I NTEGRITAS P ROFESIONALISME S INERGI P ELAYANAN K ESEMPURNAAN

33
INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN Jakarta Gambaran Umum Akuntansi Berbasis Akrual

description

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN. I NTEGRITAS  P ROFESIONALISME  S INERGI  P ELAYANAN  K ESEMPURNAAN. Gambaran Umum Akuntansi Berbasis Akrual. Jakarta. Basis Akuntansi. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of I NTEGRITAS P ROFESIONALISME S INERGI P ELAYANAN K ESEMPURNAAN

STRATEGI IMPLEMENTASI AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL

INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAANKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

JakartaGambaran Umum Akuntansi Berbasis Akrual

Basis Akuntansi Basis Akuntansi merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang menentukan kapan pengaruh atas transaksi atau kejadian harus diakui untuk tujuan pelaporan keuanganBasis Kas (Cash Basis of Accounting)Basis Akrual (Accrual Basis Of Accounting)Modified accrual basis, Modiified cash Basis, Cash Toward Accrual, dllBasis Kas (Cash Basis of Accounting)Basis Akrual (Accrual Basis Of Accounting)Pencatatan pendapatan dan atau biaya dilakukan pada saat kas diterima oleh kas pemerintah (Kas Umum Negara) atau dibayarkan dari kas pemerintah (Kas Umum Negara). Suatu transaksi ekonomi dan peristiwa-peristiwa lain diakui dan dicatat dalam catatan akuntansi dan dilaporkan dalam periode laporan keuangan pada saat terjadinya transaksi tersebut, bukan saat kas/setara kas diterima atau dibayarkan.Basis Akuntansi 4LRAvsLOPenerimaan oleh BUN/BUD atau oleh entitas pemerintah lainnya yang menambah SAL dalam periode TA yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah, dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintahHak pemerintah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih. Kekayaan Bersih adalah Selisih Aset dengan Kewajiban atau disebut dengan Ekuitas.Pendapatan-LRAPendapatan-LOPERBEDAAN PENGAKUAN ANTARA BASIS KAS DENGAN BASIS AKRUAL(PENDAPATAN)5JENIS PENDAPATANSAAT PENGAKUANPENDAPATAN LRAPENDAPATAN LOPNBPPNBP diakui saat realisasi kas diterima di rekening kas umum negaraSaat diterima pembayaran PNBP dari wajib bayar atas benefit/manfaat yang telah diterima oleh wajib bayarSaat ditetapkan PNBP terutang melalui penetapan instansi pengelola PNBP maupun mitra pengelola instansi PNBP atas benefit/manfaat yang telah diterima oleh wajib bayarPERBEDAAN PENGAKUAN ANTARA BASIS KAS DENGAN BASIS AKRUAL(PENDAPATAN)6LRAvsLOSemua pengeluaran oleh BUN/BUD yang mengurangi SAL dalam periode TA bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintahKewajiban pemerintah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih.Belanja-LRABeban-LOPERBEDAAN PENGAKUAN ANTARA BASIS KAS DENGAN BASISI AKRUAL(BELANJA/BEBAN)7NOKLASIFIKASISAAT PENGAKUAN1BELANJABelanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara atau pengesahan dari Bendahara Umum Negara/Kuasa Bendahara Umum Negara.

2BEBANBeban diakui pada saat: timbulnya kewajiban; terjadinya konsumsi aset; terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.

PERBEDAAN PENGAKUAN ANTARA BASIS KAS DENGAN BASISI AKRUAL(BELANJA/BEBAN)ILUSTRASI PENGARUH TRANSAKSIContoh 1: Pendapatan SewaSatker A memiliki Gedung Serbaguna yang dapat disewakan. Satker A telah menyewakan gedung serbaguna kepada pelanggan pada tgl 25 Des 20X0 namun baru dibayar pada tgl 10 JanX1 senilai Rp.1.000.000,-

