I. PENDAHULUAN -...
Transcript of I. PENDAHULUAN -...
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebutuhan masyarakat kota besar terhadap tanaman hias semakin hari
semakin meningkat sejalan dengan meningkatnya pembangunan rumah, dan
meningkatnya kesadaran masyarakat pada manfaat tanaman hias. Peningkatan
kebutuhan tanaman hias secara enceran ini lalu membuat banyak sekali
penangkar dan pedagang yang tertarik masuk keindustri tanaman hias. Tingkat
persaingan dipasar tanaman hias menjadi sangat ketat. Hampir disetiap
perumahan baru, atau jalan masuk menuju perumahan baru dipenuhi oleh para
pedagang tanaman hias. Ada yang berniaga dipinggir jalan, ada juga yang
berniaga di tempat pembibitan/pembenihan (nursery). Semuanya berlomba-
lomba menjual tanaman kekonsumen harga tanaman hias yang hampir tidak
pernah berubah dalam lima tahun terakhir ini mengindentifikasikan kerasnya
persaingan industri tanaman hias (Rianto, 2007).
Jatuhnya perekonomian Indonesia pada pertengahan tahun 1997
membuat harga tanaman hias tidak bisa bangkit sampai dengan pertengahan
tahun 2001. Pasalnya, perdagangan tanaman hias berkaitan erat dengan
perdagangan taman, baik taman rumah tinggal maupun taman penghijauan
perumahan. Turunnya jumlah permintaan terhadap tanaman hias membuat
tingkat persaingan penjualan tanaman hias sampai dengan pertengahan 2001
menjadi sangat ketat. Banyak penangkar tanaman hias, pedagang besar,
nursery, dan pedagang enceran yang gulung tikar. Pemain yang masih
bertahan hanyalah yang memang memiliki cadangan modal cukup kuat, lebih
efisien, dan lebih cerdik dalam mencari peluang usaha. Berbagai macam
2
tanaman hias seperti aglaonema, adenium, euphorbia, keladi, dan anthurium
sudah mulai banyak dikoleksi oleh para penggemar tanaman hias. Imbasnya,
harga tanaman hias tersebut melonjak tajam (Rianto, 2007).
Berbagai ragam tanaman hias, dari mulai jenis bunga tagetes yang
mudah sekali berbunga dengan intensitas yang tak henti-henti hingga jenis
anggrek yang tergolong sulit berbunga, saat ini sudah sangat umum ditanam
orang, baik berbagai komponem utama untuk menghijaukan dan
mempercantik taman maupun sebagai tanaman hias dalam pot yang
ditempatkan dimeja ataupun digantung diareal rumah, ruang perkantoran, atau
apartemen. Tanaman hias akan membuat suasana sekitar rumah menjadi lebih
hijau, memperindah komposisi warna lingkungan sekitar, dan tentu saja
membuat keberadaan taman dan lingkungan sekitar rumah lebih semarak.
Taman atau lingkungan rumah yang nampak asri dengan berbagai warna-
warni bunga dapat menaikkan genggsi sipemilik, terlebih bila jenis tanaman
yang ada tergolong langka, mahal, atau dikenal sulit berbunga (Endah, 2001).
Tanaman hias yang ditanam dilingkungan sekitar rumah atau taman
adalah jenis yang memiliki keindahan pada daun selain kemampuanya
berbunga. Sementara itu, tanaman hias yang ditanam dalam pot umumnya
dipilih dari jenis yang dimiliki kemampuan dan berfungsi sebagai penghias
ruangan. Contoh yang paling tepat untuk tanaman hias yang ditanam dalam
pot adalah jenis krisan, anggrek, dan mawar. Tentu saja, ketepatan pemilihan
jenis tanaman hias yang digunakan harus didasarkan pada desain yang dipilih
sesuai jenis dan lokasi acara tersebut. Misalnya untuk acara perkawinan
3
dirumah dengan acara perkawinan dihotel berbintang tentu saja akan berbeda
pemilihan jenis tanaman hias yang digunakan (Endah, 2001).
Ternyata wabah tanaman hias tidak hanya melanda para penikmatnya.
Ketika pasar sedang terkagum-kagum dengan jenis atau varietas tanaman hias
yang ada para pemilik tempat pembibitan/pembenihan (nursery) diam-diam
mempersiapkan jenis tanaman hias baru yang tentu saja akan memiliki
keunikan dan keindahan tersendiri. Para pemilik tempat
pembibitan/pembenihan (nursery) di Thailand dan Taiwan merupakan contoh
yang tidak pernah berhenti menyilangkan tanaman-tanamanya untuk
mendapatkan varietas baru yang lebih unik dan menarik perhatian para
kolektor ataupun hobiis, terutama kolektor dan hobiis di Indonesia. Demikian
pula para pemilik tempat pembibitan/pembenihan (nursery) didalam negeri,
mereka selalu punya ide untuk menghindari kejenuhan pasar dengan
menghadirkan tanaman-tanaman hias jenis terbaru. Kehadiran jenis atau
varietas baru akan membuat dunia tanaman hias selalu dinamis, penuh
keindahan, serta dapat menjadikan peluang bisnis (Endah 2008).
Provinsi Aceh minat masyarakat pada berbagai tanaman hias
(ornamental plants) cenderung meningkat, tidak hanya pada saat perayaan
hari-hari besar agama atau pergantian tahun saja. Bahkan saat ini tanaman hias
dipakai untuk acara dikantor-kantor, hotel, dan rumah serta menjadi koleksi
para pengemar tanaman hias.
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia merupakan
salah satu unsur penting dalam menopang perekonomian nasional secara
menyeluruh. UMKM telah lama menjadi pondasi yang kokoh sekaligus
4
penggerak dinamika dari sistem ekonomi kita. UMKM juga sangat berperan
dalam membantu program pemerintah dalam hal menciptakan lapangan
pekerjaan sekaligus mengurangi tingkat pengangguran dan meningkatkan
pendapatan masyarakat. Usaha Citra Bunga Garden merupakan salah satu
usaha menengah yang telah berdiri sekitar tahun 2000 dan sudah dikenal
dikota melaboeh. Hal ini disebabkan karena keindahan bunga yang dijual
membuat masyarakat tertarik untuk membelinya. Ibu Hj.Darbiah adalah
pemilik usaha tanaman hias yang sudah berdiri kurang lebih lima belas tahun
dengan memiliki dua orang karyawan yang terletak dijalan Imam Bonjol Desa
Seneuboek Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat.
Salah satu strategi pemasaran tanaman hias adalah menjual tanaman
dalam kondisi yang sudah tertanam dalam pot. Beberapa pertimbangan
konsumen yaitu dengan membeli tanaman yang sudah ditanam dalam pot
untuk dapat langsung dilihat keindahan tanaman tersebut. Dalam memasarkan
tanaman tersebut kita juga harus memperhitungkan adanya tambahan biaya
produksi yaitu untuk pembelian pot bunga, air sebagai penyiraman, tenaga
kerja dan alat-alat lainnya.
Untuk mencapai sasaran yang diinginkan perusahaan perlu menyusun
strategi sedemikian rupa. Dalam merumuskan strategi perusahaan maka
diidentifikasi berbagai faktor secara sistematis. Pengidentifikasi dapat
dilakukan dengan analisis SWOT yaitu analisis yang didasarkan pada logika
yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities),
namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan
ancaman (threats) (Rangkuti, 2009).
5
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang sudah diuraikan, maka rumusan masalah yang
akan diteliti adalah sebagai berikut :
1. Apa saja faktor internal dan eksternal yang dihadapi oleh usaha Citra
Bunga Garden.
2. Bagaimana strategi pemasaran yang tepat pada usaha Citra Bunga Garden.
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan :
1. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang terdapat dalam lingkungan
internal dan eksternal pemasaran tanaman hias usaha Citra Bunga Garden.
2. Menentukan strategi pemasaran yang tepat pada usaha Citra Bunga
Garden.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah :
1. Bagi pemilik usaha, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan
pertimbangan dalam menyusun strategi yang lebih baik dimasa yang akan
datang, terutama dalam strategi pemasaran yang digunakan sehinga usaha
ini semakin berkembang untuk kedepanya.
2. Bagi peneliti, penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan
ilmu pengetahuan peneliti tentang permasalahan yang di kaji serta
merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian di
Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar.
