IDENTIFIKASI KATION NH4+ DAN IDENTIFIKASI CH3COO-

16
LAPORAN UTAMA PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK IDENTIFIKASI KATION NH 4 + DAN IDENTIFIKASI CH 3 COO - Oleh : Nama : FirniRismawati NRP : 113020021 Kelompok : A No. Meja : 09 (Sembilan) Tanggal Percobaan : 21 November 2012 Assisten : Nabila Marthia

description

KimAn

Transcript of IDENTIFIKASI KATION NH4+ DAN IDENTIFIKASI CH3COO-

Page 1: IDENTIFIKASI KATION NH4+ DAN IDENTIFIKASI CH3COO-

LAPORAN UTAMAPRAKTIKUM KIMIA ANALITIK

IDENTIFIKASI KATION NH4+ DAN IDENTIFIKASI CH3COO-

Oleh :

Nama : FirniRismawatiNRP : 113020021Kelompok : ANo. Meja : 09 (Sembilan)Tanggal Percobaan : 21 November 2012Assisten : Nabila Marthia

LABORATORIUM KIMIA ANALITIKJURUSAN TEKNOLOGI PANGAN

FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS PASUNDAN

BANDUNG2012

Page 2: IDENTIFIKASI KATION NH4+ DAN IDENTIFIKASI CH3COO-

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Analisis kualitatif adalah pekerjaan yang bertujuan untuk mengetahui

senyawa-senyawa yang terkandung dalam sampel uji. Metode yang dipakai untuk

tujuan ini bisa secara klasik atau instrumen, metoda klasik yang paling utama

adalah analisis warna atau reaksi warna, metode ini dipakai untuk senyawa

anorganik (kation dan anion) dan untuk senyawa organik seperti sering digunakan

untuk skrining fitokimia dalam penentuan metabolit sekunder tumbuhan. Metoda

lain dalam tujuan ini adalah uji warna nyala, kedua metoda tersebut diawali

dengan analisis organoleptis atau uji pendahuluan (Hamdani, 2012).

Senyawa ion merupakan senyawa yang terbentuk dari ikatan ion. Ion terbagi

menjadi 2 macam yaitu ion yang bermuatan positif dan ion yang bermuatan

negatif. Ion yang bermuatan totalnya negatif disebut juga Anion, sedangkan ion

yang muatan totalnya positif disebut juga Kation (Muthia,2012).

Kation terjadi apabila atom unsur melepaskan satu atau lebih elektron,

misalnya, atom natrium melepaskan satu elektron menjadi ion Na+ (persamaan

reaksinya, Na → Na+ + e-). Anion terjadi apabila atom unsur menangkap satu atau

lebih elektron, misalnya, atom klor menangkap satu elektron menjadi ion Cl -

(persamaan reaksinya, Cl + e- → Cl-) (Anonim, 2012).

Berdasarkan jumlah unsur yang membentuk senyawanya, ion dibedakan atas

ion monoatomik dan ion poliatomik. Ion monoatomik adalah ion yang berasal dari

satu jenis unsur, misalnya ion Na+ (ion natrium). Ion poliatomik adalah ion yang

Page 3: IDENTIFIKASI KATION NH4+ DAN IDENTIFIKASI CH3COO-

berasal dari dua jenis atom atau lebih, misalnya SO42- (ion sulfat) dan NO3

- (ion

nitrat) (Anonim, 2012).

1.2. Tujuan Percobaan

1.2.1.Tujuan Percobaan NH4+

Tujuan percobaan identifikasi NH4+ dengan NaOH adalah untuk mengetahui

ada atau tidaknya kation NH4+ dalam suatu sampel yang ditandai dengan

perubahan warna lakmus merah menjadi biru.

1.2.2.Tujuan Percobaan CH3COO-

Tujuan percobaan pemeriksaan adanya asetat (CH3COO-) adalah untuk

mengetahui ada atau tidaknya CH3COO- dalam suatu sampel yang menimbulkan

bau yang khas.

1.3. Prinsip Percobaan

1.3.1.Prinsip Percobaan NH4+

Prinsip percobaan identifikasi NH4+ dengan NaOH yaitu berdasarkan

perubahan warna lakmus merah menjadi biru karena adanya gas NH3 dari

penguraian senyawa NH4OH.

