IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/311/1/KTI...

91
i IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG PELAYANAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DI SMP KARTIKA XX-6 KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Di Susun Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma III keperawatan Politeknik Kesehatan Kendari OLEH: MUSDALIFAH P00320014080 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI JURUSAN KEPERAWATAN 2017

Transcript of IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/311/1/KTI...

Page 1: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/311/1/KTI MUSDALIFAH.pdfdari 2 orang guru yang merupakan tim ketua UKS, ... data di peroleh dari data sekunder

i

IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG

PELAYANAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH

(UKS) DI SMP KARTIKA XX-6 KENDARI

KARYA TULIS ILMIAH

Di Susun Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma III keperawatan

Politeknik Kesehatan Kendari

OLEH:

MUSDALIFAH

P00320014080

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

JURUSAN KEPERAWATAN

2017

Page 2: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/311/1/KTI MUSDALIFAH.pdfdari 2 orang guru yang merupakan tim ketua UKS, ... data di peroleh dari data sekunder

ii

Page 3: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/311/1/KTI MUSDALIFAH.pdfdari 2 orang guru yang merupakan tim ketua UKS, ... data di peroleh dari data sekunder

iii

Page 4: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/311/1/KTI MUSDALIFAH.pdfdari 2 orang guru yang merupakan tim ketua UKS, ... data di peroleh dari data sekunder

iv

MOTTO

TIDAK ADA MASALAH YANG TIDAK BISA DI SELESAIKAN SELAMA MASIH BERUSAHA,

BERDOA, DAN TAWAKKAL DI JALANNYA.

ORANG SUKSES TIDAK DI HASIL KAN DARI ORANG YANG

HANYA DUDUK DIAM BERPANGKU TANGAN, TAPI ORANG

SUKSES LAHIR DARI ORANG-ORANG YANG SELALU GAGAL

TETAPI TERUS BERUSAHA UNTUK MENCOBA LAGI

KEBANGGAAN KITA YANG TERBESAR ADALAH BUKAN

TIDAK PERNAH GAGAL, TETAPI BANGKIT KEMBALI

SETIAP KALI KITA JATUH.

LEBIH BAIK MENCOBA DARI PADA TIDAK SAMA

SEKALI.

KARYA TULIS INI KU PERSEMBAHKAN KEPADA BAPAK DAN IBUKU TERCINTA, KELUARGA

KU TERSAYANG. SERTA TEMAN-TEMAN SEPERJUANGAN KU. ALMAMATER , AGAMA BANGSA

DAN NEGARAKU

Page 5: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/311/1/KTI MUSDALIFAH.pdfdari 2 orang guru yang merupakan tim ketua UKS, ... data di peroleh dari data sekunder

v

RIWAYAT HIDUP

A. Identitas diri

Nama : Musdalifah

Nim : P00320014080

Tempat, Tgl Lahir : Masadian, 18 juli 1996

Suku / bangsa : bungku / bajo / indonesia

Jenis kelamin : perempuan

Agama : islam

Alamat : kemaraya Jl Bunga Kolosua

B. Pendidikan

1. SD Masadian kab. Morowali kec. Menui kepulauan Tamat tahun 2008

2. Mts Al-ikhlas Masadian kec. Menui kepualauan. Kab morowali. Tamat

tahun 2011

3. SMA S. Kartika VII-2 kendari. Tamat tahun 2014

4. Sejak tahun 2014 melanjutkan pendidikan Diploma III (D.3) di poltekkes

Kemenkes Kendari Jurusan Keperawatan sampai sekarang.

Page 6: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/311/1/KTI MUSDALIFAH.pdfdari 2 orang guru yang merupakan tim ketua UKS, ... data di peroleh dari data sekunder

vi

ABSTRAK

MUSDALIFAH (P00320014080). Identifikasi pengetahuan siswa tentang pelayanan

Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di SMP kartika xx-6 kendari. Di bimbing oleh HJ

Sitti Rachmi Misbah dan Muslimin L (xiii + 47 Halaman + 11 Lampiran).

Pengetahuan tentang Pelayanan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), adalah pengetahuan

seseorang tentang pendidikan kesehatan sekolah, pelayanan kesehatan sekolah,

pembinaan lingkungan kehidupan sekolah. Berdasarkan data dari tim pembina UKS di

SMP kartika xx-6 kendari bahwa pengelolaan UKS pada SMP tersebut hanya terdiri

dari 2 orang guru yang merupakan tim ketua UKS, dan anggota PMR yang merupakan

pemberi pelayanan berjumlah 1 orang yang bergantian setiap harinya. Tujuan penelitian

ini adalah untuk mengetahui pengetahuan siswa tentang pelayanan Usaha Kesehatan

Sekolah di SMP kartika xx-6 kendari.variabel pada penelitian ini adalah pengetahuan

siswa tentang pelayanan usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Jenis penelitian ini adalah

deskriptif dengan desain penelitian deskriptif survey yang dilakukan pada tanggal 24

juli-25 juli 2016, sampel penelitian berjumlah 66 siswa yang di ambil secara staratified

random samplin g. data di peroleh dari data sekunder dan primer dengan instrumen

penelitian adalah lembar kuisioner. Tehnik analisa data dan penyajian data adalah secara

deskriptif. Dan di sajikan dengan tabel distribusi frekuensi dan di narasikan. Hasil

pengetahuan baik yaitu 49 responden (74,24%), dan 17 responden (25,76%) memiliki

pengetahuan kurang tentang pelayanan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), dengan

demikian pengeta huan siswa di SMP kartika xx-6 kendari tentang pelayanan Usaha

Kesehatan Sekolah (UKS) cukup baik. Oleh karena itu di sarankan kepada pihak

sekolah khususnya para pendidik agar meningkatkan penyuluhan atau arahan kepada

siswa tentang pelayanan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).

Kata kunci : pengetahuan, pelayanan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)

Daftar pustaka : 10 (1997-2015)

Page 7: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/311/1/KTI MUSDALIFAH.pdfdari 2 orang guru yang merupakan tim ketua UKS, ... data di peroleh dari data sekunder

vii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim, Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam yang telah

memberikan rahmat dan hidayahnya kepada penulis, sehingga penulis dapat

menyelesaikan karya tulis yang berjudul “Identifikasi Pengetahuan siswa tentang

Pelayanan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di SMP Kartika xx-6 Kendari. Sebagai

syarat untuk memperoleh gelar Ahlimadyah Keperawatan di politeknik Kesehatan

Kemenkes Kendari.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini

masih banyak kekeliruan, kesalahan dan kekurangan yang di sebabkan karena

pengetahuan dan kemampuan penulis masih kurang sehingga kritik dan saran dari

semua pihak sangat di harapkan oleh penulis demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah

ini.

Ungkapan terima kasih yang tak berujung penulis haturkan kepada kedua orang

tua yang Allah karuniakan untuk penulis yaitu Ayahanda H. Harun dan ibunda HJ

Nurminah atas doa, cinta dan kasih sayang serta pengorbanan yang di berikan kepada

penulis tidak sia-sia dan juga semoga Allah SWT memberikan izin agar penulis di beri

kesempatan untuk dapat membalasnya. Kepada saudaraku Sahrul, dan Muh Rifandi

yang telah menyemangati penulis.

Page 8: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/311/1/KTI MUSDALIFAH.pdfdari 2 orang guru yang merupakan tim ketua UKS, ... data di peroleh dari data sekunder

viii

Proses penyususnan Karya Tulis Ilmiah ini telah melewati perjalanan panjang

dan penulis banyak mendapatkan petunjuk dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh

karena itu pada kesempatan ini penulis menghaturkan rasa terima kasih kepada ibu HJ.

Sitti Rachmi Misbah,.S.Kp.,M.Kes selaku pembimbing I dan Muslimin

L.,A.Kep.,S.Pd.,M.Si selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktunya dan

memberikan bimbingan serta arahan selama proses penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini

hingga dapat di selesaikan dengan baik.

Pada kesempatan ini pula dengan segala kerendahan hati penulis inigin

menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1) Bapak Petrus, SKM.,M.Kes selaku direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes

Kendari

2) Kepala Kantor Badan Riset Sultra yang telah memberikan izin penelitian kepada

penulis dalam penilitian

3) Bapak Muslimin L.,A.Kep.,S.Pd.,M.Si selaku Ketua Jurusan Keperawatan

Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari

4) Bapak M. Pausi, S.pd, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMP Kartika xx-6 Kendari

yang telah memberikan izin kepada penulis untuk meneliti di SMP kartika xx-6

kendari

5) Ibu Ruth Mongan B.Sc.,S.Pd.,M.Pd, bapak H. Taamu A.Kep.,S.PD.,M.Kes .

bapak Abdul Syukur Bau,S.Kep.,Ns.,MM. Selaku dosen penguji yang telah di

memberikan kritik dan saran yang sangat penulis butuhkan demi kesempurnaan

Karya Tulis ilmiah ini.

Page 9: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/311/1/KTI MUSDALIFAH.pdfdari 2 orang guru yang merupakan tim ketua UKS, ... data di peroleh dari data sekunder

ix

6) Bapak dan ibu dosen Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari jurusan

Keperawatan serta seluruh staf dan karyawan atas segala fasilitas dan pelayanan

akademik yang di berikan selama penulis menuntut ilmu.

7) Teman-temanku kelas 3B, yang memberi motivasi, dukungan, selama mengikuti

pendidikan

8) Rekan-rekan mahasiswa Jurusan Keperawatan angkatan 2014 yang tidak dapat

penulis sebutkan namanya satu persatu yang telah sama-sama berjuang dalam

suka maupun duka untuk mencapai cita-cita sebagai perawat profesional.

Harapan penulis semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepada kita

semua. Akhir kata semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan.

Amiin

Kendari, juli 2016

Peneliti

Page 10: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/311/1/KTI MUSDALIFAH.pdfdari 2 orang guru yang merupakan tim ketua UKS, ... data di peroleh dari data sekunder

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. iii

MOTTO .................................................................................................................... iv

RIWAYAT HIDUP ................................................................................................. v

ABSTRAK ................................................................................................................ vi

KATA PENGANTAR ............................................................................................. vii

DAFTAR ISI ............................................................................................................ x

DAFTAR TABEL .................................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ...........................................................................................

........ xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 5

C. Tujuan ............................................................................................................ 5

1. Tujuan Umum .......................................................................................... 5

2. Tujuan Khusus ......................................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 6

1. Manfaat Teoritis ...................................................................................... 6

2. Manfaat Praktis ........................................................................................ 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Tentang Siswa ................................................................................ 8

1. Pengertia Siswa ....................................................................................... 8

B. Tinjauan Pengetahuan ................................................................................... 10

1. Pengertian ............................................................................................... 10

2. Tingkat pengetahuan................................................................................ 11

3. Cara memperoleh pengetahuan ............................................................... 12

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan ..................................... 15

5. Kriteria tingkat pengetahuan ................................................................... 17

Page 11: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/311/1/KTI MUSDALIFAH.pdfdari 2 orang guru yang merupakan tim ketua UKS, ... data di peroleh dari data sekunder

xi

C. Tinjauan Usaha kesehatan Sekolah ............................................................... 17

1. Sejarah ..................................................................................................... 17

2. Definisi .................................................................................................... 18

3. Tujuan ...................................................................................................... 19

4. Program Usaha Kesehatan Sekolah ......................................................... 19

5. Alasan perlunya Usaha Kesehatan Sekolah ............................................ 20

6. Ruang lingkup Usaha Kesehatan Sekolah ............................................... 21

a. Pendidikan Kesehatan di Sekolah...................................................... 21

b. Pelayanan Kesehatan di Sekolah ....................................................... 22

c. Pembinaan Lingkungan kesehatan sekolah ....................................... 23

7. Sasaran Usaha Kesehatan Sekolah .......................................................... 25

8. Sarana dan prasarana Usaha Kesehatan Sekolah ..................................... 25

9. Pengelolaan Usaha Keseha Sekolah ........................................................ 25

BAB III KERANGKA KONSEP

A. Dasar pemikiran ............................................................................................. 29

B. Bagan Kerangka Konsep ............................................................................... 29

C. Variabel Penelitian ........................................................................................ 30

D. Definisi Operasional ...................................................................................... 30

BAB IV METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian .............................................................................................. 32

