IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SALAH SATU SMA DI KOTA BATU...
-
Upload
lutfiana22 -
Category
Education
-
view
7 -
download
0
description
Transcript of IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SALAH SATU SMA DI KOTA BATU...
ARTIKEL ILMIAH
IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBELAJARAN
BIOLOGI DI SALAH SATU SMA DI KOTA BATU JAWA TIMUR.
Aqmarina Almas I, Annisa Zilda W, Dian Rafa A, Lutfiana Azizah K,
Mey Ayunda M.J, Nuriyah ,dan Yusuf Hendroyono.
Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Malang.
Abstrak
Pendidikan adalah hal pokok yang akan menopang kemajuan suatu bangsa. Kemajuan
suatu bangsa dapat diukur dari kualitas dan sistem pendidikan yang ada. Tanpa pendidikan,
suatu negara akan jauh tertinggal dari negara lain. Bagaimanapun, dalam perkembangannya,
pendidikan di Indonesia senantiasa harus dihadapkan dengan beberapa masalah. Masalah-
masalah tersebut hanya dapat diselesaikan dengan partisipasi dari semua pihak yang terkait di
dalam sistem pendidikan, seperti orangtua, guru-guru, kepala sekolah, masyarakat, dan juga
peserta didik itu sendiri. Dengan adanya pasrtisipasi yang baik di antara seluruh komponen di
atas, maka permasalahan pendidikan di Indonesia dapat terselesaikan.
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara dan
dokumentasi. Observasi ini tentang kegiatan pembelajaran terutama pada mata pelajaran
biologi. Dari hasil observasi secara langsung didapatkan beberapa anak yang suka biologi
karena lebih mudah dibanding materi yang lain seperti fisika, kimia, biologi. Dari sekian
banyak siswa yang suka biologi terdapat beberapa anak beranggapan bahwa biologi itu sulit
karena banyak menghafal dan materi yang mereka dapat terlalu banyak sehingga mereka
mendapatkan kesulitan pada saat memahami bab bab tertentu
Kata kunci: pendidikan, permasalahan pendidikan, biologi.
Abstract
Education is the main thing that will sustain the progress of a nation. The progress of a
nation can be measured by the quality and existing education system. Without education, a
country will be far behind other countries. However, in its development, education in Indonesia
must always be faced with several problems. These problems can only be solved by the
participation of all parties involved in the education system, such as parents, teachers,
principals, communities, and also the students themselves. With good participation among all
the above components, the problem of education in Indonesia can be resolved. The data
collection techniques used are observation, interview and documentation. This observation is
about learning activities especially in biology subjects. From the results of direct observation,
some children who like biology have found it is easier than other materials such as physics,
chemistry, biology. Of the many students who like biology, there are some children who think
that biology is difficult because there is a lot to memorize and the material they get is too much
so that they have difficulty when understanding certain chapters.
Keywords: education, education problems, biology.
PENDAHULUAN
Pendidikan akan terus menjadi salah
satu topic pembicaraan yang menarik dan
hal penting yang berpengaruh dalam
kehidupan. Ada beberapa aspek yang
dituntut peningkatan profesionalisme, salah
satunya yaitu yang tercantum dalam
pembukaan UUD 1945 “yaitu
mencerdaskan kehidupan bangsa”.
Pendidikan di Indonesia mendapatkan
penanganan khusus dari pemerintah, karena
pendidikan di Indonesia ini menjadi salah
satu hal yang utama. Dengan kesadaran
yang tinggi akan arti pentingnya pendidikan
akan menentukan kualitas kesejahteraan
lahir batin dan masa depan seseorang.
Sumber daya manusia akan lebih
berkualitas seiring dengan peningkatan
pendidikan. Untuk mencapai pendidikan
tersebut diselenggarakan upaya
pembangunan yang berkesinambungan,
menyeluruh, dan terpadu. Pembangunan
pendidikan ini merupakan salah satu upaya
demi mencerdaskan kehidupan bangsa dan
meningkatnya kualitas manusia Indoneisa
dalam mewujudkan masyarakat yang maju,
adil, dan makmur dalam meningkatnya
pendidikan. Pendidikan merupakan
kebutuhan manusia yang sangat penting
untuk meningkatkan sumber daya manusia
sebagai pembangunan bangsa dan Negara.
