Hukuman Mati Bagi Koruptor Dalam Perspektif Hak Asasi Manusia

download Hukuman Mati Bagi Koruptor Dalam Perspektif Hak Asasi Manusia

of 25

Transcript of Hukuman Mati Bagi Koruptor Dalam Perspektif Hak Asasi Manusia

  • 7/24/2019 Hukuman Mati Bagi Koruptor Dalam Perspektif Hak Asasi Manusia

    1/25

    MAKALAH

    HUKUMAN MATI BAGI KORUPTOR DALAM PERSPEKTIF

    HAK ASASI MANUSIA (HAM)

    Makalah ini diajukan untuk mmnuhi Uji K!m"tn#i Da#a$ (UKD% II

    mata kuliah Pndidikan K&a$'an'a$aan

    Olh

    M Ha$$) Fa*h$i

    NIM E++,-.//

    FAKULTAS HUKUM

    UNI0ERSITAS SEBELAS MARET

    SURAKARTA

    .+,-

  • 7/24/2019 Hukuman Mati Bagi Koruptor Dalam Perspektif Hak Asasi Manusia

    2/25

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat, nikmat dan

    karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.

    Makalah yang berjudul ukuman Mati bagi !"rupt"r dalam Perspekti# ak

    Asasi Manusia $AM)% ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

    Pendidikan !e&arganegaraan pada tahun '(* ini.

    Terselesaikannya makalah ini tidak mungkin terlepas dari pihak-pihak yangtelah membantu, dalam hal ini literatur yang penulis gunakan dalam penulisan

    makalah, serta "rang tua dan teman-teman dekat yang telah memberikan m"ti+asi

    dan inspirasinya untuk terus berusaha memberikan yang terbaik. !arena itu,

    penulis menguapkan terima kasih atas kerja sama dan perhatiannya, sehingga

    makalah ini dapat dikumpulkan pada &aktu yang telah ditentukan.

    Penulis menyadari sepenuhnya bah&a makalah ini masih jauh dari kata

    sempurna. ntuk itu, penulis m"h"n kritik dan saran yang membangun demi

    kesempurnaan makalah yang akan datang.

    Penulis,

    BAB I

    PENDAHULUAN

  • 7/24/2019 Hukuman Mati Bagi Koruptor Dalam Perspektif Hak Asasi Manusia

    3/25

    A1 LATAR BELAKANG

    Salah satu permasalahan bagi bangsa nd"nesia ini yang masih sangat

    sulit untuk diberantas adalah praktek tindak pidana k"rupsi. /alam banyak

    bidang, praktek yang telah melanggar hukum dan nilai-nilai budaya ketimuran

    yang kita anut selama ini telah berlangsung seara signi#ikan. !ita akan sering

    menyaksikan kiprah para pelaku k"rupsi yang kemudian dikenal dengan sebutan

    k"rupt"r yang seara perlahan-lahan mengger"g"ti harta dan kekayaan negara,yang seharusnya bisa dirasakan dan dimiliki "leh setiap rakyat sebagai pemegang

    kedaulatan atas negara. Maka tidak akan heran kalau kemudian k"rupsi dianggap

    sebagai salah satu kejahatan terhadap hak-hak tiap &arga negara.

    Pada dasarnya, k"rupsi itu sendiri sudah lama dikenal "leh masyarakat

    dunia jauh sebelum perang dunia kedua berakhir. 0angsa nd"nesia sendiri sudah

    mengenal #en"mena k"rupsi sejak 1aman kerajaan dan 1aman k"l"nialisme

    ratusan tahun silam. al ini bisa diperjelas dengan bukti bah&asanya dulu para

    pejabat tinggi daerah sering menarik upeti dan pajak yang tinggi atas hasil panen

    yang diper"leh "leh rakyat. 0ahkan menurut sejarah yang berkembang di

    masyarakat kita, salah satu #akt"r penyebab kehanuran Vereenigde Oostindische

    Compagnie (VOC)yang kita kenal sebagai k"ngsi dagang pada 1aman penjajahan

    0elanda itu adalah karena maraknya tindak pidana k"rupsi di sekitar angg"ta atau

    pengurusnya.

