ideologi nasional makalah jadi.doc

download ideologi nasional makalah jadi.doc

of 14

Transcript of ideologi nasional makalah jadi.doc

Kata PengantarPuji syukur saya panjatkan kehadirat Allah Swt atas rahmat dan hidayah Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Hakikat Bangsa. Makalah ini disusun untuk melengkapi salah satu tugas pendidikan kewarganegaraan,sesuai dengan ketentuan yang telah diberikan oleh bapak H. Djoko S sebagai dosen pengajar.dengan adanya makalah ini diharapkan mahasiswa dapat menjadi warga Negara yang bertanggung jawab dalam kehidupan bernegara.Serta memahami mengenai hakikat bangsa dan negara dan Akhirnya semoga makalah ini bermanfaat bagi saya dan para pembaca nya,mohon maaf apabila terdapat kekurangan penyusunan makalah ini.

Malang, 02 Oktober 2012

Penulis

DAFTAR ISI

Judul ...................... IKata Pengantar .............. IIDaftar Isi ....... IIIBab I Pendahuluan ................................. 11.1 Latar Belakang Masalah........................ 11.2 Pengertian Dan Unsur Terbentuknya Suatu Bangs................................21.3 Pengertian Dan Terjadinya Negara........... 31.4 Pengertian Negara Ditinjau Dari OrganisasiKekuasaan ...........................41.5 Pengertian Negara Ditinjau Dari Segi OranisasiPolitik.......51.6 Pengertian Negara Ditinjau Dari Segi OrganisasiKesusilaan........51.7 Pengertian Negara Ditinjau Dari Segi Integritas AntarPemerintah Dan Rakyat...........................................................................51.8 Terjadinya Negara..................6BabII Pembahasan............................72.1 Teori-Teori Menurut Para Ahli.....72.2 Tujuan Dan Fungsi Negara...82.3 Pentingnya Pengakuan Suatu Negara Oleh NegaraLain..9Bab IIIPenutup..10Daftar Pustaka........BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan sehari-hari pasti kita suka membaca Koran,mendengarkan berita dari radio atau televisi tentang sifat atau karakter dan kebudayaan suku bangsa yang ada di wilayah Negara kesatuan republik Indonesia ( NKRI ) sangat heterogen sekali.

Misalnya adat perkawinan sunda beda dengan adat perkawinan jawa dan batak.namun dari ke heterogenan sifat karakter dan kebudayaan,terkadang kita melihat masyarakat ada keinginan bersama,misalnya untuk mengusir penjajah atau sekarang seluruh masyarakat Indonesia ingin segera keluar dari krisis ekonomi,politik,dan akhlak.

Dari seluruh ilustrasi tersebut,bagaimana kita rumuskan apa yang dimaksud dengan bangsa?sebagai gambaran bangsa adalah kelompok manusia yag heterogen sifat,karakter dan kebudayaan nya,tetapi mempunyai kehendak bersama.1.2 Tujuan1. Kita dapat mendeskripsikan hakekat bangsa dan unsur-unsur terbentuknya bangsa2. Kita dapat mendeskripsikan hakekat negara

3. Kita dapat menunjukkan nasionalisme dan patriotisme dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa, dan bernegara

1.3 Rumusan masalah

1. Apa pengertian bangsa itu?

2. Bagaimana proses terbentuknya bangsa?

3. Bagaiamana proses terbentuknya bangsa yang menegara?

1.4 Manfaat penulisan

1. Memahami hakikat bangsa yang sesungguhnya2. Mengetahui definisi bangsa dengan baik dan benar3. Memahami proses terbentuknya bangsa yang menegaraBAB II

TINJAUAN TEORIRenan dianggap sebagai seorang cendekiawan yang menjadi acuan, dengan tulisan terkenal seperti Prire sur l'Acropole ("Doa di Akropolis", 1865) dan Qu'est-ce qu'une nation ? ("Apa itu bangsa?", 1882). Dia merumuskan paham bahwa suatu bangsa bukan hanya berdasarkan pada masa lampau bersama yang nyata, tapi juga pada kemauan hidup bersama : "Ce qui constitue une nation, ce n'est pas de parler la mme langue, ou d'appartenir un groupe ethnographique commun, c'est d'avoir fait ensemble de grandes choses dans le pass et de vouloir en faire encore dans l'avenir" ("Apa yang membuat satu bangsa, bukanlah menutur bahasa yang sama, atau menjadi bagian dari kelompok etnografis yang sama, tapi sempat membuat hal-hal besar pada masa lampau dan ingin membuat lagi hal-hal besar pada masa depan").