Masalah utama yang di hadapi bangsa
Indonesia, khususnya dalam bidang
pendidikan, di era globalisasi adalah
rendahnya tingkat kualitas sumberdaya
manusia. Salah satu upaya meningkatkan
sumber daya manusia adalah dengan
melakukan kebiasaan membaca.
Pendidikan di Indonesia saat ini masih
mengalami banyak permsalahan. Terutama
pada siswa yang saat ini kewajiban dalam
belajar semakin hilang dan bisa juga dalam
kesulitan belajar yang dirasakan pada
siswa. Beberapa factor yang
mengakibatkan mutu pendidikan sulit
ditingkatkan salah satunya adalah peran
serta masyarakat dalam pengelolaan
pendidikan masih kurang. Partisipasi
masyarakat dalam pendidikan hanya
bersifat dukungan dana, padahal
sebenarnya yang lebih penting adalah
partisipasi dalam hal proses pendidikan
yang meliputi;
1) Pengambilan keputusan
2) Monitoring
3) Evaluasi, dan
4) Akunbilitas
Dalam factor lain, kesulitan belajar ini
dikarenakan factor intelegensi yang rendah
(selain mental), akan tetapi dapat juga
disebabkan oleh factor-faktor non-
integelensi. Seperti halnya siswa yang
mempunyai IQ yang tinggi belum tentu
menjamin keberhasilan belajar, dan
sebaliknya. Dalam hal ini, memberikan
bimbingan yang tepat kepada setiap siswa,
dengan para pendidik perlu memahami juga
masalah-masalah yang berhubungan
dengan kesulitan belajar, selain itu juga
memahami karakter siswa. Para pendidik
juga harus meningkatkan kualitas dalam
mutu pendidikan, karena dalam
pembelajaran juga tidak bias mengabaikan
kualitas guru.
Usaha yang dilakukan dalam rangka untuk
meningkatkan mutu pendidikan, yaitu:
1) Memanajemen pengelolaan
pendidikan yang baik dengan
memperhatikan profesionalisme
dan kreativitas lembaga pendidikan
2) Mempperbaiki kesejahteraan guru
Dalam persiapan pembelajaran
yang lebih baik juga perlu disiapkan
guru-guru yang berpotensi dan
professional serta mampu
membberikan kesempatan kepada
siswa untuk mengembangkan
potensi secara maksimal.
Pembangunan pendidikan
seharusnya diutamakan karena suatu
kemajuan bangsa dapat dilihat dari
kemjauan pendidikan. “oleh karena itu
komponen-komponen yang ada dalam
proses pendidikan seperti siswa, guru,
proses belajar-mengajar, manajemen,
layanan pendidikan serta sarana penunjang
lainnya harus terkoordinasi dan bekerja
sama dengan baik”
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan paparan diatas, maka rumusan
masalah yang diajukan penulis dalam
penelitian ini adalah:
1. Apa faktor yang mempengaruhi
pemahaman belajar siswa SMA N 2 batu
pada mata pelajaran Biologi ?
2. Bagaimana pengaruh Kurikulum 2013
terhadap siswa khususnya pada mata
pelajaran biologi siswa SMA N 2 Batu ?
TUJUAN
1. Mengetahui faktor yang mempengaruhi
pemahaman siswa SMA N 2 Batu pada
pelajaran biologi.
2. Mengetahui pengaruh Kurikulum 2013
terhadap siswa khususnya mata pelajaran
Biologi siswa SMA N 2 Batu.
METODE
Metodologi yang digunakan pada
penelitian ini adalah:
1. Obyek Penelitian
Dalam penelitian kualitatif
instrumen penelitian adalah
peneliti, siswa, dan juga Bapak/Ibu
Guru SMAN 02 Batu. Instrumen
penelitian bersifat eksternal atau
objektif menggunakan pendapat,
wawancara dan observasi secara
langsung. Oleh karena itu kehadiran
peneliti secara langsung merupakan
keharusan dalam penelitian
kualitatif juga didukung dengan
bantuan beberapa siswa juga
Bapak/Ibu Guru SMAN 02 Batu.
Penelitian ini dilakukan tepatnya
pada siswa kelas X. Adapun waktu
penelitian yang dilaksanakan pada
semester gasal 2019/2020.
2. Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data yang
dilakukan dalam penelitian ini
adalah penelitian ini merupakan
penelitian kualitatif. Gunawan
(2013:80) mengatakan bahwa
“penelitian dengan pendekatan
kualitatif menekankan analisis
proses dari proses berpikir secara
induktif yang berkaitan dengan
dinamika hubungan antar fenomena
yang diamati,dan senantiasa
menggunakan logika ilmiah”.
Dilakukan dengan cara:
a. Observasi
Dengan melakukan
pengamatan secara langsung
wawancara dokumentasi,
pengambilan data dengan siswa
menuliskan evaluasi
pembelajaran dan dokumentasi.
b. Studi Pustaka
Dengan pengumpulan data dari
bahan-bahan referensi, arsip, dan
dokumen yang berhubungan
dengan permasalan dalam
penelitian ini.
c. Sumber Data
Sumber data penelitian ini
adalah: (1) Informan: yaitu
orang yang dapat memberi
informasi atau data yang akan
digunakan dalam penelitian; (2)
Peristiwa: yaitu kejadian yang
luar biasa yang terjadi dapat
digunakan sebagai sumber data
dalam penelitian; dan (3)
Dokumen: yaitu surat-surat
penting, data tertulis yang dapat
digunakan sebagai sumber data
penelitian.
d. Metode Analisis Data
Analisis data yang
digunakan adalah metode
analisis deskriptif kualitatif,hal
ini sesuai dengan pernyataan
sugiyono (2014) yaitu setelah
data terkumpul diolah,
kemudian dianalisis dan
ditafsirkan berupa uraian.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Nama Sekolah : SMAN 2 BATU
Alamat Sekolah : JLHASANUDIN
JUNREJO, Junrejo, Kec. Junrejo,
Kota Batu Prov. Jawa Timur
Kelas : X MIPA 3
Mata pelajaran : Biologi
Akreditasi : A
Berdasarkan observasi secara
langsung dengan siswa kelas X MIPA 3
diperoleh data 11 siswa menyukai pelajaran
biologi, 9 siswa menyukai pelajaran biologi
tetapi kurang paham apabila belum
dipraktikkan secara langsung, 15 siswa
menyukai pelajaran biologi tetapi banyak
materi yang belum dipahami seperti virus,
bakteri, kingdom-kingdom contohnya
monera, Protista, fungi, dan sebagainya.
No Nama Jenis kelamin
1 Agista Padmi I. P
2 Aisyatul Mufidah P
3 Ananta Ravilda P
4 Aurelia Angelina P
5 Bhilma Amanda s. P
6 Deiva Arya L
7 M. Alfan M. L
8 Miranda Zakia P. P
9 Nathanoel Leo P. L
10 Nur Malita L. P
11 Odisty Pradwita P
TABEL 1. Data siswa yang menyukai
biologi
No Nama
Jenis
kelamin
1 Aditya Tegas F. L
2 Akmal wildan A. L
3 Bianca Revi P. P
4 Kaela Rahma K. P
5 M. Nugroho L
6 Nadia Erlis P
7 Rania Aisha P. P
8 Revi Paulina N. P
9 Syifa Baina M. P
TABEL 2. Data siswa dengan kendala
fasilitas untuk praktik
No Nama
Jenis
kelamin
1 Dea Ananta A. P
2 Gloria Stefani P
3 Kala abdulah L
4 Kevin putra L
5 Lala Zepti A. P
6 Lian Tegar P
7 M. fajar L
8 Nia Ervina N. P
9 Niluh Palasari B. P
10 Shindi Adinda P. P
11 Silmi Anzalina P
12 Syalva Fara P
13 Vanny Nurhaliza P
14
Vinsensius
Maria L
15 Yogi Pratama N. L
TABEL 3. Data siswa yang belum
menguasai biologi
Dari hasil observasi secara langsung
didapatkan beberapa anak yang suka
biologi mengungkapkan bahwa ketika
mereka belajar biologi, mereka merasakan
bahwa biologi dapat membantu mereka
tahu akan kehidupan disekitar mereka dan
paham akan berbagai organisme
dilingkungan. Selain itu mereka juga suka
biologi karena mereka menganggap bahwa
materi biologi lebih mudah dibanding
materi yang lain seperti fisika, kimia,
biologi.
