredit dapat sebagai alat hubungan ekonomi internasional dalam arti

bank-bank besar di luar negeri yang mempunyai jaringan usaha dapat

memberikan bantuan dalam bentuk kredit baik secara langsung maupun

tidak langsung kepada perusahaan-perusahaan di dalam negeri.

2.2 Pasar Modal

2.2.1 Definisi Pasar Modal

Umumnya produk-produk (sekuritas) yang ditawarkan di pasar modal

adalah saham biasa, saham preferen, berbagai jenis obligasi, dan produk-produk

derivatif. Pasar modal menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 tahun

1995 adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan

perdagangan efek, yaitu perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang

diterbitkannya, serta lembaga atau profesi yang berkaitan dengan efek. Adapun

efek yang dimaksud disini adalah surat berharga atau saham.

Sedangkan menurut Usman dalam Anoraga dan Pakarti (2006), pasar

modal adalah pelengkap sektor keuangan terhadap dua lembaga lainnya yaitu

bank dan lembaga pembiayaan. Pasar modal memberikan jasanya yaitu

Page 5: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi, Jenis-Jenis dan Fungsi ... · akan jenis kreditnya. Dalam praktiknya, ... Bagi masyarakat, daya tarik dan manfaat yang ... fenomena moneter dan

10

menjembatani hubungan antara pemilik modal dalam hal ini disebut sebagai

pemodal (investor) dengan emiten (perusahaan yang go public).

Pasar modal dibedakan menjadi pasar perdana dan pasar sekunder. Pasar

perdana adalah pasar bagi sekuritas atau efek yang pertama kali diterbitkan atau

diumumkan dalam pasar modal, sedangkan pasar sekunder adalah pasar bagi efek

yang sudah ada, dan sudah diperdagangkan dalam pasar modal. Pada pasar

sekunder harga efek ditentukan oleh mekanisme pasar. Perkembangan pasar

modal secara langsung dipengaruhi oleh banyaknya jumlah perusahaan yang

menjual saham atau obligasi melalui pasar modal, jumlah emisi, perkembangan

perusahaan-perusahaan yang telah memasyarakatkan saham, serta kegiatan jual

beli saham atau obligasi antar anggota masyarakat yang dilakukan setiap hari di

pasar sekunder. Pada pasar sekunder ini harga saham akan terbentuk atas dasar

kekuatan permintaan dan penawaran, sehingga mencerminkan bagaimana

penilaian investor atau calon investor terhadap pendapatan dan risiko dari masing-

masing saham yang diperdagangkan. Hal ini secara tidak langsung mencerminkan

penilaian investor terhadap perusahaan emiten.

Menurut Haditomo (2005), perkembangan pasar modal juga dipengaruhi

oleh kondisi perekonomian secara umum, karena keadaan ekonomi secara

langsung atau tidak langsung dapat mempengaruhi perkembangan dunia usaha.

Situasi ekonomi yang lesu berakibat banyak perusahaan yang menderita rugi,

sehingga pendapatan bagi pemegang saham menurun atau bahkan perusahaan

tidak mampu membayar deviden. Kondisi yang demikian akan menurunkan minat

masyarakat untuk melakukan investasi dalam bentuk saham, karena pendapatan

Page 6: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi, Jenis-Jenis dan Fungsi ... · akan jenis kreditnya. Dalam praktiknya, ... Bagi masyarakat, daya tarik dan manfaat yang ... fenomena moneter dan

11

saham berupa deviden sangat tergantung pada kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba. Keadaan yang sebaliknya akan terjadi apabila situasi ekonomi

akan membaik.

Suta (1996) mengatakan bahwa pasar modal di Indonesia mempunyai

jangkauan dan misi yang lebih luas. Jangkauan yang hendak dirangkum adalah

mencakup tiga aspek mendasar. Ketiga aspek tersebut adalah :

1. Mempercepat proses perluasan pengikutsertaan masyarakat dalam

pemilikan saham perusahaan,

2. Aspek pemerataan pemilikan saham perusahaan dan

3. Menggairahkan partisipasi masyarakat dalam penghimpunan dana

untuk digunakan secara produktif.

