I. PENDAHULUAN -...

44
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan masyarakat kota besar terhadap tanaman hias semakin hari semakin meningkat sejalan dengan meningkatnya pembangunan rumah, dan meningkatnya kesadaran masyarakat pada manfaat tanaman hias. Peningkatan kebutuhan tanaman hias secara enceran ini lalu membuat banyak sekali penangkar dan pedagang yang tertarik masuk keindustri tanaman hias. Tingkat persaingan dipasar tanaman hias menjadi sangat ketat. Hampir disetiap perumahan baru, atau jalan masuk menuju perumahan baru dipenuhi oleh para pedagang tanaman hias. Ada yang berniaga dipinggir jalan, ada juga yang berniaga di tempat pembibitan/pembenihan (nursery). Semuanya berlomba- lomba menjual tanaman kekonsumen harga tanaman hias yang hampir tidak pernah berubah dalam lima tahun terakhir ini mengindentifikasikan kerasnya persaingan industri tanaman hias (Rianto, 2007). Jatuhnya perekonomian Indonesia pada pertengahan tahun 1997 membuat harga tanaman hias tidak bisa bangkit sampai dengan pertengahan tahun 2001. Pasalnya, perdagangan tanaman hias berkaitan erat dengan perdagangan taman, baik taman rumah tinggal maupun taman penghijauan perumahan. Turunnya jumlah permintaan terhadap tanaman hias membuat tingkat persaingan penjualan tanaman hias sampai dengan pertengahan 2001 menjadi sangat ketat. Banyak penangkar tanaman hias, pedagang besar, nursery, dan pedagang enceran yang gulung tikar. Pemain yang masih bertahan hanyalah yang memang memiliki cadangan modal cukup kuat, lebih efisien, dan lebih cerdik dalam mencari peluang usaha. Berbagai macam

Transcript of I. PENDAHULUAN -...

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kebutuhan masyarakat kota besar terhadap tanaman hias semakin hari

semakin meningkat sejalan dengan meningkatnya pembangunan rumah, dan

meningkatnya kesadaran masyarakat pada manfaat tanaman hias. Peningkatan

kebutuhan tanaman hias secara enceran ini lalu membuat banyak sekali

penangkar dan pedagang yang tertarik masuk keindustri tanaman hias. Tingkat

persaingan dipasar tanaman hias menjadi sangat ketat. Hampir disetiap

perumahan baru, atau jalan masuk menuju perumahan baru dipenuhi oleh para

pedagang tanaman hias. Ada yang berniaga dipinggir jalan, ada juga yang

berniaga di tempat pembibitan/pembenihan (nursery). Semuanya berlomba-

lomba menjual tanaman kekonsumen harga tanaman hias yang hampir tidak

pernah berubah dalam lima tahun terakhir ini mengindentifikasikan kerasnya

persaingan industri tanaman hias (Rianto, 2007).

Jatuhnya perekonomian Indonesia pada pertengahan tahun 1997

membuat harga tanaman hias tidak bisa bangkit sampai dengan pertengahan

tahun 2001. Pasalnya, perdagangan tanaman hias berkaitan erat dengan

perdagangan taman, baik taman rumah tinggal maupun taman penghijauan

perumahan. Turunnya jumlah permintaan terhadap tanaman hias membuat

tingkat persaingan penjualan tanaman hias sampai dengan pertengahan 2001

menjadi sangat ketat. Banyak penangkar tanaman hias, pedagang besar,

nursery, dan pedagang enceran yang gulung tikar. Pemain yang masih

bertahan hanyalah yang memang memiliki cadangan modal cukup kuat, lebih

efisien, dan lebih cerdik dalam mencari peluang usaha. Berbagai macam

2

tanaman hias seperti aglaonema, adenium, euphorbia, keladi, dan anthurium

sudah mulai banyak dikoleksi oleh para penggemar tanaman hias. Imbasnya,

harga tanaman hias tersebut melonjak tajam (Rianto, 2007).

Berbagai ragam tanaman hias, dari mulai jenis bunga tagetes yang

mudah sekali berbunga dengan intensitas yang tak henti-henti hingga jenis

anggrek yang tergolong sulit berbunga, saat ini sudah sangat umum ditanam

orang, baik berbagai komponem utama untuk menghijaukan dan

mempercantik taman maupun sebagai tanaman hias dalam pot yang

ditempatkan dimeja ataupun digantung diareal rumah, ruang perkantoran, atau

apartemen. Tanaman hias akan membuat suasana sekitar rumah menjadi lebih

hijau, memperindah komposisi warna lingkungan sekitar, dan tentu saja

membuat keberadaan taman dan lingkungan sekitar rumah lebih semarak.

Taman atau lingkungan rumah yang nampak asri dengan berbagai warna-

warni bunga dapat menaikkan genggsi sipemilik, terlebih bila jenis tanaman

yang ada tergolong langka, mahal, atau dikenal sulit berbunga (Endah, 2001).

Tanaman hias yang ditanam dilingkungan sekitar rumah atau taman

adalah jenis yang memiliki keindahan pada daun selain kemampuanya

berbunga. Sementara itu, tanaman hias yang ditanam dalam pot umumnya

dipilih dari jenis yang dimiliki kemampuan dan berfungsi sebagai penghias

ruangan. Contoh yang paling tepat untuk tanaman hias yang ditanam dalam

pot adalah jenis krisan, anggrek, dan mawar. Tentu saja, ketepatan pemilihan

jenis tanaman hias yang digunakan harus didasarkan pada desain yang dipilih

sesuai jenis dan lokasi acara tersebut. Misalnya untuk acara perkawinan

3

dirumah dengan acara perkawinan dihotel berbintang tentu saja akan berbeda

pemilihan jenis tanaman hias yang digunakan (Endah, 2001).

Ternyata wabah tanaman hias tidak hanya melanda para penikmatnya.

Ketika pasar sedang terkagum-kagum dengan jenis atau varietas tanaman hias

yang ada para pemilik tempat pembibitan/pembenihan (nursery) diam-diam

mempersiapkan jenis tanaman hias baru yang tentu saja akan memiliki

keunikan dan keindahan tersendiri. Para pemilik tempat

pembibitan/pembenihan (nursery) di Thailand dan Taiwan merupakan contoh

yang tidak pernah berhenti menyilangkan tanaman-tanamanya untuk

mendapatkan varietas baru yang lebih unik dan menarik perhatian para

kolektor ataupun hobiis, terutama kolektor dan hobiis di Indonesia. Demikian

pula para pemilik tempat pembibitan/pembenihan (nursery) didalam negeri,

mereka selalu punya ide untuk menghindari kejenuhan pasar dengan

menghadirkan tanaman-tanaman hias jenis terbaru. Kehadiran jenis atau

varietas baru akan membuat dunia tanaman hias selalu dinamis, penuh

keindahan, serta dapat menjadikan peluang bisnis (Endah 2008).

Provinsi Aceh minat masyarakat pada berbagai tanaman hias

(ornamental plants) cenderung meningkat, tidak hanya pada saat perayaan

hari-hari besar agama atau pergantian tahun saja. Bahkan saat ini tanaman hias

dipakai untuk acara dikantor-kantor, hotel, dan rumah serta menjadi koleksi

para pengemar tanaman hias.

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia merupakan

salah satu unsur penting dalam menopang perekonomian nasional secara

menyeluruh. UMKM telah lama menjadi pondasi yang kokoh sekaligus

4

penggerak dinamika dari sistem ekonomi kita. UMKM juga sangat berperan

dalam membantu program pemerintah dalam hal menciptakan lapangan

pekerjaan sekaligus mengurangi tingkat pengangguran dan meningkatkan

pendapatan masyarakat. Usaha Citra Bunga Garden merupakan salah satu

usaha menengah yang telah berdiri sekitar tahun 2000 dan sudah dikenal

dikota melaboeh. Hal ini disebabkan karena keindahan bunga yang dijual

membuat masyarakat tertarik untuk membelinya. Ibu Hj.Darbiah adalah

pemilik usaha tanaman hias yang sudah berdiri kurang lebih lima belas tahun

dengan memiliki dua orang karyawan yang terletak dijalan Imam Bonjol Desa

Seneuboek Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat.

Salah satu strategi pemasaran tanaman hias adalah menjual tanaman

dalam kondisi yang sudah tertanam dalam pot. Beberapa pertimbangan

konsumen yaitu dengan membeli tanaman yang sudah ditanam dalam pot

untuk dapat langsung dilihat keindahan tanaman tersebut. Dalam memasarkan

tanaman tersebut kita juga harus memperhitungkan adanya tambahan biaya

produksi yaitu untuk pembelian pot bunga, air sebagai penyiraman, tenaga

kerja dan alat-alat lainnya.

