I Centellaasiatica - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/73125/1/C-5 Artikel Jurnal.pdf ·...

10
# # # # J I Centella asiatica 35 s 3 3

Transcript of I Centellaasiatica - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/73125/1/C-5 Artikel Jurnal.pdf ·...

Page 1: I Centellaasiatica - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/73125/1/C-5 Artikel Jurnal.pdf · Urinalysis results showed a decrease in urinary creatinine excretion accompanied

#

# ##

JI Centella asiatica

35

s 3 3

Page 2: I Centellaasiatica - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/73125/1/C-5 Artikel Jurnal.pdf · Urinalysis results showed a decrease in urinary creatinine excretion accompanied

jfi JurnaLFarmasiIndonesia

Terbit sejak 1 Januari 2002

Terakreditasi SK Menteri Pendidikan dan KebudayaanNomor :212/P/2014

Diterbitkan oleh Pengurus Pusat

Ikatan Apoteker IndonesiaTerbit 2 kali setahun pada bulan Januari dan Juli

Jurnal Farmasi Indonesia adalah jurnal ilmiah resmi Ikatan ApotekerIndonesia. Isi Jurnal mencakup semua aspek dalam ilmu pengetahuan danteknologi kefarmasian antara lain farmakologi, farmakognosi, fitokimia,farmasetika, kimia farmasi, biologi molekuler, bioteknologi, farmasi klinik,farmasi komunitas, farmasi pendidikan, dan lain-lain.

Jurnal mengundang makalah ilmiah dari teman sejawat, baik apotekermaupun bukan apoteker yang isinya dapat memacu kemajuan ilmupengetahuan dan teknologi di bidang kefarmasian dan bidang-bidang lainyang berkaitan. Makalah dapat berupa laporan hasil penelitian atau telaahpustaka (critical review).

Jurnal Farmasi Indonesia dapat diperoleh di Sekretariat PP IAI atau RedaksiJurnal Farmasi Indonesia

ISSN: 1412-1107© Copyright 2015 Ikatan Apoteker Indonesia

Gambar cover oleh:Erna Sinaga dan Ramli BadrudinPrinting:PT ISFI Penerbitan

Gambar cover:Daun Pegagan (Centella asiatica L.)

Harga Berlangganan:Rp. 200.000,- per tahun (2 Nomor)

Dipersembahkan Untuk KemajuanIlmu Pengetahuan dan Teknologi Kefarmasian

di Indonesia

iiiJurnal Farmasi Indonesia ■ Vol.7No.4 ■ Juli 2015

Page 3: I Centellaasiatica - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/73125/1/C-5 Artikel Jurnal.pdf · Urinalysis results showed a decrease in urinary creatinine excretion accompanied

Tim Redaksi

Pemimpin Umum/Penanggung Jawab

Drs. Nurul Falah Edy Pariang, Apt.

Ketua Dewan EditorProf. Dr. Emawati Sinaga, MS, Apt.

Editor PelaksanaDr. Christina Avanti,MSi, Apt.

Anggota Dewan EditorProf. Dr. Shirly Kumala, MBiomed, Apt.

Prof Dr. Eddy Meiyanto, Apt.Prof Dr. Daryono Hadi Tjahjono, MSc, Apt

Pharm. Dr. Joshita Djajadisastra, MS, PhD, Apt.Dr.Umi Athijah, MS, Apt.Dr. Arry Yanuar, MSi, Apt.

Raymond R. Tjandrawinata, PhD, MS, MBA.

Manajer AdministrasiDra. Chusun Hamli, MKes, Apt.

Manajer SirkulasiDrs. Azwar Daris,MKes, Apt.

Sekretaris RedaksiRamli Badrudin

Siti Kusnul Khotimah, S.Sos.

Alamat Redaksi/PenerbitJl. Wijayakusuma No.17 Tomang- Jakarta Barat

Telepon/Fax 021- 56943842

E-mail:[email protected]

[email protected]

online submission website: jfionline.org

iv Jurnal Farmasi Indonesia ■Vol.7 No. 4 ■ JuU201S

Page 4: I Centellaasiatica - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/73125/1/C-5 Artikel Jurnal.pdf · Urinalysis results showed a decrease in urinary creatinine excretion accompanied

Daftar Isi

Chemical Constituents and Antibacterial Activities of Leaves 195 - 202of Sumatran King Fern (Angiopteris evecta G. Forst HOFFM.)

