IDENTIFIKASI CALON LOKASI, KOORDINASI, BIMBINGAN...

81
IDENTIFIKAS BIMBINGAN UPSUS PJ BALAI PENGKAJI BADAN PENELIT LAPORAN AKHIR SI CALON LOKASI, KOORD N DAN DUKUNGAN TEKNO JK DAN KOMODITAS UTA KEMENTAN AHMAD DAMIRI IAN TEKNOLOGI PERTANIAN BE TIAN DAN PENGEMBANGAN PER 2016 No Kode: 1.80 DINASI, OLOGI AMA ENGKULU RTANIAN 01.102.001.058

Transcript of IDENTIFIKASI CALON LOKASI, KOORDINASI, BIMBINGAN...

Page 1: IDENTIFIKASI CALON LOKASI, KOORDINASI, BIMBINGAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2016/lapkir...salah satu pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan kegiatan Identifikasi

LAPORAN AKHIR

IDENTIFIKASI CALON LOKASI, KOORDINASI,BIMBINGAN DAN DUKUNGAN TEKNOLOGI

UPSUS PJK DAN KOMODITAS UTAMAKEMENTAN

AHMAD DAMIRI

BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULUBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN

2016

No Kode: 1.801.102.001.058

LAPORAN AKHIR

IDENTIFIKASI CALON LOKASI, KOORDINASI,BIMBINGAN DAN DUKUNGAN TEKNOLOGI

UPSUS PJK DAN KOMODITAS UTAMAKEMENTAN

AHMAD DAMIRI

BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULUBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN

2016

No Kode: 1.801.102.001.058

LAPORAN AKHIR

IDENTIFIKASI CALON LOKASI, KOORDINASI,BIMBINGAN DAN DUKUNGAN TEKNOLOGI

UPSUS PJK DAN KOMODITAS UTAMAKEMENTAN

AHMAD DAMIRI

BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULUBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN

2016

No Kode: 1.801.102.001.058

Page 2: IDENTIFIKASI CALON LOKASI, KOORDINASI, BIMBINGAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2016/lapkir...salah satu pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan kegiatan Identifikasi

LAPORAN AKHIR

IDENTIFIKASI CALON LOKASI, KOORDINASI,BIMBINGAN DAN DUKUNGAN TEKNOLOGI

UPSUS PJK DAN KOMODITAS UTAMAKEMENTAN

Ahmad DamiriDedi SugandiRudi Hartono

Wahyu WibawaHamdan

NurmegawatiYulie OktaviaYesmawati

Siti RosmanahJhon Firison

YahumriBunaiyah Honorita

Emlan FauziWahyuni AWZul Effendi

Erpan RamonSudarmansyah

BastianIna Hartati

Taufik Hidayat

BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULUBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN

2016

Page 3: IDENTIFIKASI CALON LOKASI, KOORDINASI, BIMBINGAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2016/lapkir...salah satu pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan kegiatan Identifikasi

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan

karunia-Nya, sehingga Laporan Akhir Tahun Kegiatan Idetifikasi Calon Lokasi,

Koordinasi, Bimbingan dan Dukungan Teknologi UPSUS PJK dan Komoditas

Utama Kementan di Provinsi Bengkulu dapat disusun. Laporan ini dibuat sebagai

salah satu pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan kegiatan Identifikasi

Calon Lokasi, Koordinasi, Bimbingan Dan Dukungan Teknologi Upsus PJK dan

Komoditas Utama Kementan tahun 2016.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam pelaksanaan kegiatan dan

penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan. Kritik dan saran yang sifatnya

membangun akan kami jadikan sumber perbaikan. Kepada semua pihak yang

telah berpartisipasi dan membantu pelaksanaan kegiatan ini, diucapkan terima

kasih. Semoga hasil kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi percepatan

adopsi inovasi teknologi pertanian.

Bengkulu, Desember 2016Penanggungjawab Kegiatan

Ir. Ahmad Damiri, M.SiNIP. 19630920 199203 1 001

Page 4: IDENTIFIKASI CALON LOKASI, KOORDINASI, BIMBINGAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2016/lapkir...salah satu pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan kegiatan Identifikasi

ii

LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul RDHP : Idetifikasi Calon Lokasi, Koordinasi, Bimbingan danDukungan Teknologi UPSUS PJK dan KomoditasUtama Kementan

2. Unit Kerja : BPTP Bengkulu3. Alamat Unit Kerja : Jl. Irian Km. 6,5 Bengkulu 381194. Sumber Dana : DIPA BPTP Bengkulu TA. 20165. Status Kegiatan (L/B) : Lanjutan (L)6. Penanggung Jawab :

a. Nama : Ir. Ahmad Damiri, M.Sib. Pangkat/Golongan : Pembina /IV.bc. Jabatan Fungsional : Penyuluh Pertanian Madya

7. Lokasi : Provinsi Bengkulu8. Agroekosistem : Lahan sawah/lahan kering9. Tahun Mulai : 201510. Tahun Selesai : 201611. Output Tahunan : 1. Diketahuinya luas baku lahan, potensi luas

tanam dalam satu tahun, sebagai acuan untukperencanaan kebijakan pencapaian targetproduktivitas dan produksi padi pada masing-masing kabupaten/Kota di Provinsi Bengkulu.

2. Meningkatnya kapasitas dan pengetahuanpetani dan stakeholder lingkup pertanianterhadap inovasi teknologi komoditas padi,jagung, kedelai, bawang merah, dan sapipotong.

3. Komoditas jagung, kedelai, dan bawang merahdapat dijadikan alternatif pilihan usahatani yangmenguntungkan bagi petani

12. Biaya : Rp. 402.089.000,- (Empat Ratus Dua JutaDelapan Puluh Sembilan Ribu Rupiah)

Koordinator Program, Penanggung Jawab Kegiatan,

Dr. Shannora Yuliasari, STP, MP Ir. Ahmad Damiri, M.SiNIP. 19740731 200312 2 001 NIP. 19630920 199203 1 001

Mengetahui,Kepala BBP2TP, Kepala BPTP Bengkulu,

Dr. Ir. Haris Syahbuddin, DEA. Dr. Ir. Dedi Sugandi, MP.NIP. 19680415 199203 1001 NIP. 19590206 198603 1 002

Page 5: IDENTIFIKASI CALON LOKASI, KOORDINASI, BIMBINGAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2016/lapkir...salah satu pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan kegiatan Identifikasi

iii

DAFTAR ISI

HalamanKATA PENGANTAR ................................................................................. iLEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... iiDAFTAR ISI ........................................................................................... iiiDAFTAR TABEL....................................................................................... ivDAFTAR GAMBAR .................................................................................. viDAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ viiRINGKASAN ........................................................................................... viiiSUMMARY ............................................................................................. x

I. PENDAHULUAN ................................................................................ 11.1. Latar Belakang......................................................................... 11.2. Dasar Pertimbangan ............................................................ .... 31.3. Tujuan .................................................................................... 51.4. Keluaran ................................................................................. 61.5. Perkiraan Manfaat dan Dampak ................................................ 6

II. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 7

III. PROSEDUR ...................................................................................... 113.1. Pendekatan/Kerangka Pemikiran ............................................... 113.2. Ruang Lingkup Kegiatan........................................................... 123.3. Bahan dan Prosedur Pelaksanaan Kegiatan ............................... 12

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN SEMENTARA.............................................. 164.1. Penyusunan Tim Teknis Kegiatan ............................................. 164.2. Koordinasi, Mendampingi, Memonitor, Mengevaluasi dan

Melaporkan Kegiatan UPSUS ..................................................... 164.3. Narasumber Kegiatan Padi, Jagung, Kedelai, Bawang Merah

dan Sapi Potong ..................................................................... 334.4. Memberikan Dukungan Teknologi Melalui Penerapan Inovasi

Teknologi Budidaya Jagung, Kedelai, dan Bawang Merah ........... 39

V. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 48

KINERJA HASIL PENGKAJIAN .................................................................. 49DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 50ANALISIS RISIKO ................................................................................... 51JADWAL KERJA ...................................................................................... 52PEMBIAYAAN ........................................................................................ 53PERSONALIA .......................................................................................... 55LAMPIRAN ........................................................................................ . .... 58

Page 6: IDENTIFIKASI CALON LOKASI, KOORDINASI, BIMBINGAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2016/lapkir...salah satu pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan kegiatan Identifikasi

iv

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Tim Teknis Kegiatan Idetifikasi Calon Lokasi, Koordinasi,Bimbingan dan Dukungan Teknologi UPSUS PJK dan KomoditasUtama Kementan Tahun 2016 .......................................................... 16

2. Nama Petugas, Bidang Keahlian dan Lokasi Penugasan LO............ ...... 17

3. Rekapitulasi Kegiatan Koordinasi Dari Bulan Januari - BulanNovember 2016 .............................................................................. 18

4. Target Luas Tanam Bulan Oktober-Maret 2015/2016 ......................... 24

5. Target Luas Tanam Padi Bulan April-September 2016 ........................ 25

6. Realisasi Tanam Padi Periode Bulan Oktober-Maret 2015/2016 ........... 26

7. Realisasi Tanam Padi Bulan April-September 2016 (per 30September 2016) ............................................................................. 27

8. Penerapan Inovasi Teknologi Sistem Tanam Padi Sawah PeriodeBulan Oktober-Maret Tahun 2015/2016 di Provinsi Bengkulu ............. 28

9. Penerapan Inovasi Teknologi Penggunaan Varietas Unggul Baru(VUB) Periode Bulan Oktober-Maret Tahun 2015/2016 di ProvinsiBengkulu ........................................................................................ 29

10. Penerapan Inovasi Teknologi Pemupukan Padi Sawah PeriodeBulan Oktober-Maret Tahun 2015/2016 di Provinsi Bengkulu .............. 29

11. Rekapitulasi Program Nasional Kegiatan Padi Provinsi BengkuluTahun 2016 .................................................................................... 30

12. Rekapitulasi Program Nasional Kegiatan Jagung Provinsi BengkuluTahun 2016 .................................................................................... 31

13. Rekapitulasi Program Nasional Kegiatan Kedelai Provinsi BengkuluTahun 2016 .................................................................................... 32

14. Bimbingan Teknologi Yang Sudah Dilakukan Dari Bulan Januari-November 2016 ............................................................................... 34

15. Komponen Teknologi Yang Diterapkan Pada Display Jagung,Kedelai dan Bawang Merah .............................................................. 39

16. Perkembangan Display Tanaman Jagung Sampai Bulan Juni 2016 ....... 41

17. Produktivitas Rata-rata Tiga Varietas Tanaman jagung ................. ...... 41

18. Perkembangan Display Tanaman Kedelai Sampai Bulan Juni 2016........ 42

19. Perkembangan Display Tanaman Bawang Merah sampai bulanDesember 2016 ............................................................................... 43

20. Tingkat pengetahuan petani dalam teknologi budidaya kedelai diKabupaten Rejang Lebong Tahun 2016 ............................... .............. 45

21. Tingkat pengetahuan petani dalam teknologi budidaya jagung diKabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016........................................ 45

Page 7: IDENTIFIKASI CALON LOKASI, KOORDINASI, BIMBINGAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2016/lapkir...salah satu pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan kegiatan Identifikasi

v

22. Tingkat pengetahuan petani/petugas dalam teknologi budidayabawang merah di Kabupaten Rejang Lebong Tahun 2016.................... 46

23. Daftar Risiko Pelaksanaan Kegiatan Idetifikasi Calon Lokasi, Koordinasi,Bimbingan dan Dukungan Teknologi UPSUS PJK dan Komoditas UtamaKementan tahun 2016....................................................................... 51

24. Daftar Penanganan Risiko dalam Pelaksanaan Kegiatan IdetifikasiCalon Lokasi, Koordinasi, Bimbingan dan Dukungan Teknologi UPSUSPJK dan Komoditas Utama Kementan tahun 2016 .............................. 51

25. Jadwal pelaksanaan kegiatan Identifikasi Calon Lokasi, Koordinasi,Bimbingan Dan Dukungan Teknologi Upsus PJK, dan Komoditas UtamaKementan ........................................................................................ 52

26. Pembiayaan Kegiatan Identifikasi Calon Lokasi, Koordinasi, Bimbingandan Dukungan Teknologi UPSUS PJK, dan Komoditas UtamaKementan........................................................................................ 53

27. Realisasi Anggaran Belanja Kegiatan Identifikasi Calon Lokasi,Koordinasi, Bimbingan dan Dukungan Teknologi UPSUS PJK, danKomoditas Utama Kementan ............................................................. 54

28. Tenaga Pelaksana Kegiatan Idetifikasi Calon Lokasi, Koordinasi,Bimbingan dan Dukungan Teknologi UPSUS PJK dan KomoditasUtama Kementan ............................................................................. 55

Page 8: IDENTIFIKASI CALON LOKASI, KOORDINASI, BIMBINGAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2016/lapkir...salah satu pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan kegiatan Identifikasi

vi

DAFTAR GAMBAR

Halaman1. Mekanisme Pelaporan LTT Padi Sawah .......................................... 33

Page 9: IDENTIFIKASI CALON LOKASI, KOORDINASI, BIMBINGAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2016/lapkir...salah satu pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan kegiatan Identifikasi

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Peta Lokasi Kegiatan Display Teknologi Budidaya Jagung..................... 59

2. Peta Lokasi Kegiatan Display Teknologi Budidaya Kedelai .................... 60

3. Peta Lokasi Kegiatan Display Teknologi Budidaya Bawang Merah diKabupaten Kepahiang ...................................................................... 60

4. Dokumentasi Kegiatan Identifikasi Calon Lokasi, Koordinasi,Bimbingan dan Dukungan Teknologi UPSUS PJK, dan KomoditasUtama Kementan Sampai Bulan Juni 2016 ..................................... .... 61

Page 10: IDENTIFIKASI CALON LOKASI, KOORDINASI, BIMBINGAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2016/lapkir...salah satu pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan kegiatan Identifikasi

viii

RINGKASAN

1. Judul : Idetifikasi Calon Lokasi, Koordinasi, Bimbingan danDukungan Teknologi UPSUS PJK dan KomoditasUtama Kementan

2. Unit Kerja : BPTP Bengkulu3. Lokasi : Provinsi Bengkulu4. Agroekosistem : Lahan sawah/lahan kering5. Status : Lan ju t an (L)6. Tujuan : 1. Mendampingi, memonitor, mengevaluasi dan

melaporkan kegiatan UPSUS;2. Narasumber kegiatan padi, jagung, kedelai,

bawang merah, dan sapi potong;3. Memberikan dukungan teknologi melalui

penerapan inovasi teknologi budidaya jagung,kedelai, dan bawang merah;

7. Keluaran : 1. Penyampaian informasi sistem pelaporan luastambah tanam padi, dan laporan target tanampadi;

2. Pendampingan kelompok tani dan stakeholderdalam menerapkan inovasi teknologi Komoditaspadi, jagung, kedelai, bawang merah, dan sapipotong;

3. Demplot/display penerapan inovasi teknologimelalui penerapan budidaya spesifik lokasikomoditas jagung, kedelai, dan bawang merah;

8. Hasil/pencapaian : -9. Keluaran : 1. Teridentifikasinya luas baku lahan padi dan

potensi penanaman padi dalam satu musimtanam dan dalam satu tahun;

2. Meningkatkan pengetahuan stakeholder danpetani tentang inovasi teknologi komoditaspadi, jagung, kedelai, bawang merah, dan sapipotong;

3. Meningkatkan produktivitas dan produksikomoditas jagung, kedelai, dan bawang merahdi Provinsi Bengkulu;

10. Prakiraan Dampak : 1. Perencanaan target penanaman padi dalamsatu musim tanam yang tepat bagi provinsiBengkulu;

2. Penerapan inovasi teknologi komoditas padi,jagung, kedelai, bawang merah, dan sapipotong yang sesuai kondisi setempat (spesifiklokasi);

3. Dapat dijadian alternatif pilihan komoditas yangpaling berpeluang dan menguntungkan bagipetani di Provinsi Bengkulu;

11. Prosedur : Prosedur pelaksanaan kegiatan pengawalanadalah: 1) Melakukan koordinasi dalam kerjasamapelaksanaan UPSUS dengan stakeholders terkait,

Page 11: IDENTIFIKASI CALON LOKASI, KOORDINASI, BIMBINGAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2016/lapkir...salah satu pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan kegiatan Identifikasi

ix

2) Menjadi narasumber kelompok tani dalammenerapkan inovasi teknologi komoditas strategisKementan di Kab/Kota ; 3) Display penerapaninovasi teknologi melalui penerapan budidayaspesifik lokasi komoditas strategis Kementan; 4)Pertemuan penyampaian materi inovasi teknologikomoditas strategis Kementan.

12. Jangka Waktu : 1 (satu) tahun13. Biaya : Rp. 402.089.000,- (Empat Ratus Dua Juta

Delapan Puluh Sembilan Ribu Rupiah)

Page 12: IDENTIFIKASI CALON LOKASI, KOORDINASI, BIMBINGAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2016/lapkir...salah satu pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan kegiatan Identifikasi

x

SUMMARY

1. Title : Guidance and Supporting of Specific EffortTechnology of Rice, Corn, Soybean MainComodity of Agriculture Ministry

2. Work Place : AIAT Bengkulu3. Location : Bengkulu Province4. Agroecosystem : Wetland and dryland5. Status (A/N) : Advanced/Extension6. Objective : 1. Accompanying , monitoring , evaluating and

reporting on the UPSUS activities;2. Resource person of activities of rice, corn,

soybean, onion, and beef cattle;3. Support technology through the application of

technology innovation cultivation of corn,soybeans, and onion;

7. Output : 1. Submission of information reporting systemadded the rice planting area, and reports of riceplanting targets;

2. Assistance farmer groups and stakeholders inimplementing technological innovationscommodities as rice, maize, soybean, onion,and beef cattle;

3. Demonstration / display technology innovationthrough the application of site-specific farmingcorn, soybean, and onion;

8. Result/Achievement : -9. Expected benefit : 1. Identification of standard acreage of paddy

fields and rice cultivation potential in onegrowing season;

2. Increasing the knowledge of stakeholders andfarmers on technology innovation paddy , corn ,soybean, onion, and beef cattle;

3. Increasing the productivity and production ofcorn, soybeans, and onion in Bengkulu;

10. Expected benefit : 1. Planning target of planting rice in one growingseason is right for the province of Bengkulu;

2. The application of technology innovation paddy,corn, soybean, onion, and beef cattle areappropriate to local conditions (specificlocation);

3. Can to alternative most likely choice ofcommodities and profitable in the province ofBengkulu;

11. Methodology : Implementation procedural escorts are : 1) Tocoordinate the implementation UPSUScooperation with relevant stakeholders, 2)Being a guest speaker farmer groups inimplementing technological innovationsKementan strategic commodity in the

Page 13: IDENTIFIKASI CALON LOKASI, KOORDINASI, BIMBINGAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2016/lapkir...salah satu pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan kegiatan Identifikasi

xi

district/city; 3) Display technology innovationthrough the application of site-specific farmingKementan strategic commodities; 4) Meetingthe delivery of material technology innovationstrategic commodities Ministry of Agriculture.Event identification of candidate sites,coordination, guidance and support UPSUS CADtechnology, and major commodities Ministry ofAgriculture in the province of Bengkulu coverpreparation, implementation, evaluation andreporting activities.

12. Duration : 1 year (2016)13. Budget : IDR. 402.089.000,-

Page 14: IDENTIFIKASI CALON LOKASI, KOORDINASI, BIMBINGAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2016/lapkir...salah satu pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan kegiatan Identifikasi

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pertanian mempunyai peran strategis dalam pembangunan nasional.

Peran strategis bidang pertanian dalam pembangunan nasional adalah sebagai

penghasil pangan, penyedia lapangan kerja, penyedia bahan baku bagi

agroindustri, penghasil devisa negara, dan pasar potensial produk dalam negeri.

Peran pertanian sebagai penghasil pangan baik nabati maupun hewani mutlak

diperlukan untuk saat ini maupun di masa-masa mendatang. Permintaan bahan

pangan terus meningkat sejalan dengan peningkatan jumlah penduduk

(Handewi dan Adang, 2014).

Pangan, air, udara, dan energi merupakan kebutuhan mendasar bagi

keberlangsungan hidup manusia (Ananta dan Arifin, 2014; Handewi dan

Adang, 2014). Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling

hakiki, sehingga pemenuhan kebutuhan akan pangan merupakan bagian dari

hak azazi perorangan yang dijamin oleh negara. Pangan adalah sesuatu yang

berasal dari sumber hayati produk pertanian, perkebunan, kehutanan,

perikanan, peternakan, perairan, dan air yang diperuntukkan sebagai makanan

atau minuman bagi konsumsi manusia. Kedaulatan pangan harus menjadi

pijakan utama program pembangunan pertanian, khususnya untuk menghadapi

mulai berlakunya era Masyarakat Ekonomi Asean 2016 (Mat Syukur, 2014).

