I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BPTP SULUT 2018.pdfLAKIN...

65
LAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulawesi Utara adalah salah satu unit pelaksana teknis di bidang penelitian dan pengkajian serta pengembangan teknologi pertanian, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian yang dalam tugas sehari-hari dikoordinasikan oleh Kepala Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. Sulawesi Utara merupakan salah satu daerah yang mempunyai potensi untuk pengembangan pertanian, adalah perkebunan, hortikultura, peternakan, tanaman pangan dan palawija sebagai sumber ketahanan pangan. Permasalahan utama dalam pelaksanaan pembangunan pertanian di Sulawesi Utara adalah masih rendahnya tingkat produktivitas, dan kurang berfungsinya kelembagaan sistem dan usaha agribisnis sehingga bermuara pada rendahnya tingkat pendapatan petani. 1.2. Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) merupakan lembaga vertikal teknis Eselon III yang

Transcript of I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BPTP SULUT 2018.pdfLAKIN...

Page 1: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BPTP SULUT 2018.pdfLAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai Pengkajian Teknologi

LAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)

Sulawesi Utara adalah salah satu unit pelaksana teknis di

bidang penelitian dan pengkajian serta pengembangan

teknologi pertanian, berada di bawah dan bertanggung

jawab kepada Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan

Pertanian yang dalam tugas sehari-hari dikoordinasikan

oleh Kepala Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan

Teknologi Pertanian.

Sulawesi Utara merupakan salah satu daerah yang

mempunyai potensi untuk pengembangan pertanian,

adalah perkebunan, hortikultura, peternakan, tanaman

pangan dan palawija sebagai sumber ketahanan pangan.

Permasalahan utama dalam pelaksanaan pembangunan

pertanian di Sulawesi Utara adalah masih rendahnya

tingkat produktivitas, dan kurang berfungsinya

kelembagaan sistem dan usaha agribisnis sehingga

bermuara pada rendahnya tingkat pendapatan petani.

1.2. Kedudukan, Tugas, dan Fungsi

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)

merupakan lembaga vertikal teknis Eselon III yang

Page 2: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BPTP SULUT 2018.pdfLAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai Pengkajian Teknologi

LAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 2

berada dibawah Kementerian Pertanian (Kementan)

Republik Indonesia. Secara struktural, BPTP Sulawesi

Utara bersama 31 BPTP dan Satker Sulawesi Barat,

berada di bawah Balai Besar Pengkajian dan

Pengembangan Teknologi Pertanian (BBP2TP) yang

berkedudukan di Bogor. BBP2TP mengkoordinasikan

kegiatan pengkajian dan pengembangan teknologi

pertanian yang bersifat spesifik lokasi di 31 BPTP provinsi

dan Satker Sulawesi Barat.Sedangkan BB2TP merupakan

bagian dari Badan Penelitian dan Pengembangan

Pertanian (Balitbangtan), Kementan RI.

Pada awal April 1985 masih berupa Proyek Informasi

Pertanian (PIP) pada Kantor Wilayah Departemen

Pertanian Provinsi Sulawesi Utara yang dititipkan oleh

Badan Pendidikan, Pelatihan dan Penyuluhan Proyek

Informasi Pertanian (DIKLATLUH) Departemen Pertanian.

Tahun berikutnya April 1986 menjadi Bagian Proyek

Informasi Pertanian (Bag Pro PIP). Dengan

berkembangnya kelembagaan dari Badan DIKLATLUH,

maka pada tanggal 13 Januari 1988 Bagian Proyek ini

diresmikan menjadi Balai Informasi Pertanian. Dengan

keluarnya Surat Keputusan Menteri Pertanian No.

798/KPTS/OT.210/12/1994, maka Balai Informasi Pertanian

Page 3: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BPTP SULUT 2018.pdfLAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai Pengkajian Teknologi

LAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 3

bergabung dalam lingkup Badan LITBANGTAN Departemen

Pertanian dan berubah nama menjadi Instalasi Penelitian

Pengkajian Teknologi Pertanian (IPPTP) Kalasey. Lembaga

ini berada dibawah koordinasi Balai Pengkajian Teknologi

Pertanian (BPTP) Biro Provinsi Sulawesi Utara. Tahun 2001

berdasarkan SK Menteri Pertanian NO.

350/KPTS/OT.210/6/2001 maka IPPPTP Kalasey berubah

nama menjadi BPTP Sulawesi Utara.

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)

Sulawesi Utara adalah Unit Pelaksana Teknis Badan

Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Pertanian,

berada didaerah dan bertanggung jawab kepada

Kepala Badan Litbang Pertanian dan dalam

pelaksanaan tugas sehari-hari dikoordinasikan oleh

Kepala Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan

Teknologi Pertanian. BPTP mempunyai tugas

melaksanakan pengkajian, perakitan, dan

pengembangan teknologi perakitan tepat guna spesifik

lokasi.

Tujuan dari Balai Pengkajian Teknologi

Pertanian (BPTP) Sulawesi Utara adalah :

Page 4: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BPTP SULUT 2018.pdfLAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai Pengkajian Teknologi

LAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 4

a. Meningkatkan kualitas pengelolaan sumber daya

lahan pertanian penataan pola tanam dan

kesesuaian tanam;

b. Meningkatkan ketersediaan teknologi yang

diperlukan petani melalui berbagai kegiatan

demplot dilahan petani;

c. Meningkatkan kemampuan petani mengakses dan

menerapkan teknologi maju melalui pembimbingan

kelompok tani terutama dalam hal penyediaan

benih yang berkualitas dan penyediaan alsintan

yang diperlukan;

d. Meningkatkan produksi tanaman dan ternak

melalui peningkatan produktivitas lahan dan

tenaga kerja;

e. Meningkatkan kemampuan petani menerapkan

teknologi pengolahan hasil

f. Meningkatkan kemampuan petani mengakses

pasar melalui pelatihan

g. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan

petani

Fungsi dari Balai Pengkajian Teknologi

Pertanian (BPTP) Sulawesi Utara, yaitu :

Page 5: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BPTP SULUT 2018.pdfLAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai Pengkajian Teknologi

LAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 5

a. Pelaksanaan inventarisasi dan identifikasi

kebutuhan teknologi pertanian tepat gua spesifik

lokasi;

b. Pelaksanaan penelitian pengkajian dan perakitan

teknologi pertanian tepat guna spesifikasi lokasi;

c. Pelaksanaan pengembangan teknologi dan

diseminasi hasil pengkajian serta perakitan materi

penyuluhan;

d. Penyiapan kerjasama, informasi, dokumentasi serta

menyebarluaskan dan pendayagunaan hasil

pengkajian, perakitan dan pengembangan

teknologi pertanian tepat guna spesifik lokal;

e. Pemberian pelayanan teknik kegiatan pengkajian

penelitian dan perakitan teknologi pertanian tepat

guna spesifik lokasi;

f. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga;

Wilayah kerja BPTP Sulawesi Utara mencakup

11 (sebelas) Kabupaten dan 4 (empat) Kota, yaitu :

Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang

Mongondow Utara, Kabupaten Bolaang Mongondow

Selatan, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur,

Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Selatan,

Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Minahasa

Page 6: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BPTP SULUT 2018.pdfLAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai Pengkajian Teknologi

LAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 6

Tenggara, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Kabupaten

Kepulauan Talaud, Kabupaten Sitaro, Kota Manado,

Kota Bitung, Kota Tomohon, dan Kota Kotamobagu.

1.3. Susunan Organisasi dan Tata Kerja

Susunan organisasi dan tata kerja BPTP diatur

dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor

16/Permentan/OT.140/3/2006 sebagaimana telah

diubah dengan Peraturan Menteri Pértanian Nomor

48/Permentan/OT.140/6/2007, dan diubah lagi dengan

Peraturan Menteri Pertanian Nomor:

20/Permentan/OT.140/3/2013.

Menurut Permentan Nomor 20 Tahun 2013

bahwa Balai Pengkajian Teknologi Pertanian adalah

unit pelaksana teknis di bidang pengkajian pertanian

yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian,

dan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari

dikoordinasikan oleh Kepala Balai Besar Pengkajian dan

Pengembangan Teknologi Pertanian Kementerian

Pertanian, dengan susunan organisasi terdiri dari :

(1) Kepala Balai; yang mempunyai tugas mempunyai

tugas melaksanakan pengkajian, perakitan dan

Page 7: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BPTP SULUT 2018.pdfLAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai Pengkajian Teknologi

LAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 7

pengembangan teknologi pertanian tepat guna

spesifik lokasi. Dalam melaksanakan tugas

sebagaimana dimaksud dalam Kepala BPTP

menyelenggarakan fungsi:

a. Pelaksanaan penyusunan program, rencana

kerja, anggaran, evaluasi, dan laporan

pengkajian, perakitan dan pengembangan

teknologi pertanian tepat guna spesifik

lokasi;

b. Pelaksanaan inventarisasi dan identifikasi

kebutuhan teknologi pertanian tepat guna

spesifik lokasi;

c. Pelaksanaan penelitian, pengkajian dan

perakitan teknologi pertanian tepat guna

spesifik lokasi;

d. Pelaksanaan pengembangan teknologi dan

diseminasi hasil pengkajian serta perakitan

materi penyuluhan;

e. Penyiapan kerja sama, informasi,

dokumentasi, serta penyebarluasan dan

pendayagunaan hasil pengkajian, perakitan,

dan pengembangan teknologi pertanian

tepat guna spesifik lokasi; pemberian

Page 8: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BPTP SULUT 2018.pdfLAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai Pengkajian Teknologi

LAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 8

pelayanan teknik pengkajian, perakitan dan

pengembangan teknologi tepat guna spesifik

lokasi; pelaksanaan urusan kepegawaian,

keuangan, rumah tangga dan perlengkapan

BPTP.