B. Waktu dan Tempat Penelitian ....................................................................... 32

C. Populasi dan Sampel ...................................................................................... 32

D. Metode Pengumpulan Data ........................................................................... 33

E. Instrumen Penelitian....................................................................................... 33

F. Cara Pengolahan Data ................................................................................... 33

G. Analisa Data ................................................................................................. 34

H. Penyajian Data ............................................................................................... 35

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Lokasi Penelitian .......................................................................... 36

B. Hasil Penelitian .............................................................................................. 38

C. Pembahasan ................................................................................................... 43

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................................... 48

B. Saran .............................................................................................................. 49

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/311/1/KTI MUSDALIFAH.pdfdari 2 orang guru yang merupakan tim ketua UKS, ... data di peroleh dari data sekunder

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Kelas di SMP kartika xx-6

kendari

Tabel 5.2 distribusi Responden menurut Jenis Kelamin di SMP kartika xx-6

kendari

Tabel 5.3 distribusi Responden menurut umur di SMP kartika xx-6 kendari

Tabel 5.4 distribusi Responden menurut pengetahuan tentang pendidikan kesehatan

sekolah di SMP kartika xx-6 kendari

Tabel 5.5 distribusi Responden menurut pengetahuan tentang pelayanan kesehatan

sekolah di SMP kartika xx-6 kendari

Tabel 5.6 distribusi Responden menurut pengetahuan tentang pembinaan

lingkungan kehidupan kesehatan sekolah di SMP kartika xx-6 kendari

Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Gabungan pengetahuan Responden tentang

Pelayanan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di SMP kartika xx-6

Kendari

Page 13: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/311/1/KTI MUSDALIFAH.pdfdari 2 orang guru yang merupakan tim ketua UKS, ... data di peroleh dari data sekunder

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kesediaan Menjadi responden

Lampiran 2 Surat Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 3 Kuisioner Penelitian

Lampiran 4 Kunci Jawaban Kuisioner Penelitian

Lampiran 5 Tabel Hasil Penelitian

Lampiran 6 Master Tabel

Lampiran 7 Surat Izin Pengambilan Data Awal Penelitian dari Politeknik Kesehatan

Kemenkes Kendari

Lampiran 8 Surat Permohonan Izin Penelitian dari Politeknik Kesehatan Kemenkes

Kendari

Lampiran 9 Surat Rekomendasi Penelitian dari Badan Kesbang dan Politik

Lampiran 10 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

Lampiran 11 Dokumentasi Penelitian

Page 14: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/311/1/KTI MUSDALIFAH.pdfdari 2 orang guru yang merupakan tim ketua UKS, ... data di peroleh dari data sekunder

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hidup sehat seperti yang didefinisikan World Health Organization

(WHO) adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang

memungkinkan orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Sedangkan

kesehatan jiwa adalah keadaan yang memungkinkan perkembangan fisik,

mental, intelektual, emosional, dan sosial yang optimal dari seseorang.

Undang Undang Nomor 23 Tahun 1992 pasal 45 tentang Kesehatan

ditegaskan bahwa ”Kesehatan Sekolah” diselenggarakan untuk meningkatkan

kemampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan hidup sehat sehingga

peserta didik dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis dan

optimal sehingga diharapkan dapat menjadikan sumber daya manusia yang

berkualitas.

Sumantri (2007), peserta didik itu harus sehat dan orang tua

memperhatikan lingkungan yang sehat dan makan makanan yang bergizi,

sehingga akan tercapai manusia soleh, berilmu dan sehat (SIS). Dalam proses

belajar dan pembelajaran materi pembelajaran berorientasi pada head, heart dan

hand, yaitu berkaitan dengan pengetahuan, sikap/nilai dan keterampilan. Namun

masih diperlukan faktor kesehatan (health) sehingga peserta didik memiliki 4 H

(head, heart, hand dan health)

Page 15: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/311/1/KTI MUSDALIFAH.pdfdari 2 orang guru yang merupakan tim ketua UKS, ... data di peroleh dari data sekunder

2

UKS sebagai salah satu wahana untuk meningkatkan kemampuan hidup

sehat dan derajat kesehatan peserta didik serta menciptakan lingkungan yang

sehat, maka program UKS mempunyai TRIAS UKS yang meliputi pendidikan

kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan kehidupan sekolah

yang sehat (Hendra Sitepu dkk, 2015).

Pendidikan kesehatan sekolah merupakan proses perubahan prilaku

seeorang dalam memelihara kesehatan dirinya dan lingkungannya, sesuai

dengan tujuan pendidikan kesehatan dari Badan Kesehatan Dunia World Health

Organization (WHO) dalam pelaporan tahun 1954 No. 89 bahwa pendidikan

kesehatan bertujuan memberi bantuan kepada seorang untuk mencapai keadaan

sehat dengan usaha dan pembuatannya. Pendidikan Kesehatan Sekolah

mencakup semua pendidikan kesehatan di sekolah. Pendidikan itu juga

mencakup pendidikan yang berlangsung di ruang kelas sekaligus semua aktivitas

yang di tujukan untuk memberikan pengaruh positif pada pengetahuan kesehatan

dan keterampilan siswa, orang tua dan staf sekolah. Agar efektife pendidikan

kesehatan harus di kembangkan dengan baik dan di rencanakan dengan cermat.

Rencana tertulis untuk pendidikan kesehatan sekolah di sebut sebagai kurikulum

kesehatan. ( James F. McKenzie dkk, 2006)

Program Usaha Kesehatan Sekolah dilaksanakan pada semua jenis atau

tingkatan pendidikan, baik Sekolah Negeri maupun Swasta mulai dari tingkat

Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas, Khusus pengembangan Sekolah

Page 16: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/311/1/KTI MUSDALIFAH.pdfdari 2 orang guru yang merupakan tim ketua UKS, ... data di peroleh dari data sekunder

3

Dasar penyelenggaraannya bersama-sama dengan lembaga pendidikan mulai

tingkat daerah sampai dengan pusat.

Program UKS ini hendaknya dilaksanakan dengan baik sehingga

sekolah menjadi tempat yang dapat meningkatkan dan mempromosikan derajat

kesehatan peserta didik. Penyelenggaraan program kesehatan sekolah sebagai

upaya untuk mencapai tujuan pengembangan kemampuan hidup, sebagai syarat

utama tercapainya derajat kesehatan yang optimal, dan selanjutnya

menghasilkan anak didik yang berkualitas.

Layanan Kesehatan Sekolah merupakan layanan yang di berikan untuk

siswa agar dapat menghargai, melindungi, dan meningkatkan kesehatan, secara

khusus layanan yang di tawarkan oleh sekolah mencakup pemeriksaan kesehatan

(skrining dan tes), layanan kedaruratan untuk cedera dan kesakitan mendadak,

penataklaksanaan penyakit kronis, pencegahan dan pengendalian penyakit

menular, fasilitas untuk siswa yang memiliki kebutuhan khusus, konsultasi

kesehatan, dan pengobatan masalah kesehatan terdeteksi dalam batasan hukum

negara bagian melalui perujukan, dan tindak lanjut yang di berikan perawat dan

guru sekolah. ( James F. McKenzie dkk, 2006).

Pembinaan lingkungan sekolah yang sehat bertujuan untuk mewujudkan

lingkungan sehat di sekolah/madrasah yang memungkinkan setiap warga

sekolah/madrasah mencapai derajat kesehatan setinggi-tingginya dalam rangka

mendukung tercapainya proses belajar yang maksimal bagi setiap peserta didik.

Lingkungan sekolah/ madrasah di bedakan menjadi dua yaitu lingkungan fisik

Page 17: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/311/1/KTI MUSDALIFAH.pdfdari 2 orang guru yang merupakan tim ketua UKS, ... data di peroleh dari data sekunder

4

dan non fisik. Lingkungan fisik meliputi: konstruksi ruang dan bangunan

sedangkan lingkungan non fisik meliputi prilaku masyarakat sekolah/madrasah.

( Amirul mukminin, M.kes, dan Neneng Tasu’ah, M.pd, 2015)

Begitu pentingnya program UKS dalam upaya peningkatan pendidikan

kesehatan peserta didik maka peran petugas kesehatan mempunyai peranan yang

sangat penting dan intesitas pembinaan dan pengembangan UKS perlu di

tingkatkan agar derajat kesehatan anak dan lingkungan sekolah tercapai melalui

pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan sehat,

mengingat fungsi tugas dan kewajiban sebagai pelayan masyarakat di samping

guru yang setiap hari menghadapi peserta didik. Untuk meningkatkan

kemampuan hidup sehat yang harus dimiliki siswa adalah pengetahuan

kesehatan dan pelayanan kesehatan. Dengan dimilikinya pengetahuan tentang

kesehatan maka prinsip hidup akan tertuju dengan penerapan pola hidup sehat,

dan selanjutnya kebiasaan hidup sehat akan terus terpakai dalam kehidupan

sehari-hari. Sedangkan dengan adanya pelayanan kesehatan di sekolah dapat

meningkatkan, mencegah dan mengobati serta memulihkan peserta didik

terhadap lingkungan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan

keterampilan melakukan tindakan hidup sehat dalam rangka membentuk prilaku

hidup sehat. (febri kurniawan, 2015)

kurikulum sekolah terutama pada tingkat sekolah menengah pertama

(SMP) harus menerapkan kesehatan sekolah yang di sebut dengan usaha

kesehatan sekolah (UKS) yang tujuannya untuk mencapai keadaan kesehatan

Page 18: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/311/1/KTI MUSDALIFAH.pdfdari 2 orang guru yang merupakan tim ketua UKS, ... data di peroleh dari data sekunder

5

anak-anak sekolah dan lingkungan sehingga dapat memberikan kesempatan

tumbuh dan berkembang secara harmonis serta belajar secara efisien dan optimal

Data dari TIM pembina UKS di SMP kartika xx-6 kendari bahwa

pengelolaan UKS pada SMP tersebut terdiri dari 2 orang guru yang merupakan

tim ketua UKS, dan anggota PMR yang merupakan pemberi pelayanan

berjumlah 1 orang yang bergantian setiap harinya.

Alasan pengambilan tempat penelitian di SMP kartika xx-6 kendari yaitu

karena di SMP kartika memiliki UKS yang masih berjalan aktif selain itu UKS

di SMP kartika bekerja sama dengan TIM PMR dalam mengelola UKS tersebut

di SMP kartika sendiri TIM UKS selalu melakukan sosialisasi tentang program-

program UKS dan akan di evaluasi setiap 6 atau 12 bulan,

Berdasarkan data di atas maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian mengenai “identifikasi pengetahuan siswa tentang pelayanan UKS di

SMP Kartika xx-6 kendari”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

“bagaimanakah pengetahuan siswa tentang pelayanan Usaha Kesehatan Sekolah

(UKS) di SMP XX-6 Kendari tahun 2017?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan sebagai berikut:

Page 19: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/311/1/KTI MUSDALIFAH.pdfdari 2 orang guru yang merupakan tim ketua UKS, ... data di peroleh dari data sekunder

6

1. Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan siswa

tentang pelayanan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) SMP kartika xx-6

kendari

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus penelitian ini adalah:

1. Mengidentifikasi pengetahuan siswa tentang pendidikan kesehatan di

sekolah

2. Mengidentifikasi pengetahuan siswa tentang pelayanan kesehatan di sekolah

3. Mengidentifikasi pengetahuan siswa tentang pemeliharaan lingkungan

kehidupan sekolah

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang di terapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

4. Manfaat Teoritis

a. Manfaat teoritis dalam penelitian ini adalah:

Penelitian ini di harapkan memberikan tambahan materi bacaan

khususnya yang berkenaan dengan bidang pengetahuan Usaha Kesehatan

Sekolah (UKS)

b. Manfaat untuk penulis:

Penelitian ini di harapkan menambah pengetahua, wawasan dan

pengalaman yang berharga, agar lebih mengetahui tentang pelayanan

UKS

Page 20: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/311/1/KTI MUSDALIFAH.pdfdari 2 orang guru yang merupakan tim ketua UKS, ... data di peroleh dari data sekunder

7

5. Manfaat Praktis

Manfaat praktis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Manfaat untuk siswa

Penelitian ini di harapkan menambah wawasan baru dalam bidan

g kesehatan khususnya tentang pelayanan usaha kesehatan sekolah

(UKS)

b. Manfaat untuk tempat penelitian:

Penelitian ini di harapkan memberi informasi dan pengetahuan

baru kepada guru, siswa dan pihak yang terkait mengenai pelayanan

Usaha Kesehatan Sekolah. Sehingga perlu di tingkatkan lagi kegiatan

UKS yang ada di SMP kartika XX-6 kendari

c. Manfaat untuk tenaga kesehatan

Hasil penelitian di harapkan sebagai sumber informasi tentang

pelayanan Usaha Kesehatan sekolah (UKS)

Page 21: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/311/1/KTI MUSDALIFAH.pdfdari 2 orang guru yang merupakan tim ketua UKS, ... data di peroleh dari data sekunder

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Tentang Siswa

1. Pengertian Siswa

Siswa atau anak didik adalah salah satu komponen manusiawi yang

menempati posisi sentral dalam proses belajar-mengajar, dalam proses

belajar-mengajar siswa sebagai pihak yang ingin meraih cita-cita memiliki

tujuan dan kemudian ingin mencapainya secara optimal. Siswa akan menjadi

faktor penentu, sehingga dapat mempengaruhi segala sesuatu yang di

perlukan untuk mencapai tujuan belajarnya.

kamus besar bahasa indonesia pengertian siswa berarti orang, anak yang

sedang berguru (belajar, bersekolah). Sedangkan menurut pasal 1 ayat 4 UU

RI No. 20 tahun 2013. Mengenai sistem pendidikan nasional, di mana siswa

adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan diri mereka

melalui proses pendidikan pada jalur dan jenjang dan jenis pendidikan

tertentu.

