IDENTIFIKASI JAMUR PADA PAKAIAN BEKAS YANG DIJUAL DI ... JANNA.pdf · Peredaran pakaian bekas di...

81
IDENTIFIKASI JAMUR PADA PAKAIAN BEKAS YANG DIJUAL DI BEBERAPA PASAR DI KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan Kendari OLEH : Nur Janna P00341014024 KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI JURUSAN ANALIS KESEHATAN 2017

Transcript of IDENTIFIKASI JAMUR PADA PAKAIAN BEKAS YANG DIJUAL DI ... JANNA.pdf · Peredaran pakaian bekas di...

Page 1: IDENTIFIKASI JAMUR PADA PAKAIAN BEKAS YANG DIJUAL DI ... JANNA.pdf · Peredaran pakaian bekas di dunia dapat berupa hibah untuk korban bencana alam ataupun perdagangan biasa seperti

IDENTIFIKASI JAMUR PADA PAKAIAN BEKAS YANG DIJUAL

DI BEBERAPA PASAR DI KOTA KENDARI

PROVINSI SULAWESI TENGGARA

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan PendidikanDiploma III Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan Kendari

OLEH :

Nur JannaP00341014024

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

JURUSAN ANALIS KESEHATAN

2017

Page 2: IDENTIFIKASI JAMUR PADA PAKAIAN BEKAS YANG DIJUAL DI ... JANNA.pdf · Peredaran pakaian bekas di dunia dapat berupa hibah untuk korban bencana alam ataupun perdagangan biasa seperti

ii

Page 3: IDENTIFIKASI JAMUR PADA PAKAIAN BEKAS YANG DIJUAL DI ... JANNA.pdf · Peredaran pakaian bekas di dunia dapat berupa hibah untuk korban bencana alam ataupun perdagangan biasa seperti

iii

Page 4: IDENTIFIKASI JAMUR PADA PAKAIAN BEKAS YANG DIJUAL DI ... JANNA.pdf · Peredaran pakaian bekas di dunia dapat berupa hibah untuk korban bencana alam ataupun perdagangan biasa seperti

iv

Page 5: IDENTIFIKASI JAMUR PADA PAKAIAN BEKAS YANG DIJUAL DI ... JANNA.pdf · Peredaran pakaian bekas di dunia dapat berupa hibah untuk korban bencana alam ataupun perdagangan biasa seperti

v

RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri

Nama : Nur Janna

Nim : P00341014024

TTL : Bangga, 21 Juni 1995

Suku/Bangsa : Buton/Indonesia

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Agama : Islam

B. Pendidikan

1. SD Negeri 3 Mawasangka, Tamat tahun 2008

2. SMP Negeri 1 Mawasangka, Tamat tahun 2011

3. SMA Negeri 1 Mawasangka, Tamat tahun 2014

4. Tahun 2014 melanjutkan pendidikan di Politeknik Kesehatan

Kemenkes Kendari Jurusan Analis Kesehatan sampai sekarang.

Page 6: IDENTIFIKASI JAMUR PADA PAKAIAN BEKAS YANG DIJUAL DI ... JANNA.pdf · Peredaran pakaian bekas di dunia dapat berupa hibah untuk korban bencana alam ataupun perdagangan biasa seperti

vi

ABSTRAK

Nur Janna (P00341014024) Identifikasi jamur pada pakaian bekasyang dijual di beberapa pasar di Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara,dibimbing oleh Bapak Petrus dan Ibu Ruth Mongan. (xiv + 6 tabel + 9gambar + 8 Lampiran). Direktur jendral standarisasi perlindungan konsumenKementrian perdagangan telah melakukan pengujian terhadap 25 contoh pakaianbekas yang beredar di pasar Senen Jakarta, berdasarkan hasil pengujian yangdilakukan, ditemukan sejumlah koloni jamur yang ditunjukkan parameterpengujian Angka Lempeng Total (ALT) pada semua pakaian bekas yang nilainyacukup tinggi. Kandungan jamur sebesar 36.000 koloni/g. Timbulnya penyakit daripakaian bekas bisa berawal dari kontak langsung dengan kulit atau ditransmisikanoleh tangan manusia yang kemudian membawa infeksi masuk lewat mulut,hidung, dan mata. Berdasarkan temuan diatas penelitian ini dilakukan. Rumusanmasalah dalam penelitian ini adalah apakah terdapat jamur pada pakaian bekasyang dijual di beberapa pasar di Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya jamur pada pakaian bekasyang dijual di beberapa pasar di Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara.Variabel penelitian ini adalah pakaian bekas yang dijual di 6 Pasar yang ada diKota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara yang masing-masing pasar telah diberikode yaitu kode A, kode B, kode C, kode D, kode E, dan kode F. Jenis penelitianyang digunakan adalah penelitian deskriptif, dilakukan pada tanggal 15 Juni-11Juli 2017. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik proposive sampling.Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat koloni jamur pada 6 (100%) sampelpakaian bekas. Jenis jamur yang ditemukan Asperigilus sp. Dapat disimpulkanterdapat jamur pada semua pakaian bekas yang diteliti. Saran bagi penjual dankonsumen pakaian bekas agar tidak menempatkan pakaian bekas di tempatlembab karena dapat ditumbuhi jamur yang berbahaya bagi kesehatan.

Kata Kunci : Jamur, Pakaian bekasDaftar Pustaka : 40 buah (2000-2016)

Page 7: IDENTIFIKASI JAMUR PADA PAKAIAN BEKAS YANG DIJUAL DI ... JANNA.pdf · Peredaran pakaian bekas di dunia dapat berupa hibah untuk korban bencana alam ataupun perdagangan biasa seperti

vii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim, Assalamu’ alaikum Wr. Wb

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat

dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini

dengan judul ‘’Identifikasi Jamur Pada Pakaian Bekas Yang Dijual di Beberapa

Pasar Yang ada di Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara. Penelitian ini

disusun dalam rangka melengkapi salah satu syarat untuk menyelesaikan

pendidikan program Diploma III (D III) Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan

Kemenkes Kendari.

Rasa hormat, terimaksih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada

ayah dan ibu tercinta atas semua bantuan moril maupun materil, motivasi,

dukungan dan cintah kasih yang tulus serta doanya demi kesuksesan studi yang

penulis jalani selama menuntun ilmu sampai selesainya karya tulisi ini. Proses

penulisan karya tulis ini telah melewati perjalanan panjang, dan penulis banyak

mendapatkan petunjuk dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada

kesempatan ini penulis juga menghaturkan rasa terimakasih kepada Bapak

Petrus,SKM.,M.Kes selaku pembimbing I dan ibu Ruth Mongan, B.Sc.,S.Pd.M.Pd

selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, kesabaran dalam

membimbing dan atas segala pengorbanan waktu dan pikiran selama menyusun

karya tulis ini. Ucapan terimakasih penulis juga tunjukan kepada :

1. Direktur Poltekkes Kemenkes Kendari Bapak Petrus,SKM.,M.Kes..

2. Kepala Kantor Badan Riset Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara yang telah

memberikan izin penelitian.

3. Ketua Jurusan Analis Kesehatan Ibu Ruth Mongan, B.Sc.,S.Pd.M.Pd..

4. Kepala Laboratorium Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Kendari Ibu

Satya Darmayani, S.Si.,M.Eng.

5. Ibu Sari musrifah,S.ST Selaku instrutur Laboratorium selama penelitian.

6. Ibu Askrening,SKM.,M.Kes, ibu Hj. St. Rachmi Misbah, S.Kp.,M.Kes ,

dan ibu Satya Darmayani, S.Si.,M.Eng. Terimakasih atas masukan, saran

dan kritik selama menguji.

Page 8: IDENTIFIKASI JAMUR PADA PAKAIAN BEKAS YANG DIJUAL DI ... JANNA.pdf · Peredaran pakaian bekas di dunia dapat berupa hibah untuk korban bencana alam ataupun perdagangan biasa seperti

viii

7. Bapak dan Ibu dosen Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan Analis

Kesehatan serta seluruh staf dan karyawan atas segala fasilitas dan

pelayanan akademik yang diberikan selama penulis menuntun ilmu.

8. Buat saudaraku-saudaraku Siti Salfia yang telah membantu memberikan

support, taklupa pula untuk adik-adik ku Jami, Indah, Alu, Lia, Ita dan

Risi terimakasih telah memberikan tawa dan candanya kepada penulis.

9. Buat seluruh teman-teman seangkatanku Aqli, Arya, Ichsan, Yaqub dan

terkhusus Ni’mah, serta teman-teman yang lain yang tidak bisa disebutka

namanya satu persatu terimakasih.

10. Kepada Semua pihak yang telah memberikan bantuan dalam terselesainya

karya tulis ilmiah ini.

Penulis menyadari sepenuhnya dengan segala kekurangan dan

keterbatasan yang ada pada penulis, sehingga bentuk dan isi karya Tulis Ilmiah ini

masih jauh dari kesempurnaan dan masih terdapat kekeliriuan, dan kekurangan.

Oleh karena itu dengan kerendahan hati penulis sangat mengharapkan kritik dan

saran yang sifatnya membangun dari semua pihak demi kesempurnaan Karya

Tulis ini.

Akhir kata, semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat, khususnya

bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan penelitian selanjutnya.

Page 9: IDENTIFIKASI JAMUR PADA PAKAIAN BEKAS YANG DIJUAL DI ... JANNA.pdf · Peredaran pakaian bekas di dunia dapat berupa hibah untuk korban bencana alam ataupun perdagangan biasa seperti

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ....................................... ii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... iv

RIWAYAT HIDUP ......................................................................................v

MOTTO....................................................................................................... vi

ABSTRAK.................................................................................................. vii

KATA PENGANTAR .............................................................................. viii

DAFTAR ISI .................................................................................................x

DAFTAR TABEL ...................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xiii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xiv

BAB I PENDAHULUAN

a. Latar Belakang....................................................................................1

b. Rumusan Masalah ..............................................................................4

c. Tujuan Penelitian................................................................................4

d. Manfaat Penelitian..............................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

a. Tinjauan umum tentang jamur............................................................6

b. Tinjauan umum tentang pakaian .....................................................18

c. Tinjauan umum tetang pakaian bekas ..............................................19

d. Tinjauan umum tetang Jamur yang terdapat pada pakaian bekas ....21

BAB III KERANGKA KONSEP

a. Dasar pemikiran................................................................................28

b. Kerangka pikir ..................................................................................29

c. Variabel penelitian............................................................................30

d. Definisi operasional dan Criteria Objectif........................................30

BAB IV METODE PENELITIAN

a. Jenis penelitian .................................................................................32

b. Waktu dan tempat penelitian ............................................................32

c. Populasi dan sampel .........................................................................32

d. Instrumen penelitian .........................................................................33

Page 10: IDENTIFIKASI JAMUR PADA PAKAIAN BEKAS YANG DIJUAL DI ... JANNA.pdf · Peredaran pakaian bekas di dunia dapat berupa hibah untuk korban bencana alam ataupun perdagangan biasa seperti

x

e. Prosedur pemeriksaan laboratorium .................................................35f. Jenis data ..........................................................................................39g. Pengolahan data................................................................................39h. Analisis data .....................................................................................40i. Penyajian data...................................................................................40j. Etika penelitian .................................................................................40

BAB V HASIL DAN PEMBAHASANa. Hasil penelitian .......................................................................41

b. Pembahasan .....................................................................................45

BAB V PENUTUP

a. Kesimpulan......................................................................................52

b. Saran .....................................................................................52

DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN

Page 11: IDENTIFIKASI JAMUR PADA PAKAIAN BEKAS YANG DIJUAL DI ... JANNA.pdf · Peredaran pakaian bekas di dunia dapat berupa hibah untuk korban bencana alam ataupun perdagangan biasa seperti

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Distribusi frekuensi pengambilan sampel pakaian bekas berdasarkan

pasar di Kota Kendari ....................................................................... 33

Tabel 2 Instrumen Penelitian di Lapangan.................................................... 33

Tabel 3 Instrumen Penelitian di Laboratorium ................................................. 34

Tabel 4 Bahan Penelitian................................................................................... 35

Tabel 5 Pertumbuhan koloni jamur pada media Sabouraud Dextrose Agar....... 44

Tabel 6 Jenis jamur yang tumbuh pada media Sabouraud Dextrose Agar....... 45

Page 12: IDENTIFIKASI JAMUR PADA PAKAIAN BEKAS YANG DIJUAL DI ... JANNA.pdf · Peredaran pakaian bekas di dunia dapat berupa hibah untuk korban bencana alam ataupun perdagangan biasa seperti

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Jamur Aspergilus niger ........................................................................23

Gambar 2. Jamur Aspergilus flavus .......................................................................24

Gambar 3. Jamur Aspergilus fumigatus.................................................................24

Gambar 4. Jamur Aspergilus parasiticus...............................................................25

Gambar 5. Jamur Candida albicans.......................................................................26

Gambar 6. Koloni jamur di hari pertama inkubasi ................................................37

Gambar 7. Koloni jamur di hari ketiga inkubasi ...................................................37

Gambar 8. Asperigilus niger .................................................................................38

Gambar 9. Asperigilus flavus dan Asperigilus parasiticus ....................................38

Page 13: IDENTIFIKASI JAMUR PADA PAKAIAN BEKAS YANG DIJUAL DI ... JANNA.pdf · Peredaran pakaian bekas di dunia dapat berupa hibah untuk korban bencana alam ataupun perdagangan biasa seperti

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Izin Penelitian Dari Jurusan Analis Kesehatan.

Lampiran 2 : Surat Izin Penelitian Dari Politeknik Kementrian KesehatanKendari.

Lampiran 3 : Surat Izin Penelitian Dari Badan Penelitian dan Pengembangan.

Lampiran 4 : Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian.

Lampiran 5 : Proses Identifikasi Jamur Pada Sampel Pakaian Bekas.

Lampiran 6 : Lembar Hasil Penelitian

Lampiran 7 : Tabulasi Data

Lampiran 8 : Master Tabel

Page 14: IDENTIFIKASI JAMUR PADA PAKAIAN BEKAS YANG DIJUAL DI ... JANNA.pdf · Peredaran pakaian bekas di dunia dapat berupa hibah untuk korban bencana alam ataupun perdagangan biasa seperti

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Izin Penelitian Dari Jurusan Analis Kesehatan.

Lampiran 2 : Surat Izin Penelitian Dari Politeknik Kementrian KesehatanKendari.

Lampiran 3 : Surat Izin Penelitian Dari Badan Penelitian dan Pengembangan.

Lampiran 4 : Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian.

Lampiran 5 : Proses Identifikasi Jamur Pada Sampel Pakaian Bekas.

Lampiran 6 : Lembar Hasil Penelitian

Lampiran 7 : Tabulasi Data

Lampiran 8 : Master Tabel

Page 15: IDENTIFIKASI JAMUR PADA PAKAIAN BEKAS YANG DIJUAL DI ... JANNA.pdf · Peredaran pakaian bekas di dunia dapat berupa hibah untuk korban bencana alam ataupun perdagangan biasa seperti

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pakaian merupakan kebutuhan primer bagi setiap manusia,

sehingga kebutuhan akan pakaian jadi akan terus meningkat seiring

perkembangan populasi di dunia. Industri pakaian jadi dunia terus

berkembang diikuti ole perkembangan perdagangan Internasional untuk

produk tersebut. Namun demikian, pada beberapa dekade, muncullah isu

perdagangan pakaian bekas yang didasari oleh berbagai macam alasan.

Peredaran pakaian bekas di dunia dapat berupa hibah untuk korban

bencana alam ataupun perdagangan biasa seperti lelang baju bekas artis

atau sekadar mencari keuntungan dengan harga murah (Kemendang,

2015).

