ii - pa-tabanan.go.idpa-tabanan.go.id/sys-content/uploads/2015/04/RENSTA-2015-2019.pdfBarat,...
Transcript of ii - pa-tabanan.go.idpa-tabanan.go.id/sys-content/uploads/2015/04/RENSTA-2015-2019.pdfBarat,...
i
ii
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayahNya, sehingga kami dapat menyelesaikan Rencana Strategis (Renstra)
Pengadilan Pengadilan Agama Tabanan Tahun 2015-2019.
Pengadilan Agama Tabanan adalah pelaksana kekuasaan kehakiman yang bertugas
menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di Kabupaten Tabanan
Bali.
Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) adalah merupakan amanat Undang-
Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Pada
undang-undang tersebut Bab V Pasal 15 disebutkan bahwa setiap Kepala Satuan kerja
wajib menyiapkan rancangan Renstra sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
Akhir kata kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu memberikan sumbangsih pikiran dalam menyusun Renstra ini. Semoga
bermanfaat dan dapat mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan, dan
transparan di wilayah hukum Pengadilan Agama Tabanan.
Tabanan, 04 Januari 2017
Ketua Pengadilan Agama Tabanan,
Drs. ZAINAL ARIFIN, M.H.
NIP. 196707201994031007
iii
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar …………………………………………………………….. i
Daftar Isi …………………………………………………………………… ii
Bab I Pendahuluan ……………………………………………………… 1
1.1 Kondisi Umum ……………………………………………….. 1
1.2 Potensi dan Permasalahan ……………………………………. 2
Bab II Visi, Misi danTujuan ……………………………………………… 7
2.1 Visi …………………………………………………………… 7
2.2 Misi ………………………………………………………….... 7
2.3 Tujuan dan Sasaran Strategis …………………………………. 7
2.4 Program dan Kegiatan Pokok ………………………………… 9
Bab III Arah Kebijakan dan Strategi …………………………………….... 10
3.1 Peningkatan Kinerja ……………………………………………. 10
3.2 Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik ……………………….. 10
BAB IV Penutup . …………………………………………………………… 11
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Kondisi Umum
Peradilan Agama adalah salah satu pelaku kekuasaan kehakiman bagi rakyat pencari
keadilan yang beragama Islam mengenai perkara tertentu sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang Nomor 50 tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang
Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama. Kekuasaan Kehakiman di lingkungan
Peradilan Agama dilaksanakan oleh Pengadilan Agama dan Pengadilan Tinggi Agama yang
berpuncak pada Mahkamah Agung sebagai Pengadilan Negara Tertinggi. Berdasarkan
Pasal 24 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang telah
diamandemen dinyatakan bahwa “Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah
Mahkamah Agung dan badan peradilan yang berada di bawahnya dalam Liingkungan
Peradilan Umum, Lingkungan Peradilan Agama, Lingkungan Peradilan Militer,
Lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara, dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi”.
Pengadilan Agama Tabanan merupakan Pengadilan Agama Tingkat Pertama kelas II B
dibawah Yurisdiksi Pengadilan Tinggi Agama Mataram. Pengadilan Agama Tabanan
terletak di Jalan Pulau Batam No. 12B Tabanan, Bali yang dibentuk berdasarkan Keputusan
Menteri Agama Nomor 95 dan 96 Tahun 1982 tanggal 28 Oktober 1982 dan secara resmi
mulai beroperasi sejak tanggal 16 Oktober 1985. Wilayah Yurisdiksi Pengadilan Agama
Tabanan meliputi seluruh Wilayah Kabupaten Tabanan yang terdiri dari 10 Kecamatan dan
100 Desa, yaitu : Kecamatan Tabanan, Kecamatan Kediri, Kecamatan Kerambitan,
Kecamatan Selemadeg Timur, Kecamatan Selemadeg Tengah, Kecamatan Selemadeg
Barat, Kecamatan Marga, Kecamatan Baturiti, Kecamatan Penebel, Kecamatan Pupuan.
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya Pengadilan Agama Tabanan diamanatkan
untuk menyusun Rencana Strategis (Renstra). Amanat tersebut tertuang dalam Undang-
Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.
