I. DEFORMASI TITIK SIMPUL DARI STRUKTUR RANGKA … fileStruktur Rangka Batang adalah suatu struktur...

40
Materi Mekanika Rekayasa 4 Statika : 1. Deformasi pada Konstruksi Rangka Batang : - Cara Analitis : metoda unit load - Cara Grafis : - metoda welliot - metoda welliot mohr 2. Deformasi pada Konstrusi Balok dan Portal : - Metoda unit load - Metoda luas momen (moment area) - Metoda conjugated beam 3. Konstruksi Statis Tak Tentu : - Metoda persamaan 3 momen - Metoda consistent deformation I. DEFORMASI TITIK SIMPUL DARI STRUKTUR RANGKA BATANG Struktur Rangka Batang adalah suatu struktur yang terdiri dari batang-batang kaku yang satu sama lain dihubungkan dengan sendi dan membentuk suatu struktur yang kokoh dan stabil yang terdiri dari bentuk dasar segitiga . Batang-batang tersebut hanya mengalami gaya tarikan dan gaya desakan (tekan) yang disebut gaya normal akibat adanya gaya luar P yang bekerja di titik-titik simpulnya maupun akibat perubahan temperatur pada batang-batangnya. Dengan adanya gaya normal tersebut, yang dalam hal ini disebut gaya dalam, maka batang-batang kaku dari Struktur Rangka Batang tersebut akan berubah panjangnya, bisa bertambah panjang (akibat gaya normal tarik) atau bertambah pendek (akibat gaya normal tekan ). Besarnya perubahan panjang batang tersebut dipengaruhi oleh luas penampang batang, besarnya gaya batang, panjang batang serta modulus elastisitas batang, dimana jika dirumuskan adalah sebagai berikut : ΔLi = , dimana : ΔLi = Perubahan panjang batang (satuan : m , cm) Si = Gaya batang yang bekerja ( satuan : ton, kg ) Li = panjang batang (satuan : m, cm) Ai = Luas penampang batang (satuan m 2 , cm 2 ) Ei = modulus elastisitas batang, berdasarkan sifat bahan (ton/m 2 , kg/cm 2 ) Akibat perubahan panjang pada batang-batang kaku tersebut, maka titik simpulnya akan berubah letaknya, baik dalam arah horizontal maupun arah vertical . Untuk mencari perpindahan titik-titik simpul tersebut digunakan dua metoda yaitu metoda analitis dan metoda grafis sebagai berikut : I. 1. Metoda Unit Load (Analitis) Pada penggunaan metoda unit load ini , dalam 1 perhitungan hanya bisa digunakan untuk menghitung deformasi pada satu titik simpul saja, caranya yaitu untuk menghitung deformasi dalam arah vertikal pada suatu

Transcript of I. DEFORMASI TITIK SIMPUL DARI STRUKTUR RANGKA … fileStruktur Rangka Batang adalah suatu struktur...

Page 1: I. DEFORMASI TITIK SIMPUL DARI STRUKTUR RANGKA … fileStruktur Rangka Batang adalah suatu struktur yang terdiri dari batang-batang kaku yang satu sama lain dihubungkan dengan sendi

Materi Mekanika Rekayasa 4 Statika : 1. Deformasi pada Konstruksi Rangka Batang : - Cara Analitis : metoda unit load - Cara Grafis : - metoda welliot - metoda welliot mohr 2. Deformasi pada Konstrusi Balok dan Portal : - Metoda unit load - Metoda luas momen (moment area) - Metoda conjugated beam 3. Konstruksi Statis Tak Tentu : - Metoda persamaan 3 momen - Metoda consistent deformation

I. DEFORMASI TITIK SIMPUL DARI STRUKTUR RANGKA BATANG

Struktur Rangka Batang adalah suatu struktur yang terdiri dari batang-batang kaku yang satu sama lain

dihubungkan dengan sendi dan membentuk suatu struktur yang kokoh dan stabil yang terdiri dari bentuk dasar

segitiga . Batang-batang tersebut hanya mengalami gaya tarikan dan gaya desakan (tekan) yang disebut gaya

normal akibat adanya gaya luar P yang bekerja di titik-titik simpulnya maupun akibat perubahan temperatur

pada batang-batangnya. Dengan adanya gaya normal tersebut, yang dalam hal ini disebut gaya dalam, maka

batang-batang kaku dari Struktur Rangka Batang tersebut akan berubah panjangnya, bisa bertambah panjang

(akibat gaya normal tarik) atau bertambah pendek (akibat gaya normal tekan ). Besarnya perubahan panjang

batang tersebut dipengaruhi oleh luas penampang batang, besarnya gaya batang, panjang batang serta

modulus elastisitas batang, dimana jika dirumuskan adalah sebagai berikut :

ΔLi = 𝑆𝑖 𝑥 𝐿𝑖

𝐴𝑖 𝑥 𝐸𝑖 , dimana :

ΔLi = Perubahan panjang batang (satuan : m , cm) Si = Gaya batang yang bekerja ( satuan : ton, kg ) Li = panjang batang (satuan : m, cm) Ai = Luas penampang batang (satuan m2, cm2) Ei = modulus elastisitas batang, berdasarkan sifat bahan (ton/m2 , kg/cm2)

Akibat perubahan panjang pada batang-batang kaku tersebut, maka titik simpulnya akan berubah letaknya,

baik dalam arah horizontal maupun arah vertical .

Untuk mencari perpindahan titik-titik simpul tersebut digunakan dua metoda yaitu metoda analitis dan metoda

grafis sebagai berikut :

I. 1. Metoda Unit Load (Analitis)

Pada penggunaan metoda unit load ini , dalam 1 perhitungan hanya bisa digunakan untuk menghitung

deformasi pada satu titik simpul saja, caranya yaitu untuk menghitung deformasi dalam arah vertikal pada suatu

Page 2: I. DEFORMASI TITIK SIMPUL DARI STRUKTUR RANGKA … fileStruktur Rangka Batang adalah suatu struktur yang terdiri dari batang-batang kaku yang satu sama lain dihubungkan dengan sendi

titik simpul, kita berikan beban sebesar 1 satuan beban vertikal pada titik simpul yang akan dicari deformasinya.