3. Sebagai bahan infomasi dan referensi bagi pihak-pihak yang berhubungan
dengan penelitian ini.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tanaman Hias
Tanaman hias merupakan tanaman yang mempunyai nilai keindahan
dan daya tarik tertentu. Selain itu, tanaman hias juga mempunyai nilai
ekonomis yang dapat digunakan sebagai hiasan, baik didalam maupun diluar
ruangan. Karena mengandung nilai ekonomis tersebut, tanaman hias dapat
diusahakan menjadi suatu bisnis yang cukup menjanjikan keuntungan besar
(Aryanti, 2008).
Budidaya bunga dalam pot saat ini dapat dijadikan salah satu alternatif
bisnis yang sebenarnya dapat dimulai dari skala rumah tangga. Beberapa tempat
pembenihan/pembibitan (nursery) besar yang memberikan kesempatan pada
pekebun kecil untuk ikut memasok tanaman hias keswalayan-swalayan besar.
Selain dijual ke pasar swalayan atau outlet-outlet mereka, permintaan bunga pot
sebagai tanaman hias yang disewakan keperkantoran atau apartemen semakin hari
semakin meningkat. Hal tersebut sejalan dengan keinginan orang untuk
menikmati kesegaran dan keindahan bunga-bunga angrek, krisan atau jenis bunga
lain yang berwarna-warni saat ini sangat mudah ditemukan berbagai perkantoran,
hotel, atau restoran (Endah 2001).
Selain dijual di pasar swalayan atau outlet dan disewakan sebagi tanaman
pot penghias ruangan, prospek bisnis tanaman hias adalah sebagai salah satu
komponen dalam dekorasi ruangan. Acara perkawinan, seminar, rapat, pameran,
atau berbagai acara seremonial maupun nonseremonial memerlukan dekorasi
berupa tanaman hias dalam pot. Bagi para dekorator kehadiran tanaman hias
dalam pot diantara kreasinya akan memberikan nilai tambah pada jasanya, artinya
7
harga yang ditawarkan pun mampu terangkat lebih tinggi bila dibandingkan
dengan dekorasi tanpa warna warni tanaman hias dalam pot (Endah, 2001).
Tingkat persaingan dipasar tanaman hias menjadi sangat ketat. Hampir
disetiap perumahan baru, atau jalan masuk menuju perumahan baru dipenuhi
oleh pedagang tanaman hias. Ada yang berniaga dipinggir jalan, ada juga berniaga
di tempat pembibitan/pembenihan (nursery). Semua berlomba-lomba menjual
tanaman kekonsumen. Sebagai ilustrasi harga tanaman hias yang hampir tidak
pernah berubah dalam 5 (lima) tahun terakhir ini mengindentifikasikan kerasnya
persaingan usaha di industri tanaman hias.
2.2 Pemasaran
2.2.1 Konsep Pemasaran
Pemasaran adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk
menstimulasi permintaan atas produk atau jasanya dan memastikan bahwa produk
dijual dan disampaikan kepada para pelanggan (Venkates & Penaloza, 2006
dalam Tjiptono, dkk 2008). Selanjutnya mendefinisikan pemasaran adalah sebagai
semua kegiatan yang bertujuan untuk memperlancar arus barang dan jasa dari
produsen kekonsumen secara paling efisien dengan maksud menciptakan
permintaan yang efektif (Alex S Nitisemito, 2000 dalam Wati, 2013).
Menurut Drs. M. Mursid (2010) dalam manajemen pemasaran yang maju,
maka kegiatan pemasaran suatu perusahaan didefinisikan sebagai berikut:
Manajemen pemasaran adalah suatu bagian kegiatan dari perusahaan yang sangat
erat hubungan dengan situasi pasar. Kegiatan itu terdiri dari:
1. Mengetahui kebutuhan dan minat khusus pasar.
8
2. Menciptakan dan menjamin adanya produk yang memenuhi kebutuhan
pasar.
3. Meneciptakan dan memelihara pasar dari produk.
Riset pemasaran atau marketing research adalah kegiatan penelitian
dibidang pemasaran yang dilakukan secara sistematis mulai dari rumusan
masalah,tujuan penelitian, pengumpulan data, pengolahan data dan interpretasi
penelitian. Kesemuanya ini ditunjukan untuk memasukan pihak manajemen dalam
rangka identifikasi masalah dan pengambilan keputusan untuk pemecahan
masalah. Hasil riset pemasaran ini dapat dipakai untuk perumusan strategi
pemasaran dalam merebut peluang pasar (Fredi Rangkuti, 2009).
Dari beberapa penjelasan diatas maka dapat diambil sebuah kesimpulan
yaitu keputusan marketing bukan lagi keputusan fungsional, tapi sudah menjadi
keputusan strategis yang menyangkut sampai beberapa jauh sebuah perusahaan
ingin mempertahankan dan membangun brand yang digunakan. Meskipun kedua
pakar tersebut diatas memberikan perhatian yang berbeda terhadap pemasaran,
namun ada sebuah persamaan permikiran dari mereka yang biasa digaris bawahi
yaitu keduanya setuju bahwa tujuan utama dari pemasaran itu sendiri adalah
kepuasan konsumen.
2.2.2 Bauran Pemasaran (Marketing mix)
Untuk lebih jelasnya penulis akan mengumumkan beberapa definisi
tentang marketing mix dari pakar manajemen. Menurut Kotler (2000) dalam Wati
(2013) bauran pemasaran adalah serangkaian alat-alat pemasaran yang digunakan
perusahaan untuk mencapai tujuan pemasaran dalam pasar sasaran. Variabel-
variabel marketing mix yaitu :
9
1. Produk (Product)
Produk merupakan tawaran nyata terhadap pasar. Produk dapat mencakup
apa saja yang dapat ditawarkan termasuk benda-benda fisik, jasa, manusia,
tempat, organisasi dan gagasan. Aspek-aspek produk meliputi cirri-ciri dan wujud
produk, kemasan, merek, dan kebijakan pelayanan.
2. Harga (Price)
Harga adalah jumlah uang yang ditagihkan untuk suatu produk atau jasa
atau jumlah nilai yang diperlukan konsumen untuk manfaat memiliki atau
menggunakan produk atau jasa. Harga merupakan bauran pemasaran yang paling
penting karena harga harus sebanding dengan penawaran nilai kepada pelanggan,
jika tidak pembeli akan berpaling ke produk pesaing. Beberapa faktor penentu
harga yang harus di pertimbangkan adalah mengenal permintaan produk dan
pesaing, target pasar yang hendak di capai, strategi bauran pemasaran, produk
baru, reaksi pesaing, biaya produksi, dan kebijakan atau peraturan yang
ditentukan oleh pemerintah.
3. Promosi (Promotion)
Promosi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk
mengkomunikasikan keunggulan produknya dan membujuk konsumen untuk
membeli produk tersebut. Efektifitas promosi sangat tergantung dari pemilihan
bentuk promosi yang diberlakukan terhadap produk yang dipasarkan. Hal-hal
yang harus diperhatikan dalam menetapkan kebijakan promosi adalah menentukan
tujuan komunikasi, memilih media yang tepat, waktu penyampaian promosi dan
menetapkan anggran promosi. Promosi penjualan dapat dilakukan empat hal
yaitu:
10
1) Periklanan atau advertensi, yaitu bentuk presentasi non personal yang
dibayar yang mempromosikan ide, barang atau sponsor.
2) Promosi penjualan, biasanya dilakukan dengan cara memberikan contoh
produk pada calon konsumen atau mengadakan demontrasi disuatu tempat
yang ramai.
3) Publisitas, bentuk promosi ini di sebut juga non commmericial promotion
karena promosi ini tidak di lakukan secara komersial akan tetapi dengan
mempromosikan produknya melalui berita surat kabar, radio atau televisi
yang umumnya bersifat sosial.
4) Personal selling, merupakan kegiatan perusahaan untuk melakukan kontak
langsung dengan calon konsumen.
4. Distribusi (Place)
Distribusi merupakan kegiatan yang harus dilakukan oleh pengusaha untuk
menyalurkan, menyebarkan, mengirimkan serta menyampaikan barang yang
dipasarkan itu kepada konsumen. Perusahaan harus menentukan jumlah penyalur
atau perantara yang dipekerjakan disetiap saluran distribusi, hal ini berkaitan
dengan seberapa luas produk yang dipasarkan di seluruh saluran distribusi.
Apabila barang yang dipasarkan merupakan barang konsumsi maka konsumen
akan berada disemua tempat sehingga pendistribusian yang dilakukan harus
menyebar dimana-mana.
