IDENTIFIKASI KRUSTASEA EKONOMIS HASIL TANGKAPAN …repository.utu.ac.id/500/1/BAB I_V.pdf ·...

28
IDENTIFIKASI KRUSTASEA EKONOMIS HASIL TANGKAPAN NELAYAN DI KABUPATEN NAGAN RAYA SKRIPSI NUR AZIZAH 08C10432002 PROGRAM STUDI PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS TEUKU UMAR MEULABOH 2013

Transcript of IDENTIFIKASI KRUSTASEA EKONOMIS HASIL TANGKAPAN …repository.utu.ac.id/500/1/BAB I_V.pdf ·...

Page 1: IDENTIFIKASI KRUSTASEA EKONOMIS HASIL TANGKAPAN …repository.utu.ac.id/500/1/BAB I_V.pdf · IDENTIFIKASI KRUSTASEA EKONOMIS HASIL TANGKAPAN NELAYAN DI KABUPATEN NAGAN RAYA SKRIPSI

IDENTIFIKASI KRUSTASEA EKONOMIS

HASIL TANGKAPAN NELAYAN DI KABUPATEN NAGAN RAYA

SKRIPSI

NUR AZIZAH

08C10432002

PROGRAM STUDI PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS TEUKU UMAR MEULABOH

2013

Page 2: IDENTIFIKASI KRUSTASEA EKONOMIS HASIL TANGKAPAN …repository.utu.ac.id/500/1/BAB I_V.pdf · IDENTIFIKASI KRUSTASEA EKONOMIS HASIL TANGKAPAN NELAYAN DI KABUPATEN NAGAN RAYA SKRIPSI

1) Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Teuku Umar

2) Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Teuku Umar

ABSTRAK

IDENTIFIKASI KRUSTASEA EKONOMIS HASIL TANGKAPAN

NELAYAN DI KABUPATEN NAGAN RAYA

Nur Azizah1) Yuli Erina2) Muhammad Arrafi2)

Penelitian identifikasi Krustasea ekonomis hasil tangkapan nelayan telah

dilakukan di Kabupaten Nagan Raya, pada bulan September sampai Oktober

2012. Berdasarkan hasil tangkapan nelayan jenis-jenis krustasea di sangat banyak

ditemui di perairan Kabupaten Nagan Raya, tetapi hanya sebagian kecil saja yang

diketahui oleh masyarakat yaitu jenis Udang Kelong, Udang Rebon, Udang

Minyak dan Kepiting laut yang banyak diminati oleh masyarakat untuk

dikonsumsi. Hal ini disebabkan sedikit informasi tentang krustasea hasil

tangkapan nelayan di daerah Kabupaten Nagan Raya. Maka perlu dilakukan

penelitian ini guna untuk mengetahui jenis-jenis krustasea dan persentase jumlah

jenis krustasea hasil tangkapan nelayan di PPI Kuala Tuha dan TPI Kuala Tadu.

Metode penelitian ini bersifat deskriptif analisis, dengan jumlah sampel semua

jenis dari krustasea ekonomis hasil tangkapan nelayan. Jenis krustasea hasil

tangkapan nelayan di Kabupaten Nagan Raya selama peneliti melakukan

penelitian di PPI Kuala Tuha dan TPI Kuala Tadu berjumlah 9 jenis spesies dari

5 genera yang terdiri dari 3 Famili. Jenis krustasea ekonomis yang paling banyak

ditemui di Kabupaten Nagan Raya adalah dari famili Penaedae (77,78 %) dan

yang paling sedikit adalah dari famili Portunidae dan famili Sergestidae masing-

masing berjumlah (11,11 %). Para nelayan pesisir Kuala Tuha dan Kuala Tadu

untuk menangkap jenis krustasea menggunakan alat tangkap pukat Mini Trawl

dengan kedalaman 3 sampai 4 meter dengan jarak ± 1 mil dari pinggir pantai.

Kata Kunci : Identifikasi, Krustasea, Tangkapan, PPI Kuala Tuha, TPI Kuala

Tadu, Kabupaten Nagan Raya

Page 3: IDENTIFIKASI KRUSTASEA EKONOMIS HASIL TANGKAPAN …repository.utu.ac.id/500/1/BAB I_V.pdf · IDENTIFIKASI KRUSTASEA EKONOMIS HASIL TANGKAPAN NELAYAN DI KABUPATEN NAGAN RAYA SKRIPSI

1) Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Teuku Umar

2) Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Teuku Umar

ABSTRACT

IDENTIFICATION OF ECONOMIES THE CRUSTACEAN BY CATCHES

FISHERMAN IN NAGAN RAYA DISTRICT

Nur Azizah1) Yuli Erina2) Muhammad Arrafi2)

Crustacean identification economies research catches fisherman have been conducted in Nagan Raya district, at September until October 2012. Base on was

kinds catches the type of crustaceans into waters very much to found in Nagan Raya district, but only as small portion is known by people o f the type of Kelong shrimp, Rebon shrimp, crab and shrimp marine oil very much in demand by the

public for consumption. This is due a bit of information about the crustasean catches was fisherman in Nagan Raya district. The research should be conducted

in the order to determine of kind the type of crustaceans and crustacean species persentage of the catched fisherman in Kuala Tuha PPI and Kuala Tadu TPI. Research was descriptive analysis method for samples of all kind the types of

ecomical crustaceans smalles catches. The type of crustacean catch fishermen in Nagan Raya district for research conducted reseach in Kuala Tuha PPI and Kuala

Tadu TPI totaling 9 species of 5 general consisting of 3 family. The most of type economies was found in the Nagan Raya district is family Penaedae (77,78%) and the least was in the family to Portunidae and Sergestidae family amounted of

(11,11%). The fisher coastat Kuala Tuha and Kuala Tadu crustaceans the kind to capture by using Mini Trawl gear with a deapth of 3 to 4 feet with a distance of ±

1 mile from the beach.

Keywords : Identification, Crustaceans, Catch, Kuala Tuha PPI, Kuala Tadu TPI,

Nagan Raya District

Page 4: IDENTIFIKASI KRUSTASEA EKONOMIS HASIL TANGKAPAN …repository.utu.ac.id/500/1/BAB I_V.pdf · IDENTIFIKASI KRUSTASEA EKONOMIS HASIL TANGKAPAN NELAYAN DI KABUPATEN NAGAN RAYA SKRIPSI

1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perikanan merupakan semua kegiatan yang berhubungan dengan

pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya ikan dan lingkungannya. Perikanan

juga bias diartikan sebagai salah satu usaha manusia untuk memanfaatkan

sumberdaya hayati perairan (aquatik resourees) yang meliputi benda-benda hidup

baik itu berupa jenis ikan, udang-udangan, kerang-kerangan, mutiara, rumput laut

dan oranisme air lainnya yang berada di perairan laut salah satu usaha manusia

untuk memanfaatkan potensi sumber daya hayati perairan tersebut adalah melalui

usaha budidaya perikanan.