Apakah bangsa itu ?. Hal ini dipaparkan Renant di Sorbone pada tahun 1882, kemudian diterbitkan pada tahun 1887. Renan dikritik oleh beberapa akhli antisemitisme karena komentarnya. Renan menyatakan bahwa pikiran Semit dibatasi oleh dogmatisme dan tidak memiliki konsep kosmopolitan peradaban. Pada tahun 1883 esainya "Le Judasme comme ras et agama" ia membantah konsep bahwa orang Yahudi merupakan entitas rasial terpadu dalam arti biologis, yang membuat pandangannya dalam antisemitisme rasial. Renan juga dikenal sebagai seorang nasionalisme etnis Jerman, dengan nada antisemiticnya. Pengertian tentang ras dan etnis benar-benar bertentangan dengan antisemitisme Eropa dari abad 19 dan 20.Renan menyimpulkan bahwa bangsa adalah : jiwa, prinsip rohani. Dua hal (jiwa dan prinsip rohani) benar-benar menyatu. Penyatuan juga terjadi antara masa lalu dan masa sekarang, memiliki harta karun yang kaya akan kenangan; merupakan kesepakatan bersama untuk hidup bersama, akan terus memberikan dan terbagi nilai-nilai dan warisan. Mereka memiliki saat-saat kejayaan dimasa lalu, yang masih melekat dimasa kini, untuk kemudian melakukan hal-hal besar secara bersama-sama, dan ingin berbuat lebih banyak, mereka sangat peduli terhadap kondisi sesamanya, mencintai bangsa, dan berani berkorban dan menderita untuk kepentingan bangsa. Renan menyangkal, bahwa suatu bangsa berasal dari suatu ras, keturunan, persamaan bahasa, agama atau geografis, seperti apa yang dipahami banyak orang sampai saat ini. karena memang Renan penganjur teori subyektif tentang kebangsaan berdasarkan PERASAAN atau KEHENDAK BERSAMA, yang secara terang-terangan mencela teori kebangsaan obyektif, yakni suatu teori yang mendasarkan pada persamaa kebudayaa dan lainnya, sebagaimana ia jelaskan pada bab III bukunya. Pengaruh pemikiran Renan di Indonesia banyak digunakan oleh para perintis kemerdekaan pada tahun 1928 an. Hal ini terdokumentasiikan didalam surat Kabar Persatoean Indonesia yang tertib pada tahun-tahun tersebut. dengan demikian tulisan Renan yang berjudul Qu'est-ce qu'une nation ? memiliki andildalam membentuk pemikiran dalam Kongres Pemuda yang dicapai tanggal 28 oktober 1928, tahun dimana bangsa Indonesia menyatakan satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa Indonesia.

\

BAB III

PEMBAHASAN

1.1 Pengertian bangsa

Pengertian bangsa menurut para ahli sebagai berikut :

Otto Bauer dan Ernest Rinan, menekankan arti bangsa lebih pada kehendak untuk hidup bersama Ki Bagoes Hadikoesoemo atau Tuan Munandar lebih menekankan pada "persatuan antara orang dan tempat".

Guibernau bangsa adalah negara kebangsaan memiliki unsur-unsur penting pengikat, yaitu: psikologi (sekelompok manusia yang memiliki kesadaran bersama untuk membentuk satu kesatuan masyarakat adanya kehendak untuk hidup bersama), kebudayaan (merasa menjadi satu bagian dari suatu kebudayaan bersama), teritorial (batas wilayah atau tanah air), sejarah dan masa depan (merasa memiliki sejarah dan perjuangan masa depan yang sama), dan politik (memiliki hak untuk menjalankan pemerintahan sendiri).

