IDENTIFIKASI-MESIN-1

25
TUGAS IDENTIFIKASI MESIN FRAIS DO ALL DI BENGKEL PEMESINAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS SEBELAS MARET Disusun Oleh : 1. Adzin Kondo Nurbuwat K2512009 2. Dewi Rima Ratri Siwi K2512027 3. Hafiidhiya Janata A. K2512038 4. Redi Ernowo Putro K2512056 5. Yahya Dwi Putra K2512072 Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknik Pemeliharaan Mekanik Industri dengan dosen pengampu : Danar Susilo Wijayanto,, ST., M.Eng. Semester VI. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

description

mtn

Transcript of IDENTIFIKASI-MESIN-1

TUGASIDENTIFIKASI MESIN FRAIS DO ALL DI BENGKEL PEMESINAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Disusun Oleh :1. Adzin Kondo NurbuwatK25120092. Dewi Rima Ratri SiwiK25120273. Hafiidhiya Janata A.K25120384. Redi Ernowo PutroK25120565. Yahya Dwi PutraK2512072

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknik Pemeliharaan Mekanik Industri dengan dosen pengampu : Danar Susilo Wijayanto,, ST., M.Eng. Semester VI.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESINJURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK DAN KEJURUANFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS SEBELAS MARETSURAKARTA2015IDENTIFIKASI MESIN FRAIS DO ALL DI BENGKEL PEMESINAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

A. Pengertian Mesin FraisMesin frais atau mesin milling adalah mesin yang paling mampu melakukan banyak tugas bila dibandingkan dengan mesin perkakas yang lain. Hal ini disebabkan karena selain mampu memesin permukaan datar maupun berlekuk dengan penyelesaian dan ketelitian istimewa, juga berguna untuk menghaluskan atau meratakan benda kerja sesuai dengan dimensi yang dikehendaki. Mesin milling dapat menghasilkan permukaan bidang rata yang cukup halus, tetapi proses ini membutuhkan pelumas berupa oli yang berguna untuk pendingin mata milling agar tidak cepat aus. Proses milling adalah proses yang menghasilkan chips (beram). Milling menghasilkan permukaan yang datar atau berbentuk profil pada ukuran yang ditentukan dan kehalusan atau kualitas permukaan yang ditentukan. Proses kerja pada pengerjaan dengan mesin milling dimulai dengan mencekam benda kerja, kemudian dilanjutkan dengan pemotongan dengan alat potong yang disebut cutter, dan akhirnya benda kerja akan berubah ukuran maupun bentuknya.