Untuk mencapai sasaran yang diinginkan perusahaan perlu menyusun

strategi sedemikian rupa. Dalam merumuskan strategi perusahaan maka

diidentifikasi berbagai faktor secara sistematis. Pengidentifikasi dapat

dilakukan dengan analisis SWOT yaitu analisis yang didasarkan pada logika

yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities),

namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan

ancaman (threats) (Rangkuti, 2009).

5

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang sudah diuraikan, maka rumusan masalah yang

akan diteliti adalah sebagai berikut :

1. Apa saja faktor internal dan eksternal yang dihadapi oleh usaha Citra

Bunga Garden.

2. Bagaimana strategi pemasaran yang tepat pada usaha Citra Bunga Garden.

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan :

1. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang terdapat dalam lingkungan

internal dan eksternal pemasaran tanaman hias usaha Citra Bunga Garden.

2. Menentukan strategi pemasaran yang tepat pada usaha Citra Bunga

Garden.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah :

1. Bagi pemilik usaha, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan

pertimbangan dalam menyusun strategi yang lebih baik dimasa yang akan

datang, terutama dalam strategi pemasaran yang digunakan sehinga usaha

ini semakin berkembang untuk kedepanya.

2. Bagi peneliti, penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan

ilmu pengetahuan peneliti tentang permasalahan yang di kaji serta

merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian di

Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar.

3. Sebagai bahan infomasi dan referensi bagi pihak-pihak yang berhubungan

dengan penelitian ini.

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tanaman Hias

Tanaman hias merupakan tanaman yang mempunyai nilai keindahan

dan daya tarik tertentu. Selain itu, tanaman hias juga mempunyai nilai

ekonomis yang dapat digunakan sebagai hiasan, baik didalam maupun diluar

ruangan. Karena mengandung nilai ekonomis tersebut, tanaman hias dapat

diusahakan menjadi suatu bisnis yang cukup menjanjikan keuntungan besar

(Aryanti, 2008).

Budidaya bunga dalam pot saat ini dapat dijadikan salah satu alternatif

bisnis yang sebenarnya dapat dimulai dari skala rumah tangga. Beberapa tempat

pembenihan/pembibitan (nursery) besar yang memberikan kesempatan pada

pekebun kecil untuk ikut memasok tanaman hias keswalayan-swalayan besar.

Selain dijual ke pasar swalayan atau outlet-outlet mereka, permintaan bunga pot

sebagai tanaman hias yang disewakan keperkantoran atau apartemen semakin hari

semakin meningkat. Hal tersebut sejalan dengan keinginan orang untuk

menikmati kesegaran dan keindahan bunga-bunga angrek, krisan atau jenis bunga

lain yang berwarna-warni saat ini sangat mudah ditemukan berbagai perkantoran,

hotel, atau restoran (Endah 2001).

Selain dijual di pasar swalayan atau outlet dan disewakan sebagi tanaman

pot penghias ruangan, prospek bisnis tanaman hias adalah sebagai salah satu

komponen dalam dekorasi ruangan. Acara perkawinan, seminar, rapat, pameran,

atau berbagai acara seremonial maupun nonseremonial memerlukan dekorasi

berupa tanaman hias dalam pot. Bagi para dekorator kehadiran tanaman hias

dalam pot diantara kreasinya akan memberikan nilai tambah pada jasanya, artinya

7

harga yang ditawarkan pun mampu terangkat lebih tinggi bila dibandingkan

dengan dekorasi tanpa warna warni tanaman hias dalam pot (Endah, 2001).

Tingkat persaingan dipasar tanaman hias menjadi sangat ketat. Hampir

disetiap perumahan baru, atau jalan masuk menuju perumahan baru dipenuhi

oleh pedagang tanaman hias. Ada yang berniaga dipinggir jalan, ada juga berniaga

di tempat pembibitan/pembenihan (nursery). Semua berlomba-lomba menjual

tanaman kekonsumen. Sebagai ilustrasi harga tanaman hias yang hampir tidak

pernah berubah dalam 5 (lima) tahun terakhir ini mengindentifikasikan kerasnya

persaingan usaha di industri tanaman hias.

2.2 Pemasaran

2.2.1 Konsep Pemasaran

Pemasaran adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk

menstimulasi permintaan atas produk atau jasanya dan memastikan bahwa produk

dijual dan disampaikan kepada para pelanggan (Venkates & Penaloza, 2006

dalam Tjiptono, dkk 2008). Selanjutnya mendefinisikan pemasaran adalah sebagai

semua kegiatan yang bertujuan untuk memperlancar arus barang dan jasa dari

produsen kekonsumen secara paling efisien dengan maksud menciptakan

permintaan yang efektif (Alex S Nitisemito, 2000 dalam Wati, 2013).

Menurut Drs. M. Mursid (2010) dalam manajemen pemasaran yang maju,

maka kegiatan pemasaran suatu perusahaan didefinisikan sebagai berikut:

Manajemen pemasaran adalah suatu bagian kegiatan dari perusahaan yang sangat

erat hubungan dengan situasi pasar. Kegiatan itu terdiri dari:

1. Mengetahui kebutuhan dan minat khusus pasar.

8

2. Menciptakan dan menjamin adanya produk yang memenuhi kebutuhan

pasar.

3. Meneciptakan dan memelihara pasar dari produk.

Riset pemasaran atau marketing research adalah kegiatan penelitian

dibidang pemasaran yang dilakukan secara sistematis mulai dari rumusan

masalah,tujuan penelitian, pengumpulan data, pengolahan data dan interpretasi

penelitian. Kesemuanya ini ditunjukan untuk memasukan pihak manajemen dalam

rangka identifikasi masalah dan pengambilan keputusan untuk pemecahan

masalah. Hasil riset pemasaran ini dapat dipakai untuk perumusan strategi

pemasaran dalam merebut peluang pasar (Fredi Rangkuti, 2009).

Dari beberapa penjelasan diatas maka dapat diambil sebuah kesimpulan

yaitu keputusan marketing bukan lagi keputusan fungsional, tapi sudah menjadi

keputusan strategis yang menyangkut sampai beberapa jauh sebuah perusahaan

ingin mempertahankan dan membangun brand yang digunakan. Meskipun kedua

pakar tersebut diatas memberikan perhatian yang berbeda terhadap pemasaran,

namun ada sebuah persamaan permikiran dari mereka yang biasa digaris bawahi

yaitu keduanya setuju bahwa tujuan utama dari pemasaran itu sendiri adalah

kepuasan konsumen.

2.2.2 Bauran Pemasaran (Marketing mix)

Untuk lebih jelasnya penulis akan mengumumkan beberapa definisi

tentang marketing mix dari pakar manajemen. Menurut Kotler (2000) dalam Wati

(2013) bauran pemasaran adalah serangkaian alat-alat pemasaran yang digunakan

perusahaan untuk mencapai tujuan pemasaran dalam pasar sasaran. Variabel-

variabel marketing mix yaitu :

9

1. Produk (Product)

Produk merupakan tawaran nyata terhadap pasar. Produk dapat mencakup

apa saja yang dapat ditawarkan termasuk benda-benda fisik, jasa, manusia,

tempat, organisasi dan gagasan. Aspek-aspek produk meliputi cirri-ciri dan wujud

produk, kemasan, merek, dan kebijakan pelayanan.

2. Harga (Price)

Harga adalah jumlah uang yang ditagihkan untuk suatu produk atau jasa

atau jumlah nilai yang diperlukan konsumen untuk manfaat memiliki atau

menggunakan produk atau jasa. Harga merupakan bauran pemasaran yang paling

penting karena harga harus sebanding dengan penawaran nilai kepada pelanggan,

jika tidak pembeli akan berpaling ke produk pesaing. Beberapa faktor penentu

harga yang harus di pertimbangkan adalah mengenal permintaan produk dan

pesaing, target pasar yang hendak di capai, strategi bauran pemasaran, produk

baru, reaksi pesaing, biaya produksi, dan kebijakan atau peraturan yang

ditentukan oleh pemerintah.

3. Promosi (Promotion)

Promosi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk

mengkomunikasikan keunggulan produknya dan membujuk konsumen untuk

membeli produk tersebut. Efektifitas promosi sangat tergantung dari pemilihan

bentuk promosi yang diberlakukan terhadap produk yang dipasarkan. Hal-hal

yang harus diperhatikan dalam menetapkan kebijakan promosi adalah menentukan

tujuan komunikasi, memilih media yang tepat, waktu penyampaian promosi dan

menetapkan anggran promosi. Promosi penjualan dapat dilakukan empat hal

yaitu:

10

1) Periklanan atau advertensi, yaitu bentuk presentasi non personal yang

dibayar yang mempromosikan ide, barang atau sponsor.

