identifikasi kesulitan belajar.docx

6
Nama : Nurul Hidayati NIM : K4313053 Kelas : A Tugas Mata Kuliah Bimbingan Konseling 1. Identifikasi kesulitan – kesulitan belajar pada siswa SMA. Untuk mengidentifikasi kesulitanbelajar siswa, kita perlu tahu faktor – faktor yang menyebabkan timbulnya kesulitan belajar pada siswa. Pada garis besarnya sebab-sebab timbulnya masalah belajar pada siswa dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori yaitu : a. Faktor-faktor Internal ( faktor-faktor yang berada pada diri siswa itu sendiri ), antara lain: Gangguan secara fisik, seperti kurang berfungsinya organ- organ perasaan, alat bicara, gangguan panca indera, cacat tubuh, serta penyakit menahan ( alergi, asma, dan sebagainya ). Ketidakseimbangan mental ( adanya gangguan dalam fungsi mental ), seperti menampakkan kurangnya kemampuan mental, taraf kecerdasannya cenderung kurang. Kelemahan emosional, seperti merasa tidak aman, kurang bisa menyesuaikan diri ( maladjustment ), tercekam rasa takut, benci, dan antipati serta ketidakmatangan emosi. Kelemahan yang disebabkan oleh kebiasaan dan sikap salah, seperti kurang perhatian dan minat terhadap pelajaran

description

mengidentifikasi kesulitan belajar siswa

Transcript of identifikasi kesulitan belajar.docx

Page 1: identifikasi kesulitan belajar.docx

Nama : Nurul Hidayati

NIM : K4313053

Kelas : A

Tugas Mata Kuliah Bimbingan Konseling

1. Identifikasi kesulitan – kesulitan belajar pada siswa SMA.

Untuk mengidentifikasi kesulitanbelajar siswa, kita perlu tahu faktor – faktor yang

menyebabkan timbulnya kesulitan belajar pada siswa. Pada garis besarnya sebab-sebab

timbulnya masalah belajar pada siswa dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori yaitu :

a. Faktor-faktor Internal ( faktor-faktor yang berada pada diri siswa itu sendiri ), antara lain:

Gangguan secara fisik, seperti kurang berfungsinya organ-organ perasaan, alat bicara,

gangguan panca indera, cacat tubuh, serta penyakit menahan ( alergi, asma, dan

sebagainya ).

Ketidakseimbangan mental ( adanya gangguan dalam fungsi mental ), seperti

menampakkan kurangnya kemampuan mental, taraf kecerdasannya cenderung kurang.

Kelemahan emosional, seperti merasa tidak aman, kurang bisa menyesuaikan diri

( maladjustment ), tercekam rasa takut, benci, dan antipati serta ketidakmatangan emosi.

Kelemahan yang disebabkan oleh kebiasaan dan sikap salah, seperti kurang perhatian dan

minat terhadap pelajaran sekolah, malas dalam belajar, dan sering bolos atau tidak

mengikuti pelajaran.

b. Faktor Eksternal ( faktor-faktor yang timbul dari luar diri individu ), yaitu berasal dari

1). Sekolah, antara lain :

Sifat kurikulum yang kurang fleksibel

Terlalu berat beban belajar (murid) dan atau mengajar (guru)

Metode mengajar yang kurang memadai

Kurangnya alat dan sumber untuk kegiatan belajar

2). Keluarga (rumah), antara lain :

Keluarga tidak utuh atau kurang harmonis

Sikap orang tua yang tidak memperhatikan pendidikan anaknya

Keadaan ekonomi.

Page 2: identifikasi kesulitan belajar.docx

Murid yang mengalami masalah belajar, dapat diidentifikasi melalui tes hasil belajar, tes

kemampuan dasar, skala pengungkapan sikap dan kebiasaan belajar.

Tes Hasil Belajar

Tes hasil belajar adalah alat yang disusun untuk mengungkapkan sejauh mana

murid telah mencapai tujuan-tujuan pengajaran yang ditetapkan sebelumnya murid-murid

dikatakan telah mencapai tujuan pengajaran apabila dia telah menguasai sebagian besar

materi yang berhubungan dengan tujuan pengajaran yang telah ditetapkan. Ketentuan ini

merupakan penerapan dari belajar tuntas ( mastery learning ) yang didasarkan pada

asumsi bahwa setiap murid dapat mencapai hasil belajar sesuai yang diharapkan jika

diberi waktu yang cukup dan bimbingan yang memadai untuk mempelajari bahan yang

disajikan.

Ketentuan penguasaan bahan ditentukan dengan menetapkan patokan, yaitu

presentasi minimal yang harus dicapai oleh murid yang belum menguasai bahan pelajaran

sesuai dengan patokan yang ditetapkan, dikatakan belum menguasai tujuan pengajaran.

Murid yang seperti ini digolongkan sebagai murid yang mengalami masalah belajar dan

memerlukan bantuan khusus, sedangkan murid yang sudah menguasai secara tuntas

semua bahan-bahan yang disajikan sebelum batas waktu yang ditetapkan berakhir,

digolongkan sebagai murid yang sangat cepat dalam belajar. Mereka ini patut untuk

mendapatkan pelajaran tambahan.

Tes Kemampuan Dasar

Setiap murid mempunyai kemampuan dasar atau kecerdasan tertentu. Tingkat

kemampuan ini biasanya diukur atau diungkapkan dengan menggunakan tes kecerdasan

yang sudah baku.

Diasumsikan bahwa anak normal, memiliki tingkat kecerdasan (IQ) antara 90-

109. Hasil yang dicapai murid hendaknya dapat mencerminkan tingkat kemampuan yang

dimilikinya. Murid yang kemampuan dasarnya tinggi akan mencapai hasil belajar yang

tinggi pula. Bilamana seseorang murid mencapai hasil belajar yang lebih rendah dari

tingkat kecerdasan yang dimilikinya, maka murid yang bersangkutan digolongkan

sebagai yang mengalami masalah belajar. ( menurut Gagne 1967 ).

Page 3: identifikasi kesulitan belajar.docx

Skala Sikap dan Kebiasaan Belajar

Sikap dan kebiasaan belajar merupakan salah satu faktor yang penting dalam

belajar. Sebagian dari hasil belajar, ditentukan oleh sikap dan kebiasaan yang dilakukan

oleh murid dalam belajar. Kebiasaan belajar menunjuk pada bentuk dan pola perilaku

yang dilakukan terus menerus oleh murid dalam belajar.

Sebagian dari sikap kebiasaan belajar murid, dapat diketahui melalui pengamatan

yang dilakukan di dalam kelas. Misalnya, dalam hal mengerjakan tugas-tugas, membaca

buku, membuat catatan dan kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dengan belajar

murid. Tetapi pengamatan biasanya terbatas pada sikap dan kebiasaan yang diterima oleh

alat indera. Untuk mengungkapkan sikap dan kebiasaan yang lebih luas telah

dikembangkan beberapa alat berupa “skala sikap dan kebiasaan belajar”. Alat ini akan

dapat mengungkapkan derajat cara murid mengerjakan tugas-tugas sekolah, sikap

terhadap guru, sikap dalam menerima pelajaran dan kebiasaan dalam melaksanakan

kegiatan belajar.

2. Mengenali tanda – tanda siswa mengalami masalah

Tanda anak yang mengalami masalah:

a. Perkembangan terlambat. Dari segi penampilannya anak yang jauh tertinggal dengan

temanseusianya menjadi indikator adanya kelainan perkembangan pada anak berkesulitan

belajar. Perkembangan ini menyangkut keterlambatan berbahasa, misal: sulit mengerti kata

-kata, sulitberbicara sesuai dengan anak sebayanya. Keterlambatan ini juga bisadilihat dari

proses pertumbuhanya, seperti terlambat berjalan atau terlambat berdiri. Hal lain,

ketertinggalan dalam memahami arah,mengenal bentuk huruf, pelafalan kata atau hitungan.

Hasil studi menunjukan anak yang terlambat perkembangannya juga mengalami

keterlambatan di sekolah.

b. Penampilan tak konsisten.Anak kesulitan belajar mampu mengerjakan soal matematikadari

guru saat ini, tapi jika mendapat soal itu pada pekan depan ia takmampu untuk

menyelesaikannya. Kesulitan ini diprediksi karenakemampuan mengingatnya. Anak

kesulitan belajarjuga bisa berupa tulisan yang jelek namun hasil lukisannya bagus, danbisa

juga, lebih bisa mengerjakan sesuatu dengan baik di rumahdaripada di sekolah.

3. Kehilangan minat belajar. Sebenarnya anak kesulitan belajar suka belajar,

Page 4: identifikasi kesulitan belajar.docx

namunantusiamenya kian berkurang begitu masuk sekolah karenamengalami gangguan

penyerapan informasi yang butuh daya ingatdan pengorganisasian informasi dalam jumlah

besar. Tanda-tandayang bisa dilihat dengan jelas: suka menunda-nunda pekerjaan,

sepertimengerjakan tugas belum selesai dan mengatakan akanmengerjakannya di sekolah.

c. Tak mencapai prestasi seperti yang diharapkan. Adanya kesenjangan antara potensi dan

prestasi yangditunjukan anak dapat menjadi ciri utama bagi yang mengalami kesulitan

belajar. Misal, siswa kelas X SMA, dengan IQ 139dengan kemampuanya bisa menguasai

materi kelas XI bahkan kelas XII.hambatan ini disebabkan ketidakmampuan belajar

mandiri.

d. Masalah tingkah laku yang menetap. Anak kesulitan belajar umumnya mempunyai

masalahperilaku. Masalah perilaku ini, seperti cepat mengambek dan marah.Anak yang

mengalami kesulitan persepsi visual dan bahasa akan sulitmemahami dan mengingat

informasi, sehingga sering terkesan sukardiatur dan kasar. Tingkah laku ini tentunya tidak

disadari oleh anak.Kesulitan muncul saat anak masuk sekolah, karena sekolah secaraintens

menuntutnya berperilaku baik. Di sekolah mungkin ia berhasilmengendalikan diri, namun

di rumah ada perubahan mood yangmencolok. Hal ini yang menyebabkan anak learning

disabilitiessering dianggap keras kepala, malas, tak peka, tak bertanggung jawab,dan tak

mau bekerja sama.