IDENTIFIKASI GEN CYP2A6 PADA PEROKOK DI KALANGAN...

65

Transcript of IDENTIFIKASI GEN CYP2A6 PADA PEROKOK DI KALANGAN...

Page 1: IDENTIFIKASI GEN CYP2A6 PADA PEROKOK DI KALANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27170/1/MUFLIKHA... · Tabel 2.1 Klasifikasi mekanistik obat-obat pada system

IDENTIFIKASI GEN CYP2A6 PADA PEROKOK DIKALANGAN KARYAWAN FAKULTAS

KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UINSYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelarSARJANA KEDOKTERAN

OLEH :

Muflikha Mayazi

1111103000061

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI UIN SYARIF HIDATULLAHJAKARTA

1435 H / 2014 M

Page 2: IDENTIFIKASI GEN CYP2A6 PADA PEROKOK DI KALANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27170/1/MUFLIKHA... · Tabel 2.1 Klasifikasi mekanistik obat-obat pada system
Page 3: IDENTIFIKASI GEN CYP2A6 PADA PEROKOK DI KALANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27170/1/MUFLIKHA... · Tabel 2.1 Klasifikasi mekanistik obat-obat pada system
Page 4: IDENTIFIKASI GEN CYP2A6 PADA PEROKOK DI KALANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27170/1/MUFLIKHA... · Tabel 2.1 Klasifikasi mekanistik obat-obat pada system
Page 5: IDENTIFIKASI GEN CYP2A6 PADA PEROKOK DI KALANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27170/1/MUFLIKHA... · Tabel 2.1 Klasifikasi mekanistik obat-obat pada system

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah swt yang telah memberikan rahmat dan

karunia-Nya . Salawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi

Muhammad saw . Akhirnya penulis dapat menyelesaikan penelitian dengan judul

“Identifikasi Gen CYP2a6 pada Perokok di Kalangan Karyawan Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta” .

Laporan penelitian ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

memperoleh gelar Strata 1 sarjana kedokteran pada Fakultas Kedokteran dan Ilmu

Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Terlaksananya penelitian ini berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai

pihak, untuk itu penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Prof. DR. (hc). Dr. M.K. Tadjudin, Sp. And. sebagai dekan Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hiadayatulah Jakarta

2. dr. Witri Ardini, M.Gizi, SpGK selaku Ketua Program Studi Program

Studi Pendidikan Dokter FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, serta

seluruh dosen di prodi ini yang selalu membimbing serta memberikan ilmu

kepada saya selama menjalani masa pendidikan di Program Studi

Pendidikan Dokter FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Zeti Harriyati , M.Biomed dan Ibu Endah S.Si . M. Biomed sebagai

dosen pembimbing yang telah membimbing serta mengarahkan penulis

dalam menyelesaikan penelitian ini.

4. dr. Flori Ratna Sari, Ph.D selaku Penanggung jawab modul Riset PSPD

2011 .

5. Kepada laboran yang terlibat, Bu Ai , Bu Suryani, Bu Lilis dan Bu Festy

yang telah membantu saya dalam melaksanakan penelitian di laboratorium

6. Kedua orang tua penulis, dr. Taufik Widiyanto dan Insani Nurul Hayati,

S.Pd, yang telah memberikan dukungan fisik maupun psikis dalam

penyelesaian penelitian ini.

Page 6: IDENTIFIKASI GEN CYP2A6 PADA PEROKOK DI KALANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27170/1/MUFLIKHA... · Tabel 2.1 Klasifikasi mekanistik obat-obat pada system

vi

7. Adik-adik penulis, Lutfi Amalia Shaliha, Amoghasakti Abinawa, dan

Gusti Landung Ar-Rantissy yang selalu menyemangati penulis untuk

menyelesaikan penelitian ini.

8. Sahabat karib penulis, Lara Sofhy Wahyuni, Niken Nurul Paramesti,

Vania Utami Putri, Debtia Rahmah, dan Raeiza Olyvia yang selalu

menemani saya. Untuk teman penelitian saya , Nurohimah Fuad,

Hanindyo Rizky, Nurhabiba Edriana , Rahman Mukti Aji dan Faisal

Rachman yang sudah menemani dan membantu dalam melakukan

penelitian di laboratorium. Teman-teman VLDL , Leyli Badriah, Tiara

Putri Methas,Nadisha Refira, Herlina Rahmah, Madinatul Munawaroh,

Hania Asmarani Rahmanita, Cut Neubi Getha dan Yofara Maulidia

Muslihah terimakasih selalu menyemangati saya dalam penyelesaian

penelitian ini .

9. Nurul Khafidz Subekti, terimakasih atas canda tawa dan motivasinya..

10. Teman-teman seangkatan di Pendidikan Dokter , PSPD 2011.

11. Semua pihak yang telah memberikan kontribusi terhadap penyelesaian

penelitian ini.

Akhir kata, penulis berharap agar Allah swt berkenan membalas kebaikan

semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat.

Jakarta, September 2014

Muflikha Mayazi

Page 7: IDENTIFIKASI GEN CYP2A6 PADA PEROKOK DI KALANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27170/1/MUFLIKHA... · Tabel 2.1 Klasifikasi mekanistik obat-obat pada system

vii

ABSTRAK

Muflikha Mayazi . Program Studi Pendidikan Dokter. Identifikasi GenCYP2a6 pada Perokok di Kalangan Karyawan Fakultas Kedokteran danIlmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Gen CYP (enzim sitokrom P450) merupakan salah satu Xenobiotic MetabolizingEnzyme (XME), yaitu enzim yang berperan dalam metabolisme xenobitika.CYP2a6 adalah salah satu subfamili dari gen Cyp. CYP2a6 berperan dalammemetabolisme nikotin menjadi kotinin. Tujuan penelitian ini ialah untukmengetahui adanya gen CYP2a6 pada perokok di kalangan karyawan FakultasKedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Metode yangdigunakan ialah dengan cara isolasi genom kemudian amplifikasi dengan PCRyang kemudian hasilnya dilihat menggunakan Gel Dock. Hasil penelitian inimenunjukkan adanya pita dari Gen CYP2a6 dengan ukuran 1500 bp.

Kata kunci : Gen CYP2a6, perokok, nikotin, PCR.

ABSTRACT

Muflikha Mayazi. Medical Education Study Program. Identification ofCyp2a6 Gene on the Smokers Bodies of the Employees of the Faculty ofMedical and Health Science UIN Syarif HIdayatullah Jakarta

CYP gene (citochrome P450 enzyme) is one of the Xenobiotic MetabolizingEnzyme (XME). It’s an enzyme which has in charge in xenobiotic metabolism.CYP2a6 is one of the subfamily of CYP gene. CYP2a6 has a role in metabolizingthe nicotine into cotinine. The purpose of this research is to discover the existanceof CYP2a6 gene on the smoker’s bodies of the employees of the faculty ofmedical and health science of UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. The method ofused in this research is by isolating the genome which then we do theamplification by doing the the PCR then examine the result using Gel Dock. Theresult of this research has shown the existence of CYP2a6 gene ribbon which havesize around 1500 bp.

Keyword : CYP2a6 gene, smokers, nicotine, PCR.

Page 8: IDENTIFIKASI GEN CYP2A6 PADA PEROKOK DI KALANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27170/1/MUFLIKHA... · Tabel 2.1 Klasifikasi mekanistik obat-obat pada system

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL....................................................................................................iLEMBAR PERNYATAAN .....................................................................................iiLEMBAR PERSETUJUAN ....................................................................................iiiLEMBAR PENGESAHAN ....................................................................................ivKATA PENGANTAR .............................................................................................vABSTRAK ...............................................................................................................viiDAFTAR ISI ............................................................................................................viiiDAFTAR TABEL ...................................................................................................xDAFTAR GAMBAR ...............................................................................................xiDAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................xiiDAFTAR ISTILAH .................................................................................................xiii

BAB I PENDAHULUAN1.1 Latar belakang......................................................................................................11.2 Rumusan masalah.................................................................................................31.3 Tujuan penelitian..................................................................................................3

1.3.1 Tujuan umum.............................................................................................31.3.2 Tujuan khusus............................................................................................3

1.4 Manfaat penelitian................................................................................................31.4.1 Bagi peneliti...............................................................................................31.4.2 Bagi institusi ..............................................................................................41.4.3 Bagi masyarakat ........................................................................................41.4.4 Manfaat Klinis ...........................................................................................4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA2.1 Landasan teori ......................................................................................................5

2.1.1 Penyakit yang ditimbulkan akibat kebiasaan merokok .............................52.1.2 Substansi yang terkandung dalam rokok ...................................................6.2.1.3 Nikotin .......................................................................................................62.1.4 Gen CYP (Enzim sitokrom P450) ...............................................................92.1.5 Peran Enzim Sitokrom P450 2A6 dalam metabolisme Nikotin

dan Cotinin ................................................................................................102.1.6 Metabolit dari Nikotin dan Cotinin ...........................................................112.1.7 Ketergantungan dan Ketagihan .................................................................132.1.8 Farmakologi Nikotin..................................................................................152.1.9 Enzim EcoR1.............................................................................................16

2.2 Kerangka teori ......................................................................................................172.2 Kerangka konsep..................................................................................................182.4 Definisi operasional .............................................................................................18

BAB III METODE PENELITIAN3.1 Desain penelitian..................................................................................................193.2 Waktu dan tempat penelitian................................................................................193.3 Sampel Penelitian.................................................................................................19

Page 9: IDENTIFIKASI GEN CYP2A6 PADA PEROKOK DI KALANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27170/1/MUFLIKHA... · Tabel 2.1 Klasifikasi mekanistik obat-obat pada system

ix

3.3.1 Besar Sampel .............................................................................................193.3.2 Teknik pengambilan sampel......................................................................193.3.3 Kriteria Sampel..........................................................................................19

3.3.3.1 Kriteria inklusi ...............................................................................193.3.3.2 Kriteria Eksklusi ............................................................................19

3.4 Cara Kerja penelitian............................................................................................203.4.1 Ijin subyek penelitian.................................................................................203.4.2 Alur penelitian ...........................................................................................203.4.3 Alat dan bahan ...........................................................................................20

3.4.3.1 Alat dan bahan Phlebotomi............................................................203.4.3.2 Alat dan bahan Isolasi DNA .........................................................203.4.3.3 Alat dan bahan PCR ......................................................................213.4.3.4 Alat dan bahan Elektroforesis........................................................213.4.3.5 Alat dan bahan Pemotongan dengan enzim EcoR1.......................22

3.4.4 Cara kerja...................................................................................................223.4.4.1 Pengambilan sampel darah ............................................................223.4.4.2 Isolasi DNA ...................................................................................223.4.4.3 Amplifikasi dengan PCR...............................................................233.4.4.4 Elektroforesis DNA .......................................................................233.4.4.5 Pemotongan dengan Enzim EcoR1 ...............................................24

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN4.1 Gambaran gen CYP2a6........................................................................................254.2 Data tambahan......................................................................................................28

4.2.1 Deskripsi perokok berdasarkan usia ..........................................................284.2.2 Deskripsi perokok berdasarkan jumlah rokok yang dihisap

per hari .......................................................................................................284.2.3 Deskripsi perokok berdasarkan lama merokok ........................................284.2.4 Deskripsi perokok dengan skor FTND......................................................294.2.5 Karakteristik subyek penelitian .................................................................29

4.3 Mekanisme terjadinya ketergantungan fisik terhadap nikotin .............................314.4 Peran gen CYP2a6 ...............................................................................................314.5 Keterbatasan penelitian ........................................................................................32

BAB V SIMPULAN DAN SARAN5.1 Simpulan ..............................................................................................................335.2 Saran ...................................................................................................................33