2) Promosi penjualan, biasanya dilakukan dengan cara memberikan contoh

produk pada calon konsumen atau mengadakan demontrasi disuatu tempat

yang ramai.

3) Publisitas, bentuk promosi ini di sebut juga non commmericial promotion

karena promosi ini tidak di lakukan secara komersial akan tetapi dengan

mempromosikan produknya melalui berita surat kabar, radio atau televisi

yang umumnya bersifat sosial.

4) Personal selling, merupakan kegiatan perusahaan untuk melakukan kontak

langsung dengan calon konsumen.

4. Distribusi (Place)

Distribusi merupakan kegiatan yang harus dilakukan oleh pengusaha untuk

menyalurkan, menyebarkan, mengirimkan serta menyampaikan barang yang

dipasarkan itu kepada konsumen. Perusahaan harus menentukan jumlah penyalur

atau perantara yang dipekerjakan disetiap saluran distribusi, hal ini berkaitan

dengan seberapa luas produk yang dipasarkan di seluruh saluran distribusi.

Apabila barang yang dipasarkan merupakan barang konsumsi maka konsumen

akan berada disemua tempat sehingga pendistribusian yang dilakukan harus

menyebar dimana-mana.

Produk yang dipasarkan agar dapat memasuki pasar sasaran maka oleh

para pemasar digunakan alat atau instrukmen yang dikenal dengan “bauran

pemasaran ”Bauran pemasaran (marketing mix) adalah alat pemasaran yang

11

digunakan untuk mencapai tujuan pemasaran dipasar sasaran, yang meliputi item

alat pemasaran yaitu “product, price, promotion, place”.

2.2.3 Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran adalah rencana yang menyeluruh, terpadu dan menyatu

dibidang pemasaran, yang memberikan panduan tentang kegiatan yang akan

dijalankan untuk dapat tercapai tujuan pemasaran suatu perusahaan (Sofyan

Assauri, 2003 dalam Wati, 2013). Selanjutnya strategi pemasaran merupakan

rencana yang menjabarkan ekspektasi perusahaan akan dampak dari berbagai

aktivitas atau program pemasaran terhadap pemintaan produk atau lini produk

dipasar sasaran tertentu (Tjiptono dkk, 2008). Ada sembilan strategi pemasaran

yang dapat dijalankan dalam menghadapi sainggan melalui diferensiasi harga dan

mutu/kualitas produk yaitu:

a. Strategi Premium yaitu kualitas tinggi dan harga juga tinggi.

b. Strategi Penetrasi yaitu kualiatas tinggi dan harga sedang.

c. Strategi Super Bargain yaitu kualitas tinggi dan harga murah.

d. Strategi Overpricing yaitu kualiatas menengah dan harga tinggi.

e. Strategi Kualitas yaitu kualitas menengah dan harga sedang.

f. Strategi Bargain yaitu kualitas menengah dan harga murah.

g. Strategi Pukul dan Lari yaitu kualiatas rendah dan harga tinggi.

h. Strategi Barang Tiruan yaitu kualitas rendah dan harga sedang.

i. Strategi Barang-barang murah yaitu kualitas rendah dan harga murah.

Strategi pemasaran adalah rencana yang disatukan, menyeluruh dan terpadu

yang mengaitkan keungulan faktor internal pada strategi perusahaan dengan

12

tantangan dari lingkungan. Berbagai faktor eksternal yang ada kemudian

dirancang untuk memastikan bahan tujuan utama perusahaan dapat mencapai

melalui pelaksanaan yang tepat oleh perusahaan, sehingga dapat terhindar dari

serangan para pesaingnya.

Menurut Rangkuti (2009) mengklasifikasikan unsur-unsur utama

pemasaran kedalam tiga unsur utama, yaitu:

1. Unsur strategi persaingan unsur strategi persaingan terdiri dari:

a. Segmenting, yaitu tindakan mengidentifikasi dan membentuk

kelompok pembeli atau konsumen secara terpisah. Masing-masing

segmen konsumen ini memiliki karakteristik, kebutuhan produk,

dan bauran pemasaran tersendiri.

b. Targeting, yaitu suatu tindakan memilih satu atau lebih segmen pasar

yang akan dimasuki dan ditujukan untuk pembeli.

c. Positioning, yaitu penetapan posisi pasar. Tujuan dari positioning

adalah untuk membangun dan mengkomunikasikan keunggulan

bersaing produk yang ada didalam pasar kebenak konsumen.

2. Unsur strategi pemasaran unsur dalam taktik pemasaran ada dua, yaitu:

a. Diferensiasi, yang berkaitan dengan cara membangun strategi

pemasaran dalam berbagai aspek diperusahaan. Kegiatan membangun

strategi pemasaran inilah yang membedakan diferensiasi yang

dilakukan oleh suatu perusahaan dengan perusahaan lain.

b. Bauran pemasaran, yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan

perusahaan yang terkait dengan produk, harga, promosi, dan tempat.

13

3. Unsur nilai pemasaran unsur nilai pemasaran dapat dikelompokkan

kedalam tiga hal, yaitu:

a. Merek (brand), yaitu nilai yang berkaitan dengan nama atau nilai

yang dimilikidan melekat pada suatu perusahaan.

b. Pelayanan (service), yaitu nilai yang berkaitan dengan pemberian

jasa pelayanan kepada konsumen.

c. Proses (process), yaitu nilai yang berkaitan dengan prinsip

perusahaan untuk membuat setiap karyawan terlibat dan memiliki

rasa tanggung jawab dalam proses memuaskan konsumen, baik

secara langsung maupun tidak langsung.

2.4. Analisis SWOT

Analisis SWOT merupakan cara yang sistematis untuk

mengidentifikasikan faktor-faktor dan strategi yang menggambarkan kesesuaian

paling baik diantara berbagai alternatif strategi yang ada berdasarkan kekuatan,

kelemahan, peluang, dan ancaman. Mendefinisikan SWOT sebagai singkatan

dari kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness) internal suatu perusahaan,

serta peluang (opportunity) dan ancaman (threats) dalam lingkungan yang

dihadapi perusahaan (Rangkuti, 2009).

Analisis ini didasarkan pada asumsi bahwa suatu strategi yang efektif akan

memaksimalkan kekuatan dan peluang, serta meminimalkan kelemahan dan

ancaman. Melalui analisis SWOT akan diperoleh beberapa alternatif strategi yang

kemudian akan dijabarkan menjadi beberapa rekomendasi program dalam

bentangan arsitektur strategi yang merupakan tahap akhir. Alat yang dipakai

untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan adalah bentuk matrik SWOT

14

dan kuadran SWOT. Matrik ini dapat mengambarkan secara jelas bagaimana

peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahan dapat disesuaikan

dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matrik ini dapat menghasilakn

empat set kemungkinan alternatif strategis. Matrik dapat dilihat pada tabel di

bawah ini.

Tabel 1. Bentuk Matrik SWOT

INTERNAL

EKTERNAL

STRENGTHS (S)

Tentukan 5-10faktor-faktorkekuatan internal.

WEAKNESSES (W)

Tentukan 5-10faktor-faktorkelemahan internal

OPPORTUNIES (O)

Tentukan 5-10faktor-faktorpeluangeksternal

STRATEGI SO

Ciptakan strategi denganmenggunakan kekuatanuntuk meraih ataumemanfaatkan peluang

STRATEGI WO

Ciptakan strategi untukmemperkecil maupunmemperbaiki kelemahandengan memanfaatkanpeluang

TREATUNIES (T)

Tentukan 5-10faktor-faktorancamaneksternal

STRATEGI ST

Ciptakan strategi yangmemanfaatkan kekuatanuntuk mengatasi ataumenghindari ancaman

STRATEGI WT

ciptakan strategi untukmengurangi kelemahan danmenghindari ancaman

Sumber : Rangkuti, 2009

Matriks SWOT akan menghasilkan empat tipe kemungkinan alternative

strategi, yaitu :

1. Strategi SO (Strengths-Opportunity) strategi ini menggunakan kekuatan

internal perusahaan untuk meraih atau memanfaatkan peluang-peluang

yang ada diluar perusahaan.

15

2. Strategi WO (Weakness-Opportunity) strategi ini bertujuan untuk

memperkecil maupun memperbaiki kelemahan-kelemahan internal

perusahaan dengan memanfaatkan peluang-peluang eksternal.

3. Strategi ST (Strengths-Threats) melalui strategi ini perusahaan berusaha

untuk menghindari atau mengurangi dampak dari ancaman-ancaman

eksternal dengan menggunakan kekuatan yang dimilikinya.

