HUMANITY_ Contoh Skripsi Pendidikan Teknik Bangunan

6
school jobs, healthy, homework, script for college 16 February 2013 contoh skripsi pendidikan teknik bangunan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu alat untuk mewujudkan masyarakat yang berkualitas. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia selalu terus-menerus berusaha meningkatkan kualitas pendidikan, walaupun hasilnya belum memenuhi harapan. Hal itu lebih terfokus lagi setelah diamanatkan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan pada setiap jenis dan jenjang pendidikan. Pendidikan nasional bertujuan mengembangkan kemampuan dan membentuk waktu serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa (UU RI No. 20, Tahun 2003). Berdasarkan tujuan pendidikan nasional di atas, maka peran guru sangat penting dalam misi pendidikan dan pembelajaran di sekolah selain bertanggung jawab untuk mengatur, mengarahkan dan menciptakan suasana kondusif yang mendorong siswa untuk melaksanakan kegiatan di atas. Dalam pendidikan nasional terdapat pendidikan formal dan non formal. Pendidikan formal didefenisikan sebagai berikut “pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi” (Suprijanto, 2005). Wujud nyata dari pendidikan formal adalah terlaksanakan proses pembelajaran di kelas, di mana arah dan sasaran yang akan dicapai sesuai dengan jenjang pendidikan tertentu yang disesuaikan dengan tujuan pendidikan nasional. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah lembaga pendidikan formal yang bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik menguasai keterampilan tertentu untuk memasuki lapangan kerja, dunia industri dan sekaligus memberikan bekal untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Menurut Rupert Evans (Tahun 2011) mendefinisikan SMK adalah bagian dari sistem pendidikan yang mempersipkan seseorang agar lebih mempu bekerja pada suatu kelompok pekerjaan atau satu bidang pekerjaan lainnya, hal ini dijabarkan dalam suatu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Sesuai dengan KTSP SMK (2006), SMK yang memiliki tujuan : 1) menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetisi dalam program keahlian yang dipilih, 2) menyiapkan peserta didik agar mampu memiliki karir, ulet, dan gigih dalam kompetensi, beradaptasi dilingkungan kerja dan mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya, 3) membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, agar mampu mengembangkan diri di kemudian hari secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan lebih tinggi, 4) membekali peserta didik dengan kompetisi-kompetisi yang sesuai dengan program keahliannya yang dipilih. Untuk mencapai hal tersebut, maka siswa SMK dituntut untuk lebih memahami dan menguasai setiap mata pelajaran yang diterima disekolah, karena setiap mata pelajaran saling mendukung Charles Mrp 0 View my complete profile About Me Charles Mrp 0 have me in circles View all Add to circles Google+ Followers 2013 (24) 02/10 - 02/17 (20) JOB - LOWONGAN KERJA AREA MEDAN JOB - LOWONGAN KERJA AREA MEDAN JOB - LOWONGAN KERJA AREA MEDAN JOB - LOWONGAN KERJA AREA MEDAN JOB - LOWONGAN KERJA AREA MEDAN JOBS - LOWONGAN KERJA AREA MEDAN JOBS - LOWONGAN KERJA AREA MEDAN JOB - LOWONGAN KERJA Humanity 0 Lainnya Blog Berikut» Buat Blog Masuk HUMANITY: contoh skripsi pendidikan teknik bangunan http://masterstudioservice.blogspot.com/2013/02/contoh-skripsi-pendidik... 1 of 6 6/23/2015 11:19 PM