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................34LAMPIRAN..............................................................................................................37

Page 10: IDENTIFIKASI GEN CYP2A6 PADA PEROKOK DI KALANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27170/1/MUFLIKHA... · Tabel 2.1 Klasifikasi mekanistik obat-obat pada system

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Klasifikasi mekanistik obat-obat pada system mesolimbik.......................14

Tabel 4.1 Frekuensi perokok berdasarkan usia..........................................................28

Tabel 4.2 Frekuensi perokok berdasarkan jumlah rokok yang dikonsumsi perhari ..28

Tabel 4.3 Frekuensi perokok berdasarkan lama kebiasaan merokok ........................29

Tabel 4.4 Frekuensi perokok berdasarkan skor FTND..............................................29

Tabel 4.5 Karakteristik subyek penelitian .................................................................30

Page 11: IDENTIFIKASI GEN CYP2A6 PADA PEROKOK DI KALANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27170/1/MUFLIKHA... · Tabel 2.1 Klasifikasi mekanistik obat-obat pada system

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur kimia nikotin.............................................................................7

Gambar 2.2 Metabolisme nikotin oleh CYP2a6.........................................................10

Gambar 2.3 Jalur metabolisme nikotin dan kotinin....................................................11

Gambar 2.4 Sistem mesolimbik .................................................................................13

Gambar 2.5 Hasil pemotongan enzim EcoR1............................................................16

Gambar 4.1 Foto hasil PCR sampel ...........................................................................25

Gambar 4.2 Foto hasil PCR sampel dibandingkan dengan control normal ...............26

Gambar 4.3 Foto hasil digesti sampel dengan enzim restriksi Eco R1......................27

Page 12: IDENTIFIKASI GEN CYP2A6 PADA PEROKOK DI KALANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27170/1/MUFLIKHA... · Tabel 2.1 Klasifikasi mekanistik obat-obat pada system

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Persetujuan Etik......................................................................................37

Lampiran 2 Lembar penjelasan kepada subyek penelitian ........................................38

Lampiran 3 Lembar persetujuan setelah penjelasan ..................................................40

Lampiran 4 Data sekunder .........................................................................................41

Lampiran 5 Kuesioner FTND ....................................................................................42

Lampiran 6 Gambar penelitian Isolasi DNA ............................................................44

Lampiran 7 Gambar penelitian PCR..........................................................................47

Lampiran 8 Gambar penelitian Elektroforesis ...........................................................49

Lampiran 9 Perhitungan.............................................................................................51

Lampiran 10 Riwayat Hidup......................................................................................52

Page 13: IDENTIFIKASI GEN CYP2A6 PADA PEROKOK DI KALANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27170/1/MUFLIKHA... · Tabel 2.1 Klasifikasi mekanistik obat-obat pada system

xiii

DAFTAR ISTILAH

No. Istilah Definisi

1. Nikotin Zat adiktif yang terkandung didalam daun

tembakau

2. Kotinin Bentuk penguraian nikotin

3. Brain Reward System Sistem yang dapat mengatur efek imbalan

sehingga seseorang cenderung mengulangi

perilakunya

4. Behavioral reinforcement Pengulangan perilaku

5. Sistem mesolimbik Sistem didalam otak yang mengatur

perilaku

6. Polimorfisme Variasi sehingga menyebabkan aktivitas

dan kapasitas suatu enzim dalam

menjalankan fungsinya

7. Delesi gen Hilangnya sebagian segmen kromosom

yang mengandung Gen

8. Duplikasi gen Patahnya sebagian segmen kromosom, lalu

patahan tersebut tersambung pada

kromosom homolognya

9. Ekspresi gen Rangkaian proses penerjemahan informasi

genetic (dalam bentuk urutan basa DNA

atau RNA menjadi protein)

Page 14: IDENTIFIKASI GEN CYP2A6 PADA PEROKOK DI KALANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27170/1/MUFLIKHA... · Tabel 2.1 Klasifikasi mekanistik obat-obat pada system

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Merokok merupakan suatu penyebab kematian yang angkanya cukup tinggi

pada populasi dunia. World Lung Foundation (WLF) mencatat kematian akibat

merokok melonjak hampir tiga kali lipat dalam satu dekade terakhir. Di Indonesia,

Menurut laporan Lembaga Demografi Universitas Indonesia, jumlah perokok

mencapai 57 juta orang dan diperkirakan lebih dari separuh dari jumlah itu akan

mengalami kematian akibat berbagai macam penyakit yang ditimbulkannya dalam

jangka panjang, dengan rata-rata 427.948 kematian per tahun.1,2

Rokok merupakan suatu faktor risiko yang meningkatkan insidensi

berbagai macam penyakit degeneratif pada beberapa sistem organ karena terdapat

berbagai zat toksik, radikal bebas, dan iritan yang terkandung didalamnya.

Berbagai zat dalam rokok tersebut dapat mengakibatkan cepatnya proses penuaan

organ dengan cara akumulasi kerusakan – kerusakan organ yang kemudian

menimbukan berbagai macam penyakit atau gangguan yang terkait dengan

degenerasi fungsi beberapa sistem organ, yaitu organ pernapasan, kardiovaskular,

kulit dan integumen, gastrointestinal, muskuloskeletal, syaraf dan imun.3

Dewasa ini, sekitar 70-80% perokok mengungkapkan keinginannya untuk

berhenti merokok karena efek negatif yang ditimbulkan oleh rokok, namun dari

angka tersebut hanya 35% orang yang berusaha untuk berhenti merokok, dan

akhirnya hanya 5% yang berhasil berhenti merokok. Sulitnya seseorang berhenti

merokok erat kaitannya dengan ketergantungan terhadap nikotin yang terkandung

di dalam rokok. Efek nikotin terhadap otak sama dengan efek amfetamin, opiate

dan kokain, begitu sampai di otak, nikotin berpengaruh terhadap nicotinic

acethylcholine receptor dan dopamine yang berhubungan dengan rasa senang

yang disebabkan ketagihan pada monoamine oxidase B, nitric oxide

acethylcholine, dan gamma aminobutiryc acid. Akan tetapi, sulit berhenti

merokok bukan hanya efek dari nikotin, melainkan karena multifaktorial.4,5

Pada dasarnya, ada dua macam faktor yang mempengaruhi ketergantungan

fisik individu terhadap rokok, yaitu factor genetik dan faktor lingkungan, faktor

Page 15: IDENTIFIKASI GEN CYP2A6 PADA PEROKOK DI KALANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27170/1/MUFLIKHA... · Tabel 2.1 Klasifikasi mekanistik obat-obat pada system

2

lingkungan terdiri dari tingkat pendidikan, pendapatan, pekerjaan, maupun

pergaulan. Pada berbagai laporan penelitian diketahui bahwa faktor genetik

memiliki andil sebesar 50-70% dalam mempengaruhi seseorang memiliki

ketergantungan terhadap rokok.6

Salah satu gen yang berperan dalam ketergantungan fisik terhadap nikotin

adalah gen CYP2A6, yaitu gen yang mengkode enzim sitokrom P450 2a6. Enzim

ini bertanggung jawab terhadap 70-90% metabolisme nikotin dalam darah

menjadi cotinine, dan dengan demikian menghilangkan atau menurunkan efek

nikotin untuk memberikan stimulus pada brain reward system. Sehingga

disimpulkan bahwa tidak adanya enzim yang memetabolisme nikotin akan

mempertahankan kadar nikotin dalam darah tetap tinggi. Kadar nikotin yang tetap

tinggi akan menurunkan gejala-gejala ketergantungan fisik perokok terhadap

nikotin. Sebab kadar nikotin yang tinggi dalam darah akan dapat terus

memberikan stimulusnya pada brain reward system dan menekan munculnya

behavioral reinforcement.7,8,9

Dari data penelitian The American Society for Pharmacology and

Experimental Therapeutics diketahui adanya polimorfisme pada gen tersebut yang

menghasilkan 37 alel. Polimorfisme ini dapat memberikan efek berupa menurun,

hilang atau justru meningkatkan aktivitas enzim. Jadi, dapat disimpulkan bahwa

polimorfisme pada gen CYP2A6 mempengaruhi aktivitas enzim sitokrom P4502A6

yang akhirnya berpengaruh juga terhadap kadar nikotin dalam darah. Terdapat

pula hasil penelitian yang menunjukkan bahwa sekelompok orang dengan delesi

gen CYP2A6 memiliki risiko untuk menjadi tergantung pada nikotin lebih kecil

dibandingkan dengan perokok yang mempunyai gen CYP2A6 normal (wild type)

dan pada penelitian lain menunjukkan bahwa adanya duplikasi pada gen CYP2A6

meningkatkan aktivitas enzim yang dikodenya sebanyak 1,4 kali normal dan

akibatnya, mereka mengkonsumsi rokok lebih banyak dibandingkan perokok

dengan gen normal. Pada penelitian yang dilakukan pada masyarakat Bali,

ditemukan adanya variasi alel pada gen CYP2A6 pada orang-orang yang merokok

dan adanya peningkatan ketergantungan terhadap rokok pada orang-orang

tersebut. Berdasarkan uraian diatas maka dilakukanlah penelitian ini untuk

mengetahui pola pita DNA pada perokok di kalangan karyawan Fakultas

Page 16: IDENTIFIKASI GEN CYP2A6 PADA PEROKOK DI KALANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27170/1/MUFLIKHA... · Tabel 2.1 Klasifikasi mekanistik obat-obat pada system

3

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dengan asumsi

bahwa data yang didapat terdiri atas sampel yang heterogen.10,11,12,13,14

1.2 Rumusan Masalah

Apakah terdapat Gen CYP2a6 pada perokok di kalangan karyawan Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta?

1.3 Hipotesis

Terdapat gen CYP2a6 pada perokok di kalangan karyawan Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

1.4 Tujuan Penelitian

1.4.1 Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya gen

CYP2a6 pada perokok dengan teknik PCR

1.4.2 Tujuan Khusus

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya gen CYP2a6 pada

perokok di kalangan karyawan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Syarif

Hidayatullah Jakarta terkait dengan lamanya merokok pada individu tersebut.

1.5 Manfaat penelitian

1.5.1 Manfaat bagi peneliti

Manfaat penelitian ini bagi peneliti adalah menambah ilmu pengetahuan

dalam bidang penelitian biomolekular.

Page 17: IDENTIFIKASI GEN CYP2A6 PADA PEROKOK DI KALANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27170/1/MUFLIKHA... · Tabel 2.1 Klasifikasi mekanistik obat-obat pada system

4

1.5.2 Manfaat bagi Institusi

Menambah referensi penelitian di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta sehingga dapat digunakan

sebagai bahan untuk melakukan penelitian lebih dalam bagi peneliti yang lain.

1.5.3 Manfaat bagi Masyarakat

Penelitian ini dapat memberikan informasi bahwa terdapat Gen Cyp2a6

pada perokok dimana gen tersebut dapat mempengaruhi tingkat ketergantungan

seseorang terhadap nikotin.

1.5.4 Manfaat Klinis

Dengan diketahuinya peran faktor genetik, dalam hal ini gen CYP2A6,

pada ketergantungan fisik perokok terhadap nikotin maka pada gilirannya

pengetahuan ini dapat digunakan sebagai dasar dikembangkannya efektivitas

terapi untuk individu dengan ketergantungan fisik terhadap nikotin.