4. Strategi WT (Weakness-Threats) strategi ini merupakan teknik untuk

bertahan dengan cara mengurangi kelemahan internal dan menghindari

ancaman. Pada umumnya, perusahaan menerapkan strategi WT ketika

berada pada posisi yang berbahaya.

Langkah-langkah analisis SWOT adalah sebagai berikut :

a. Strengths atau kekuatan adalah suatu unsur-unsur yang dapat diunggulkan

oleh perusahaan tersebut seperti halnya keungulan dalam produk yang

dapat diandalkan serta berdeda dengan produk lain yang mana dapat

membuat para pesaingnya.

b. Weakneess atau kelemahan adalah kekurangan atau keterbatasan dalam hal

sumber daya yang ada pada perusahaan baik itu ketrampilan atau

kemampuan yang menjadi penghalang bagi kinerja organisasi.

c. Opportunity atau peluang adalah berbagai hal dan situasi yang

menguntungkan bagi suatu perusahaan. Situasi penting dan

menguntungkan dalam lingkungan perusahaan, kecenderungan-

kecenderungan penting merupakan salah satu sumber peluang. Identifikasi

segmen pasar yang tadinya terabaikan, perubahan pada situasi persaingan

16

atau peraturan, perubahan teknologi, serta membaiknya hubungan dengan

pembeli atau pemasok dapat memberikan peluang bagi perusahaan.

d. Threats atau ancaman adalah faktor-faktor lingkungan yang tidak

menguntungkan dalam perusahaan jika tidak diatasi maka akan menjadi

hambatan bagi perusahaan yang bersangkutan baik masa sekarang maupun

masa yang akan datang. Ancaman merupakan pengganggu utama bagi

posisi sekarang atau yang diinginkan perusahaan. Masuknya pesaing baru,

lambatnya pertumbuhan pasar, meningkatnya kekuatan tawar menawar

pembeli atau pemasok penting, perubahan teknologi, serta peraturan baru

atau yang direvisi dapat menjadi ancaman.

Diagram analisis SWOT adalah bentuk diagram yang menggambarkan posisi

suatu usaha dengan menentukan :

1. Faktor strategi eksternal (EFAS) dan faktor strategi internal (IFAS)

dimana memberi setiap bobot nilai pada masing-masing faktor EFAS dan

IFAS mulai dari 1,0 (sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting)

berdasarkan faktor-faktor tersebut memberikan dampak terhadap faktor

strategi.

2. Kemudian menentukan rating pada masing-masing faktor EFAS dan IFAS

mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor) berdasarkan pengaruh

faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Jika

peluang dan kekuatan semakin besar diberi rating 4, demikian sebaliknya

jika peluang dan kekuatan kecil maka diberi rating 1, apabila ancaman dan

kelemahan semakin besar diberi rating 1, demikian sebaliknya jika

ancaman dan kelemahan semakin kecil diberi rating 4.

17

3. Kalikan bobot dan rating pada setiap faktor EFAS dan IFAS, selanjutnya

jumlahkan nilai bobot rating tersebut dan kurangi antara jumlah nilai bobot

rating peluang dengan bobot rating peluang dengan bobot rating ancaman,

bobot rating kekuatan dikurangi dengan bobot rating kelemahan,

selanjutnya hasil dari pengurangan tersebut digunakan untuk menentukan

kuadran SWOT.

PELUANG

Kuadran 1 Kuadran 3

KEKUATAN KELEMAHAN

Kuadran 2 Kuadran 4

ANCAMAN

Gambar 1. Kuadran SWOT

Penjelasan kuadran:

Kuadran 1 : ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan

tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat

memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan

dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang

agresif (growth oriented strategy)

Kuadran 2 : meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih

memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan

adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka

panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk/pasar).

18

Kuadran 3 : perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi dari

pihak, ia menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal. Kondisi

bisnis pada kuadran tiga ini mirip dengan question mark pada BCG

metrik. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan

masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut

peluang pasar yang lebih baik. Misalnya, apple menggunakan

strategi peninjauan kembali teknologi yang dipergunakan dengan

cara menawarkan produk-produk baru dalam industri micro

computer.

Kuadran 4 : ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan

tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.

III. METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan mulai bulan September 2015 sampai bulan juni

2016 di Usaha Citra Bunga Garden Jalan Imam Bonjol Desa Seuneubok

Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat yang dipilih dengan

pertimbangan bahwa Citra Bunga Garden tersebut perusahaan menengah atau

industri menengah yang sudah berdiri yaitu kurang lebih lima belas tahun.

3.2. Jenis dan Sumber Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari:

1. Data Primer

Data primer diperoleh dengan melakukan wawancara langsung

dengan pengusaha tanaman hias Citra Bunga Garden, konsumen yang

membeli tanaman hias, serta pesaing atau lembaga lain yang juga

pengusaha dalam bidang tanaman hias.

2. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari data yang bersumber dari beberapa

instansi terkait, internet, dan informasi lain yang berkaitan dengan

penelitian ini.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara sebagai berikut :

a. Observasi

Observasi dilakukan dengan cara melihat dan mengamati objek penelitian

secara langsung terhadap hal-hal yang berhubungan dengan penelitian ini.

20

b. Wawancara

Wawancara dilakukan dengan cara memberikan tanya jawab secara

langsung antara peneliti dengan responden baik responden internal maupun

responden eksternal yang bertujuan untuk memperoleh keterangan yang sesuai

dengan penelitian.

c. Memberikan Kuisioner

Responden yang dipilih adalah responden yang memiliki kontribusi besar

terhadap perumusan dan pelaksanaan strategi pemasaran perusahaan. Kuisioner

ini berisi kumpulan pertanyaan yang merupakan hasil dari beberapa pertanyaan

yang telah dipersiapkan terlebih dahulu, diatur dalam urutan dan dikelola sendiri

serta dalam pengisiannya dipandu oleh peneliti.

3.4 Pengabilan Sampel Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan pengambilan sampel kepada responden

yang bersangkutan untuk dapat mengisi kuisioner penelitian. Pihak-pihak

yang bersangkutan dapat dilihat peda tabel dibawah ini :

Tabel 2. Pengambilan Sampel PenelitianKeterangan Jumlah

Pemilik usaha 1 orangKaryawan 2 orangPesaing 2 orang

Konsumen 5 orang

3.5 Tahapan Analisis SWOT

Cara membuat analisis SWOT melalui “Empat Tahapan” yaitu :

1. Tahap pengumpulan data dimana tidak hanya sekedar kegiatan

pengumpulan data dari beberapa faktor internal (kelemahan dan kekuatan)

21

tetapi juga menganalisis data tersebut agar dapat diketahui nilai bobot

ratingnya dengan mengunakanmatrik faktor strategi eksternal dan internal.

2. Tahap penentuan S, W, O, dan T pada perusahaan dimana semua data

yang diperoleh harus dipisahkan antara kekuatan (Strengths), kelemahan

(Weaknessses),peluang (opportunities), dan ancaman (threats).

3. Tahap formulasi strategi dimana semua informasi yang berpengaruh

terhadap kelangsungan perusahaan dapat digambarkan secara jelas,

bagaimana peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan dapat

disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki.

4. Tahap pengambilan keputusan dimana semua data yang telah dianalisis

akan menghasilkan beberapa alternatif untuk memperbaiki sistem

pemasaranya.

3.6 Matriks Faktor Strategi Internal dan Eksternal

Cara menentukan faktor strategi internal dan eksternal :

a. Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan peluang dan

ancaman pemasaran pada usaha Citra Bunga Garden dalam kolom.

b. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 0.1

(sangat penting) sampai 0,0 (tidak penting). Setiap variabel digunakan

skala 1, 2, dan 3 untuk penentuan bobot. Semua bobot tersebut jumlahnya

tidak boleh melebihi skor total 1,0. Skala yang digunakan untuk

menentukan bobot adalah :

1 : Jika indikator horizontal kurang penting dari pada indikator vertikal.

2 : Jika indikator horizontal sama penting dari pada indikator vertikal.

