Hydra

13
1. Klas Hydrozoa Ordo Hydroidea Ciri umum : - Hidup : soliter (bebas berdiri sendiri) - Tubuh : silindris = bersifat flexible (eleastis). Panjang + 10-30 mm (Macroscopio) diameter <> - Contoh : Hydra viridis berwarna hijau Hydra American berwarna kelabu - Mulut berfungsi sebagai anus. Disekitar mulut terdapat mutakel-mutakel (antara 6-10) - Emkiran berfungsi sebagai rongga Gastrovascular - Seluruh dinding tubuh termasuk tentakel nya terdiri dari lapisan : a. Epidermis b. Mesoglea c. Gastrodermis Epidermis

Transcript of Hydra

Page 1: Hydra

1. Klas Hydrozoa

Ordo Hydroidea

Ciri umum :

- Hidup : soliter (bebas berdiri sendiri)

- Tubuh : silindris = bersifat flexible (eleastis). Panjang + 10-30 mm (Macroscopio)

diameter <>

- Contoh :

Hydra viridis berwarna hijau

Hydra American berwarna kelabu

- Mulut berfungsi sebagai anus. Disekitar mulut terdapat mutakel-mutakel (antara 6-

10)

- Emkiran berfungsi sebagai rongga Gastrovascular

- Seluruh dinding tubuh termasuk tentakel nya terdiri dari lapisan :

a. Epidermis

b. Mesoglea

c. Gastrodermis

Epidermis

Sel berbentuk “kubus”

Berfungsi : - sebagai pelindung tubuh

- alat sensoris

Page 2: Hydra

Gastrodermis

Merupakan dinding “enkeron”

Sel berbentuk panjang

Berfungsi sebagai : alat pencernaan makanan

Mesoglea

Bersifat “Non selluler”

Berfungsi : sebagai alat penunjang tubuh yang bersifat elastis.

- Pada lapisan baik Epidermis maupun lapisan Gastrodermis pada prinsipnya terdapat

4 tipe antara lain :

1. Sel epithelio musculer

Jika diambil 1 sel berbentuk seperti huruf T

Pada bagian dalam ditemukan contractile fibril

Pada lapisan Epidermis :

- Contratile fibril terikat memanjang pada mesoglea

- Berfungsi * sebagai alat longitudinal

* untuk memanjang – mendelikkan tubuh

(jika fibril berkerut pendek, relax = panjang)

Pada lapisan Gastrodermis

- Contractile fibril terikat secara transversal pada lapisan mesaglea

Page 3: Hydra

- Dengan fibril-fibril ini tubuhnya bisa dikembang kempiskan (berfungsi

sebagai otot sirkuler)

2. Sel Kelenjar / Gland Cell

Pada lapisan Epidermis

- Jarang dijumpai, tetapi pada epidermis pangkal (basal disc) sel ini

menghasilkan zat mukosa sebagai zat pengikat tubuhnya pada suatu

obyek di dalam air.

Pada lapisan Gastrodermis

- Sel ini berfungsi sebagai penghasl getak pencernaan

3. Sel Interstitial

Berbentuk kecil

Ditemukan pada bagian basal baik pada lapisan epidermis maupun

gastrodermis

Sel ini akan membentuk : a. sel celamin

b. kuncup

c. nematocysts

4. Sel Sensoris

Epidermis

- Banyak ditemukan pada bagian : Tentakel

Mulut

Page 4: Hydra

Basal disc

- Walaupun di epidermis dan gastrodermis juga ditemukan.

Fungsi sebagai penerima rangsang

Bagian berasal sel mesoris ini berhubungan dengan sel saraf

Dimana sel saraf satu sama lain bersumbung dan membentuk anyaman

yang dikenal dengan sistem saraf diffuse.

Sel Nematocysts

- Merupakna semacam kapsul kecil bulat telur.