Isu perdangan pakaian bekas sudah merebak di berbagai negara di

dunia, baik di negara maju maupun berkembang. Namun demikian, isu

yang berkembang memberikan dampak negatif bagi negara berkembang

yang seolah-olah menjadi penadah bagi pakaian bekas yang sudah tidak

dipakai dinegara maju. Penelitian Baden dan Barber (2005) menyebutkan

kontribusi perdagangan pakaian bekas sangat kecil (kurang dari 0,5%),

namun bagi beberapa negara Afrika, perdagangan pakaian bekas

memberikan kontribusi yang cukup besar (lebih dari 30% dari

perdagangan pakaian jadi). Disebutkan juga bahwa impor pakaian bekas

dapat menggagu kinerja industri tekstil di Afrika Barat, sehingga

menurunkan penjualan yang signifikan pada tahun 1980-an dan 1990-an.

Penurunan tersebut akibat harga impor pakaian bekas jauh lebih murah

dibandingkan dengan pakaian jadi yang diproduksi dalam negeri, sehingga

produk dalam negeri menjadi kurang berdaya saing (Kemendang, 2015:6).

Selain melakukan importasi pakaian Jadi dalam keadaan baru,

Indonesia juga melakukan importasi pakaian bekas. Pakaian Bekas

diimpor Indonesia dari Perancis dengan pangsa sebesar 26,9% terhadap

Page 16: IDENTIFIKASI JAMUR PADA PAKAIAN BEKAS YANG DIJUAL DI ... JANNA.pdf · Peredaran pakaian bekas di dunia dapat berupa hibah untuk korban bencana alam ataupun perdagangan biasa seperti

2

total impor Pakaian Bekas tahun 2014, diikuti Singapura (19,6%), Belanda

(14,7%), dan Amerika Serikat (10,6%)(Kemendang, 2015).

Di Indonesia penjual pakaian bekas sangat banyak, terdapat di

kota–kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Malang dan kota–

kota lainnya. Banyaknya penjualan pakaian bekas ini diakibatkan oleh

begitu besarnya minat konsumen terhadap pakaian impor dari luar negeri

sangatlah ditunggu–tunggu dan diincar. Banyaknya konsumen yang

beresiko dari produk barang bekas tersebut yang tidak aman dan tidak

higienis. Akan tetapi konsumen seakan tidak menghiraukan dari segi

kesehatan dari pakaian bekas tersebut, terbukti minat beli terhadap pakaian

bekas ini sangatlah banyak, tidak hanya konsumen kelas bawah saja akan

tetapi konsumen kelas menengah dan kelas atas pun mempunyai minat beli

terhadap pakaian bekas tersebut. Rata–rata konsumen yang membeli

pakaian bekas tersebut dikarenakan ingin terlihat stylis dengan budged

yang seminimalis mungkin, karena biasanya di toko-toko tersebut selalu

menyediakan pakaian-pakaian bekas yang mempunyai brand–brand yang

sangat bagus dan terbilang mahal sehingga konsumen dapat bergaya

dengan brand–brand dengan membeli pakaian dengan harga yang sangat

murah dibanding dari toko di mall yang sangat mahal (Permatasari, 2015).

Namun belakangan ini warga Indonesia digemparkan dengan berita

yang tidak sedap tentang pakaian bekas. Direktur jendral standarisasi

perlindungan konsumen Kementrian perdagangan telah melakukan

pengujian terhadap 25 contoh pakaian bekas yang beredar di pasar. Contoh

diambil di Pasar Senen Jakarta terdiri atas beberapa jenis pakaian yaitu

pakaian anak (jaket), pakaian wanita (vest, baju hangat, dress, rok, atasan,

hot pants, celana pendek), pakaian pria (jaket, celana panjang, celana

pendek, kemeja, t-shirt, kaos, sweater, kemeja, boxer, celana dalam).

Pengujian dilakukan terhadap jamur (kapang atau khamir), berdasarkan

hasil pengujian yang dilakukan, ditemukan sejumlah koloni jamur yang

ditunjukkan oleh parameter pengujian Angka Lempeng Total (ALT) pada

Page 17: IDENTIFIKASI JAMUR PADA PAKAIAN BEKAS YANG DIJUAL DI ... JANNA.pdf · Peredaran pakaian bekas di dunia dapat berupa hibah untuk korban bencana alam ataupun perdagangan biasa seperti

3

semua contoh pakaian bekas yang nilainya cukup tinggi. Kandungan jamur

sebesar 36.000 koloni/g (Siaran Pers; 2015).

seperti yang diungkapkan Widodo, Direktur Jenderal Standardisasi

dan Perlindungan Konsumen. Jamur yang diduga hidup pada pakaian

bekas yaitu kapang (Aspergillus sp) dan khamir (Candida sp)

(Kementerian Perdagangan RI, 2015).

Timbulnya penyakit dari pakaian bekas impor ini bisa berawal dari

kontak langsung dengan kulit atau ditransmisikan oleh tangan manusia

yang kemudian membawa infeksi masuk lewat mulut, hidung, dan mata.

Aspergillus sp dapat menyebabkan penyakit pada paru-paru. Beberapa

mikosis paru ditemukan endemis di daerah tertentu seperti Amerika,

Afrika, Meksiko, Kanada dan Australia. Di Indonesia, angka kejadian

penyakit jamur pada saluran pernapasan belum diketahui (Khalik, 2017:1).

Candida albicans dapat menyebabkan penyakit pada berbagai organ tubuh

seperti kulit. Penyakit kulit semakin berkembang, hal ini dibuktikan dari

data Profil Kesehatan Indonesia 2010 yang menunjukkan bahwa penyakit

kulit dan jaringan subkutan menjadi peringkat ketiga dari 10 penyakit

terbanyak pada pasien rawat jalan di rumah sakit se-Indonesia berdasarkan

jumlah kunjungan yaitu sebanyak 192.414 kunjungan dan 122.076

kunjungan di antaranya merupakan kasus baru. Sementara dari data Dines

Kesehatan Kota Kendari, menyatakan penyakit kulit infeksi selalu masuk

dalam 20 besar penyakit, pada tahun 2009 penyakit kulit infeksi berada

diurutan ke-8 dengan prevalensi 4,32%, dan pada tahun 2010 penyakit

infeksi kulit berada diurutan ke-2 dengan prevalensi 16,39%.

Pemeriksaan jamur terdiri dari pemeriksaan makroskopik dan

mikroskopik. Dalam pemeriksaan makroskopik jamur bertujuan untuk

mengetahui ada tidaknya pertumbuhan jamur pada media yang dilakukan

dengan inokulasi jamur pada media. Dan pemeriksaan mikroskopik jamur

bertujuan untuk mengetahui jenis jamur yang mengontaminasi suatu

sampel yang dilakukan dengan melihat ciri-ciri jamur dibawa mikroskop

(Yulliawati, 2016). Pemeriksaan jenis jamur dilakukan dengan mengambil

Page 18: IDENTIFIKASI JAMUR PADA PAKAIAN BEKAS YANG DIJUAL DI ... JANNA.pdf · Peredaran pakaian bekas di dunia dapat berupa hibah untuk korban bencana alam ataupun perdagangan biasa seperti

4

koloni jamur yang telah ditumbuhkan pada media Sabouraud Dextrose

Agar (SDA), kemudian diletakan diatas obyek glass dan ditetesi dengan

larutan KOH 10%. Pemberian KOH 10% bertujuan untuk menghilangkan

berkas lemak yang terkandung sehingga memperjelas bentuk spora, hifa

dan miselium jamur dibawa mikroskop (Kumala, 2016: 32). Berdasarkan

hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Monalisa (2015)

didapatkan dari 10 sampel pakaian bekas yang diperiksa tidak ditemukan

Candida albicans dan 80% pakaian bekas ditemukan Aspergillus sp.

Pengetahuan penjual kategori baik sebanyak 0,0%, sikap penjual kategori

baik sebanyak 3,3% dan tindakan penjual kategori baik sebanyak 1,7%.

Keluhan kesehatan kulit dirasakan 5,0% penjual dan keluhan kesahatan

pernafasan dirasakan 8,3% penjual.

Berdasarkan uraian masalah pada latar belakang tersebut, maka

peneliti ingin melakukan penelitian yang berjudul “Identifikasi Jamur Pada

Pakaian Bekas Yang Dijual di Beberapa Pasar Yang ada di Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara”.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “ apakah

terdapat jamur pada pakaian bekas yang dijual di beberapa pasar di Kota

Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara?’’

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Tujuan umum

Untuk mengetahui adanya jamur pada pakaian bekas yang dijual di

beberapa pasar di Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara.

2. Tujuan khusus

a. Untuk mengamati pertumbuhan koloni jamur dengan pengamatan

langsung (makroskopik).

b. Untuk mengamati jenis jamur yang diamati dibawah mikroskop

(mikroskopik)

Page 19: IDENTIFIKASI JAMUR PADA PAKAIAN BEKAS YANG DIJUAL DI ... JANNA.pdf · Peredaran pakaian bekas di dunia dapat berupa hibah untuk korban bencana alam ataupun perdagangan biasa seperti

5

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoristis

Sebagai sumbangan ilmiah terhadap almamater Program Studi D3

Analis Politeknik Kesehatan Kendari tentang identifikasi jamur pada

pakaian bekas yang dijual di beberapa pasar di Kota Kendari Provinsi

Sulawesi Tenggara.

2. Manfaat praktisi

a. Bagi penjual pakain bekas sebagai bahan untuk meningkatkan

pengetahuan dan wawasan masyarakat tentang bahaya kesehatan

pada pakaian bekas.

b. Bagi masyarakat Kota Kendari khususnya konsumen pakaian

bekas sebagai bahan untuk meningkatkan pengetahuan dan

wawasan masyarakat tentang bahaya kesehatan pada pakaian

bekas.

c. Manfaat teoristis dari penelitian ini yaitu untuk menambah

wawasan bagi peneliti selanjutnya mengenai ada tidaknya jamur

pada pakaian bekas yang dijual di beberapa pasar di Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara.

Page 20: IDENTIFIKASI JAMUR PADA PAKAIAN BEKAS YANG DIJUAL DI ... JANNA.pdf · Peredaran pakaian bekas di dunia dapat berupa hibah untuk korban bencana alam ataupun perdagangan biasa seperti

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Jamur

1. Pengertian Jamur

Mikologi berasal dari bahasa Yunani mykes yang berarti jamur

dan logos yang berarti ilmu. Menurut Alexopoulos, dkk. (1996) dalam

Gandjar (2007), sebenarnya istilah mikologi kurang tepat. Istilah yang

tepat adalah mycetology, karena mykes berdasarkan tatabahasa Yunani

adalah myceto. Fungi dalam bahasa Latin juga berarti jamur. Jamur

merupakan mikroorganisme eukaryotik dengan tingkat biologisnya

yang lebih tinggi dibandingkan dengan bakteri. Habitat hidupnya

terutama di alam seperti air dan tanah sebagai jamur saprofit.

Kehidupan jamur memerlukan suasana lingkungan dengan kelembapan

yang tinggi. Meskipun demikian jamur dapat menyesuaikan diri

terhadap lingkungan, sehingga jamur dapat hidup di gurun pasir yang

kering dan panas (Kumala, 2008).

Jumlah jamur yang sudah diketahui hingga kini adalah kurang

lebih 69.000 dari perkiraan 1.500.000 spesies yang ada di dunia dan

menurut Rafai (1995) di Indonesia terdapat kurang lebih 200.000

spesies. Dapat dipastikan bahwa Indonesia yang sangat kaya akan

diversitas tumbuhan dan hewan juga memiliki diversitas jamur yang

sangat tinggi mengingat lingkungan yang lembap dan suhu tropik yang

mendukung pertumbuhan jamur (Indrawati, 2016 : 4).

2. Sifat Umum Jamur

Jamur hidup secara heterotrof dengan menguraikan bahan-bahan

organik yang ada di lingkungannya. Misalnya, jamur hidup secara

saprofit, artinya hidup dari penguraian sampah-sampah organik seperti

bangkai, sisa-sisa tumbuhan, makanan, dan kaya lapuk. Jamur ada pula

yang hidup sebagai parasit dengan mendapatkan bahan organik dari

inangnya seperti kulit manusia, hewan, dan tumbuhan. Selain itu,

Page 21: IDENTIFIKASI JAMUR PADA PAKAIAN BEKAS YANG DIJUAL DI ... JANNA.pdf · Peredaran pakaian bekas di dunia dapat berupa hibah untuk korban bencana alam ataupun perdagangan biasa seperti

7

adapula jamur yang hidup simbiotik, yakni hidup bersama-sama

dengan organisme lain agar saling mendapatkan untung (simbiosis

mutualisme), seperti jamur yang hidup bersema ganggang membentuk

lumut kerak (Kumala, 2016:14).

3. Morfologi Jamur

Jamur tumbuh dalam dua bentuk dasar, sebagai yeast/kamir

dan molds/kapang. Pertumbuhan dalam bentuk mold adalah dengan

produksi koloni filamentosa multiseluler. Koloni ini mengandung

tubulus silindris yang bercabang yang disebut hifa, diameternya

bervariasi dari 2-10 μm. Massa hifa yang jalin-menjalin dan

berakumulasi selama pertumbuhan aktif adalah miselium. Beberapa

hifa terbagi menjadi sel-sel oleh dinding pemisah atau septa, yang

secara khas terbentuk pada interval yang teratur selama pertumbuhan

hifa. Hifa yang menembus medium penyangga dan mengabsorbsi

bahan-bahan makanan adalah hifa vegetatif atau hifa substrat.

Sebaliknya, hifa aerial menyembul di atas permukaan miselium dan

biasanya membawa struktur reproduktif dari mold (Brooks dkk, 2005).

Semua jamur mempunyai dinding sel kaku yang penting untuk

menentukan bentuknya. Dinding-dinding sel sebagian besar terbentuk

oleh lapisan karbohidrat, rantai-rantai panjang polisakarida, juga

glikoprotein dan lipid. Selama infeksi, dinding sel jamur mempunyai

sifat-sifat patobiologi yang penting. Komponen permukaan dinding

memperantai penempelan jamur pada sel inang. Beberapa ragi dan

mold memberi melanin pada dinding sel, memberikan pigmen coklat

atau hitam. Jamur yang demikian adalah dematiaceous. Dalam

beberapa penelitian, melanin berhubungan dengan virulensi (Brooks

dkk, 2005).

4. Reproduksi Jamur

Spora jamur memiliki berbagai bentuk dan ukuran, dan dapat

dihasilkan secara seksual maupun aseksual. Pada umumnya spora

adalah organisme uniseluler, tetapi ada juga spora multiseluler. Spora

Page 22: IDENTIFIKASI JAMUR PADA PAKAIAN BEKAS YANG DIJUAL DI ... JANNA.pdf · Peredaran pakaian bekas di dunia dapat berupa hibah untuk korban bencana alam ataupun perdagangan biasa seperti

8

dihasilkan di dalam atau dari struktur hifa yang terspesalisasi. Ketika

kondisi lingkungan memungkinkan, pertumbuhan yang cepat, jamur

mengkloni diri mereka sendiri dengan cara menghasilkan banyak sekal

spora secara aseksual. Terbawa oleh angin atau air, spora-spora

tersebut berkecambah jika berada pada tempat yang lembab pada

permukaan yang sesuai (Campbell, 2010). Menurut Ida

Indrawati(2016) bahwa spora seksual yang dihasilkan dari peleburan

dua nukleus. Ada beberapa spora seksual yaitu:

a. Askospora (spora bersel satu terbentuk didalam kantung yang

disebut askus. Biasanya terdapat 8 askospora didalam setiap askus)

b. Basidiospora (spora bersel satu berbentuk gada yang dinamakan

basidium)

c. Zigospora (spora besar dan berdinding tebal yang terbentuk apabila

ujung-ujung dua hifa secara seksual serasi dinamakan gametangia)

d. Oospora (spora terbentuk didalam struktur betina khusus yang

disebut oogonium, Pembuahan telur atau oosfer oleh gamet jantan

di anteridium menghasilkan oospora, Dalam setiap oogonium

terdapat satu atau lebih oosfer).

