IDENTIFIKASI TINGKAT, JENIS, DAN FAKTOR-FAKTOR...

11

Click here to load reader

Transcript of IDENTIFIKASI TINGKAT, JENIS, DAN FAKTOR-FAKTOR...

Page 1: IDENTIFIKASI TINGKAT, JENIS, DAN FAKTOR-FAKTOR …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel2802EA9A81CC064F3C56D... · IDENTIFIKASI TINGKAT, JENIS, DAN FAKTOR-FAKTOR ... Menentukan

1

IDENTIFIKASI TINGKAT, JENIS, DAN FAKTOR-FAKTOR

PENYEBAB KESULITAN SISWA MA NEGERI WLINGI DALAM

MEMAHAMI MATERI INDIKATOR DAN pH LARUTAN

ASAM-BASA

Muhammad Lukman Buchori, Ida Bagus Suryadharma, Fauziatul Fajaroh

Universitas Negeri Malang

E-mail: [email protected]

ABSTRAK : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat, jenis, dan faktor

penyebab kesulitan siswa dalam memahami materi indikator dan pH larutan asam-

basa. Penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif. Subjek penelitian adalah seluruh

siswa kelas XI IPA MAN Wlingi tahun ajaran 2012/2013. Instrumen penelitian

berupa soal tes pilihan ganda beralasan dan angket. Hasil penelitian: (1) tingkat

kesulitan siswa cukup tinggi dalam memahami materi indikator larutan asam-basa

(49,3%) dan materi pH larutan asam-basa (49,0%); (2) kesulitan siswa dalam

memahami istilah cukup rendah (39,8%), serta konsep (56,0%) dan hitungan

(50,1%) cukup tinggi; (3) faktor penyebab kesulitan siswa adalah kurangnya tingkat

ketelitian siswa (45,7%), kurangnya kemampuan siswa dalam menentukan dan

mengaplikasikan rumus dalam mengerjakan soal hitungan (49,4%), kurangnya

kemampuan siswa dalam memahami dan mengerjakan soal bertingkat (77,8%), serta

siswa tidak memiliki teman diskusi dan kelompok belajar (58,0%).

Kata Kunci : tingkat kesulitan, jenis kesulitan, faktor-faktor penyebab kesulitan,

indikator larutan asam-basa, pH larutan asam-basa.

ABSTRACT : The aim of this study was to determine the level, type, and causes of

students' difficulties in understanding indicators and pH of acid-base. The research

was descriptive research. This research’ subjects were all students of class XI

Science Wlingi MAN academic year 2012/2013. The research instruments in the

form of reasoned multiple choice test and questionnaires. The results show that: (1)

the students’ level of difficulty is high enough in understanding acid-base indicator

(49.3%) and pH of acid-base (49.0%), (2) students' difficulties in understanding the

term is quite low (39.8%), and students' difficulties in understanding the concepts

(56.0%) and algorithm (50.1%) is quite high, (3) factors that cause students

difficulty is the lack of students’ accuracy level (45.7%), lack of ability of the

students in determining and applying the formula in working on the question

(49.4%), the lack of ability of students to understand and working on the mutilevel

question (77.8%), and students didn’t have any friends to form a discussion group

(58.0%).

Key words: level of difficulty, type of difficulties, the factors that cause difficulties,

acid-base indicators, pH of acid-base solution.

Ilmu kimia adalah salah satu cabang dari ilmu pengetahuan alam (natural

science) yang berguna untuk memahami apa yang terjadi di lingkungan sekitar.

Slabaugh dan Parson (dalam Effendy, 2002:2) mendefinisikan ilmu kimia sebagai

ilmu tentang sifat-sifat zat, perubahan zat, hukum-hukum dan prinsip yang

menggambarkan perubahan zat, serta konsep-konsep dan teori-teori yang

menafsirkan atau menjelaskan perubahan zat.

Hukum-hukum, prinsip-prinsip, dan teori-teori dalam ilmu kimia

merupakan gabungan dari beberapa konsep. Oleh karena itu kesulitan siswa dalam

mempelajari ilmu kimia sangat mungkin disebabkan karena siswa tidak

memahami konsep-konsep dasar yang ada dengan benar, sehingga siswa juga

Page 2: IDENTIFIKASI TINGKAT, JENIS, DAN FAKTOR-FAKTOR …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel2802EA9A81CC064F3C56D... · IDENTIFIKASI TINGKAT, JENIS, DAN FAKTOR-FAKTOR ... Menentukan

2

mengalami kesulitan dalam memahami konsep-konsep yang lebih kompleks

(Nakhleh, 1992:191). Selain itu kesulitan siswa juga bisa diakibatkan karena

sebagian besar materi ilmu kimia bersifat abstrak (Foliaki, 2005:71). Salah satu

indikator yang dapat menunjukkan adanya kesulitan siswa dalam memahami suatu

konsep adalah rendahnya hasil tes siswa tentang konsep tersebut. Jika hasil tes

yang didapatkan di bawah standar dari yang harus dicapai maka dapat dikatakan

bahwa siswa tersebut mengalami kesulitan dalam belajar.