Rawink yaitu Bangsa adalah Sekumpulan manusia yang bersatu pada satu wilayah dan memunyai keterikatan dengan wilayah tersebut. Dengan batas teritori tertentu dan terletak dalam geografis tertentu. Maka secara global, bangsa adalah suatu kelompok manusia yang dianggap memiliki identitas bersama, dan mempunyai kesamaan bahasa, agama, ideologi, budaya, dan/atau sejarah. Mereka umumnya dianggap memiliki asal-usul keturunan yang sama. Konsep bahwa semua manusia dibagi menjadi kelompok-kelompok bangsa ini merupakan salah satu doktrin paling berpengaruh dalam sejarah. Doktrin ini merupakan doktrin etika dan filsafat, dan merupakan awal dari ideologi nasionalisme. Sekumpulan manusia yang bersatu pada satu wilayah dan memunyai keterikatan dengan wilayah tersebut. Dengan batas teritori tertentu dan terletak dalam geografis tertentu.1.2 Sejarah terbentuknya bangsa

Sejarahnya terbentuk sebuah bangsa adalah karena adanya beberapa orang yang hidup berkoloni dan merasa senasib sepenanggungan di suatu wilayah ( versi thomas hobbes ). Dan untuk mempertahankan hidup serta kesolidan mereka maka dimunculkanlah beberapa orang yang dianggap ahli ( pemerintah ) untuk membuat serta menerapkan dan mengawasi jalannya semacam aturan/ hukum yang tertulis maupun tidak tertulis, yangmana hukum tersebut mencerminkan adanya kedaulatan dari wilayah tersebut bilamana ada koloni lain yang hendak melakukan perbiatan yang mengancam koloni tersebut. Terjadilah bangsa. Mau padat penduduk atau sepi penduduk tapi koloni itulah sebuah bangsa.1.3 Proses terbentuknya bangsa

Terbentuknya bangsa disesbabkan oleh :

1. terdapatnya kesamaan cirri-ciri jasmani (ras); kesamaan bahasa, kesamaan tradisi, adat-istiadat, agama, budaya; dan kesamaan lingkungan tempat tinggal;2. terdapatnya kepentingan bersama dari kesatuan msyarakat yang bersangkutan, misalnya membangun dan mengobarkan semangat nasionalisme. Unsur Terbentuknya Bangsa Menurut Oopenheimer & Lauther Pacht :1. Rakyat yang bersatu2. Daerah wilayah3. Pemerintahan yang berdaulat4. Pengakuan dari Negara lain Rasa nasionalisme harus dimiliki oleh suatu bangsa. Menurut Dr. hertz bahwa nasionalisme mengandung 4 unsur, yaitu hasrat untuk mencapai 1. Kesatuan

2. Kemerdekaan

3. Keaslian

4. Kehormatan bangsa

Unsur terbentuknya bangsa

Unsur menurut kamus besar bahasa Indonesia secara umum diartikan bagian terkecil dari suatu bendapengertian tersebut bila dikaitkan dengan bangsa, maka yang menjadi unsur bangsa adalah:A. Keluarga

Keluarga adalah unit sosial terkecil yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak mereka.

B. Masyarakat

Masyarakat adalah sekelompok manusia yang telah lama bertempat tinggal di suatu daerah tertentu dan mempunyai aturan yang mengatur tata hidup untuk mencapai tujuan hidupnya.

C. Suku Bangsa

Suku bangsa adalah golongan sosial yang dibedakan dari golongan sosial lainnya karena mempunyai ciri-ciri tertentuyang berkaitan dengan asal usul dan kebudayaannya. Menurut Raroll suku bangsa merupakan kesatuan penduduk yang:a. Memiliki rasa identitas diantara warganya

b. Memiliki ikatan adat istiadat yangkhas dalam kehidupannya dan berlangsung terus-menerus.Menurut para ahli proses terbentuknya bangsa sebagai berikut :