Dari sekian banyak siswa yang tidak
suka biologi terdapat beberapa anak yang
mengira biologi itu sulit karena banyak
menghafal dan materi yang mereka dapat
terlalu banyak sehingga mereka
mendapatkan kesulitan pada saat
memahami bab bab tertentu. Murid di SMA
N 2 batu juga memaparkan bahwa terdapat
bebrapa materi yang susah dipahami
terutama materi keanekaragaman hayati,
klasifikasi makhluk hidup, virus, monera,
dan protista.Di dalam pembelajaran biologi
juga sering kali terdapat nama nama latin
dan sehingga mengakibatkan murid murid
tidak suka terhadap biologi. Selain itu siswa
kelas X di SMA N 2 batu juga belum di ajak
ke lab sama sekali, karena kemungkinan
belum saatnya untuk pembelajaran
laboratorium.
Permasalahan pendidikan
merupakan hal yang umum di dunia
pendidikan khususnya di beberapa lembaga
sekolahan mulai dari sekolah dasar, sekolah
menengah pertama dan juga sekolah
menengah atas. Hal ini bias disebabkan
beberapa factor. Dari data yang kami
dapatkan banyak kendala dari data siswa
yang menyukai biologi, fasilitas untuk
praktikum dan beberapa siswa yang belum
menguasai materi biologi. Hal ini dapat
disebabkan karena data yang didapati dari
siswa kelas X yang dimana masih
merupakan siswa peralihan dari sekolah
menengah pertama (SMP). Hal ini juga
menjadi suatu tantangan bagi guru mata
pelajaran biologi dimana dalam berinteraksi
guru perlu memahami karakter siswa untuk
menciptakan suasana yang menyenangkan
dan efektif dalam pembelajaran. Dalam
berinteraksi guru perlu memahami karakter
siswa untuk menciptakan suasana yang
menyenangkan dan efektif dalam
pembelajaran.
Siswa SMP (Sekolah Menengah
Pertama) dan siswa SMA (Sekolah
Menengah Atas) merupakan individu yang
tergolong pada periode remaja. Remaja
merupakan masa transisi dari periode anak-
anak menuju dewasa, dimana individu
mengalami perkembangan biologis,
psikologis, moral dan agama. Menurut
Stanley Hall, masa remaja adalah masa
“stress and strain” (masa kegoncangan dan
kebimbangan). Oleh karena itu, seorang guru
perlu memahami karakter siswa dengan baik
untuk membantu perkembangan siswa kea
rah yang positif.
Tabel perbandingan karakter remaja
yang dikemukakan Abin Samsuddin (2003):
Bahasa
Berkembangnya
penggunaan bahasa
sandi dan mulai
tertarik mempelajari
bahasa asing.
Lebih memantapkan
diri pada bahasa asing
tertentu yang
dipilihnya.
Menggemari literatur
yang bernafaskan dan
mengandung segi
erotik, fantastik, dan
estetik.
Menggemari literatur
yang bernafaskan dan
mengandung nilai-nilai
filosofis, ethis, religius.
Perilaku Kognitif
Proses berfikir sudah
mampu
mengoperasikan
kaidah-kaidah logika
formal (asosiasi,
diferen-siasi,
komparasi,
kausalitas) yang
bersifat abstrak,
meskipun relatif
terbatas.
Sudah mampu meng-
operasikan kaidah-
kaidah logika formal
disertai kemampuan
membuat generalisasi
yang lebih bersifat
konklusif dan
komprehensif.
Kecakapan dasar
intelektual menjalani
laju perkembangan
yang terpesat.
Tercapainya titik
puncak kedewasaan
bahkan mungkin mapan
(plateau) yang suatu
saat (usia 50-60)
menjadi deklinasi.
Kecakapan dasar
khusus (bakat) mulai
menujukkan
kecenderungan-
kecende-
Kecenderungan bakat
tertentu mencapai titik
puncak dan
rungan yang lebih
jelas.
kemantapannya.
Konatif, Emosi, Afektif dan Kepribadian
Lima kebutuhan dasar
(fisiologis, rasa aman,
kasih sayang, harga
diri dan aktualisasi
diri) mulai
menunjukkan arah
kecenderungannya.