(2) Subbagian Tata Usaha; mempunyai tugas

melakukan urusan kepegawaian keuangan,

perlengkapan, surat menyurat, dan rumah

tangga.

(3) Seksi Kerja Sama dan Pelayanan Pengkajian

mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

penyusunan program, rencana kerja, anggaran,

pemantauan, evaluasi, dan laporan serta

penyebarluasan dan pendayagunaan hasil, serta

pelayanan sarana teknis pengkajian, perakitan

dan pengembangan teknologi pertanian tepat

guna spesifik lokasi

(4) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas :

a. Kelompok Jabatan Fungsional Peneliti;

mempunyai tugas:

- melakukan inventarisasi dan identifikasi

kebutuhan teknologi pertanian tepat

guna spesifik lokasi;

Page 9: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BPTP SULUT 2018.pdfLAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai Pengkajian Teknologi

LAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 9

- melakukan penelitian, pengkajian dan

perakitan teknologi pertanian tepat guna

spesifik lokasi;

- melakukan kegiatan fungsional lainnya

sesuai dengan peraturan Perundang-

undangan yang berlaku.

b. Kelompok Jabatan Fungsional Penyuluh;

mempunyai tugas:

- Melakukan pengembangan teknologi dan

diseminasi hasil pengkajian serta

perakitan materi penyuluhan;

- Melakukan kegiatan fungsional lainnya

sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

Tata kerja BPTP Sulawesi Utara diatur sebagai berikut :

(1) Dalam rnelaksanakan tugas, Kepala Balai, Kepala

Subbagian TU, Kepala Seksi, dan Koordinator

Kelompok Jabatan Fungsional wajib menerapkan

prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi di

lingkungan satuan organisasi pada BPTP, dan

dengan instansi lain sesuai dengan tugas

masing-masing.

Page 10: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BPTP SULUT 2018.pdfLAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai Pengkajian Teknologi

LAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 10

(2) Setiap kepala satuan organisasi di lingkungan BPTP

wajib mengawasi pelaksanaan tugas bawahan

masing-masing dan apabila terjadi

penyimpangan agar mengambil langkah-langkah

yang di

(3) perlukan sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

(4) Setiap kepala satuan organisasi di lingkungan BPTP

bertanggung jawab memimpin,

mengkoordinasikan bawahan masing—masing

dan memberikan bimbingan, serta petunjuk

pelaksanaan tugas bawahan.

(5) Setiap kepala satuan organisasi di lingkungan BPTP

Wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk, dan

bertanggung jawab kepada atasan masing-

masing.

(6) Kepala Subbagian, Kepala Seksi dan Koordinator

Kelompok Jabatan Fungsional Wajib

menyampaikan laporan pelaksanaan tugasnya

kepada Kepala secara berkala dan / atau

sewaktu-waktu.

(7) Setiap laporan yang diterima oleh kepala satuan

organisasi dari bawahan wajib diolah dan

Page 11: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BPTP SULUT 2018.pdfLAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai Pengkajian Teknologi

LAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 11

dipergunakan sebagai bahan penyusunan

laporan lebih lanjut dan untuk memberikan

petunjuk kepada bawahan.

(8) Dalam menyampaikan laporan kepada atasan,

tembusan wajib disampaikan kepada satuan

organisasi lain yang secara fungsional

mempunyai hubungan kerja.

(9) Kepala wajib menyampaikan laporan pelaksanaan

tugasnya kepada Kepala Badan Penelitian dan

Pengembangan Pertanian melalui Kepala Balai

Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi

Pertanian, secara berkala dan/atau sewaktu-

waktu.

(10) Dalam melaksanakan tugas, setiap kepala satuan

organisasi dibantu oleh kepala satuan organisasi

di bawahnya dan dalam rangka pemberian

bimbingan kepada bawahan, wajib mengadakan

rapat berkala.

Susunan organisasi Balai Pengkajian Teknologi

Pertanian (PBPT) Sulawesi Utara dapat dilihat pada

Bagan Organisasi berikut ini.

Page 12: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BPTP SULUT 2018.pdfLAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai Pengkajian Teknologi

LAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 12

Struktur Organisasi BPTP Sulawesi Utara (Tahun 2018)

Gambar 1. Struktur Organisasi BPTP Sulawesi Utara

1.4. Sumberdaya Manusia

Berdasarkan data tahun 2018 BPTP Sulawesi

Utara mempunyai jumlah pegawai/PNS sebanyak 91

orang yang sebagian terbesar pegawai tersebut adalah

merupakan pegawai jabatan fungsional yaitu jabatan

fungsional peneliti, jabatan fungsional penyuluh, dan

jabatan fungsional lainnya.

Tingkat pendidikan formal pegawai BPTP

Sulawesi Utara bervariasi mulai dari yang

Page 13: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BPTP SULUT 2018.pdfLAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai Pengkajian Teknologi

LAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 13

berpendidikan S-3, S-2, S-1, SM, Diploma, SLTA, STPT,

sampai SD. Data pegawai BPTP Sulawesi Utara

menurut tingkat pendidikan formal dapat dilihat pada

Tabel berikut.

Tabe 1.Jumlah Pegawai BPTP Sulawesi Utara menurut Tingkat Pendidikan

Berdasarkan tabel 1 tentang tingkat pendidikan

pegawai di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian

Sulawesi Utara (BPTP) Sulawesi Utara sebanyak 3

orang atau 3,26 % berpendidikan S3, sebanyak 19

oorang (20,66%) berpendidikan S2, sebanyak 26 orang

(28,26%) yang berpendidikan S1, SM, 1 orang

(1,09%), D4 sebanyak 2 orang (2,17%), D3 sebanyak

3 orang (4,35%), D1 sebanyak 2 orang (2.17%), SMA

Page 14: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BPTP SULUT 2018.pdfLAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai Pengkajian Teknologi

LAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 14

sederajat sebanyak 25 orang (27,17%), SMP sebanyak

2 orang (2,17%) dan SD sebanyak 7 orang (8.70%).

Dilihat dari aspek Golongan Kepangkatan maka

pegawai BPTP Sulawesi Utara lebih banyak adalah

Golongan III, dan lainnya ada yang Golongan IV,

Golongan II, dan ada juga Golongan I, seperti dapat

dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2. Jumlah Pegawai BPTP Sulawesi Utara menurut Golongan Pangkat

0

20

40

60

80

100

120

Gol.IV Gol.III Gol. II Gol. I

1 2 3 4 Jumlah

Jumlah Pegawai BPTP Sulawesi Utara menurut Golongan Pangkat

Jumlah %

Berdasarkan tabel 2 tentang kepangkatan pegawai

BPTP Sulawesi Utara. Sebanyak 21 orang atau (21,74%)

pegawai berpangkat golongan IV, sebanyak 44 orang

(50,00%) pegawai berpangkat golongan III, sebanyak 20

Page 15: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BPTP SULUT 2018.pdfLAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai Pengkajian Teknologi

LAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 15

orang (21,74%) yang berpangkat golongan II, dan

sebanyak 6 orang (6,52%) yang berpangkat golongan I.

1.5. Dukungan Anggaran

Pagu awal Balai Pengkajian Teknologi pertanian

Tahun Anggaran 2018 adalah senilai Rp. 15.890.177.000

Dalam perjalanan Tahun 2018 terjadi pengurangan

anggaran, penambahan, dan sudah revisi ke 4 senilai Rp.

14.589.372.000.

II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

2.1 Renstra BPTP Sulawesi Utara

BPTP Sulawesi Utara sebagai bagian dari Balai

Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian

yang merupakan salah satu unit pelaksana teknis Eseon 2

Badan Litbang Pertanian, yang secara hirarkis merupakan

Bussines Unit Balitbangtan. Berdasarkan hierachical

strattegic plan, maka BBP2TP menyusun Rencana Aksi dari

Visi, Misi, Kebijakan, dan Program Badan Litbang

Pertanian, yang selanjutnya pada tataran rencana strategis

BPTP/UPT (functional unit) dituangkan menjadi Rencana

Operasional. Oleh karena itu, visi, misi, kebijakan, stretegi,

dan program Badan Litbang Misi Balitbangtan 2015-2019

Page 16: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BPTP SULUT 2018.pdfLAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai Pengkajian Teknologi

LAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 16

mengacu pada Visi dan Misi Kementerian Pertanian, yang

selanjutnya akan menjadi visi, misi, kebijakan, strategi, dan

program seluruh satuan kerja Badan Litbang Pertanian,

termasuk BBP2TP. Memperhatikan hierarchical strategic

plan, maka visi dan misi BB Pengkajian dan Pengembangan

Teknologi Pertanian adalah:

Visi

Menjadi lembaga penelitian dan pengembangan pertanian

terkemuka di dunia dalam mewujudkan sistem pertanian

bio-industri tropika berkelanjutan.