Dewasa ini, protein hewani terutama yang berasal dari laut sangat

dibutuhkan oleh masyarakat, hal ini sejalan dengan asumsi bahwa protein hewani

yang berasal dari laut dapat meningkatkan kecerdasan. Berkaitan dengan hal

tersebut, sumber protein hewani yang berasal dari laut saat ini semakin banyak

dibudidayakan. Kelompok besar biota laut yang banyak dibudidayakan selain ikan

adalah dari kelompok krustasea, diantaranya rajungan, kepiting dan udang-

udangan. Ketiga biota tersebut banyak dibudidayakan oleh masyarakat di daerah

pantai (Rianta, 2009).

Krustasea adalah suatu kelompok besar dari Arthropoda, terdiri dari

kurang lebih 52.000 spesies yang terdeskripsikan, dan biasanya dianggap sebagai

suatu subfilum.Kelompok ini mencakup hewan-hewan yang cukup dikenal seperti

lobster, kepiting, udang, udang karang, serta teritip.Mayoritas merupakan hewan

akuatik, hidup di air tawar atau laut, walaupun beberapa kelompok telah

beradaptasi dengan kehidupan darat, seperti kepiting darat. Mayoritas dapat bebas

Page 5: IDENTIFIKASI KRUSTASEA EKONOMIS HASIL TANGKAPAN …repository.utu.ac.id/500/1/BAB I_V.pdf · IDENTIFIKASI KRUSTASEA EKONOMIS HASIL TANGKAPAN NELAYAN DI KABUPATEN NAGAN RAYA SKRIPSI

bergerak, walaupun beberapa takson bersifat parasit dan hidup dengan

menumpang pada inangnya (Rianta, 2009).

Selama ini, data mengenai inventarisasi Krustasea ekonomis pada PPI

Kuala Tuha dan TPI Kuala Tadu di Nagan Raya belum terdata. Selain itu,

penelitian yang sejenis belum pernah dilakukan oleh mahasiswa di PPI Kuala

Tuha dan TPI Kuala Tadu. Mengingat masih kurangnya informasi mengenai

jenis-jenis krustasea ekonomis yang didaratkan oleh nelayan di PPI Kuala Tuha

dan TPI Kuala Tadu, Kabupaten Nagan Raya, maka perlu dilakukan suatu

penelitian mengenai kajian jenis krustasea ekonomis.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan hasil tangkapan nelayan di PPI Kuala Tuha dan TPI Kuala

Tadu banyak terdapat jenis krustasea, namun hanya sebagian kecil jenis krustasea

yang bisa dikosumsi oleh masyarakat yaitu jenis krustasea ekonomis diantaranya

jenis udang-udangan, kepiting dan rajungan. Oleh sebab itu, perlu dilakukan suatu

kajian terhadap identifikasi jenis krustasea ekonomis yang ada di Kabupaten

Nagan Raya yang terdiri dari PPI Kuala Tuha dan TPI Kuala Tadu.

Page 6: IDENTIFIKASI KRUSTASEA EKONOMIS HASIL TANGKAPAN …repository.utu.ac.id/500/1/BAB I_V.pdf · IDENTIFIKASI KRUSTASEA EKONOMIS HASIL TANGKAPAN NELAYAN DI KABUPATEN NAGAN RAYA SKRIPSI

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui jenis – jenis krustasea hasil tangkapan nelayan yang terdapat di PPI

Kuala Tuha dan TPI Kuala Tadu, Kabupaten Nagan Raya.

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah tersedianya informasi

mengenai jenis – jenis krustasea ekonomis hasil tangkapan nelayan di PPI Kuala

Tuha Kecamatan Kuala Pesisir dan TPI Kuala Tadu Kecamatan Tadu Raya,

Kabupaten Nagan Raya.

Page 7: IDENTIFIKASI KRUSTASEA EKONOMIS HASIL TANGKAPAN …repository.utu.ac.id/500/1/BAB I_V.pdf · IDENTIFIKASI KRUSTASEA EKONOMIS HASIL TANGKAPAN NELAYAN DI KABUPATEN NAGAN RAYA SKRIPSI

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan September sampai dengan Oktober 2012

yang bertempat di PPI Kuala Tuha Kecamatan Kuala Pesisir dan TPI Kuala Tadu

Kecamatan Tadu Raya, Kabupaten Nagan Raya, dan di identifikasi di

Laboratorium Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas

Teuku Umar, Meulaboh.

3.2. Alat dan Bahan

Tabel 1. Alat yang digunakan dalam penelitian ini

No Alat Fungsi

1. Kamera Digital Untuk pengambilan foto 2. Peralatan tulis Untuk penulisan data 2. Buku panduan Untuk mengidentifikasi krustasea 4. Tempayan dan gabus Sebagai tempat peletakan sampel 5. Pinset, Gunting dan jarum Sebagai alat bantu untuk identifikasi

Tabel 2. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini

No Bahan Fungsi

1. Krustasea Sebagai sampel untuk penelitian 2. Kuesioner Untuk pengisian data

3.3. Prosedur Penelitian

3.3.1. Metode Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel dilakukan setiap hari, kecuali hari Jum’at pada

Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Kuala Tuha dan TPI Kuala Tadu, Nagan Raya.

Sampel krustasea diperoleh dengan cara membelinya dari hasil tangkapan yang

kondisinya masih segar dan berukuran besar, agar mudah teridentifikasi.

Kemudian dibawa ke Laboratorium Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu

Kelautan Universitas Teuku Umar untuk dilanjutkan dengan identifikasi.

Page 8: IDENTIFIKASI KRUSTASEA EKONOMIS HASIL TANGKAPAN …repository.utu.ac.id/500/1/BAB I_V.pdf · IDENTIFIKASI KRUSTASEA EKONOMIS HASIL TANGKAPAN NELAYAN DI KABUPATEN NAGAN RAYA SKRIPSI

3.3.2. Teknik Identifikasi Krustasea

Deskripsi terhadap setiap jenis sampel yang ditemukan dilakukan

berdasarkan metode konvensional. Pengukuran terhadap krustasea meliputi

Panjang Total (TL), Panjang Karapas (PK) dan Panjang Abdomen (PA),

kemudian pengamatan terhadap identifikasi krustasea dilakukan secara visual,

dengan mengamati bentuk morfologi (warna, jumlah kaki renang, jumlah kaki

jalan, bentuk rostrum, jumlah sungut besar, jumlah sungut kecil dan jumlah ekor).

