Humphrey Spiral
-
Upload
minangkabau-breeder -
Category
Documents
-
view
69 -
download
1
description
Transcript of Humphrey Spiral
Modul FHumphrey Spiral
MODUL F
HUMPHREY SPIRAL
I. Tujuan Praktikum
Mempelajari dan memahami prinsip kerja alat serta mekanisme pemisahan
yang terjadi.
Mempelajari operating variable alat serta pengaruhnya pada hasil
pemisahan yang diperoleh.
II. Teori Dasar
Humprey Spiral merupakan alat pengolahan bahan galian yang termasuk
dalam gravity concentration. Dasar kerja alat ini adalah switcing effect yang terdiri
dari :
1). Differential Acceleration
2). Hindered Settling
3). Interstitial Trickling
4). Gaya Sentrifugal
Tiga gaya pertama adalah akibat jatuhnya meterial dengan perbedaan
density tertentu dalam fluida. Sedangkan gaya sentrifugal dikarenakan bentuk dari
alat ini yang berbentuk spiral.
Spiral concentration banyak digunakan karena murah biaya operasinya,
kontinu, dan dalam keadaan steady, mekanisme pemisahan ini cepat dicapai. Alat
ni banyak digunakan di pabrik besi, batubara, dan pada pemisahan bijih oksida
logam.
A. Thin Film Concentration
Thin film concentration merupakan alat/proses pemisahan melalui aliran
fluida tipis dengan tebal merata dan sesuai dengan ukuran partikel yang akan
dipisahkan, yang mengalir melalui suatu bidang miring, serta shear pada fluida
sangat kecil.
Jika pada aliran tersebut ada partikel dengan ukuran sama tapi berbeda
densitynya, maka partikel ringan akan memiliki kecepatan lebih besar daripada
partikel berat, karena berada di lapisan atas. Jika partikel mempunyai density
sama tapi berbeda ukuran, maka partikel yang berukuran besar akan mempunyai
Laporan PraktikumTA – 404 Pengolahan Bahan Galian
1
Modul FHumphrey Spiral
kecepatan yang lebih besar, karena mempunyai luas permukaan yang lebih besar
pada saat terdorong aliran air.
Kecepatan aliran fluida pada suatu kedalaman Y dari dasar adalah :
Vy = ρf . g . sin
Di mana : ρf = density fluida x = tebal fluida
η = viskositas fluida α = kemiringan (slope)
Maka susunan partikel dalam suatu aliran laminer lapisan fluida tipis :
Paling atas : partikel kasar, ringan (density rendah)
Tengah : partikel kasar berat, halus dan ringan
Paling bawah : partikel halus berat
Saat partikel berada pada dasar bidang miring, gaya dorong aliran fluida
bekerja pada partikel selain gerak antara partikel dengan bidang sluice. Gaya
dorong akibat aliran fluida akan menekan luas Sehingga akan terjadi rolling
dimana gaya dorong berbanding lurus dengan luas permukaan dan jarak
pergeseran.
Tipe lain dari jenis pemisahan sejenis adalah flowing film concentration, di
mana tebal lapisan lebih besar dari ukuran partikel, sehingga shear dari fluida juga
berpengaruh pada proses stratifikasi partikel.
B. Mekanisme Pemisahan
Gaya-gaya yang bekerja pada partikel dalam aliran fluida adalah gaya
dorong air dan hindered settling, jika partikel belum sampai ke dasar. Jika partikel
berada di dasar, maka gaya-gaya yang bekerja adalah :
1). Dorongan air (Vair)
Pengaruh dari turunnya dari atas ke bawah melalui suatu bidang miring.
2). Gaya gesek
Terjadi akibat gesekan antara partikel yang bergerak dengan permukaan
spiral, yang dapat dirumuskan seperti di bawah ini :
Fd = 6 . η . r . Vr
η = viskositas fluida Vr = kecepatan partikel
r = jari-jari partikel Fd = gaya gesek
3). Gaya sentrifugal
Gaya yang timbul akibat bentuk alat yang spiral, dan dapat dirumuskan
menjadi :
Laporan PraktikumTA – 404 Pengolahan Bahan Galian
2
Modul FHumphrey Spiral
Fc =
m = massa partikel r = jari-jari lingkaran spiral
v = kecapatan partikel Fc = Gaya Sentrifugal
Gaya gesek dan gaya sentrifugal bekerja secara berlawanan arah. Dari
rumus di atas terlihat bahwa partikel berat akan mengalami gaya sentrifugal paling
besar dan partikel kasar mendapat gaya gesek terbesar.
