repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i...

136
Perencanaan Desain Kolam Pengendapan Pada Bukit 7 PT. ANTAM Tbk UBP Bauksit, Tayan, Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat SKRIPSI Oleh: NOVIALDI ALVIANSYAH (11160980000001) PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019/1440 H

Transcript of repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i...

Page 1: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

Perencanaan Desain Kolam Pengendapan Pada Bukit 7 PT.

ANTAM Tbk UBP Bauksit, Tayan, Kabupaten Sanggau,

Provinsi Kalimantan Barat

SKRIPSI

Oleh:

NOVIALDI ALVIANSYAH

(11160980000001)

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM

NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019/1440 H

Page 2: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

Perencanaan Desain Kolam Pengendapan Pada Bukit 7 PT.

ANTAM Tbk UBP Bauksit, Tayan, Kabupaten Sanggau,

Provinsi Kalimantan Barat

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi

Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Teknik Pertambangan (S.T)

Oleh:

NOVIALDI ALVIANSYAH

(11160980000001)

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM

NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019/1440 H

Page 3: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

i

HALAMAN PERSETUJUAN

PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM

TBK UBP BAUKSIT, TAYAN, KAB. SANGGAU, KALIMANTAN BARAT

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk

Memperoleh gelar sarjana teknik (S.T)

Oleh :

Novialdi Alviansyah

11160980000001

Menyetujui

Pembimbing I Pembimbing II

A. Silvan Erusani, S.T., M.Sc Ahmad Fauzan Haryono, S.T.,M.T

NIDN: 2012058001 NIP. 199210182019031006

Mengetahui,

Ketua program studi Teknik Pertambangan

Dr. Ambran Haryono, Msi

NIP. 19710408 2002121 001

Page 4: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

ii

Pernyataan Keaslian Skripsi

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu

persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

dengan ketentuan yang berlaku di uin Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Jika kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi

yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 3 Mei 2019

Novialdi Alviansyah

Page 5: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

iii

PENGESAHAN UJIAN

Skripsi Berjudul Perencanaan Desain Kolam Pengendapan Bukit 7 PT. Antam Tbk UBP

Bauksit, Tayan, Kab. Sanggau, Kalimantan Barat telah diajukan dalam sidang

munaqasyah Fakultas sains dan teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 3 Mei

2019. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satusyarat memperoleh gelar Sarjana

Teknik (S.T) pada program studi Teknik Pertambangan

Jakarta, 3 Mei 2019

Tim Penguji

Penguji I,

Penguji II,

Dr. Ambran Hartono, MSi

M. Bambang Soegeng, MT

NIP. 19710408 2002121 001

Tim

Pembimbing

Pembimbing I,

Pembimbing II,

A. Silvan Erusani, S.T., M.Sc

Ahmad Fauzan Haryono, S.T.,M.T

NIDN: 2012058001

Mengetahui

Dekan Fakultas Sains dan Teknologi

Ketua Program Studi

Prof. Dr.lily Surraya Eka Putri, M.Env.Stud.

Dr. Ambran Hartono, MSi

NIP. 196904042005012005

NIP. 19710408 2002121 001

Page 6: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

iv

Kata Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala

rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir

dengan tema “Perencanaan Desain Kolam Pengendapan Pada Bukit 7 PT. ANTAM

Tbk UBP Bauksit, Tayan, Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat”.

Penulisan Laporan Tugas akhir ini merupakan syarat untuk memenuhi mata kuliah

pada Program Studi Teknik Pertambangan, Universitas Islam Negri Syarif

Hidayatullah, Jakarta.

Dalam penyusunan laporan tugas akhir, banyak pihak yang telah membantu,

memberikan dukungan dan mempermudah kegiatan penyusunan laporan ini, baik

secara langsung maupun tidak langsung. Dalam kesempatan ini, penulis

mengucapkan terima kasih kepada :

1. PT. Antam Tbk. UBP Bauksit:

Bapak Rory Basrian Putra, ST. (Engineer Mine Plan & Development

Departement) selaku pembimbing lapangan yang telah banyak memberikan

masukan, dan diskusi pada penulis dalam melakukan penulisan laporan tugas

akhir ini.

Bapak Gembong Suryo, ST. (Engineer Mine Plan & Development

Departement) selaku pembimbing lapangan yang telah banyak memberikan

masukan, dan diskusi pada penulis dalam melakukan penulisan laporan tugas

akhir ini.

Bapak Sukirno (Engineer Mine Plan & Development Departement) yang telah

banyak membantu dan memudahkan penulis dalam mengumpulkan data

penunjang laporan tugas akhir ini.

Page 7: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

v

Bapak Ahmad Khoirudin (Survey Department) yang telah banyak membantu

dan memudahkan penulis dalam mengumpulkan data penunjang laporan tugas

akhir ini

Bapak Dudhi (Geology Department) yang telah banyak membantu dan

memudahkan penulis dalam mengumpulkan data penunjang laporan tugas

akhir ini.

Bapak Billy (HSE Department) yang telah banyak membantu dan

memudahkan penulis dalam mengumpulkan data penunjang laporan tugas

akhir ini.

Seluruh Karyawan PT. Antam Tbk UBP Bauksit atas keramahannya, bantuan,

kerjasama dan dukungannya selama Kerja Praktek ini berlangsung.

2. Program Studi Teknik Pertambangan UIN Jakarta.

Dr. Ambran Hartono, M.Sc, Ketua Jurusan Teknik Pertambangan.

Bapak A.Silvan Erusani, S.T.,M.Sc selaku Dosen Pembimbing I

Bapak Ahmad Fauzan Haryono, S.T., M.T. selaku Dosen Pembimbing II

3. Kedua orang tua tercinta yang telah senantiasa selalu mendoakan, memberikan

semangat dan motivasi, serta seluruh keluarga besar yang turut memberikan

semangat dan doa.

4. Seluruh keluarga besar Himpunan Tambang (HITAM) UIN jakarta atas dukungan

dan semangatnya. Sukses untuk kita semua! Salam Tambang!

Page 8: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

vi

Pada penyusunan laporan tugas akhir ini, penulis menyadari bahwa masih ada

kekurangan dalam proses penulisan ini. Maka dari itu, penulis menerima kritik dan

saran dari pembaca agar dapat menyempurnakan laporan ini.

Jakarta, 3 Mei 2019

Novialdi Alviansyah

Page 9: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

vii

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, saya yang bertanda tangan

di bawah ini:

Nama : Novialdi Alviansyah

NIM : 11160980000001

Program Studi : Teknik Pertambangan

Fakultas : Sains dan Teknologi

Jenis Karya : Skripsi

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Hak Bebas Royalti

Noneksklusif (Non-exclusive Royalty Free Right) atas karya ilmiah saya yang

berjudul:

Perencanaan Desain Kolam Pengendapan Bukit 7 PT. Antam Tbk UBP Bauksit,

Tayan, Kab. Sanggau, Kalimantan Barat

Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti

Noneksklusif ini Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta berhak

menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data

(database), merawat, dan mempublikasikan skripsi saya selama tetap mencantumkan

nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Jakarta, 3 Mei 2019

Novialdi Alviansyah

Page 10: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

viii

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

ABSTRAK

Suatu perencanaan teknis kolam pengendapan diperlukan untuk mengontrol

penurunan kualitas air limpasan tambang yang disebabkan oleh aktivitas

penambangan bauksit. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir dampak terhadap

lingkungan serta menyesuaikan dengan peraturan mentri lingkungan hidup no 34

tahun 2009 tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan

Pertambangan Bijih Bauksit..

Perencanaan kolam pengendapan perlu mengetahui besar curah hujan

rencana, intensitas curah hujan, luas daerah tangkapan hujan, debit limpasan serta

dimensi paritan pada area penelitian guna mengoptimalkan kolam pengendapan.

Hasil dari analisis yang dilakukan maka dibuat kolam pengendapan dengan 6

buah kompartemen yang memiliki kapasitas 50.067 m3 untuk menampung debit

limpasan sebesar 30.315,58 m3/hari dimana kapsitas untuk pengendapan sebesar

17.364 m3 dan air yang dapat dikeluarkan sebesar 32.700m

3.

Kata kunci : curah hujan, debit limpasan, kolam pengendapan

Page 11: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

ix UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

ABSTRACT

Sediment pond planning design is needed to controlling water quality

reduction caused of bauxite mining activity and minimize the impact on the

environment based on ministerial regulation of environment No. 34 of 2009

concerning wastewater quality standard for business and/or activity in bauxite

mining.

Sediment pond planning design is required about rainfall forecasting, rainfall

intensity, catchment area, runoff discharge and also design drainage for optimization

of sediment pond

As a result, sediment pond has 6 compartement with maximum capacity of

50.067 m3 to receive runoff discharge in the a mount of 30.315,58 m

3/day. Sediment

pond capacity is split into two areas for sedimentation and for water. Sedimentation

capacity is 17.364 m3 and 32.700m

3 for water capacity.

Key word: rainfall, runoff discharge,sediment pond

Page 12: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

x

x

Daftar Isi

HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................................... i

Pernyataan Keaslian Skripsi ...................................................................................... ii

PENGESAHAN UJIAN ............................................................................................. iii

Kata Pengantar .......................................................................................................... iv

ABSTRAK ................................................................................................................ viii

ABSTRACT ................................................................................................................ ix

Daftar Isi ...................................................................................................................... x

Daftar Gambar ......................................................................................................... xiii

Daftar Tabel.............................................................................................................. xiv

Daftar Lampiran ....................................................................................................... xv

BAB :

I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ...................................................................................................... 1

1.2 Identifikasi Masalah ............................................................................................. 4

1.3 Batasan Masalah ................................................................................................... 5

1.4 Rumusan Masalah ................................................................................................ 6

1.5 Tujuan Penelitian .................................................................................................. 6

1.6 Kegunaan Penelitian ............................................................................................ 6

II TINJAUAN UMUM................................................................................................ 7

2.1. Kajian teoritik ....................................................................................................... 7

2.1.1. Rencana Penambangan .............................................................................. 8

2.1.2. Curah Hujan ................................................................................................ 8

2.1.3. Debit Limpasan ........................................................................................ 11

2.1.4. Saluran Penyaliran ................................................................................... 14

2.1.5. Kolam Pengendapan ................................................................................ 16

Page 13: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

xi

2.1.6. Batas Baku Mutu Lingkungan ................................................................ 20

2.1.7. Penambangan Bauksit PT. ANTAM, Tbk ............................................ 22

2.2. Hasil Jurnal Yang Relevan ................................................................................ 25

2.3. Kerangka Berfikir ............................................................................................... 28

III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................................ 29

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian........................................................................... 29

3.1.1. Lokasi dan Kesampaian Daerah ............................................................. 29

3.1.2. Wilayah IUP PT. ANTAM ..................................................................... 30

3.1.3. kondisi geologi ......................................................................................... 32

3.2 Metode Penelitian ............................................................................................... 34

3.3 Alur Penelitian .................................................................................................... 34

3.4 Instrument Penelitian ......................................................................................... 37

3.4.1. Alat dan Bahan Penelitian ..................................................................... 37

3.4.2. Jenis Pengambilan Data .......................................................................... 37

3.5 Teknik Pengambilan Data ................................................................................. 38

3.5.1. Data Curah Hujan .................................................................................... 38

3.5.2. Data Topografi Aktual ............................................................................ 38

3.5.3. Data Rencana Penambangan .................................................................. 38

3.5.4. Data Kualitas Air Limpasan ................................................................... 38

3.5.5. Data Daerah Tangkapan Hujan .............................................................. 39

3.6 Teknik Analisis Data ......................................................................................... 39

IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................ 42

4.1 Analisis ................................................................................................................ 42

4.1.1. Curah Hujan Rencana .............................................................................. 42

4.1.2. Intensitas Hujan ........................................................................................ 44

4.1.3. Daerah Tangkapan Hujan (catchment area)......................................... 45

4.1.4. Debit Air Limpasan ................................................................................. 46

4.1.5. Dimensi Paritan ........................................................................................ 46

4.1.6. Saluran Pipa .............................................................................................. 49

4.1.7. Kolam Pengendapan ................................................................................ 51

4.1.8. TSS pada Kolam Pengendapan .............................................................. 53

4.1.9. Laju Pengendapan .................................................................................... 54

4.1.10. laju Aliran Air .......................................................................................... 55

4.1.11. Waktu Pemeliharaan Kolam ................................................................... 55

4.2. Pembahasan ......................................................................................................... 56

4.2.1. Kondisi Penambangan ............................................................................. 56

4.2.2. Rencana Penambangan ............................................................................ 56

Page 14: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

xii

4.2.3. Curah Hujan Rencana .............................................................................. 58

4.2.4. Intensitas Curah Hujan ............................................................................ 58

4.2.5. Daerah Tangkapan Hujan (catchment area)......................................... 58

4.2.6. Debit Limpasan ........................................................................................ 59

4.2.7. Air Tanah .................................................................................................. 60

4.2.8. Dimensi Paritan ........................................................................................ 60

4.2.9. Saluran Pipa .............................................................................................. 63

4.2.10. Kolam Pengendapan ................................................................................ 64

4.2.11. Output Kolam ........................................................................................... 66

4.2.12. Waktu Pemeliharaan Kolam ................................................................... 66

4.2.13. Kualitas Air Limpasan Tambang ........................................................... 67

V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................ 68

5.1. Kesimpulan ......................................................................................................... 68

5.2. Saran .................................................................................................................... 68

Daftar Pustaka........................................................................................................... 69

LAMPIRAN ............................................................................................................... 71

Page 15: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

xiii

Daftar Gambar

Gambar 2.1. Zona kolam pengendapan ...................................................................... 20

Gambar 2.2 Diagram kerangka berfikir ...................................................................... 28

Gambar 3.1 Peta Kesampaian Daerah ......................................................................... 30

Gambar 3.2 Peta IUP PT. ANTAM ........................................................................... 31

Gambar 3.3 Peta Geologi Regional ............................................................................. 33

Gambar 3.4 Diagram Alur Penelitian ......................................................................... 36

Gambar 4.1. Visualisasi Paritan .................................................................................. 47

Gambar 4.2. Visualisasi Pipa ...................................................................................... 50

Gambar 4.3 Penampang Horizontal Pipa Pada Kolam Pengendapan ......................... 50

Gambar 4.4 Penampang Vertikal Pipa Pada Kolam Pengendapan ............................. 51

Gambar 4.5. Kolam Pengendapan ............................................................................... 52

Gambar 4.6. Visualisasi Tanggul Kolam .................................................................... 53

Gambar 4.7. Peta Rencana Penambangan Bukit 7 Tahun 2019.................................. 57

Gambar 4.8 Lokasi Paritan .......................................................................................... 62

Page 16: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

xiv

Daftar Tabel

Tabel 2.1 Derajat Hujan .............................................................................................. 12

Tabel 2.2 Koefisien Limpasan .................................................................................... 13

Tabel 2.3 Perhitungan Dimensi Paritan ...................................................................... 15

Tabel 2.5 Parameter Kecepatan Aliran ....................................................................... 16

Tabel 2.6 Matrix Pemilihan Kolam Pengendapan ...................................................... 19

Tabel 2.7 Baku Mutu Air Limbah ............................................................................... 21

Tabel 3.1 Waktu Penelitian ......................................................................................... 29

Tabel. 4.1 Perhitungan Rencana Curah Hujan ............................................................ 42

Tabel 4.3 Luas Daerah Tangkapan Hujan Bukit 7 Tahun 2019.................................. 45

Table 4.3 Debit Limpasan Bukit 7 Tahun 2019 .......................................................... 46

Tabel 4.4 Debit Limpasan Yang Masuk Kedalam Paritan .......................................... 47

Tabel 4.5 Perhitungan Dimensi Paritan Bukit 7 ......................................................... 48

Tabel 4.6 Perhitungan Saluran Kompartement Bukit 7 .............................................. 49

Tabel 4.7 Kapasitas Kompartement Kolam ................................................................ 51

Tabel 4.8 Jumlah TSS Pada Inlet Kolam Pengendapan .............................................. 54

Tabel 4.9 Waktu Laju Aliran Air ................................................................................ 55

Tabel 4.10 Koordinat Pipa Kolam Pengendapan ........................................................ 64

Page 17: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

xv

Daftar Lampiran

Lampiran A Data Curah Hujan ................................................................................... 72

Lampiran B Perhitungan Jam Hujan Rata – Rata ....................................................... 75

Lampiran C Perhitungan debit limpasan ..................................................................... 76

Lampiran D Arah Aliran Air ....................................................................................... 78

lampiran E Perubahan Daerah Tangkapan Hujan Bulanan ......................................... 79

Lampiran F Data Laporan Hasil Uji Air Limpasan Inlet ............................................ 86

Lampiran G Data Laporan Hasil Uji Air Limpasan Outlet ......................................... 90

Lampiran H Peta Penambangan Tahun 2019 .............................................................. 94

Lampiran I Peta Situasi Tambang ............................................................................... 95

Lampiran J Lokasi Rawa - Rawa ................................................................................ 96

Lampiran K Perhitungan Waktu Pengendapan ........................................................... 97

Lampiran L Perhitungan Waktu Air Dari Inlet Ke Outlet .......................................... 98

Lampiran M Penampang Kolam Pengendapan ......................................................... 103

Lampiran N Spesifikasi Long Arm ZX 210 LC ....................................................... 107

Lampiran O Data Test Pit ......................................................................................... 108

Lampiran P Curah Hujan .......................................................................................... 110

Page 18: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mengacu kepada Peraturan Mentri Negara Lingkungan Hidup No 34

Tahun 2009 Tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan

Pertambangan Bijih Bauksit dalam peraturan tersebut tercantum bahwa setiap

pengusaha pertambangan bauksit wajib melakukan pengelolaan air limbah

sehingga mutu air limbah yang dibuang tidak melewati batas baku mutu

lingkungan dan air limpasan tambang tidak boleh terkena pengaruh dari

kegiatan lain dan/atau sumber lain selain dari kegiatan pertambangan bijih

bauksit.

Seiring dengan adanya kegiatan penambangan khususnya

penambangan bauskit akan mengakibatkan perubahan terhadap air limpasan

di area penambangan baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Sehingga perlu

dilakukan perencanaan pembuatan kolam pengendapan sehingga air dapat

dikelola terlebih dahulu sebelum dilepas ke lingkungan bebas. Hal ini

dilakukan guna meminimalisir dampak dari aktivitas penambangan.

Penurunan kualitas air disebabkan oleh terjadinya kontak antara air

dengan batuan atau material yang terkupas sehingga akan menurunkan

kualitas air. Dalam kegiatan aktivitas penambangan maka perlu

memperhatikan dampak yang akan ditimbulkan agar dapat dicegah dan

meminimalisir dampak yang akan diberikan kepada lingkungan sesuai dengan

kaidah good mining practice.

Page 19: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

2

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Hal ini juga diatur di dalam Al-quran sebagaimana Al-quran

merupakan pedoman hidup manusia sehingga semua kegiatan yang dilakukan

harus berdasarkan kaidah – kaidah ke islaman yang telah tertuang didalamnya

antara lain yang sudah tercantum dalam surat ar – rum ayat 41, pada surat al –

baqarah ayat 11, dan al – baqarah ayat 30.

