Icha - REFERAT Rubela - Icha

29
REFERAT RUBELA Disusun Oleh : Diskta Winza Ronica H2A010013 Pembimbing : dr. Djoko Sugiarto Sp.A 1

description

rubela

Transcript of Icha - REFERAT Rubela - Icha

Page 1: Icha - REFERAT Rubela - Icha

REFERAT

RUBELA

Disusun Oleh :

Diskta Winza Ronica

H2A010013

Pembimbing :

dr. Djoko Sugiarto Sp.A

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK

RUMAH SAKIT ISLAM KENDAL

PENDIDIKAN DOKTER UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

SEMARANG

1

Page 2: Icha - REFERAT Rubela - Icha

2014

DAFTAR ISI

Daftar isi 2

BAB I PENDAHULUAN 3

BAB II PEMBAHASAN 4

2.1 Definisi 4

2.2 Sejarah

4

2.3 Epidemiologi 5

2.4 Etiologi 5

2.5 Patofisiologi 6

2.6 Manifestasi Klinis 7

2.7 Diagnosa Banding 8

2.8 Diagnosa 9

2.9 Pengobatan 11

2.10 Komplikasi 14

2.11 Pencegahan 13

BAB III KESIMPULAN 18

Daftar pustaka 19

2

Page 3: Icha - REFERAT Rubela - Icha

BAB I

PENDAHULUAN

TORCH adalah singkatan dari toxoplasma, rubella, citomegalovirus, dan

herpes, yaitu penyakit infeksi yang disebabkan oleh protozoa atau parasit darah dan

virus. Penyebab utama penyakit ini adalah hewan yang ada di sekitar kita, seperti

ayam, kucing, anjing, burung, tikus, kambing, sapi dan lainnya. Cara penularannya

kepada manusia melalui dua cara, yaitu aktif (didapat) dan pasif (bawaan).Virus

Rubella adalah salah satu agen TORCH dikenal yang paling teratogenik.

Jika infeksi rubella primer terjadi selama kehamilan, virus dapat melewati

plasenta dan menyebabkan infeksi janin, tergantung pada masa kehamilan.1

Khususnya pada umur kehamilan dibawah 12 minggu (semester pertama kehamilan),

dimana pada periode ini sedang terjadi proses pembentukan jaringan organ janin yang

dikandung. Bila infeksi terjadi pada kehamilan di bawah 8 minggu (kehamilan <2

bulan) akan terjadi keguguran pada kehamilan. Dan bila kandungan masih bisa

dipertahankan, bayi yang lahir akan menderita berbagai kelainan yang siebut

Sindroma Rubella kongenital (SRK) atau mungkin malah bayari meninggal waktu

dilahirkan.2

Wanita berisiko tinggi untuk tertular rubella pada kehamilan mereka yang

nonimmune terhadap rubella dan terkena infeksi. Lebih dari setengah perempuan

terinfeksi rubella tidak menunjukkan tanda-tanda klasik dan gejala demam dan 3 hari

ruam. Oleh karena itu, tes serologi digunakan untuk mendiagnosis akut infeksi pada

wanita hamil.1

3

Page 4: Icha - REFERAT Rubela - Icha

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI

Rubella adalah “self limited viral infection” yang ditandai dengan

ruam yang khas. Infeksi pada awal kehamilan selama trimester pertama

kehamilan bisa menyebabkan kematian janin karena bisa menyebabkan

kerusakan organ janin yakni jantung, saraf, pengelihaan dan pendengaran. Hal

yang menjadi perhaian dari infeksi rubella adalah hampir satu sampai 3

infeksi adalah asimptomatic. Di masa lalu, rubela adalah infeksi wabah

endemik yang sudah menyebab di populasi kita. Sejak pengenalan dari vaksin

rubela tahun 1969, ada reduksi yang signifikan dari infeksi rubella dan bayi

baru lahir dengan congenital rubella syndrome. Meskipun sau dari sembilan

wanita adalah nonimmune pada rubella.3

2.2 SEJARAH

Rubella dikeahui dengan nama Campak German yakni “Roteln” telah

di diskripsikan dengan original oleh dua peneliti. Dari beberapa tahun yang

lalu campak German telah membingungkan dengan berbagai infeksi yang

timbul ruam pada kulit, campak/cacar air yang khusus, scarlet fever dan

sekarang diagnosis klinis sudah tidak akurat lagi. Campak German dalam

beberapa bagian, sudah diakui dengan jelas dari beberapa bagian Kongres

International di Medicine di London 1881 sehingga penyakit infeksi yang

dinamakan rubella telah disetujui pada saat itu.5

Virus rubella telah diisolasi untuk pertama kali pada tahun 1962 oleh

dua drup pekerja independen di pegawai USA dengan teknik kultur sel yang

berbeda. Penemuan pasti ini sudah dikembangkan oleh test serology.