description

sadsdasd

Transcript of HUMANITY_ Contoh Skripsi Pendidikan Teknik Bangunan

  • school jobs, healthy, homework, script for college

    16 February 2013

    contoh skripsi pendidikan teknik bangunan

    BAB IPENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu alat untuk mewujudkan masyarakat yang berkualitas. Olehkarena itu, pemerintah Indonesia selalu terus-menerus berusaha meningkatkan kualitaspendidikan, walaupun hasilnya belum memenuhi harapan. Hal itu lebih terfokus lagi setelahdiamanatkan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan padasetiap jenis dan jenjang pendidikan. Pendidikan nasional bertujuan mengembangkan kemampuandan membentuk waktu serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskankehidupan bangsa (UU RI No. 20, Tahun 2003). Berdasarkan tujuan pendidikan nasional di atas, maka peran guru sangat penting dalam misipendidikan dan pembelajaran di sekolah selain bertanggung jawab untuk mengatur, mengarahkandan menciptakan suasana kondusif yang mendorong siswa untuk melaksanakan kegiatan di atas. Dalam pendidikan nasional terdapat pendidikan formal dan non formal. Pendidikan formaldidefenisikan sebagai berikut pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur danberjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi(Suprijanto, 2005). Wujud nyata dari pendidikan formal adalah terlaksanakan prosespembelajaran di kelas, di mana arah dan sasaran yang akan dicapai sesuai dengan jenjangpendidikan tertentu yang disesuaikan dengan tujuan pendidikan nasional.

    Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah lembaga pendidikan formal yang bertujuan untukmempersiapkan peserta didik menguasai keterampilan tertentu untuk memasuki lapangan kerja,dunia industri dan sekaligus memberikan bekal untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.Menurut Rupert Evans (Tahun 2011) mendefinisikan SMK adalah bagian dari sistem pendidikanyang mempersipkan seseorang agar lebih mempu bekerja pada suatu kelompok pekerjaan atausatu bidang pekerjaan lainnya, hal ini dijabarkan dalam suatu Kurikulum Tingkat SatuanPendidikan (KTSP). Sesuai dengan KTSP SMK (2006), SMK yang memiliki tujuan : 1) menyiapkan peserta didikagar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang adadi dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetisidalam program keahlian yang dipilih, 2) menyiapkan peserta didik agar mampu memiliki karir,ulet, dan gigih dalam kompetensi, beradaptasi dilingkungan kerja dan mengembangkan sikapprofesional dalam bidang keahlian yang diminatinya, 3) membekali peserta didik dengan ilmupengetahuan, teknologi dan seni, agar mampu mengembangkan diri di kemudian hari secaramandiri maupun melalui jenjang pendidikan lebih tinggi, 4) membekali peserta didik dengankompetisi-kompetisi yang sesuai dengan program keahliannya yang dipilih. Untuk mencapai hal tersebut, maka siswa SMK dituntut untuk lebih memahami dan menguasaisetiap mata pelajaran yang diterima disekolah, karena setiap mata pelajaran saling mendukung

    Charles Mrp0

    View my completeprofile

    About Me

    Charles Mrp

    0 have mein circles

    Viewall

    Add to circles

    Google+ Followers

    2013 (24) 02/10 - 02/17

    (20)JOB -

    LOWONGANKERJA AREAMEDAN

    JOB -LOWONGANKERJA AREAMEDAN

    JOB -LOWONGANKERJA AREAMEDAN

    JOB -LOWONGANKERJA AREAMEDAN

    JOB -LOWONGANKERJA AREAMEDAN

    JOBS -LOWONGANKERJA AREAMEDAN

    JOBS -LOWONGANKERJA AREAMEDAN

    JOB -LOWONGANKERJA

    Humanity

    0 Lainnya Blog Berikut Buat Blog Masuk

    HUMANITY: contoh skripsi pendidikan teknik bangunan http://masterstudioservice.blogspot.com/2013/02/contoh-skripsi-pendidik...

    1 of 6 6/23/2015 11:19 PM

  • dan saling mempengaruhi dalam peningkatan ilmu pengetahuan dan keterampilan sertaperkembangan sikap dan kepribadiannya sebagai hasil belajar.

    Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah proses pembelajaran.Berdasarkan observasi awal, dalam proses pembelajaran siswa kurang didorong berperan aktifdalam kegiatan proses pembelajaran. Proses pembelajaran di kelas diarahkan padamendengarkan dan menyimak informasi yang disampaikan, hal ini menyebabkan sulit tercapaitujuan pembelajaran. Guru sebagai tenaga kerja pendidik mempunyai tujuan utama dalamkegiatan pembelajaran di sekolah, yaitu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, dapatmenarik minat dan antusias siswa serta memotivasi siswa untuk senantiasa belajar dengan baik,sebab dengan susana yang menyenangkan dapat mencapai prestasi belajar yang optimal. Dariprestasi inilah dapat dilihat bahwa keberhasilan siswa dalam memahami materi pelajaran. SMK N 1 Lubuk Pakam merupakan salah satu SMK yang memiliki Program Keahlian GambarBangunan, yang melaksanakan berbagai kegiatan belajar yang meliputi berbagai mata pelajaranketeknikan. Salah satu mata pelajaran program keahlian Gambar Bangunan adalah MenerapkanDasar-Dasar Gambar Teknik (MDGT). Mata pelajaran ini merupakan mata pelajaran utama yangsangat penting, hal ini disebabkan untuk menempuh mata pelajaran lainnya. Pembelajaran Menerapkan Dasar-Dasar Gambar Teknik pada kompetensi keahlian GambarBangunan banyak guru yang mengeluh akibat rendahnya kemampuan dan minat siswa dalammelakukan kegiatan-kegiatan pembelajaran. Hal ini terlihat dari banyaknya kesalahan siswadalam memahami konsep pelajaran Menerapkan Dasar-Dasar Gambar Teknik sehinggamengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa dalam mengerjakan soal baik dalam ulanganharian, ulangan semester, maupun ujian akhir sekolah, padahal dalam pelaksanaan prosespembelajaran guru memberikan tugas secara kontinu berupa latihan-latihan soal. Pelaksanaanlatihan yang diberikan tidak sepenuhnya dapat meningkatkan kemampuan dan hasil belajar siswa. Hasil belajar yang meningkat merupakan salah satu indikator pencapaian tujuan pendidikanyang mana hal itu tidak terlepas dari motivasi siswa maupun kreativitas guru dalam menyajikansuatu materi pelajaran melalui berbagai model untuk dapat mencapai tujuan pengajaran secaramaksimal. Berdasarkan observasi awal yang penulis lakukan terlihat bahwa nilai untuk mata pelajaranyang tertera dalam Daftar Kumpulan Nilai (DKN) pada siswa kelas X SMK Negeri 1 LubukPakam Tahun Pelajaran 2011/2012 yaitu, bahwa dari 30 siswa yang memperoleh nilai

  • pembelajaran langsung (direct instruction), model pembelajaran kooperatif (cooperatif learning),model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning), model pembelajran diskusi(discussion), model pembelajaran strategi (learning strategy). Problem Based Learning (PBL) merupakan salah satu model pembelajaran yang dapatmenolong siswa untuk meningkatkan keterampilan yang dibutuhkan pada era globalisasi saat ini.Problem Based Learning (PBL) dikembangkan untuk pertama kali oleh Prof. Howard Barrowssekitar tahun 1970-an dalam pembelajaran ilmu medis di McMaster University Canada (Amir,2009). Model pembelajaran ini menyajikan suatu masalah yang nyata bagi siswa sebagai awalpembelajaran kemudian diselesaikan melalui penyelidikan dan diterapkan dengan menggunakanpendekatan pemecahan masalah. Menurut Dewey (dalam Sudjana 2001: 19) belajar berdasarkan masalah adalah interaksiantara stimulus dengan respon, merupakan hubungan antara dua arah belajar dan lingkungan.Lingkungan memberi masukan kepada siswa berupa bantuan dan masalah, sedangkan sistem sarafotak berfungsi menafsirkan bantuan itu secara efektif sehingga masalah yang dihadapi dapatdiselidiki, dinilai, dianalisis serta dicari pemecahannya dengan baik. Model pembelajaranberbasis masalah merupakan model pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran siswa padamasalah autentik sehingga siswa dapat menyusun pengetahuannya sendiri, menumbuhkembangkanketrampilan yang lebih tinggi dan inkuiri, memandirikan siswa, dan meningkatkan kepercayaandiri sendiri (menurut Arends dalam Abbas,2000:12). Dari beberapa uraian pendapat diatas mengenai pengertian Problem Based Learning (PBL)dapat disimpulkan bahwa PBL merupakan model pembelajaran yang menghadapkan siswa padamasalah dunia nyata untuk memulai pembelajaran dan merupakan salah satu strategipembelajaran inovatif yang dapat memberikan kondisi belajar aktif kepada siswa. Model ini bercirikan penggunaan masalah kehidupan nyata sebagai sesuatu yang harusdipelajari siswa untuk melatih dan meningkatkan ketrampilan berfikir kritis dan memecahkanmasalah, serta mendapatkan pengetahuan konsep-konsep penting, di mana tugas guru harusmemfokuskan diri untuk membantu siswa mencapai keterampilan mengarahkan diri.Pembelajaran berbasis masalah penggunaannya di dalam tingkat berfikir yang lebih tinggi, dalamsituasi berorientasi pada masalah, termasuk bagaimana belajar. Dalam model pembelajaran berbasis masalah ini, guru berperan sebagai penyaji masalah,penanya, mengadakan dialog, membantu menemukan masalah dan pemberi fasilitas penelitian.Selain itu guru menyiapkan dukungan dan dorongan yang dapat meningkatkan pertumbuhan inkuiridan intelektual siswa. Pembelajaran berbasis masalah hanya dapat terjadi jika guru dapatmenciptakan lingkungan kelas yang terbuka dan membimbing pertukaran gagasan. Pembelajaranberbasis masalah juga dapat meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan akivitas siswa, baiksecara individual maupun secara kelompok. Pada model pembelajaran berbasis masalah guruberperan pemberi rangsangan, pembimbing kegiatan siswa dan penentu arah belajar siswa.