Page 18: IDENTIFIKASI GEN CYP2A6 PADA PEROKOK DI KALANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27170/1/MUFLIKHA... · Tabel 2.1 Klasifikasi mekanistik obat-obat pada system

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Penyakit yang Ditimbulkan akibat Kebiasaan Merokok

Angka kematian dini akibat merokok mencapai 5,4 juta kematian setiap

tahunnya pada tahun 2006. WHO memperkirakan angka tersebut masih akan terus

naik dan mencapai 10 juta kematian per tahun pada tahun 2030. Menurut laporan

Lembaga Demografi Universitas Indonesia, jumlah perokok di Indonesia

mencapai 57 juta orang .dan diperkirakan lebih dari separuh dari jumlah itu akan

mengalami kematian akibat berbagai macam penyakit yang ditimbulkannya dalam

jangka panjang, dengan rata-rata 427.948 kematian per tahun.2,14

Data penelitian menyatakan pada seseorang yang merokok terjadi

peningkatan risiko terkena penyakit jantung yang fatal sebesar 2 kali lipat

dibanding yang tidak merokok, 10 kali lipat risiko terkena kanker paru, beberapa

kali lipat risiko terkena kanker rongga mulut, esofagus, pankreas, ginjal, kandung

kemih, dan serviks; 2 sampai 3 kali lipat risiko terserang stroke dan ulkus

peptikum; 2 sampai 4 kali lipat risiko fraktur panggul, pergelangan tangan dan

vertebra, 4 kali lipat risiko terinfeksi pneumococcus; 2 kali lipat risiko terkena

katarak dan 2,5 kali terkena ARMD (Age Related Macular Degeneration).

Merokok juga dilaporkan meningkatkan risiko penyakit leukemia, kanker prostat

dan kolon, kanker payudara pada wanita post menopause, osteoporosis dan

penyakit Alzheimer. Pada umumnya seorang perokok meninggal 5-8 tahun lebih

cepat dibandingkan bukan perokok. Data penelitian lain menyebutkan, perokok

aktif ataupun perokok pasif akan mengalami destruksi komponen elastik dari

dinding aorta yang menyebabkan peningkatan risiko terbentuknya aneurisma aorta

serta memperparah atherosclerosis pada arteri karotis.15

Page 19: IDENTIFIKASI GEN CYP2A6 PADA PEROKOK DI KALANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27170/1/MUFLIKHA... · Tabel 2.1 Klasifikasi mekanistik obat-obat pada system

6

Dengan demikian, penghentian kebiasaan merokok dapat menurunkan

seluruh peningkatan risiko terserang berbagai macam penyakit seperti yang

disebutkan di atas, namun hal ini sulit dilakukan megingat adanya faktor

ketergantungan. Dewasa ini, sekitar 70-80% perokok mengungkapkan

keinginannya untuk berhenti merokok karena efek negatf yang ditimbulkan oleh

rokok, namun dari angka tersebut hanya 35% orang yang berusaha untuk

berhenti merokok, dan akhirnya hanya 5% yang berhasil berhenti merokok.

Sulitnya seseorang berhenti merokok erat kaitannya dengan ketergantungan

terhadap nikotin yang terkandung di dalam rokok. Efek nikotin terhadap otak

sama dengan efek amfetamin, opiate dan kokain, begitu sampai di otak, nikotin

berpengaruh terhadap nicotinic acethylcholine receptor dan dopamine yang

berhubungan dengan rasa senang yang disebabkan ketagihan pada monoamine

oxidase B, nitric oxide acethylcholine, dan gamma aminobutiryc acid. Akan

tetapi, sulit berhenti merokok bukan hanya efek dari nikotin, melainkan karena

multifaktorial.4,5,16

2.1.2 Substansi yang Terkandung dalam Rokok

Berikut adalah komponen mayor yang terkandung dalam rokok : Nikotin,

Catechols, N-nitrosonornicotine, Fenol, Hidrokarbon Aromatik Polinuklear,

Benzena, β-Napthylamine, Nikel (karbonil), Kadmium, Arsenik, Polonium-210

dan Radium-226, Karbon monoksida, Asetaldehid, Oksida Nitrogen, Hidrogen

Sianida, Acrolein, Ammonia, Formaldehid, Urethane, Hydrazine, dan

Nitrosamin. 17

2.1.3 Nikotin

Nikotin berasal dari tanaman Nicotiana tabacum dan Nicotiana rusica,

yang termasuk dalam family Solanaceae. Nikotin merupakan amin tersier yang

terdiri atas cincin pyridine dan pyrrolydine (Gambar 2.1). Produksi nikotin

memerlukan asam nikotinat (niacin) dan kation N-methylpyrrolinium, yang

didiversikan dari ornithine. Produksi nikotin dalam daun tembakau diinduksi oleh

Page 20: IDENTIFIKASI GEN CYP2A6 PADA PEROKOK DI KALANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27170/1/MUFLIKHA... · Tabel 2.1 Klasifikasi mekanistik obat-obat pada system

7

sinyal Jasmonic acid sebagai respons terhadap kerusakan daun. Sintesis nikotin

terjadi di akar tanaman kemudian ditranspor melalui xylem menuju daun dan

bagian tanaman lainnya. 18

Gambar 2.1 Struktur Kimia Nikotin(Sumber : Hukkanen, J., Jacob III, P. & Benowitz, N.L:2005.)

Pada daun tembakau, nikotin berada dalam bentuk levorotary (S)-isomer

dan ( R )-nikotin. Sebagian besar nikotin pada daun tembakau berada dalam

bentuk levorotary (S)-isomer, dan hanya sebagian kecil, sekitar 0,1-0,6% dari

nikotin total yang berada dalam bentuk (R)-nikotin. Dalam asap rokok, jumlah

(R)-nikotin meningkat sampai 10%, diperkirakan hal ini terjadi oleh karena proses

racemization selama pembakaran. Nikotin mudah menguap pada pembakaran

bersuhu rendah, sekitar 308 K. Oleh karena sifat fisiknya itu, hampir semua

nikotin dalam rokok menguap saat dibakar dan terinhalasi selama merokok.19

Nikotin termasuk xenobiotika. Hampir seluruh nikotin yang terabsorbsi

melalui lapisan mukosa mulut, saluran pernapasan, dan saluran pencernaan,

dimetabolisme di dalam hati. Disamping hati, ginjal juga berperan dalam proses

metabolism nikotin. Metabolismenya banyak melibatkan Xenobiotic Metabolizing

Enzyme (XME), yaitu enzim-enzim dalam sistem metabolisme xenobiotika, salah

satu diantara enzim tersebut adalah enzim sitokrom P450 (CYP).19

Sistem metabolisme xenobiotika terbagi mejadi dua fase, yaitu: fase

hidroksilasi dan fase perubahan senyawa terhidroksilasi oleh enzim spesifik

menjadi metabolit yang lebih polar. Reaksi hidroksilasi melibatkan enzim

monooksigenase atau sitokrom P450, hidroksilasi dapat menonaktivasi obat dalam

Page 21: IDENTIFIKASI GEN CYP2A6 PADA PEROKOK DI KALANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27170/1/MUFLIKHA... · Tabel 2.1 Klasifikasi mekanistik obat-obat pada system

8

tubuh tetapi pada beberapa reaksi hidroksilasi dapat juga mengaktifkan obat

dalam tubuh. Pada fase selanjutnya, senyawa terhidroksilasi diubah dengan enzim

spesifik menjadi senyawa yang lebih polar melalui konjugasi dengan asam

glukoronat sulfat, asetat, gluthation atau dengan beberapa asam amino tertentu.

Tujuan utama dari serangkaian proses tersebut adalah meningkatkan kelarutan zat

terkait dalam air atau meningkatkan polaritasnya dan memudahkan ekskresinya

keluar tubuh.19

Ada beberapa faktor yang menyebabkan perbedaan antar individu dalam

metabolisme nikotin, yaitu:

1. Genetik

Adanya polimorfisme pada gen atau enzim yang memetabolisme

nikotin akan memberikan perbedaan pada tiap individu dalam

metabolism nikotin dala tubuhnya.19

2. Diet

Metabolisme nikotin sangat bergantung kepada aliran darah menuju ke

hepar, karena hepar merupakan organ tempat metabolisme nikotin.

Jadi, apabila ada faktor makanan atau obat yang sedang dikonsumsi

yang akan mengganggu aliran darah menuju hepar akan mengganggu

metabolisme nikotin . 19

3. Perbedaan kelamin

Penelitian oleh Benowits menyatakan bahwa clearance nikotin pada

pria lebih tinggi daripada pada wanita, namun, penelitian lain

menyatakan bahwa clearance nikotin pada wanita lebih tinggi daripada

pria terutama pada wanita yang menggunaka kontrasepsi oral,

walaupun hasil yang didapat dari kedua penelitian tersebut tidak

signifikan.19

4. Farmakokinetik nikotin

Ketika tidur, aliran darah di hepar akan menurun, sehingga

metabolisme nikotin didalam hepar pun terpengaruh.19

Page 22: IDENTIFIKASI GEN CYP2A6 PADA PEROKOK DI KALANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27170/1/MUFLIKHA... · Tabel 2.1 Klasifikasi mekanistik obat-obat pada system

9

5. Usia

Semakin meningkatnya umur maka clearance nikotin pun menurun.

Hal ini disebabkan karena menurunnya aliran darah menuju hepar

maupun penurunan aktivitas enzim yang memetabolisme nikotin.19

6. Kondisi patologis

Penyakit hepatitis A, penyakit liver akibat alkohol, dan infeksi parasit

pada hepar dapat berpengaruh terhadap aktivitas enzim CYP2A6

sehingga dapat mempengaruhi metabolisme nikotin.19

2.1.4 Gen CYP (Enzim sitokrom P450)

Enzim CYP P450 banyak terdapat pada membran retikulum endoplasmik

halus (Smooth Reticulum Endoplasmic) yang merupakan bagian dari fraksi

mikrosom hepatosit. Seperti yang telah diuraikan diatas, CYP merupakan enzim

yang berperan dalam metabolisme xenobiotika

Berikut adalah reaksi yang dikatalisis oleh enzm Sitokrom P450 :

RH + O2 + NADPH + H+ R – OH + H2O + NADP

Dimana RH dalam reaksi tersebut mewakili xenobiotika.

CYP adalah biokatalisator terbaik yang pernah diketahui. Reaksi

hidroksilasi oleh CYP dalam hati disebut dengan sistem CYP, karena untuk dapat

melakukan fungsi yang seutuhnya CYP bergantung dari kehadiran enzim lain

dalam mikrosom sel-sel hepar, yaitu NADPH-sitokrom P450 reduktase. Kerja

sama antar kedua macam enzim inilah yang membangkitkan sistem CYP dalam

proses hidroksilasi substrat xenobiotik.20,21

Hingga kini CYP mempunyai banyak family, jumlahnya mencapai sekitar

150 isoform. Oleh karena itu, merupakan suatu hal yang penting untuk

menamainya sesuai dengan sistem nomenklatur yang ada. Dalam sistem

nomenklatur, enzim sitokrom P450 disingkat dengan CYP, yang diikuti dengan

angka yang menunjukkan famili, misal CYP1, CYP2 atau CYP3. CYP

dimasukkan dalam satu famili jika sedikitnya 40% sekuens asam aminonya sama.