Misi

1. Merakit, menguji dan mengembangkan inovasi

pertanian tropika unggul berdaya saing mendukung

pertanian bio-industri.

2. Mendiseminasikan inovasi pertanian tropika unggul

dalam rangka peningkatan scientific recognition dan

impact recognition.

Tujuan dan Sasaran

Tujuan :

1. Menghasilkan dan mengembangkan inovasi pertanian

tropika unggul berdaya saing mendukung pertanian

bio-industri berbasis advanced technology dan

bioscience, aplikasi IT, adaptif terhadap dinamika iklim.

Page 17: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BPTP SULUT 2018.pdfLAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai Pengkajian Teknologi

LAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 17

2. Mengoptimalkan pemanfaatan inovasi pertanian tropika

unggul untuk mendukung pengembangan iptek dan

pembangunan pertanian nasional.

Sasaran :

Sasaran strategis BPTP Sulawesi Utara adalah:

1. Tersedianya teknologi dan inovasi budidaya, pasca

panen, dan prototipe alsintan berbasis bioscience

danbioenjinering dengan memanfaatkanadvanced

techonology, seperti teknologi nano, bioteknologi,

iradiasi, bioinformatika dan bioprosesing yang adaptif.

2. Tersedianya model pengembangan inovasi pertanian,

kelembagaan, dan rekomendasi kebijakan

pembangunan pertanian.

3. Tersedia dan terdistribusinya produk inovasi pertanian

(benih/bibit sumber, prototipe, data, dan informasi)

dan materi transfer teknologi.

4. Penguatan dan perluasan jejaring kerja mendukung

terwujudnya lembaga litbang pertanian yang handal

dan terkemuka serta meningkatkan HKI.

Dinamika Lingkungan Strategis dalam Pencapaian

Tujuan dan Sasaran

Dalam mencapai tujuan dan sasaran kegiatan

strategis BPTP Sulawesi Utara, sangat dipengaruhi oleh

Page 18: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BPTP SULUT 2018.pdfLAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai Pengkajian Teknologi

LAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 18

perubahan lingkungan strategis yang terkait dengan

kebijakan di bidang pertanian baik global maupun domestik

secara langsung maupun tidak langsung.

Perubahan lingkungan strategis global dan

domestik pada sektor pertanian secara langsung maupun

tidak langsung telah dan akan berpengaruh terhadap

pembangunan pertanian nasional maupun pertanian

wilayah spesifik lokasi. Mencermati dinamika perubahan

lingkungan strategis dimaksud, program dan kegiatan

pengkajian dan pengembangan teknologi spesifik lokasi

diarahkan pada perakitan inovasi pertanian spesifik

agroekosistem yang menghasilkan komoditas berdaya

saing tinggi baik di pasar domestik maupun pasar

internasional dalam rangka mengakselerasi pembangunan

pertanian wilayah, dengan mengembangkan sistem

pertanian bioindustri berkalnjutan berbasis sumberdaya

lokal.

Perubahan tujuan dan sasaran BPTP Sulawesi

Utara berkaitan dengan adanya Rencana Strategis yang

baru pada tahun 2015-2019, yang mengacu pada Renstra

Badan Litbang Pertanian. Perumusan visi dan misi BPTP

Sulawesi Utara yang tertuang dalam Rencana Strategis

lima tahun ke depan mengacu pada Renstra Badan Litbang

Page 19: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BPTP SULUT 2018.pdfLAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai Pengkajian Teknologi

LAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 19

Pertanian yang juga mendukung Renstra Kementerian

Pertanian. BB Pengkajian juga berkomitmen untuk

melakukan kontrol kualitas secara intensif pada setiap level

manajemen yang mencakup perencanaan, pelaksanaan

penelitian dan pelaporan. Isu sentral yang berkaitan

dengan peran BPTP Sulawesi Utara mendukung program

pembangunan pertanian dan program Badan Litbang

Pertanian adalah lambannya diseminasi inovasi pertanian

dan belum intensifnya pemanfaatan inovasi yang dihasilkan

oleh Balai Penelitian Nasional. Untuk mempercepat proses

diseminasi, maka kinerja BPTP Sulawesi Utara yang

diharapkan antara lain:

1. Melakukan pengkajian dan pengembangan inovasi

yang mudah dilihat oleh petani dan masyarakat luas,

termasuk pemerintah daerah; mendukung penyediaan

teknologi dan inovasi mendukung pengembangan

sistem pertanian bioindustri berkelanjutan berbasis

sumberdaya lokal.

2. Melakukan eksplorasi, revitalisasi, dan pemanfaatan

teknologi indigenous untuk meningkatkan daya saing

sektor pertanian daerah. Sebagai lembaga pelayanan

daerah, BPTP diharapkan mampu mewarnai kebijakan

pembangunan pertanian daerah. Oleh karena itu,

Page 20: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BPTP SULUT 2018.pdfLAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai Pengkajian Teknologi

LAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 20

kegiatan analisis dan kebijakan pembangunan daerah

juga merupakan salah satu agenda kegiatan di BPTP.

3. Mengingat ketahanan dan kemandirian pangan dan

kemiskinan serta marjinalisasi petani dan pertanian

merupakan masalah mendasar yang dihadapi sektor

pertanian ke depan dan menjadi perhatian utama

masyarakat internasional, maka rekayasa inovasi

pertanian spesifik lokasi diarahkan untuk meningkatkan

kapasitas produksi pangan nasional dan meningkatkan

nilai tambah dan dapat dinikmati penduduk pedesaan.

Oleh karena itu, maka rekayasa inovasi pertanian

spesifik lokasi dikonsentrasikan pada rekayasa inovasi

teknologi di bidang peningkatan produksi pangan dan

inovasi kelembagaan sistem dan usaha agribisnis untuk

peningkatan pendapatan masyarakat miskin dan buruh

tani. Disamping fungsi scientific recognition berupa

penciptaan teknologi spesifik lokasi, kegiatan yang

berbasis impact recognitionmesti menjadi fokus utama

BBP2TP beserta seluruh BPTP/LPTP, yang sangat

terkait dengan diseminasi teknologi dan inovasi

pertaanian spesifik lokasi. Kinerja pengkajian dan

diseminasi teknologi spesifik lokasi yang diharapkan

2015-2019 tidak terlepas dari substansi program

Page 21: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BPTP SULUT 2018.pdfLAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai Pengkajian Teknologi

LAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 21

Rencana Strategis Badan Litbang Pertanian 2015-2019,

yakni penciptaan teknologi dan inovasi pertanian

bioindustri berkelanjutan.

Page 22: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BPTP SULUT 2018.pdfLAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai Pengkajian Teknologi

LAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 22

Tabel 3 Sasaran, Sub Kegiatan, Indikator Kinerja dan Target Pencapaiannya 2015 – 2019 Berdasarkan Renstra BPTP Sulut 2015-2019 No Sasaran Strategis Indikator

Outcome/ Indikator Kegiatan

Target

2015 2016 2017 2018 2019

01 Tersedianya inovasi pertanian unggul spesifik lokasi

Jumlah teknologi spesifik lokasi

4 4 4 4 4

002

Terdisiminasinya inovasi pertanian spesifik lokasi yang unggul serta terhimpunnya umpan balik dari implementasi program dan inovasi pertanian unggul spesifik lokasi

Jumlah teknologi yang didiseminasikan ke pengguna

5 5 5 5 5

003

Adanya sinergi operasional serta terciptanya manajemen pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian unggul spesifik lokasi

Jumlah model-model pengembangan inovasi pertanian bioindustri spesifik lokasi

2 2 2 2 2

004

Dihasilkannya rumusan rekomendasi kebijakan mendukung percepatan pembangunan pertanian wilayah berbasis inovasi pertanian spesifik lokasi

Jumlah rekomendasi kebijakan mendukung empat sukses Kementerian Pertanian.