Vivi Anggia, Amri Bakhtiar, and Dayar Arbain

Isolasi dan Karakterisasi Asam Asiatat dari Ekstrak Etanol Herba 203 - 209Pegagan (Centella Asiatica. (I.) Urban)

Ida Musfiroh, Tresna Nursyamsiah, Entris Sutrisna, Ahmad Muhtadi,Rahmana E. Kartasasmita dan Slamet Ibrahim

Aktivitas Antelmintik Ekstrak Air Daun Puguntano Curanga 210-215fel-terrae (Lour.) Merr.

Popi Patilaya dan Dadang Irfan Husori

Uji Aktivitas Antidiabetes Ekstrak Etanol dari Akar dan Batang 216 - 222Tumbuhan Sekunyit (Fibraurea Tinctoria Lour)

Rahayu Utami, Nofri Hendri Sandi, Syilfia Hasti dan Sutri Delvia

Perbandingan Efek Antipiretik antara Ibuprofen dengan Campuran 223 - 227Ibuprofen dan Kafein

Dian Ayu Juwita, Deni Noviza, dan Erizal

Ekspresi dan Kadar GABA pada Palatum Sekunder Mencit Prenatal 228 - 232dengan Paparan Diazepam di Periode Organogenesis

Rika Yulia, Kuntoro, Heru Santoso , dan Win Darmanto

Sintesis Sorbent Ekstraksi Fase Padat dengan Teknik Molecular 233-241Imprinting dengan Monomer Akrilamid untuk Ekstraksi Glibenklamid

dari Serum DarahAliya Nur Hasanah, Rahmana Emran Kartasasmita, dan Slamet Ibrahim

Uji Aktivitas In-silico Senyawa Baru 1-Benzil-3-benzoilurea Induk dan 242 - 251Tersubstitusi sebagai Agen Antiproliferatif

Farida Suhud

Efek Kronis Minuman Berenergi pada Ginjal 252 - 257Suharjono, Zamrotul Izzah, Mareta Rindang A., Aniek Setya B., dan

Mahardian Rahmadi

Indeks

Petunjuk bagi Penulis

Guidelines for Authors

Jurnal Farmasi Indonesia ■ Vol. 7 No. 4 ■ Jull2015 V

Page 5: I Centellaasiatica - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/73125/1/C-5 Artikel Jurnal.pdf · Urinalysis results showed a decrease in urinary creatinine excretion accompanied

Artikel Penelitian

Efek Kronis Minuman Berenergi pada Ginjal

Suharjono, Zamrotul Izzah, Mareta Rindang A., Aniek Setya B., danMahardian Rahmadi

ABSTRACT: Consumption of energy drinks have been widespread in the commu¬nity and become daily lifestyle. This study was conducted to analyze the effect ofconsumption of energy drinks on the rat kidney function using hematological, uri¬nalysis and renal histopathological parameter. Rats were divided into 4 groups andget three types of energy drinks (EDI, ED2 and ED3) and water as control for 30days. A day after treatment, the urine was collectedfor 24-hours. Then the rats weresacrificed and blood and kidney was takenfor hematological and histopathologicalexamination. Urinalysis results showed a decrease in urinary creatinine excretionaccompanied by an increase in the ratio of albumin to creatinine in urine. Hemato¬logical examination showed elevated levels of serum creatinine, whereas renal his¬topathologic examination showed abnormalities in renal medulla.From this studyit can be concluded that high doses of energy drink lead to impaired renal functionwith an increase in serum creatinine, increased excretion of albumin and abnormali¬ties ofhistopathology picture with thickening of renal medulla. The lowest doses inthis experiment caused tendency in increasing excretion of albumin.

Keywords: Energy drinks, kidney, creatinine, albuminuria

ABSTRAK: Konsumsi minuman berenergi telah meluas di masyarakat hingga men-jadi bagian dari gaya hidup sehari-hari. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisispengaruhkonsumsiminumanberenergi dalam jangka waktu tertentu terhadap fungsiginjal tikus berdasarkan parameter hematologi, urinalisis dan histopatologi ginjal. Ti-kus dibagi menjadi 4 kelompok dan mendapatkan 3 jenis minuman berenergi (EDI,ED2 danED3) dan airsebagaikontrol selama 30 hari.Sehari setelah pemberian minu¬man berenergi herakhir, tikus dimasukkan dalam kandangmetabolik untuk menam-pung urin 24 jam. Kemudian tikus dianastesi dan diambil darah dan dikorbankandan kemudian diambil organ ginjal untuk pemeriksaan histopatologi. Hasil urinalisismenunjukkan penurunan ekskresi kreatinin urin diiringi peningkatan rasio albuminterhadap kreatinin di urin. Pemeriksaan hematologi menunjukkan peningkatan ka-dar serum kreatinin, sedangkan pemeriksaan histopatologi ginjal menunjukkan ab-normalitas pada medulla ginjaL Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwakonsumsi minumanberenergi dosis tinggidapat menyebabkan gangguan fungsi ginjalyang ditunjukkan dengan adanya peningkatan serum kreatinin,peningkatan ekskresialbumin dan abnormalitas gambaran histopatologi dengan adanya penebalan medul¬la ginjal. Pemberian minuman berenergi dosis terendah dalam penelitian ini sudahdapat menyebabkan peningkatan ekskresi albumin.Departemen Farmasi Klinik,

