HydropsDiagnosaPada kasus hydrops kantung amnion dan allantoik dapat mengandung sejumlah cairan fetus yang berlebihan, ketika hal ini terjadi itu disebut sebagai hidramnion atau hydrallantois, tergantung pada kantung yang terdapat cairan fetus. Hydrallantois jauh lebih umum daripada hidramnion. Diagnosis hydrallantois pada sapi didasarkan pada distensi abdomen, dengan gejala yang terkait, terjadi pada trisemester akhir. Pemeriksaan dapat diperoleh dengan palpasi rektal yang ditandai oleh edema uterus dan oleh kegagalan untuk palpasi janin baik per rektum atau eksternal (Divers dan Peek, 2008).

Differential diagnosisPemeriksaan rektal dapat membantu untuk membedakan hidramnion dan hydrallantois. Dalam hidramnion, fetus dan placentomes yang teraba, tetapi cornua uterus lebih sulit untuk dilakukan perabaan. Dalam hydrallantois, distensi cornua uteri yang mengisi bagian abdomen, tapi palpasi fetus dan placentomes mungkin tidak dapat dilakukan karena uterus mengalami perentangan karena meningkatnya cairan. Pemeriksaan USG secara rektal atau transabdominal sangat membantu dalam menegakkan diagnosa. Kecuali jika kondisi didiagnosis segera, jika gejala klinis yang terlihat komplikasi muskuloskeletal seperti eksersi miopati, cedera pinggul, luksasi pinggul, patah tulang femur dan dapat terjadi karena berjuang untuk berdiri atau tergelincir disebabkan oleh berat perut yang luar biasa. (Sebanyak 200 liter, atau 440 pounds, cairan tambahan mungkin menumpuk dalam kasus allantois hydrops) (Divers dan Peek, 2008).

Daftar Pustaka

Divers, Thomas J. dan Peek, Simon F. 2008. Rebhuns Disease of Dairy Cattle. USA : Saunders Elsevier

Jones, David C. 1995. Nonimmune Fetal Hydrops : Diagnosis and Obstetrical Management. USA : W.B. Saunders Company