4

Page 5: Icha - REFERAT Rubela - Icha

2.3 EPIDEMIOLOGI

Penyakit ini terdistribusi secara luas di dunia. Epidemi terjadi dengan

interval 5-7 tahun (6-9 tahun), paling sering timbul pada musim semi dan

terutama mengenai anak serta dewasa muda. Pada manusia virus ditularkan

secara oral droplet dan melalui plasenta pada infeksi kongenital. Sebelum ada

vaksinasi, angka kejadian tertinggi terdapat pada anak usia 5 – 14 tahun.

Dewasa ini kebanyakan kasus terjadi pada remaha dan dewasa muda.

Kelainan pada fetus mencapai 30% akibat infeksi rubella pada ibu

hamil selama minggu pertama kehamilan. Risiko kelainan pada fetus tertinggi

(50 – 60%) terjadi pada bulan pertama dan menurun menjadi 4 – 5 % pada

bulan keempat kehamilan ibu. Survey di inggris menunjukan insdens infeksi

fetus sebesar 53% dengan rubella klinis dan hanya 19% yang subklinis. Sektar

85% bayi yang terinfeksi rubella kongenital mengalami defek.4

2.4 ETIOLOGI

Rubella disebabkan oleh suatu RNA virus, genus Rubivirus, famili

Togaviridae. Virus dapat diisolasi dari biakan jaringan penderita. Secara

fisiko-kimiawi virus ini sama dengan anggota virus lain dari famili tersebut,

tetapi virus rubela secara serologik berbeda. Pada waktu terdapat gejala klinis

virus ditemukan pada sekret nasofaring, darah, feses dan urin.

Virus rubela tidak mempunyai pejamu golongan intervetebrata dan

manusia merupakan satu-satunya pejamu golongan vertebrata. Cara

Penularannya melalui kontak dengan sekret nasofaring dari orang terinfeksi.

Infeksi terjadi melalui droplet atau kontak langsung dengan penderita. Pada

lingkungan tertutup seperti di asrama calon prajurit, semua orang yang rentan

dan terpajan bisa terinfeksi. Bayi dengan CRS mengandung virus pada sekret

nasofaring dan urin mereka dalam jumlah besar, sehingga menjadi sumber

5

Page 6: Icha - REFERAT Rubela - Icha

infeksi. Penyebab rubella atau campak Jerman adalah virus rubella. Meski

virus penyebabnya berbeda, namun rubella dan campak (rubeola) mempunyai

beberapa persamaan. Rubella dan campak merupakan infeksi yang

menyebabkan kemerahan pada kulit pada penderitanya.

Perbedaannya, rubella atau campak German tidak terlalu menular

dibandingkan campak yang cepat sekali penularannya. Penularan rubella dari

penderitanya ke orang lain terjadi melalui percikan ludah ketika batuk, bersin

dan udara yang terkontaminasi. Virus ini cepat menular, penularan dapat

terjadi sepekan (1 minggu) sebelum timbul bintik-bintik merah pada kulit si

penderita, sampai lebih kurang sepekan setelah bintik tersebut menghilang.

Namun bila seseorang tertular, gejala penyakit tidak langsung tampak.

Gejala baru timbul kira-kira 14 – 21 hari kemudian. Selain itu, campak lebih

lama proses penyembuhannya sementara rubella hanya 3 hari, karena itu pula

rubella sering disebut campak 3 hari.