Berdasarkan informasi dari guru mata pelajaran kimia MA Negeri Wlingi,

siswa mengalami kesulitan dalam mempelajari materi pada pokok bahasan asam-

basa khususnya pada materi indikator asam-basa dan perhitungan pH. Kesulitan

ini ditandai dengan lamanya waktu siswa dalam memahami materi indikator

larutan asam-basa dan pH larutan asam-basa saat dijelaskan oleh guru. Selain itu,

pada pengerjaan soal ulangan harian yang diberikan kebanyakan siswa mengalami

kesalahan pada soal indikator asam basa dan perhitungan pH larutan.

Materi indikator asam-basa dan pH larutan asam-basa merupakan

gabungan dari beberapa sub materi penyusun, sehingga kesulitan yang dialami

siswa dalam memahami kedua materi tersebut dapat bersumber dari sub materi-

sub materi penyusunnya. Bila diketahui pada sub materi apa siswa mengalami

kesulitan, maka akan lebih mudah dalam menanggulangi kesulitan tersebut.

Materi indikator asam-basa terdiri dari beberapa sub materi penyusun, diantaranya

pengertian indikator asam-basa, kertas lakmus, penggunaan indikator asam-basa

dalam memperkirakan pH larutan, serta penggunaan indikator asam-basa pada

titrasi asam-basa. Sementara pada materi pH larutan asam-basa terdapat sub

materi kekuatan asam atau basa, tetapan kesetimbangan air, perhitungan

konsentrasi ion H+ atau OH

-, pH larutan, serta stoikiometri larutan (Utami, dkk,

2009).

Materi indikator larutan asam-basa dan pH larutan asam-basa merupakan

salah satu pokok bahasan yang kompleks dalam ilmu kimia. Hal ini dikarenakan

pada materi ini akan ditemui banyak istilah, konsep-konsep (teori), dan hitungan-

hitungan yang tidak jarang merupakan hitungan yang sulit. Istilah yang akan

ditemui pada kedua materi ini diantaranya istilah indikator larutan asam-basa,

istilah asam atau basa, istilah konstanta ionisasi air (Kw), dan istilah pH larutan

asam-basa. Sementara konsep-konsep yang akan ditemui pada kedua materi ini

adalah konsep kesetimbangan reaksi, konsentrasi larutan, kekuatan asam-basa,

perhitungan pH larutan, dan stoikiometri larutan. Sementara perhitungan yang

akan ditemui pada kedua materi ini adalah perhitungan konsentrasi ion H+ dan

OH- pada larutan asam atau basa, perhitungan pH larutan, serta stoikiometri

larutan. Sehingga jenis kesulitan yang dialami oleh siswa dalam mempelajari

kedua materi ini dapat bersumber dari kesulitan istilah, konsep kimia, dan

hitungan (Arifin, 1995:220).

Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan awal bahwa siswa mengalami

kesulitan dalam memahami materi indikator asam-basa dan pH larutan asam-basa

dan sejauh ini belum diketahui sejauh mana tingkat dan jenis kesulitan yang

dialami oleh siswa. Selain itu setiap kesulitan pasti memiliki penyebab (Hamalik,

1983:125), oleh karena itu juga perlu dicari faktor-faktor penyebab kesulitan

tersebut. Dengan demikian kesulitan yang dialami siswa dapat segera mendapat

bantuan dan tidak mengganggu proses pemahaman siswa pada materi selanjutnya

yang berhubungan dengan kedua materi tersebut. Menurut Suparno (2000:42) dan

Page 3: IDENTIFIKASI TINGKAT, JENIS, DAN FAKTOR-FAKTOR …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel2802EA9A81CC064F3C56D... · IDENTIFIKASI TINGKAT, JENIS, DAN FAKTOR-FAKTOR ... Menentukan

3

Arifin (1995:221) faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar siswa dapat

dikategorikan menjadi dua, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa

(internal) dan faktor yang berasal dari luar diri siswa (eksternal).

METODE

Penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif. Penelitian ini bertujuan

menggambarkan tingkat, jenis, dan faktor-faktor penyebab terjadinya kesulitan

siswa dalam memahami materi indikator larutan asam-basa dan pH larutan asam-

basa.

Subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas XI IPA MA Negeri Wlingi

tahun ajaran 2012/2013 yang terdiri dari 3 kelas dengan jumlah siswa 103 siswa.

Terdapat 2 instrumen penelitian yaitu soal tes pilihan ganda beralasan dan angket.