Selanjutnya, dihitung besarnya gaya-gaya batang akibat beban 1 satuan vertikal tersebut yang disimbulkan

dengan αi . Masing-masing nilai gaya batang akibat beban 1 satuan tersebut (αi) dikalikan dengan masing-

masing nilai perubahan panjang batang ΔLi baik akibat beban luar maupun akibat perubahan suhu . Jumlah

dari masing-masing perkalian tersebut (∑αi x ∆Li ) merupakan nilai defleksi di titik simpul tersebut (dalam arah

vertical). Jika hasilnya positip maka arah defleksinya sesuai dengan arah beban 1 satuan vertical yang

diberikan, jika bernilai negatif maka defleksinya berlawanan dengan arah beban 1 satuan vertical yang

diberikan.

Demikian pula untuk menghitung deformasi dalam arah horizontal , kita berikan beban 1 satuan horizontal pada

titik simpul yang akan dicari deformasinya. Selanjutnya, dihitung besarnya gaya-gaya batang akibat beban 1

satuan horisontal tersebut yang disimbulkan dengan αi . Masing-masing nilai gaya batang akibat beban 1

satuan tersebut (αi) dikalikan dengan masing-masing nilai perubahan panjang batang ΔLi baik akibat beban

luar maupun akibat perubahan suhu . Jumlah dari masing-masing perkalian tersebut (∑αi x ∆Li ) merupakan

nilai translasi di titik simpul tersebut (dalam arah horisontal). Jika hasilnya positip maka arah translasinya sesuai

dengan arah beban 1 satuan horizontal yang diberikan, jika bernilai negatif maka translasinya berlawanan

dengan arah beban 1 satuan horizontal yang diberikan.

Page 3: I. DEFORMASI TITIK SIMPUL DARI STRUKTUR RANGKA … fileStruktur Rangka Batang adalah suatu struktur yang terdiri dari batang-batang kaku yang satu sama lain dihubungkan dengan sendi
Page 4: I. DEFORMASI TITIK SIMPUL DARI STRUKTUR RANGKA … fileStruktur Rangka Batang adalah suatu struktur yang terdiri dari batang-batang kaku yang satu sama lain dihubungkan dengan sendi

I.2. Metoda Grafis

Akibat perubahan panjang batang, ada yang bertambah panjang untuk batang tarik dan ada yang bertambah

pendek untuk batang tekan , maka secara logika titik-titik simpul pada konstruksi rangka batang akan

mengalami deformasi atau perpindahan titik . Untuk mencari deformasi pada setiap titik simpul pada konstruksi

rangka batang dengan metoda grafis ada 2 metoda yaitu welliot dan welliot-mohr . Metoda welliot bisa

diterapkan pada konstruksi rangka batang statis tertentu dimana antara tumpuan sendi dan tumpuan roll

dihubungkan hanya dengan 1 batang saja atau pada konstruksi rangka batang yang bersifat simetris.

I.2.1. Mencari deformasi titik-titik simpul pada konstruksi rangka batang statis tertentu dengan metoda

welliot.

Sebelum menggambar lukisan welliot, kita terlebih dahulu perlu mencari besarnya perubahan panjang masing-

masing batang akibat beban-beban yang bekerja , yaitu ΔLi . Selanjutnya ΔLi tersebut digambar sesuai urutan

penggambaran titik , untuk lebih jelasnya berikut adalah penyelesaian contoh soal di atas , dikerjakan dengan

metoda welliot :

Page 5: I. DEFORMASI TITIK SIMPUL DARI STRUKTUR RANGKA … fileStruktur Rangka Batang adalah suatu struktur yang terdiri dari batang-batang kaku yang satu sama lain dihubungkan dengan sendi
Page 6: I. DEFORMASI TITIK SIMPUL DARI STRUKTUR RANGKA … fileStruktur Rangka Batang adalah suatu struktur yang terdiri dari batang-batang kaku yang satu sama lain dihubungkan dengan sendi

Contoh Soal 2 ) Cari deformasi di semua titik ; delta horisontal dan delta vertikal (A, B dan C ), susun hasilnya

dalam tabel, Data –data Penampang : A = 15 cm2 dan E = 2x105 kg/cm2 metoda yang digunakan yaitu welliot :

P=1000kg

BA

C

1.5 m 1.5 m

2m

Terlebih dahulu hitung gaya-gaya batang akibat beban yang bekerja, selanjunya hitung ΔLi , dan hasilnya

adalah sebagai berikut :

Batang Si (kg) Li

(cm) A (cm2)

E (kg/cm2)

ΔLi = (Si x Li)/(Ai x Ei) (cm)

AC 833.3333 250 15 200000 0.069444444

BC -833.333 250 15 200000 -0.069444444

AB 500 300 15 200000 0.05

Selanjutnya kita menggambar konstruksi rangka batang secara proporsional , karena skala yang dipakai

diutamakan untuk ΔLi , maka untuk panjang batang kita sesuaikan yang penting bentuk gambarnya

proporsional. Disini kita menggunakan skala (drawing scale di microsoft visio) yaitu : 1 cm = 0.01 cm .

Rangka batang digambar secara proporsional (misal : panjang batang AB bisa digambar sepanjang 0.06 cm

untuk panjang 3 m, maka untuk batang AC dan BC digambar 0.05 cm, karena panjangnya 2.5 m), disertai

notasi batangnya dan nilai ΔLi nya seperti tergambar berikut :

Page 7: I. DEFORMASI TITIK SIMPUL DARI STRUKTUR RANGKA … fileStruktur Rangka Batang adalah suatu struktur yang terdiri dari batang-batang kaku yang satu sama lain dihubungkan dengan sendi

Gambar welliotnya di mulai dari menggambar titik tetap yaitu titik sendi (merupakan titik tetap karena sendi tidak

bisa bergeser baik arah vertikal maupun arah horisontal ) A=A’ ( kita beri nomor 1, maksudnya langkah ke 1),

selanjutnya menggambar titik B’ dengan menarik garis AB sepanjang ΔAB=0.05 cm ke kanan karena batang AB

merupakan batang tarik sehingga jika titik A tetap maka titik B akan bergeser ke kanan karena panjang batang

AB bertambah panjang. Cara menarik garis AB, cukup dengan menyalin garis AB (lakukan copy paste),

letakkan di titik A, arah garis ke kanan A, lalu klik pointer tool untuk membaca panjang garis, karena

terbaca 0.06 cm sedangkan seharusnya ΔAB=0.05 cm maka geser titik kanan ke kiri hingga panjang garis

terbaca 0.05 cm, titik yg kanan tersebut dinamai B‘(kita beri nomor 2, artinya langkah ke 2). Selanjutnya , dari

titik A‘ dan B“, kita bisa memperoleh titik C‘ karena pertemuan 2 batang AC dan BC yaitu titik C, caranya dari A‘

tarik garis AC sepanjang ΔAC=0.07 cm ke kanan atas ,karena batang AC tarik, dengan ketentuan A tetap,

maka titik C akan bergeser ke kanan atas karena batang bertambah panjang,caranya salin garis AC letakkan di

titik A dengan arah garis ke kanan atas, lalu klik pointer tool untuk membaca panjang garis, karena terbaca