    Pelaku k"rupsi atau k"rupt"r itu katakan saja layaknya seek"r tikus yang

    menyelusup ke dalam lumbung padi yang sedikit demi sedikit dimakannya, dan ia

    baru akan diketahui setelah padi dalam lumbung itu habis tak tersisa. Anal"gi

    pragmatis ini menggambarkan betapa k"rupt"r itu telah bermain dengan lihai dan

    sangat terstruktur, sehingga "rang-"rang seakan lupa bah&a sebentar lagi, mereka

    akan hidup dalam lingkaran k"rupsi apabila tidak sesegera mungkin memiliki

    aturan yang jelas mengenai hukuman terhadap para pelaku kejahatan tersebut.

    Namun pertanyaannya, aturan seperti apakah itu2

  • 7/24/2019 Hukuman Mati Bagi Koruptor Dalam Perspektif Hak Asasi Manusia

    4/25

    !"rupsi saat ini sudah dianggap sebagai salah satu kejahatan yang benar-

    benar mengakar dan sangat sulit untuk diberantas. Padahal k"rupsi itu merupakan

    masalah yang sangat serius yang sangat berdampak pada banyak hal. Tindak

    pidana k"rupsi dapat membahayakan stabilitas dan keamanan negara,

    menghambat pembangunan di bidang s"sial, p"litik dan ek"n"mi , dan dapat juga

    merusak nilai-nilai dem"krasi dan m"ralitas yang sudah terantum dalam

    Panasila dan k"nstitusi kita, yaitu ndang-undang /asar Negara 3epublik

    nd"nesia tahun 4*5 $/ N3 4*5).

    !emudian, dapat diketahui bah&a salah satu penyebab dari kesulitan

    pemerintah kita untuk memberantas tindak pidana k"rupsi tersebut ialah karena

    akt"r-akt"r dari tindak pidana tersebut sebagian besar berasal dari pemerintah itu

    sendiri. Sehingga, sepatutnya kita setuju dengan ungkapan dari 6"rd At"n

    tentang k"relasi antara 7k"rupsi8 dengan 7kekuasaan8 itu tidak dapat dipisahkan.

    /ia pernah berkata, power tends to corrupt, and absolut power corrupts

    absolutely, atau kekuasaan enderung untuk k"rupsi, dan kekuasaan yang

    abs"lut enderung k"rupsi abs"lut.% al demikian inilah yang semakin

    mempersulit upaya pemberantasan terhadap k"rupsi.

    Selanjutnya, pemberantasan terhadap k"rupsi itu juga terhambat karena

    adanya hukuman ringan yang diputuskan "leh hakim kepada pelaku k"rupsi. al

    ini sering terjadi dalam ranah penegakan hukum (law enforcement)di nd"nesia.

    /imana p"lisi, jaksa, hakim, pengaara dan atau penegak hukum lainnya bisa

    dibayar "leh para pelaku k"rupsi agar hukuman yang dijatuhkan kepadanya bisa

    seringan mungkin. Padahal, esensi dari law enforcement itu sendiri adalah

    memberikan kepastian hukum yang seadil-adilnya. al inilah yang menyebabkan

    tidak adanya e#ek jera terhadap pelaku k"rupsi. Sehingga budaya k"rupsi itu

    dianggap sebagai masalah biasa dan dengan sanksi biasa, yang membuat para

    pejabat atau pengusaha tidak akan merasa &as-&as untuk melakukan pr"ses

    k"rupsi tersebut.

    Melihat #akta bah&a penegakan hukum di nd"nesia dalam upaya

    pemberantasan k"rupsi itu masih bisa dibilang rendah, maka munulah &aana

  • 7/24/2019 Hukuman Mati Bagi Koruptor Dalam Perspektif Hak Asasi Manusia

    5/25

    yang berupa s"lusi yang dianggap bisa menimbulkan e#ek jera bagi k"rupt"r dan

    terutama bisa memberantas k"rupsi itu sendiri. 9a, hukuman mati bagi k"rupt"r::.

