ICCRI 06H, Hibrida Unggul Kakao Tahan Penyakit Pembuluh ... · masalah serius pada tanaman kakao di...

4
1 << 24 | 1 | Februari 2012 PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIA Warta ICCRI 06H, Hibrida Unggul Kakao Tahan Penyakit Pembuluh Kayu (VSD, vascular-streak dieback) Agung Wahyu Susilo 1) 1) Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Jl. PB. Sudirman 90 Jember. Penyakit pembuluh kayu atau vascular-streak dieback (VSD) saat ini menjadi masalah serius pada tanaman kakao di beberapa daerah sentra produksi kakao, di wilayah Sulawesi. Guna mengatasi masalah tersebut, Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, telah berhasil melakukan perakitan hibrida kakao tahan VSD. Hibrida kakao tahan VSD tersebut telah dirilis oleh Menteri Pertanian melalui SK Menteri Pertanian No. 3682/Kpts/SR.120/11/2010 dengan nama ICCRI 06H. Ketersediaan hibrida kakao tahan VSD telah memperkaya komponen teknologi pengendalian VSD di Indonesia. S erangan penyakit pembuluh kayu (VSD, vascular-streak dieback) pada tanaman kakao telah mengancam keberlanjutan produksi kakao nasional. Penyakit yang disebabkan oleh jamur Oncobasidium theobromae menyebabkan kerusakan pada jaringan pembuluh kayu sehingga proses transport hara dalam tanaman terganggu. Kerusakan akibat serangan VSD tampak pada bagian-bagian vegetatif tanaman, terutama ranting dan cabang. Akibat serangan VSD dapat menyebabkan kematian tanaman yang rentan hingga mencapai lebih dari 50%. Serangan VSD dianggap lebih berbahaya dibandingkan serangan jasad penganggu kakao lainnya, seperti hama penggerek buah kakao (PBK) dan penyakit busuk buah ( Phytophthora palmivora), sebab serangan VSD dapat mematikan tanaman sedangkan serangan hama PBK dan penyakit busuk buah hanya menyebabkan kerusakan pada buah. Serangan VSD harus segera diatasi sebab sebarannya sudah meluas di daerah-daerah sentra produksi kakao khususnya di wilayah Sulawesi. Pengendalian VSD harus dilakukan secara terpadu. Pada kasus serangan ringan, pengendalian VSD dapat dilakukan melalui pendekatan kultur teknis, yaitu pemangkasan cabang-cabang terinfeksi secara reguler disertai dengan penyemprotan fungisida berbahan aktif Azocystrobin dan Difenoconazole pada daun-daun muda ( flush ) kemudian dilanjutkan dengan pemberian pupuk dan bahan organik. Pada kasus serangan berat, pengendalian VSD hanya efektif menggunakan bahan tanam tahan. Beberapa bahan tanam tahan telah direkomendasikan untuk pengendalian VSD, yaitu klon Sulawesi 1, Sulawesi 2, Sca 6, dan ICCRI 05. Pemanfaatan klon-klon tahan VSD tersebut terbukti efektif mengendalikan serangan VSD sehingga sebagian klon-klon tersebut telah berkembang luas di masyarakat. Meskipun demikian tingkat adopsi antar petani terhadap klon-klon tahan VSD tersebut tidak sama karena keterbatasan sumber bahan tanam dan tingkat keterampilan petani dalam hal teknik perbanyakan klonal. Oleh karena itu pengembangan bahan tanam hibrida masih perlu dilakukan sebagai alternatif pilihan bahan tanam unggul bagi petani/pekebun. Bahan tanam hibrida hingga kini masih menjadi sarana yang efektif untuk penyebarluasan bahan tanam unggul kakao karena kemudahan cara pembibitan dan pendistribusiannya ke lokasi-lokasi pengembangan. Di samping itu pengembangan kakao hibrida dapat menekan homogenisasi genetik pertanaman akibat pemanfaatan bahan tanam klonal yang dilakukan secara terus menerus dalam kurun waktu yang lama. Benih kakao hibrida akan menghasilkan pertanaman yang secara genetik beragam sehingga dapat meningkatkan ketahanan horizontal sebagai langkah antisipatif terhadap kemungkinan munculnya masalah hama/penyakit baru. Dalam upaya melengkapi komponen teknologi bahan tanam unggul kakao tahan VSD, Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia telah melakukan penelitian dan pengembangan hibrida kakao tahan VSD. Hibrida tersebut adalah ICCRI 06H hasil rakitan melalui persilangan antar klon-klon unggul yang memiliki potensi dayahasil tinggi dan ketahanan penyakit VSD. Pengembangan hibrida ICCRI 06H dilakukan secara generatif melalui proses persilangan alami ( open-pollination ) maupun

Transcript of ICCRI 06H, Hibrida Unggul Kakao Tahan Penyakit Pembuluh ... · masalah serius pada tanaman kakao di...

1 <<24 | 1 | Februari 2012

PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIAWarta

ICCRI 06H, Hibrida Unggul Kakao Tahan PenyakitPembuluh Kayu (VSD, vascular-streak dieback)

Agung Wahyu Susilo1)

1)Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Jl. PB. Sudirman 90 Jember.

Penyakit pembuluh kayu atau vascular-streak dieback (VSD) saat ini menjadimasalah serius pada tanaman kakao di beberapa daerah sentra produksi kakao, diwilayah Sulawesi. Guna mengatasi masalah tersebut, Pusat Penelitian Kopi dan KakaoIndonesia, telah berhasil melakukan perakitan hibrida kakao tahan VSD. Hibrida kakaotahan VSD tersebut telah dirilis oleh Menteri Pertanian melalui SK Menteri PertanianNo. 3682/Kpts/SR.120/11/2010 dengan nama ICCRI 06H. Ketersediaan hibrida kakaotahan VSD telah memperkaya komponen teknologi pengendalian VSD di Indonesia.

Serangan penyakit pembuluh kayu (VSD,vascular-streak dieback) pada tanaman kakao telahmengancam keberlanjutan produksi kakao nasional.Penyakit yang disebabkan oleh jamur Oncobasidiumtheobromae menyebabkan kerusakan pada jaringanpembuluh kayu sehingga proses transport haradalam tanaman terganggu. Kerusakan akibatserangan VSD tampak pada bagian-bagian vegetatiftanaman, terutama ranting dan cabang. Akibatserangan VSD dapat menyebabkan kematiantanaman yang rentan hingga mencapai lebih dari50%. Serangan VSD dianggap lebih berbahayadibandingkan serangan jasad penganggu kakaolainnya, seperti hama penggerek buah kakao (PBK)dan penyakit busuk buah (Phytophthora palmivora),sebab serangan VSD dapat mematikan tanamansedangkan serangan hama PBK dan penyakit busukbuah hanya menyebabkan kerusakan pada buah.Serangan VSD harus segera diatasi sebabsebarannya sudah meluas di daerah-daerah sentraproduksi kakao khususnya di wilayah Sulawesi.

Pengendalian VSD harus dilakukan secaraterpadu. Pada kasus serangan ringan, pengendalianVSD dapat dilakukan melalui pendekatan kulturteknis, yaitu pemangkasan cabang-cabang terinfeksisecara reguler disertai dengan penyemprotanfungisida berbahan aktif Azocystrobin danDifenoconazole pada daun-daun muda ( flush)kemudian dilanjutkan dengan pemberian pupukdan bahan organik. Pada kasus serangan berat,pengendalian VSD hanya efektif menggunakan bahantanam tahan. Beberapa bahan tanam tahan telahdirekomendasikan untuk pengendalian VSD, yaituklon Sulawesi 1, Sulawesi 2, Sca 6, dan ICCRI 05.

Pemanfaatan klon-klon tahan VSD tersebutterbukti efektif mengendalikan serangan VSDsehingga sebagian klon-klon tersebut telahberkembang luas di masyarakat. Meskipun demikiantingkat adopsi antar petani terhadap klon-klon tahanVSD tersebut tidak sama karena keterbatasansumber bahan tanam dan tingkat keterampilan petanidalam hal teknik perbanyakan klonal. Oleh karenaitu pengembangan bahan tanam hibrida masih perludilakukan sebagai alternatif pilihan bahan tanamunggul bagi petani/pekebun. Bahan tanam hibridahingga kini masih menjadi sarana yang efektif untukpenyebarluasan bahan tanam unggul kakao karenakemudahan cara pembibitan dan pendistribusiannyake lokasi-lokasi pengembangan. Di samping itupengembangan kakao hibrida dapat menekanhomogenisasi genetik pertanaman akibatpemanfaatan bahan tanam klonal yang dilakukansecara terus menerus dalam kurun waktu yang lama.Benih kakao hibrida akan menghasilkan pertanamanyang secara genetik beragam sehingga dapatmeningkatkan ketahanan horizontal sebagai langkahantisipatif terhadap kemungkinan munculnya masalahhama/penyakit baru.

Dalam upaya melengkapi komponen teknologibahan tanam unggul kakao tahan VSD, PusatPenelitian Kopi dan Kakao Indonesia telah melakukanpenelitian dan pengembangan hibrida kakao tahanVSD. Hibrida tersebut adalah ICCRI 06H hasil rakitanmelalui persilangan antar klon-klon unggul yangmemiliki potensi dayahasil tinggi dan ketahananpenyakit VSD. Pengembangan hibrida ICCRI 06Hdilakukan secara generatif melalui prosespersilangan alami (open-pollination) maupun

>> 224 | 1 | Februari 2012

PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIAWarta

persilangan terkendali (hand-pollination) antarinduk klon-klon tetua persilangan. Ketersediaanhibrida ICCRI 06H ini memperkaya khasanahteknologi bahan tanam unggul kakao tahan VSDdi Indonesia.

Proses PemuliaanPerakitan hibrida ICCRI 06H dilakukan dalam

kurun waktu 10 tahun. Prosesnya diawali denganseleksi klon-klon tetua persilangan pada koleksiplasma nutfah kakao di KP Kaliwining berdasarkansifat produktivitas hasil, ketahanan penyakit VSD,dan kompatibilitas persilangan. Klon-klon yangterpilih sebagai tetua persilangan adalaah TSH 858,KW 162, KW 163, KW 165, KEE 2, ICS 13, danNIC 7. Ada 14 hibrida kombinasi persilangan antarklon-klon tersebut kemudian diuji di beberapa lokasiyang kondisi agroklimatnya berbeda di wilayah JawaTimur. Percobaan multilokasi ini dilakukan untukmengetahui stabilitas dayahasil hibrida-hibrida hasilpersilangan tersebut sebelum ditentukan jeniskombinasi persilangan yang layak direkomendasikansebagai hibrida anjuran. Selanjutnya dilakukanpengamatan produksi dan ketahanan VSD selama4 tahun masa tanaman berbuah. Dengan demikianpelaksanaan uji multilokasi ini memerlukan waktukurang lebih 7 tahun sehingga total waktu yangdiperlukan untuk perakitan hibrida kakao tahan VSDyang meliputi seleksi, persilangan, dan uji multilokasikurang lebih 10 tahun.

Berdasarkan analisa data produksi danketahanan VSD selama kurun waktu percobaan ujimultilokasi tersebut dapat disimpulkan bahwa hibridakombinasi persilangan TSH 858 x KW 162 beserta

resiproknya menunjukkan tingkat produksi yang lebihtinggi dibandingkan kontrol dengan potensi produksimencapai sekitar 2 ton/ha (Tabel 1). Potensiproduksi tersebut memang masih lebih rendahdibandingkan potensi produksi beberapa klon-klonunggul yang sudah direkomendasikan namun potensiproduksi ini masih dapat dimaksimalkan melaluipenerapan cara budidaya yang tepat. Berdasarkankarakteristik mutu bijinya, hibrida TSH 858 x KW 162memiliki potensi berat biji kering rata-rata 1,07 g(kualifikasi mutu A menurut SNI) dan kadar lemakbiji 54,3% (kategori sedang). Keragaan produksi danmutu biji ini sudah memenuhi kualifikasi bahan tanamunggul kakao.

Ketahanan Terhadap Serangan VSDEvaluasi ketahanan VSD dilakukan di daerah

endemik VSD di KP Kaliwining, berdasarkan gejalakerusakan tanaman hasil infeksi VSD secara alamidi lapangan. Hasil evaluasi menunjukkan bahwahibrida hasil persilangan dengan tetua klon-klontahan, KW 162 dan KEE 2 menunjukkan respontahan terhadap serangan VSD. Hibrida TSH 858 xKW 162 menunjukkan tingkat kerusakan yang lebihrendah dibandingkan hibrida-hibrida hasilpersilangan klon-klon rentan. Proporsi tanamantahan pada populasi hibrida hasil persilangan TSH858 x KW 162 mencapai >70% dibandingkan denganhibrida kategori moderat tahan dan rentan, masing-masing dengan proporsi tanaman tahan hanyasebesar 34,4 dan 20,3% (Gambar 1). Diketahuibahwa sifat ketahanan KW 162 terhadap VSDdikendalikan oleh tindak dua gen dominan sehinggapersilangan yang menggunakan tetua klon KW 162

Tabel 1. Potensi dayahasil hibrida-hibrida unggul harapan kakao hasil percobaan uji multilokasi oleh Pusat PenelitianKopi dan Kakao Indonesia

Keterangan: *) Diintepretasikan berdasarkan nilai simpangan regresi (S2di) dan koefisien regresi (bi) menurut Eberhart & Russel (1966)

dan Finlay & Wilkinson (1963).

TSH 858 x KEE 2 1.549,0 112,4 % Stabil, adaptif rata-rata lingkunganTSH 858 x KW 162 2.183,7 158,4 % Stabil, adaptif rata-rata lingkunganTSH 858 x NIC 7 1.075,1 78,0 % Stabil, adaptif lingkungan marjinalTSH 858 x ICS 13 909,6 66,0 % Stabil, adaptif lingkungan marjinalKEE 2 x TSH 858 1.617,1 117,3 % Stabil, adaptif rata-rata lingkunganKEE 2 x KW 162 1.877,2 136,2 % Stabil, adaptif lingkungan optimalKEE 2 x NIC 7 964,1 69,9 % Stabil, adaptif rata-rata lingkunganKEE 2 x ICS 13 1.225,9 88,9 % Stabil, adaptif rata-rata lingkunganKW 162 x KEE 2 1.636,8 118,7 % Stabil, adaptif rata-rata lingkunganKW 162 x TSH 858 1.494,3 108,4 % Stabil, adaptif rata-rata lingkunganKW 162 x NIC 7 1.027,4 74,5 % Stabil, adaptif rata-rata lingkunganKW 162 x ICS 13 1.086,4 78,8 % Stabil, adaptif rata-rata lingkunganKW 163 x KEE 2 976,6 70,8 % Stabil, adaptif rata-rata lingkunganKW 165 x KEE 2 1.293,7 93,8 % Stabil, adaptif rata-rata lingkunganKontrol 1.378,5 Stabil, adaptif rata-rata lingkungan

Hibrida Dayahasil(kg/ha) Persentase terhadap kontrol Stabilitas dan adaptabilitas*)

3 <<24 | 1 | Februari 2012

PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIAWarta

akan menghasilkan turunan yang sebagian besartahan VSD. Hasil ini juga didukung oleh data tingkatkematian tanaman yang rendah (9%) dibandingkantingkat kematian tanaman pada hibrida yang rentanmencapai >50%.

Sumber Benih BinaBertolak dari keunggulan sifat dayahasil dan

ketahanan VSD tersebut, hibrida persilangan TSH858 x KW 162 telah direkomendasikan sebagaihibrida anjuran bagi petani/pekebun kakao di Indo-nesia melalui SK Menteri Pertanian No. 3682/Kpts/SR.120/11/2010. Hibrida ICCRI 06H ini merupakansatu-satunya hibrida kakao yang telah dirilis sebagaibahan tanam unggul kakao di Indonesia.Pengembangan hibrida ICCRI 06H juga dapatdilakukan dengan cara membangun kebun benihkomposisi tetua klon TSH 858 dan KW 162 (2 : 1).Disamping itu pengembangan hibrida ICCRI 06Hdapat dilakukan dengan metode hibrida klonal.Hibrida klonal merupakan cara yang dapat ditempuhuntuk pengembangan bahan tanam hibrida apabilasumber benih konvensional masih terbatas. Cara inidapat ditempuh apabila sudah tersedia teknologiperbanyakan kakao klonal secara massal. Individu-individu tanaman penyusun populasi kombinasipersilangan TSH 858 x KW 162 materi percobaandi lapangan dapat dijadikan sebagai sumber materiperbanyakan klonal. Pusat Penelitian Kopi danKakao Indonesia saat ini sudah siap dengan teknologi

pengembangan hibrida ICCRI 06H, baik secarakonvensional menggunakan benih maupun hibridaklonal.

Karakteristik TanamanDaun : Warna flush 0% kecokelatan, 25% merah,

7,61% merah tua, 17,39% cokelat, 0%kuning kemerahan, 7,61% merah cerah,7,61% merah muda, 10,87% cokelatkemerahan, 23,91% merah kecokelatan, 0%kemerahan.Warna daun muda 13,13% kuning, 20,20%cokelat, 54,55% hijau kecokelatan, 11,11%hijau kemerahan, 1,01% hijau.

Bunga : Antosianin bunga 17% tidak tampak, 61%tampak samar, 22% tampak intensif.Staminode 2,11% menutup, 25,26% lurus,72,63% membuka.

Buah : Bentuk buah 95,79% jorong (ellips), 4,21%lonjong (oblong).

Kehadiran leher botol (bottle neck)54,26% samar, 39,36% tampak sedang,6,38% tampak jelas.

Ujung buah 64,21% lancip, 15,79% tumpul,20% berputing (mammelate).Permukaan buah 7,78% halus, 27,78%agak halus, 44,44% agak kasar, 20% kasar.Warna buah 25,56% merah, 2,22% merahtua, 3,33% merah kecokelatan, 3,33% merahmuda, 16,67% hijau muda, 3,33% merah

Gambar 1. Perbandingan proporsi tanaman tahan pada beberapa hibrida kakao yang menunjukkan tingkat ketahananVSD berbeda.

80.0

70.0

60.0

50.0

40.0

30.0

20.0

10.0

0.0

Pro

pors

i Tan

aman

, %

TSH 858 x KW 162 (tahan) TSH 858 x KEE 2 (agak tahan) TSH 858 x NIC 7 (rentan)

Tahan Moderat Rentan

71.9

17.220.3

62.5

37.5

28.1

34.4

10.9

17.2

>> 424 | 1 | Februari 2012

PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIAWarta

kehijauan, 10% hijau, 4,44% hijau mudakeputihan, 16,67% merah muda keputihan,4,44% merah kusam.Alur 67,02% dangkal, 28,72% sedang,4,28% dalam.

Biji : Bentuk 65,53% jorong (ellips), 13,11%lonjong (oblong), 21,36% oval.Permukaan 36,41% pipih, 63,59% silindris.Berat biji 1,01-1,07 g.Kadar lemak 50,6—54,3%

Gambar 1. Keragaan hibrida ICCRI 06H di lapangan.

PenutupPengembangan teknologi bahan tanam unggul

kakao memerlukan waktu cukup panjang danterus berpacu dengan perkembangan kondisipermasalahan di lapangan yang dinamis.Ketersediaan hibrida ICCRI 06H ini sebagai salahsatu solusi dalam mengatasi masalah penyakit VSDyang menjadi permasalah serius pada tanamankakao saat ini. Keberhasilan penanganan masalahVSD tersebut tentu tidak hanya tergantung padabahan tanam saja, tetapi juga tergantung padapenerapan cara budidaya yang baik.

*****

Urusan PemasaranPusat Penelitian Kopi dan Kakao IndonesiaJl. PB. Sudirman 90 Jember 68118 IndonesiaTelp. 0331 - 757130

Contact person:Ir. Nurcholis

Hp. 085236931705

Informasi pemesanan benih

"Hibrida ICCRI 06H"