ون لعله م عمل وا ٱلذى بعض لي ذيقه م ٱلناس أيدى كسبت بما وٱلبحر ٱلبر فى ٱلفساد ظهر يرجع

Artinya: Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan

karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka

sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan

yang benar)” (Q.S. Ar Rum:41)

وا ل له م قيل وإذا ما قال وا ٱلرض فى ت فسد ون نحن إن صلح م

artinya: Dan bila dikatakan kepada mereka: “Janganlah kamu

membuat kerusakan di muka bumi”. Mereka menjawab: “Sesungguhnya kami

orang-orang yang mengadakan perbaikan” (Q.S. Al Baqarah :11)

ئكة ربك قال وإذ خليفة ٱلرض فى جاعل إن ى للمل ماء ويسفك فيها ي فسد من فيها أتجعل قال وا ٱلد

ح ونحن س بحمدك ن سب لك ون قد تعلم ون ل ما أعلم إن ى قال

Artinya: ”Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat:

“Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”.

Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu

orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah,

padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan

Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak

kamu ketahui” (Q.S. Al Baqarah:30)

Page 20: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

3

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Dari pengeritian tafsir Al-quran Nul Karim dapat dilihat bahwa kita

sebagai manusia harus menjaga kelesatarian lingkungan dalam hal ini harus

bisa menjaga dan meminimalisir dampak lingkungan yang disebabkan oleh

aktivitas penambangan agar kita tidak menjadi umat yang merugi.

PT. ANTAM, Tbk merupakan perusahaan yang berada dibawah

naungan PT. Indonesia Asahan Alumunium Persero yang bergerak dalam

bidang pertambangan. Salah satu sektor penambangannya adalah tambang

bauksit, yang dioperasikan oleh Unit Bisnis Penambangan Bauksit (UBPB)

Tayan. Unit Bisnis Penambangan Bauksit ini berlokasi di Kecamatan Tayan

hilir, Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan barat. Kegiatan penambangan

yang dilakukan PT ANTAM, Tbk berada pada daerah perbukitan. Unit Bisnis

Pertambangan Bauksit Tayan ditetapkan oleh Direksi pada tanggal 27

September 2013 dan berlaku mulai 1 Oktober 2013 dengan Surat Keputusan

Direksi Nomor 243a.K/0251/DAT/2013 dengan cadangan bauksit 108,8 juta

ton dan sumber daya 365 juta ton yang tersebar di wilayah Tayan, Mempawah

dan Munggu Pasir.

Proses Kegiatan penambangan yang di lakukan di Unit Bisnis

Penambangan Bauksit (UBPB) PT. ANTAM Tayan dilakukan dengan metode

open cast dengan jumlah produksi tahun 2018 sebanyak 1.200.000 ton. PT.

ANTAM, Tbk. Unit Bisnis Penambangan Bauksit (UBPB) Tayan memiliki

kadar bauksit yang bervariasi dan digolongkan menjadi 3 jenis yaitu bauksit

kadar tinggi (high grade) yang memiliki kadar alumunium sebesar 50%,

bauksit kadar sedang (medium grade) memiliki kadar sebesar 49,9% - 40%

dan bauksit kadar rendah (low grade) memiliki kadar kurang dari 40% dengan

masing-masing bukit memiliki kadar bauksit yang berbeda-beda tergantung

dari proses pengayaan logam alumuniumnya. Ketebalan bauksit (ore)

bervariasi antara 5 sampai 8 meter.

Page 21: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

4

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Dengan adanya kegiatan penambangan yang dilakukan oleh PT

ANTAM, Tbk maka akan menimbulkan dampak terhadap kualitas lingkugan

khususnya pada kualitas air. Kemajuan aktivitas penambagan yang dilakukan

di oleh Unit Bisnis Penambangan Bauksit (UBPB) Tayan dan semakin besar

target operasi yang akan dicapai akan mengakibatkan semakin banyak bukaan

area baru untuk ditambang yang dapat menyebabkan perubahan arus air atau

air limpasan yang masuk yang front penambangan serta menurunkan kualitas

baku mutu air yang masuk ke front penambangan karena terkena efek dari

kegiatan penambangan.

Perlu dilakukan kajian teknis desain kolam pengendapan (sediment

pond) untuk menampung air limpasan tambang sehingga air dapat dikontrol

baik dari segi kualitas maupun kuantitas dengan memperhitungkan curah

hujan dan debit limpasan air hujan serta di dapat keselarasan antara debit yang

masuk kedalam sediment pond dengan kapasistas sediment pond itu sendiri

sehingga air yang masuk tidak akan meluap (over flow) yang dapat

mengakibatkan air langsung terbuang kelingkungan bebas tanpa dilakukan

treatment terlebih dahulu.

1.2 Identifikasi Masalah

Terjadinya penurunan kualitas air yang disebabkan oleh aktivitas

penambangan bauksit menuntut setiap perusahaan pertambangan bauksit

untuk melakukan pengelolaan air sebelum dibuang ke lingkungan bebas.

Penurunan kualitas air ini disebabkan oleh air limpasan yang masuk ke area

penambangan dimana material yang ditambang mengandung unsur

kontaminan. Dalam Peraturan Mentri Negara Lingkungan Hidup No 34 Tahun

2009 Tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan

Pertambangan Bijih Bauksit tercantum jenis kontaminan yang terdapat pada

penambangan bijih bauksit. Beberapa jenis kontaminan yang harus di

Page 22: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

5

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

identifikasi adalah nilai pH, total suspended solid, serta kandungan logam

berat. Logam berat yang terdapat pada penambangan bauksit yaitu besi (Fe),

tembaga (Cu), nikel (Ni), mangan (Mn), serta timbal (Pb).

Penurunan kualitas air ini disebabkan oleh adanya kontak air dengan

maretial/batuan yang terekspose sehingga merubah kulalitas air. Berdasarkan

hasil uji laboratotirum terhadap air limpasan disimpulkan bahwa terdapat

Penurunan kualitas air pada aktivitas penambangan di PT. ANTAM Unit

Bisnis Penambangan Bauksit. Penurunan kualitas air dalam hal ini nilai

ditandai oleh Ph yang menurun, kadar TSS yang tinggi yang terkandung

dalam air serta terdapat logam berat dalam hal ini logam berat yang melebihi

ambang batas yaitu besi (Fe). Sehingga, dalam hal ini perusahaan harus

melakukan kegiatan Upaya Kelola Lingkungan dan Upaya Pemantauan

Lingkungan.

Agar tercapainya Upaya Kelola Lingkungan dan Upaya Pemantauan

Lingkungan maka harus dilakukan sebuah perencanaan kolam pengendapan.

Dimana kolam pengendapan akan menjadi tempat untuk kegiatan pemantauan

dan pengelolaan agar air yang terkontaminasi dapat dilakukan treatment

terlebuh dahulu.

1.3 Batasan Masalah

1. Lokasi penelitian dibatasi di area penambangan bukit 7 tahun 2019 di

PT. Antam

2. Tidak mempertimbangkan faktor geoteknik

3. Tidak membahas tentang treatment air limpasan

4. Tidak mempertimbangkan faktor ekonomi

5. Distribusi yang digunakan menggunakan distribusi gumble

Page 23: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

6

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

1.4 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian tugas akhir ini yang dilakukan

adalah:

1. Bagaimana curah hujan pada tambang bukit 7?

2. Bagaimana dimensi paritan yang sesuai dengan debit limpasan tambang?

3. Berapa volume air yang akan masuk kedalam kolam pengendapan?

4. Bagaimana rencana desain kolam pengendapan yang mampu menampung

debit limpasan tambang?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun maksud dan tujuan penelitian Tugas Akhir yang dilakukan adalah:

1. Mengetahui curah hujan pada tambang bukit 7

2. Mengetahui volume air yang masuk kedalam kolam pengendapan

3. Mengetahui dimensi paritan yang sesuai dengan debit limpasan tambang

4. Mengetahui rencana desain kolam pengendapan yang mampu menampung

debit limpasan tambang

1.6 Kegunaan Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang ingin didapatkan dalam Tugas Akhir ini

sebagai berikut:

1. Dengan dilakukan penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan bacaan

atau referensi dalam menambah wawasan di bidang ilmu pertambangan.

2. mengaplikasian langsung teori yang didapatkan di perkuliahan dengan

keadaan di lapangan.

3. Memberikan saran kepada perusahaan dan dapat dijadikan sebagai bahan

evaluasi bagi perusahaan untuk langkah pengambilan keputusan dalam

perencanaan kolam pengendapan limpasan air tambang yang sesuai

dengan kemajuan tambang.

Page 24: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

7 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB II

TINJAUAN UMUM

2.1. Kajian teoritik

Aktivitas penambangan yang dilakukan oleh setiap unit bisnis

penambangan akan memberikan dampak terhadap lingkungan. Oleh

karenanya setiap perusahaan pertambangan harus mengikuti kaidah good

mining practice yang mana setiap kegiatan tersebut diatur dalam dalam

Peraturan Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral Republik Indonesia no 26

tahun 2018 tentang pelaksanaan kaidah pertambangan yang baik dan

pengawasan pertambangan mineral dan batubara. Dalam peraturan tersebut

diatur bahwa setiap perusahan pertambangan harus mengidentifikasi dampak

lingkungan serta melakukan kegiatan upaya pengelolaan lingkungan.

Sebagai bentuk pengelolaan lingkungan yang diterapkan pada

perusahaan – perusahaan pertambangan, pembuatan kolam sediment pond

menjadi sebuah langkah perusahaan untuk mencegah dan meminimalisir

dampak lingkungan yang akan terjadi yang disebabkan oleh adanya aktivitas

penambangan. Dalam merancang suatu desain penyaliran tambang ada

beberapa parameter yang diperlukan guna mendesain sistem penyaliran yang

dibutuhkan untuk mengendalikan air limpasan, antara lain: rencana

penambangan, curah hujan, daerah tangkapan hujan (catchment area), air

limpasan (run off). Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi sistem

penyaliran tambang:

Page 25: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

8

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.1.1. Rencana Penambangan

Rencana penambangan dibutuhkan untuk mengetahui sejauh apa

bukaan lahan baru atau pergerakan tambang sehingga terjadi

perubahan daerah baik dari segi luasan area maupun elevasinya yang

dapat mempengaruhi pergerakan air atau masuknya air kedalam area

penambangan, dengan mengetahui rencana penambangan yang akan

dilakukan maka dapat ditentukan daerah tangkapan hujan (catchment

area) dan ketinggian dari area buangan air.

2.1.2. Curah Hujan

Pengertian curah hujan adalah ketinggian air hujan yang terkumpul

dalam suatu tempat yang datar dimana Curah hujan 1 (satu) milimeter

artinya dalam luasan satu meter persegi pada tempat yang datar

tertampung air setinggi satu milimeter atau tertampung air sebanyak

satu liter (Leslie Wolley, 2009)

Pengolahan data curah hujan ini digunakan untuk menentukan

curah hujan rencana pada periode tertentu yang dapat digunakan untuk

menentukan suatu sistem penyaliran yang sesuai dengan kebutuhan

tambang.

Pengolahan data curah hujan akan meliputi perhitungan periode

ulang hujan dan perhitungan hujan rencana (forecast rainfall)

1. Periode ulang hujan adalah waktu hipotetik dimana curah hujan

atau debit dengan bearan tertentu (xt) akan tercapai atau

terlampaui pada periode tersebut (bambang triatmodjo, 2008). Dari

penentuan periode ulang hujan dapat diketahui bahwa semakin

besar penentuan periode ulang hujannya maka nilai curah hujannya

akan semakin tinggi dan probabilitas pencapaiannya akan semakin

besar

Page 26: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

9

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Curah hujan rencana dilakukan untuk mengetahui curah hujan

maksimum yang akan terjadi dengan besaran tertentu sesuai

dengan periode ulang hujannya. Untuk menghitung curah hujan

maksimal pada daerah sekitar menggunakan metode Gumbel

berdasarkan analisis frekuensi dari data curah hujan maksimum.

Berikut formula untuk menghitung curah hujan rencana:

𝑋𝑡 = X + 𝑘 . 𝑆 ……………………………………………...(2.1)

Keterangan:

Xt = curah hujan rencana

X = curah hujan rata rata

K = faktor frekuensi

S = standar deviasi

Untuk nilai standar deviasi didapat berdasarkan perhitungan :

𝑆 = √( 𝑋𝑖− X )

𝑛−1 …………………………………………(2.2)

Keterangan :

S = standar deviasi

Xi = nilai curah hujan tahunan

X = nilai curah hujan rata rata

n = jumlah data

nilai k atau faktor frekuensi dapat dihitung dengan persamaan

sebagai berikut:

K = Yt−Yn

Sn ………………………………………………(2.3)

Page 27: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

10

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Keterangan :

Yt = reduced variate

Yn = reduced mean

Sn = standar deviasi variat gumbel

Perhitungan reduced mean (Yn) didapat menggunakan persamaan

berikut:

𝑌𝑛 = −ln (𝑙𝑛(𝑛 + 1 −𝑚

(𝑚

𝑛+1))

)

𝑌𝑛 =Ʃ 𝑟𝑒𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑡

𝑛

Keterangan :

n = jumlah data

m = (peringkat curah hujan yang terbesar)

Untuk perhitungan reduced variate dapat di hitung dengan

persamaan berikut:

𝑌𝑡 = − ln (− ln𝑇 − 1

𝑇)

Keterangan :

T = waktu periode ulang hujan

Page 28: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

11

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.1.3. Debit Limpasan

Debit limpasan (surface runoff) adalah air hujan yang mengalir

bergerak dari elevasi tinggi ke elevasi yang lebih rendah sebelum

mencapai saluran. Untuk mengetahui besarnya debit air limpasan

dihitung menggunakan persamaan rasional, yaitu:

Q = 0,278 × C × I × A …………………………………………..(2.4)

Keterangan :

Q = Debit air limpasan maksimum (m3/detik)

C = Koefisien limpasan

I = Intensitas curah hujan (mm/jam)

A = Luas daerah tangkapan hujan (km²)

Dalam perhitungan debit limpasan terdapat beberapa parameter

yang perlu dihitung terlebih dahulu, diantaranya sebagai berikut:

1. Intensitas Curah Hujan

Intensitas akan mempengaruhi besarnya volume atau

tingginya curah hujan pada periode waktu tertentu. Sehingga

dapat diketahui jumlah volume air hujan yang akan terjadi

perharinya.

Perhitungan curah hujan ini dilakukan dengan

menggunakan rumus mononobe. Perhitungan intensitas ini

dilakukan untuk menentukan jumlah curah hujan yang terjadi

perjam sehingga dapat diketahui jumlah debit limpasan yang

akan terjadi. Persamaan mononobe yaitu:

𝐼 =𝑅24

24 (

24

𝑡)23⁄

…………………………………..(2.5)

Page 29: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

12

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Keterangan:

I = intensitas curah hujan (mm/jam)

t = lama waktu hujan

R24 = Curah hujan harian rencana

Hasil dari intensitas curah hujan dapat diklasifikasikan

menjadi beberapa parameter. Berikut hubungan antara derajat

curah hujan dan intensitas curah hujan dijelaskan pada tabel

(2.1) sebagai berikut:

Tabel 2.1 Derajat Hujan

Derajat Hujan Intensitas Curah

Hujan (mm/menit) Kondisi

Hujan lemah 0,02 – 0,05 Tanah basah semua

Hujan normal 0,05 – 0,25 Bunyi hujan terdengar

Hujan deras 0,25 – 1,00 Air tegenang diseluruh permukaan

dan terdengan bunyi dari genangan

Hujan sangat

deras 1,00 Hujan seperti ditumpahkan, saluran

pengaira meluap (Sumber : Sayoga, Rudy, “Pengantar Penyaliran Tambang”, 1993)

2. Koefisien Limpasan

Jenis – jenis material yang terdapat pada area tambang sangat

berpengaruh terhadap laju infiltrasi air limpasan. Karena setiap

material memiliki karakteristik atau nilai koefisien masing

masing. Semakin besar koefisien limpasan berarti sifat dari

material impermeable atau material sulit untuk melakukan

infiltrasi.

Beberapa faktor yang mempengaruhi koefisien limpasan

yaitu kondisi tanah. Laju infiltrasi turun pada hujan yang terus-

menerus yang mengakibatkan material jenuh sehingga tidak

mampu melakukan infiltrasi dan juga dipengaruhi oleh kondisi

Page 30: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

13

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

kejenuhan air sebelumnya. Faktor lain yang juga mempengaruhi

nilai C adalah air tanah, derajat kepadatan tanah, porositas tanah

dan simpanan depresi. Beberapa parameter untuk menentukan

koefisien limpasan ditunjukan pada tabel (2.2) sebagai berikut:

Tabel 2.2 Koefisien Limpasan

Sumber: Sayoga, Rudi (1994) dan Fetter, C,W, (1994)

3. Daerah Tangkapan Hujan (Catchment Area)

Daerah tangkapan hujan merupakan suatu kawasan

berupa cekungan yang dibatasi oleh pembatas topografi berupa

igir (punggungan bukit), (Linsley et al,1975). Dengan kata

lain, daerah tangkapan hujan merupakan batas wilayah yang

memungkinkan air masuk kedalam suatu area yang akan

ditentukan berdasarkan perbedaan elevasi dimana area yang

akan masuk kedalam cakupan daerah tangkapan hujan

merupakan area masuknya air kedalam daerah yang ditentukan

sehingga akan membentuk polygon tertutup yang disesuaikan

dengan topografi.

Kemiringan Tutupan/jenis Lahan C

< 3% sawah, rawa 0,2

(datar) Hutan, perkebunan 0,3

Perumahan 0,4

Hutan, perkebunan 0,4

3% - 15% Perumahan 0,5

(sedang) Semak-semak agak jarang 0,6

Lahan terbuka 0,7

Hutan 0,6

> 15% Perumahan 0,7

(curam) Semak-semak agak jarang 0,8

Lahan Terbuka daerah tambang 0,9

Page 31: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

14

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.1.4. Saluran Penyaliran

Saluran penyaliran diperuntukan untuk menampung dan

menyalirkan air dari air limpasan sehingga mengaliri air menuju

kolam. Desain saluran umumnya disesuaikan dengan debit air, tipe

material saluran, dan kemudahan dalam pembuatan saluran sesuai

dengan kondisi dilapangan yang mengacu pada debit air yang masuk

kedalam saluran.