Kedaulatan pangan adalah hak negara dan bangsa yang secara mandiri

menentukan kebijakan pangan yang menjamin hak atas pangan bagi rakyat dan

yang memberikan hak bagi masyarakat untuk menentukan sistem pangan yang

sesuai dengan potensi sumber daya lokal (lahan, air, sumberdaya manusia,

teknologi, kelembagaan dan budaya). Pencapaian target kedaulatan pangan

dibayangi-bayangi oleh beberapa ancaman dan permasalahan biofisik yang

harus diantisipasi dan ditanggulangi. Selain alih fungsi lahan pertanian produktif,

perubahan iklim sebagai derivasi dari pemanasan global, ancaman serius

lain yang dihadapi adalah degradasi sumberdaya lahan, air dan lingkungan

(erosi, longsor, pencemaran), serta meluasnya lahan terdegradasi dan

terlantar.

Undang-Undang No 18 Tahun 2012 tentang Pangan mengamanatkan

untuk memenuhi kebutuhan pangan sampai dengan tingkat perseorangan, yang

Page 15: IDENTIFIKASI CALON LOKASI, KOORDINASI, BIMBINGAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2016/lapkir...salah satu pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan kegiatan Identifikasi

2

tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya,

aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan

dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat,

aktif, dan produktif secara berkelanjutan. Sebagai negara agraris dengan

keberagaman sumberdaya hayati, Indonesia mempunyai potensi sangat besar

untuk memproduksi pangan dalam jumlah yang cukup. Selain itu, Indonesia

juga mempunyai beraneka ragam pangan lokal untuk mendukung diversifikasi

pangan nasional (Handewi dan Adang, 2014).

Kabinet Kerja telah menetapkan Swasembada Berkelanjutan Padi dan

Jagung serta Swasembada Kedelai harus dicapai dalam waktu 3 (tiga) tahun.

Adapun target produksi yang harus dicapai pada tahun 2016 adalah

produksi padi 73,40 ton dengan pertumbuhan 2,21%/tahun, jagung 20,33

juta ton dengan pertumbuhan 5,57%/tahun dan kedelai 1,50 juta ton dengan

pertumbuhan 60,81%/tahun. Berdasarkan target Dirjendd Hortikultura tahun

2016, target produksi bawang merah sebanyak 1,291 juta ton, sehingga terjadi

kelebihan sebesar 449.321 ton dari kebutuhan tahun 2016 sebanyak 880.179

ton. Pada tahun 2015, produksi daging sapi nasional mencapai 523.927 ton,

sementara kebutuhan daging sapi sebesar 590.000 ton dan kebutuhan ini

diperkirakan akan meningkat menjadi 640.000 ton pada tahun 2016 (Dirjend

Peternakan. 2015). Permasalahan substantif yang dihadapi dalam percepatan

pencapaian swasembada pangan antara lain: (1) alih fungsi dan fragmentasi

lahan pertanian; (2) rusaknya infrastruktur/jaringan irigasi; (3) semakin

berkurangnya dan mahalnya upah tenaga kerja pertanian serta kurangnya

peralatan mekanisasi pertanian; (4) masih tingginya susut hasil (losses); (5)

belum terpenuhinya kebutuhan pupuk dan benih sesuai rekomendasi spesifik

lokasi serta belum memenuhi enam tepat; (6) lemahnya permodalan petani

petani; (7) harga komoditas pangan jatuh dan sulit memasarkan hasil pada saat

panen raya.

Kementerian Pertanian telah menetapkan upaya khusus pencapaian

swasembada berkelanjutan padi dan jagung serta swasembada kedelai melalui

kegiatan rehabilitasi jaringan irigasi tersier dan kegiatan pendukung lainnya,

antara lain: pengembangan jaringan irigasi, optimasi lahan, Gerakan Penerapan

Pengelolaan Tanaman Terpadu (GP-PTT), Optimasi Perluasan Areal Tanam

Kedelai melalui Peningkatan Indeks Pertanaman (PAT-PIP Kedelai),

Page 16: IDENTIFIKASI CALON LOKASI, KOORDINASI, BIMBINGAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2016/lapkir...salah satu pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan kegiatan Identifikasi

3

Perluasan Areal Tanam Jagung (PAT Jagung), penyediaan sarana dan prasarana

pertanian (benih, pupuk, pestisida dan alat mesin pertanian) dan pengawalan/

pendampingan.

Badan Litbang Pertanian telah melakukan dua pendekatan dalam

melaksanakan tugas yang diembaganya, yaitu scientific recognition dan

impact recognition. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) sebagai unit

pelaksana teknis Badan Litbang Pertanian di daerah, melalui pelaksanaan fungsi

informasi, komunikasi dan diseminasi (3-Si) diharapkan menjadi roda penggerak

dalam mempercepat dan memperluas pemanfaatan berbagai inovási

pertanian hasil litkaji oleh pengguna (pelaku utama dan pelaku usaha sektor

pertanian). Untuk itu, perlu strategi atau mekanisme yang efisien dan efektif.

Upaya khusus pencapaian swasembada berkelanjutan padi dan jagung

serta swasembada kedelai di Provinsi Bengkulu dilaksanakan di 10 kabupaten/

kota melalui kegiatan pengembangan jaringan irigasi, optimasi lahan, Gerakan

Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (GP-PTT), Optimasi Perluasana

Areal Tanam Kedelai melalui Peningkatan Indeks Pertanaman (PAT- PIP

Kedelai), Perluasan Areal Tanam Jagung (PAT Jagung), penyediaan sarana

dan prasarana pertanian (benih, pupuk, pestisida dan alat mesin pertanian) dan

pengawalan/pendampingan. Kegiatan upaya khusus tersebut dilakukan melalui

proses pemberdayaan dalam bentuk pengawalan, pendampingan dan

pengawasan oleh TNI, peneliti, Perguruan Tinggi dan Penyuluh Pertanian

dengan memperhatikan aspek teknis, sosial, budaya, ekonomi, dan lingkungan

spesifik lokasi di Provinsi Bengkulu. Disamping proses pengawalan,

pendampingan dan pengawasan, juga dilaksanakan pemantauan, evaluasi,

dan pelaporan dalam rangka mengetahui kinerja pelaksanaan kegiatan.

1.2. Dasar Pertimbangan

Sejalan dengan Strategi Induk Pembangunan Pertanian (SIPP) 2015-

2045, pembangunan sektor pertanian dalam lima tahun ke depan (2015-2019)

akan mengacu pada Paradigma Pertanian untuk Pembangunan (Agriculture for

Development) yang memposisikan sektor pertanian sebagai penggerak

transformasi pembangunan yang berimbang dan menyeluruh mencakup

transformasi demografi, ekonomi, intersektoral, spasial, institusional, dan

tatakelola pembangunan. Paradigma tersebut memberikan arah bahwa sektor

Page 17: IDENTIFIKASI CALON LOKASI, KOORDINASI, BIMBINGAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2016/lapkir...salah satu pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan kegiatan Identifikasi

4

pertanian mencakup berbagai kepentingan yang tidak saja untuk memenuhi

kepentingan penyediaan pangan bagi masyarakat tetapi juga kepentingan yang

luas dan multifungsi. Selain sebagai sektor utama yang menjadi tumpuan

ketahanan pangan, sektor pertanian memiliki fungsi strategis lainnya termasuk

untuk menyelesaikan persoalan-persoalan lingkungan dan sosial (kemiskinan,

keadilan dan lain-lain) serta fungsinya sebagai penyedia sarana wisata

(agrowisata). Memposisikan sektor pertanian dalam pembangunan nasional

merupakan kunci utama keberhasilan dalam mewujudkan Indonesia yang

Bermartabat, Mandiri, Maju, Adil dan Makmur.

Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang pangan, mengamanatkan

agar upaya pemenuhan kebutuhan pangan di dalam negeri diutamakan dari

produksi domestik. Upaya ini mengisyaratkan agar dalam menciptakan

ketahanan pangan harus berlandaskan kemandirian dan kedaulatan pangan yang

didukung oleh subsistem yang terintegrasi berupa ketersediaan, distribusi dan

konsumsi pangan. Disamping itu, penciptaan ketahanan pangan merupakan

wahana penguatan stabilitas ekonomi dan politik, jaminan ketersediaan pangan

dengan harga yang terjangkau dan menjanjikan untuk mendorong peningkatan

produksi.

Upaya khusus pencapaian swasembada berkelanjutan padi dan jagung

serta swasembada kedelai di Provinsi Bengkulu dilaksanakan di 10

kabupaten/kota. Pada tahun 2016 sasaran produksi padi Nasional sebesar

76,226 juta ton, sedangkan sasaran produksi padi, jagung, kedelai, dan bawang

merah Provinsi Bengkulu berturut-turut sebesar 714.614 Ton GKG, 94.686 Ton

pipilan kering, 12.476 Ton biji kering, dan 811 ton umbi (Kementerian Pertanian,

2015).

Kegiatan yang sudah dilakukan pada tahun 2015 yaitu :

1. koordinasi kegiatan UPSUS PJK di Provinsi Bengkulu antara BPTP Bengkulu

dan stakeholders di tingkat regional dan nasional sebanyak 48 kali,

2. pendampingan dalam bentuk : (a). sosialisasi dan apresiasi di tingkat

provinsi dan 10 Kab/Kota dengan jumlah peserta 900 orang, (b). penyediaan

dan diseminasi varietas unggul dan teknologi tepat guna spesifik lokasi

melalui display seluas 18 ha, (c). Temu Lapang Tanam dan Panen bersama

di tingkat provinsi dan 10 Kab/Kota dengan jumlah peserta 1.225 orang, (d).

narasumber dan fasilitator di tingkat provinsi dan 10 Kab/Kota, (e).

Page 18: IDENTIFIKASI CALON LOKASI, KOORDINASI, BIMBINGAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2016/lapkir...salah satu pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan kegiatan Identifikasi

5

penyampaian adaptasi dan mitigasi perubahan iklim melalui siaran TVRI dan

narasumber di 10 Kab/Kota, (f). penyediaan dan penyebarluaskan

benih/bibit untuk display sebanyak 460 kg, (g). monitoring dan supervisi

penerapan varietas unggul dan inovasi teknologi tepat guna spesifik lokasi,

(h). persiapan dan penyebarluasan materi penyuluhan berupa Buku Inovasi

Teknologi sebanyak 270 buah, Katam Terpadu MK 400 buah, Katam Terpadu

MH 80 buah, VCD 20 set dan caplak roda 20 buah, (i). menempatkan

penyuluh/peneliti di 10 Kab/Kota sebagai LO untuk membina dan mengawal

penerapan teknologi di Kab/Kota, dan (j). monitoring laporan mingguan :

Kab. Rejang Lebong, Lebong, Bengkulu Utara dan Mukomuko dari bulan

Januari s.d bulan Desember 2015.

3. Terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan petugas dan petani

dalam penerapan inovasi teknologi budidaya padi spesifik lokasi yaitu

pengetahuan petugas meningkat sebesar 83,05% dari 17,70 menjadi 32,40,

dan petani sebesar 61,72% dari 12,12 menjadi 19,60.

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) sebagai unit pelaksana

teknis Badan Litbang Pertanian di daerah, dapat menjadi roda penggerak dalam

mempercepat dan memperluas pemanfaatan berbagai inovási teknologi

pertanian.

1.3. Tujuan

Tujuan kegiatan 2016 adalah:

1. Mendampingi, memonitor, mengevaluasi dan melaporkan kegiatan UPSUS;

2. Narasumber kegiatan padi, jagung, kedelai, bawang merah, dan sapi

potong;

3. Memberikan dukungan teknologi melalui penerapan inovasi teknologi

budidaya jagung, kedelai, dan bawang merah;

Tujuan akhir kegiatan:

Dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petugas,

stakeholders dan petani melalui penerapan inovasi teknologi budidaya spesifik

lokasi yaitu teknologi PTT Padi, Jagung, dan Kedelai dan inovasi teknologi

budidaya spesifik budidaya Bawang Merah dan Sapi Potong untuk mendukung

percepatan swasembada pangan di Propinsi Bengkulu.

Page 19: IDENTIFIKASI CALON LOKASI, KOORDINASI, BIMBINGAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2016/lapkir...salah satu pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan kegiatan Identifikasi

6

1.4. Keluaran

Keluaran tahun 2016:

1. Penyampaian informasi sistem pelaporan luas tambah tanam padi, laporan

luas tambah tanam padi, dan laporan target tanam padi;

2. Pendampingan kelompok tani dan stakeholder dalam menerapkan inovasi

teknologi Komoditas padi, jagung, kedelai, bawang merah, dan sapi potong;

3. Demplot/display penerapan inovasi teknologi melalui penerapan budidaya

spesifik lokasi komoditas jagung, kedelai, dan bawang merah;

Keluaran akhir kegiatan:

Peningkatan pengetahuan dan keterampilan petugas, stakeholders

dan petani melalui penerapan inovasi teknologi budidaya spesifik lokasi yaitu

teknologi PTT Padi, Jagung, dan Kedelai dan inovasi teknologi budidaya spesifik

budidaya Bawang Merah dan Sapi Potong untuk mendukung percepatan

swasembada pangan di Propinsi Bengkulu.

1.5. Perkiraan Manfaat dan Dampak

Manfaat yang diharapkan:

1. Teridentifikasinya luas baku lahan padi dan potensi penanaman padi dalam

satu musim tanam.

2. Meningkatkan pengetahuan stakeholder dan petani tentang inovasi

teknologi komoditas padi, jagung, kedelai, bawang merah, dan sapi potong.

3. Meningkatkan produktivitas dan produksi komoditas jagung, kedelai, dan

bawang merah di Provinsi Bengkulu.

Dampak yang diharapkan diantaranya adalah:

1. Perencanaan target penanaman padi dalam satu musim tanam yang tepat

bagi provinsi Bengkulu.

2. Penerapan inovasi teknologi komoditas padi, jagung, kedelai, bawang

merah, dan sapi potong yang sesuai kondisi setempat (spesifik lokasi).

3. Dapat dijadian alternatif pilihan komoditas yang paling berpeluang dan

menguntungkan di Provinsi Bengkulu.

Page 20: IDENTIFIKASI CALON LOKASI, KOORDINASI, BIMBINGAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2016/lapkir...salah satu pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan kegiatan Identifikasi

7

II. TINJAUAN PUSTAKA

Berdasarkan fenomena tingginya risiko gejolak harga dan pasokan

pangan di pasar internasional, maka adalah tidak bijaksana jika Indonesia

sebagai negara dengan jumlah penduduk lebih dari 244 juta jiwa harus

menyandarkan pasokan pangan pokoknya pada pasar internasional. Sebagai

negara agraris dan maritim yang besar, sudah selayaknya jika Indonesia

mempunyai kemandirian dalam penyediaan bahan pangan pokok bagi sebagian

besar penduduknya. Keberhasilan peningkatan produksi menjadi penunjang

keberhasilan dari upaya untuk mencapai katahanan dan kedaulatan pangan

masyarakat. Keberhasilan peningkatan produksi komoditas pertanian ikut

menunjang keberhasilan diversifikasi konsumsi pangan.

Peningkatan produksi pertanian memerlukan dukungan sumberdaya

lahan. Tanpa perluasan lahan, maka upaya peningkatan produksi pangan hanya

tertumpu pada inovasi teknologi atau peningkatan produktivitas. Bila hanya

tertumpu pada peningkatan produktivitas, pada titik tertentu, produksi pangan

tidak akan mampu memenuhi kebutuhan pangan yang terus meningkat seiring

dengan pertambahan jumlah penduduk.

Indonesia dengan luas daratan sekitar 188,20 juta ha memiliki

sumberdaya lahan yang sangat bervariasi. Keragaman karakteristik sumberdaya

lahan dan iklim merupakan potensi yang dapat dimanfaatkan untuk

memproduksi komoditas pertanian unggulan di masing-masing daerah sesuai

dengan kondisi agroekosistemnya (Handewi dan Adang, 2014). Indonesia

mempunyai lahan sawah seluas 8,18 juta ha dan masih mempunyai potensi

untuk perluasan lahan sawah seluas 7,31 juta ha (Ditjen PSP, 2012).

Untuk mencapai ketahanan pangan dan kedaulatan pangan, Indonesia

membutuhkan pembangunan pertanian dengan paradigma yang berbeda dan

melibatkan banyak pihak. Paradigma pertanian untuk pembangunan

menekankan pembangunan pertanian yang mengemban 10 fungsi, yaitu: (1).

Pengembangan sumberdaya insani, (2). Ketahanan pangan, (3). Penguatan

ketahanan penghidupan keluarga (4). Basis (potensial) ketahanan energi (5).

Pengentasan kemiskinan dan pemerataan pembangunan, (6). Jasa lingkungan

alam, (7). Basis untuk pengembangan bioindustri, (8). Penciptaan iklim yang

Page 21: IDENTIFIKASI CALON LOKASI, KOORDINASI, BIMBINGAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2016/lapkir...salah satu pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan kegiatan Identifikasi

8

kondusif bagi pembangunan, (9). Penguatan daya tahan perekonomian

(economic resilient), dan (10). Sumber pertumbuhan berkualitas.

Secara umum, peningkatan kualitas kehidupan masyarakat akan diiringi

dengan peningkatan kesadaran terhadap penyelamatan dan pelestarian

lingkungan. Komponen dari kualitas kehidupan terdiri atas angka harapan hidup,

income atau pendapatan dan pendidikan. Kondisi ini berdampak terhadap

peningkatan permintaan produk pertanian (pangan, pakan, energi dan

serat) dari aspek kuantitas dan kualitas tanpa mengabaikan proses

produksi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Ketersediaan inovasi teknologi yang dinamis merupakan salah satu kunci

untuk mengatasi berbagai tantangan dan permasalahan pertanian di Indonesia.

Ketersediaan inovasi teknologi saja tidaklah cukup, karena inovasi

teknologi harus didiseminasikan dan diadopsi oleh pengguna, khususnya

petani, agar dapat memberikan dampak positif terhadap pembangunan

pertanian. Untuk itu perlu keterpaduan antara subsistem penciptaan

(generating system), penyampaian (delivery system), dan penerimaan

(receiving system) teknologi harus terwujud dalam sistem inovasi pertanian

(Balitbangtan, 2012).

Kementerian Pertanian telah menetapkan upaya khusus pencapaian

swasembada berkelanjutan padi dan jagung serta swasembada kedelai melalui

kegiatan rehabilitasi jaringan irigasi tersier dan kegiatan pendukung lainnya,

antara lain: pengembangan jaringan irigasi, optimasi lahan, Gerakan Penerapan

Pengelolaan Tanaman Terpadu (GP-PTT), Optimasi Perluasan Areal Tanam

Kedelai melalui Peningkatan Indeks Pertanaman (PAT-PIP Kedelai), Perluasan

Areal Tanam Jagung (PAT Jagung), penyediaan sarana dan prasarana pertanian

(benih, pupuk, pestisida dan alat mesin pertanian) dan pengawalan/

pendampingan.

Dukungan teknologi yang akan diberikan yaitu teknologi PTT PJK yaitu

komponen dasar dan komponen pilihan. Komponen teknologi dasar yaitu

teknologi yang sangat dianjurkan untuk diterapkan di semua lokasi. Sedangkan

kKomponen teknologi pilihan yaitu teknologi yang disesuaikan dengan kondisi,

kemauan dan kemampuan petani setempat.

Page 22: IDENTIFIKASI CALON LOKASI, KOORDINASI, BIMBINGAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2016/lapkir...salah satu pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan kegiatan Identifikasi

9

Pendampingan merupakan bagian dari kegiatan pengembangan dan

diseminasi inovasi teknologi dengan proses komunikasi timbal balik, dimana para

pelaku menyediakan sekaligus juga menerima informasi dan teknologi serta

adanya kesepahaman dan kesepakatan bersama. Inovasi teknologi berpeluang

untuk di adopsi oleh petani apabila teknologi yang di introduksikan memiliki sifat-

sifat antara lain; 1) bermanfaat bagi petani secara nyata, 2) lebih unggul

dibandingkan dengan teknologi yang telah sudah ada, 3) sudah tersedianya

bahan, sarana, alat mesin, modal dan tenaga untuk mengadopsi teknologi, 4)

memberikan nilai tambah dan keuntungan ekonomi, 5) meningkatkan efisiensi

dalam berproduksi, 6) bersifat ramah lingkungan dan menjamin keberlanjutan

usaha pertanian (Kartono, 2009).