5. Klasifikasi Jamur

Jamur diklasifikasikan ke dalam empat divisi yaitu Zygomycota,

Ascomycota, Basidiomycota, dan Deuteromycota (Irianto, 2013 : 27).

Devisi yang tersebar adalah Ascomycota yang mencakup lebih dari

60% jamur yang telah diketahui dan 40% yang belum diketahui. Jamur

patogenik sisanya antara lain Zygomycota, Basidiomycota dan

Deumycota. Semua spesies jamur dimasukan dalam satu devisi, begitu

pula Kelas, Ordo, dan Famili yang tepat, berdasarkan cara reproduksi

seksualnya, sifat fenotipnya, serta hubungan filogenetiknya. Ada

banyak spesies yang diberi nama berbeda yang mencerminkan bentuk

repruduksi seksual dan aseksual (Widhi,2013 : 654).

Page 23: IDENTIFIKASI JAMUR PADA PAKAIAN BEKAS YANG DIJUAL DI ... JANNA.pdf · Peredaran pakaian bekas di dunia dapat berupa hibah untuk korban bencana alam ataupun perdagangan biasa seperti

9

a. Divisi Zygomycota

Taksonomi dari divisi zygomycota adalah sebagai berikut

(Citrosupomo,2005 : 31-34) :

Kingdom : Fungi

Divisi : Zygomycota

Ordo :1). Mucoromycotina

2). Chytridiaceae

Family : 1). Murcoraceae

2). Chytridiaceae

Genus : 1). a) Mucor

b) Rhizopus

2). Chytridium

Spesies :1). a) Mucor dubius dan Mucor Javanicus

b) Rhyzopus oryzae

2). Chytridium confervae

Jamu dari divisi Zyomycota ada yang hidup saprofit misalnya

jamur pada nasi, roti, kedelai (tempe), dan bahan makanan lain.

Adapula yang hidup sebagai parasit misalnya penyebap penyakit

busuk pada ubi jalar. Ryzopus oryzae dimanfaatkan dalam bidang

industri, dimana jamur ini dapat mengahasilkan enzim

amiloglukosidase untuk menghidrolisis pati menjadi glukosa

(Achmad, 2011 : 9).

Tubuh zygomycota terdiri dari benang hifa yang bersekat

melintang, misalnya penyebap, ada pula yang bersekak melintang.

Hifa bercabang-cabang banyak dan dinding selnya mengandung kitin

(Indrawati,2014 : 78).

Jamur zygomycota berkembang biak secara aseksual.

Beberapa hifa akan tumbuh ke atas dan ujungnya mengembung

sporangium. Spotangium kemudian pecah dan spora tersebar, spora

jatu ditempat yang sesuai akan tumbuh dan membentuk benang baru

(Indrawati,2014 : 78)

Page 24: IDENTIFIKASI JAMUR PADA PAKAIAN BEKAS YANG DIJUAL DI ... JANNA.pdf · Peredaran pakaian bekas di dunia dapat berupa hibah untuk korban bencana alam ataupun perdagangan biasa seperti

10

b. Divisi Ascomycota

Taksonomi dari divis ascomycota adalah sebagai berikut

(Citrosupomo, 2005 : 34-45) :

Kingdom : Fungi

Divisi : Ascomycota

Class : 1). Archiascomycetes

2). Euascomycetes

3). Sodariomycetes

Ordo : 1) a) Pneumocytidales

b) Schizosaccharomycetales

c) Neolectales

d) Protomycateles

e) Taphrinales

2) Saccharomycatales

3) Incertae sedis

4) Hypocreales

Family :1) Pneumocystidaceae

2) Saccharomycetaceae

3) Monascaceae

4) Nectriaceae

Genus :1) Pnemocystis

2) a) Saccharomyces dan Candida

3) Monascus

4) Fusarium

Spesies : 1) Pneumocytis jirovecii

2) Saccharomyces javensis

Saccharomyces secundus

Saccharomycess tuac

Saccaromyces cerevisiae

Candida albicans

3) Monascus pupureus

Page 25: IDENTIFIKASI JAMUR PADA PAKAIAN BEKAS YANG DIJUAL DI ... JANNA.pdf · Peredaran pakaian bekas di dunia dapat berupa hibah untuk korban bencana alam ataupun perdagangan biasa seperti

11

4) a) Fusarium proliferatum

b) Fusarium verticillioides

c) Fusarium subglutinans

d) Fusarium sporotrichiades

e) Fusarium graminearu

Divisi Ascomycota ini bercirikan talus yang terdiri dari miselium

bersepta. Reproduksi seksual membentuk askospora di dalam askus.

Ada yang hidup sebagai parasit, yang menimbulkan penyakit pada

tumbuhan. Jamur Ascomycota “jamur kantung” ada yang uniseluler dan

multiseluler. Jamur ini ada yang bersifat parasit dan ada juga yang

bersifat saprofit. Kebanyakan Ascomycetes membentuk askus dalam

jasad buah yang kompleks (Syamuri, dkk, 2000 : 122)

Ascomycota saprofit banyak dimanfaatkan untuk pembuatan tape,

kecap, oncom, roti. Sacharomyces cervisae bermanfaat untuk

pembuaran roti memfermentasi alkohol pada gula. Untuk yang hidup

sebagai parasit dapat menimbulkan penyakit pada manusia contohnya

Saccharomyces menyebapkan epitel mulut putih pada anak-anak yang

disebut saccharomykosis. Claviceps merupakan jamur pada tanaman

perkebunan seperti coklat, tembakau, tebu, kopi, karet, jeruk, teh, serta

tanaman palawija seperti padi pada jagung (Syamsuri,dkk,200 : 115).

Jamur genus Fusarium sp juga dapat menggagu kesehatan

misalnya Fusariumm proliferatum, F.verticillioides dan F.subglutinans

adalah jamur penghasil toksin fumonisi yang dapat menyebapkan

neutotoksik, hepatotoksik, dan imunosupresif dan neuro toksik. Selain

itu jamur genus candida sp dapat menyebapakan infeksi kulit dan

saluran pernapasan (Ahmad, 2009 : 17).

Page 26: IDENTIFIKASI JAMUR PADA PAKAIAN BEKAS YANG DIJUAL DI ... JANNA.pdf · Peredaran pakaian bekas di dunia dapat berupa hibah untuk korban bencana alam ataupun perdagangan biasa seperti

12

c. Divisi Basidiomycota

Taksonomi dari divis Basidiomycota adalah sebagai berikut

(Citrosupomo, 2005 : 34-45) :

Kingdom : Fungi

Divisi : Basidiomycota

Class : 1). Urediniomycetes

2). Hymenomycetes

3). Ustilaginomycetes

4). Esobasidiomycetes

5). Tremellomycetes

6). Homobasidiomycetes

Ordo : 1). Uredinales

2). a) Agaricales

b) Gasteromycetes

c) Aphyllophorales

3). Ustilaginomycetes

4). Malasseziales

5). Tremellales

6). a) Cantharellales

b) Agaricales

7). Lycoperdales

Family :1). Pucciniaceae

2). a) Agaricaceae

b) Tricholomataceae

3). Thelephoraceae

4). Malasseziaceae

5). Triphosporonaceae

6). a) Cantharellaceae

b) Psathyrellaceae

7). Lycoperdaceae

Page 27: IDENTIFIKASI JAMUR PADA PAKAIAN BEKAS YANG DIJUAL DI ... JANNA.pdf · Peredaran pakaian bekas di dunia dapat berupa hibah untuk korban bencana alam ataupun perdagangan biasa seperti

13

Genus : 1). Puccinia

2). a) Asperigilus

b) Tricholoma

3). Polyporus

4). Malassezia

5). Trichosporon

6). a) Cantharellus

b) Coprinus

7). Vascellum

Spesies : 1). Puccinia polysora

2). a) Agaricus bisporus dan Agaricus brunnrscens

b) Tricholoma sejunctum

3). a) Polyporus arcluris

b) Polyporus cocos

4). Malassezia furfur

5). Trichosporon beigelii

6). a) Cantharellus cibarius dan Cantharellus lutescens

b)Coprinus atramentarius dan Coprinus macrorhizus

7). Vascellum pratense

Jamur Basiodiomycota memiliki tubuh buah (basidiokarp) yang

besar sehingga mudah untuk diamati. Bentuk jamur ini ada yang seperti

payung, kuping, dan setengah lingkaran. Tubuh buah Basidiomycota

terdiri atas tudung (pileus), bilah (lamella), dan tangkai. Reproduksi

secara aseksual menghasilkan konidia. Adapun secara seksual terjadi

dengan cara perkawinan antara hifa yang berbeda jenisnya. Pada saat

perkawinan ini, hifa yang berbeda jenis tersebut bersatu dan dinding

selnya hancur. Akibat dari hancurnya dinding sel ini, plasma sel akan

bercampur atau disebut juga plasmogami. Pada saat pencampuran plasma

sel, inti pun bersatu dan berkembang menjadi hifa dikariotik yang

diploid. Hifa dikariotik ini nantinya akan mengalami meiosis dan

menjadi inti yang haploid. Contoh jamur divisio ini adalah jamur merang

Page 28: IDENTIFIKASI JAMUR PADA PAKAIAN BEKAS YANG DIJUAL DI ... JANNA.pdf · Peredaran pakaian bekas di dunia dapat berupa hibah untuk korban bencana alam ataupun perdagangan biasa seperti

14

(Volvariella volvaceae) dan jamur kuping (Auricularia polytricha).

Kebanyakan jamur dari divisio Basidiomycota ini dapat dikonsumsi

(Firmansya, 2009).

d. Deuteromycota

Taksonomi dari divisi deuteromycota adalah sebagai

berikut (Citrosupomo, 2005 : 81-90) :

Kingdom : Fungi

Divisi : Deuteromycota

Class : 1). Deuteromycetes

2). Sordariomycetes

3). Para coelomycetes

Ordo : 1). a) Eutrotiales

b) Onygenales

2). Hyporcreales

Family :1). a) Trichocomaceae

b) Arthrodernataceae

2). Tolypocladium

Genus : 1). a) Asperigilus dan Penicilium

b) Trichophyton dan Epiderniton

2). Tolypocladium

Spesies : 1). a) Asperigilus fumingitus

Asperigilus niger

Asperigilus flavus

Asperigilus parasiticus

Penicillium verruconsum

Penicillium expanxum

Penicillium citrinum

Penicillium chysogrnum

b) Trichophyton rubrumTrichophyton mentographitesEpidermiophyton floocosum

2) Tolypocladium inflatum

Page 29: IDENTIFIKASI JAMUR PADA PAKAIAN BEKAS YANG DIJUAL DI ... JANNA.pdf · Peredaran pakaian bekas di dunia dapat berupa hibah untuk korban bencana alam ataupun perdagangan biasa seperti

15

Beberapa jamur penghasil enzim ekstraseluler dari divisi

deuteromycota yang dimanfaatkan dalam industri, contohnya enzim

amilase untuk merombak pati dab dekstrin menja]adi maltosa serta

maltoriosa digunakan dalam indusrri roti (Asperigullus oryzae), serta

enzim lipase untuk memecah lemak menjadi gliserol dan asam lemak

diperlukan dalam industri deterjen (Penicillium requefortii)

(Achamad,2011: 9).

Berbagai penyakit yang disebapkan oleh jamur pada manusia

banyak disebapkan oleh golongan jamur dari divisi deuteromycota,

misalnya dari genus Trichophyton sp dapat menyebapakn penyakit kulit

ring worm dan kaki atlit.(Syamsuri,2000 : 123).

Selain jamur yang telah disebutkan, terdapat jamur lain yang

menggagu kesehatan misalnya dari genus asperigilus sp, Asperigilus

flavus, dapat menghasilkan toksin alfayoksin B1 dabn B2 yang dapat

menyebapkan hepatotoksik, karsinogenik, mutagenik,. A.Parasticus

penghasil toksin alfatoksin B1, B2, G2 yang dapat menyebapkan

hepatotoksik, karsinogenik, mutagenik, dan imunosupresif. A.Fumigatus,

A,Niger. Penghasil toksi okratoksin yang dapat menyebapkan

karsinogenik, dan imunosupresif (Ahmad, 2009 :17).

Selain genus Asperigilus sp, Penisilium sp juga dapat menggagu

kesehatan manusia misalnya Penicilium verrucossum penghasil toksin

okratoksin yang dapat menyebapkan karsinogenik, imunosupresif, dan

neurotoksik Dan P.citrinum penghasil toksin citrinin yang dapat

menyebapkan neprotoksi. Devisi deuteromycota meliputi jamur yang

tingkat reproduksi seksualnya belum ditemukan. Namun demikian untuk

memudahkan dan karena konidium begitu jelas (Ahmad, 2009 :17).

Page 30: IDENTIFIKASI JAMUR PADA PAKAIAN BEKAS YANG DIJUAL DI ... JANNA.pdf · Peredaran pakaian bekas di dunia dapat berupa hibah untuk korban bencana alam ataupun perdagangan biasa seperti

16

6. Faktor-Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan Jamur

a. Substrat

Substrat merupakan sumber nutrien utama bagi jamur, nutrien-

nutrien baru dapat dimanfaatkan sesudah jamur mengekskresi

enzim-enzim ekstraseluler yang dapat mengurai senyawa-senyawa

yang lebih sederhana. Misalnya, apabila substratnya nasi, atau

singkong, atau kentang, maka jamur tersebut harus mampu

mengekskresikan enzim a-amilase untuk mengubah amilum

menjadi glukosa, senyawa glukosa tersebut kemudian diserap oleh

jamur. jamur yang tidak dapat menghasilkan enzim sesuai

komposisi substrat dengan sendirinya tidak dapat memanfaatkan

nutrien-nutrien dalam substrat tersebut (Indrawati , 2016: 44).

b. Kelembapan

Pada umumnya Jamur tingkat rendah seperti Rhizopus atau

Mucor memerlukan lingkungan dengan kelembapan nisbi 90%,

sedangkan kapang Asperigilus, Penicilium, Fusarium, dan banyak

Hyphomycetes lainya dapat hidup pada kelembapan nisbi yang lebih

rendah, yaitu 80%. Jamur yang tergolong xerofilik tahan hidup pada

kelembapan 70%, misalnya Wallemia sebi, Asperigilus glaucus,

banyak strain Asperigilus tamarii dan A.flavus (Indrawati, 2016:44).

c. Suhu

Berdasarkan kisaran suhu lingkungan yang baik untuk

pertumbuhan, jamur dapat dikelompokan sebagai jamur psikrofil,

mesofil,dan termofil. Mengetahui kisaran pertumbuhan suatu jamur

sangat penting terutama bila isolat-isolat tersebut akan digunakan

diindustri. Misalnya, Jamur yang termofil atau termotoleran

(Candida tropicalis, Paecilomyces variotii, dan Mucor miehei),

dapat memberikan produk yang optimal meskipun terjadi

peningkatan suhu, karena metabolisme Jamurnya, sehingga industri

tidak memerlukan penambahan alat pendingin (Indrawati, 2016:45).

d. Derajat keasaman lingkungan

Page 31: IDENTIFIKASI JAMUR PADA PAKAIAN BEKAS YANG DIJUAL DI ... JANNA.pdf · Peredaran pakaian bekas di dunia dapat berupa hibah untuk korban bencana alam ataupun perdagangan biasa seperti

17

Ph substrat sangat penting untuk pertumbuhan jamur, karena

enzim-enzim tertentu hanya akan mengurai suatu substrat sesuai

dengan aktivasinya pada pH tertentu. Umumnya jamur menyenangi

pH dibawa 7,0. Jenis-jenis khamir tertentu bahkan tumbuh pada pH

yang cukup rendah, yaitu pH 4.5-5,5 (Indrawati, 2016:45).

e. Bahan Kimia

Bahan kimia sering digunakan untuk mencegah

pertumbuhan Jamur. Misalnya, natrium benzoat dimasukan kedalam

bahan pangan sebagai pengawet karena senyawa tersebut tidak

bersifat toksik untuk manusia. Senyawa formalin juga disemprotkan

pada tekstil yang akan disimpan untuk waktu tertentu sebelum

dijual. Hal ini terutama untuk mencegah pertumbuhan kapang yang

bersifat selulolitik, seperti Chaetomium globasum, Asperigilus

niger, dan Cladosporium cladosporides yang dapat merapuhkan

tekstil, atau meninggalkan noda-noda hitam akibat sporulasi yang

terjadi, sehingga menurunkan kualitas bahan tersebut (Indrawati,

2016:46).