Menurut Nata (dalam Aly, 2008) kata siswa di artikan sebagai orang

yang menghendaki untuk mendapatkan ilmu pengetahuan, keterampilan,

pengalaman dan kepribadian yang baik sebagai bekal hidupnya agar bahagia

dunia dan akhirat dengan jalan belajar sungguh-sungguh. Di samping kata

siswa di jumpai istilah lain yang sering di gunakan dalam bahasa arab yaitu,

tilmidz yang berarti siswa atau pelajar.

Page 22: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/311/1/KTI MUSDALIFAH.pdfdari 2 orang guru yang merupakan tim ketua UKS, ... data di peroleh dari data sekunder

9

B. Tinjauan Tentang Pengetahuan

1. Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari “tahu” dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Penginderaan terjadi

melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran,

penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar, pengetahuan manusia di peroleh

dari mata dan telinga (Notoadmodjo, 2017)

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam

membentuk tindakan seseorang (Over Behavior). Karena dari pengalaman

dan penelitian ternyata prilaku yang berdasarkan oleh pengetahuan akan

lebih langgeng dari pada prilaku yang tidak di dasari oleh pengetahuan.

Penelitian Rogers (1974) mengungkapkan bahwa sebelumorang mengadopsi

(prilaku baru), dalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan , yakni

a. Awarenes (kesadaran), di mana orang tersebut menyadari dalam arti

mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus (objek).

b. Interest (merasa tertarik) terhadap stimulasi atau objek tersebut. Di sini

sikap objek sudah mulai timbul.

c. Evaluation (menimbang-nimbang) terhadap baik tidaknya stimulus

tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik

lagi.

d. Trial di mana subjek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan

apa yang di kehendaki oleh stimulus.

Page 23: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/311/1/KTI MUSDALIFAH.pdfdari 2 orang guru yang merupakan tim ketua UKS, ... data di peroleh dari data sekunder

10

e. adaption di mana subjek telah berprilaku baru sesuai dengan

pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus (Notoatmodjo,

2007).

2. Tingkat pengetahuan

Tingkat pengetahuan di dalam domain kognitif, mencakup 6 tingkatan, yaitu:

a. Tahu (know), merupakan tingkat pengetahuan paling rendah. Tahu

artinya dapat mengingat atau kembali suatu materi yang telah di pelajari

sebelumnya. Ukuran bahwa seseorang itu tahu, ialah ia dapat

menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, dan menyatakan.

b. Memahami (comprehention), artinya kemampuan untuk menjelaskan dan

menginterpretasikan dengan lancar tentang objek yang di ketahui.

Seseorang yang telah faham tentang sesuatu harus dapat menjelaskan,

memberikan contoh, dan menyimpulkan

c. Penerapan (Application), yaitu kemampuan untuk menggunakan materi

yang ada telah di pelajari pada situasi dan kondisi nyata atau dapat

menggunakan hukum-hukum, rumus, metode dalamsituasi nyata.

d. Analisis (Analysis), artinya adalah kemampuan untuk menguraikan

objek ke dalam bagian-bagian lebih kecil, tetapi masih di dalam suatu

struktur objek tersebut dan masih terkait satu sama lain. Ukuran

kemampuan ialah ia dapat menggambarkan, membuat bagan,

membedakan, memisahkan, membuat bagan proses adopsi prilaku dan

dapat membedakan pengertian psikologidan fisiologi

Page 24: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/311/1/KTI MUSDALIFAH.pdfdari 2 orang guru yang merupakan tim ketua UKS, ... data di peroleh dari data sekunder

11

e. Sintesi (syntesis), yaitu suatu kemampuan untuk menghubungkan

bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru atau

kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi

yang ada. Ukuran kemampuan ialah dapat menyusun, meringkaskan,

merencanakan, dan menyelesaikan suatu teori atau rumusan yang telah

ada.

f. Evaluasi (Evaluation), yaitu kemampuan untuk melakukanpenilaian

terhadapsuatu objek. Evaluasidapat menggunakan kriteria yang telahada

atau di susun sendiri (sunaryo, 2004: 25)

3. Cara Memperoleh Pengetahuan

Atmodjo (2007), dan berbagai macam cara yang telah di gunakan untuk

memperoleh kebenaran pengetahuan sepanjang sejarah dapat di

kelompokkan menjadi dua, yakni:

a. Cara memperoleh kebenaran non ilmiah

1) Cara coba-coba dan salah (Trial dan Error)

Cara memperoleh kebenaran non ilmiah, yang pernah di gunakan

oleh manusia dalam memperoleh pengetahuan adalah melalui cara

coba-coba atau dengan kata yang lebih di kenal “trial and error”

metode ini telah di gunakan oleh orang dalam waktu yang cukup

lama untuk memecahkan berbagai masalah. Bahkan sampai sekarang

pun metode ini masih sering di gunakan, terutama oleh mereka yang

belum atau tidak mengetahui suatu cara tertentu dalam memecahkan

Page 25: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/311/1/KTI MUSDALIFAH.pdfdari 2 orang guru yang merupakan tim ketua UKS, ... data di peroleh dari data sekunder

12

suatu masalah yang di hadapi, metode ini telah banyak jasanya,

terutama dalam meletakkan dasar-dasar menemukan teori-teori dalam

berbagai cabang ilmu pengetahuan.

2) Cara kebetulan

Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena tidak di

sengaja oleh orang yang bersangkutan. Salah satu contoh adalah

penemuan enzim urease oleh summers pada tahun 1926.

3) Cara kekuasaan atau otoritas

Dalam kehidupan manusia sehari-hari, banyak sekali kebiasaan-

kebiasaan dan tradisi-tradisi yang di lakukan oleh orang, tanpa

melalui penalaran apakah yang di lakukan tersebut baik atau tidak,

kebiasaan seperti ini tidak hanya terjadi pada masyarakat tradisional

saja, melain kan juga terjadi pada masyrakat moderen. Para

pemegang otoritas, baik pemimpin pemerintah, tokoh agama,

maupun ahli ilmu pengetahuan pada prinsipnya mempunyai

mekanisme yang sama dalam penemuan pengetahuan.

4) Berdasarkan pengalaman pribadi

Pengalaman adalah guru yang baik, demikian bunyi pepatah ini

mengandung maksud bahwa pengalaman itu merupakan sumber

pengetahuan atau pengalaman itu merupakan suatu cara untuk

memperoleh kebenaran pengetahuan, oleh karena itu pengalaman

pribadi pun dapat di gunakan sebagai upaya memperoleh

Page 26: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/311/1/KTI MUSDALIFAH.pdfdari 2 orang guru yang merupakan tim ketua UKS, ... data di peroleh dari data sekunder

13

pengetahuan . hal ini di lakukan dengan cara mengulang kembali

pengalaman yang di peroleh dalam memecahkan masalah yang di

hadapi pada masa lalu.

5) Cara akal sehat

Akal sehat atau common sense kadang-kadang dapat menemukan

teori atau kebenaran. Sebelum ilmu pendidikan ini berkembang, para

orang tua zaman dahulu agar anaknya mau menuruti nasehat orang

tuanya atau agar anak disiplin menggunakan cara hukuman fisik bila

anaknya berbuat salah, misalnya di jewer telinga atau di cubit.

Ternyata cara menghukum anak ini sampai sekarang berkembang

menjadi teori atau kebenaran , bahwa humuna adalah merupakan

metode (meskipun bukan yang paling baik) bagi pendidikan anak.

Pemberian hadiah dan hukuman (rewardand punishmen) merupakan

cara yang masih di anut oleh banyak orang untuk mendisiplinkan

anak dalam konteks pendidikan.

6) Kebenaran melalui wahyu

Ajaran dan norma agama adalah suatu kebenaran yang di

wahyukan dari tuhan melalui para nabi. Kebenaran ini harus di

terima dan di yakini oleh pengikut-pengikut agama yang

bersangkutan, terlepas dari apakah kebenaran tersebut rasional atau

tidak.

Page 27: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/311/1/KTI MUSDALIFAH.pdfdari 2 orang guru yang merupakan tim ketua UKS, ... data di peroleh dari data sekunder

14

7) Kebenaran secara intuitif

Kebenaran secara intuitif di peroleh manusia cepat sekali melalui

proses di luar kesadaran dan tanpa melalui proses penalaran atau

berfikir. Kebenaran yang diperoleh melalui intuitif sukar di percaya

karena kebenaran ini tidak menggunakancara-cara yang rasional dan

yang sistematis. Kebenaran ini di peroleh seseorang hanya

berdasarkan intuisi atau suara hatiatau bisikan hati saja.

8) Melalui jalan fikiran

Sejalan dengan perkembangan kebudayaan umat manusia, cara

berfikir manusia pun ikut berkembang. Dari sini manusia telah

mampu menggunakan penalarannya dalam memperoleh

pengetahuannya. Dengan kata lain, dalam memperoleh kebenaran

pengetahuan manusia telah menggunakan jalan fikirannya, baik

melalui induksi maupun deduksi.

b. Cara ilmiah memperoleh pengetahuan

Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa

ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini di sebut metode penelitian

ilmiah atau lebih populer di sebut metodologi penelitian. (research

methodology) cara ini mula-mula di kembangkan oleh Francis Bacon

(1561-1626). Ia mengatakan bahwa dalam memperoleh kesimpulan di

lakukan dengan mengadakan observasi langsung. Dan membuat

Page 28: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/311/1/KTI MUSDALIFAH.pdfdari 2 orang guru yang merupakan tim ketua UKS, ... data di peroleh dari data sekunder

15

pencatatan-pencatatan terhadap semua fakta sehubung denga objek yang

di amati. Pencatatan ini mencakup tiga hal pokok:

1) Segala sesuatu yang positif, yakni gejala tertentu yang muncul pada

saat di lakukan pengamatan

2) Segala sesuatu yang negatif, uakni gejala tertentu yang tidak muncul

pada saat di lakukan pengamatan.

3) Gejala-gejala yang muncul secara berfariasi, yakni gejala-gejala yang

berubah ubah pada kondisi-kondisi tertentu.

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

a. Umur

Umur adalah lamanya tahun di hitung sejak di lahirkan hingga

penelitian ini di lakukan. Umur merupakan periode penyesuaian terhadap

pola-pola kehidupan baru. Pada masa ini merupakan usia produktif, masa

bermasalah, masa ketegangan emosi, masa keterampilan, sosial, masa

komitmen, masa ketergantungan, masa perubahan nilai, masa

penyesuaian dengan hidup baru, masa kreatif, pada dewasa ini di tandai

oleh adanya perubahan-perubahanjasmani dan mental, semakin

bertambah umur seseorang, maka akan semakin bertambah keinginan

dan pengetahuannya tentang kesehatan. Umur yang lebih cepat

menerima pengetahuan adalah 18-40 thn.

b. Pendidikan

Page 29: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/311/1/KTI MUSDALIFAH.pdfdari 2 orang guru yang merupakan tim ketua UKS, ... data di peroleh dari data sekunder

16

Pendidikan adalah proses pertumbuhan seluruh kemampuan dan

prilakumelalui pengajaran, sehingga pendidikanitu perlu

mempertimbangkan umur (proses perkembangan) dan hubungannya

dengan proses belajar. Tingkat pendidikan juga merupakan salah satu

faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang untuk lebih mudah

menerima ide-ide dan teknologi yang baru

Pendidikan memiliki peranan yang lain penting dalam menentukan

kualitas manusia. Dengan pendidikan, manusia dianggap akan

memperoleh pengetahuan dan aplikasinya. Semakin tinggi pendidikan

hidup manusia akan semakin berkualitas, perubahan yang cepat dalam

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat di butuhkan orang

yang berpengetahuan baik. Untuk mendapatkan pengetahuan yang baik

kita dapatkan dalam pendidikan, jadi pendidikan yang tinggi akan

didapatkan pengetahuan yang baik.

c. Sumber informasi

Informasi yang di peroleh dari berbagai sumber akan mempengaruhi

tingkat pengetahuan seseorang. Bila seseorang memperoleh informasi,

maka ia cenderung mempunyai pengetahuan yang lebih luas. Sumber

informasi adalah segala sesuatu yang menjadi perantara dalam

penyampaian informasi, merangsang fikiran dan keamanan.