22

3 : Jika indikator horizontal lebih penting dari pada indikator vertikal.

c. Penentuan rating dilakukan terhadap variabel-variabel. Dalam mengukur

masing- masing variabel terhadap kondisi usaha digunakan skala 1, 2, 3,

dan 4 terhadap masing-masing faktor strategis. Menurut David (2004)

dalam Nurul (2015) skala nilai ranting untuk matriks IFE (kekuatan dan

Kelemahan) adalah :

1 : Kelemahan utama 3 : Kekuatan kecil

2 : Kelemahan kecil 4 : Kekuatan besar

Sedangkan untuk matriks EFE (peluang dan ancaman), skala nilai

rating yang digunakan adalah :

1 : Tidak berengaruh 3 : Kuat berpengaruhnya

2 : Kurang kuat berpengaruhnya 4 : Sangat kuat berpengaruhnya

d. Penentuan rating yang dilakukan oleh masing-masing responden,

selanjutnya akan disatukan dalam matriks gabungan dilakukan dengan

mengunakan metode rata-rata dan setiap hasil yang memiliki nilai desimal

akan dibulatkan. Selanjutnya dilakukan penjumlahan dari pembobotan

yang dikalikan dengan rating pada tiap faktor untuk memperoleh skor

pembobobotan.

e. Jumlah skor pembobotan berkisar antara 1,0 – 4,0 dengan rata-rata 2,5.

Jika jumlah skor pembobotan IFE dibawah 2,5 maka internal usaha Citra

Bunga Garden lemah. Untuk jumlah skor bobot faktor eksternal berkisar

1,0 – 4,0 dengan rata-rata 2,5. Jika jumlah skor pembobotan EFE 1,0

menunjukan usaha Citra Bunga Garden tidak dapat memanfaatkan peluang

dan mengatasi ancaman yang ada. Jumlah skor 4,0 menunjukan usaha

23

Citra Bunga Garden merespon peluang maupun ancaman yang

dihadapinya dengan sangat baik (David, 2004 dalam Nurul, 2015)

3.7 Analisis Faktor Strategis Eskternal

Analisis faktor strategi ekternal adalah analisis yang menilai

prestasi/kinerja yang merupakan faktor peluang dan ancaman yang ada untuk

mencapai tujuan organisasi suatu perusahaan.

Tabel 3. Faktor-Faktor Strategis Eksternal (Eksternal Strategic FactorsAnalysis Summary/EFAS)

Faktor-faktorStrategiEkternal

Bobot Rating Bobotx

Rating

Komentar

Peluang

Peluang 1

Peluang 2

Bobot Peluang 1

Bobot peluang 2

Rating Peluang 1

Rating Peluang 2

Ancaman

Ancaman 1

Ancaman 2

Bobot Ancaman 1

Bobot Ancaman 2

Rating Ancaman 1

Rating Ancaman 2

Jumlah

Sumber : Rangkuti, 2009

3.8 Analisis Faktor Strategis Internal

Analisis faktor strategi internal adalah analisis yang menilai

prestasi/kinerja yang merupakan faktor kekuatan dan kelemahan yang ada untuk

mencapai tujuan organisasi.Seperti halnya pada Analisis Faktor Strategis

24

Eksternal, maka dengan cara yang sama menyusun tabel faktor-faktor Strategis

Internal (Internal Strategic Factors Analysis Summary/IFAS). Bentuk tabel IFAS

adalah seperti terlihat pada Tabel 3.

Tabel 4. Faktor-Faktor Strategis Internal (Internal Strategic FactorsAnalysis)

Faktor-faktorStrategi Internal Bobot Rating Bobot

xRating

Komentar

Kekuatan

Kekuatan 1

Kekuatan 2

Bobot Kekuatan 1

Bobot Kekuatan 2

Rating Kekuatan 1

Rating Kekuatan 2

Kelemahan

Kelemahan 1

Kelemahan 2

Bobot Kelemahan 1

Bobot Kelemahan 2

Rating Kelemahan 1

Rating Kelemahan 2

Jumlah

Sumber : Rangkuti, 2009

3.9 Kerangka Pemikiran

Citra Bunga Garden sebagai produsen tanaman hias setiap usaha industri

kecil maupun besar, langkah awal yang diambil yaitu membuat perencanaan

sebuah strategis sebagai kekuatan awal untuk dapat menjalankan sebuah usaha

agar dapat masuk berbagai segmen pasar yang diinginkan, sehingga dapat

bersaing bersama para pesaing pelaku itu sendiri.

Mendirikan usaha tidak lepas dari kendala yang muncul dari dalam

maupun dari luar lingkungan sekitar usaha atau perusahaan. Hal inilah yang

25

menyebabkan terjadinya persaingan agar dapat bertahan untuk diperlukan sebuah

“strategi”. Strategi adalah suatu alat yang direncanakan dari fungsi manajemen

yang dimiliki suatu usaha atau perusahaan untuk mengalokasikan semua sumber

daya yang ada sehingga dapat memenangkan kompetisi. Penulis berasumsi bahwa

strategi bisnis dapat membantu dalam memperbaiki strategi pemasaran suatu

usaha industri rumah tangga atau perusahaan dengan cara memanfaatkan kinerja

manajer dari fungsi-fungsi kegiatan manajemen disuatu perusahaan, misalnya

strategi oprasional, strategi custumerintimacy (keintiman terhadap pelangan), dan

strategi keungulan produk. Untuk menentukan strategi-strategi tersebut dilakukan

analisis SWOT dalam bentuk matrik. Dimana, analisis ini dapat memaksimalkan

kekuatan dan peluang yang ada serta meminimalisasikan kelemahan dan ancaman

yang dimiliki suatu perusahaan. Secara sistematis kerangka pemikiran dapat

dilihat pada gambar:

Gambar 2. Skema Kerangka Pemikiran

Peluang (O)Eksternal

Eksternal

Kekuatan (S)Internal

Usaha CitraBungaGarden

Bacut-Bacut

Ancaman (T)Eksternal

Eksternal

Kelemahan (W)Internal

Internal

StrategiPemasaran

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Tempat Penelitian

Citra Bunga Garden merupakan salah satu usaha menengah yang bergerak

dalam bidang pemasaran tanaman hias yang sudah berdiri sekitar tahun 2000 yang

terletak di Jalan Imam Bonjol Desa Seneubok Kecamatan Johan Pahlawan

Kabupaten Aceh Barat. Modal awal yang dikeluarkan oleh ibu Hj. Darbiah adalah

sebanyak Rp 60.000.000,-. Modal awal tersebut dikeluarkan untuk membeli

peralatan kebutuhan usaha yaitu menyewa tanah tempat usaha, membeli pot

bunga, membeli peralatan stek bunga, silang air untuk penyiraman bunga, dan alat

lainnya yang merasa diperlukan.

Adapun pesaing yang juga bergerak dalam usaha tanaman hias

berdasarkan observasi peneliti dilapangan adalah usaha Rumoeh Bungong Arini

Garden usaha ini beralamat di Jalan Imam Bonjol Desa Seneubok Kecamatan

Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat. usaha ini sudah berdiri selama tiga tahun

lebih, pada awal usaha didirikan dirumah milik sendiri kemudian karna usaha ini

sudah terkena tsunami sehingga usaha tersebut mengalami kebangkrutan namun

dibangunkan lagi ditempat usaha sekarang yang dikelola oleh ibu Arini modal

awal yang dikeluarkan adalah sebanyak Rp 50.000.000,-. Modal awal juga

dipergunakan untuk membeli peralatan usaha seperti pot bunga, silang air untuk

penyiraman bunga, dan alat-alat lainya yang merasa diperlukan.

Selain usaha Rumoeh Bungong Arini Garden masih ada lagi usaha yang

bergerak di bidang tanaman hias yaitu usaha Teuku Ubit Garden yang beralamat

dijalan Alue penyareng Gampong Ujong Tanoeh Darat Kecamatan Mereubo

Kabupaten Aceh Barat. Usaha ini sudah berdiri selama sembilan tahun awal

27

berdirinya pada tahun 2006 mula-mula usaha ini hanya milik pribadi karena

tertarik dalam bidang usaha tanaman hias akhirnya dijadikan sebagai usaha yang

dikelola oleh keluarga sendiri.

Produksi bunga yang dipasarkan oleh usaha Citra Bunga Garden yaitu

bunga yang sudah ditanam dalam pot, bunga tersebut sudah dapat dilihat langsung

keindahannya sehinggasipembeli tertarik untuk membelinya, tanaman yang

dijualpun bermacam-macam jenis, harga yang ditawarkanpun berdasarkan jenis

yang diminta oleh konsumen mulai dari harga Rp 10.000 sampai dengan Rp

500.000 sesuai dengan permintaan konsumen.