Tes pilihan ganda beralasan digunakan untuk mengetahui tingkat dan jenis

kesulitan siswa dalam memahami materi indikator larutan asam-basa dan pH

larutan asam-basa. Sebelum digunakan sebagai instrumen penelitian, tes

diverifikasi melalui uji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya beda.

Soal tes pilihan ganda beralasan berjumlah 24 butir soal yang valid dengan

reliabilitas (r11) 0,74. Sedangkan angket yang terdiri dari 12 butir pertanyaan

digunakan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab kesulitan siswa dalam

memahami materi indikator larutan asam-basa dan pH larutan asam-basa.

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini melalui

penyelenggaraan tes menggunakan soal tes pilihan ganda beralasan dan angket.

Soal tes diberikan setelah siswa mendapatkan materi indikator larutan asam-basa

dan pH larutan asam basa. Sedangkan analisis data yang dilakukan meliputi

analisis jawaban soal tes pilihan ganda beralasan dan analisis jawaban angket

siswa. Analisis jawaban soal tes pilihan ganda beralasan menghasilkan persentase

kesulitan siswa, melalui persentase kesulitan siswa dapat diketahui tingkat

kesulitan dan jenis kesulitan yang dialami siswa. Jawaban soal tes pilihan ganda

beralasan dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut: (1) jawaban siswa

dikoreksi dengan berpedoman pada kunci jawaban; (2) diberlakukan kriteria

penskoran yang sama untuk seluruh butir soal, yaitu memberi skor 1 untuk

pemilihan jawaban dan alasan yang benar dan skor 0 untuk kemungkinan lainnya

(jawaban salah dengan alasan benar atau jawaban benar dengan alasan salah atau

jawaban dan alasan keduanya salah); (3) persentase kesulitan dihitung

berdasarkan jawaban yang sudah diberi skor. Perhitungan persentase kesulitan

dilakukan dengan cara membandingkan antara jumlah siswa yang menjawab salah

pada tiap butir soal dengan jumlah siswa keseluruhan. Rumus yang digunakan

adalah sebagai berikut.

P =

x 100 %

Keterangan:

P = Persentase kesulitan yang dialami siswa

S = Jumlah siswa yang menjawab salah

N = Jumlah keseluruhan siswa

Kriteria tingkat kesulitan siswa yang dipakai adalah kriteria kesulitan yang

diadaptasi dari kriteria pemahaman menurut Arikunto (2010:28). Kriteria tingkat

kesulitan siswa dapat dilihat pada Tabel 1. Kriteria ini digunakan untuk

Page 4: IDENTIFIKASI TINGKAT, JENIS, DAN FAKTOR-FAKTOR …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel2802EA9A81CC064F3C56D... · IDENTIFIKASI TINGKAT, JENIS, DAN FAKTOR-FAKTOR ... Menentukan

4

menentukan tingkat kesulitan yang dialami oleh siswa dalam memahami materi

indikator larutan asam-basa dan pH larutan asam-basa.

Tabel 1 Kriteria Tingkat Kesulitan Siswa

Persentase Kesulitan Kriteria

P = 0%-20% Kategori kesulitan siswa sangat rendah

P = 21%-40% Kategori kesulitan siswa rendah

P = 41%-60% Kategori kesulitan siswa cukup tinggi

P = 61%-80% Kategori kesulitan siswa tinggi

P = 81%-100% Kategori kesulitan siswa sangat tinggi

Sementara analisis jawaban angket siswa akan memberikan hasil faktor

penyebab siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi indikator larutan

asam-basa dan pH larutan asam basa. Jawaban angket siswa dianalisis dengan

langkah-langkah sebagai berikut: (1) tabulasi hasil pengisian angket terhadap

siswa yang memiliki kesulitan dalam mempelajari materi indikator asam-basa dan

pH larutan asam-basa; (2) mengidentifikasi penyebab kesulitan yang dialami

siswa dalam mempelajari materi indikator asam-basa dan pH larutan asam-basa

dengan melihat pilihan jawaban siswa pada setiap butir pertanyaan pada angket;

(3) menghitung persentase siswa yang memilih tiap pilihan jawaban pada butir

soal dalam angket.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tingkat Kesulitan Siswa dalam Memahami Materi Indikator Larutan Asam

Tingkat kesulitan siswa dalam memahami materi indikator larutan asam-

basa cukup tinggi (49,3%). Persentase dan tingkat kesulitan siswa dalam

memahami sub-sub materi indikator larutan asam-basa tersaji dalam Tabel 2

berikut.