Kemudian, huruf kapital yang tertera setelah angka menunjukkan subfamili. Jika

Page 23: IDENTIFIKASI GEN CYP2A6 PADA PEROKOK DI KALANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27170/1/MUFLIKHA... · Tabel 2.1 Klasifikasi mekanistik obat-obat pada system

10

dua enzim CYP memiliki tingkat kesamaan sekuens asam amino mencapai 55%

atau lebih, mereka berada dalam satu subfamili. Angka yang tertera setelah huruf

subfamili menunjukkan nomor anggota, sedangkan huruf terakhir setelah bintang

mengacu pada nomor alel atau varian.21

Gen CYP2A terletak pada lengan pendek kromosom 19, tepatnya pada

19p13.2. Subfamili gen CYP2A ini terdiri dari tiga gen dan dua pseudogen, yaitu

CYP2A6, CYP2A7, CYP2A13, CYP2A7P(T) dan CYP2A7P(C). Gen CYP2a6

terdiri dari 9 ekson dan 8 intron dengan ukuran sebesar 6 kilobasepairs.21

2.1.5 Peran Enzim Sitokrom P450 2A6 dalam Metabolisme Nikotin dan

Cotinin

Penelitian dengan studi in vivo dan in vitro menunjukkan bahwa pada

manusia, 70-90% nikotin dioksidasi oleh sitokrom P450 2a6 (CYP2a6) menjadi

nikotin Δ1”(5”)-iminium ion, suatu metabolit antara yang kembali dioksidasi oleh

enzim aldehid oksidase menjadi cotinine dalam sitoplasma sel hepar. Selain itu,

enzim aldehid oksidase juga mengkatalisasi perubahan cotinine menjadi, 5’-

hydroxycotinine dan norcotinine.2

Page 24: IDENTIFIKASI GEN CYP2A6 PADA PEROKOK DI KALANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27170/1/MUFLIKHA... · Tabel 2.1 Klasifikasi mekanistik obat-obat pada system

11

Gambar 2.3 Metabolisme nikotin oleh Cyp2a6(Sumber : Barber S, et al : 2008)

2.1.6 Metabolit dari Nikotin dan Kotinin

Jalur Umum metabolisme nikotin dalam tubuh menghasilkan berbagai

macam metabolit derivatifnya. Beberapa di antaranya dapat berikatan dengan basa

nitrogen dalam DNA sehingga memiliki sifat karsinogenik, misalnya 4-

(metilamino)-1-(3-piridil)-1-butanon. 19

Page 25: IDENTIFIKASI GEN CYP2A6 PADA PEROKOK DI KALANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27170/1/MUFLIKHA... · Tabel 2.1 Klasifikasi mekanistik obat-obat pada system

12

Gambar 2.3 Metabolit nikotin dan kotinin(Sumber : Hukkanen , et al : 2005)

2.1.7 Ketergantungan dan Ketagihan

Penelitian neurobiologik memberikan klasifikasi untuk membedakan

makna kontekstual maupun mekanistik antara ketergantungan dan kecanduan.

Kata ketergantungan lebih merujuk kepada ketergantungan secara fisik sedangkan

kata kecanduan merupakan ketergantungan secara psikologis. Setiap obat adiktif

menimbulkan berbagai macam efek akut yang khas. Terdapat kesamaan efek

antara obat adiktif yang satu dengan yang lainnya yaitu menimbulkan euphoria

Page 26: IDENTIFIKASI GEN CYP2A6 PADA PEROKOK DI KALANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27170/1/MUFLIKHA... · Tabel 2.1 Klasifikasi mekanistik obat-obat pada system

13

dan imbalan (reward ) yang kuat. Terpajannya seseorang dengan zat adiktif yang

terus menerus, zat adiktif tersebut dapat menimbulkan perubahan adaptif, seperti

toleransi (peningkatan dosis untuk menimbulkan efek serupa), sekali obat tersebut

tidak tersedia timbul gejala putus obat. Kumpulan dari gejala tersebut disebut

sebagai sindrom putus obat, dimana sindrom putus oabat ini menggambarkan

ketergantungan. Di sisi lain, kecanduan merupakan tindakan penggunaan obat

berulang dan kompulsif meskipun terdapat efek negatif. 25,26

Sistem dopamin mesolimbik merupakan sasaran utama obat adiktif.

System ini berasal dari area tegmentum ventral (ATV), suatu bangunan kecil

diujung batang otak, yang menonjol ke nukleus akumbens, amigdala dan korteks

prefrontal. Sebagian besar neuron proyeksi ATV adalah neuron penghasil

dopamin. Apabila neuron dopamine TV mulai mencetuskan impuls dalam bentuk

letupan –letupan, banyak dopamin dilepaskan melalui nukleus akumbens dan

korteks prefrontal.27

Gambar 2.4 Sistem MesolimbikSumber : Carlson , Neil R :2013

Page 27: IDENTIFIKASI GEN CYP2A6 PADA PEROKOK DI KALANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27170/1/MUFLIKHA... · Tabel 2.1 Klasifikasi mekanistik obat-obat pada system

14

Setiap obat adiktif memiliki sasaran molecular spesifik yang menjalankan

mekanisme sel khusus untuk mengaktifkan system mesolimbik, maka

digolongkanlah kedalam tiga golongan obat, yaitu: obat yang berikatan dengan

reseptor terkopel G10,, obat yang berinteraksi dengan resepor ionotropik atau kanal

ion dan obat yang menjadikan transporter monoamine sebagai sasarannya. Obat

dalam kelompok G10 menghambat neuron melalui hiperpolarisasi pascasinaptik

dan pengaturan pembebasan transmitter pascasinaptik. Di ATV, obat-obat ini

diperkirakan bekerja pada neuron asam ɣ aminobutirat (GABA) yang berperan

sebagai interneuron inhibitoris setempat. Obat yang berikatan dengan reseptor

ionotropik dan kanal ion dapat memiliki efek kombinasi pada neuron dopamin

dan neuron GABA sehingga meningkatkan pembebasan dopamin. Akhirnya, obat

adiktif dapat menimbulkan penumpukan dopamin ekstrasel di struktur yang

menjadi sasaran.28

Tabel. 2.1. Klasifikasi mekanistik obat-obat pada system mesolimbik

Nama Obat Sasaran Molekular Utama

Obat yang mengaktifkan reseptor terkopel protein-G

Opioid µ-OR (G10)

Kanabinoid CB1R

Asam ɣ- hidroksibutirat GABABR (G10)

LSD, mescaline, psilocybin 5HT2AR (G10)

Obat yag berikatan dengan reseptor Ionotropik dan Kanal ion

Nikotin nAChR (α2β2)

Alkohol GABAAR, 5HT3R, nAChR, NMDAR, kanal Kir3

Benzodiazepin GABAAR

Phencyclidine, ketamine NMDAR

Obat yang berikatan dengan transporter amin biogenic

Cocaine DAT, SERT, NET

Amphetamine DAT, NET, SERT,VMAT

Ecstasy DAT, SERT, NET

Sumber : Bertram G, Katzung : 2010 (Tabel telah diolah)

Page 28: IDENTIFIKASI GEN CYP2A6 PADA PEROKOK DI KALANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27170/1/MUFLIKHA... · Tabel 2.1 Klasifikasi mekanistik obat-obat pada system

15

2.1.8 Farmakologi Nikotin

Nikotin adalah agonis selektif reseptor nikotinik asetilkolin (nAChR) yang

biasanya diaktifkan oleh asetilkolin. Efek imbalan dari nikotin melibatkan ATV,

tempat nAChR diekspresikan pada neuron dopamin. Ketika nikotin mengeksitasi

neuron proyeksi, dopamine dilepaskan di nukleus akumbens dan di korteks

prefrontal sehingga meenuhi persyaratan dopamin dari obat adiktif. Penelitian

terbaru telah mengidentifikasikan kanal yang mengandung α4β2 di ATV sebagai

nAChR yang diperlukan bagi nikotin untuk menimbulkan efek imbalannya.

Penelitan elektrofisiologik menyatakan nAChR homomerik yang hanya tersusun

atas subunit α7 juga berperan pada efek penguatan dari nikotin. Reseptor –

reseptor ini diekspresikan di ujung sinaptik aferen eksitatoris yang berproyeksi

kedalam neuron dopamin. Mereka juga berperan pada pembebebasan dopamin

yang dipicu oleh nikotin dan pada perubahan jangka panjang yang dipicu oleh

obat-obat yang menimbulkan kecanduan.29

Gejala putus obat nikotin cenderung dapat dkatakan ringan, yakni

menyebabkan iritabilitas dan sulit tidur. Akan tetapi, nikotin termasuk salah satu

obat yang paling sering menimbulkan kecanduan dan sering terjadi relaps pasca

penghentian obat.30

2.1.9 Enzim EcoR1

Enzim nuklease merupakan enzim yang memotong DNA dengan

memutuskan ikatan fosfodiester antara nukeotida satu dengan nukleotida

berikutnya. Enzim nuklease terbagi menjadi dua yaitu: endonuklease dan

eksonuklease. Endonuklease merupakan nuklease yang memotong bagian internal

DNA tepat pada ikatan fosfodiester. Ada 3 macam tipe enzim endonuklease yaitu

tipe I,II dan III. Tipe II lebih sering digunakan karena dapat memotong tepat pada

sekuens yang diinginkan. Salah satu enzim endonuklease tipe II adalah enzim

EcoR1, yaitu enzim yang diisolasi dari Escherichia coli dan memotong molekul

DNA pada urutan heksanukleotida 5’-GAATTC-3’.

Page 29: IDENTIFIKASI GEN CYP2A6 PADA PEROKOK DI KALANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27170/1/MUFLIKHA... · Tabel 2.1 Klasifikasi mekanistik obat-obat pada system

16

Gambar 2.5 Hasil Pemotongan enzim EcoR1Sumber : http://www.ncbi.nlm.nih.gov dalam Aris Tjachyono . 2008

Page 30: IDENTIFIKASI GEN CYP2A6 PADA PEROKOK DI KALANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27170/1/MUFLIKHA... · Tabel 2.1 Klasifikasi mekanistik obat-obat pada system

17

2.2 Kerangka Teori

Rokok

Menghilangkan ataumenurukan efek nikotin

nikotin

Ketergantungannikotin

kotinin

Timbul berbagai macam penyakit ataugangguan yang terkait dengandegenerasi fungsi

Terus menruskonsumsi rokok

Stimulus ke BrainReward System

Gen CYP2A6

BehavioralReinforcement

Pekerjaan

Pendidikan

Akumulasikerusakan organ

Faktor internal

Pendapatan

Lingkungan sosial

Faktor eksternal

Page 31: IDENTIFIKASI GEN CYP2A6 PADA PEROKOK DI KALANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27170/1/MUFLIKHA... · Tabel 2.1 Klasifikasi mekanistik obat-obat pada system

18

2.3 Kerangka Konsep

2.4 Definisi Operasional

No. Variabel Definisi Cara Ukur Skala

1. Gen CYP2a6 Gen pengkode enzim

sitokrom P450 famili

nomor 2, subfamili a

nomor 6 yang terletak

pada kromosom 19p13.2

dan diekspresikan

di hepar, merupakan gen

yang mengoksidasi

nikotin menjadi nikotin

Δ1‟(5‟)-iminium ion

Teridentifikasi

adanya pita

DNA melalui

elektroforesis

Kategorik

Gen CYP2A6

Ketergantunganterhadap rokok

DNA Gen CYP2A6Sampel darah

Page 32: IDENTIFIKASI GEN CYP2A6 PADA PEROKOK DI KALANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27170/1/MUFLIKHA... · Tabel 2.1 Klasifikasi mekanistik obat-obat pada system

19

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain deskriptif.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di laboratorium biologi dan biokimia Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta. Waktu penelitian ini dilakukan dari bulan Januari hingga

Agustus 2014.

3.3 Sampel Penelitian

Sampel adalah karyawan di Universitas Islam Jakarta Syarif Hidayatullah

Jakarta yang merokok.

3.3.1 Besar Sampel

Besar sampel pada penelitian ini adalah 10 orang dengan kontrol normal

10 orang.

3.3.2 Teknik Pengambilan Sampel

Metode pengambilan sampel yaitu dengan teknik consecutive

3.3.3 Kriteria Sampel

3.3.3.1 Kriteria Inklusi

Subyek penelitian merupakan seorang laki-laki yang merokok dengan

range usia 20 -50 tahun.

