I 'FRAKSI KEBANGKITAN BANGSAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20180409... · 2018. 4....

9
I 'FRAKSI KEBANGKITAN BANGSA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA SEKRETARIAT : GEDUNG MPR / DPR-RI, NUSANTARA I LANTAI XVII KAMAR 1709 JL. JEND. GATOT SUBROTO, JAKARTA 10270 TElP. 021 - 575 5623 - 575 5626 - 575 5625 - 575 5626 - 575 5627 - 575 5628 FAX. 021 - 575 5624 TANGGAPAN FRAKSI KEBANGKITAN BANGSA DPR-RI TERHADAP RUU TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DAN RUU TENTANG PERBANKAN SYARIAH Dislmpaikan Oleh Juru Bicara FKB DPR-RI : Hj. Badriyah Fayumi Anggota Nomor :A-196 Assalamu'alaikum Wr, Wb. Yang Terhormat Saudara Pimpinan Rapat, Saudara-saudara Anggota Dewan dan Hadirin yang terhormat. Puji Syukur marilah kita persembahkan kehadirat Allah SWT, atas taufiq dan hidayah-Nya pada hari ini kita bersarrla-sama dapat menghadiri Rapat Paripurna de'vvan dalam rangka memberikan tanggapan atas RUU usul inisiatif tentang Perubahan atas Undang- undang nomor : 17 tahun 1999 tentang penyelenggaraan ibadah Haji dan RUU tentang Perbankan Syariah. Shalawat serta salam sen'antiasa tercurahkan kepada Junjungan Nabi besar Muhamnlad SAW, keluarga, shahabat dan .pengikutnya yang senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran, kejujuran serta menegakkan kebenaran. Selanjutnya, kami sampaikan terima kasih kepada Pimpinan Rapat yang telah memberikan kesempatan kepada Fraksi kami untuk menyampaikan Tanggapan atas RUU ini. Saudara Pimpinan Rapat, dan hadirin terhormat. '" Terlebih dahulu perlu kami sampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada anggota dewan, khusunya komisi VIII yang telah mengajukan RUU usul inisiatif Perubahan RUU tentang haji, ucapan terima kasi,h juga kami sampaikan kepada seluruh masyarakat yang telah menyampaikan aspirasi dan masukan dalam rangka perubahan atas Undang-undang ini. 1

Transcript of I 'FRAKSI KEBANGKITAN BANGSAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20180409... · 2018. 4....

Page 1: I 'FRAKSI KEBANGKITAN BANGSAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20180409... · 2018. 4. 9. · i 'fraksi kebangkitan bangsa dewan perwakilan rakyat republik indonesia sekretariat

I

'FRAKSI KEBANGKITAN BANGSA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA SEKRETARIAT : GEDUNG MPR / DPR-RI, NUSANTARA I LANTAI XVII KAMAR 1709

JL. JEND. GATOT SUBROTO, JAKARTA 10270 TElP. 021 - 575 5623 - 575 5626 - 575 5625 - 575 5626 - 575 5627 - 575 5628

FAX. 021 - 575 5624

TANGGAPAN FRAKSI KEBANGKITAN BANGSA DPR-RI

TERHADAP RUU TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG

NOMOR 17 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DAN RUU TENTANG PERBANKAN SYARIAH

Dislmpaikan Oleh Juru Bicara FKB DPR-RI : Hj. Badriyah Fayumi Anggota Nomor :A-196

==============~===========================

Assalamu'alaikum Wr, Wb.

Yang Terhormat Saudara Pimpinan Rapat, Saudara-saudara Anggota Dewan dan Hadirin yang terhormat.

Puji Syukur marilah kita persembahkan kehadirat Allah SWT, atas taufiq dan hidayah-Nya pada hari ini kita bersarrla-sama dapat menghadiri Rapat Paripurna de'vvan dalam rangka memberikan tanggapan atas RUU usul inisiatif tentang Perubahan atas Undang­undang nomor : 17 tahun 1999 tentang penyelenggaraan ibadah Haji

-'~'" dan RUU tentang Perbankan Syariah.