1 1 1 1 4

005

Terjalinnya kerjasama nasional dan internasional di bidang pengkajian, diseminasi, dan pendayagunaan inovasi pertanian

Jumlah sinergi operasional pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian unggul spesifik lokasi

1 1 1 1 1

Page 23: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BPTP SULUT 2018.pdfLAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai Pengkajian Teknologi

LAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 23

Tabel 4. Rencana Kinerja Tahunan 2018

No Sasaran Strategis Indikator Outcome/

Indikator Kegiatan

Target

1 Tersedianya inovasi pertanian

unggul spesifik lokasi

Jumlah teknologi spesifik

lokasi

4 teknologi

2. Terdisiminasinya inovasi pertanian

spesifik lokasi yang unggul serta

terhimpunnya umpan balik dari

implementasi program dan inovasi

pertanian unggul spesifik lokasi

Jumlah teknologi yang

didiseminasikan ke

pengguna

5 teknologi

3. Adanya sinergi operasional serta

terciptanya manajemen pengkajian

dan pengembangan inovasi

pertanian unggul spesifik lokasi

Jumlah model-model

pengembangan inovasi

pertanian bioindustri

spesifik lokasi

2 model

4. Dihasilkannya rumusan

rekomendasi kebijakan

mendukung percepatan

pembangunan pertanian wilayah

berbasis inovasi pertanian spesifik

lokasi

Jumlah rekomendasi

kebijakan mendukung

empat sukses Kementerian

Pertanian.

1

rekomendasi

5. Terjalinnya kerjasama nasional dan internasional di bidang pengkajian, diseminasi, dan pendayagunaan inovasi pertanian

Jumlah laporan kegiatan pendampingan model diseminasi SDMC dan program strategis Jumlah sinergi operasional pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian unggul spesifik lokasi

5 laporan

Jumlah dokumen perencanaan dan evaluasi kegiatan serta administrasi keuangan kepegawaian, sarana prasarana

7 laporan

Jumlah pegawai yang meningkat kompetensinya

2 orang

Jumlah kebun percobaan yang difungsikan

1 unit

Page 24: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BPTP SULUT 2018.pdfLAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai Pengkajian Teknologi

LAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 24

2.2. Perjanjian Kinerja

Untuk tahun 2018, telah ditetapkan kinerja BPTP Sulut

seperti diuraikan pada Tabel 5

Tabel 5 Penetapan Kinerja BPTP Sulut tahun 2018

No

Sasaran Indikator Kinerja Target

1

Dimanfaatkannya hasil kajian dan pengembangan teknologi pertanian spesifik lokasi

1. Jumlah paket teknologi spesifik lokasi yang dimanfaatkan (akumulasi 5 tahun terakhir)

13 Paket

teknologi

2. Rasio paket teknologi spesifik lokasi yang dihasilkan terhadap jumlah pengkajian teknologi spesifik lokasi yang dilakukan pada tahun berjalan

100 %

3. Jumlah rekomendasi kebijakan yang dihasilkan

1 Rekomendasi kebijakan

2

Meningkatnya kualitas layanan publik di BPTP Sulawesi Utara

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas layanan publik Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulawesi Utara

3 Nilai IKM

Page 25: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BPTP SULUT 2018.pdfLAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai Pengkajian Teknologi

LAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 25

BAB. III. AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. Pengukuran Capaian Kinerja

Kriteria yang digunakan dalam mengukur

keberhasilan capaian kinerja kegiatan yang dilakukan BPTP

Sulut adalah masukan, keluaran, hasil, manfaat dan

dampak.

1. Masukan merupakan segala sesuatu yang dibutuhkan

agar pelaksanaan kegiatan dan program dapat berjalan

atau dalam rangka menghasilkan output. Masukan

yang digunakan dalam kegiatan BPTP adalah dana dan

sumber daya manusia (SDM) atau peneliti/penyuluh

yang melaksanakan kegiatan serta inovasi teknologi

yang digunakan dalam pelaksanaan pengkajian dan

diseminasi teknologi pertanian.

2. Keluaran adalah produk yang merupakan hasil

langsung dari pelaksanaan suatu kegiatan atau

program. Keluaran yang dihasilkan oleh BPTP Sulut

umumnya berupa program/rencana, informasi/bahan

diseminasi, database, rumusan, paket teknologi

maupun rekomendasi kebijakan yang akan

disampaikan ke stakeholder (penyuluh, petani dan

pengguna lainnya).

Page 26: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BPTP SULUT 2018.pdfLAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai Pengkajian Teknologi

LAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 26

3. Hasil merupakan segala sesuatu yang mencerminkan

berfungsinya keluaran kegiatan pada jangka

menengah. Setiap kegiatan yang akan dilakukan jika

diharapkan menghasilkan sesuatu yang dapat

memenuhi kebutuhan penggunanya. Hasil yang

diharapkan dari masing-masing kegiatan BPTP Sulut

bergantung dari tujuan yang ingin dicapai oleh masing-

masing kegiatan tersebut. Hasil kegiatan dan

pengkajian BPTP Sulut sangat dirasakan langsung oleh

pengambil kebijakan, penyuluh dan petani di Sulawesi

Utara.

4. Manfaat merupakan kegunaan suatu keluaran yang

dirasakan langsung oleh masyarakat.

5. Dampak merupakan ukuran tingkat pengaruh sosial,

ekonomi, lingkungan atau kepentingan umum lainnya

yang dimulai oleh capaian kinerja setiap indikator

dalam suatu kegiatan.

Untuk tahun 2018, BPTP Sulawesi Utara telah

menetapkan Sasaran strategis kegiatan yaitu tersedianya

teknologi pertanian spesifik lokasi, terdiseminasikannya

inovasi teknologi pertanian spesifik lokasi ke pengguna,

tersedianya model pengembangan inovasi teknologi

pertanian bioindustri berkelanjutan spesifik lokasi,

Page 27: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BPTP SULUT 2018.pdfLAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai Pengkajian Teknologi

LAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 27

terlaksananya kegiatan pendampingan inovasi pertanian

dan program strategis nasional, dihasilkannya rumusan

rekomendasi kebijakan, tersedianya benih sumber

mendukung sistem perbenihan, dihasilkannya sinergi

operasional serta terciptanya manajemen pengkajian dan

pengembangan inovasi pertanian unggul spesifik lokasi.

Keempat sasaran tersebut di ukur dengan 7 indikator

kinerja utama .

3.2. Analisis Capaian Kinerja Tahun 2018

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Utara telah

menetapkan standar kinerja yang dituangkan dalam

Perjanjian Kinerja (PK) Balai Pengkajian Teknologi

Pertanian yang telah ditandatangani pada bulan Januari

2018. Rincian tingkat capaian kinerja masing-masing

indikator sasaran tersebut dapat dilihat dalam tabel

berikut:

Page 28: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BPTP SULUT 2018.pdfLAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai Pengkajian Teknologi

LAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 28

Tabel 6. Pengukuran capaian kinerja Tahun 2018

No Sasaran Indikator Kinerja Target Capaian

1

Dimanfaatkannya hasil kajian dan pengembangan teknologi pertanian spesifik lokasi Meningkatnya kualitas layanan publik di BPTP Sulut

Jumlah paket teknologi spesifik lokasi yang dimanfaatkan (akumulasi 5 tahun terakhir)

13 Paket

teknologi

13 Paket

teknologi

Rasio paket teknologi spesifik lokasi yang dihasilkan terhadap jumlah pengkajian teknologi spesifik lokasi yang dilakukan pada tahun berjalan

100 % 100 %

Jumlah rekomendasi kebijakan yang dihasilkan

1 Rekom kebijakan

1 Rekom kebijakan

2

Meningkatnya kualitas layanan publik di BPTP Sulut

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas layanan publik Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulut

3 Nilai IKM

3,502 Nilai IKM

Capaian kinerja tahun 2018 Balai Pengkajian Teknologi

Pertanian dapat dijelaskan sebagai berikut :

Page 29: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BPTP SULUT 2018.pdfLAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai Pengkajian Teknologi

LAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 29

Sasaran 1 Dimanfaatkannya hasil kajian dan pengembangan teknologi pertanian spesifik lokasi

Untuk mencapai sasaran tersebut diukur dengan indikator

kinerja. Adapun pencapaian target indikator kinerja dapat

digambarkan sebagai berikut :

Indikator Kinerja

Target

Capaian

Jumlah paket teknologi

spesifik lokasi yang

dimanfaatkan (akumulasi 5 tahun terakhir)

13 Paket

Teknologi

13 Paket

Teknologi

Tabel 7. Teknologi spesifik lokasi yang dimanfaatkan (diakumulasikan 5 tahun terakhir)

Tahun Target Capaian Judul Kegiatan

2014 4 4 Pemanfaatan Limbah Cair Ternak Sapi (Urine sapi) Sebagai Pupuk dan Pestisida

Respon Pertumbuhan dan Produksi Jagung terhadap Kompos Hasil Dekomposer M-Dec

Kajian Pemanfaatan Umbi Lokal

spesifik Lokasi untuk meningkatkan ketahanan pangan di Sulawesi Utara

Kajian Pupuk Organik dari Urine sapi dan Pestisida Nabati

Page 30: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BPTP SULUT 2018.pdfLAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai Pengkajian Teknologi

LAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 30

2015 2 2 Kajian Pengembangan Pangan Lokal di Daerah Perbatasan dan Pulau Pulau kecil Terluar Di Sulut

Kajian Formulasi Pakan (Imbangan Energi Dan Protein) Serta Kepadatan Kandang Terhadap Performance Ayam Pedaging

2016 3 3 Kajian teknologi peternakan ramah lingkungan spesifik lokasi di Sulut

Kajian Inovasi Penanganan Pasca Panen Padi Spesifik Lokasi Di Sulawesi Utara Dalam Mendukung Swasembada Pangan Berkelanjutan

Pemanfaatan bahan organik berbasis sumber daya lokal sebagai pupuk dan pestisida untuk meningkatkan produksi tanaman pangan dan

hortikultura.