Sudah menunjukkan
arah kecenderungan
tertentu yang akan
mewarnai pola dasar
kepribadiannya.
Reaksi-reaksi dan
ekspresi
emosionalnya masih
labil dan belum
terkendali seperti
pernya-taan marah,
gembira atau
kesedihannya masih
dapat berubah-ubah
dan silih berganti
dalam yang cepat.
Reaksi-reaksi dan
ekspresi emosinalnya
tampak mulai
terkendali dan dapat
menguasai dirinya.
Kecenderungan-
kecenderungan arah
sikap nilai mulai
tampak (teoritis,
ekonomis, estetis,
sosial, politis, dan
religius), meski masih
dalam taraf eksplorasi
dan mencoba-coba.
Kecenderungan titik
berat ke arah sikap nilai
tertentu sudah mulai
jelas seperti yang akan
ditunjukkan oleh
kecenderungan minat
dan pilihan karier atau
pendidikan
lanjutannya; yang juga
akan memberi warna
kepada tipe
kepribadiannya.
Merupakan masa
kritis dalam rangka
meng-hadapi krisis
identitasnya yang
sangat dipengaruhi
oleh kondisi psiko-
sosialnya, yang akan
membentuk
kepribadiannnya.
Kalau kondisi
psikososialnya
menunjang secara
positif maka mulai
tampak dan ditemukan
identitas kepriba-
diannya yang relatif
definitif yang akan
mewarnai hidupnya
sampai masa dewasa.
Maka kurang fahamnya siswa dapat
dipengaruhi salah satunya karena factor
masa peralihan atau adaptasi.
Faktor lain yang dapat
mempengaruhi yaitu dengan peraturan
pembelajaran yang sistematis atau
kurikulum. Dimana kurikulum yang kita
gunakan merupakan kurikulum 2013 yang
menekankan pada keaktifan siswa. Guru
sebagai pendamping belajar dimana guru
tidak lagi dituntut menggunakan metode
ceramah hal ini sesuai dengan pernyataan
(Mulyasa, 2014) yang menyatakan bahwa.
Kurikulum 2013 yaitu kurikulum berbasis
kompetensi yang merupakan konsep
kurikulum yang menitik beratkan pada
pengembangan karakter dan kemampuan
melakukan (kompetensi) tugas-tugas
dengan ketentuan standar tertentu, sehingga
hasilnya dapat dirasakan oleh siswa, seperti
penguasaan terhadap kompetensi, materi
tertentu. Tidak hanya berbasis pada
kompetensi, hal terpenting dalam
penerapan Kurikulum 2013 adalah
penerapan pendidikan karakter.
Hal ini sesuai dengan kurangnya
minat baca dari siswa yang didapatkan hasil
dari wawancara guru. Sehingga guru
mendapati ketidaksinkronan dari materi
yang disampaikan. Tuntutan kurikulum
2013 sebenarnya memiliki tujuan yang
mulia yaitu untuk menekankan agar siswa
berfikir kreatif dan dapat berperan aktif
dalam proses pembelajaran tidak berjalan
sesuai yang diharapkan, siswa juga sering
merasa bingung.
Hasil pengamatan ini juga
menunjukkan bahwa ada beberapa siswa
yang masih menggalami kesulitan dalam
mempelajari mata pelajaran biologi di
sekolahnya. Masalah- masalah yang
muncul dalam kegiatan belajar-mengajar
mata pelajaran biologi antara lain,
kurangnya minat baca siswa, tidak adanya
kegiatan praktikum, dan interaksi antara
guru dan murid yang rendah. Menurut
Nursiyah (2014), kurangnya minat baca
siswa dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu
faktor internal dan faktor eksternal,
adapun faktor internal yang menyebabkan
anak mengalami kesulitan belajar adalah
kurangnya minat dari diri siswa tersebut
untuk belajar membaca sehingga mereka
menjadi malas dalam belajar, sedangkan
faktor eksternal yang mempengaruhi
kesulitan belajar membaca siswa dapat
dikelompokkan ke dalam tiga lingkungan,
yaitu lingkungan keluarga, sekolah dan
masyarakat.
1. Lingkungan Keluarga
Seperti kurangnya perhatian orang
tua, jumlah anggota keluarga yang
terlalu banyak sehingga kondisi
lingkungan keluarga kurang
kondusif untuk belajar di rumah.