Shalawat serta salam sen'antiasa tercurahkan kepada Junjungan Nabi besar Muhamnlad SAW, keluarga, shahabat dan .pengikutnya yang senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran, kejujuran serta menegakkan kebenaran. Selanjutnya, kami sampaikan terima kasih kepada Pimpinan Rapat yang telah memberikan kesempatan kepada Fraksi kami untuk menyampaikan Tanggapan atas RUU ini.

Saudara Pimpinan Rapat, dan hadirin yang~ terhormat.

'" Terlebih dahulu perlu kami sampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada anggota dewan, khusunya komisi VIII yang telah mengajukan RUU usul inisiatif Perubahan RUU tentang haji, ucapan terima kasi,h juga kami sampaikan kepada seluruh masyarakat yang telah menyampaikan aspirasi dan masukan dalam rangka perubahan atas Undang-undang ini.

1

Page 2: I 'FRAKSI KEBANGKITAN BANGSAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20180409... · 2018. 4. 9. · i 'fraksi kebangkitan bangsa dewan perwakilan rakyat republik indonesia sekretariat

., .

Fraksi kami berpendapat bahwa sejak diundangkan undang-undang namar : 17 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan ibadah haji, Undang ... undang ini dinilai masyarakat rnasih mengandung banyak kefemahan dan kurang sesuai dengan harapan . masyarakat I uas. Kewenahgan dan peran pemerintah dafam undang-undang ini sangat dominan, sedangkan peran dan patisipasi masyarakat sangat keeil "nyaris tak terdengar". Dalam Undang-undang ini juga terjadi fampatah hukum (peraturan perundang-undangan) yang seharusnya beberapa hal diatur dengan peraturan pemerintah (PP), tetapi langsung diatur dengan Keputusan Menteri, hal ini tidak memiliki kekuatan hukum yang kuat dan tidak sesuai dengan undang-undang namar 10 tahun 2004 tentang tata cara pembentukan peraturan perundang-undangan.

Lebih penting lagi adalah Rah Undang-undang nomar 17 tahun 1999 tidak mengatur tentang system perencanaan, pengaturan, pengelalaan dan pengawasan penyelenggaraan haj i secara transparan, terbuka dan akuntable, sehingga yang terjadi adalah penyefenggaraan haji dad tahun ke tahun tidak semakin baik, bahkan merugikan jama'ah.

Animo masyarakat untuk menunaikan haji yang terus mengalami peningkatan, Namun tidak diimbangi dengan pelayanan dan dukungan. prasarana yang rnemadahi telah menjadikan penyelenggaraan ibadah haji sebagai perso,alan yang rumit bagaikan benang kusut yang sulit diurai, karena· berbagai macam interest tergabung di dalamnya dengan berlindung dibalik kesakralan ritual haji. .

Saudara pimpinan Rapat dan hadirin yang terhormat,

Fraksi kami berp~n"dapat bahwa masalah haji tidak hanya sekedar bersentuhan dengan masalah ibadah semata, akan tetapi juga penuh dengan sentuhan sosial dan bisnis. Depag yang dipercaya sebagai penyelenggara r>elaksanaan ibadah haji selama ini dihadapkan pada situasi yang cukup dilematis, Di satu sisi berhadapan dengan fungsinya sebagai pelayan masyarakat (public service). Namun, di sisi lain berhadapan dengan fakta-fakta yang kentar dengan aroma dan nuansa business like. Sehingga pada saat-saat tertentu Depag harus menggunakan kamunikasi dan pendekatan pelayanan public service,

2

Page 3: I 'FRAKSI KEBANGKITAN BANGSAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20180409... · 2018. 4. 9. · i 'fraksi kebangkitan bangsa dewan perwakilan rakyat republik indonesia sekretariat

........

namun di saat lain terpaksa harus memperhitungkan untung-rug! profit and 1055.