    Pada dasarnya, &aana hukuman mati bagi k"rupt"r itu sendiri sudah

    munul sejak lama. 0ahkan beberapa negara di dunia sudah menerapkan aturan

    ini. !ita sebut saja ;ina sebagai k"mparati#nya. /i ;ina, hukuman mati bagi

    k"rupt"r sudah diterapkan sejak era Ma" Tse Tsung, dan baru benar-benar genar

    dilaksanakan sejak masa kepemimpinan Perdana Menteri

  • 7/24/2019 Hukuman Mati Bagi Koruptor Dalam Perspektif Hak Asasi Manusia

    6/25

    hukuman mati yang akan diterapkan bagi pelaku tindak pidana k"rupsi itu tidak

    sesuai dengan dasar negara Panasila, yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai

    kemanusiaan, dan terutama substansi yang terkandung dalam pasal '@ ayat

    / N3 amandemen kedua, yaitu tentang hak untuk hidup. Namun tak sedikit

    juga yang mengaitkan pelaku tindak pidana k"rupsi tersebut sebagai pelanggar

    dari AM itu sendiri. Salah satu "nt"hnya ialah pernyataan dari /r. ndriyant"

    Sen" Adji, pakar hukum kenamaan nd"nesia, a mengatakan bah&a k"rupt"r itu

    sendiri merupakan pelanggar AM. al demikian ini, menurutnya, berkaitan

    dengan d"ktrin yang berkembang dalam International Covenant conomic and

    !ocial "ight (IC!"). /"ktrin ini menyatakan bah&a tindak pidana k"rupsi itu

    dapat dimasukkan dalam kriteria pelanggaran AM berat dan termasuk

    dalamgross violation of human rights#

    6antas, setelah melihat dua perbedaan pandangan yang men"l"k yang

    menjadikan pr"blematika ini masih terus bergulir, bagaimanakah AM

    memandang hukuman mati bagi pelaku tindak pidana k"rupsi itu sendiri2

    Maka disinilah letak daripada tujuan penulis untuk membuat makalah yang

    berjudul ukuman Mati bagi !"rupt"r dalam Pespekti# ak Asasi Manusia

    $AM)% ini, yaitu untuk membahas hal demikian itu.

    B1 RUMUSAN MASALAH

    Adapun rumusan masalah dari makalah ini, yaituB

    . Apa pengertian k"rupsi dan ak asasi manusia2'. Apakah pengertian hukuman mati2

    . 0agiamanakah perspekti# AM terhadap hukuman mati bagi k"rupt"r2

    21 TU3UAN MAKALAH

  • 7/24/2019 Hukuman Mati Bagi Koruptor Dalam Perspektif Hak Asasi Manusia

    7/25

    Tujuan daripada makalah ini sendiri ialahB

    . ntuk menjelaskan pengertian dari k"rupsi dan ak asasi manusia serta

    pengertian dari hukuman mati itu sendiri

    '. ntuk menjelaskan lebih jauh mengenai pandangan AM terhadap hukuman

    mati bagi k"rupt"r

    . ntuk menambah pengetahuan bagi penulis pada khususnya, dan bagi

    pembaa pada umumnya.

    BAB II

    PEMBAHASAN

  • 7/24/2019 Hukuman Mati Bagi Koruptor Dalam Perspektif Hak Asasi Manusia

    8/25

    A1 KORUPSI

    A1, D4ini#i K!$u"#i dan 3ni#5jni#n)a

    Menurut C"kema Andreae, yang penulis kutip dari bukunya Andi

    am1ah, kata k"rupsi itu sendiri berasal dari bahasa 6atin, yaitu coruptio atau

    corruptus$Webster /iti"nary B 4?(), yang selanjutnya disebutkan lagi bah&a

    kata corruptioitu juga berasal dari kata corrumpere, yaitu suatu kata dari bahasa

    6atin yang sudah tua. /ari bahasa 6atin itulah istilah mengenai k"rupsi ini banyak

    dipakai di belahan bumi Dr"pa. Seperti halnya di nggris, yaitu corruption,corrupt$ Pranis, yaitu coruptionE dan 0elanda yaitu corruptie (%orruptie)#

    Mungkin dapat ditarik kesimpulan bah&a kata k"rupsi yang kita kenal selama ini

    merupakan kata serapan dari bahasa 0elanda tersebut.