Untuk menghitung dimensi saluran adalah dengan rumus Robert

Manning:

𝑄 = 1

𝑛 . 𝐴 . 𝑆

12⁄ . 𝑅

23⁄ …………………………………(2.6)

Keterangan:

Q = Debit (m3/detik)

R = Jari-jari hidrolik = A/P (m)

S = Gardien (%)

A = Luas penampang basah (m2)

n = Koefisien kekasaran Manning

bentuk dimensi yang akan dibuat bisa bervariasi sesuai dengan

kebutuhan. Berikut penjabaran bentuk dimensi paritan pada tabel

(2.3):

Page 32: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

15

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tabel 2.3 Perhitungan Dimensi Paritan

Sumber: http://personal.ftsl.itb.ac.id

Untuk penentuan manning coefficient ditentukan berdasarkan

materialnya. Berikut parameter penentuan manning coefficient:

Tabel 2.4 Parameter Manning Coefficient

Sumber: Applied Hydrology, 1998

rectangle trapezoid circle

Area, A

Wetted Perimeter P

Top Width B

Hydraulic Radius

Hydraulic Mean depth, Dm

b

y 1

X b

y

+ 1 + 2

+

by/(b+2y)

+

+

+ 1 + 2

+

+

B

ø D

d

+

1

− n 2

1

n

1

1 −

n

1

− n

n 1

Page 33: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

16

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Dari desain penyaliran yang sudah ditentukan maka ada parameter

kecepatan yang harus dipertimbangan. Kecepatan aliran air

berpengaruh terhadap pengendapan maupun tergerusnya material

paritan yang sudah di buat. Berikut beberapa parameter yang sesuai

untuk kecepatan air yang sesuai dengan material paritan:

Tabel 2.5 Parameter Kecepatan Aliran

Sumber: data mine plan department PT. Wahana Baratama Mining

2.1.5. Kolam Pengendapan

Sediment pond adalah kolam yang dirancang untuk mengendapkan

bahan-bahan padat dari air buangan tambang (air tercemar oleh tanah

dan bahan padat lainnya). Disebut juga dengan istilah settling pond

(William James, 1996)

Kolam pengendapan digunakan sebagai tempat penampungan air

sementara untuk dilakukan treatment sebelum dikeluarkan ke

lingkungan. Fungsi dari kolam pengendapan sendiri adalah untuk

mengendapkan material material tambang yang terbawa oleh air yang

mengakibatkan menurunnya kualitas air yang melampauai batas baku

1

2

3

4

5

6

7

8

Maximum allowable water velocity

1,0 - 2,0

1,2 - 2,0

1,0

2,0

2,5

3,0

Firm Loam or Very Stiff Clay

Coarse Gravel

Poorly Grassed

Gravel (50mm) or Ful Grass Cover

Rock (100 mm)

Rock (150 mm)

No Chanel ConditionRecommendation Maximum Velocity

m/s

Sandy/Silt/Clay

Fine Gravel

0,5 - 1,2

1,,0

Page 34: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

17

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

mutu lingkungan. Luas kolam pengendapan dapat dihitung

menggunakan rumus :

𝐴 = 𝑄𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙

𝑉 ………………………………………………………(2.7)

Keterangan :

A = luas kolam pengendapan (m2)

Qtotal = debit air yang masuk kedalam kolam pengendapan (m3/det)

Vh = kecepatan pengendapan (m/detik)

Kecepatan pengendapan dapat dihitung dengan menggunakan hukum

stokes sebagai berikut:

𝑉 = 𝑔 . 𝐷2 . (𝜌𝑝− 𝜌𝑎)

18 𝜇 ………………………………………….(2.8)

Keterangan :

V = kecepatan pengendapan partikel (meter/det)

g = percepatan gravitasi (meter/det)

ρp = berat jenis partikel padatan

ρa = berat jenis air (kg/m3)

μ = kekentalan dinamik air (kg/mdetik)

D = diameter partikel padatan (m)

Page 35: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

18

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Waktu yang dibutuhkan partikel untuk mengendap (tv) adalah

𝑡𝑣 = ℎ

𝑣𝑡

Keterangan :

tv = waktu pengendapan

h = kedalaman kolam

vt = laju pengendapan

Waktu yang dibutuhkan untuk keluar dari kolam pengendapan (th)

adalah:

𝑡ℎ =𝑝

𝑣ℎ

Keterangan :

th = waktu keluar air

p = panjang kolam

vh = laju kecepatan air

penentuan bentuk kolam pengendapan Berdasarkan topografi

area yang akan dibangun terdapat dua parameter yaitu:

1. Daerah yang memiliki topografi dengan kontur tajam

Dengan topografi tersebut, maka pembuatan kolam

pengendap dilakukan dengan sitem membendung denganmeng

hubungkan dua bukit. Hal tersebut akan memberikan kapasitas

tampungan yangmaksimal dengan pekerjaan yang minimal.

Page 36: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

19

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Daerah yang memiliki topografi dengan kontur landau

Dengan topografi tersebut, maka pemilihan kolam

pengendap adalahdengan melakukan penggalian kolam dimana

kapasitas tampungan tidak bisa maksimaldengan rata-rata

hanya 50% - 60% volume material yang digali.

Tabel 2.6 Matrix Pemilihan Kolam Pengendapan

No jenis kolam

pengendapan topografi area

1 kolam bendung kontur sedang

- tajam

2 kolam gali kontur landai

3 kolam meander kontur landai

4 kolam dan alat

penetral air

kontur sedang

- tajam

Sumber : perhapi, PT. Kaltim Prima Coal

Setiap kolam pengendap terdapat empat zona yang terbentuk

karena proses pengendapan material. Kolam pengendapan dibagi

menjadi 4 zona pengendapan yaitu:

1. zona masukan (inlet zone)

zona ini merupakan zona masuknya air limpasan yang

masih bercampur dengan material yang terbawa oleh air

kedalam kola pengendapan.

Page 37: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

20

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2. zona pengendapan (settlement zone)

zona ini merupakan tempat dimana material – material

padatan yang terbawa oleh air limpasan mengendap .

3. zona endapan lumpur (sedimend zone)

zona ini merupakan tempat material yang tercampur oleh air

mengalami proses sedimentasi

4. zona keluaran (outlet zone)

zona ini merupakan tempat keluarnya air dari kolam

pengendapan dimana pada zona ini air sudah dalam kondisi

sesuai dengan batas baku mutu yang ditetapkan.

Berikut visualisasi pembagian zona kolam pengendapan.

Inlet

Zone

Settlement

zone

Outlet

Zone

Sumber : Jurnal Geosains, Perencanaan Sistem Penyaliran

Tambang Terbuka Batubara, 2013

Gambar 2.1. Zona kolam pengendapan

2.1.6. Batas Baku Mutu Lingkungan

Mengacu kepada Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup

Nomor 34 Tahun 2009 Tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi

Usaha Dan/Atau Kegiatan Pertambangan Bijih Bauksit, dikatakan

bahwa Air limbah adalah air yang berasal dari kegiatan penambangan

Page 38: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

21

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

dan pencucian bijih bauksit, kegiatan produksi alumina, serta kegiatan

pendukung lainnya.

Dalam hal ini aktivitas penambangan dapat mengakibatkan

menurunnya kualitas air yang disebabkan air terkena batuan yang

sudah terekspose oleh aktivitas penambangan. Serta pengelolaan air

limpasan harus dilakukan secara terpisah dengan penglolaan air yang

lainnya. Hal ini di jelaskan pada pasal 8 ayat 2A dikatakan “sistem

pengolahan air limpasan (run off) sebelum dibuang ke badan air

sengaja tidak terkena pengaruh dari kegiatan lain dan/atau sumber lain

selain dari kegiatan penambangan bijih bauksit tersebut”.

Sebagai acuan treatment apa saja yang harus dilakukan oleh

perusahaan pertambangan bauksit maka harus diketahui batas baku

mutu air limbah sehingga air limpasan tambang tidak melebihi dari

batas yang sesuai dengan peraturan pemerintah.

Dalam hal ini batas baku air limbah adalah “ukuran batas atau

kadar unsur pencemar dan/atau jumlah unsur pencemar yang

ditenggang keberadaannya dalam air limbah yang akan dibuang atau

dilepas ke dalam sumber air dari suatu usaha dan/atau kegiatan.

Berdasarkan peraturan diatas berikut beberapa parameter yang harus

diperhatikan oleh pengusaha penambagan bijih bauksit:

Tabel 2.7 Baku Mutu Air Limbah

1 pH - 6-9

2 TSS mg/L 200

3 Fe mg/L 5

4 Mn mg/L 2 SNI 06-6989.41-2005

SatuanKadar

MaksimumMetode Analisis

SNI 06-6989.11-2004

SNI 06-6989.3-2004

SNI 06-6989.49-2005

No Parameter

Page 39: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

22

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.1.7. Penambangan Bauksit PT. ANTAM, Tbk

Sistem penambangan yang dilakukan di PT. ANTAM, Tbk. Unit

Bisnis Penambangan Bauksit Tayan yaitu Open Cast dengan sistem

penambangan shovel and truck. Proses awal untuk persiapan

penambangan terlebih dahulu dilakukan proses land clearing. Setelah

itu pengupasan top soil dan overburden yang diletakan tidak terlalu

jauh dari lokasi asalnya dengan tujuan pada saat proses backfill

material yang diambil tidak terlalu jauh. Selanjutnya akan dilakukan

kegiatan ore getting yaitu pengambilan bijih bauksit.

Pada tambang bauksit terdapat proses pencucian bauksit untuk

meningkatkan kualitas bauksit dengan menggunakan washing plant

untuk menghilangkan mineral pengotor dari bauksit sehingga bauksit

siap untuk dipasarkan

1. Pembukaan Lahan (Land Clearing)

Pembersihan lahan atau land clearing merupakan kegiatan

pembukaan lahan atau pembersihan lahan dari pepohonan

(Samindo Recources, 2018. http://samindoresources.com/business

/overburden-removal, 13 Maret 2019). Kegiatan ini dilakukan

untuk memudahkan kegiatan selanjutnya dimana vegetasi di lokasi

yang akan di tambang akan di kupas menggunakan alat bulldozer.

2. Pengupasan lapisan top soil (Top Soil Removal)

Lapisan top soil atau lapisan tanah pucuk adalah tanah lapisan

teratas tanah yang mudah dilalui air, tebalnya kurang lebih 30 cm,

termasuk dalam lapisan tempat berada tumbuhan dan akarnya,

berwarna hitam dan kaya akan bahan organik (kamus besar bahasa

indonesia, 2016). Top soil ini akan dikupas dan disimpan serta

Page 40: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

23

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

diletakan di dekat area penambangan yang nantinya akan

digunakan untuk kepentingan revegetasi.

3. Overburden Removal

Overburden adalah batuan dan tanah alami yang berada di

atas dan di sekitar tubuh bijih, tetapi perlu dikupas untuk

memungkinkan akses ke bijih atau ore. (McArthur River Mine,

2017, http://www.mcarthurrivermine.com.au/en/sustainability

/environment/Pages/overburden.aspx, Maret 13 2019). Pada tahap

ini dilakukan pengupasan overburden dan material yang dikupas

akan diletakan di dekat area penambangan namun tempatnya

terpisah dengan top soil.

4. Pengangkutan Bauksit

Pada tahap pengangkutan CBX (Crude Bauxite) dari front

penambangan menuju stockpile ETO (Exportable Transt Ore)

menggunakan alat angkut Dumptruck dengan Merek Hino Fm

260JD. Sedangkan pemuatan CBX kedalam DT menggunakan

Excavator Merek Volvo EC330BLc.

5. Dumping di Stockpile Exportable Transit Ore (ETO)

Material CBX yang di angkut dengan dump truck akan

diletakkan sementara di stockpile ETO sebelum dilakukan

treatment pencucian di WP.

6. Pencucian Bauksit di Washing plant (WP)

Pada saat proses pencucian menggunakan material yang

sudah dicuci akan dibagi berdasarkan ukuranya. Dump truck yang

Page 41: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

24

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

membawa CBX selanjutnya akan melakukan dumping di hopper

dengan ukuran 35 cm x 35 cm. Material yang tertahan akan

dihancurkan atau dipecahkan menggunakan excavator.

Selanjutnya material yang masuk akan berlanjut trommel

yang berukuran 10 cm, material yang yang ukurannya lebih dari

10 cm akan direduksi lagi ukurannya dengan Jaw Crusher agar

dapat lolos ke trommel tersebut. Hasil pencucian washing plan

adalah material dengan ukuran 2mm, 2cm-9cm, 9-10 cm dari hasil

proses pemisahan dengan tromol screen. adapun material yang

lolos menjadi limbah washing plant dan dialirkan ke sediment

pond.

7. Stock bauksit di Exportable Fine Ore (EFO)

Material hasil pencucian akan di angkut dan diletakan di

stockpile Exportable Fine Ore (EFO) Material dari hasil

pencucian disebut washed bauxite. Pemuatan WBX dari WP

menggunakan alat muat berupa wheel loader Liugong 856 yang

akan diangkut oleh DT FM 260 JD.

8. Pengangkutan ke Jetty

Material yang sudah di stock di Exportable Fine Ore (EFO)

akan diangkut ke stockpile jetty. Sebelum menuju dermaga alat

angkut akan di timbang terlebih dahulu di jembatan penimbangan

guna menentukan tonase bauksit yang masuk kedalam stockpile

jetty. Material bauksit diangkut menggunakan alat angkut yang

sama yaitu DT FM 260 JD dan material siap untuk dikapalkan

sesuai dengan permintaan pembeli

Page 42: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

25

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.2. Hasil Jurnal Yang Relevan

Pengelolaan lingkungan hidup secara praktis dilakukan dengan

pengendalian mutu limbah cair yang akan dibuang lingkungan bebas.

Sebelum air limbah dibuang ke sungai, terlebih dahulu harus di treatment di

sendimend pond sehingga air tersebut sesuai dengan baku mutu air. Penelitian

mengenai kajian teknis perencanaan sump dan sediment pond telah dilakukan

oleh beberapa orang sebelumnya di berbagai tempat yang berbeda. Berikut

jurnal – jurnal yang digunakan sebagai bahan untuk melakukan kegiatan

penelitian:

1. Penelitian oleh Umar Achmad Baradja, Yunus Ashari, dan Yuliadi

(2016)

Judul dari penelitian yang dilakukan ini adalah Simulasi

Penyaliran Tambang Melalui Optimasi Elevasi Muka Air Kolam

Untuk Menjaga Front Kerja Penambangan di PT. Adaro Indonesia

Kecamatan Tanjung, Kabupaten Tabalong, Provinsi Kalimantan

Selatan. Hasil penenlitian tersebut menghasilkan suatu sistem

penyaliran tambang yang akan berakhir kedalam sediment pond yaitu

sebagai berikut Desain settling pond terdiri atas 3 kompartemen,

dengan debit terdistribusi merata ke setiap settlingpond. Dimensi

settling pond dirancang dengan panjang 150 m, dan lebar 50 m.

Kedalaman dari settling pond dibuat sesuai dengan spesifikasi alat

yaitu Komatsu PC 200 dengan tinggi 3 m.

2. Penelitian oleh Syarifuddin, Sri Widodo, Arif Nurwaskito (2017)

Judul dari penelitian yang dilakukan ini adalah dilakukan

kajian sistem penyaliran pada tambang terbuka kabupaten tanah

bumbu provinsi kalimantan selatan. Dalam penelitian ini didapatkan

hasil perhitungan analisis curah hujan 2006-2014 didapatkan curah

Page 43: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

26

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

hujan rencana 86,48 mm/hari dengan intensitas curah hujan 30,27

mm/jam dengan luas daerah tangkapan hujan sebesar 4,26 km2 maka

didapat volume debit limpasan yang masuk kesumuran sebesar

1.277,5 m3/hari dan waktu konsentrasi 0,0011hari sehingga dapat

dirancang sumuran yang dapat menampung air limpasan yang

memiliki volume maskimal penampungan 3.600 m3/hari yang

bertujuan agar tidak meluap dan hasil perhitungan debit limpasan yang

masuk ke kolam pengendapan (settling pond) adalah 537,63 m3 maka

dirancang kolam pengendapan dengan kapasitas maksimal 900 m3

dengan waktu pengerukan dapat dilakukan setiap 307 hari sekali.

3. Penelitian oleh Alur zanni, Yunus Ashari, dan Dono Guntoro (2015)

Judul dari penelitian yang dilakukan adalah melakukan

pencegahan dan penanggulangan air yang masuk ke blok barat

terhadap pit blok timur pada area penambangan PT. Indoasia

cemerlang di desa Sungai Cuka, kecamatan kintap, kabupaten tanah

laut, provinsi Kalimantan selatan. Penelitian ini melakukan perenanaan

sediment pond dengan jumlah air yang masuk kedalam paritan sebesar

18.235,63 m3 maka hasil perencanaan panjang setiap kompartemen

5,89 m, lebar 29 meter dan tonggi tanggul sebesar 3,5 dengan persen

pengendapan sebesar 11,5. Untuk kegiatan pengerukan dilakukan

selama 9 hari.

4. Penelitian oleh Rahmadi Siahaan, Pocut Nurul Alam dan Febi Mutia

(2017)

Judul dari penelitian yang dilakukan adalah mengevaluasi

sistem penyaliran tambang dengan studi kasus di PT. Bara Energi

Lestari Kabupaten Nagan Raya, Aceh. Dalam penenlitian ini dilakukan

Page 44: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

27

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

evaluasi kapasitas sump dengan menghitung debit limpasan dan air

tanah serta kapasitas pompa sehingga sump tidak meluap. Dari hasil

penelitian ini dihasilkan rekomendasi saluran penyaliran dan kapasitas

sump.

Rekomendasi dimensi saluran terbuka dengan ukuran

kemiringan dinding saluran terbuka 0,577 m, kedalaman saluran

terbuka 2,22 m, lebar dari dasar saluran terbuka 2,56 m, lebar

permukaan saluran terbuka 5,13 m dan luas penampang basah saluran

terbuka 8,53 m2 serta dimensi sump berukuran panjang 85 m, lebar 70

m dan kedalaman 3 m agar dapat menampung debit 17.556,5 m3/hari.

5. Penelitian oleh M. Sodiqin Utama Aji, Irvani, dan Ega Andini (2018)

Judul dari penelitian yang dilakukan adalah melakukan

rancangan teknis sistem penyaliran penambangan timah dengan studi

kasus di PT Menara Cipta Mulia, Kecamatan Kelapa Kampit,

Kabupaten Belitung Timur. Pada penelitan ini dilakukan perencanaan

sistem penyaliran dengan pembuatan sump di dalam bukaan tambang

serta dilakukan pemompaan untuk mengeluarkan air. Dari hasil

perhitungan tersebut maka dilakukan perencanaan kapasitas kolam

pengendapan. dari hasil tersebut didapatkan Dimensi settling pond

yang direncanakan berdasarkan pendekatan Hukum Stokes memiliki

kapasitas tampungan 661 m3 dan memiliki tiga kompartemen dengan

ukuran panjang 7 m, lebar 9 m, dan kedalamam 4 m.

Page 45: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

28

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.3. Kerangka Berfikir

`

Gambar 2.2 Diagram kerangka berfikir

Peraturan Menteri Negara Lingkungan

Hidup No 34 Tahun 2009 Tentang

Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha

dan/atau Kegiatan Pertambangan Bijih

Bauksit

Perencanaan desain

kolam pengendapan

Penurunan kualitas air tambang

yang disebabkan oleh aktivitas

penambangan bijih bauksit

- Curah hujan pada area penelitian

- Rancangan dimensi paritan

- Volume air yang masuk kedalam kolam

pengendapan

- Desain kolam pengendapan yang sesuai dengan

debit yang masuk kedalam kolam

Analisa keadaan

dilapangan

Perencanaan yang sesuai

dengan undang - undang

ada

tidak

Page 46: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

29 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu penelitian dilakukan selama satu bulan atau 30 hari yaitu

dimulai dari minggu ke-1 pada tanggal 1 november sampai dengan minggu

ke 4 bulan November yaitu hingga tanggal 30 november tahun 2018.

Tabel 3.1 Waktu Penelitian

No Jenis

Kegiatan

November

Lapangan

1 2 3 4

1 Orientasi

Lapangan

2 Pengambilan

Data

3 Analisis

Data

4 Penyusunan

Laporan

3.1.1. Lokasi dan Kesampaian Daerah

Izin Usaha Pertambangan Bauksit PT. ANTAM, Tbk. Unit

Bisnis Penambangan Bauskit Tayan berada disebelah timur kota

Pontianak yang mana secara administrasi terletak di Kecamatan Tayan

Hilir, Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat. Untuk menuju

daerah tersebut dapat dicapai dengan menggunakan sarana transportasi

darat dengan jarak tempuh 135 km dari bandara supaido dengan waktu

tempuh kurang lebih 3 jam perjalanan melalui jalan trans Kalimantan.