Sebagai public service dalam penyelenggaraan haj i Depag telah melibatkan tenaga kerja yang luar biasa besar, karena melayani 200 ribu lebih jama'ah yang tersebar dari berbagai daerah. Selain itu masalah haji bukan hanya sekedar masalah hubungan lokal, yaitu antar daerah, propinsi saja, akan tetapi masalah haji merupakan masalah nasional dan internasional yang melibatkan hubungan antar negara (keimigrasian, hub luar negeri, perhubungan, kesehatan dan transportasi). Maka masalah penyelenggaran Ibadah haji merupakan masalah makro yang saling kait mengkait.

Dalam prakteknya kegiatan haji yang sudah rnenjadi acara rutin setiap tahunnya sering kali menyisahkan kisah-kisah yang beraroma kurang sedap di mata masyarakat. Mulai dari masalah katering, pemondokan, mahalnya BPIH, akomodasi, pelayanan haji dan tidak adanya hak masyarakat untuk melakukan kontrol atas penyelenggaraan haj i.

Dalam, pandangan Fraksi kami selama ini pemerintah belum optimal dalam mengapresiasi kel uhan para jama' ah, Pemeri ntah juga bel um melakuan perubahan atau perbaikan dalam sistem penyelenggaraan ibadah haji, yang dilakukan pemerintah baru sebatas penyempurnaan yang sifatnya tam·bal 5ulam, tidak sistemik dan tidak menyeluruh. Akibatnya perbaikan yang dilakukan hanya menyentuh hal-hal yang keeil, tidak subtansial. Sehingga harapan rakyat untuk dapat melaksanakan ibadah hajidengan aman, nyaman, dan tetib masih jauh .dari harapan.

Ibadah haji merupakan perjalanan rohani yang sangat tidak ternilai harganya dan merupakan positive learning opportunities yang seeara tipikal sangat mendasar dan membutuhkan lingkungan yang eukup tenang untuk ~elakukan kontemplasi agar muneul kesadaran hati tentang makna einta Allah dan Rasulnya.

Untuk itu dengan adanya usul inisiatif ini diharapkan mampu m'embawa perubahan mendasar terhadap penyelenggaraan Ibadah haji ke arah yang lebih baik dan maju, mampu menjadi payung hukum yang kuat dan masyarakat dapat menjalankan ibadah haji dengan khusuk, tenang, nyaman, tertib dan damai.

3

Page 4: I 'FRAKSI KEBANGKITAN BANGSAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20180409... · 2018. 4. 9. · i 'fraksi kebangkitan bangsa dewan perwakilan rakyat republik indonesia sekretariat

Saudara Pimpinan Rapat ~an hadirin yang terhormat,

Untuk itu, terhadap subtansi perubahan yang diusulkan dalam Undang-undang ini, Fraksi Kami menyampaikan pokok-pokok pikiran sebagai berikut:

Pertama, tentang Dewan syuro haji Indonesia sebagai Penyelenggaraan haji nasional (pasal 6) yang terdiri dari unsur pemerintah dan masyarakat. Menurut Fraksi kami keberadaan Dewan Syuro haji Indonesia memang powerful I selain mengangkat anggota Badan Penyelenggara haji, Dewan Syuro juga memiliki kewenangan untuk membuat perencanaan, pengaturan dan pengawasan penyelenggara~n ibadah haji. 'Namun dalarn RUU ini belum diatur tentang tata cara dan syarat untuk dapat menjadi Dewan Syuro haji Indonesia, berap~' banyak jumlah keanggotaan Dewan syuro, bagaimana kewenangan, hak dan hubungan kerja dengan Menteri atau lembaga (instansi) lainnya. Kiranya hal ini perlu diatur dalam RUU ini. Sebagai usulan Fraksi kami dalam pengisian keanggotaan Dewan Syuro ini hendaknya diisi oleh orang-orang yang memiliki integritas, moralitas, kredibilitas dan akuntablitas yang tinggi di Illata masyarakat, aspiratif dan lebih mernahami kondisi sosial, budaya dan peraturan perundang-undangan serta karakter'janla'ah haji.