    Pengertian dari k"rupsi itu seara har#iah dapat berarti jahat, bejat, buruk,

    dan atau busuk. /alam &he 'eicon ebster *ictionaryyang penulis kutip dari

    bukunya Drmansyah /jaja, k"rupsi dapat berartiE kebusukan, keburukan,

    kebejatan, ketidakjujuran, dapat disuap, tidak berm"ral, penyimpangan dari

    kesuian, dan kata-kata atau uapan yang menghina atau mem#itnah.

    Menurut Dnsikl"pedia nd"nesia, kata k"rupsi mengandung arti sebagai

    suatu gejala bah&a para pejabat badan-badan negara menyalahgunakan terjadinya

    penyuapan, pemalsuan serta ketidakberesan lainnya. Sementara itu, pengertian

    yang hampir sama diungkapkan "leh &ransparency International, bah&a k"rupsi

    adalah perbuatan menyalahgunakan kekuasaan dan keperayaan publik untuk

    keuntungan pribadi. /ari pengertian tersebut, dapat ditarik tiga unsur yang

    mendasar daripada k"rupsi, yaituE $) menyalahgunakan kekuasaan, yang sudahpenulis katakan di a&al bah&a kekuasaan memang enderung untuk

    disalahguakan dan k"rupsi, $') kekuasaan yang diperayakan, dalam hal ini

    memiliki akses bisnis dan keuntungan berupa materi, baik di sekt"r #ublik maupun

    s&asta, dan $) keuntungan pribadi, bahkan juga bisa lebih luas lagi.

    Menurut Piers 0eirne dan >ames Massershmidt dalam Drmansyah /jaja,

    ada empat maam atau tipe perbuatan k"rupsi yang sangat erat kaitannya dengan

    kekuasaan, sehingga pendapat keduanya semakin memperjelas te"ri dari 6"rd

  • 7/24/2019 Hukuman Mati Bagi Koruptor Dalam Perspektif Hak Asasi Manusia

    9/25

    At"n tentang k"relasi antara 7kekuasaan8 dan 7k"rupsi8. !eempat maam itu,

    ialahB

    ,1 +olitical eribery, yaitu kekuasaan dibidang legislati# sebagai badan

    pebentuk undang-undang, yang seara p"litis badan tersebut dikendalikan

    "leh suatu kepentingan karena dana yang dikeluarkan pada masa pemilihan

    umum sering berhubungan dengan akti+itas perusahaan tertentu sebagai

    penyandang dana. /alam hal ini, indi+idu yang menjadi pemilik dari

    perusahaan yang menyandang dana bagi kampanye al"n angg"ta parlemen

    yang kemudian menjadi angg"ta, memiliki keenderungan untuk meminta

    balas budi, misalnya, dengan membuat peraturan perundang-undangan yang

    menguntungkan bagi usaha dan bisnis mereka.

    .1 +olitical -ic%bas, yaitu kegiatan k"rupsi yang berkaitan dengan sisem

    k"ntrak pekerjaan b"r"ngan, antara pejabat pelaksana atau pejabat terkait

    dengan pengusaha, yang memberikan kesempatan atau peluang untuk

    mendapatkan banyak uang bagi kedua belah pihak.

    61 lection .raud,yaitu k"rupsi yang berkaitan langsung dengan keurangan-

    keurangan dalam pelaksanaan pemilihan umum, baik yang dilakukan "leh

    al"n pengusahaFangg"ta parlemen ataupun "leh lembaga pelaksana

    pemilihan umum.