4.2 Stuktur Organisasi

Dalam suatu perusahaan atau usaha sangat dibutuhkan keseragaman dalam

pelaksanaan pekerjaan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Untuk itu

perlu dibentuk suatustuktur organisasi, dimana stuktur organisasi berfungsi untuk

pemusatan perhatian pada kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai

tujuan. Stuktur organisasi yang ditentukan dengan baik juga harus mendukung

moral karyawan. Dari stuktur organisasi dapat diketahui gambaran tentang

kegiatan atau aktivitas-aktivitas suatu usaha secara keseluruhan, serta dapat

mengetahui dan mempelajari batas-batas tangung jawab antara atasan dan

bawahan sesuai dengan fungsi dari masing-masing bagian dan tugas yang telah

ditetapkan. Hal ini sesuai dengan tujuan utama dari pembentukan organisasi yaitu

berusaha mengkoordinir semua kegiatan-kegiatan yang diarahkan untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Adapun stuktur organisasi usaha

tanamna hias Citra Bunga Garden adalah sebagai berikut:

28

Gambar 3. Struktur Organisasi Usaha Citra Bunga Garden.

Adapun struktur organisasi ini mempunyai tugas-tugas sebagai berikut:

1. Pimpinan perusahaan berperan langsung didalamnya membawahi semua

karyawan dan bertanggung jawab atas semua kegiatan yang dilakukan di

perusahaan.

2. Karyawan satu yang bertangung jawab tentang bidang keuangan dan juga

mengurus tentang keluar masuknya uang dalam perusahaan. Karyawan ini

juga membantu dalam bidang pemasaran / penjualan tanaman hias.

3. Karyawan dua yang bertangung jawab dalam bidang pemasaran/penjualan

tanaman hias juga bertugas menyiram tanaman dan mengantikan pot

bunga bagi bunga yang sudah merasa pantas untuk diganti seperti bunga

yang sadah besar. Kedua karyawan ini mereka bekerja sama dalam

mengatur waktu bekerja.

4.3 Bauran Pemasaran (MarketingMix)

Bauran pemasaran adalah serangkaian alat-alat pemasaran yang digunakan

perusahaan untuk mencapai tujuan pemasaran dalam pasar sasaran yang meliputi

item alat pemasaran yaitu : Product, Price, Promoton, Place. Item bauran

pemasaran pada usaha Citra Bunga Garden adalah sebagai berikut:

Pemilik usaha Hj. Darbiah

H. Darbiah

Bidang Keungan

Karyawan satu Supriadi

Bidang pemasaran /Penjualan

Karyawan dua Purnama

29

1. Product (Produk)

Produk yang ditawarkan oleh usaha Citra Bunga Garden yaitu tanaman

hias dan tanaman bibit buah-buahan yang beragam jenis. Jenis tanaman yang

dijual diusaha Citra Bunga Garden yaitu sebanyak 297 jenis tanaman

(lampiran 4), tanaman tersebut sudah dikelompokan menurut jenis tanaman

masing-masing.

2. Price (Harga)

Harga yang ditawarkan oleh pengusaha tanaman hias Citra Bunga Garden

bervariasi sesuai dengan merk/jenis bunga mulai dari harga Rp 10.000 sampai

harga yang paling mahal yaitu mencapai Rp 500.000. Untuk lebih jelasnya harga

beberapa tanaman hias dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 5. Daftar Tanaman Hias dan Harga Tanaman Hias di Citra BungaGarden

No Jenis Bunga Harga1 Bunga Mawar

a. Mawar merahb. Mawar putih

Rp. 10.000Rp. 10.000

2 Bunga Kertasa. Bunga kertas kecilb. Bunga kertas besar

Rp. 30.000Rp. 250.000

3 Pucuk Meraha. Pucuk merah kecilb. Pucuk merah besar

Rp. 15.000Rp.100.000

4 Angreka. Angrek bulan/bandab. Angrek Brasa

Rp. 200.000Rp. 23.000

5 Serut Meraha. Serut merah kecilb. Serut merah besar

Rp. 20.000Rp. 150.000

6 Bonsai pangkas kuning Rp. 250.0007 Pisang hias karibay Rp. 155.0008 Wali songo kuning var Rp. 100.0009 Airis bunga kuning Rp. 35.00010 Zalea bulat besar Rp. 500.000

Sumber : Data diolah, 2016

30

2. Promotion (Promosi)

Promosi tanaman hias mudah dilakukan karna usaha ini terletak

dipemukiman rame sehingga orang-orang lebih mudah mengetahui karna letak

tempat yang strategis dan tepat. Berikut ini adalah beberapa cara mempromosikan

yang akan dilakukan yaitu :

1. Melakukan penjualan secara langsung, karna langsung bertemu dengan

pembelinya dan bisa langsung mempromosikan tanaman yang akan dijual.

2. Melakukan dengan cara tradisional dari mulut kemulut, cara ini

merupakan cara tradisional yang masih terbilang efektif sehingga sekarang

cara yang paling mudah dan lebih gampang.

3. Place (Saluran Distribusi)

Dalam saluran distribusi ini tanaman hias yang dijual oleh produsen dan

siap untuk diperdagangkan seperti tanaman hias dan tanaman bibit buah-buahan.

Dalam menyalurkan produk tanaman hias ini Ibu Hj. Darbiah menggunakan

saluran distribusi tradisonal dimana Ibu Hj. Darbiah sebagai produsen hanya

melayani pembeli ditempat usaha saja, tidak ada penyaluran kepihak lain

konsumen yang ingin membeli hanya datang langsung dan memesan langsung

kepada karyawan tidak ada saluran pemasaran kepihak lain seperti pedangang

pengencer, pedagang keliling atau pedagang lainnya.

31

4.4 Analisis SWOT

4.4.1 Tahapan Penentuan S, W, O, dan T.

A. Faktor Internal

1. Kekuatan (Strenghts)

1.1 Usaha sudah lama berdiri dan sudah sangat berpengalaman

Usaha telah berdiri dari tahun 2000 hingga sekarang. Ibu Hj. Darbiah

sudah sangat berpengalaman dalam bidang pemasaran bunga dan juga

dalam hal mengurus segala jenis tanaman hias baik tanaman hias maupun

tanaman bibit ungul.

1.2 Usaha dapat terus berkembang dan belum pernah mengalami kerugian

Selama 15 tahun usaha berdiri ibu Hj. Darbiah belum mengalami kerugian

dengan usaha yang terus berkembang hingga saat ini dengan diusahakan

bunga-bunga yang selalu digemari oleh masyarakat/konsumen.

1.3 Modal usaha milik sendiri

Modal awal dimiliki cukup untuk menjalankan usaha tanpa harus

melakukan pinjaman pada pihak lain seperti Bank. Karena usaha yang

sudah sangat lama berdiri namun usaha ini terus berkembang dengan

modal sendiri yang dijalankan.

1.4 Memiliki banyak jenis tanaman

Pada usaha Citra Bunga Garden memiliki banyak jenis tanaman hias dan

tanaman bibit buah- buahan yang ungul, dengan lokasi usaha yang

lumayan luas mencapai satu hektar (1 Ha).

32

1.5 Beberapa tanaman hias dibudidayakan sendiri

Usaha Citra Bunga Garden juga memanfaatkan lokasi usaha dengan

membudidayakan beberapa tanaman hias yang mudah di budidayakan

seperti penyambungan, stek, cangkok, kawin pucuk dan lain-lain seperti

penyambungan dilakukan pada tanaman kelengkeng, tanaman pucuk

merah dan tanaman alpukat, stek dilakukan pada tanaman mawar dan

tanaman bunga kertas, sedangkan cangkok dilakukan pada tanaman sawo,

jambu air, rambutan, tanaman durian, dan tanaman mangga.

2. Kelemahan (Weaknesses)

2.1 Seringnya mengalami pergantian karyawan

Pada usaha Citra Bunga Garden karyawan yang bekerja sering berganti-

ganti hal ini di karenakan karyawan yang berkerja kurang dalam hal

merawat atau mengurus tanaman hias. Ibu Hj. Darbiah mengantikan

karyawan dengan yang lain yang dianggap dapat mengurus tanaman hias.

2.2 Lemahnya kegiatan promosi produk

Pada usaha tanaman hias Citra Bunga Garden masih lemah kegiatan

promosi produk. kegiatan promosi usaha tidak ada dilakukan di radio-

radio, koran, brosur dan media lainnya hanya dilakukan melalui mulut

kemulut saja.

2.3 Lokasi usaha bukan milik sendiri

Lokasi usaha masih merupakan milik orang lain yang disewa untuk

beberapa tahun ke depan sehingga usaha ini sering berpindah-pindah

ketempat lain.

33

2.4 Keuntungan usaha sangat sedikit

Karena usaha Citra Bunga Garden banyak pengeluran terutama untuk

bayar sewa tanah, bayar gaji untuk dua orang karyawan dan untuk

keuntungan sendiri sehinga usaha ini susah dalam menawarkan harga

kadang-kadang konsumen tidak dapat menerima dengan harga yang

ditawarkan karna menurut dia harga tersebut terlalu mahal.