Jika Fc > Fd ; maka partikel akan terlempar menjauhi pusat spiral
Jika Fc < Fd ; maka partikel akan terpusat di tengah spiral
Gaya gesek Ff = f . m . g . cos θ, akan memperlambat gerak partikel, tetapi
tidak berpengaruh terhadap proses pemisahan partikel pada bidang miring adalah
gabungan dari fluida maupun partikel itu sendiri.
Cara kerja alat dengan memasukkan umpan dan air ke dalam feed box yang
kemudian disedot oleh pompa untuk dinaikkan ke puncak spiral paling atas. Pada
spiral yang paling bawah dipasang splitter untuk memisahkan material berat
dengan yang ringan. Pada umumnya konsentrat melalui spliter paling dalam,
kemudian midling di tengah, dan tailing di bagian pinggir.
C. Alat Spiral Concentration
Dari bentuk spiralnya, maka alat spiral concentration dibagi menjadi dua,
yaitu ;
1). Multi Off Take
Humprey Spiral Concentration
EBC Spiral Concentration
Reicherts Spiral
Vichers Spiral
2). Limited Off Take
Cyclo Spiral
Soviet Spiral Technology
Misscetinious Spiral
D. Variabel Alat Dan Variabel Operasi
Dalam proses pemisahan partikel menggunakan spiral concentration,
terdapat dua hal penting yang harus diperhatikan, yaitu :
1). Variabel Alat
1. Tipe spiral 4. Posisi spliter
Laporan PraktikumTA – 404 Pengolahan Bahan Galian
3
Modul FHumphrey Spiral
2. Jumlah spiral 5. Ketinggian spiral
3. Penampang melintang helix dan diameter
2). Variabel Operasi
1. Derajat liberasi dan ukuran feed. 5. Selang ukuran feed
2. Laju pengumpanan 6. % solid umpan
3. Jumlah dan kecepatan aliran air pencuci (wash water)
4. Sifat-sifat material
III. Alat dan Material
1. Alat Humphrey Spiral
2. Wadar Penampung (konsentrat, middling dan tailing)
3. Timbangan
4. Lup (kaca pembesar) untuk grain counting
5. Umpan yang terdiri dari : Bijih casiterite (SnO2) dalam campuran Silika
(SiO2).
IV. Prosedur Percobaan
1. Pelajari cara kerja alat serta operating variable yang
perlu diatur.
2. Siapkan bijih yang akan dipisahkan.
3. Tangki diisi penuh dengan air, jalankan pompa.
Amati aliran air pada spiral. Aliran air diatur kontinu.
4. Masukkan umpan kedalam tangki secara teratur
0,5 kg/menit. Atur posisi splitter pada alat sehingga terjadi pemisahan
yang baik.
5. Amati produk yang diperoleh. Ambil cntoh dan
analisa kadarnya.
6. Ulangi percobaan 4, terhadap konsentrat yang
diperoleh, ambil contoh dan analisa kadarnya.
Laporan PraktikumTA – 404 Pengolahan Bahan Galian
4
Modul FHumphrey Spiral
V. DATA PERCOBAAN DAN PENGOLAHAN DATA
A. Data Praktikum
Berat Feed = 450 gram
I II III IV V
Hitam Putih Hitam Putih Hitam Putih Hitam Putih Hitam PutihI 14 7 12 4 12 7 8 4 11 5II 12 7 10 4 10 7 10 4 9 3III 15 6 15 3 10 5 11 5 13 3IV 14 8 12 4 7 5 8 4 10 3V 15 8 12 4 9 5 10 3 11 6
Berat konsentrat = 245 gram
I II III IV V
Hitam Putih Hitam Putih Hitam Putih Hitam Putih Hitam PutihI 15 10 10 4 5 3 8 2 11 5II 18 11 10 4 10 4 9 3 9 3III 13 10 12 3 6 5 8 4 13 2IV 13 12 8 4 4 3 9 4 12 3V 5 12 8 4 9 5 10 3 11 5
Berat Middling = 60 gram
I II III IV V
Hitam Putih Hitam Putih Hitam Putih Hitam Putih Hitam PutihI 8 5 7 4 7 3 8 2 9 2II 10 7 10 4 8 4 9 3 9 3III 10 4 6 3 6 5 8 4 9 2IV 9 6 8 4 4 3 9 4 9 3V 7 5 6 2 9 5 7 3 10 4
Berat Tailing = 63 gram
I II III IV V