    1.1. Ciri-Ciri model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Menurut Arends (2001: 349), berbagai pengembangan berbasis masalah telah memberikanmodel pengajaran itu memiliki karakteristik sebagai barikut:a) Pengajuan pertanyaan atau masalah.Bukannya mengorganisasikan di sekitar prinsip-prinsip atau keterampilan akademik tertentu,pembelajaran berdasarkan masalah mengorganisasikan pengajaran di sekitar pertanyaan danmasalah yang dua-duanya secara sosial penting dan secara pribadi bermakna untuk siswa.Mereka mengajukan situasi kehidupan nyata autentik, menghindari jawaban sederhana, danmemungkinkan adanya berbagai macam solusi untuk situasi itu.b) Berfokus pada keterkaitan antar disiplin.Meskipun pengajaran berbasis masalah mungkin berpusat pada mata pelajaran tertentu (IPA,Matematika, Ilmu-ilmu Sosial), masalah yang akan diselidiki telah yang dipilih benar-benarnyata agar dalam pemecahannya siswa meninjau masalah itu dari banyak mata pelajaran.c) Penyelidikan autentikPengajaran berbasis masalah siswa melakukan penyelidikan autentik untuk mencari penyelesaiannyata terhadap masalah nyata. Mereka harus menganalisis dan mendefinisikan masalah,mengembangkan hipotesis dan membuat ramalan, mengumpulkan dan menganalisis informasi,melakukan eksperimen (jika diperlukan), membuat inferensi dan merumuskan kesimpulan.Metode penyelidikan yang digunakan bergantung pada masalah yang sedang dipelajari.d) Menghasilkan produk dan memamerkannya.Pengajaran berbasis masalah menuntut siswa untuk menghasilkan produk tertentu dalam bentukkarya nyata atau artefak dan peragaan yang menjelaskan atau mewakili bentuk penyelesaianmasalah yang mereka temukan. Produk itu dapat berupa transkip debat, laporan, model fisik,video atau program komputer. Karya nyata dan peragaan seperti yang akan dijelaskan kemudian,direncanakan oleh siswa untuk mendemonstrasikan kepada teman-temannya yang lain tentang apayang mereka pelajari dan menyediakan suatu alternatif segar terhadap laporan tradisional ataumakalah.e) Kolaborasi.Pembelajaran berdasarkan masalah dicirikan oleh siswa yang bekerja sama satu dengan yanglainnya, paling sering secara berpasangan atau dalam kelompok kecil. Bekerja sama memberikan

    HUMANITY: contoh skripsi pendidikan teknik bangunan http://masterstudioservice.blogspot.com/2013/02/contoh-skripsi-pendidik...

    3 of 6 6/23/2015 11:19 PM

  • motivasi untuk secara berkelanjutan terlibat dalam tugas-tugas kompleks dan memperbanyakpeluang untuk berbagi inkuiri dan dialog dan untuk mengembangkan keterampilan sosial danketerampilan berfikir.