1.3.2.Prinsip Percobaan CH3COO-

Prinsip pemeriksaan adanya asetat yaitu berdasarkan timbulnya bau yang

khas yaitu bau asam cuka setelah sampel dan KHSO4 digerus dengan lumpang

alu.

1.4.Reaksi Percobaan

1.4.1.ReaksiPercobaan NH4+

Page 4: IDENTIFIKASI KATION NH4+ DAN IDENTIFIKASI CH3COO-

NH4Cl + NaOH → NH4OH + NaCl

NH4OH → NH3+

(g) + H2O(dipanaskan) (menguap)

1.4.2.Reaksi Percobaan CH3COO-

(CH3COO-)2Pb.3H2O + KHSO4 → KOH + 2CH3COOH + PbSO4 + 2H2O

Page 5: IDENTIFIKASI KATION NH4+ DAN IDENTIFIKASI CH3COO-

II. ALAT, BAHAN, DAN METODE PERCOBAAN

Bab ini menguraikan mengenai (1) Alat yang digunakan, (2) Bahan yang

digunakan, dan (3) Metode Percobaan.

2.1. Alat yang Digunakan

2.1.1.Alat yang digunakan untuk Identifikasi NH4+

Alat yang digunakan untuk melakukan percobaan adalah labu erlenmeyer,

corong, dan pipet ukur 10 ml.

2.1.2.Alat yang digunakan untuk Identifikasi CH3COO-

Alat yang digunakan untuk melakukan percobaan adalah lumpang, alu dan

spatula.

2.2. Bahan yang Digunakan

2.2.1. Bahan yang digunakan untuk Identifikasi NH4+

Bahan-bahan yang diperlukan untuk percobaan ini adalah sampel yang diduga

mengandung NH4+, NaOH, lakmus merah, dan aquadest.

2.2.2. Bahan yang digunakan untuk Identifikasi CH3COO-

Bahan-bahan yang diperlukan untuk percobaan ini adalah sampel yang diduga

mengandung asetat dan KHSO4.

2.3. Metode Percobaan

2.3.1.Metode Percobaan Identifikasi NH4+

Masukkan sampel yang diduga mengandung

NH4+ ke dalam labu erlenmeyer

Page 6: IDENTIFIKASI KATION NH4+ DAN IDENTIFIKASI CH3COO-

Tambahkan NaOH 10 mL.

Tutup labu dengan corong. Simpan kertas

lakmus merah yang telah dibasahi oleh aquadest

di atas lubang corong.

Gambar 1. Metode Percobaan Identifikasi NH4+

2.3.1.Metode Percobaan Identifikasi CH3COO-

Masukkan sampel yang diduga mengandung asetat ke dalam lumpang. Gerus

sampel dengan KHSO4. Setelah itu, cium apakah aroma yang timbul itu

mengandung bau cuka atau tidak. Jika ya, maka sampel tersebut positif

mengandung anion asetat (CH3COO-).

Gambar 2. Metode Percobaan Identifikasi CH3COO-

Page 7: IDENTIFIKASI KATION NH4+ DAN IDENTIFIKASI CH3COO-

III. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan tentang : (1) Hasil Pengamatan dan (2) Pembahasan.

3.1. Hasil Pengamatan

Tabel 1. Hasil Pengamatan Identifikasi CH3COO-

Sampel Reaksi yang Timbul Hasil (+/-)

NH4+ Lakmus merah menjadi biru +

CH3COO- Timbul bau asetat +

(Sumber : Firni Rismawati, Meja 09, Kelompok A, 2012)

3.2. Pembahasan

3.2.1.Pembahasan Identifikasi NH4+

Ammonium (NH4+) termasuk ke dalam golongan kation ke lima yang tidak

bereaksi dengan asam klorida, hidrogen sulfida, atau dengan ammonium karbonat.

Reaksi khusus dapat digunakan untuk mengidentifikasi ion-ion ini (Svehla, 1985).

Hasil pengamatan terhadap percobaan yang telah dilakukan adalah adanya

perubahan pada lakmus merah yang berubah menjadi biru. Hal ini dapat

disimpulkan bahwa dalam sampel yang diuji yaitu NH4Cl yang ditambah dengan

NaOH positif mengandung kation NH4+. Sesuai dengan reaksi berikut :

NH4Cl + NaOH → NH4OH + NaCl

NH4OH → NH3+

(g) + H2O(dipanaskan) (menguap)

Penambahan NaOH pada sampel adalah sebagai pereaksi basa (agar dapat

mengubah lakmus merah menjadi biru). NaOH dapat diganti dengan basa lain.

Fungsi kertas lakmus merah adalah untuk mengidentifikasi kation NH3+ yang

tergolong basa karena NH3+ adalah gas yang mudah menguap yang dihasilkan dari

Page 8: IDENTIFIKASI KATION NH4+ DAN IDENTIFIKASI CH3COO-

senyawa NH4OH yang dipanaskan. Tujuan pengguanaan labu erlenmeyer adalah

agar uap yang dihasilkan dari senyawa NH4OH bisa terfokus karena labu

erlenmeyer mempunyai leher yang kecil. Selain itu,vpenggunaan corong yang

posisinya dibalik adalah untuk menutupi labu erlenmeyer dan agar uap yang

dihasilkan tetap terfokus. Kertas lakmus harus dibasahi oleh aquadest agar kertas

lakmus tetap berada di atas ujung corong.

pH adalah logaritma dari konsentrasikeaktifan ion hidrogen ( pH=−log aH +¿ ¿

atau aH +¿=10−pH¿) yang diberi tanda negatif atau logaritma dari kebaliakn konsentrasi

ion hidrogen yang memudahkan untuk menulis keasaman atau kebasaan suatu

larutan (Svehla, 1985).

pH dapat juga didefinisikan sebagai pengukuran ion hidrogen dalam larutan.

Larutan dengan pH rendah dinamakan asam sedangkan yang harga pH-nya tinggi

dinamakan basa. Skala pH terentang dari 1 (asam kuat) sampai 14 (basa kuat)

dengan 7 adalah harga tengah mewakili air murni (netral) (Rahayu, 2009).

Ion ammonium (NH4+) adalah asam kinjugat lemah dari basa lemah NH3 dan

terionisasi sebagai :

NH4+ + H2O → NH3 + H3O atau

NH4+ → NH3 + H+ (Majid, 2010)

Ammonium berbentuk cairan yang tidak berwarna dan tidak berbau.

Gas amoniak (NH3) adalah gas yang tidak berwarna dan berbau khas

amoniak, mudah larut dalam air, memiliki titik leleh -77,7 ºC, memiliki titik didih

-33,4 ºC, tekanan uap 400 mmHg pada -45,4 ºC, kelarutan dalam air 319/100g

Page 9: IDENTIFIKASI KATION NH4+ DAN IDENTIFIKASI CH3COO-

pada 25 ºC, berat jenis 0,682 (-33,4 ºC), berat jenis uap 0,6 dan suhu kritis 133 ºC

(Anonim, 2009).

3.2.2.Pembahasan Identifikasi CH3COO-

Asetat (CH3COO-) asam bebasnya adalah CH3COOH, yaitu cairan tak

berwarna dengan bau menusuk yang mempunyai titik didih 117 ºC, titik lebur

17ºC dan dapat bercampur dengan air dalam semua perbandingan. Zat ini bersifat

korosif terhadap kulit manusia. Kelarutan semua asetat normal kecuali perak dan

merkurium (I) asetat yang sangat sedikit larut dalam air. Beberapa asetat basa,

misalnya asetat basa dari besi, alumunium, dan kromium yang tak larut dalam air

(Svehla, 1985).

Hasil pengamatan yang telah dilakukan pada sampel (CH3COO-)2Pb.3H2O

yang ditambah KHSO4 dan digerus menggunakan lumpang dan alu, menimbulkan

bau yang menyengat (bau asam cuka). Hal ini dapat dipastikan bahwa pada

sampel mengandung anion CH3COO-.