Keputusan petani untuk menerima atau menolak teknologi baru bukan

tindakan sekali jadi, melainkan merupakan proses yang terdiri dari serangkaian

tindakan dalam jangka waktu tertentu. Karena itulah maka adopsi suatu inovasi

teknologi berlangsung secara bertahap dan berdasarkan konsep tersebut, maka

model percepatan adopsi akan terbangun oleh peubah-peubah yang

berhubungan dengan proses menarik perhatian, menumbuhkan minat,

membangkitkan hasrat sehingga akhirnya memutuskan untuk menerapkan

inovasi. Menurut Tjiptopranoto (2000), dalam penerapan teknologi yang akan

dikembangkan harus disesuaikan dengan potensi sumberdaya setempat dengan

biaya murah dan mudah untuk diterapkan, akan tetapi dapat memberikan

kenaikan hasil dengan cepat. Hal ini menjadi aspek penting untuk keberlanjutan

penerapan teknologi maupun sistem usahatani yang dianjurkan dan dengan

demikian diharapkan petani mampu mengadopsi dan menerapkan teknologi

dimaksud dalam usahataninya, sehingga pendapatan menjadi meningkat.

Pada tahun 2015 sasaran produksi padi Nasional sebesar 73,44 juta ton,

sedangkan sasaran produksi padi, jagung dan kedelai di Propinsi Bengkulu

berturut-turut sebesar 688.140 Ton GKG, 143,557 Ton pipilan kering dan 8.846

Ton biji kering (Distan Propinsi Bengkulu, 2015). Seiring dengan sasaran

produksi PJK tersebut di Provinsi Bengkulu memiliki lahan sawah seluas 94.595

ha dengan Produktivitas padi di Provinsi Bengkulu masih lebih rendah

dibandingkan dengan produktivitas nasional yang sudah mencapai 5,05 t

GKG/ha. Produktivitas padi sawah rata-rata 4,408 ton/ha, (BPS Provinsi

Bengkulu, 2013). Produktivitas padi ini masih terbuka ditingkatkan melalui

Page 23: IDENTIFIKASI CALON LOKASI, KOORDINASI, BIMBINGAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2016/lapkir...salah satu pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan kegiatan Identifikasi

10

pendekatan Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (GP2T2) dan

peningkatan Indeks Pertanaman (IP). Dengan pendekatan PTT tahun 2013, hasil

padi sawah di Provinsi Bengkulu dapat mencapai 7,5 t GKG/ha.

Page 24: IDENTIFIKASI CALON LOKASI, KOORDINASI, BIMBINGAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2016/lapkir...salah satu pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan kegiatan Identifikasi

11

III. PROSEDUR

3.1 Pendekatan/Kerangka Pemikiran

Kegiatan Upaya khusus (UPSUS) Dirjendd Tanaman Pangan untuk

pencapaian swasembada berkelanjutan padi dan jagung serta swasembada

kedelai di Provinsi Bengkulu dilaksanakan di 10 kabupaten/kota melalui kegiatan

pengembangan jaringan irigasi, optimasi lahan, Gerakan Penerapan Pengelolaan

Tanaman Terpadu (GP-PTT), Optimasi Perluasana Areal Tanam Kedelai melalui

Peningkatan Indeks Pertanaman (PAT-PIP Kedelai), Perluasan Areal Tanam

Jagung (PAT Jagung), penyediaan sarana dan prasarana pertanian (benih,

pupuk, pestisida dan alat mesin pertanian) dan pengawalan/pendampingan yang

fokus pada identifikasi calon lokasi, pelaksanaan koordinasi, bimbingan,

monitoring, evaluasi, dan pelaporan serta pemberian dukungan teknologi.

Kegiatan ini di Provinsi Bengkulu dilakukan melalui proses pemberdayaan

dalam bentuk pengawalan, pendampingan dan pengawasan oleh TNI, peneliti,

Perguruan Tinggi dan Penyuluh Pertanian dengan memperhatikan aspek teknis,

sosial, budaya, ekonomi, dan lingkungan spesifik lokasi di Provinsi Bengkulu.

BPTP Bengkulu, dalam rangkan mendukung kegiatan UPSUS PJK di

Provinsi Bengkulu, melakukan kegiatan lapangan identifikasi luas tambah tanam

padi, pelaporan luas tambah tanam (LTT), serta penyelarasan target tanam

Oktaber–Maret 2015/2016 antara target provinsi dengan target pusat.

Selanjutnya dilakukan penjelasan bahwa terhadap LTT, ada empat kabupaten

di bawah koordinasi BPTP Bengkulu. Masing-masing kabupaten tersebut: 1)

Kabupaten Mukomuko, 2) Kabupaten Bengkulu Utara, 3) Kabupaten Rejang

Lebong, dan 4) Kabupaten Lebong.

Kegiatan lainnya yang dilakukan BPTP Bengkulu yaitu melaporkan data

LTT ke SMS Center. Data LTT berasal dari Dinas Pertanian Kabupaten/Kota.

Dukungan teknologi dalam bentuk narasumber dari BPTP Bengkulu kepada

petani dan petugas pertanian, terkait pada komditas padi, jagung, kedelai,

bawang merah, dan sapi potong. Peran sebagai narasumber dilakukan pada 10

kabupaten/kota. Sedangkan dukungan teknologi dalam bentuk display/demplot

dilakukan pada: 1) Kabupaten Bengkulu Utara dengan komoditas jagung, 2)

Kabupaten Rejang Lebong dengan komoditas kedelai, dan 3) Kabupaten

Kepahiang dengan komoditas bawang merah.

Page 25: IDENTIFIKASI CALON LOKASI, KOORDINASI, BIMBINGAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2016/lapkir...salah satu pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan kegiatan Identifikasi

12

Pada tahap-tahap kegiatan display/demplot jagung, kedelai, dan

bawang merah, dilakukan pertemuan petani dengan melibatkan langsung

stakeholder seperti Dinas Pertanian, BP4K, POPT, Petugas lapangan.

Dengan adanya pertemuan ini diharapkan kondisi pertanaman pada tahap

pertumbuhan tanaman dapat menjadi bahan pembelajaran bagi anggota

kelompok tani maupun stakeholder guna mengambil keputusan tindakan

agronomis yang akan dilakukan. Semua kondisi ini menjadi titik penting dalam

mempelajari pertumbuuhan tanaman. Apabila kondisi tanaman kurang baik,

dapat dipelajari penyebab kurang baiknya pertumbuhan guna pemecahan

permasalahan yang ditemui dan menjadi masukan bagi petani lain.

3.2 Ruang Lingkup Kegiatan

1. Mengidentifikasi luas baku lahan padi, potensi penanaman padi dalam satu

musim tanam, pelaporan luas tambah tanam padi harian pada 10

kabupaten/kota.

2. Sebagai narasumber inovasi teknologi padi, jagung, kedelai,

bawang merah, dan sapi potong yang dilaksanakan di 10

kabupaten/kota.

3. Mendukung penerapan inovasi teknologi melalui penerapan d isplay jagung

seluas 4,00 – 5,00 ha di Kabupaten Bengkulu Utara, kedelai seluas 1,00 –

2,00 ha di Kabupaten Rejang Lebong, dan bawang merah seluas 0,25 –

1,00 ha di Kabupaten Kepahiang dan Rejang Lebong.

3.3 Bahan dan Prosedur Pelaksanaan Kegiatan

3.3.1 Bahan dan alat

Bahan-bahan yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan identifikasi

calon lokasi, koordinasi, bimbingan dan dukungan teknologi UPSUS, PJK, dan

Komoditas Utama Kementan di Provinsi Bengkulu adalah:

1. Benih Jagung, Kedelai, bawang merah yang berlabel.

2. Saprodi pupuk (ponska, urea), pestisida (herbisida, insektisida,

fungisida).

3. Bahan lainnya untuk mendukung pelaksanaan kegiatan (papan merek, dan

buku inovasi teknologi).

Page 26: IDENTIFIKASI CALON LOKASI, KOORDINASI, BIMBINGAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2016/lapkir...salah satu pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan kegiatan Identifikasi

13

Selanjutnya alat-alat yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan

identifikasi calon lokasi, koordinasi, bimbingan dan dukungan teknologi UPSUS

PJK, dan Komoditas Utama Kementan di Propinsi Bengkulu antara lain : terpal,

bor untuk pengambilan sampel tanah, dan lain-lain.

3.3.2 Prosedur pelaksanaan kegiatan

Lokasi kegiatan dan waktu

Mengumpulkan dan mendiskusikan target tanam kabupaten/kota serta

mengumpulkan dan melaporkan perkembangan, data penanaman padi harian,

juga mengkoordinasikannya.

Kegiatan bimbingan dan dukungan teknologi UPSUS PJK dan komoditas

utama Kementan di Provinsi Bengkulu dilaksanakan pada 10 kabupaten/kota di

Provinsi Bengkulu. Kegiatan dilaksanakan pada bulan Januari–Desember 2016.

Tahapan pelaksanaan kegiatan

Persiapan

Kegiatan persiapan meliputi penyusunan RODHP, petunjuk pelaksanaan

(juklak) dan koordinasi awal ke stakeholders, Perguruan Tinggi dan TNI

di Kabupaten. RODHP disusun untuk mempermudah pelaksanaan kegiatan di

lapangan sebagai penjabaran dari proposal/RDHP. RODHP lebih rinci memuat

aspek administrasi/keuangan dan kegiatan yang akan dilaksanakan. Kegiatan

teknis di lapangan telah dilengkapi dengan petunjuk pelaksanaan (juklak) yang

berisi tahapan teknis kegiatan secara rinci dan detail sebagai acuan pelaksanaan

kegiatan di lapangan.

Pelaksanaan kegiatan

1. Pertemuan Internal dan Antar Institusi

Pertemuan internal dilaksanakan secara rutin dalam bentuk

pertemuan di BPTP Bengkulu. Pertemuan dilaksanakan rata-rata 2 kali dalam

sebulan. Dalam pertemuan ini dilakukan evaluasi kemajuan dan tindak lanjut

kegiatan di masing-masing lokasi. Pertemuan antar institusi baik ditingkat

regional (stakeholders di Provinsi dan Kabupaten) maupun nasional. Pertemuan

di tingkat regional, khususnya ditingkat kabupaten dilakukan dalam bentuk

pemaparan kegiatan atau presentasi kegiatan kepada stakeholders (Bakorluh,

Dinas Pertanian Provinsi/Kabupaten dan Kota, Perguruan Tinggi, dan TNI).

Page 27: IDENTIFIKASI CALON LOKASI, KOORDINASI, BIMBINGAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2016/lapkir...salah satu pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan kegiatan Identifikasi

14

Pertemuan/workshop/seminar di tingkat nasional dilakukan di Balai Besar/Balit

lingkup Badan Litbang Pertanian.

2. Koordinasi Kegiatan Target Tanam Padi Kabupaten/Kota

Adanya kesepakatan target tanam padi bersdasarkan luas baku lahan

sawah di kabupaten/kota. Mengumpulkan data dan melaporkan perkembangan

luas tambah tanam harian padi dan proses pelaporannya.

3. Pendampingan kegiatan UPSUS PJK, bawang merah dan sapi potong

Pendampingan sebagai narasumber kegiatan UPSUS PJK, bawang merah

dan sapi potong dilakukan pada 10 kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu.

Kegiatan pendampingan ini dilakuan sesuai permintaan petani maupun

stakeholders.

4. Display

Display (percontohan) budidaya jagung, kedelai, dan bawang merah

spesifik lokasi di lakukan masing-masing lebih seluas 45.330 m2 untuk jagung,

10.000 m2 untuk kedelai, dan 3.644,2 m2 untuk bawang merah. Display jagung

dilaksanakan di Kabupaten Bengkulu Utara, kedelai di kabupaten Rejang

Lebong, dan bawang merah di Kabupaten Kepahiang dan Rejang Lebong.

5. Penyusunan Daftar Isian (kuesioner)

Daftar isian (kuesioner) disusun sebagai bahan evaluasi untuk

melihat efektivitas dukungan teknologi komoditas jagung, kedelai, dan bawang

merah serta untuk mengetahui tingkat pengetahuan petani terhadap inovasi

teknologi komoditas jagung, kedelai, dan bawang merah.

6. Pelaporan

Penyusunan laporan pelaksanaan yang terdiri atas laporan bulanan,

semester dan laporan akhir.

3.3.3 Parameter yang Diukur

1. Mendampingi, memonitor, mengevaluasi dan melaporkan kegiatan UPSUSPertemuan internal dan antar institusi.

a) Jumlah luas tambah tanam Oktober-Maret 2015/2016 untuk masing-

masing kabupaten/kota.

b) Perbandingan jumlah luas tambah tanam Oktober-Maret 2015/2016

dengan target Provinsi dan target pusat untuk untuk masing-masing

kabupaten/kota.

Page 28: IDENTIFIKASI CALON LOKASI, KOORDINASI, BIMBINGAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2016/lapkir...salah satu pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan kegiatan Identifikasi

15

2. Narasumber kegiatan padi, jagung, kedelai, bawang merah, dan sapipotong.

a) Peningkatan pengetahuan dan keterampilan petani dan atau petugas.

3. Memberikan dukungan teknologi melalui penerapan inovasi teknologibudidaya jagung, kedelai, dan bawang merah.

a) Komponen pertumbuhan untuk komoditas jagung, kedelai, dan bawang

merah.

b) Komponen hasil untuk komoditas jagung, kedelai, dan bawang merah.

Page 29: IDENTIFIKASI CALON LOKASI, KOORDINASI, BIMBINGAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2016/lapkir...salah satu pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan kegiatan Identifikasi

16

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Penyusunan TIM Teknis Kegiatan

Tim Teknis Kegiatan Idetifikasi Calon Lokasi, Koordinasi, Bimbingan dan

Dukungan Teknologi UPSUS PJK dan Komoditas Utama Kementan Tahun 2016

sebanyak 21 orang yang terdiri dari latar belakang keahlian yang berbeda-beda

(Tabel 1).

Tabel 1. Tim Teknis Kegiatan Idetifikasi Calon Lokasi, Koordinasi, Bimbingandan Dukungan Teknologi UPSUS PJK dan Komoditas Utama KementanTahun 2016

No Nama Kompetensi/Keahlian1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12.13.14.15.16.17.18.19.20.21.

Ir. Ahmad Damiri, M.SiDr. Dedi Sugandi, MPDr. Wahyu Wibawa, MPDr. Rudi Hartono, MPWahyuni A Wulandari, S.Pt.M,SiHamdan, SP, M.SiEmlan Fauzi, SPYahumri,SPYesmawati,SPYartiwi,SPNurmegawati,SPYulie Oktavia,SPJhon Firison, S.PtBunaiyah Honorita, SPSiti Rosmanah, SPZul Effendi, S.PtErpan Ramon, S.PtTaupik Hidayat, RS. M.SiSudarmansyah, SPBastian, SEIna Hartati

Agronomi/Penjab. KegiatanSosial EkonomiAgronomiSosial EkonomiPeternakanSosial EkonomiSosial EkonomiAgronomiSosial ekonomiAgronomiIlmu tanahAgronomiPeternakanSosial EkonomiAgronomiPeternakanPeternakanIlmu BenihSosial EkonomiEkonomiKeuangan

Tugas dari tim teknis ini diantaranya adalah untuk menyusun bahan

materi informasi teknologi dan sebagai narasumber. Selain itu, tim teknis juga

membantu Liason Officer (LO) dalam memberikan pelayanan dan informasi bagi

stakeholders yang membutuhkan informasi mengenai kegiatan UPSUS PJK di

Provinsi Bengkulu.

4.2. Koordinasi, Mendampingi, Memonitor, Mengevaluasi danMelaporkan Kegiatan UPSUS

1. Koordinasi

Selama berlangsungnya kegiatan, pertemuan internal yang dilaksanakan

secara rutin dalam bentuk pertemuan di BPTP Bengkulu. Pertemuan dilaksanakan

Page 30: IDENTIFIKASI CALON LOKASI, KOORDINASI, BIMBINGAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2016/lapkir...salah satu pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan kegiatan Identifikasi

17

2 kali dalam sebulan. Dalam pertemuan yang dibahas dan dievaluasi kemajuan

dan tindak lanjut kegiatan di masing-masing lokasi. Pertemuan antar institusi

baik ditingkat regional (stakeholders di provinsi dan kabupaten/kota) maupun

nasional. Pertemuan di tingkat regional, khususnya ditingkat kabupaten/kota

dalam bentuk pemaparan kegiatan atau presentasi kegiatan kepada stakeholders

(Bakorluh, Dinas Pertanian Provinsi/Kabupaten dan Kota, Perguruan Tinggi, dan

TNI). Pertemuan/workshop/seminar di tingkat nasional dilakukan di Balai

Besar/Balit lingkup Badan Litbang Pertanian.

Untuk mempermudah koordinasi dengan Dinas/Instansi terkait dan sesuai

dengan amanat Permentan No 45 Tahun 2012, Kepala Badan Litbang Pertanian

mengeluarkan Keputusan Nomor: 79/Kpts/KP.340/I/2/2014 Tentang Pengawalan

dan Pendampingan Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT)

Padi, Jagung, dan Kedelai. Sebagai Lampiran, ditugaskan: Peneliti/Penyuluh

BPTP BPTP Bengkulu untuk melaksanakan pengawalan/pendampingan SL-PTT

Padi, Jagung, dan Kedelai di Provinsi Bengkulu tahun 2014. Pada tahun 2016,

petugas pendamping yang disebut Liason Officer (LO) mengalami penyesuaian

sebagai seperti Tabel 2 berikut:

Tabel 2. Nama Petugas, Bidang Keahlian dan Lokasi Penugasan LO.

No Nama Bidang Keahlian Lokasi Kab/Kota.1 Hamdan, SP, M.Si Sosial Ekonomi Pertanian Bengkulu Utara2 Megawati, SP Ilmu Tanah Bengkulu Selatan3 Yulie Oktavia, SP Agronomi Rejang Lebong4 Emlan Fauzi, SP Sosial Ekonomi Pertanian Kota Bengkulu5 Jhon Firison, S.Pt Peternakan Mukomuko6 Bunaiyah Honorita, SP Penyuluhan Bengkulu Tengah7 Yartiwi, SP Agronomi Seluma8 Yahumri, SP Agronomi Kaur9 Siti Rosmana, SP Agronomi Kepahiang10 Yesmawati, SP Sosial Ekonomi Pertanian Lebong

Kegiatan koordinasi UPSUS PJK yang telah dilaksanakan sampai bulan

November 2016 di Kabupaten/Kota dan Provinsi disajikan dalam Tabel 3.

Page 31: IDENTIFIKASI CALON LOKASI, KOORDINASI, BIMBINGAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2016/lapkir...salah satu pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan kegiatan Identifikasi

18

Tabel 3. Rekapitulasi Kegiatan Koordinasi Dari Bulan Januari-November Tahun2016

No Bentuk Koordinasi Instansi WaktuPelaksanaan

1 Rapat Koordinasi Tingkat ProvinsiPelaksanaan UPSUS PJK di Prov. BengkuluTahun 2016

DistanProvinsi

06 Januari2016

2 Koordinasi Pelaksanaan UPSUS (MekanismePelaporan, Luas Tambah Tanam, TargetTanam Oktober-Maret) PeningkatanProduksi Padi Tahun 2016 Provinsi Bengkuludi Kota Bengkulu

DinasPertanianKabupaten

06 Januari2016

3 Koordinasi Pelaksanaan UPSUS (MekanismePelaporan, Luas Tambah Tanam, TargetTanam Oktober-Maret) PeningkatanProduksi Padi Tahun 2016 Provinsi Bengkuludi Kabupaten Bengkulu Selatan.