2.5 Lokasi usaha yang tidak tetap

Karena lokasi usaha adalah milik orang lain yang disewa, usaha sewaktu-

waktu akan berpindah, sehingga usaha ini sangat sulit dalam mencari

langanan karna sering berpindah tempat usaha.

B. Faktor Eksternal

1. Peluang (Opportunities)

1.1 Berkembangnya pemukiman penduduk

Pada usaha Citra Bunga Garden dilingkugan usaha banyak terdapat

perumahan-perumahan, ruko-ruko dan perkantoran-perkantoran sehingga

menjadi peluang bisnis tanaman hias, usaha ini semakin berkembang dan

maju karna semakin banyak masyarakat yang membutuhkan tanaman hias

untuk mempercantik lingkungan rumah maupun yang lainnya.

1.2 Meningkatnya penjualan bunga setiap tahun

Jumlah penjualan bunga setiap tahun semakin meningkat, dikarnakan

permintaan bunga setiap tahun semakin banyak yang diminati oleh

masyarakat dengan semakin berkembangnya pembangunan, baik

pembangunan jalan, perumahan maupun perkantoran sehinga usaha ini

semakin meningkat setiap tahunnya.

34

1.3 Respon masyarakat yang baik

Dikarenakan tanaman hias banyak disukai oleh masyarakat untuk hiasan

rumah, dan membuat rumah lebih teduh dan indah sehingga masyarakat

mulai suka untuk membeli bunga hias tersebut untuk mempercantik

halaman rumah maupun halaman perkantoran dan jalan raya.

1.4 Lokasi penjualan yang strategis

Usaha berada di pinggir jalan besar yaitu jalan lintas dan berada di dekat

perumahan penduduk dan dekat dengan perkotaan sehingga lokasi usaha

yang sangat strategis dan tepat.

1.5 Kualitas bunga hias yang lebih bagus dari pesaing

Karena bunga selalu dijaga dan dirawat dengan baik sehingga kualitas

bunga selalu terjaga baik dari segi pot bunganya maupun dari segi

kesegaran tanamannya yang selalu tampak indah dan menarik perhatian

pembeli.

2. Ancaman (Threats)

2.1 Kondisi bunga hias yang rentan terhadap hama dan penyakit

Jika tanaman hias tidak dirawat dengan baik maka hama dan penyakit

dapat dengan mudah menyerang tanaman hias sehingga perawatan harus

selalu ekstra menjaga setiap hari agar tidak mudah terserang oleh hama

dan penyakit.

2.2 Lokasi usaha yang berdekatan

Di sekitar usaha Citra Bunga Garden terdapat usaha lain yang juga

menjual bunga hias yaitu usaha Rumoeh Bungong Arini Garden.

35

2.3 Kondisi tanaman berpengaruh terhadap cuaca

Tanaman hias harus selalu dijaga agar tidak terkena hujan yang berlebihan

karena akan berjamur seperti pada tanaman agronema, selain itu pada saat

cuaca panas atau kemarau tanaman dapat kekurangan air akan berpengaruh

pada pertumbuhan bunga.

2.4 Naiknya harga BBM dan listrik

Kenaikan harga BBM dapat mempengaruhi biaya transportasi dalam

pengiriman bunga keusaha Citra Bunga Garden sedangkan kenaikan tarif

listrik juga dapat mempengaruhi biaya usaha karna penyiraman bunga

memakai sanyo sehingga meningkatkan biaya usaha.

2.5 Strategi usaha yang dapat ditiru

Usaha tanaman hias ini bisa dilakukan oleh siapa saja, karna cara

menjalankan yang mudah sehingga usaha ini ada pesaing yang sama

dengan usaha Citra Bunga Garden, masih banyak lagi usaha-usaha yang

sejenis tetapi belum dikenal oleh masyarakat.

4.4.2 Tahapan Formulasi Strategi.

Setelah mengklasifikasikan berbagai kemungkinan dari faktori nternal dan

eksternal, sertaagar mudah menentukan hasil analisis maka akan digunakan

matriks SWOT. Matrik ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang

dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan

kelemahan dan kekuatan yang dimilikinya. Matrik ini dapat menghasilkan empat

kemungkinan alternative strategis yaitu sebagai berikut :

36

Tabel 6. Diagram Matrik SWOT

Faktor Internal

Faktor Eksternal

Kekuatan/Strengtsh (S) Kelemahan/Weaknesses(W)

S1 usaha sudah lamaberdiri dan sudahsangatberpengalaman

S2 usaha dapat terusberkembang danbelum pernahmengalami kerugian

S3 modal usaha miliksendiri

S4 memiliki banyakjenis tanaman hias

S5 beberapa tanamanhias dibudidayakansendiri

W1 seringnyamengalamipergantiankaryawan

W2 lemahnya kegiatanpromosi produk

W3 lokasi Usaha bukanmilik sendiri

W4 keuntungan usahasangat sedikit

W5 lokasi usaha yangtidak tetap

Peluang/ Oportunities (O) STRATEGI S.O STRATEGI W.OO1 berkembangnya pemukiman

pendudukO2 meningkatnya penjualan

bunga setiap tahunO3 respon masyarakat yang baikO4 lokasi penjualan yang

strategisO5 kualitas bunga hias yang

lebih bagus dari pesaing

S.O W.O

THREATS (T) STRATEGI S.T STRATEGI W.TT1 kondisi bunga hias yang

rentan terhadap hama danpenyakit

T2 lokasi usaha yang berdekatanT3 kondisi tanaman berpengaruh

terhadap cuacaT4 naiknya harga BBM dan tarif

listrikT5 strategi usaha yang mudah

ditiru

S.T W.T

37

4.4.3 Tahapan Pengambilan Keputusan

Untuk menentukan kuadran posisi usaha tanaman hias Citra Bunga Garden

dapat dilakukan dengan menentukan terlebih dahulu strategi eksternal. Faktor

Analisis Sumary (EFAS) dengan memberikan bobot, rating dan komentar.

Kemudian selanjutnya menentukan strategi internal Faktor Analisis Sumary

(IFAS) dengan memberikan bobot, rating dan komentar. Setelah EFAS dan IFAS

ditentukan langkah selanjutnya adalah melihat selisih antara peluang dan ancaman

dan selisih antara kekuatan dan kelemahan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada tabel berikut dibawah ini:

Tabel 7. EFAS Struktur Analisis SWOT Citra Bunga Garden

Faktor Strategi Eksternal Bobot Rating BxRPELUANGBerkembangnya pemukiman penduduk 0,115 4 0,460

Meningkatnya penjualan bunga setiap tahun 0,087 3 0,261

Respons masyarakat yang baik 0,104 4 0,416

Lokasi penjualan yang strategis 0,093 4 0,372

Kualitas bunga hias yang lebih bagus daripesaing

0,109 3 0,327

Jumlah 1,836

ANCAMANKondisi bunga hias yang rentan terhadaphama danpenyakit

0,082 3 0,246

Lokasi usaha yang berdekatan 0,109 3 0,327

Kondisi tanaman berpengaruh terhadapcuaca

0,093 3 0,279

Naiknya harga BBM dan tarif listrik 0,115 2 0,230

Strategi usaha yang mudah ditiru 0,093 2 0,186

Jumlah 1,268

TOTAL BOBOT 1,000Sumber : Data diolah, 2016

38

Selisih antara peluang dan ancaman = nilai bobot rating peluang (O =

1,836) dikurangi dengan bobot rating ancaman (T = 1,268) sehingga diperoleh

hasil = 1,836 – 1,268= 0,568. Dikarenakan hasilnya adalah positif maka letaknya

berada pada peluang.

Tabel 8. IFAS Struktur Analisis SWOT Citra Bunga Garden

Faktor Strategi Internal Bobot Rating BxRKEKUATANUsaha sudah lama berdiri dan sudah sangatberpengalaman

0,116 4 0,464

Usaha dapat terus berkembang dan belum pernahmengalami kerugian

0,083 4 0,332

Modal usaha milik sendiri 0,116 4 0,464

Memiliki banyak jenis tanaman hias 0,083 3 0,249

Beberapa tanaman hias dibudidayakan sendiri 0,110 3 0,330

Jumlah 1,839

KELEMAHANSering mengalami pergantian karyawan 0,094 3 0,282

Lemahnya kegiatan promosi produk 0,105 2 0,210

Lokasi usaha bukan milik sendiri 0,094 3 0,282

Keuntungan usaha sangat sedikit 0,110 2 0,221

Lokasi usaha yang tidak tetap 0,088 2 0,176

Jumlah 1,171

TOTAL BOBOT 1,000Sumber : Data diolah, 2016

Selisih antara peluang dan ancaman = nilai bobot rating kekuatan (S =

1,839) dikurangi dengan bobot rating kelemahan (W = 1,171) sehingga diperoleh

hasil = S – W = 1,839– 1,171 = 0,668. Dikarenakan hasilnya adalah positif maka

letaknya berada pada kekuatan.