    1.2. Langkah-Langkah Pelaksanaan Problem Based Learning (PBL) Pengajaran berdasarkan masalah terdiri dari 5 langkah utama yang dimulai dengan gurumemperkenalkan siswa dengan suatu situasi masalah dan diakhiri dengan penyajian dan analisishasil kerja siswa. Kelima langkah tersebut dijelaskan berdasarkan langkah-langkah pada tabel2.1.

    BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN

    A. Tempat dan Waktu PenelitianPenelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada semester ganjil di SMK Negeri 1 Lubuk PakamProgram Keahlian Teknik Gambar Bangunan pada mata pelajaran Dasar-Dasar MenggambarTeknik (MDGT) Tahun Pelajaran 2012/2013.

    B. Subjek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas X semester 1 (satu)Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan Tahun Ajaran 2012/2013, yaitu sebanyak 1 kelasyang terdiri dari 30 orang.

    C. Partisipan Penelitian ini akan dibantu oleh guru mata pelajaran dasar-dasar menggambar teknik sebagaipelaku tindakan dan peneliti sendiri sebagai observer.

    D. Rancangan Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan melalui dua siklus dan masing-masingsiklus terdiri dari empat tindakan yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, (4)refleksi. Penelitian tindakan kelas ini memiliki beberapa model, dalam hal ini penelitimenggunakan model yang digunakan oleh Arikunto (2008) sebagai berikut:

    BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Hasil PenelitianPenelitian ini dilaksanakan di SMK N 1 Lubuk Pakam dengan menerapkan metode ProblemBased Learning (PBL) untuk meningkatkan hasil dan aktifitas belajar Menggambar Teknik Dasarsiswa kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK N 1 Lubuk Pakam TahunAjaran 2012/2013. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom ActionResearch). Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus dimana dalam siklus pertamadiselesaikan dengan 2 kali pertemuan dan siklus kedua diselesaikan dengan 2 kali pertemuan,dimana dalam satu siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu: 1). Perencanaan, 2). Pelaksanaan, 3).Pengamatan dan 4). Refleksi.Tahap perencanaan merupakan kegiatan yang sangat penting untuk mendukung proses tindakanyang akan dilakukan dengan mempersiapkan perangkat-perangkat pembelajaran sebagaiinstrument dalam proses pembelajaran.Setelah itu guru akan menerapkan metode pembelajaran Problem Based Learning (PBL) sertamemberikan soal berbentuk pilihan berganda pada akhir tindakan. Selanjutnya dilakukanpengamatan (observation) dan evaluasi untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelahpembelajaran. Dari hasil evaluasi tersebut maka ditemukan masalah-masalah baru (reflection).Jika hasil belajar siswa belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum yaitu sebesar 70 dan

    HUMANITY: contoh skripsi pendidikan teknik bangunan http://masterstudioservice.blogspot.com/2013/02/contoh-skripsi-pendidik...

    4 of 6 6/23/2015 11:19 PM

  • aktivitas siswa belum meningkat 50 % dari jumlah siswa maka siklus I dikatakan belum berhasil,sehingga perlu dilanjutkan siklus II dengan memfokuskan pembelajaran terhadap kesulitan-kesulitan belajar yang dihadapi siswa.Pelaksanaan Penelitian ini dideskripsikan sebagai berikut:

    1. Siklus I1.1. Tahap PerencanaanSesuai dengan ciri khas Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang berawal daripermasalahan yang timbul dalam proses pembelajaran yang dihadapai oleh guru. Maka penelitimelaksanakan tahap perencanaan (Planning) yaitu melakukan konsultasi dengan PKS I untukmenentukan silabus, kurikulum dan RPP dan bekerjasama dengan guru bidang studi dalammenentukan materi pokok pembelajaran serta untuk mengetahui keadaan siswa di sekolah.Adapun materi pokok untuk siklus I adalah Pengetahuan alat-alat gambar, Jenis dan fungsi garis,Pengetahuan proyeksi. Peneliti mempersiapkan format observasi untuk melihat aktivitas dan hasilbelajar siswa. Peneliti akan melakukan kolaborasi dengan guru bidang studi untuk melaksanakantindakan yang telah direncanakan sebelumnya.1.2. Tahap TindakanDalam tahap ini, pembelajaran dimulai dengan memperkenalkan materi pelajaran sesuai denganRencana Perencanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun sebelumnya dengan melakukantindakan penerapan metode Problem Based Learning. Dalam tahap tindakan pembelajaran iniguru menjelaskan serta mengarahkan siswa dalam diskusi untuk menyatukan permasalahan danpemahaman mereka dari hasil pembacaan modul yang sudah dibagi. Setelah tindakan selesai,dilakukan evaluasi belajar dengan memberikan tes pilihan berganda. Pada tahap ini penelitilangsung mengawasi dan membimbing siswa serta memberikan penjelasan yang perlu jikaterdapat kesulitan-kesulitan yang dialami siswa dalam proses pembelajaran.

    BAB VKESIMPULAN DAN SARAN

    A. Kesimpulan Dari hasil analisis data dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan, yaitu:1. Hasil aktivitas siswa mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II, dimana aktivitassiswa pada siklus I dengan kategori Tidak Tuntas (TT) adalah sebanyak 13 orang siswa(38,24%), kategori Belum Tuntas (BT) adalah sebanyak 7 orang siswa (20.59%), kategoriCukup (C) sebanyak 9 orang (26.47%), kategori Baik (B) sebanyak 5 orang (14,70%).Sedangkan pada siklus II aktivitas siswa mengalami peningkatan yaitu untuk kategori TidakTuntas (TT) dan Belum Tuntas (BT) tidak ada (0%), kategori Cukup (C) 6 orang siswa(17,65%), kategori Baik (B) 20 orang siswa (58,82%) dan kategori Sangat Baik (SB) 8 orangsiswa (23.53%).2. Rata-rata hasil belajar siswa setelah dilakukan penerapan metode problem based learningadalah mengalami peningkatan, dimana dari siklus I nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah68,18% meningkat menjadi 85,44 dengan rata-rata peningkatan penguasaan materi pada siklus Idan siklus II sebesar 17,26%. Dari hasil peningkatan hasil belajar tersebut berarti bahwapenerapan metode PBL pada mata diklat menggambar teknik dasar mengalami peningkatan. Olehkarena itu, penerapan metode Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajarmenggambar teknik dasar siswa kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMKNegeri 1 Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2012/2013.3. Nilai hasil belajar menggambar teknik dasar dan nilai aktivitas belajar siswa pada matadiklat menggambar teknik dasar merupakan nilai yang terpisah dan berbeda. Sehingga terdapatsiswa yang memiliki nilai aktivitas belajar tinggi tetapi tidak terlalu tinggi dalam hasil belajarmenggambar teknik dasar dan begitu juga sebaliknya.

    B. SaranBerdasarkan kesimpuan di atas, saran yang dapat diberikan untuk pelaksanaan penerapan metodepemberian tugas dan resitasi adalah :1. Diharapkan kepada guru mata diklat menggambar teknik dasar agar dapat menerapkanmetode Problem Based Learning untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.2. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya agar dalam penerapan metode problem basedlearning ini menggunakan standar kompetensi yang berbeda, media belajar yang lengkap sehinggaaktivitas dan hasil belajar siswa mengalami peningkatan.

    file lengkapnya jika berminat silahkan download di :

    HUMANITY: contoh skripsi pendidikan teknik bangunan http://masterstudioservice.blogspot.com/2013/02/contoh-skripsi-pendidik...

    5 of 6 6/23/2015 11:19 PM

  • Newer Post Older PostHome

    Subscribe to: Post Comments (Atom)

    Diposkan Oleh Charles Mrp pada 12:38 AM

    untuk non member silahkan pilih regular download

    Recommend this on Google

    Comment as:

    Publish

    No comments:

    Post a Comment

    Travel template. Template images by Sookhee Lee. Powered by Blogger.

    HUMANITY: contoh skripsi pendidikan teknik bangunan http://masterstudioservice.blogspot.com/2013/02/contoh-skripsi-pendidik...

    6 of 6 6/23/2015 11:19 PM