Produk yang dipasarkan agar dapat memasuki pasar sasaran maka oleh
para pemasar digunakan alat atau instrukmen yang dikenal dengan “bauran
pemasaran ”Bauran pemasaran (marketing mix) adalah alat pemasaran yang
11
digunakan untuk mencapai tujuan pemasaran dipasar sasaran, yang meliputi item
alat pemasaran yaitu “product, price, promotion, place”.
2.2.3 Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran adalah rencana yang menyeluruh, terpadu dan menyatu
dibidang pemasaran, yang memberikan panduan tentang kegiatan yang akan
dijalankan untuk dapat tercapai tujuan pemasaran suatu perusahaan (Sofyan
Assauri, 2003 dalam Wati, 2013). Selanjutnya strategi pemasaran merupakan
rencana yang menjabarkan ekspektasi perusahaan akan dampak dari berbagai
aktivitas atau program pemasaran terhadap pemintaan produk atau lini produk
dipasar sasaran tertentu (Tjiptono dkk, 2008). Ada sembilan strategi pemasaran
yang dapat dijalankan dalam menghadapi sainggan melalui diferensiasi harga dan
mutu/kualitas produk yaitu:
a. Strategi Premium yaitu kualitas tinggi dan harga juga tinggi.
b. Strategi Penetrasi yaitu kualiatas tinggi dan harga sedang.
c. Strategi Super Bargain yaitu kualitas tinggi dan harga murah.
d. Strategi Overpricing yaitu kualiatas menengah dan harga tinggi.
e. Strategi Kualitas yaitu kualitas menengah dan harga sedang.
f. Strategi Bargain yaitu kualitas menengah dan harga murah.
g. Strategi Pukul dan Lari yaitu kualiatas rendah dan harga tinggi.
h. Strategi Barang Tiruan yaitu kualitas rendah dan harga sedang.
i. Strategi Barang-barang murah yaitu kualitas rendah dan harga murah.
Strategi pemasaran adalah rencana yang disatukan, menyeluruh dan terpadu
yang mengaitkan keungulan faktor internal pada strategi perusahaan dengan
12
tantangan dari lingkungan. Berbagai faktor eksternal yang ada kemudian
dirancang untuk memastikan bahan tujuan utama perusahaan dapat mencapai
melalui pelaksanaan yang tepat oleh perusahaan, sehingga dapat terhindar dari
serangan para pesaingnya.
Menurut Rangkuti (2009) mengklasifikasikan unsur-unsur utama
pemasaran kedalam tiga unsur utama, yaitu:
1. Unsur strategi persaingan unsur strategi persaingan terdiri dari:
a. Segmenting, yaitu tindakan mengidentifikasi dan membentuk
kelompok pembeli atau konsumen secara terpisah. Masing-masing
segmen konsumen ini memiliki karakteristik, kebutuhan produk,
dan bauran pemasaran tersendiri.
b. Targeting, yaitu suatu tindakan memilih satu atau lebih segmen pasar
yang akan dimasuki dan ditujukan untuk pembeli.
c. Positioning, yaitu penetapan posisi pasar. Tujuan dari positioning
adalah untuk membangun dan mengkomunikasikan keunggulan
bersaing produk yang ada didalam pasar kebenak konsumen.
2. Unsur strategi pemasaran unsur dalam taktik pemasaran ada dua, yaitu:
a. Diferensiasi, yang berkaitan dengan cara membangun strategi
pemasaran dalam berbagai aspek diperusahaan. Kegiatan membangun
strategi pemasaran inilah yang membedakan diferensiasi yang
dilakukan oleh suatu perusahaan dengan perusahaan lain.
b. Bauran pemasaran, yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan
perusahaan yang terkait dengan produk, harga, promosi, dan tempat.
13
3. Unsur nilai pemasaran unsur nilai pemasaran dapat dikelompokkan
kedalam tiga hal, yaitu:
a. Merek (brand), yaitu nilai yang berkaitan dengan nama atau nilai
yang dimilikidan melekat pada suatu perusahaan.
b. Pelayanan (service), yaitu nilai yang berkaitan dengan pemberian
jasa pelayanan kepada konsumen.
c. Proses (process), yaitu nilai yang berkaitan dengan prinsip
perusahaan untuk membuat setiap karyawan terlibat dan memiliki
rasa tanggung jawab dalam proses memuaskan konsumen, baik
secara langsung maupun tidak langsung.
2.4. Analisis SWOT
Analisis SWOT merupakan cara yang sistematis untuk
mengidentifikasikan faktor-faktor dan strategi yang menggambarkan kesesuaian
paling baik diantara berbagai alternatif strategi yang ada berdasarkan kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman. Mendefinisikan SWOT sebagai singkatan
dari kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness) internal suatu perusahaan,
serta peluang (opportunity) dan ancaman (threats) dalam lingkungan yang
dihadapi perusahaan (Rangkuti, 2009).
Analisis ini didasarkan pada asumsi bahwa suatu strategi yang efektif akan
memaksimalkan kekuatan dan peluang, serta meminimalkan kelemahan dan
ancaman. Melalui analisis SWOT akan diperoleh beberapa alternatif strategi yang
kemudian akan dijabarkan menjadi beberapa rekomendasi program dalam
bentangan arsitektur strategi yang merupakan tahap akhir. Alat yang dipakai
untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan adalah bentuk matrik SWOT
14
dan kuadran SWOT. Matrik ini dapat mengambarkan secara jelas bagaimana
peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahan dapat disesuaikan
dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matrik ini dapat menghasilakn
empat set kemungkinan alternatif strategis. Matrik dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.
Tabel 1. Bentuk Matrik SWOT
INTERNAL
EKTERNAL
STRENGTHS (S)
Tentukan 5-10faktor-faktorkekuatan internal.
WEAKNESSES (W)
Tentukan 5-10faktor-faktorkelemahan internal
OPPORTUNIES (O)
Tentukan 5-10faktor-faktorpeluangeksternal
STRATEGI SO
Ciptakan strategi denganmenggunakan kekuatanuntuk meraih ataumemanfaatkan peluang
STRATEGI WO
Ciptakan strategi untukmemperkecil maupunmemperbaiki kelemahandengan memanfaatkanpeluang
TREATUNIES (T)
Tentukan 5-10faktor-faktorancamaneksternal
STRATEGI ST
Ciptakan strategi yangmemanfaatkan kekuatanuntuk mengatasi ataumenghindari ancaman
STRATEGI WT
ciptakan strategi untukmengurangi kelemahan danmenghindari ancaman
Sumber : Rangkuti, 2009
Matriks SWOT akan menghasilkan empat tipe kemungkinan alternative
strategi, yaitu :
1. Strategi SO (Strengths-Opportunity) strategi ini menggunakan kekuatan
internal perusahaan untuk meraih atau memanfaatkan peluang-peluang
yang ada diluar perusahaan.
15
2. Strategi WO (Weakness-Opportunity) strategi ini bertujuan untuk
memperkecil maupun memperbaiki kelemahan-kelemahan internal
perusahaan dengan memanfaatkan peluang-peluang eksternal.
3. Strategi ST (Strengths-Threats) melalui strategi ini perusahaan berusaha
untuk menghindari atau mengurangi dampak dari ancaman-ancaman
eksternal dengan menggunakan kekuatan yang dimilikinya.
4. Strategi WT (Weakness-Threats) strategi ini merupakan teknik untuk
bertahan dengan cara mengurangi kelemahan internal dan menghindari
ancaman. Pada umumnya, perusahaan menerapkan strategi WT ketika
berada pada posisi yang berbahaya.