0.05 cm sedangkan seharusnya ΔAC=0.07 cm, maka geser titik kanan hingga panjang garis AC menjadi 0.07

cm , tandai dengan nomor 3, artinya langkah ke 3. Selanjutnya dari B‘ tarik garis BC sepanjang ΔBC= -0.07 cm

ke kanan bawah ,karena batang BC tekan, dengan ketentuan B‘ tetap, maka titik C akan bergeser ke kanan

bawah karena batang bertambah pendek,caranya copi garis BC letakkan di titik B dengan arah garis ke kanan

bawah, lalu klik pointer tool untuk membaca panjang garis, karena terbaca 0.05 cm sedangkan seharusnya

ΔBC=0.07 cm, maka geser titik kanan hingga panjang garis BC menjadi 0.07 cm , tandai dengan nomor 4,

artinya langkah ke 4. Karena titik 3 dan 4 ini berpencar sedangkan seharusnya kedua titik tersebut bersatu

sebagai titik C’, maka dari garis AC ditarik garis yang tegak lurus dengan garis AC ( garis berwarna merah) ,

dan dari garis BC ditarik garis yang tegak lurus dengan garis BC ( garis berwarna biru) titik potong kedua garis

tersebut adalah titik C’ (kita beri nama 5, yaitu langkah ke 5). Untuk membuat garis yang tegak lurus AC,

caranya : baca arah garis AC, yaitu bersudut 53.13o , maka kita buat garis merah yang bersudut -36.87o

seperti berikut:

Untuk membuat garis yang tegak lurus BC, caranya : baca arah garis BC, yaitu bersudut -53.13o , maka kita

buat garis biru yang bersudut 36.87o seperti berikut:

Page 8: I. DEFORMASI TITIK SIMPUL DARI STRUKTUR RANGKA … fileStruktur Rangka Batang adalah suatu struktur yang terdiri dari batang-batang kaku yang satu sama lain dihubungkan dengan sendi

Secara berurutan ,langkah-langkahnya tergambar berikut :

Page 9: I. DEFORMASI TITIK SIMPUL DARI STRUKTUR RANGKA … fileStruktur Rangka Batang adalah suatu struktur yang terdiri dari batang-batang kaku yang satu sama lain dihubungkan dengan sendi

Hasil deformasi titik-titik simpulnyanya, diukur terhadap titik tetap A=A’

Secara lengkap hasil deformasinya adalah sebagai berikut :

Titik ΔV (cm) ΔH (cm)

A 0 0

B 0 0.05

C -0.019 0.142

Tanda negatif dan positip menunjukkan letak pergeseran titiknya , positif ke kanan atau ke atas, negatif ke kiri

atau ke bawah.

Page 10: I. DEFORMASI TITIK SIMPUL DARI STRUKTUR RANGKA … fileStruktur Rangka Batang adalah suatu struktur yang terdiri dari batang-batang kaku yang satu sama lain dihubungkan dengan sendi

Contoh lain, untuk konstruksi rangka batang statis tertentu dengan batang-batang yang lebih banyak,

langkahnya sama seperti di atas, misalnya untuk rangka batang berikut ini :

1)

Page 11: I. DEFORMASI TITIK SIMPUL DARI STRUKTUR RANGKA … fileStruktur Rangka Batang adalah suatu struktur yang terdiri dari batang-batang kaku yang satu sama lain dihubungkan dengan sendi

+0.5m

m

-0.9mm -0.9mm

+0.

5mm

+2.1mm

+1.4mm-0.7mm

A

C

ED B

+0.5

A=A’

B’

-0.7

+2.1mm

C’

+1.4mm

+0.5

-0.9mm

D’-0.9mm

E’

de

lta v

ertik

al d

i E =

8.2

5 m

m

de

lta v

di C

= 2

.6m

m

deltaH

diC=0.7mmdeltaH diD=0.9mm

de

lta v

ertik

al d

i D=

3.1

mm

2)

Page 12: I. DEFORMASI TITIK SIMPUL DARI STRUKTUR RANGKA … fileStruktur Rangka Batang adalah suatu struktur yang terdiri dari batang-batang kaku yang satu sama lain dihubungkan dengan sendi

0m

m+

1.8

mm

0m

m-1

.8m

m

+9.0mm

+7.0

mm

-7.0mm

-1.0mm +2.0mm

0mm +2.0mm

+2.8

mm

-2.8mm

A B

CD

E

GF H

4m

4m

3m 3m

+9.0A'=AB'

+7.0

-7.0 D'

-1

+1.8

C'

+2.0

-1.8

E'

-2.8

-2.8

G' +2.0

0

H'

0

0

F'

delta horisontal di H = 26.6 mm ke kanan

3)

Page 13: I. DEFORMASI TITIK SIMPUL DARI STRUKTUR RANGKA … fileStruktur Rangka Batang adalah suatu struktur yang terdiri dari batang-batang kaku yang satu sama lain dihubungkan dengan sendi

0 mm + 1.3 mm

- 2.4 mm 0

mm

0 mm

- 3.7 mm

- 2.4 mm

4)

C D E

A B

B=B’=A’

- 3.7 mm

0

D’0

C’+ 1.3 mm

- 2.4 mm

E’

delta horisontal di E = 4.38 mm

delta horisontal di C dan D = 3.08 mm

del ta vertikal di C dan E

= - 2.4 m

m

del ta vertikal di D =

- 2.31 mm

5) Konstruksi rangka batang dengan tumpuan sendi – sendi akibat beban-beban yang bekerja mengalami

perubahan panjang batang (ΔLi) seperti tertera dalam gambar, dalam satuan mm. Deformasi yang terjadi pada

semua titik simpul dicari dengan metoda welliot dimulai dari titik A=A’=D’ (karena A dan D merupakan tumpuan

sendi, makanya deformasinya = 0 sehingga titik A’ berimpit dengan D’) selanjutnya dari A’ dan D’ dicari titik E’,

dst. seperti tergambar berikut ini :

Page 14: I. DEFORMASI TITIK SIMPUL DARI STRUKTUR RANGKA … fileStruktur Rangka Batang adalah suatu struktur yang terdiri dari batang-batang kaku yang satu sama lain dihubungkan dengan sendi

-0.1875 mm -0.1875 mm

+0.46875 mm

0 m

m

2 m

1.5 m 1.5 m

-0.