Basis Kas (LRA)Basis Akrual (LO)20X020X120X020X0Pendapatan01.000.0001.000.0000Belanja/Beban0000Silpa/Surplus01.000.0001.000.0000N E R A C A31 Des 20X031 Des 20X1Kas0Kas1.000.000Piutang1.000.000Piutang0KewajibanKewajiban08ANALISA:Kondisi 20X0Karena pada tahun 20X0 tidak ada kas yang diterima maka tidak ada pencatatan pendapatan pada LRA di tahun 20X0Karena pada tahun 20X0 satker telah memberikan layanan penggunaan gedung serba guna tersebut kepada pelanggan maka satker telah memiliki hak untuk menagih pembayaran atas penggunaan gedung tersebut sebesar Rp. 1juta. Pada LO hal ini dibukukan sebagai Pendapatan LO sebesar Rp. 1 juta dan pada neraca sebagai piutang sebesar Rp. 1 jt.Kondisi 20X1Karena kas diterima di tahun 20X1 maka LRA akan membukukan pendapatan sebesar Rp1jt. Neraca akan membukukan penambahan kas sebesar Rp. 1 jt dan pengurangan piutang sejumlah Rp1.000.000Kronologis transaksi:Pendapatan Sewa LO Piutang Pendapatan Kas masuk dan pendapatan LRA Piutang Pendapatan berkurangILUSTRASI PENGARUH TRANSAKSIContoh 2: Belanja/Beban GajiGaji pegawai penjaga gedung bulan Des 20X0 dibayar Satker pada tgl 10 Jan 20X1 sebesar Rp.700.000,-

Basis Kas (LRA)Basis Akrual (LO)20X020X120X020X1Pendapatan000Belanja/Beban0700.000700.0000Silpa/Surplus0-700.000-700.0000N E R A C A31 Des 20X031 Des 20X1Kas0Kas-700.000Piutang0Piutang0Kewajiban700.000Kewajiban09ANALISA:Kondisi 20X0Karena pada tahun 20X0 tidak ada kas yang dibayarkan maka tidak ada pencatatan belanja pada LRA Karena pada tahun 20x0 satker telah menerima benefit dari pegawai maka pada LO akan dicatat adanya beban gaji sebesar Rp. 700rb dan pada neraca akan dicatat adanya utang (beban gaji yang belum dibayar) sebesar Rp 700rb.Kondisi 20X1Karena kas dibayarkan di tahun 20X1 maka LRA akan membukukan belanja (gaji) sebesar Rp 700 rb1jt.Neraca akan membukukan pengurangan kas sebesar Rp. 700 rbPembayaran utang gaji akan mengurangi saldo kewajiban di neraca sebesar Rp. 700 rb.Kronologis transaksi:Beban Kewajiban Kas keluar dan Belanja Kewajiban berkurangAkrual VS KasContoh 3: Belanja/Beban SewaSatker A menyewa Gedung untuk digunakan sebagai kantor. Periode sewa adalah 1 (satu) tahun mulai tgl1 Agustus 20X0 sd 31 Juli 20X1 sebesar Rp. 12 juta. Sewa dibayar dimuka (pada tgl. 1 Agts 20X0) sebesar Rp12 juta.LRA (Basis Kas) LO (Basis Akrual)20X020X120X020X1Pendapatan0000Belanja/Beban12 juta05.000.0007.000.000Surplus/(Defisit)(-12 juta)0(-5.000.000)(-7.000.000)N E R A C A31 Des 20X031 Des 20X1Kas-12.000.000Kas0Piutang7.000.000Piutang0Kewajiban0Kewajiban010ANALISA:Kondisi 20X0Karena pada tahun 20X0 terjadi pengeluaran kas untuk membayar sewa maka neraca akan membukukan pengurangan kas sebesar Rp. 12 jt dan LRA akan membukukan belanja sewa sebesar Rp 12 jt.Pada akhir tahun 20X0 dilakukan penyesuaikan untuk menghitung besar sewa yang benar-benar menjadi beban di tahun 20X0, yaitu sebesar Rp5jt (untuk 5 bulan).Sisa sewa selama 7 bulan (Rp. 7 jt) akan dicatat sebagai Piutang (Sewa Dibayar Dimuka)Kondisi 20X1Sisa sewa selama 7 bulan direalisasikan di tahun 20X1 sehingga di tahun 20X1 LO membukukan beban sewa sebesar Rp7jt dan pengurangan piutang sebesar Rp7jt. Kronologis transaksi:Kas keluar Belanja Beban tahun berjalan Piutang Beban thn berikutnya & piutang berkurangAkrual VS KasContoh 4: Pembelian dan penyusutan Aset TetapPada tanggal 2 Januari 20X0 Satker membeli 1 (satu) unit kendaraan dinas seharga Rp140jt menggunakan Belanja Modal. Masa ekonomis kendaraan dinas tersebut 7 tahun dan penyusutan per tahun menggunakan metode garis lurus tanpa nilai residu adalah Rp20jt. LRA (Basis Kas) LO (Basis Akrual)20X020X120X020X1Pendapatan000Belanja/Beban140.000.000020.000.00020.000.000