    -1 Corrupt Campaign +ractice, yaitu k"rupsi yang berkaitan dengan kegiatan

    kampanye yang menggunakan #asilitas negara dan juga bahkan

    menggunakan uang negara "leh al"n penguasa yang saat itu memegang

    kekuasaan.

    !emudian, menurut Pr"#. /r. Syed usein Alatas, se"rang pakar tentang

    tindak pidana k"rupsi dalam GM Nurdjana, terdapat tujuh bentuk k"rupsi yang

    ada saat ini, yaituB

    . !"rupsi Transakti# (&ransactive Corruption),yaitu k"rupsi yang menunjuk

    adanya kesepakatan timbal balik antara pihak memberi dan pihak penerima

    demi keuntungan kepada kedua belah pihak dan dengan akti# diusahakan

    terapainya keuntungan yang biasanya melibatkan dunia usaha atau bisnis

    dengan pemerintah.

  • 7/24/2019 Hukuman Mati Bagi Koruptor Dalam Perspektif Hak Asasi Manusia

    10/25

    '. !"rupsi Perkerabatan (nepotistic corruption), yang menyangkut

    penyalahgunaan kekuasaa dan &e&enang untuk berbagai keuntungan bagi

    teman atau sanak saudara dan kr""ni-kr"ninya.

    . !"rupsi yang memeras (etortive corruption), adalah k"rupsi yang

    dipaksakan kepada suatu pihak yang biasanya disertai anaman, ter"r,

    penekanan $pressure) terhadap kepentingan "rang-"rang dan hal-hal yang

    dimilikinya.

    *. !"rupsi in+esti# (investive corruption),yaitu memberikan sesuatu barang

    dan jasa tertentu kepada pihak lain demi keuntungan di masa depan.

    5. !"rupsi de#ensi# (defensive corruption),yaitu pihak yang dirugikan terpaksa

    ikut terlibat di dalamnya atau bentuk ini membuat terjebak atau bahkan

    menjadi k"rban perbuatan k"rupsi.

    ?. !"rupsi "t"genik (outogenic corruption), yaitu k"rupsi yang dilakukan

    se"rang diri, tidak ada "rang lain atau pihak yang terlibat.

    H. !"rupsi sup"rti# (supportive corruption), yaitu k"rupsi dukungan dan tidak

    ada "rang lain atau pihak lain yang terlibat.

    A1. P$atu$an Tntan' K!$u"#i

    /alam sejarah, setidaknya kita memiliki banyak perundang-undangan

    yang seara khusus mengatur tentang tindak pidana k"rupsi. /imulai dari aturan

    dalam !itab ndang-undang ukum Pidana $!P) yang mulai berlaku sejak

    >anuari 4@, kemudian Peraturan Pemberantasan !"rupsi Penguasa Perang Pusat

    $angkatan darat dan laut) yang si#atnya temp"rer dan darurat, dan seara

    peri"derik telah diatur dalam suatu undang-undang yang selanjutnya mengalami

    empat kali perubahan, yaituB

    . ndang-undang n"m"r '* Tahun 4?( tentang pemberantasan tindak

    pidana k"rupsi,

    '. ndang-undang n"m"r Tahun 4H tentang pemberantasan tindak

    pidana k"rupsi,

    . ndang-undang n"m"r Tahun 444 tentang pemberantasan tindak

    pidana k"rupsi,

    *. ndang-undang n"m"r '( Tahun '(( tentang perubahan atas ndang-

    undang pemberantasan tindak pidana k"rupsi.

  • 7/24/2019 Hukuman Mati Bagi Koruptor Dalam Perspektif Hak Asasi Manusia

    11/25

    Sehingga dapat ditarik kesimpulan bah&a landasan yuridis yang

    mengatur tentang k"rupsi yang berlaku saat ini adalah ndang-undang n"m"r

    tahun 444 junt" ndang-undang n"m"r '( tahun '(( tentang pemberantasan

    tindak pidana k"rupsi.