Identifikasi dilakukan sampai tingkat spesies dengan bantuan buku Species

Identification Guide For Fishery Purposes, The Living Marine Resourcesof The

Western Central Pacific. Volume 2. Cephalopods, Crustaceans, Holothuriansand

Sharks.Rome, FAO (Carpenter, 1998).

3.4. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode survey, meliputi instrumen yang

berupa kuisioner (wawancara). Wawancara pada penelitian dilakukan untuk

mendapat informasi terkait krustasea ekonomis hasil tangkapan nelayan di

Kabupaten Nagan Raya, seperti nama lokal krustasea dari hasil tangkapan

nelayan, daerah penangkapan, kedalaman dan jarak penangkapan krustasea. Selain

itu, penelitian ini juga menggunakan metode observasi dengan melihat hasil

tangkapan nelayan, melakukan dokumentasi dan dilanjutkan dengan studi pustaka

untuk mengindentifikasi krustasea dengan acuan buku-buku identifikasi.

3.4.1. Teknik Pengambilan Data

Teknik pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan metode

Purposive Sampling. Dimana responden dipilih secara sengaja untuk tujuan

Page 9: IDENTIFIKASI KRUSTASEA EKONOMIS HASIL TANGKAPAN …repository.utu.ac.id/500/1/BAB I_V.pdf · IDENTIFIKASI KRUSTASEA EKONOMIS HASIL TANGKAPAN NELAYAN DI KABUPATEN NAGAN RAYA SKRIPSI

tertentu atau dilakukan dengan berdasarkan informasi yang dibutuhkan dari setiap

responden.

3.4.2. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengambilan data yang digunakan pada penelitian ini meliputi dua

macam data, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang

didapatkan dari hasil identifikasi krustasea ekonomis, sedangkan data sekunder

yaitu data yang didapatkan dari buku-buku atau jurnal yang mendukung penelitian

ini.

3.5. Metode Analisa Data

Metode analisa data yang digunakan adalah metode analisa deskriptif dan

ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik dari setiap jenis krustasea yang

diperoleh. Analisa deskriptif digunakan untuk mengetahui jenis-jenis krustasea

serta perbandingan jenis krustasea yang jumlahnya paling banyak yang diperoleh

dari hasil penelitian.Teknik pengolahan data yang digunakan adalah setelah data

terkumpul dari masing – masing parameter kemudian ditabulasi dan

dideskripsikan. Kemudian dihitung persentase (%) dengan menggunakan rumus

(Sudjono, 1996).

xN

FP 100 %

Ket :

P = Persentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Jenis

100 % = Bilangan Tetap

Page 10: IDENTIFIKASI KRUSTASEA EKONOMIS HASIL TANGKAPAN …repository.utu.ac.id/500/1/BAB I_V.pdf · IDENTIFIKASI KRUSTASEA EKONOMIS HASIL TANGKAPAN NELAYAN DI KABUPATEN NAGAN RAYA SKRIPSI

IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1. Keadaan Umum Kabupaten Nagan Raya

Kabupaten Nagan Raya adalah sebuah kabupaten di provinsi Aceh.

Ibukotanya Suka Makmue, yang berjarak sekitar 287 km atau 8 jam perjalanan

dari Banda Aceh. Kabupaten ini berdiri berdasarkan UU Nomor 4 Tahun 2002

tanggal 2 Juli 2002 sebagai hasil pemekaran Kabupaten Aceh Barat. Kabupaten

Nagan Raya terdiri dari 10 Kecamatan yaitu Kecamatan Beutong, Kecamatan

Seunagan Timur, Kecamatan Seunagan, Kecamatan Suka Makmu, Kecamatan

Kuala, Kecamatan Darul Makamur, Kecamatan Kuala Pesisir, Kecamatan Tadu

Raya, Kecamatan Tripva dan Kecamatan Tripa Makmur.

4.1.1. Letak dan Kondisi Geografis Kabupaten Nagan Raya

Secara geografis Kabupaten Nagan Raya terletak pada posisi 03.40’ –

04.38’ Lintang Utara dan 96.11' – 96.48' Bujur Timur dengan luas wilayah

3.363,72 Km2 (336,372 Hektar) atau 5,86 % dari luas Provinsi Nanggroe Aceh

Darussalam. Batas wilayah Kabupaten Nagan Raya adalah :

Sebelah Utara : Kabupaten Aceh Barat

Sebelah Selatan : Samudera Indonesia

Sebelah Timur : Kabupaten Gayo Lues

Sebelah Barat : Kabupaten Aceh Barat Daya

Berbatasan dengan Kabupaten Aceh Tengah dan Kabupaten Aceh Barat di

bagian utara, Kabupaten Aceh Barat di bagian barat, Kabupaten Aceh Barat Daya

dan Samudra Indonesia di selatan, dan Kabupaten Gayo Lues serta Kabupaten

Aceh Barat Daya.

Page 11: IDENTIFIKASI KRUSTASEA EKONOMIS HASIL TANGKAPAN …repository.utu.ac.id/500/1/BAB I_V.pdf · IDENTIFIKASI KRUSTASEA EKONOMIS HASIL TANGKAPAN NELAYAN DI KABUPATEN NAGAN RAYA SKRIPSI

4.1.2. Kondisi Perikanan Tangkap Kabupaten Nagan Raya.

a. Armada

Armada merupakan sarana untuk menunjang operasi penangkapan ikan

agar dapat lebih efesien dan efektif dengan tujuan untuk mendapatkan hasil

tangkapan yang maksimal.

Tabel 3. Nama dan jumlah armada yang terdaftar di Kabupaten Nagan Raya

No Nama Armada Jumlah (unit)

1 Kapal Motor 76 2 Motor Tempel 23

3 Perahu Tanpa Motor 33

Total 132

Sumber : DKP Kabupaten Nagan Raya, Tahun 2012

Tabel 4. Ukuran Armada yang Terdaftar di Kabupaten Nagan Raya.