Kedua, menyangkut kewenangan dan tugas Dewan syuro haji Indonesia tentang Pengawas. Dalam RUU ini tidak diatur secara rinei dan jelas tentang. sistem, mekanisme dan pelaksana pengawasan, seiia hal-hal .Iain yang terkait dengan pengawas haji. ,Apalagi pengawasan tidak hanya dilakukan di dalam negeri, tetapi juga pengawasan dilakukan juga di luar negeri (Arab Saudi). Menurut Fraksi kami hal ini sangat penting, karena melakukan kontrol atau pe'ngawasan merupakan hal yang sangat esensial, agar pelaksanaan haji tidak melenceng dari tujuan semula. Terjadinya pelanggaran penyelenggaracfn haji selama ini, karena masih lemahnya kontrol yang dilakuk~n oleh pemerintah maupun aparat 'penegah hukum. Aparat yang seharusnya mengawasi atau mengkontrol justru sering kali ikut larut dalam ibadah haji " wasit ikut main sepak bola". Untuk itu, perlu aturan main yang jelas tentang pengawasan haji ini, dan niasyarakat juga harus diberikan hak untuk dapat melakukan kontrol atas jalannya ibadah haji, Selama ini masyarakat tidak dilibatkan

4

Page 5: I 'FRAKSI KEBANGKITAN BANGSAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20180409... · 2018. 4. 9. · i 'fraksi kebangkitan bangsa dewan perwakilan rakyat republik indonesia sekretariat

secara aktif dalam melakukan kontrof atas pelaksanaan haji, sehingga pasif dan menerima apa adanya. Kiranya perlu diperhatikan.

Ke~iga, Terkait dengan tugas Dewan Syuro hajj Indonesia tentang Pe'rencanaan haji. Menurut Fraksi kami perlu dibuka ruang bagi pihak lain yang memiliki kompotensi dalam perencanaan hajL Mengirigat salah satu kelemahan dalam penyelenggaraan haji pada tahun-tahun yang lewat adalah sistem perencaan yang tertutup dilakukan pemerintah, dan tidak membuka ruang bagi masyarakat yang hendak berpartisipasi menyumbangkan karyanya tentang perencanaan haj i. Seh i ngga seri ngkal i perencanaan dan pelaksanaan tidak sesuai, akibatnya kembali jama'ah yang dirugikan.

Kee~pat, Badan penyelenggara haji Indonesia terdiri dari unsur pemerintah dan masyarakat yang diangkat oleh Dewan Syuro Hajj Indonesia, menurut Fraksi kami mengingat Badan penyelenggara haji merupakan pelaksana atau eksekutor dari kebijakan yang dibuat oleh Dewan Syuro, maka dalam rekrutmen keanggotaan Badan tersebut hendaknya diisi dan mempertimbangkan orang-orang yang mempunyai kualitas dan kapabilitas serta professional dalam bidangnya, yang juga terdiri dari unsur penlerintah dan masyarakat, karena hal ini sangat' menentukan sukses tidaknya pelaksanaan ibadah haji. Dengan dukungan kualitas SDM yang memadahi dan dilaksanakan secara professional, l11aka out put yang dihasilkan juga akan sangat memuaskan semua pihak. Jadi rekrutmen anggota badan ini' harus lebih selektif dan kompetitif. Hindari budaya praktek KKN, karena hanya akan membuang waktu, tenaga dan biaya, sedangkan target untuk mensukseskan haji dan melakukan service atau pelayanan jama'ah haji tidak dapat tercapai. Bila perlu ada tambahan pasal yang mengatur tentang syarat-syarat dapat menjadi anggota badan penyelenggara haji Indonesia.

Kelima, terkait dengan pasal 11 tentang Dana Abadi Umat, kiranya diatur lebih detail dan rinci terutama ukuran tentang penggunaan dana abadi uni~t, hal ini perlu dilakukan sehingga tidak terjadi lagi salah penggunaan dana abadi' umat karena tidak jelasnya aturan yang ada. Kalimat "dapat dimanfaatkan" dalam, pasal ini masih tidak jelas dan multi tafsir, manfaat untuk apa saja ? sehingga masing-masing dapat menafsirkan sesuai dengan kehendak dan kepentingannya. Disamping itu, dan abadi umat perlu di audit oleh BPK sebelum di laporkan kepada Presiden oleh Dewan Syura haji Indonesia.