Langkah-langkah analisis SWOT adalah sebagai berikut :
a. Strengths atau kekuatan adalah suatu unsur-unsur yang dapat diunggulkan
oleh perusahaan tersebut seperti halnya keungulan dalam produk yang
dapat diandalkan serta berdeda dengan produk lain yang mana dapat
membuat para pesaingnya.
b. Weakneess atau kelemahan adalah kekurangan atau keterbatasan dalam hal
sumber daya yang ada pada perusahaan baik itu ketrampilan atau
kemampuan yang menjadi penghalang bagi kinerja organisasi.
c. Opportunity atau peluang adalah berbagai hal dan situasi yang
menguntungkan bagi suatu perusahaan. Situasi penting dan
menguntungkan dalam lingkungan perusahaan, kecenderungan-
kecenderungan penting merupakan salah satu sumber peluang. Identifikasi
segmen pasar yang tadinya terabaikan, perubahan pada situasi persaingan
16
atau peraturan, perubahan teknologi, serta membaiknya hubungan dengan
pembeli atau pemasok dapat memberikan peluang bagi perusahaan.
d. Threats atau ancaman adalah faktor-faktor lingkungan yang tidak
menguntungkan dalam perusahaan jika tidak diatasi maka akan menjadi
hambatan bagi perusahaan yang bersangkutan baik masa sekarang maupun
masa yang akan datang. Ancaman merupakan pengganggu utama bagi
posisi sekarang atau yang diinginkan perusahaan. Masuknya pesaing baru,
lambatnya pertumbuhan pasar, meningkatnya kekuatan tawar menawar
pembeli atau pemasok penting, perubahan teknologi, serta peraturan baru
atau yang direvisi dapat menjadi ancaman.
Diagram analisis SWOT adalah bentuk diagram yang menggambarkan posisi
suatu usaha dengan menentukan :
1. Faktor strategi eksternal (EFAS) dan faktor strategi internal (IFAS)
dimana memberi setiap bobot nilai pada masing-masing faktor EFAS dan
IFAS mulai dari 1,0 (sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting)
berdasarkan faktor-faktor tersebut memberikan dampak terhadap faktor
strategi.
2. Kemudian menentukan rating pada masing-masing faktor EFAS dan IFAS
mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor) berdasarkan pengaruh
faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Jika
peluang dan kekuatan semakin besar diberi rating 4, demikian sebaliknya
jika peluang dan kekuatan kecil maka diberi rating 1, apabila ancaman dan
kelemahan semakin besar diberi rating 1, demikian sebaliknya jika
ancaman dan kelemahan semakin kecil diberi rating 4.
17
3. Kalikan bobot dan rating pada setiap faktor EFAS dan IFAS, selanjutnya
jumlahkan nilai bobot rating tersebut dan kurangi antara jumlah nilai bobot
rating peluang dengan bobot rating peluang dengan bobot rating ancaman,
bobot rating kekuatan dikurangi dengan bobot rating kelemahan,
selanjutnya hasil dari pengurangan tersebut digunakan untuk menentukan
kuadran SWOT.
PELUANG
Kuadran 1 Kuadran 3
KEKUATAN KELEMAHAN
Kuadran 2 Kuadran 4
ANCAMAN
Gambar 1. Kuadran SWOT
Penjelasan kuadran:
Kuadran 1 : ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan
tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat
memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan
dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang
agresif (growth oriented strategy)
Kuadran 2 : meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih
memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan
adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka
panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk/pasar).
18
Kuadran 3 : perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi dari
pihak, ia menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal. Kondisi
bisnis pada kuadran tiga ini mirip dengan question mark pada BCG
metrik. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan
masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut
peluang pasar yang lebih baik. Misalnya, apple menggunakan
strategi peninjauan kembali teknologi yang dipergunakan dengan
cara menawarkan produk-produk baru dalam industri micro
computer.
Kuadran 4 : ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan
tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.
III. METODE PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan mulai bulan September 2015 sampai bulan juni
2016 di Usaha Citra Bunga Garden Jalan Imam Bonjol Desa Seuneubok
Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat yang dipilih dengan
pertimbangan bahwa Citra Bunga Garden tersebut perusahaan menengah atau
industri menengah yang sudah berdiri yaitu kurang lebih lima belas tahun.
3.2. Jenis dan Sumber Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari:
1. Data Primer
Data primer diperoleh dengan melakukan wawancara langsung
dengan pengusaha tanaman hias Citra Bunga Garden, konsumen yang
membeli tanaman hias, serta pesaing atau lembaga lain yang juga
pengusaha dalam bidang tanaman hias.
2. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari data yang bersumber dari beberapa
instansi terkait, internet, dan informasi lain yang berkaitan dengan
penelitian ini.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a. Observasi
Observasi dilakukan dengan cara melihat dan mengamati objek penelitian
secara langsung terhadap hal-hal yang berhubungan dengan penelitian ini.
20
b. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan cara memberikan tanya jawab secara
langsung antara peneliti dengan responden baik responden internal maupun
responden eksternal yang bertujuan untuk memperoleh keterangan yang sesuai
dengan penelitian.
c. Memberikan Kuisioner
Responden yang dipilih adalah responden yang memiliki kontribusi besar
terhadap perumusan dan pelaksanaan strategi pemasaran perusahaan. Kuisioner
ini berisi kumpulan pertanyaan yang merupakan hasil dari beberapa pertanyaan
yang telah dipersiapkan terlebih dahulu, diatur dalam urutan dan dikelola sendiri
serta dalam pengisiannya dipandu oleh peneliti.
3.4 Pengabilan Sampel Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan pengambilan sampel kepada responden
yang bersangkutan untuk dapat mengisi kuisioner penelitian. Pihak-pihak
yang bersangkutan dapat dilihat peda tabel dibawah ini :
Tabel 2. Pengambilan Sampel PenelitianKeterangan Jumlah
Pemilik usaha 1 orangKaryawan 2 orangPesaing 2 orang
Konsumen 5 orang
3.5 Tahapan Analisis SWOT
Cara membuat analisis SWOT melalui “Empat Tahapan” yaitu :
1. Tahap pengumpulan data dimana tidak hanya sekedar kegiatan
pengumpulan data dari beberapa faktor internal (kelemahan dan kekuatan)
21
tetapi juga menganalisis data tersebut agar dapat diketahui nilai bobot
ratingnya dengan mengunakanmatrik faktor strategi eksternal dan internal.
2. Tahap penentuan S, W, O, dan T pada perusahaan dimana semua data
yang diperoleh harus dipisahkan antara kekuatan (Strengths), kelemahan
(Weaknessses),peluang (opportunities), dan ancaman (threats).
3. Tahap formulasi strategi dimana semua informasi yang berpengaruh
terhadap kelangsungan perusahaan dapat digambarkan secara jelas,
bagaimana peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan dapat
disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki.
4. Tahap pengambilan keputusan dimana semua data yang telah dianalisis
akan menghasilkan beberapa alternatif untuk memperbaiki sistem
pemasaranya.
3.6 Matriks Faktor Strategi Internal dan Eksternal
Cara menentukan faktor strategi internal dan eksternal :
a. Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan peluang dan
ancaman pemasaran pada usaha Citra Bunga Garden dalam kolom.
b. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 0.1
(sangat penting) sampai 0,0 (tidak penting). Setiap variabel digunakan
skala 1, 2, dan 3 untuk penentuan bobot. Semua bobot tersebut jumlahnya
tidak boleh melebihi skor total 1,0. Skala yang digunakan untuk
menentukan bobot adalah :
1 : Jika indikator horizontal kurang penting dari pada indikator vertikal.
2 : Jika indikator horizontal sama penting dari pada indikator vertikal.
22
3 : Jika indikator horizontal lebih penting dari pada indikator vertikal.
c. Penentuan rating dilakukan terhadap variabel-variabel. Dalam mengukur
masing- masing variabel terhadap kondisi usaha digunakan skala 1, 2, 3,
dan 4 terhadap masing-masing faktor strategis. Menurut David (2004)
dalam Nurul (2015) skala nilai ranting untuk matriks IFE (kekuatan dan
Kelemahan) adalah :
1 : Kelemahan utama 3 : Kekuatan kecil
2 : Kelemahan kecil 4 : Kekuatan besar
Sedangkan untuk matriks EFE (peluang dan ancaman), skala nilai
rating yang digunakan adalah :
1 : Tidak berengaruh 3 : Kuat berpengaruhnya
2 : Kurang kuat berpengaruhnya 4 : Sangat kuat berpengaruhnya
d. Penentuan rating yang dilakukan oleh masing-masing responden,
selanjutnya akan disatukan dalam matriks gabungan dilakukan dengan
mengunakan metode rata-rata dan setiap hasil yang memiliki nilai desimal
akan dibulatkan. Selanjutnya dilakukan penjumlahan dari pembobotan
yang dikalikan dengan rating pada tiap faktor untuk memperoleh skor
pembobobotan.
e. Jumlah skor pembobotan berkisar antara 1,0 – 4,0 dengan rata-rata 2,5.