3.3.3.2 Kriteria Eksklusi

Perokok dengan usia kurang dari 20 tahun dan diatas 50 tahun

Page 33: IDENTIFIKASI GEN CYP2A6 PADA PEROKOK DI KALANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27170/1/MUFLIKHA... · Tabel 2.1 Klasifikasi mekanistik obat-obat pada system

20

3.4 Cara Kerja

3.4.1 Ijin Subjek Penelitian

Seluruh subyek penelitian akan mendapatkan tujuan, manfaat serta akibat

sehubungan dengan penelitian. Bila menyetujui, subyek penelitian

menandatangani formulir ijin penelitian.

3.4.2 Alur Peneliian

3.4.3 Alat dan Bahan

3.4.3.1 Phlebotomi

Alat

Spuit, kapas alkohol, tali pembendung (tourniquet), plester, tabung

vakutener, dan sarung tangan.

3.4.3.2 Isolasi DNA

Alat

Tabung EDTA, mikrosentrifuge, mikropipet, tabung mikro, vortex,

sarung tangan, water bath, dan pipet tetes.

DNA Gen CYP2A6

PCR

Sampel darah

Isolasi darah

DNA genom

Elektroforesis

Elektroforesis

Page 34: IDENTIFIKASI GEN CYP2A6 PADA PEROKOK DI KALANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27170/1/MUFLIKHA... · Tabel 2.1 Klasifikasi mekanistik obat-obat pada system

21

Bahan

Darah sampel, isopropanol, larutan nuclei lisis, larutan rehidrasi

DNA, antikoagulan, etanol 70 % ,dan larutan protein precipitation.

3.4.3.3 PCR

Alat

PCR verivy A-B, mikropipet, tabung mikro, tabung PCR,

sentrifugator, rak tabung mikro, kotak es, dan refrigerator 4°C.

Bahan

Hasil isolasi DNA genom, Human PCR Toolbox, Oligonukeotida

sintetik (primer) dari proligo Sigma dengan urutan primer sebagai

berikut :

F :5‟- CAC CGA AGT GTT CCC TAT GCT G -3‟

R : 5‟- AAA ATG GGC ATG AAC GCC C -3‟

3.4.3.4 Metode deteksi DNA dengan Elektroforesis Gel Agarose 1 %

Alat

Mikropipet, tabung mikro, sentrifugator, gelas kimia, gelas ukur, hot

plate, Horizontal Agarose Gel Electrophoresis Apparatus ( Bio-Rad) ,

UV-transluminator, Power Pac Basic (Bio-Rad), timbangan digital,

sarung tangan, spidol

Bahan

Hasil inkubasi produk PCR, Loading Dye Buffer (promega), Dna

Ladder 200 bp ( Roche) 100 ml Buffer TAE, Ethidium Bromide,

concentrated buffer (50 X)

Page 35: IDENTIFIKASI GEN CYP2A6 PADA PEROKOK DI KALANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27170/1/MUFLIKHA... · Tabel 2.1 Klasifikasi mekanistik obat-obat pada system

22

3.4.3.5 Pemotongan dengan enzim EcoR1

Alat

Mikropipet , tube

Bahan

DNA template, Enzim EcoR1, 10x buffer EcoR1, dan ddH2O

3.4.4 Cara Kerja

3.4.4.1 Pengambilan sampel darah

Pengambilan sampel darah dilakukan dengan phlebotomy dengan

jumlah 1 cc, kemudian sampel disimpan kedalam tabung vakutener dan

disimpan di dalam refrigerator dengan suhu 4° C.

3.4.4.2 Isolasi DNA genom

900 cell lysis solution dimasukkan kedalam tabung microcentrifuge

steril, ditambah dengan 300 ul darah dan tabung diinkubasi selama 10 menit

dalam suhu ruang (bolak –balik 2-3 kali selama inkubasi) agar larutan

terhomogenisasi. Kemudian larutan tersebut disentrifugasi dengan kecepatan

13.000 pada suhu ruang selama 1 menit, setelah itu, supernatant dibuang tanpa

mengganggu pellet. Pellet ditambah dengan 600 ul cell lysis solution dan

kemudian tabungnya diputar agar larutannya bercampur, Ulangi tahap tersebut

sampai pellet terlihat putih. Pellet ditambahkan dengan 300ul nuclei lysis

solution. Kemudian larutan dipipet sebanyak 5-6 kali untuk melisiskan sel

darah putih dan inti sel. Larutan harus benar-benar jadi kental. Jika masih

terlihat butiran-butiran kecil setelah pencampuran, larutan diinkubasi pada suhu

37°C sampai butiran tersebut hilang. Inkubasi campuran pada suhu 37°C

selama 15 menit. Langkah selanjutnya adalah penambahan 100 ul protein

precipitation solution ke dalam lysate dan putar selama 20 detik. Setelah

diputar akan terlihat butiran protein halus. Sentrifugasi dengan kecepatan

13.000 selam 3 menit pada suhu ruang. Akan terlihat pellet dengan warna

coklat terang. Bila supernatant masih berwarna coklat, ambil supernatant

tersebut, pindahkan ke tabung microcentrifuge bersih, ulangi penambahan

Page 36: IDENTIFIKASI GEN CYP2A6 PADA PEROKOK DI KALANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27170/1/MUFLIKHA... · Tabel 2.1 Klasifikasi mekanistik obat-obat pada system

23

protein precipitation dan sentrifugasi. Supernatant dipindahkan ke dalam

tabung microcentrifuge bersih yang sudah berisi 1 ml isopropanol. Tabung

dibolak-balik secara perlahan sampai terlihat benang – benang putih halus

(DNA). Untuk optimalisasi, sampel yang berupa supernatan disimpan pada

suhu -20° C overnight. Besoknya sampel disentrifugasi pada kecepatan 13.000

rpm pada suhu ruang selama 2 menit, akan terlihat pellet putih. Buang

supernatant, pellet dicuci dengan 1000 ul alkohol 70%. Kemudian

disentrifugasi dengan kecepatan 13.000 rpm pada suhu ruang, sampai pellet

menjadi putih. Supernatant dibuang, kemudian pellet dikering anginkan pada

suhu ruang. DNA dilarutkan dengan 100 ul rehydration DNA. Rehidrasi DNA

pada suhu 65°C selama 1 jam atau pada suhu 4° C overnight. Setelah itu, DNA

di simpan pada suhu -20° C.

3.4.4.3 Amplifikasi dengan menggunakan PCR

Dalam penelitian ini menggunakan master mix dari Kappa. Campuran

Master Mix dimasukkan kedalam tube PCR sebanyak 20 uL, dan ditambah

DNA template sebanyak 5 uL. Setelah itu, tabung PCR dimasukkan kedalam

mesin PCR yang telah diprogram, yaitu denaturasi awal pada suhu 94°C

selama 5 menit, 35 siklus: fase denaturasi (94°C selama 20 detik ), fase

annealing (55°C selama 30 detik) dan fase extension (72°C selama 3 menit ).

setelah selesai tabung mikro diangkat dari mesin PCR , simpan pada suhu 4°C

3.4.4.4. Elektoforesis DNA

Agarosa bubuk ditimbang untuk membuat 1,5 % gel agarosa dalam

larutan buffer. Larutan agarosa tersebut dimasak sampai mendidih dan larut

semua. Larutan tersebut dibiarkan dingin sampai kira-kira 70°C, kemudian

masukkan 5 uL 0,1 % etidium bromide. Lalu, larutan agarosa dituangkan ke

dalam tray electrophoresis yang telah diiapkan terlebih dahulu dan dipasangi

sisir, agarosa dibiarkan dingin dan mengeras. Setelah gel agarosa mengeras,

tray dipasang berikut isinya kedalam chamber elektroforesis. Sisir diambil

pada gel, kemudian larutan buffer dituangkan sampai melebihi permukaan gel.

Page 37: IDENTIFIKASI GEN CYP2A6 PADA PEROKOK DI KALANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27170/1/MUFLIKHA... · Tabel 2.1 Klasifikasi mekanistik obat-obat pada system

24

Larutan loading buffer + DNA dimasukkan ke dalam sumur yang telah

terbentuk dari sisir yang telah diangkat secara hati-hati dan perlahan. Alat

elektroforesis dihubungkan dengan power supply yang telah diatur dengan

voltase 90 volt selama 1 jam. Kemudian, pita DNA diamati menggunakan UV

illuminator dan Gel Dock.

3.4.4.5 Pemotongan dengan enzim restriksi

Membuat campuran yang terdiri atas 0,5 ul enzim Eco R1, 2 ul 10 x buffer

EcoR1, dan 13,5 ddH2O di dalam tube, kemudian DNA template yang telah

dilakukan amplifikasi dengan teknik PCR ditambahkan kedalam larutan tersebut

sebanyak 4 ul. Larutan tersebut diaduk agar homogen. Langkah selanjutnya

adalah melakukan inkubasi pada larutan tersebut pada suhu 37°C overnight.

Page 38: IDENTIFIKASI GEN CYP2A6 PADA PEROKOK DI KALANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27170/1/MUFLIKHA... · Tabel 2.1 Klasifikasi mekanistik obat-obat pada system

25

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Jumlah perokok yang berhasil dikumpulkan dan sesuai kriteria inklusi dan

eksklusi dalam penelitian ini adalah sebanyak 10 orang perokok. Dibawah ini akan

diuraikan analisis deskriptif mengenai subyek tersebut.

4.1 Gambaran Gen CYP2a6

Sampel Marker1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Gambar 4.1 Foto hasil PCR sampel

Keterangan : = Pita gen CYP2a6

Gambar 4.1 merupakan foto hasil amplifikasi dengan teknik PCR, terdapat 4

sampel yang memperlihatkan adanya segmen dari gen CYP2a6 sepanjang 1500 bp

hampir sama dengan panjang pita yang diperoleh pada penelitian dr. Widjaya yang

mendapatkan pita sepanjang 1338 bp, sedangkan 6 sampel lainnya tidak

memperlihatkan segmen gen CYP2a6.

Kemudian dilakukan perbandingan antara hasil PCR sampel dengan hasil

PCR kontrol normal, maka didapatkan hasil sebagaimana yang tergambar pada

gambar 4.2 berikut :

25

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Jumlah perokok yang berhasil dikumpulkan dan sesuai kriteria inklusi dan

eksklusi dalam penelitian ini adalah sebanyak 10 orang perokok. Dibawah ini akan

diuraikan analisis deskriptif mengenai subyek tersebut.

4.1 Gambaran Gen CYP2a6

Sampel Marker1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Gambar 4.1 Foto hasil PCR sampel

Keterangan : = Pita gen CYP2a6

Gambar 4.1 merupakan foto hasil amplifikasi dengan teknik PCR, terdapat 4

sampel yang memperlihatkan adanya segmen dari gen CYP2a6 sepanjang 1500 bp

hampir sama dengan panjang pita yang diperoleh pada penelitian dr. Widjaya yang

mendapatkan pita sepanjang 1338 bp, sedangkan 6 sampel lainnya tidak

memperlihatkan segmen gen CYP2a6.

Kemudian dilakukan perbandingan antara hasil PCR sampel dengan hasil

PCR kontrol normal, maka didapatkan hasil sebagaimana yang tergambar pada

gambar 4.2 berikut :

25

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Jumlah perokok yang berhasil dikumpulkan dan sesuai kriteria inklusi dan

eksklusi dalam penelitian ini adalah sebanyak 10 orang perokok. Dibawah ini akan

diuraikan analisis deskriptif mengenai subyek tersebut.