Kehadiran pasar modal di Indonesia harus dapat didayagunakan untuk

memberikan manfaat bagi pemerintah, perusahaan dan masyarakat. Bagi

pemerintah dampak positifnya adalah adanya pemupukan modal dalam negeri.

Bagi masyarakat, daya tarik dan manfaat yang diperoleh adalah upaya untuk

menambah nilai uang. Oleh karenanya, pasar modal di Indonesia merupakan salah

satu sumber pembiayaan pembangunan disamping sumber-sumber lain seperti

tabungan pemerintah, kredit perbankan, PMA, PMDN, bantuan luar negeri dan

investasi dalam perusahaan.

2.2.2 Instrumen Pasar Modal

Menurut Anoraga dan Pakarti (2006), pasar modal memperdagangkan

instrumen pasar modal, yaitu semua surat-surat berharga (securities) yang

Page 7: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi, Jenis-Jenis dan Fungsi ... · akan jenis kreditnya. Dalam praktiknya, ... Bagi masyarakat, daya tarik dan manfaat yang ... fenomena moneter dan

12

diperdagangkan di bursa. Instrumen pasar modal tersebut antara lain saham,

obligasi dan lain-lain.

a. Saham

Menurut Anoraga dan Pakarti (2006), saham dapat didefinisikan sebagai

surat berharga bukti penyertaan atau pemilikan individu maupun institusi dalam

suatu perusahaan. Kepemilikan saham di suatu perusahaan akan memberikan

manfaat yang dapat diperoleh yaitu:

1. Deviden, adalah bagian dari keuntungan perusahaan yang dibagikan

kepada pemilik saham.

2. Capital gain, adalah keuntungan yang diperoleh dari selisih harga jual

dengan harga belinya.

3. Manfaaat non-finansial yaitu timbulnya kebanggaan dan kekuasaan

memperoleh hak suara dalam menentukan jalannya perusahaan.

Saham dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu saham biasa (common

stock) dan saham preferen (preferred stock). Saham biasa merupakan saham yang

tidak memperoleh hak istimewa. Pemegang saham biasa mempunyai hak untuk

memperoleh deviden sepanjang perseroan memperoleh keuntungan, sedangkan

saham preferen merupakan saham yang diberikan atas hak untuk mendapatkan

deviden atau bagian kekayaan pada saat perusahaan dilikuidasi terlebih dahulu

dari saham biasa, disamping itu mempunyai preferensi untuk mengajukan usul

pencalonan direksi atau komisaris (Anoraga dan Pakarti, 2006).

Page 8: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi, Jenis-Jenis dan Fungsi ... · akan jenis kreditnya. Dalam praktiknya, ... Bagi masyarakat, daya tarik dan manfaat yang ... fenomena moneter dan

13

b. Obligasi

Obligasi merupakan bukti pengakuan utang dari perusahaan. Obligasi

mengandung suatu perjanjian atau kontrak yang melibatkan kedua belah pihak,

antara pemberi pinjaman dan penerima pinjaman. Penerbit obligasi menerima

pinjaman dari pemegang obligasi dengan ketentuan-ketentuan yang sudah diatur,

baik mengenai jatuh tempo pelunasan utang, bunga yang dibayarkan, besarnya

pelunasan dan ketentuan-ketentuan tambahan lainnya (Anoraga dan Pakarti,

2006).

2.3 Indeks Harga saham Gabungan (IHSG)

Berbicara tentang kegiatan pasar modal saat ini tidak terlepas dari apa

yang disebut dengan Indeks Harga Saham Gabungan. Untuk mengetahui

bagaimana kegiatan ekonomi bergerak, naik atau turun, banyak orang akan

melihatnya dari sisi indeks yang dicapai pada saat itu. Secara sederhana, indeks

harga adalah suatu angka yang digunakan untuk membandingkan suatu peristiwa

dengan peristiwa lainnya (Anoraga dan Pakarti, 2006). Demikian juga dengan

indeks harga saham, indeks di sini akan membandingkan perubahan harga saham

dari waktu ke waktu.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan pergerakan harga

saham secara umum yang tercatat di bursa efek. Indeks inilah yang paling banyak

digunakan dan dipakai sebagai acuan tentang perkembangan kegiatan di pasar

modal. IHSG bisa dipakai untuk menilai situasi pasar secara umum atau

mengukur apakah harga saham mengalami kenaikan atau penurunan. IHSG

Page 9: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi, Jenis-Jenis dan Fungsi ... · akan jenis kreditnya. Dalam praktiknya, ... Bagi masyarakat, daya tarik dan manfaat yang ... fenomena moneter dan

14

melibatkan seluruh harga saham yang tercatat di bursa (Anoraga dan Pakarti,

2006).