No Ukuran Armada Tahun

2010 2011 2012

1 0 – 5 GT 45 50 52

Sumber : DKP Kabupaten Nagan Raya Tahun, 2012

b. Alat Tangkap

Alat tangkap merupakan semua alat yang diperlukan dalam usaha

penangkapan ikan dan udang yaitu alat utamanya seperti jaring dan alat bantu

lainnya diantaranya lampu rumpon, yang digunakan dalam usaha untuk

menangkap ikan atau alat bantu untuk mengejar gerombolan ikan di perairan.

Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Jenis Alat Tangkap di Kabupaten Nagan Raya.

No Jenis Alat Tangkap Jumlah (Unit)

1. Pukat pantai 6 2. Gillnet 144

3 3 Pukat Mini Trwal 10

4. Rawai 56

Jumlah 216

Sumber : DKP Kabupaten Nagan Raya, Tahun 2012

Page 12: IDENTIFIKASI KRUSTASEA EKONOMIS HASIL TANGKAPAN …repository.utu.ac.id/500/1/BAB I_V.pdf · IDENTIFIKASI KRUSTASEA EKONOMIS HASIL TANGKAPAN NELAYAN DI KABUPATEN NAGAN RAYA SKRIPSI

c. Nelayan

Nelayan merupakan orang yang mata pencaharian utamanya dari usaha

menangkap ikan di laut (Wibawa, 2010). Nelayan pesisir Kabupaten Nagan Raya

dapat di bagi menjadi dua kelompok yaitu, nelayan tetap dan nelayan tidak tetap.

Untuk lebih jelas dapat dilihat dalam Tabel 6.

Tabel 6. Jumlah nelayan di Kabupaten Nagan Raya

No Wilayah Nelayan tetap (orang)

Nelayan tidak tetap (orang)

Jumlah (orang)

1 PPI Kuala Tuha 88 8 96 2 TPI Kuala Tadu 91 39 130

Jumlah 226

Sumber : DKP Kabupaten Nagan Raya, Tahun 2012

d. Jumlah Produksi

Jumlah produksi merupakan hasil yang diperoleh nelayan setelah

melakukan operasi penangkapan ikan dan udang di laut, hasil tangkapan bisa

berupa berbagai macam jenis ikan, udang dan sejenisnya yang diperoleh oleh

nelayan. Untuk lebih jelas dapat di lihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Hasil produksi di Kabupaten Nagan Raya.

No Lokasi/ Lhok Jumlah Hasil Tangkapan/Ton

1. Lhok Kuala Tuha 25 2. Lhok Kuala Tadu 35

Jumlah 60

Sumber : DKP Kabupaten Nagan Raya, Tahun 2012

4.2. Gambaran Umum Lokasi Penelitian di PPI Kuala Tuha

Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Kuala Tuha Kecamatan Kuala Pesisir

Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh terletak di kawasan perairan, terletak

dipinggir jalan utama desa. PPI Kuala Tuha terletak pada garis pantai sepanjang

74, 40 KM dengan luas laut 1.436,76 Ha.

Page 13: IDENTIFIKASI KRUSTASEA EKONOMIS HASIL TANGKAPAN …repository.utu.ac.id/500/1/BAB I_V.pdf · IDENTIFIKASI KRUSTASEA EKONOMIS HASIL TANGKAPAN NELAYAN DI KABUPATEN NAGAN RAYA SKRIPSI

PPI Kuala Tuha adalah sebuah pangkalan pendaratan ikan yang berada

dalam wilayah Pemerintah Kabupaten Nagan Raya, yang berlokasi di Desa Kuala

Tuha Kecamatan Kuala Pesisir, Kabupaten Nagan Raya, dengan luas tanah 14.220

m2. Tanah lahan PPI awalnya merupakan tanah warisan T.Meurah (alm) dan Cut

Licen (almh) yang kemudian diwakafkan untuk dijadikan lahan Pangkalan

Pendaratan Ikan yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar khususnya

nelayan yang mendaratkan ikan di PPI tersebut.

Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Kuala Tuha terletak pada titik koordinat

040 030 4840 Lat N0 dan 0960 140 4810 Lon E0, dengan batas wilayahnya adalah

sebagai berikut :

Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Arongan

Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Kubang Gajah

Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia

Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Langkak

4.3. Gambaran Umum Lokasi Penelitian di Kuala Tadu

Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di Kuala Tadu Kecamatan Tadu Raya

Kabupaten Nagan Raya pernah dibangun pada tahun 1998 dengan luas tanah

berukuran 6 x 12 m3. Pada tahun 2004 Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kuala Tadu

hancur akibat peristiwa Tsunami. Setelah Tsunami TPI Kuala Tadu tersebut

mendapat bantuan dari NGO untuk dimanfaatkan sementara oleh para nelayan di

Gampong Kuala Tadu sambil menunggu proses pembangunan TPI yang baru.

Masyarakat Gampong Kuala Tadu mencari lokasi untuk mendirikan sebuah

TPI akhirnya mendapatkan lokasi untuk membangunkan sebuah TPI dan sudah

dilakukan pembebasan lahan oleh Pemerintahan Kabupaten Nagan Raya pada

Page 14: IDENTIFIKASI KRUSTASEA EKONOMIS HASIL TANGKAPAN …repository.utu.ac.id/500/1/BAB I_V.pdf · IDENTIFIKASI KRUSTASEA EKONOMIS HASIL TANGKAPAN NELAYAN DI KABUPATEN NAGAN RAYA SKRIPSI

tahun 2010. Pada tahun 2011 PEMDA membangunkan sebuah Pos Pemantauan

dan Dermaga untuk TPI Kuala Tadu pada lahan tersebut. Pada tahun 2013

rencana PEMDA akan membangunkan sebuah TPI dengan ukuran luas tanah 40 x

50 m3 dengan TPI Kuala Tadu sesuai dengan informasi Dinas Kelautan dan

Perikanan Kabupaten Nagan Raya bahwa, pada tahun 2013 akan dibangun

lanjutan pembangunan dermaga, pembangunan TPI, penimbunan lokasi dan

pembangunan doking. Batas – batas wilayah TPI Kuala Tadu sebagai berikut :

Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Cot Mee

Sebelah Barat berbatasan dengan Laut Samudra Indonesia

Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Cot Rambong

Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Cot Mue

Page 15: IDENTIFIKASI KRUSTASEA EKONOMIS HASIL TANGKAPAN …repository.utu.ac.id/500/1/BAB I_V.pdf · IDENTIFIKASI KRUSTASEA EKONOMIS HASIL TANGKAPAN NELAYAN DI KABUPATEN NAGAN RAYA SKRIPSI

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

5.1.1. Jenis-jenis Krustasea Ekonomis Hasil Tangkapan Nelayan di PPI

Kuala Tuha

Jenis-jenis krustasea ekonomis hasil tangkapan nelayan di PPI Kuala Tuha

terdapat 9 jenis spesies dari 5 genera yang terdiri dari 3 famili. Untuk lebih jelas

dapat di lihat dalam Tabel 8.