4.1 Gambaran Gen CYP2a6

Sampel Marker1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Gambar 4.1 Foto hasil PCR sampel

Keterangan : = Pita gen CYP2a6

Gambar 4.1 merupakan foto hasil amplifikasi dengan teknik PCR, terdapat 4

sampel yang memperlihatkan adanya segmen dari gen CYP2a6 sepanjang 1500 bp

hampir sama dengan panjang pita yang diperoleh pada penelitian dr. Widjaya yang

mendapatkan pita sepanjang 1338 bp, sedangkan 6 sampel lainnya tidak

memperlihatkan segmen gen CYP2a6.

Kemudian dilakukan perbandingan antara hasil PCR sampel dengan hasil

PCR kontrol normal, maka didapatkan hasil sebagaimana yang tergambar pada

gambar 4.2 berikut :

Page 39: IDENTIFIKASI GEN CYP2A6 PADA PEROKOK DI KALANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27170/1/MUFLIKHA... · Tabel 2.1 Klasifikasi mekanistik obat-obat pada system

26

Marker Sampel1 2 3 4 5

Gambar 4.2 Foto hasil PCR sampel dibandingkan dengan kontrol normal

Keterangan : = Pita Gen CYP2A6 Sampel

= Pita Gen CYP2A6 Kontrol Normal

Telah dibahas pada bab sebelumnya bahwa gen CYP2a6 berfungsi sebagai

enzim yang memetabolisme nikotin menjadi kotinin sehingga menurunkan kadar

nikotin dalam darah dimana hal tersebut dapat menurunkan stimulus pada sistem

mesolimbik sehingga menyebabkan seorang perokok akan mengonsumsi rokok lebih

sering lagi , atau biasa disebut dengan toleransi.

Tidak munculnya segmen gen CYP2a6 dapat terjadi karena beberapa hal,

misal pasien mengonsumsi obat-obatan yang menjadi inhibitor dari enzim sitokrom

P450 seperti rifampicin dan deksametason, dan dapat juga terjadi karena aktivitas gen-

gen penyandi enzim tersebut. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut

menggunakan enzim restriksi agar diperoleh polimorfisme yang terjadi pada sampel.

Untuk membuktikan adanya polimorfisme yang terjadi pada sampel yang

tidak muncul gambaran pita pada foto hasil elektroforesis dilakukan teknik

pemotongan dengan enzim restriksi. Enzim restriksi yang peneliti gunakan adalah

26

Marker Sampel1 2 3 4 5

Gambar 4.2 Foto hasil PCR sampel dibandingkan dengan kontrol normal

Keterangan : = Pita Gen CYP2A6 Sampel

= Pita Gen CYP2A6 Kontrol Normal

Telah dibahas pada bab sebelumnya bahwa gen CYP2a6 berfungsi sebagai

enzim yang memetabolisme nikotin menjadi kotinin sehingga menurunkan kadar

nikotin dalam darah dimana hal tersebut dapat menurunkan stimulus pada sistem

mesolimbik sehingga menyebabkan seorang perokok akan mengonsumsi rokok lebih

sering lagi , atau biasa disebut dengan toleransi.

Tidak munculnya segmen gen CYP2a6 dapat terjadi karena beberapa hal,

misal pasien mengonsumsi obat-obatan yang menjadi inhibitor dari enzim sitokrom

P450 seperti rifampicin dan deksametason, dan dapat juga terjadi karena aktivitas gen-

gen penyandi enzim tersebut. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut

menggunakan enzim restriksi agar diperoleh polimorfisme yang terjadi pada sampel.

Untuk membuktikan adanya polimorfisme yang terjadi pada sampel yang

tidak muncul gambaran pita pada foto hasil elektroforesis dilakukan teknik

pemotongan dengan enzim restriksi. Enzim restriksi yang peneliti gunakan adalah

26

Marker Sampel1 2 3 4 5

Gambar 4.2 Foto hasil PCR sampel dibandingkan dengan kontrol normal

Keterangan : = Pita Gen CYP2A6 Sampel

= Pita Gen CYP2A6 Kontrol Normal

Telah dibahas pada bab sebelumnya bahwa gen CYP2a6 berfungsi sebagai

enzim yang memetabolisme nikotin menjadi kotinin sehingga menurunkan kadar

nikotin dalam darah dimana hal tersebut dapat menurunkan stimulus pada sistem

mesolimbik sehingga menyebabkan seorang perokok akan mengonsumsi rokok lebih

sering lagi , atau biasa disebut dengan toleransi.

Tidak munculnya segmen gen CYP2a6 dapat terjadi karena beberapa hal,

misal pasien mengonsumsi obat-obatan yang menjadi inhibitor dari enzim sitokrom

P450 seperti rifampicin dan deksametason, dan dapat juga terjadi karena aktivitas gen-

gen penyandi enzim tersebut. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut

menggunakan enzim restriksi agar diperoleh polimorfisme yang terjadi pada sampel.

Untuk membuktikan adanya polimorfisme yang terjadi pada sampel yang

tidak muncul gambaran pita pada foto hasil elektroforesis dilakukan teknik

pemotongan dengan enzim restriksi. Enzim restriksi yang peneliti gunakan adalah

Page 40: IDENTIFIKASI GEN CYP2A6 PADA PEROKOK DI KALANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27170/1/MUFLIKHA... · Tabel 2.1 Klasifikasi mekanistik obat-obat pada system

27

enzim Eco R1. Gambar 4.3 berikut memperlihatkan hasil digesti beberapa sampel dan

control normal yang dipotong dengan enzim restriksi .

Sampel Marker Sampel1 2 3

Gambar 4.3 Foto Hasil digesti sampel dengan enzim restriksi EcoR1

Keterangan : = Pita Gen CYP2A6 Kontrol Normal

= Pita Gen CYP2A6 Sampel

Tidak terdapat perbedaan hasil digesti dengan enzim EcoR1 antara sampel

perokok dengan control normal, dimana tidak ditemukan adanya poyongan dari pita

DNA gen target, hal ini kemungkinan disebabkan enzim Eco R1 belum spesifik

memotong pada gen target.

27

enzim Eco R1. Gambar 4.3 berikut memperlihatkan hasil digesti beberapa sampel dan

control normal yang dipotong dengan enzim restriksi .

Sampel Marker Sampel1 2 3

Gambar 4.3 Foto Hasil digesti sampel dengan enzim restriksi EcoR1

Keterangan : = Pita Gen CYP2A6 Kontrol Normal

= Pita Gen CYP2A6 Sampel

Tidak terdapat perbedaan hasil digesti dengan enzim EcoR1 antara sampel

perokok dengan control normal, dimana tidak ditemukan adanya poyongan dari pita

DNA gen target, hal ini kemungkinan disebabkan enzim Eco R1 belum spesifik

memotong pada gen target.

27

enzim Eco R1. Gambar 4.3 berikut memperlihatkan hasil digesti beberapa sampel dan

control normal yang dipotong dengan enzim restriksi .

Sampel Marker Sampel1 2 3

Gambar 4.3 Foto Hasil digesti sampel dengan enzim restriksi EcoR1

Keterangan : = Pita Gen CYP2A6 Kontrol Normal

= Pita Gen CYP2A6 Sampel

Tidak terdapat perbedaan hasil digesti dengan enzim EcoR1 antara sampel

perokok dengan control normal, dimana tidak ditemukan adanya poyongan dari pita

DNA gen target, hal ini kemungkinan disebabkan enzim Eco R1 belum spesifik

memotong pada gen target.

Page 41: IDENTIFIKASI GEN CYP2A6 PADA PEROKOK DI KALANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27170/1/MUFLIKHA... · Tabel 2.1 Klasifikasi mekanistik obat-obat pada system

28

4.2 Data Tambahan

4.2.1 Deskripsi perokok berdasarkan usia

Data deskripsi 10 orang perokok berdasarkan usia meliputi rentang usia 20

sampai 50 tahun , sesuai dengan kriteria inklusi. Dengan rerata usia 32,4 tahun. Data

tersebut dapat dilihat dari tabel 4.1 dibawah ini.

Tabel 4.1. Frekuensi perokok berdasarkan usia

Usia Frekuensi

≤32,4 5 orang (50%)

>32,4 5 orang (50%)

Total !0 orang (100%)

4.2.2 Deskripsi perokok berdasarkan jumlah rokok yang dihisap per hari

Rata- rata dalam sehari subyek dalam penelitian ini menghisap rokok

sebanyak 12,6 batang. Data tersebut dapat dilihat pada tabel 4.2 dibawah ini

Tabel 4.2. Frekuensi perokok berdasarkan jumlah rokok yang dihisap perhari

Jumlah Rokok per Hari (batang) Frekuensi

≤12,6 9 orang (90%)

>12,6 1 orang (10%)

Total !0 orang (100%)

4.2.3 Deskripsi perokok berdasarkan lama kebiasaan merokok

Dari data didapatkan rata-rata lama kebiasaan merokok pada subyek

penelitian adalah 14,4 tahun. Data tersebut dapat dilihat pada tabel 4.3 dibawah ini .

Page 42: IDENTIFIKASI GEN CYP2A6 PADA PEROKOK DI KALANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27170/1/MUFLIKHA... · Tabel 2.1 Klasifikasi mekanistik obat-obat pada system

29

Tabel 4.3 Frekuensi perokok berdasarkan lama kebiasaan merokok

Lama Kebiasaan Merokok

(tahun)Frekuensi

≤14,4 6 orang (60%)

>14,4 4 orang (40%)

Total !0 orang (100%)

4.2.4 Deskripsi perokok berdasarkan skor FTND (Fagerstrröm Test for NicotineDependence)

Berikut merupakan deskripsi perokok berdasarkan skor FTND:

Tabel 4.4 Frekuensi perokok berdasarkan skor FTND

Skor FTND Frekuensi

0-2 sangat rendah 1 (10%)

3-4 rendah 2 (20%)

5 sedang 4 (40%)

6-7 tinggi 3 (30%)

8-10 sangat tinggi 0 (0%)

4.2.5 Karakteristik subyek penelitian

Penelitian ini terdiri atas 10 sampel perokok yang menunjukkan tanda dan

gejala ketergantungan fisik terhadap nikotin berdasarkan skor FTND, yaitu sebanyak

1 orang (10% dari sampel) tergolong dalam ketergantungan fisik sangat rendah, 2

orang (20% dari sampel) tergolong dalam ketergantungan fisik rendah, 4 orang (40%

dari sampel) tergolong dalam ketergantungan fisik sedang, dan 3orang (30%)

tergolong dalam ketergantungan fisik tinggi.

Page 43: IDENTIFIKASI GEN CYP2A6 PADA PEROKOK DI KALANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27170/1/MUFLIKHA... · Tabel 2.1 Klasifikasi mekanistik obat-obat pada system

30

Sebagian perokok, yaitu sebanyak 6 orang (60% dari sampel) telah memiliki

kebiasaan merokok selama kurang dari sama dengan 14,4 tahun, sedangkan 4 orang

lainnya yaitu sebanyak 4 orang (40% dari sampel) telah memiliki kebiasaan merokok

selama lebih dari 14,4 tahun dengan jumlah rata-rata rokok yang dikonsumsi perhari

pada 10 sampel tersebut adalah 12,6 batang.

Data mengenai karakteristik penelitian tersebut data dilihat pada tabel 4.5

dibawah ini.