Page 47: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

30

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Sumber : google maps

Gambar 3.1 Peta Kesampaian Daerah

3.1.2. Wilayah IUP PT. ANTAM

Secara administrasi IUP Unit Bisnis Penambangan Bauksit

(UBPB) PT. Antam Tayan berada di Kecamatan Toba, Tayan Hilir

dan Meliau, Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat dengan

luas IUP sebesar 31.000 Ha yang mengelilingi wilayah hutan lindung.

Page 48: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

31

UIN

Syarif Hid

ayatullah

Jakarta

Gambar 3.2 Peta IUP PT. ANTAM

Page 49: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

32

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3.1.3. kondisi geologi

1. Struktur Geologi Regional

Wilayah IUP PT. Antam Tbk Unit Bisnis Pertambangan

Bauksit Tayan terdapat pada Peta Geologi Regional lembar

Pontianak / Nangataman yang mana di dominasi oleh perbukitan.

Yang mana struktur geologi yang terbentuk berada pada bagian

timur blok lembar ini, sedangkan area Tayan berada pada bagian

tengah utara. Struktur yang terbentuk berupa fault yang

berorientasi NW-SE, N-S, NE-SW. Ketiga fault ini sangat

dipengaruhi oleh struktur besar yang membentang dari

Kalimantan Barat sampai Kalimantan Tengah yang berarah NW-

SE.

2. Genesa Bauksit

Bauksit adalah material yang berupa tanah atau batuan yang

tersusun dari komposisi utama berupa mineral-mineral aluminium

hidroksida seperti gibsit Al(OH)3, buhmit AlO(OH) dan diaspora

AlO(OH), serta terdapat mineral pengotor yang tidak larut seperti

kuarsa, hematit, magnetit, siderit, dan goethite dan terdapat

lempung sebagai pengotor lainnya (Gow dan Gian, 1993).

Batuan ini terbentuk umumnya pada iklim tropis atau sub

tropis dimana proses pembentukan bauxite terjadi ketika tanah

liat kemerahan atau yang biasa disebut tanah laterit terlarutkan

oleh silica dan material terlarut lainnya. Endapan bauksit terjadi

pada batuan dengan rentang usia mulai dari Prakambrium hingga

Holosen

Page 50: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

33

UIN

Syarif Hid

ayatullah

Jakarta

Gambar 3.3 Peta Geologi Regional

Page 51: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

34

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3.2 Metode Penelitian

Penelitian yang dilakukan di PT. Antam, Tbk Unit Bisnis Pertambangan

Bauksit (UBPB) Tayan yang terletak di Kalimantan Barat menggunakan

metode Action research dimana penelitian yang dilakukan bertujuan untuk

menemukan metode atau cara yang paling efektif untuk memecahkan suatu

masalah. Penelitian di lakukan pada area bukit 7 pada rencana penambangan

tahun 2019. Dalam hal ini penelitian yang dilakukan berupa solusi

penanganan air limpasan tambang dengan mendesain kolam pengendapan.

3.3 Alur Penelitian

1. Studi Literatur

Mempelajari bahan-bahan yang terkait dalam penelitian penirisan dan

pemompaan baik berupa buku maupun berbagai referensi laporan

penelitian serta mempelajari berbagai referensi dari perpustakaan yang

nantinya akan digunakan sebagai dasar teori pada penelitian ini.

2. Pengumpulan Data

a. Data primer, yaitu data yang didapatkan berdasarkan pengamatan

langsung di lapangan yaitu catchment area .

b. Data sekunder, yaitu data yang didapatkan berdasarkan referensi yang

terdapat pada perusahaan seperti data curah hujan harian, data waktu

hujan, data temperatur harian, serta data rencana kemajuan produksi

3. Pengolahan Data

Tahap ini dikalukan setelah data lapangan yang terkumpul lengkap,

selanjutnya data diolah dan dianalisa menggunakan rumus matematis,

kemudian disajikan dalam bentuk tabel, gambar dan perhitungan

penyelesaian.

Page 52: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

35

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4. Analisa Data

Data-data yang telah diperoleh kemudian dianalisis berdasarkan

literatur-literatur yang berhubungan dengan masalah tersebut, ialah

sebagai berikut :

a. Menghitung data curah hujan dengan menggunakan metode Gumbel

dan intensitas hujan dengan persamaan Mononobe.

b. Menghitung debit total air yang masuk yang berasal dari debit

limpasan.

c. Menghitung dimensi drainage dengan menggunakan metode

mononobe dengan trial and error berdasarkan volume air yang

masuk per hari.

d. Menentukan dimensi kolam pengendapan berdasarkan debit yang

masuk

5. Kesimpulan dan Rekomendasi

Mengambil kesimpulan dari hasil analisis data serta memberikan

rekomendasi kepada perusahaan berdasarkan hasil penelitian dan

merupakan arsip yang dimiliki perusahaan.

Page 53: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

36

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 3.4 Diagram Alur Penelitian

Laporan Akhir, Kesimpulan dan Rekomendasi

Analisis Data

1. Analisa menggunakan excel manual

2. Desain menggunakan SURPAC

Studi literatur

Pengamatan lapangan

Data Primer :

1. Cachtment area

Data Sekunder :

1. Data Curah Hujan harian

2. Data Rencana Produksi

3. Data topografi

4. Data kualitas air limpasan

Pengolahan Data

1. Menghitung curah hujan recana dengan

data curah hujan selama 10 tahun

2. Menghitung debit limpasan

3. Mendesain saluran

4. Mendesain dimensi kolam pengendapan

Pengambilan data

Page 54: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

37

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3.4 Instrument Penelitian

3.4.1. Alat dan Bahan Penelitian

Dalam penelitian ini alat dan bahan yang dilakukan untuk

menunjang kegiatan penulisan laporan sebagai berikut:

1. Alat

- Laptop

- Software surpac 6.2.2

2. Bahan

- Peta topografi

- Peta rencana penambangan 2019

- Laporan curah hujan 10 tahun

- Laporan uji kualitas air tambang

3.4.2. Jenis Pengambilan Data

Data – data primer didapatkan berdasarkan hasil pengolahan data –

data penunjang. yang dilakukan Dalam penelitian ini pengambilan data

primer yaitu :

- Daerah tangkapan hujan

Data – data yang diperoleh untuk menunjang penelitian ini adalah

data sekunder berupa data hasil yang diambil dari beberapa satuan kerja

serta beberapa referensi dari arsip PT. Antam Tbk , jurnal, makalah serta

website resmi yang berkaitan dengan penelitian ini. Beberapa data yang di

pergunakan adalah:

- data curah hujan selama 10 tahun

- data topografi aktual

- data rencana penambangan

- kualitas air limpasan

Page 55: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

38

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3.5 Teknik Pengambilan Data

3.5.1. Data Curah Hujan

Pengambilan data curah hujan harian dilakukan pengamatan di

stasiun pengamatan curah hujan di PT. ICA (Indonesia Chemical

Alumina). Pengamatan curah hujan dilakukan oleh pihak ketiga yaitu

PT. ICA selaku anak perusahaan PT. ANTAM, Tbk. Data curah hujan

ini akan di berikan kepada satuan kerja Healt, Safety, & Enviroment

Setiap bulan.

.

3.5.2. Data Topografi Aktual

Pengambilan data topografi actual dilakukan dengan melakukan

survey yang dilakukan menggunakan drone untuk area yang luas.

Untuk katifitas kemajuan tambang pengambilan data dilakukan

dengan menggunakan total station hal ini dilakukan untuk pemetaan

yang lebih detail. Untuk pengambilan data ini sendiri dilakukan oleh

satuan kerja survey

3.5.3. Data Rencana Penambangan

Data rencana penambangan didapatkan melalui satuan kerja

mine planning & development. Pengambilan data ini untuk

mengetahui lokasi penambangan yang akan dilakukan pada tahun

2019 sebagai penentuan lokasi perencenanaan kolam pengendapan

3.5.4. Data Kualitas Air Limpasan

Pengujian kualitas air limpasan ini dilakukan oleh pihak ketiga

yaitu Badan Penelitian Dan Pengembangan Industri Laboratorium

Penguji Balai Riset Dan Standarisasi Industry Pontianak. Proses

pengambilan air limpasan tambang dilakukan pada inlet kolam

Page 56: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

39

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

pengendapan dan oulet kolam pengendapan yang hasilnya akan

dilakukan uji analisa laboratorium. Data hasil uji analisa laboratorium

ini akan diberikan kepada satuan kerja Healt, Safety, & Enviroment

setiap bulan.

3.5.5. Data Daerah Tangkapan Hujan

Pengambilan data daerah tangkapan hujan dilakukan dengan

menggunakan software surpac 6.6.2 dengan mengolah data topografi

serta data rencana penambangan tahun 2019. Pengambilan data ini

dilakukan dengan melihat perbedaan kontur, dimana penambangan

yang dilakukan berada pada kondisi perbukitan maka penentuan

daerah tangkapan hujan diambil dari puncak bukit dan akan dilihat

kemungkinan air yang masuk kedalam daerah penambangan lalu

ditentukan sehingga menjadi sebuah polygon tertutup.

3.6 Teknik Analisis Data

Pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan sebagai berikut:

1. Perhitungan Curah Hujan

Dalam pengolahan curah hujan penulis menggunakan data curah hujan

selama 10 tahun dari tahun 2009 hingga tahun 2018 dari PT. ICA yang

dilaporkan kepada PT. Antam Tbk kepada satuan kerja HSE. Dari data

harian curah ini diambil nilai tertinggi yang terjadi pada tiap bulan selama

10 tahun dan diperhitungkan rencana curah hujan tiap bulannya.

perhitungan curah hujan dilakukan menggunakan rumus:

𝑋𝑡 = X + 𝑘 . 𝑆

Page 57: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

40

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Perhitungan Intensitas Curah Hujan

Setelah dilakukan perhitungan curah hujan rencana maka dilakukan

perhitungan intensitas curah hujan dengan menghitung jam hujan rata – rata

dari data jam hujan selama 10 tahun. Perhitungan curah hujan rencana

dilakukan dengan mengunakan rumus mononobe

𝐼 =𝑅24

(

𝑡)

23⁄

3. Penentuan Daerah Tangkapan Hujan

Penentuan daerah tangkapan hujan ini dilakukan dengan menggunakan

software surpac 6.6.2 dangan data awal data topografi dan data perencanan

penambangan 2019 berdasarkan lokasi arah aliran air yang masuk kedalam

kolam pengendapan.

4. Debit limpasan

Dari hasil perhitungan nilai intensitas curah hujan serta penentuan

daerah tangkapan hujan pada area penambangan tahun 2019. Dari

perhitungan diatas maka didapatkan variabel untuk menghitung debit

limpasan. Selanjutnya dilakukan perhitungan debit limpasan berdasarkan

data-data tersebut.

Q = 0,278 x C x I x A

Page 58: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

41

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

5. Dimensi saluran

Perhitungan dimensi saluran disesuaikan berdasarkan dari debit

limpasan yang akan masuk kedalam saluran dari masing masing daerah

tangkapan hujan. Dari hasil perhitungan diatas maka dilanjutkan untuk

perhitungan paritan dengan menggunakan rumus Robert Manning:

𝑄 = 1

𝑛 . 𝐴 . 𝑆

12⁄ . 𝑅

23⁄

6. Dimensi kolam pengendapan

Penentuan desain dan kapasitas kolam dilakukan berdasarkan dari

perhitungan debit limpasan. dari hasil debit puncak yang masuk kedalam

kolam maka dilakukan desain menggunakan software surpac 6.6.2

Page 59: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

42 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis

4.1.1. Curah Hujan Rencana

Untuk memperhitungan curah hujan rencana yang akan terjadi di

area penambangan PT. Antam Unit Bisnis Penambangan Bauksit

maka dilakukan analisa curah hujan dalam kurun waktu 10 tahun.

Berikut perhitungan curah hujan rencanan tahun 2019.

Tabel. 4.1 Perhitungan Rencana Curah Hujan

jumlah data (n) 10

tahun curah hujan (mm/hari) (xi-xbar)² m P Yn Ynbar

(Yn-Ynbar)²

2009 96 734,41 2 0,1818 -0,533 0,50 1,05807

2010 163 1592,01 10 0,9091 2,351 0,50 3,44255

2011 143 396,01 8 0,7273 1,144 0,50 0,42129

2012 110 171,61 3 0,2727 -0,262 0,50 0,57308

2013 123 0,01 6 0,5455 0,501 0,50 0,00003

2014 155 1017,61 9 0,8182 1,606 0,50 1,23406

2015 82 1689,21 1 0,0909 -0,875 0,50 1,87635

2016 112 123,21 4 0,3636 -0,012 0,50 0,25679

2017 127 15,21 7 0,6364 0,794 0,50 0,08934

2018 120 9,61 5 0,4545 0,238 0,50 0,06632

total 1231 5748,9

4,952

9,01788

rata-rata 123.1

Standar Deviasi variat gumbel (Sn) : 0.95

Standar Deviasi (S) : 25.27

Reduced Mean (Yn) : 0.50

Page 60: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

43

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Keterangan:

m = 1 sampai dengan 10 (peringkat curah

hujan yang terbesar)

p = 𝑚

(Σn + 1)

Yn = −𝑙𝑛 (𝑙𝑛 (1

𝑝))

Ynbar (reduce mean rata -rata) = ΣYn

Σn

= 4,952

10

= 0,50

(Yn – Ynbar)2 = (𝑌𝑛 − 0,5)2

= ((−0,533) − 0,5)2

= 1.05807

Standar deviasi variat gumbel (Sn) = √Σ(Yn – Ynbar)

Σn

= √9,01

10

= 0,95

Standar deviasi (S) = (Σ(xi-xbar)² / (Σn – 1))0,5

= √5748,9

9

= 25,27

Yt ( redused variate) = −𝑙𝑛 (−𝑙𝑛 (𝑇−1

𝑇))

= −𝑙𝑛 (−𝑙𝑛 (2−1

2))

= 0,37

Periode Ulang (Tahun) 2

Reduced Variate (Yt) 0.37

Reduced Variate Factor (k) -0.14

Curah Hujan Rencana (Xt) 119,67

Page 61: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

44

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Faktor frekuensi (k) = 𝑌𝑡−𝑌𝑛

𝑆𝑛

= (0,37−0,50)

0.9496

= - 0,14

Curah hujan rencana = Xt + (𝑘 𝑆)

= 123,1 + (- 0,14 x 25,27)

= 119,67 mm/hari

4.1.2. Intensitas Hujan

Berdasarkan hasil perhitungan curah hujan rencana maka dapat

dilakukan perhitungan intensitas curah hujan. Untuk menghitung

intensitas curah hujan maka di butuhkan hasil perhitungan curah hujan

rencana dan data jam hujan perhari yang nantinya data jam hujan

selama 10 tahun akan di rata rata sehingga didapat jam hujan rata –

rata harian. Perhitungan jam hujan terdapat pada lampiran B. Berikut

perhitungan intensitas curah hujan:

Tabel 4.2. Perhitungan Intensitas Curah Hujan

Periode Ulang Hujan 2 TAHUN

Hujan Rencana 119,67 mm/hari

Jam Hujan Harian Rata - Rata 2,6363 jam/hari

Intensitas Curah Hujan 21,74 mm/jam

Curah hujan rencana (Xt) = 119,67

Jam hujan/hari bulan januari = 2,6363

Intensitas curah hujan (I) = 𝑅24

24 (

24

𝑡)23⁄

Page 62: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

45

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

= 119,49

24 (

24

2.6363)23⁄

= 21,74 mm/jam

Setelah melakukan perhitungan intensitas curah hujan maka

dilakukan penentuan daerah tangkapan hujan sebagai tahapan lanjutan

untuk menghitung debit limpasan.

4.1.3. Daerah Tangkapan Hujan (Catchment Area)

Daerah tangkapan hujan ini ditentukan berdasarkan perbedaan

elevasi yang akan mengindikasikan arah kemana air akan mengalir.

Sehingga dengan menggunakan dasar ini dapat ditentukan daerah

tangkapan hujan berdasarkan perbedaan elevasi. Untuk perubahan

deaerah tangkapan hujan dapat dilihat pada lampiran E. Berikut tabel

luas daerah tangkapan hujan pada penambangan 2019:

Tabel 4.3 Luas Daerah Tangkapan Hujan Bukit 7 Tahun 2019

No Daerah Tangkapan Hujan

1 Januari 0,415 km2

2 Februari 0,477 km2

3 Maret 0,563 km2

4 April 0,563 km2

5 Mei 0,588 km2

6 Juni 0,588 km2

7 Juli 0,588 km2

Sumber: hasil data lapangan

Page 63: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

46

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4.1.4. Debit Air Limpasan

Setelah melakukan perhitungan intensitas curah hujan, serta

penentuan daerah tangkapan hujan selanjutnya dilakukan perhitungan

debit limpasan. perhitungan debit ini disesuaikan dengan luas bukaan

rencana area penambangan 2019. perhitungan debit limpasan akan

berubah – ubah untuk setiap bulannya sesuai dengan kemajuan

aktivitas penambangan. Detail perhitungan terdapat pada lampiran C.

Berikut hasil perhitungan debit limpasan menggunakan rumus (2.4):

Table 4.3 Debit Limpasan Bukit 7 Tahun 2019

NO Bulan Debit Limpasan

1 Januari 21.434,656 m3/hari

2 Februari 24.601,895 m3/hari

3 Maret 29.064,221 m3/hari

4 April 29.064,221 m3/hari

5 Mei 30.357,469 m3/hari

6 Juni 30.357,469 m3/hari

7 Juli 30.357,469 m3/hari

Sumber: hasil perhitungan

Setelah dilakukan perhitungan debit limpasan maka dapat

dilakukan penentian dimensi paritan yang sesuai dengan debit

limpasan yang masuk.

4.1.5. Dimensi Paritan

Dimensi paritan harus disesuaikan dengan debit limpasan yang

akan masuk ke area penambangan sehingga paritan yang dibuat akan

cukup untuk menampung debit limpasan air tambang. Berdasarkan

Page 64: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

47

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

hasil perhitungan debit setiap daerah tangkapan hujan didapatkan debit

limpasan maksimum untuk bukit 7 sebagai berikut:

Tabel 4.4 Debit Limpasan Yang Masuk Kedalam Paritan

PARAMETER debit bukit 7

DTH 7

RUNOFF COEFISIEN 0,9

CATHMENT AREA 0,588

INTENSITAS HUJAN 21,74

𝑄 = 0, 7 𝐶 𝐼 𝐴

𝑄 = 0, 7 × 0,9 × 1,7 × 0,5

𝑄 = 3, 0𝑚3 𝑠

Dari hasi ini dilakukan perhitungan dimensi paritan yang sesuai

dengan debit limpasan yang masuk. Berikut visualisasi dan hasil

perhitungan dimensi paritan:

Gambar 4.1. Visualisasi Paritan

Page 65: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

48

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tabel 4.5 Perhitungan Dimensi Paritan Bukit 7

Pit Saluran

Penampang Saluran trapesium

Parameter Dimensi

bukit 7 2019

daerah tangkapan

hujan bukit 7 2019

kemiringan penampang 60 derajat

Z 0,58 m

d 1,2 m

D 1,4 m

e 0,69 m

R 0,6 m

b 1 m

A 2,03 m²

x 2,39 m

grade 1,00

manning coeficient 0,4

velocity 0,15 m/s

debit limpasan 3,20 m³/s

debit tampungan saluran 3,61 m³/s

panjang paritan 4098,90 m

volume paritan 8326,44 m³

Setelah melakukan perhitungan dimensi paritan maka perlu

dilakukan perhitungan dimensi pipa untuk kolam pengendapan yang

berfungsi untuk menyalirkan air dari kompartement ke kompartement

lainnya.