- Berisi * benang yang melingkar

* cairan racun

- Banyak ditemukan pada bagian tentakel juga pada bagian yang lain kecuali

pada basal disc

- Berfungsi : * menangkap mangsa

* pergerakan

Tipe : Nemotocysts

1. Penetrant : berfungsi sebagai penangkap mangsa

2. Volvent : berfungsi sebagai penangkap mangsa

3. Glutinants : berfungsi sebagai pergerakan

1) Tipe Penetrant :

Page 5: Hydra

Mempunyai sat racun yang berfungsi untuk menginjeksi mangsanya

(menangkap mangsa) sehingga mangsa tersebut akan lumpuh oleh racun

tersebut.

2) Tipe Volvent :

Berfungsi menjerat / melingkari mangsa yang sudah di lumpuhkan oleh

type Penetrant.

3) Tipe Glutinant :

Mempunyai benang-benang yang dijulurkan keluar untuk membantu

pergerakan.

CARA PERGERAKAN HYDRA :

1. Gerakan seperti ulat kilan

2. Gerakan jungkir balik (gerak akrobatic)

3. Gerakan merayap

Gerakan ini yang dipergunakan adalah tentakel ada dibawah kemudian dengan

tentakel ini hewan ini merayap.

4. Gerakan meluncur / main ski

Gerakan ini dilaksanakan sebagai aktifitas sel-sel epitellio muskuler bagian

pangkal (basalt disc). Disamping itu juga dibantu oleh lapisan lendir.

5. Gerak mengapung di dalam air.

6. Gerak ikut arus aliran air.

CARA MAKAN HYDRA :

Makanannya terdiri dari : - udang-udangan kecil

Page 6: Hydra

- larva, insecta air

- hean kecil lainnya

Caranya :

1. Makanan nya ditangkap dengan tentakelnya

2. Mangsa ini dilumpuhkan / diracuni oleh mematocyst type Penetrant

3. Kemudian dijerat dan diikat oleh Mematocyst type valvent

4. Kemudian makanan dimasukkan ke dalam Enteron (rongga tubuh) dan kemudian

dicernakan dalam rongga tubuh. Sisa makanan yang tidak dicerna dimuntahkan

kembali (sebab mulut dan anus menjadi satu)

PERKEMBANG BIAKAN

- Asexuil

- Sexuil

Asexuil :

Dengan jalan membentuk kuncup / percabangan kuncup ini berasal dari sel-sel

interstitial. Jika kuncup sudah cukup dewasa, maka akan memisahkan diri dari

induknya (sebab hydra hidup soliter).

Sexuil :

Hewan ini kebanyakan Hermaphrodite tetapi ada juga yang terpisah. Alat kelamin ini

berasal dari sel interstitul yaitu pada sel epidermis. Testis dibentuk pada bagian tubuh

dekat tentakel. Sel telur dibentuk berdekatan dengan bagian pangkal / kaki / basalt

disc. Jika setelah terjadi pembuahan akan berbentuk zygot setelah zygot membelah

akan membentuk blastula. Blastula dibungkus semacam cyste dan pada suatu saat

akan menjadi hydra dan barulah type ini Diploblstic yaitu karena tali pernah

Page 7: Hydra

membentuk lapisan muadermis sedang yang ada hanya lapisan entodiran dan

ectodern.

Obleia Kelas Hydrozoa

Ordo Hydroidea

Ciri-ciri :

1. Berbentuk koloni

Besarnya + sebesar mulut kerucut, menggerambul

2. Didapatkan - dipantai pada batu-batuan (melekat)

- pada cangkuk Mullusca

3. Koloni ini terikat pada substrat dengan bantuan hydrorhizanya (akar)

4. Bentuk tubuhnya seperti batang yang bercabang-cabang yang disebut Hydrocaulis

5. Pada hydracaulis tumbuh 2 macam bentuk cabang (Palyp)

a. Hydrant

b. Gonangium

Hydrant :

- Berfungsi : - menangkap mangsa

- mengurus makanan (vegetatif)

- Ditandai dengan adanya banyak kentakel.