Surplus/(Defisit)(-140.000.000)0(-20.000.000)20.000.000N E R A C A (Basis Akrual)20X020X1Kas-140.000.000Kas0AT-Kendaraan&Mesin140.000.000AT-Kendaraan&Mesin140.000.000Akumulasi penyusutan-20.000.000Akumulasi penyusutan-40.000.000Nilai buku AT120.000.000Nilai buku AT100.000.00011ANALISA:Kondisi 20X0Karena pada tahun 20X0 terjadi pengeluaran kas untuk membeli AT maka neraca akan membukukan pengurangan kas sebesar Rp140 jt dan LRA akan membukukan belanja modal sebesar Rp 140 jt.Pada akhir tahun 20X0 dilakukan penyesuaikan untuk menghitung besar beban penyusutan tahun 20X0, yaitu sebesar Rp20jt, disajikan di LO dan akumulasi nilainya di Neraca.Kondisi 20X1PAda tahun 20X1 tidak ada belanja modal dan hanya dicatat beban penyusutan AT yaitu sebesar Rp20jt, sehingga akumulasinya menjadi Rp. 40jt dan nilai Buku Rp. 100jt.Laporan Keuangan Menurut Basis AkuntansiCash BasisCash Toward AccrualAccrual basisLaporan yang DihasilkanLaporan Realisasi Anggaran (LRA)

Laporan Perubahan Saldo Anggaran LebihLaporan Realisasi Anggaran (LRA)

Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih

Neraca

Laporan Arus Kas

Catatan Atas Laporan Keuangan (CaLK)

Laporan Realisasi Anggaran (LRA)Laporan Perubahan Saldo Anggaran LebihLaporan OperasionalLaporan Perubahan EkuitasNeracaLaporan Arus Kas.(CaLK)

12KelemahanTidak dapat memberikan informasi yang andal berkenaan dengan aset dan kewajiban entitas.Tidak menghasilkan informasi secara utuh tentang kondisi dan kinerja keuangan e.g. neraca, lap. Operasional, lap ekuitas. Laporan fokus hanya untuk pertanggungjawaban, informasi untuk manajemen terabaikan

13Cash BasisKelebihan Mudah dalam penyusunan laporan keuanganMudah dipahami oleh penggunaMenunjukkan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan

KelemahanLebih rumit dalam penyusunan laporan keuanganLaporan yang dihasilkan lebih kompleks, lebih susah untuk dipahami oleh penggunaBiaya yang lebih mahalDigunakan metodologi dan kebijakan dari manajemen

Accrual BasisKelebihan Accrual BasisMemberikan gambaran yang utuh atas posisi keuangan pemerintahMenyajikan informasi yang sebenarnya mengenai hak dan kewajiban pemerintahBermanfaat dalam mengevaluasi kinerja pemerintah terkait biaya jasa layanan, efisiensi, dan pencapaian tujuanMenyajikan informasi yang lebih baik berkenaan keberlanjutan suatu kebijakan yang diambil pemerintah Mendorong untuk memberikan fokus yang lebih besar pada output dari pada input atas suatu program

UNSUR LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH BERBASIS AKRUALLaporan Keuangan Berbasis AkrualLAPORAN KEUANGANLaporan Realisasi AnggaranLaporan Perubahan Saldo Anggaran LebihLaporan OperasionalLaporan Perubahan EkuitasNeracaLaporan Arus KasCatatan atas Laporan Keuangan (CaLK)Laporan Realisasi AnggaranPengertian dan TujuanLaporan Realisasi Anggaran (LRA) merupakan salah satu komponen laporan keuangan pemerintah yang menyajikan ikhtisar sumber, alokasi dan pemakaian sumber daya keuangan yang dikelola oleh pemerintah pusat/daerah, yang menggambarkan perbandingan antara anggaran dan realisasinya dalam suatu periode tertentu.ManfaatMenyediakan informasi mengenai realisasi pendapatan-LRA, belanja, transfer, surplus/defisit- LRA, dan pembiayaan dari suatu entitas pelaporan yang masing-masing diperbandingkan dengan anggarannyaMenyediakan informasi yang berguna dalam memprediksi sumber daya ekonomi yang akan diterima untuk mendanai kegiatan pemerintah pusat dan daerah dalam periode mendatang dengan cara menyajikan laporan secara komparatifStruktur dan IsiPendapatan-LRABelanjaTransferSurplus/defisit-LRAPenerimaan pembiayaanPengeluaran pembiayaanPembiayaan netoSisa lebih/kurang pembiayaan anggaran (SiLPA / SiKPA)