DinasPertanianKabupaten

07 Januari2016

4 Koordinasi Pelaksanaan UPSUS (MekanismePelaporan, Luas Tambah Tanam, TargetTanam Oktober-Maret) PeningkatanProduksi Padi Tahun 2016 Provinsi Bengkuludi Kabupaten Seluma

DinasPertanianKabupaten

08 januari2016

5 Koordinasi Pelaksanaan UPSUS (MekanismePelaporan, Luas Tambah Tanam, TargetTanam Oktober-Maret) PeningkatanProduksi Padi Tahun 2016 Provinsi Bengkuludi Kabupaten Rejang Lebong

DinasPertanianKabupaten

08 januari2016

6 Koordinasi Pelaksanaan UPSUS (MekanismePelaporan, Luas Tambah Tanam, TargetTanam Oktober-Maret) PeningkatanProduksi Padi Tahun 2016 Provinsi Bengkuludi Kabupaten Lebong

BP4KKabupaten

09 Januari2016

7 Koordinasi Pelaksanaan UPSUS (MekanismePelaporan, Luas Tambah Tanam, TargetTanam Oktober-Maret) PeningkatanProduksi Padi Tahun 2016 Provinsi Bengkuludi Kabupaten Bengkulu Utara

DinasPertanianKabupaten

12 Januari2016

8 Koordinasi Pelaksanaan UPSUS (MekanismePelaporan, Luas Tambah Tanam, TargetTanam Oktober-Maret) PeningkatanProduksi Padi Tahun 2016 Provinsi Bengkuludi Kabupaten Mukomuko

DinasPertanianKabupaten

13 Januari2016

9 Koordinasi Pelaksanaan UPSUS (MekanismePelaporan, Luas Tambah Tanam, TargetTanam Oktober-Maret) PeningkatanProduksi Padi Tahun 2016 Provinsi Bengkulubersama Direktorat Perlindungan Tanamansebagai Koordinator UPSUS 2016 di ProvinsiBengkulu yang dilaksanakan di KabupatenKaur

DinasPertanianKabupaten

16 Januri2016

Page 32: IDENTIFIKASI CALON LOKASI, KOORDINASI, BIMBINGAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2016/lapkir...salah satu pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan kegiatan Identifikasi

19

Tabel 3. Lanjutan

No Bentuk Koordinasi Instansi WaktuPelaksanaan

10 Koordinasi Pelaksanaan UPSUS (MekanismePelaporan, Luas Tambah Tanam, TargetTanam Oktober-Maret) PeningkatanProduksi Padi Tahun 2016 Provinsi Bengkulubersama Direktorat Perlindungan Tanamansebagai Koordinator UPSUS 2016 di ProvinsiBengkulu yang dilaksanakan di KabupatenKepahiang

DinasPertanianKabupaten

11 Januari2016

11 Koordinasi Pelaksanaan UPSUS (MekanismePelaporan, Luas Tambah Tanam, TargetTanam Oktober-Maret) PeningkatanProduksi Padi Tahun 2016 Provinsi Bengkulubersama Direktorat Perlindungan Tanamansebagai Koordinator UPSUS 2016 di ProvinsiBengkulu yang dilaksanakan di KabupatenBengkulu Tengah

BP4K 12 Januari2016

12 Koordinasi ke Dinas Pertanian Kab. RejangLebong terkait kegiatan demplot tanamankedelai dan progress Laporan Luas TambahTanam (LTT) bulan Januari 2016

DinasPertanianKabupaten

01 Februari2016

13 Koordinasi ke Dinas Pertanian KabupatenBengkulu Utara terkait kegiatan displaytanaman jagung

DinasPertanianKabupaten

15 Februari2016

14 Koordinasi ke Dinas Pertanian KabupatenBengkulu Utara terkait kegiatan displaytanaman Bawang Merah

DinasPertanianKabupaten

7 Maret 2016

15 Rakor Evaluasi Kegiatan UPSUS PJK MT Okt-Mar 2015/2016 di View Resto ProvinsiBengkulu

DistanProvinsi(ViewResto)

16 Maret2016

16 Melakukan Pertemuan Koordinasi UPSUSPJK Tingkat Kabupaten dan Monitoring danEvaluasi Pencapaian Target Luas TambahTanam (LTT) padi sawah di KabupatenRejang Lebong

DinasPertanianKabupaten

16 Maret2016

17 Undangan : Tanam Perdana Padi SawahOkt-Mar 2016 di Kab. Lebong

SekdaKab.

Lebong

16 Maret2016

18 Pertemuan Koordinasi UPSUS PJK TingkatKabupaten dan Monitoring dan EvaluasiPencapaian Target Luas Tambah Tanam(LTT) padi sawah di Kabupaten Kaur

DinasPertanianKabupaten

16 Maret2016

19 Pertemuan Koordinasi UPSUS PJK TingkatKabupaten dan Monitoring dan EvaluasiPencapaian Target Luas Tambah Tanam(LTT) padi sawah di Kabupaten Seluma

BP3KBungaMas

18 Maret2016

Page 33: IDENTIFIKASI CALON LOKASI, KOORDINASI, BIMBINGAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2016/lapkir...salah satu pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan kegiatan Identifikasi

20

Tabel 3. Lanjutan

No Bentuk Koordinasi Instansi WaktuPelaksanaan

20 Pertemuan Koordinasi UPSUS PJK TingkatKabupaten dan Monitoring dan EvaluasiPencapaian Target Luas Tambah Tanam(LTT) padi sawah di Kabupaten BengkuluTengah

BP4KKabupaten

17 Maret2016

21 Pertemuan Koordinasi UPSUS PJK TingkatKabupaten dan Monitoring dan EvaluasiPencapaian Target Luas Tambah Tanam(LTT) padi sawah di Kabupaten Kepahiang

DinasPertanianKabupaten

17 Maret2016

22 Pertemuan Koordinasi UPSUS PJK TingkatKabupaten dan Monitoring dan EvaluasiPencapaian Target Luas Tambah Tanam(LTT) padi sawah di Kabupaten BengkuluSelatan

DinasPertanianKabupaten

18 Maret2016

23 Rapat Evaluasi Kegiatan UPSUS SwaembadaPadi, Jagung, Kedelai di Auditorium GedungD Kantor Pusat Kementerian Pertanian.

KementanJakarta

10 Maret2016

24 Undangan : Panen Raya Padi Sawah danMonitoring dan Evaluasi Pencapaian TargetLuas Tambah Tanam (LTT) padi sawah diKabupaten Kepahiang

SekdaKab.

Kepahiang

28 Maret2016

25 Undangan : Panen Raya Padi Sawah danMonitoring dan Evaluasi Pencapaian TargetLuas Tambah Tanam (LTT) padi sawah diKabupaten Rejang Lebong

SekdaKab.

RejangLebong

05 April 2016

26 Konsolidasi Manajemen Pengkajian danPercepatan Diseminasi Inovasi MendukungPencapaian Swasembada dan PeningkatanProduksi Komoditas Pertanian Strategis diBogor - Jawa Barat

Bogor 13 April 2016

27 Pembinaan Kelompok dan PengambilanData Ternak pada Kelompok Ternak KridaUtama di Bengkulu Tengah dalam RangkaKegiatan Sistem Integrasi Tanaman Ternak(SITT)

PeternakSapi

BengkuluTengah

14 April 2016

28 Undangan Panen Raya / Panen BersamaPadi Sawah dalam rangka mensukseskanprogram UPSUS peningkatan produksi danproduktivitas Padi, Jagung, Kedelai di Kab.Bengkulu Utara

DinasPertanianKabupaten

16 April 2016

29 Undangan Tanam Padi Perdana dan RakorUPSUS Tingkat Kabupaten dalam rangkamensukseskan program UPSUS peningkatanproduksi dan produktivitas Padi, Jagung,Kedelai di Kab. Seluma

DinasPertanianKabupaten

26 April 2016

Page 34: IDENTIFIKASI CALON LOKASI, KOORDINASI, BIMBINGAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2016/lapkir...salah satu pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan kegiatan Identifikasi

21

Tabel 3. Lanjutan

No Bentuk Koordinasi Instansi WaktuPelaksanaan

30 Rakor UPSUS Tingkat Kabupaten April-Septdalam rangka mensukseskan programUPSUS peningkatan produksi danproduktivitas Padi, Jagung, Kedelai di Kab.Bengkulu Selatan dan Kaur

DinasPertanianKabupaten

26-27 April2016

31 Rakor UPSUS Tingkat Kabupaten dalamrangka mensukseskan program UPSUSpeningkatan produksi dan produktivitasPadi, Jagung, Kedelai di Kab. BengkuluSelatan dan Kepahiang

DinasPertanianKabupaten

27 April 2016

Koordinasi, Diskusi dan Study Bandingdalam rangka persiapan pelaksanaanDisplay Bawang Merah Tahun 2016

Majalengka JawaBarat

24-26 April2016

32 Undangan Panen raya Komoditi Padi Sawahyang diselenggarakan oleh Dinas Pertanian,Perkebunan dan Peternakan Kab. BengkuluTengah

DinasPertanianKabupaten

01 Mei 2016

33 Rapat Koordinasi di Dinas Pertanian Kab.Rejang Lebong membahas sasaran tanamdan LTT padi pada bulan Asept 2016

DinasPertanianKabupaten

11-12 Mei2016

34 Rapat Koordinasi di Dinas Pertanian Kab.Mukomuko membahas sasaran tanam danLTT padi pada bulan Asept 2016

DinasPertanianKabupaten

12 Mei 2016

35 Rapat Koordinasi di Dinas Pertanian Kab.Bengkulu Tengah membahas sasaran tanamdan LTT padi pada bulan Asept 2016

BP4K 13 Mei 2016

36 Rapat Koordinasi di Dinas Pertanian Kab.Bengkulu Utara membahas sasaran tanamdan LTT padi pada bulan Asept 2016

DinasPertanianKabupaten

17 Mei 2016

37 Undangan Panen raya Komoditi Padi Sawahyang diselenggarakan oleh Dinas PertanianProvinsi Bengkulu di Kab. Bengkulu Tengah

DistanProvinsi

18 Mei 2016

38 Koordinasi Kelancaran Laporan LuasTambah Tanam (LTT) dan StrategiPencapaian Target LTT di KabupatenRejang Lebong pada MK ASEP 2016

DinasPertanianKabupaten

01 Juni 2016

39 Koordinasi perkembangan LTT danPeninjauan kerusakan persawahan petanisetelah 1 bulan terdampak longsor di Kab.Lebong

DinasPertanianKabupaten

11 Juni 2016

40 Koordinasi perkembangan LTT ke DinasPertanian dan Pengamatan pertumbuhantanaman display tanaman jagung di Kab.Bengkulu Utara

DinasPertanianKabupaten

14 Juni 2016

Page 35: IDENTIFIKASI CALON LOKASI, KOORDINASI, BIMBINGAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2016/lapkir...salah satu pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan kegiatan Identifikasi

22

Tabel 3. Lanjutan

No Bentuk Koordinasi Instansi WaktuPelaksanaan

41 Koordinasi perkembangan LTT ke DinasPertanian dan Pengamatan pertumbuhantanaman display tanaman Kedelai di Kab.Rejang Lebong

DinasPertanianKabupaten

23 Juni 2016

42 Koordinasi perkembangan LTT ke DinasPertanian dan Pengamatan pertumbuhantanaman display tanaman Bawang Merah diKab. Kepahiang

DinasPertanianKabupaten

24 Juni 2016

43 Koordinasi perkembangan LTT ke DinasPertanian dan Pengamatan pertumbuhantanaman display tanaman Jagung di Kab.Bengkulu Utara

DinasPertanianKabupaten

28 Juni 2016

44 Koordinasi LTT Padi Sawah MT Asep 2016ke Dinas Pertanian di Kab. Rejang Lebong

DinasPertanianKabupaten

30 Juli 2016

45 Koordinasi LTT Padi Sawah MT Asep 2016ke Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko

DinasPertanianKabupaten

02 Agustus2016

46 Koordinasi LTT Padi Sawah MT Asep 2016ke Dinas Pertanian Kabupaten BengkuluUtara

DinasPertanianKabupaten

04 Agustus2016

47 Koordinasi LTT Padi Sawah MT Asep 2016ke Dinas Pertanian Kabupaten RejangLebong

DinasPertanianKabupaten

12 Agustus2016

48 Koordinasi LTT Padi Sawah MT Asep 2016ke Dinas Pertanian Kabupaten Lebong

DinasPertanianKabupaten

12 Agustus2016

49 Koordinasi Perencanaan Temu LapangPanen Display Jagung dan PengamatanPertumbuhan Tanaman Display Jagung diKab. Bengkulu Utara

DinasPertanianKabupaten

15 Agustus2016

50 Koordinasi LTT Padi Sawah MT Asep 2016ke Dinas Pertanian Kabupaten RejangLebong

DinasPertanianKabupaten

19 Agustus2016

51 Koordinasi ke BPPK Kecamatan KerkapKabupaten Bengkulu Utara

DinasPertanianKabupaten

22 Agustus2016

52 Koordinasi ke Dinas Pertanian terkait LTTPadi Sawah dan Persiapan PelaksanaanSosialisasi Inovasi Teknologi BudidayaKedelai Kabupaten di Kab. Rejang Lebong

DinasPertanianKabupaten

31 Agustus2016

53 Koordinasi ke Dinas Pertanian terkaitRealisasi LTT Padi Sawah di bulan Agustus2016 dan Pendampingan Panen DisplayKedelai Kabupaten di Kab. Rejang Lebong

DinasPertanianKabupaten

06 Sept 2016

Page 36: IDENTIFIKASI CALON LOKASI, KOORDINASI, BIMBINGAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2016/lapkir...salah satu pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan kegiatan Identifikasi

23

Tabel 3. Lanjutan

No Bentuk Koordinasi Instansi WaktuPelaksanaan

54 Koordinasi ke Dinas Pertanian terkaitrealisasi LTT Padi Sawah di bulan Agustus2016 dan Persiapan awal rencanasosialisasi inovasi budidaya jagung di Kab.Bengkulu Utara

DinasPertanianKabupaten

07 Sept 2016

55 Koordinasi ke Dinas Pertanian, BP4K Kab.Rejang Lebong

BP4KKabupaten

15 Sept 2016

56 Koordinasi Realisasi LTT Padi Sawah BulanApril - Agustus 2016 dan PencapaianTarget di bulan September 2016 ke DinasPertanian Kabupaten Lebong

DinasPertanianKabupaten

17 Sept 2016

57 Koordinasi ke Dinas Pertanian, BKP3 danPertemuan dengan petani kooperator terkaitrencana temu lapang dan panen bersama

DinasPertanianKabupaten

04 Oktober2016

58 Koordinasi ke Dinas Pertanian Kab.Bengkulu Tengah terkait inventarisasi dataBangunan Air Sederhana (Embung, DamParit, Long Storage, Mini Chek Dam Paritdan Pompanisasi Air Sungai)

DinasPertanianKabupaten

11 Oktober2016

59 Koordinasi Terkait Bangunan Air Sederhanadan Rencana Kegiatan Temu LapangInovasi Teknologi Budidaya TanamanBawang Merah ke Dinas Pertanian Kab.Rejang Lebong

DinasPertanianKabupaten

27 Oktober2016

60 Verifikasi Lokasi Pengembangan SumberDaya Air untuk Pengembangan danDiversifikasi Usaha di Kabupaten/KotaProvinsi Bengkulu

DinasPertanianKabupaten

17-19November

2016

Tabel 3 menunjukkan bahwa hasil rapat koordinasi telah dilakukan secara

intensif baik di tingkat provinsi maupun tingkat kabupaten. Salah satu tujuan

utama dalam berkoordinasi yaitu untuk mengetahui target Luas Tambah Tanam

(LTT) padi sawah periode bulan Oktober-Maret tahun 2015/2016 dan April-

September tahun 2016.

Selain itu dilakukan juga verifikasi identifikasi calon lokasi bangunan

Sumber Daya Air (SDA) guna meningkatkan indeks pertanaman padi. Kegiatan

dilakukan dengan meninjau lokasi yang ditentukan oleh Ditjend PSP, lalu

dilakukan pengambilan foto lokasi dengan menggunakan Camera yang telah di

program dengan Open Camera. Foto yang diambil diberikan keterangan apakah

pada wilayah tersebut masih memungkinkan untuk dibuat bangunan air guna

pengairan sawah disekitar atau sudah tidak memungkinkan lagi karena adanya

Page 37: IDENTIFIKASI CALON LOKASI, KOORDINASI, BIMBINGAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2016/lapkir...salah satu pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan kegiatan Identifikasi

24

alih fungsi lahan dan lain-lain. Dengan menggunakan Camera yang telah di

program tersebut, lokasi yang difoto akan diketahui koordinatnya karena tercetak

secara otomtis pada foto.

Target tanam atau sasaran luas tanam yang telah ditetapkan pada

masing-masing kabupaten berdasarkan target Dirjend Tanaman Pangan dan

target kesepakatan untuk periode bulan Oktober sampai dengan bulan Maret

2015/2016 dan April sampai dengan September 2016 disajikan pada Tabel 4.

Tabel 4. Target Luas Tanam Bulan Oktober-Maret 2015/2016

No. Kabupaten/Kota∑ Okt 15 - Mar 16

Target Dirjend TP(ha)

Target Kesepakatan(ha)

12345678910

Bengkulu SelatanRejang LebongBengkulu UtaraKaurSelumaMukomukoLebongKepahiangBengkulu TengahKota Bengkulu

11.28311.01912.5646.602

14.2418,890

14.5116.4487.1911.109

11.28311.01912.5646.602

14.2418.8909.6116.4487.1911.109

Jumlah 93.858 88.958

Pada Tabel 4 ditunjukkan bahwa target luas tanam pada periode Oktaber

2015 sampai Maret 2016 yang telah ditetapkan oleh Dirjend Tanaman Pangan

seluas 93.858 ha. Sementara dari provinsi, berdasarkan kesepakatan Dinas

Pertanian pada masing-masing kabupaten/kota disepakati luas tanam sebesar

88.958 ha. Sementara target luas tambah tanam pada periode April 2016 sampai

September 2016 yang telah ditetapkan oleh Dirjend Tanaman Pangan seluas

96.250 ha dan kesepakatan Dinas Pertanian pada masing-masing kabupaten/

kota disepakati luas tambah tanam sebesar 79.159 ha.

Pada target luas tanam periode Oktober 2015 sampai Maret 2016, terjadi

selisih antara Dirjend Tanaman Pangan dengan Provinsi Bengkulu. Selisih ini

karena adanya perbedan pada target Kabupaten Lebong, dimana target yang

dicanangkan oleh Dirjend TP seluas 14.511 ha, sementara target Kabupaten

Lebong hanya sebesar 9.611 ha sesuai. Hal ini karena pada saat musim tanam

Oktober-Maret sedang dilaksanakan perbaikan saluran irigasi primer, sekunder,

Page 38: IDENTIFIKASI CALON LOKASI, KOORDINASI, BIMBINGAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2016/lapkir...salah satu pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan kegiatan Identifikasi

25

dan tersier pada Kabupaten Lebong, sehingga secara teknis tidak bisa

dilaksanakan tanam padi.

Tabel 5. Target Luas Tanam Bulan April – September 2016

No Kabupaten/Kota Luas bakusawah

Apr-Sept16 (DTP)

ASEP 16(Sekjend)

ASEP 16Kesepakatan

12345678910

Bengkulu SelatanRejang LebongBengkulu UtaraKaurSelumaMukomukoLebongKepahiangBengkulu TengahKota Bengkulu

11,2909,881

14,5218,132

18,1309,5449,6055,2877,7652,095

6,91010,63413,3037,9266,068

10,1793,0535,7677,7051,597

9,03213,89917,38810,3607,931

13,3043,9907,538

10,0712,087

6,25012,14312,1209,087

14,0007,0913,5205,7677,4751,724

Jumlah 96,250 73,142 95,600 79,177

Tabel 5 menunjukkan bahwa target luas tanam yang telah ditetapkan

oleh Dirjend Tanaman Pangan seluas 73.142 ha, dibawah target Sekjend

Pertanian sebesar 95,600 ha. Dari kedua target tersebut, target luas tambah

tanam yang disepakati tingkat Provinsi Bengkulu seluas 79,177 ha. Angka

tersebut merupakan hasil dari kesepakatan masing-masing kabupaten/kota.

Perbedaan ini terjadi dengan pertimbangan sedang ada perbaikan saluran irigasi

primer, sekunder, dan tersier sehingga secara teknis tidak bisa dilaksanakan

tanam padi.

Sedangkan target tanam atau sasaran luas tanam telah ditetapkan pada

masing-masing kabupaten berdasarkan target Dirjend Tanaman Pangan, target

Sekretariat Jenderal (Sekjend) Pertanian dan target kesepakatan untuk periode

bulan April sampai dengan bulan September 2016 disajikan pada Tabel 5.

2. Monitoring dan Evaluasi

a. Luas Tambah Tanam (LTT) Pdi Sawah

Untuk kegiatan UPSUS PJK dan komoditas utama kementan tahun 2016

BPTP dimandatkan untuk memonitor kegiatan Laporan Luas Tambah Tanam

(LTT) padi sawah di Provinsi Bengkulu pada 10 kabupaten/kota bulan Oktober-

Maret 2015 dan April-September 2016.

Page 39: IDENTIFIKASI CALON LOKASI, KOORDINASI, BIMBINGAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2016/lapkir...salah satu pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan kegiatan Identifikasi

26

Realisasi tanam atau capaian tanam padi sawah priode bulan Oktober-

Maret 2015/2016 Provinsi Bengkulu seluas 88.921 ha atau 94,74 % berdasarkan

target tanam Dirjend TP sedangkan target kesepakatan 99,96 % (Tabel 6).