JosephStalin Suatu bangsa terbentuk secara historis, merupakan komunitas rakyat yang stabil yang terbentuk atas dasar kesamaan bahasa, wilayah, ekonomi serta perasaan psikologis yang terwujud dalam budaya bersama. Secara alamiah proses terbentuknya bangsa adalah dimulai dari adanya sekelompok manusia yang ingin bersatu, diikuti keluarga, lalu terbentuklah suku, dan berkembang menjadi masyarakat dan akhirnya terbentuklah sebuah bangsa. Sedangkan unsur pokok terbentuknya bangsa meliputi:persamaan sejarah,persamaan cita cita,kondisi objektif lain seperti bahasa, ras, agama dan adat istiadat. FriedrichHertz Ada empat unsur yang berpengaruh dalam terbentuknya suatu bangsa, yaitu:Keinginan untuk mencapai kesatuan nasional yang terdiri atas kesatuan sosial, ekonomi, politik, agama, kebudayaan, komunikasi, dan solidaritas. Keinginan untuk mencapai kemerdekaan dan kebebasan nasional sepenuhnya yaitu bebas dari dominasi dan campur tangan bangsa asing dalam urusan dalam negeriKeinginan akan kemandirian, individualitas, keaslian atau kekhasan, dan keunggulan. Keinginan untuk menonjol di antara bangsa - bangsa lain dalam mengejar kehormatan pengaruh dan prestise HansKohn Bangsa terbentuk karena persamaan bahasa, ras, agama, peradaban, wilayah, negara dan kewarganegaraan. Suatu bangsa tumbuh dan berkembang dari akar yang terbentuk dari proses sejarah. Kebanyakan bangsa terbentuk karena adanya faktor - faktor objektif tertentu yang membedakannya dengan bangsa lain, yakni kesamaan keturunan, wilayah, bahasa, adat istiadat, kesamaan politik, dan agama. Dengan demikian faktor objektif terbentuknya suatu negara adalah adanya kehendak atau kemauan bersama yang disebut "NASIONALISME".1.4 Proses terbentuknya bangsa yang menegara

Menurut Thomas Hobbes, manusia terpisah dalam 2 zaman, yakni keadaan sebelum ada negara dan keadaan setelah ada negara. Keadaaan sebelum ada negara atau keadaan alamiah merupakan keadaan sosial yang kacau karena hanya hukum yang dibuat oleh yang terkuat yang digunakan. Manusia saling berperang, manusia menjadi mangsa bagi manusia yang lainnya/ homo homini lupus. Kemudian masyarakat mulai menyadari bahwa keadaan ini tidak boleh berlangsung selamanya. Oleh karena itu mereka mengadakan perjanjian bersama. Mereka berjanji menyerahkan semua hak-hak yang dimilikinya kepada badan hukum atau seseorang. Pactum Subjectionis, negara harus diberikan kekuasaan yang mutlak sehingga kekuasaan negara tidak dapat ditandingi dan disaingi oleh kekuasaan apapun.John Lock, Keadaan alamia adalah keadaan dimana manusia hidup sederajat, bebas menurut kehendak hatinya sendiri. Setiap individu adalah hakim dari perbuatan dan tindakannya sendiri. Keadaan alamiah mengandung potensi untuk menimbulkan kekacauan. Oleh karena itu manusia membentuk negara dengan perjanjian bersama. Kekuasaan penguasa tidak pernah mutlak sebab individu-individu yang membuat perjanjian tidak menyerahkan seluruh hak-hak alamiah mereka. Fungsi rangkap perjanjian atau kontrak itu :1. Individu dengan individu lainnya mengadakan perjanjian masyarakat untuk membentuk suatu masyarakat politik atau negara.2. Pemufakatan yang dibuat berdasarkan suara terbanyak dapat dianggap sebagai tindakan seluruh masyarakat. Perjanjian masyarakat ialah untuk menjamin dan melindungi hak-hak kodrat tersebut.Jean Jacques Rousseau, keadaan alamiah adalah keadaan manusia sebelum manusia melakukan dosa, keadan yang aman dan bahagia. Keadaan alamiah tidak dapat dipertahankan seterusnya maka manusia dengan penuh kesadaran mengakhiri keadaan itu dengan suatu kontrak sosial.Pemerintah dibentuk dan ditentukan oleh yang berdaulat. Yang berdaulat adalah seluruh rakyat melalui kemauan umum. Kemauan umum selalu benar dan ditujukan untuk kegiatan bersama. Kemauan seluruh rakyat memperhatikan kepentingan individu (keseluruhan kemauan khusus).Jadi terbentuknya bangsa yang menegara ialah:

