ien tugas
-
Upload
yondri-mandaku-tasidjawa -
Category
Documents
-
view
470 -
download
6
Transcript of ien tugas
D
I
S
U
S
U
N
Oleh :
Nama : Stien Tjiangdiono
Kelas : XII IPA
SMA NEGERI 1 AMBON
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa , karena berkat dan kasihNya, sehingga tugas ini dapat dikerjakan dengan baik.
Tak lupa juga, penulis ucapkan terima kasih kepada :
1.Orang tua yang selalu memberikan dorongan dan motivasi
2.Pak Muskita selaku guru mata pelajaran.
3.Teman-teman .
Penulis juga menyadari adanya kurangnya kesempurnaan dari
karya tulis ini, untuk itu saya selaku sebagai penulis meminta bantuan berupa saran, kritik, yang mennbangun akan kesempurnaan tugas ini di hari-hari kedepan.
Demikian dari saya, atas perhatian diucapkan terima kasih
Ambon
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .......................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................ ii
DAFTAR ISI ....................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Maslah ............................................
1.2. Pembatasan Masalah ................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Posisi Awal Musik Suling bambu
2.1.1. Fungsi Musik Suling Bambu Dalam Masyarakat .........
2.1.2. Penggunaan Musik Suling Bambu ……………………..
2.1.3. Pandangan Masyarakat Terhadap Suling Bambu …….
2.2. Masuknya Musik Barat
2.2.1. Sejarah Masuknya Musik Barat ................................
2.2.2. Perkembangan Musik Barat Di Masyarakat ..........…..
2.2.3. Pengaruh Musik Barat Bagi Masyarakat ….………….
2.3. Perkembangan Yang Terjadi
2.3.1. Perkembangan Musik Suling Bambu .............................
2.3.2. Pengaruh Musik Barat Terhadap Musik Suling Bambu ..
2.4. Posisi Musik Suling Bambu Bagi Anak Muda
2.4.1. Pandangan Anak Muda Terhadap Musik Suling Bambu…….
2.4.2. Fungsi Musik Suling Bambu Bagi Anak Muda ..........…..
2.4.3. Penggunaan Musik Suling Bambu Oleh Anak Muda ….……
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ...............................................................
3.2. Saran ........................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.latar belakang
Indonesia adalah Negara yang memilki banyak sekali budaya yang sangat
indah dan menarik baik dalam negeri maupun luar negeri.
Budaya Indonesia yang beragam seperti : music, tari-tarian,seni rupa,seni
lukis dll.
Salah satu budaya yang terkenal yaitu musik. Music adalah suatu kebutuhan
yang sangat dinikmati oleh setiap orang di belahan dunia. Setiap orang
menyukai music sesuai dengan ragam dan jenis dari music tersebut. Salah satu
contohnya musik tradisional dan musik modern.
Musik tradisional adalah musik yang merupakan suatu tradisi yang
diturunkan dari leluhur kita untuk diwariskan kepada anak cucu. Di Maluku kita
mengenal beberapa jenis musik tradisional , seperti : seperti hawaian,
sawat,tifa, totobuang, dan tentu saja musik suling bambu. Masing-masing
memiliki perangkat musik khas yang unik. Dari perangkat-perangkat tersebut
dapat diketahui musik asli Maluku dan budaya dari luar.
Tapi kenyataan yang dilihat musik tradisional kurang diminati oleh kalangan
masyarakat khususnya untuk anak-anak muda. Musik tradisional hanya
digunakan pada acara-acara daerah tertentu . seperti upacar adat, penerimaan
tamu,dll.
Hal ini yang melatarbelakangi penulis untuk membuat karya tulis tentang
musik tradisional khususnya musik suling bambu , supaya kalangan masyarakat
dapat mengetahui dan melestarikan kebudayaan tradisional khususnya musik
suling bambu.
1.2. Pembatasan masalah
Pada makalah ini , penulis akan membahas tentang musik suling bambu
yang berasal dari Maluku.
Perlu kita ketahui bahwa musik suling adalah musik tradisional yang berasal
dari Maluku yang patut dilestraikan baik untuk anak muda sebagai generasi
bangsa. salah satu yang membuat musik suling bambu begitu khas dan
merakyat adalah karena faktor alam di mana begitu banyak pohon bambu
mendominasi hutan di Maluku.