Tabel 6. Realisasi Tanam Padi Periode Bulan Oktober-Maret 2015/2016

No. Kabupaten/kotaTargetDTP(ha)

TargetKesepakatan

(ha)

Realisasi(ha)

TargetDTP%

Kesepakatan%

12345678910

Bengkulu SelatanRejang LebongBengkulu UtaraKaurSelumaMukomukoLebongKepahiangBengkulu TengahKota Bengkulu

11,28311,01912,5646,602

14,2418,890

14,5116,4487,1911,109

11,28311,01912,5646,602

14,2418,8909,6116,4487,1911,109

10,46611,88413,7117,234

13,2388,8979,6176,1416,5241,209

92.76107.85109.13109.5792.96

100.0866.2795.2490.72

109.02

92.76107.85109.13109.5792.96

100.08100.0695.2490.72

109.02Jumlah 93,858 88,958 88,921 94.74 99.96

Berdasarkan Tabel 6, realisasi tanam padi sawah Provinsi Bengkulu priode

bulan Oktober-Maret tidak mencapai 100 %, baik target tanam Dirjend TP

maupun target tanam kesepakatan. Namun demikian dari 10 kabupaten/kota

Provinsi Bengkulu berdasarkan target tanam Dirjend TP ada 5 kabupaten/kota

yang melebihi target (> 100%) yaitu Rejang Lebong 107,85 %, Bengkulu Utara

109,13 %, Kaur 109,57 %, Mukomuko 100,08 % dan Kota Bengkulu 109,02 %.

Sedangkan realisasi tanam terendah berdasarkan target Dirjend TP Kabupaten

Lebong yaitu 66, 27 %. Namun berdasarkan target tanam kesepakatan

Kabupaten Lebong melebihi target yaitu menjadi 100,06 % sehingga realisasi

tanam diatas target menjadi 6 kabupaten.

Sedangkan target tanam yang dibawah target (< 100%) berdasarkan

target Dirjend TP ada 4 kabupaten yaitu Kabupaten Bengkulu Selatan 92,76 %,

Seluma 92,96 %, Kepahiang 95,24 % dan Kaur 90,72 %. Tidak tercapainya

target tanam ini disebabkan pada saat musim tanam terjadi perbaikan irigasi

primer dan skunder.

Sedangkan realisasi tanam atau capaian tanam padi sawah priode bulan

April-September 2016 Provinsi Bengkulu sampai tanggal 30 September 2016

seluas 70.213 ha atau 73,44 % berdasarkan target tanam Sekjend Pertanian

sedangkan target kesepakatan 88,68 % (Tabel 7).

Page 40: IDENTIFIKASI CALON LOKASI, KOORDINASI, BIMBINGAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2016/lapkir...salah satu pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan kegiatan Identifikasi

27

Tabel 7. Realisasi Tanam Padi Bulan April-September 2016 (per 30 Sept 2016)

No. Kabupaten/kota TargetKesepakatan

TargetSekjend

RealisasiTanam(ha)

%Asept

Sekjend

%Asept

Kesepakatan12345678910

Bengkulu SelatanRejang LebongBengkulu UtaraKaurSelumaMukomukoLebongKepahiangBengkulu TengahKota Bengkulu

6,25012,14312,1209,087

14,0007,0913,5205,7677,4751,724

11,2909,881

14,5218,132

18,1309,5449,6055,2877,7652,095

8.4609.958

15.9225.6959.7947.6113.3147.1081.773

578

74.93100.78109.6570.0354.0279.7534.50

134.4422.8327.59

135,3682,01

131,3762,6769,96

107,3394,15123,2523,7233,53

79.177 95.600 70.213 73,44 88,68

Tabel 7 menunjukkan bahwa realisasi tanam padi sawah priode bulan

April-September 2016 per tanggal 30 September 2016 di 10 Kabupaten/Kota

Provinsi Bengkulu, tertinggi di Kabupaten Bengkulu Utara 15.922 ha atau 109.65

% dari target Sekjend sedangkan target kesepakatan 131,37 %. Sedangkan

realisasi tanam terendah di Bengkulu Tengah seluas 1.773 ha atau 22,83 % dari

target sekjend sedangkan target kesepakatan 23,72 %.

b. Inovasi Teknologi

Pendampingan teknologi sistem tanam padi sawah, penggunaan

varietas dan pemupukan kegiatan Idetifikasi Calon Lokasi, Koordinasi,

Bimbingan dan Dukungan Teknologi UPSUS PJK dan Komoditas Utama

Kementan dilakukan di 10 kabupaten/kota Provinsi Bengkulu.

Inovasi teknologi di evaluasi tiap musim tanam, adapan hasil evaluasi

penerapan inovasi teknologi sistem tanam padi sawah, penggunaan varietas

dan pemupukan periode bulan oktober-maret 2015/2016 di sajikan pada

Tabel 8, 9 dan 10.

Page 41: IDENTIFIKASI CALON LOKASI, KOORDINASI, BIMBINGAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2016/lapkir...salah satu pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan kegiatan Identifikasi

28

Tabel 8. Penerapan Inovasi Teknologi Sistem Tanam Padi Sawah periode bulanOktober-Maret Tahun 2015/2016 di Provinsi Bengkulu

No Kabupaten

Jajar Legowo (%)2:1 4:1 > 4:1

Sisip TanpaSisip Sisip Tanpa

Sisip Sisip TanpaSisip

12345678910

Bengkulu SelatanRejang LebongBengkulu UtaraKaurSelumaMukomukoLebongKepahiangBengkulu TengahKota Bengkulu

1515

6,76-

303,2

--

20-

-----

3,54---

-50

42,02-

504,6

-8030

-

50-

16,1426,7

-21,9

37--

80

-32

3,38----

20--

35-

31,6773,3

2075,1

59-

5020

Rata-rata 8 0.4 21 16.7 5.2 18.4Sumber : Dinas Pertanian 10 Kab./Kota (2016)

Berdasarkan Tabel 8 bahwa penerapan inovasi teknologi sistem tanam

padi sawah dengan jajar legowo masih rendah di bandingkan dengan sistem

tanam tegel atau sistem tanam lorong yaitu 18,4 %. Penerapan sistem tanam

legowo 2 : 1 sisip baru 8 %, tanpa sisip 0,4 %. Sistem tanam legowo 4 : 1 sisip

rata-rata 21 % sedangkan tanpa sisip 16,7 %.

Rendahnya penerapan inovasi teknologi sistem tanam jajar legowo

disebabkan karena minat dan pengetahuan petani masih rendah. Selain itu

dalam penerapan sistem tanam jajar legowo masih terbatas tenaga tanam pada

saat musim tanam serentak.

Penerapan inovasi penggunaan Varietas Unggul Baru (VUB) di Provinsi

Bengkulu rata-rata masih yaitu 23,3 %, namun penggunaan varietas unggul

sudah 56 % bahkan masih ada yang menggunakan varietas lokal atau turunan

sebanyak 8,2 % (Tabel 8).

Rendahnya penggunaan VUB di Provinsi Bengkulu disebabkan

ketersediaan benih di lapangan terbatas sehingga petani masih menggunakan

benih yang tersedia di kios pertanian bahkan petani masih menggunakan benih

turunan hasil panen sebelumnya.

Page 42: IDENTIFIKASI CALON LOKASI, KOORDINASI, BIMBINGAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2016/lapkir...salah satu pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan kegiatan Identifikasi

29

Tabel 9. Penerapan Inovasi Teknologi Penggunaan Varietas Unggul Baru (VUB)Periode Bulan Oktober-Maret Tahun 2015/2016 di Provinsi Bengkulu

No Kabupaten Varietas Unggul(%)

Varietas Unggul Baru(%)

Lokal(%)

12345678910

Bengkulu SelatanRejang LebongBengkulu UtaraKaurSelumaMukomukoLebongKepahiangBengkulu TengahKota Bengkulu

1075

92,2695507570654080

9025

3,835

2513,89

35

6020

--

3,91-

2511,11

2730

--

Rata-rata 56 23.3 8.2Sumber : Dinas Pertanian 10 Kab./Kota (2016)Keterangan : VUB rilis > Tahun 2008 (Inpari, Inpara, Inpago); VU rilis < Tahun 2008 (Cigeulis,

Mekongga, Ciherang, IR64); Lokal (Padi harum, Ketumbar, dll)

Penerapan inovasi teknologi pemupukan padi sawah di Provinsi Bengkulu

sebanyak 38% sudah sesuai dengan anjuran, yang belum 62%. Frekuensi

pemberian pupuk rata-rata 2 kali satu musim tanam padi sebanyak 67%, yang

sudah 3 kali baru 22% sedangkan sisanya 11% masih 1 kali (Tabel 10).

Tabel 10. Penerapan Inovasi Teknologi Pemupukan Padi Sawah Periode BulanOktober-Maret Tahun 2015/2016 di Provinsi Bengkulu.

No Kabupaten Dosis Anjuran(%)

% FrekensiSatu Kali Dua Kali Tiga Kali

12345678910

Bengkulu SelatanRejang LebongBengkulu UtaraKaurSelumaMukomukoLebongKepahiangBengkulu TengahKota Bengkulu

20451035406037384050

0200

17300

300

100

10060

100485040606250

100

0200

3520601038400

Rata-rata 38 11 67 22Sumber : Dinas Pertanian 10 Kab/Kota (2016)

Berdasarkan Tabel 10, penerapan inovasi teknologi pupuk masih belum

sesuai dengan anjuran disebabkan tingkat pengetahuan tentang penggunaan

pupuk masih rendah sehingga petani penggunaan pupuk disesuaikan dengan

modal yang ada pada saat musim tanam. Sedangkan frekuensi pemupukan

Page 43: IDENTIFIKASI CALON LOKASI, KOORDINASI, BIMBINGAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2016/lapkir...salah satu pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan kegiatan Identifikasi

30

masih ada yang baru 1 kali. Hal ini disebabkan karena masih rendahnya tingkat

pengetahuan petani terhadap manfaat pupuk pada tanaman padi. Selain itu juga

jumlah pupuk yang diberikan belum sesuai anjuran (sedikit) sehingga pupuk

hanya diberikan 1 kali.

c. Kegiatan UPSUS PJK Provinsi Bengkulu Tahun 2016

Pada tahun 2016, program nasional PJK di Provinsi Bengkulu untuk

mendukung swasembada padi, jagung dan kedelai melalui kegiatan gerakan

tanam padi dengan penerapan jajar legowo, Pengembangan Desa Pertanian

Organik, Pengembangan Padi dengan Teknologi Hazton, Gerakan Pengembangan

Jagung Hibrida dan Bantuan Pengembangan Budidaya Kedelai (Perluasan Areal

Tanam Melalui Peningkatan IP) di 10 Kabupaten/Kota Provinsi Bengkulu (Tabel

11, 12 dan 13).

Tabel 11. Rekapitulasi Program Nasional Kegiatan Padi Provinsi Bengkulu Tahun2016

No Kegiatan Kabupaten Volume (ha)1 Gerakan Tanaman Padi dengan

Penerapan Jajar LegowoBengkulu SelatanBengkulu UtaraRejang LebongKaurSelumaMukomukoLebongKepahiangBengkulu TengahKota Bengkulu

3.0005.0002.5002.0001.4003.0003.0002.5002.0001.000

Jumlah 25.4002 Pengembangan Desa Pertanian

OrganikBengkulu SelatanBengkulu UtaraSelumaMukomukoLebongBengkulu Tengah

202020202020

Jumlah 1203 Pengembangan Padi dengan

Teknologi HaztonBengkulu SelatanBengkulu UtaraSelumaBengkulu Tengah

25252525

Jumlah 100Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Bengkulu (2016)

Page 44: IDENTIFIKASI CALON LOKASI, KOORDINASI, BIMBINGAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2016/lapkir...salah satu pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan kegiatan Identifikasi

31

Berdasarkan Tabel 11, bahwa kegiatan program nasional swasembada

padi gerakan tanaman padi dengan penerapan jajar legowo terdapat pada 10

kabupaten/kota Provinsi Bengkulu dengan luasan berkisar 1.000 – 5.000 ha.

Adapun total luas program gerakan tanaman padi dengan penerapan jajar

legowo seluas 25.400 ha, Daerah yang mendapatan program terluas yaitu

Kabupaten Bengkulu utara dan yang paling sedikit Kota Bengkulu yaitu 1.000 ha.

Realisasi kegiatan penerapan jajar legowo tersebut per 1 juni 2016 masih pada

tahap droping benih.

Untuk program nasional pengembangan desa pertanian organik di

provinsi Bengkulu seluas 120 ha, yang mendapatkan program tersebut hanya 6

kabupaten yaitu Kabupaten Bengkulu Selatan, Bengkulu Utara, Seluma,

Mukomuko, Lebong dan Bengkulu Tengah masing-masing dengan luasan 20 ha.

Realisasi kegiatan pengembangan desa pertanian organic per 1 juni 2016 baru

tahap CPCL.

Sedangkan program nasional pengembangan padi dengan teknologi

hazton di Provinsi Bengkulu tahun 2016 seluas 100 ha. Kabupaten yang

mendapatkan program tersebut hanya 4 kabupaten dari 10 kabupaten/kota

Provisi Bengkulu yaitu Kabupaten Bengkulu Selatan, Bengkulu Utara, Seluma dan

Bengkulu Tengah masing-masing dengan luasan 25 ha. Realisasi kegiatan

pengembangan padi dengan teknologi hazton per 1 juni 2016 baru tahap CPCL.

Tabel 12. Rekapitulasi Program Nasional Kegiatan Jagung Provinsi BengkuluTahun 2016

No Kegiatan Kabupaten Volume (ha)1 Gerakan Pengembangan Jagung

HibridaBengkulu SelatanBengkulu UtaraRejang LebongKaurSelumaMukomukoLebongKepahiangBengkulu TengahKota Bengkulu

1.5001.5001.000

500500

2.5001.5001.000

500500

Total 11.000Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Bengkulu (2016)

Tabel 12 menunjukkan bahwa program nasional kegiatan gerakan

pengembangan jagung hibrida di Provinsi Bengkulu tahun 2016 seluas 11.000 ha

Page 45: IDENTIFIKASI CALON LOKASI, KOORDINASI, BIMBINGAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2016/lapkir...salah satu pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan kegiatan Identifikasi

32

yang tersebar di 10 kabupaten/kota Provinsi Bengkulu. Adapun kisaran luas

lahan antara kisaran 500 – 2.500 ha. Daerah yang mendapatkan program terluas

yaitu Kabupaten Mukomuko, sedangkan kabupaten yang paling sedikit seluas

500 ha yaitu Kabupaten Kaur, Seluma, Bengkulu Tengah dan Kota Bengkulu.

Realisasi kegiatan pengembangan jagung hibrida per 1 juni 2016 semua sudah

droping benih di 10 kabupaten/kota kecuali di Kabupaten Seluma sudah distribusi

benih 100 %.

Tabel 13. Rekapitulasi Program Nasional Kegiatan Kedelai Provinsi BengkuluTahun 2016

No Kegiatan Kabupaten Volume(ha)

1 Bantuan Pengembangan Budidaya Kedelai(Perluasan Areal Tanam MelaluiPeningkatan IP)

Bengkulu SelatanBengkulu UtaraRejang LebongKaurSelumaMukomukoLebongKepahiangBengkulu Tengah

1.0001.0001.5001.5001.0001.0001.0001.000

500Total 9.500

Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Bengkulu (2016)

Pada Tabel 13 menunjukkan bahwa program nasional kegiatan bantuan

pengembangan budidaya kedelai (perluasan areal tanaman melalui peningkatan

IP) di Provinsi Bengkulu tahun 2016 seluas 9.500 ha. Kegiatan tersebut tersebar

di 9 kabupaten Provinsi Bengkulu hanya Kota Bengkulu yang tidak mendapatkan

program tersbut. Adapun kisaran luasan program pengembangan budidaya

kedelai seluas 500 – 1.500 ha. Realisasi kegiatan pengembangan budidaya

kedelai per 1 juni 2016 baru 610 ha yang sudah dikontrakan yaitu Kabupaten

Bengkulu Utara, Seluma, Kepahiang, Bengkulu Tengah sedangkan sisanya masih

dalam proses CPCL.

d. Pelaporan

BPTP Bengkulu merupakan koordinator kegiatan UPSUS PJK di 4

kabupaten yaitu Kabupaten Rejang Lebong, Lebong, Bengkulu Utara dan

Mukomuko. Tugas utama sebagai koordinator di 4 kabupaten tersebut

memonitor sekaligus melaporkan Luas Tambah Tanam (LTT) padi sawah,

Page 46: IDENTIFIKASI CALON LOKASI, KOORDINASI, BIMBINGAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2016/lapkir...salah satu pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan kegiatan Identifikasi

33

sedangkan 6 kabupaten/kota lain BPTP hanya memonitor perkembangan LTT

padi sawah baik periode bulan Oktober-Maret 2015 atau periode bulan April-

September 2016.

Adapun mekanisme pelaporan LTT harian adalah sebagai berikut:

Gambar 1. Mekanisme Pelaporan LTT Padi Sawah

Sedangkan format dan contoh SMS Center LTT padi sawah adalah

sebagai berikut :

1. Contoh Format LTT Kabupaten :

LTT padi sawah Kabupaten Rejang Lebong (Kode 1702) tanggal 6 januari

2016 LTT Padi sawah 120 ha. Maka laporan ditulis LTTkab 1702 120

selanjutnya dikirim ke nomor center.

2. Contoh Format LTT Kecamatan :

LTT padi sawah Kabupaten Rejang Lebong (Kode 1702), Kecamatan

Sindang Bliti Ilir (kode 041) tanggal 6 januari 2016 LTT Padi sawah 120 ha.

Maka laporan ditulis LTTkec 1702041 120 selanjutnya dikirim ke nomor

center.

4.3. Narasumber Kegiatan Padi, Jagung, Kedelai, Bawang Merah, danSapi Potong

Pendampingan yang dilakukan oleh BPTP Bengkulu berkaitan dengan

peningkatan kapasitas sumberdaya manusia (SDM) sebagai narasumber pada

kegiatan pelatihan, temu lapang, apresiasi dan sosialisasi.

33

sedangkan 6 kabupaten/kota lain BPTP hanya memonitor perkembangan LTT

padi sawah baik periode bulan Oktober-Maret 2015 atau periode bulan April-

September 2016.

Adapun mekanisme pelaporan LTT harian adalah sebagai berikut:

Gambar 1. Mekanisme Pelaporan LTT Padi Sawah

Sedangkan format dan contoh SMS Center LTT padi sawah adalah

sebagai berikut :

1. Contoh Format LTT Kabupaten :

LTT padi sawah Kabupaten Rejang Lebong (Kode 1702) tanggal 6 januari

2016 LTT Padi sawah 120 ha. Maka laporan ditulis LTTkab 1702 120

selanjutnya dikirim ke nomor center.

2. Contoh Format LTT Kecamatan :

LTT padi sawah Kabupaten Rejang Lebong (Kode 1702), Kecamatan

Sindang Bliti Ilir (kode 041) tanggal 6 januari 2016 LTT Padi sawah 120 ha.

Maka laporan ditulis LTTkec 1702041 120 selanjutnya dikirim ke nomor

center.

4.3. Narasumber Kegiatan Padi, Jagung, Kedelai, Bawang Merah, danSapi Potong

Pendampingan yang dilakukan oleh BPTP Bengkulu berkaitan dengan

peningkatan kapasitas sumberdaya manusia (SDM) sebagai narasumber pada

kegiatan pelatihan, temu lapang, apresiasi dan sosialisasi.

33

sedangkan 6 kabupaten/kota lain BPTP hanya memonitor perkembangan LTT

padi sawah baik periode bulan Oktober-Maret 2015 atau periode bulan April-

September 2016.

Adapun mekanisme pelaporan LTT harian adalah sebagai berikut:

Gambar 1. Mekanisme Pelaporan LTT Padi Sawah

Sedangkan format dan contoh SMS Center LTT padi sawah adalah

sebagai berikut :

1. Contoh Format LTT Kabupaten :

LTT padi sawah Kabupaten Rejang Lebong (Kode 1702) tanggal 6 januari

2016 LTT Padi sawah 120 ha. Maka laporan ditulis LTTkab 1702 120

selanjutnya dikirim ke nomor center.

2. Contoh Format LTT Kecamatan :

LTT padi sawah Kabupaten Rejang Lebong (Kode 1702), Kecamatan

Sindang Bliti Ilir (kode 041) tanggal 6 januari 2016 LTT Padi sawah 120 ha.