326

mm +0.651

A B C

D E

A=A’=D’

-0.1875 +0.46875 mm

-0.

326

E’

0

B’-0.1875

+0.651

C’

ΔV

c =

- 2.2

1 m

m

ΔHc= - 0.38 mm

Metoda welliot bisa juga diterapkan pada konstruksi rangka batang yang bersifat simetris (simetris yang

dimaksud disini selain bentuknya simetris, beban-beban yang bekerja juga simetris sehingga hasil gaya-gaya

batangnya juga simetris) ,sekalipun tumpuan sendi dan tumpuan roll tidak dihubungkan oleh 1 batang saja

tetapi ada beberapa batang seperti konstruksi rangka batang berikut ini, disini hanya digambarkan welliotnya

Page 15: I. DEFORMASI TITIK SIMPUL DARI STRUKTUR RANGKA … fileStruktur Rangka Batang adalah suatu struktur yang terdiri dari batang-batang kaku yang satu sama lain dihubungkan dengan sendi

setengah saja, sedangkan untuk sisi kanan, langkahnya sama dan akan menghasilkan gambar yang simetris

dengan gambar berikut : 6)

-1.2 mm -1.2mm

+2.4mm +2.4mm

+1

.6m

m

-1.0

mm

-1.0

mm

+4.8mm

0 m

m

-1.6

mm

0mm

-1.6

mm

-1.6mm

-1.6mm

BA

CI

D

EF G

H

+4.8

+1.6

-1.6

+2.4-1.0

0

F'-1.6

I' -1.2

C'

E'

A=A'

3 m 6m 3m

3 m

3 m

delta horisontal di I = 13.313 mm

delta vertikal di I =

15.627 mm

de

lta V

di G

= 1

0.9

mm

CONTOH PERHITUNGAN DEFORMASI KRB DENGAN CARA WELLIOT , dimulai dari batang FG

Skala

1cm = 1mm delta Li

Karena deformasi yang terjadi simetris maka

diagram welliot dimulai di FG dengan asumsi :

delta vertikal di F dan di G adalah sama

G’

Contoh lain untuk metoda welliot untuk konstruksi rangka batang simetris :

7)

Page 16: I. DEFORMASI TITIK SIMPUL DARI STRUKTUR RANGKA … fileStruktur Rangka Batang adalah suatu struktur yang terdiri dari batang-batang kaku yang satu sama lain dihubungkan dengan sendi

Dikerjakan dengan metoda welliot, dimulai dari G’ ke H’

-1,11 mm -1,48 mm -1,11 mm-0

.9 m

m

+0.56 mm

+0.9 mm

+1.3 mm +1.3 mm +0.56 mm

-0.3

mm

+0.3

mm

+0.3 mm

-0.3 mm

-0.9 mm

+0.9

mm

3 m

4 m 4 m 4 m 4 m

A

F G H I

C D EB

-1,48 mmG’H’

0.30.3

D’

+1,3 mm

0.3

C’

+0.9

-1,11 mm

F’

- 0.9

+0.56

A’=A

+1,3 mm

0.3

E’

- 0.9

-1,11 mm

I’

+0.9

+0.56

B’delta Horisontal di B = 3.75 mm

de

lta v

ertik

al d

i D =

9.3

2 m

m

8)

Welliot dimulai di batang yang berada dalam posisi simetris yaitu batang GD , jadi dimulai di G’ lalu D’.

Page 17: I. DEFORMASI TITIK SIMPUL DARI STRUKTUR RANGKA … fileStruktur Rangka Batang adalah suatu struktur yang terdiri dari batang-batang kaku yang satu sama lain dihubungkan dengan sendi

+1.11 mm +1.48 mm +1.48 mm +1.11 mm

+ 0

.63

mm

- 1.74 m

m

+ 0

.42

mm

+ 0

.63

mm

-1.11 mm -1.11 mm

- 0.58 m

m - 0.58 mm

- 1.74 mm

4 m 4 m 4 m 4 m

3 m

A

C D EB

FG H

+0.42

+1.48

G’

D’

-0.58

C’

0.63

-1.11

F’ -1.74

+1.11

A=A’

-0.58

+1.48

+1.11

E’

0.63

-1.11

H’

- 1.74 mm

B’

delta vertikal di D =

11.7 mm

delta vertikal di G =

11.3 mm

delta vertikal di C dan E

= 8.4 m

m

delta vertikal di F dan H

= 7.8 m

m

delta horisontal di B = 5.1 mm

delta horisontal di

D/G = 2.6 mm

I.2.b. Mencari deformasi titik-titik simpul pada konstruksi rangka batang statis tertentu dengan metoda

welliot - mohr.

Seperti kita ketahui, dari beberapa contoh di atas bahwa metoda welliot hanya bisa digunakan untuk bentuk-

bentuk struktur rangka batang yang tertentu saja yaitu ada tiga kriteria yaitu :

1. Perletakan struktur rangka batang tersebut terdiri dari sendi dan roll , dimana sendi dan roll tersebut

dihubungkan oleh satu batang seperti terlihat pada contoh 1), 2), 3) dan 4) dimana diagram welliot bisa

dimulai dari titik tetap sendi dan titik berikutnya roll, titik simpul ketiga yang bisa dicari perpindahannya

Page 18: I. DEFORMASI TITIK SIMPUL DARI STRUKTUR RANGKA … fileStruktur Rangka Batang adalah suatu struktur yang terdiri dari batang-batang kaku yang satu sama lain dihubungkan dengan sendi

adalah titik simpul yang merupakan pertemuan dua batang dari perletakan sendi dan roll yang sudah

bisa diketahui perpindahannya,demikian seterusnya sampai semua titik diketahui perpindahannya.

2. Perletakan struktur rangka batang terdiri dari sendi – sendi dan batang-batang dimana salah satu

ujungnya adalah sendi-sendi tersebut bertemu di satu titik , seperti terlihat dalam contoh 5

3. Struktur rangka batang simetris, baik bentuk maupun deformasinya, diagram welliot bisa dimulai dari

batang yang membagi simetris struktur rangka batang tersebut, seperti terlihat dalam contoh 6), 7) dan

8) .

Selanjutnya, bagaimana dengan bentuk struktur rangka batang yang tidak memenuhi ketiga kriteria tersebut?