Proses bangsa menegara adalah suatu proses yang memberikan gambaran tentang bagaimanaterbentuknya bangsa, di mana sekelompok manusia yang ada di dalamnya merasakan sebagai bagian dari bangsa dan terbentuknya negara merupakan organisasi yang mewadahi bangsaserta dirasakan kepentingannya oleh bangsa itu, sehingga tumbuh kesadaran untuk mempertahankan tetap tegak dan utuhnya negara melalui upaya Bela Negara. Dalam rangkaupaya Bela Negara agar dapat terlaksana dengan baik apabila tercipta pola pikir, sikap dantindak/perilaku bangsa yang berbudaya sebagai dorongan/motivasi adanya keinginan untuk sadar Bela Negara sebagai berikut : Bangsa Yang Berbudaya, artinya bangsa yang maumelaksanakan hubungan dengan penciptanya Tuhan disebut Agama; Bangsa Yang MauBerusaha, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya disebut Ekonomi; Bangsa Yang MauBerhubungan Dengan lingkungan, berhubungan sesamanya dan alam sekitarnya disebutSosial; Bangsa Yang Mau Berhubungan Dengan Kekuasaan, disebut Politik; Bangsa YangMau Hidup Aman Tenteram dan Sejahtera, berhubungan dengan rasa kepedulian danketenangan serta kenyamanan hidup dalam negara disebut Pertahanan dan Keamanan.Pada zaman modern adanya negara lazimnya dibenarkan oleh anggapan-anggapan atau pandangan kemanusiaan. Demikian pula halnya menurut bangsa Indonesia, sebagaimanadirumuskan di dalam Alinea Pertama Pembukaan UUD 1945, adanya Negara KesatuanRepublik Indonesia ialah karena kemerdekaan adalah hak segala bangsa sehingga penjajahan,yang bertentangan dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan harus dihapuskan. Apabiladalil inj kita analisis secara teoritis, maka hidup berkelompok baik bermasyarakat, berbangsa dan bernegara seharusnya tidak mencerminkan eksploitasi sesama manusia(penjajahan) harus berperikemanusiaan dan harus berperikeadilan. Inilah teori pembenaran paling mendasar dari pada bangsa Indonesia tentang bernegara. Hal yang kedua yangmemerlukan suatu analisa ialah bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa, mengapadalam penerapannya sering timbul pelbagai ragam konsep bernegara yang kadang-kadangdapat saling bertentangan. Perbedaan konsep tentang negara yang dilandasi oleh pemikiranideologis adalah penyebab utamanya, sehingga perlu kita pahami filosofi ketatanegaraantentang makna kebebasan atau kemerdekaan suatu bangsa dalam kaitannya denganideologinya. Namun di dalam penerapannya pada zaman modern, teori yang universal inididalam kenyataannya tidak diikuti orang. Kita mengenal banyak bangsa yang menuntutwilayah yang sama, demikian pula halnya banyak pemerintahan yang menuntut bangsa yangsama. Orang kemudian beranggapan bahwa pengakuan dari bangsa lain, memerlukanmekanisme yang memungkinkan hal tersebut adalah lazim disebut proklamasi kemerdekaansuatu negara.

BAB IV

PENUTUP

1.1 Kesimpulan1.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

Affandi, Idrus. 1997. Tata Negara. Jakarta: Balai Pustaka.

Boli, Max Sabon, S.H. 1992. Ilmu Negara Buku Panduan Mahasiswa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Budiyanto. 2000. Dasar Dasar Ilmu TataNegara SMU. Jakarta: Erlangga.

Emran, Ali. 1982. Pokok Pokok Materi Kuliah Pancasila. Bandung: IKIP

Sumarsono, Drs. MBA, dkk. 2001. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

12