    A16 S7a7 dan Aki7at K!$u"#i

    Menurut Andi am1ah, penyebab dari k"rupsi itu dapat diklasi#ikasikan

    menjadi empat maam, yaituE $) !urangnya gaji pega&ai negeri dibandingkan

    dengan kebutuhan yang makin hari makin meningkat, $') latar belakang

    kebudayaan atau kultur nd"nesia yang merupakan sumber atau sebab meluasnya

    k"rupsi, $) manajemen yang kurang baik dan k"ntr"l yang kurang e#ekti# dan

    e#isien, yang akan memberikan peluang "rang untuk k"rupsi, dan $*) m"dernisasi

    mengembangkan k"rupsi.

    !emudian, akibat dari k"rupsi itu sendiri akan menimbulkan dampak

    negati# yang sangat serius terhadap beberapa sekt"r dalam upaya pembangunan

    nasi"nal, yaituE $) menghambat kemajuan ek"n"mi nasi"nal dan menederai

    kehidupan p"litik yang jujur, $') keb""ran anggaran pada "rganisasi atau

    administrasi pemerintahan, dan $) terk"p"rasi pada kelemahan penga&asan

    pembangunan nasi"nal.

    B1 HAK ASASI MANUSIA (HAM%

    B1, Pn'$tian dan A#al mula HAM

    ak Asasi Manusia atau biasa disingkat AM adalah hak-hak yang

    melekat pada manusia, yang tanpa dengannya manusia mustahil dapat hidup

    sebagai manusia. 0egitulah de#inisi AM menurut an Maters"n, se"rang angg"ta

    dari !"misi AM P00. Sementara itu, dalam bukunya yang berjudul Al-Iur8an

  • 7/24/2019 Hukuman Mati Bagi Koruptor Dalam Perspektif Hak Asasi Manusia

    12/25

    dan ak-ak Asasi Manusia%, 0aharudin 6"pa menambahkan beberapa kalimat

    dari pengertian ini. Pada kalimat 7mustahil dapat hidup sebagai manusia8,

    hendaknya dapat diartikan menjadi 7mustahil dapat hidup sebagai manusia yang

    bertanggung ja&ab8. /engan alasan, menurutnya, disamping manusia itu memiliki

    hak, juga memiliki tanggung ja&ab atas segala yang telah dilakukannya.

    /alam pandangan >"hn 6"ke, AM diartikan sebagai hak-hak yang

    diberikan langsung "leh Tuhan 9ang Maha Penipta, yang hak-haknya bersi#at

    k"drati, dan "leh karenanya tidak ada kekuasaan apapun di dunia ini yang dapat

    menabutnya. Akan tetapi, bukan berarti manusia atas dasar hak-haknya itu dapat

    berbuat semaunya atau sesuka hatinya, melainkan ada batasan-batasan tertentu

    yang membuat hak itu bersi#at baik. Sebab, apabila sese"rang melakukan sesuatu

    hal yang dianggap merenggut hak-hak "rang lain, "rang tersebut harus

    mempertanggung ja&abkannya.

    Pada hakikatnya, AM terdiri dari dua hal yang paling #undamental,

    yaitu hak persamaan dan hak kebebasan. 6ebih jelasnya, AM itu haruslah

    berpegang teguh pada prinsip #undamental keadilan, bah&asannya Manusia diakui

    memiliki martabat yang sama, dengan hak-hak dan ke&ajiban-ke&ajiban yang

    sama, tanpa dibedakan atas jenis kelamin, &arna kulit, suku, agama, atau status

    s"sial dan sebagainya. al demikian ini selaras dengan pengertian dari AM itu

    sendiri yang merupakan hak k"drati yang telah diberikan Tuhan 9ang Maha Dsa.

    stilah hak asasi manusia itu sendiri berasal dari 0arat, yang dikenal

    dengan istilah /right of man0 yang sebelumnya menggantikan /natural rights0,

    yaitu sebuah k"nsep yang berasal dari >"hn 6"ke mengenai hak-hak alamiah

    manusia. /alam k"nsepnya itu, >"hn 6"ke memaparkan bah&a kehidupan

    manusia yang asli sebelum bernegara (state of nature) telah memiliki hak-hak

    dasar per"rangan yang alami. ak alamiah tersebut dapat meliputiE hak untuk

    hidup, hak kemerdekaan dan juga hak milik. !emudian, karena istilah 7right "#

    man8 dirasa tidak menakup hak-hak &anita (rights of woman),maka "leh Dlan"r

    3""se+elt istilah itu diganti menjadi /1uman "ights0, yang kemudian dianggap

    lebih uni+ersal dan netral.