Jika jumlah skor pembobotan IFE dibawah 2,5 maka internal usaha Citra
Bunga Garden lemah. Untuk jumlah skor bobot faktor eksternal berkisar
1,0 – 4,0 dengan rata-rata 2,5. Jika jumlah skor pembobotan EFE 1,0
menunjukan usaha Citra Bunga Garden tidak dapat memanfaatkan peluang
dan mengatasi ancaman yang ada. Jumlah skor 4,0 menunjukan usaha
23
Citra Bunga Garden merespon peluang maupun ancaman yang
dihadapinya dengan sangat baik (David, 2004 dalam Nurul, 2015)
3.7 Analisis Faktor Strategis Eskternal
Analisis faktor strategi ekternal adalah analisis yang menilai
prestasi/kinerja yang merupakan faktor peluang dan ancaman yang ada untuk
mencapai tujuan organisasi suatu perusahaan.
Tabel 3. Faktor-Faktor Strategis Eksternal (Eksternal Strategic FactorsAnalysis Summary/EFAS)
Faktor-faktorStrategiEkternal
Bobot Rating Bobotx
Rating
Komentar
Peluang
Peluang 1
Peluang 2
Bobot Peluang 1
Bobot peluang 2
Rating Peluang 1
Rating Peluang 2
Ancaman
Ancaman 1
Ancaman 2
Bobot Ancaman 1
Bobot Ancaman 2
Rating Ancaman 1
Rating Ancaman 2
Jumlah
Sumber : Rangkuti, 2009
3.8 Analisis Faktor Strategis Internal
Analisis faktor strategi internal adalah analisis yang menilai
prestasi/kinerja yang merupakan faktor kekuatan dan kelemahan yang ada untuk
mencapai tujuan organisasi.Seperti halnya pada Analisis Faktor Strategis
24
Eksternal, maka dengan cara yang sama menyusun tabel faktor-faktor Strategis
Internal (Internal Strategic Factors Analysis Summary/IFAS). Bentuk tabel IFAS
adalah seperti terlihat pada Tabel 3.
Tabel 4. Faktor-Faktor Strategis Internal (Internal Strategic FactorsAnalysis)
Faktor-faktorStrategi Internal Bobot Rating Bobot
xRating
Komentar
Kekuatan
Kekuatan 1
Kekuatan 2
Bobot Kekuatan 1
Bobot Kekuatan 2
Rating Kekuatan 1
Rating Kekuatan 2
Kelemahan
Kelemahan 1
Kelemahan 2
Bobot Kelemahan 1
Bobot Kelemahan 2
Rating Kelemahan 1
Rating Kelemahan 2
Jumlah
Sumber : Rangkuti, 2009
3.9 Kerangka Pemikiran
Citra Bunga Garden sebagai produsen tanaman hias setiap usaha industri
kecil maupun besar, langkah awal yang diambil yaitu membuat perencanaan
sebuah strategis sebagai kekuatan awal untuk dapat menjalankan sebuah usaha
agar dapat masuk berbagai segmen pasar yang diinginkan, sehingga dapat
bersaing bersama para pesaing pelaku itu sendiri.
Mendirikan usaha tidak lepas dari kendala yang muncul dari dalam
maupun dari luar lingkungan sekitar usaha atau perusahaan. Hal inilah yang
25
menyebabkan terjadinya persaingan agar dapat bertahan untuk diperlukan sebuah
“strategi”. Strategi adalah suatu alat yang direncanakan dari fungsi manajemen
yang dimiliki suatu usaha atau perusahaan untuk mengalokasikan semua sumber
daya yang ada sehingga dapat memenangkan kompetisi. Penulis berasumsi bahwa
strategi bisnis dapat membantu dalam memperbaiki strategi pemasaran suatu
usaha industri rumah tangga atau perusahaan dengan cara memanfaatkan kinerja
manajer dari fungsi-fungsi kegiatan manajemen disuatu perusahaan, misalnya
strategi oprasional, strategi custumerintimacy (keintiman terhadap pelangan), dan
strategi keungulan produk. Untuk menentukan strategi-strategi tersebut dilakukan
analisis SWOT dalam bentuk matrik. Dimana, analisis ini dapat memaksimalkan
kekuatan dan peluang yang ada serta meminimalisasikan kelemahan dan ancaman
yang dimiliki suatu perusahaan. Secara sistematis kerangka pemikiran dapat
dilihat pada gambar:
Gambar 2. Skema Kerangka Pemikiran
Peluang (O)Eksternal
Eksternal
Kekuatan (S)Internal
Usaha CitraBungaGarden
Bacut-Bacut
Ancaman (T)Eksternal
Eksternal
Kelemahan (W)Internal
Internal
StrategiPemasaran
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Tempat Penelitian
Citra Bunga Garden merupakan salah satu usaha menengah yang bergerak
dalam bidang pemasaran tanaman hias yang sudah berdiri sekitar tahun 2000 yang
terletak di Jalan Imam Bonjol Desa Seneubok Kecamatan Johan Pahlawan
Kabupaten Aceh Barat. Modal awal yang dikeluarkan oleh ibu Hj. Darbiah adalah
sebanyak Rp 60.000.000,-. Modal awal tersebut dikeluarkan untuk membeli
peralatan kebutuhan usaha yaitu menyewa tanah tempat usaha, membeli pot
bunga, membeli peralatan stek bunga, silang air untuk penyiraman bunga, dan alat
lainnya yang merasa diperlukan.
Adapun pesaing yang juga bergerak dalam usaha tanaman hias
berdasarkan observasi peneliti dilapangan adalah usaha Rumoeh Bungong Arini
Garden usaha ini beralamat di Jalan Imam Bonjol Desa Seneubok Kecamatan
Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat. usaha ini sudah berdiri selama tiga tahun
lebih, pada awal usaha didirikan dirumah milik sendiri kemudian karna usaha ini
sudah terkena tsunami sehingga usaha tersebut mengalami kebangkrutan namun
dibangunkan lagi ditempat usaha sekarang yang dikelola oleh ibu Arini modal
awal yang dikeluarkan adalah sebanyak Rp 50.000.000,-. Modal awal juga
dipergunakan untuk membeli peralatan usaha seperti pot bunga, silang air untuk
penyiraman bunga, dan alat-alat lainya yang merasa diperlukan.
Selain usaha Rumoeh Bungong Arini Garden masih ada lagi usaha yang
bergerak di bidang tanaman hias yaitu usaha Teuku Ubit Garden yang beralamat
dijalan Alue penyareng Gampong Ujong Tanoeh Darat Kecamatan Mereubo
Kabupaten Aceh Barat. Usaha ini sudah berdiri selama sembilan tahun awal
27
berdirinya pada tahun 2006 mula-mula usaha ini hanya milik pribadi karena
tertarik dalam bidang usaha tanaman hias akhirnya dijadikan sebagai usaha yang
dikelola oleh keluarga sendiri.
Produksi bunga yang dipasarkan oleh usaha Citra Bunga Garden yaitu
bunga yang sudah ditanam dalam pot, bunga tersebut sudah dapat dilihat langsung
keindahannya sehinggasipembeli tertarik untuk membelinya, tanaman yang
dijualpun bermacam-macam jenis, harga yang ditawarkanpun berdasarkan jenis
yang diminta oleh konsumen mulai dari harga Rp 10.000 sampai dengan Rp
500.000 sesuai dengan permintaan konsumen.
4.2 Stuktur Organisasi
Dalam suatu perusahaan atau usaha sangat dibutuhkan keseragaman dalam
pelaksanaan pekerjaan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Untuk itu
perlu dibentuk suatustuktur organisasi, dimana stuktur organisasi berfungsi untuk
pemusatan perhatian pada kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai
tujuan. Stuktur organisasi yang ditentukan dengan baik juga harus mendukung
moral karyawan. Dari stuktur organisasi dapat diketahui gambaran tentang
kegiatan atau aktivitas-aktivitas suatu usaha secara keseluruhan, serta dapat
mengetahui dan mempelajari batas-batas tangung jawab antara atasan dan
bawahan sesuai dengan fungsi dari masing-masing bagian dan tugas yang telah
ditetapkan. Hal ini sesuai dengan tujuan utama dari pembentukan organisasi yaitu
berusaha mengkoordinir semua kegiatan-kegiatan yang diarahkan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Adapun stuktur organisasi usaha
tanamna hias Citra Bunga Garden adalah sebagai berikut:
28
Gambar 3. Struktur Organisasi Usaha Citra Bunga Garden.