Illustrasi Format LRALaporan Perubahan Saldo Anggaran LebihPengertian dan TujuanLaporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (SAL) menyajikan informasi kenaikan atau penurunan SAL tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.Laporan Perubahan SAL hanya disajikan oleh Bendahara Umum Negara dan entitas pelaporan yang menyusun laporan keuangan konsolidasi.ManfaatMenyajikan informasi kenaikan atau penurunan SAL tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnyaStruktur dan IsiSaldo Anggaran Lebih awalPenggunaan Saldo Anggaran LebihSisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran tahun berjalanKoreksi Kesalahan Pembukuan tahun SebelumnyaLain-lainSaldo Anggaran Lebih Akhir

Laporan Perubahan SALLaporan Operasional Pengertian dan Tujuandisusun untuk melengkapi pelaporan dari siklus akuntansi berbasis akrual (full accrual accounting cycle) sehingga penyusunan Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Neraca mempunyai keterkaitan yang dapat dipertanggungjawabkan.ManfaatMenyediakan informasi mengenai seluruh kegiatan operasional keuangan entitas pelaporan yang tercerminkan dalam pendapatan-LO, beban, dan surplus/defisit operasional dari suatu entitas pelaporan yang penyajiannya disandingkan dengan periode sebelumnya.Struktur dan IsiPendapatan-LO Beban Surplus/Defisit dari operasiKegiatan non operasionalSurplus/Defisit sebelum Pos Luar BiasaPos Luar BiasaSurplus/Defisit-LO

Illustrasi Format Laporan OperasionalLaporan Perubahan EkuitasPengertian dan Tujuanmenyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.ManfaatMenyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan entitas pelaporan, apakah mengalami kenaikan atau penurunan sebagai akibat kegiatan yang dilakukan selama periode pelaporan.Struktur dan IsiEkuitas awalSurplus/defisit-LO pada periode bersangkutanKoreksi-koreksi yang langsung menambah/mengurangi ekuitas.Ekuitas akhir

Laporan Perubahan EkuitasNERACAPengertian dan Tujuanlaporan keuangan yang menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas pada tanggal tertentuManfaatMenyediakan informasi mengenai posisi sumber daya ekonomi, kewajiban dan ekuitas pemerintah pada tanggal tertentu.Struktur dan IsiKas dan setara kasInvestasi jangka pendekPiutang pajak dan bukan pajakPersediaanInvestasi jangka panjangAset tetapKewajiban jangka pendekKewajiban jangka panjang Ekuitas.

Illustrasi Format NERACALaporan Arus KasPenerimaan Perpajakan, PNBP, Hibah, Bagian Laba perusahaan negara/daerah dan Investasi Lainnya, Lain-lain, penerimaan dari pendapatan Luar Biasa, TransferPembayaran Pegawai, Barang, Bunga, Subsidi, Hibah Bantuan Sosial, Lain-lain dan TransferPenjualan Aset Tetap, Aset Lainnya, Pencairan Dana Cadangan, Penerimaan dari Divestasi dan Penjualan Investasi dalam bentuk SekuritasStruktur dan Isi Laporan Arus Kas(Hanya BUN) Perolehan Aset Tetap, Aset Lainnya, Pembentukan Dana Cadangan, Penyertaan Modal Pemerintah, Pembelian Investasi dalam bentuk SekuritasPenerimaan utang luar negeri, utang obligasi, Penerimaan kembali pinjaman kepada pemerintah daerah, Penerimaan kembali pinjaman kepada perusahaan negaraPembayaran pokok utang luar negeri, utang obligasi, Pengeluaran kas untuk dipinjamkan kepada pemerintah daerah, Pengeluaran kas untuk dipinjamkan kepada perusahaan negara

Illustrasi Format Laporan Arus Kas (LAK)Catatan Atas Laporan KeuanganPengertianCaLK merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Laporan Keuangan dan oleh karenanya setiap entitas pelaporan diharuskan untuk menyajikan Catatan atas Laporan Keuangan.Meliputi penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Arus Kas, dan Laporan Perubahan EkuitasManfaatMemudahkan pengguna dalam memahami laporan keuanganTujuanUntuk meningkatkan transparansi laporan keuangan dan penyediaan pemahaman yang lebih baik atas informasi keuangan pemerintah Struktur dan Isi pada CaLKTantangan Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual di IndonesiaTantanganSistem Akuntansi dan IT Based SystemKomitmen dari PemimpinTersedianya SDM yang KompetenResistensi Terhadap PerubahanLingkungan/ MasyarakatTERIMA KASIHTERIMA KASIH