2.5 PATOFISIOLOGI

Periode inkubasi rata-rata 18 hari (12-23 hari). Virus sesudah masuk

melalui saluran pernafasan akan menyebabkan peradangan pada mukosa

saluran pernafasan untuk kemudian menyebar keseluruh tubuh. dari saluran

pernafasan inilah virus akan menyebrang ke sekelilingnya. Rubella baik yang

bersifat klinis maupun sub klinis akan bersifat sangat menular terhadap

sekelilingnya. Pada infeksi rubella yang diperoleh post natal virus rubella

akan dieksresikan dari faring selama fase prodromal yang berlanjut sampai

satu minggu sesudah muncul gejala klinis. Pada rubella yang kongenital

saluran pernafasan dan urin akan tetap mengeksresikan virus sampai usia 2

tahun. hal ini perlu diperhatikan dalam perawatan bayi dirumah sakit dan

dirumah untuk mencegah terjadinya penularan. Sesudah sembuh tubuh akan

membentuk kekebalan baik berupa antibodi maupun kekebalan seluler yang

akan mencegah terjadinya infeksi ulangan.

6

Page 7: Icha - REFERAT Rubela - Icha

Pengaruh Rubella Terhadap Kehamilan Infeksi rubella berbahaya bila

terjadi pada wanita hamil muda, karena dapat menyebabkan kelainan pada

bayinya. Jika infeksi terjadi pada bulan pertama kehamilan, maka resiko

terjadinya kelaianan adalah 50%, sedanggkan jika infeksi terjadi trimester

pertama maka resikonya menjadi 25% (menurut America College Obstrician

and gynecologis, 1981). Rubella dapat menimbulkan abortfus, anomaly

congenital dan infeksi pada neonates (Konjungtivitis, vesikulutis kutis,

ikterus).

Pengaruh rubella dapat meningkatkan angka kematian perinatal dan

sering menyebabkan cacat bawaan pada janin. Sering dijumpai apabila infeksi

dijumpai pada kehamilan trimester I (30 – 50%). Anggota tubuh anak yang

bisa menderita karena rubella :

a. Mata (katarak, glaucoma, mikroftalmia)

b. Jantung (duktus arteriosus persisten, stenosis pulmonalis, septum

terbuka)

c. Alat pendengaran (tuli)

d. Susunan syaraf pusat (meningoesefalitis, kebodohan)

Dapat pula terjadihambatan pertumbuhan intra uterin. Kelainan

hematologik (termasuk trombositopenia dan anemia), hepatosplenomegalia

dan ikterus, pneumonitis interfisialis kronika difusa dan kelainan kromosom.

Selain itu bayi dengan rubella bawaan selama beberapa bulan merupakan

sumber infeksi bagi anak-anak dan orang dewasa lain.

2.6 MANIFESTASI KLINIS

a. Masa inkubasi

Masa inkubasi berkisar 14 – 21 hari. Dalam beberapa laporan lain

waktu inkubasi minimum 12 hari dan maksimum 17 sampai 21 hari.

b. Masa prodromal

7

Page 8: Icha - REFERAT Rubela - Icha

Pada anak biasanya erupsi timbul tanpa keluhan sebelumnya; jarang

disertai gejala dan tanda masa prodromal. Namun pada remaja dan dewasa

muda masa prodromal berlangsung 1-5 hari dan terdiri dari demam ringan,

sakit kepala, nyeri tenggorok, kemerahan pada konjungtiva, rinitis, batuk dan

limfadenopati. Gejala ini segera menghilang pada waktu erupsi timbul. Gejala

dan tanda prodromal biasanya mendahului 1-5 hari erupsi di kulit. Pada

beberapa penderita dewasa gejala dan tanda tersebut dapat menetap lebih lama

dan bersifat lebih berat. Pada 20% penderita selama masa prodromal atau hari

pertama erupsi timbul suatu eksantema, tanda Forschheimer, yaitu makula

atau petekiia pada palatum molle. Pembesaran kelenjar limfe bisa timbul 5-7

hari sebelum timbul eksantema, khas mengenai kelenjar suboksipital,

postaurikular dan servikal dan disertai nyeri tekan.

c. Masa eksantema

Seperti pada rubeola, eksantema mulai retro-aurikular atau pada muka

dan dengan cepat meluas secara kraniokaudal ke bagian lain dari tubuh. Mula-

mula berupa makula yang berbatas tegas dan kadang-kadang dengan cepat

meluas dan menyatu, memberikan bentuk morbiliform. Pada hari kedua

eksantem di muka menghilang, diikuti hari ke-3 di tubuh dan hari ke-4 di

anggota gerak. Pada 40% kasus infeksi rubela terjadi tanpa eksantema.