Maka laporan ditulis LTTkec 1702041 120 selanjutnya dikirim ke nomor

center.

4.3. Narasumber Kegiatan Padi, Jagung, Kedelai, Bawang Merah, danSapi Potong

Pendampingan yang dilakukan oleh BPTP Bengkulu berkaitan dengan

peningkatan kapasitas sumberdaya manusia (SDM) sebagai narasumber pada

kegiatan pelatihan, temu lapang, apresiasi dan sosialisasi.

Page 47: IDENTIFIKASI CALON LOKASI, KOORDINASI, BIMBINGAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2016/lapkir...salah satu pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan kegiatan Identifikasi

34

Bentuk peningkatan kapasitas SDM dilakukan secara teori dan praktek

atau kombinasi antara teori dan praktek. Bimbingan teknologi yang sudah

dilaksanakan sampai bulan November 2016 disajikan pada Tabel 14.

Tabel 14. Bimbingan Teknologi Yang Sudah Dilakukan Dari Bulan Januari-November 2016

No Bentuk Bimbingan/Pelatihan Tempat WaktuJumlahPeserta(orang)

1 Narasumber : Pelatihan PenyuluhPertanian, Perikanan dan Kehutanandi BP3K Dalam Wilayah Kab.Kepahiang Periode Januari s/d Juni2016. Tema : “Manfaat PupukOrganik”.

BP3KKabawetan

30Januari2016

20

2 Narasumber : Kegiatan LAKU dalamrangka Upaya Peningkatan SDMPenyuluh di BPP/BP3K Kab. BengkuluSelatan 2016. Tema : “SistemIntegrasi Tanaman-Ternak”.

BPP BungaMas

15Februari

2016

20

3 Narasumber : Pelatihan PenyuluhPertanian, Perikanan dan Kehutanandi BP3K Dalam Wilayah Kab. KephiangPeriode Januari s/d Juni 2016. Tema :“Teknologi Budidaya Kedeli SpesifikEkologi”.

BP3KBermani Ilir

05Maret2016

20

4 Narasumber : Pelatihan Rutin BulananBagi Penyuluh Pertanian di BalaiPenyuluhan Pertanian (BPP) KecmatanSe-Kota Bengkulu 2016. Tema :“Pemupukan Spesifik Lokasi PadaTanaman Padi”.

BP RatuAgung

17Maret2016

20

5 Narasumber : Sosialisasi KegiatanPembuatan Demplot pada 9(Sembilan) Balai Penyuluh Pertanian(BPP) Kecmatan Se-Kota Bengkulu2016. Tema : “Budidaya Padi Sawahdengan Sistem Tanam Jarwo 2:1 danBudidaya Jagung Hibrida”.

BP GadingCempaka

28Maret2016

20

6 Narasumber : Pembekalan PenyuluhBP4K Angkatan I Kab. Lebong 2016.Tema : “Teknis Budidaya Padi, Jagungdan Kedelai”.

BP4K Kab.Lebong

29Maret2016

40

7 Narasumber : Pembekalan PenyuluhBP4K Angkatan II Kab. Lebong 2016.Tema : “Teknis Budidaya Padi, Jagungdan Kedelai”.

BP4K Kab.Lebong

05 April2016

40

Page 48: IDENTIFIKASI CALON LOKASI, KOORDINASI, BIMBINGAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2016/lapkir...salah satu pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan kegiatan Identifikasi

35

Tabel 14. Lanjutan

No Bentuk Bimbingan/Pelatihan Tempat WaktuJumlahPeserta(orang)

8 Narasumber : Sosialisasi PengelolaanProduksi Tanaman Serealia danKacang-Kacangan Tahun 2016. Tema: “Teknologi Bidaya Padi Hazton,Organik, Jarwo, Jagung dan Kedelai”.

DinasPertanian

(BPPKetahun)

06 April2016

75

9 Narasumber : Pelatihan Rutin BulananBagi Penyuluh Pertanian di BalaiPenyuluhan Pertanian (BPP) KecmatanSe-Kota Bengkulu 2016. Tema :“Pupuk Organik Cair dan LimbahRumah Tangga”.

BP TelukSegara

07 April2016

15

10 Narasumber : Pelatihan PenyuluhPertanian, Perikanan dan Kehutanandi BP3K Dalam Wilayah Kab.Kepahiang Periode Januari s/d Juni2016. Tema : “Teknologi BudidayaKedeli Spesifik Ekologi”.

BP3KMuara

Kemumu

09 April2016

20

11 Narasumber : Pelatihan Rutin BulananBagi Penyuluh Pertanian di BalaiPenyuluhan Pertanian (BPP) KecmatanSe-Kota Bengkulu 2016. Tema : “MOL(Mikro Organisme Lokal)”.

BP MuaraBangkhulu

13 April2016

20

12 Narasumber : Sosialisasi Program danKegiatan Peningkatan Produksi PadiTema : “Budidaya Padi denganTeknologi Hazton, Jarwo, Organik”.

DinasPertanian

Prov.Bengkulu

13 April2016

80

13 Narasumber : Kegiatan LAKU dalamrangka Upaya Peningkatan SDMPenyuluh di BPP/BP3K Kab. BengkuluSelatan 2016. Tema : “PemupukanBerimbang Untuk Tanaman Padi”.

BP3K BatuBandung

14 April2016

20

14 Narasumber : Pelatihan Jajar LegowoBudidaya Tanaman Padi Tahun 2016.Tema : “Sistem Tanam Jajar LegowoPadi”.

DinsPertanaian

KotaBengkulu

16 April2016

40

15 Narasumber : Sosialisasi PengelolaanPeningkatan Produksi TanamanPangan Serealian dan Aneka Kacangdan Umbi Tahun 2016. Tema :“Budidaya Padi Tanaman Padi denganPenerapan Jajar Legowo, Padi Organikdan Padi Hazton”.

DinasPertanian

Kab.Bengkulu

Utara

26 April2016

75

Page 49: IDENTIFIKASI CALON LOKASI, KOORDINASI, BIMBINGAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2016/lapkir...salah satu pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan kegiatan Identifikasi

36

Tabel 14. Lanjutan

No Bentuk Bimbingan/Pelatihan Tempat WaktuJumlahPeserta(orang)

16 Narasumber : Pelatihan TeknisPembuatan dan Aplikasi PupukOrganik Balai Pelatihan Pertanian(BPP) Bengkulu yang diSelenggarakan oleh Dinas PertanianProv. Bengkulu di Kepahiang 25-29April 2016. Tema : “PngembanganMikroba Alami dan Teknik Meramuserta Aplikasi Pupuk Organik”.

BPPBengkuu(Kepahian

g)

26 April2016

100

17 Narasumber : Pelatihan Rutin BulananBagi Penyuluh Pertanian di BalaiPenyuluhan Pertanian (BPP)Kecamatan Se-Kota Bengkulu 2016.Tema : “Pasca Panen Padi Sawah”.

BP Selebar 04 Mei2016

20

18 Narasumber : Pelatihan Rutin BulananBagi Penyuluh Pertanian di BalaiPenyuluhan Pertanian (BPP)Kecamatan Se-Kota Bengkulu 2016.Tema : “Reproduksi Sapi Potong”.

BP GadingCempaka

11 Mei2016

20

19 Narasumber : Pelatihan Rutin BulananBagi Penyuluh Pertanian di BalaiPenyuluhan Pertanian (BPP) KecmatanSe-Kota Bengkulu 2016. Tema :“Analisa Usahatani Padi Sawah”.

BPSingaran

Pati

11 Mei2016

20

20 Narasumber : Pelatihan Rutin BulananBagi Penyuluh Pertanian di BalaiPenyuluhan Pertanian (BPP) KecmatanSe-Kota Bengkulu 2016. Tema :“Penganekaragaman KonsumsiPangan”.

BP RatuSamban

11 Mei2016

20

21 Narasumber : Kegiatan LAKU dalamrangka Upaya Peningkatan SDMPenyuluh di BPP/BP3K Kab. BengkuluSelatan 2016. Tema : “SistemIntegrasi Tanaman-Ternak”.

BP3KKedurang

Ilir

11 Mei2016

20

22 Narasumber : Sosialisasi padi, Jagungdan Kedelai dalam rangka MendukungPeningkatan Produksi, Produktivitasdan Mutu Hasil Pajale Tahun 2016 diKab. Rejang Lebong. Tema : “Sosialisasi Program dan PeningkatanProduksi Padi, Jagung dan Kedelaidalam rangka Mendukung Peningkatan Produksi, Produktivitas dan MutuHasil Pajale Tahun 2016 di Kab. R L”.

HotelAnggita(Dinas

PertanianKab.

RejangLebong)

12 Mei2016

100

Page 50: IDENTIFIKASI CALON LOKASI, KOORDINASI, BIMBINGAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2016/lapkir...salah satu pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan kegiatan Identifikasi

37

Tabel 14. Lanjutan

No Bentuk Bimbingan/Pelatihan Tempat WaktuJumlahPeserta(orang)

20 Narasumber : Sosialisasi PengelolaanProduksi Tanaman Serealia danKacang-Kacangan Tahun 2016. Tema: “Teknologi Bidaya Padi Hazton,Organik, Jarwo, Jagung dan Kedelai”.

DinasPertanian

(BalaiDesa

Kerkap)

18 Mei2016

75

21 Narasumber : Sosialisasi KegiatanGerakan Tanam Padi DenganPenerapan Jajar Legowo. Tema :“Sistem Tanam Jajar Legowo PadaTanaman Padi Sawah”.

DinasPertanianKab. Kaur

24 Mei2016

100

22 Narasumber : Pelatihan Rutin BulananBagi Penyuluh Pertanian di BalaiPenyuluhan Pertanian (BPP)Kecamatan Se-Kota Bengkulu 2016.Tema : “Budidaya Tanaman JagungManis”.

BP MuaraBangkahulu

26 Mei2016

20

23 Narasumber : Pelatihan TeknisProduksi Benih Serta PenguatanKapasitas Kelompok. Tema “TeknikBudidaya Padi Dalam Rangka ProduksiBenih Bersertifikat”.

DinasPertanian

Prov.Bengkulu

31 Mei2016

100

24 Narasumber : Pelatihan TeknisProduksi Benih Serta PenguatanKapasitas Kelompok. Tema “TeknikPemeliharaan Padi Dalam RangkaProduksi Benih Bersertifikat”

DinasPertanian

Prov.Bengkulu

01 Juni2016

100

25 Narasumber : Pelatihan PenyuluhPertanian, Perikanan dan Kehutanandi BP3K Dalam Wilayah Kab. KephiangPeriode Januari s/d Juni 2016. Tema :“Teknologi Budidaya Kedelai SpesifikEkologi”.

BP3KTebatKarai

18 Juni2016

26 Narasumber : Kegiatan LAKU dalamrangka Upaya Peningkatan SDMPenyuluh di BPP/BP3K Kab. BengkuluSelatan 2016. Tema : “KATAMTerpadu dan Informasi VUB Padi”.

BP3K PinoRaya

23 Juni2016

20

27 Narasumber : Kegiatan LAKU dalamrangka Upaya Peningkatan SDMPenyuluh di BPP/BP3K Kab. BengkuluSelatan 2016. Tema : “KATAMTerpadu dan Informasi VUB Padi”.

BPP UluManna

27 Juni2016

20

Page 51: IDENTIFIKASI CALON LOKASI, KOORDINASI, BIMBINGAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2016/lapkir...salah satu pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan kegiatan Identifikasi

38

Tabel 14. Lanjutan

No Bentuk Bimbingan/Pelatihan Tempat WaktuJumlahPeserta(orang)

28 Narasumber budidaya bawang merahDalam upaya peningkatanpengetahuan petani

Kelompoktani

Kepahiang

14 Juli2016

10

29 Narasumber pendampingan petanidalam pemeliharaan kedelai umur 35hari setelah tanam

KelompoktaniRL

14 Juli2016

10

30 Narasumber pendampinganpenyiangan dan pemupukan ke tigatanaan jagung

KelompoktaniBU

18 Juli2016

18

31 Narasumber Melakukan PersiapananPanen Display Bawang Merah diKabupaten Kepahiang

Kelompoktani

Kepahiang

30 Juli2016

12

32 Narasaumber Panen Display BawangMerah di Kabupaten Kepahiang

Kelompoktani

Kepahiang

02 Agust2016

12

33 Narasumber Panen Display Jagungpada Petani di Kab. Bengkulu Utara

KelompoktaniBU

14 Sept2016

8

34 Narasumber persiapan Pelaksanaantemu lapang dan panen bersamadisplay jagung

KelompoktaniBU

3 Okt2016

8

35 Narasumber PengamatanPerkembangan PertumbuhanTanaman Bawang Merah di Kab.rejang Lebong

KelompoktaniRL

19 Okt2016

15

36 Narasumber Persiapan Pelaksanaantemu lapang Inovasi BudidayaBawang Merah

KelompoktaniRL

02 Nov2016

15

37 Narasumber Diseminasi InovasiTeknologi Komoditas strategisKementan

Kelompoktani

Seluma

09 Nov2016

35

38 Narasumber Analisa UsahataniJagung, Budidaya, dan PascapanenJagung

Kelompoktani

Kepahiang

22 Nov2016

50

Page 52: IDENTIFIKASI CALON LOKASI, KOORDINASI, BIMBINGAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2016/lapkir...salah satu pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan kegiatan Identifikasi

39

4.4. Memberikan Dukungan Teknologi Melalui Penerapan InovasiTeknologi Budidaya Jagung, Kedelai, dan Bawang Merah

Untuk mendukung program UPSUS swasembada PJK dan komoditas

kegiatan display pada 3 komoditas yaitu jagung, kedelai dan bawang merah

dengan pendekatan teknologi budidaya spesifik lokasi di Provinsi Bengkulu.

Sebelum kegiatan display dimulai, dilakukan koordinasi, hunting lokasi,

pengukuran lahan dan pemetaan lokasi petani kooperator. Pengukuran lahan

dimaksudkan agar rekomendasi penggunaan benih dan pupuk benar-benar akan

sesuai dengan luas lahan yang dimiliki petani sehingga tidak terjadi kelebihan

atau kekurangan pemberian benih dan pupuk. Selain pengukuran lahan juga

dilakukan pemetaan lokasi display varietas. Hal ini dimaksudkan untuk

mempermudah Tim dalam dalam melakukan evaluasi dan pemantauan kegiatan

display. Peta lokasi beberapa kegiatan display teknologi jagung, kedelai dan

bawang merah dapat dilihat pada lampiran 1, 2 dan 3.

Untuk mendukung lancarnya pelaksanaan display, petani kooperator

diberikan pedoman pelaksanaan display dalam bentuk petunjuk pelaksanaan

display jagung, kedelai dan bawang merah. Dalam pelaksanaan display petani

didampingi dan dikawal dalam hal pelaksanaan persiapan lahan, pengolahan

lahan, penanaman, pemeliharaan, panen serta komponen budidaya lainnya.

Selain itu Tim kegiatan UPSUS BPTP Bengkulu juga melakukan pengamatan

komponen pertumbuhan dan komponen hasil. Adapun komponen teknologi yang

diterapkan di masing-masing display dapat dilihat pada Tabel 15.

Tabel 15. Komponen Teknologi Yang Diterapkan Pada Display Jagung, Kedelaidan Bawang Merah

No Teknologi yangditerapkan

Jagung Kedelai Bawang Merah

1 PengolahanLahan

Tanpa OlahTanah

Sempurna Sempurna

2 Varietas Unggul Bisi 18, Bima URI19, Bima URI 20

Anjasmoro Bima Berbes,Maja Cipanas

3 Kelas Benih Hibrida FS SS dan FS4 Sistem Tanam Legowo

[(40 x 20) x 100]Legowo [(40 x20) x 100]

JT. 20 x 15 cmdan 15 x 15 cm

5 Pemupukan Spesifik Lokasi(RekomendasiKATAM TerpaduMK 2016)

Spesifik Lokasi(RekomendasiKATAM TerpaduMK 2016)

Spesifik Lokasi(RekomendasiBalitsa)

Page 53: IDENTIFIKASI CALON LOKASI, KOORDINASI, BIMBINGAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2016/lapkir...salah satu pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan kegiatan Identifikasi

40

Tabel 15. LanjutanNo Teknologi yang

diterapkanJagung Kedelai Bawang Merah

6 FrekuensiPemupukan

3 kali 1 kali 3 kali

7 PengendalianHama danPenyakit

Sesuai OPTsasaran

Sesuai OPTsasaran

Sesuai OPTsasaran danpergiliranpestisida

8 Pengairan Intermitten Penyiraman Penyiraman9 Panen dan

pasca panenTepat waktu Tepat waktu Tepat waktu

Kegiatan display dilakukan di 3 lokasi, yaitu di Kabupaten Bengkulu Utara

untuk komoditas jagung, Rejang Lebong, untuk komoditas kedelai, dan

Kepahiang dan Rejang Lebong untuk komoditas bawang merah. Kondisi kegiatan

display masing-masing komoditas telah selesai panen. Berdasarkan hasil

pengamatan pertumbuhan tanaman, tanaman tumbuh normal dan tidak ada

permasalahan kecuali jagung yang ditanam di Kabupaten Bengkulu utara

mengalami serangan badai pada saat tanaman telah berbuah dan sedang

mengalami pengisian biji sekitar umur 75 hari setelah tanam. Realisasi

pelaksanaan display jagung, kedelai dan bawang merah dapat dilihat pada Tabel

16, 17, 18 dan 19.

Display Tanaman Jagung

Lokasi display jagung terletak di Desa Yogya Baru Kecamatan Kerkap

Kabupaten Bengkulu Utara dengan kelompok pelaksana Rubati. Display dilakukan

menghampar di Desa Yogya Baru seluas 45.333 m2 yang terdiri dari 8 orang

petani kooperator yang mewakili 5 kelompok tani (Tabel 15).

Berdasarkan Tabel 15, perkembangan kegiatan display jagung sudah

pada tahap realisasi tanam dan pemupukan I. Tanam pertama dilaksanakan pada

lahan John pada tanggal 26 Mei 2016 dan paling lambat dilaksanakan pada lahan

Ujang pada pada tanggal 21 Juni 2016. Penanaman tidak serentak disebabkan

oleh teknis persiapan lahan pada masing-masing petani kooperator berbeda-beda

dan keterbatasan tenaga kerja yang siap membantu petani dalam penanaman,

sehingga waktu pemupukan juga tidak bisa dilakukan dalam waktu bersamaan.

Page 54: IDENTIFIKASI CALON LOKASI, KOORDINASI, BIMBINGAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2016/lapkir...salah satu pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan kegiatan Identifikasi

41

Tabel 16. Perkembangan Display Tanaman Jagung Sampai Bulan Juni 2016

No NamaPetani Kelompok Tani Luas

(m2)Tanggaltanam

TanggalPemupukan I

12345678

JohnBukhariSumandakRamliUjangTarsudiSubardiSuharsil

RubatiRubatiTunas HarapanBina TaniSepulang IITunas HarapanTunas HarapanTunas Muda

7.4874.6078.6462.9234.6314.3035.5127.224

26 Mei 201606 Juni 201602 juni 201614 juni 201621 Juni 201630 mei 201630 Mei 201613 Juni 2016

06 Juni 201612 Juni 201610 Juni 201620 Juni 201628 Juni 201609 Juni 201608 Juni 201621 Juni 2016

Jumlah 45.333

Berdasarkan pengamatan terhadap tinggi tanaman, tinggi tanaman pada

umur 14 hst untuk varietas Bisi 18 sekitar 34-53 cm, Bima URI 19 sekitar 32-49

cm , dan Bima Uri 20 sekitar 28,5-49 cm. Jumlah daun ketiga varietas relatif

sama, yaitu kisaran 5-7 helai. Selanjutnya berdasarkan identifikasi gangguan

hama dan penyakit masih aman atau tidak ada serangan.

Setelah tanaman berumur 100 hari, dilakukan pemanenan. Hasil panen

masing-masing tanaman jagung seperti terlihat pada Tabel 17 berikut.

Tabel 17. Produktivitas Rata-rata Tiga Varietas Tanaman Jagung

No Varietas Sistem Tanam Produktivitas (t/ha)1. Bisi 18 Tegel 11,90

Jajar Legowo 12,462 Bima URI 19 Tegel 8,98

Jajar Legowo 11,263 Bima URI 20 Tegel 9,40

Jajar Legowo 12,32

Display Tanaman Kedelai

Lokasi display Kedelai terletak di Desa Tebat Tenong Luar Kecamatan

Bermani Ulu Raya Kabupaten Rejang Lebong dengan kelompok tani Sawah

Lebar. Varietas yang digunakan yaitu Anjasmoro. Display dilakukan pada

kelompok tani sawah lebar seluas 10.000 m2 yang terdiri dari 3 orang petani

kooperator (Tabel 18).