Tabel 4.5 Karakteristik subyek penelitian

no Sampel jumlah rokok

perhari (batang)

Lama merokok

(tahun)

FTND Gen CYP2a6

1. A 12 20 5 -

2. B 12 10 3 +

3. C 12 10 5 -

4 D 12 5 3 +

5 E 12 7 5 +

6 F 12 22 6 -

7 G 24 27 7 -

8 H 12 3 6 +

9 I 6 10 2 -

10 J 12 30 5 -

Keterangan:No Skor FTND Keterangan

1 0-2 Sangat rendah

2 3-4 Rendah

3 5 Sedang

4 6-7 Tinggi

5 8-10 Sangat tinggi

Sumber : Heatherton , et al :1991

Page 44: IDENTIFIKASI GEN CYP2A6 PADA PEROKOK DI KALANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27170/1/MUFLIKHA... · Tabel 2.1 Klasifikasi mekanistik obat-obat pada system

31

4.3 Mekanisme terjadinya ketergantungan fisik terhadap nikotin

Terdapat faktor genetik dan lingkungan yang menyebabkan seseorag

mengalami ketergantungan terhadap nikotin. Kedua faktor tersebut saling

mempengaruhi. Menurut penelitian yang dilakukan O’ Brian sifat nikotin yang

menimbulkan ketergantungan sebanding dengan waktu dan dosis konsumsi rokok.

Berdasar teori tersebut, terdapat pergeseran proses fisiologis tubuh apabila terjadi

akumulasi nikotin dalam tubuh, karena akumulasi nikotin yang cukup tinggi dapat

menimbulkan downregulation pada beberapa reseptor dan juga dapat menimbulkan

upregulation dari beberapa reseptor lainnya.

Merujuk dari penelitian dr. Hendy Wijaya tentang gen CYP2a6 dapat

meningkatkan tingkat ketergantungan seseorang terhadap nikotin serta teori O’Brian

mengenai ketergantungan dapat tejadi karena akumulasi nikotin dalam tubuh dimana

dosis dan lama konsumsi rokok berpengaruh didalamnya, maka proses toleransi yang

telah terjadi dapat dijadikan patokan telah terjadi ketergantungan fisik terhadap

nikotin, proses ini dapat diukur dengan menggunakan kuesioner FTND.

4.4 Peran gen CYP2a6

Salah satu faktor risiko yang dapat menimbulkan ketergantungan fisik

terhadap nikotin adalah tingginya jumlah rokok dengan kadar yang tinggi yang

dihisap perharinya, dengan demikian dapat menyebabkan kadar enzim yang

memetabolisme nikotin, CYP2a6, meningkat. Ketika kadar gen CYP2a6 meningkat

maka kadar nikotin dalam darah perokok akan turun dibawah batas rangsang, jadi

stimulus pada sistem mesolimbik dan area lain akan menurun, sehingga perokok akan

mengalami proses toleransi dengan cara semakin sering merokok, dimana gejala

tersebut merupakan gejala ketergantungan.

4.5 Keterbatasan penelitian

Page 45: IDENTIFIKASI GEN CYP2A6 PADA PEROKOK DI KALANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27170/1/MUFLIKHA... · Tabel 2.1 Klasifikasi mekanistik obat-obat pada system

32

Selama penelitian berlangsung, banyak hambatan yang didapat antara lain:

1. Kurangnya waktu yang diberikan untuk penelitian, sehingga peneliti harus

mengambil waktu kuliah dalam melakukan penelitian

2. Kurangnya sarana dan prasarana di lembaga, misal alat PCR sempat

rusak,sehingga peneliti harus melaksanakan penelitian di tempat lain sehingga

waktunya kurang efektif dan efisien.

Page 46: IDENTIFIKASI GEN CYP2A6 PADA PEROKOK DI KALANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27170/1/MUFLIKHA... · Tabel 2.1 Klasifikasi mekanistik obat-obat pada system

33

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

1. Setelah dilakukan isolasi DNA genom dan dilanjutkan dengan amplifikasi

menggunakan teknik PC didapatkan pita DNA dengan ukuran 1500 bp

pada 4 sampel perokok dan 2 kontrol normal,

2. Tidak terdapat pita DNA pada 6 sampel perokok yang diperiksa, hal ini

kemungkinan terjadi karena konsentrasi DNA template terlalu kecil.

5.2 Saran

Adapun hal yang dapat disarankan untuk peneliti selanjutnya adalah:

1. Perlu dikembangkan lebih lanjut dengan menggunakan enzim restriksi

untuk mengetahui adanya polimorfisme yang terjadi pada gen tersebut.

2. Perlu dilakukan penelitian dengan jumlah sampel yang lebih banyak .

3. Perlu dilakukan penelitian dengan desain analitik untuk meganalisis

korelasi antara gen yang dimiliki dengan beberapa faktor yang

berpengaruh terhadap ketergantungan nikotn

Page 47: IDENTIFIKASI GEN CYP2A6 PADA PEROKOK DI KALANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27170/1/MUFLIKHA... · Tabel 2.1 Klasifikasi mekanistik obat-obat pada system

34

DAFTAR PUSTAKA

1. World Lung Foundation (WLF). Angka Kematian akibat rokok dalam tigadecade terakhir. New York, 2008. p 34

2. Barber S, Adioetomo SM, Ahsan A, dan Setyonaluri D. Ekonomi Tembakaudi Indonesia. Laporan Penelitian. Lembaga Demografi Fakultas EkonomiUniversitas Indonesia. Jakarta, 2008. p 26.

3. Tyndale RF, Sellers E. Variable CYP2A6-Mediated Nicotine MetabolismAlters Smoking Behavior and Risk. The American Society for Pharmacologyand Experimental Therapeutics. 2005 . Vol. 29, No. 4. p 11.

4. Burns DM. Nicotine Addiction. In DL. Kasper, E. Braunwalds, AS. Fauci,SL Hauser, DL Longo, dan JL. Jameson (Eds), Harrison’s Principles ofInternal Medicine, 16th Edition, New York, McGraw-Hill. 2005. p 2573-2577

5. O‟Brian CP. Drug Addiction and Drug Abuse. In L.L. Brunton, JS. Lazo, &KL. Parker (Eds), Goodman & Gilman’s The Pharmacological Basis ofTherapeutics, 11th Edition, New York, McGraw-Hill. 2006. p 203-206

6. Caron L, Karkazis K, Raffin TA, Swan G dan Koenig BA. Nicotine addictionthrough a neurogenomic prism: Ethics, public health, and smoking. NicotineTob Res .Vol. 7, No. 2. 2005. p 11-17.

7. Gullstén, H. Significance of Polymorphism in CYP2A6 Gene. Disertation.Department of Pharmacology and Toxicology University of Oulu. Oulu,2000.p 56.

8. Yoshida R, Nakajima N, Watanabe Y, Kwon J. dan Yokoi T. GeneticPolymorphisms in Human CYP2A6 Gene Causing Impaired NicotineMetabolism. Journal Of Clinical Pharmacology .Vol. 54, Oulu, 2002. p 511-517.

9. Munafö MR, Clark TG, Johnstone EC, Murphy MFG dan Walton RT. TheGenetic Basis for Smoking Behavior: A Systematic Review and Meta-Analysis. Nicotine and Tobaco Research. Vol. 6, No. 4. 2003. p 231

10. Rao Y, Hoffmann E, Zia M, Bodin L, Zeman M, Sellers EM dan Tyndale RF.Duplications and Defects in The CYP2A6 Gene: Identification, Genotyping,and In Vivo Effects on Smoking. The American Society for Pharmacologyand Experimental Therapeutics. Vol. 58, 2000. p 112

Page 48: IDENTIFIKASI GEN CYP2A6 PADA PEROKOK DI KALANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27170/1/MUFLIKHA... · Tabel 2.1 Klasifikasi mekanistik obat-obat pada system

35

11. Nussbaum RL, McInnes RR dan Willard HF. Genetic Variation in Individualsand Population: Mutation and Polymorphism. In R.L. Nussbaum, R.R.McInnes & H.F. Willard (Eds), Thompson and Thompson Genetics inMedicine, 7th Edition. Saunders Elsevier, Philadelphia, 2007. p 175-199.

12. Davies GE , Soundy TJ. The Genetics of Smoking and Nicotine Addiction,2009: South Dakota Medicine. (Online), (Available from www.sdsma.org/documents /Davies.pdf, diakses pada December ,2013).

13. Fukami T, Nakajima M, Yamanaka, H Fukushima, McLeod HL dan Yokoi T.A Novel Duplication Type of CYP2A6 Gene in African- AmericanPopulation. The American Society for Pharmacology and ExperimentalTherapeutics. Vol. 35, No. 4. 2007. p 186.

14. Wijaya H. Gen CYP2A6 Meningkatkan Ketergantungan Fisik Perokokterhadap Nikotin . 2010. (Diakses pada September, 2013)

15. McPhee SJ, Pignone M. Disease Prevention and Health Promotion. In SJ.McPhee, MA Papadakis, dan LM Tierney Jr (Eds), Current MedicalDiagnosis and Treatment, 47th Edition, New York: McGraw- Hill. 2007. p 1-16

16. Arking R. The Biology Of Aging, 3rd Edition. Oxford University Press. NewYork, 2005. p 9-11.

17. Benowitz NL. Cotinine as Biomarker of Environmental Tobacco SmokeExposure. The Johns Hopkins University School of Hygiene and PublicHealth. Vol. 18, No. 2. 1996 . p 14.

18. Hoffman D, Hoffman I. Chemistry and Toxicology, 1999: Smoking andTobacco Control Monograph. (Online), (diunduh dari :http://dccps.ncbi.nih.gov /TCRB/monographs/9/m9_3.PDF, diakses pada 23januari 2014).

19. Hukkanen J, Jacob III P, dan Benowitz NL. Metabolism and DispositionKinetics of Nicotine. The American Society for Pharmacology andExperimental Therapeutics. Vol. 57, 2005 . p 80.

20. McKee T, McKee J.R. Aerobic Metabolism II: Electron Transport andOxidative Phosphorylation. Biochemistry: The Molecular Basis of Life, 3rdEdition, Mc Graw Hill, Philadelphia, 2003. P 298-330.

Page 49: IDENTIFIKASI GEN CYP2A6 PADA PEROKOK DI KALANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27170/1/MUFLIKHA... · Tabel 2.1 Klasifikasi mekanistik obat-obat pada system

36

21. Kennely PJ, Rodwell VW. Proteins: Myoglobin and Hemoglobin. In RKMurray, DK Granner, dan VW Rodwell (Eds), Harper’s IllustratedBiochemistry, 27th Edition, Mc Graw Hill, New York,2006. p 41- 48.

22. Murray RK. Metabolism of Xenobiotics. In RK Murray, DK Granner, danVW Rodwell (Eds), Harper’s Illustrated Biochemistry, 27th Edition, McGraw Hill, New York,2006. p 633-640.

23. Oscarson M. Genetic Polymorphism in The Cytochrome P450 2A6 (CYP2A6)Gene: Implication for Interindividual Differences in Nicotine Metabolism.The Journal Of Pharmacology and Experimental Therapeutics. Vol. 29, No.2. 2001 . p 58.

24. Nakajima M, Kwon JT, Tanaka N, Zenta T, Yamamoto Y, Yamamoto H,Yamazaki H, Yamamoto T, Kuroiwa, Y dan Yokoi T. Relationship BetweenInterindividual Differences in Nicotine Metabolism and CYP2A6 GeneticPolymorphism in Humans. Clinical Pharmacology and Therapeutics. Vol. 69.No. 1. 2001. p 231-232.

25. Bertram G, Katzung. Farmakologi dasar dan klinik, Edisi 10. Jakarta : EGC .2010. p 674.

26. Robinson TE, Berridge KL . Addiction . Annu Rev Psychol, New York, 2003.p 32.

27. Ungless MA. Dopamine : The Salient Issue . Trends Neurosci, New York,2004. P 481.

28. L. Usher C., Ungless MA. The Mechanistic Classification of Addictive Drugs.PloS Med , New York. 2006. Dalam Bertram G, Katzung. Farmakologi dasardan klinik, Edisi 10. Jakarta : EGC . 2010. p 674.