Fungsi KHSO4 yang ditambahkan pada sampel adalah sebagai pendonor

asam (H+) agar sampel dapat membentuk asam cuka, sesuai dengan reaksi :

(CH3COO-)2Pb.3H2O + KHSO4 → KOH + 2CH3COOH + PbSO4 + 2H2O

Bau cuka yang timbul dihasilkan dari reaksi KHSO4 yang mendonorkan H+

kepada sampel yaitu (CH3COO-)2Pb.3H2O sehingga sampel dapat membentuk

senyawa CH3COOH (asam asetat).

Analisis cara kering umumnya dilakuakn untuk zat-zat padat. Analisis cara

kering merupakan penyelidikan yang bersifat orientasi, yaitu mencari

Page 10: IDENTIFIKASI KATION NH4+ DAN IDENTIFIKASI CH3COO-

kemungkinan unsur-unsur penyusun suatu cuplikan. Hal ini dapat diamati baik

terhadap perubahan fisika maupun kimia cuplikan yang diakibatkan oleh pengaruh

luar. Pada umumnya analisis cara kering dilakukan pada zat yang dapat diubah

menjadi berwujud padat. Hal yang dapat diamati pada analisis cara kering ini

antara lain adalah pengaruh pemanasan cuplikan pada tabung pemanas, warna

nyala api saat cuplikan dibakar dengan api bunsen dan perubahan warna pada

mutu boraks, fosfat, dan karbonat ( Sugiata, 2010).

Asam asetat adalah senyawa kimia asam organik yang dikenal sebagai

pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan. Asam asetat adalah salah satu

asam karboksilat yang paling sederhana. Asam asetat dalam air merupakan asam

lemah, artinya hanya terdisosiasi sebagian menjadi ion H+ dan CH3COO-. Asam

asetat murni (disebut asam glasial) adalah cairan higroskopis tak berwarna dan

memliki titik beku 16,7 ºC. Atom hidrogen (H) pada gugus karboksil (-COOH)

dalam asam karboksilat seperti asam asetat dapat dilepaskan sebagai ion H+

(proton), sehingga memberikan sifat asam. Asam asetat adalah asam lemah

monoprotik dengan nilai pKa = 4,8 dan basa konjugasinya adalah asetat

(CH3COO-) (Wong, 2011).

Page 11: IDENTIFIKASI KATION NH4+ DAN IDENTIFIKASI CH3COO-

IV KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menguraikan tentang : (1) Kesimpulan dan (2) Saran.

4.1. Kesimpulan

4.1.1.Kesimpulan Identifikasi NH4+

Berdasarkan percobaan identifikasi NH4+, dapat disimpulkan bahwa sampel

tersebut mengandung NH4+.

4.1.2. Kesimpulan Identifikasi CH3COO-

Berdasarkan hasil pengamatan percobaan Identifikasi CH3COO-, dapat

diambil kesimpulan bahwa dalm sampel mengandung CH3COO-.

4.2. Saran

Saran yang ingin penulis sampaikan adalah hati-hati dan teliti ketika

melakukan percobaan, pastikan alat-alat yang akan digunakan untuk praktikum

sudah benar-benar bersih.

Page 12: IDENTIFIKASI KATION NH4+ DAN IDENTIFIKASI CH3COO-

V DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2012). Anion dan Kation. http://auroracahya.wordpress.com. diakses : 28 Desember 2012

Anonim. (2009). Mulailah Katiga dari Diri Andan dan Keluarga. okleqs.wordpress.com. diakses : 25 November 2012

Hamdani, S. (2012). Analisis Kualitatif dan Kuantitatif. http://catatankimia.com. diakses : 28 Desember 2012

Majid, R. A. (20120). Hidrolisis Garam. chemical-moty.blogspot.com. diakses : 25 November 2012

Muthia, A. A. (2012). Contoh Anion dan Kation. http://aghniaconnection.blogspot.com. diakses : 28 Desember 2012

Rahayu, S. S. (2009). Pengukuran pH. www.chem-is-try.org. diakses : 25 November 2012

Sugiata, I. W. (2010). Identifikasi Kation dengan Uji Nyala. sugiatazone.blogspot.com. diakses : 25 November 2012

Svehla, G. (1985). Vogel I Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro. PT Kalman Media Pustaka ; Jakarta.

Wong. (2011). Cuka (Asam Asetat). wong168.wordpress.com. diakses : 25 November 2012