Gambar Mesin Frais Do AllB. Pengertian Maintenance Pemeliharaan merupakan fungsi yang penting dalam suatu pabrik, sebagai suatu usaha menggunakan fasilitas atau peralatan prosuksi agar kontinuitas produksi dapat terjamin dan menciptakan suatu keadaan operasi produksi yang memuaskan sesuai dengan rencana. Menurut Soemarno (2009) pemeliharaan mesin merupakan hal yang sering dipermasalahkan antara bagian pemeliharaan dan bagian produksi karena bagian pemeliharaan dianggap yang memboroskan biaya, sedang bagian produksi merasa yang merusakkan tetapi juga yang membuat uang. Pemeliharaan adalah suatu kobinasi dari berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang dalam, atau memperbaikinya sampai, suatu kondisi yang bisa diterima. Menurut Margono (2006) pemeliharaan merupakan suatu penggabungan setiap tindakan atau kegiatan yang dilaksanakan untuk mempertahankan, atau memulihkan suatu alat, mesin, bangunan pada kondisi yang dapat diterima. Selain itu menurut Boy Isma Putra (2010) perawatan adalah kegiatan untuk memelihara atau menjaga fasilitas, mesin dan peralatan pabrik, mengadakan perbaikan, penyesuaian atau penggantian yang diperlukan agar terdapat suatu keadaan operasi produksi yang memuaskan sesuai dengan apa yang diharapkan. Dari pengertian diatas, maka pemeliharaan adalah tindakan merawat mesin atau peralatan pabrik dengan tujuan memperpanjang umur masa pakai dan mengurangi kerusakan mesin. Kegiatan pemeliharaan dibagi ke dalam dua bentuk, yaitu pemeliharaan terencana (planned maintenance) dan pemeliharaan tak terencana (unplanned maintenance).1. Pemeliharaan Terencana a. Pemeliharaan pencegahan (preventive maintenance)Apri Heri dalam karya tulisnya (2008) mengatakan bahwa preventive maintenance adalah kegiatan pemeliharaan dan perawatan dilakukan untuk mencegah timbulnya kerusakan kerusakan yang tidak terduga dan menentukan kondisi atau keadaan yang menyebabkan fasilitas produksi mengalami kerusakan pada waktu digunakan dalam proses produksi. Menurut Muhammad Zaky dalam jurnalnya (2009) pemeliharaan pencegahan merupakan suatu kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan secara terencana dan periodik dalam bentuk penjadwalan (time schedule), tujuannya untuk mengurangi kemungkinan kerusakan, gangguan dan menjaga fasilitas dalam kondisi standar. Kegiatan pencegahan ada yang harus dilakukan harian seperti mencatat suhu mesin mesin yang berputar, kegiatan mingguan seperti pemantauan tereminasi sambungan kabel pada peralatan listrik, kegiatan bulanan seperti mengganti minyak trafo atau mesin mesin yang berputar serta kegiatan pencegahan tahunan seperti melakukan pengecatan pada peralatan yang ada. Pemeliharaan preventive dibedakan menjadi 2 antara lain :1) Routine maintenance Routine maintenance adalah kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan secara rutin misalnya setiap hari, setiap bulan, dan sebagainya. Sebagai contoh dari kegiatan ini adalah pembersihan fasilitas atau peralatan, pelumasan atau pengecekan oli, serta pengecekan bahanbakar dan mungkin termasuk pemenasan dari mesin mesin selama beberapa menit sebelum dipakai untuk produksi.2) Periodic maintenancePeriodic maintenance adalah kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan secara periodic atau dalam jangka waktu tertentu, misal setiap satu minggu sekali. Periodic maintenance dapat juga dilakukan dengan memakai lamanya jam kerja mesin atau fasilitas produksi sebagai jadwal kegiatan, misalnya setiap seratus jam pemakaian mesin sekali.Manfaat yang diperoleh dengan dilakukannya preventive maintenance yaitu :1) Memperkecil overhoul (turun mesin).2) Mengurangi kemungkinan reparasi berskala besar.3) Mengurangi biaya kerusakan atau penggantian mesin.4) Memperkecil kemungkinan produk produk yang rusak.5) Meminimalkan persedian suku cadang.6) Memperkecil munculnya gaji tambahan yang diakibatkan adanya kerusakan.7) Menurunkan biaya satuan dari produk pabrik.b. Pemeliharaan korektif (coreective maintenance) Perawatan korektif dapat juga didefinisikan sebagai perbaikan yang dilakukan karena adanya kerusakan yang dapat terjadi akibat tidak dilakukanya perawatan preventif maupun telah dilakukan perawatan preventif tapi sampai pada suatu waktu tertentu fasilitas dan peralatan tersebut tetap rusak. Jadi dalam hal ini, kegiatan perawatan sifatnya hanya menunggu sampai terjadi kerusakan, baru kemudian diperbaiki atau dibetulkan. Menurut Aan Ardian (2008), perawatan korektif adalah tindakan perawatan yang dilakukan untuk mengatasi kerusakan-kerusakan atau kemacetan yang terjadi berulang kali. Prosedur ini diterapkan pada peralatan atau mesin yang sewaktu-waktu dapat rusak. Dalam kaitan ini perlu dipelajari penyebab - penyebabnya, perbaikan apa yang dapat dilakukan, dan bagaimanakah tindakan selanjutnya untuk mencegah agar kerusakan tidak terulang lagi. Kegiatan ini dimaksudkan agar fasilitas atau peralatan tersebut dapat digunakan kembali dalam operasi, sehingga proses produksi dapat berjalan lancar kembali.c. Perawatan PrediktifPerawatan prediktif ini dilakukan untuk mengetahui terjadinya perubahan atau kelainan dalam kondisi fisik maupun fungsi dari sistem peralatan. Biasanya perawatan prediktif dilakukan dengan bantuan panca indra atau alat-alat monitor yang canggih.