Fakultas Farmasi Universitas Airlangga,Kampus B UNAIR Kata kunci: Minuman berenergi, fungsi ginjal,kreatinin, albuminuria

Korespondensi:SuharjonoEmail: [email protected]

252 Jurnal Farmasi Indonesia ■Vol.7 No. A ■ Juli2015

Page 6: I Centellaasiatica - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/73125/1/C-5 Artikel Jurnal.pdf · Urinalysis results showed a decrease in urinary creatinine excretion accompanied

Suharjono, Zamrotul Izzah, Mareta Rindang A., Aniek Setya B.,dan Mahardian Rahmadi

PENDAHULUAN litian ini adalah tikus jantan galur wistar denganberat 150-200 gram. Tujuh hari sebelum pene-litian hewan diadaptasikan dengan lingkungan.Ruangan tempat pemeiiharaan diatur agar suhuudara mencapai 23±0,5‘)C sedangkan cahaya di¬atur sedemikian rupa agar cahaya diruanganmenjadi terang dan gelap ssetiap 12 jam.

Banyaknya minuman dalam bentuk kemasanyang beredar di pasaran dapat merubah pola hi-dupmasyarakatyaitukurangminumair putih danbanyak mengkonsumsi minuman kemasan yangmengandung gula jenis fruktosa, senyawa orto-fosfat, sitrat, kafein, taurin, tartrasin, dan elek-trolit. Salah satu minuman kemasan siap minumyang popular adalah minuman berenergi. Minu¬man berenergi merupakan minuman non alkoholyang dirancang memberikan tambahan energidengan penambahan kandungan yang dapat me-ningkatkan energi, terutama kafein (1,2]

Minuman berenergi ini biasanya tidak mene-kankan energi yang berasal dari kalori yang di-kandungnya, namun diformulasi untuk memberi¬kan tambahan energi melalui kombinasi kafein,vitamin B kompleks, dan senyawa-senyawa lain.Minuman berenergi pada umumnya terdiri darikafein, stimulan berbasis tanaman (garana, efe-drin], gula (glukosa, fruktosa], asam-asam amino(taurin, karnitin], senyawa-senyawa yangberasaldari herba (ginseng, ginkgo biloba], asam sitratdan natrium bikarbonat (3).

Kandungan utama minuman berenergi yaitukafein berhubungan dengan efek diuresis dankeseimbangan cairan elektrolit Kafein mensti-mulasi filtrasi glumerulus renal dan hambatan re-absorbsi natrium sehingga memicu peningkatanekskresi natrium dan air. Selain itu, kafein dapatmeningkatkan resorpsi kalsium tulangyang dapatmenyebabkan osteoporosis dan kalsium dieks-kresi melalui ginjal yang dapat mempercepat ter-bentuknya batu ginjal yang dapat menyebabkanreaksi nyeri berlebihan (kolik] karena terjadinyakerusakan sel-sel jaringan sekitarnya dan keru-sakan ginjal (1,2,3 dan 4], Oleh karena itu perludilakukan suatu penelitian untuk menganalisispengaruh penggunaan beberapa jenis minumanberenergi yang beredar di pasaran dalam jangkawaktu tertentu terhadap fungsi ginjal.

Bahan perlakuan dan pereaksiBahan perlakuan dan pereaksi yang diguna-

kan antara lain 3 buah merek minumanberenergiyang beredar di pasaran, 2 buah terdapat dalambentuk larutan, yang masing-masing mengan¬dung taurin 1000 mg, kafein 50 mg, serta kom¬binasi vitamin B, ekstrak ginseng, inositol, dansorbitol per kemasan (150 ml]. Satu minumanberenergi lainnya terdapat dalam bentuk serbukyang mengandung taurin 1000 mg, kafein 50 mg,serta kombinasi vitamin B, royal jelly, ekstrak gin¬seng, dan aspartam per kemasan (berat 4,6 gramserbuk], Bahan lainnya yang digunakan propofol,eter, parafin, alkohol 70%, dapar fosfat, formalin,aquadest, NaCl 0,9%, dan hematoksilin-eosin.