Meskipun sangat jarang, dapat terjadi deskuamasi post eksantematik.

Limfadenopati merupakan suatu gejala klinis yang penting pada rubela.

Biasanya pembengkakan kelenjar getah bening itu berlangsung selama 5-8

hari.

Pada penyakit rubela yang tidak mengalami penyulit sebagian besar

penderita sudah dapat bekerja seperti biasa pada hari ke-3. Sebagian kecil

penderita masih terganggu dengan nyeri kepala, sakit mata, rasa gatal selama

7-10 hari.4

2.7 DIAGNOSIS BANDING

8

Page 9: Icha - REFERAT Rubela - Icha

Penyakit yang memberikan gejala klinis dan eksantema yang

menyerupai rubela adalah :

a.Penyakit virus : campak, roseola infantum, eritema mononukleosis

infeksiosa dan Pityriasis rosea

b.Penyakit bakteri : scarlet fever (Skarlatina).

c.Erupsi obat : ampisilin, penisilin, asam salisilat, barbiturat, INH,

fenotiazin dan diuretik tiazid.

Bercak erupsi rubela yang berkonfluensi sulit dibedakan dari morbili,

kecuali bila ditemukan bercak koplik yang karakteristik untuk morbili. Erupsi

rubela cepat menghilang sedangkan erupsi morbili menetap lebih lama.

Bila terjadi kemerahan difus dan tampak bercak-bercak berwarna lebih gelap

diatasnya, perlu dibedakan dari scarlet fever. Tidak seperti scarlet fever, pada

rubela daerah perioral terkena.

Erupsi pada infeksi mononukleosis dapat menyerupai rubela derajat

berat, namun penyakit itu dimulai dengan difteroid atau Plaut-Vincent-like

tonsilitis, demam lebih tinggi, pembesaran kelenjar getah bening umum serta

pembesaran hepar dan limpa. Pada sifilis stadium dua ditemukan juga

eksantema yang menyerupai rubela, disertai pembesaran kelenjar getah bening

umum, kadang-kadang perlu pemeriksaan serologik untuk sifilis.

Erupsi obat menyerupai rubela yang dapat disertai pembesaran

kelenjar getah bening disebabkan terutama oleh senyawa hidantoin. Pada

kasus yang meragukan dapat dilakukan pemeriksaan hemogram dan

serologik.4

2.8 DIAGNOSIS

Diagnosis rubella tidak selalu mudah karena gejala-gejala kliniknya

hampir sama dengan penyakit lain. Kadang tidak jelas atau tidak ada sama

sekali. Virus pada rubella sering mencapai dan merujuk embrio dan fetus.

virus pada rubella sering mencapai dan merujuk embrio dan fetus. Diagnosis

9

Page 10: Icha - REFERAT Rubela - Icha

pasti dapat dibuat dengan isolasi virus atau ditemukannya kenaikan tetes anti

rubella dalam serum. Lebih dari 50% kasus infeksi rubella pada ibu hamil

bersifat subklinis/tanpa gejala sehingga sering tidak disadari. Karena dapat

berdampak negatif bagi janin yang dikandungnya.

Diagnosis klinis sering kali sukar dibuat untuk seorang penderita oleh

karena tidak ada tanda atau gejala yang patognomik untuk rubela. Seperti

dengan penyakit eksantema lainnya, diagnosis dapat dibuat dengan anamnesis

yang cermat. Rubela merupakan penyakit yang epidemik sehingga bila

diselidiki dengan cermat, dapat ditemukan kasus kontak atau kasus lain di

dalam lingkungan penderita.sifat demam dapat membantu dalam menegakkan

diagnosis, oleh karena demam pada rubela jarang sekali di atas 38,5ºC.

Pada infeksi tipikal, makula merah muda yang menyatu menjadi eritema difus

pada muka dan badan serta artralgia pada tangan penderita dewasa merupakan

petunjuk diagnosis rubela.