Tak hanya itu saja makalah ini juga bukan sekadar memberikan informasi
tentang suling bambu , tetapi juga mengajak kita untuk tetap melstarikan musik
tradisional khususnya musik suling bambu .
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Posisi awal musik suling bamboo
Musik tradisional suling bamboo sebenarnya merupakan salah satu alat musik
tradisional yang sudah dikenal luas masyarakat Maluku sejak dahulu, sebelum
berbagai alat musik modern bermunculan.
Hingga era 1970-an musik suling bamboo masih tenar di Maluku. Alat musik ini
pun mengilhami masyarakat setempat untuk belajar mengenal dan meniupnya.
Bahkan alat musik tiup ini dikenal sebagai musik pengiring berbagai acara resmi
saat penyambutan tamu maupun pada hari-hari besar.
Sesunguhnya musik tradisional di tanah air , termasuk suling bambu yang khas di
Maluku, sudah terkikis sedikit demi sedikit ketika demam Elvis Presley,The
beatles,Rolling stones melanda dunia.
2.1.1 Fungsi musik suling bambu dalam masyarakat.
Secara umum , fungsi musik suling bambu bagi masyarakat adalah sarana atau
media upacara ritual,media hiburan,media ekspresi diri,media
komunikasi,pengiring tari dan sarana ekonomi.
a. Sarana upacara budaya (ritual)
Musik suling biasa digunakan untuk upacara-upacara
kematian,perkawinan,kelahiran,serta upacara keagamaan dan kenegaraan
b. Sarana hiburan
Dalam hal ini , musik merupakan sesuatu yang dapat menghilangkan jenuh.
Umunya masyarakat lebih suka menonton pagelaran musik. Jika ada
pertunjukan musik didaerah mereka akan berbondong-bondong untuk
menonton pertunjukan tersebut
c. Sarana ekspresi diri
Bagi para pemain musik khususnya musik suling bamboo , dengan
memainkan musik suling bambu mereka dapat mengungkapkan
perasaan,pikiran,gagasan,dan cita-cita tentang diri masyarakat melalui musik
suling bambu tersebut
d. Sarana komunikasi
Di Maluku , bunyi suling bambu memiliki arti tertentu bagi anggota
masyarakat . umunya, bunyi-bunyi itu menjadi tanda akan adanya suatu
kegiatan.
e. Penggiring tari .
Salah satu kegunaan musik suling bambu juga adalah digunakan untuk
mengiringi tari-tarian daerah . oleh sebab itu kebanyakkan tarian daerah di
Maluku banyak diiringi oleh musik daerah contohnya musik suling bambu .
2.1.2. Pengunaan musik suling bambu
Seperti yang sudah dijelaskan diatas, musik suling digunakan untuk hal-hal
seperti upacara-upacara adat, media hiburan,media ekspresi diri,media
komunikasi,pengiring tari dan sarana ekonomi.
2.1.3. Pandangan masyarakat terhadap musik suling bambu
Menurut pengamat musik Maluku, Mayrand R.N.Alfons, alat musik suling
bamboo mulai dikenal orang Maluku dan menjadi musik tradisional sejak
tahun1815.
Kata itu alat musik suling bamboo dibawa dan diperkenalkan oleh seorang
penginjil dari belanda yakni joseph Kam.
Menurut dia , musik suling bamboo masih tetap eksis dan dimainkan masyarakat
hingga awal 1990-an. Paling tidak masih bersenandung di gereja-gereja ketika
perayaan natal tiba.
Awal 1990-an suling bambu yang mulanya eksis di gereja pun mulai
termarjinalisasi. Gereja Protestan Maluku (GPM) yang dulunya menjadi wadah
pengembangan musik suling bambu pun tidak dapat berbuat banyak.
Paduan suling bambu di gereja kian memudar seiring dengan masuknya alat musik
modern, serta para penginjil gerakan baru seperti Gereja Bethel Indonesia (GBI)
mulai merambah dan memasukkan unsur band ke dalam ibadah.