Perlakuan minuman berenergiMinuman berenergi diberikan selama 30 hari

setiap jam 09:00 pagi dan jam 16:00 sore peroral. Dosis minuman berenergi disesuaikan deng¬an kandungan kafein yang ada dalam minumanberenergi sebesar 25mg/kgberat badan tikus.

Pengambilan contoh urin, darah dan ginjalTikus dimasukkan dalam kandang metabo-

lik selama 24 jam dan dilakukan penampunganurin. Urin tertampung kemudian diukur volu-menya dan dilihat warnanya. Pengambilan darahdilakukan langsung melalui jantung sebanyak 2ml, setelah sebelumnya tikus dianestesi. Setelahpengambilan darah, kemudian tikus dikorbankandengan memotong aorta. Ginjal diambil denganmenggunakan guntingkemudian dimasukkan ke-dalam tabung yang berisi dapar formalin 10%.

METODE PENELITIANUrinalisis

Urin tertampung kemudian diambil sebagianuntuk pemeriksaan albumin dan kreatinin dalam

Hewan cobaHewan coba yang dipergunakan dalam pene-

253Jurnal Formasi Indonesia ■ 1/ol.7No. 4 ■ Juli2015

Page 7: I Centellaasiatica - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/73125/1/C-5 Artikel Jurnal.pdf · Urinalysis results showed a decrease in urinary creatinine excretion accompanied

Efek Kronis Minuman Berenergi pada Ginjal

urin melalui reaksi enzimatik. Sebagian hasilreaksi diinjeksikan sebanyak 200 kedalamurine analyzer.

Analisis statistikSemua analisis statistik pada penelitian ini

dilakukan dengan menggunakan program Graph-pad Prism® 6.0. Adanya perbedaan signifikanantar kelompok pada urinalisis dan analisis he-matologi dianalisis dengan ANOVA satu arah yangdiikuti dengan analisis post-hoc Dunnet. Perbe¬daan dinyatakan signifikan jika nilai p<0,05.

Analisis hematologiDarah dibiarkan pada suhu ruang hingga se¬

rum terpisah, kemudian disentrifus dengan ke-cepatan 3000 rpm. Pemeriksaan keratin serumdilakukan dengan cara mereaksikan serum se-cara enzimatik dengan reagen kit Creatinine*konelab Thermo scienctific. Hasil raksi diambil150 pi untuk kemudian diinjeksikan dengan padaalat Jokoh EX-D. Pemeriksaan Blood Urea Nitro¬gen [BUN] dilakukan dengan metode enzimatikmenggunakan reagen kit f/reo® konelab Thermoscientific.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pemberian minuman berenergi dosis rendah(6,75 ml/kg BB) selama 30 hari menyebabkanpenurunan nilai ekskresi kreatinin dalam urindan peningkatan rasio albumin urin terhadapkreatinin urin (Tabel 1 dan Gambar 1). Pengaruhpemberian minuman berenergi dosis tinggi (13,5ml/kg BB) selama 30 hari pada parameter fung-si ginjal dapat dilihat pada Tabel 2 dan Gambar2. Tampak perbedaan bermakna pada nilai se¬rum kreatinin pada kelompok ED2 dan ED3 jikadibandingkan dengan kelompok kontrol.

Hasil pemeriksaan histopatologi ginjal tikussehat yang diberi perlakuan minuman berenergidosis rendah dapat dilihat pada Gambar 3 (me-dula ginjal). Pada medulla ginjal terlihat peneba-lan lumen pada semua kelompok tikus percobaanyang diberi minuman berenergi.

Pemberian minuman berenergi dosis rendah,yaitu 6,75 ml/kg BB selama 30 hari tidak signifi¬kan mengubah parameter fungsi ginjal sepertiBUN, serum kreatinin dan serum elektrolit, na-

Analisis histopatologi ginjalSetelah hewan dianastesi dengan propofol

lOmg/kg dengan rute intravena, ginjal sebelahkiri diambil dan difiksasi dengan formalin (10%formalidehida yang dilarutkan dalam air).Sampeljaringan direndam dalam cairan etanol (alko-hol) bertingkat untuk proses menghilangkan airdari dalam jaringan (dehidrasi). Sampel dipin-dahkan dalam toluena untuk menghilangkanalkohol (dealkoholisasi). Sampel jaringan kemu¬dian dimasukkan ke dalam parafin panas selama4 jam sehingga sediaan menjadi keras. Setelah itudilakukan pemotongan dengan mikrotom denganketebalan 5 mikrometer. Lapisan kemudian dile-takkan diatas gelas objek dan diwarnai denganpewarna hematoksilin-eosin.