Sumber informasi adalah suatu proses pemberitahuan yang dapat

membuat seseorang mengetahui informasi dengan mendengar atau

Page 30: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/311/1/KTI MUSDALIFAH.pdfdari 2 orang guru yang merupakan tim ketua UKS, ... data di peroleh dari data sekunder

17

melihat sesuatu secara langsung maupun tidak langsung. Semakin

banyak informasi yang di dapatakan semakin luas pengetahuan

seseorang.

d. Lingkungan

Menurut Ann. Mariner yang di kutip dari Nursalam, lingkungan

merupakan seluruh kondisi yang ada di sekitarmanusia dan pengaruhnya

yang mempengaruhi perkembangan dan prilaku orang atau kelompok

(Wawan dan Dewi, 2010: 18)

5. Kriteria Tingkat Pengetahuan

Menurut Arikunto (2016) dalam Wawan dan Dewi (2010:18)pengetahuan

seseorang dapat di ketahuidan di interpretasikan dengan skala yang bersifat

kualitatif, yaitu:

a. Dikatakan baik bila di capai (56%-100%)

b. Di katakan kurang bila mencapai (<56%)

C. Tinjauan Tentang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)

1. Sejarah

Usaha kesehatan sekolah di rintis sejak tahun 1956 melalui Pilot Project

di Jakarta dan bekasi yang meripakan kerjasama antara Departemen

Kesehatan, Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan dan Departemen

Dalam Negeri.

Dalam tahun 1980 ditingkatkan menjadi Keputusan Bersama antara

Depdikbud dan Depkes tentang kelompok kerja UKS. Untuk mencapai

Page 31: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/311/1/KTI MUSDALIFAH.pdfdari 2 orang guru yang merupakan tim ketua UKS, ... data di peroleh dari data sekunder

18

kemantapan dan pembinaan secara terpadu di tetapkan surat keputusan

bersama Mendikbud, Menkes, Mendagri dan Menag Tanggal 3 september

1980 tentang pokok kebijaksanaan dan Pengembangan UKS No.

408a/U/1984, Nomor. 3191/Menkes/SKBVI/1984, Nomor 74/th/1984,

Nomor. 61/1984. Sedangkan tentang Tim pembina UKS Nomor. 408b,

Nomor. 319a/Menkes?SKB/VI/1984, Nomor 74a/1984, Nomor. 61/1984

yang di sempurnakan dengan nomor. 0372a/P/1989, Nomor.

390a/Menkes/SKB/VI 1989, Nomor. 30a tahun 1989 tanggal 12 juni 1989.

Dasar kebijakan pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah adalah Undang-

Undang Nomor 4 tahun 1979 tentang Pembinaan Anak Sekolah.

2. Definisi

Usaha Keseshatan Sekolah (UKS) adalah upaya membina dan

mengembangkan kebiasaan hidup sehat yang dilakukan secara terpadu

melalui program pendidikan dan pelayanan kesehatan di sekolah.

UKS adalah bagian dari usaha kesehatan pokok yang menjadi beban

tugas puskesmas yang di tujukan kepada sekolah-sekolah.

a. Departemen pendidikan dan kebudayaan

Usaha kesehatan sekolah (UKS) adalah upaya membina dan

mengembangkan kebiasaan hidup sehat yang di lakukan secara terpadu

melalui program pendidikan dan pelayanan kesehatan di sekolah,

perguruan agama serta usaha-usaha yang di lakukan dalam rangka

pembinaan dan pemeliharaan kesehatan di lingkungan sekolah.

Page 32: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/311/1/KTI MUSDALIFAH.pdfdari 2 orang guru yang merupakan tim ketua UKS, ... data di peroleh dari data sekunder

19

b. Departemen kesehatan

Usaha Kesehatan Sekolah adalah usaha kesehatan masyarakat

yang dijalankan di sekolah-sekolah dengan anak didik beserta

lingkungan hidupnya sebagai sasaran utama.

UKS merupakan wahana untuk meningkatkan kemampuan hidup

sehat dan selanjutnya membentuk perilaku hidup sehat, yang pada

gilirannya menghasilkan derajat kesehatan yang optimal.

c. Azrul Azwar

Usaha Kesehatan Sekolah adalah bagian dari usaha kesehatan

pokok yang menjadi beban tugas puskesmas yang ditujukan kepada

sekolah-sekolah dengan anak beserta lingkungan hidupnya, dalam

rangka mencapai keadaan kesehatan anak sebaik-baiknya dan sekaligus

meningkatkan prestasi belajar anak sekolah setinggi-tingginya.

3. Tujuan

a. Tujuan Umum

Untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat

kesehatan peserta didik serta menciptakan lingkungan sehat sehingga

kemungkinan pertumbuhan dan perkembangan anak yang harmonis dan

optimal dalam rangka pembentukan manusia indonesia yang berkualitas.

b. Tujuan Khusus

Untuk memupuk kebiasaan hidup sehat dan meningkatkan derajat

kesehatan peserta didik yang mencakup:

Page 33: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/311/1/KTI MUSDALIFAH.pdfdari 2 orang guru yang merupakan tim ketua UKS, ... data di peroleh dari data sekunder

20

1) Menurunkan angka kesakitan anak sekolah

2) Meningkatkan kesehatan peserta didik baik fisik, mental maupun

sosial.

3) Agar peserta didik memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan

untuk melaksanakan prinsip-prinsip hidup sehat serta berpartisipasi

aktif dalam usaha peningkatan usaha kesehatan di sekolah.

4) Meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan terhadap anak sekolah.

5) Meningkatkan daya tangkal dan daya hayat terhadap pengaruh buruk

narkotika, rokok, alkohol, dan obat berbahaya lainnya.

4. Program Usaha Kesehatan Sekolah

Ada beberapa beberapa jenis kegiatan usaha kesehatan sekolah dan jenis

kegiatan UKS di sini di kelompokkan menjadi 3 macam yaitu kegiatan yang

berkaitan dengan pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan lingkungan

sekolah yang sehat. Bagian-bagian jenis kesgiatan tersebut termasuk dalam

program kegiatan UKS sebagai berikut

a) Pendidikan kesehatan

1) Pelaksanaan pemeriksaan berkala

2) Pelaksanaan pemeriksaan rutin

3) Pelaksanaan lomba pengetahuan kesehatan sekolah

4) Pelaksanaan pemeriksaan tinggi badan

5) Pengadaan alat peraga

6) Pelaksanaan dokter kecil

Page 34: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/311/1/KTI MUSDALIFAH.pdfdari 2 orang guru yang merupakan tim ketua UKS, ... data di peroleh dari data sekunder

21

b) Pelayanan kesehatan

1) Kegiatan penjaringan anak sekolah (screening)

2) Pelaksanaan pemberantasan sarang penyakit

3) Pelaksanaan pemeriksaan kesehatan atau deteksi dini penyakit

4) Pengadaan upaya alih tekhnologi kesehatan

5) Pengadaan rujukan puskesmas

c) Lingkungan sekolah sehat

1) Pengadaan ruang UKS

2) Pembinaan kantin sekolah

3) Pengadaan sarana air bersih yang memenuhi syarat

4) Pengadaan tempat pembuangan air limbah yang memenuhi syarat

5) Pengadaan kamar mandi/wc khusus siswa

5. Alasan Perlunya Usaha Kesehatan Sekolah

a) Anak usia sekolah merupakan kelompok umur yang rawan terhadap

masalah kesehatan

b) Usia sekolah sangat peka untuk menanamkan pengertian dan kebiasaan

hidup sehat

c) Sekolah merupakan institusi masyarakat yang terorganisasi dengan baik.

d) Keadaan kesehatan anak sekolah akan sangat berpengaruh terhadap

prestasi belajar yang di capai.

e) Anak sekolah merupakan kelompok terbesar dari kelompok usia anak-

anak yang menerapkan wajib belajar.

Page 35: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/311/1/KTI MUSDALIFAH.pdfdari 2 orang guru yang merupakan tim ketua UKS, ... data di peroleh dari data sekunder

22

f) Pendidikan kesehatan melalui abak-anak sekolah sangat efektif untuk

merubah prilaku dan kebiasaan ibu sehat umumnya.

6. Ruang lingkup UKS

Ruang lingkup UKS tercermin dalam tri program atau yang di sebut TRIAS

UKS yang meliputi

a) Pendidikan kesehatan

Pendidikan kesehatan merupakan upaya memberikan bimbingan

kepada peserta didik untuk meningkatkan pengetahuan kemampuan dan

keterampilan peserta didik dalam melaksanakan prilaku hidup dan sehat

agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, selain di bidang

kesehatan peserta didik juga di bina dalam bidang kesehatan lingkungan

yang merupakan bagian yang sangat mempengaruhi pembentukan

pribadi peserta didik, adanya proses kenaikan bagi peserta didik maka

harus menyelenggarakan kegiatan sosialisasi setiap tahun sehingga

seluruh peserta didik terpapar materi kesehatan dan kesehatan

lingkungan (tim pembina UKS, 2008, 33)

Pendidikan kesehatan di lakukan secara intra kurikuler dan

extrakurikuler kurikulum. Kegiatan intrakurikuker adalah melaksanakan

pendidikan pada saat jam pelajaran berlangsung sesuai dengan ketentuan

yang berlaku.. Pendidikan ini tidak hanya di berikan pada saat mata

pelajaran pendidikan jasmani saja, namun bisa juga secara integratif pada

saat mata pelajaran lainnya di sampaikan kepada peserta didik. Kegiatan

Page 36: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/311/1/KTI MUSDALIFAH.pdfdari 2 orang guru yang merupakan tim ketua UKS, ... data di peroleh dari data sekunder

23

extrakurikuler adalah melaksanakan pendidikan di luar jam pelajaran

yang di lakukan di sekolah atau di luar sekolah, misalnya melaksanakan

penyuluhan tentang gizi, narkoba, dan sebagainya terhadap peserta didik,

guru dan orang tua, melaksanakan pelatihan UKS bagi peserta didik,

guru pembina UKS dan kader kesehatan melaksanakan pendidikan dan

kebiasaan hidup bersih melalui program sekolah sehat.

b) Pelayanan kesehatan

Layanan Kesehatan Sekolah merupakan “layanan yang di berikan

untuk siswa agar dapat menghargai, melindungi dan meningkatkan

kesehatan” secara khusus layanan yang di tawarkan oleh sekolah

mencakup m pemeriksaan kesehatan, (skrining dan tes), layanan

kedaruratan untuk cedera dan kesakitan mendadak, penatalaksanaan

penyakit kronis, pencegahan dan pengendalian penyakit menular,

fasilitas untuk siswa yang memiliki kebutuhan khusus, konsultasi

kesehatan dan pengobatan masalah kesehatan terdeteksi dalam batasan

hukum negara bagian melalui perujukan dan tindak lanjut yang di

berikan perawat dan guru sekolah.