Semakin meluasnya gerakan yang juga disebut aliran kharismatik itu tak pelak
membuat musik suling bambu terus terbenam sampai sekarang, dan hanya
dimainkan segelintir orang di kampung atau desa tertentu saja.
2.2. Masuknya musik barat
2.2.1. Sejarah masuknya musik barat
Salah satu musik barat yaitu musik barat era yunani :
Sejarah musik dipercaya dimulai dari masa lalu dan dipelopori oleh musik Asia, musik Persia, musik india, musik yahudi, musik romawi, musik Mesopotamia, musik mesir, musik islam, dan juga musik yunani. Namun, dari semua musik tersebut, musik era yunani adalah musik yang terbaik dan yang paling terkenal diantara yang lain. Literasi musik dari Yunani sangatlah mempengaruhi perkembangan musik di seluruh dunia. Di masa setelah Yunani kuno, teori musik dari Yunani mempelopori adanya musik keagamaan di dunia barat dan juga musik-musik klasik.
Seperti sejarah Yunani yang penuh dengan kejayaan dibidang penemuan dan juga peradaban rakyatnya, musik juga berkembang dengan baik. Di Yunani pada masa lampau, musik digunakan untuk hiburan, perayaan rakyat, dan juga kegiatan kegamaan. Musik sangatlah penting untuk peradaban masyarakat Yunani. Bahkan, pada masa Yunani kuno, musik adalah sebuah mata pelajaran wajib dimana para pria Yunani kuno sudah diajarkan tentang musik sejak usia 6 tahun.
Di musik era Yunani kuno, alat musik yang dimainkan oleh masyarakat Yunani sangatlah menarik untuk ukuran jaman tersebut. Salah satu alat musik yang sangat terkenal adalah aulos yang terbuat dari dua buah alang-alang. Lalu juga ada alat musik petik yang dinamakan lyre. Namun juga ada jenis khusus dan special dari lyre yang dinamakan kithara. Alat-alat musik dari era Yunani kuno, kedepannya menjadi cikal bakal dari alat musik modern. Salah satu contohnya, Lyre kedepannya menjadi cikal bakal dari kecapi.
Contoh nyata dari musik era Yunani adalah musik rakyat yang terbagi menjadi lagu acritik dan lagu klephtic. Musik akritic berasal dari Akrites, seorang penjaga
perbatasan dari kerajaan byzantine. Sedangkan perkembangan dari musik klephtic dimulai setelah berakhirnya era kerajaan byzantine. Musik klephtic berkembang sesaat sebelum revolusi Yunani. Musik ini dikembangkan oleh Kleftes, pasukan yang bertarung melawan kerajaan ottoman. Pada dasarnya, musik klephtic bersifat monophonic dan tidak menggunakan harmoni sama sekali.
Masih banyak lagi musik dari era Yunani yang sangat terkenal. Sebut saja palea dhimotika yang dimainkan dengan kleftiko. Lalu ada nisiotika yang merupakan lagu rakyat dari Pulau Aegean. Salah satu lagu terkenal dari Nisiotika adalah ikariotiko traghoudhi atau lebih terkenal dengan nama lagu dari Ikaria. Lalu juga ada musik dari Pulau Kreta yang masih termasuk wilayah Yunani. Banyak sekali pemain lyra berbakat dari Kreta. Sebut saja Nokos Xylouris, Antoniss Xylouris, Thanassis Skordalos, dan Kostas Moundakis. Salah satu lagu terkenal dari Kreta adalah tabachaniotika yang merupakan cikal bakal dari rebetiko, musik dari café-aman yang merupakan musik gabungan dari Yunani dan musik timur. Hal ini berkat beberapa warga Kreta yang berasal dari kawasan Asia.Masuknya bangsa barat ke Indonesia juga membawa pengaruh besar dalam perkembangan musik Indonesia. Para pendatang ini juga memperkenalkan berbagai alat musik dari negeri mereka. Seperti biola, cello (selo), gitar, seruling (flute), dan ukulele. Mereka pun membawa sistem solmisasi dalam berbagai karya lagu.Pada masa inilah Indonesia mengalami perkembangan musik modern. Pada masa ini para musisi Indonesia menciptakan sajian musik berupa perpaduan musik barat dengan musik Indonesia. Sajian musik itu kemudian dikenal sebagai musik keroncong.