Tabel 1. Efek minuman berenergi dosis rendah (6,75 ml/kg BB selama 30 hari) terhadap parameterurinalisis tikus percobaan

KelompokKontrol

Kelompok Kelompok KelompokParameter EDI ED2 ED3Volume urin (ml)

Warna

3,64 ± 1,53 7,60 ± 4,49 8,64 ± 4,43 7,72 ± 5,29

Kuning kecoklatan Kuning kecoklatan Oranye Oranye

Albumin (mg/dl)

Kreatinin (mg/dl)

465,0 ± 245,0

87,40 ± 27,09

428,0 ±176,8 334,0 ± 38,47 226,0 ± 90,72

36,42 ± 14,61 31,62 ±28,75 19,84 ±6,003

254 Jurnal Farmasi Indonesia■Vol.7 No.4 m Juli2015

Page 8: I Centellaasiatica - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/73125/1/C-5 Artikel Jurnal.pdf · Urinalysis results showed a decrease in urinary creatinine excretion accompanied

Suharjono, Zamrotul Izzah, Mareta Rindang A., Aniek Setya B„dan Mahardian Rahmadi

MidiNK N ED1 N ED2 N ED3 NK N ED1 N ED2 N ED3 NK N ED1 N ED2 N ED3

%

£

e

|200<

(A) (B) (C)

Gambar 1.Profil parameter urinalisis kelompok tikus sehat (kontrol danperlakuan) setelah pemberianminuman berenergi dosis rendah (6,75 ml/kgBB) selama 30 hari.A: Albumin; B: Kreatinin; C: Rasio Albumin/KreatininPost hoct analysis pada one-way anova menunjukkan signifikansi antara kontrol vs. EDI,ED2 (p<0,01) dan kontrol vs. ED3 (p<0,001).

Tabel 2. Efek minuman berenergi dosis tinggi (13,5 ml/kg BB) selama 30 hari terhadap parameter he-matologi tikus percobaan

Parameter Kelompok Kontrol Kelompok EDI Kelompok ED2 Kelompok ED3

BUN (mg/dl)

Serum kreatinin (mg/dl)

Natrium (mmol/L)

Kalium (mmol/L)

21,00 ± 1,08 14,60 ± 1,47 25,80 ± 9,71 14,80 ± 2,39

0,175 ± 0,04 0,192 ± 0,04 0,41± 0,13** 0,35 ± 0,03**

138,3 ±0,5 138,4 ± 1,14 139,8 ± 2,59 137,8 ±0,84

5,00 ± 0,18 4,54 ± 0,566,00 ± 1,08 5,30 ± 0,94

Klorida (mmol/L) 98,75 ±0,50 98,80 ± 0,84 99,60 ± 2,70 98,60 ± 1,67

** p<0,01 vs kelompok kontrol

mun secara signifikan meingkatkan nilai serumkreatinin. Pemberian dosis yanglebih tinggi,yaitu13,5ml/kgBB selama 30hari,ternyata menyebab-kan perubahan yang signifikan terhadap parame¬ter BUN dan elektrolit dalam darah. Peningkatansecara signifikan terjadi pada kelompok ED-2 danED-3 dengannilaipeningkatanhampir mendekati2 kali lipat nilai serum kreatinin pada kelompokkontrol. Hal ini menunjukkan peningkatan dosisminuman berenergi secara kronik dapat menye-babkan gangguan fungsi ginjal yang ditandai de¬ngan peningkatan nilai serum kreatinin (3,4).

Data urinalisis menunjukkan peningkatanjumlah albumin yang terekskresi melalui urin.Peningkatan ini teramati pada kelompok per-

lakuan ED2 dan ED3 dengan nilai hampir empatkali lipat jumlah albumin yang terekskresi padakelompok kontrol. Pemberian secara kronikminuman berenergi dosis tinggi (13,5ml/kg BB)selama 30 hari dapat menyebabkan penurunannilai ekskresi kreatinin dalam urin yang tidak di-sertai denganpeningkatan kadar albumin diurin.Lebih jauh lagi peningkatan rasio albumin urinterhadap kreatinin urin teramati pada pemberi¬an dosis rendah dan dosis tinggi.Hasil inimenun¬jukkan bahwa baik pada dosis rendah maupundosis tinggi penggunaan secra kronik minumanberenergi menyebabkan penurunan fungsi ginjal.Rasio ekskresi albumin urin terhadap kreatininurinmemberikan hasil yangkonsisten.