7. Pemeriksaan Jamur

Pemeriksaan jamur terdiri dari pemeriksaan makroskopik dan

mikroskopik. Dalam pemeriksaan makroskopik jamur bertujuan untuk

mengetahui ada tidaknya pertumbuhan jamur pada media yang

dilakukan dengan inokulasi jamur pada media. Dan pemeriksaan

mikroskopik jamur bertujuan untuk mengetahui jenis jamur yang

mengontaminasi suatu sampel yang dilakukan dengan melihat ciri-ciri

jamur dibawa mikroskop (Yulliawati,2016).

a. Inokulasi Jamur

Inokulasi Jamur adalah suatu proses pemisahan dan

pemindahan jamur dari lingkungan alam bebas untuk

menumbuhkannya disuatu medium buatan, gunanya adalah agar

diperoleh biakan murni didalam medium buatan tersebut

(Waluyo,2007).

Page 32: IDENTIFIKASI JAMUR PADA PAKAIAN BEKAS YANG DIJUAL DI ... JANNA.pdf · Peredaran pakaian bekas di dunia dapat berupa hibah untuk korban bencana alam ataupun perdagangan biasa seperti

18

a. Medium

Medium Umum untuk inokulasi jamur umumnya mengunakan

Potato Dextrose Agar (PDA), Malt Extract Agar (MEA), Czapek Dox

Agar(CDA), Carrot Agar (CA), Oat Meal Agar (OA), Dichloran Rose

Bengal Chloramphenicol Agar (DRBC), Taoga Exract 6% Sucrose

Agar (TEA).Resep media Dichloran Rose Bengal Chloramphenicol

Agar (DRBC), Taoga Exract 6% Sucrose Agar (TEA) (Indrawati

,2016:163).

b. Pemeriksaan jamur dibawa mikroskop

Pemeriksaan jenis jamur dibawa mikroskop bertujuan untuk

melihat bentuk spora, hifa, dan miselium jamur yang tumbuh

sehingga jamur dapat diidentifikasi jenisnya. Pemeriksaan ini

dilakukan mengunakan mikroskop pembesaran 10x dan 40x, ini

dilakukan untuk preparat basah ( Kumala,2016:32).

Pemeriksaan jenis jamur dilakukan dengan mengambil koloni

jamur yang telah ditumbuhkan pada Sabouraud Dextrose Agar

(SDA), kemudian diletakan diatas obyek glass dan ditetesi dengan

larutan KOH 10%. Pemberian KOH 10% bertujuan untuk

menghilangkan berkas lemak yang terkandung sehingga

memperjelas bentuk spora, hifa dan miselium jamur dibawa

mikroskop ( Kumala,2016:32).

B. Tinjauan Umum Tentang Pakaian

1. Pengertian Pakaian

Pakaian adalah segalah sesuatu yang digunakan untuk menutupi

tubuh. Pakaian merupakan kebutuhan pokok manusia selain makanan

dan tempat berteduh. Manusia membutuhkan pakaian untuk menutupi

tubuhnya, namun seiring dengan perkembangan kehidupan manusia,

pakaian juga digunakan sebagai simbol status, maupun kedudukan

seseorang yang memakainya (Budi,2015).

Page 33: IDENTIFIKASI JAMUR PADA PAKAIAN BEKAS YANG DIJUAL DI ... JANNA.pdf · Peredaran pakaian bekas di dunia dapat berupa hibah untuk korban bencana alam ataupun perdagangan biasa seperti

19

Perkembangan pakaian di Indonesia tidak lepas dari latar belakang

sejarah Bangsa Indonesia sebagai negara jajahan. Warga pribumi kala

itu berusaha untuk meniru mode berpakaian Bangsa Eropa yang

menjajah Bangsa Indonesia oleh karenanya sedikit banyak mode

berpakaian dipengaruhi oleh Bangsa Eropa. Perkenalan warga pribumi

dengan gaya berpakaian Bangsa Eropa kemudian membawa mereka

menjadi masyarakat yang peka terhadap perkembangan mode, terlebih

lagi di era globalisasi yang salah satunya ditandai dengan semakin

mudahnya penyebaran pakaian ke seluruh penjuru dunia. Kemajuan

teknologi informasi yang menjadikan dunia seakan tanpa batas.

Pakaian mampu membatasi masyarakat dalam kelompok-kelompok

tertentu berdasarkan kriteria sosial, politik dan budaya tertentu

(etd.repository.ugm.ac.id).

2. Fungsi Pakaian

a. Pakaian Sebagai Alat Pelindung

Pakaian sebagai alat pelindung diri dari berbagai tantangan

alam, misalnya dari angin, panas, hujan, sengatan binatang dan

sebagainya. Salah satu yang dapat dijadikan alat melindung badan

agar tetap sehat yaitu busana, apabila bahan, model, warna sesuai

dengan cuaca atau kondisi lingkungan dimana pakaian itu

dipergunakan (Budi,2015).

b. Pakaian Sebagai Alat Memperindah diri

Pada dasarnya adalah bahwa manusia adalah mahluk yang

senang pada sesuatu yang serasi, bagus dan indah, dapat dikatakan

manusia membutuhkan sesuatu yang indah atau senang melihat

yang indah (Budi,2015).

c. Pakaian Sebagai Alat Penunjang Komunikasi

Seperti kita ketahui dalam komunikasi terdapat peryataan atar

manusia. Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan

(message) dari komunikator (commicator) kepada komunikan

(communicant). Pada umumnya, salah satu yang dipakai waktu

Page 34: IDENTIFIKASI JAMUR PADA PAKAIAN BEKAS YANG DIJUAL DI ... JANNA.pdf · Peredaran pakaian bekas di dunia dapat berupa hibah untuk korban bencana alam ataupun perdagangan biasa seperti

20

berkomunikasi adalah pakaian, dengan demikian pakaian dapat

dikatakan sebagai suatu alat penunjang yang dipergunakan dalam

komunikasi (Budi,2015).

C. Tinjauan Umum Tentang Pakaian Bekas

1. Pengertian Pakaian Bekas

Pakaian bekas merupakan pakaian yang dibeli dan dipakai dari

konsumen pertama kemudian dijual kembali kepada konsumen kedua

ataupun seterusnya. Pakaian ini memiliki daya tarik tersendiri bagi

masyarakat yaitu selain memiliki kualitas yang baik juga harga yang

relatif murah .Umumnya pakaian bekas ini memiliki merek-merek

yang sudah diakui kualitasnya dan dengan model yang tidak

ketinggalan zaman. Masyarakat menyebut pakaian bekas dengan

istilah Cakar (Bekas tetapi berkelas), masyarkat Kendari sendiri

menyebut pakain bekas ini dengan istila’’RB’’ (rombengan), yang

oleh warga Kendari dan sekitarnya di pahami sebagai kode untuk

menyebut pakaian bekas Impor, dari mulai kaos, celana, sepatu,

aksesoris hingga kasur spring bed (Suhartono,2012).

2. Pakaian Bekas di Kendari

Ibu kota provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) saat ini boleh jadi

merupakan salah satu tempat paling nyaman untuk membeli pakaian

bekas Impor. Beragam model bekas produk dari berbagai negara,

seperti AS, Australia, Jepang, China, Singapura, dan Malaysia, tak

hanya muda didapati dijual pedagang Kaki-5 diberbagai sudut kota,

hampir semua pasar di kota Kendari menyediakan penjualan pakaian

bekas impor tersebut (Noesa: 2015).

Terdapat ribuan warga sejak tahun 80-an telah menjadikan

penjualan berang-berang bekas Impor sebagai mata pencaharian

utama. Warga di kota Kendari seperti umumnya penduduk di Provinsi

Sultra menamai barang-barang bekas Impor yang diperdagangkan

dengan sebutan RB. RB merupakan singkatan dari kata Rombengan.

Hal ini dikarenakan sebelum pakaian bekas Impor memasuki pasar

Page 35: IDENTIFIKASI JAMUR PADA PAKAIAN BEKAS YANG DIJUAL DI ... JANNA.pdf · Peredaran pakaian bekas di dunia dapat berupa hibah untuk korban bencana alam ataupun perdagangan biasa seperti

21

hingga ke pelosok, penduduk diwilayah ini sudah akrab dengan istila

penjalualan pakaian rombengan. Yakni sejenis PK-5 yang secara

khusus menjual pakaian-pakaian bekas yang dibeli dari penduduk

kemudian dijual kembali di tepi-tepi jalan atau berkeliling masuk

kawasan pemukiman menjajakan barang dagangannya (Noesa: 2015).

Pedagang Baju Rombengan tempo dulu tak hanya menjual baju

atau celana bekas pakaian buatan dalam negeri tapi juga sudah banyak

menjual pakaian bekas merek luar negeri. Baju atau celana rombengan

bermerek luar negeri sekalipun bekas dari dulu cepat laku dipasaran

karena selalu kelihatan masi baru, harganya murah dan masi tahan

pakai dibandingkan pakaian baru buatan negeri. Bursa penjualan RB

yang sudah sejak puluhan tahun marak di kota Kendari kini juga telah

melahirkan sejumlah cabang usaha ikutan yang baru. Di antaranya,

terlihat beberapa tempat penjualan RB di sejumlah pasar di kota

Kendari, seperti di Pasar Wua-Wua, pasar Korem, Pasar Lawata, Pasar

Andonohu, Pasar Baruga dan Pasar Lapulu (Noesa: 2015).

D. Tinjauan Tentang Jamur Yang Terdapat Pada Pakaian Bekas

Suhu dan kelembapan di Indonesia baik untuk pertumbuhan dan

perkembangbiakan jamur, salah satu tempat yang baik bagi

perkembangbiakan jamur yaitu pada pakaian bekas Impor (Monalisa,

2015).

Jamur yang dapat hidup pada pakaian bekas adalah Aspergillus sp,

dan Candida sp (Kementerian Perdagangan RI, 2015).

1. Aspergillus sp

Aspergillus sp terdapat di alam sebagai saprofit, tumbuh di

daerah tropik dengan kelembapan yang tinggi. Meskipun terdapat lebih

dari 100 spesies, jenis yang dapat menimbulkan penyakit pada manusia

ialah Aspergillus flavus dan Aspergillus niger, yang semuanya menular

dengan transmisi inhalasi. A. niger juga mampu memproduksi

mikotoksin, karena memiliki gen yang mampu memproduksinya.

Habitat asli Aspergillus dalam tanah, kondisi yang menguntungkan

Page 36: IDENTIFIKASI JAMUR PADA PAKAIAN BEKAS YANG DIJUAL DI ... JANNA.pdf · Peredaran pakaian bekas di dunia dapat berupa hibah untuk korban bencana alam ataupun perdagangan biasa seperti

22

meliputi kadar air yang tinggi (setidaknya 7%) dan suhu tinggi.

Tanaman yang sering terkena termasuk sereal (jagung, sorgum, millet

mutiara, beras, gandum), minyak sayur (kacang tanah, kedelai, bunga

matahari, kapas), rempah-rempah (cabe, lada hitam, ketumbar, kunyit,

jahe), dan kacang-kacangan pohon (almond, pistachio, walnut, kelapa,

kacang Brazil) (Ghofur, 2008).

Aspergillus sp tumbuh secara cepat, menghasilkan hifa aerial

dengan panjang ciri struktur konidia yang khas, konidiofora panjang

dengan vesikel terminal yang fialidnya menghasilkan rantai konidia

yang bertumbuh secara basipetal (Ghofur, 2008).

Asperigilus sp dapat menghasilkan mikotoksin yang dapat

menyerang sistem saraf pusat mempengaruhi hati dan ginjal bahkan

dapat menyebapkan kematian. Penyakit yang ditimbulkan disebut

Aspergillosis, dengan menyebapkan radang pada selaput lendir, mata,

bronchus, telingga, dan paru-paru (Irianto, 2013 : 78).

Dari sekian banyak mikotoksin, aflatoksin merupakan salah

satu yang terpenting di Indonesia. Kondisi iklim tropis sangat sesuai

dengan pertumbuhan kapang khususnya Aspergillus flavus atau

Aspergillus parasiticus yaitu dua jenis kapang yang memproduksi

berbagai jenis aflatoksin. Aflatoksin dapat mengakibatkan kerusakan

hati, organ tubuh yang sangat penting dan juga berperan dalam

detotsikasi aflatoksin itu sendiri. Apabila aflatoksin dikonsumsi dalam

jumlah yang kecil tetapi terus menerus maka dapat menyebabkan

kanker hati (Ghofur, 2008).

Kemampuan aflatoksin untuk menginduksi kanker hati diduga

karena aflatoksin dapat terikat oleh makro molekul dari jaringan hati.

Enzim yang berperan dalam perusakan aflatoksin dalam hati adalah

enzim dari jenis oksidoreduktase (Ghofur, 2008)

Empat jenis organnisme yang sering berhubungan dengan

infeksi pada manusia Asperigilus fumiigatus, Asperigilus niger,

Asperigilus flavus, dan Asperigilus parasiticus. Asperigilus sp

Page 37: IDENTIFIKASI JAMUR PADA PAKAIAN BEKAS YANG DIJUAL DI ... JANNA.pdf · Peredaran pakaian bekas di dunia dapat berupa hibah untuk korban bencana alam ataupun perdagangan biasa seperti

23

memiliki koloni berfilamen (mold), datar, permukaan velvety atau

powderi, warna koloni putih, hijau, hijau tua, coklat kekuningan, dan

hitam (tergantung spesiesnya) dengan aerrial hifa mengandung

konidiafor yang ujungnya vesikel dan menghasilkan konidia dari

phialid/sterigma biseriate atau uniseriate (Irianto, 2013 : 78).

Koloni Aspergillus niger pada saat mudah berwarna putih, dan

akan berubah menjadi hitam setelah terbentuk konidiospora.

Aspergillus niger memiliki bulu dasar berwarna putih atau kuning

dengan lapisan konidiospora tebal berwarna coklat gelap sampai hitam.

Kepala konidia berwarna hitam, bulat, cenderung memisah menjadi

bagian-bagian yang lebih longgar dengan bertambahnya umur.

Konidiospora memiliki dinding yang halus dan berwarna coklat

(Hidayat, 2007).

Gambar 1. Jamur Aspergillus niger (Sumber: Irianto,2013:84).

Koloni Aspergillus flavus pada saat muda berwara putih, dan akan

berubah menjadi berwarna hijau kekuningan setelah membentuk konidia.

Kepala konidia berwarna hijau kekuningan hingga hijau tua kekuningan,

berbentuk bulat, konidiofor berdinding kasar, hialin. Vesikula berbentuk

bulat hingga semi bulat. Fialid langsung duduk pada vesikul. Jamur ini

dapat menyebapkan kanker pada manusia (Kumala, 2016 : 29).

Page 38: IDENTIFIKASI JAMUR PADA PAKAIAN BEKAS YANG DIJUAL DI ... JANNA.pdf · Peredaran pakaian bekas di dunia dapat berupa hibah untuk korban bencana alam ataupun perdagangan biasa seperti

24

Gambar 2. Aspergillus flavus (Irianto, 2013 : 85).