Seiring dengan masuknya media elektronik ke Indonesia,masuk pula berbagai jenis
music barat, seperti pop, jazz, blues, rock, R&B dan music-musik negeri India
yang banyak diperkenalakan melalui film-filmnya. Dari perkembangan ini,
terjadilah perpaduan musik asing dengan musik Indonesia.musik India juga
berpadu dengan musik melayu yang kemudian menghasilkan jenis musik dangdut.
Maka, muncullah berbagai musisi Indonesia yang beraliran pop, jazz, blues, rock,
dan R&B. Berkembang pula jenis musik yang memadukan unsur kedaerahan
2.2.2 Perkembangan musik barat di Indonesia
Perkembangan musik barat di masyarakat d Perkembangan musik barat di Masyarakat dapat dikatakan sangat maju sekali dengan kemajuan teknologi yangsangat modern, hal ini sangat terasa pada awal kemerdekaan, terbukti masuknya beberapa alat musik band, seperti gitar, drum, keyboard, piano, biola, dan lain sebagainya. Itu semua terjadi karena masyarakat Indonesia tidak mau ketinggalan “kereta” dengan Negara yang lain. Untuk saat ini dikota-kota besar bermunculan beberapa kursus yang menyediakan latihan untuk melatih agar masyarakat dapat memainkan alat musik modern tersebut. Dan hal itulah yang membuat alat musik Tradisional di masyarakat semakin tergeser kedudukannya. Dan hal inilah yang membuat banyak kalangan muda lari dan meninggalkan musik tradisional karena dianggap sebagai seuatu hal yang kuno dibandingkan dengan musik barat yang cenderung modern.
2.2.3. pengaruh musik barat bagi masyarakat
Ada kenyataan yang sangat ironis dari pengaruh music barat bagi masyarakat terutama anak muda, yaitu, anak muda yang ada di daerah kota, tidak bisa memainkan alat musik tradisional dari asal mereka, dan mereka juga mengaku kalau memainkan alat musik tradisional adalah tidak penting, karena yang lebih asyik adalah memainkan alat musik modern. Dan yang justru melestarikan adalah orang-orang yang berada di daerah pedesaan ataupun pegunungan yang sangat terpencil. Dan masih sedikit anak-anak muda yang peduli dengan eksistensi alat musik tradisional.
Pengaruh musik barat bagi masyarakat, bisa ada yang positif dan Negatif.Yang positif dapat dilihat pada salah satu musik daerah Maluku yaitumusik hawaian misalnya, adalah aliran musik campuran Maluku dan kawasan Pasifik. Sesuai dengan kemiripan namanya, musik ini memiliki warna yang sama dengan musik hawai, karena dibawah pada masa penjajahan bangsa Eropa.
itu semua terjadi karena musik adalah bahasa universial yang menjadi kebutuhan setiap orang. Dibelahan dunia manapun, orang pasti menyukai musik, walaupun dengan warna yang berbeda-beda, sebagai ciri identitas mereka. Dan dampak positif bagi perkembangan musik daerah Barat dapat terjadi asalkan kita sebagai masyarakat, pintar memilah mana yang baik dan mana yang buruk bagi eksistensi musik tradisional. Yang positif, dapat kita gunakan agar musik tradisional tidak terengar bosan dan masih bisa eksis di Masyarakat, karena kita tidak bisa begitu saja tidak menutup mata, terhadap adanya musik barat yang bisa saja membawa dampak positif bagi tradisional.