Adapun pelaksanaan pelayanan kesehatannya meliputi kegiatan-

kegiatan antara lain:

1) Kegiatan peningkatan (promotif) latihan keterampilan teknis

pemeliharaan kesehatan dan pembentukan peran serta aktif peserta

Page 37: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/311/1/KTI MUSDALIFAH.pdfdari 2 orang guru yang merupakan tim ketua UKS, ... data di peroleh dari data sekunder

24

didik dalam pelajaran kesehatan antara lain: kader kesehatan sekolah,

olahraga, dan lomba

2) Pembinaan sarana lingkungan sekolah antara lain:

a) Pembinaan warung sekolah (kantin)

b) Lingkungan sekolah yang terpelihara

c) Pembinaan keteladanan berprilaku hidup sehat

3) Kegiatan pencegahan (preventive)

4) Memelihara kesehatan yang bersifat umum dan khusus

5) Penjaringan kesehatan bagi siswa

6) Memonitoring/memantau peserta didik

7) Usaha pencegahan penyakit menular

8) Kegiatan penyembuhan dan pemulihan (kuratif dan rehabilitas)

9) Pengobatan pada penyakit

10) P3k Pembinaan lingkungan sekolah sehat

c) Pembinaan lingkungan sekolah sehat

Pembinaan lingkungan sekolah sehat di laksanakan dalam rangka

menjadikan sekolah sebagai instansi yang dapt menjamin

berlangsungnya proses belajar mengajar yang mampu menumbuhkan

kesadaran, kesanggupan dan keterampilan peserta didik untuk prinsip

hidup sehat.

Pembinaan lingkungan sekolah sehat yang merupakan salah satu

unsur penting dalam membina pengetahuan sekolah harus di lakukan,

Page 38: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/311/1/KTI MUSDALIFAH.pdfdari 2 orang guru yang merupakan tim ketua UKS, ... data di peroleh dari data sekunder

25

karena lingkungan kehidupan yang sehat sangat di perlukan untuk

meningkatkan kesehatan seluruh komunitas sekolah serta peningkatan

daya serap siswa dalam proses belajara mengajar maka pembinaan

lingkungan kehidupan sekolah sehat di laksanakan melalui 6 k yaitu:

Keamanan, keindahan, kebersihan, kekeluargaan, ketertiban,

kerindangan.

Lingkungan sekolah sehat di tinjau dari dua segi, yaitu aspek fisik

dan aspek mental.

1) Apek fisik aspek bangunan sekolah, peralatan sekolah, perlengkapan,

sanitasi yang memenuhi syarat-syarat kesehatan serta pengawas

kebersihan meliputi

a) Penyediaan air bersih

b) Pemeliharaan penampungan air bersih

c) Pengadaan dan pemeliharaan air limbah

d) Pemeliharaan WC/kamar mandi

e) Pemeliharaan kebersihan dan kerapihan ruang kelas,

perpustakaan, ruang serbaguna, ruang olahraga, ruang UKS, rung

laboratorium, ruang ibadah.

f) Pemeliharaan kebersihan dan keindahan halaman dan kebun

sekolah (termasuk penghijauan sekolah)

g) Pengadaan dan pemeliharaan warung/kantin sekolah

h) Pengadaan dan pemeliharaan pagar sekolah

Page 39: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/311/1/KTI MUSDALIFAH.pdfdari 2 orang guru yang merupakan tim ketua UKS, ... data di peroleh dari data sekunder

26

2) Aspek mental meliputi : penghuni-penghuni sekolah tersebut,

menyangkut hubungan murid, guru, orang tua murid, tenaga

administrasi sekolah, dan petugas-petugas kesehatan UKS.

Kesehatan lingkungan sekolah adalah segala upaya untuk

menyehatkan dan memelihara sekolah dan pengaruhnya terhadap siswa.

Kesehatan lingkungan adalah interaksi antara manusia dan lingkungan

yang barakibat atau mempengaruhi derajat kesehatan.

Lingkungan sehat tujuan umumnya adalah untuk menciptakan

lingkungan hidup yang kondusif bagi upaya peningkatan derajat

kesehatan masyarakat terutama masyarakat sekolah. Tujuan khusus

lingkungan sehat adalah mewujudkan lingkungan hidup sehat yang

mendukung tumbuh kembang anak dan remaja. Memenuhi kebutuhan

dasar untuk hidup sehat, memungkinkan interaksi sosial, melindungi

masyarakat dari ancaman bahaya yang berasal dari lingkungan sehingga

tercapai derajat kesehatan individu, keluarga dan masyarakat yang

optimal.

7. Sasaran Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)

a. Sasaran pelayanan

Sasaran pelayanan Usaha Kesehatan Sekolah UKS adalah seluruh

peserta didik dari tingkat pendidikan:

1) Sekolah taman kanak-kanak

Page 40: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/311/1/KTI MUSDALIFAH.pdfdari 2 orang guru yang merupakan tim ketua UKS, ... data di peroleh dari data sekunder

27

2) Pendidikan dasar

3) Pendidikan menengah

4) Pendidikan agama

5) Pendidikan kejuruan

6) Pendidikan khusus (sekolah luar biasa)

b. Sasaran pembinaan

1) Peserta didik

2) Pembina UKS (teknis dan nonteknis)

3) Sarana dan prasarana pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan

4) Lingkungan sekolah

8. Sarana dan prasarana UKS

Menurut djonet soetamto (1982, 122-123) sarana dan prsarana UKS meliputi

a) Tempat tidur

b) Timbangan berat badan, alat ukur tinggi badan,

c) Kotak p3k dan obat-obatan (betadine, oralit, dan parasetamol)

d) Lemari obat, buku rujukan, poster-poster, struktur organisasi, tempat

cuci tangan, data kesakitan muridperalatan gigi dan unit gigi

e) Contoh-contoh medel organ tubuh

f) Melaksanakan TRIAS UKS

9. Pengelolaan Usaha Kesehatan Sekolah UKS

a) Pengelolaan UKS

Page 41: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/311/1/KTI MUSDALIFAH.pdfdari 2 orang guru yang merupakan tim ketua UKS, ... data di peroleh dari data sekunder

28

Unsur yang terlibat dalam pelaksanaan UKS adalah guru UKS,

peserta didik, petugas kesehatan dari puskesmas dan masyarakat sekolah

(BP3)

b) Prinsip-prinsip pengelolaan

1) Mengikutsertakan peran serta aktif masyarakat sekolah yang

meliputi:

a) Masyarakat sekolah yang terdiri dari guru, peserta didik

karyawan sekolah

b) Masyarakat di luar sekolah, orang tua murid yang bernaung di

bawah Badan Pembantu Penyelenggara Pendidikan (BP3)

2) Kegiatan yang terintegrasi

Pelayanan kesehatan menyeluruh yang menyangkut segala upaya

kesehatan pokok puskesmas sebagai satu kesatuan yang utuh dalam

rangka meningkatkan derajat kesehatan peserta didik.

3) Melaksanakan rujukan

Melaksanakan rujukan adalah untuk mengatasi masalah

kesehatan yang tidak dapat di atasi di sekolah ke fasilitas kesehatan

yaitu puskesmas atau rumah sakit

4) Kolaborasi tim

UKS merupakan kegiatan yang melibatkan kerja sama lintas

sektoral, maka di perlukan kerja sama tim yang baik dengan

terorganisasi, dan tiap-tiap instansi mempunyai uraian tugas yang

Page 42: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/311/1/KTI MUSDALIFAH.pdfdari 2 orang guru yang merupakan tim ketua UKS, ... data di peroleh dari data sekunder

29

jelas sehingga tidak terjadi tumpang tindih dalam melaksanakan

kegiatannya.

c) Kerja sama lintas sektoral

Dalam kegiatan UKS melibatkan berbagai departemen terkait

sesuai dengan surat keputusan bersama di atas yaitu sebagai berikut.

1) Departemen Kesehatan

2) Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

3) Departemen Dalam Negeri

4) Departemen Agama

d) Tolak ukur keberhasilan pembinaan

1) Dilihat dari peserta didik

a) Sehat, tidak sakit-sakitan dan bebas narkoba.

b) absensi sakit menurun

c) pertumbuhan dan perkembangan peserta didik sesuai dengan

golongan usia

2) Di lihat dari lingkungan sekolah

a) Semua ruangan dan kamar mandi, jamban dan pekarangan bersih

b) Tidak ada sampah

c) Sumber air bersih tersedia

e) Peran perawat

1) Sebagai pelaksana asuhan keperawatan di sekolah

Page 43: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/311/1/KTI MUSDALIFAH.pdfdari 2 orang guru yang merupakan tim ketua UKS, ... data di peroleh dari data sekunder

30

a) Mengkaji masalah kesehatan dan keperawatan peserta didik

dengan melakukan pengumpulan data, analisa data dan

perumusan masalah dan prioritas.

b) Menyusun perencanaan kegiatan UKS bersama TPUKS

c) Melakukan kegiatan UKS sesuai dengan rencana kegiatan yang

di susun

d) Penilaian dan pemantauan hasil kegiatan UKS

e) Pencatatan dan pelaporan sesuai dengan prosedur yang di

tetapkan

2) Sebagai pengelola kegiatan UKS. Perawat kesehatan yang bertugas

di puskesmas dapat menjadi salah seorang anggota dalam TPUKS.

Atau dapat juga di tunjuk sebagai seorang koordinator UKS di

tingkat puskesmas, bila perawat kesehatan di tunjuk sebagai

koordinator maka pengelolaan pelaksanaan UKS menjadi tanggung

jawabnya atau paling tidak ikut terlibat dalam tim pengelola UKS.

3) Sebagai penyuluh dalam bidang kesehatan. Peranan perawat

kesehatan dalam memberikan penyuluhan kesehatan dapat di lakukan

secara langsung melalui penyuluhan kesehatan yang bersifat umum

dan klasikal atau secara tidak langsung sewaktu melakukan

pemeriksaan kesehatan peserta didik secara perseorangan.

Page 44: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/311/1/KTI MUSDALIFAH.pdfdari 2 orang guru yang merupakan tim ketua UKS, ... data di peroleh dari data sekunder

31

BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Dasar Pemikiran

Usaha Kesehatan Sekolah UKS sebagai salah satu wahana untuk

meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik serta

menciptakan lingkungan yang sehat, maka program Usaha kesehatan sekolah

UKS mempunyai TRIS UKS yang meliputi pendidikan kesehatan, pelayanan

kesehatan dan pembinaan lingkungan kehidupan sekolah yang sehat.

Adapun pengertian pengetahuan yaitu merupakan suatu proses dengan

menggunakan panca indra yang di lakukan seseorang terhadap objek tertentu

dapat menghasilkan keterampilan. Panca indera yang di maksud yakni

penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba.

Page 45: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/311/1/KTI MUSDALIFAH.pdfdari 2 orang guru yang merupakan tim ketua UKS, ... data di peroleh dari data sekunder

32

B. Bagian Kerangka Konsep

Gambar 1.1 Kerangka Konsep Pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah di SMP

Kartika XX-6 Kendari

Keterangan:

: Variabel Independen

: Variabel dependent

C. Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas (independent)

Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau

berubahnya variabel terikat (Sugiyono, 2003). Adapun variabel independent

dalam penelitian ini adalah pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan,

pembinaan lingkungan kehidupan sekolah yang sehat.

2. Variabel Terikat (dependent)

TRIAS UKS:

1. Pendidikan kesehatan

2. Pelayanan kesehatan

3. Pembinaan lingkungan

kehidupan sekolah yang sehat

Pelaksaanaan

program Usaha

Kesehatan Sekolah

Page 46: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/311/1/KTI MUSDALIFAH.pdfdari 2 orang guru yang merupakan tim ketua UKS, ... data di peroleh dari data sekunder

33

Variabel terikat adalah variabel yang di pengaruhi atau yang menjadi

akibat karena adanya variabel bebas. Adapun variabel terikat dalam

penelitian ini adalah pelaksanaan program Usaha Kesehatan Sekolah UKS.