Perencanaan stratejik adalah suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai
selama kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun secara sistematis dan
berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada pada
lingkungan Pengadilan Agama Tabanan. Rencana Strategis ini kemudian dijabarkan ke
dalam program dan diuraikan kedalam rencana tindakan. Rencana Strategis ini kelak
didukung dengan anggaran yang memadai, dilaksanakan oleh sumber daya manusia yang
kompeten, ditunjang sarana dan prasarana serta memperhitungkan perkembangan
lingkungan Pengadilan Agama Tabanan, baik lingkungan internal maupun external sebagai
variable strategis.
2
1.2. Potensi dan Permasalahan
Reformasi birokrasi peradilan agama di Pengadilan Agama Tabanan dalam kurun
waktu tahun 2014-2016 telah menunjukkan hasil yang menggembirakan. Hal itu dapat
dilihat antara lain : Pertama, publikasi putusan dan transparansi peradilan agama melalui
website peradilan agama tabanan, sehingga keterbukaan informasi kepada masyarakat dapat
terpenuhi. Kedua, adanya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia di lingkungan
Pengadilan Agama Tabanan dengan mengikuti berbagai kegiatan Bimbingan Teknis dan
sebagian hakim sedang menempuh pendidikan ke jenjang S2, sehingga dapat meningkatkan
kinerja aparat peradilan dalam melayani masyarakat pencari keadilan. Ketiga, adanya
sarana dan prasarana yang cukup memadai yaitu gedung kantor yang telah prototype.
Keberhasilan reformasi birokrasi tersebut beserta sejumlah potensi yang berhasil
diidentifikasikan dapat menjadi modal dalam melanjutkan pembaruan peradilan, khususnya
lima tahun kedepan. Berikut ini akan diuraikan analisa SWOT berupa Kekuatan (Strength),
Kelemahan (Weakness), Peluang (Opportunity) dan Tantangan (Threat) dari Pengadilan
Agama Tabanan.
A. Kekuatan (Strength)
Kekuatan Pengadilan Agama Tabanan mencakup beberapa hal yang memang telah
diatur dalam peraturan maupun perundang-undangan sampai dengan hal-hal yang
dikembangkan, yang mencakup dalam beberapa aspek :
1. Aspek Proses Peradilan
Adanya Undang-undang yang mengatur kewenangan Pengadilan Agama
Tabanan selaku Pengadilan Tingkat Pertama.
2. Aspek Sumber Daya Aparatur Peradilan
Pegawai di lingkungan Pengadilan Agama Tabanan memiliki motivasi yang
tinggi dan kreatif dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
3. Aspek Pengawasan dan Pembinaan
Adanya Sistem Pengawasan yang melibatkan Hakim Pengawas Bidang
dalam pengawasan reguler dan insidentil.
Adanya Sistem Pengaduan Masyarakat yang berbasis teknologi.
4. Aspek Tertib Administrasi dan Manajemen Peradilan
Adanya Pola Bindalmin beserta aplikasi SIPP yang mempermudah proses
administrasi perkara.
5. Aspek Sarana dan Prasarana
Adanya gedung kantor Pengadilan Agama Tabanan yang sudah sesuai
dengan prototype.
3
B. Kelemahan (Weakness)
Kelemahan-kelemahan yang ada di Pengadilan Agama Tabanan dirinci dalam
beberapa aspek :
1. Aspek Proses Peradilan
Belum memiliki mekanisme evaluasi yang dapat mengukur kepuasan
masyarakat pencari keadilan di wilayah hukum Pengadilan Agama Tabanan.
2. Aspek Sumber Daya Aparatur Peradilan
Pengadilan Agama Tabanan belum mempunyai kewenangan untuk merekrut
pegawai sendiri sesuai kebutuhan Pengadilan.
Jumlah Hakim yang banyak (5 orang termasuk Ketua dan Wakil Ketua)
tidak sebanding dengan jumlah perkara yang ditangani Pengadilan Agama
Tabanan yang tahun 2016 hanya 75 perkara. Jadi rata-rata per Hakim
menangani 15 perkara per tahun.