2017 2 2 Kajian Pengembangan Pangan Lokal di Daerah Perbatasan Sulawesi Utara

Kajian Inovasi Penanganan Pasca Panen Jagung Untuk Meningkatkan Mutu dan Daya Simpan Komoditas Jagung

2018 2 2 Kajian Sistem Usahatani Berbasis Kakao Klon Unggul Dengan Ternak Kambing Melalui Pemberdayaan Kelompok Tani Di Sulawesi Utara

Pengkajian paket teknologi spesifik lokasi peningkatan produktivitas bawang merah

Page 31: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BPTP SULUT 2018.pdfLAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai Pengkajian Teknologi

LAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 31

22 paket teknologi spesifik lokasi yang dimanfaatkan

(akumulasi 5 tahun terakhir) adalah sebagai berikut :

1. Kajian Produksi dan Aplikasi Pestisida Nabati

Agar dapat digunakan sebagai bahan pestisida

nabati, bahan aktif dari tanaman tersebut harus

diekstrak terlebih dahulu. Untuk mengekstrak bahan

aktif dari tanaman yang berpotensi sebagai pestisida

nabati terdapat beberapa metode, yaitu metode

ekstraksi dan melalui penyulingan. Ekstraksi dapat

dilakukan secara basah dan ekstraksi dingin

(maserasi). Persiapan dilakukan dengan melakukan

pengumpulan bahan tanaman yang berasal dari

dalam dan sekitar kebun percobaan kecuali jahe yang

dibeli dan dilakukan secara bertahap sesuai

kebutuhan pengkajian.

Page 32: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BPTP SULUT 2018.pdfLAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai Pengkajian Teknologi

LAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 32

Gambar 1 Penyulingan bahan dengan alat tipe Balitro

bahwa produktivitas hasil bawang merah

paling besar pada perlakuan aplikasi jahe 1% dan

cengkeh 1%. Hasil ini menunjukkan bahwa dengan

aplikasi pestisida nabati produktivitas hasil tidak

berbeda bahkan rata – rata hasilnya lebih tinggi

dibanding dengan aplikasi pestisida anorganik.

Aplikasi pestisida nabati terutama Lantana camara

dan daun cengkeh serta jahe pada bawang merah

memberikan pengaruh yaitu dapat mengurangi

serangan hama berupa ulat penggerek umbi yang

menyebabkan umbi menjadi busuk. Dengan

demikian ketiga jenis pestisida nabati ini dapat

direkomendasi untuk mencegah hama pada bawang

merah.

Page 33: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BPTP SULUT 2018.pdfLAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai Pengkajian Teknologi

LAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 33

Gambar 2 Pengambilan data panen bawang merah

Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

produktivitas kentang tertinggi ada pada perlakuan

Lantana 50, 100 dan 300. Hal ini terlihat dari tingkat

serangan pada perlakuan ini pada umumnya rendah.

Hal ini berarti pestisida nabati jenis ini dapat

menghambat pertumbuhan dari hama penggerek

umbi. Hama yang menyerang tanaman kentang

adalah hama penggerek umbi yang ditandai oleh

adanya lubang pada umbi. Hasil pengamatan

menunjukkan bahwa jumlah serangan tertinggi pada

kentang yang diberi aplikasi jahe, dan terendah pada

Lantana dan cengkeh. Hal ini menunjukkan bahwa

kedua jenis pestisida ini lebih efektifi dibanding

dengan jahe. Jumlah serangan yang diberi aplikasi

pestisida anorganik sama dengan beberapa jenis

Page 34: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BPTP SULUT 2018.pdfLAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai Pengkajian Teknologi

LAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 34

pestisida nabati seperti cengkeh dengan konsentrasi

200 dan Lantana 100. Hasil kajian (Gambar 30)

menunjukkan bahwa jumlah anakan sereh wangi

yang diperoleh tertinggi pada perlakuan pupuk

kandang sapi. Semakin banyak anakan maka akan

semakin banyak produksi serai wangi yang akan

diperoleh.

Gambar 3 Pertanaman sereh wangi

Page 35: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BPTP SULUT 2018.pdfLAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai Pengkajian Teknologi

LAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 35

2. Kegiatan Pemanfaatan Limbah Cair Ternak Sapi (Urine sapi) Sebagai Pupuk dan Pestisida

Limbah cair ternak sapi yang selama ini dianggap

limbah yang sangat mengganggu keadaan lingkungan

karena aromanya yang menyengat dengan bau yang

tak sedap ternyata menyimpan banyak manfaat atau

sangat potensial digunakan sebagai penyubur

tanaman dan pestisida organik yang aman terhadap

lingkungan dan menghasilkan produk yang aman

dikonsumsi. Bahan tersebut banyak tersedia, cara

memperolehnya sangat mudah dan aplikasinya juga

mudah dan sangat murah. Penggunaan urine sapi

sebagai pupuk dan pestisida dapat menurunkan biaya

sarana produksi (pupuk dan insektisida) 50-60%.

Urin sapi sebagai pupuk, dalam aplikasi sebaiknya

dicampur dengan iar dengan perbandingan 1 : 1.

Sebagai pestisida organik pada tanaman bawang

merah dan tanaman kentang, dalam aplikasi

sebaiknya dicampur dengan pestisida nabati jahe,

Page 36: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BPTP SULUT 2018.pdfLAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai Pengkajian Teknologi

LAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 36

atau kunyit atau lengkuas atau kombinasi ketiganya,

yang merupakan sarana pertanian yang aman bagi

konsumen, murah dan ramah lingkungan.

Gambar 2 : Pupuk Organik dari Urine sapi dan Pestisida Nabati

3. Respon Pertumbuhan dan Produksi Jagung terhadap Kompos Hasil Dekomposer M-Dec (Tahun 2014)

Dari hasil kajian dapat disimpulkan pengaruh

perlakuan bahan organic M-deck tidak

beperngaruh nyata terhadap parameter

perlakuan. Adanya kecendrungan perlakuan

dengan bahan organik serasa jagung lebih baik

dari pada perlakuan lain. Bahan organic M-deck

dapat langsung diterapkan oleh petani dilapangan

karena secara perlahan-lahan dapat memperbaiki

sifat fisik dan biologi tanah.Karena hasil

menunjukkan belum adannya perbedaan yang

nyata maka semua bahan organic yang digunakan

Page 37: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BPTP SULUT 2018.pdfLAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai Pengkajian Teknologi

LAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 37

bisa digunakan dan dimanfaatkan untuk

menambah bahan organic dalam tanah.

Gambar 3 : Respon Jagung terhadap Kompos Hasil Dekomposer M-Dec

4. Kajian pemanfaatan umbi lokal spesifik lokasi Sulawesi Utara (Tahun 2014)

Kajian pemanfaatan umbi lokal spesifik lokasi

Sulawesi Utara diperoleh 2 jenis ubi yang berpotensi

untuk diolah menjadi tepung yaitu talas Mitra dan umbi

daluga dengan produksi ubi 10-20 t/ha. Rendemen

tepung yang dihasilkan 29,52% - 30,86%. Tepung

yang dihasilkan dapat diolah menjadi berbagai produk

antara lain mie, breakfast meal (flak),aneka kue kering

maupun kue basah. Nilai tambah yang diperoleh jika

diolah menjadi produk lainnya 2 – 10 kali lipat dari

harga bahan bakunya. Hasil kajian diperoleh 3 paket

rekomendasi yaitu pengolahan tepung umbi daluga,

pengolahan mie dan pengolahan brekfast mial/flake, 4

Page 38: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BPTP SULUT 2018.pdfLAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai Pengkajian Teknologi

LAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 38

poster. 4 siaran radio, 4 liflet dan 3 makalah ilmiah

yang akan dipublikasikan Produk yang dihasilkan sudah

didesiminasikan di 3 tempat yaitu di Minahasa

Tenggara , Kepulauan Sangihe dan Kabupaten

Minahasa pada waktu hari pangan sedunia. Jumlah

peserta yang mengikuti acara adalah 100 – 300 orang

termasuk watu hari pangan sedunia di Tondano. Jika

teknologi yang direkomendasikan ini dilaksanakan oleh

kelompok usaha olahan dengan dukungan dari

pemerintah setempat, dapat menambah pendapatan

petani karena keuntungan yang diperoleh

meningkatkan 2-10 kali lipat dan pangan lokal dalam

hal ini ubi talas dan daluga yang selama ini sudah

mulai ditiggalkan dan langkah, akan mulai dilirik lagi

dan dibudidayakan. Dengan dibudidayakannya

kembali pangan lokal tersebut, masyarakat setempat

mudah untuk mendapatkan pangan lokal, yang dapat

dijadikan bahan makanan pokok kembali, tidak hanya

mengkonsumsi beras saja tetapi mulai kembali ke

makanan lokal yang tersedia. Selain itu pangan lokal

yang spesifik akan lestari karena mulai diusahakan lagi

baik dari segi budidaya maupun untuk bahan olahan.