Aspergillus fumingatus memiliki koloni saat mudah berwarna

putih dan dengan cepat berubah menjadi hijau seiring dengan

terbentuknya konidia. Kepala konidia berbentuk kolumner, koniofor

pendek, berdinding halus, berwarna hijau. Visikula berbentuk ganda,

berwarna hijau. Konidia bulat sampai semi bulat berwarna hijau,

berdinding kasar. Pada mutela konidia berbentuk hingga semi bulat,

berwarna hijau pucat ( Kumala, 2016 : 30).

Gambar 3. Aspergillus fumigatus (Iriato, 2013 : 85).

Aspergillus parasiticus memiliki koloni mencapai diameter 4

cm dalam waktu 3 hari, terdiri dari lapisan berwarna putih dan suatu

lapisan konidiofor yang berwarna kuning. Konidiofor berwarna jernih

dan kasar. Vesikel berbentuk bulat hingga semi bulat, dan berdiameter

25 sampai 45 µm. Konidia berwarna kuning, berbentuk bulat hingga

semi bulat, berdiameter 3,6 µm (Kumala, 2016 : 31).

Page 39: IDENTIFIKASI JAMUR PADA PAKAIAN BEKAS YANG DIJUAL DI ... JANNA.pdf · Peredaran pakaian bekas di dunia dapat berupa hibah untuk korban bencana alam ataupun perdagangan biasa seperti

25

Gambar 4. Aspergillus parasiticus (Irianto, 2013 : 85).

2. Candida sp

Candida albicans hidup sebagai saprofit, merupakan flora normal

pada mulut, tenggorokan, saluran pencernaan, vagina, lipatan kulit dan

di alam ditemukan pada tanah, air, serangga dan tumbuh-tumbuhan.

Candida albicans mudah tumbuh pada suhu 20Cº-37Cº, tahan terhadap

suhu dingin, tetapi sensitif terhadap suhu panas 50Cº-60Cº (Firda,

2015). Diperkirakan sekitar 25%-50% individu sehat mengandung

jamur kandida di dalam mulut sebagai flora normal (Kumala, 2006).

Pada keadaan tertentu, sifat kandida ini dapat berubah menjadi patogen

dan dapat menyebabkan penyakit yang disebut kandidiasis atau

kandidosis (Siregar, 2005).

Candida albicans merupakan jamur dimorfik karena

kemampuannya untuk tumbuh dapat dilakukan dalam dua bentuk yang

berbeda yaitu sebagai sel tunas yang akan berkembang menjadi

blastospora dan menghasilkan kecambah yang akan membentuk hifa

semu. Perbedaan bentuk ini tergantung pada faktor eksternal yang

mempengaruhinya. Sel ragi (blastospora) memiliki ciri-ciri yaitu

berbentuk bulat, lonjong atau bulat lonjong dengan ukuran 4-6 μm.

Candida albicans memperbanyak diri dengan cara membentuk tunas

yang akan terus memanjang hingga membentuk pseudohifa.

Pseudohifa terbentuk dengan banyak kelompok blastospora berbentuk

bulat atau lonjong di sekitar septum. Pada beberapa strain, terdapat

blastospora berukuran besar dalam jumlah sedikit yang berbentuk bulat

atau seperti botol. Sel ini dapat berkembang menjadi klamidospora

Page 40: IDENTIFIKASI JAMUR PADA PAKAIAN BEKAS YANG DIJUAL DI ... JANNA.pdf · Peredaran pakaian bekas di dunia dapat berupa hibah untuk korban bencana alam ataupun perdagangan biasa seperti

26

yang berdinding tebal dan bergaris tengah sekitar 8-12 μm (Annisa,

2015:4).

Gambar 5. Candida albicans (Annisa,2015:4).

Spesies Candida dapat mudah tumbuh dengan cepat pada

medium agar sederhana yang mengandung peptone, dextrose, maltose

atau sukrose dengan membentuk koloni ragi dengan sifat-sifat khas,

yakni : menonjol dari permukaan medium, permukaan koloni halus

licin, berwarna putih kekuning-kuningan, dan berbau ragi. Pada

keadaan tertentu sifat candida dapat berubah menjadi pathogen dan

dapat menyebabkan penyakit yang disebut kandidiasis atau kandidosis

(Siregar, 2005).

Candida albicans memperbanyak diri dengan membentuk

tunas, spora jamur disebut blastospora. Membentuk hifa semu

(pseudohifa) yang sebenarnya adalah rangkaian blastospora.

Berdasarkan bentuk-bentuk jamur tersebut dikatakan bahwa C.

albicans menyerupai ragi (yeast like), untuk membedakannya dari

jamur yang hanya membentuk blastospora (Jawetz, 2007).

C. albicans dapat hidup sebagai saprofit atau yang disebut

saprobe, yaitu organisme yang melekat pada inang dan menyerap

makanannya melalui organisme yang telah mati tanpa menyebabkan

suatu kelainan di dalam tubuh manusia. Infeksi yang disebabkan oleh

Page 41: IDENTIFIKASI JAMUR PADA PAKAIAN BEKAS YANG DIJUAL DI ... JANNA.pdf · Peredaran pakaian bekas di dunia dapat berupa hibah untuk korban bencana alam ataupun perdagangan biasa seperti

27

C. albicans disebut kandidiasis. Proses infeksi dimulai dengan

perlekatan C. albicans pada sel epitel. Kemudian C. albicans

mensekresikan enzim proteolitik yang mengakibatkan kerusakan ikatan

protein sel pejamu , sehingga memudahkan proses invasi. Selain itu, C.

albicans juga mengeluarkan mikotoksin, diantaranya gliotoksin yang

mampu menghambat aktivitas fagositosis dan menekan sistem imun

lokal. Untuk mengetahui patogenitas Candida dilakukan dengan uji

germ tube (GTT), yaitu penembahan serum pada koloni C. albicans.

Hasil pengamatan menunjukkan adanya gumpalan sehingga

menandakan bahwa candida tersebut patogen (Monalisa, 2015 : 6).

Sumber infeksi secara normal berasal dari pasangan seksual

wanita, dan masa inkubasinya 2-3 hari. Faktor resiko pada pria hampir

sama dengan wanita. Penularan C. albicans pada pria diperkirakan

sekitar 10%. Di samping infeksi langsung, manifestasi lain C. albicans

adalah dermatitis tingkat rendah pada penis pria yang berhubungan

seksual dengan wanita yang menderita candidosis vagina. Dermatitis

ini tampak melalui iritasi dan hiperaemia yang terjadi dalam beberapa,

jam atau beberapa hari setelah hubungan seksual. Pertimbangan

tentang natural histori candidosis vagina menyatakan bahwa bila

wanita dapat menularkan penyakit ini pada pria, bukan tidak mungkin

terjadi proses sebaliknya (Hendrawati, 2008).

Page 42: IDENTIFIKASI JAMUR PADA PAKAIAN BEKAS YANG DIJUAL DI ... JANNA.pdf · Peredaran pakaian bekas di dunia dapat berupa hibah untuk korban bencana alam ataupun perdagangan biasa seperti

28

BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Dasar Pemikiran

Pakaian bekas merupakan pakaian yang dibeli dan dipakai dari

konsumen pertama kemudian dijual kembali kepada konsumen kedua

ataupun seterusnya. Hal ini dapat menyebapkan kontaminasi berbagai zat

yang berasal dari konsumen sebelumnya yang mengunakan pakaian

tersebut seperti bekas partikel ragi, feses, bekas ludah, bakteri kulit, dan

bakteri vagina melekat pada baju-baju tersebut. Paling banyak ditemukan

di daerah ketiak dan pangkal paha, apabila terdapat zat – zat tersebut pada

pakaian bekas hal ini dapat menyebabkan hidupnya jamur pada pakaian

bekas tersebut.

Faktor lain yang dapat menyebabkan timbulnya jamur pada

pakaian bekas yaitu lingkungan tempat penjualan yang kotor, lembab serta

bercampur dengan penjual lain, tempat penyimpanan pakaian bekas yang

tidak bersih. Untuk mengetahui ada tidaknya jamur pada sampel pakaian

bekas maka perlu dilakukan pemeriksaan jamur. Pemeriksaan jamur terdiri

dari pemeriksaan makroskopik dan mikroskopik. Dalam pemeriksaan

makroskopik jamur bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya

pertumbuhan jamur pada media yang dilakukan dengan inokulasi jamur

pada media Sabouraud Dextrose Agar (SDA), Dimana Sampel diambil

dari pakaian bekas dengan cara pulasan (swab) kemudian ditanam pada

media Sabouraud Dextrose Agar (SDA)dan inkubasi dilakukan pada suhu

37°C selama 72 jam, apabila adanya pertumbuhan koloni jamur yang

terlihat maka dilanjutkan pada pemeriksaan mikroskopik jamur yang

bertujuan untuk mengetahui jenis jamur yang mengontaminasi suatu

sampel yang dilakukan dengan melihat ciri-ciri jamur dibawa mikroskop.

Pemeriksaan jenis jamur dilakukan dengan mengambil koloni jamur yang

telah ditumbuhkan pada media Sabouraud Dextrose Agar (SDA),

kemudian diletakan diatas obyek glass dan ditetesi dengan larutan KOH

Page 43: IDENTIFIKASI JAMUR PADA PAKAIAN BEKAS YANG DIJUAL DI ... JANNA.pdf · Peredaran pakaian bekas di dunia dapat berupa hibah untuk korban bencana alam ataupun perdagangan biasa seperti

29

10% kemudian dilakukan pemeriksaan dibawa mikroskop dengan

pembesaran 10x dan 40x. Pemberian KOH 10% bertujuan untuk

menghilangkan berkas lemak yang terkandung sehingga memperjelas

bentuk spora, hifa dan miselium jamur dibawa mikroskop

B. Kerangka Pikir

Keterangan :

: Variabel yang diteliti

: Varibel yang tidak diteliti

Pemeriksaan mikroskopik(Mengidentifikasi jenis jamur

dengan KOH 10% dibawamikroskop pembesaran 10x dan

40x).

Kondisi tempatpenjualan

Kondisi

Pakaian

Pakaianbekas

Diduga TerjadiKontaminasi Jamur

Pemeriksaan makroskopik (Sampel diambil dari pakaianbekas dengan cara pulasan kemudian di Inokulasi padamedia SDA pada suhu 37°C selama 72 jam).

Adakoloni jamur

Tidak adakoloni jamur

Aspergilus sp

Candida sp

Jenis Lain

Page 44: IDENTIFIKASI JAMUR PADA PAKAIAN BEKAS YANG DIJUAL DI ... JANNA.pdf · Peredaran pakaian bekas di dunia dapat berupa hibah untuk korban bencana alam ataupun perdagangan biasa seperti

30

C. Variabel Penelitian

1. Variabel bebas (Independen) adalah sampel pakaian bekas yang dijual

di beberapa Pasar di Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara.

2. Variabel terikat (Dependen) adalah jamur yang ditemukan pada

pakaian bekas.

D. Definisi operasional dan Criteria Objectif

1. Pakaian bekas merupakan pakaian yang dibeli dan dipakai dari

konsumen pertama kemudian dijual kembali kepada konsumen kedua

ataupun seterusnya.

2. Jamur merupakan mikroorganisme eukaryotik dengan tingkat

biologisnya yang lebih tinggi dibandingkan dengan bakteri.

3. Jamur yang dimaksud adalah jamur yang di peroleh dari sampel

pakaian bekas yang diambil dengan cara pulasan kemudian

ditumbuhkan pada media Sabouraud Dextrose Agar (SDA).

4. Pemeriksaan makroskopik jamur bertujuan untuk mengetahui ada

tidaknya pertumbuhan jamur pada media yang dilakukan dengan

inokulasi jamur pada media Sabouraud Dextrose Agar (SDA) :

Kriteria Objektif

a. Ada : Ditandai dengan koloni berbentuk seperti beludru atau

berbentuk bulat atau semi bulat, dan berwarna putih atau hijau tua

atau kuning atau hijau kekuningan atau hitam dan abu-abu dan

koloni halus licin, berwarna putih kekuning-kuningan, dan berbau

ragi.

b. Tidak ada : ditandai dengan tidak terlihatnya ciri-ciri koloni jamur

seperti diatas.

5. Pemeriksaan mikroskopik jamur bertujuan untuk mengetahui jenis

jamur yang mengontaminasi suatu sampel yang dilakukan dengan

melihat ciri-ciri jamur dibawa mikroskop dengan pemberian KOH 10%

yang bertujuan untuk menghilangkan berkas lemak yang terkandung

sehingga memperjelas bentuk spora, hifa dan miselium jamur dibawa

mikroskop :

Page 45: IDENTIFIKASI JAMUR PADA PAKAIAN BEKAS YANG DIJUAL DI ... JANNA.pdf · Peredaran pakaian bekas di dunia dapat berupa hibah untuk korban bencana alam ataupun perdagangan biasa seperti

31

Kriteria Objektif

a. Spesies Aspergillus sp, Jika dilihat dibawa mikroskop ditemukan

hifa bersepta, miselium bercabang, ada konidiospora.

Konidiosporanya berbentuk secara bebas dan ujungya

mengembung, konidia berangkai-rangkai dan berbentuk bulat.

b. Spesies Candida sp, Jika dilihat dibawa mikroskop bentuk

C.albicans menyerupai ragi (yeast like), membentuk tunas yang

akan terus memanjang hingga membentuk pseudohifa, terdapat

blastospora berukuran besar dalam jumlah sedikit yang berbentuk

bulat seperti botol. Sel blastospora dapat berkembang menjadi

klamidospora yang berdinding tebal .

c. Bukan Spesies Jamur Aspergillus sp dan Candida sp Jika dilihat

dibawa mikroskop tidak ditemukan ciri-ciri jamur seperti diatas.

Page 46: IDENTIFIKASI JAMUR PADA PAKAIAN BEKAS YANG DIJUAL DI ... JANNA.pdf · Peredaran pakaian bekas di dunia dapat berupa hibah untuk korban bencana alam ataupun perdagangan biasa seperti

32

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang ini adalah penelitian deksriptif untuk

mengidentifikasi adanya jamur pada pakaian bekas yang dijual di beberapa

Pasar di Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Jurusan Analis

Kesehatan Politeknik Kesehatan Kendari.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 15 Juni – 11 Juli 2017.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan obyek yang diteliti (Nasir, 2011 :

188). Populasi dalam penelitian ini adalah pakaian bekas yang dijual di

beberapa Pasar di Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara (Pasar

Lawata, Pasar Korem, Pasar Basah, Pasar Sentral Wua-Wua, Pasar

Anduonohu dan Pasar Sentral Lapulu) Total populasi dalam penelitian

ini adalah 6 penjual pakaian bekas.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti, dimana

sampel dalam yang diteliti adalah pakaian bekas yang dijual di Pasar

Lawata (1 penjual pakaian bekas), Pasar Korem (1 penjual pakaian

bekas) , Pasar Basah (1 penjual pakaian bekas), Pasar Sentral Wua-

Wua (1 penjual pakaian bekas), Pasar Anduonohu (1 penjual pakaian

bekas) dan Pasar Sentral Lapulu (1 penjual pakaian bekas). Teknik

penerikan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling, dimana

pengambilan sampel dilakukan dengan sengaja (Nasir, 2011: 211).

Page 47: IDENTIFIKASI JAMUR PADA PAKAIAN BEKAS YANG DIJUAL DI ... JANNA.pdf · Peredaran pakaian bekas di dunia dapat berupa hibah untuk korban bencana alam ataupun perdagangan biasa seperti

33

Pemberian identitas pada sampel yang akan diteliti dilakukan

dengan pemberian kode, adapun kode yang diberikan sebagai berikut :

Disribusi frekuensi pengambilan sampel berdasarkan pasar dapat

dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1. Distribusi frekuensi pengambilan sampel pakaian bekasberdasarkan pasar di Kota Kendari.