D. Definisi Operasional

Pengetahuan adalah segala yang di ketahui dan di pahami oleh siswa sekolah

menengah pertama (SMP) tentang pelayanan Usaha Kesehatan Sekolah

meliputi:

a. Pengetahuan siswa tentang pendidikan kesehatan yang di maksud dalam

penelitian ini adalah pengetahuan siswa tentang pengertian pendidikan

kesehatan di sekolah, kegiatan pendidikan di sekolah, dan kegiatan yang

berhubungan dengan pendidikan kesehatan di sekolah, dengan kriteria

objektif yaitu

Baik bila responden menjawab kuisioner dengan benar ≥60%-100%

Tidak baik bila responden menjawab kuisioner dengan benar <60%

(Arikunto, 2006)

b. Pengetahuan tentang pelayanan kesehatan yang di maksud dalam penelitian

ini adalah pengetahuan siswa tentang pengertian pelayanan kesehatan, dan

pelayanan apa saja yang di lakukan di sekolah. Dengan kriteria objektif yaitu

Baik bila responden menjawab kuisioner dengan benar ≥60%-100%

Tidak baik bila responden menjawab kuisioner dengan benar <60%

(Arikunto, 2006)

Page 47: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/311/1/KTI MUSDALIFAH.pdfdari 2 orang guru yang merupakan tim ketua UKS, ... data di peroleh dari data sekunder

34

c. pengetahuan tentang pembinaan lingkungan kehidupan sekolah yang di

maksud dalam penelitian ini adalah pengertian pembinan lingkungan, tujuan

pembinan lingkungan, dan contoh pembinan lingkunga. Dengan kriteria

objektif yaitu

Baik bila responden menjawab kuisioner dengan benar ≥60%-100%

Tidak baik bila responden menjawab kuisioner dengan benar <60%

(Arikunto, 2006)

Page 48: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/311/1/KTI MUSDALIFAH.pdfdari 2 orang guru yang merupakan tim ketua UKS, ... data di peroleh dari data sekunder

35

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Jenis penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan desain penelitian deskriptif;

survey, metode penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang yang di

lakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskriptif tentang

suatu keadaan secara objektif. Metode penelitian deskriptif di gunakan untuk

memecahkan dan menjawab permasalahan yang sedang di hadapi pada situasi

sekarang. (Notoadmodjo, 2007)

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran pengetahuan siswa

SMP tentang pelayanan Usaha Kesehatan Sekolah di SMP kartika xx-6 kendari

B. Waktu dan tempat penelitian

Penelitian ini di lakukan di SMP kartika xx-6 kendari dan di laksanakan

setelah selesai melakukan ujian proposal.

C. Populasi dan sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh s iswa SMP Kartika x-6 kendari

yang berjumlah 658 orang

2. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP kartika xx-6 kendari,

dengan mengambil 10% dari jumlah populasi yaitu 10/100x658 sama dengan

66 orang, hal ini berdasarkan pendapat Arikunto (1998 :98), bahwa apabila

populasi >100, maka sampel di ambil 10-15% dan apabila jumlah populasi

10-15% dari jumlah populasi yang ada. Kemudian untuk menentukan sampel

dalam penelitian ini di gunakan tehnik staratified random sampling yaitu

suatu tehnik pengambilan sampel di mana siswa memiliki peluang yang

sama untuk di jadikan sampel. dapun sampel yang di ambil pada setiap kelas

yaitu:

Page 49: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/311/1/KTI MUSDALIFAH.pdfdari 2 orang guru yang merupakan tim ketua UKS, ... data di peroleh dari data sekunder

36

1. Kelas VII A dengan jumlah siswa sebanyak 36 orang= 10% x 36 = 3,6 di

bulatkan menjadi 4 orang

2. Kelas VII B dengan jumlah siswa sebanyak 35 orang =10% x 35= 3,5 di

bulatkan menjadi 4 orang

3. Kelas VII C dengan jumlah siswa sebanyak 36 orang = 10% x 36=3,6 di

bulatkan menjadi 4 orang

4. Kelas VII D dengan jumlah sebanyak 34 orang= 10%x34=3,4 di

bulatkan menjadi 3 orang

5. Kelas VII E dengan jumlah siswa sebanyak 35 orang= 10% x 35=3,5 di

bulatkan menjadi 4 orang

6. Kelas VII F dengan jumlah siswa 34 orang = 10% x 34 =3,4 di bulatkan

menjadi 3 orang

7. Kelas VIII A dengan jumlah siswa sebanyak 34 orang = 10%x 34 =3,4

di bulatkan menjadi 3 orang

8. Kelas VIII B dengan jumlah siswa sebanyak 35 orang = 10%x35 =3,5 di

bulatkan menjadi 4 orang

9. Kelas VIII C dengan jumlah siswa sebanyak 33 orang = 10%x33 =3,3 di

bulatkan menjadi 3 orang

10. Kelas VIII D dengan jumlah siswa sebanyak 34 orang = 10% x 34=3,4 di

bulatkan menjadi 3 orang

11. Kelas VIII E dengan jumlah siswa sebanyak 32 orang = 10%x 32=3,2 di

bulatkan menjadi 3 orang

12. Kelas VIII F dengan jumlah siswa sebanyak 33 orang = 10%x33= 3,3 di

bulatkan menjadi 3 orang

13. Kelas VIII G dengan jumlah siswa sebanyak 34 orang =10%34=3,4 di

bulatkan menjadi 3 orang

14. Kelas IX A dengan jumlah siswa sebanyak 30 orang =10%x 30=3,0 di

bulatkan menjadi 3 orang

15. Kelas IX B dengan jumlah siswa sebanyak 35 orang = 10%x35= 3,5 di

bulatkan menjadi 4 orang

Page 50: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/311/1/KTI MUSDALIFAH.pdfdari 2 orang guru yang merupakan tim ketua UKS, ... data di peroleh dari data sekunder

37

16. Kelas IX C dengan jumlah siswa sebanyak 31 orang =10%x31=3,1 di

bulatkan menjadi 3 orang

17. Kelas IX D dengan jumlah siswa sebanyak 30 orang =10%x30=3,0 di

bulatkan menjadi 3 orang

18. Kelas IX E dengan jumlah siswa sebanyak 30 orang = 10%x30=3,0 di

bulatkan menjadi 3 orang

19. Kelas IX F dengan jumlah siswa sebanyak 31 orang = 10%x31= 3,1 di

bulatkan menjadi 3 orang

20. Kelas IX G dengan jumlah siswa sebanyak 29 orang =10%x29=2,9 di

bulatkan menjadi 3 orang

Sehingga total sampel berjumlah 66 orang, dengan kriteria sampel:

a. Bersedia untuk di teliti

b. Sampel adalah seluruh anggota pelaksana UKS

c. Sampel mampu membaca dan menulis dengan baik

D. Metode pengumpulan data

1. Data primer

Data primer yaitu data yang di peroleh melalui wawancara langsung kepada

responden yang beris daftar pertanyaan mengenai pengetahuan siswa

tengtang pelayanan UKS

2. Data sekunder

Data sekunder yaitu data yang sudah ada dan di peroleh dari instansi terkait

mengenai data jumlah siswa dan gambaran umum lokasi penelitian

E. Instrumen penelitian

Penelitian ini menggunakan lembar kuisioner yang di buat dengan mengacu

pada kerangka konsep, berisi pertanyaan-pertanyaan tentang pengetahuan

mengenai UKS

F. Cara pengolahan data

Pengolahan data yang telah di peroleh dari hasil penelitian di kerjakan melalui

beberapa proses dengan tahapan sebagai berikut:

Page 51: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/311/1/KTI MUSDALIFAH.pdfdari 2 orang guru yang merupakan tim ketua UKS, ... data di peroleh dari data sekunder

38

a. Editing

seleksi data (editing) merupakan proses pemeriksaan data di lapangan

sehingga dapat menghasilkan data yang akurat untuk pengelolaan data

selanjutnya kegiatan yang di lakukan adalah pemeriksaan apakah semua

pertanyaan penelitian di jawab dan jawaban yang di tulis dapat di baca

secara konsisten

b. Cooding

Pemberian kode (cooding) yaitu memberikan kode tertutup pada tiap-tiap

data sehingga memudahkan dalam melakukan analisa data

c. Skoring

Skoring yaitu pemberian skor atau bobot penilaian pada jawaban yang

telah di isi oleh responden. Pemberian bobot pada pada jawaban di ukur

menggunakan skala guttman, di mana pernyataan yang bernilai benar di beri

bobot/skor 1 dan yang bernilai salah di bobot/skor 0

d. Tabulation

Pengelolaan data (tabulation) yaitu merupakan tahap di mana jawaban-

jawaban dari responden yang sama di kelompokkan dengan teliti dan teratur

lalu di hitung dan di jumlahkan, kemudian di tuliskan dalam bentuk tabel-

tabel.

G. Analisa data

Untuk mendapatkan persentase hasil dari setiap responden sebagai objek

penelitian di gunakan rumus sebagai berikut:

keterangan:

X = nilai presentase yang di peroleh

f = frekuensi variabel yang di amati

n = jumlah sampel penelitian

X=𝑓

𝑛 X k

Page 52: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/311/1/KTI MUSDALIFAH.pdfdari 2 orang guru yang merupakan tim ketua UKS, ... data di peroleh dari data sekunder

39

k = konstanta (100%) (arikunto, 2006)

H. Penyajian Data

Penyajian data Pada penelitian ini yaitu dalam bentuk tabel disrtibusi frekuensi

yang kemudian di narasikan secara deskriptif (memaparkan) variabel yang telah

di teliti

Page 53: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/311/1/KTI MUSDALIFAH.pdfdari 2 orang guru yang merupakan tim ketua UKS, ... data di peroleh dari data sekunder

40

BAB V

HASIL PENELITIAN PEMBAHASAN

A. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

1. Letak Geografis

SMP KARTIKA XX-6 Kendari alamat jalan Jl. Palapa No. 8 kendari

Kecamatan Kendari Barat Kota Kendari Propinsi Sulawesi Tenggara dengan

luas tanah ± 17.400 m2, dan luas bangunan 6.000 m

2. SMP XX-6 Kendari

memiliki batas-batas wilayah yaitu sebagai berikut:

Sebelah utara : berbatasan dengan perumahan warga

Sebelah timur : berbatasan dengan jalan pahlawan

sebelah selatan : berbatasan dengan jalan pahlawan

Sebelah barat : berbatasan dengan perumahan kodim

2. Keadaan Demografi

Jumlah siswa SMP kartika xx-6 kendari berdasarkan data kesiswaan

SMP kartika xx-6 kendari tahun 2017 terdapat 658 siswa yang terdiri dari

298 siswi, dan 360 siswa.

3. Sarana dan prasarana

Adapun sarana dan prasarana di SMP kartika xx-6 kendari yaitu:

a. Jumlah ruang belajar : 20 unit

b. Ruang guru : 1 unit

c. Ruang kepala sekolah : 1 unit

Page 54: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/311/1/KTI MUSDALIFAH.pdfdari 2 orang guru yang merupakan tim ketua UKS, ... data di peroleh dari data sekunder

41

d. Ruang perpustakaan : 1 unit

e. Lab komputer : 1 unit

f. Aula : 1 unit

g. Mushola : 1 unit

h. Ruang penjaga sekolah : 1 unit

i. Kantin sekolah : 5 unit

j. WC guru : 1 unit

k. WC siswa : 3 unit

l. Pondok baca : 10 unit

m. Lapangan serba guna : 1 unit

n. Ruang UKS : 1 unit

1) Tempat tidur

2) Kursi

3) Meja

4) Lemari

5) Buku register

6) Timbangan

7) Pengukuran tinggi badan

8) Jam dinding

9) Selimut

10) Bantal tempat cuci tangan

11) Tempat sampah

Page 55: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/311/1/KTI MUSDALIFAH.pdfdari 2 orang guru yang merupakan tim ketua UKS, ... data di peroleh dari data sekunder

42

4. Tenaga pendidik

Jumlah tenaga pendidik di SMP kartika xx-6 kendari berjumlah 40 orang

dengan jumlah guru tetap (PNS) sebanyak 20 orang, non PNS sebanyak 12

orang, dan guru bantu sebanyak 8 orang.

B. Hasil penelitian

Penelitian ini di lakukan di SMP kartika xx-6 kendari pada tanggal 24 juli 2017

dengan judul identifikasi pengetahuan siswa tentang pelayanan usaha kesehatan

sekolah (UKS) di SMP kartika xx-6 kendari dengan jumlah sampel sebanyak 66

siswa. Hasil penelitian ini secara lengkap dapt di lihat pada tabel distribusi

berikut.