Tabel 2 Persentase dan Tingkat kesulitan siswa dalam Memahami Materi Indikator Larutan

Asam-Basa

Aspek Siswa yang

Menjawab Salah (%) Kriteria

Mendefinisikan indikator asam-basa dan

menentukan zat yang dapat digunakan sebagai

indikator asam-basa

15,7 Sangat rendah

Memberikan karakteristik beberapa indikator

asam-basa

24,5 Rendah

Menentukan warna indikator dalam suatu larutan

asam atau basa

31,4 Rendah

Menentukan kisaran pH suatu larutan dengan

menggunakan beberapa indikator larutan asam-

basa

62,8 Tinggi

Menentukan saat titik akhir titrasi yang

menggunakan indikator asam basa

89,2 Sangat tinggi

Menjelaskan karakteristik kertas lakmus 52,9 Cukup tinggi

Menentukan ion yang terlarut dalam suatu larutan

asam-basa dengan menggunakan kertas lakmus

31,4 Rendah

% Rata-rata siswa yang menjawab salah 49,3 Cukup tinggi

Page 5: IDENTIFIKASI TINGKAT, JENIS, DAN FAKTOR-FAKTOR …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel2802EA9A81CC064F3C56D... · IDENTIFIKASI TINGKAT, JENIS, DAN FAKTOR-FAKTOR ... Menentukan

5

Siswa mengalami kesulitan sangat rendah (15,7%) pada pendefinisian dan

penentuan zat yang dapat digunakan sebagai indikator asam-basa. Kurangnya

pemahaman siswa tentang karakteristik yang harus dimiliki suatu zat yang dapat

digunakan sebagai indikator asam-basa membuat siswa menjawab salah pada soal

ini. Siswa mengalami kesulitan yang rendah (24,5%) pada penentuan karakteristik

indikator larutan asam-basa. Kurangnya pemahaman siswa dalam mengartikan

warna indikator bila dilarutkan dalam larutan yang ber-pH di atas atau di bawah

rentang pH indikator menyebabkan siswa salah menjawab pada soal ini. Tetapi

siswa telah memahami warna indikator bila dilarutkan pada larutan yang ber-pH

diantara rentang pH indikator larutan asam basa.

Siswa mengalami kesulitan yang rendah (31,4%) pada penentuan warna

indikator dalam suatu larutan asam-basa. Kurangnya kemampuan siswa dalam

menggolongkan sifat suatu larutan zat ke dalam larutan asam atau basa juga

menyebabkan kesulitan siswa. Sementara itu, siswa mengalami kesulitan yang

tinggi (62,8%) pada penentuan kisaran pH suatu larutan dengan menggunakan

beberapa indikator larutan asam-basa. Kurangnya ketelitian siswa dalam

mengerjakan soal ini dapat dimungkinkan menjadi penyebab banyaknya siswa

yang mengalami kesalahan pada sub materi ini, hal ini dapat dilihat pada pilihan

alasan salah terbanyak siswa yang tidak sesuai dengan pilihan jawaban salah

terbanyak yang dipilih siswa.

Siswa mengalami kesulitan sangat tinggi (89,2%) pada penentuan titik

akhir titrasi dengan menggunakan indikator larutan asam-basa. Kurangnya

pemahaman siswa terhadap ciri-ciri terjadinya titik akhir titrasi menyebabkan

siswa mengalami kesulitan pada sub materi ini. Selain itu sebagian besar siswa

memiliki anggapan bahwa titik akhir titrasi sama dengan titik ekuivalen, anggapan

siswa tersebut juga menjadi penyumbang penyebab kesulitan siswa pada sub

materi ini. Siswa mengalami kesulitan cukup tinggi (52,9%) pada penentuan

karakteristik kertas lakmus. Kurangnya pemahaman siswa terhadap salah satu

materi prasyarat asam-basa yaitu kesetimbangan reaksi menyebabkan siswa

mengalami kesulitan pada sub materi ini. Siswa mengalami kesulitan yang rendah

(31,4%) pada penentuan ion terlarut dalam suatu larutan asam-basa dengan

menggunakan kertas lakmus. Kurangnya pemahaman siswa pada pengertian

larutan asam dan larutan basa menyebabkan siswa kesulitan siswa pada sub materi

ini.

Tingkat Kesulitan Siswa dalam Memahami Materi pH Larutan Asam-Basa

Tingkat kesulitan siswa dalam memahami materi pH larutan asam-basa

cukup tinggi (49,0%). Persentase dan tingkat kesulitan siswa dalam memahami

sub-sub materi pH larutan asam-basa tersaji dalam Tabel 3.