No Nama Pasar KodeSampel

Jumlasampel yangdiambil (F)

Presentase(%)

1 Pasar Lawata A 1 16,67

2 Pasar Korem B 1 16,67

3 Pasar Basah C 1 16,67

4 Pasar Sentral Wua-Wua D 1 16,67

5 Pasar Anduonohu E 1 16,66

6 Pasar Sentral Lapulu F 1 16,66

Total 6 100Sumber : data primer, 2017

D. Instrument Penelitian

1. Instrumen penelitian yang dibawa ke lokasi pengambilan sampel

Tabel 2. Instrumen Penelitian di Lapangan

No Nama alat Kegunaannya

1 Kantong plastik sebagai wadah sampel

2 Pulpen untuk menandai identitas sampel yang terdiri dari

nama, nama pasar menggunakan kode.

3 Kertas label Sebagai tempat untuk menulis identitas sampel

Page 48: IDENTIFIKASI JAMUR PADA PAKAIAN BEKAS YANG DIJUAL DI ... JANNA.pdf · Peredaran pakaian bekas di dunia dapat berupa hibah untuk korban bencana alam ataupun perdagangan biasa seperti

34

2. Instrumen penelitian di Laboratorium

Instrument penelitian yang digunakan di Laboratorium terdiri atas alat

dan bahan yang dapat dilihat pada tebel berikut :

a. Alat Penelitian

Tabel 3. Instrumen Penelitian di Laboratorium

No Nama alat Kegunaannya

1 Autoclave Sebagai alat untuk sterilisasi alat dan madia

2 Kapas lidi steril Sebagai alat pengambilan sampel pakaian bekas,

yang dilakukan dengan cara pulasan (Swab)

3 Cawan petri Sebagai wadah media untuk pertumbuhan jamur

4 Mikroskop Sebagai alat untuk mengamati koloni jamur untuk

mengetahui jenis jamur

5 Kaca obyek Untuk meletakan obyek yang akan diamati

6 Cover glass Untuk menutupi koloni yang ditetesi KOH agar

lensa obyektif tidak kotor pada saat pemeriksaan

dibawa mikroskop

7 Lampu spiritus Untuk pemanasan media SDA yang telah

dilarutkan, menjaga kontaminasi jamur pada saat

diambil dari media

8 Lembar Observasi Digunakan sebagai lembar pengisian hasil

pemeriksaan yang merupakan alat ukur hasil

penelitian

9 Inkubator Sebagai alat untuk menginkubasi media

Page 49: IDENTIFIKASI JAMUR PADA PAKAIAN BEKAS YANG DIJUAL DI ... JANNA.pdf · Peredaran pakaian bekas di dunia dapat berupa hibah untuk korban bencana alam ataupun perdagangan biasa seperti

35

b. Bahan Penelitian

Tabel 4. Bahan Penelitian

No Nama Bahan Kegunaannya

1 Media Sabouraud

Dextrose Agar (SDA)

Medium umum untuk pertumbuhan jamur

2 KOH 10% Untuk pemeriksaan jenis jamur dibawa

mikroskop (untuk memperlihatkan hifa dan

spora jamur)

3 Aquades Digunakan untuk bahan pembuataan media.

4 Kertas pH Untuk memeriksan pH aquades pada saat

pembuatan media.

5 Kapas Untuk menutup erlenmeyer pada saat

pembuatan media.

E. Prosedur Pemeriksaan Laboratorium

1. Pra Analitik

a. Sterilisasi alat dan bahan

Alat yang digunakan terlebih dahulu disterilkan kedalam

autoclave untuk membebaskan tiap benda atau subtansi dari semua

kehidupan dalam bentuk apapun. Alat dan bahan yang deigunakan

seperti cawan petri, erlenmeyer, kapas lidi dan media SDA

dimasukan kedalam Autoclave dengan suhu 121 º c selama 15

menit.

b. Pembuatan media inokulasi jamur

Media yang digunakan untuk inokulasi jamur yaitu

Sabouraud Dextrose Agar (SDA). Pembuatan dilakukan dengan

menimbang media Sabouraud Dextrose Agar (SDA)sebanyak 11,1

gram kemudian dilarutkan dalam 170 ml aquadest, periksa pH

aquadest terlebih dahulu (pH 5,6) kemudian larutan tersebut

dipanaskan sampai mendidih kemudian dibuat perbanyakan

sebagai tempat penanaman inokulum. Perbanyakan masal

Page 50: IDENTIFIKASI JAMUR PADA PAKAIAN BEKAS YANG DIJUAL DI ... JANNA.pdf · Peredaran pakaian bekas di dunia dapat berupa hibah untuk korban bencana alam ataupun perdagangan biasa seperti

36

dilakukan pada cawan petri. Setelah media dituangkan pada

cawan petri selanjutnya disterilkan dalam autoklave selama 15

menit pada tempertatur 121 º c. Setelah media dalam cawan petri

dingin, dilakukan inokulasi dari sumber isolat pada permukaan

agar.

2. Analitik

a. Pemeriksaan Makroskopik

1) Pengambilan spesimen dari pakaian bekas dilakukan dengan cara

pulasan (swab) menggunakan kapas lidi steril.

2) Bahan pemeriksaan dari swab langsung ditanam ke media

Sabouraud Dextrose Agar (SDA) dan disebar menggunakan ose

steril.

3) Seluruh cawan petri diinkubasi mengunakan inkubator pada

suhu 37 º c selama 72 jam.

4) Dilakukan pengamatan secara makroskopik koloni jamur yang

tumbuh pada media Sabouraud Dextrose Agar (SDA).

b. Pemeriksaan Mikroskopik

1) Koloni jamur yang tumbuh pada media SDA diletakan diatas

obyek glass dengan mengunakan ose.

2) Kemudian teteskan 1-2 tetes larutan KOH 10% pada kaca

obyek. Kemudian tutup dengan Cover glass.

3) Amati dibawa mikroskop dengan pembesaran 10x dan 40x.

Page 51: IDENTIFIKASI JAMUR PADA PAKAIAN BEKAS YANG DIJUAL DI ... JANNA.pdf · Peredaran pakaian bekas di dunia dapat berupa hibah untuk korban bencana alam ataupun perdagangan biasa seperti

37

3. Pasca Analitik

a. Pembacaan hasil permeriksaan Makroskopik

1) Pertumbuhan koloni jamur pada media SDA pada hari pertama

inkubasi ditandai dengan terlihat koloni berwarna putih

Gambar 6. Koloni jamur di hari pertama inkubasi(Sumber : data primer, 2017)

2) Hari ketiga inkubasi koloni jamur berubah warna, ada yang

berwarna hitam, hijau kekunigan, dan ada yang koloninya

memenuhi cawan petri dan mempunyai lapisan menyerupai

kapas.

Gambar 7. Koloni jamur di hari ketiga inkubasi(Sumber : data primer, 2017)

Koloni hitam

Koloni menyerupai

kapas

Kolonikekuningan

Koloniberwarna putih

Page 52: IDENTIFIKASI JAMUR PADA PAKAIAN BEKAS YANG DIJUAL DI ... JANNA.pdf · Peredaran pakaian bekas di dunia dapat berupa hibah untuk korban bencana alam ataupun perdagangan biasa seperti

38

b. Pembacaan hasil pemeriksaan Mikroskopik

Hasil pengamatan jenis jamur secara mikroskopik

didapatkan ciri-ciri jamur sebagai berikut, ditemukan hifa bersepta,

ada konidiospora, kepala konidia berwarna hitam dan bulat. Dari

ciri-ciri yang ditemukan dapat dilaporkan jamur yang diamati

termasuk jenis jamur Asperigillus niger.

Gambar 8. Asperigilus niger (Sumber : data primer, 2017)

Hasil pengamatan jenis jamur secara mikroskopik

didapatkan ciri-ciri jamur sebagai berikut, ditemukan hifa bersepta,

memiliki konidiospora yang panjang, kepala konidia berwarna

hitam dan bulat. Dari ciri-ciri yang ditemukan dapat dilaporkan

jamur yang diamati termasuk jenis jamur A.flavus.

Gambar 9. Asperigilus flavus (Sumber : data primer, 2017)

Kepala konidia

Konidiospora

Kepala konidia

Konidiospora

Page 53: IDENTIFIKASI JAMUR PADA PAKAIAN BEKAS YANG DIJUAL DI ... JANNA.pdf · Peredaran pakaian bekas di dunia dapat berupa hibah untuk korban bencana alam ataupun perdagangan biasa seperti

39

Hasil pengamatan jenis jamur secara mikroskopik

didapatkan ciri-ciri jamur sebagai berikut, ditemukan hifa bersepta,

konidiospora jernih dan kasar, dan mempunyai vesikel yang

berbentuk bulat.

Gambar 10. Asperigilus parasiticus (Sumber : data primer, 2017)

F. Jenis Data

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh dari pemeriksaan di

Laboratorium Jurusan Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan

Kendari.

2. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari literatur perpustakaan maupun pihak

terkait yang ada hubungannya dengan objek penelitian termasuk data

awal lokasi pasar.

G. Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1. Coding, yaitu memberikan kode pada sampel pakaian bekas yang

diteliti untuk memudahkan dalam memasukan ke program computer.

2. Editing, yaitu mengkaji dan meneliti data yang telah diperoleh.

3. Skoring adalah perhitungan secara manual dengan menggunakan

kakulator untuk presentase setiap variabel yang diteliti.

Vesikel

Konidiospora

Page 54: IDENTIFIKASI JAMUR PADA PAKAIAN BEKAS YANG DIJUAL DI ... JANNA.pdf · Peredaran pakaian bekas di dunia dapat berupa hibah untuk korban bencana alam ataupun perdagangan biasa seperti

40

4. Tabulating, yaitu setelah data tersebut masuk kemudian dirangkap dan

disusun dalam bentuk tabel agar dapat dibaca dengan mudah.

H. Analisis Data

Data yang telah diperoleh selanjutnya dianalisis secara deskriptif.

Analisis data deskriptif merupakan analisis yang dipakai untuk

menganalisis data dengan mengambarkan data-data yang sudah

dikumpulkan. Dimana analisis deskpritif dilakukan dengan melihat ada

tidaknya koloni jamur, kemudian menentukan jenis koloni jamur yang

tumbuh pada media. =Keterangan :

X : Presentase Variabel yang diteliti

f : Frekuensi kategori variabel yang diamati

n : Jumlah sampel penelitian

K : Konstanta (100%) (Nasir, 2011:275).

I. Penyajian Data

Data yang tersedia disajikan dalam bentuk tebel distribusi

frekuensi kemudian dinarasikan dalam bentuk kata-kata.

J. Etika Penelitian

Etika penelitian bertujuan untuk melindungi hak-hak subyek.

Dalam penelitian ini menekankan masalah etika yang meliputi antara lain :

1. Anoniminiti (tanpa nama)

Dilakukan dengan cara tidak memberikan nama responden pada

lembar alat ukur, hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan

data.

2. Condfidentiality (kerahasian)

Dilakukan dengan menjamin kerahasian hasil penelitian baik

informasi maupun masalah-masalah lainya. Informasi yang

dikumpulkan dijamin kerahasiaannya ole peneliti.

Page 55: IDENTIFIKASI JAMUR PADA PAKAIAN BEKAS YANG DIJUAL DI ... JANNA.pdf · Peredaran pakaian bekas di dunia dapat berupa hibah untuk korban bencana alam ataupun perdagangan biasa seperti

41

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Beberapa pasar di Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara, yang

dijadikan tempat pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu :

a. Pasar Lawata

Pasar Lawata adalah pasar tradisional yang dibangun oleh

Pemkot Kendari sebagai relokasi kawasan pasar tiban yang tiap

sore memenuhi ruas Jalan Lawata. Sebagian besar pedagang

memang rela dipindahkan di gedung pasar yang megah saat itu.

Namun, belakangan seluruh pedagang malah keluar gedung,

membuka lapak non permanen dan menjajakan dagangan di areal

parkiran dengan alasan lebih mudah menggaet. Alhasil gedung

yang kini dibiayai mahal kini kosong karana ditinggal pedagang

yang lebih suka berjualan luar ruangan.

Pasar Lawata merupakan pasar tradisional tak beda dengan

pasar tradisional lainnya, disini pedagang lebih banyak menjual

sayur-mayur, buah, rempah-rempah, ikan, dan pakaian bekas yang

dijajakan memanjang sekitar 200 meter.

Penjual pakaian bekas di pasar Lawata berjumlah 42

penjual yang kemudian dari 42 penjual tadi diambil 1 penjual

dengan cara proposive sempling untuk dijadikan sampel penelitan

yang diberi kode A.

b. Pasar Korem

Pasar Korem adalah pasar tradisional yang terletak di jalan

Syeh Yusuf, Kelurahan Korunba, Kecamatan Mandonga,

Kabupaten Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara. Letak Pasar

Korem pada sebalah utara merupakan Pasar Basah , pada bagian

timur pasar terdapat sungai lahundape, dibagian barat pasar

Page 56: IDENTIFIKASI JAMUR PADA PAKAIAN BEKAS YANG DIJUAL DI ... JANNA.pdf · Peredaran pakaian bekas di dunia dapat berupa hibah untuk korban bencana alam ataupun perdagangan biasa seperti

42

merupakan mall mandonga, sedangkan pada bagian selatan pasar

merupakan korem 143/HO.

Pasar Korem merupakan pasar tradisional seperti pasar

tradisional pada umumnya, dimana pasar ini terdiri dari kios-kios

sederhana, ada yang beratapkan seng adapula yang beratapkan

terpal, serta ada yang menjual dengan dasaran terbuka. Di Pasar

Korem kondisi tempat penjualanya kotor serta tidak beraturan.

Dimana penjual sayur, buah-buahan, ikan, pakaian baru, penjual

asesoris, penjual pakaian bekas, penjual jamu, penjual sembako

berdempet-dempet tidak beraturan.

Penjual pakaian bekas di pasar Korem berjumlah 72 penjual

yang kemudian dari 72 penjual tadi diambil 1 penjual dengan cara

proposive sempling untuk dijadikan sampel penelitan yang diberi

kode B.

c. Pasar Basah

Pasar Basah adalah pasar tradisional yang berada di jantung

kota. Pasar ini terletak di jalan Lasandara, Kelurahan Korumba,

Kecamatan Mandonga, Kabupaten Kota Kendari, Provinsi

Sulawesi Tenggara. Latak Pasar Basah pada sebelah utara pasar

merupakan jalan poros Lasandara, Pada bagian timur pasar terdapat

sungai lahundape, di bagian barat pasar merupakan , mall

mandonga, sedangkan pada bagian selatan pasar merupakan Pasar

Korem.

Bangunan Pasar Basah terdiri dari tiga lantai, dimana

terdapat kios, serta lodz di dalamnya. Pada lantai 1 gedung

digunakan sebagai tempat penjualan sayur-sayuran, buah-buahan,

dan juga ikan, untuk lantai 2 digunakan sebagai tempat penjualan

sembako, obat-obatan, asesoris, jajan-jajanan, dan juga ikan,

sedangkan dilantai 3 digunakan sebagai tempat penjualan pakaian,

sepatu, dan juga sendal.

Page 57: IDENTIFIKASI JAMUR PADA PAKAIAN BEKAS YANG DIJUAL DI ... JANNA.pdf · Peredaran pakaian bekas di dunia dapat berupa hibah untuk korban bencana alam ataupun perdagangan biasa seperti

43

Penjual pakaian bekas di pasar Basa berjumlah 19 penjual

yang kemudian dari 19 penjual tadi diambil 1 penjual dengan cara

proposive sempling untuk dijadikan sampel penelitan yang diberi

kode B.

d. Pasar Sentral Wua-Wua

Pasar Sentral Wua-Wua adalah pasar yang dibangun ulang.

Karena pasar yang sebelumnya (Pasar Baru) terbakar, seluruh

pedagangnya direlokasi ke daerah yang akhirnya disebut Pasar

Pajang, karena letaknya yang memanjang menyebar memenuhi

sepanjang jalan yang berjarak sekitar 2 Km dari pasar asalnya.