5

.. ~

Page 6: I 'FRAKSI KEBANGKITAN BANGSAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20180409... · 2018. 4. 9. · i 'fraksi kebangkitan bangsa dewan perwakilan rakyat republik indonesia sekretariat

r I

Keenam, penyefenggaran ibadah haji khusus sebagaimana diatur dalam pasal 23, menurut Fraksi kami merupakan bagian dari peran masyarakat dalam penyelenggaran haji, yang biasanya dikelolah oleh pihak Swasta (KBIH). Kiranya dalam RUU ini perlu diatur secara jelas tentang mekanisme penZlnan, mekanisme kerja serta pertanggungjawaban dan sanksi bagi KBIH yang melakukan pelanggaran. Hal ini penting, untuk memberikan kepastian hukum dan legal formal keberadaan KBIH. Karena dengan 'aturan yang jelas, maka apa yang dilakukan oleh KBIH dapat dipertanggungjawabkan dan dapat dikatahui oleh publik. Khusus untuk KBIH yang dicabut izin ataLi usahanya hendaknya diberikan hak untuk melakukan pembelaan atau klarifikasi terhadap apa yang telah dilakukan.

Ketujuh, FKB mengusulkan agar dafam RUU ini diatur tentang akses . masyarakat untuk dapat memperoleh informasi masalah seputar haji secara lengkap, mudah diakses dan diketahui oleh masyarakat luas, tanpa ada diskriminasi. Tidak adanya informasi yang transparan serta pertanggungjawaban para penyelenggara jama'ah haji membuat masyarakat bingung dan tidak mengerti, hal ini sarna sekali tidak mendidik masyarakat. Sehingga ada kecurigaan-kecurigaan adalah wajar, mengapa hal ini sampai terjadi. Menurut Fraksi kami Pemerintah atau pihak-pihak terkait harus membuka lebar informasi dan komunikasi seputar masalah haji, mulai dari masyarakat yang ada di daerah maupun di pusat.

Saudara Pimpinan Rapat dan hadirin yang terhormat,

Berikutnya perkenankan Fraksi kami menyampaikan tanggapan atas RUU tentang Perbankan Syari'ah. Perbankan syari'ah pada pHnsipnya mendasarkan did pada sistem bagi hasil dan meniadakan sistem bunga seperti yang dikenal dalam sistem perbankan nasional. Dalam naskah penjelasan RUU tentang perbankan syari'ah dis'ebutkan bahwa sistem bagi hasil dapat menciptakan iklim investasi yang ~hat dan adil, karena. semua pihak berdiri sejajar dan dapat saling berbagi keuntungan maupun kerugian. Tidak ada penumpukan keuntungan dan beban kerugian yang memberatkan salah satu pihak.

Dalam relasi ekonomi yang terbatas, sistem bagi hasil memang menjanjikan keadilan dan pemerataan. Ka"rena, masing-masing pihak

6

Page 7: I 'FRAKSI KEBANGKITAN BANGSAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20180409... · 2018. 4. 9. · i 'fraksi kebangkitan bangsa dewan perwakilan rakyat republik indonesia sekretariat

............

dapat berbicara, berdiafog, bernegosiasi . dan bersepakat secara langsung tentang margin keuntungan yang didapatkan. Namun, ketika sistem ini ditarik dalalll dunia perbankan, posisinya menjadi berbeda. Relasi ekonomi, tak lagi berhadap-hadapan secara langsung melainkan dimediasi oleh institusi yang disebut dengan bank. Posisi nasabah sebagai pemilik modal dengan pihak debitor selaku pemakai modal tak lagi bisa bernegosiasi langsung, karena ada pihak ketiga yakni bank yang siap mengambil alih tugas tersebut. Oi sinilah menurut Fraksi kami titik rawan penerapan sistem bagi hasil, antara lain;

Pertama, soal kepastian margin usaha. Sudah menjadi rahasia 'umum, bahwa birokrasi dalam perbankan termasuk perbankan syari'ah sangatlah rumit. Atas nama jasa keuangan, birokrasi perbankan termasuk perbankan syari'ah memiliki peluang untuk . memanipulasi margin usaha yang seharusnya didapat oleh nasabah dari kegiatan usaha yang dijalankan oleh debitor. Peluang ini, juga niungkin dilakukan oleh debitor terhadap pihak bank melalui laporan keuangan hasil usaha yang manipulatif. Ujung dari itu semua adalah, nasabah perbankan syari'ah tidak mendapatkan kepastian margin usaha sesuai harapan.