Untuk itulah dikembangkan metoda grafis yang lain yaitu metoda welliot – mohr. Perhatikan struktur rangka

batang berikut ini, akibat beban luar batang-batang mengalami perubahan panjang seperti tertera dalam

gambar :

Dalam mencari perpindahan titik dengan metoda welliot, karena tumpuan sendi dan roll tidak dihubungkan oleh

satu batang , maka untuk sementara roll dipindah ke C, sehingga diagram welliot bisa dimulai dari titik A=A’

kemudian ke C’ dengan menggambar +ΔAC (serong ke kanan atas) dari A’ . Selanjutnya dari A’ dan C’

didapatkan titik D’, kemudian dari C’ dan D’ didapatkan titik B’, seperti terlihat dalam gambar berikut :

Titik B seharusnya tidak berpindah ke atas, karena Δ VB = 0, maka titik B’ seharusnya terletak pada garis AB,

maka B’ diputar ke titik B”, maka titik-titik yang lain harus diputar juga (atau dikoreksi dengan sudut putar θA),

sehingga perpindahan masing-masing titik adalah : AA, CC”, DD” dan BB” . Perhatikan bahwa

besarnya koreksi C’C’’, D’D”, B’B” adalah sebanding dengan jarak terhadap A, koreksi-koreksi ini merupakan

bentuk yang sebangun dengan Konstruksi Rangka Batang semula.

Page 19: I. DEFORMASI TITIK SIMPUL DARI STRUKTUR RANGKA … fileStruktur Rangka Batang adalah suatu struktur yang terdiri dari batang-batang kaku yang satu sama lain dihubungkan dengan sendi

Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh soal berikut :

Konstruksi rangka batang seperti tergambar berikut mengalami perubahan panjang batang (ΔLi) akibat beban-

beban yang bekerja padanya seperti tertera dalam gambar, dalam satuan mm.

+0.7

7m

m

+1.1

2 m

m-1.12 m

m

-1.4

6 m

m

-0.42 mm

+1.8

1 m

m

-0.7 mm

+1.12 mm 0

3 m

3 m

3 m 3 m

AB

C

D E

F

Untuk mencari deformasi semua titik dengan metoda welliot-mohr,maka tumpuan roll perlu dipindah sementara,

yaitu ke titik C (salah satu titik terdekat A), maka gambar welliot-mohr dimulai dari titik tetap A=A’ selanjutnya

gambar ΔAC sebesar +1.12 mm ke kanan maka diperoleh titik C’, selanjutnya dari titik A’ dan C” didapatkan titik

D’, kemudian dari C’ dan D’ didapatkan titik E’ , dari D’ dan E’ didapatkan titik F’ dan terakhir dari C’ dan E’

didapatkan titik B’ . Selanjutnya, buat titik B” dengan cara menarik garis horizontal dari titik B’ ke kiri hingga

persis di atas titik A=A’ yang juga sama dengan titik A” , selanjutnya kita buat gambar konstruksi rangka batang

yang sebangun (yang bernotasi A”C”B”D”E”F”) seperti terlihat dalam gambar berikut, dan deformasi titik simpul

diukur dari notasi ..” ke notasi ..’ :

Page 20: I. DEFORMASI TITIK SIMPUL DARI STRUKTUR RANGKA … fileStruktur Rangka Batang adalah suatu struktur yang terdiri dari batang-batang kaku yang satu sama lain dihubungkan dengan sendi

+0.7

7m

m

+1.1

2 m

m-1.12 m

m

-1.4

6 m

m

-0.42 mm

+1.8

1 m

m

-0.7 mm

+1.12 mm 0

3 m

3 m

3 m 3 m

A BC

D E

F

+1.12A=A’=A” C’

+0.7

7

-0.42

D’

-0.7

+

1.81

E’

+

1.12

-1.12

F’

-1.4

6

0

B’

ΔHB=1.12mmB”

ΔV

di C

1.6

9m

m

E”

F” C”

D”

ΔH di F = 6.53 mm

ΔH di E = 3.48 mm

ΔH di D = 4.19 mm

ΔV

E=

1.4

6m

m

+0.7

7

ΔVd=0.77cm

ΔHC=1.12mm3

.38

1 m

m s

eta

ra d

en

ga

n A

B=

6m

1.69 mm1.69 mm

Page 21: I. DEFORMASI TITIK SIMPUL DARI STRUKTUR RANGKA … fileStruktur Rangka Batang adalah suatu struktur yang terdiri dari batang-batang kaku yang satu sama lain dihubungkan dengan sendi

Contoh-contoh lain mencari deformasi titik simpul pada konstruksi rangka batang dengan metoda welliot - mohr

adalah sebagai berikut :

1)

+3.3mm

+1.9

mm

+3.0mm +3.0mm

-2.6mm

-4.7mm

0m

m

-2.1

mm

+1.5

mm

3m

2m 2m

A BC

D

E F

+3.0A=A" C' +3.0

-2

.1

+1

.9

+1

.5

D'

-2.6

E'

-4.7

B'

+3.3

F'

A"B

" = 2

2.3

mm

B"F" = (3/4)x22.3mm = 16.7 mm

B"

B"C

" = 1

1.1

5 m

m

F"

D" C"

E"

delta horisontal di F = 20 mm ke kanan

welliot mohr dimulai dari A=A' ke C'

roll sementara di C

0m

m

Page 22: I. DEFORMASI TITIK SIMPUL DARI STRUKTUR RANGKA … fileStruktur Rangka Batang adalah suatu struktur yang terdiri dari batang-batang kaku yang satu sama lain dihubungkan dengan sendi

-1.2mm -2.7mm -2.7mm

-1.2

mm

0mm

+1.5mm

+3.3mm-1

.7m

m

+2.3mm

+1.9mm

A

C E F B

D

G

3m 3m 3m

3m

DIAGRAM WELLIOT MOHR DIMULAI DARI A=A'=A" KE D'

ROLL SEMENTARA DI D

-1.2

A'=A"=A=D'

+2.3

C'-1.2 -1.7

E' +1.9

+1.5

G'

-2.7

-0.8

F'-2.7

+3.3

B'A"C" = (3/9)x32.7mm=10.9mm

F"

B'B" = 0.1mm

A"B

" = 3

2.7

mm

A"D

" = (3

/9)x

32

.7m

m=

10

.9m

m

A"C

" = (3

/9)x

32

.7m

m=

10

.9m

m

5.5mmG"

E" D"

C"

de

lta v

ertik

al d

i D 1

0.9

mm

ke

ba

wa

h

2)

Page 23: I. DEFORMASI TITIK SIMPUL DARI STRUKTUR RANGKA … fileStruktur Rangka Batang adalah suatu struktur yang terdiri dari batang-batang kaku yang satu sama lain dihubungkan dengan sendi

+0.4mm +0.4mm

+2.0mm 0mm

-6.7

mm

-3.0

mm

-2.2

mm

-1.4mm

+5.