Pasar Sentral Wua-Wua terletak di jalan MT Haryono, Kelurahan

Anaiwai, Kecamatan Wua-Wua, Kabupaten Kota Kendari, Provinsi

Sulawesi Tenggara. Pasar Sentral Wua-Wua merupakan salah satu

pasar modern yang ada di Kota Kendari Provinsi Sulawesi

Tenggara, Pasar Sentar Wua-Wual terbangun diatas lahan seluas

11.092 M² dengan luas bangunan 8.019 M² dimana pasar ini terdiri

dari 748 unit kios dilantai satu dan dua, 462 lapak di pasar besar

dan 46 unit disediakan untuk pedagang campuran.

Penjual pakaian bekas di pasar Sentral Wua-Wua berjumlah

2 penjual yang kemudian dari 2 penjual tadi diambil 1 penjual

dengan cara proposive sempling untuk dijadikan sampel penelitan

yang diberi kode D.

e. Pasar Anduonohu

Pasar Anduonohu adalah pasar tradisional yang dibangun

pada tahun 1997 yang terletak di jalan poros Anduonohu,

Kelurahan Anduonohu, Kecamatan Poasia, Kabupaten Kota

Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara. Pasar Anduonohu

merupakan pasar tradisional pada umumnya, Pasar Anduonohu

memiliki luas lahan 5000 M² dan luas bagunan pasar 4500 M²

dimana pasar ini terdiri dari kios yang berjumlah 253 petak, lods

128 petak, jumlah lapak 72 unit.

Page 58: IDENTIFIKASI JAMUR PADA PAKAIAN BEKAS YANG DIJUAL DI ... JANNA.pdf · Peredaran pakaian bekas di dunia dapat berupa hibah untuk korban bencana alam ataupun perdagangan biasa seperti

44

Penjual pakaian bekas di pasar Andounohu berjumlah 14

penjual yang kemudian dari 15 penjual tadi diambil 1 penjual

dengan cara proposive sempling untuk dijadikan sampel penelitan

yang diberi kode E.

f. Pasar Sentral Lapulu

Pasar Sentral Lapulu adalah pasar tradisional yang terletak

di Jalan Setia Budi, Kelurahan Lapulu, Kecamatan Abeli,

Kabupaten Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara.

Pasar Sentral Lapulu merupakan pasar tradisional seperti

pasar tradisional pada umumnya, dimana pasar ini terdiri dari 160

kios dan los sebanyak 32 unit untuk penjual ikan atau daging

ditambah beberapa bangunan pendukung.

Penjual pakaian bekas di pasar Lawata berjumlah 24

penjual yang kemudian dari 24 penjual tadi diambil 1 penjual

dengan cara proposive sempling untuk dijadikan sampel penelitan

yang diberi kode F.

2. Variabel Penelitian

Sampel diperoleh dari 6 pasar yaitu dari Pasar Lawata, Pasar

Korem, Pasar Basah, Pasar Sentral Wua-Wua, Pasar Anduonohu dan

Pasar Sentral Lapulu. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik

porposive sampling dimana sampel diambil dengan sengaja sesuai

keinginan peneliti dan kemudian tiap pasar diberi kode (kode A, kode

B, kode C, kode D, kode E, kode F.

a. Pengamatan pertumbuhan koloni jamur pada media Sabouraud

Dextrose Agar (SDA) dengan pengamatan langsung

(makroskopik)

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Laboratorium

Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Kendari tentang

identifikasi jamur pada pakaian bekas yang dijual dibeberapa pasar

di Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara mengunakan metode

Pulasan (Swab), maka diperoleh hasil pertumbuhan jamur pada

Page 59: IDENTIFIKASI JAMUR PADA PAKAIAN BEKAS YANG DIJUAL DI ... JANNA.pdf · Peredaran pakaian bekas di dunia dapat berupa hibah untuk korban bencana alam ataupun perdagangan biasa seperti

45

media Sabouraud Dextrose Agar (SDA) dilihat pada tabel dibawa

ini.

Tabel 5. Pertumbuhan koloni jamur pada media SabouraudDextrose Agar (SDA) (Makroskopik)

No KodeSampel

Hasil Pengamatan Koloni Jamur Pada MediaSabouraud Dextrose Agar (SDA) (makroskopik)

1A Ada Pertumbuhan Koloni

2B Ada Pertumbuhan Koloni

3C Ada Pertumbuhan Koloni

4D Ada Pertumbuhan Koloni

5E Ada Pertumbuhan Koloni

6 F Ada Pertumbuhan KoloniSumber : data primer, 2017

Tabel 5 menunjukan bahwa, semua sampel pakaian bekas yang

diteliti telah ditumbuhi jamur.

b. Pengamatan jenis jamur yang tumbuh dari koloni Sabouraud

Dextrose Agar (SDA) dengan penambahan KOH 10% yang

diamati dibawah (mikroskopik).

Tabel 6. Jenis jamur yang tumbuh pada media SabouraudDextrose Agar (SDA) (Mikroskopik)

No KodeSampel

Hasil identifikasi jamur setelah dilakukanpemeriksaan dibawah mikroskop (mikroskopik).

Asperigilus sp Candida albicans

1A A. niger Tidak ada

2B A. niger dan A.flavus Tidak ada

3C A. parasiticus Tidak ada

4D A. niger dan A.flavus Tidak ada

5E A. parasiticus Tidak ada

6 F A. flavus Tidak adaSumber : data primer, 2017

Page 60: IDENTIFIKASI JAMUR PADA PAKAIAN BEKAS YANG DIJUAL DI ... JANNA.pdf · Peredaran pakaian bekas di dunia dapat berupa hibah untuk korban bencana alam ataupun perdagangan biasa seperti

46

Tebel 6 menunjukan bahwa tidak ditemukan keberadaan Candida

albicans pada pakaian bekas, tetapi semua pakaian bekas yang

diperiksa ditemukan keberadaan Aspergillus sp yaitu pada sampel A

ditumbuhi jamur Asperigilus niger pada sampel B dan D telah

ditumbuhi jamur Aspergilus niger dan Aspergilus flavus, dan pada

sampel C dan E telah ditumbuhi Asperigilus parasiticus sedangkan

pada sampel F ditumbuhi Asperigilus flavus.

B. Pembahasan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada tanggal 15 Juni -

11 Juli 2017 di Laboratorium Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes

Kendari tentang identifikasi Jamur pada pakaian bekas yang di jual di

beberapa pasar di Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara yang

bertujuan untuk mengetahui adanya koloni jamur yang mengontaminasi

pakaian bekas, serta jenis jamur yang tumbuh pada sampel pakaian bekas

tersebut, diperoleh hasil sebagai berikut :

1. Pengamatan pertumbuhan koloni jamur pada media Sabouraud

Dextrose Agar (SDA) dengan pengamatan langsung (makroskopik)

Setelah dilakukan pemeriksaan jamur secara makroskopik, yaitu

untuk mengamati pertumbuhan koloni jamur pada media Sabouraud

Dextrose Agar (SDA), yang dilakukan dengan cara sampel diambil

dari pakaian bekas dengan cara pulasan kemudian ditanam pada media

dan diinkubasi pada suhu 37 ºC selama 72 jam.

Pertumbuhan di hari pertama pada semua pakaian bekas yang

diteliti menunjukan telah ditumbuhi jamur dibuktikan dengan

pertumbuhan koloni pada media SDA dengan ciri-ciri semua koloni

berwarna putih. Setalah hari ketiga semua koloni jamur berubah

warna, ada yang berwarna hitam, hijau kekuningan, dan ada yang

kolninya hampir memenuhi cawan petri dan mempunyai lapisan

menyerupai kapas.

Berdasarkan ciri-ciri pertumbuhan koloni jamur pada media SDA

yang diamati, koloni jamur yang tumbuh menyerupai koloni jamur

Page 61: IDENTIFIKASI JAMUR PADA PAKAIAN BEKAS YANG DIJUAL DI ... JANNA.pdf · Peredaran pakaian bekas di dunia dapat berupa hibah untuk korban bencana alam ataupun perdagangan biasa seperti

47

Asperigillus sp jenis A. niger, A. flavus, dan A. parasiticus. Dimana

koloni Aspergillus niger pada saat mudah berwarna putih, dan akan

berubah menjadi hitam setelah terbentuk konidiospora, koloni

Aspergillus flavus pada saat muda berwara putih, dan akan berubah

menjadi hijau kekuningan setelah membentuk konidia, dan

Aspergillus parasiticus memiliki koloni mencapai diameter 4 cm

dalam waktu 3 hari, terdiri dari lapisan berwarna putih dan suatu

lapisan konidiofor yang berwarna kuning (Hidayat, 2007).

2. Pengamatan jenis jamur yang tumbuh dari koloni Sabouraud Dextrose

Agar (SDA) dengan penambahan KOH 10% yang diamati dibawah

(mikroskopik).

Pemeriksaan jenis jamur dilakukan dengan mengambil koloni

jamur yang telah ditumbuhkan pada media SDA, kemudian diletakan

diatas obyek glass dan ditetesi dengan larutan KOH 10%. Pemberian

KOH 10% bertujuan untuk menghilangkan berkas lemak yang

terkandung sehingga memperjelas bentuk spora, hifa dan miselium

jamur dibawa mikroskop (Kumala,2016:32).

Hasil pengamatan jenis jamur secara mikroskopik didapatkan ciri-

ciri jamur sebagai berikut, ditemukan hifa bersepta, ada konidiospora,

kepala konidia berwarna hitam dan bulat. Dari ciri-ciri yang

ditemukan dapat dilaporkan jamur yang diamati termasuk jenis jamur

Asperigillus sp(A.niger. A.flavus dan A.parasiticus).

Aspergillus niger memiliki bulu dasar berwarna putih atau

kuning dengan lapisan konidiospora tebal berwarna coklat gelap

sampai hitam. Kepala konidia berwarna hitam, bulat, cenderung

memisah menjadi bagian-bagian yang lebih longgar dengan

bertambahnya umur. Konidiospora memiliki dinding yang halus dan

berwarna coklat (Hidayat, 2007). Asperigilus flavus memiliki kepala

konidia berwarna hijau kekuningan hingga hijau tua kekuningan,

berbentuk bulat, konidiofor berdinding kasar, hialin. Vesikula

berbentuk bulat hingga semi bulat. Fialid langsung duduk pada vesikul.

Page 62: IDENTIFIKASI JAMUR PADA PAKAIAN BEKAS YANG DIJUAL DI ... JANNA.pdf · Peredaran pakaian bekas di dunia dapat berupa hibah untuk korban bencana alam ataupun perdagangan biasa seperti

48

Jamur ini dapat menyebapkan kanker pada manusia. Dan Asperigilus

parasiticus Vesikel berbentuk bulat hingga semi bulat, dan berdiameter

25 sampai 45 µm. Konidia berwarna kuning, berbentuk bulat hingga

semi bulat, berdiameter 3,6 µm (Kumala, 2016).

Berdasarkan hasil pemeriksaan jamur yang dilakukan secara

makroskopik dan mikroskopik didapatkan pada semua pakaian bekas yang

diteliti telah ditumbuhi jamur, dibuktikan dengan pertumbuhan koloni

pada media Sabouraud Dextrose Agar (SDA). Setelah dilakukan

pemeriksaan mikroskopik diketahui bahwa jamur yang tumbuh pada

semua pakaian bekas adalah jenis jamur Asperigillus sp.

Dimana Pada sampel A ditemukan jamur Asperigilus niger, sampel

A merupakan pakaian bekas (kaos pria) yang diperoleh dipasar Lawata,

dimana kondisi tempat penjualan pakaian bekas di pasar ini tidak terlalu

kotar dan dilakukan secara terbuka di pinggir jalan sehingga dapat dengan

medah pakaian bekas terkontaminasi berbagai mikroganisme termasuk

jamur.

Pada sampel B ditemukan jenis jamur Asperigilus niger dan

Asperigilus flavus, sampel B merupakan pakaian bekas (celana puntung

pria) yang diperoleh dipasar Korem, dimana kondisi tempat penjualn

pakaian bekas di pasar ini sangat kotor dan dilakukan diluar ruangan

sehingga dapat dengan mudah terkontaminasi berbagai mikroganisme

termasuk jamur.

Pada sampel C ditemukan jenis jamur Asperigilus parasiticus,

sampel C merupakan pakaian bekas (celana wanita) yang diperoleh dipasar

Basah, dimana kondisi tempat penjualn pakaian bekas di pasar ini tidak

terlalu kotor dan dilakukan didalam ruangan.

Pada sampel D ditemukan jenis jamur Asperigilus niger dan

Asperigilus flavus, sampel D merupakan pakaian bekas (kaos berkerah

pria) yang diperoleh dipasar Sentral Wua-Wua, dimana kondisi tempat

penjualn pakaian bekas di pasar ini tidak terlalu kotor dan dilakukan

didalam ruangan yang berdekatan dengan penjual bahan makanan

Page 63: IDENTIFIKASI JAMUR PADA PAKAIAN BEKAS YANG DIJUAL DI ... JANNA.pdf · Peredaran pakaian bekas di dunia dapat berupa hibah untuk korban bencana alam ataupun perdagangan biasa seperti

49

sehingga dapat dengan mudah terkontaminasi berbagai mikroganisme

termasuk jamur.

Pada sampel E ditemukan jenis jamur Asperigilus parasiticus,

sampel E merupakan pakaian bekas (celana dalam) yang diperoleh dipasar

Anduonohu, dimana kondisi tempat penjualn pakaian bekas di pasar ini

sangat kotor dan dilakukan di pinggir jalan sehingga dapat dengan mudah

terkontaminasi berbagai mikroganisme termasuk jamur. Dan sampel F

ditemukan jenis jamur Asperigilus flavus, sampel F merupakan pakaian

bekas (jeket wanita) yang diperoleh dipasar Sentral Lapulu, dimana

kondisi tempat penjualn pakaian bekas di pasar ini sangat kotor dan

dilakukan diluar ruangan sehingga dapat dengan mudah terkontaminasi

berbagai mikroganisme termasuk jamur.

Jamur Aspergillus sp terdapat di alam sebagai saprofit, tumbuh di

daerah tropik dengan kelembapan yang tinggi. Meskipun terdapat lebih

dari 100 spesies, jenis yang dapat menimbulkan penyakit pada manusia

ialah Aspergillus niger, Aspergillus flavus, dan Asperigilus parasiticus

yang semuanya menular dengan transmisi inhalasi. A. niger mampu

memproduksi mikotoksin, karena memiliki gen yang mampu

memproduksinya. Habitat asli Aspergillus dalam tanah, kondisi yang

menguntungkan meliputi kadar air yang tinggi (setidaknya 7%) dan suhu

tinggi. Aspergillus flavus atau Aspergillus parasiticus yaitu dua jenis jamur

yang memproduksi berbagai jenis aflatoksin. Aflatoksin dapat

mengakibatkan kerusakan hati, organ tubuh yang sangat penting dan juga

berperan dalam detotsikasi aflatoksin itu sendiri. Apabila aflatoksin

dikonsumsi dalam jumlah yang kecil tetapi terus menerus maka dapat

menyebabkan kanker hati (Ghofur, 2008).

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan

oleh Herna Monalisa Hura tentang Analisis keberadaan Candida albicans

dan Aspergilus sp serta keluhan kesehatan dan perilaku penjual tentang

bahaya kesehatan pada pakaian bekas di pasar Melati Kelurahan Tanjung

Selamat Kecamatan Medan pada tahun 2015, dimana hasil penelitian

Page 64: IDENTIFIKASI JAMUR PADA PAKAIAN BEKAS YANG DIJUAL DI ... JANNA.pdf · Peredaran pakaian bekas di dunia dapat berupa hibah untuk korban bencana alam ataupun perdagangan biasa seperti

50

didapatkan keberadaan jamur jenis Asperigilus sp yaitu Asperigilus niger

,Asperigillus flavus dan tidak ditemukan adanya Candida albicand.