Siswa mengalami kesulitan cukup tinggi (44,1%) pada pendefinisian

pengertian pH. Hal tersebut terjadi karena siswa kurang memahami tentang

pengertian pH. Siswa mengalami kesulitan yang rendah (35,8%) pada

pendefinisian asam-basa menurut Teori Arrenhius. Kesulitan ini dimungkinkan karena siswa tidak dapat membedakan pengertian asam-basa menurut beberapa

teori asam-basa yang dipelajari. Selain itu, penyebab kesulitan siswa yang lain

adalah karena siswa tidak dapat menggolongkan suatu senyawa dalam sifat asam

atau basa dan rreaksi ionisasinya. Siswa mengalami kesulitan yang tinggi (67,7%)

pada pendefinisian pengertian konstanta ionisasi air (Kw). Hal ini disebabkan

Page 6: IDENTIFIKASI TINGKAT, JENIS, DAN FAKTOR-FAKTOR …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel2802EA9A81CC064F3C56D... · IDENTIFIKASI TINGKAT, JENIS, DAN FAKTOR-FAKTOR ... Menentukan

6

siswa tidak memahami istilah dan simbol-simbol yang digunakan pada materi pH

larutan asam-basa (siswa tidak dapat membedakan pengertian Kw, Ka, dan Kb).

Tabel 3 Persentase Siswa yang Menjawab Salah pada Soal Materi pH Larutan Asam-Basa

Aspek Siswa yang

Menjawab Salah (%) Kriteria

Pendefiniasian pengertian pH 44,1 Cukup tinggi

Pengertian asam-basa menurut Arrenhius 35,8 Rendah

Pendefinisian pengertian Kw 67,7 Tinggi

Penentuan konsentrasi ion OH- dan H

+ 61,8 Tinggi

Penghitungan pH suatu larutan asam-basa kuat 38,2 Rendah

Penghitungan pH asam-basa lemah 26,0 Rendah

Penentuan sifat dan pH suatu larutan yang belum

diketahui sifatnya dengan bantuan indikator larutan

asam-basa

71,6 Tinggi

Stoikiometri larutan asam-basa 56,2 Cukup tinggi

% Rata-rata siswa yang menjawab salah 49,0 Cukup tinggi

Siswa mengalami kesulitan yang tinggi (61,8%) pada penentuan

konsentrasi ion OH- dan ion H

+ dalam larutan asam-basa. Hal ini dikarenakan

siswa tidak memahami bahwa dalam larutan asam dan basa selalu mengandung

ion OH- dan ion H

+ dengan konsentrasi tertentu yang apabila dikalikan akan

menghasilkan nilai 10-14

(pada suhu 25˚C). Siswa mengalami kesulitan yang

rendah (38,2%) pada penghitungan pH suatu larutan asam-basa kuat. Tidak

dapatnya siswa dalam menentukan kekuatan suatu larutan asam-basa dan tidak

dapatnya siswa dalam menentukan jumlah ion H+ (pada asam kuat) atau ion OH

-

(pada basa kuat) yang dapat dilepaskan satu senyawa asam atau basa kuat

mengakibatkan siswa salah dalam menghitung pH suatu larutan asam-basa kuat.

Siswa mengalami kesulitan yang rendah (26,0%) pada penghitungan pH suatu

larutan asam-basa lemah. Tidak dapatnya siswa dalam menentukan sifat dan

kekuatan larutan asam basa menjadi penyebab siswa menjawab salah dalam

penghitungan pH larutan asam-basa lemah.

Siswa mengalami kesulitan yang tinggi (71,6%) pada penentuan sifat dan

pH suatu larutan yang belum diketahui sifatnya dengan bantuan indikator larutan

asam-basa. Kurangnya pemahaman siswa dalam mengartikan warna indikator

larutan asam-basa bila dilarutkan dalam suatu larutan asam basa, serta kurangnya

pemahaman siswa tentang kemampuan elektrolit yang dimiliki suatu larutan

asam-basa kuat atau lemah mengakibatkan siswa kesulitan dalam penentuan sifat

dan pH suatu larutan asam-basa yang tidak diketahui sifatnya. Siswa mengalami

kesulitan cukup tinggi (56,2%) pada stoikiometri larutan asam-basa. Kurangnya

pemahaman siswa dalam mengartikan warna indikator larutan asam-basa bila

dilarutkan dalam suatu larutan asam basa, serta tidak dapatnya siswa dalam

menentukan konsentrasi campuran mengakibatkan siswa salah dalam

mengerjakan soal stoikiometri larutan asam-basa.

Page 7: IDENTIFIKASI TINGKAT, JENIS, DAN FAKTOR-FAKTOR …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel2802EA9A81CC064F3C56D... · IDENTIFIKASI TINGKAT, JENIS, DAN FAKTOR-FAKTOR ... Menentukan

7

Jenis Kesulitan Siswa dalam Memahami Materi Indikator Larutan Asam-

Basa dan pH Larutan Asam-Basa

Jenis kesulitan siswa dalam memahami materi indikator dan pH larutan

asam-basa dibedakan menjadi tiga yaitu istilah, konsep, dan hitungan (algoritmik).

Distribusi jenis kesulitan siswa dalam soal indikator larutan asam-basa dan pH

larutan asam-basa tersaji dalam Tabel 4.