Adapun struktur organisasi ini mempunyai tugas-tugas sebagai berikut:
1. Pimpinan perusahaan berperan langsung didalamnya membawahi semua
karyawan dan bertanggung jawab atas semua kegiatan yang dilakukan di
perusahaan.
2. Karyawan satu yang bertangung jawab tentang bidang keuangan dan juga
mengurus tentang keluar masuknya uang dalam perusahaan. Karyawan ini
juga membantu dalam bidang pemasaran / penjualan tanaman hias.
3. Karyawan dua yang bertangung jawab dalam bidang pemasaran/penjualan
tanaman hias juga bertugas menyiram tanaman dan mengantikan pot
bunga bagi bunga yang sudah merasa pantas untuk diganti seperti bunga
yang sadah besar. Kedua karyawan ini mereka bekerja sama dalam
mengatur waktu bekerja.
4.3 Bauran Pemasaran (MarketingMix)
Bauran pemasaran adalah serangkaian alat-alat pemasaran yang digunakan
perusahaan untuk mencapai tujuan pemasaran dalam pasar sasaran yang meliputi
item alat pemasaran yaitu : Product, Price, Promoton, Place. Item bauran
pemasaran pada usaha Citra Bunga Garden adalah sebagai berikut:
Pemilik usaha Hj. Darbiah
H. Darbiah
Bidang Keungan
Karyawan satu Supriadi
Bidang pemasaran /Penjualan
Karyawan dua Purnama
29
1. Product (Produk)
Produk yang ditawarkan oleh usaha Citra Bunga Garden yaitu tanaman
hias dan tanaman bibit buah-buahan yang beragam jenis. Jenis tanaman yang
dijual diusaha Citra Bunga Garden yaitu sebanyak 297 jenis tanaman
(lampiran 4), tanaman tersebut sudah dikelompokan menurut jenis tanaman
masing-masing.
2. Price (Harga)
Harga yang ditawarkan oleh pengusaha tanaman hias Citra Bunga Garden
bervariasi sesuai dengan merk/jenis bunga mulai dari harga Rp 10.000 sampai
harga yang paling mahal yaitu mencapai Rp 500.000. Untuk lebih jelasnya harga
beberapa tanaman hias dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 5. Daftar Tanaman Hias dan Harga Tanaman Hias di Citra BungaGarden
No Jenis Bunga Harga1 Bunga Mawar
a. Mawar merahb. Mawar putih
Rp. 10.000Rp. 10.000
2 Bunga Kertasa. Bunga kertas kecilb. Bunga kertas besar
Rp. 30.000Rp. 250.000
3 Pucuk Meraha. Pucuk merah kecilb. Pucuk merah besar
Rp. 15.000Rp.100.000
4 Angreka. Angrek bulan/bandab. Angrek Brasa
Rp. 200.000Rp. 23.000
5 Serut Meraha. Serut merah kecilb. Serut merah besar
Rp. 20.000Rp. 150.000
6 Bonsai pangkas kuning Rp. 250.0007 Pisang hias karibay Rp. 155.0008 Wali songo kuning var Rp. 100.0009 Airis bunga kuning Rp. 35.00010 Zalea bulat besar Rp. 500.000
Sumber : Data diolah, 2016
30
2. Promotion (Promosi)
Promosi tanaman hias mudah dilakukan karna usaha ini terletak
dipemukiman rame sehingga orang-orang lebih mudah mengetahui karna letak
tempat yang strategis dan tepat. Berikut ini adalah beberapa cara mempromosikan
yang akan dilakukan yaitu :
1. Melakukan penjualan secara langsung, karna langsung bertemu dengan
pembelinya dan bisa langsung mempromosikan tanaman yang akan dijual.
2. Melakukan dengan cara tradisional dari mulut kemulut, cara ini
merupakan cara tradisional yang masih terbilang efektif sehingga sekarang
cara yang paling mudah dan lebih gampang.
3. Place (Saluran Distribusi)
Dalam saluran distribusi ini tanaman hias yang dijual oleh produsen dan
siap untuk diperdagangkan seperti tanaman hias dan tanaman bibit buah-buahan.
Dalam menyalurkan produk tanaman hias ini Ibu Hj. Darbiah menggunakan
saluran distribusi tradisonal dimana Ibu Hj. Darbiah sebagai produsen hanya
melayani pembeli ditempat usaha saja, tidak ada penyaluran kepihak lain
konsumen yang ingin membeli hanya datang langsung dan memesan langsung
kepada karyawan tidak ada saluran pemasaran kepihak lain seperti pedangang
pengencer, pedagang keliling atau pedagang lainnya.
31
4.4 Analisis SWOT
4.4.1 Tahapan Penentuan S, W, O, dan T.
A. Faktor Internal
1. Kekuatan (Strenghts)
1.1 Usaha sudah lama berdiri dan sudah sangat berpengalaman
Usaha telah berdiri dari tahun 2000 hingga sekarang. Ibu Hj. Darbiah
sudah sangat berpengalaman dalam bidang pemasaran bunga dan juga
dalam hal mengurus segala jenis tanaman hias baik tanaman hias maupun
tanaman bibit ungul.
1.2 Usaha dapat terus berkembang dan belum pernah mengalami kerugian
Selama 15 tahun usaha berdiri ibu Hj. Darbiah belum mengalami kerugian
dengan usaha yang terus berkembang hingga saat ini dengan diusahakan
bunga-bunga yang selalu digemari oleh masyarakat/konsumen.
1.3 Modal usaha milik sendiri
Modal awal dimiliki cukup untuk menjalankan usaha tanpa harus
melakukan pinjaman pada pihak lain seperti Bank. Karena usaha yang
sudah sangat lama berdiri namun usaha ini terus berkembang dengan
modal sendiri yang dijalankan.
1.4 Memiliki banyak jenis tanaman
Pada usaha Citra Bunga Garden memiliki banyak jenis tanaman hias dan
tanaman bibit buah- buahan yang ungul, dengan lokasi usaha yang
lumayan luas mencapai satu hektar (1 Ha).
32
1.5 Beberapa tanaman hias dibudidayakan sendiri
Usaha Citra Bunga Garden juga memanfaatkan lokasi usaha dengan
membudidayakan beberapa tanaman hias yang mudah di budidayakan
seperti penyambungan, stek, cangkok, kawin pucuk dan lain-lain seperti
penyambungan dilakukan pada tanaman kelengkeng, tanaman pucuk
merah dan tanaman alpukat, stek dilakukan pada tanaman mawar dan
tanaman bunga kertas, sedangkan cangkok dilakukan pada tanaman sawo,
jambu air, rambutan, tanaman durian, dan tanaman mangga.
2. Kelemahan (Weaknesses)
2.1 Seringnya mengalami pergantian karyawan
Pada usaha Citra Bunga Garden karyawan yang bekerja sering berganti-
ganti hal ini di karenakan karyawan yang berkerja kurang dalam hal
merawat atau mengurus tanaman hias. Ibu Hj. Darbiah mengantikan
karyawan dengan yang lain yang dianggap dapat mengurus tanaman hias.
2.2 Lemahnya kegiatan promosi produk
Pada usaha tanaman hias Citra Bunga Garden masih lemah kegiatan
promosi produk. kegiatan promosi usaha tidak ada dilakukan di radio-
radio, koran, brosur dan media lainnya hanya dilakukan melalui mulut
kemulut saja.
2.3 Lokasi usaha bukan milik sendiri
Lokasi usaha masih merupakan milik orang lain yang disewa untuk
beberapa tahun ke depan sehingga usaha ini sering berpindah-pindah
ketempat lain.
33
2.4 Keuntungan usaha sangat sedikit
Karena usaha Citra Bunga Garden banyak pengeluran terutama untuk
bayar sewa tanah, bayar gaji untuk dua orang karyawan dan untuk
keuntungan sendiri sehinga usaha ini susah dalam menawarkan harga
kadang-kadang konsumen tidak dapat menerima dengan harga yang
ditawarkan karna menurut dia harga tersebut terlalu mahal.
2.5 Lokasi usaha yang tidak tetap
Karena lokasi usaha adalah milik orang lain yang disewa, usaha sewaktu-
waktu akan berpindah, sehingga usaha ini sangat sulit dalam mencari
langanan karna sering berpindah tempat usaha.