Page 66: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

49

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4.1.6. Saluran Pipa

Perhitungan dimensi pipa dilakukan untuk penentuan kapasitas

pipa yang mampu menampung debit yang masuk. Berikut perhitungan

dimensi saluran pipa:

Tabel 4.6 Perhitungan Saluran Kompartement Bukit 7

Saluran

Penampang Saluran pipa pvc

Parameter Dimensi

kompartement

bukit 7

D 0,6 m

R 0,3 m

Phi 3,14 m

A 0,28 m

manning koef 0,012 m

Grade 0,1

debit masuk 3,20 m³/s

kecepatan debit masuk 0,15 m/s

debit tampungan 3,34 m³/s

kecepatan paritan 11,80954 m/s

Dari hasil perhitungan diatas berikut maka dilakukan penentuan

peletakan pipa pada pada tanggul kolam pengendapan. berikut visualisasi

pipa pada kolam pengendapan:

Page 67: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

50

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 4.2. Visualisasi Pipa

Gambar 4.3 Penampang Horizontal Pipa Pada Kolam Pengendapan

Page 68: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

51

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 4.4 Penampang Vertikal Pipa Pada Kolam Pengendapan

4.1.7. Kolam Pengendapan

Berdasarkan hasil perencanaan maka didapatkan dimensi kolam

dengan luas yang dibutuhkan untuk pembuatan kolam pengendapan

sebesar 16.153,818 m2 dengan total volume yang dapat tertampung

sebesar 50.067 m3 dengan tinggi tanggul setinggi 4 meter dari elevasi

5 m ke elevasi 9 m.

Desain kolam memiliki 6 buah kompartement untuk

menghambat laju air untuk memaksimalkan pengendapan serta untuk

kegiatan pemeliharaan kolam pengendapan. Dari hasil pembagian

kompartement maka dilakukan perhitungan volume untuk setiap

kompartement. Berikut total volume untuk setiap kompartement:

Tabel 4.7 Kapasitas Kompartement Kolam

kolam kedalaman

(m)

luas

kompartement

(m²)

volume

(m³)

1 4 1.621,53 5.584

2 4 3.317,45 11.970

3 4 1.966,04 6.946

4 4 2.337,22 8.373

5 4 2.352,66 8.424

6 4 2.445,82 8.770

Total 14.040,73 50.067

Berikut visualisasi kolam pengendapan hasil perencanaan

menggunakan software surpac 6.6.2.

Page 69: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

52

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 4.5. Kolam Pengendapan

Page 70: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

53

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 4.6. Visualisasi Tanggul Kolam

4.1.8. TSS pada Kolam Pengendapan

Pada perencanaan kolam dilakukan perhitungan total suspended

solid (TSS) yang dilakukan untuk mengetahui berapa banyak material

yang akan diendapkan. Perhitungan ini dilakukan dengan data kualitas

air limpasan dari bulan januari 2018 hingga oktober. Berikut

perhitungan jumlah TSS rencana:

Page 71: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

54

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tabel 4.8 Jumlah TSS Pada Inlet Kolam Pengendapan

NO BULAN TSS

1 JANUARI 2.040 mg/L

2 FEBRUARI 1.195 mg/L

3 MARET 1.660 mg/L

4 APRIL 2.725 mg/L

5 MEI 910 mg/L

6 JUNI 12.525 mg/L

7 JULI 4.870 mg/L

8 AGUSTUS 9.700 mg/L

9 SEPTEMBER 11.320 mg/L

10 OKTOBER 49.825 mg/L

JUMLAH 96.770 mg/L

RATA - RATA 9.677 mg/L Sumber : hasil uji lab baristand industri pontianak

Padatan = debit air x % solid

Padatan = 30.357,469 m3 x 0,968

Padatan = 293.77 m3

4.1.9. Laju Pengendapan

Laju pengendapan dihitung dengan menggunakan hukum stokes

dengan mempertimbangkan jenis material yang di endapkan dalam hal

ini berupa lempung. Dari hasil perhitungan yang terdapat pada

lampiran K didapatkan laju pengendapan sebesar 0,0019963 m/s. Dari

hasil perhitungan kecepatan pengendapan maka dilakukan perhitungan

waktu yang dibutuhkan untuk material mengendap. Dari hasil

perhitungan di butuhkan waktu untuk material mengendap sebesar

33,4 menit.

Page 72: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

55

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4.1.10. Laju Aliran Air

Laju aliran air dihitung untuk mengetahui watu yang dibutuhkan

secara horizontal dari inlet hingga ke outlet. Perhitungan terdapat pada

lampiran L. Dari hasil perhitungan kecepatan dan waktu tempuh air

dari tiap kompartement didapatkan hasil seabagi berikut:

Tabel 4.9 Waktu Laju Aliran Air

kolam kecepatan

(m/s) waktu (detik)

waktu (menit)

1 0,038 905,33 15,09

2 0,025 3.776,21 62,94

3 0,046 1.562,91 26,05

4 0,033 2.025,15 33,75

5 0,032 1.066,58 17,78

6 0,028 2.600,61 43,34

Total 198,95

berdasarkan hasil perhitunga maka waktu yang dibutuhkan air

untuk keluar ke outlet selama 198,95 menit.

4.1.11. Waktu Pemeliharaan Kolam

Berdasarkan perhitungan padatan yang akan masuk kedalam

kolam pengendapan. Dari hasil perhitungan tersebut maka dapat

diperkirakan berapa waktu yang dibutuhkan untuk pemeliharaan

kolam. berikut perhitungan waktu pemeliharaan kolam:

Kapasitas pengendapan kolam = 17.364 m3

Total padatan yang masuk perhari = 296,79 m3

Kemampuan kolam = 17.364 m3

/ 296,79 m3

= 59,11 hari = 59 hari

Page 73: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

56

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4.2. Pembahasan

4.2.1. Kondisi Penambangan

Operasi penambangan bauksit yang dilakukan PT.Antam Unit

Bisnis Penambangan Bauksit saat ini berada pada bukit 7B Untuk

kondisi penambangan itu sendiri berada pada daerah perbukitan

sehingga dalam perencanaan kolam pengendapan akan dilakukan di

elevasi terendah dari daerah penambangan dengan memanfaatkan

gravitasi sebagai media penggerak air.

4.2.2. Rencana Penambangan

Rencana penambangan untuk tahun 2019 akan bergerak menuju

bukit 7A dimana pada tahun 2018 dilakuan penambangan pada bukit

7B. rencana penambangan yang dilakukan pada bukit 7A akan dimulai

pada bulan januari hingga bulan juli 2019. Area baru yang akan

terbuka pada bukit 7A sebesar 0,249 km2. Berikut gambar

perencanaan bukaan tambang pada bukit 7A:

Page 74: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

57

UIN

Syarif Hid

ayatullah

Jakarta

Gambar 4.7. Peta Rencana Penambangan Bukit 7 Tahun 2019

Page 75: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

58

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4.2.3. Curah Hujan Rencana

Dari data curah hujan selama 10 tahun akan dicari curah hujan

maksimal yang terjadi setiap tahunnya yang akan dilakukan sebagai

data awal untuk melakukan perencanaan curah hujan tahun 2019.

Perhitungan rencana curah hujan ini dilakukan dengan menggunakan

metode analisa gumbel dengan periode ulang hujan selama 2 tahun.

Dari hasil perhitungan (tabel 4.1) berdasarkan data curah hujan selama

10 tahun maka didapat rencana curah hujan pada tahun 2019 sebesar

119,67 mm/hari.

4.2.4. Intensitas Curah Hujan

Perhitungan besarnya intensitas hujan di area penambangan

PT.Antam Unit Bisnis Penambangan Bauksit dilakukan dengan

menggunakan persamaan mononobe. Dari hasil perhitungan

didapatkan jam hujan harian rata – rata sebesar 2,64 jam per hari. hasil

perhitungan intensitas curah hujan (tabel 4.2) dengan curah hujan pada

periode ulang hujan 2 tahun maka didapatkan besar intenstas curah

hujan adalah 21,74 mm/jam.

4.2.5. Daerah Tangkapan Hujan (cathment area)

Penambangan yang dilakukan di PT.Antam Unit Bisnis

Penambnagan Bauksit merupakan sistem penambangan open cast

maka keiatan penambangannya akan mengikuti bentu perbukitan serta

penambangan yang diakukan relative dangkal sekitar 5 – 8 meter

sehingga kegiatan penambangan yang dilakukan tidak terlalu merubah

kontur yang signifikan.

Page 76: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

59

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Semakin maju aktivitas penambangan yang akan terjadi

perubahan arah aliran air limpasan tambang dimana air akan

mengikuti level elevasi dari elevasi tinggi menuju elevasi rendah. Oleh

karena itu setiap kemajuan aktivitas penambangan akan terjadi

perubahan daerah tangkapan hujan. Perubahan daerah tangkapan hujan

dapat dilihat pada lampiran E.

Daerah tangkapan hujan mencangkup daerah penambangan

bulan desember tahun 2018. Hal ini dikarnakan air yang jatuh pada

area tersebut akan dialirkan pada kolam pengendapan yang sama. Dari

hasil hasil analisis yang dilakukan maka dipilih area bukaan terbesar

sebagai daerah tangkapan hujan akhir yaitu sebesar 0,588 km2

Daerah tangkapan hujan pada bulan maret dan april tidak terjadi

perubahan. Hal tersebut dikarnakan aktivitas penambangan yang

dilakukan terdapat pada daerah tangkapan hujan bulan maret.

Sehingga aktivitas penambangan tersebut tidak merubah arah aliran air

yang direncanakan akan masuk kedalam kolam pengendapan begitu

juga untuk bulan Mei, Juni, dan Juli ketiga bulan ini memiliki daerah

tangkapan hujan yang sama.

4.2.6. Debit Limpasan

Debit limpasan pada area penambangan dari hasil perhitungan

curah hujan rencana, intensitas curah hujan, dan penentuan dari luas

catchment pada bukit 7, maka dapat dilakukan perhitungan debit air

limpasan yang ada pada area penambangan bukit 7. Debit limpasan ini

di ambil berdasarkan debit limpasan yang terbesar. Dari hasil

perhitungan (table 4.4) didapatkan debit limpasan maksimum yang

akan terjadi sebesar 30.357,469 m3.

Page 77: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

60

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4.2.7. Air Tanah

Air tanah pada daerah penelitian diabaikan dikarnakan air tanah

tidak ditemukan di seluruh area PT.Antam Tbk. hal ini dibuktikan

dengan kegiatan ekplorasi yang dilakukan dengan menggunakan test

pit (sumur uji). Ekplorasi dengan metode test pit dilakukan karena

kondisi endapan mineral yang dangkal. Dari hasil ekplorasi detail yang

dilakukan pembuatan test pit untuk setiap 25 m tidak ditemukannya air

tanah. Dalam hal ini dikatakan bahwa area yang ditambang tidak

memotong lapisan muka air tanah sehingga menjadi dasar bahwa air

tanah diabaikan. Untuk hasil test pit terdapat pada lampiran O.

4.2.8. Dimensi Paritan

Dalam perencanaan pembuatan paritan perlu dilakukan

pertimbangan penentuan bentuk paritan. Penentuan bentuk paritan ini

didasari dari kemudahan pembuatan paritan, relatif aman jika

dijadikan sebagai paritan serta kemudahan pembuatan paritan sesuai

dengan keadaan lapangan, dalam hal ini posisi alat gali akan

menentukan bagaimana bentuk paritan yang akan direncanakan, dalam

hal ini penentuan dimensi paritan berbentuk trapesium.

Perhitungan debit limpasan dibutuhkan untuk penentuan dimensi

paritan. Dari hasil perhitungan debit limpasan maka dilakukan

perhitungan luas dimensi kolam dari debit limpasan yang akan masuk

kedalam paritan. Hasil dari perhitungan dimensi paritan yang

dilakuakan memiliki luas dimensi sebesar 2,03 m2 dengan panjang

paritan sebesar 4.098,90 m.

Page 78: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

61

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Hasil perhitungan tersebut didapatkan debit maksimum yang

akan masuk kedalam paritan dimana debit tersebut sebagai acuan

untuk desain paritan. Debit tersebut menjadi batas minimum

tampungan debit paritan dimana Qmasuk ≤ Qoutput hal ini dimaksudkan

agar dimensi paritas sesuai dengan kapasitas debit sehingga air tidak

akan meluap. Dari hasil perhitungan tersebut maka debit maksimal

yang akan masuk kedalam paritan sebesar 3,20 m3/s.

Hasil perhitungan dengan luas dimensi sebesar 2,03 m3 dapat

dikatakan bahwa desain paritan tersebut mampu menampung debit

limpasan yang akan masuk kedalam paritan karena kapasitas paritan

melebihi debit limpasan dimana debit limpasan sebesar 3,20 m3/s dan

kapasitas paritan sebesar 3,61 m3/s. Serta hasil perhitungan kecepatan

diatas maka dapat diasumsikan bahwa akan terjadi pengendapan

material padatan pada paritan. Lokasi paritan diletakan pada sekitar

area bukaan dimana parit mengelilingi area penambangan sehingga air

tidak akan keluar ke lingkungan bebas.

Air akan mengalir menuju ke sekeliling area penambangan

mengikuti kontur perbukitan dikarnakan posisi penambangan berada

di perbukitan dan aktivitas penambangan yang dilakukan cenderung

dangkal. Desain paritan ini akan berujung pada kolam pengendapan

dimana paritan akan dibuat disekeliling area penambangan. berikut

gambar untuk menggambarkan lokasi paritan.

Page 79: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

62

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 4.8 Lokasi Paritan

Garis yang berwarna merah merupakan paritan yang

mengelilingi area penambangan. Untuk area yang berwarna pink

merupakan area bukaan pada bulan desember tahun 2019. Dan area

yang berwarna biru merupakan virgin area atau blm tersentuh oleh

aktivitas penambangan. Untuk area yang berwarna hijau sudah

dilakukan proses reklamasi dan revegetasi.

Setelah melakukan perhitungan rencana curah hujan 2019,

menentukan daerah tangkapan hujan, menghitung debit limpasan serta

menghitung dimensi paritan, maka dapat dilakukan desain kolam

pengendapan dengan mempertimbangkan topografi terendah dimana

Page 80: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

63

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

air akan mengalir, debit limpasan yang akan masuk kedalam kolam

pengendapan sehingga dapat disesuaikan kapasitas kolam yang cukup

untuk menampung air yang masuk, serta kualitas air sebagai

pertimbangan untuk dilakukannya water treatment lebih lanjut.

4.2.9. Saluran Pipa

Untuk menyalurkan air dari kompartement ke kompartement

yang lainnya digunakan pipa polyvinyl chloride (PVC) yang ditanam

di antara kompartement untuk mengalirkan air. Untuk mendapatkan

dimensi yang sesuai maka dilakukan perhitungan dimensi pipa, dari

hasil perhitungan didapatkan diameter pipa berukuran 24 inci atau

sebesar 0,61 m dengan debit air yang akan masuk kedalam pipa

sebesar 3,20 m3/s. Berdasarkan hasil perhitungan maka didapatkan

kemampuan paralon untuk mengalirkan air sebesar 3,34 m3/s dengan

luas pipa sebesar 0,28 m. dari hasil perhitungan tersebut dapat

dikatakan bahwa paralon dapan mengalirkan air sesuai dengan kaidah

Qmasuk < Qkeluar.

Peletakan posisi pipa dibuat zig – zag sehingga air yang masuk

tidak langsung keluar dimana air akan tertahan terlebih dahulu. Hal ini

dilakukan agar memaksimalkan aktivitas pengendapan. pada kolam

bukit 7 digunakan 6 buah pipa untuk mengalirkan air dari

kompartement 1 ke kompartement lainnya. Pemilihan saluran berupa

pipa dikarnaka tanggul yang akan digunakan untuk membendung air

merupakan material Over Burden yang berupa lempung, sehingga jika

dibuat parita berupa open chanel akan terjadi penggerusan pada

dinding paritan.

Page 81: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

64

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Peletakan pipa dilakukan pada elevasi 6.5 m yaitu 1.5 meter dari

dasar permukaan tanggul dengan alasan pada ketinggian 1.5 meter dari

permukan kolam digunakan sebagai tempat pengendapan material dan

pada elevasi 6,5 hingga elevasi 9 merupakan tempat untuk

menampung debit limpsan. Dengan perencanaan peletakan pipa pada

elevasi 6,5 jika kapasitas pengendapan sudah penuh maka kolam

pengendapan masih dapat menampung debit limpsana yang akan

masuk. Sehingga air tidak langsung meluap disaat area pengendapan

penuh dengan material yang terendapkan. Air pada kolam

pengendapan yang dapat dikeluarkan hanya dari elevasi 6,5 meter ke 9

meter. Berikut lokasi pipa pada kolam pngendapan:

Tabel 4.10 Koordinat Pipa Kolam Pengendapan

pipa y x z

1 9992469.181 406508.756 6.500

2 9992469.181 406474.413 6.500

3 9992554.210 406398.118 6.500

4 9992520.452 406463.957 6.500

5 9992487.233 406463.352 6.500

6 9992472.272 406387.206 6.500

Dari hasil desain tersebut maka volume air yang dapat

dikeluarkan sebesar 32.703 m3 dan kapasitas material yang tertinggal

pada kolam pengendapan sebesar 17.364 m3.

4.2.10. Kolam Pengendapan

Dalam perencanaan pembuatan kolam pengendapan, penentuan

kapasitas kolam pengendapan ini berdasarkan dari debit limpasan pada

area penambangan dimana kolam pengendapan harus memiliki

kapasitas lebih besar dibandingkan dengan debit limpasan yang akan

Page 82: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

65

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

masuk ke kolam sehingga kolam dapat menampung air sesuai dengan

kapasitas debitnya.

Berdasarkan hasil perhitungan debit limpasan, maka dapat

diketahui kebutuhan minimum untuk kolam pengendapan. Dari hasil

perhitungan tersebut didapat debit maksimal yaitu pada bukit 7 sebesar

30.357,469 m3/hari. Untuk desain dan perhitungan volume kolam

dilakukan dengan menggunakan software surpac 6.2.2 dari hasil desain

tersebut didapatkan lokasi, perubahan kondisi kolam

Hasil perencanaan pembuatan kolam pengendapan dilakukan

dengan membendung atau dengan cara menimbun area terbuka

sehingga akan membentuk sebuah kolam dengan memanfaatkan

perbedaan elevasi pada area sekitar kolam pengendapan. hal ini

dilakukan mengingat aktivitas penambangan yang dilakukan PT.

Antam Tbk, berada pada daerah perbukitan. Oleh karena itu dilakukan

pembendungan pada area terbuka sehingga memanfaatkan gaya

grafitasi untuk mengalirkan air menuju kolam pengendapan.

Perencananaan kolam bukit 7 dilakukan penimbunan dengan

membuat tanggul setinggi 4 meter pada elevasi 5 meter ke 9 meter

dengan lebar tanggul sebesar 4,5 meter dengan luas kolam sebesar

16.153,818 m2. Dengan jumlah kompartemen sebanyak 6 buah.

Penentunan jumlah kompartement disesuaikan dengan kemampuan

alat gali sertta Penentuan lebar tanggul disesuaikan dengan alat gali

yang akan bekerja untuk melakukan kegiatan pemeliharaan kolam.