28.1. Pemeriksaan laboratorium rubella

Diangosa klinis rubella kadang tidak akurat. Konfirmasi

laboratorium hanya bisa dipercaya untuk infeksi akut. Infeksi rubella

dapat dipastikan dengan adanya peningkatan signifikan titer antibodi

fase akut dan konvalesens dengan tes ELISA, HAI, pasif HA atau tes

LA, atau dengan adanya IgM spesifik rubella yang mengindikasikan

infeksi rubella sedang terjadi. Spesimen sebaiknya dikumpulkan

secepat mungkin (dalam kurun waktu 7-10 hari) sesudah onset

penyakit dan pengambilan berikutnya setidaknya 7-14 hari (lebih baik

2-3 minggu) kemudian. Virus bisa diisolasi dari faring 1 minggu

sebelum dan hingga 2 minggu sesudah timbul ruam. Virus bisa

ditemukan dari contoh darah, urin dan tinja. Namun isolasi virus

adalah prosedur panjang yang membutuhkan waktu sekitar 10-14 hari.

Diagnosa dari CRS pada bayi baru lahir dipastikan dengan ditemukan

10

Page 11: Icha - REFERAT Rubela - Icha

adanya antibodi IgM spesifik pada spesimen tunggal, dengan titer

antibodi spesifik terhadap rubella diluar waktu yang diperkirakan titer

antibodi maternal IgG masih ada, atau melalui isolasi virus yang

mungkin berkembang biak pada tenggorokan dan urin paling tidak

selama 1 tahun. Virus juga bisa dideteksi dari katarak kongenital

hingga bayi berumur 3 tahun.

Perubahan hematologik hanya sedikit membantu penegakan

diagnosis. Peningkatan sel plasma 5-20% merupakan tanda yang khas.

Kadang-kadang terdapat leukopenia pada awal penyakit yang dengan

segera segera diikuti limfositosis relatif. Sering terjadi penurunan

ringan jumlah trombosit. Diagnosis pasti ditegakkan dengan

pemeriksaan serologik yaitu adanya peningkatan titer anibodi 4 kali

pada hemaglutination inhibition test (HAIR) atau ditemukannya

antibodi Ig M yang spesifik untuk rubela. Titer antibodi mulai

meningkat 24-48 jam setelah permulaan erupsi dan mencapai

puncaknya pada hari ke 6-12. selain pada infeksi primer, antibodi Ig M

spesifik rubela dapat ditemukan pula pada reinfeksi. Dalam hal ini

adanya antibodi Ig M spesifik rubela harus di interpretasi dengan hati-

hati. Suatu penelitian telah menunjukkan bahwa telah tejadi reaktivitas

spesifik terhadapp rubela dari sera yang dikoleksi, setelah kena infeksi

virus lain. Membedakan rubella dengan campak (q.v.), demam scarlet

(lihat infeksi Streptokokus) dan penyakit ruam lainnya (misalnya

infeksi eritema dan eksantema subitum) perlu dilakukan karena

gejalanya sangat mirip. Ruam makuler dan makulopapuler juga terjadi

pada sekitar 1-5% penderita dengan infeksi mononucleosis (terutama

jika diberikan ampisilin), juga pada infeksi dengan enterovirus tertentu

dan sesudah mendapat obat tertentu.

Pemeriksaan laborarotium rubella pada ibu hamil :

11

Page 12: Icha - REFERAT Rubela - Icha

Ada beberapa pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi infeksi

rubella, yang lazim dilakukan adalah pemeriksaan anti Rubella IgM

dan anti rubella IgG pada contoh darah dari ibu hamil. Sedangkan

untuk memastikan apakah janin terinfeksi / tidak maka dilakukan

pendeteksian virus rubella dengan teknik PCR (Polymerose Chain

reaction).

- Bahan pemeriksaan diambil dari air ketuban ( cairan amnion) / darah

janin. Pengambilan ampel air ketuban atau pun darah janin harus

dilakukan oleh dokter ahli kandungan dan kebidanan dan hanya dapat

dilakukan setelah usia kehamilan diatas 22 minggu.

- Apabila wanita hamil dalam trimester I menderita viremia, maka

abortus buatan perlu dipertimbangkan. setelah trimester I,

kemungkinan cacat bawaan menjadi kurang yaitu 6,8% dalam

trimester II dan 5,3% dalam trimester III.