Page 39: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BPTP SULUT 2018.pdfLAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai Pengkajian Teknologi

LAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 39

UMBI DALUGA(KEPULAUAN SANGIHE)

Mudah dibudidayakan dan biaya produksi rendah

Umbi lokal kaya gizi, kandungan karbohidrat kompleks,

protein, zat besi, serat tinggi, kalsium, vitamin dan kaya

antioksidan

Berpotensi sebagai sumber gizi keluarga non beras dan

pengganti terigu

Dapat diolah menjadi berbagai produk: mie, aneka kue kering

dan kue basah, pangan subtitusi, tepung serta produk

olahannya (biskuit dan aneka snack)

BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN (BPTP) SULAWESI UTARA

UMBI DALUGA YANG DIKUPAS SANGIHE

UMBI DALUGA UKURAN BESAR

UKURAN UMBI DALUGA MULAI DAI 2 –20 KG, BENTUK HALTER. WARNA KULIT

UMBI COKLAT KEHITAMAN, WARNA DAGING UMBI PUTUKURAN UMBI

DALUGA MULAI DAI 2 – 20 KG, BENTUK HALTER.

IH KEKUNINGAN (KREM)

•Ukuran umbi daluga mulai dai 2 – 20 kg, bentuk halter.

KOMPOSISI UBI SEGAR : RENDEMEN TEPUNG 29,52%, KADAR AIR 62,02%,

LEMAK 0,23%, PROTEIN 1,15%, KADAR ABU 1,32%, SERAT KASAR 2,75% DAN

PATI 30,16%

KOMPOSISI TEPUNG UMBI DALUGA : KADAR AIR 8,15%, LEMAK 0,48%, PROTEIN 2,36%, ABU 2,83%,

SERAT KASAR 5,16%, KARBOHIDRAT 88,66%, PATI 88,66% , AMILOSA 17,21, KALORI 349 kkal, DAN

GULA REDUKSI 75,09

SIFAT FISIK TEPUNG DALUGA : DERAJAT PUTIH (L), 75,09, SUHU

GELATINISASI 70-730c, DAYA SERAP AIR 147,5%, BENTUK DAN UKURAN

GRANULA BULAT DAN POLIGONAL 5-15 MIKRON

Gambar 4 : Umbi lokal spesifik lokasi Sulawesi Utara

5. Kajian Pupuk Organik dari Urine sapi dan Pestisida Nabati (tahun 2014)

Penggunaan pestisida nabati dapat menekan

serangan hama dan penyakit pada bawang merah

dan kentang sehingga mengurangi pemakaian

pestisida anorganik dan menghasilkan komoditi

Page 40: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BPTP SULUT 2018.pdfLAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai Pengkajian Teknologi

LAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 40

pangan yang ramah lingkungan. Paket teknologi

penggunaan pestisida nabati dari daun cengkeh,

tembelekan (Lantana camara) dan jahe dalam

mengendalikan hama pada tanaman kentang dan

bawang merah dapat menjadi paket rekomendasi

dalam usaha tani ramah lingkungan. Limbah cair

ternak sapi yang selama ini dianggap limbah yang

sangat mengganggu keadaan lingkungan karena

aromanya yang menyengat dengan bau yang tak

sedap ternyata menyimpan banyak manfaat atau

sangat potensial digunakan sebagai penyubur

tanaman dan pestisida organik yang aman

terhadap lingkungan dan menghasilkan produk

yang aman dikonsumsi. Bahan tersebut banyak

tersedia, cara memperolehnya sangat mudah dan

aplikasinya juga mudah dan sangat murah. Paket

teknologi penggunaan urine sapi sebagai pupuk

dan pestisida dapat menurunkan biaya sarana

produksi (pupuk dan insektisida) 50-60%. Urin

sapi sebagai pupuk, dalam aplikasi sebaiknya

dicampur dengan iar dengan perbandingan 1 : 1.

Page 41: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BPTP SULUT 2018.pdfLAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai Pengkajian Teknologi

LAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 41

Sebagai pestisida organik pada tanaman bawang

merah dan tanaman kentang, dalam aplikasi

sebaiknya dicampur dengan pestisida nabati jahe,

atau kunyit atau lengkuas atau kombinasi

ketiganya, yang merupakan sarana pertanian

yang aman bagi konsumen, murah dan ramah

lingkungan.

Gambar 5 : Pupuk Organik dari Urine sapi dan Pestisida Nabati

6. Kajian Pengembangan Pangan Lokal di Daerah Perbatasan dan Pulau Pulau kecil Terluar Di Sulawesi Utara (Tahun 2015)

Informasi potensi sumber daya alam, potensi

hasil dan hasil nilai gizi dari pangan lokal di

kepulauan Miangas dapat mendorong

masyarakat untuk tetap membudidayakannya dan

memanfaatkannya sebagai sumber pangan

alternatif selain beras. Teknologi pengolahan umbi

Page 42: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BPTP SULUT 2018.pdfLAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai Pengkajian Teknologi

LAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 42

lokal dan pisang menjadi tepung dan pati

merupakan upaya untuk meningkatkan daya

simpan dan nilai tambah komoditi lokal.

Diseminasi hasil melalui demplot budidaya dan

pelatihan pengolahan hasil di Pulau Miangas

membuka wawasan petani tentang usaha

peningkatan produksi dan penganekaragaman

produk

Gambar 6. Visualisasi pengolahan pati sagu tanah dan Minyak Kelapa

Page 43: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BPTP SULUT 2018.pdfLAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai Pengkajian Teknologi

LAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 43

7. Kajian Formulasi Pakan (Imbangan Energi Dan Protein) Serta Kepadatan Kandang Terhadap Performance Ayam Pedaging (Tahun 2015)

Kegiatan pengkajian formulasi pakan dan

kepadatan ternak dapat menghasilkan informasi

dan wawasan baru mengenai penyusunan ransum

ayam pedaging yang bertujuan dapat mudah

diadopsi oleh peternak di pedesaan khususnya

kelompok wanita tani yang bisa saja menjadi

penghasilan tambahan bagi keluarga. Tanpa kalah

saing akan mutu pakan dengan yang sudah jadi,

kajian ini memberikan harapan keberhasilan bagi

usaha peternakan ayam ras pedaging dengan

berat 1.5 kg selama 5-6 minggu pemeliharaan.

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa perlakuan

A1B1 : 4 ekor/m2- 2900 kkal/kg (EM):22 %(PK)

memberikan pengaruh nyata lebih baik terhadap

Konsumsi ransum harian, Pertambahan bobot

harian, Konversi ransum, dan persentase karkas.

Page 44: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BPTP SULUT 2018.pdfLAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai Pengkajian Teknologi

LAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 44

Gambar 7 : Visualisasi Formulasi Pakan Imbangan Energi/Protein

8. Kajian teknologi peternakan ramah lingkungan spesifik lokasi di Sulut (Tahun 2016)

Formula pakan komplit sapi potensil rendah

emisi metan dari bahan – bahan sumber energy

dedak padi dan jagung serta umber protein kasar

dan mineral dapat meningkatkan produksi ternak.

Formula pakan rendah emisi ini mampu

meningkatkan bobot badan harian sapi antara

500-sekitar 800 g untuk sapi pembesaran jenis

peranakan Ongol. Pemanfaatan jerami padi

amoniasi sebagai pakan basal yang diberi

suplementasi konsentrat dan leguminosa potensil

menekan emisi enteric gas metan dan

memberikan peningkatan bobot badan yang sama

antara penggunaaan konsentrat dan daun

Page 45: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BPTP SULUT 2018.pdfLAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai Pengkajian Teknologi

LAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 45

leguminosa. Pengolahan limbah dengan metode

tumpukan dan pembalikan menekan emisi GRK

karena hampir seluruh kotoran padat diolah.

Empat jenis leguminosa pohon yang potensil

rendah emisi GRK yaitu Leucaena sp, Calliandra

sp. Gliricidia sp, dan Indigifera dapat beradaptasi

dengan lingkungan di Minahasa selatan dilihat

dari pertumbuhan awaknya. Akan tetapi

Humideicola sp tidak dapat yumbuh pada

bencana banjir beberapa hari.

Albisia glirisidia Leucaena indigofera

Gambar 8 : Visualisasi teknologi peternakan ramah lingkungan

Page 46: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BPTP SULUT 2018.pdfLAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai Pengkajian Teknologi

LAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 46

9. Kajian Inovasi Penanganan Pasca Panen Padi Spesifik Lokasi Di Sulawesi Utara (Tahun 2016)

Tujuan Kajian ini untuk mengetahui

masalah kehilangan hasil di tingkat petani,

dimana dengan menggunakan alat combine

harvester dapat menekan kehilangan hasil panen

dan perontokan dan yang menekan biaya

produksi karena dapat menghemat tenaga kerja.