2. Pemeliharaan Tak TerencanaPemeliharaan tak terencana adalah pemeliharaan darurat, yang didefenisikan sebagai pemeliharaan dimana perlu segera dilaksanakan tindakan untuk mencegah akibat yang serius, misalnya hilangnya produksi, kerusakan besar pada peralatan, atau untuk keselamatan kerja. Pada umumya sistem pemeliharaan merupakan metode tak terencana, dimana peralatan yang digunakan dibiarkan atau tanpa disengaja rusak hingga akhirnya, peralatan tersebut akan digunakan kembali maka diperlukannya perbaikan atau pemeliharaan.Sebuah mesin dalam menjaga performa kinerjanya juga membutuhkan perawatan yang intensif pada setiap komponen mesinnya. Hal ini juga diperlukan untuk mesin frais, adapun beberapa langkah yang diperlukan dalam pemeliharaannya dalam kurun waktu tertentu adalah sebagai berikut :1. Perawatan Harian atau Setelah Pemakaiana. Membersihkan mesin dari sisa chip-chip sisa pemakaian.b. Memastikan bahwa mesin telah mati dan dikembalikan pada settingan awalnya.c. Membersihkan lantai mesin agar tidak adanya sampah ataupun barang-barang yang dapat merusak mesin.d. Memeriksa pelumas mesin apakah telah habis atau belum, sehigga dapat memperpanjang umur mesin.2. Perawatan setiap enam bulan:a. Membersihkan bagian bawah motor dan tiup saluran udaranya. Mengecek kekencangan baut pengikat bagian bawah.b. Membersihkan kotak terminal dan mengecek terminal penghubungc. Mengecek tahanan isolasi dan kontinuitas lilitan.d. Mengecek sambungan keamanan penghubung ke tanah.e. Melumasi bantalan motor dengan pelumas yang sesuai.f. Bila motor sudah dipasang dengan bantalannya, mengalirkan oli dari bantalan. Memeriksa gerakan.g. Membersihkan bantalan dengan dibilas oli dan isi kembali hingga batasnya. h. Mengecek gerakan spindle.

3. Perawatan TahunanPerawatan tahunan yang dapat dilakukan untuk menjaga kinerja mesin frais agar tetap baik adalah :a. Membersihkan bagian bawah motor dan meniup salurannya.b. Melepaskan hubungan motor utama dengan kabelnya. Kabel-kabel dilindungi agar tidak rusak.c. Melepaskan motor dari unit yang digerakkan dan membawa ke bengkel untuk pemeriksaan. Semua bagian harus dilindungi, diberi tanda dan simpan di tempat aman.d. Menarik kopling atau puli dari porosnya dan mengcek alur pasak serta poros dari goresan. Mengecek kopling dan keausannya.e. Mengecek keausan bantalannya, ukur clearance olinya. Cek lubang pelumasan dan saluran oli, apakah tersumbat.f. Mengeluarkan motor dari tutupnya.g. Mengecek bantalan gelindingnya dang anti kalau diperlukan.h. Mengeluarkan motor dan cek apakah batang rotor dan ringnya mengalami retak-retak.i. Mengecek lapisan rotor dan perhatikan tanda-tanda gesekan antara stator dan rotor.j. Membersihkan lilitan stator dengan meniupkan udara kering dari kompresor dan bersihkan lilitan stator dari oli dan kotoran, gunakan fluida yang bersih. Hindarkan lilitan stator dari pengaruh-pengaruh yang menghanguskan isolasi dan balutan-balutan yang merusak.k. Mengecek lapisan stator, apakah bebas dari kebakaran dan dudukan stator sudah bersih.l. Pemasangan motor dan pengepasan kopling perlu dicek.m. Menempatkan motor pada dudukannya dan luruskan kopling terhadap unit yang digerakkan dan catat hasilnya.n. Mengecek celah udara pada semua posisi dan catat sketsanya.o. Melepas hubungan semua kabel, test motor dan kabel untuk tahanan isolasi serta kontinuitasnya.p. Mengecek kebersihan kotak terminal, periksa kondisi semua gasket dan jika perlu perbaiki dengan pengering silika gel.q. Mengecek bantalan motor yang diisi dengan oli yang ditentukan. Cek motor dalam keadaan bebas, putarkan dengan tangan.r. Melakukan tindakan keamanan, menjalankan motor tanpa kopling untuk mengecek putarannya dan dengarkan suara bantalannya. Jika kondisinya sudah baik, hubungkan kopling motor dengan unit yang digerakkan.