Seperti yang diungkapkan Widodo, Direktur Jenderal Standardisasi

dan Perlindungan Konsumen. Jamur yang diduga hidup pada pakaian

bekas yaitu kapang (Aspergillus sp) dan khamir (Candida sp)

(Kementerian Perdagangan RI, 2015). Namun pada penelitian ini hanya

didapatkan adanya jenis jamur dari spesies Asperigilus sp yaitu Aspergilus

niger, Aspergilus flavus, Asperigilus parasiticus, penyebap tidak

diemukannya jamur Candida albicands pada penelitian ini dengan yaitu di

akibatkan jamur Candida albicand sensitif terhadap suhu panas yaitu

50ºC-60ºC (Firda, 2008). Apabila pakaian bekas yang diperjual belikan

terpapar sinar matahari maka jamur Candida albicand yang ada akan

segera mati, hal ini mungkin menyebapkan pemeriksaan laboratorium

tidak ditemukan keberadaan jamur Candida albicand.

Page 65: IDENTIFIKASI JAMUR PADA PAKAIAN BEKAS YANG DIJUAL DI ... JANNA.pdf · Peredaran pakaian bekas di dunia dapat berupa hibah untuk korban bencana alam ataupun perdagangan biasa seperti

51

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 15

Juni – 11 Juli tentang identifikasi jamur pada pakaian bekas yang di jual di

beberapa pasar di Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1. Dari hasil pengamatan pertumbuhan koloni jamur pengamatan

langsung (makroskopik) ditemukan koloni jamur pada semua pakian

bekas yang diteliti.

2. Hasil pengamatan jenis jamur dengan yang diamati dibawah

mikroskop (mikroskopik) ditemukan jenis jamur Asperigillus sp pada

semua pakaian bekas yang diteliti.

B. Saran

1. Bagi institusi pendidikan, khususnya jurusan Analis Politeknik

Kesehatan Kendari agar lebih meningkatkan pengetahuan tentang

jamur pada pakaian bekas yang dijual di beberapa pasar yang ada di

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara.

2. Bagi penjual pakaian bekas agar lebih meningkatkan pengetahuan

mereka tentang bahaya kesehatan dan penyakit pada pakaian bekas,

tempat hidup jamur, pertumbuhan jamur, ciri-ciri pakaian yang

mengandung jamur, jalur masuk dan penyakit yang disebabkan jamur

pada tubuh manusia serta pengetahuan tentang perlakuan yang tepat

sewaktu berjualan dan memakai pakaian bekas.

3. Bagi konsumen pakaian bekas agar memakai masker dan sarung

tangan sewaktu membeli pakaian bekas dan sebelum memakai pakaian

bekas sebaiknya dipisahkan dengan cucian lainnya, diberi cairan

antiseptik seperti pemutih, serta merebus dengan air mendidih selama

5 menit agar pakaian yang digunakan bebas dari jamur.

Page 66: IDENTIFIKASI JAMUR PADA PAKAIAN BEKAS YANG DIJUAL DI ... JANNA.pdf · Peredaran pakaian bekas di dunia dapat berupa hibah untuk korban bencana alam ataupun perdagangan biasa seperti

52

4. Bagi peneliti selanjutnya agar dapat memahami bahwa pada pakaian

bekas didapatkan jamur Asperigillus sp yang dapat membahayakan

kesehatan, sehinggah perlunya peneliti selanjutnya untuk meneliti ada

tidaknya jenis jamur lain pada pakaian bekas.

Page 67: IDENTIFIKASI JAMUR PADA PAKAIAN BEKAS YANG DIJUAL DI ... JANNA.pdf · Peredaran pakaian bekas di dunia dapat berupa hibah untuk korban bencana alam ataupun perdagangan biasa seperti

53

DAFTAR PUSTAKA

Achmad . 2011. Panduan lengkap jamur. Penerbar Swadaya : Jakarta.

Achmadi U F. 2013. Dasar-Dasar penyakit berbasis lingkungan. Rajawali Pers :Jakarta.

Ahamad R Z. 2009. Cemaran kapang pada pakan dan pengendaliannya. LitbangPertanian : Bogor.

Anies. 2006. Manajemen berbasis Lingkungan. Eles Media Komputindo : Jakarta.

Annisa I A. 2015. Gambaran mikroskopik candida albicans dengan mengunakanlarutan NaoH sebagai alternatif larutan KOH. Jurusan AnalisKesehatan Politeknik Kesehatan Bandung : Bandung.

Arikunto S. 2013. Prosedur penelitian : Suatu pendekatan praktik. Rineka Cipta :Jakarta.

Budi A. 2015. Identifikasi bakteri Escherichia coli pada pakaian bekas. JurusanTinggi Agama Islam Negri(STAIN) : Batusangkar.

Brok G F, Butel J S. & Morse S A. 2005. Mikrobiologi kedokteran, Ahli bahasaMudihardi E, Kuntamah, Wasito, et al. Selembah : Jakarta.

Campbell N A, J B Reece & L G Mitchell. 2010. Biologi edisi ke delapan.Erlangga : Jakarta.

Citrosupomo G. 2005. Taksonomi tumbuhan obat-obatan. Gadja Mada UniversityPerss : Yogyakarta.

Nasir dkk. 2011. Metodeologi penelitian kesehatan. Nuha Medika : Yogyakarta.

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2010.

Firda. 2015. Candida albicans. http://firda05.wordpress.com/2008/12028/candida-albicans/. Diakses pada tanggal 16 Juni 2017.

Firmansyah R, Agus Muwardi & Umar Riandi. 2009. Mudah dan aktif belajarbiologi dua untuk kelas X SMA/MA. Pusat Perbukuan Depdiknas :Jakarta.

Ghofur I. 2008. Identifikasi Aspergilus sp pada oncom yang dijual di pasartradisional dan pasar moderen. Universitas Negri Malang : Malang.

Guillaume V. 2004. Aspergillus niger.http://www.geniebio.ac-aix-marseille.fr/zimages/spip.php/ diakses pada tanggal 2 Mei 2017.

Page 68: IDENTIFIKASI JAMUR PADA PAKAIAN BEKAS YANG DIJUAL DI ... JANNA.pdf · Peredaran pakaian bekas di dunia dapat berupa hibah untuk korban bencana alam ataupun perdagangan biasa seperti

54

Hidayat N. 2007. Aspergillus niger.www.wordpress.com/ diakses pada tanggal 2Mei 2017.

Hendarawati D Y. 2008. Candida albicans. http://www.google.co.id. Diaksespada tanggal 30 April 2017.

Http://etd.ugm.ac.id/index.mod=penelitian_detail&sut, diakses pada tanggal 30April 2017.

Indrawati G, Wellyzar S & Ariyanti. 2014. Mikologi dasar dan terapan. YayasanPustaka Obor Indonesia : Jakarta.

_ _ _. 2016. Mikologi dasar dan terapan. Yayasan Pustaka Obor Indonesia :Jakarta.

Irianto K. 2013. Parasitologi medis. Alfabeta : Bandung.

Jawetz, Melnick, & Adelberg. 2007. Mikrobiologi kedokteran. ECG : Jakarta.

Kemenkes RI. Profil Kesehatan Indonesia tahun 2010. Jakarta.

Kementrian Perdagangan. 2015. Laporan analisis impor pakaian bekas. Jakarta.

Khalik M D. 2017. Prevalensi penemuan jamur pada sputum terduga tuberkulosisparu yang diperiksa di RSUP DR. M. Universitas Andalas : Padang.

Kumala N D. 2016. Identifikasi fungi pada jamu bubuk yang dijual di pasartradisional Kota Kendari. Analis Kesehatan Poltekes Kendari :Kendari.

Kumala W. 2006. Mikologi dasar kedokteran Universitas Trisakti : Jakarta.

Malik dkk. 2012. Impact of brand image, service quality and price on costumerSatistion in Pakistan.

Monalisa H. 2015. Analisis keberadaan Candida albicans dan Aspergillus spserta keluhan kesehatan dan perilaku penjual tentang bahayakesehatan pada pakaian bekas di pasar Melati Kelurahan TanjungSlamat. Universitas Sumatra Utara : Medan.

Nasir M. 2011. Metedologi penelitian kesehatan. Nuha Medika : Yongyakarta.

Noesa M. 2015. Murahnya baju, celana dan sepatu impor ’RB’ di kotaKendari.http://m.kompasnia.com/mahajinoesa/murahnya-baju-celana-dan-sepatu-impor-rb-di-kendari_55.28 Maret 2015.Diakses padatanggal 01 Juni 2017.

Nuraeni E. 2007. Panduan praktikum jamur mata kuliah botani. FakultasPendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (UPI) : Bandung.

Page 69: IDENTIFIKASI JAMUR PADA PAKAIAN BEKAS YANG DIJUAL DI ... JANNA.pdf · Peredaran pakaian bekas di dunia dapat berupa hibah untuk korban bencana alam ataupun perdagangan biasa seperti

55

Permatasari P. 2015. Perlindungan hukum konsumen terhadap perdaganganpakaian impor bekas ditinjau dari Undan-Undang No 8 tahun 1999tentang perlindungan konsumen .Uiversitas Brawijaya : Malang.

Rakhamawati A. 2010. Keaneka ragaman hayati. Biologi FMIPA UNY :Jongjakarta.

Siaran Pers. 2015.Pakaian bekas mengandung ribuan bakteri. KementrianPerdagangan Republik Indonesia. 4 Februari 2015.Diakses padatanggal 24 Mei 2017.

Siregar. 2005. Penyakit jamur kulit. Buku Kedektoran ECG : Jakarta.

Suhartono E. 2012. Laporan penelitian perdagangan cakar Kota ParepareSulawesi Selatan _ Mahaligai mudayaku.htm Akses Tanggal 29 April2017.

Syamsuri I. 2000. Biologi 2000. Erlangga : Jakarta.

Widhi N A. 2013. Mikrobiologi kedokteran. ECG : Jakarta.

Yulliawati T. 2016. Pasti untung dari budi daya jamur . Agromedia : Jakarta.

Page 70: IDENTIFIKASI JAMUR PADA PAKAIAN BEKAS YANG DIJUAL DI ... JANNA.pdf · Peredaran pakaian bekas di dunia dapat berupa hibah untuk korban bencana alam ataupun perdagangan biasa seperti

56

Page 71: IDENTIFIKASI JAMUR PADA PAKAIAN BEKAS YANG DIJUAL DI ... JANNA.pdf · Peredaran pakaian bekas di dunia dapat berupa hibah untuk korban bencana alam ataupun perdagangan biasa seperti

57

Page 72: IDENTIFIKASI JAMUR PADA PAKAIAN BEKAS YANG DIJUAL DI ... JANNA.pdf · Peredaran pakaian bekas di dunia dapat berupa hibah untuk korban bencana alam ataupun perdagangan biasa seperti

58

Page 73: IDENTIFIKASI JAMUR PADA PAKAIAN BEKAS YANG DIJUAL DI ... JANNA.pdf · Peredaran pakaian bekas di dunia dapat berupa hibah untuk korban bencana alam ataupun perdagangan biasa seperti

59

Page 74: IDENTIFIKASI JAMUR PADA PAKAIAN BEKAS YANG DIJUAL DI ... JANNA.pdf · Peredaran pakaian bekas di dunia dapat berupa hibah untuk korban bencana alam ataupun perdagangan biasa seperti

60

Page 75: IDENTIFIKASI JAMUR PADA PAKAIAN BEKAS YANG DIJUAL DI ... JANNA.pdf · Peredaran pakaian bekas di dunia dapat berupa hibah untuk korban bencana alam ataupun perdagangan biasa seperti

61

Lampiran 6. Proses Penelitian Identifikasi Jamur Pada Pakaian Bekas YangDijual di beberapa Pasar Kota Kendari Provinsi SulawesiTenggara.

Pengambilan Sampel Pakaian bekas

Pasar A Pasar B

Pasar C Pasar D

Pasar E Pasar F

61

Lampiran 6. Proses Penelitian Identifikasi Jamur Pada Pakaian Bekas YangDijual di beberapa Pasar Kota Kendari Provinsi SulawesiTenggara.

Pengambilan Sampel Pakaian bekas

Pasar A Pasar B

Pasar C Pasar D

Pasar E Pasar F

61

Lampiran 6. Proses Penelitian Identifikasi Jamur Pada Pakaian Bekas YangDijual di beberapa Pasar Kota Kendari Provinsi SulawesiTenggara.

Pengambilan Sampel Pakaian bekas

Pasar A Pasar B

Pasar C Pasar D

Pasar E Pasar F

Page 76: IDENTIFIKASI JAMUR PADA PAKAIAN BEKAS YANG DIJUAL DI ... JANNA.pdf · Peredaran pakaian bekas di dunia dapat berupa hibah untuk korban bencana alam ataupun perdagangan biasa seperti

62

Mensterilkan alat

Menimbang Media SDA

Pemeriksaan PH media

62

Mensterilkan alat

Menimbang Media SDA

Pemeriksaan PH media

62

Mensterilkan alat

Menimbang Media SDA

Pemeriksaan PH media

Page 77: IDENTIFIKASI JAMUR PADA PAKAIAN BEKAS YANG DIJUAL DI ... JANNA.pdf · Peredaran pakaian bekas di dunia dapat berupa hibah untuk korban bencana alam ataupun perdagangan biasa seperti

63

Melarutkan Media

Mensterilkan Media

63

Melarutkan Media

Mensterilkan Media

63

Melarutkan Media

Mensterilkan Media

Page 78: IDENTIFIKASI JAMUR PADA PAKAIAN BEKAS YANG DIJUAL DI ... JANNA.pdf · Peredaran pakaian bekas di dunia dapat berupa hibah untuk korban bencana alam ataupun perdagangan biasa seperti

64

Penuangan Media

Inokulasi Sampel Pakaian Bekas Pada Media SDA

Inkubasi Media SDA Pada Inkubator

64

Penuangan Media

Inokulasi Sampel Pakaian Bekas Pada Media SDA

Inkubasi Media SDA Pada Inkubator

64

Penuangan Media

Inokulasi Sampel Pakaian Bekas Pada Media SDA

Inkubasi Media SDA Pada Inkubator

Page 79: IDENTIFIKASI JAMUR PADA PAKAIAN BEKAS YANG DIJUAL DI ... JANNA.pdf · Peredaran pakaian bekas di dunia dapat berupa hibah untuk korban bencana alam ataupun perdagangan biasa seperti

65

Mengidentifikasi koloni Jamur

Hari 1 inkubasi

Hari 3 inkubasi

Pemeriksaan jenis jamur dibawa mikroskop

65

Mengidentifikasi koloni Jamur

Hari 1 inkubasi

Hari 3 inkubasi

Pemeriksaan jenis jamur dibawa mikroskop

65

Mengidentifikasi koloni Jamur

Hari 1 inkubasi

Hari 3 inkubasi

Pemeriksaan jenis jamur dibawa mikroskop

Page 80: IDENTIFIKASI JAMUR PADA PAKAIAN BEKAS YANG DIJUAL DI ... JANNA.pdf · Peredaran pakaian bekas di dunia dapat berupa hibah untuk korban bencana alam ataupun perdagangan biasa seperti

66

Jenis jamur dibawah mikroskop dengan pembesaran 40x

A. Asperigilus niger

B. Asperigilus flavus

C. Asperigilus parasiticus

66

Jenis jamur dibawah mikroskop dengan pembesaran 40x

A. Asperigilus niger

B. Asperigilus flavus

C. Asperigilus parasiticus

66

Jenis jamur dibawah mikroskop dengan pembesaran 40x

A. Asperigilus niger

B. Asperigilus flavus

C. Asperigilus parasiticus

Page 81: IDENTIFIKASI JAMUR PADA PAKAIAN BEKAS YANG DIJUAL DI ... JANNA.pdf · Peredaran pakaian bekas di dunia dapat berupa hibah untuk korban bencana alam ataupun perdagangan biasa seperti

67