Page 55: IDENTIFIKASI CALON LOKASI, KOORDINASI, BIMBINGAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2016/lapkir...salah satu pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan kegiatan Identifikasi

42

Tabel 18. Perkembangan Display Tanaman Kedelai Sampai Bulan Juni 2016

No Nama Petani KelompokTani Luas (m2) Tanggal

Tanam

TanggalPemupukan I

123

YoyonDartoZayadi

SawahLebar

2.5002.5005.000

4 Juni 20164 Juni 201617 Juni 2016

24 Juni 201624 Juni 2016

-

Jumlah 10.000

Berdasarkan Tabel 18, perkembangan kegiatan display kedelai sudah

pada tahap dengan realisasi tanam. Tanam pertama dilaksanakan pada lahan

Yoyon dan Darto pada tanggal 04 Juni 2016 dan paling lambat dilaksanakan

pada lahan Zayadi pada pada tanggal 17 Juni 2016. Penanaman tidak serentak

disebabkan oleh teknis persiapan lahan petani kooperator berbeda dan

ketersediaan tenaga kerja terbatas.

Pada saat kegiatan penanaman kedelai akan dimulai, kondisi tenaga kerja

untuk penanaman kedelai terbatas, karena tenaga kerja terkonsentrasi pada

kegiatan panen kopi. Bagi petani, panen kopi harus diprioritaskan karena panen

kopi langsung memetik hasil dan pendapatannya relatif lebih besar. Selain itu jika

panen kopi terlambat dilakukan, terjadi pencurian hasil di kebun. Akibatnya

tenaga kerja untuk penanaman kedelai menjadi terhambat sehingga waktu

pemupukan juga tidak bisa dilakukan dalam waktu bersamaan. Petani yang

sudah melalukan pemupukan pada bulan Juni 2016 yaitu Yoyon dan Darto,

sedangkan zayadi pemupukan dilaksanakan pada 07 Juli 2016.

Berdasarkan pengamatan terhadap tinggi tanaman, tinggi tanaman pada

umur 14 HST kisaran 10-15 cm dan jumlah daun kisaran 4-6 helai. Selanjutnya

berdasarkan identifikasi masih aman atau tidak ada serangan. Setelah tanaman

berumur sebulan, dilakukan pemanenan. Hasil panen rata-rata kedelai pada

setiap sistem tanam yaitu : 1) sistem tanam tegel sebesar 1,9 t/ha, dan 2) sistem

tanam jajar legowo sebesar 2,4 t/ha.

Display Tanaman Bawang Merah

Display/demplot bawang merah dilakukan dua kali penanaman pada dua

lokasi yang berbeda. Setelah penanaman pertama panen, dilakukan penanaman

lagi. Lokasi penanaman yaitu: lokasi pertama di Desa Pekalongan Kecamatan

Ujan Mas Kabupaten Kepahiang. Display dilakukan pada kelompok P4S Karya

Page 56: IDENTIFIKASI CALON LOKASI, KOORDINASI, BIMBINGAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2016/lapkir...salah satu pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan kegiatan Identifikasi

43

Suka Maju seluas 2.830 m2 dengan petani kooperator sebanyak 2 orang. Lokasi

ke dua dilakukan di Desa Karang jaya Kecamatan Selupu Rejang Kabupaten

Rejang Lebong pada kelompok tani Mufakat seluas 814,2 m2 dengan 1 orang

petani kooperator seperti terlihat pada Tabel 19.

Tabel 19. Perkembangan Display Tanaman Bawang Merah Sampai BulanDesember 2016.

No Nama Petani NamaKelompok

Luas(m2)

Tanggaltanam

TanggalPemupukan I

12

Leginem PriyadiSerpi

KelompokP4S KaryaSuka Maju

1.580,01.250,0

28 Mei2016

09 Juni 2016

3 Arkan Mufakat 814,2 10 Sept2016

20 Sept 2016

Jumlah 3.644,2

Berdasarkan Tabel 19 Perkembangan kegiatan display bawang merah

pada tahap penanaman dan pemupukan pertama seperti berikut. Penanaman

pertama dilksanakan pada tanggal 28 Mei 2016 dan pemupukan pertama

dilaksanakan pada tanggal 09 Juni 2016. Pada penanaman pertama, varietas

yang ditanam yaitu Maja Cipanas dan Bima Brebes. Keduanya ditanam pada

dataran medium lebih kurang 600 m dpl. Sedangkan pada penanaman kedua,

dilaksanakan pada tanggal 10 September 2016 dan pemupukan pertama

dilaksanakan pada tanggal 20 September 2016, dimana varietas yang ditanam

hanya Maja Cipanas. Hal ini karena lokasi penanaman pada penanaman kedua

berada pada daerah dengan ketinggian lebih kurang 1.100 m dpl. Pada

ketinggian 1.100 m dpl, varietas Bima Brebes tidak cocok.

Untuk pelaksanaan pemupukan, umur tanaman pada saat pemupukan

pertama 10 hari setelah tanam (HST). Pada saat pemupukan pertama juga

dilakukan penyiangan pertama dan sekaligus penggemburan tanah. Penyiangan

pertama tersebut dilakukan sebelum pemupukan agar pupuk yang diberikan lebih

efektif dan tidak terjadi kompetisi dengan gulma serta meningkatkan areasi

udara dalam tanah.

Pada saat pemupukan dan penyiangan juga dilakukan pengamatan

keragaan pertumbuhan tanaman yaitu tinggi tanaman, jumlah daun dan

identifikasi serangan hama/penyakit. Secara umum pertumbuhan tanaman

Page 57: IDENTIFIKASI CALON LOKASI, KOORDINASI, BIMBINGAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2016/lapkir...salah satu pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan kegiatan Identifikasi

44

bawang merah cukup baik, namun terdapat beberapa tanaman yang tumbuh

kurang baik pada varietas Maja Cipanas. Hal tersebut disebabkan oleh umur bibit

varietas Maja Cipanas sudah lewat umur masa simpan. Berdasarkan pengamatan

terhadap tinggi tanaman pada penanaman pertama, tinggi tanaman varietas

Bima Brebes pada umur 10 HST kisaran 10,5-23,2 cm dan jumlah daun 6-16

helai. Sedangkan tinggi tanaman varietas Maja Cipanas kisaran 10,3-23,3 cm dan

jumlah daun 7-24 helai. Selanjutnya berdasarkan identifikasi serangan hama dan

penyakit, tidak terdapat serangan hama dan penyakit yang signifikan dan bisa

dikendalikan dengan pestisida. Setelah tanaman berumur 60 hari, dilakukan

pemanenan. Hasil panen bawang merah pada penanaman pertama yaitu: a) Va

rietas Bima Brebes sebesar 9,20 t/ha dan b) Varietas Maja Cipanas 8,67 t/ha.

Berdasarkan pengamatan terhadap tinggi tanaman pada penanaman

kedua, tinggi tanaman varietas Maja Cipanas pada umur 40 HST kisaran 18,5-

35,0 cm, jumlah daun 9-28 helai, dan jumlah anakan berkisar antara 2 – 8

anakan. Setelah tanaman berumur 85 hari, dilakukan pemanenan. Hasil panen

bawang merah pada penanaman kedua yaitu: lebih kurang 21,111 t/ha. Hasil ini

lebih tinggi dibandingkan dengan penanaman pertama. Hal ini karena lokasi

penanaman kedua terletak pada ketinggian tempat mencapai 1.100 m dpl dan

umur tanaman lebih panjang 25 hari dbandingkan penanaman pertama.

Tingkat Pengetahuan Petani

Guna menggali informasi pengetahuan petani, dilakukan pengujian

tingkat pengetahuan petani melalui pengisisan kusioner. Dari hasil analisa

pengisian kuisioner diketahui bahwa:

1. Tingkat pengetahuan petugas/petani kedelai sebanyak 36 0rang di Desa

Tebat Tenong Luar Kecamatan Bermani Ulu Raya Kabupaten Rejang Lebong

terhadap inovasi teknologi budidaya kedelai relatif tinggi. Hal ini dapat

diketahui dari tingkat pengetahuan petani yang nilainya dibawah 50% hanya

5 inovasi teknologi seperti terlihat pada Tabel 20.

Page 58: IDENTIFIKASI CALON LOKASI, KOORDINASI, BIMBINGAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2016/lapkir...salah satu pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan kegiatan Identifikasi

45

Tabel 20. Tingkat pengetahuan petani dalam teknologi budidaya kedelai diKabupaten Rejang Lebong Tahun 2016

No Teknologi Budidaya Kedelai Skor1 Varietas kedelai baru 0,252 Benih berlabel 0,473 Pengolahan tanah 0,274 Pembuatan saluran drainase 0,505 Perlakuan Benih 0,976 Penanaman 1,007 Pemupukan 0,278 Pengendalian Hama Penyakit 0,309 Panen 1,0010 Pasca panen/perontokan 1,00

Tingginya tingkat pengetahuan petani di wilayah ini, karena wilayah ini

telah dipilih oleh Dinas Pertanian sebagai wilayah program pengembangan

kedelai di Kabupaten Rejang Lebong. Dengan demikian, petani sering mendapat

bimbingan inovasi teknologi budidaya kedelai.

2. Tingkat pengetahuan 40 orang petani jagung di Desa Yogya Baru Kecamatan

Kerkap Kabupaten Bengkulu Utara terhadap inovasi teknologi budidaya

jagung relatif tinggi. Hal ini dapat diketahui dari tingkat pengetahuan petani

yang nilainya dibawah 50% hanya 3 inovasi teknologi seperti terlihat pada

Tabel 21.

Tabel 21. Tingkat pengetahuan petani dalam teknologi budidaya jagung diKabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016

No Teknologi Budidaya Jagung Skor1 Kekurangan jagung hibrida 0,452 Keuntungan jagung komposit 0,573 Komponen teknologi dasar 0,124 Jumlah benih per hektar 0,655 Jumlah benih per lubang 1,006 Keunggulan benih hibrida 0,327 Benih bermutu 0,878 Pemupukan berimbang 0,629 Manfaat Jajar Legowo 0,6210 Varietas hasil tinggi 0,52

Page 59: IDENTIFIKASI CALON LOKASI, KOORDINASI, BIMBINGAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2016/lapkir...salah satu pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan kegiatan Identifikasi

46

Tingginya tingkat pengetahuan petani di wilayah ini, karena wilayah ini

merupakan sentra jagung di Kabupaten Bengkulu Utara. Wilayah ini sering

mendapat bantuan dan binaan dari Dinas Pertanian kabupaten maupun provinsi.

3. Tingkat pengetahuan 40 orang petugas/petani bawang merah di Desa

Karang jaya Kecamatan Selupu Rejang Kabupaten Rejang Lebong terhadap

inovasi teknologi budidaya bawang merah relatif tinggi. Hal ini dapat

diketahui dari tingkat pengetahuan petani yang nlainya dibawah 50% hanya

4 inovasi teknologi seperti terlihat pada Tabel 22.

Tabel 22. Tingkat pengetahuan petugas/petani dalam teknologi budidayabawang merah di Kabupaten Rejang Lebong Tahun 2016

No Teknologi Budidaya bawang merah Skor Kriteria1 Kebutuhan bibit per hektar 0,82 Tinggi2 Ciri-ciri umbi baik 0,30 Sedang3 Jarak tanam 0,47 Sedang4 Ukuran bedengan 0,65 Tinggi5 Kompos 0,47 Sedang6 Pupuk SP-36 0,70 Tinggi7 Dosis per hektar 0,70 Tinggi8 Waktu pemupukan 0,25 Rendah9 Umur panen 0,92 Tinggi10 Waktu penjemuran 0,75 Tinggi

Tingginya tingkat pengetahuan petani di wilayah ini, karena wilayah ini

merupakan sentra sayuran dan bawang merah sudah mulai ditanam. Bagi petani

sayuran, penanaman bawang merah hampir sama dengan penanaman bawang

daun. Semua perlakuan budidaya tanaman relatif sama, hanya saja bawang

merah dipanen umbinya, sedangkan bawang daun dipanen daunnya.

Penyebaran Media Cetak

Kegiatan dukungan teknologi melalui media cetak terdiri dari:

1. Penyebaran informasi teknologi berupa: a) Leaflet Jagung, Kedelai, dan

Bawang Merah yang dibagikan pada Seminar Nasional Inovasi Teknologi

Pertanian Mdern Mendukung Pembangunan Pertanian Berkelanjutan di Hotel

Santika Bengkulu pada tanggal 08 November 2016 dan Gelar Inovasi

Teknologi dan Lounching Produk Pertanian Bioindustri di Kabupaten Seluma

Page 60: IDENTIFIKASI CALON LOKASI, KOORDINASI, BIMBINGAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2016/lapkir...salah satu pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan kegiatan Identifikasi

47

tanggal 09 November 2016, b) Banner Jagung, Kedelai, dan Bawang Merah

yang ditampilkan pada Gelar Inovasi Teknologi dan Lounching Produk

Pertanian Bioindustri di Kabupaten Seluma tanggal 09 November 2016.

2. Penyampaian materi Kalender Tanam Terpadu (KATAM TERPADU).

Penyampaian materi KATAM TERPADU disampaikan pada saat peran sebagai

narasumber dengan materi terkait tanaman padi.

Page 61: IDENTIFIKASI CALON LOKASI, KOORDINASI, BIMBINGAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2016/lapkir...salah satu pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan kegiatan Identifikasi

48

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

1. Pendampingan, monitor, evaluasi dan pelaporan kegiatan UPSUS

berupa: Penerapan inovasi teknologi nsistem tanam, penggunaan

varietas dan pemupukan padi sawah; kegiatan LTT padi sawah bulan

Oktober-Maret 2015/2016 dan bulan April-September 2016 pada 10

Kabupaten/Kota; dan realisasi LTT padi sawah bulan Oktober-Maret

2015/2016 dan April-September 2016

2. Pendampingan sebagai narasumber padi, jagung, kedelai dan ternak

sapi di 10 kabupaten/kota Propinsi Bengkulu

3. Memberikan dukungan teknologi melalui penerapan inovasi teknologi

budidaya jagung seluas 45.330 m2, kedelai seluas 10.000 m2, dan

bawang merah seluas 3.644,2 m2.

5.2. Saran

1. Perlu koordinasi yang lebih intensif bagi 10 kabupaten/kota Provinsi

Bengkulu agar target dapat tercapai dengan baik.

2. Jumlah pertemuan antara petugas lapang dengan petani perlu

ditingkatkan agar petani lebih paham terhadap inovasi teknologi

komoditas yang dibutuhkan.

3. Selain dengan petani kooperator, pertemuan juga perlu diagendakan

untuk petani lain sekitar.

Page 62: IDENTIFIKASI CALON LOKASI, KOORDINASI, BIMBINGAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2016/lapkir...salah satu pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan kegiatan Identifikasi

49

KINERJA HASIL PENGKAJIAN

Kegiatan Idetifikasi Calon Lokasi, Koordinasi, Bimbingan dan Dukungan

Teknologi UPSUS PJK dan Komoditas Utama Kementan. Bengkulu mengacu pada

Permentan No 45 Tahun 2011 mengenai Tata Hubungan Kerja Antar

Kelembagaan Teknis Penelitian dan Pengembangan dan Penyuluhan Pertanian

dalam Mendukung Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN).

Sesuai dengan tugas dan tanggung jawab BPTP Bengkulu, capaian yang

telah dilakukan adalah : Pendampingan teknologi, monitoring dan evaluasi

kegiatan LTT padi sawah, koordinasi kegiatan UPSUS PJK di Provinsi Bengkulu

antara BPTP Bengkulu dan stakeholders di tingkat regional dan nasional,

mendiseminasikan teknologi tepat guna spesifik lokasi melalui display;

melaksanakan temu lapang tanam dan panen bersama; menjadi narasumber dan

fasilitator, menempatkan penyuluh/peneliti di 10 kabupaten/kota sebagai LO

untuk membina dan mengawal penerapan teknologi, melaporkan LTT harian padi

sawah Kabupaten Rejang Lebong, Lebong, Bengkulu Utara dan Mukomuko dari

bulan Januari s.d bulan Desember 2016.

Page 63: IDENTIFIKASI CALON LOKASI, KOORDINASI, BIMBINGAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2016/lapkir...salah satu pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan kegiatan Identifikasi

50

DAFTAR PUSTAKA

Ananta A. dan E.N. Arifin. 2014. System Analysis Food security in sustainabledevelopment: A case of. Indonesia. Prosiding Internasional: Applied forSustainable Agriculture. Balitbangtan. Kementerian Pertanian. Jakarta.

Badan Litbang Pertanian. 2011. Keputusan Kepala Badan Litbang PertanianNomor 142/Kpts/OT.160/I/5/2011 tentang Unit Pengelola Benih Sumber.Badan Litbang Pertanian. Jakarta.

Balitbangtan. 2012. Pedoman Spektrum Diseminasi Multi Chanel(SDMC). Balibangtan. Kementerian Pertanian. Jakarta.

Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu. 2013. Provinsi Bengkulu dalam Angka.Bappeda dan BPS Provinsi Bengkulu. Bengkulu 402 p.

Dinas Pertanian Propinsi Bengkulu. 2015. Rekapitulasi Sasaran Indikatif LuasTanam, Luas Panen, Produksi Dan Produktivitas Tanaman Pangan PerKabupaten/Kota Se-Provinsi Bengkulu Tahun 2015.

Ditjen PSP. 2012. Hasil audit lahan sawah di Indonesia. Ditjen Saranadan Prasarana. Kementerian Pertanian. Jakarta.

Handewi P. dan A. Adang. 2014. Analisis kebutuhan sumberdayapertanian terkait permintaan pangan dan energi nasional. ProsidingNasional: Pendekatan Analisis Sistem Mendukung PertanianBerkelanjutan. Balitbangtan. Kementerian Pertanian. Jakarta.

Hendriadi A. dan R. Hendayana. 2014. Perspektif Pengembangan KawasanPertanian Bioindustri berrbasis sumberdaya lokal. Prosiding Nasional:Pendekatan Analisis Sistem Mendukung Pertanian Berkelanjutan.Balitbangtan. Kementerian Pertanian. Jakarta.

Kementerian Pertanian. 2013. Strategi Induk Pembangunan Pertanian(SIPP) 2016-2045. Kementerian Pertanian. Jakarta.

Kementerian Pertanian. 2005. Proyeksi Kebutuhan Bawang Merah Tahun 2015-2025 Ditjen Bina Produksi Hortikultura. https://www.google.co.id /search?sclient=psy-ab&site=&source=hp&q=produksi+bawang+merah&btnK=Penelusuran+Google#q=produksi+bawang+merah+2015 [17 Februari2016].

Kementerian Pertanian.a. 2015. Produksi Daging Sapi Berdasarkan Provinsi.WWW. Pertanian. go.id. [17 Februari 2016].

Mat Syukur. 2014. Tantangan pembangunan pertanian ke depan dalammewujudkan kedaulatan pangan. Prosiding Nasional: Pendekatan AnalisisSistem Mendukung Pertanian Berkelanjutan. Balitbangtan. KementerianPertanian. Jakarta.

Suryana A dan sumedi. 2014. Value chain in securing food supply anddemand. Prosiding Internasional: Applied for Sustainable Agriculture.Balitbangtan. Kementerian Pertanian. Jakarta.

Tjitropranoto, P. 2000. Strategi Diseminasi Teknologi dan Informasi Pertanian.Balai Pusat Pengkajian Teknologi Pertanian. Bogor.

Page 64: IDENTIFIKASI CALON LOKASI, KOORDINASI, BIMBINGAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2016/lapkir...salah satu pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan kegiatan Identifikasi

51

ANALISIS RISIKO

Analisis risiko dalam Kegiatan Idetifikasi Calon Lokasi, Koordinasi,

Bimbingan dan Dukungan Teknologi UPSUS PJK dan Komoditas Utama Kementan

sangat membantu dalam pencapaian dan pelaksanaan kegiatan. Untuk dapat

mengantisipasi berbagai risiko yang mungkin dihadapi dalam pelaksanaan

kegiatan serta penyebab dan dampaknya telah disusun daftar dan analisis

penanganan risiko berdasarkan tahapan kegiatan, strategi, penyebab dan

dampak baik secara antisipatif maupun responsif (Tabel 24 dan 25).