Dimana alat yang digunakan untuk melakukan peremajaan kolam

adalah long arm excavator ZX 210 LC. Untuk spesifikasi alat gali

dapat dilihat pada lampiran N

Page 83: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

66

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4.2.11. Output Kolam

Proses output air kolam pengendapan dilakukan berdasarkan

perhitungan waktu pengendapan serta waktu air sampai ke output

kolam pengendapan. dari hasil perhitungan didapatkan waktu

pengendapan sebesar 33,4 menit. Sedangkan waktu air sampai ke

output kolam sebesar 224,65 menit. Dari hasil perhitugan tersebut

idealnya th > tv. Dari hasil perhitungan didapatkan th > tv.

Berdasarkan perhitungan tersebut maka proses pengendapan pada

kolam pengendapan dapat berlangsung seiring dengan masuknya air

kedalam kolam pengendapan.

4.2.12. Waktu Pemeliharaan Kolam

Pada proses pengendapan dilakukan perhitungan berapa banyak

material padatan yang terdapat pada air dan kesanggupan kolam untuk

menampung material tersebut setra berapa rentang waktu yang

dibutuhkan untuk dilakukan pengerukan material padaan tersebut.

perkiraan air material padatan yang masuk kedalam kolam

berdasarkan data lingkungan pada inlet kolam tambang pada bulan

januari 2018 hingga bulan oktober 2018. Pada laporan tersebut

terdapat jumlah tts sebagai berikut:

Berdasarkan perhitungan tersebut maka dapat diketahui berapa

hari perlu dilakukan kegiatan pemeliharaan kolam pengendapan.

perhitungan tersebut dilakukan dengan membandingkan kapasitas

kolam pengendapan yang akan terendapkan dengan jumlah padatan

yang akan masuk kedalam kolam pengendapan. Berdasarkan dari

perhitungan maka perlu dilakukan kegatan pemeliharaan kolam

pengendapan setiap 59.11 hari atau sekitar 59 hari.

Page 84: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

67

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4.2.13. Kualitas Air Limpasan Tambang

pengujian air limpasan tambang dilakukan untuk mengetahui

kandungan logam berat, perubahan PH serta mengetahui total

suspended solid. berdasarkan dari hasil uji lab air limpasan tambang

yang dilakukan PT. Antam Tbk pada kolam pengendapan, dari hasil

tersebut dapat di tentukan apakah perlu dilakukan treatment terlebih

dahulu sebelum dialirkan ke lingkungan bebas atau hanya dilakukan

pegendapan.

Hasil pengujian ini dilakukan oleh pihak ketiga PT. Antam Tbk,

yaitu badan penelitian pengembangan industry laboratorium penguji

balai riset dan standarisasi industri Pontianak. Pengujian ini dilakukan

setiap 1 bulan sekali sebagai standarisasi dari pengendapan yang

dilakukan.

Dari hasil laporan analisi air limpasan tambang dapat dilihat

pada lampiran F maka dapat disimpulkan bahwa kadungan tembaga

(Cu), nikel (Ni), mangan (Mn), dan timbal (Pb) masih dibawah

ambang batas baku mutu air limbah. Namun, pada kualitas PH,

kandungan besi (Fe), dan total suspended solid (TSS) perlu dilakukan

treatment lebih lanjut karena nilai dari hasil uji laboratorium melebihi

ambang batas baku mutu air limbah.

Page 85: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

68 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

1. Curah hujan dengan periode ulang hujan selama 2 tahun pada bukit 7 yaitu

sebesar adalah 119,49 mm/jam dengan intensitas hujan sebesar 21,74 mm/jam.

2. Hasil perhitungan debit air limpasan pada daerah tangkapan hujan pada bukit

7 yang akan masuk kedalam kolam pengendapan pada bulan januari sebesar

21.434,656 m3/hari, Februari sebesar 24.601,895 m

3/hari, Maret dan April

sebesar 29.064,221 m3/hari, Mei, Juni, dan Juli sebesar 30.357,469

3. Dimensi paritan yang sesuai dengan debit limpasan yang akan masuk

berdasarkan perhitungan didapat luas paritan untuk bukit 7 sebesar 2,03 m2

dengan volume paritan sebesar 8.326,44 m3.

4. Dimensi kolam pengendapan untuk bukit 7 dari hasil kalkulasi didapat

volume kolam sebesar 50.067 m3.

5.2. Saran

1. Membuat paritan di sekeliling tambang untuk menyalirkan air dan mencegah

air keluar ke lingkungan bebas.

2. Lakukan treatment terhadap PH, TSS, dan kandungan besi.

3. Dilakukan pengecekan kadar air secara berkala sebelum dibuang

kelingkungan bebas guna meminimalisir kerusakan lingkungan.

4. Membuat 6 buah kompartemen untuk memaksimalkan pengendapan serta

memudahkan untuk pemeliharaan kolam pengendapan.

5. Melakukan pemantauan & peremajaan kolam setiap 59 hari sekali

Page 86: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

69 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Daftar Pustaka

Alzur Zanni, Yunus Ashari, dan Dono Guntoro. 2015. melakukan pencegahan

dan penanggulangan air yang masuk ke blok barat terhadap pit blok timur

pada area penambangan PT. Indoasia cemerlang di desa Sungai Cuka,

kecamatan kintap, kabupaten tanah laut, provinsi Kalimantan selatan.

Triatmodjo, Bambang. 2008. Hidrologi Terapan. Yogyakarta: Beta Offset,.

Chow, V.T., Maidment, D.R., Mays, L.W. 1988. Applied Hydrology. New

York: McGraw- Hill

Cathment area, 2008, http://www.floodsite.net/juniorfloodsite/html/en/student

/thingstoknow/ hydrology/catchmentarea.html, 13 Maret 2019.

E. M. Wilson, 1993. Hidrologi teknik. Bandung: ITB Bandung,.

Harry Christanto dan Syahirul Alim, Pemilihan Kolam Pengendap Di Daerah

Tambang, perhapi, PT. Kaltim Prima Coal

Kemen LH no 34 tahun 2009 tentang Baku Mutu Air Limbah bagi usaha

dan/atau kegiatan Pertambangan Bijih Bauksit

Kriteria desain, 2016 http://kuliah.ftsl.itb.ac.id/wpcontent/uploads

/2016/10/Kriteria_Desain-2.pdf, 13 Maret 2019

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2016. Kamus Besar Bahasa

Indonesia. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Linsley, R. K. et al, 1975, "Hydrology for Engineers, U.S.A: McGraw Hill.

Muhammad Endriantho, Muhammad Ramli, 2013, Perencanaan Sistem

Penyaliran Tambang Terbuka Batubara.

Mcarthur rive rmine. 2017. http://www.mcarthurrivermine.com

.au/en/sustainability/environment/Pages/overburden.aspx, Maret 13 2019

M. Sodiqin Utama Aji, Irvani, dan Ega Andini, 2018, rancangan teknis sistem

penyaliran penambangan timah dengan studi kasus di PT Menara Cipta Mulia,

Kecamatan Kelapa Kampit, Kabupaten Belitung Timur.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37

TAHUN 2010 TENTANG BENDUNGAN.

Page 87: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

70

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Rahmadi Siahaan, Pocut Nurul Alam dan Febi Mutia, 2017, Evaluasi Teknis

Sistem Penyaliran Tambang Studi Kasus: PT. Bara Energi Lestari Kabupaten

Nagan Raya, Aceh

Sayoga, Rudy, 1994 Diktat Kuliah Sistem Penyaliran Tambang, Bandung:

Jurusan Teknik Pertambangan Fakultas Teknologi Mineral ITB, Pengantar

Penyaliran Tambang”

Syarifuddin, Sri Widodo, dan Arif Nurwaskito. 2017 Jurnal Geomine, Vol. 5,

No. 2: Agustus 2017 84 KAJIAN SISTEM PENYALIRAN PADA

TAMBANG TERBUKA KABUPATEN TANAH BUMBU PROVINSI

KALIMANTAN SELATAN

Suswanto, Rendhie. 2017, Kajian Teknis Dan Lingkungan sediment pond PT.

Antam (Persero), Tbk Unit Bisnis Pertambangan Bauksit (UBPB) Tayan

Kalimantan Barat, Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya, Palembang

samindo recources, 2018 http://samindoresources.com/business /overburden-

removal, 13 Maret 2019

Umar Achmad Baradja., Yunus Ashari., dan Yuliadi. 2016 Simulasi

Penyaliran Tambang Melalui OptimasiElevasi Muka AirKolamUntuk

Menjaga FrontKerja Penambangan(Studi Kasus : Penambangan Batubara Pit1

Wara, PT Adaro Indonesia, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Tabalong,

Provinsi Kalimantan Selatan)

Wolley, Leslie. 2009. Sanitation Details. U.S.A: International Thomson

Publishing

James, William, 1996, Modeling the Management of Strom Impact. U.S.A:

CRC Press.

Page 88: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

LAMPIRAN

Page 89: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

72

Lampiran A

Data Curah Hujan

Data curah hujan ini hasil dari pemantauan yang didapat dari HSE department PT. ANTAM, Tbk. Unit Bisnis

Penambangan Bauksit. Data curah hujan yang digunakan selama 10 tahun yakni dari tahun 2009 hingga tahun 2018.

BULAN curah hujan

2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

JANUARI 63 80 40 30 123 39 82 62 48 117

FEBRUARI 47 73 14.5 110 100 95 62 110 119 90

MARET 31 54 82 32 32 125 53 90 54 80

APRIL 86 163 85 35 27 68 33 33 115 75

MEI 87 48 86 97 86 155 73 75 57 95

JUNI 52.5 48 71 78 45 126 76 49 51 120

JULI 52.5 55 56.5 55 43 72 55 59 73 27

AGUSTUS 25 35 43 20 46 72 13 28 84 40

SEPTEMBER 58 51 76 90 42 23 6 81 95 70

OKTOBER 96 35 80 81 59 45 66 46 78 52

NOVEMBER 94 61 143 41 106 97 68 112 127 -

DESEMBER 63 96 119 91 42 68 68 39 85 -

TOTAL 755 799 896 760 751 985 655 784 986 766

MAX 96 163 143 110 123 155 82 112 127 120

Page 90: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

73

Data jam hujan selama 10 tahun dari hasil pemantauan lamanya waktu hujan yang terjadi pada area tambang PT.

ANTAM,Tbk Unit Bisnis Penambangan Bauksit.

BULAN HARI HUJAN

2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 TOTAL MAX

JANUARI 19 19 14 18 13 14 22 20 16 11 166 22

FEBRUARI 12 12 11 18 19 7 13 23 10 11 136 23

MARET 17 17 14 23 10 13 11 20 13 17 155 23

APRIL 17 11 15 19 17 13 16 17 16 6 147 19

MEI 11 18 14 8 19 17 15 15 18 8 143 19

JUNI 10 14 11 4 8 11 12 11 11 8 100 14

JULI 8 18 8 13 15 2 19 12 11 3 109 19

AGUSTUS 7 12 7 7 10 13 5 4 12 4 81 13

SEPTEMBER 5 14 11 7 13 13 3 17 14 12 109 17

OKTOBER 20 17 18 17 14 14 9 20 18 3 150 20

NOVVEMBER 19 19 19 19 19 20 21 18 17 - 171 21

DESEMBER 16 21 17 23 20 18 14 19 20 - 168 23

Page 91: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

74

Data pemantauan jumlah hari pada saat terjadinya hujan yang terjadi pada area tambang PT. ANTAM,Tbk Unit Bisnis

Penambangan Bauksit.

BULAN JAM HUJAN

2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 TOTAL MAX

JANUARI 77,5 59 47,5 36,5 37 23 23 47 26,5 30,75 407,75 77,5

FEBRUARI 36 40 21,5 46 64 10 38 61 29,5 23,67 369,67 64,0

MARET 44 51 42 48 26 36 36 59 37 52 431,00 59,0

APRIL 59,5 34,5 35 95,5 43 35 34 41 32 26,5 436,00 95,5

MEI 24 43 37,5 24,5 61 41 37 33 40 33,5 374,50 61,0

JUNI 26,5 41 32 15,5 16 38,5 24 29 19,5 46,83 288,83 46,8

JULI 26 49,5 26 29 16 7 8 20 20,5 9,5 211,50 49,5

AGUSTUS 22 33 14,5 21 23 24 7 10 70,5 8,25 233,25 70,5

SEPTEMBER 24 42 15,5 25 44 21 8 34 41 47,67 302,17 47,7

OKTOBER 49 33 36,5 48 36 20 24 42 31 6,25 325,75 49,0

NOVVEMBER 89 63 49 52 48 43 34 47 51 - 476,00 89,0

DESEMBER 55 61 78 56 45,5 31 36 51 40,5 - 454,00 78,0

Page 92: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

75

Lampiran B

Perhitungan Jam Hujan Rata – Rata

Perhitungan jam hujan rata – rata dengan membagi total jam hujan dengan total hari

hujan selama kurun waktu 10 tahun.