2.9 PENGOBATAN

Untuk tahap penyembuhan sebenarnya tidak ada obat yang spesifik

untuk mengobati infeksi virus Rubella. Namun obat yang diberikan biasanya

bersifat untuk meringankan gejala yang timbul akibat infeksi ini. Hanya saja

pada anak-anak dan orang dewasa, gejala-gejala yang timbul adalah sangat

ringan. Berikut ini beberapa perawatan yang bisa dilakukan jika terinfeksi

virus Rubella:

1. Secara farmakologikal

o dengan Acetaminophen atau ibuprofen

o ini dapat mengurangkan demam dan rasa nyeri

2. Pengobatan rawat jalan ( di rumah )

12

Page 13: Icha - REFERAT Rubela - Icha

Dikarenakan penyakit rubela merupakan penyakit yang ringan ( jika

menyerang anak – anak dan orang dewasa ), seseorang yang menghidapi

rubella boleh dijaga di rumah. Namun dengan menjaga suhu tubuh pasien.

Jika suhu tubuh mulai tinggi maka sebaiknya konsultasi ke dokter. Selain

itu obat yang paling efektif untuk infeksi ini adalah dengan beristirahat.

3. Pengobatan untuk wanita yang hamil

Pada wanita hamil jika terserang virus ini maka yang sebaiknya dilakukan

adalah periksa ke dokter, maka kemungkinan akan memberikan suntikan

immuneglobulin(IG). IG tidak dapat “menghilangkan virus rubella” tetapi

IG dapat membantu dalam meringankan gejala-gejala yang diberikan oleh

virus ini. Dan dapat mengurangi risiko – risiko pada janin. Dengan kata

lain, IG dapat mengurangi gejala rubela tetapi tidak dapat menghilangkan

risiko infeksi yang diberikan virus Rubella terhadap bayi tersebut.

Walaupun tidak ada obat yang spesifik untuk virus ini, namun dapat

diberikan pencegahan yaitu dengan vaksin dalam bentuk vaksin kombinasi

yang sekaligus digunakan untuk mencegah infeksi campak dan gondongan,

dikenal sebagai vaksin MMR (Mumps, Measles, Rubella) yang disuntikkan

sebanyak 2 kali. Suntikan vaksin pertama diberi semasa umur 12-15 bulan

dan suntikan kedua biasanya diberi semasa umur 4-6 tahun. usia anak

masuk sekolah atau dewasa muda.

Vaksin MMR pada anak – anak:5

Pemberian imunisasi MMR pada wanita usia reproduktif yang belum

mempunyai antibodi terhadap virus rubela amatlah penting untuk

mencegah terjadinya infeksi rubella kongenital pada janin. Setelah

pemberian imunisasi MMR, penundaan kehamilan harus dilakukan selama

3 bulan.

13

Page 14: Icha - REFERAT Rubela - Icha

Vaksin MMR tidak sembarang boleh diberikan kepada semua orang.

Diantaranya:

• Mereka yang alergi terhadap antibiotik neomicyn.

• Wanita yang sedang hamil atau bertujuan hamil dalam waktu satu bulan

setelah imunisasi.

• Mereka yang menderita penyakit apa saja atau menerima pengobatan

yang menekan sistem kekebalan, seperti cortisone atau prednisolone.

• Siapa saja yang menderita infeksi yang akut.

2.10 KOMPLIKASI

Komplikasi relatif tidak lazim pada anak. Neuritis dan artritis kadang-

kadang terjadi. Resistensi terhadap infeksi bakteri sekunder tidak berubah.

Ensefalitis serupa dengan ensefalitis yang ditemukan pada rubeola yang

terjadi pada sekitar 1/6.000 kasus. Kebanyakan anak-anak mengalami

penyembuhan total. Anak laki-laki atau pria dewasa kadang mengalami nyeri

pada testis (buah zakar) yang bersifat sementara. Sepertiga wanita mengalami

nyeri sendi atau artritis. Pada wanita hamil, campak jerman bisa menyebabkan

keguguran, kematian bayi dalan kandungan ataupun keguguran. Kadang terjadi

infeksi telinga (otitis media).