Hitam Putih Hitam Putih Hitam Putih Hitam Putih Hitam PutihI 8 4 7 4 7 3 8 2 6 2II 10 6 10 4 8 4 9 3 8 3III 10 3 6 3 6 5 8 4 9 2IV 9 5 8 4 4 3 9 4 9 3V 7 3 6 2 9 5 7 3 8 4
Laporan PraktikumTA – 404 Pengolahan Bahan Galian
5
Modul FHumphrey Spiral
B. Pengolahan Data
Berat Feed = 450 gram
HITAM PUTIH DL SiO2 DL SnO2 % SiO2 % SnO2
I 57 27 32.14 67.86 14.47 85.53II 51 25 32.89 67.11 14.90 85.10III 64 22 25.58 74.42 10.93 89.07IV 51 24 32.00 68.00 14.39 85.61V 57 26 31.33 68.67 14.01 85.99
Rata2 30.79 69.21 13.74 86.26
Berat konsentrat = 245 gram
HITAM PUTIH DL SiO2 DL SnO2 % SiO2 % SnO2
I 49 24 32.88 67.12 14.89 85.11II 56 25 30.86 69.14 13.75 86.25III 52 24 31.58 68.42 14.15 85.85IV 46 26 36.11 63.89 16.80 83.20V 43 29 40.28 59.72 19.41 80.59
Rata2 34.34 65.66 15.80 84.20
Berat Middling = 60 gram
HITAM PUTIH DL SiO2 DL SnO2 % SiO2 % SnO2
I 39 16 29.09 70.91 12.78 87.22II 46 21 31.34 68.66 14.02 85.98III 39 18 31.58 68.42 14.15 85.85IV 39 20 33.90 66.10 15.48 84.52V 39 19 32.76 67.24 14.82 85.18
Rata2 31.73 68.27 14.25 85.75
Berat Tailing = 63 gram
HITAM PUTIH DL SiO2 DL SnO2 % SiO2 % SnO2
I 36 15 29.41 70.59 12.95 87.05II 45 20 30.77 69.23 13.70 86.30III 39 17 30.36 69.64 13.47 86.53IV 39 19 32.76 67.24 14.82 85.18V 37 17 31.48 68.52 14.10 85.90
Rata2 30.96 69.04 13.81 86.19
Laporan PraktikumTA – 404 Pengolahan Bahan Galian
6
Modul FHumphrey Spiral
VI. Pembahasan
Dalam proses pemisahan partikel menggunakan spiral concentration,
terdapat dua hal penting yang harus diperhatikan, yaitu :
a). Variabel Alat
1. Tipe spiral
Tipe spiral berpengaruh terhadap kecepatan aliran alir, gaya sentrifugal
yang dihasilkan dan jenis aliran.
2. Posisi spliter
Posisi spliter menentukan seberapa ukuran berat yang akan ditampung
sebagai konsentrat, tailing dan midling.
3. Jumlah spiral
Pengaruh banyaknya spiral adalah untuk mendapatkan keadaan steady
state, di mana aliran air tidak turbulen. Semakin banyak jumlah spiral
akan semakin baik untuk keadaan steady state agar pemisahan
berlangsung dengan baik.
4. Ketinggian spiral
Ketinggian sprial akan berpengaruh terhadap kemiringan (slope) spiral,
yang akhirnya ikut menentukan apakah aliran fluida bersifat steady state.
5. Penampang melintang helix dan diameter
b). Variabel Operasi
1. Derajat liberasi dan ukuran feed.
Ukuran feed yang terlalu besar akan menyulitkan proses stratifikasi,
karena akan ada partikel-partikel yang tidak dapat bergerak akibat
tekanan air yang tidak kuat. Tetapi jika ukurannya terlalu kecil juga akan
menyulitkan, karena akan banyak mineral berharga yang masuk ke
tailing.
2. Selang ukuran feed
Selang ukuran umpan yang ideal adalah -35# sampai +48# (0,015 mm -
0,8 mm). Jika terlalu kecil dapat menyulitkan proses pemisahan, karena
tidak terjadi stratifikasi pada lapisan di atas fluida. Jika terlalu besar juga
akan menyulitkan pemompaan dan aliran air tidak cukup untuk
melakukan pemisahan.
3. Laju pengumpanan
Laporan PraktikumTA – 404 Pengolahan Bahan Galian
7
Modul FHumphrey Spiral
Jika laju pengumpanan terlalu besar, maka tidak akan terjadi stratifiksasi
pada permukaan spiral. Karena terdapat tumpukan material yang tidak
sempat terpisahkan oleh aliran air. Tetapi laju pengumpanan yang terlalu
kecil juga tidak efisien.