39

Setelah penentuan selisih antara peluang dan ancaman dan selisih antara

kekuatan dan kelemahan, selanjutnya menentukan kuadran posisi usaha Citra

Bunga Garden dengan membuat titik diagram dimana dari hasil EFAS dan IFAS

Posisi usaha Citra Bunga Garden tertuju pada posisi peluang dan kekuatan.Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar diagram berikut dibawah ini:

PELUANG

0,568

KEKUATAN KELEMAHAN0,668

ANCAMAN

Gambar 4. Posisi Usaha Citra Bunga Garden di Jalan Imam Bonjol DesaSeneboek Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh BaratBerdasarkan Analisis SWOT 2016

Dari Gambar 4, maka dapat diketahui bahwa posisi usaha Citra Bunga

Garden pada kuadran SWOT berada pada kuadran 1 (0,568 : 0,668), artinya posisi

usaha tersebut pada situasi yang sangat menguntungkan. Pasar tersebut memiliki

peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada.

Dalam melakukan usaha Citra Bunga Garden strategi yang digunakan oleh

pemilik usaha adalah dengan cara menjual langsung tanaman bunga hias kepada

konsumen yaitu konsumen langsung membeli bunga hias ketempat produksi.

Posisi usaha Citra BungaGarden (0,568 : 0,668)

40

Keefektifan produksi dari produk yang diusahakan yaitu dengan

melakukan inovasi yang sesuai dengan produk tanaman hias yang diminati

konsumen. Tindakan yang harus dilakukan agar hal ini berjalan dengan baik yaitu

dengan berfokuskan pada kecepatan waktu dalam kualitas produk tanaman yang

selalu indah dan segar. Selain itu inovasi juga dapat dilakukan dengan membentuk

hubungan untuk pasar baru yang akan dimasuki perusahaan yaitu pertama, dengan

perkembangan segmen pasar baru dan peningkatan jumlah pasar. Memahami

konsumen ini lebih dimaksudkan dengan mengetahui kondisi kebutuhan

konsumen seperti apa sensitifitas konsumen terhadap produk kita dibandingkan

dengan produk lainnya. Untuk memperoleh pasar yang lebih besar pemilik usaha

Citra Bunga Garden dapat melakukan cara menjaga kualitas tanaman bunga hias

dengan baik sehinga usaha ini dapat terus berkembang untuk kedepannya.

41

Tabel 9. Diagram Matrik Formulasi SWOT

Faktor Internal

FaktorEksternal

Kekuatan/Strengtsh (S) Kelemahan/Weaknesses (W)

S1 usaha sudah lamaberdiri dan sudah sangatberpengalaman

S2 usaha dapat terusberkembang dan belumpernah mengalamikerugian

S3 modal usaha miliksendiri

S4 memiliki banyak jenistanaman hias

S5 beberapa tanaman hiasdibudidayakan sendiri

W1 seringnyamengalamipergantiankaryawan

W2 lemahnya kegiatanpromosi produk

W3 lokasi Usaha bukanmilik sendiri

W4 keuntungan usahasangat sedikit

W5 lokasi usaha yangtidak tetap

Peluang/ Oportunities (O) STRATEGI S.O STRATEGI W.OO1 berkembangnya

pemukiman pendudukO2 meningkatnya penjualan

bunga setiap tahunO3 respon masyarakat yang

baikO4 lokasi penjualan yang

strategisO5 kualitas bunga hias yang

lebih bagus dari pesaing

S1O1 memperbanyakbunga-bunga yangdigemari konsumen

S1O2 membuka cabangbaru atau otlet-otletdi tempat lain

S5O3 memproduksi bunga-bunga yang lebihunik dan lebihbervariasi yangberbeda denganpesaing

S4O3 slalu menjaga kualitasbunga dan merawatbunga setiap hari

THREATS (T) STRATEGI S.T STRATEGI W.TT1 kondisi bunga hias yang

rentan terhadap hama danpenyakit

T2 lokasi usaha yangberdekatan

T3 kondisi tanamanberpengaruh terhadap cuaca

T4 naiknya harga BBM dantarif listrik

T5 strategi usaha yang mudahditiru

42

Strategi S.O

S1O1 memperbanyak bunga-bunga yang digemari konsumen

Dengan adanya pengalaman usaha dan berkembangnya pemukiman

penduduk. jadi usaha ini harus memperbanyak bunga-bunga yang digemari

konsumen agar usaha ini terus berkembang dan memiliki peluang besar

kedepannya.

Dengan cara pemilik usaha atau kariawan dapat mengetahui bunga-bunga

apa yang paling disukai konsumen maka bunga itulah yang harus banyak di jual

pada usaha Citra Bunga Garden agar usaha semakin bekembang.

S1O2 membuka cabang atau outlet-outlet di tempat lain

Dengan lamanya berdiri usaha dan meningkatnya penjualan bunga setiap

tahun jadi usaha ini dapat membuka cabang atau outlet-outlet ditempat lain. hal

ini karena pemilik usaha sudah sangat berpengalaman dan usaha ini pun tiap tahun

meningkat, jadi dapat membuka cabang usaha ditempat lain agar usaha semakin

meningkat.

Agar usaha ini dapat membuka cabang di tempat lain maka usaha ini harus

bisa meningkatkan produk penjualan bunga agar biaya untuk membuka cabang

dapat tercukupi.

S5O3 memproduksi bunga-bunga yang lebih unik dan lebih bervariasi yang

berbeda dengan pesaing.

Pada usaha Citra Bunga Garden ada tanaman yang dibudidayakan sendiri,

respons masyarakat pun baik. Jadi pemilik usaha inipun harus bisa membuat atau

menciptakan tanaman-tanaman yang unik dan lebih bervariasi dibandingkan

43

pesaing. Agar konsumen dapat lebih tertarik untuk membeli tanaman hias yang

anda usahakan.

Agar konsumen lebih tertarik dengan usaha anda maka usaha ini harus bisa

membuat tanamanya lebih berbeda dengan pesaing dengan cara mencankok,

menyambung supaya terlihat lebih unik dibanding pesaing.

S4O3 selalu menjaga kualitas bunga dan merawat bunga setiap hari

Dengan memiliki banyak jenis tanaman dan respons masyarakat baik. Jadi

pemilik atau karyawan pada usaha ini harus ekstra menjaga tanaman-tanamannya

setiap hari, misalnya bagi tanaman yang sudah membesar menganti potnya agar

tampak lebih indah dan menarik sehingga konsumen atau masyarakat sekitar lebih

tertarik pada usaha tanaman hias anda.

Agar bunga yang anda usahakan dapat nampak indah dan menarik maka

karyawan harus ekstra hati-hati dalam merawat bunga , tanamannya harus

diperhatikan setiap hari agar dapat terjaga dari hama dan penyakit.

44

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis SWOT yang dilakukan dalam penelitian ini maka

dapat disimpulkan bahwa:

1. Faktor internal kekuatan dan kelemahan, kekuatan adalah usaha sudah lama

berdiri, usaha dapat terus berkembang, modal usaha milik sendiri, memiliki

banyak jenis tanaman dan tanaman hias di budidayakan sendiri. Sedangkan

yang termasuk kelemahan adalah pergantian karyawan, lemahnya kegiatan

promosi, lokasi usaha sewa, keuntungan usaha sangat sedikit dan lokasi usaha

tidak tetap. Faktor eksternal adalah peluang dan ancaman. Yang termasuk

peluang adalah berkembang pemukiman penduduk, penjualan meningkat,

respons masyarakat baik, lokasi yang strategis, kualitas bunga yang bagus.

Sedangkan yang termasuk ancaman adalah kondisi bunga yang rentan terhadap

hama, lokasi usaha yang berdekatan, kondisi tanaman berpengaruh terhadap

cuaca, naiknya BBM dan tarif listrik dan strategi usaha yang mudah ditiru.

2. Strategi pemasaran yang tepat dalam usaha Citra Bunga Garden yaitu strategi

SO mendukung kebijakan dan pertumbuhan yang agresif (growth oriented

strategi) dengan memperbanyak bunga-bunga yang digemari konsumen,

membuka cabang baru atau outlet-outlet di tempat lain, memproduksi bunga-

bunga yang lebih unik dan lebih bervariasi yang berbeda dengan pesaing, dan

selalu menjaga kualitas bunga dan merawat bunga setiap hari.