Untuk perhitungan Indeks Harga Saham Gabungan ini kita harus

menjumlahkan seluruh harga saham yang tercatat. Rumus untuk menghitung

Indeks Harga Saham Gabungan menurut Anoraga dan Pakarti (2006) adalah

sebagai berikut:

IHSG =

x 100% (1)

dimana:

Σ Ht = Total harga semua saham pada waktu yang berlaku

Σ H0 = Total harga semua saham pada waktu dasar

2.4 Sertifikat Bank Indonesia (SBI)

Sejak diberlakukannya Inflation Targetting Framework (ITF) di Indonesia,

BI rate digunakan sebagai sinyal respon kebijakan moneter dan sasaran

operasionalnya. Banjarnahor (2008) menjelaskan bahwa BI rate

diimplementasikan melalui SBI (Sertifikat Bank Indonesia) periode satu bulan

karena beberapa pertimbangan. Pertama, SBI satu bulan telah digunakan sebagai

benchmark oleh perbankan dan pelaku pasar di Indonesia dalam berbagai

aktivitasnya. Kedua, SBI satu bulan sebagai sasaran operasional akan memperkuat

sinyal respon kebijakan moneter yang ditempuh BI. Ketiga, SBI satu bulan

mampu mentransmisikan kebijakan moneter ke sektor keuangan dan ekonomi.

Kebijakan moneter dengan meningkatkan suku bunga SBI akan

mengurangi jumlah dana yang digunakan untuk kredit (lending capacity). Hal ini

Page 10: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi, Jenis-Jenis dan Fungsi ... · akan jenis kreditnya. Dalam praktiknya, ... Bagi masyarakat, daya tarik dan manfaat yang ... fenomena moneter dan

15

disebabkan karena bank akan lebih tertarik menanamkan dananya pada SBI yang

bebas resiko.

2.5 Teori Inflasi

Menurut Friedman dalam Mankiw (2003) inflasi merupakan suatu

fenomena moneter dan terjadi apabila kenaikan jumlah uang yang beredar lebih

cepat daripada output. Menurut Lipsey et al., (1997) inflasi adalah kenaikan rata-

rata semua tingkat harga. Terkadang, kenaikannya terus-menerus dan

berkepanjangan sehingga harus dibatasi. Naiknya harga-harga secara umum ini

mengakibatkan nilai riil dari suatu mata uang terhadap barang dan jasa, atau yang

lebih dikenal dengan istilah daya beli, menurun.

Sementara tingkat harga merupakan rata-rata tertimbang harga barang dan

jasa di perekonomian yang diukur dengan indeks harga. Indeks harga yang banyak

digunakan adalah indeks harga konsumen (IHK) atau Consumer Price Index

(CPI), PDB deflator dan Whole Price Index (WPI). Namun hampir semua negara

dalam perhitungan inflasi menggunakan IHK.

Inflasi dapat dibedakan antara inflasi inti (core inflation) dan inflasi sesaat

(noise). Adapun indikator inflasi yaitu :

1. Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan indikator yang umumnya

digunakan untuk menggambarkan pergerakan harga. Perubahan IHK

dari waktu ke waktu menunjukkan harga dari paket barang dan jasa

yang dikonsumsi masyarakat.