Tabel 8. Jenis-jenis krustasea ekonomis di PPI Kuala Tuha

No Famili Genus Spesies

1 Penaedae Penaeus Penaeus merguensis

Penaeus indicus Parapenaeopsis Parapenaeopsis hardwickii

Parapenaeopsis sculptilis Metapenaeus Metapenaeus ensis Metapenaeus monoceros

Metapenaeus lysianassa 2 Sergestidae Acetes Acetes sp

3 Portunidae Portunus Portunus sanguinolentus

5.1.2. Jenis-jenis Krustasea Ekonomis Hasil Tangkapan Nelayan di TPI

Kuala Tadu

Jenis-jenis krustasea ekonomis hasil tangkapan nelayan di TPI Kuala

Tadu Kecamatan Tadu Raya Kabupaten Nagan Raya terdapat 5 jenis spesies dari

3 famili yang terdiri dari 4 genera. Untuk lebih jelas dapat di lihat dalam Tabel 9.

Tabel 9. Jenis-jenis krustasea ekonomis di TPI Kuala Tadu.

No Famili Genus Spesies

1 Penaedae Penaeus Penaeus merguensis

Penaeus indicus

Metapenaeus Metapenaeus lysianassa 2 Sergestidae Acetes Acetes sp

3 Portunidae Portunus Portunus sanguinolentus

Page 16: IDENTIFIKASI KRUSTASEA EKONOMIS HASIL TANGKAPAN …repository.utu.ac.id/500/1/BAB I_V.pdf · IDENTIFIKASI KRUSTASEA EKONOMIS HASIL TANGKAPAN NELAYAN DI KABUPATEN NAGAN RAYA SKRIPSI

5.1.3. Jenis-jenis Krustasea Ekonomis Hasil Tangkapan Nelayan di

Kabupaten Nagan Raya.

Berdasarkan data dari identifikasi terdapat 9 (Sembilan) jenis spesies

krustasea ekonomis di Kabupaten Nagan Raya dari 3 (Tiga) famili yang terdiri

dari 5 (Lima) genera. Untuk lebih jelas lihat dalam Tabel 10.

Tabel 10. Jenis-jenis krustasea ekonomis di Kabupaten Nagan Raya

No Famili Genus Spesies

1 Penaedae Penaeus Penaeus merguensis Penaeus indicus Parapenaeopsis Parapenaeopsis hardwickii

Parapenaeopsis sculptilis Metapenaeus Metapenaeus ensis

Metapenaeus monoceros Metapenaeus lysianassa 2 Sergestidae Acetes Acetes sp

3 Portunidae Portunus Portunus sanguinolentus

5.2. Pembahasan

5.2.1 Jenis-jenis krustasea ekonomis di Kabupaten Nagan Raya.

a. Famili :Penaeidae

1. Genus : Penaeus

Spesies : Panaeus indicus (Udang Jerbung)

Udang Jerbung merupakan udang yang tergolong kedalam famili penaedae

dan Genus penaeus. Secara morfologi Udang Jerbung bentuknya memanjang,

warna kulit merah kehitaman, kerucut bergerigi dan berwarna hitam keabu-abuan.

Udang Jerbung mempunyai satu pasang antennal, dan 2 pasang antennular, Udang

Jerbung mempunyai 2 pasang kaki yaitu kaki jalan dan kaki renang. Kaki jalan

berjumlah 7 pasang, kaki renang 5 pasang dan terdapat 6 ruas, panjang total

Udang Jerbung 18 cm, panjang abdomen 8 cm dan panjang karapas 5 cm. Habitat

Udang Jerbung pada kedalaman 2-90 m, tertangkap oleh trawl dan pukat pantai

(Carpenter, 1998).

Page 17: IDENTIFIKASI KRUSTASEA EKONOMIS HASIL TANGKAPAN …repository.utu.ac.id/500/1/BAB I_V.pdf · IDENTIFIKASI KRUSTASEA EKONOMIS HASIL TANGKAPAN NELAYAN DI KABUPATEN NAGAN RAYA SKRIPSI

2. Genus : Penaeus

Spesies : Penaeus marguensis (Udang Dogol)

Udang Dogol merupakan udang yang tergolong kedalam famili penaedae

dan Genus penaeus, karena secara morfologi Udang Dogol mempunyai warna

badan putih, terdapat bintik-bintik cokelat dan hijau pada ujung ekor, kerucut

bergerigi. Udang Dogol mempunyai satu pasang antennal (sungut) berwarna

kemerah-merahan dan pada sungut yang pendek (antennula) terdapat belang-

belang merah sawo. Udang Dogol mempunyai 2 pasang kaki yaitu, kaki jalan dan

kaki renang, kaki jalan berjumlah 5 pasang, kaki renang 7 pasang dengan jumlah

ruas 6. Panjang total Udang Putih 11 cm , panjang karapas 3 cm dan panjang

abdomen 5,5 cm.

Mujiman (1989), mengatakan bahwa habitat Udang Dogol hidup di dasar

perairan, terutama di daerah yang banyak bermuara sungai besar. Udang Dogol

tertangkap dengan alat trawl dan pukat tepi pantai. Udang Dogol hidup pada

habitat bagian bawah pasir, dari mulut pantai dan sungai sampai kedalaman

sekitar 55 m, biasanya kurang dari 20 m.