4mm

A

D E F

CB

3m

2m2m

+2.0A=A'=A" C'

-2.2

-1.4

D'+0.4

-3.0

E'+0.4

+5.

4

F' A

"B" =

13

.2 m

m

delta H di

B=2mm ke

kanan

B"

D"

F"

C"E"

3)

-6.7

0

B'

B"C

" = (1

/2).1

3,2

mm

= 6

.6m

m

C"E" = (3/4).13,2mm = 9.9mm

de

lta v

ertik

al d

i C=

6.6

mm

ke

ba

wa

h

de

lta v

ertik

al d

i E =

9.6

mm

ke

ba

wa

h

Page 24: I. DEFORMASI TITIK SIMPUL DARI STRUKTUR RANGKA … fileStruktur Rangka Batang adalah suatu struktur yang terdiri dari batang-batang kaku yang satu sama lain dihubungkan dengan sendi

+3.9mm +3.9mm

-1.0

mm

0m

m

-3.2mm

-5.5mm-2

.3mm

A

D

E

BC

4)

2m

2m

3m 3m

+3.9

A=A'=A"

B'

0

-2.3

E' -3.2

-1

-5.5

+3.9

C'

D'

A"B

" 2

5.7

4 m

m

delta H di C = 7.8mm ke kananC"

B"C

" = (3

/6).2

5,7

4m

m=

12

.9m

m

(4/6).25,74 = 17.2 mm

B"E"

D"

delta H di D = 17.5 mm ke kanan

delta V di D

1mm ke bawah

Page 25: I. DEFORMASI TITIK SIMPUL DARI STRUKTUR RANGKA … fileStruktur Rangka Batang adalah suatu struktur yang terdiri dari batang-batang kaku yang satu sama lain dihubungkan dengan sendi

A

F

G

H

B

C D E

A=A' C'

-4.0

0F'-4.3

+5.5

D'

-2.8

+3.1

G'

-4.3

0

H'

+2.7

0

E' +2.7

-4.3

B'B"

11

1.4

mm

se

tara

de

ng

an

8m

D"G"=(3/8).111.4mm=41.8mm

(4/8

).11

1.4

mm

=5

5.7

mm

D"G"

B"E

"=(2

/8).1

11

,4m

m=

27.9

mm

A"C

"=(2

/8).1

11

,4m

m=

27

.9m

m

E"H"

F"C"

deltaHdiD

=11.5mm

de

lta v

ertik

al d

i D 2

7.2

mm

ke

ba

wa

h

delta H di B=16.5mm

kekanan

de

lta v

ertik

al d

i G=

23

.9m

m k

e b

aw

ah

+5.5 mm

0 m

m

+ 5.5 mm + 2.7 mm

0 m

m

+ 2.7 mm

- 4 m

m

- 2.8

mm

- 4.3 mm

- 4.3 mm 0

mm

- 4.3 mm

2 m 2 m 2 m 2 m

+ 3

.1 m

m

3 m

+5.5

5)

Page 26: I. DEFORMASI TITIK SIMPUL DARI STRUKTUR RANGKA … fileStruktur Rangka Batang adalah suatu struktur yang terdiri dari batang-batang kaku yang satu sama lain dihubungkan dengan sendi

0

+1

.04

-1.0

4 m

m0 +1.86 mm

0

+ 2.9

mm

-2.9 mm

0

A

CD

E

F

4 m4 m

3 m

3 m

B

Dikerjakan dengan welliot mohr, roll

sementara di C

+ 2.9

A=A’=A”=C’

0

D’

+1

.04

0

F’

-2.9

+1.86

pa

nja

ng

A”B

” = 2

0.0

9 m

m

E’

0

B’E”

D”F”

C”

B”

delta H di F = 10.42 mm

-1.0

4

delta H di B = 11.46 mmpanjang B”E”=3/8x20.09=7.54 mm

pa

nja

ng

D”E

”=4/8

x2

0.0

9=

10.0

45

mm

de

lta V

di F

= 4

.14

mm

6)

7) Dikerjakan dengan metoda welliot mohr, roll

sementara di B

-1.1

2m

m

+0.59m

m

+0.864mm

+0.57mm

+0.33mm

-0.35mm

+0.35m

m

-0.2

5m

m

+1.0

mmA

B C

D

E F

2 m 2 m3 m

1.5

m1

.5 m

+0.59

A=A’=A”

B’

-1.1

2

+0.864mm

E’

+1.0

mm

+0.57mm

C’

+0.33

-0.2

5

F’

-0.35

+0.35

D’

pa

nja

ng

A”D

” =

5.7

28

mm

delta H di D = 1.874 mmD”

C”D” = 1.5/7x5.728=1.23 mm

D”F

”=2

/7x5

.72

8=

1.6

4m

m

B” E”

C” F”

delta H di F = 1.3 mm

Page 27: I. DEFORMASI TITIK SIMPUL DARI STRUKTUR RANGKA … fileStruktur Rangka Batang adalah suatu struktur yang terdiri dari batang-batang kaku yang satu sama lain dihubungkan dengan sendi

Dikerjakan dengan cara welliot mohr,

roll sementara di C

+1.11 mm +1.48 mm +1.48 mm +1.11 mm

+0.63 m

m

+0.42 m

m

+0.63 m

m

-1.11 mm-1.11 mm

-1.74 mm

-0.58 mm

- 0.58 mm

- 0.58 mm

3 m

4 m 4 m 4 m 4 m

A

C

F G H

D E B

+1.11A=A’=A” C’

-1.74 mm

+0.63

F’-1.11

-0.58

G’-1.11

+1.48

+0.42

D’ +1.48

- 0.58

E’

+0.63

H’

- 1.74 mm

+1.11

B’

pa

nja

ng

AB

= 3

4 m

m s

eta

ra d

en

ga

n 1

6 m

, ja

di A

C =

4m

/16

m x

34

mm

= 8

.5 m

m

D”G”

B”delta horisontal di B = 5.2 mm

H” E”

F”

de

lta

ve

rtik

al d

i D

= 1

1.9

mm

C"

8)