C. Hasil Identifikasi MesinHasil indentifikasi yang dilakukan di Bengkel Pemesinan Pendidikan Tenkik Mesin Universitas Sebelas Maret, mesin frais Do All tidak dapat hidup. Mesin frais Do All sebenarnya adalah mesin frais tipe vertikal, tetapi dalam bengkel ini dimodifikasi menjadi mesin frais horizontal. Sehingga dalam melakukan kegiatan identifikasi hanya dilakukan dengan cara visual tanpa menyalakan mesin. Hasil identifikasi tersbut antara lain :1. Tuas Pengatur Gerakan Bed (Gerak Horizontal)Pada tuas ini terdapat skala sebagai pengatur berapa mm gerakan benda bergerak (horisontal) sehingga agar gerakan tuas sesuai fungsi dan ukuran yang tepat maka perlu di kalibrasi.

Gambar 1 Skala Tuas

2. Vanble SipndlePemeriksaan vanble spindle dilakukan dengan cara visual atau penglihatan apakah masih dalam keadaan bagus dan kekencanganya masih baik atau tidak. Dalam Mesin Frais Do All ini vanble spindle masih dalam keadaan baik.

Gambar Vanble Spindle

3. Screw Axis x, y dan zMesin frais memiliki gerakan 3 arah sumbu, yaitu sumbu x, sumbu y, dan sumbu z. Oleh karena itu, pemeliharaan bagian bed harus diberikan pelumasan yang cukup. Pengecekan pada axis x, y dan z dilakukan dengan cara pendengaran apakah suara dari screw halus atau kasar dan merasakan gerakan axis terasa berat atau tidak. Biasanya pengecekan juga dilakukan dengan menggunakan bantuan alat dial apakah ketelitian screw masih normal atau tidak.Dalam mesin frais Do All gerakan axis x, y, dan z terasa berat dan kasar. Selain itu, axis x y dan z juga kurang pelumas bahkan pada axis x tidak terdapat pelumas.

Gambar Axis X

Gambar Screw Axis Z

Gambar Axis Y

4. Kelistrikan Kelistrikan dalam sebuah mesin harus aman supaya tidak terjadi kecelakaan kerja bagi operator. Umumnya kabel dalam sebuah panel kelistrikan harus dalam keadaan rapi dan kabel dipastikan tidak terkelupas dan panel harus tertutup, agar operator tidak tersengat aliran listrik.Pada Mesin frais Do All panel dalam keadaan terbuka dan kelistrikan pada mesin frais juga berbahaya bagi operator.