Tabel 23. Daftar Risiko Pelaksanaan Kegiatan Idetifikasi Calon Lokasi,Koordinasi, Bimbingan dan Dukungan Teknologi UPSUS PJK danKomoditas Utama Kementan tahun 2016

No Risiko Penyebab Dampak1 Kegiatan

UPSUS PJKtidak berjalandengan baikdan optimal

- Koordinasi denganstakeholders tidakberjalan dengan baik

- Tidak dilaksanakannyapendampingan,pembinaan,monitoring, evaluasi,dan pelaporan

Tidaktercapainyaswasembadapadi dan jagungberkelanjutan sertaswasembada kedelai

Tabel 24. Daftar Penanganan Risiko dalam Pelaksanaan Kegiatan IdetifikasiCalon Lokasi, Koordinasi, Bimbingan dan Dukungan Teknologi UPSUSPJK dan Komoditas Utama Kementan tahun 2016

No Risiko Penyebab Penanganan

1. Kegiatan UPSUS PJKtidak berjalandengan baik danoptimal

- Koordinasi denganstakeholders tidakberjalan dengan baik

- -Tidak dilaksanakannyapendampingan,pembinaan,monitoring, evaluasi,dan pelaporan

- Melakukankoordinasi denganstakeholders secaraintensif

- Melakukanpendampingan,pembinaan,monitoring,evaluasi, danpelaporandengan optimal

- Membuat display(percontohan)teknologibudidayaspesifik lokasi

Page 65: IDENTIFIKASI CALON LOKASI, KOORDINASI, BIMBINGAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2016/lapkir...salah satu pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan kegiatan Identifikasi

52

JADWAL KERJA

Tabel 25. Jadwal pelaksanaan kegiatan Identifikasi Calon Lokasi, Koordinasi,Bimbingan Dan Dukungan Teknologi Upsus PJK, dan KomoditasUtama Kementan

No Kegiatan Bulan1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. Persiapan:Penyusunan proposal

Pembahasan danperbaikan proposalPertemuan tim

2. Pelaksanaan:KoordinasiPembinaan/pendampinganMonitoring dan evaluasiPelaporanPembuatan danpelaksanaan display(percontohan)Pengukuran parameter

3. Pengolahan data4. Pembuatan laporan

tengah tahun dan akhirTahun

Page 66: IDENTIFIKASI CALON LOKASI, KOORDINASI, BIMBINGAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2016/lapkir...salah satu pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan kegiatan Identifikasi

53

PEMBIAYAAN

Tabel 26. Pembiayaan Kegiatan Identifikasi Calon Lokasi, Koordinasi,Bimbingan dan Dukungan Teknologi UPSUS PJK, dan KomoditasUtama Kementan

Kode Jenis Pengeluaran VolumeHargaSatuan

(Rp.000)

Biaya(Rp.000)

521211 Belanja Bahan 26.000- Konsumsi 420 OK 50 21.000- Fotocopy, film dokumentasidan jilid, cetak

1 Paket 5.000 5.000

521213 Honor Output Kegiatan 42.000- Honor petugas lapang 210 OB 200 42.000

521219 Belanja Barang NonOperasional Lainnya

24.000

- UHL 480 OH 50 24.000521811 Belanja Barang untuk

Persediaan Barang Konsumsi88.109

- Bahan Pendampingan danBahan Pendukung

1 Paket 79.109 79.109

- ATK dan Komputer suplies 1 Paket 9.000 9.000522151 Belanja Jasa Profesi 14.000

- Narasumber, fasilitator,evaluator, moderator

28 OJ 500 14.000

524111 Belanja perjalanan biasa 170.000- Perjalanan dalam rangkapelaksanaan kegiatan (berkisarantara Rp. 365.000,- s/d Rp.5.000.000)

34 OP 5.000 170.000

524119 Belanja Perjalanan Dinas PaketMeeting Luar Kota

37.980

- Akomodasi dan Konsumsidalam rangka Temu Lapang,Sosialisai, FGD, Pertemuan

211 OH 180 37.980

Jumlah 402.089

Page 67: IDENTIFIKASI CALON LOKASI, KOORDINASI, BIMBINGAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2016/lapkir...salah satu pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan kegiatan Identifikasi

54

Tabel 27. Realisasi Anggaran Belanja Kegiatan Identifikasi Calon Lokasi,Koordinasi, Bimbingan dan Dukungan Teknologi UPSUS PJK, danKomoditas Utama Kementan

Kode Jenis PengeluaranRealisasiAnggaran

(Rp)

%Keuangan

%Fisik

521211 Belanja Bahan- Konsumsi- Fotocopy, film dokumentasidan jilid, cetak

20.999.5005.000.000

99,99100,00

100,00100,00

521213 Honor Output Kegiatan- Honor petugas lapang 31.300.000 74,52 100,00

521219 Belanja Barang Non OperasionalLainnya- UHL 19.500.000 81,25 100,00

521811 Belanja Barang untukPersediaan Barang Konsumsi- Bahan Pendampingan dan

Bahan Pendukung- ATK dan Komputer suplies

79.104.000

9.000.000

99,99

100,00

100,00

100,00522151 Belanja Jasa Profesi

- Narasumber, fasilitator,evaluator, moderator

14.000.000 100,00 100,00

524111 Belanja perjalanan biasa- Perjalanan dalam rangkapelaksanaan kegiatan (berkisarantara Rp. 365.000,- s/d Rp.5.000.000)

169.884.029 95,64 100,00

524119 Belanja Perjalanan Dinas PaketMeeting Luar Kota- Akomodasi dan Konsumsidalam rangka Temu Lapang,Sosialisai, FGD, Pertemuan

37.102.500 97,69 100,00

Jumlah 208.328.800 38,94 50,65

Page 68: IDENTIFIKASI CALON LOKASI, KOORDINASI, BIMBINGAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2016/lapkir...salah satu pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan kegiatan Identifikasi

55

PERSONALIA

Tenaga yang terlibat dalam kegiatan Identifikasi Calon Lokasi,

Koordinasi, Bimbingan dan Dukungan Teknologi UPSUS PJK, dan Komoditas

Utama Kementan di Provinsi Bengkulu Tahun 2016 terdiri atas LO, peneliti,

penyuluh, dan teknisi dengan latar belakang pendidikan yang beragam antara

lain bidang agronomi, ilmu tanah, iklim dan sosial ekonomi (Tabel 24).

Tabel 28. Tenaga Pelaksana Kegiatan Idetifikasi Calon Lokasi, Koordinasi,Bimbingan dan Dukungan Teknologi UPSUS PJK dan KomoditasUtama Kementan

No Nama/NIP JabatanFungsional/

Bidangkeahlian

Jabatandalam

Kegiatan

Uraian Tugas AlokasiWaktu(Jam/

minggu)1 Ir. Ahmad

Damiri, M.Si19630920199203 1 001

PenyuluhMadya/

Agronomi

Penanggungjawab

1. Mengkoordinir anggotatim dalam pelaksanaankegiatan

2. Membuat perencanaandan mengevaluasikegiatan

3. Melaporkan hasilkegiatan kepadaKepala Balai secaraPeriodik

15

2 Dr. DediSugandi, MP19590206198603 1 002

PenelitiMadya/Sosek

Pembina Memonitorperencanaan danpelaksanaan kegiatan

3 Dr. RudiHartono, SP, MP19730430199903 1 001

PenelitiMuda/Sosek

AnggotaTim

1. Membantu mengkoordinir anggota timdalam pelaksanaankegiatan

2. Membantu membuatperencanaan danmengevaluasi kegiatan

10

4 Dr. WahyuWibawa19690427199803 1 001

PenelitiMadya/

Peternakan

AnggotaTim

1. Membantu mengkoordinir anggota timdalam pelaksanaankegiatan

2. Membantu Membuatperencanaan danmengevaluasi kegiatan

10

5 Hamdan, SP, M.Si19770621200212 1 001

PenelitiMuda/Sosek

AnggotaTim

1. Membantu mengkoordinir anggota timdalam pelaksanaankegiatan

2. Membantu membuatperencanaan danmengevaluasi kegiatan

10

6 Yartiwi, SP19791030 2009012 004

PenelitiPertama/Agronomi

AnggotaTim

1. Membantu perencana andan pelaksanaan kegiatan

2. Membantu kegiatanteknis di lapangan

10

Page 69: IDENTIFIKASI CALON LOKASI, KOORDINASI, BIMBINGAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2016/lapkir...salah satu pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan kegiatan Identifikasi

56

Tabel 28. Lanjutan

No Nama/NIP JabatanFungsional/

Bidangkeahlian

Jabatandalam

Kegiatan

Uraian Tugas AlokasiWaktu(Jam/

minggu)7 Nurmegawati,

SP19801124200801 2 010

PenelitiPertama/Ilmu Tanah

AnggotaTim

1. Membantu perencanaandan pelaksanaankegiatan

2. Membantu kegiatanteknis di lapangan

10

8 Yulie Oktavia, SP19790721200912 2 001

PenelitiPertama/Agronomi

AnggotaTim

1. Membantuperencanaan danpelaksanaan kegiatan

2. Membantu kegiatanteknis di lapangan

10

9 Yesmawati, SP19760912200912 2 001

PenelitiPertama/Sosek

AnggotaTim

1. Membantuperencanaan danpelaksanaankegiatan

2. Membantu kegiatanteknis di lapangan

10

10 Siti Rosmana,SP19820303200912 2 004

PenelitiPertama/Agronomi

AnggotaTim

1. Membantuperencanaan danpelaksanaankegiatan

2. Membantu kegiatanteknis di lapangan

10

11 Jhon Firison19771130201101 1 002

PenelitiPertama/Sosek

Anggotatim

1. Membantuperencanaan danpelaksanaankegiatan

2. Membantu kegiatanteknis di lapangan

10

12 Yahumri,SP19790815200501 1 003

PenelitiPertama/Agronomi

Anggotatim

1. Membantuperencanaan danpelaksanaankegiatan

2. Membantu kegiatanteknis di lapangan

10

13 BunaiyahHonorita, SP19890530201101 2 009

PenyulhPertama/Sosek

Anggotatim

1. Membantuperencanaan danpelaksanaankegiatan

2. Membantu kegiatanteknis di lapangan

10

14 Emlan Fauzi,SP19810909200801 1 010

PenelitiPertama/Sosek

Anggotatim

1. Membantuperencanaan danpelaksanaankegiatan

2. Membantu kegiatanteknis di lapangan

10

15 Wahyuni AW,S. Pt, M. Si19750724199903 2 002

PenelitiMuda/Peternakan

Anggotatim

1. Membantuperencanaan danpelaksanaankegiatan

2. Membantu kegiatanteknis di lapangan

10

16 Zul Effendi, S. Pt19690227200701 1 001

PenelitiPertama/Peternakan

Anggotatim

1. Membantu perencanaandan pelaksanaankegiatan

2. Membantu kegiatan teknisdi lapangan

10

Page 70: IDENTIFIKASI CALON LOKASI, KOORDINASI, BIMBINGAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2016/lapkir...salah satu pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan kegiatan Identifikasi

57

Tabel 28. Lanjutan

No Nama/NIP JabatanFungsional/

Bidangkeahlian

Jabatandalam

Kegiatan

Uraian Tugas AlokasiWaktu(Jam/

minggu)17 Erpan Ramon, S.

Pt19751210200912 1 004

PenelitiPertama/Peternakan

Anggotatim

1. Membantu perencanaandan pelaksanaankegiatan

2. Membantu kegiatan teknisdi lapangan

10

18 Sudarmansyah,SP19760824200701 1 002

PenyulhPertama/Sosek

Anggotatim

1. Membantu perencanaandan pelaksanaankegiatan

2. Membantu kegiatankeuangan

5

19 Bastian,SP19740402199903 1 002

Teknisi Anggotatim

1. Membantu perencana ankeuangan

2. Membant pengawasankegiatan di lapangn

5

20 Ina Hartati19760609200701 2 001

Teknisi Anggotatim

1. Membantu perencanaankeuangann

2. Membantu pengawasankegiatan di lapangan

5

21 Taupik Hidayat,RS. M.Si19871029201503 1 001

Detasir 1. Membantu kegiatan teknisdi lapangan

Page 71: IDENTIFIKASI CALON LOKASI, KOORDINASI, BIMBINGAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2016/lapkir...salah satu pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan kegiatan Identifikasi

58

Lampiran 1. Peta Lokasi Kegiatan Display Teknologi Budidaya Jagung

Jon3421 m2

Jon4066 m2

Bukhari4607 m2

Sumandak

8646 m2

Ujang4631 m2

Subardi5512 m2

Tarsudi4303 m2

Ramli2923 m2

Suhasril7224 m2

Page 72: IDENTIFIKASI CALON LOKASI, KOORDINASI, BIMBINGAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2016/lapkir...salah satu pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan kegiatan Identifikasi

59

Lampiran 2. Peta Lokasi Kegiatan Display Teknologi Budidaya Kedelai

Lampiran 3. Peta Lokasi Kegiatan Display Teknologi Budidaya Bawang Merah diKabupaten Kepahiang

Page 73: IDENTIFIKASI CALON LOKASI, KOORDINASI, BIMBINGAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2016/lapkir...salah satu pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan kegiatan Identifikasi

60

Lampiran 4. Dokumentasi Kegiatan Identifikasi Calon Lokasi, Koordinasi,Bimbingan dan Dukungan Teknologi UPSUS PJK, dan KomoditasUtama Kementan Sampai Bulan Juni 2016

1. Rapat Koordinasi Tingkat Provinsi

Pelaksanaan Rakor Evaluasi Kegiatan UPSUS 2015di Hotel Horizon pada Tanggal 26 Desember 2015

Pelaksanaan Rakor Rencana kegiatan UPSUSTahun 2016 di Aula Dinas Pertanian Provinsi

Bengkulu pada Tanggal 07 Januari 2016

Pelaksanaan Rakor Evaluasi Kegiatan UPSUS PJK MT Okt-Mar 2015/2016 di View Resto ProvinsiBengkulu pada Tanggal 16 Maret 2016

Page 74: IDENTIFIKASI CALON LOKASI, KOORDINASI, BIMBINGAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2016/lapkir...salah satu pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan kegiatan Identifikasi

61

2. Rapat Koordinasi Tingkat Kabupaten

A. Kabupaten Rejang Lebong

Pelaksanaan Rapat Pelaksanaan RapatKoordinasi di Aula Dinas Pertanian pada tanggal

16 Maret 2016

Peserta Pelaksanaan Rapat Koordinasi di aulaDinas Pertanian pada tanggal 16 Maret 2016

P

Rapat Koordinasi Mekanisme Pelaporan LTT diAula BP4K Kab. Pada tanggal 8 Maret 2016

Peserta Rapat Koordinasi Mekanisme PelaporanLTT di Aula BP4K Kab. Pada tanggal 8 Maret

2016

Pelaksanaan Gerakan Tanam Padi Sawah Bersama Gubernur Provinsi Bengkulu di Desa CawangLama Kecamatan Selupu Rejang Kabupaten Rejang Lebong pada tanggal 5 April 2016

Page 75: IDENTIFIKASI CALON LOKASI, KOORDINASI, BIMBINGAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2016/lapkir...salah satu pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan kegiatan Identifikasi

62

B. Kabupaten Bengkulu Utara

Pelaksanaan Rapat Koordinasi TentangMekanisme Penyampaian Laporan LTT Padi

sawah di Kabupaten Bengkulu Utaratanggal 12 Februari 2016

Pelaksanaan Rapat Koordinasi MekanismePencapaian LTT Padi Sawah MK Okt-Mar 2016

di Kab Bengkulu UtaraTanggal 19 Februari 2016

Pelaksanaan Rapat Koordinasi Tentang EvaluasiKegiatan UPSUS PJK di Kabupaten Bengkulu

Utara tanggal 15 Februari 2016

Sosialisasi Peningkatan Produksi Padi PanganProgram UPSUS PJK 2016 di Kab Bengkulu

Utara Tanggal 04 Maret 2016

Bimbingan Teknis Sistem Tanam Jajar Legowo 2 : 1di Desa Karya Jaya Kec. Marga Sakti Kab. Bengkulu Utara pada tanggal 6 April 2016

Page 76: IDENTIFIKASI CALON LOKASI, KOORDINASI, BIMBINGAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2016/lapkir...salah satu pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan kegiatan Identifikasi

63

C. Kabupaten Mukomuko

Pelaksanaan Rapat Koordinasi Tentang Mekanisme Penyampaian Laporan LTT Padi sawahdi Kabupaten Mukomuko pada tanggal 13 Februari 2016

Pelaksanaan Rapat Koordinasi Tentang Evaluasi Kegiatan UPSUS PJKdi Kabupaten Bengkulu Utara tanggal 15 Februari 2016

Pelaksanaan Penanaman Padi Sawah Sistem Tanam Jajar Legowo 2 : 1 dan 4 :1di Kec. Air Manjunto pada tanggal 10 Februari 2016

Page 77: IDENTIFIKASI CALON LOKASI, KOORDINASI, BIMBINGAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2016/lapkir...salah satu pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan kegiatan Identifikasi

64

D. Kabupaten Lebong

Pelaksanaan Rapat Koordinasi Tentang Mekanisme Penyampaian Laporan LTT Padi sawahdi Kabupaten Lebong pada tanggal 9 Januari 2016

Koordinasi dan Monitoring LTT Padi Sawahdi Dinas Pertanian dan BP4K Kab Lebong

pada tanggal 24 Februari 2016

Pelaksanaan Rapat Koordinasi TentangEvaluasi Kegiatan UPSUS PJK

di Kabupaten Lebongtanggal 17 Februari 2016

Pelaksanaan Tanam Perdana Padi Sawahdi Kecamatan Amen Kabupaten Lebong pada tanggal 16 Maret 2016

Page 78: IDENTIFIKASI CALON LOKASI, KOORDINASI, BIMBINGAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2016/lapkir...salah satu pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan kegiatan Identifikasi

65

3. Kegiatan Display Teknologi Budidaya Jagung di Kabupaten Bengkulu Utara

Calon lokasi Display tanaman jagung di desaYogya Baru Kec. Kerkap. Kab. Bengkulu Utara

Penyampaian rencana pelaksanaan displayjagung kepada petani kooperator

Penyerahan benih jagung URI 19, 20 dan BISI11 secara simbolis kepada petani kooperator

Penyampaian petunjuk teknis tentangpelaksanaan kegiatan display jagung.

Pengaturan jarak tanam Tegel (70x20cm) danlegowo [(40x20)x100cm]

Saat penanaman dengan menggunakantugal 1 benih per lubang tanaman

Keragaan tanaman jagung umur 2 MST

Page 79: IDENTIFIKASI CALON LOKASI, KOORDINASI, BIMBINGAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2016/lapkir...salah satu pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan kegiatan Identifikasi

66

4. Kegiatan Display Teknologi Budidaya Kedelai di Kabupaten Rejang Lebong

Koordinasi ke BPP PAL VIII untuk menentukanlokasi display kedelai

Calon lokasi display tanaman kedelai di DesaPurwodadi Kec. Bermani Ulu Raya

Koordinasi ke Balai Benih Induk (BBI) Kelobakuntuk pemesanan benih

Keragaan benih Var. Anjasmoro

Penyampaian petunjuk pelaksanaan kegiatandisplay kepada 3 petani kooperator

Pengaturan jarak tanam denganmenggunakan tali raffia

Perlakuan benih dengan menggunakaninsektisida karbosulfan

Pelaksanaan penanaman dengan karak tanamtegel (40x20) dan Jajar legowo 20x20)x60cm]

Page 80: IDENTIFIKASI CALON LOKASI, KOORDINASI, BIMBINGAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2016/lapkir...salah satu pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan kegiatan Identifikasi

67

5. Kegiatan Display Teknologi Budidaya Bawang Merah di Kabupaten Kepahiang

Calon lokasi kegiatan display bawang merah diDesa Pekalongan Kec. Ujan Mas Kab.

Kepahiang

Koordinasi awal dengan calon petanikooperator dalam pelaksanaan kegiatan

Pendistribusian benih bawang merah Var.Bima Brebes dan Maja Cipanas kepada petani

kooperator

Perlakuan benih dengan memotong 1/3bagian atas umbi untuk mempercepat

keluarnya tunas

Persiapan tanam dengan melakukanpenyiraman pada lubang tanaman

Penanaman benih bawang merah Var. BimaBrebes dan Maja Cipanas

Saat melakukan penyiangan I umur 2 MST Keragaan tanaman umur 2 MST

Page 81: IDENTIFIKASI CALON LOKASI, KOORDINASI, BIMBINGAN …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2016/lapkir...salah satu pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan kegiatan Identifikasi

68

6. Kegiatan Display Teknologi Budidaya Bawang Merah di Kabupaten RejangLebong

Bawang Merah Siap Panen umur 85 hst Pelaksanaan Panen Bawang Merah

Panen Bawang Merah umur 85 hst Hasil Panen Bawang Merah

Hasil Panen Bawang Merah Setelah Diikat Hasil Panen Bawang Merah Setelah Diikat