Gambar 4. Udang Jerbung (Penaeus indicus)

Page 18: IDENTIFIKASI KRUSTASEA EKONOMIS HASIL TANGKAPAN …repository.utu.ac.id/500/1/BAB I_V.pdf · IDENTIFIKASI KRUSTASEA EKONOMIS HASIL TANGKAPAN NELAYAN DI KABUPATEN NAGAN RAYA SKRIPSI

2. Genus : Parapenaeopsis

Spesies : Parapenaeopsis sculptilis (Udang Krosok)

Udang Krosok merupakan udang yang tergolong ke dalam famili penaidae

dan Genus Parapenaeopsis, karena secara morfologis Udang Krosok kulitnya

belang-belang seperti kulit harimau, oleh para nelayan sering disebut udang ini

sebagai Udang Krosok, warna badan Udang Krosok coklat kemerah-merahan

dengan garis-garis putih. Udang Krosok mempunyai 2 pasang kaki yaitu kaki

srenang dan kaki jalan, jumlah kaki jalan pada udang ini mencapai 3 pasang dan

kaki renang berjumlah lima pasang. Udang Krosok mempunyai satu pasang

(antennule), panjang total Udang Krosok 12 cm, panjang abdomen 5 cm dan

panjang karapas 4 cm. Habitat Udang Krosok perairan dangkal dari garis pantai

Gambar 6. Udang Krosok (Parapenaeopsis sculptilis)

Gambar 5. Udang Dogol

(Penaeus merguensis)

Page 19: IDENTIFIKASI KRUSTASEA EKONOMIS HASIL TANGKAPAN …repository.utu.ac.id/500/1/BAB I_V.pdf · IDENTIFIKASI KRUSTASEA EKONOMIS HASIL TANGKAPAN NELAYAN DI KABUPATEN NAGAN RAYA SKRIPSI

hingga kedalaman sekitar 90 m, tetapi terutama kurang dari 40 m, di atas pasir,

lumpur, atau dasar campuran, tertangkap terutama oleh pukat trawl dan pukat

pantai ( Carpenter, 1998).

4. Genus : Parapenaeopsis

Spesies : Parapenaeopsis hardwckii (Udang Minyak )

Udang Minyak merupakan udang yang tergolong kedalam famili

Penaedae dari genus parapenaeopsis, secara morfologi Udang Minyak

mempunyai ciri-ciri warna badan merah kehitaman terdapat bintik – bintik,

mempunyai satu pasang antennular, satu pasang antennal, mempunyai 2 pasang

kaki yaitu kaki jalan dan kaki renang. Jumlah kaki jalan pada Udang Minyak 5

pasang, kaki renang 5 pasang, dengan jumlah ruas 6. Panjang total Udang Minyak

11 cm, panjang karapas 3 cm dan panjang abdomen 5,5 cm.

5. Genus : Metapenaeus

Spesies : Metapenaeus monoceros (Udang Api-api)

Udang Api-api merupakan udang laut yang tergolong dalam

familipenaedae dan genus metapenaeus karena secara morfologis udang api-api

mempunyai ciri-ciri warna badan merah, rostrum bergerigi, jumlah ruas pada

Gambar 7. Udang Minyak (Parapenaeopsis hardwckii)

Page 20: IDENTIFIKASI KRUSTASEA EKONOMIS HASIL TANGKAPAN …repository.utu.ac.id/500/1/BAB I_V.pdf · IDENTIFIKASI KRUSTASEA EKONOMIS HASIL TANGKAPAN NELAYAN DI KABUPATEN NAGAN RAYA SKRIPSI

Udang Api-api mencapai enam ruas, mempunyai 2 pasang kaki yaitu kaki jalan

dan kaki renang. Jumlah kaki renang 5 pasang, sedangkang kaki jalan berjumlah 5

pasang, panjang total Udang Api-api 11 cm, panjang abdomen 4 cm, panjang

karapas 3,5 cm, mempunyai satu pasang antena. Mujiman (1989), habitat Udang

Api-api di dasar perairan pada kedalaman 50 m, tertangkap dengan alat trawl.

6. Genus : Metapenaeus

Spesies : Metapenaeus ensis (Udang Sualor)

Udang Sualor merupakan udang yang tergolong kedalam familia

penaidae dan Genus Metapenaeus, karena secara morfologis Udang Sualor

mempunyai warna hampir sama dengan warna badan pada Udang Kelong, namun

pada Udang Sualor ini warna badan terdapat abu-abu sedikit dan berbintik hitam,

warna kaki renang merah, dengan jumlah kaki renang 5 pasang, sedangkan kaki

jalan berjumlah 7 pasang. Jumlah ruas pada Udang Sualor ini mencapai 6 ruas dan

mempunyai 1 sungut (antena) dan 1 pasang sungut pendek (antennuler)pada ekor

mempunyai warna putih kemerahan, panjang total Udang Sualor 14 cm, panjang

abdomen 5,5 cm dan panjang karapas 3,5 cm. Alat tangkap yang digunakan

dalam penangkapan udang Sualor adalah pukat mini trawl.

Gambar 8. Udang api-api (Metapenaeus monoceros)

Page 21: IDENTIFIKASI KRUSTASEA EKONOMIS HASIL TANGKAPAN …repository.utu.ac.id/500/1/BAB I_V.pdf · IDENTIFIKASI KRUSTASEA EKONOMIS HASIL TANGKAPAN NELAYAN DI KABUPATEN NAGAN RAYA SKRIPSI

b. Famili : Sergestidae

1. Genus : Acetes

Spesies : Acetes sp (Udang Rebon)

Udang Rebon merupakan udang yang tergolong kedalam famili

sergestidae dan Genus Acetes, karena secara morfologi Udang Rebon berukuran

kecil, sulit untuk di identifikasi, Udang Rebon tergolong kedalam udang penaid

yang memiliki harga yang relatif tinngi jika sudah menjadi udang kering, warna

dari Udang Rebon merah jambu pudar, habitat udang ini biasanya hidup di

perairan laut.

Gambar 9. Udang Sualor (Metepenaaeus ensis)

Gambar 10. Udang Rebon (Acetes sp)

Page 22: IDENTIFIKASI KRUSTASEA EKONOMIS HASIL TANGKAPAN …repository.utu.ac.id/500/1/BAB I_V.pdf · IDENTIFIKASI KRUSTASEA EKONOMIS HASIL TANGKAPAN NELAYAN DI KABUPATEN NAGAN RAYA SKRIPSI

2. Genus : Acetes

Spesies : Metapenaeus lysianassa (Udang Jambu)

Udang Jambu merupakan udang yang tergolong kedalam famili Penaedae

karena secara morfologis Udang Jambu hampir sama dengan Udang Rebon,

namun Udang Jambu ukurannya lebih besar dibandingkan Udang Rebon. Udang

Jambu warna badannya merah jambu, rostrum bergerigi, mempunyai satu pasang

antena dan dua pasang antennule, kaki jalan pada Udang Jambu berjumlah 5

spasang sedangkang kaki renang berjumlah 4 pasang, pada satu pasang kaki

renang ukurannya lebih besar dibandingkan dengan kaki renang yang lain. Ekor

berwarna merah jambu, pada pangkalan kaki renang terdapat warna kekuningan,

jumlah ruas pada Udang Jambu sebanyak 6 ruas.

a. Family : Portunidae

1. Genus : Portunidae

Spesies : Portunus sanguinolentus (Rajungan Bintang)