4. Jumlah dan kecepatan aliran air pencuci (wash water)
Jumlah dan kecepatan aliran air pencuci ikut menentukan apakah aliran
fluida bersifat steady state. Hal ini dipengaruhi oleh kekuatan motor yang
digunakan untuk memompa air dari tangki penampungan kembali ke atas
spiral yang paling tinggi.
5. Persen solid umpan
Idealnya persen solid pada umpan adalah 15%. Pengaruhnya adalah
terhadap penciptaan kondisi hindered settling. Persen solid yang terlalu
besar akan menyulitkan pempompaan, sedangkan jika terlalu kecil jadi
tidak ekonomis.
6. Sifat-sifat material
VII. Kesimpulan
1. Humprey Spiral merupakan salah satu alat pemisahan mineral secara
konsentrasi gravitasi (gravity concentration)
2. Kadar rata-rata cassiterite (SnO2) dalam percobaan ini :
Umpan (feed)= 86.26% SnO2
Konsentrat = 84.20% SnO2
Middling = 85.75% SnO2
Tailing = 86.19% SnO2
3. Recovery dari jig adalah 65,07%
4. Ratio of Concentration adalah 0,54444
5. Efesiensi alat adalah 94,67%
VIII. Daftar Pustaka
1. John M. Currie, Unit Operation in Mineral Processing, John Wiley and Sons.
2. B.A. Wills, Bsc, Ph.D., C.Eng., MIMM, Mineral Processing Technology,
Pergamon Press, 4th edition.
3. Pryor, E.J., Mineral Processing, London, 1974
4. Kelly & Spottiswood, Introductory to Mining Processing.
Laporan PraktikumTA – 404 Pengolahan Bahan Galian
8
Modul FHumphrey Spiral
LAMPIRAN
JAWABAN PERTANYAAN
1. Pada umumnya bijih yang diolah dengan Hunprey Spiral adalah bijih yang
mempunyai perbedaan density yang cukup besar antara mineral berharganya
dan mineral pengotornya. Seperti bijih besi, kromit, cassiterite, zircon, rutile,
monazite, dan batubara.
2. Gaya-gaya yang bekerja pada partikel mineral yang menyebabkan terjadinya
pemisahan adalah :
Dorongan air (Vair)
Pengaruh dari turunnya dari atas ke bawah melalui suatu bidang miring.
Gaya gesek
Terjadi akibat gesekan antara partikel yang bergerak dengan permukaan
spiral, yang dapat dirumuskan seperti di bawah ini :
Fd = 6 . η . r . Vr
η = viskositas fluida Vr = kecepatan partikel
r = jari-jari partikel Fd = gaya gesek
Gaya sentrifugal
Gaya yang timbul akibat bentuk alat yang spiral,dan dapat dirumuskan
menjadi :
Fc =
m = massa partikel r = jari-jari lingkaran spiral
v = kecapatan partikel Fc = Gaya Sentrifugal
3. Fungsi hydrocyclon yang terdapat pada alat adalah :
Membawa material bersama air naik ke atas pada puncak spiral dan menjaga
agar aliran air tidak turbulen pada waktu masuk spiral. Pengaruh banyaknya
spiral adalah untuk mendapatkan keadaan steady state, di mana aliran air
tidak turbulen. Semakin banyak jumlah spiral akan semakin baik untuk
menciptakan keadaan steady state agar pemisahan berlangsung dengan baik.
4. Pengaruh faktor berikut terhadap efesiensi pemisahan :
Laju pengumpan
Jika laju pengumpanan terlalu besar, maka tidak akan terjadi stratifiksasi
pada permukaan spiral. Karena terdapat tumpukan material yang tidak
Laporan PraktikumTA – 404 Pengolahan Bahan Galian
9
Modul FHumphrey Spiral
sempat terpisahkan oleh aliran air. Tetapi laju pengumpanan yang terlalu
kecil juga tidak efisien.
Selang ukuran umpan
Selang ukuran umpan yang ideal adalah -35# sampai +48# (0,015 mm -
0,8 mm). Jika terlalu kecil dapat menyulitkan proses pemisahan, karena
tidak terjadi stratifikasi pada lapisan di atas fluida. Jika terlalu besar juga
akan menyulitkan pemompaan dan aliran air tidak cukup untuk
melakukan pemisahan.
Persen solid
Idealnya persen solid pada umpan adalah 15%. Pengaruhnya adalah
terhadap penciptaan kondisi hindered settling. Persen solid yang terlalu
besar akan menyulitkan pemompaan, sedangkan jika terlalu kecil jadi
tidak ekonomis.
Laporan PraktikumTA – 404 Pengolahan Bahan Galian
10