Gambar Panel dan Kelistrikan Mesin

5. ToolpostPengecekan toolpost dilakukan secara visual dan pendengaran. Apabila suara halus dan spindle tidak goyang, maka dalam keadaan baik. Dalam mesin frais Do All, mesin tidak dapat dihidupkan, sehinggan tidak dapat menhetahui keadaanya. Menurut operator yang pernah menggunakan, spindle pahat ini apabila digunakan (hidup) spindle bergoyang, hal ini menandakan adanya keausan atau longgarnya bearing. Untuk menyangga atau meredam gerakan spindle pahat ini digunakan kayu sebagai penyangganya. Hal ini sangat tidak dianjurkan karena apabila kayu tidak kuat menahan getaran, maka kayu tersebut akan terlempar atau terlepas sehingga akan mengenai operator. Kayu

Gambar Rumah Pahat dan Kayu

6. Lubrikasi atau PelumasanSebuah mesin memiliki level oil untuk pelumasan gear box dan komponen mesin lainya dengan level 50% - 100%. Pengecekan yang dilakukan dengan cara visual yaitu melihat level oil pada indikator tempat oli. Pelumasan juga bisa dilakukan dengan cara manual yaitu dengan cara melumasi sendiri pada bagian yang akan dilumasi.Pada mesin frais Do All level oil pada indikator menunjukan angka nol, sehingga gear box dan komponen lain tidak terlumasi dengan baik. Pada gear kepala pembagi juga tidak dilumasi, sehinggan gear tidak berfungsi dengan baik.

Gambar Level Oil

Gambar Gear Kepala Pembagi

7. Kepala PembagiPada identifikasi kepala pembagi, ditemukan kepala pembagi yang kondisinya sudah tidak baik. Posisi kepala pembagi terkadang kocak atau tidak pas saat digunakan, sehingga memungkinkan terjadi gap atau spelleng pada kepala pembagai. Hal tersebut dapat berakibat fatal jika mesin frais digunakan untuk membuat roda gigi, hasil yang diperoleh besar gigi pada roda gigi tidak akan sama. Sehingga apabila dalam melakukan proses pemakanan, harus menghitung secara manual.

Gambar Kepala Pembagi

8. KneeMerupakan bagian mesin untuk menopang atau menahan meja mesin. Pada bagian ini terdapat transmisi gerakan pemakanan ( feeding ). Bagian ini merupakan pembawa pahat.

Gambar Knee

D. Saran Untuk Perwatan Mesin Berdasarkan hasil identifikasi mesin yang diperoleh, berikut dapat kami sampaikan beberapa saran untuk kegiatan perawatan mesin yang dapat dilakukan untuk menjaga kondisi mesin frais tersebut :1. Tuas Pengatur Gerakan Bed (Gerak Horizontal)Untuk perawatan pada tuas pengatur gerakan, dapat dilakukan kegiatan kalibrasi sesering mungkin, atau ketika mesin akan digunakan sebaiknya dilakukan kalibrasi terlebih dahulu. Hal tersebut bertujuan untuk menjaga ukuran pada tuas pengatur tersebut tetap pada kondisi yang diinginkan. 2. Kegiatan lubrikasi atau pelumasanKomponen seperti roda gigi, ring, bantalan dan elemen-elemen mesin yang lain yang permukaannya bergesekan harus diberi pelumasan secara benar dan teratur agar dapat bekerja dengan baik dan tahan lama. Dalam pemberian pelumas perlu diperhatikan jenis pelumasnya, jumlah pelumas, bagian yang diberi pelumas dan waktu pemberian pelumasnya. Untuk menunjang sistem pelumasan yang baik perlu disiapkan jadwal pelumasan yang harus diikuti dengan tepat dan benar.Kegiatan pelumasan elemen-elemen mesin sangat tergantung dari perencanaan dan distribusi pelumasan dan speseifikasi mesin, jenis pelumas yang cocok untuk melumasi elemen mesin menjadi sangat penting bagi ketahanan dari elemen mesin itu sendiri.a. Jenis bahan pelumas1) Pelumas mineral.2) Pelumas sintesis.b. Kegunaan pelumas1) Mencegah atau mengurangi keausan2) Mengendalikan kotoran3) Menetralisir asam-asarn basil pembakaran bahan bakar dan hasil oksidasi pelumas4) Mendinginkan dan memindahkan panas keluar dari mesin,5) Mencegah terbentunya busa dalam proses sirkulasi pelumas

c. Sifat-sifat pelumas1) Viskositas2) Pour Point3) Stabilitas terhadap oksidasi4) Total Base Number5) Total Acid Number6) Sifat anti karat7) Demulsibility8) Flash PointdanFire Point9) Copper Strip Corrosion10) Densitasd. Pelumas mesin industri1) Pelumas roda gigi2) Pelumas hidurolik3) Pelumas bantalan