'Kedua, soal relasi yang timpang.Dalam banyak kasus, nasabah perbankan syari'ah tidak dapat mengakses lebih dalam tentang 'kegiatan usaha perbankan syar'ah tempat ia menyimpan dananya. Padahal, akses nasabah -ini sangat penting untuk mengetahui berapa margin keuntungan yang seharusnya ia dapatkan. 8egitupun 'sebaliknya, pihak bank seringkali mengalami kesulitan untuk dapat ,niengontrol kegiatan usaha para debitor sekal igus menentukan bagi ' hasil yang proporsional bagi kedua belah pihak.

Untuk itu, terhadap RUU tentang Perbankan Syariah Fraksi kami menyambut posisitf, mudah-mudahan dapB.t menjadi payung hukum bagi perbanka~ syariah yang sudah mulai tumbuh dan berkembang di negeri ini, namun demikian terhadap materi yang ada- dalam RUU ini masih banyak mengandung kefemahan dan perlu penyempurnaan, misalnya bagaimana pengaturan tentang mekanisme perlindungan keuangan nasabah dari manipulasi keuangan dalam s'istem bagi hasil, jaminan adanya akses bagi para nasabah yang fngin mengetahui kemajuan kegiatan usaha yang dijalankan oleh perbankan, termasuk laba-rugi dari kegiatan usaha,

7

Page 8: I 'FRAKSI KEBANGKITAN BANGSAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20180409... · 2018. 4. 9. · i 'fraksi kebangkitan bangsa dewan perwakilan rakyat republik indonesia sekretariat

dan bagaimana dengan manajemen resiko keuangan, ketika kegiatan usaha yang dijalankan merugi atau bahkan bangkrut tidak sampai menganggu d~na pokok yang disetorkan oleh nasabah. -Kiranya hal-.hal seperti. ini perlu diperhatikan.

" Saudara Pimpinan Rapat, Saudara anggota Dewan .:; Dan hadirin yang berbahagia,

Demikian tanggapan dan usu"aq Fraksi Kebangkitan 8angsa terhadap . RUU usul inisiatif DPR RI tentang Perubahan Undang-undang nomor : 17 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan RUU' -tentang Perbankan Syariah dengari memohon ridlo dan Petu~ljuk Allah SWT Fraksi Kebangkitan Bangsa men'yatakan mendukung .. usul

Page 9: I 'FRAKSI KEBANGKITAN BANGSAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20180409... · 2018. 4. 9. · i 'fraksi kebangkitan bangsa dewan perwakilan rakyat republik indonesia sekretariat

'~"

"-.""'"

dan bagaimana dengan manajemen resiko keuangan, ketika kegiatan usaha yang dijalankan merugi atau bahkan bangkrut tidak sampai menganggu d~na pokok yang disetorkan oleh nasabah. Kiranya hal-.hal seperti. ini perlu diperhatikan.

" Saudara Pimpinan Rapat, Saudara' anggota Dewan .:: Dan hadirin yang berbahagia,

Demikian tanggapan dan usulan.Fraksi Kebangkitan Bangsa terhadap ,RUU usuJ inisiatjf OPR RI tentang Perubahan Undang-undang nomor : 17 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan RUU' tentang Perbankan Syariah dengari memohon ridlo dan Petunjuk Allah SWT Fraksi Kebangkitan Bangsa men'yatakan mendukung .. usul RUU ini untuk ditingkatkanmenjadr'usul inisiatif OPR RI. Akhirnya

'atas perhatian para anggota Dewan,saudara rekan-rekan wartawan . dan para hadirin kami .mengucapkan terima kasih. . .

Wallahul Muwaffiq Ilia Aquamit Thorieq, "Wassalamu'alaikum Wr. Wh.

Jakarta, 27 September 2005

"

8