Secara umum morfologis rajungan dapat dikenali dengan ciri-ciri seperti,

seluruh tubuhnya tertutup oleh cangkang, terdapat 6 buah duri diantara sepasang

mata, dan 9 duri disamping kiri dan kanan mata, mempunyai sepasang capit, pada

rajungan jantan dewasa Cheliped (kaki yang bercapit) dapat mencapai ukuran 2

kali panjang karapas. Mempunyai 3 pasang kaki jalan, mempunyai sepasang kaki

Gambar 11. Udang Putih Kecil

(Metapenaeus lysianassa)

Page 23: IDENTIFIKASI KRUSTASEA EKONOMIS HASIL TANGKAPAN …repository.utu.ac.id/500/1/BAB I_V.pdf · IDENTIFIKASI KRUSTASEA EKONOMIS HASIL TANGKAPAN NELAYAN DI KABUPATEN NAGAN RAYA SKRIPSI

renang dengan bentuk pipih.Warna karapaks agak hijau kotor dan di bagian

punggung belakang berjejer melintang tiga bulatan merah coklat, duri lebar dan

agak tumpul, berbentuk segitiga, tiga duri tengah berukuran panjang hampir sama

sehingga terlihat rata, dua duri agak tumpul pada propondus, dan dua duri tumpul

pada carpus. Rajungan Bintang mudah dikenali dengan adanya 3 (tiga) bintik

berwarna merah di bagian pungunggnya. Rajungan Bintang ukurannya lebih kecil

dari Portunus pelagicus, dan hidup di laut terbuka mulai dari tepi pantai sampai

kedalaman lebih dari 30 m (Nontji, 2005).

5.2.2. Persentase Tangkapan Jenis Krustasea Ekonomis

Berdasarkan hasil identifikasi di Kabupaten Nagan Raya terdapat 9 jenis

spesies dari krustasea ekonomis, yang terdiri dari 3 (tiga) famili dan 5 (lima)

genera. Dari tiga famili tersebut yang paling banyak terdapat pada famili

penaedae berkisar (77,78%), untuk famili sergestidae dan Portunidae berjumlah

(11,11%) Untuk lebih jelas dapat dilihat pada (gambar 13). Jumlah genus yang

paling banyak terdapat pada genus Metapenaeus dengan jumlah (33,34%), untuk

genus Penaeus dan Parapenaeopsis berjumlah (22,22%) dan yang paling sedikit

ditemukan dari genus Portunus dan Acetes dengan jumlah (11,11%).

Gambar 12. Rajungan Bintang

(Portunus sanguinolentus)

Page 24: IDENTIFIKASI KRUSTASEA EKONOMIS HASIL TANGKAPAN …repository.utu.ac.id/500/1/BAB I_V.pdf · IDENTIFIKASI KRUSTASEA EKONOMIS HASIL TANGKAPAN NELAYAN DI KABUPATEN NAGAN RAYA SKRIPSI

Gambar 13. Persentase Jumlah Genus dari Famili Krustasea Ekonomis di Kabupaten Nagan Raya Bulan September-Oktober 2012

5.2.3. Habitat dan Penyebaran Krustasea

Udang hidup disemua jenis habitat perairan dengan 89% diantaranya

hidup diperairan laut, 10% diperairan air tawar dan 1% di perairan teresterial.

Udang laut merupakan tipe yang tidak mampu atau mempunyai kemampuan

terbatas dan mentolerir perubahan salinitas. Kelompok ini biasanya hidup terbatas

pada daerah terjauh pada estuari yang umumnya mempunyai salinitas 30% atau

lebih. Kelompok yang mempunyai kemampuan untuk mentolerir variasi

penurunan salinitas sampai dibawah 30% hidup di daerah terestrial dan menembus

hulu estuari dengan tingkat kejauhan bervariasi sesuai dengan kemampuan spesies

untuk mentolerir penurunan tingkat salinitas. (Nontji, 2005).

Penyebaran udang Penaeid luas secara ekologis karena habitatnya

berbeda-beda tergantung dari spesies dan stadia atau fase dalam daur hidupnya.

Pada fase juvenil, udang penaeid banyak terdapat di estuaria, yang dimanfaatkan

sebagai daerah asuhan (nursery ground). Estuaria merupakan daerah subur, kaya

Penaeidae

77,78%

Sergestidae

11, 11%

Portunidae

11, 11 %

Page 25: IDENTIFIKASI KRUSTASEA EKONOMIS HASIL TANGKAPAN …repository.utu.ac.id/500/1/BAB I_V.pdf · IDENTIFIKASI KRUSTASEA EKONOMIS HASIL TANGKAPAN NELAYAN DI KABUPATEN NAGAN RAYA SKRIPSI

akan detritus dan bahan organik, karena bersifat sebagai perangkap zat hara

(nutrient trap).

Krustasea jenis rajungan hidup pada habitat yang beranekaragam pantai

dengan dasar pasir, pasir lumpur, dan juga di laut terbuka. Dalam keadaan biasa,

ia diam di dasar laut sampai kedalaman lebih 65 m, tetapi sekali-kali ia dapat juga

terlihat berenang dekat kepermukaan laut, untuk keperluan renangnya, pasangan

kakinya yang paling belakang berbentuk dayung. Capitnya digunakan untuk

memasukkan makanan ke dalam mulutnya (Nontji, 2005). Marga Portunus hidup

pada beranekaragam habitat yaitu : dasar berpasir, pasir- lumpuran, lumpur-

pasiran, pasir kasar dengan pecahan karang mati.

Masyarakat nelayan di PPI Kuala Tuha melakukan penangkapan krustasea

di laut dengan menggunakan alat tangkap berupa Pukat Mini Trawl. Berdasarkan

alat tangkap tersebut para Nelayan dapat melakukan penangkapan beberapa jenis

krustasea yang ada PPI Kuala Tuha di antara lain Udang Rebon, Udang Kelong,

Udang sualor, Udang Batu dan Rajungan, dengan kedalaman 3 - 4 meter dengan

jarak ± 1 Mil dari garis pantai. Penangkapan krustasea hanya di lakukan di

perairan Nagan Raya mulai dari pagi sampai dengan selesai (One Day Fishing).

Masyarakat nelayan pesisir Kuala Tuha melakukan penangkapan krustasea pada

dua musim yaitu musim Timur (Banyak) di mulai dari Bulan Juli sampai Bulan

Januari, sedangkan Musim Barat (sedikit) di mulai dari Bulan February sampai

Bulan Juni. Masyarakat nelayan pesisir Kuala Tuha melakukan penangkapan

dengan menggunakan kapal, dengan kapasitas kapal 2-5 GT (jenis kapal motor),

dengan jumlah nelayan 2 orang.