Gonongium :

- Berfungsi : mengurus perkembang biakan (generatif)

Page 8: Hydra

- Bentuk gonongium silindris, dengan ujung melekat sedikit dan berwarna

tranparant dan disebut dengan Gonotheca.

- Di dalam gonotheca terdapat sumbu (blastostyle)

Blastostyle merupakan :

Tempat tumbuh kuncup bakal medusae (ada yang menyebut ubur-ubur pada

skelia)

- Medusae akan ada 2 macam yaitu :

Medusae ♂ menghasilkan sperma (biasanya berekor)

Medusae ♀ menghasilkan ovum

Ovum dan sperma dikeluarkan dalam laut dan terjadilah pembuahan (diluar

medusae dalam air laut). Setelah terjadi pembuahan terbentuk zygot

blestula “planula yang berambut getar”

Kemudian planula melekat pada suatu obyek dan tumbuh menjadi polips yang

kecil. Dan secara asexuil bisa membentuk kuncup dan terjadilah obelia yang

baru.

6. Obelia yang mengalami pergantian keturunan “Metagenesus” yaitu keturunan

phase.

- Vegetatif polip-polip kecil / seperti lumut bercabang

- Generatif medusae

Jadi antara polip kecil (seperti lumut) dan medusae seolah-olah merupakan hewan

tersendiri padahal hanya merupakan siklus hidup.

Misal : pada ulat dan kupu-kupu.

Page 9: Hydra

1. Klas Scyphozoa

Ordo Discomedusae

Ciri-ciri :

- Phase polyp nya kecil + beberapa cm saja dan terikat pada suatu obyek didasar laut.

- Phase Medusae (generatif) terbentuk seperti payung atu mangkuk dengan diameter +

1 – 7 feet.

- Pada bagian pinggir Medusae terdapat tentakel-tentakel

Medusae ini biasanya diketemukan

Berenang dipermukaan laut

Dibawa ombak di pantai

- Dibagian tengah sisi cekungnya / konkatnya) ditemukan mulut yang terletak diantara

4 buah tangan yang berbentuk pipih seperit pita dan dibagian pinggir dilengkapi

dengan Mematocyst.

- Aurelia bukan hermaphrodite. Gamat nya terbentuk seperti huruf V dan terletak

dibagian dalam dari perutnya.

SIKLUS HIDUP

- Ada yang ♂dan ♀

- Spertratozoid akan berenang dalam air laut kemudian mencari dan memasuki

kedalam mulut medusae ♀, kemudian masuk ke dalam enterm untuk membuahi

sel telur kemudian berbentuk zygot.

Page 10: Hydra

- Zygot yang terbentuk akan keluar dari mulut medusae ♀ dan untuk remintara

didukung dengan tangan nya dan disini berkembang menjadi larva yang berambut

getar (planula).

- Setelah terbentuk planula maka planula ini lepas dari induknya dan berenang-

renang. Kemudian melekat pada suatu obyek didasar laut. Dan ditempat ini

kemudian tumbuh menjadi polyp baru dan berbentuk seperti trompet yang disbut

Schyphistoma.

- Schyphistome membagi diri secara tranversal sehingga terbentuk sekumpulan mas’

yang masing-masing berbentuk seperti cakram.

Keadaan ini disebut phase Strobila

- Kemudian pada setiap cakram yang terbentuk akan tumbuh bertakel. Kemudian

pemisahan diri dimulai pada cakram yang paling atas / tua kemudian cakram yang

dibawahnya dan sebagainya dan seterusnya.

- Cakram yang terlepas akan membentuk medusae kecil yang disebut Ephyra. Secara

berangsur-angsur ephyra akan tumbuh menjadi Medusae dewasa :

Medusae ♂

Medusae ♀

2. Klas Anthozoa

Ciri-ciri khusus :

- Tidak mengalami metagenesis

- Phase Muduase tak mempunyai

- Phase Polyp mempunyai.

Page 11: Hydra