Jumlah pegawai yang jauh dari ideal menyebabkan banyak rangkap jabatan
yang menyebabkan kinerja pegawai kurang optimal dalam pelayanan kepada
masyarakat. Data jumlah pegawai di lingkungan Pengadilan Agama
Tabanan dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel Rekapitulasi Sumber Daya Manusia di lingkungan Pengadilan Agama
Tabanan.
NO NAMA NIP/KARPEG JABATAN
1 Drs. Zainal Arifin, M. H. 19670720.199403.1.007
Ketua Jombang, 20-07-1967 G. 125170
2 Drs. Barwanto, S.H. 196507091994031002
Wakil Ketua Yogyakarta, 09 – 07 - 1965 G.210446
3
Dodi Yudistira, S.Ag. 19770713.200604.1.003
Hakim Tasikmalaya, 13-07-1977 N.054173
Jepara, 07-04-1975 J.050242
6 Ahmad Hodri, S.HI 19830107.200704.1.001
Hakim Sumenep, 07-01-1983 L 016807
7 Imdad, S.HI 19800930.200805.1.001
Hakim Demak, 30 September 1980 P 009293
8 Supian, S.H. 19631231.198703.1.042
Panitera Singaraja, 07-10-1963 E. 980984
9 Elvi Rosida, S.H. 19700531.199103.2.002
Wakil Panitera Mojokerto, 31-05-1970 E. 956762
10 Abdul Muaz, S.H. 19691231.199203.1.029
Sekretaris Ungga, 31-12-1969 E. 980984
11 M.Kahfi,S.H. 19720510.199403.1.003
Panmud Hukum Tabanan, 10-05-1972 G. 096480
12 Hj. Nurhayati, S.H. 19620228.199003.2.001
Panmud Gugatan Sidoarjo, 18-02-1962 E. 818564
4
13 Hj.E Supriyati, BA 19640820.199002.2.001 Panmud
Permohonan Jakarta, 28-08-1964 E. 981000
14 Hairunnada, SH. 19740911.200604.2.012 Kepala Sub. Bagian
Kepegawaian dan
Ortala Pegayaman, 11-09-1974 N. 152500
15 Lukmanul Hakim, S.Kom 19771207.200904.1.002 Kepala Sub.
BagianPerencanaan,
IT dan Pelaporan Lombok Timur, 07-12-1977 Q.218795
16 Ismul Gafar, S.HI. 19821122.200912.1.003 Kepala Sub Bagian
Keuangan dan
umum Lombok Tengah, 22-11-1982 Q.218794
17 Mashuri 19830826.200912.1.004
Jurusita Pengganti Mataram , 26-08-1983 Q.218796
3. Aspek Pengawasan dan Pembinaan
Kurangnya minat masyarakat mengakses sistem pengaduan masyarakat
yang berbasis teknologi informasi.
4. Aspek Tertib Administrasi dan Manajemen Peradilan
Adanya sebagian pegawai teknis yang belum menguasai SIPP, sehingga
proses administrasi perkara kurang berjalan optimal.
5. Aspek Sarana dan Prasarana
Belum memadainya sarana penunjang pelaksanaan tugas khususnya alat
pengolah data, kecepatan internet (benwich) sehingga pelayanan prima
kepada masyarakat kurang efektif.
C. Peluang (Opportunity)
Berikut adalah peluang-peluang yang dimiliki Agama Tabanan untuk melakukan
perbaikan ditinjau dari beberapa aspek :
1. Aspek Proses Peradilan
Komitmen dari semua unsur pimpinan dan pegawai Pengadilan Agama
untuk berubah secara lebih baik.
Koordinasi yang sudah terlaksana perlu lebih ditingkatkan, agar pelayanan
kepada masyarakat bisa lebih baik.
Adanya aplikasi yang mempermudah proses berperkara dan administrasi
umum serta website Pengadilan Agama Tabanan yang mempermudah
masyarakat dalam mengakses informasi dan proses berperkara.
2. Aspek Sumber Daya Aparatur Peradilan
Adanya Sosialisasi, Bimbingan Teknis, Pelatihan yang dilaksanakan
Pengadilan Tinggi Agama Mataram maupun Mahkamah Agung untuk
meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia.
5
Adanya diklat di tempat kerja (DDTK) oleh hakim-hakim Pengadilan
Agama Tabanan untuk transfer pengetahuan dan memperluas wawasan
aparatur Pengadilan Agama Tabanan dalam memahami tugas-tugas pokok,
sehingga dapat bekerja secara terorganisir dan lebih efektif.
Adanya tunjangan kinerja sebagai motivasi pegawai dalam peningkatan
kinerja.
3. Aspek Pengawasan dan Pembinaan
Adanya kegiatan pengawasan yang dilaksanakan oleh Badan Pengawasan,
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) maupun Pengadilan Tinggi Agama
Mataram yang dilaksanakan secara reguler maupun insidentil ke Pengadilan
Agama Tabanan.
4. Aspek Tertib Administrasi dan Manajemen Peradilan
Dukungan dan koordinasi yang baik antar pengadilan agama dan antar
pejabat di lingkungan Pengadilan Agama Tabanan.
5. Aspek Sarana dan Prasarana
Sudah tersedianya fasilitas Teknologi Informasi di Pengadilan Agama
Tabanan berupa sambungan internet dan website online Pengadilan
Pengadilan Agama Tabanan.
D. Tantangan (Threat)
Berikut adalah tantangan-tantangan di Agama Tabanan yang akan dihadapi dan
harus dipikirkan cara terbaik untuk tetap dapat melakukan perbaikan sebagaimana
yang diharapkan.
1. Aspek Proses Peradilan
Belum tersedianya suatu alat pengukuran kepuasan pengguna jasa
pengadilan ditengah tuntutan pelayanan prima kepada masyarakat pencari
keadilan.
2. Aspek Sumber Daya Aparatur Peradilan
Personil Pengadilan Agama Tabanan belum seluruhnya memahami visi dan
misi Pengadilan Agama Tabanan.
3. Aspek Pengawasan dan Pembinaan
Belum diterapkan sepenuhnya sistem reward dan punishment untuk
mengontrol kinerja aparat peradilan.
4. Aspek Sarana dan Prasarana
Anggaran yang tersedia dalam DIPA untuk pengadaan sarana dan prasarana
belum memadai terutama untuk pengadaan laptop bagi pegawai.
6
BAB II
VISI, MISI, DAN TUJUAN
2.1. Visi
Rencana Strategis Pengadilan Agama Tabanan Tahun 2015 – 2019 merupakan
komitmen bersama dalam menetapkan kinerja dengan tahapan-tahapan yang terencana dan
terprogram secara sistematis melalui penataan, penertiban, perbaikan pengkajian,
pengelolaan terhadap sistem kebijakan dan peraturan perundangan-undangan untuk
mencapai efektivas dan efesiensi.
Selanjutnya untuk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman
dan tolok ukur kinerja Pengadilan Agama Tabanan diselaraskan denga arah kebijakan dan
program Mahkamah Agung yang disesuaikan dengan rencana pembangunan nasional yang
telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Nasional Jangka Panjang (RPNJP) 2005 –
2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2015 – 2019, sebagai
pedoman dan pengendalian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan Pengadilan
dalam mencapai visi dan misi serta tujuan organisasi pada tahun 2015 – 2019.
Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang
diinginkan untuk mewujudkan tercapainya tugas pokok dan fungsi Pengadilan Pengadilan
Agama Tabanan. Visi Pengadilan Agama Tabanan mengacu pada Visi Mahkamah Agung
RI adalah sebagai berikut :
“MEWUJUDKAN PENGADILAN AGAMA TABANAN YANG AGUNG”
Visi yang dimaksud bermakna sebagai berikut :
Menjalankan kekuasaan kehakiman yang berdeka untuk menyelenggarakan
peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan melalui kekuasaan kehakiman yang
merdeka dan menyelenggaraan peradilan yang jujur dan adil, yaitu menyelesakan suatu
perkara guna menegakkan hukum dan keadilan berdasarkan pancasila dan Undang-undang
Dasar 1945, dengan didasari keagungan, kemuliaan dan keluhuran institusi.
2.2. Misi
Untuk mencapai visi tersebut, Pengadilan Agama Tabanan menetapkan misi yang
menggambarkan hal yang harus dilaksanakan, yaitu :
1. Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap sistem peradilan agama tabanan.
2. Mewujudkan pelayanan prima bagi masyarakat pencari keadilan.
3. Meningkatkan akses masyarakat terhadap keadilan.
misi ini akan membawa pada visi yang telah ditetapkan.
7
2.3.Tujuan dan Sasaran Strategis
Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam rangka mencapai
visi dan misi Pengadilan Agama Tabanan. Tujuan yang hendak dicapai Pengadilan Agama
Tabanan adalah sebagai berikut:
2.3.1. Tujuan Strategis
Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka
waktu satu sampai dengan lima tahun dan tujuan ditetapkan mengacu kepada
pernyataan visi dan misi Pengadilan Agama Tabanan
Adapun Tujuan yang hendak dicapai Pengadilan Agama Tabanan adalah sebagai
berikut :
1. Pencari keadilan merasa kebutuhan dan kepuasannya terpenuhi
2. Setiap pencari keadilan dapat menjangkau badan peradilan
3. Publik percaya bahwa Pengadilan Agama Tabanan dapat memenuhi butir 1 dan
2 di atas
2.3.2. Sasaran Strategis
Sasaran strategis merupakan penjabaran atau inplementasi dari pernyataan
visi yang dicapai dalam jangka waktu 1 sampai 5 tahun .
1. Meningkatnya penyelesaian perkara
2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim
3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)
5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.
6. Meningkatnya kualitas pengawasan
2.3.2.1. Indikator Kinerja Utama
Indikator kinerja utama diperlukan sebagai tolak ukur atas keberhasilan sasaran
strategis dalam mencapai tujuan. Hubungan tujuan, sasaran dan indikator
kinerja utama dengan digambarkan sebagai berikut :
NO
KINERJA UTAMA
INDIKATOR KINERJA
1. Meningkatnya
penyelesaian perkara
a. Persentase perkara yang dilakukan
dimediasi
b. Persentase mediasi yang berhasil
c. Persentase sisa perkara yang diselesaikan
d. Persentase perkara yang diselesaikan
e. Persentase perkara yang diselesaikan
dalam jangka waktu maksimal 5 bulan
8
2. Peningkatan
aksepbilitas putusan
Hakim
Persentase penurunan upaya hukum:
- Banding
- Kasasi
- Peninjauan Kembali
3. Peningkatan
efektifitas
pengelolaan
penyelesaian perkara
a. Persentase berkas yang diregister dan
siap didistribusikan ke Majelis
b. Prosentase penyampaian pemberitahuan
relaas putusan tepat waktu, tempat dan
para pihak
4. Peningkatan
aksesibilitas
masyarakat terhadap
peradilan (acces to
justice)
a. Persentase yang diselesaikan secara
prodeo
b. Persentase perkara yang dapat
diselesaikan dengan cara sidang keliling
c. Persentase putusan diunggah (upload) ke
website.
5. Meningkatnya
kepatuhan terhadap
putusan pengadilan.
a. Persentase permohonan eksekusi atas
putusan perkara yang berkekuatan hukum
tetap yang ditindaklanjuti
6. Meningkatnya
kualitas pengawasan
a. Persentase pengaduan masyarakat yang
ditindaklanjuti
b. Persentase temuan hasil pemeriksaan
internal yang ditindaklanjuti.
c. Persentase temuan hasil pemeriksaan
eksternal yang ditindaklanjuti.
2.4. Program dan Kegiatan Pokok
Pengadilan Agama Tabanan memiliki sejumlah program dan kegiatan dalam rangka
mewujudkan visi dan misi serta sasaran strategis yang dimilikinya. Program dan kegiatan
tersebut antara lain:
1. Program peningkatan manajemen Pengadilan Agama Tabanan. Program ini untuk
mencapai sasaran strategis dalam hal penyelesaian perkara, peningkatan
akseptabilitas putusan hakim, efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara,
aksepibilitas masyarakat terhadap peradilan, kepatuhan terhadap putusan pengadilan
dan kualitas pengawasan baik dari internal maupun eksternal Pengadilan Agama
Tabanan. Kagiatan yang dilakukan dalam program ini adalah kegiatan peningkatan
manajemen Pengadilan Agama Tabanan.