B. Faktor Eksternal
1. Peluang (Opportunities)
1.1 Berkembangnya pemukiman penduduk
Pada usaha Citra Bunga Garden dilingkugan usaha banyak terdapat
perumahan-perumahan, ruko-ruko dan perkantoran-perkantoran sehingga
menjadi peluang bisnis tanaman hias, usaha ini semakin berkembang dan
maju karna semakin banyak masyarakat yang membutuhkan tanaman hias
untuk mempercantik lingkungan rumah maupun yang lainnya.
1.2 Meningkatnya penjualan bunga setiap tahun
Jumlah penjualan bunga setiap tahun semakin meningkat, dikarnakan
permintaan bunga setiap tahun semakin banyak yang diminati oleh
masyarakat dengan semakin berkembangnya pembangunan, baik
pembangunan jalan, perumahan maupun perkantoran sehinga usaha ini
semakin meningkat setiap tahunnya.
34
1.3 Respon masyarakat yang baik
Dikarenakan tanaman hias banyak disukai oleh masyarakat untuk hiasan
rumah, dan membuat rumah lebih teduh dan indah sehingga masyarakat
mulai suka untuk membeli bunga hias tersebut untuk mempercantik
halaman rumah maupun halaman perkantoran dan jalan raya.
1.4 Lokasi penjualan yang strategis
Usaha berada di pinggir jalan besar yaitu jalan lintas dan berada di dekat
perumahan penduduk dan dekat dengan perkotaan sehingga lokasi usaha
yang sangat strategis dan tepat.
1.5 Kualitas bunga hias yang lebih bagus dari pesaing
Karena bunga selalu dijaga dan dirawat dengan baik sehingga kualitas
bunga selalu terjaga baik dari segi pot bunganya maupun dari segi
kesegaran tanamannya yang selalu tampak indah dan menarik perhatian
pembeli.
2. Ancaman (Threats)
2.1 Kondisi bunga hias yang rentan terhadap hama dan penyakit
Jika tanaman hias tidak dirawat dengan baik maka hama dan penyakit
dapat dengan mudah menyerang tanaman hias sehingga perawatan harus
selalu ekstra menjaga setiap hari agar tidak mudah terserang oleh hama
dan penyakit.
2.2 Lokasi usaha yang berdekatan
Di sekitar usaha Citra Bunga Garden terdapat usaha lain yang juga
menjual bunga hias yaitu usaha Rumoeh Bungong Arini Garden.
35
2.3 Kondisi tanaman berpengaruh terhadap cuaca
Tanaman hias harus selalu dijaga agar tidak terkena hujan yang berlebihan
karena akan berjamur seperti pada tanaman agronema, selain itu pada saat
cuaca panas atau kemarau tanaman dapat kekurangan air akan berpengaruh
pada pertumbuhan bunga.
2.4 Naiknya harga BBM dan listrik
Kenaikan harga BBM dapat mempengaruhi biaya transportasi dalam
pengiriman bunga keusaha Citra Bunga Garden sedangkan kenaikan tarif
listrik juga dapat mempengaruhi biaya usaha karna penyiraman bunga
memakai sanyo sehingga meningkatkan biaya usaha.
2.5 Strategi usaha yang dapat ditiru
Usaha tanaman hias ini bisa dilakukan oleh siapa saja, karna cara
menjalankan yang mudah sehingga usaha ini ada pesaing yang sama
dengan usaha Citra Bunga Garden, masih banyak lagi usaha-usaha yang
sejenis tetapi belum dikenal oleh masyarakat.
4.4.2 Tahapan Formulasi Strategi.
Setelah mengklasifikasikan berbagai kemungkinan dari faktori nternal dan
eksternal, sertaagar mudah menentukan hasil analisis maka akan digunakan
matriks SWOT. Matrik ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang
dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan
kelemahan dan kekuatan yang dimilikinya. Matrik ini dapat menghasilkan empat
kemungkinan alternative strategis yaitu sebagai berikut :
36
Tabel 6. Diagram Matrik SWOT
Faktor Internal
Faktor Eksternal
Kekuatan/Strengtsh (S) Kelemahan/Weaknesses(W)
S1 usaha sudah lamaberdiri dan sudahsangatberpengalaman
S2 usaha dapat terusberkembang danbelum pernahmengalami kerugian
S3 modal usaha miliksendiri
S4 memiliki banyakjenis tanaman hias
S5 beberapa tanamanhias dibudidayakansendiri
W1 seringnyamengalamipergantiankaryawan
W2 lemahnya kegiatanpromosi produk
W3 lokasi Usaha bukanmilik sendiri
W4 keuntungan usahasangat sedikit
W5 lokasi usaha yangtidak tetap
Peluang/ Oportunities (O) STRATEGI S.O STRATEGI W.OO1 berkembangnya pemukiman
pendudukO2 meningkatnya penjualan
bunga setiap tahunO3 respon masyarakat yang baikO4 lokasi penjualan yang
strategisO5 kualitas bunga hias yang
lebih bagus dari pesaing
S.O W.O
THREATS (T) STRATEGI S.T STRATEGI W.TT1 kondisi bunga hias yang
rentan terhadap hama danpenyakit
T2 lokasi usaha yang berdekatanT3 kondisi tanaman berpengaruh
terhadap cuacaT4 naiknya harga BBM dan tarif
listrikT5 strategi usaha yang mudah
ditiru
S.T W.T
37
4.4.3 Tahapan Pengambilan Keputusan
Untuk menentukan kuadran posisi usaha tanaman hias Citra Bunga Garden
dapat dilakukan dengan menentukan terlebih dahulu strategi eksternal. Faktor
Analisis Sumary (EFAS) dengan memberikan bobot, rating dan komentar.
Kemudian selanjutnya menentukan strategi internal Faktor Analisis Sumary
(IFAS) dengan memberikan bobot, rating dan komentar. Setelah EFAS dan IFAS
ditentukan langkah selanjutnya adalah melihat selisih antara peluang dan ancaman
dan selisih antara kekuatan dan kelemahan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada tabel berikut dibawah ini:
Tabel 7. EFAS Struktur Analisis SWOT Citra Bunga Garden
Faktor Strategi Eksternal Bobot Rating BxRPELUANGBerkembangnya pemukiman penduduk 0,115 4 0,460
Meningkatnya penjualan bunga setiap tahun 0,087 3 0,261
Respons masyarakat yang baik 0,104 4 0,416
Lokasi penjualan yang strategis 0,093 4 0,372
Kualitas bunga hias yang lebih bagus daripesaing
0,109 3 0,327
Jumlah 1,836
ANCAMANKondisi bunga hias yang rentan terhadaphama danpenyakit
0,082 3 0,246
Lokasi usaha yang berdekatan 0,109 3 0,327
Kondisi tanaman berpengaruh terhadapcuaca
0,093 3 0,279
Naiknya harga BBM dan tarif listrik 0,115 2 0,230
Strategi usaha yang mudah ditiru 0,093 2 0,186
Jumlah 1,268
TOTAL BOBOT 1,000Sumber : Data diolah, 2016
38
Selisih antara peluang dan ancaman = nilai bobot rating peluang (O =
1,836) dikurangi dengan bobot rating ancaman (T = 1,268) sehingga diperoleh
hasil = 1,836 – 1,268= 0,568. Dikarenakan hasilnya adalah positif maka letaknya
berada pada peluang.
Tabel 8. IFAS Struktur Analisis SWOT Citra Bunga Garden
Faktor Strategi Internal Bobot Rating BxRKEKUATANUsaha sudah lama berdiri dan sudah sangatberpengalaman
0,116 4 0,464
Usaha dapat terus berkembang dan belum pernahmengalami kerugian
0,083 4 0,332
Modal usaha milik sendiri 0,116 4 0,464
Memiliki banyak jenis tanaman hias 0,083 3 0,249
Beberapa tanaman hias dibudidayakan sendiri 0,110 3 0,330
Jumlah 1,839
KELEMAHANSering mengalami pergantian karyawan 0,094 3 0,282
Lemahnya kegiatan promosi produk 0,105 2 0,210
Lokasi usaha bukan milik sendiri 0,094 3 0,282
Keuntungan usaha sangat sedikit 0,110 2 0,221
Lokasi usaha yang tidak tetap 0,088 2 0,176
Jumlah 1,171
TOTAL BOBOT 1,000Sumber : Data diolah, 2016
Selisih antara peluang dan ancaman = nilai bobot rating kekuatan (S =
1,839) dikurangi dengan bobot rating kelemahan (W = 1,171) sehingga diperoleh
hasil = S – W = 1,839– 1,171 = 0,668. Dikarenakan hasilnya adalah positif maka
letaknya berada pada kekuatan.