Page 28: I. DEFORMASI TITIK SIMPUL DARI STRUKTUR RANGKA … fileStruktur Rangka Batang adalah suatu struktur yang terdiri dari batang-batang kaku yang satu sama lain dihubungkan dengan sendi

-2

+2.0

0-5 m

m

-5mm

4m

A+2.0 +2.0

D F

C E B

3m

4m 4m

Skala delta :

1 cm = 2 mm

+2.0A=A'=A"

C'-5mm

+1.2+1.2

+1.2D'

+2.0

0

E'

+1.2

-2.0

F'

-5

+2.0

B'B"

F" E"

D" C"

delta H diB=6mm

de

lta V

di E

=1

4.6

mm

CONTOH PERHITUNGAN

DEFORMASI KRB

DENGAN CARA WELLIOT

MOHR DIMULAI DARI

BATANG AC

9)

Page 29: I. DEFORMASI TITIK SIMPUL DARI STRUKTUR RANGKA … fileStruktur Rangka Batang adalah suatu struktur yang terdiri dari batang-batang kaku yang satu sama lain dihubungkan dengan sendi

-0.4

cm

+0.6

-1.0

A

C D B

E

+0.2

+0.3 +0.6

-0.1

A=A'

+0.3

+0.6

-0.1

C'

D'

+0.2

+0.6

-0.4

E'

-1.0

B'

delta H di E = 2.773 cm

B"

D"

C"

E"

3m

3m

4m 4m

CONTOH PERHITUNGAN

DEFORMASI KRB DENGAN

CARA WELLIOT MOHR

DIMULAI DARI BATANG AC

10)

Page 30: I. DEFORMASI TITIK SIMPUL DARI STRUKTUR RANGKA … fileStruktur Rangka Batang adalah suatu struktur yang terdiri dari batang-batang kaku yang satu sama lain dihubungkan dengan sendi

I.3. PENGGUNAAN SAP2000 PADA KONSTRUKSI RANGKA BATANG

Deformasi titik simpul

Hitung deformasi yang terjadi pada Konstruksi Rangka Batang akibat beban-beban yang bekerja seperti tergambar

berikut ini , abaikan berat sendiri batang, gunakan metoda welliot mohr, metoda unit load dan menggunakan software

SAP2000, adapun data – data penampang adalah sebagai berikut :

Luas penampang A = 66.45 cm2

Modulus elastisitas bahan E = 7000 kN/cm2

Menghitung deformasi titik simpul pada Konstruksi Rangka Batang dengan metoda welliot mohr.

Untuk menghitung deformasi titik simpul pada konstruksi rangka batang, langkah-langkahnya adalah :

1. Menghitung gaya-gaya batang (Si), bisa menggunakan metoda Cremona , seperti terlihat pada gambar berikut .

2 m 2 m 2 m 2 m 2 m

2 m

2 m

2 m

3 m

90 kN

90 kN

90 kN

45 kN 45 kN

50 kN50 kN50 kN50 kN

A BC D E F

G

H

I

J

90 kN

Page 31: I. DEFORMASI TITIK SIMPUL DARI STRUKTUR RANGKA … fileStruktur Rangka Batang adalah suatu struktur yang terdiri dari batang-batang kaku yang satu sama lain dihubungkan dengan sendi

2. Menghitung perubahan panjang batang (∆Li) dengan menggunakan rumus ∆Li = 𝑆𝑖 𝑥 𝐿𝑖

𝐴𝑖 𝑥 𝐸𝑖 , dan hasilnya terlihat

pada gambar berikut :

0.8026mm 0.8026mm 0.9029mm 1.2039mm 1.2039mm

0.3

22

5 m

m

0.2

15

mm

1.0

31

9 m

m

3.3

53

8 m

m

-2.6

117

mm

-1.2037 mm

-1.8056 mm

-2.4075 mm

-0.6529 mm

-1.4

965 m

m

0.60

18 m

m

2 m 2 m 2 m 2 m 2 m

2 m

2 m

2 m

3 m

90 kN

90 kN

90 kN

45 kN 45 kN

50 kN50 kN50 kN50 kN

A BC D E F

G

H

I

J

-1.9

588

mm

90 kN

Page 32: I. DEFORMASI TITIK SIMPUL DARI STRUKTUR RANGKA … fileStruktur Rangka Batang adalah suatu struktur yang terdiri dari batang-batang kaku yang satu sama lain dihubungkan dengan sendi

3. Selanjutnya, menggambar diagram welliot mohr , hasilnya untuk salah satu titik simpul yaitu ∆ VH = 8.33 mm ke arah bawah .

Page 33: I. DEFORMASI TITIK SIMPUL DARI STRUKTUR RANGKA … fileStruktur Rangka Batang adalah suatu struktur yang terdiri dari batang-batang kaku yang satu sama lain dihubungkan dengan sendi

Menghitung deformasi titik simpul pada Konstruksi Rangka Batang dengan metoda unit load.

Metoda unit load , hanya bisa menghitung deformasi salah satu titik dalam 1 arah saja, misalnya menghitung ∆ VH , maka

terlebih dahulu menghitung gaya-gaya batang akibat beban 1 satuan vertikal di H (alpha i) , dan hasilnya dirangkum

dalam tabel berikut , dimana ∆ VH = 8.345 mm ke arah bawah .

Page 34: I. DEFORMASI TITIK SIMPUL DARI STRUKTUR RANGKA … fileStruktur Rangka Batang adalah suatu struktur yang terdiri dari batang-batang kaku yang satu sama lain dihubungkan dengan sendi

Menghitung deformasi titik simpul pada Konstruksi Rangka Batang dengan menggunakan sap2000 .

Untuk menghitung deformasi titik simpul pada konstruksi rangka batang dengan menggunakan SAP2000, langkah-

langkahnya yaitu :

1. Menggambar Konstruksi Rangka Batang sebagai berikut :

2. Membuat penampang batang (frame section) sebagai berikut :

Page 35: I. DEFORMASI TITIK SIMPUL DARI STRUKTUR RANGKA … fileStruktur Rangka Batang adalah suatu struktur yang terdiri dari batang-batang kaku yang satu sama lain dihubungkan dengan sendi

Lakukan frame release untuk mengkondisikan struktur rangka batang sebagai berikut :

Selanjutnya, lakukan analisis, hasilnya adalah sebagai berikut, klik kanan pada joint H, untuk melihat hasil secara detail .