Page 11: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi, Jenis-Jenis dan Fungsi ... · akan jenis kreditnya. Dalam praktiknya, ... Bagi masyarakat, daya tarik dan manfaat yang ... fenomena moneter dan

16

2. Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) merupakan indikator yang

menggambarkan pergerakan harga dari suatu komoditi yang

diperdagangkan di suatu daerah (Mustikaati, 2007)

2.6 Indeks Harga Konsumen (IHK)

Indeks Harga Konsumen (IHK) atau Consumer Price Index (CPI), sering

digunakan untuk menentukan biaya hidup dan dahulu disebut cost-of-living index,

mengukur perubahan harga untuk suatu kombinasi belanja barang dan jasa. Jika

GDP mengubah jumlah berbagai barang dan jasa menjadi sebuah angka tunggal

yang mengukur nilai produksi, maka IHK mengubah harga berbagai barang dan

jasa menjadi sebuah indeks tunggal yang mengukur seluruh tingkat harga. IHK

juga dapat didefinisikan sebagai harga sekelompok barang dan jasa relatif

terhadap harga sekelompok barang dan jasa yang sama pada tahun dasar

(Mankiw, 2003).

2.7 Pertumbuhan Ekonomi

Teori pertumbuhan ekonomi modern diawali dengan model Harrord

Domar, yaitu pertumbuhan ekonomi (gy) sama dengan produktivitas kapital (ợ)

dikalikan dengan tingkat tabungan (s). Jika produktivitas dianggap konstan maka

pertumbuhan ekonomi secara langsung berhubungan dengan tabungan atau

investasi. Bank lending channel adalah salah satu channel investasi melalui

penyaluran kredit investasi oleh perbankan. Oleh karena itu, pertumbuhan

ekonomi dan kredit berhubungan secara implisit (Linda, 2007).

Page 12: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi, Jenis-Jenis dan Fungsi ... · akan jenis kreditnya. Dalam praktiknya, ... Bagi masyarakat, daya tarik dan manfaat yang ... fenomena moneter dan

17

Mankiw (2003) menyatakan bahwa salah satu variabel makroekonomi

sebagai ukuran terbaik dalam kinerja perekonomian adalah Gross Domestic

Product (GDP) yang terbagi menjadi GDP nominal dan GDP riil. GDP mengukur

total produk barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh unit produksi yang

menunjukkan perkembangan pendapatan agregat periode tertentu dan mewakili

pertumbuhan ekonomi suatu negara.

Indikator pertumbuhan ekonomi lain yang mengukur output produksi riil

adalah Industrial Production Index (IPI). Linda (2007) menjelaskan bahwa

pertumbuhan ekonomi dalam periode bulanan dinilai lebih representatif

menggunakan IPI dibanding GDP riil. IPI diukur dari beberapa sektor seperti

manufaktur, pertambangan, dan industri. IPI digunakan sebagai salah satu

indikator koinsiden, yaitu perubahan pada indikator ini biasanya mengindikasikan

perubahan yang sama pada aktivitas ekonomi keseluruhan atau dengan kata lain

akan merefleksikan perubahan GDP.

2.8 Nilai Tukar

Nilai tukar suatu mata uang didefinisikan sebagai harga relatif dari suatu

mata uang terhadap mata uang lainnya (Bank Indonesia, 2004). Pada dasarnya

terdapat tiga sistem nilai tukar, yaitu sistem nilai tukar tetap, sistem nilai tukar

mengambang terkendali, dan sistem nilai tukar mengambang. Pemilihan sistem

yang diterapkan akan tergantung pada kondisi perekonomian negara. Semakin

terbukanya perekonomian suatu negara menyebabkan nilai tukar menjadi faktor

penting yang harus diperhatikan dalam perekonomian (Kassim et al., 2009).

Page 13: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi, Jenis-Jenis dan Fungsi ... · akan jenis kreditnya. Dalam praktiknya, ... Bagi masyarakat, daya tarik dan manfaat yang ... fenomena moneter dan

18

Jika dilihat dari cara perhitungannya, menurut Mankiw (2003), nilai tukar

atau kurs dibagi menjadi 2, yaitu: (1) kurs nominal yang merupakan harga relatif

dari mata uang dua negara dan (2) kurs riil yaitu harga relatif dari barang-barang

kedua negara. Berdasarkan kedua definisi diatas maka perhitungan kurs dapat

diperoleh melalui perkalian antara kurs nominal dan rasio tingkat harga, dimana

rasio tingkat harga merupakan perbandingan antara harga barang domestik dan

harga barang di luar negeri, misalnya di Amerika Serikat.