2.11 PENCEGAHAN

Pada orang yang rentan, proteksi pasif dari atau pelemahan penyakit

dapat diberikan secara bervariasi dengan injeksi intramuskuler globulin imun

serum (GIS) yang diberikan dengan dosis besar (0,25 – 0,50 mL/kg atau 0,12-

0,20 mL/lb) dalam 7-8 hari pasca pemajanan. Efektivitas globulin imun tidak

dapat diramalkan. Tampaknya tergantung pada kadar antibodi produk yang

digunakan dan pada faktor yang belum diketahui. Manfaat GIS telah

dipertanyakan karena pada beberapa keadaan ruam dicegah dan manifestasi

14

Page 15: Icha - REFERAT Rubela - Icha

klinis tidak ada atau minimal walaupun virus hidup dapat diperagakan dalam

darah. Bentuk pencegahan ini tidak terindikasI, kecuali pada wanita hamil

nonimun.

Sejak tahun 1979 vaksin virus hidup RA 27/3 (fibroblas paru

embrional manusia deretan WI-38) telah digunakan hanya pada imunisasi

aktif terhadap rubella di Amerika Serikat. Vaksin RA 27/3 mempunyai

banyak manfaat melebihi vaksin rubela lain yang dahulu digunakan karena ia

menghasilkan antibodi nasofaring dan berbagai variasi antibodi serum,

memberikan proteksi yang lebih baik terhadap reinfeksi, dan sangat lebih

menyerupai proteksi yang diberikan oleh infeksi alamiah. Vaksin sensitif

terhadap panas dan cahaya; karenanya vaksin harus disimpan dalam lemari es

pada suhu 4º dan digunakan sesegera vaksin ini dilarutkan kembali. Vaksin

diberikan sebagai satu injeksi subkutan.

Antibodi berkembang pada sekitar 98% dari mereka yang divaksinasi.

Walaupun mungkin virus menetap, terutama pada nasofaring, dan pelepasan

terjadi dari 18-25 hari sesudah vaksinasi, penularan nampaknya tidak

merupakan masalah. Lama persistensi antibodi rubela pasca vaksinasi dengan

RA 27/3 tidak tentu tetapi mungkin seumur hidup. Cara-cara pencegahan

adalah paling penting untuk perlindungan janin. Vaksinasi ini terutama

penting sehingga wanita mempunyai imunitas terhadap rubela sebelum

mencapai usia subur, dengan penularan penyakit alamiah atau dengan

imunisasi aktif. Status imun dapat dievaluasi dengan uji serologis yang tepat.

Program vaksinasi rubela di Amerika Serikat mengharuskan untuk imunisasi

semua laki-laki dan wanita umur 12 dan 15 bulan serta pubertas dan wanita

pasca pubertas tidak hamil. Imunisasi adalah efektif pada umur 12 bulan tetapi

mungkin tertunda sampai 15 bulan dan diberikan sebagai vaksin campak-

parotitis-rubela (measles-mumps-rubela/MMR). Imunisasi rubela harus

diberikan pada wanita pasca pubertas yang kemungkinan rentan pada setiap

kunjungan perawatan kesehatan.

15

Page 16: Icha - REFERAT Rubela - Icha

Untuk wanita yang mengatakan bahwa mereka mungkin hamil

imunisasi harus ditunda. Uji kehamilan tidak secara rutin diperlukan, tetapi

harus diberikan nasehat mengenai sebaiknya menghindari kehamilan selama 3

bulan sesudah imunisasi. Kebijakan imunisasi sekarang telah berhasil

memecahkan siklus epidemi rubela yang basa di Amerika Serikat dan

menurunkan insiden sindrom rubella kongenital yang dilaporkanpada hanya

20 kasus pada tahun 1994. Namun imunisasi ini tidak mengakibatkan

penurunan persentase wanita usia subur yang rentan terhadap rubella. Semua

orang rentan terhadap infeksi virus rubella setelah kekebalan pasif yang

didapat melalui plasenta dari ibu hilang. Imunitas aktif didapat melalui infeksi

alami atau setelah mendapat imunisasi; kekebalan yang didapat biasanya

permanent sesudah infeksi alami dan sesudah imunisasi diperkirakan

kekebalan juga akan berlangsung lama, bisa seumur hidup, namun hal ini

tergantung juga pada tingkat endemisitas. Di AS, sekitar 10% dari penduduk

tetap rentan. Bayi yang lahir dari ibu yang imun biasanya terlindungi selama

6-9 bulan,tergantung dari kadar antibodi ibu yang didapat secara pasif melalui

plasenta.