Siswa mengalami kesulitan yang rendah (39,8%) dalam memahami istilah

yang terdapat pada meteri indikator dan pH larutan asam-basa. Banyaknya siswa

yang mengalami kesulitan dimungkinkan karena siswa hanya mempelajari istilah

sebatas menghafal saja tanpa memahami maksud istilah tersebut, sehingga besar

kemungkinan siswa lupa pada istilah yang telah dihafalkan tersebut (Arifin,

1995:220). Memahami istilah yang ada dalam ilmu kimia merupakan salah satu

faktor penting untuk mencapai keberhasilan dalam mempelajari konsep kimia.

Kegagalan dalam mempelajari istilah kimia dapat menyebabkan siswa mengalami

kesulitan dalam mempelajari konsep tempat terkandungnya istilah tersebut (Bakar

dan Mukhtar, 2010:33).

Tabel 4 Distribusi Jenis Kesulitan Siswa dalam Soal Materi Indikator Larutan Asam-Basa

dan pH larutan Asam-Basa

Jenis Kesulitan Siswa yang

Menjawab Salah (%) Kriteria

Memahami istilah 39,8 Rendah

Hitungan (algoritmik) 50,1 Cukup tinggi

Memahami konsep 56,0 Cukup tinggi

Siswa mengalami kesulitan cukup tinggi (50,1%) dalam memahami

hitungan (algoritmik) yang terdapat pada meteri indikator dan pH larutan asam-

basa. Banyaknya siswa yang mengalami kesulitan dapat dikarenakan kurangnya

keterampilan siswa dalam memahami dan menganalisis soal hitungan yang

dihadapi (Utomo, 1989:86). Selain itu, kurangnya kemampuan siswa dalam

merencanakan jalan penyelesaian suatu soal hitungan tersebut juga dapat

mengakibatkan siswa mengalami kesalahan dalam menjawab soal hitungan

(Utomo, 1989:86). Kemampuan siswa dalam mengaplikasikan rumus dan

penguasaan operasional matematika juga merupakan faktor yang penting dalam

menyelesaikan soal-soal hitungan (Sari, 2007:54).

Siswa mengalami kesulitan cukup tinggi (56,0%) dalam memahami konsep

yang terdapat pada meteri indikator dan pH larutan asam-basa. Banyaknya siswa

yang mengalami kesulitan dapat dikarenakan siswa tidak dapat memahami

konsep-konsep penyusun materi indikator dan pH larutan asam basa dengan baik.

Konsep-konsep penyusun materi indikator dan pH larutan asam-basa diantaranya

sifat dari materi/zat, sifat dan komposisis larutan, ionisasi ikatan ionik dan

kovalen, simbol, rumus dan persamaan, kesetimbangan kimia, serta teori

tumbukan (Sheppard, 2006:41). Selain itu, evaluasi dalam pembelajaran kimia

cenderung hanya menggali pemahaman hitungan (algoritmik) saja dan kurang

memperhatikan pemahaman konsepnya. Lawrentz melaporkan bahwa dari 14

buku teks kimia terdapat 80 soal latihan mengenai hubungan volume dengan

tekanan gas, hanya 5 soal yang berbentuk soal kualitatif terhadap sifat-sifat gas,

(konsep), dan sisanya 75 soal berbentuk algoritmik (dalam Arifin, 2007:3).

Kebiasaan evaluasi pembelajaran yang lebih menonjolkan aspek hitungan

Page 8: IDENTIFIKASI TINGKAT, JENIS, DAN FAKTOR-FAKTOR …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel2802EA9A81CC064F3C56D... · IDENTIFIKASI TINGKAT, JENIS, DAN FAKTOR-FAKTOR ... Menentukan

8

(algoritmik) dapat mengakibatkan siswa lebih mementingkan perhitungan

matematis saja (menghafal rumus dan melakukan perhitungan kimia), tanpa

mempelajari konsep yang terkandung dalam hitungan tersebut. Keadaan tersebut

dapat mengakibatkan pemahaman konsep siswa menjadi rendah.

Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Siswa dalam Memahami Materi

Indikator Larutan Asam-Basa dan pH Larutan Asam-Basa Faktor-faktor penyebab kesulitan siswa dalam memahami pokok bahasan

indikator dan pH larutan asam-basa dibedakan menjadi faktor yang bersumber

dari dalam diri siswa (internal) dan faktor yang bersumber dari luar diri siswa

(eksternal). Persentase faktor-faktor penyebab kesulitan siswa dalam memahami

materi dan pH larutan asam-basa tersaji pada Tabel 5 berikut.

Tabel 5 Persentase Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Siswa dalam Memahami Materi

Indikator Larutan Asam-Basa dan pH Larutan Asam-Basa

Aspek Persentase Siswa yang

Mengalami (%)

Faktor yang bersumber dari dalam diri siswa (internal).