39
Setelah penentuan selisih antara peluang dan ancaman dan selisih antara
kekuatan dan kelemahan, selanjutnya menentukan kuadran posisi usaha Citra
Bunga Garden dengan membuat titik diagram dimana dari hasil EFAS dan IFAS
Posisi usaha Citra Bunga Garden tertuju pada posisi peluang dan kekuatan.Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar diagram berikut dibawah ini:
PELUANG
0,568
KEKUATAN KELEMAHAN0,668
ANCAMAN
Gambar 4. Posisi Usaha Citra Bunga Garden di Jalan Imam Bonjol DesaSeneboek Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh BaratBerdasarkan Analisis SWOT 2016
Dari Gambar 4, maka dapat diketahui bahwa posisi usaha Citra Bunga
Garden pada kuadran SWOT berada pada kuadran 1 (0,568 : 0,668), artinya posisi
usaha tersebut pada situasi yang sangat menguntungkan. Pasar tersebut memiliki
peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada.
Dalam melakukan usaha Citra Bunga Garden strategi yang digunakan oleh
pemilik usaha adalah dengan cara menjual langsung tanaman bunga hias kepada
konsumen yaitu konsumen langsung membeli bunga hias ketempat produksi.
Posisi usaha Citra BungaGarden (0,568 : 0,668)
40
Keefektifan produksi dari produk yang diusahakan yaitu dengan
melakukan inovasi yang sesuai dengan produk tanaman hias yang diminati
konsumen. Tindakan yang harus dilakukan agar hal ini berjalan dengan baik yaitu
dengan berfokuskan pada kecepatan waktu dalam kualitas produk tanaman yang
selalu indah dan segar. Selain itu inovasi juga dapat dilakukan dengan membentuk
hubungan untuk pasar baru yang akan dimasuki perusahaan yaitu pertama, dengan
perkembangan segmen pasar baru dan peningkatan jumlah pasar. Memahami
konsumen ini lebih dimaksudkan dengan mengetahui kondisi kebutuhan
konsumen seperti apa sensitifitas konsumen terhadap produk kita dibandingkan
dengan produk lainnya. Untuk memperoleh pasar yang lebih besar pemilik usaha
Citra Bunga Garden dapat melakukan cara menjaga kualitas tanaman bunga hias
dengan baik sehinga usaha ini dapat terus berkembang untuk kedepannya.
41
Tabel 9. Diagram Matrik Formulasi SWOT
Faktor Internal
FaktorEksternal
Kekuatan/Strengtsh (S) Kelemahan/Weaknesses (W)
S1 usaha sudah lamaberdiri dan sudah sangatberpengalaman
S2 usaha dapat terusberkembang dan belumpernah mengalamikerugian
S3 modal usaha miliksendiri
S4 memiliki banyak jenistanaman hias
S5 beberapa tanaman hiasdibudidayakan sendiri
W1 seringnyamengalamipergantiankaryawan
W2 lemahnya kegiatanpromosi produk
W3 lokasi Usaha bukanmilik sendiri
W4 keuntungan usahasangat sedikit
W5 lokasi usaha yangtidak tetap
Peluang/ Oportunities (O) STRATEGI S.O STRATEGI W.OO1 berkembangnya
pemukiman pendudukO2 meningkatnya penjualan
bunga setiap tahunO3 respon masyarakat yang
baikO4 lokasi penjualan yang
strategisO5 kualitas bunga hias yang
lebih bagus dari pesaing
S1O1 memperbanyakbunga-bunga yangdigemari konsumen
S1O2 membuka cabangbaru atau otlet-otletdi tempat lain
S5O3 memproduksi bunga-bunga yang lebihunik dan lebihbervariasi yangberbeda denganpesaing
S4O3 slalu menjaga kualitasbunga dan merawatbunga setiap hari
THREATS (T) STRATEGI S.T STRATEGI W.TT1 kondisi bunga hias yang
rentan terhadap hama danpenyakit
T2 lokasi usaha yangberdekatan
T3 kondisi tanamanberpengaruh terhadap cuaca
T4 naiknya harga BBM dantarif listrik
T5 strategi usaha yang mudahditiru
42
Strategi S.O
S1O1 memperbanyak bunga-bunga yang digemari konsumen
Dengan adanya pengalaman usaha dan berkembangnya pemukiman
penduduk. jadi usaha ini harus memperbanyak bunga-bunga yang digemari
konsumen agar usaha ini terus berkembang dan memiliki peluang besar
kedepannya.
Dengan cara pemilik usaha atau kariawan dapat mengetahui bunga-bunga
apa yang paling disukai konsumen maka bunga itulah yang harus banyak di jual
pada usaha Citra Bunga Garden agar usaha semakin bekembang.
S1O2 membuka cabang atau outlet-outlet di tempat lain
Dengan lamanya berdiri usaha dan meningkatnya penjualan bunga setiap
tahun jadi usaha ini dapat membuka cabang atau outlet-outlet ditempat lain. hal
ini karena pemilik usaha sudah sangat berpengalaman dan usaha ini pun tiap tahun
meningkat, jadi dapat membuka cabang usaha ditempat lain agar usaha semakin
meningkat.
Agar usaha ini dapat membuka cabang di tempat lain maka usaha ini harus
bisa meningkatkan produk penjualan bunga agar biaya untuk membuka cabang
dapat tercukupi.
S5O3 memproduksi bunga-bunga yang lebih unik dan lebih bervariasi yang
berbeda dengan pesaing.
Pada usaha Citra Bunga Garden ada tanaman yang dibudidayakan sendiri,
respons masyarakat pun baik. Jadi pemilik usaha inipun harus bisa membuat atau
menciptakan tanaman-tanaman yang unik dan lebih bervariasi dibandingkan
43
pesaing. Agar konsumen dapat lebih tertarik untuk membeli tanaman hias yang
anda usahakan.
Agar konsumen lebih tertarik dengan usaha anda maka usaha ini harus bisa
membuat tanamanya lebih berbeda dengan pesaing dengan cara mencankok,
menyambung supaya terlihat lebih unik dibanding pesaing.
S4O3 selalu menjaga kualitas bunga dan merawat bunga setiap hari
Dengan memiliki banyak jenis tanaman dan respons masyarakat baik. Jadi
pemilik atau karyawan pada usaha ini harus ekstra menjaga tanaman-tanamannya
setiap hari, misalnya bagi tanaman yang sudah membesar menganti potnya agar
tampak lebih indah dan menarik sehingga konsumen atau masyarakat sekitar lebih
tertarik pada usaha tanaman hias anda.
Agar bunga yang anda usahakan dapat nampak indah dan menarik maka
karyawan harus ekstra hati-hati dalam merawat bunga , tanamannya harus
diperhatikan setiap hari agar dapat terjaga dari hama dan penyakit.
44
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis SWOT yang dilakukan dalam penelitian ini maka
dapat disimpulkan bahwa:
1. Faktor internal kekuatan dan kelemahan, kekuatan adalah usaha sudah lama
berdiri, usaha dapat terus berkembang, modal usaha milik sendiri, memiliki
banyak jenis tanaman dan tanaman hias di budidayakan sendiri. Sedangkan
yang termasuk kelemahan adalah pergantian karyawan, lemahnya kegiatan
promosi, lokasi usaha sewa, keuntungan usaha sangat sedikit dan lokasi usaha
tidak tetap. Faktor eksternal adalah peluang dan ancaman. Yang termasuk
peluang adalah berkembang pemukiman penduduk, penjualan meningkat,
respons masyarakat baik, lokasi yang strategis, kualitas bunga yang bagus.
Sedangkan yang termasuk ancaman adalah kondisi bunga yang rentan terhadap
hama, lokasi usaha yang berdekatan, kondisi tanaman berpengaruh terhadap
cuaca, naiknya BBM dan tarif listrik dan strategi usaha yang mudah ditiru.
2. Strategi pemasaran yang tepat dalam usaha Citra Bunga Garden yaitu strategi
SO mendukung kebijakan dan pertumbuhan yang agresif (growth oriented
strategi) dengan memperbanyak bunga-bunga yang digemari konsumen,
membuka cabang baru atau outlet-outlet di tempat lain, memproduksi bunga-
bunga yang lebih unik dan lebih bervariasi yang berbeda dengan pesaing, dan
selalu menjaga kualitas bunga dan merawat bunga setiap hari.