  • 7/24/2019 Hukuman Mati Bagi Koruptor Dalam Perspektif Hak Asasi Manusia

    13/25

    Pada umumnya para pakar sejarah di Dr"pa berpendapat bah&a lahirnya

    AM itu ditandai dengan lahirnya naskah hist"ris yang bernama Magna ;harta

    pada tahun '5. Naskah ini lahir berkat perjuangan para bangsa&an inggris

    untuk mengembalikan hak-hak mereka yang telah diampakkan "leh sikap

    ke"t"riteran 3aja >h"n, penguasa nggris saat itu. Naskah ini berisi perjanjian

    yang membatasi kekuasaan se"rang raja dan mulai dapat dimintai petanggung

    ja&aban di muka hukum. Akan tetapi perkembangan AM itu sendiri baru

    dimulai pada akhir abad ke-JK, yaitu ditandai dengan kemerdekaan bangsa

    Amerika Serikat yang memiliki landasan pengakuan atas hak-hak asasi manusia

    yang sudah diatur dalam 2nited !tates *eclaration of Independence, yang

    kemudian dijadikan sebagai k"nstitusi "leh negara tersebut. Sehingga tidak heran

    jika kemudian Amerika Serikat dianggap sebagai negara pertama yang melindungi

    hak asasi manusia dalam k"nstitusinya.

    B1. Hak A#a#i Manu#ia di Ind!n#ia

    Pada dasarnya pengakuan akan AM di nd"nesia itu telah terantum

    dalam dasar negara Panasila dan / N3 4*5, bahkan tiga tahun lebih dulu

    ada jika dibandingkan dengan /eklarasi ni+ersal P00 yang baru lahir pada

    tanggal ( /esember 4*@.

    /alam sila kedua Panasila yang juga termaktub dalam pembukaan /

    N3 4*5 alinea keempat, dikatakan bah&a !emanusiaan yang Adil dan 0eradab.

    Substansi dari sila inilah yang kemudian dijadikan sebagai landasan idiil akan

    pengakuan dan jaminan terhadap AM di nd"nesia. Salah satu isi dari sila kedua

    ini yang dapat kita pahami ialah bah&a dihadapan hukum, kita memiliki hak yang

    sama.

    !emudian, dalam pembukaan / N3 4*5 alinea pertama yang

    berbunyi, bah&a sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsaL%,

    sudah memperjelas pengakuan bangsa nd"nesia terhadap hak untuk bebas dan

    merdeka. anya saja berbeda dengan sejarah perkembangan AM di 0arat yang

    lebih indi+idual, AM di nd"nesia lebih bersi#at k"lekti+itas. al demikian ini

  • 7/24/2019 Hukuman Mati Bagi Koruptor Dalam Perspektif Hak Asasi Manusia

    14/25

    dapat dipahami dari alinea pertama itu, bah&a bangsa nd"nesia menghendaki

    adanya kebebasan dan kemerdekaan untuk semua bangsa di dunia.

    /alam batang tubuh / N3 4*5 juga mengatur perihal AM di

    nd"nesia. Mulai dari pasal 'H sampai dengan psal / N3 4*5 telah

    menakup semua hak dalam berbagai bidang, baik p"litik, ek"n"mi, s"sial dan

    budaya. Meskipun kemudian yang dimaktubkan dalam / N3 4*5 hanya

    berupa rumusan yang ditulis seara singkat dan atau seara garis besarnya saja,

    namun seara eksplisit, k"nstitusi kita menjunjung tinggi terhadap AM.