Kurangnya kemampuan siswa dalam menentukan dan

menggunakan suatu rumus.

49,4

Kurangnya kemampuan siswa memahami dan mengerjakan

soal bertingkat.

77,8

Kurangnya ketelitian siswa dalam mengerjakan suatu soal. 45,7

Faktor yang bersumber dari luar diri siswa (eksternal).

Tidak adanya teman atau kelompok belajar siswa. 58,0

Faktor kurangnya kemampuan siswa dalam menentukan dan

mengaplikasikan suatu rumus yang akan digunakan pada suatu soal dapat

dikarenakan siswa tidak dapat menganalisis dan memahami soal yang dikerjakan

dengan baik (Utomo, 1989:86). Hal ini mengakibatkan siswa akan sulit dalam

menentukan rumus yang akan diterapkan walaupun siswa telah hafal dengan

seluruh rumus pada materi indikator dan pH larutan asam-basa. Persentase

kesalahan rata-rata siswa pada soal hitungan yang membutuhkan aplikasi rumus

dalam penyelesaiannya adalah 49,91%, jumlah ini sebanding dengan siswa yang

merasa kesulitan dalam menentukan dan mengaplikasikan rumus yang akan

digunakan dalam suatu soal (49,4%).

Faktor kurangnya kemampuan siswa dalam memahami dan mengerjakan

soal yang bertingkat dapat dikarenakan siswa tidak dapat merencanakan jalan

penyelesaian soal tersebut (Utomo, 1989:86). Data yang diketahui dalam soal

bertingkat seringkali merupakan data yang tidak dapat langsung diaplikasikan ke

dalam rumus yang digunakan, tetapi merupakan data lain yang harus diolah

menjadi data yang dapat dimasukkan ke dalam rumus yang digunakan. Persentase

kesalahan rata-rata siswa pada soal bertingkat yang terdapat di soal tes pilihan

ganda beralasan adalah 62,36%. Persentase tersebut tidak terlalu jauh dengan

persentase siswa yang mengalami kesulitan dalam menentukan dan

mengaplikasikan rumus yang akan digunakan dalam suatu soal yaitu 77,8%.

Faktor kurangnya tingkat ketelitian siswa dalam mengerjakan suatu soal

dapat dikarenakan waktu yang diberikan untuk mengerjakan soal dirasa kurang

oleh siswa, sehingga siswa akan cenderung untuk mengerjakan dengan terburu-

Page 9: IDENTIFIKASI TINGKAT, JENIS, DAN FAKTOR-FAKTOR …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel2802EA9A81CC064F3C56D... · IDENTIFIKASI TINGKAT, JENIS, DAN FAKTOR-FAKTOR ... Menentukan

9

buru dan tidak mengulang (memeriksa) hasil pengerjaan soal yang telah dilakukan

(Utomo, 1989:86). Ketidaktelitian siswa dapat dilihat pada pengerjaan soal yang

membutuhkan analisis yang mendalam dan beberapa langkah pengerjaan dalam

penyelesaiannya. Ketidaktelitian siswa dapat dilihat dari rata-rata siswa yang

menjawab salah pada ketujuh soal tersebut yaitu 62,49%, sementara siswa yang

memiliki tingkat ketelitian yang rendah adalah 45,7%.

Sedangkan faktor tidak adanya teman diskusi dan kelompok belajar dalam

membahas materi indikator larutan asam-basa dan pH larutan asam-basa dialami

oleh 58,0% dari jumlah siswa. Adanya teman diskusi dan kelompok belajar

memiliki beberapa manfaat diantaranya dapat memotivasi semangat belajar antar

teman satu dengan teman yang lain, saling berbagi informasi dan pengetahuan

antar teman, membangun komunikasi timbal balik dengan adanya diskusi, dan

mereka juga dapat bekerja sama menyelesaikan PR sekaligus bersosialisasi di luar

sekolah (Gunawan, 2005).

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa

tingkat kesulitan siswa cukup tinggi dalam memahami materi indikator larutan

asam-basa (49,3%) dan materi pH larutan asam-basa (49,0%). Jenis kesulitan

siswa dalam memahami istilah cukup rendah (39,8%), konsep dan hitungan cukup

tinggi yaitu 56,0% dan 50,1%. Sementara faktor penyebab kesulitan siswa adalah

kurangnya tingkat ketelitian siswa (45,7%), kurangnya kemampuan siswa dalam

menentukan dan mengaplikasikan rumus dalam mengerjakan soal hitungan

(49,4%), kurangnya kemampuan siswa dalam memahami dan mengerjakan soal

bertingkat (77,8%), serta siswa tidak memiliki teman diskusi dan kelompok

belajar (58,0%).

Saran

Berdasarkan hasil penelitian tentang tingkat, jenis, dan faktor penyebab

kesulitan siswa kelas XI IPA MA Negeri Wlingi dalam memahami materi

indikator dan pH larutan asam-basa, maka peneliti menyampaikan saran sebagai

berikut.