Dengan melihat perbandingan alat yang ada

dengan luas tanam dan produksi gabah maka

sebagian alat yang ada bekerja di bawah

kapasitas yang ada. Penggunaan alat combine

harvester kecil, sedang dan besar dapat

menghemat tenaga kerja sebesar 20-40%,

menekan kehilangan hasil panen dan perontokan

karean tercecer sebesar 1-2% serta biaya

produksi atau sekitar Rp 200.000-

4000.000/hektar. Biaya penggunaan alat untuk

tiap daerah berbeda-beda. Kabupaten Bolaang

Mongondow dan Kota Kotamubagu

pembayarannya dengan gabah dan beras (gabah

Page 47: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BPTP SULUT 2018.pdfLAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai Pengkajian Teknologi

LAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 47

6:1 dan beras 10 : 1), namun untuk kabupaten

Minahasa dan Minahasa Selatan biaya panen pan

perontokan di borongkan dengan biaya sebesar

Rp. 3.600.000- 3.900.000/hektar.

Hasil Uji teknis alat combine Harvester dilakukan

pada empat lokasi disesuaikan dengan

ketersedian alat yang ada bahwa penggunaan alat

combine harvester kecil, sedang dan besar dapat

menghemat tenaga kerja sebesar 20-40%,

menekan kehilangan hasil panen dan perontokan

karean tercecer sebesar 1-2% serta biaya

produksi atau sekitar Rp 200.000-

4000.000/hektar. Biaya penggunaan alat untuk

tiap daerah berbeda-beda. Kabupaten Bolaang

Mongondow dan Kota Kotamubagu

pembayarannya dengan gabah dan beras (gabah

6:1 dan beras 10 : 1), namun untuk kabupaten

Minahasa dan Minahasa Selatan biaya panen pan

perontokan di borongkan dengan biaya sebesar

Rp. 3.600.000- 3.900.000/hektar.

Page 48: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BPTP SULUT 2018.pdfLAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai Pengkajian Teknologi

LAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 48

Gambar 9 : Visualisasi Penanganan Pasca Panen Padi

10. Kajian Penyimpanan Beras Dan Gabah Spesifik Lokasi

Tujuan Kajian ini untuk mengetahui masalah

penyimpanan gabah dan beras spesifik lokasi

di Sulawesi Utara. Kebutuhan beras untuk

empat kabupaten kota sudah dapat

terpenuhi, namun kebutuhan beras per kapita

per tahun di atas rata-rata nasional yaitu

103,4-107,4 kg. Sedangkan rata-rata nasional

sekitar 102,8 kg/tahun. Target nasional yang

sesuai dengan angka harapan sebesar 95,7

kg/kapita/tahun. Harga beras di tingkat

gilingan dan pasar berbeda. Pada umumnya di

Page 49: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BPTP SULUT 2018.pdfLAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai Pengkajian Teknologi

LAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 49

tingkat gilingan lebih murah di banding di

pasar disebabkan biaya transpor

diperhitungkan. Namun jika dilihat dari tahun

2014, 2015 dan 2016 terjadi peningkatan

harga sebesa 5-7%. Namun harga ini

bervariasi tergantung musim panen padi.

Varietas padi yang digunakan dalam

penyimpanan beras adalah adalah Ciherang

dengan perlakuan silo, plastik 0,08 mm dan

box plastik, dan penyimpanan gabah varietas

Serayu perlakuan penyimpanan dengan

jerigen, penyimpanan dengan karung,

penyimpanan dengan Plastik dan enyimpanan

dengan Ember. Untuk Penyimpanan dedak

dengan perlakuan menggunakan zeolit dan

tepung bawang putih. Penyimpanan dengan

menggunakan karung, plastik dan silo dapat

mengurangi tingkat kerusakan yang

disebabkan oleh hama dan lingkungan (Kadar

air). Penyimpanan sampai 3 bulan belum

Page 50: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BPTP SULUT 2018.pdfLAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai Pengkajian Teknologi

LAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 50

memperlihatkan adanya kerusakan gabah,

dedak maupun beras.

11. Pemanfaatan bahan organik berbasis sumber daya lokal sebagai pupuk dan pestisida untuk meningkatkan produksi tanaman pangan dan hortikultura (Tahun 2016)

Urin sapi sebagai sumberdaya lokal

sebagai pupuk dan pestisida organik dapat

meningkatkan hasil tanaman padi pada

konsentrasi urin 50% memberikan hasil padi

tertinggi. Urin sapi dan pestisida nabati

meningkatkan perkembangan peredator sehingga

populasi hama terkendali. Isolasi epifit dari

tanaman cabe sehat ditemukan jamur

Trichoderma Sp yang dapat mengendalikan jamur

Page 51: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BPTP SULUT 2018.pdfLAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai Pengkajian Teknologi

LAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 51

pathogen. Aplikasi urin sapi dan pestida nabati

pada tanaman padi tidak membunuh predator

sehinggga predator seperti laba-laba meningkat,

sehingga populasi hama tidak berkembang. Urin

sapi lebih berperan ZPT (zat perangsang tumbuh)

sehingga tinggi tanaman padi lebih tinggi

dibandingkan dengan perlakuan lain. Hasil padi

tertinggi pada perlakuan urin sapi 50%

Daun Mimba, Mindi, Sirsak, dan buah mengkudu

Gambar 10 : Visualisasi bahan organik lokal sebagai pupuk

12. Kajian Inovasi Penanganan Pasca Panen Jagung Untuk Meningkatkan Mutu dan Daya Simpan Komoditas Jagung (Tahun 2017)

Kajian Inovasi Penanganan Pasca Panen

Jagung Untuk Meningkatkan Mutu Dan Daya Simpan

Komoditas Jagung dapat memberikan informasi

kepada pengambil keputusan maupun stakeholder

Page 52: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BPTP SULUT 2018.pdfLAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai Pengkajian Teknologi

LAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 52

tahapan Penanganan Pascapanen jagung di tingkat

petani/existing dan inovasi teknologi yang dapat

diterapkan di tingkat petani, dan dampak kehilangan

kehilangan hasil dari setiap tahapan penangana hasil

yang selama ini tidak disadari oleh pelaku usahatani

jagung. Dari hasil penelitian diperoleh kehilangan

hasil cara konvensional sekitar 5% dan penerapan

inovasi teknologi (teknologi introduksi) sekitar

1,92%, berarti ada selisih 3%. Jika 1 Ha

menghasilkan 5 ton jagung pipilan kering dengan

kadar air 15% . Maka kehilangan hasil yang dapat

diselamatkan sebanyak 300 kg. dan jika harga Rp

2500/kg, maka biaya yang dapat diselamatkan

sebanyak Rp 750.000,/ha. Manfaat dan dampak lain

dari kajian ini adalah dapat memberikan informasi

kepada pengambil kebijakan tentang bantuan dan

alokasi alat pascapanen jagung yang diedarkan di

gapoktan maupun kelompok tani bahwa untuk Alokasi

bantuan alat pascapanen jagung di 3 kabupaten kota

lokasi pengkajian yaitu Minahasa, Minahasa Selatan

dan Minahasa Utara untuk corn Shiller (alat

Page 53: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BPTP SULUT 2018.pdfLAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai Pengkajian Teknologi

LAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 53

perontok/pemipil) sudah cukup bahkan melewati

kebutuhan jika dilihat dari produksi dan luas lahan

jagung. Namun untuk alat pengering (Flat Bed Dryer/

Vertical Dryer) baru sekitar 14% yang terpenuhi

sehingga perlu perhatian pemerintah maupun

pengambil keputusan. Penggunaan alat mekanisasi

pertanian dalam hal ini pemipil dan pengering dapat

menghemat tenaga kerja sekitar 50-60%. Sehingga

disarankan untuk daerah Sulawesi Utara dengan

melihat kelangkahan tenaga kerja dan upah yang

cukup tinggi maka, penggunaan alat mekanisasi

harus segera direkomendasikan karena jika tidak

maka petani tidak akan mendapatkan keuntungan

disebabkan biaya produksi terlalu tinggi sehingga

petani tidak mendapatkan keuntungan walaupun

produksi cukup tinggi.