Page 36: I. DEFORMASI TITIK SIMPUL DARI STRUKTUR RANGKA … fileStruktur Rangka Batang adalah suatu struktur yang terdiri dari batang-batang kaku yang satu sama lain dihubungkan dengan sendi
Page 37: I. DEFORMASI TITIK SIMPUL DARI STRUKTUR RANGKA … fileStruktur Rangka Batang adalah suatu struktur yang terdiri dari batang-batang kaku yang satu sama lain dihubungkan dengan sendi

II. DEFORMASI PADA BALOK DAN PORTAL

II. 1. MENCARI DEFORMASI PADA BALOK /PORTAL DENGAN METODA UNIT LOAD

Salah satu metoda yang digunakan untuk mencari deformasi yang terjadi pada balok akibat gaya-gaya dalam

yang terjadi yaitu metoda unit load . Deformasi yang terjadi pada balok akibat gaya-gaya dalam yang terjadi

berupa defleksi (ΔV), translasi (ΔH) dan rotasi (θ). Adapun rumus-rumus unit load untuk mencari deformasi

tersebut adalah sebagai berikut :

1. Defleksi ΔVi =∫𝑀 𝑚𝑖

𝐸 𝐼 dx , dimana :

M = persamaan momen akibat beban luar

m = persamaan momen akibat beban 1 satuan vertical di titik i

2. Translasi ΔHi =∫𝑀 𝑚𝑖

𝐸 𝐼 dx , dimana :

M = persamaan momen akibat beban luar

m = persamaan momen akibat beban 1 satuan horisontal di titik i

3. Rotasi θi =∫𝑀 𝑚𝑖

𝐸 𝐼 dx , dimana :

M = persamaan momen akibat beban luar

m = persamaan momen akibat beban 1 satuan momen di titik i

Contoh Soal :

Balok Statis Tertentu mendapat beban – beban seperti tergambar ;

EI EI

P = 4 tonq = 2 t/m

3 m 3 m 2 m

A BCD

Ditanyakan :

a. Hitung ΔVC !

b. Hitung ΔVD !

c. Hitung θA !

d. Hitung θB !

Page 38: I. DEFORMASI TITIK SIMPUL DARI STRUKTUR RANGKA … fileStruktur Rangka Batang adalah suatu struktur yang terdiri dari batang-batang kaku yang satu sama lain dihubungkan dengan sendi

Penyelesaian : Karena ada 4 deformasi yang ditanyakan, maka perlu 4 persamaan momen unit load (mi) dan 1

persamaan momen akibat beban luar (M), sebagai berikut :

Akibat beban luar :

EI EI

P = 4 tonq = 2 t/m

3 m 3 m 2 m

A BCD

VA= 4/3 ton VB= 20/3 ton

Aibat beban 1 satuan vertical di C :

EI EI

1

3 m 3 m 2 m

A BCD

VA= 1/2 VB= 1/2

Akibat beban 1 satuan vertical di D :

EI EI

1

3 m 3 m 2 m

A BCD

VA= 1/3 VB= 4/3

Akibat beban 1 satuan momen di A :

EI EI

1

3 m 3 m 2 m

A BCD

VA= 1/6 VB= 1/6

Akibat beban 1 satuan momen di B :

Page 39: I. DEFORMASI TITIK SIMPUL DARI STRUKTUR RANGKA … fileStruktur Rangka Batang adalah suatu struktur yang terdiri dari batang-batang kaku yang satu sama lain dihubungkan dengan sendi

EI EI

1

3 m 3 m 2 m

A BCD

VA= 1/6 VB= 1/6

Selanjutnya, untuk mempermudah kita buat tabel persamaan sebagai berikut :

Balok AC CB BD

Titik Awal A B D

Batas-batas (dlm m) 0 - 3 0 - 3 0 - 2

Persamaan M ( ton m ) 4

3 x

20

3 x – 4 (x+1) =

8

3 x – 4 -X2

Persamaan mi (ΔVC) (m) 1

2 x

1

2 x 0

Persamaan mi (ΔVD) (m) − 1

3 x

4

3 x – 1(x+2) =

1

3 x - 2 -x

Persamaan mi (θA) (m) 1 - 1

6 x

1

6 x 0

Persamaan mi (θB) (m) 1

6 x 1 -

1

6 x 0

Menghitung deformasi :

ΔVC =∫𝑀 𝑚𝑖 (𝛥𝑉𝐶)

𝐸 𝐼 dx =

1

𝐸𝐼 ∫ {

4

3

3

0 x .

1

2x } dx +

1

𝐸𝐼 ∫ {[

8

3

3

0 x – 4 ] .

1

2x } dx +

1

𝐸𝐼 ∫ {

2

0−x2 . 0 } dx

ΔVC = 9

𝐸𝐼

Jika dikerjakan dengan Microsoft mathematics, hasilnya sebagai berikut :

Page 40: I. DEFORMASI TITIK SIMPUL DARI STRUKTUR RANGKA … fileStruktur Rangka Batang adalah suatu struktur yang terdiri dari batang-batang kaku yang satu sama lain dihubungkan dengan sendi

ΔVD =∫𝑀 𝑚𝑖 (𝛥𝑉𝐷)

𝐸 𝐼 dx =

1

𝐸𝐼 ∫ {

4

3

3

0x . −

1

3x } dx +

1

𝐸𝐼 ∫ {[

8

3

3

0 x – 4 ] .[

1

3x – 2] } dx +

1

𝐸𝐼 ∫ {

2

0−x2 . -x } dx =

2

𝐸𝐼

Jika dikerjakan dengan Microsoft mathematics, hasilnya sebagai berikut :

θA =∫𝑀 𝑚𝑖 (𝜃𝐴)

𝐸 𝐼 dx =

1

𝐸𝐼 ∫ {

4

3

3

0 x .(1-

1

6x) } dx +

1

𝐸𝐼 ∫ {[

8

3

3

0 x – 4 ] .

1

6 x } dx +

1

𝐸𝐼 ∫ {

2

0−x2 . 0 } dx

θA = 5

𝐸𝐼

Jika dikerjakan dengan microsoft mathematics , hasilnya sebagai berikut :

θB =∫𝑀 𝑚𝑖 (𝜃𝐵)

𝐸 𝐼 dx =

1

𝐸𝐼 ∫ {

4

3

3

0 x .

1

6x } dx +

1

𝐸𝐼 ∫ {[

8

3

3

0 x – 4 ] [1 −

1

6 x]} dx +

1

𝐸𝐼 ∫ {

2

0−x2 . 0 } dx

θB = 1

𝐸𝐼

Jika dikerjakan dengan microsoft mathematics , hasilnya sebagai berikut :