1. Karakteristik Responden

Tabel 5.1

Distribusi Frekuensi Responden menurut kelas di

SMP kartika xx-6 kendari

No Kelas Frekuensi %

1 VII A 4 6,06%

2 VII B 4 6,06%

3 VII C 4 6,06%

4 VII D 3 4,55%

5 VII E 4 6,06%

6 VII F 3 4,55%

7 VIII A 3 4,55%

Page 56: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/311/1/KTI MUSDALIFAH.pdfdari 2 orang guru yang merupakan tim ketua UKS, ... data di peroleh dari data sekunder

43

8 VIII B 4 6,06%

9 VIII C 3 4,55%

10 VIII D 3 4,55%

11 VIII E 3 4,55%

12 VIII F 3 4,55%

13 VIII G 3 4,55%

14 IX A 3 4,55%

15 IX B 4 6,06%

16 IX C 3 4,55%

17 IX D 3 4,55%

18 IX E 3 4,55%

19 IX F 3 4,55%

20 IX G 3 4,55%

Total 66 100,00%

Sumber: data primer di olah juli 2017

Berdasarkan tabel 5.1 menunjukkan bahwa jumlah responden sebanyak

66 responden. Jumlah responden pada kelas VII sebanyak 19 responden

(28,79%), kelas VIII sebanyak 22 responden (33,33%), dan kelas IX sebanyak

25 responden (37,88%)

Page 57: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/311/1/KTI MUSDALIFAH.pdfdari 2 orang guru yang merupakan tim ketua UKS, ... data di peroleh dari data sekunder

44

Tabel 5.2

Distribusi Frekuensi Responden menurut Jenis Kelamin

di SMP kartika xx-6 kendari

No Jenis kelamin Frekuensi %

1 Laki-laki 35 53,03%

2 Perempuan 31 46,97%

Jumlah 66 100

Sumber : data primer di olah 2017

Berdasarkan Tabel 5.2 menunjukkan bahwa jumlah responden sebanyak

66 responden. Jumlah responden laki-laki sebanyak 35 responden (53,03%) dan

jumlah responden perempuan sebanyak 31 responden (46,97%).

Tabel 5.3

Distribusi Frekuensi Responden Menurut Umur

di SMP kartika xx-6 kendari

No Umur Frekuensi %

1 13 18 27,27%

2 14 40 60,61%

3 15 8 12,12%

Jumlah 66 100

Sumber : data primer di olah 2017

Berdasarkan Tabel 5.3 menunjukkan bahwa umur responden berkisar

antara 13, 14, dan 15 tahun. Responden yang berumur 14 tahun merupakan

jumlah terbanyak yakni 40 orang (60,61%).

2. Variabel Penelitian

Sesuai dengan tujuan yang di tetapkan sebelumnya bahwa dalam

penelitian ini untuk memperoleh hasil pengetahuan tentang pendidikan

kesehatan sekolah, pelayanan kesehatan sekolah, dan pembinaan lingkungan

Page 58: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/311/1/KTI MUSDALIFAH.pdfdari 2 orang guru yang merupakan tim ketua UKS, ... data di peroleh dari data sekunder

45

kehidupan sekolah. Gambaran secara deskriptife dari masing-masing

variabel tersebut di sajikan sebagai berikut.

a. Pengetahuan tentang pendidikan kesehatan sekolah

Tabel 5.4

Distribusi frekuensi responden menurut pengetahuan tentang

pendidikan kesehatan sekolah di SMP kartika xx-6 kendari

No Pengetahuan tentang

pendidikan kesehatan sekolah

Frekuensi %

1 Baik 58 87,88

2 Kurang 8 12,12

Jumlah 66 100

Sumber : Data Primer Diolah 2015

Hasil penelitian pada tabel 5.4 menunjukkan bahwa dari 66 responden

sebagian besar memiliki pengetahuan baik yaitu 58 responden (87,88%),

dan 8 responden (12,12%) memiliki pengetahuan kurang tentang pendidikan

kesehatan sekolah.

b. Pengetahuan tentang pelayanan kesehatan sekolah

Tabel 5.5

Distribusi Frekuensi Responden menurut Pengetahuan tentang

Pelayanan Kesehatan Sekolah di SMP Kartika xx-6 Kendari

No Pengetahuan tentang

pelayanan kesehatan sekolah

Frekuensi %

1 Baik 37 56,06

2 Kurang 29 43,94

Jumlah 66 100

Sumber : Data Primer Di olah 2017

Page 59: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/311/1/KTI MUSDALIFAH.pdfdari 2 orang guru yang merupakan tim ketua UKS, ... data di peroleh dari data sekunder

46

Hasil penelitian pada Tabel 5,5 menunjukkan bahwa dari 66 responden

sebagian besar memiliki pengetahuan baik yaitu 37 responden (56,06%),

dan 29 responden (43,94%) memiliki pengetahuan kurang tentang

pelayanan kesehatan sekolah.

c. Pengetahuan tentang pembinaan lingkungan kehidupan sekolah

Tabel 5.6

Distribusi Frekuensi Responden menurut Pengetahuan tentang

Pembinaan lingkungan Kehidupan Sekolah

di SMP Kartika xx-6 Kendari

No Pengetahuan tentang

pembinaan lingkungan

kehidupan sekolah

Frekuensi %

1 Baik 54 81,82

2 Kurang 12 18,18

Jumlah 66 100

Sumber : Data Primer Di olah 2017

Hasil penelitian pada Tabel 5.6 menunjukkan bahwa dari 66

responden sebagian besar memiliki pengetahuan baik yaitu 54 responden

(81,82%), dan 12 responden (18,18%) memiliki pengetahuan kurang

tentang pembinaan lingkungan kehidupan sekolah.

d. Pengetahuan tentang pelayanan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)

Tabel 5.7

Distribusi Frekuensi Gabungan Pengetahuan Responden tentang

Pelayanan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di SMP kartika xx-6

kendari

No Pengetahuan Frekuensi %

1 Baik 49 74,24

3 Kurang 17 25,76

Jumlah 66 100

Sumber Data Primer Di Olah 2017

Page 60: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/311/1/KTI MUSDALIFAH.pdfdari 2 orang guru yang merupakan tim ketua UKS, ... data di peroleh dari data sekunder

47

Hasil penelitian pada Tabel 5.7 menunjukkan bahwa dari 66

responden sebagian besar memiliki pengetahuan baik yaitu 49 responden

(74,24%), dan 12 responden (25,76%) memiliki pengetahuan kuranng

tentang pembinaan lingkungan kehidupan sekolah

C. Pembahasan

1. Pengetahuan siswa tentang pendidikan kesehatan sekolah

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 66 responden

sebagian besar memiliki pengetahuan baik yaitu 58 responden (87,88%),

dan 8 responden (12,12%) memiliki pengetahuan kurang tentang pendidikan

kesehatan sekolah.

Hasil penelitian dari 66 responden didapatkan pengetahuan baik yaitu

sebanyak 58 responden (87,88%). Hal tersebut dikarenakan pendidikan

kesehatan di lakukan secara intra kurikuler dan extrakurikuler kurikulum.

Kegiatan intrakurikuker adalah melaksanakan pendidikan pada saat jam

pelajaran berlangsung sesuai dengan ketentuan yang berlaku.. Pendidikan

ini tidak hanya di berikan pada saat mata pelajaran pendidikan jasmani saja,

namun bisa juga secara integratif pada saat mata pelajaran lainnya di

sampaikan kepada peserta didik.

Kegiatan extrakurikuler adalah melaksanakan pendidikan di luar jam

pelajaran yang di lakukan di sekolah atau di luar sekolah, misalnya

Page 61: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/311/1/KTI MUSDALIFAH.pdfdari 2 orang guru yang merupakan tim ketua UKS, ... data di peroleh dari data sekunder

48

melaksanakan penyuluhan tentang gizi, narkoba, dan sebagainya terhadap

peserta didik, guru dan orang tua, melaksanakan pelatihan UKS bagi peserta

didik, guru pembina UKS dan kader kesehatan melaksanakan pendidikan

dan kebiasaan hidup bersih melalui program sekolah sehat.

Sementara yang pengetahuan kurang sebanyak 8 responden (12,12%).

Hal ini dikarenakan masih kurangnya pengetahuan siswa tentang apa

pendidikan kesehatan.

2. Pengetahuan siswa tentang pelayanan kesehatan sekolah

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 66 responden

sebagian besar memiliki pengetahuan baik yaitu 37 responden (56,06%), dan

29 responden (43,94%) memiliki pengetahuan kurang tentang pendidikan

kesehatan sekolah.

Hasil penelitian dari 66 responden didapatkan pengetahuan baik yaitu

sebanyak 37 responden (56,06%). Hal ini dikarenakan pelayanan kesehatan

telah diberikan di sekolah tersebut yaitu dengan dibentuknya usaha

kesehatan sekolah (UKS) yang dimana merupakan tempat dilakukannya

pemeriksaan kesehatan dan layanan kedaduratan untuk cedera dan kesakitan

mendadak misalnya bila ada siswa yang sakit maka siswa tersebut dibawa ke

ruang UKS.

Sementara yang pengetahuan kurang sebanyak 29 responden (43,94%).

Hal ini dikarenakan masih banyak siswa belum mengetahui tentang

Page 62: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/311/1/KTI MUSDALIFAH.pdfdari 2 orang guru yang merupakan tim ketua UKS, ... data di peroleh dari data sekunder

49

pentingnya pelayanan kesehatan dibuktikan dengan kurangnya minat siswa

untuk mengikuti kegitan palang merah remaja (PMR) yang dimana petugas

PMR yang bertugas di UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) tersebut.

3. Pengetahuan siswa tentang pembinaan lingkungan kehidupan sekolah

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 66 responden

sebagian besar memiliki pengetahuan baik yaitu 54 responden (81,82%), dan

12 responden (18,18%) memiliki pengetahuan kurang tentang pendidikan

kesehatan sekolah.

Hasil penelitian dari 66 responden didapatkan pengetahuan baik yaitu

sebanyak 54 responden (81,82%). Hal ini dikarenakan sekolah telah

menyediakan air bersih yang digunakan untuk cuci tangan maupun untuk

keperluan lain seperti untuk BAK (buang air kecil) dan BAB (buang air

besar), dan pengadaan serta pemeliharan pagar sekolah. Kesehatan

lingkungan sekolah adalah segala upaya untuk menyehatkan dan memelihara

sekolah dan pengaruhnya terhadap siswa. Kesehatan lingkungan adalah

interaksi antara manusia dan lingkungan yang barakibat atau mempengaruhi

derajat kesehatan. Lingkungan sehat tujuan umumnya adalah untuk

menciptakan lingkungan hidup yang kondusif bagi upaya peningkatan

derajat kesehatan masyarakat terutama masyarakat sekolah. Tujuan khusus

lingkungan sehat adalah mewujudkan lingkungan hidup sehat yang

mendukung tumbuh kembang anak dan remaja. Memenuhi kebutuhan dasar

untuk hidup sehat, memungkinkan interaksi sosial, melindungi masyarakat

Page 63: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/311/1/KTI MUSDALIFAH.pdfdari 2 orang guru yang merupakan tim ketua UKS, ... data di peroleh dari data sekunder

50

dari ancaman bahaya yang berasal dari lingkungan sehingga tercapai derajat

kesehatan individu, keluarga dan masyarakat yang optimal.

Sementara yang pengetahuan kurang sebanyak 12 responden

(18,18%). Hal ini dikarenakan masih kurangnya kesadaran siswa untuk

ikut berpartisipasi untuk melakukan pembinaan lingkungan sekolah yang

sehat.

Page 64: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/311/1/KTI MUSDALIFAH.pdfdari 2 orang guru yang merupakan tim ketua UKS, ... data di peroleh dari data sekunder

51

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 66 responden

memiliki pengetahuan baik yaitu 49 reponden (74,24%), dan 17 responden

(25,76%) memiliki pengetahuan kurang tentang pelayanan Usaha Kesehatan

Sekolah (UKS). Sehingga dapat di jabarkan sebagai berikut

1) Pengetahuan tentang pendidikan kesehatan di sekolah 66 responden sebagian

besar memiliki pengetahuan baik yaitu 58 responden (87,88%), dan 8

responden (12,12%) memiliki pengetahuan kurang tentang pendidikan

kesehatan sekolah

2) Pengetahuan tentang pelayanan kesehatan sekolah dari 66 responden

sebagian besar memiliki pengetahuan baik yaitu 37 responden (56,06%), dan

29 responden (43,94%) memiliki pengetahuan kurang tentang pelayanan

kesehatan sekolah.

3) Pengetahuan tentang pembinaan lingkungan kehidupan sekolah dari 66

responden sebagian besar memiliki pengetahuan baik yaitu 54 responden

(81,82%), dan 12 responden (18,18%) memiliki pengetahuan kurang tentang

pembinaan lingkungan sekolah.

