Identifikasi Tikus Dan Ektoparasit Pada Tikusa

download Identifikasi Tikus Dan Ektoparasit Pada Tikusa

of 4

description

IDENTIFIKASI TIKUS

Transcript of Identifikasi Tikus Dan Ektoparasit Pada Tikusa

BAB IIDASAR TEORITikus merupakan binatang yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Namun dengan kebiasaan hidupnya tikus membawa banyak kerugian bagi manusia. Tikus menyukai lingkungan yang terlindung dari gangguan, di dalam gudang, di atas plafon bangunan, daerah hutan disekitar bangunan. Tikus dapat menimbulkan permasalahan pada area pertanian, perkebunan, kehutanan terutama pada permukiman penduduk yang kemudian akan berdampak buruk pada kesehatan. Dengan kelebihan yang dimiliki dan kebiasaan hidupnya, tikus merupakan binatang yang banyak terdapat organisme (ektoparasit maupun endoparasit) yang mungkin berbahaya bagi manusia. Apalagi dengan kebiasaan memakan segala yang ada tikus berdampak negatif, diantaranya merusak produk pertanian. Kerugian yang disebabkan tikus yaitu : 1. Penularan penyakit pest oleh tikus2. Kerusakan bahan bangunan fisik3. Kerusakan pada makanan4. Kontaminasi oleh rambut, kotoran, dan urin tikus5. Adanya patogen pada tikus : Salmonella sp., Leptospira sp., Entamoeba histolitica, Giardia muris yang dapat menimbulkan penyakit yang tidak diinginkan.6. Kerusakan pada halaman, tanaman hias, pohon buah-buahan, pohon pelindung jalan.Oleh karena itu keberadaan tikus harus dikendalikan. Pengendalian tikus dapat dilakukan secara primer dengan menurunkan daya dukung lingkungan hidup tikus itu sendiri, seperti melakukan pengelolaan sampah dan makanan serta memberi barier agar tikus tidak masuk ke dalam rumah. Pengendalian secara sekunder dengan pemasangan perangkap terutama di tempat yang sering dilewati tikus (runway) karena kebiasaan tikus selalu lewat tempat yang sama karena keterbatasan pada indra penglihatannya. Perangkap yang digunakan untuk menangkap tikus hendaknya tidak bersifat membunuh tikus dengan tujuan apabila terdapat pinjal yang hidup ditubuh tikus tidak tidak berpindah ke sumber darah lain (manusia). Selain itu perangkap harus bersih atau tidak berbau tikus sebelumnya dalam kandang tersebut sehingga tikus selanjutnya yang akan ditangkap tidak menyadari adanya perangkap.

Macam - Macam Metode Pengendalian TikusAda beberapa cara pengendalian tikus yaitu secara biologi, mekanik dan kimia. a) BiologiPengendalian tikus secara biologi adalah dengan memelihara predator alamiah pemangsa tikus. Predator pemangsa tikus yang paling umum dan lazim adalah kucing. Kucing merupakan salah satu predator pemangsa tikus yang cukup lihai dan jeli melihat keberadaan tikus. Kelebihan metode ini adalah aman dan ramah lingkungan. Namun kekuranganya, tikus yang tertangkap relative sedikit dan biasanya menyisakan bangkai yang akan membusuk di tempat tak terjangkau.b) MekanikMetode mekanik merupakan metode penangkapan tikus yang cukup sering dan umum digunakan dalam pengendalian tikus. Adapun jenis dari metode mekanik ini adalah:1) TrappingMetode trapping adalah metode penangkapan tikus melaluhi jebakan tikus berbentuk kurungan. Kurungan telah dirancang khusus untuk menangkap tikus dengan umpan didalamnya. Umumnya kurungan terbuat dari rajutan kawat aluminium atau stainless steal dengan ukuran 30x20x20 cm.2) LemPenggunaan lem harus khusus untuk tikus, kuat dan lengket. Lem juga harus yang tidak berbau, agar tikus tidak menjadi curiga. Lem bisa diletakan diatas papan kayu tipis dan diberi umpan ditengahnya. 3) Penjepit tikusMetode ini jarang digunakan karena harga relative mahal dan rentan terjadinya kecelakaan. Ketika memasang penjepit, bisa jadi tangan pemasang akan terkena jepitan dan terluka. Namun metode ini akan membunuh tikus sekali jepit, karena gerigi besi berduri yang tajam akan menjepit tubuh tikus.4) Pest travellentIni adalah metode untuk mengendalikan populasi tikus dengan mengeluarkan frekuensi suara dan aman untuk manusia. Efektif untuk ruangan tertutup 20 30 m2, dan mengeluarkan 2 frekuensi sekaligus.

5) Rat proofingMetode lain dari mekanik adalah rat proofing. Untuk mengendalikan tikus disuatu lokasi diupayakan agar lokasi tersebut tertutup dari celah yang memungkinkan tikus masuk dari luar. Tikus dapat leluasa masuk lewat bawah pintu yang renggang, lewat lubang pembuangan air yang tidak tertutup kawat kasa, lewat shaft yang tidak bersekat atau lewat jalur kabel telepon dan listrik dari bangunan yang tersambung disekitarnya.6) SanitasiCara lain adalah dengan menjaga sanitasi rumah , ruangan atau tempat-tempat yang lain agar tetap bersih dan rapi. Tikus tidak enyukai tempat yang terang, bersih dan tertata rapi. Dengan hygine sanitasi yang baik, selain mencegah tikus bersarang dan berkembang biak, kita juga merasakan keuntungan estetika dan kesehatan.7) Penangkapan manualCara ini merupakan yang paling manual, karena dengan cara menangkap tikus secara langsung dengan mengejar atau memukul tikus dengan benda-benda tertentu hingga tikus tertangkap dan mati.

c) KimiaMetode lain dalam pengendalian tikus adalah rodentisida (peracunan tikus). Rodentisida adalah bahan kimia yang digunakan untuk mengendalikan tikus,rodentisida yang digunakan adalah rodentisida antikoagulan yang mempunyai sifat : Tidak berbau dan tidak berasa. Slow acting yaitu membunuh tikus secara perlahan-lahan,tikus baru m ati setelah memakan beberapa kali. Tidak menyebabkan tikus jera umpan. Mematikan tikus dengan merusak mekanisme pembekuan darahJenis bahan aktif rodentisida adalah boadfakum, kumatetralil atau bromadiolone.Sedangkan untuk area khusus yang sangat sensitive dan memerlukan perlakuan khusus akan dilakukan pengumpanan dengan lem tikus. Dengan menggunakan sistem peracunan dengan rodentisida anti coagulant. Berdasarkan cara kerja bahan aktif rodentisida, termasuk racun kronis. Rodentisida atau anti coagulant beraksi dalam pembekuan darah merah, setelah tikus memakan racun ini menjadi lemah dan mengalami pendarahan, tiga hari kemudian sifat rakus tikus akan berkurang dan tikus akan mati. Untuk memastikan tikus mati diperlukan waktu 4 - 7 hari, dengan dosis 0,005 % dan dengan pemasangan umpan yang tidak menimbulkan kecurigaan dan pencemaran lingkungan serta relatif aman terhadap hewan bukan sasaran dan aman bagi manusia.Jika tikus tertangkap dalam keadaan hidup, tikus langsung dibunuh dengan cara merendam dengan air didalam bak atau wadah selama semalam. Setelah tikus mati sebaiknya dimusnahkan dengan cara dikubur dalam tanah sedalam minimal 0,5 m.