29. Maskos U, et al. Niicotine reinforcement and cognition restored by targetedexpression of nicotinic receptor s. Nature, New York, 2005. Dalam BertramG, Katzung. Farmakologi dasar dan klinik, Edisi 10. Jakarta : EGC . 2010. p674.

30. Morton J. Pharmacology and Neurotoxicity . Curr Opin Pharmacol, NewYork, 2005. p 98.

Page 50: IDENTIFIKASI GEN CYP2A6 PADA PEROKOK DI KALANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27170/1/MUFLIKHA... · Tabel 2.1 Klasifikasi mekanistik obat-obat pada system

37

Lampiran 1

Page 51: IDENTIFIKASI GEN CYP2A6 PADA PEROKOK DI KALANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27170/1/MUFLIKHA... · Tabel 2.1 Klasifikasi mekanistik obat-obat pada system

38

Lampiran 2

Lembar Penjelasan Kepada Subyek Penelitian

Assalamualaikum wr wb

Saya Muflikha Mayazi yang sedang menjalani pendidikan S1 kedokteran

Umum di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.Saya akan

mengadakan penelitian dengan judul “Identifikasi Gen CYP2a6 pada perokok di

kalangan karyawan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta”. Saya

mengikutsertakan Anda dalam penelitian ini yang bertujuan untuk mengetahui adanya

ekspresi gen CYP2a6.

Gen Cyp2a6 merupakan Gen pengkode enzim sitokrom P450 famili nomor 2,

subfamili a nomor 6 yang terletak pada kromosom 19p13.2 dan diekspresikan di

hepar, dengan cara pengambilan arah melalui vena perifer, kemudian ekstraksi sesuai

protocol DNA kemudian diamplifikasi menggunakan PCR maka didapatkan ekspresi

dari gen Cyp2a6, dimana ekspresi ini akan muncul pada seseorang yang merokok

karena efek metabolisme nikotin.

Manfaat dari penelitian ini adalah diketahuinya peran faktor genetik, dalam

hal ini gen CYP2A6, pada ketergantungan fisik perokok terhadap nikotin maka pada

gilirannya pengetahuan ini dapat digunakan sebagai dasar dikembangkannya tata cara

penatalaksanaan baru kepada para perokok. Tata cara yang dimaksud yaitu baik dari

segi penggunaan agen-agen farmakologis baru ataupun dengan penggunaan uji

diagnostik baru demi menunjang efektivitas terapi untuk individu dengan

ketergantungan fisik terhadap nikotin. Jika efektifitas terapi untuk membantu para

perokok berhenti merokok dapat ditingkatan, maka diharapkan terjadi peningkatan

angka harapan hidup, yang kemudian akan diikuti dengan peningkatan kualitas hidup.

Dalam penelitian ini anda akan menjalani pemeriksaan darah yang diambil

dari pembuluh darah di lengan anda . Sampel darah yang saya dapatkan akan

Page 52: IDENTIFIKASI GEN CYP2A6 PADA PEROKOK DI KALANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27170/1/MUFLIKHA... · Tabel 2.1 Klasifikasi mekanistik obat-obat pada system

39

diperiksa di laboratorium Biologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta .

Saya akan mencatat identitas anda (nama, jenis kelamin, usia, suku, alamat,

nomor telepon yang bisa dihubungi) pada lembar penelitian.

Partisipasi anda dalam penelitian ini bersifat sukarela.

Pada penelitian ini identitas anda dirahasiakan . Hanya peneliti, anggota

peneliti dan anggota komisi etik yang bisa melihat data anda. Kerahasiaan data akan

dijamin sepenuhnya. Bila data anda dipublikasi kerahasiaan identitas anda tetap

dijaga.

Terimakasih

Wassalamualaikum wr wb

Page 53: IDENTIFIKASI GEN CYP2A6 PADA PEROKOK DI KALANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27170/1/MUFLIKHA... · Tabel 2.1 Klasifikasi mekanistik obat-obat pada system

40

Lampiran 3

Lembar Persetujuan Setelah Penjelasan

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama :

Umur :

Jenis Kelamin :

Alamat :

Nomor Telp. :

Setelah mendapatkan keterangan dan penjelasan secara lengkap, maka dengan penuhkesadaran dan tanpa paksaan saya menandatangani dan menyatakan bersediaberpartisipasi dalam penelitian ini

Ciputat,

Peneliti Peserta Penelitian

Muflikha Mayazi ( )

Saksi

( )

Page 54: IDENTIFIKASI GEN CYP2A6 PADA PEROKOK DI KALANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27170/1/MUFLIKHA... · Tabel 2.1 Klasifikasi mekanistik obat-obat pada system

41

Lampiran 4

Data Sekunder

Nama :

Usia :

Apakah Anda seorang perokok aktif ? A. ya B. tidak

*Jika ya, berapa batang rokok yang Anda habiskan dalam 1 hari?

Sudah berapa lama Anda merokok?

*Jika tidak, apakah setidaknya Anda pernah mencoba merokok? A. ya B. tidak

Jika ya, kapan Anda mencoba merokok?

Berapa batang rokok yang Anda coba?

Page 55: IDENTIFIKASI GEN CYP2A6 PADA PEROKOK DI KALANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27170/1/MUFLIKHA... · Tabel 2.1 Klasifikasi mekanistik obat-obat pada system

42

Lampiran 5

Kuesioner FTND

(Fagerstrröm Test for Nicotine Dependence)

(Heatherton et al., 1991)

1. Berapa lama jarak waktu antara Anda bangun pagi dan rokok pertama yanganda hisap?

a) Setelah 60 menit atau satu jam (0)

b) 31-60 menit (1)

c) 6-30 menit (2)

d) Dalam waktu 5 menit (3)

2. Apakah Anda merasa kesulitan untuk tidak merokok di tempat-tempattertentu bebas rokok?

a) Tidak (0)

b) Ya (1)

3. Aktivitas merokok saat apa yang paling susah Anda hilangkan?

a) Rokok pertama di pagi hari (1)

b) Selain pagi hari (0)

4. Berapa batang rokok per hari yang Anda hisap?

a) 10 batang atau kurang (1)

b) 21-30 batang (2)

c) 31 batang atau lebih (3)

Page 56: IDENTIFIKASI GEN CYP2A6 PADA PEROKOK DI KALANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27170/1/MUFLIKHA... · Tabel 2.1 Klasifikasi mekanistik obat-obat pada system

43

5. Apakah Anda lebih sering merokok di saat-saat setelah bangun tidurdibandingkan saat lain?

a) Tidak (0)

b) Ya (1)

6. Apakah Anda tetap merokok meskipun sakit dan harus beristirahatsepanjang hari?

a) Tidak (0)

b) Ya (1)

Interpretasi:

0-2 : Ketergantungan fisik sangat rendah

6-7 : Ketergantungan fisik tinggi

3-4 : Ketergantungan fisik rendah

8-10 : Ketergantungan fisik sangat tinggi

5 : Ketergantungan fisik sedang

Page 57: IDENTIFIKASI GEN CYP2A6 PADA PEROKOK DI KALANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27170/1/MUFLIKHA... · Tabel 2.1 Klasifikasi mekanistik obat-obat pada system

44

Lampiran 6

Gambar Penelitian

Isolasi DNA

(Gambar 6.1 Persiapan alat) (Gambar 6.2 Sampel darah )

(Gambar 6.3 Penambahan CLS) (Gambar 6.4 Sentrifuge 1500rpm)

Page 58: IDENTIFIKASI GEN CYP2A6 PADA PEROKOK DI KALANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27170/1/MUFLIKHA... · Tabel 2.1 Klasifikasi mekanistik obat-obat pada system

45

(Gambar 6.5 Nuclei Lysis Solution) (Gambar 6.6 Inkubasi 37 0 C )

(Gambar 6.7 Protein Precipitation) (Gambar 6.8 Sentrifuge 3600rpm)

(Gambar 6.9 Isopropanol dingin ) ( Gambar 6.10 Sentrifuge 13000rpm)

Page 59: IDENTIFIKASI GEN CYP2A6 PADA PEROKOK DI KALANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27170/1/MUFLIKHA... · Tabel 2.1 Klasifikasi mekanistik obat-obat pada system

46

(Gambar 6.11 pencucian dengan etanol) (Gambar 6.12 Pergeringan)

(Gambar 6.13 DNA Rehydration)

Page 60: IDENTIFIKASI GEN CYP2A6 PADA PEROKOK DI KALANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27170/1/MUFLIKHA... · Tabel 2.1 Klasifikasi mekanistik obat-obat pada system

47

Lampiran 7

Gambar Penelitian

PCR

(Gambar 6.14 Persiapan alat PCR) ( Gambar 6.15 Master mix Kappa )

(Gambar 6.17 Primer F) (Gambar 6.18 Primer R)

(Gambar 6.19 ddH2O) (Gambar 6.20 DNA template)

Page 61: IDENTIFIKASI GEN CYP2A6 PADA PEROKOK DI KALANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27170/1/MUFLIKHA... · Tabel 2.1 Klasifikasi mekanistik obat-obat pada system

48

( Gambar 6.21 up and down ) ( gambar 6.22 PCR)

Page 62: IDENTIFIKASI GEN CYP2A6 PADA PEROKOK DI KALANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27170/1/MUFLIKHA... · Tabel 2.1 Klasifikasi mekanistik obat-obat pada system

49

Lampiran 8

Gambar Penelitian

Elektroforesis

(Gambar 6.23 Menimbang Agarose) ( Gambar 6.24 Menuang TAE 100 ml)

(Gambar 6.25 Pencampuran larutan) (Gambar 6.26 Penuangan ke tray)

Page 63: IDENTIFIKASI GEN CYP2A6 PADA PEROKOK DI KALANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27170/1/MUFLIKHA... · Tabel 2.1 Klasifikasi mekanistik obat-obat pada system

50

(Gambar 6.27 Ethidium Bromide) ( Gambar 6.28 meletakkan sisir)

(Gambar 6.29 Menaruh Chamber) (Gambar 6.30 Menuang DNA template)

( Gambar 6.31 Elektroforesis ) (Gambar 6.32 Pengamatan pada Jeal Dock )

Page 64: IDENTIFIKASI GEN CYP2A6 PADA PEROKOK DI KALANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27170/1/MUFLIKHA... · Tabel 2.1 Klasifikasi mekanistik obat-obat pada system

51

Lampiran 9

a. Perhitungan rata-rata usia perokok

Rata-rata =

=

= 32,4 tahun

b. Perhitungan rata-rata jumlah rokok yang dihisap setiap hari

Rata-rata =

=

= 12,6 batang

c. Perhitugan rata-rata lama kebiasaan merokok

Rata-rata =

=

= 14,4 tahun

Page 65: IDENTIFIKASI GEN CYP2A6 PADA PEROKOK DI KALANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27170/1/MUFLIKHA... · Tabel 2.1 Klasifikasi mekanistik obat-obat pada system

52

Lampiran 10

RIWAYAT HIDUP

Nama : Muflikha Mayazi

Tempat, Tanggal Lahir : Surakarta, 27 Jauari 1993

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Jalan Raya Paku Sadeng.02/04. Bogor.

No.Hp : 085711640505

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan:

1997-1999 : TK Aisyah No. 20 Pajang. Surakarta

1999-2003 : SDN Bratan III Surakarta

2003-2005 : SDN Sadeng II Bogor

2005-2008 : SMPN I Leuwiliang Bogor

2008-2011 :SMAN I Leuwiliang Bogor

2011- sekarang :Program Studi Pendidikan Dokter UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta