I

5
 I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANGSeiring dengan perkembangan zaman yang semakin pesat, terdapat banyak penemuan-penemuan baru dalam bidang ilmu pengetahuan yang menyebabkan berkembangnya ilmu pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari. Dari sekian banyak hal yang ditemukan, salah satu diantaranya adalah ditemukannya cara pemb uatan etanol secara sintetik pada abad ke 19. Pada akhir abad ke 19, etanol telah dig unakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor. Hal ini menyebabkan permintaan akan etanol menjadi semakin meningkat. Etanol merupakan senyawa kimia organik dari golongan alkohol yang mempunyai gugus hidroksil (OH) dengan rumus kim ia CH 3 CH 2 OH serta memiliki sifat yang mudah menguap (volatil) dan terbakar. Pengaplikasian etanol banyak ditemukan pada industri bahan bakar (spiritus), farmasi, kosmetik, laboratorium, dan sebagai bahan bakar alternatif. Etanol dapat diproduksi dengan berbagai cara antara lain mensintesis senyawa etilen menggunakan katalis asam sulfat pada kondisi tertentu. selain itu, etanol juga dapat diproduksi dengan cara mensintesis aldehid melalui proses reduksi. Namun pada kenyataannya, proses produksi etanol yang saat ini banyak digunakan adalah dengan cara fermentasi yang menggunakan peran mikroba (khamir) dalam mengubah gula menjadi etanol. Sumber gula yang biasa digunakan sebagai bahan dalam menghasilkan etanol pada skala industri adalah tetes tebu (molasses) yang merupakan limbah dari industri pembuatan gula yang tidak dapat dikristalkan lagi tetapi masih mengandung gula dalam bentuk gula sakarida dan gula reduksi.Salah satu perusahaan yang bergerak dalam proses pembuatan etanol dengan cara fermentasi adalah PT. PG Rajawali II Unit PSA Palimanan yang berada dibawah naungan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI). PSA Palimana memproduksi etanol dengan bahan baku molasses yang diperoleh dari pabrik-pabr ik gula yang merupakan pabrik yang masih b erada di bawah naungan PT. Rajawali Nusantara Indonesia. B. TUJUAN Tujuan dari melakukan Praktek Lapangan di PT. PG Unit PSA Palimanan adalah : 1) Mempelajari proses pembuatan etan ol ditinjau dari aspe k penyediaan bah an baku, proses produksi, produk yang dihasilkan, serta tata letak dan penanganan bahan.2) Melatih kemampuan menganalisa permasalahan yang terdapat pada pabrik etanol tersebut.3) Memperluas wawasan dan memperol eh keterampilan serta pengalaman kerja sesuai dengan yang diterima di bangku kuliah. 4) Mempelajari, menerapkan, dan membandingkan teori-teori yang telah diterima di bangku kuliah dengan kondisi nyata di lapangan.5) Menjalin kemitraan yang saling menguntungkan antara perguruan tinggi dan industri. C. WAKTU PELAKSANAAN DAN METODA YANG DIGUNAKANKegiatan praktek lapangan ini dilaksanakan selama dua bulan (40 hari kerja efekt if) yaitu sejak tanggal 13 Juli hingga 29 Agustus 2009. Met oda yang digunakan adalah pengamatan langsung di lapangan, wawancara dan diskusi, berpartisipasi aktif dalam

Transcript of I

5/11/2018 I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/i5571fe3049795991699ad34b 1/5

I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANGSeiring dengan perkembangan zaman yang semakin pesat, terdapat banyak

penemuan-penemuan baru dalam bidang ilmu pengetahuan yang menyebabkan berkembangnya

ilmu pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari. Dari sekian banyak hal yang ditemukan, salah satu

diantaranya adalah ditemukannya cara pembuatan etanol secara sintetik pada abad ke 19. Pada akhirabad ke 19, etanol telah digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor. Hal ini menyebabkan

permintaan akan etanol menjadi semakin meningkat. Etanol merupakan senyawa kimia organik dari

golongan alkohol yang mempunyai gugus hidroksil (OH) dengan rumus kimia CH

3

CH

2

OH serta memiliki sifat yang mudah menguap (volatil) dan terbakar. Pengaplikasian etanol banyak

ditemukan pada industri bahan bakar (spiritus), farmasi, kosmetik, laboratorium, dan sebagai bahan

bakar alternatif. Etanol dapat diproduksi dengan berbagai cara antara lain mensintesis senyawa

etilen menggunakan katalis asam sulfat pada kondisi tertentu. selain itu, etanol juga dapat diproduksi

dengan cara mensintesis aldehid melalui proses reduksi. Namun pada kenyataannya, proses produksi

etanol yang saat ini banyak digunakan adalah dengan cara fermentasi yang menggunakan peran

mikroba (khamir) dalam mengubah gula menjadi etanol. Sumber gula yang biasa digunakan sebagai

bahan dalam menghasilkan etanol pada skala industri adalah tetes tebu (molasses) yang merupakan

limbah dari industri pembuatan gula yang tidak dapat dikristalkan lagi tetapi masih mengandung gula

dalam bentuk gula sakarida dan gula reduksi.Salah satu perusahaan yang bergerak dalam proses

pembuatan etanol dengan cara fermentasi adalah PT. PG Rajawali II Unit PSA Palimanan yang beradadibawah naungan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI). PSA Palimana memproduksi etanol dengan

bahan baku molasses yang diperoleh dari pabrik-pabrik gula yang merupakan pabrik yang masih berada

di bawah naungan PT. Rajawali Nusantara Indonesia.

B. TUJUAN Tujuan dari melakukan Praktek Lapangan di PT. PG Unit PSA Palimanan adalah :

1) Mempelajari proses pembuatan etanol ditinjau dari aspek penyediaan bahan baku, proses produksi,

produk yang dihasilkan, serta tata letak dan penanganan bahan.2) Melatih kemampuan menganalisa

permasalahan yang terdapat pada pabrik etanol tersebut.3) Memperluas wawasan dan memperoleh

keterampilan serta pengalaman kerja sesuai dengan yang diterima di bangku kuliah.

4) Mempelajari, menerapkan, dan membandingkan teori-teori yang telah diterima di bangku kuliah

dengan kondisi nyata di lapangan.5) Menjalin kemitraan yang saling menguntungkan antara perguruan

tinggi dan industri.

C. WAKTU PELAKSANAAN DAN METODA YANG DIGUNAKANKegiatan praktek lapangan ini dilaksanakan

selama dua bulan (40 hari kerja efektif) yaitu sejak tanggal 13 Juli hingga 29 Agustus 2009. Metoda yang

digunakan adalah pengamatan langsung di lapangan, wawancara dan diskusi, berpartisipasi aktif dalam

5/11/2018 I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/i5571fe3049795991699ad34b 2/5

kegiatan industri, studi pustaka, serta perumusan dan penulisan laporan.a. Pengamatan langsung di

lapanganKegiatan yang dilakukan berupa pangamatan langsung di lapanganb. Wawancara dan

diskusiWawancara dan diskusi akan dilakukan dengan mandor tiap unit, penanggungjawab unit,

karyawan, dan pembimbing lapangan.c. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan industriBerpartisipasi aktif 

dalam kegiatan industri dapat dilakukan dengan melakukan perlakuan terhadap penyediaan bahan

baku, proses produksi, dan pengujian terhadap produk yang dihasilkan.d. Studi pustakaStudi pustaka

yang dilakukan adalah mempelajari buku-buku dan sumber-sumber lain yang berhubungan dengan

proses produksi etanol dan kemudian mendiskusikannya dengan pembimbing lapangan.e. Perumusan

dan penulisan laporanDilakukan setelah data yang diperoleh dianalisis lalu dirumuskan yang kemudian

dapat dituangkan dalam bentuk laporan.

II.TINJAUAN UMUMA. RUANG LINGKUP USAHAPSA Palimanan merupakan unit usaha yang

memproduksi tiga jenis produk yaitu alkohol, spiritus, dan arak. Alkohol yang diproduksi terdiri dari dua

macam yaitu alkohol prima dan alkohol teknis (afwikend). Kedua jenis alkohol ini dibedakan berdasarkan

kadar alkohol yang dihasilkan. Alkohol prima merupakan etanol dengan kadar alkohol 96 % dan

diproduksi dengan kapasitas 25.000 liter per hari. Alkohol jenis ini pada umumnya digunakan sebagaipelarut pada industri farmasi, kosmetik, dan industri lainnya. Alkohol

teknis atau alkohol afwikend merupakan etanol dengan kadar alkohol sekitar 94 % dan diproduksi

dengan kapasitas 2.400 liter per hari. Alkohol jenis ini pada umumnya digunakan sebagai bahan baku

untuk pembuatan spiritus, bahan bakar, dan pelarut organik. PSA Palimanan dapat memproduksi

alkohol sekitar 4 sampai dengan 6 juta liter per tahun. Alkohol diproduksi dari bahan baku tetes tebu

yang berasal dari pabrik gula PT. PG Rajawali II, yaitu PG Jatitujuh, PG Sindanglaut, PG Tersanabaru, PG

Karangsuwung, dan PG Subang. Tetes tebu kemudian di fermentasi dengan menggunakan bantuan

mikroba Saccharomyces serevisiae dan Saccharomyces ellypsoideous. Setelah proses fermentasi selesai,

kemudian dilakukan proses pemurnian dengan distilasi bertingkat melalui kolom-kolom fraksionasi. Hasilakhir yang diperoleh berupa alkohol dengan kadar yang sangat tinggi yaitu 96 % untuk alkohol prima dan

94 % untuk alkohol afwikend. PSA Palimanan memproduksi spiritus dengan menggunakan bahan baku

berupa alkohol teknis yang dicampur dengan metanol, minyak tanah, dan methilene blue dengan

perbandingan tertentu yang telah ditetapkan oleh Dirjen Bea dan Cukai. Komposisi spiritus menurut

Dirjen Bea dan Cukai adalah alkohol teknis 94 %, metanol 2 %, minyak tanah 1 %, dan methilene blue 5

mili gram per liter. Spiritus ini dapat digunakan pada industri pelitur dan bahan bakar. PSA Palimanan

akan memproduksi spiritus apabila ada permintaan langsung dari konsumen. Kapasitas produksi

disesuaikan dengan permintaan dari konsumen itu sendiri sehingga tidak ada produk spiritus yang

tersimpan di dalam gudang penyimpanan produk.

Tata cara dan prasyaratan mendenaturasi alkohol sulingan menjadi spiritus bakar berdasarkan SK

Dirjen Bea dan Cukai No. Kep. 45/BC/1991 tercantum pada Tabel 1.Tabel 1. Tata cara dan Prasyaratan

Mendenaturasi Alkohol Suling Menjadi Spiritus Bakar :

Alkohol 94 % Campuran MetanolMethilene BlueMinyak Tanah(Liter) (Liter) (Liter) (Gram/Liter) (Liter)A B

C D E5001.000

5/11/2018 I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/i5571fe3049795991699ad34b 3/5

16,4532,90

11,7523,50

2,825,64

4,709,40

2.0003.0004.0005.000Dan seterusnya

65,8098,70131,60164,50

47,0070,5094,00117,50

11,2816,9222,5628,20

18,8028,2037,6047,00Keterangan :B = 94/50 x A X 1,4/80C = 5/7 x BD = C/400 x 96E = 2/7 x BArak

merupakan alkohol dengan derajat yang lebih rendah yaitu sekitar 65 %. Arak diperoleh melalui proses

fermentasi campuran antara beras ketan dan beras biasa yang telah matang dengan menggunakan ragi

tape sebagai mikroorganismenya. Arak ini hanya diproduksi apabila ada permintaan dari Negara

Belanda.B. SEJARAH PERKEMBANGAN PERUSAHAANSekitar tahun 1880-an didirikan pabrik-pabrik gula

oleh pemerintahan Negara Belanda di Daerah Jawa Barat. Bahan baku yang digunakan pada saat itu

adalah tanaman tebu. Pabrik gula ini menghasilkan limbah berupa ampas tebu, blotong, dan tetes. Tidak

seperti jenis limbah lainnya, tetes tebu yang berupa cairan yang sangat pekat tidak langsung dibuang ke

lingkungan karena akan diproses lebih lanjut. Tetes tebu merupakan nira masak yang sudah tidak dapat

lagi dikristalkan. Kadar gula invert yang terkandung dalam tetes tebu sekitar 50 %. Oleh karena itu, tetes

tebu dengan kadar gula yang cukup tinggi

dapat dimanfaatkan menjadi produk lain yang bernilai ekonomis tinggi seperti alkohol.Berdasarkan hal

di atas, maka pada tahun 1883, sebuah perusahaan swasta Belanda yang bernama Ament Suiker

Fabriken mendirikan Gist and Spiritus Fabriken. Produk yang dihasilakn adalah alkohol dan arak.

Produksi alkohol dimulai pada saat Perang Dunia I yang digunakan sebagai bahan bakar. Pada tahun

1957, pabrik mengalami perubahan nama menjadi Perusahaan Perkebunan Negara (PPN) XIV. Pada

tahun 1958, mengalami perubahan nama

menginduk kepada Perusahaan Perkebunan Negara Pabrik Gula Gempol, Cirebon. Pada tahun 1963,

pabrik mengalami perubahan nama kembali menjadi Perusahaan Negara Perkebunan XIV (PNP XIV)

Pabrik Spiritus & Arak Palimanan.Pada tahun 1969, pabrik memiliki pimpinan sendiri namun masih

bertanggung jawab pada PNP XIV Pabrik Gula Gempol. Pada tahun 1981, berganti nama menjadi PT.

Perkebunan XIV (PTP XIV) Persero Pabrik Spiritus & Arak Palimanan.Selanjutnya pada tahun 1983, pabrik

memisahkan diri dari Pabrik Gula Gempol berdasarkan keputusan Direksi PT. Perkebunan XIV Cirebon

No. XX/SURKEP/UM/3300.414/83 tanggal 4 April 1983 mengenai pemisahan PT. Perkebunan XIV Pabrik

Spiritus dan Arak Palimanan.Sesuai dengan keputusan menteri Perindustrian Nomor :

203/M//SK/5/1985 tentang Pemberian Izin Usaha Tetap, bahwa perusahaan bergerak dibidang usaha

alkohol. Perusahaan telah memiliki Nomor Pengusaha Barang Kena Cukai (NPPBKC) No. 0507.1.1.0006

5/11/2018 I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/i5571fe3049795991699ad34b 4/5

dengan jenis barang kena cukai adalah Etil Alkohol. Pada tahun 1989, manajemen perusahaan

dikelolah oleh PT. Rajawali Nusantara Indonesia yang merupakan sebuah BUMN milik Depaartemen

Keuangan RI. Pada tahun 1995, nama perusahaan diubah menjadi PT. PG Rajawali II Unit PSA Palimanan

dengan pimpinan perusahaan disebut General Manager.

C. LOKASI DAN LETAK GEOGRAFISPT. PG Rajawali II Unit PSA Palimanan terletak di Jalan RayaPalimanan No. 168, Desa Klangenan, Kecamatan Klangenan, Kabupaten Cirebon, Propinsi Jawa Barat.

Jarak antara lokasi pabrik dengan Kota Cirebon ± 17 km ke arah timur.Bagian utara, PSA Palimanan

berbatasan dengan areal persawahan penduduk setempat, bagian timur berbatasan dengan

perumahan penduduk,

bagian selatan berbatasan dengan Jalan Pantai Utara (Pantura), dan bagian barat berbatasan dengan

Sungai Parakan Wuning.Lokasi pabrik PSA Palimanan sangat dekat dengan jalan raya utama yang

menghubungkan kota Cirebon Bandung dan Kota Cirebon Jakarta sehingga memudahkan dalam

melakukan transportasi bahan baku maupun produk yang dihasilkan oleh PSA Palimanan.D. STRUKTUR

ORGANISASIPSA Palimanan merupakan unit usaha yang berdiri di bawah naungan PT. RajawaliNusantara Indonesia yang dipimpin oleh seorang General Manager. General Manager akan dibantu

oleh Kepala Bagian Pabrikasi dan Kepala Bagian Tata Usaha dan Keuangan (TUK). Kepala bagian Pabrikasi

akan dibantu oleh bagian instalasi (Engineering Staff), bagian Administrasi Pabrikasi (Administration

Processing Staff), dan bagian Pabrikasi (Processing Staff). Sedangkan Kepala Bagian Tata Usaha dan

Keuangan (TUK) akan dibantu oleh Bagian Keuangan dan Akuntansi serta Bagian Sumber Daya Manusia

dan Umum.Tugas dari masing-masing bagian adalah sebagai berikut :

1.

Pimpinan (General Manager) Unit PSA Palimanan

a.

Melaksanakan perkembangan organisasi PSA Palimanan sesuai garis kebijaksanaan Direksi sehingga

dapat dicapai koordinasi yang mengarah kepada kemajuan dan perkembangan perusahaan.

b.

Menjabarkan uraian tugas operasional lebih terperinci, sederhana, dan mudah difahami berupa rician

kerja (Job Breakdown) bagi para petugas bawahannya guna mencapai kelancaran dalam pelaksanaan

tugas perusahaan.c. Merumuskan kebijaksanaan dan memberikan bimbingan tehnis dalam bidang

tehnik produksi, keuangan, dan penyimpanan/pengeluaran hasil

(afzet) termasuk pemecahan masalah yang timbul mengarah kepada sasaran perusahaan yang efektif 

dan efisien.d. Membuat rencana kerja fisik dan RKAP PSA Palimanan atas dasar rencana atau target

produksi yang akan dicapai dengan berorientasi pada penekanan biaya dan perencanaan laba sesuai

garis kebijaksanaan Direksi.2. Kepala Bagian Pabrikasi PSA Palimanana. Menjelaskan perkembangan

organisasi dalam bidangnya sesuai garis kebijaksanaan Pemimpin PSA Palimanan sehingga dapat

dicapai koordinasi yang mengarah kepada kemajuan dan perkembangan perusahaan.

5/11/2018 I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/i5571fe3049795991699ad34b 5/5

b.

Menjabarkan uraian tugas operasional lebih terperinci, sederhana, dan mudah difahami berupa rincian

kerja (Job Breakdown) bagi para petugas bawahannya mengarah kepada tercapainya sasaran

perusahaan dengan efektif dan efisien.c. Membantu Pemimpin PSA Palimanan dalam penyusunan

rencana kerja fisik, Rencana Anggaran Belanja (RAB), dan Permintaan Modal Kerja (PMK) seksi produksimenurut petunjuk atau pengarahan yang diberikan oleh pemimpin PSA Palimanan.

d.

Membimbing dan mengawasi semua aktivitas produksi PSA Palimanan yang mengrah kepada

tercapainya sasaran produksi baik kualitas maupun

kuantitas.3. Kepala Bagian Tata Usaha dan Keuangan (TUK) PSA Palimanana. Melaksanakan

perkembangan organisasi dalam bidangnya sesuai garis kebijaksanaan Pemimpin PSA Palimanan

sehingga dapat dicapai koordinasi yang mengarah kepada kemajuan dan perkembangan

perusahaan.

b.

Menjabarkan uraian tugas operasional lebih terperinci, sederhana, dan mudah difahami berupa rincian

kerja (Job Breakdown) bagi para petugas bawahannya mengarah kepada tercapainya sasaran

perusahaan dengan efektif dan efisien.