TAHUN HARI

HUJAN JAM

HUJAN

2009 161 532.5

2010 192 550

2011 159 435.0

2012 176 497.0

2013 177 459.5

2014 155 329.5

2015 160 309.0

2016 196 474.0

2017 176 439.0

2018 83 284.9

TOTAL 1635 4.310,4

RATA RATA JAM HUJAN 2.636

Page 93: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

76

Lampiran C

Perhitungan debit limpasan

Perhitungan debit limpasan ini dilakukan sesuai dengan kemajuan katifitas

penambangan

bukit 7

1. Debit bulan januari

Q= 0,278 x 0,9 x 21,74 x 0,415

Q = 2,26 m3/s

Total debit perhari

Q = 2,26 x 2,64 x 3.600

Q = 21.434,656 m3/hari

2. Debit bulan februari

Q= 0,278 x 0,9 x 21,74 x 0.477

Q = 2.59 m3/s

Total debit perhari

Q = 2.59 x 2,64 x 3.600

Q = 24.601,845 m3/hari

3. Debit bulan maret

Q= 0,278 x 0,9 x 21,74 x 0.563

Q = 3.06 m3/s

Total debit perhari

Q = 3.06 x 2,64 x 3.600

Q = 29.064,221 m3/hari

Page 94: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

77

4. Debit bulan april

Q= 0,278 x 0,9 x 21,74 x 0,563

Q = 3,06 m3/s

Total debit perhari

Q = 3,06 x 2,64 x 3.600

Q = 29.064,221 m3/hari

5. Debit bulan mei

Q= 0,278 x 0,9 x 21,74 x 0,588

Q = 3,20 m3/s

Total debit perhari

Q = 3,20 x 2,64 x 3.600

Q = 30.357,469 m3/hari

6. Debit bulan juni

Q= 0,278 x 0,9 x 21,74 x 0,588

Q = 3,20 m3/s

Total debit perhari

Q = 3,20 x 2,64 x 3.600

Q = 30.357,469 m3/hari

7. Debit bulan Juli

Q= 0,278 x 0,9 x 21,74 x 0,588

Q = 3,20 m3/s

Total debit perhari

Q = 3,20 x 2,64 x 3.600

Q = 30.357,469 m3/hari

Page 95: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

78

Lampiran D

Arah Aliran Air

Page 96: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

79

Lampiran E

Perubahan Daerah Tangkapan Hujan Bulanan

Daerah tangkapan hujan Januari

Page 97: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

80

Daerah tangkapan hujan Februari

Page 98: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

81

Daerah tangkapan hujan Maret

Page 99: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

82

Daerah tangkapan hujan April

Page 100: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

83

Daerah tangkapan hujan Mei

Page 101: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

84

Daerah rangkapan hujan Juni

Page 102: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

85

Daerah Tangkapan Hujan Juli

Page 103: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

86

Lampiran F

Data Laporan Hasil Uji Air Limpasan Inlet

Januari

NO PARAMETER

UJI SATUAN

BAKU

MUTU

HASI

UJI METODE UJI

1 pH - 6 - 9 5,93 SNI 06-6989.11-2004

2 TSS mg/l maks. 200 2040 SNI 06-6989.3-2004

3 Besi (Fe) mg/l maks 5 158 SNI 06-6989.4-2009

4 tembaga (Cu) mg/l maks 2 0,007 SNI 06-6989.6-2009

5 Nikel (Ni) mg/l maks 0.5 < 0.001 SNI 06-6989.18-2009

6 Mangan (Mn) mg/l maks. 2 0.056 SNI 06-6989.5-2009

7 Timbal (Pb) mg/l maks. 0,1 < 0.002 SNI 06-6989.8-2009

Februari

NO PARAMETER

UJI SATUAN

BAKU

MUTU

HASI

UJI METODE UJI

1 pH - 6 - 9 5.97 SNI 06-6989.11-2004

2 TSS mg/l maks. 200 1195 SNI 06-6989.3-2004

3 Besi (Fe) mg/l maks 5 72.6 SNI 06-6989.4-2009

4 tembaga (Cu) mg/l maks 2 <0.001 SNI 06-6989.6-2009

5 Nikel (Ni) mg/l maks 0.5 < 0.001 SNI 06-6989.18-2009

6 Mangan (Mn) mg/l maks. 2 <0.001 SNI 06-6989.5-2009

7 Timbal (Pb) mg/l maks. 0,1 < 0.002 SNI 06-6989.8-2009

Maret

NO PARAMETER

UJI SATUAN

BAKU

MUTU

HASI

UJI METODE UJI

1 pH - 6 - 9 4.17 SNI 06-6989.11-2004

2 TSS mg/l maks. 200 1660 SNI 06-6989.3-2004

3 Besi (Fe) mg/l maks 5 216 SNI 06-6989.4-2009

4 tembaga (Cu) mg/l maks 2 <0.001 SNI 06-6989.6-2009

5 Nikel (Ni) mg/l maks 0.5 0.005 SNI 06-6989.18-2009

6 Mangan (Mn) mg/l maks. 2 0.022 SNI 06-6989.5-2009

7 Timbal (Pb) mg/l maks. 0,1 < 0.002 SNI 06-6989.8-2009

Page 104: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

87

April

NO PARAMETER

UJI SATUAN

BAKU

MUTU

HASI

UJI METODE UJI

1 pH - 6 - 9 5.85 SNI 06-6989.11-2004

2 TSS mg/l maks. 200 2725 SNI 06-6989.3-2004

3 Besi (Fe) mg/l maks 5 371 SNI 06-6989.4-2009

4 tembaga (Cu) mg/l maks 2 0.132 SNI 06-6989.6-2009

5 Nikel (Ni) mg/l maks 0.5 <0.001 SNI 06-6989.18-2009

6 Mangan (Mn) mg/l maks. 2 <0.001 SNI 06-6989.5-2009

7 Timbal (Pb) mg/l maks. 0,1 < 0.002 SNI 06-6989.8-2009

Mei

NO PARAMETER

UJI SATUAN

BAKU

MUTU

HASI

UJI METODE UJI

1 pH - 6 - 9 5.68 SNI 06-6989.11-2004

2 TSS mg/l maks. 200 910 SNI 06-6989.3-2004

3 Besi (Fe) mg/l maks 5 59.5 SNI 06-6989.4-2009

4 tembaga (Cu) mg/l maks 2 0.014 SNI 06-6989.6-2009

5 Nikel (Ni) mg/l maks 0.5 <0.001 SNI 06-6989.18-2009

6 Mangan (Mn) mg/l maks. 2 <0.001 SNI 06-6989.5-2009

7 Timbal (Pb) mg/l maks. 0,1 < 0.002 SNI 06-6989.8-2009

Juni

NO PARAMETER

UJI SATUAN

BAKU

MUTU

HASI

UJI METODE UJI

1 pH - 6 - 9 6.52 SNI 06-6989.11-2004

2 TSS mg/l maks. 200 12525 SNI 06-6989.3-2004

3 Besi (Fe) mg/l maks 5 735 SNI 06-6989.4-2009

4 tembaga (Cu) mg/l maks 2 0.450 SNI 06-6989.6-2009

5 Nikel (Ni) mg/l maks 0.5 <0.001 SNI 06-6989.18-2009

6 Mangan (Mn) mg/l maks. 2 0.104 SNI 06-6989.5-2009

7 Timbal (Pb) mg/l maks. 0,1 < 0.002 SNI 06-6989.8-2009

Page 105: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

88

Juli

NO PARAMETER

UJI SATUAN

BAKU

MUTU

HASI

UJI METODE UJI

1 pH - 6 - 9 5.91 SNI 06-6989.11-2004

2 TSS mg/l maks. 200 4870 SNI 06-6989.3-2004

3 Besi (Fe) mg/l maks 5 254 SNI 06-6989.4-2009

4 tembaga (Cu) mg/l maks 2 0.055 SNI 06-6989.6-2009

5 Nikel (Ni) mg/l maks 0.5 0.032 SNI 06-6989.18-2009

6 Mangan (Mn) mg/l maks. 2 0.020 SNI 06-6989.5-2009

7 Timbal (Pb) mg/l maks. 0,1 < 0.002 SNI 06-6989.8-2009

Agustus

NO PARAMETER

UJI SATUAN

BAKU

MUTU

HASI

UJI METODE UJI

1 pH - 6 - 9 5.40 SNI 06-6989.11-2004

2 TSS mg/l maks. 200 9700 SNI 06-6989.3-2004

3 Besi (Fe) mg/l maks 5 159 SNI 06-6989.4-2009

4 tembaga (Cu) mg/l maks 2 0.081 SNI 06-6989.6-2009

5 Nikel (Ni) mg/l maks 0.5 <0.001 SNI 06-6989.18-2009

6 Mangan (Mn) mg/l maks. 2 0.007 SNI 06-6989.5-2009

7 Timbal (Pb) mg/l maks. 0,1 < 0.002 SNI 06-6989.8-2009

September

NO PARAMETER

UJI SATUAN

BAKU

MUTU

HASI

UJI METODE UJI

1 pH - 6 - 9 5.70 SNI 06-6989.11-2004

2 TSS mg/l maks. 200 11320 SNI 06-6989.3-2004

3 Besi (Fe) mg/l maks 5 136 SNI 06-6989.4-2009

4 tembaga (Cu) mg/l maks 2 0.063 SNI 06-6989.6-2009

5 Nikel (Ni) mg/l maks 0.5 0.032 SNI 06-6989.18-2009

6 Mangan (Mn) mg/l maks. 2 0.021 SNI 06-6989.5-2009

7 Timbal (Pb) mg/l maks. 0,1 < 0.002 SNI 06-6989.8-2009

Page 106: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

89

Oktober

NO PARAMETER

UJI SATUAN

BAKU

MUTU

HASI

UJI METODE UJI

1 pH - 6 - 9 5.68 SNI 06-6989.11-2004

2 TSS mg/l maks. 200 49825 SNI 06-6989.3-2004

3 Besi (Fe) mg/l maks 5 155 SNI 06-6989.4-2009

4 tembaga (Cu) mg/l maks 2 0.076 SNI 06-6989.6-2009

5 Nikel (Ni) mg/l maks 0.5 <0.001 SNI 06-6989.18-2009

6 Mangan (Mn) mg/l maks. 2 0.022 SNI 06-6989.5-2009

7 Timbal (Pb) mg/l maks. 0,1 < 0.002 SNI 06-6989.8-2009

Page 107: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

90

Lampiran G

Data Laporan Hasil Uji Air Limpasan Outlet

Januari

NO PARAMETER

UJI SATUAN

BAKU

MUTU

HASI

UJI METODE UJI

1 pH - 6 - 9 6.49 SNI 06-6989.11-2004

2 TSS mg/l maks. 200 27 SNI 06-6989.3-2004

3 Besi (Fe) mg/l maks 5 0.364 SNI 06-6989.4-2009

4 tembaga (Cu) mg/l maks 2 <0.001 SNI 06-6989.6-2009

5 Nikel (Ni) mg/l maks 0.5 < 0.001 SNI 06-6989.18-2009

6 Mangan (Mn) mg/l maks. 2 0.038 SNI 06-6989.5-2009

7 Timbal (Pb) mg/l maks. 0,1 < 0.002 SNI 06-6989.8-2009

Februari

NO PARAMETER

UJI SATUAN

BAKU

MUTU HASI UJI METODE UJI

1 pH - 6 - 9 6.72 SNI 06-6989.11-2004

2 TSS mg/l maks. 200 3.2 SNI 06-6989.3-2004

3 Besi (Fe) mg/l maks 5 <0.001 SNI 06-6989.4-2009

4 tembaga (Cu) mg/l maks 2 <0.001 SNI 06-6989.6-2009

5 Nikel (Ni) mg/l maks 0.5 < 0.001 SNI 06-6989.18-2009

6 Mangan (Mn) mg/l maks. 2 <0.001 SNI 06-6989.5-2009

7 Timbal (Pb) mg/l maks. 0,1 < 0.002 SNI 06-6989.8-2009

Maret

NO PARAMETER

UJI SATUAN

BAKU

MUTU HASI UJI METODE UJI

1 pH - 6 - 9 6.71 SNI 06-6989.11-2004

2 TSS mg/l maks. 200 18.2 SNI 06-6989.3-2004

3 Besi (Fe) mg/l maks 5 1.35 SNI 06-6989.4-2009

4 tembaga (Cu) mg/l maks 2 <0.001 SNI 06-6989.6-2009

5 Nikel (Ni) mg/l maks 0.5 0.001 SNI 06-6989.18-2009

6 Mangan (Mn) mg/l maks. 2 0.032 SNI 06-6989.5-2009

7 Timbal (Pb) mg/l maks. 0,1 < 0.002 SNI 06-6989.8-2009

Page 108: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

91

April

NO PARAMETER

UJI SATUAN

BAKU

MUTU HASI UJI METODE UJI

1 pH - 6 - 9 6.81 SNI 06-6989.11-2004

2 TSS mg/l maks. 200 22.6 SNI 06-6989.3-2004

3 Besi (Fe) mg/l maks 5 2.3 SNI 06-6989.4-2009

4 tembaga (Cu) mg/l maks 2 <0.001 SNI 06-6989.6-2009

5 Nikel (Ni) mg/l maks 0.5 <0.001 SNI 06-6989.18-2009

6 Mangan (Mn) mg/l maks. 2 <0.001 SNI 06-6989.5-2009

7 Timbal (Pb) mg/l maks. 0,1 < 0.002 SNI 06-6989.8-2009

Mei

NO PARAMETER

UJI SATUAN

BAKU

MUTU HASI UJI METODE UJI

1 pH - 6 - 9 6.21 SNI 06-6989.11-2004

2 TSS mg/l maks. 200 14 SNI 06-6989.3-2004

3 Besi (Fe) mg/l maks 5 0.567 SNI 06-6989.4-2009

4 tembaga (Cu) mg/l maks 2 <0.001 SNI 06-6989.6-2009

5 Nikel (Ni) mg/l maks 0.5 <0.001 SNI 06-6989.18-2009

6 Mangan (Mn) mg/l maks. 2 <0.001 SNI 06-6989.5-2009

7 Timbal (Pb) mg/l maks. 0,1 < 0.002 SNI 06-6989.8-2009

Juni

NO PARAMETER

UJI SATUAN

BAKU

MUTU HASI UJI METODE UJI

1 pH - 6 - 9 6.04 SNI 06-6989.11-2004

2 TSS mg/l maks. 200 8 SNI 06-6989.3-2004

3 Besi (Fe) mg/l maks 5 2.34 SNI 06-6989.4-2009

4 tembaga (Cu) mg/l maks 2 0.008 SNI 06-6989.6-2009

5 Nikel (Ni) mg/l maks 0.5 <0.001 SNI 06-6989.18-2009

6 Mangan (Mn) mg/l maks. 2 <0.001 SNI 06-6989.5-2009

7 Timbal (Pb) mg/l maks. 0,1 < 0.002 SNI 06-6989.8-2009

Page 109: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

92

9

Juli

NO PARAMETER

UJI SATUAN

BAKU

MUTU HASI UJI METODE UJI

1 pH - 6 - 9 6.53 SNI 06-6989.11-2004

2 TSS mg/l maks. 200 6 SNI 06-6989.3-2004

3 Besi (Fe) mg/l maks 5 0.73 SNI 06-6989.4-2009

4 tembaga (Cu) mg/l maks 2 <0.001 SNI 06-6989.6-2009

5 Nikel (Ni) mg/l maks 0.5 <0.001 SNI 06-6989.18-2009

6 Mangan (Mn) mg/l maks. 2 <0.001 SNI 06-6989.5-2009

7 Timbal (Pb) mg/l maks. 0,1 < 0.002 SNI 06-6989.8-2009

Agustus

NO PARAMETER

UJI SATUAN

BAKU

MUTU HASI UJI METODE UJI

1 pH - 6 - 9 6.48 SNI 06-6989.11-2004

2 TSS mg/l maks. 200 14.4 SNI 06-6989.3-2004

3 Besi (Fe) mg/l maks 5 0.346 SNI 06-6989.4-2009

4 tembaga (Cu) mg/l maks 2 0.034 SNI 06-6989.6-2009

5 Nikel (Ni) mg/l maks 0.5 <0.001 SNI 06-6989.18-2009

6 Mangan (Mn) mg/l maks. 2 <0.001 SNI 06-6989.5-2009

7 Timbal (Pb) mg/l maks. 0,1 < 0.002 SNI 06-6989.8-2009

September

NO PARAMETER

UJI SATUAN

BAKU

MUTU HASI UJI METODE UJI

1 pH - 6 - 9 6.05 SNI 06-6989.11-2004

2 TSS mg/l maks. 200 12.7 SNI 06-6989.3-2004

3 Besi (Fe) mg/l maks 5 3.28 SNI 06-6989.4-2009

4 tembaga (Cu) mg/l maks 2 0.004 SNI 06-6989.6-2009

5 Nikel (Ni) mg/l maks 0.5 <0.001 SNI 06-6989.18-2009

6 Mangan (Mn) mg/l maks. 2 <0.001 SNI 06-6989.5-2009

7 Timbal (Pb) mg/l maks. 0,1 < 0.002 SNI 06-6989.8-2009

Page 110: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

93

Oktober

NO PARAMETER

UJI SATUAN

BAKU

MUTU HASI UJI METODE UJI

1 pH - 6 - 9 6.61 SNI 06-6989.11-2004

2 TSS mg/l maks. 200 5.6 SNI 06-6989.3-2004

3 Besi (Fe) mg/l maks 5 0.171 SNI 06-6989.4-2009

4 tembaga (Cu) mg/l maks 2 <0.001 SNI 06-6989.6-2009

5 Nikel (Ni) mg/l maks 0.5 <0.001 SNI 06-6989.18-2009

6 Mangan (Mn) mg/l maks. 2 <0.001 SNI 06-6989.5-2009

7 Timbal (Pb) mg/l maks. 0,1 < 0.002 SNI 06-6989.8-2009

Page 111: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

9

94

Lampiran H

Peta Penambangan Tahun 2019

Page 112: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

95

Lampiran I

Peta Situasi Tambang

Page 113: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

96

Lampiran J

Lokasi Rawa - Rawa

Page 114: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

97

Lampiran K

Perhitungan Waktu Pengendapan

Kecepatan pengendapan

𝑉 = 𝑔 . 2 . (𝜌𝑝 − 𝜌𝑎)

1 𝜇

𝑉 = 9, × ( × 10−6)2 ( 650 − 1000)

1 × 1. × 10−6

𝑉 = 0,0019963𝑚 𝑠

Berikut perhitungan waktu pengendapan:

𝑡𝑣 = ℎ

𝑣𝑡

𝑡𝑣 =

0,0019963

𝑡𝑣 = 003,71 detik

𝑡𝑣 = 33, men t

Page 115: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

98

Lampiran L

Perhitungan Waktu Air Dari Inlet Ke Outlet

kolam Debit (m³/s)

luas (A) panjang jalur air

(m)

1 3.2 83.61 34.65

2 3.34 132.50 95.19

3 3.34 72.10 72.40

4 3.34 101.63 66.56

5 3.34 105.44 33.79

6 3.34 117.47 73.95

Kolam 1

Kecepatan laju air

𝐴 =𝑄

𝑣

𝑣 = 3, 0 𝑚3 𝑠

3,61 𝑚2

𝑣 = 0,03 𝑚 𝑠

Waktu yang dibuthukan air hingga ke outlet

𝑡 =𝑝

𝑣

𝑡 =3 ,65 𝑚

0,03 𝑚 𝑠

𝑡 = 905,33det k

𝑡 = 15,09 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡

Page 116: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

99

Kolam 2

Kecepatan laju air

𝐴 =𝑄

𝑣

𝑣 = 3,3 𝑚3 𝑠

13 ,50 𝑚2

𝑣 = 0,0 5𝑚 𝑠

Waktu yang dibuthukan air hingga ke outlet

𝑡 =𝑝

𝑣

𝑡 =95,1 9 𝑚

0,0 5𝑚 𝑠

𝑡 = 3.776, 1det k

𝑡 = 6 ,9 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡

Kolam 3

Kecepatan laju air

𝐴 =𝑄

𝑣

𝑣 = 3,3 𝑚3 𝑠

7 ,10 𝑚2

𝑣 = 0,0 6𝑚 𝑠

Page 117: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

100

Waktu yang dibuthukan air hingga ke outlet

𝑡 =𝑝

𝑣

𝑡 =7 , 01 𝑚

0,0 6𝑚 𝑠

𝑡 = 1.56 ,91 det k

𝑡 = 6,05 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡

Kolam 4

Kecepatan laju air

𝐴 =𝑄

𝑣

𝑣 = 3,3 𝑚3 𝑠

101,63 𝑚2

𝑣 = 0,033𝑚 𝑠

Waktu yang dibuthukan air hingga ke outlet

𝑡 =𝑝

𝑣

𝑡 =66,5 𝑚

0,033𝑚 𝑠

𝑡 = .0 5,15 det k

𝑡 = 33,75 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡

Page 118: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

101

Kolam 5

Kecepatan laju air

𝐴 =𝑄

𝑣

𝑣 = 3,3 𝑚3 𝑠

105, 𝑚2

𝑣 = 0,03 𝑚 𝑠

Waktu yang dibuthukan air hingga ke outlet

𝑡 =𝑝

𝑣

𝑡 =33,79 𝑚

0,03 𝑚 𝑠

𝑡 = 1.066,5 det k

𝑡 = 17,7 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡

Kolam 6

Kecepatan laju air

𝐴 =𝑄

𝑣

𝑣 = 3,3 𝑚3 𝑠

117, 7𝑚2

𝑣 = 0,0 𝑚 𝑠

Page 119: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

102

Waktu yang dibuthukan air hingga ke outlet

𝑡 =𝑝

𝑣

𝑡 =73,95 𝑚

0,0 𝑚 𝑠

𝑡 = .600,61 det k

𝑡 = 3,3 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡

Page 120: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

103

Lampiran M

Penampang Kolam Pengendapan

Penampang Kolam A

Page 121: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

104

Penampang Kolam B

Penampang Kolam C

Page 122: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

105

Penampang kolam D

Penampang Kolam E

Page 123: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

106

Penampang Kolam F

Page 124: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

1

07

Lampiran N

Spesifikasi Long Arm ZX 210 LC

Page 125: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

108

Lampiran O

Data Test Pit

ID BKT NOKODE XCOLLAR YCOLLAR ZCOLLAR FROM TO LAB KETERANGAN SPASI

37092 7 A 406193.2 9993664 104.173 2 4 Geomin Bauksit 25

37093 7 B 406193.2 9993664 104.173 4 6 Geomin Bauksit 25

37094 7 C 406193.2 9993664 104.173 6 8 Geomin Bauksit 25

37095 7 D 406193.2 9993664 104.173 8 8.5 Geomin Kong 25

36951 7 A 406043 9993689 91.22 1.00 3.00 Geomin Bauksit 25

36952 7 B 406043 9993689 91.22 3.00 5.00 Geomin Bauksit 25

36953 7 C 406043 9993689 91.22 5.00 7.00 Geomin Bauksit 25

36954 7 D 406043 9993689 91.22 7.00 9.20 Geomin Kong 25

45629 7 A 407107 9992142 78.21 3.50 5.50 Geomin Bauksit 25

45630 7 B 407107 9992142 76.21 5.50 7.50 Geomin Bauksit 25

45631 7 C 407107 9992142 74.21 7.50 8.50 Geomin kong 25

3008 7 A 406020 9991910 99.40 3.30 5.30 Geomin BAUKSIT 25

3009 7 B 406020 9991910 99.40 5.30 7.00 Geomin BOULDER 25

3010 7 A 406045 9991910 95.70 3.00 5.00 Geomin BAUKSIT 25

3011 7 B 406045 9991910 95.70 5.00 7.00 Geomin BAUKSIT 25

3012 7 C 406045 9991910 95.70 7.00 8.50 Geomin KONG 25

3013 7 A 406071 9991910 90.37 2.00 4.00 Geomin BAUKSIT 25

3014 7 B 406071 9991910 90.37 4.00 6.00 Geomin BAUKSIT 25

3015 7 C 406071 9991910 90.37 6.00 8.00 Geomin BAUKSIT 25

3016 7 D 406071 9991910 90.37 8.00 8.60 Geomin KONG 25

Page 126: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

109

BHID BUKIT NOKODE XCOLLAR YCOLLAR ZCOLLAR FROM TO Geomin KETERANGAN SPASI

4 7 A 407207 9992043 73.21 1.70 3.70 Geomin BAKUSIT 25

4 7 B 407207 9992043 73.21 3.70 5.70 Geomin BAUKSIT 25

4 7 C 407007 9992043 73.21 5.00 7.00 Geomin KONG 25

5 7 A 407007 9991942 89.09 3.30 5.30 Geomin BAUKSIT 25

5 7 B 407007 9991942 89.09 5.30 7.30 Geomin KONG 25

104 7 A 406071 9991910 90.37 2.00 4.00 Geomin BAUKSIT 25

104 7 B 406071 9991910 90.37 4.00 6.00 Geomin BAUKSIT 25

104 7 C 406071 9991910 90.37 6.00 8.00 Geomin BAUKSIT 25

104 7 D 406071 9991910 90.37 8.00 8.60 Geomin KONG 25

105 7 A 406096 9991910 84.30 3.30 5.30 Geomin BAUKSIT 25

105 7 B 406096 9991910 84.30 5.30 7.10 Geomin KONG 25

106 7 A 406122 9991910 77.73 2.30 4.30 Geomin BAUKSIT 25

106 7 B 406122 9991910 77.73 4.30 6.30 Geomin KONG 25

1024 7 A 406967 9992567 100.67 2.40 4.40 Geomin Bauksit 25

1024 7 B 406967 9992567 100.67 4.40 6.40 Geomin Bauksit 25

1024 7 C 406967 9992567 100.67 6.40 8.40 Geomin Bauksit 25

1024 7 D 406967 9992567 100.67 8.40 9.60 Geomin KONG 25

1025 7 A 406992 9992567 95.49 6.20 8.20 Geomin Bauksit 25

1025 7 B 406992 9992567 95.49 8.20 9.80 Geomin KONG 25

1029 7 A 406593 9992541 78.96 1.80 3.80 Geomin Bauksit 25

1029 7 B 406593 9992541 78.96 3.80 5.80 Geomin Bauksit 25

1029 7 C 406593 9992541 78.96 5.80 7.70 Geomin KONG 25

Page 127: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

110

Lampiran P

Curah Hujan

DAFTAR PENGAMATAN CURAH HUJAN STASIUN : PIASAK TAYAN HILIR

BULAN : Oktober 2009 PENCATAT :Sarbitu

No Tanggal Jam Hujan Tinggi

Hujan (mm)