3. Jadwal Perawatan MesinFaktor-faktor yang. harus diperhatikan dalam mempertimbangkan jadwal perawatan mesin adalah sebagai berikut:a. Tingkat kerumitan perawatanb. Jadwal perkiraan waktu produksic. Tingkat perawatan yang harus dilaksanakand. Kartu riwavat mesine. Kernampuan personil pelkasna peawatan mesinUntuk menunjang kegiatan perawatan sebaiknya disediakan jadwal perawatan mesin yang dilakukan secara berkala. Hal lain yang dapat menunjang kegiatan tersebut adalah dengan adanya kartu mesin, dan kartu hasil perawatan mesin. Kartu mesin berfungsi untuk mencatat jika ditemukan bagian yang rusak, maka dapat dicatat dikartu tersebut kemudian dapat dilakukan perbaikan. Sedangkan kertu perawatan mesin berfungsi untuk mencatat hasil kegiatan preventive maintenance yang dilakukan.

4. Penyetelan dan Perawatan MesinPenyetelan mesin dilakukan sebelum mesin dipasang pada tempatnya atau sebelum digunakan tetapi pada mesin frais Do All mesin tidak dapat hidup. Sedangkan perawatan dilakukan selama mesin berada di bengkel dan digunakan. Perawatan mesin sebaiknya dilakukan sesering mungkin, tidak menunggu mesin tersebut rusak baru melakukan perbaikan.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Teknik Perawatan Mesin Milling http://s3.amazonaws.com/ppt-download/teknikperawatanmesinmilling-140131005640-phpapp01.ppt?res ponse-content-disposition=attachment&Signature=rIBZ6AC1mNTfo6xO %2FKdxQwacSGQ%3D&Expires=1433732717&AWSAccessKeyId=AKIAIA7QTBOH2LDUZRTQ diakses pada tanggal 5 Mei 2015 pukul 11.15 WIB.

Ardian, Aan. 2008. Perawatan dan Perbaikan Mesin. Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Yogyakarta. http://staff.uny.ac.id/sites/default/ files/pendidikan/aan-ardian-mpd/2c-handout-perawatan-dan-perbaikan-mesin.pdf diunduh pada tanggal 28 Mei 2015 pukul 11.01 WIB.

Iswanto, Apri Heri. 2008. Manajemen Pemeliharaan Mesin Mesin Produksi. Fakultas Pertanian : Unversitas Sumatra Utara.

Margono. 2006. Managemen Pemeliharaan dan Perawatan Mesin. Teknik Mesin : Universitas Diponegoro, Vol. 4. No. 1, Juni 2006.

Muhtadi, Muhammad Zaky Zaim. 2009. Manajemen Pemeliharaan Untuk Optimalisasi Laba Perusahaan. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia Vol. VIII No 1 tahun 2009 Hal 34 43.

Putra, Boy Isma. 2010. Evaluasi Manajemen Perawatan Dengan Metode Reliability Centered Maintenance II (RCM II) Pada Mesin Danner 1.3 Di PT. X. Sidoarjo : Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Sidoarjo http://journal.umsida.ac.id/files/Industri_BIM%20Rev.pdf diunduh pada tanggal 28 Mei 2015 pukul 14.00 WIB.

Soemarno. 2009. Pemeliharaan. http://soemarno.org/2009/01/22/pemeliharaan/# more-187 diakses pada tanggal 28 Mei 2015 pukul 13.11 WIB.

Identifikasi Mesin Frais Do All | 16