2. Lingkungan Sekolah
Seperti kurangnya perhatian guru
terhadap kesulitan belajar
siswanya, dan minimnya sarana
dan prasarana pembelajaran.
3. Lingkungan Masyarakat
Seperti teman bermain dan tempat
tinggal masyarakatnya banyak yang
berpendidikan rendah.
Interaksi guru terhadap siswanya
memiliki pengaruh yang besar dalam
proses pembelajaran di sekolah, terutama
mata pelajaran biologi. Dalam mata
pelajaran biologi seringkali terdapat
istilah-istilah dalam bahasa asing seperti
bahasa Yunani, Latin, maupun Inggris
terutama pada bab virus, bab
archaebacteria dan eubacteria, bab
protista, bab hewan, dan bab jamur, yang
membuat siswa kesulitan dalam
memahami isi dari bab-bab tersebut
apabila guru tidak menerangkan dengan
baik makna dari setiap istilah-istilah asing
tersebut. Selaras, Winarni (2014) juga
menyatakan bahwa interaksi yang aktif
antara guru dan murid perlu untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa.
Aswita (2015) berpendapat bahwa
masalah dalam pembelajaran biologi
yang sering muncul yaitu kegiatan
praktikum yang masih sering diabaikan.
Kegiatan praktikum di SMAN 2 Batu
tidak dilaksanakan pada siswa kelas X.
Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa
hal seperti kurangnya waktu untuk
melaksanakan praktikum, kurangnya
laboran, pemfokusan pada teori untuk
kelas yang masih awal, yaitu kelas X.
KESIMPULAN
Dari hasil observasi yang didapatkan
dapat disimpulkan factor-faktor yang
mempengaruhi pemahaman siswa di
materi biologi yaitu dipengaruhi oleh fase
adaptasi, Kurang minatnya siswa untuk
membaca, siswa masih dibingungkan
dengan kurikulum 2013, lingkungan, dan
pengenalan alat-alat laboratorium karena
kurangnya waktu pembelajaran,
kurangnya interaksi guru dengan siswa.
SARAN
Dari hasil pengamatan yang dilakukan
peneliti menyadari banyaknya kesalahan
dalam penulisan artikel ilmiah ini,
semoga untuk kedepannya peneliti dapat
menulis artikel ilmiah yang lebih baik lagi
menggunakan metode yang lebih modern,
melakukan pengamatan yang merata dan
melakukan pengamatan dengan lebih
terarah lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Aswita, Dian. 2015. Identifikasi Masalah
yang Dihadapi Guru Biologi dalam
Pelaksanaan Pembelajaran pada Materi
Ekosistem. Jurnal Biotik, 3(1), 63-68.
Azwar, Saifuddin. 2003. Metode
Penelitian. Yokyakarta: Pustaka
Pelajar.
Abbin Syamsudin Makmun. (2003).
Psikologi Pendidikan, Bandung: PT
Rosda Karya Remaja
Hall. G, Stanley. (1904). Its Psychology
and its Relations to Physiology,
Anthropology, Sociology, Sex, Crime,
Religion and Education Vol.2. New
York.http://psychclassics.yorku.ca/Hall
/Adolescence/chap17.html.
Gunawan, Iman. 2013. Metode Penelitiaan
Kualitatif :Teori dan Pratilik. Jakarta:
Bumi Aksara.
Muhibbin, Syah. 2004. Psikologi
Pendidikan. Bandung : Rosda Karya.
Mulyasa, E. 2014. Pengembangan dan
Implementasi Kurikulum 2013.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Nursiyah, Siti. 2014. Analisis Kesulitan
Belajar Siswa Kelas III Sekolah Dasar
Negeri 171/1 Bajubang Laut. Muaro
Jambi: Universitas Jambi.
Siti, Nursiyah. 2014. Kesulitan Belajar
Siswa. Jambi.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta. 2013.
Winarni, Sudati. 2014. Pengaruh Perhatian
Guru, Motivasi Belajar, dan
Kecerdasan Emosional terhadap
Prestasi Belajar Biologi Siswa SMA
Negeri 2 Bantul. Jurnal Bioedukatika,
2(1), 42-45.