2.3. Perkembangan yang terjadi
2.3.1. Perkembangan musik suling bambu
Seiring dengan bertambahnya waktu,musik suling bambu tidak hanya
digunakan untuk mengiringi lagu-lagu dalam sebuah peribadatan,tetapi juga
digunakan untuk sebuah upacara adat.dan musik suling bambu digunakan juga
untuk mengiringi lagu-lagu pop atau jenis lagu lainnya.dan juga perkembangan
musik sulingmemiliki tujuan yang terarah,dan tujuannya di bagi atas dua
bagian,yaitu:
1.Secara Umum:
Terlindungnya perkembangan dan pemanfaatannya kesenian tradisi daerah dalam
rangka mewujudkan kehidupanyang dinamis,berwawasan lingkungan dan mampu
mencerdaskan kehidupan bangsa,serta meningkatkan peradaban,persatuan,dan
persyaratan antar daerah dalam hal ini,musik suling bambu khususnya yang dapat
dijadikan icon bagi musik didaerah Maluku (kota ambon) tentunya,terikat didalam
berbagai unsur kesenian yang ada.
2.Secara Khusus :
Tersedianya pedoman atau petunjuk dalam pengembangan musik tradisional
umumnya dan terlebih khusus musik suling bambu untuk dijadikan pedoman yang
terarah bagi masyarakat pengguna dalam berbagai bidang,yaitu:
Melindungi jenis atau bentuk kesenian sebagai upaya
yang menimbulkan kerusakan atau kepunahan.
Mengembangkan jenis atau bentuk kesenian ,sebagai
upay penyebarluasan dan pendalaman serta peningkatan
mutu budaya bangsa,sebagai puncak-puncak kebudayaan
daerah.
Memanfaatkan jenis dan bentuk kesenian daerah untuk
kepentingan kesejahteraan masyarakat setempat secara
lahir dan batin(kepentingan ibadah),pendidikan,ilmu
pengetahuan dan ekonomi.
2.3.2. Pengaruh musik barat terhadap musik suling bambu
Dalam topic ini saya lebih khusus condong kepada pengamat musik Maluku, Maynard R. N. Alfons, karena saya melihat kegigihannya dalam membangkitkan musik suling bambu sangat besar, terlebih beliau menganggap masuknya music barat ke Maluku sebagai hal yang biasa saja, beliau justru dengan kreatifnya mencampurkan musik suling bambu ke dalam musik modern, seperti yang beliau tampilkan dengan orchestranya. Dengan ini berarti musik barat tidak terlalu membawa pengaruh besar terhadap eksistensi musik suling bambu, justru musik modern ini memperkaya alunan music dalam setiap permainan musik suling bambu.
Pengaruh musik barat terhadap musik suling bambu itu sangat besar karena
dengan kedatangan musik barat sehingga hampir membuat musik suling bambu
tergeser,karena salah satu faktornya yaitu masyarakat ingin mencoba sesuatu yang
baru.Pengaruh masuknya musik barat terhadap musik suling bambu,kadangkala
merupakan tantangan dalam perkembangan musik suling bambu terhadap
penggunaannya dimasyarakat,yang kadangkala lahir berbagai yang positif maupun
yang negatif dari masyarakat itu sendiri.Dalam hal ini membuat sebuah kesimpulan
perlu adanya,kesamaan pikir pandang terhadap norma-norma seni yang ada
membutuhkan kehadiran berbagai pihak untuk perlindungan dan pemanfaatan dan
kualifikasi seni itu sendiri.melalui SDM yang ada yaitu,:
Pakar Seni: Yang mempunyai keahlian dalam dunia
seni,secara ilmiah.
Pamong Budaya:Orang yang bertugas untuk
mengarahkan.
Seniman dan Budayaan: Merupakan pelaku itu sendiri.
Masyarakat Pendukung: Merupakan kelompok pencipta
atau pemberhak yang dapat dijadikan narasunber dalam
penggeluhan kesenian di masyarakat.
Kritikus dan Insan Media massa: Merupakan kolumis
atau jurnalistikyang mampu melakukuan
justifikasi,klrifikasi bagi terciptanya apresiasi seni di
masyarakat dan merupakan kilas balik bagi kebijakan
penggelolahan kesenian itu sendiri.
Industriyawan: Merupakan pelaku-pelaku industri yang
telah memiliki komitmem untuk memajukan keseniann
daerah itu sendiri dan dapat dijadikan bapak angkat
seniman itu sendiri.
Donatur: Merupakan figur perorangan yang mampu
ditempatkan sebagai penyumbang dalam kegiatan
kegiatan seniman.
2.4. Posisi musik suling bambu bagi anak muda
2.4.1 Pandangan anak muda terhadap musik suling bambu
Pandangan anak muda terhadap musik bambu yaitu,disini saya membagi
pandangan anak muda zaman dahulu dan pandangan anak muda zaman sekarang.
Pandangan anak muda zaman dahulu terhadap musik suling bambu yaitu,mereka
memandangt bahwa musik suling bambu sangat berguna bagi kehidupan
mereka,contohnya dalam kegiatan peribadatan.
Pandangan anak muda zaman sekarang terhadap musik suling bambu yaitu,berbeda
dengan anak muda pada zaman dahulu yaitu karena salah satu faktornya,yaitu
kemajuan teknologi sehingga diciptakan alat-alat musik modern,seperti
orgen,gitar,dan alat alat musik modern lainnya.
2.4.2. Fungsi musik suling bambu bagi anak muda
Fungsi musik suling bambu juga saya membedakannya menjadi dua,yaitu fungsi
musik suling bambu terhadap anak muda zaman dahulu dan musik suling suling
terhadap anak muda zaman sekarang.
Fungsi musik suling bambu bagi anak muda zaman dahulu,sebagai alat pengiring
lagu,alat penghibur,alat untuk mencipta sebuah lagu.
Fungsi musik suling bambu bagi anak zaman sekarang,tidak seperti dengan anak
zaman dahulu,musik suling bambu hanya dilakukan atau berfungsi untuk sebuah
acara upacara,sebagai alat yang dipakai untuk membuat suatu karya tulis.
2.4.3.penggunaan musik bambu oleh anak muda
Penggunaan musik suling bambu juga saya membedakannya menjadi dua,yaitu
penggunaan musik suling bambu oleh anak muda zaman dahulu dan penggunaan
musik suling bambu oleh anak muda zaman sekarang.
Penggunaan musik suling bambu oleh anak muda zaman dahulu,yaitu digunakan
untuk pengiringan lagu,baik itu lagu rohani maupun lagu pop,alat untuk menghibur
dirinya apabila ada dalam suatu masalah,dan juga mereka sering memakai musik
bambu untuk menciptakan sebuah lagu,contohnya lagu,”GUNUNG SIRIMAU”.
Penggunaan musik suling bambu oleh anak muda zaman sekarang,yaitu mereka
jarang memakainya dalam kegiatan sehari-hari,biasanya hanya dipakai dalam acara
upacara adat maupun upacara hari-hari besar pada suatu daerah,contohnya seperti
hari Pattimura.dan juga mereka sering memakainya untuk sebuah objek dalam
melakukan sebuah karya tulis.
BAB III
PENUTUP
Demikianlah karya tulis ini dibuat, semoga dengan adanya karya tulus ini,
bisa dijadikan sebagai inspirasi buat kalangan masyarakat, khususnya kalangan
anak muda untuk tetap melestarikan dan terus mengembagkan tradisi musik
tradisional khususnya musik suling bambu
KESIMPULAN
Suling bambu merupakan alat musik tradisional dari Maluku, dan
mempunyai banyak kegunaan yang dapat digunakan pada acara-acara daerah,dll.
Tetapi walaupun kebudayaan ini lama-lama kelamaan tergeser/hampir punah tetapi
perlu dilestarikan bukan hanya buat kalangan orang tua.
SARAN
Saran penulis untuk para pembaca, adalah kita sebagai anak muda hendaknya melestarikan kebudayaan daerah kita karena itu merupakan aset yang berhaga bagi bangsa kita. Dan terus dilestarikan dan tetap dilanjutkan dan jangan pernah takut dianggap kuno karena semua itu merupakan budaya kita.
Untuk pemerintah, seharusnya lebih perduli akan kebudayaan musik tradisional di Masyarakat, karena mungkin saja itu bisa dijadikan aset yang berharga untuk membuat Indonesia dikenal ke kancah yang lebih luas dan tetap dijaga dan dilestarikan.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.antaramaluku.com/artikel/menakar-eksistensi-musik - suling - bambu -maluku http://id.wikipedia.org/wiki/Malukuhttp://www.malukuprov.go.id/http://www.google.com/