a. Untuk perlindungan terhadap serangan virus rubella telah tersedia

vaksin dalam bentuk vaksin kombinasi yang sekaligus digunakan

untuk mencegah infeksi campak dan gondongan, dikenal sebagai

vaksin MMR (Mumps Mrasies Rubella). vaksin rubella dapat

diberikan kepada anak yang sistem kekebalan tubuhnya sudah

berkembang yaitu pada usia 12 – 18 bulan. Bila pada usia tersebut

belum diberikan, vaksinasi dapat dilakukan pada usia 6 tahun.

sedangkan vaksinasi dapat dilakukan pada usia 6 tahun. Sedangkan

vaksinasi ulangan di anjurkan pada usia 10 – 12 tahun atau 12 – 18

tahun (sebelum pubertas). Infeksi rubella, pada umumnya merupakan

penyakit ringan.

b. vaksin rubella tidak boleh diberikan pada ibu hamil, terutama pada

16

Page 17: Icha - REFERAT Rubela - Icha

awal kehamilan, dapat mendatangkan petaka bagi janin yang

dikandungnya. Dapat terjadi abortus (keguguran), bayi meninggal

pada saat lahir, atau mengalami sindron rubella kongenital. oleh

karena itu, sebelum hamil pastikan bahwa anda telah memiliki

kekebalan terhadap virus rubella dengan melakukan pemeriksaan anti

– rubella IgG dan anti – rubella Ig M.

1) Jika hasil keduanya nagatif, sebaiknya anda ke dokter untuk

melakukan vaksinasi, namun anda baru diperbolehkan hamil 3 bulan

setelah vaksinasi.

2) Jika anti – rubella IgG saja yang positif, atau anti rubella IgM dan

anti rubella- IgG positif, dokter akan menyarankan anda untuk

menunda kehamilan.

3) Jika anti – rubella IgG saja yang positif, berarti anda pernah

terinfeksi dan anti bodi yang terdapat dalam tubuh anda dapat

melindungi dari serangan virus rubella. Bila Anda hamil , bayi anda

pun akan terhindar dari Sindroma Rubella Kongenital. bila anda

sedanghamil dan belum mengetahui apakah tubuh anda telah

terlindungi dari infeksi Rubella, maka anda di anjurkan melakukan

pemeriksaan anti-Rubella IgG dan anti-Rubella IgG : jika anda telah

memiliki kekebalan (Anti - Rubella IgG), berarti janin adapun

terlindungi dari ancaman virus rubella.

Jika belum memiliki kekebalan (Anti – Rubella IgG dan Anti –

Rubella IgG positif),, maka :

- Sebaiknya anda rutin kontrol ke dokter

- Tetap menjaga kesehatan dan tingkatan daya tubuh

- Menghindari orang yang dicurigai terinfeksi rubellamaka deteksi

infeksi rubella pada ibu hamil yang belum memiliki kekebalan

terhadap infeksi rubella sngat penting.

17

Page 18: Icha - REFERAT Rubela - Icha

BAB III

KESIMPULAN

1. Rubella (German measles) merupakan suatu penyakit virus yang umum

pada anak dan dewasa muda, yang ditandai oleh suatu masa prodromal

yang pendek, pembesaran kelenjar getah bening servikal, suboksipital dan

postaurikular, disertai erupsi yang berlangsung 2-3 hari.

2. Di negara tropis, infeksi rubella lebih sering terjadi pada akhir musim

hujan dan pada musim panas dengan kecendrungan timbulnya epidemik

setiap 5 tahun.

3. Rubella disebabkan oleh suatu RNA virus, genus Rubivirus, famili

Togaviridae.

4. Cara penularannya melalui kontak dengan sekret nasofaring dari orang

terinfeksi. Infeksi terjadi melalui droplet atau kontak langsung dengan

penderita.

5. Diagnosa rubella dilihat dari tanda klinis dan pemeriksaan laboratorium

serologi virus dan titer antibodi fase akut (IgM).

6. Tatalaksana rubella adalah simtomatis.

7. Pencegahan rubella dengan melakukan vaksinasi MMR pertama diberi

semasa umur 12-15 bulan dan suntikan kedua biasanya diberi semasa

umur 4-6 tahun.

18