255Jurnal Farmasl Indonesia ■ Vol.7 No. 4 ■ Juli 2015

Page 9: I Centellaasiatica - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/73125/1/C-5 Artikel Jurnal.pdf · Urinalysis results showed a decrease in urinary creatinine excretion accompanied

Efek Kronis Minuman Berenergi pada Ginjal

40

“1UnHNK N ED1 N ED2 N ED3

30

%O)

£ 20zz>CG

NK NED1 NED2 N ED3

(A) (B)

lilt IIIE£E•iis 50z

NK NED1 NED2 N ED3NK N ED1 N ED2 N ED3

(C) (D)

100muo££

S5

NK N ED1 N ED2 N ED3

(E)

Gambar 2. Profil parameter hematologi tikus percobaan sebelum dan setelah pemberian minumanberenergi dosis tingi (13,5 ml/kg BB) selama 30 hari.A: BUN; B: Kreatinin; C: Natrium; D: Kalium; E: Klorida**p<0,01; ’M'*p<0,001 vs. kelompok kontrol.

256 Jurnal Farmasi Indonesia ■ Vo/. 7No. 4 ■ Juli 201S

Page 10: I Centellaasiatica - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/73125/1/C-5 Artikel Jurnal.pdf · Urinalysis results showed a decrease in urinary creatinine excretion accompanied

Suharjono,Zamrotul Izzah,Mareta Rindang A., Aniek Setya B., dan Mahardian Rahmadi

Data histopatologis ginjal dengan pewarnaanhematoksilin-eosin menunjukkan bahwa pembe-rian minuman berenergi secara kronik selama 30hari pada dosis rendah tidak menunjukkan adanyaabnormalitas pada korteks ginjal dimana tidakterlihat abnormalitas atau perbedaan baik padaglomerulus maupun pada tubulus ginjal. Namundemikian abnormalitas ditemukan pada bagianmedulla ginjal, yang ditandai dengan penebalanpadalumen medulla pada semua kelompok minu¬man berenergi. Abnormalitas pada lumen medul¬la ginjal ini secara langsung dapat menjadi penye-bab peningkatan ekskresi albumin dalam urin (6).

KESIMPULAN

Dari hasil penelitian ini dapat disimpul-kan bahwa konsumsi minuman berenergidosis tinggi dapat menyebabkan gangguanfungsi ginjal yang ditunjukkan dengan ada¬nya peningkatan serum kreatinin, peningka¬tan ekskresi albumin dan abnormalitas gam-baran histopatologi dengan adanya pene¬balan medulla ginjal. Pemberian minumanberenergi dosis rendah dalam penelitian inibahkan sudah dapat menyebabkan pening¬katan ekskresi albumin.

DAFTAR PUSTAKA autosomal dominant polycystic kidney disease.Braz J Med Biol Res 2012; 45(9): 834-840.GreeneE,OmanK,LeflerM.EnergyDrink-InducedAcute Kidney Injury. Annals of Pharmacotherapy2014; 48(10): 1366-1370.RotsteinJ,BarberJ,StrowbridgeC,HaywardS,HuangR, Godefroy SB. Energy Drinks: An assessment ofthe potential health risks in the Canadian contextInt Food Risk Anal J 2013; 3(5): 1-29.McPhee SJ, Hammer GD, 2015. Pathophysiology ofDisease An Introduction to Clinical Medicine, 6thEdition, Lange Medical Books.

Akande IS and Banjoko OA. Assessment ofbiochemical effect of "Power Horse” energy drinkon hepatic, renal and histological functions insprague dawley rats. Annual Review & Researchin Biology 2011; 1(3): 45-56.Ferraro PM, Taylor EN, Gambaro G, Curhan GC.Soda and Other Beverages and the Risk of KidneyStone. Clin J Am Soc Nephrol 2013; 8:1-7.Vendramini LC, Nishiura JL, Baxmann AC andHeilberg IP. Caffeine intake by patients with

4.1.

5.

2.

6.

3.

257Jurnal Farmasl Indonesia ■ Vol. 7No. 4 ■ Juli2015