1. Sebagai informasi bagi guru bahwa sebagian besar siswa mengalami kesulitan

dalam menyelesaikan soal-soal konseptual, oleh sebab itu dalam pembelajaran

diharapkan guru kimia dapat lebih memperhatikan materi-materi yang dirasa

akan akan menyulitkan siswa, sehingga pemahaman siswa terhadap seluruh

konsep yang dipelajari akan baik.

2. Sebagai informasi bagi guru untuk dapat meningkatkan kemampuan siswa

dalam menyelesaikan soal-soal yang berbentuk hitungan terutama soal

hitungan bertingkat dengan cara memberikan contoh-contoh soal dan

pembahasan yang bervariasi, serta memberikan latihan-latihan soal yang lebih

banyak. Disamping itu guru juga diharapkan mampu memberikan pemahaman

konsep dalam perhitungan kimia, bukan hanya sekedar memberikan rumus atau

langkah penyelesaiannya saja.

3. Sebagai informasi bagi guru dalam mengadakan evaluasi belajar, hendaknya

guru tidak hanya memberikan soal-soal kuantitatif (hitungan) saja, tetapi juga

Page 10: IDENTIFIKASI TINGKAT, JENIS, DAN FAKTOR-FAKTOR …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel2802EA9A81CC064F3C56D... · IDENTIFIKASI TINGKAT, JENIS, DAN FAKTOR-FAKTOR ... Menentukan

10

diberikan soal-soal dalam bentuk konsep dan istilah, sehingga dapat diketahui

tingkat pemahaman siswa secara menyeluruh.

4. Penelitian tentang identifikasi kesulitan juga perlu dilakukan terhadap materi-

materi lain, sehingga kesulitan-kesulitan yang dialami siswa dalam memahami

suatu materi dapat teridentifikasi dan ditanggulangi.

DAFTAR RUJUKAN

Arifin, M. 1995. Pengembangan Progam Pengajaran Bidang Studi Kimia.

Surabaya: Airlangga University Press.

Arifin, Z. 2007. Deskripsi Pemahaman Konseptual dan Algoritmik Siswa Kelas XI

IPA MAN Tulungagung 01 Tahun Pelajaran 2006/2007 pada Topik Larutan

Asam-Basa. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Universitas Negeri Malang.

Arikunto, S dan Jabar, C.S.A. 2010. Evaluasi Progam Pendidikan. Jakarta: Bumi

Aksara.

Bakar, M. N. & Mukhtar, M. I. 2010. Masalah yang Dihadapi Dikalangan Pelajar

Tingkat 4 dalam Proses Pembelajaran Elektrolisis Leburan Berdasarkan

Mata Pelajaran Kimia KBSM. Journal of Educational Social Science, 3 (2):

28-34.

Effendy. 2002. Upaya untuk Mengurangi Kesalahan Konsep dalam Pengajaran

Kimia dengan Menggunakan Strategi Konsep Kognitif. Media Komunikasi

Kimia, 2 (6): 1-22.

Foliaki, V. 2005. Tranparent Rings Atomic Model (TRAM): S, P, D F Notation

Made Simple. Journal of Educational Studies, 2: 71-82.

Gunawan, L. 2011. Manfaat Belajar Kelompok, (online),

(http://thely-thely.blogspot.com/2009/12/manfaat-belajar-kelompok.html),

diakses tanggal 5 juni 2013.

Hamalik, O. 1983. Metoda Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar. Bandung:

Tarsito.

Nahkleh, M. B. 1992. Why Some Student Don’t Learn Chemistry. Journal of

Chemical Education, 69 (3): 191-195.

Sari, A.N.P. 2007. Identifikasi Pemahaman Konseptual dan Algoritmik dalam

Materi Stoikiometri pada Kelas X SMAK Frateran Malang. Skripsi tidak

diterbitkan. Malang: Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang.

Sheppard, k. 2006. High School Student’s Understanding of Titration an Related

Acid-Base. Chemistry Education Research and Practice, 7 (1): 32-45.

Page 11: IDENTIFIKASI TINGKAT, JENIS, DAN FAKTOR-FAKTOR …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel2802EA9A81CC064F3C56D... · IDENTIFIKASI TINGKAT, JENIS, DAN FAKTOR-FAKTOR ... Menentukan

11

Suparno, A.S. 2000. Membangun Kompetensi Belajar. Jakarta: Ditjen Dikti

Departemen Pendidikan Nasional.

Utami, B., dkk. 2009. Kimia untuk SMA dan MA Kelas XI. Jakarta: Pusat

Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Utomo, T. & Ruijter. K. 1989. Peningkatan dan Pengembangan Pendidikan.

Jakarta: PT. Gramedia.