2.9 Mekanisme Transmisi melalui Jalur Kredit (Credit Channel)

2.9.1 Jalur Pinjaman Bank (Bank Lending Channel)

Jalur pinjaman bank menekankan pengaruh kebijakan moneter pada

kondisi keuangan bank. Menurut jalur pinjaman bank, selain sisi aset, sisi

liabilitas bank juga merupakan komponen penting dalam mekanisme transmisi

kebijakan moneter. Apabila Bank Sentral melaksanakan kebijakan moneter

ekspansif, misalnya dengan meningkatkan jumlah uang beredar, maka suku bunga

Sertifikat Bank Indonesia (SBI) akan turun. Penurunan suku bunga SBI akan

menurunkan kuantitas SBI dan sebaliknya akan meningkatkan deposito. Hal ini

akan membuat penawaran kredit meningkat dan menyebabkan suku bunga

deposito turun. Karena biaya dana (cost of fund) turun, maka suku bunga

pinjaman juga akan turun, sehingga mengurangi tindakan moral hazard dan

adverse selection oleh perusahaan. Kondisi demikian akan mendorong

meningkatnya pinjaman, yang selanjutnya akan meningkatkan pengeluaran

melalui investasi dan pada akhirnya akan meningkatkan output. Skema kebijakan

Page 14: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi, Jenis-Jenis dan Fungsi ... · akan jenis kreditnya. Dalam praktiknya, ... Bagi masyarakat, daya tarik dan manfaat yang ... fenomena moneter dan

19

moneter dalam bank lending channel digambarkan sebagai berikut (Mishkin,

2001) :

M ↑ → bank deposits ↑ → bank loan ↑ → investasi ↑ → output ↑

Ada dua hal yang menjadi syarat bagi berlakunya channel ini, yaitu :

1. kredit dan surat berharga bukan merupakan substitusi sempurna bagi sebagian

peminjam atau sebagian peminjam bergantung pada kredit bank, dan

2. bank sentral harus mampu mempengaruhi ketersediaan kredit bank.

Implikasi penting dari credit view adalah kebijakan moneter akan memiliki

efek yang lebih besar pada perusahaan kecil dibandingkan pada perusahaan besar

(Mishkin, 2001). Hal ini disebabkan perusahaan kecil lebih bergantung pada

kredit bank, sedangkan perusahaan besar dapat mengakses pasar modal secara

langsung melalui penerbitan saham dan obligasi.

2.9.2 Jalur Neraca Perusahaan (Balance Sheet Channel)

Kredit dan harga saham mempunyai hubungan yang tercermin pada salah

satu jenis saluran yang akan mempengaruhi transmisi moneter dari sektor

keuangan ke sektor riil, yaitu jalur neraca perusahaan (balance sheet channel).

Dalam jalur neraca perusahaan ini, yang ditekankan adalah pengaruh dari

kebijakan moneter terhadap kondisi keuangan perusahaan yang selanjutnya akan

mempengaruhi akses perusahaan untuk mendapatkan kredit.

Dalam hal ini, apabila Bank Sentral melakukan kebijakan moneter yang

ekspansif, maka suku bunga di pasar uang akan turun, yang mendorong harga

saham mengalami peningkatan. Sejalan dengan peningkatan tersebut, dana sendiri

Page 15: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi, Jenis-Jenis dan Fungsi ... · akan jenis kreditnya. Dalam praktiknya, ... Bagi masyarakat, daya tarik dan manfaat yang ... fenomena moneter dan

20

perusahaan (networth) akan meningkat disebabkan meningkatnya harga equity

yang selanjutnya akan mengurangi tindakan adverse selection dan moral hazard

oleh perusahaan. Kondisi ini mendorong peningkatan pemberian kredit oleh bank,

selanjutnya meningkatkan investasi, dan pada akhirnya meningkatkan output.

Jalur tersebut dapat digambarkan sebagai berikut (Mishkin, 1998):

M ↑ → P equity ↑ → adverse selection dan moral hazard ↓ → Lending ↑ →

investasi ↑ → output ↑

2.9 Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Kim, et al. (1994) yang bertajuk “Stock

Prices and Bank Lending Behavior in Japan”, bertujuan meneliti hubungan

historis (historical relationship) antara harga saham dengan bank lending di

negara itu. Hubungan ini dapat tercermin dari, pertama, positifnya respon

Japanese bank lending terhadap kenaikan harga saham Nikkei. Kedua, berubahnya

historical relationship antara harga saham dan bank lending, yaitu hubungan

keduanya lemah hingga pertengahan 1980an dan setelahnya tiba-tiba menguat

secara signifikan. Ketiga, fluktuasi harga saham Nikkei ternyata punya kontribusi

yang cukup signifikan terhadap fluktuasi bank lending di Jepang saat itu.