Mulai Selesai Jumlah JAM

1 10/01/2009 15,00 16,00 1 16

17,30 18,30 1 3

2 10/04/2009 18,30 20,30 3 33,5

3 10/05/2009 19,00 19,30 0,5 1

4 10/06/2009 15,00 15,30 0,5 1

20,00 24,00 4 8

5 10/07/2009 15,00 16,00 1 36

6 10/08/2009 16,00 17,00 1 5

7 10/12/2009 18,30 20,30 3 27

21,00 23,00 2 25

8 13/10/2009 15,00 16,00 1 17

17,00 18,00 1 5

9 14/10/2009 16,00 17,00 1 14

19,00 22,00 3 55

10 15/10/2009 19,00 20,00 1 5

11 19/10/2009 14,00 15,00 1 26

12 22/10/2009 3,00 8,00 5 96

13 23/10/2009 19,00 20,00 1 6

14 24/10/2009 17,00 23,00 6 54

15 26/10/2009 23,30 1,30 3 23

16 27/10/2009 14,00 14,30 0,5 1,5

17 28/10/2009 20,00 21,00 1 4,5

18 29/10/2009 18,30 23,30 6 54

19 30/10/2009 19,00 19,30 0,5 1

20 31/10/2009 14,00 15,00 1 3,5

Jumlah hari hujan : 20

Jumlah jam hujan : 49

Jumlah curah hujan : 498 498 : 20 = 24,9 mm/dalam/hari hujan

Curah hujan rata-rata/ hari 24,9

498 : 31 = 16, mm/dalam bulan januari

Curah hujan maksimal 96

49 : 20 = 2,45 mm/ jam hari hujan

Curah hujan minimal 1

Page 128: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

111

DAFTAR PENGAMATAN CURAH HUJAN

STASIUN : PIASAK TAYAN HILIR

BULAN :April 2010 PENCATAT :Sarbitu

No Tanggal Jam Hujan Tinggi

Hujan (mm) Mulai Selesai Jumlah JAM

1 04/05/2010 23,00 1,00 2 17,5

19,00 22,00 3 17,5

2 04/06/2010 15,00 17,00 2 6

3 04/08/2010 15,00 16,00 1 3

4 04/09/2010 17,00 19,00 2 7,5

5 04/11/2010 17,00 20,00 3 20

6 16/4/2010 17,00 1,00 8 163

19,00 23,00 4 36

7 19/4/2010 14,00 15,00 1 5

8 22/4/2010 19,00 20,00 1 6

9 23/4/2010 18,00 20,00 2 11

10 26/4/2010 18,00 19,00 1 3

11 27/4/2010 1,00 5,00 4 5

8,00 8,30 0,5 1

Jumlah hari hujan : 11

Jumlah jam hujan : 34,5

Jumlah curah hujan : 301,5 301,5 : 11 = 27,3 mm/dalam/hari hujan

Curah hujan rata-rata/ hari 27,3

301,5 : 30 = 10 mm/dalam bulan januari

Curah hujan maksimal 163 34,5 : 11 = 3 mm/ jam hari hujan

Curah hujan minimal 1

Page 129: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

112

DAFTAR PENGAMATAN CURAH HUJAN

STASIUN : PIASAK TAYAN HILIR

BULAN : Nopember 2011

PENCATAT : Sarbitu

No Tanggal Jam Hujan Tinggi

Hujan (mm)

Mulai Selesai Jumlah JAM

1 11/02/2011 11,30 12,30 1 3

2 11/03/2011 13,30 15,30 2 14

19,00 21,00 2 5,5

3 11/04/2011 15,00 19,00 4 31

4 11/05/2011 20,00 03,00 7 45

5 11/10/2011 18,00 19,00 1 12

6 11/12/2011 19,00 20,00 1 5,5

7 13/11/2011 09,00 13,00 4 11,5

8 15/11/2011 11,00 11,30 0,5 1

12,00 12,30 0,5 1

18,00 19,00 1 4

9 16/11/2011 18,30 19,00 0,5 1,5

10 17/11/2011 10,30 11,00 0,5 1

13,00 13,30 0,5 1,5

11 18/11/2011 16,00 17,00 1 7

12 19/11/2011 14,00 15,00 1 13

19,00 20,00 1 9,5

13 22/11/2011 8,00 8,30 0,5 1,5

14,00 15,30 0,5 24

14 23/11/2011 5,00 8,00 3 24,5

21,00 22,00 1 6,5

15 24/11/2011 15,00 16,00 1 3,5

16 26/11/2011 13,00 14,00 1 8

17 27/11/2011 15,00 17,00 2 57

18 28/11/2011 2,00 3,00 1 4

19 29/11/2011 17,00 2,00 9 143

Jumlah hari hujan : 19

Jumlah jam hujan : 49

Jumlah curah hujan : 439 439 : 19 = 23 mm/dalam/hari hujan

Curah hujan rata-rata/ hari 23

439 : 30 = 14,6 mm/dalam bulan januari

Curah hujan maksimal 143 49 : 19 = 2,5 mm/ jam hari hujan

Curah hujan minimal 1

Page 130: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

113

DAFTAR PENGAMATAN CURAH HUJAN STASIUN : PIASAK TAYAN HILIR

BULAN : Febuari 2012

PENCATAT : Sarbitu

No Tanggal Jam Hujan Tinggi

Hujan (mm)

Mulai Selesai Jumlah JAM

1 2012-02-

02 19,00 21,00 2 4

2 2012-03-

02 15,00 16,00 1 6

3 2012-05-

02 21,00 22,00 1 2

4 2012-06-

02 14,30 15,00 0,5 1

20,00 21,00 1 1,5

5 2012-08-

02 24,00 7,00 7 110

6 2012-09-

02 15,00 15,30 0,5 2,5

7 2012-10-

02 8,00 8,30 0,5 6

8 13/2/2012 19,00 1,00 6 110

18,00 20,00 2 12

9 14/2/2012 4,00 6,00 2 8

15,00 16,00 1 5,5

10 15/2/2012 2,00 5,00 3 36

11 16/2/2012 15,00 15,30 0,5 1,5

12 18/2/2012 13,00 14,00 1 24

16,00 19,00 3 38

13 19/2/2012 19,00 22,00 3 23

14 22/2/2012 16,30 17,30 2 17

15 23/2/2012 17,00 18,00 1 7

16 26/2/2012 6,00 9,00 3 18

17 27/2/2012 1,00 2,00 1 1,5

18 29/2/2012 19,00 23,00 4 6

Jumlah hari hujan 18

Jumlah jam hujan 46

Jumlah Curah hujan 440,5 440,5 : 18 = 24,4 mm/ Dalam /hari hujan

Curah hujan rata-rata/ hari 24,4

440,5 : 30 = 14,6 mm/dalam bulan januari

Curah hujan maksimal 110 46 : 18 = 2,5 mm/ jam hari hujan

Curah hujan minimal 1

DAFTAR PENGAMATAN CURAH HUJAN

Page 131: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

114

STASIUN KALIMATOLOGI :PIASAK TAYAN HILIR BULAN : Januari 2013

PENCATAT :Sarbitu

No Tangga

l

Jam Hujan Tinggi Hujan (mm)

Mulai Selesai Jumlah JAM

1 2013-01-

01 19.00 22.00 3 15

2 2013-01-

02 16.00 18.00 2 9

3 2013-01-

03 16.00 17.00 1 7

4 2013-01-

04 12.00 12.30 1 4

15.00 16.00 1 15

5 2013-01-

05 19.00 1.00 6 17

13.00 15.00 2 22

6 2013-01-

09 11.00 12.00 1 4

7 2013-01-

11 14.00 14.30 1 3

15.00 16.00 1 5

8 2013-01-

19 18.00 19.00 1 6

9 2013-01-

21 23.00 5.00 6 19

20.00 22.00 2 3

10 2013-01-

22 18.00 23.00 5 123

11 2013-01-

23 16.00 18.00 2 9

12 2013-01-

30 15.00 16.00 1 11

18.00 19.00 1 6

13 2013-01-

31 16.00 16.30 1 1

Jumlah hari hujan 13

Jumlah jam hujan 37

Jumlah Curah hujan 279 279 : 13 = 21,46 mm/ Dalam /hari hujan

Curah hujan rata-rata/ hari 21.46

279 : 31 = 9 mm/dalam bulan Januari

Curah hujan maksimal 123 37 : 13 = 2,48 mm/ jam hari hujan

Curah hujan minimal 1

Page 132: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

115

DAFTAR PENGAMATAN CURAH HUJAN STASIUN KALIMATOLOGI : PIASAK TAYAN HILIR

BULAN : Mei 2013 PENCATAT : sarbitu

No Tanggal Jam Hujan Tinggi

Hujan (mm)

Mulai Selesai Jumlah JAM

1 03-May-14 18,00 19,00 1 5

2 06-May-14 1,00 2,00 1 12

3 08-May-14 6,00 8,00 2 4

4 09-May-14 14,00 15,00 1 6

5 11-May-14 17,00 19,00 2 59

6 12-May-14 16,30 19,30 3 53

7 13-May-14 18,00 21,00 3 38

13-May-14 22,00 23,00 1 6

8 14-May-14 17,30 19,30 3 12

14-May-14 20,00 21,00 1 5

9 17-May-14 16,00 19,00 3 155

10 18-May-14 17,30 19,30 2 22

1 19-May-14 18,00 21,00 3 12

12 22-May-14 20.00 21.00 1 6,5

13 25-May-14 21.30 22.30 2 17

14 26-May-14 16.30 18.30 3 5

15 27-May-14 4.00 9.00 5 15

16 29-May-14 21.00 22.00 1 7

17 31-May-14 14.30 16.30 3 13

Jumlah hari hujan 17

Jumlah jam hujan 41

Jumlah Curah hujan 446 446 : 17 = 26,23 mm/ Dalam /hari hujan

Curah hujan rata-rata/ hari 26.23

475 : 31 = 14,38 mm/dalam bulan Mei 2014

Curah hujan maksimal 96 41 : 17 = 2,41 mm/ jam hari hujan

Curah hujan minimal 4

Page 133: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

116

BULAN : Maret 2014

PENCATAT : Sarbitu

Mulai Selesai Jumlah JAM

1 2-Jan-15 14,00 14,30 0,5 1

16,00 16,30 0,5 3

2 3-Jan-15 18,00 19,00 1 6

3 5-Jan-15 10,30 11,30 1 4

16,00 17,00 1 13

19,00 19,30 0,5 1

4 7-Jan-15 6,00 6,30 0,5 2

12,30 13,30 1 6

15,00 15,30 0,5 1

8-Jan-15 12,00 13,00 1 5

15,00 15,30 0,5 2

9-Jan-15 13,00 13,30 0,5 2

10-Jan-15 15,00 15,30 0,5 2

11-Jan-15 13,00 14,00 1 3

13-Jan-15 17,00 18,00 1 5

14-Jan-15 13,00 13,30 0,5 2

14,00 15,30 1,5 11

18,00 19,00 1 3

16-Jan-15 17,00 19,00 2 22

17-Jan-15 20,00 4,00 8 82

18-Jan-15 7,00 8,00 1 15

10,00 11.00 1 14

14,00 17,00 4 22

20-Jan-15 18,00 22,00 4 53

21-Jan-15 14,00 14,30 0,5 1

15,30 16,00 0,5 1

18,00 19,00 1 2

23-Jan-15 18,00 22,00 4 46

24-Jan-15 3,00 5,00 2 39

26-Jan-15 17,00 19,00 2 13

27-Jan-15 19,00 20,00 1 5

28-Jan-15 23,00 24,00 1 1

29-Jan-15 21,00 22,00 1 3

30-Jan-15 5,00 7,00 2 1

14,00 15,00 1 5

31-Jan-15 15,00 18,00 3 7

23

46

404 404 : 22 = 18,36 mm/ Dalam /hari hujan

Curah hujan rata-rata/ hari 18,36 404 : 31 = 13,03mm/dalam bulan Mei 2014

Curah hujan maksimal 82 31 : 22 = 1,4 mm/ jam hari hujan

Curah hujan minimal 1

Jumlah hari hujan

Jumlah jam hujan

Jumlah Curah hujan

DAFTAR PENGAMATAN CURAH HUJAN

STASIUN KALIMATOLOGI : PIASAK TAYAN HILIR

No TanggalJam Hujan

Tinggi Hujan (mm)

Page 134: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

117

F-HSE/E-12.000.0004

1-May-14

00

1/1

STASIUN : PIASAK

BULAN : Nopember 2016

Mulai Selesai

1 01-Nov-16 0:00 1:00

14:00 15:00

16:00 22:00

2 02-Nov-16 13:30 14:30

3 03-Nov-16 1:00 1:30

14:30 15:30

4 06-Nov-16 19:00 20:00

5 07-Nov-16 7:00 12:00

6 08-Nov-16 12:00 13:00

7 09-Nov-16 16:00 17:00

8 10-Nov-16 13:00 14:00

15:00 19:00

9 11-Nov-16 16:00 16:30

10 13-Nov-16 18:00 22:00

11 14-Nov-16 15:30 18:30

12 15-Nov-16 13:30 14:00

13 20-Nov-16 18:00 20:00

14 21-Nov-16 14:30 15:00

16:00 19:00

15 22-Nov-16 14:00 15:00

16 24-Nov-16 15:00 16:00

17 27-Nov-16 17:00 19:00

22:00 3:00

18 30-Nov-16 19:00 20:00

Jumlah hari hujan 18 hari Keterangan:

Jumlah jam hujan 47 jam

Jumlah Curah hujan 417.0 mm 417.0 18 = 23.17 mm/ hari hujan

Curah hujan rata-rata/ hari 23.17 mm/hari 417.0 30 = 13.90 mm/hari

Curah hujan maksimal 112 mm 47 18 = 2.61 jam/hari hujan

Curah hujan minimal 1 mm

Petugas Inspeksi

TTD

Sarbitu

Nama

1.0 3.0

1.0 9.0

2.0 42.0

5.0 28.0

0.5 4.0

3.0 21.0

1.0 7.0

3.0 9

0.5 3

2.0 31

4.0 29

0.5 7

4.0 52

1.0 4

1.0 5

1.0 5

1.0 4

1.0 7

5.0 112

6.0 23

1.0 4

0.5 1

KeteranganJumlah JAM

1.0 2

1.0 5

No Tanggal

Jam HujanTinggi Hujan

(mm)

Nomor Form

PENCATATAN

CURAH HUJAN

Tanggal efektif

berlaku

Revisi

Halaman

Dibuat oleh,

Yosafat Sisbiantoro

Dipriksa Oleh,

Akon

Tayan, November 2016

Diketahui oleh,

Marolop Simanjuntak

Page 135: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

118

F-HSE/E-12.000.0004

1-May-14

00

1/1

STASIUN : PIASAK

BULAN : Nopember 2017

Mulai Selesai

1 01 November 2017 15:00 16:30

2 03 November 2017 0:00 8:00

3 09 November 2017 22:00 0:00

4 10 November 2017 16:00 20:00

5 12 November 2017 4:00 10:00

6 13 November 2017 18:00 21:00

7 15 November 2017 12:00 14:00

20:00 22:00

8 17 November 2017 16:00 16:30

9 20 November 2017 12:00 16:00

10 22 November 2017 16:00 18:30

11 23 November 2017 16:00 19:00

12 24 November 2017 16:30 18:30

13 25 November 2017 14:00 14:30

18:00 19:00

14 26 November 2017 16:30 19:30

15 27 November 2017 15:30 20:00

16 28 November 2017 11:00 11:30

17 29 November 2017 8:00 9:00

Jumlah hari hujan 17 hari Keterangan:

Jumlah jam hujan 51 jam

Jumlah Curah hujan 439.0 mm 439.0 17 = 25.82 mm/ hari hujan

Curah hujan rata-rata/ hari 25.82 mm/hari 439.0 30 = 14.63 mm/hari

Curah hujan maksimal 127 mm 51 17 = 3.00 jam/hari hujan

Curah hujan minimal 1 mm

Petugas Inspeksi

TTD

No Tanggal

Jam HujanTinggi Hujan

(mm)

Nomor Form

PENCATATAN

CURAH HUJAN

Tanggal efektif

berlaku

Revisi

Halaman

KeteranganJumlah JAM

1.5 33

8.0 127

2.0 5.5

4.0 50

6.0 3

3.0 21.5

2.0 17

2.0 13

0.5 2

4.0 29

2.5 2

3.0 28

2.0 24

0.5 1

1.0 2

3.0 16

4.5 42

0.5 11.0

1.0 12.0

Sarbitu

NamaDibuat oleh,

Yosafat Sisbiantoro

Dipriksa Oleh,

Akon

Tayan, Nopember 2017

Diketahui oleh,

(.....................................)

Page 136: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47484/1/NOVIALDI... · i HALAMAN PERSETUJUAN PERENCANAAN DESAIN KOLAM PENGENDAPAN BUKIT 7 PT. ANTAM TBK UBP

119

F-HSE/E-12.000.0004

1-May-14

00

1/1

STASIUN : PIASAK

BULAN : Juni 2018

Mulai Selesai

1 12 Juni 2018 7:00 8:00

12:30 14:00

2 15 Juni 2018 21:00 23:30

3 18 Juni 2018 23:00 1:30

4 19 Juni 2018 13:00 13:30

22:00 0:00

5 24 Juni 2018 0:00 3:00

5:20 8:00

11:00 11:40 Gerimis

16:00 20:00

6 25 Juni 2018 17:00 0:00

7 28 Juni 2018 17:30 0:30 Gerimis

8 30 Juni 2018 3:00 11:30 Gerimis

12:00 16:00 Gerimis

Jumlah hari hujan 8 hari Keterangan:

Jumlah jam hujan 47 jam

Jumlah Curah hujan 322.5 mm 322.5 8 = 40.31 mm/ hari hujan

Curah hujan rata-rata/ hari 40.31 mm/hari 322.5 30 = 10.75 mm/hari

Curah hujan maksimal 120 mm 47 8 = 5.85 jam/hari hujan

Curah hujan minimal 1 mm

Petugas Inspeksi

TTD

No Tanggal

Jam HujanTinggi Hujan

(mm)

Nomor Form

PENCATATAN

CURAH HUJAN

Tanggal efektif

berlaku

Revisi

Halaman

KeteranganJumlah JAM

1.0 5

1.5 4

2.5 45

2.5 23

0.5 0.5

2.0 4

2.7 30

0.7 15

3.0 20

4.0 25

7.0 120

7.0 26

8.5 3

4.0 2

Sarbitu

NamaDibuat oleh,

Yosafat Sisbiantoro

Dipriksa Oleh,

Akon

Tayan, 30 Juni 2018

Diketahui oleh,

(....................................)