2. Program dukungan menajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya. Program ini
bersifat mendukung tercapainya sasaran strategis yang telah ditetapkan. Kegiatan
yang dilakukan adalah dukungan terhadap manajemen dan pelaksaan tugas teknis
lainnya.
3. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Pengadilan Agama Tabanan.
Program ini ditujukan untuk meningkatkan sarana dan prasaran dalam mencapai
sasaran strategis Pengadilan Agama Tabanan. Kegiatan yang dilakukan adalah
peningkatan sarana dan prasarana aparatur Pengadilan Agama Tabanan.
9
BAB III
ARAH KEBIJAKAN STRATEGIS PENGADILAN AGAMA TABANAN
Dalam rangka mewujudkan visi dan misi, tujuan dan sasaran yang ditetapkan,
Pengadilan Agama Tabanan menetapkan arah dan kebijakan dan strategi sebagai berikut :
1. Peningkatan kinerja.
Peningkatan kinerja sangat menentukan dalam meningkatkan sistem manajemen
perkara yang akuntabel dan transparan sehingga masyarakat pencari keadilan dapat
memperoleh kepastian hukum. Kinerja sangat mempengaruhi tinggi rendahnya angka
penyelesaian perkara, proses peradilan yang cepat, sederhana, transparan dan akuntabel.
Peningkatan kinerja bertujuan untuk meningkatkan integritas sumber daya aparatur
peradilan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk mendukung kebijakan dan strategi peningkatan
kinerja :
Sistem karir merupakan perbaikan dalam mekanisme promosi dan mutasi sesuai
dengan kompetensi
Pengawasan eksternal dan internal. Hal ini disebutkan untuk menjamin berjalannya
proses penegakan hukum yang akuntabel, dan memenuhi rasa keadilan masyarakat.
Menguasai Standar Operasional Pekerjaan (SOP) sesuai bidangnya.
Disamping itu, perlu adanya dukungan sarana dan prasarana dan teknologi
informasi yang memadai untuk meningkatkan kinerja.
2. Peningkatan kualitas pelayanan publik.
Dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik, diperlukan kebijakan
yang memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
Memiliki standar pelayanan bagi pencari keadilan mengatur dengan jelas hak dan
kewajiban penyelenggaraan pelayanan maupun penerima layanan.
Memiliki mekanisme penanganan pengaduan
Meningkatkan sarana prasarana dan teknologi informasi untuk pelayanan publik
10
BAB IV
PENUTUP
Rencana strategis Pengadilan Agama Tabanan tahun 2015-2019 diarahkan untuk
merespon berbagai tantangan dan peluang sesuai dengan tuntutan perubahan lingkungan
strategis, baik yang bersifat internal maupun yang bersifat eksternal. Renstra ini merupakan
upaya untuk menggambarkan peta permasalahan, titik-titik lemah, peluang tantangan,
program yang ditetapakan, dan strategis yang akan dijalankan selama kurun waktu lima
tahun, serta output yang ingin dihasilkan dan out come yang diharapkan.
Rencana stretegis Pengadilan Agama Tabanan harus terus disempurnakan dari
waktu kewaktu. Dengan demikian renstra ini bersifat terbuka dari kemungkinan perubahan.
Melalui renstra ini diharapkan dapat membantu pelaksana pengelola kegiatan dalam
melakukan pengukuran tingkat keberhasilan terhadap kegiatan yang dikelola.
Dengan Renstra ini pula, diharapkan Pengadilan Agama Tabanan memiliki
pedoman yang dapat dijadikan penuntun bagi pencapaian arah, tujuan dan sasaran program
selama lima tahun yaitu 2015-2019, sehingga visi dan misi Pengadilan Agama Tabanan
dapat terwujud dengan baik.
11