Penelitian ini menggunakan data time series dengan variabel CPI

(Consumer Price Index), IPI (Industrial Production Index), call money rate (suku

bunga pinjaman antar bank), Nikkei Stock Price Index (Indeks Harga Saham

Nikkei) dan total kredit yang disalurkan perbankan Jepang. Waktu pada penelitian

Page 16: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi, Jenis-Jenis dan Fungsi ... · akan jenis kreditnya. Dalam praktiknya, ... Bagi masyarakat, daya tarik dan manfaat yang ... fenomena moneter dan

21

ini dibagi menjadi dua periode yaitu 1970:1 – 1983:12 dan 1984:1 – 1993:5 dan

metode yang digunakan adalah SVAR (Structural Vector Autoregression).

Selain itu, Ibrahim (2004) menganalisis tentang “Stock Prices and Bank

Loan Dynamics in a Developing Country : The Case of Malaysia”. Penelitian ini

bertujuan untuk mengestimasi interaksi dinamis antara kredit dengan harga saham

dan melihat apakah kredit mempunyai peran dalam menyalurkan guncangan di

sektor keuangan ke sektor riil. Hasil yang diperoleh antara lain yaitu total kredit

merespon positif kenaikan harga saham dan ternyata total kredit di Malaysia tidak

mempunyai peran dalam menyalurkan guncangan di sektor keuangan ke sektor

riil.

Penelitian ini menggunakan data empat bulanan atau data kuartalan

dengan menggunakan enam variabel, yaitu total kredit, harga saham, GDP (Gross

Domestic Product), CPI (Consumer Price Index), suku bunga pinjaman antar bank

dan nilai tukar. Periode penelitian ini dilakukan sejak kuartal satu 1978 sampai

kuartal dua 1998 (1978:Q1 – 1998:Q2). Metode yang digunakan adalah metode

VAR yang dilanjutkan dengan metode VECM (Vector Error Correction Model).

2.10 Kerangka Pemikiran

Hubungan antara perumusan masalah dan tujuan penelitian dapat dilihat

dari kerangka pemikiran penelitian (Gambar 2.1). Kerangka pemikiran tersebut

meupakan suatu bentuk pemikiran penulis mengenai penelitian ini. Latar belakang

penelitian diawali dari adanya peran dari pasar modal yag diindikatori oleh IHSG

(Indeks Harga Saham Gabungan). Kemudain di sisi lain, adanya fungsi perbankan

Page 17: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi, Jenis-Jenis dan Fungsi ... · akan jenis kreditnya. Dalam praktiknya, ... Bagi masyarakat, daya tarik dan manfaat yang ... fenomena moneter dan

22

dalam penyaluran kredit ke sektor riil. Dalam ekonomi moneter terdapat teori

yang menghubungkan saham tersebut dengan kredit, dimana secara tidak

langsung harga saham (dalam hal ini digambarkan melalui IHSG) dapat

mempengaruhi penyaluran kredit (Mishkin, 2003). Variabel makroekonomi yang

mempengaruhi IHSG dan Kredit adalah ER, SBI, CPI dan IPI.

Berdasarkan hal tersebut maka dapat dikatakan bahwa penelitian ini

bertujuan untuk melihat bagaimana pengaruh IHSG terhadap penyaluran kredit di

Indonesia, selain itu juga ingin melihat bagaimana pengaruh penyaluran kredit

tersebut terhadap sektor riil.

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

2.11 Hipotesis

Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka hipotesis

penelitian dirumuskan sebagai berikut:

1. IHSG mempunyai pengaruh terhadap kredit.

2. Kredit mempunyai pengaruh positif terhadap sektor riil.

Variabel Makroekonomi

ER, SBI, CPI, IPI

Pasar Modal

IHSG

Perbankan

Kredit

Hubungan Dinamis Antara IHSG

dan Kredit