Page 65: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/311/1/KTI MUSDALIFAH.pdfdari 2 orang guru yang merupakan tim ketua UKS, ... data di peroleh dari data sekunder

52

B. SARAN

Dari hasil penelitian tersebut di atas maka peneliti menyarankan sebagai

berikut :

1. bagi siswa SMP banyak membaca dan mencari informasi tentang Pelayanan

Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)

2. bagi tempat penelitian yaitu di SMP kartika xx-6 kendari khususnya para

pendidik agar meningkatkan penyuluhan atau arahan kepada siswa tentang

pelayanan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)

3. bagi tenaga kesehatan di harapkan penelitianh ini dapat menjadi sumber

informasi untuk menambah wawasan mengenai tingkat pengetahuan siswa

tentang pelayanan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)

4. bagi pihak institusi di harapkan penelitian ini dapat menjadi referensi dan

dapat di kembangkan untuk penelitian selanjutnya yang lebih relevan dan

konteks yang berbeda

Page 66: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/311/1/KTI MUSDALIFAH.pdfdari 2 orang guru yang merupakan tim ketua UKS, ... data di peroleh dari data sekunder

DAFTAR PUSTAKA

Abdul, Rohman Sumantri. 2007. Analisis Makanan. Yogyakarta: Gajah Mada

University Prees. IKAPI.

Sitepu, Hendra, dkk. 2015. Peran Serta Masyarakat Sekolah Dalam Pelaksanaan

Program Usaha Kesehatan Sekolah Di SMP Negeri 1 Manado

Mckenzie, James F, Dkk. 2006. Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC

Mukminin, Amirul Dan Tasu’ah, Neneng. 2015. Pengembangan Model Layanan

Program Usaha Kesehatan Sekolah Terintegrasi Pada Lembaga Paud Di Kota

Semarang. Semarang: FIP Universitas Negri Semarang

Effendy, Nasrul. 1997. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta

:EGC

Makhfudly, Ferry Effendi. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas. Jakarta : Salemba

Medika

Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Ilmu Kesehatan Masyarakat Imu dan Seni. Jakarta :

Rhineka

Nursalam. 2008. Konsep dan penerapan Metodologi Penelitin Ilmu Keperawatan.

Jakarta : Salemba Medika

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka

Cipta

Page 67: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/311/1/KTI MUSDALIFAH.pdfdari 2 orang guru yang merupakan tim ketua UKS, ... data di peroleh dari data sekunder

Eska Riyanti, Pudjiati dan Nurhasanah Aan. 2014. Usia Dan Sikap Siswa Sekolah

Dasar Tentang Sanitasi Dasar Mempengaruhi Prilaku Hidup Bersih Dan Sehat.

JAKARTA : Rineka Cipta

Page 68: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/311/1/KTI MUSDALIFAH.pdfdari 2 orang guru yang merupakan tim ketua UKS, ... data di peroleh dari data sekunder

KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN

Kepada

Yth. Responden

Di-

Tempat

Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan, maka saya :

Nama : Musdalifah

Nim : P00320014080

Sebagai Mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari Jurusan

Keperawatan bermaksud akan melaksanakan penelitian dengan judul “ Identifikasi

Pengetahuan Siswa tentang Pelayanan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di SMP

Kartika XX-6 Kendari.”

Sehubungan dengan hal itu, saya mohon anda meluangkan waktu untuk menjadi

responden. Namun, apabila anda setuju, anda di persilahkan untuk menandatangani

surat persetujuan responden ini. Atas partisipasi dan kebijakan responden saya ucapkan

terima kasih.

Hormat saya,

Musdalifah

Page 69: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/311/1/KTI MUSDALIFAH.pdfdari 2 orang guru yang merupakan tim ketua UKS, ... data di peroleh dari data sekunder

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama :

Umur :

Alamat :

Menyatakan tidak keberatan untuk menjadi sampel dalam penelitian : “Identifikasi

Pengetahuan Siswa tentang Pelayanan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di SMP

Kartika XX-6 Kendari”

Demikian pernyataan saya yang di buat dengan sebenarnya.

Kendari 2017

Menyetujui

Responden

Page 70: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/311/1/KTI MUSDALIFAH.pdfdari 2 orang guru yang merupakan tim ketua UKS, ... data di peroleh dari data sekunder

KUISIONER PENELITIAN

IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG PELAYANAN

USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DI

SMP KARTIKA XX-6 KENDARI

I. Identitas Responden

Nama (inisial) :

Kelas :

Jenis kelamin :

Umur : ...........Tahun

Alamat :

II. Petunjuk Pengisian Kuisioner

1. Bacalah baik-baik setiap pertanyaan dengan alternatif jawaban yang

tersedia.

2. Jawablah pertanyaan sesuai dengan jawaban yang anda anggap benar

dengan memberi tanda silang (X) pada salah satu a, b, dan c di depanm

jawaban yang tepat.

A. Identifikasi Pengetahuan Siswa tentang pendidikan kesehatan di

sekolah

1. Pendidikan kesehatan di sekolah yaitu...

a. Upaya memberikan bimbingan kepada peserta didik untuk

meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan dalam

melaksanakan prilaku hidup bersih dan sehat.

Page 71: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/311/1/KTI MUSDALIFAH.pdfdari 2 orang guru yang merupakan tim ketua UKS, ... data di peroleh dari data sekunder

b. Pemberian pelayanan kesehatan serta pengobatan kepada peserta

didik

c. Pemeriksaan kesehatan pada peserta didik yang di lakukan di

sekolah-sekolah

2. Kegiatan pendidikan kesehatan di sekolah ada dua, yaitu...

a. Kegiatan tanya jawab dan ekstrakurikuler

b. Kegiatan perlombaan dan intrakurikuler

c. Kegiatan intrakurikuler dan kegiatan ekstrakurikuler

3. Salah satu materi pendidikan kesehatan di sekolah, yaitu...

a. Cara menulis yang baik dan benar

b. Kebersihan dan kesehatan diri sendiri

c. Bersikap yang baik saat di sekolah

4. Kegiatan yang berhubungan dengan pendidikan kesehatan di sekolah,

yaitu...

a. Perlombaan kebersihan kelas

b. Perlombaan karya tulis ilmiah

c. Perlombaan cerdas cermat

5. Kepanjangan dari p3k, yaitu...

a. Pelajaran pertolongan pertama kecalakaan

b. Pertolongan pertama pada kecelakaan

c. Pemberian pertolongan pada kecelakaan

Page 72: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/311/1/KTI MUSDALIFAH.pdfdari 2 orang guru yang merupakan tim ketua UKS, ... data di peroleh dari data sekunder

B. Identifikasi pengetahuan siswa tentang pelayanan kesehatan sekolah

1. Pelayanan kesehatan sekolah adalah...

a. Pendidikan tentang kebiasaan hidup sehat kepada peserta didik

b. Layanan yang di berikan untuk siswa agar dapat menghargai,

melindungi, dan meningkatkan kesehatan

c. Pemberitahuan kepada murid tentang lingkungan yang baik untuk

kesehatan

2. Pelayanan yang di tawarkan oleh sekolah adalah...

a. pemeriksaan kesehatan (skrening dan tes)

b. lomba kebersihan lingkungan

c. kantin jujur

3. salah satu pelaksanaan pelayanan kesehatan meliputi kegiatan-

kegiatan antara lain...

a. kegiatan ekstrakurikuler

b. kegiatan intrakurikuler

c. kegiatan pencegahan (preventive)

4. contoh kegiatan pencegahan di sekolah yaitu...

a. pemeriksaan fisik

b. melaksanakan kegiatan p3k

c. penyuluhan kesehatan dan pemantauan status gizi

5. kegiatan penyembuhan dan pemulihan di sebut...

a. kuratif dan rehabilitas

Page 73: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/311/1/KTI MUSDALIFAH.pdfdari 2 orang guru yang merupakan tim ketua UKS, ... data di peroleh dari data sekunder

b. promotife

c. preventif

C. Identifikasi Pengetahuan siswa tentang pembinaan kehidupan

sekolah

1. Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah yaitu..

a. Kegiatan pendidikan kesehatan di sekolah

b. Kegiatan menjaga lingkungan tetap bersih dan sehat

c. Kegiatan penyuluhan kesehatan di sekolah

2. Tujuan dari lingkungan sehat adalah...

a. Menciptakan lingkungan yang sehat sebagai upaya peningkatan

kesehatan sekolah

b. Menciptakan lingkungan yang dapat menyebabkan penyakit

c. Menciptakan lingkungan yang dapat mengaggu kesehatan siswa

3. Salah satu contoh pembinaan lingkungan kehidupan sekolah adalah

a. Pendidikan tentang kesehatan mulut

b. Pendidikan tentang kebersihan pakaian

c. Pembinaan kebersihan halaman dan kebun sekolah

4. Kepanjangan dari 6 K, yaitu...

a. Keamanan, keindahan, kebersihan, kekeluargaan, ketertiban,

kerindangan

b. Skerapihan, kebersihan, keamanan, kesehatan, kekeluargaan dan

ketertiban

Page 74: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/311/1/KTI MUSDALIFAH.pdfdari 2 orang guru yang merupakan tim ketua UKS, ... data di peroleh dari data sekunder

c. Kecelakaan, kesehatan, ketertiban, keamanan, kebersihan dan

kerapihan

5. Lingkungan sekolah di tinjau dari dua aspek, yaitu...

a. Aspek siswa dan aspek lingkungan

b. Aspek guru dan aspek siswa

c. Aspek fisik dan aspek mental

Page 75: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/311/1/KTI MUSDALIFAH.pdfdari 2 orang guru yang merupakan tim ketua UKS, ... data di peroleh dari data sekunder

LEMBAR JAWABAN KUISIONER PENELITIAN

A. Identifikasi tentang Pendidikan Kesehatan di Sekolah

1. a

2. c

3. b

4. a

5. b

B. Identifikasi tentang Pelayanan Usaha Kesehatan Sekolah

1. b

2. a

3. c

4. c

5. a

C. Identifikasi tentang Pembinaan Lingkungan Kehidupan Sekolah

1. b

2. a

3. c

4. a

5. c

Page 76: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/311/1/KTI MUSDALIFAH.pdfdari 2 orang guru yang merupakan tim ketua UKS, ... data di peroleh dari data sekunder
Page 77: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/311/1/KTI MUSDALIFAH.pdfdari 2 orang guru yang merupakan tim ketua UKS, ... data di peroleh dari data sekunder
Page 78: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/311/1/KTI MUSDALIFAH.pdfdari 2 orang guru yang merupakan tim ketua UKS, ... data di peroleh dari data sekunder
Page 79: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/311/1/KTI MUSDALIFAH.pdfdari 2 orang guru yang merupakan tim ketua UKS, ... data di peroleh dari data sekunder
Page 80: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/311/1/KTI MUSDALIFAH.pdfdari 2 orang guru yang merupakan tim ketua UKS, ... data di peroleh dari data sekunder
Page 81: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/311/1/KTI MUSDALIFAH.pdfdari 2 orang guru yang merupakan tim ketua UKS, ... data di peroleh dari data sekunder
Page 82: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/311/1/KTI MUSDALIFAH.pdfdari 2 orang guru yang merupakan tim ketua UKS, ... data di peroleh dari data sekunder
Page 83: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/311/1/KTI MUSDALIFAH.pdfdari 2 orang guru yang merupakan tim ketua UKS, ... data di peroleh dari data sekunder
Page 84: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/311/1/KTI MUSDALIFAH.pdfdari 2 orang guru yang merupakan tim ketua UKS, ... data di peroleh dari data sekunder
Page 85: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/311/1/KTI MUSDALIFAH.pdfdari 2 orang guru yang merupakan tim ketua UKS, ... data di peroleh dari data sekunder
Page 86: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/311/1/KTI MUSDALIFAH.pdfdari 2 orang guru yang merupakan tim ketua UKS, ... data di peroleh dari data sekunder
Page 87: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/311/1/KTI MUSDALIFAH.pdfdari 2 orang guru yang merupakan tim ketua UKS, ... data di peroleh dari data sekunder
Page 88: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/311/1/KTI MUSDALIFAH.pdfdari 2 orang guru yang merupakan tim ketua UKS, ... data di peroleh dari data sekunder
Page 89: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/311/1/KTI MUSDALIFAH.pdfdari 2 orang guru yang merupakan tim ketua UKS, ... data di peroleh dari data sekunder
Page 90: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/311/1/KTI MUSDALIFAH.pdfdari 2 orang guru yang merupakan tim ketua UKS, ... data di peroleh dari data sekunder

DOKUMENTASI PENELITIAN

Gambar 1. Pembagian lembar kuisioner

Gambar 2. Menjelaskan cara pengisian kuisioner

Page 91: IDENTIFIKASI PENGETAHUAN SISWA TENTANG …repository.poltekkes-kdi.ac.id/311/1/KTI MUSDALIFAH.pdfdari 2 orang guru yang merupakan tim ketua UKS, ... data di peroleh dari data sekunder

Gambar 3. Pengisian lembar kuisioner oleh siswa