Gambar 11 : Visualisasi Penanganan Pasca Panen Jagung Untuk

Page 54: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BPTP SULUT 2018.pdfLAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai Pengkajian Teknologi

LAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 54

13. Kajian Pengembangan Pangan Lokal di Daerah Perbatasan Sulawesi Utara (Tahun 2017)

Pulau perbatasan kecamatan Marore

khususnya desa Kawio di kabupaten Sangihe

memiliki potensi pangan lokal seperti pisang, ubi

kayu, umbi lokal, sagu, dan jeruk yang

mengandung kandungan gizi yang tinggi dan

potensi hasil yang cukup tinggi bila optimal

pengembangannya. Sumber pangan lokal di desa

Kawio masih diusahakan secara tradisional dan

belum dilakukan diversifikasi yang dapat

meningkatkan nilai tambah. Pola konsumsi

masyarakat desa Kawio dan Marore umumnya

adalah beras dan umbi lokal. Diversifikasi pangan

lokal dari umbi daluga dan pisang menjadi tepung

dan aneka pangan lokal dapat meningkatkan

ketahanan pangan keluarga. Kegiatan kajian

menghasilkan 2 paket teknologi pengolahan

daluga dan pisang menjadi tepung dan paket

teknologi pengolahan tepung daluga menjadi mie

Page 55: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BPTP SULUT 2018.pdfLAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai Pengkajian Teknologi

LAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 55

dan kue kering. Paket teknologi ini dapat

meningkatkan nilai tambah umbi daluga.

Gambar 12. Visualisasi Produk olahan tepung daluga

Indikator Kinerja Target Capaian

Rasio paket teknologi spesifik

lokasi yang dihasilkan terhadap jumlah pengkajian teknologi

spesifik lokasi yang dilakukan pada tahun berjalan

100 % 100%

No. Kegiatan Target Capaian

Kajian Sistem Usahatani Berbasis Kakao Klon Unggul Dengan Ternak Kambing Melalui Pemberdayaan Kelompok Tani Di

Sulawesi Utara

100 % 100 %

Pengkajian paket teknologi spesifik lokasi peningkatan produktivitas bawang merah

100 % 100 %

Page 56: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BPTP SULUT 2018.pdfLAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai Pengkajian Teknologi

LAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 56

Indikator Kinerja Target Capaian

Jumlah rekomendasi kebijakan yang

dihasilkan

1 rekomendasi

1 rekomendasi

Kinerja Hasil Kegiatan :

Workshop Koordinasi “Sinergi Sistem Penelitian dan Inovasi

Pertanian Mendukung Koordinasi “Sinergi Sistem Penelitian

dan Inovasi Pertanian Mendukung Penguatan Kemampuan

Pertanian Rakyat menuju Kesejahteraan Petani”di Bogor

pada 22 Februari 2018 dengan Rumusan antara lain:

- Sinergi dibangun dalam kerangka :

a) Penguatan Litbang yang terintegrasi dan

konvergen dengan pembangunan pangan dan

pertanian nasional.

b) Perlu bangun terciptanya inovasi dan teknologi

pertanian (agriculture innovation system)

c) Perlu mendorong kemampuan inovasi dan

teknologi hasil Balitbangtan dan pemanfaatannya

searah dengan pembangunan pangan dan

pertanian berkelanjutan.

Page 57: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BPTP SULUT 2018.pdfLAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai Pengkajian Teknologi

LAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 57

- Kegiatan Sinergi sebagai strategi/upaya dalam

perspektif :

a) Memperkuat peran dan posisi Balitbangtan

sebagai leader penelitian pangan dan pertanian

nasional.

b) Keterpaduan dan networking penelitian :

“bonding” secara internal Balitbangtan,

“bridging” mendukung program Dtijen

Teknis/Es. Kementan dan “linking programme”

dengan Lembaga Riset Lainnya.

Dalam Substansi Penulisan Buku 2018 :

a) Menggali berbagai ide dan gagasan terkait

permasalahan dan isu aktual dalam kerangka tema

yang diangkat dengan output akhir publikasi buku

berjudul : “sinergi Sistem Penelitian dan Inovasi

Pertanian Mnedukung Kemampuan Pertanian Rakyat

Menuju Kesejahteraan Petani”

b) Untuk mewujudkan sistem pangan dan pertanian

yang berkelanjutan dalam tantangan global saat ini,

beberapa aspek yang penting untuk dibahas :

pertanian rakyat harus dibangkitkan agar menjadi

‘driver’ pembangunan pertanian (mencerminkan

pelaku utama pembangunan pertanian dan

Page 58: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BPTP SULUT 2018.pdfLAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai Pengkajian Teknologi

LAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 58

melibatkan banyak masyarakat serta upaya

meningkatkan kesejahteraan petani.

Gambar 15 : Visualisasi kegiatan Analisis Kebijakan

Page 59: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BPTP SULUT 2018.pdfLAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai Pengkajian Teknologi

LAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 59

Sasaran 2 Meningkatnya kualitas layanan

publik di BPTP Sulawesi Utara

Untuk mencapai sasaran tersebut diukur dengan indikator

kinerja. Adapun pencapaian target indikator kinerja dapat

digambarkan sebagai berikut :

Indikator Kinerja Target

Capaian

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas layanan publik Balai

Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Utara

3 IKM 3,502 IKM

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas layanan publik

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulawesi

Utara melalui :

1. Layanan informasi publik melalui media on line eksternal

2. Layanan informasi publik melalui media Website internal

3. Layanan informasi publik melalui media penyuluhan

yaitu dengan pengisian kuesioner IKM yang disebarkan.

Dari hasil tabulasi kuesioner IKM diperoleh nilai

persepsi rata –rata, selanjutnya nilai persepsi rata –rata

Page 60: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BPTP SULUT 2018.pdfLAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai Pengkajian Teknologi

LAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 60

dikalikan dengan nilai terimbang (0,11) untuk masing –

masing pertanyaan sehingga didapatkan nilai Interval

dengan nilai 3,502 (masuk kategori baik). Untuk nilai

IKM adalah total nilai Interval dikalikan dengan 25

didapatkan nilai 87,55 (masuk kategori baik/sesuai)

yang artinya pelayanan yang diberikan BPTP Sulut secara

umum sudah baik, sesuai dengan yang diharapkan

masyarakat.

Page 61: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BPTP SULUT 2018.pdfLAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai Pengkajian Teknologi

LAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 61

3.3. Akuntabilitas Keuangan

Tabel 8. Realisasi anggaran tahun 2018

Output Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %

Laporan Perkantoran 8.311.343.000 8.068.968.712 97,08

Teknologi Spesifik Lokasi Komoditas Strategis

360.010.000 358.909.661 99,69

Rekomendasi Kebijakan Pembangunan Pertanian Komoditas Strategis

35.000.000 34.994.000 99,98

Teknologi yang terdiseminasi

1.564.925.000 1.554.787.262 99,35

Benih Sumber Padi, Jagung dan Kedelai

267.100.000 266.793.000 99,89

Model Pengembangan Inovasi Pertanian Bioindustri Spesifik Lokasi

166.840.000 164.718.000 98,73

Dukungan Manejemen Pengkajian dan Percepatan Diseminasi Inovasi

5.951.125.000 5.787.730.004 97,25

Peralatan dan Fasilitas Perkantoran

226.000.000 200.634.800 97.02

Renovvasi Gedung dan Bangunan

4.816.000.000 4.693.628.066 97,47

Produksi Benih Cengkeh dan Pala

630.000.000 607.202.550

Total realisasi 17.335.143.000 16.892.813.808 97,45

Page 62: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BPTP SULUT 2018.pdfLAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai Pengkajian Teknologi

LAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 62

IV. PENUTUP

Evaluasi yang dilaksanakan terhadap program pada

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulawesi

Utara tahun 2018 menggambarkan pencapaian yang baik

dengan realisasi anggaran sebesar 97,45% dan realisasi

output dari tiap sasaran pada umumnya tercapai.

Kendala dan hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan

kegiatan di tahun 2018 lebih disebabkan oleh faktor iklim

yang menyebabkan target produksi yang diharapkan tidak

tercapai 100%.

Page 63: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BPTP SULUT 2018.pdfLAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai Pengkajian Teknologi

LAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 63

KATA PENGANTAR

Tahun 2018 Balai Pengkajian

Teknologi Pertanian Sulawesi Utara

telah menetatpkan 2 sasaran strategis

pembangunan pertanian yaitu : (1)

Dimanfaatkannya hasil kajian dan

pengembangan teknologi pertanian

spesifik lokasi, (2) Meningkatnya

kualitas layanan publik di BPTP Sulut. Laporan Kinerja

(LAKIN) Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi

Utara Tahun 2018 merupakan wujud pertanggungjawaban

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian atas pencapaian

sasaran strategis sampai pada bulan Desember 2018

sebagaimana yang telah dituangkan dalam Perjanjian

Kinerja juga merupakan suatu bentuk transparansi dan

akuntabilitas Balai Pengkajian Teknologi Pertanian kepada

masyarakat dalam penggunaan anggaran APBN Tahun

Anggaran 2018.

Kalasey, Januari 2019

Dr. Ir. Yusuf, M.P.

NIP.196412311991031015

Page 64: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BPTP SULUT 2018.pdfLAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai Pengkajian Teknologi

LAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 64

Page 65: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BPTP SULUT 2018.pdfLAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai Pengkajian Teknologi

LAKIN BPTP Sulawesi Utara 2018 65

BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN SULAWESI UTARA

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN

KEMENTERIAN PERTANIAN

2019