Page 26: IDENTIFIKASI KRUSTASEA EKONOMIS HASIL TANGKAPAN …repository.utu.ac.id/500/1/BAB I_V.pdf · IDENTIFIKASI KRUSTASEA EKONOMIS HASIL TANGKAPAN NELAYAN DI KABUPATEN NAGAN RAYA SKRIPSI

Masyarakat nelayan Pesisir Kuala Tadu menggunakan alat penangkapan

berupa pukat Mini Trawl. Dengan alat tangkap tersebut nelayan Kuala Tadu

mendapatkan beberapa jenis krustasea ekonomis di antaranya Udang ebi dan

Udang kelong, pada kedalaman 3 sampai 4 meter dengan jarak ± 1 Mil dari garis

pantai. Penangkapan krustasea yang dilakukan nelayan Kuala Tadu hanya di

perairan Nagan Raya, dengan lama waktu penangkapan dari pagi sampai dengan

selesai (One Day Fishing). Para nelayan Kuala Tadu mengatakan bahwa, dalam

proses penangkapan krustasea terdiri dari dua musim yaitu musim Timur dan

musim Barat, musim Timur jatuh pada Bulan Juli sampai dengan Bulan Januari,

musim Barat mulai bulan Februari sampai dengan bulan Juni. Masyarakat nelayan

Kuala Tadu melakukan penangkapan dengan menggunakan kapal, dengan

kapasitas kapal 2 - 5 GT (jenis kapal motor), dengan jumlah nelayan 2 orang.

Pukat udang atau biasa juga disebut pukat harimau adalah jaring yang

berbentuk kantong yang ditarik oleh satu atau dua kapal, bisa melalui samping

atau belakang. Tujuan utama pukat udang adalah untuk menangkap udang dan

juga ikan perairan dasar (demersal-fish). Mini trawl merupakan jenis otter trawl

yaitu trawl yang terbukanya mulut jaring disebabkan oleh dua buah papan/alat

pembuka mulut jaring (otter board) yang dipasang pada ujung sayapnya.

Gambar 14. Pukat Trawl

Page 27: IDENTIFIKASI KRUSTASEA EKONOMIS HASIL TANGKAPAN …repository.utu.ac.id/500/1/BAB I_V.pdf · IDENTIFIKASI KRUSTASEA EKONOMIS HASIL TANGKAPAN NELAYAN DI KABUPATEN NAGAN RAYA SKRIPSI

DAFTAR PUSTAKA

Imron, M. 2007. Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat di Lokasi Coremap II; Kasus Kabupaten Selayar. Jakarta. CRITC-LIPI

Ghufron, K.M.G.H & Muneaki, Basri. 1997. Potensi Budidaya Udang. Bina Tjipta, Jakarta

Carpenter, K.E & Niem, V.H. 1998. (eds)FAOSpeciesIdentification Guide For

Fishery Purposes. The Living Marine Resourcesof The Western Central

Pacific. Volume 2. Cephalopods, Crustaceans, Holothuriansand Sharks.Rome, FAO. 1998. 687-1396 p.

Fast, A.W. & L.J. Lester. 1992. Pond Monitoring and Management Marine

Shrime Culture Principle and Practise. Elsevier Science Publisher

Amsterdam, Netherlands

http://id.wikipedia.org/wiki/Crustacea#Klasifikasi [28 februari 2013] http://rizal-bbapujungbatee.blogspot.com/2009/05/semua-tentang-udangwindu.

html [3 Maret 2013]

Kenyon,R, C. Turnbull, & N. Smith. 2004. Prawns.Description of Key Species

Groups in the Northern Planning Area. National Oceans Office, Hobart . Australia

Kusnadi. 2009. Keberdayaan Nelayan dan Dinamika Ekonomi Pesisir. Jogyakarta. Ar-ruzz Media.

Kordi, K.M.G.H. 2010. Budidaya Udang Laut. Yogyakarta. Penebar Swadaya

Mujiman, A & S. R. S.Dra. 1989. Budidaya Udang Windu. Jakarta. Penebar Swadaya.

Murdianto b, 2003. Pelabuhan Perikanan. FPIK. Institut Pertanian Bogor. Bogor

Nybakken, J. 1992. Biologi Laut suatu Pendekatan Ekologis. Gramedia. Jakarta

Nontji, Anugerah. 2005. Laut Nusantara. Jakarta. Djambatan. Rianta, P. 2009. Komposisi Keberadaan Krustasea Di Mangrove Delta Mahakam

Kalimantan Timur. Pusat Penelitian Oseanografi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Jakarta 14430. Indonesia . Diakses Tanggal 22

Juli 2012 (Vol. 13, no. 1 April 2009: 65-76 )

Sunardi, Drs. 1983 . Evolusi Avertebrata. Jakarta. Universitas Indonesia ( UI-Press).

Page 28: IDENTIFIKASI KRUSTASEA EKONOMIS HASIL TANGKAPAN …repository.utu.ac.id/500/1/BAB I_V.pdf · IDENTIFIKASI KRUSTASEA EKONOMIS HASIL TANGKAPAN NELAYAN DI KABUPATEN NAGAN RAYA SKRIPSI

Sadhori Naryo,S. 1983. Bahan Alat Penangkapan Ikan.Balai Ketrampilan

Penangkapan Ikan. Yasaguna. Jakarta

Sudjono, A. 1996. Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta. Oerdivindo. Sastrawidjaya. dkk. 2002. Nelayan Nusantara. Pusat Riset Pengolahan Produk

Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan. Jakarta.

Suwignyo, S. et.al. 2005. Avertebrata Air Jilid 2.Penebar Swadaya. Jakarta

Susanto, N. 2010. Perbedaan antara Rajungan dan Kepiting. http://blog.unila. ac.id/gnugroho/category/bahan-ajar/karsinologi/. (Akses 11 Juni 2012).

Sterrer, W. 1986. Marine Fauna and Flora of Bermuda. Awiley-Interscience

Publication. John Wiley & Sons Inc. New York.

Von Brant, A. 1984. Fish Catching Method of The World, Third Edition. Fishing News Book. Far surrey. England. Hal 246 – 261.

Wibawa, Yuntanto Dwi. 2010. Kamus Bahasa Indonesia. Pt. Multazam Mulia

Utama. Jakarta