    Selanjutnya, jaminan akan AM juga sudah dimuat dalam bentuk

    peraturan perundang-undangan yang seara khusus membahas mengenai AM itu

    sendiri. ndang-undang itu ialah ndang-undang N". 4 tahun 444 tentang

    AM. Misalnya, hak untuk untuk memper"leh keadilan yang sudah diatur dalam

    pasal H, @ dan 4. Sehingga, keadilan bagi setiap &arga Negara dapat terjamin

    dengan adanya ketiga pasal dalam undang-undang tersebut.

    /emikianlah rumusan mengenai pengakuan AM "leh bangsa

    nd"nesia, baik dalam Panasila, / N3 4*5 dan atupun dalam perundang-

    undangan, yang semuanya menghendaki adanya jaminan dan kepastian yang sama

    akan AM tersebut dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

    21 HUKUMAN MATI

    21, Pn'$tian Hukuman Mati

    Pidana mati merupakan hukuman yang terberat dari jenis-jenisanaman

    hukuman yang terantum dalam !itab ndang-ndangukum Pidana $!P)

  • 7/24/2019 Hukuman Mati Bagi Koruptor Dalam Perspektif Hak Asasi Manusia

    15/25

    bab ' pasal (, karenapidana mati merupakan pidana yang pelaksanaannya

    berupa perampasan terhadap kehidupan manusia. /alam pasal ( !P tersebut

    dijelaskan mengenai dua hukuman, yaitu hukuman p"k"k dan hukuman

    tambahanan. ukuman p"k"k disini salah satunya ialah hukuman mati tersebut.

    Memang pada dasarnya, hukuman mati bisa dibilang sebagai amanah

    dari !P yang sampai saat ini menjadi auan bagi putusan-putusan hakim di

    pengadilan. Akan tetapi, hukuman mati itu sendiri hanya b"leh dijatuhkan kepada

    pelaku pelanggar hukum yang terbilangkejahatan luar biasa atau etra ordinary

    crime, seperti ter"ris, pengedar nark"ba, makar, dll.

    ukuman mati pada dasarnya merupakan salah satu bentuk penegakan

    hukum yang sudah ada sejak 1aman 0abil"nia. 0ahkan dalam hukum adat dan

    hukum slam juga dikenal istilah hukuman mati. ukuman mati ini dianggap

    sebagai pemidanaan paling k"ntr"+ersial dan ekstrimis. Terdapat banyak maam

    ara yang bisa digunakan untuk melaksaan hukuman mati, sepertiB dipanung,

    ditembak "leh regu tembak, disuntik mati, dll. 0ahkan dalam ndang-undang

    N"m"r ' Pnps Tahun 4?* diatur tentang tata ara hukuman mati berikut dengan

    pr"sesi penguburannya seara runtut.

    Ada dua pandangan mengenai hukuman mati ini. Ada yang pr" atau

    menyetujui hukuman mati dan ada yang k"ntra atau tidak menyetujui adanya

    hukuman mati. !eduanya memiliki alasan masing-masing dengan pemikirnya

    yang pes"h"r.

    Adapun alasan-alasan umum yang diberikan "leh g"l"ngan yang

    menyetujui hukuman mati, seperti !ant, egel, erbart, Stahl, Gara#al",

    6ambr"s", .G. 3amb"nnet, dan .0 K"s, adalahE $) "rang-"rang berbahaya

    harus dilenyapkan agar tidak mengganggu dan menghalangi kemajuan

    masyarakat, $') sebagai per&ujudan pembalasan, $) jika se"rang penjahat besar

    yang dimasukan dalam penjara tidak dibunuh maka ketika ia bebas ia akan

    mengulangi perbuatan lagi, $*) yang tidak dibebaskan akan menimbulkan

    kesulitan dan kekaaun dalam penjara, $5) menakutkan "rang lain hingga tidak

    berani turut berbuat.

  • 7/24/2019 Hukuman Mati Bagi Koruptor Dalam Perspektif Hak Asasi Manusia

    16/25

    Sedangkan alasan utama dari yang men"lak keberadaan hukuman mati

    itu karena adanya anggapan bah&a hukuman mati tersebut sangat tidak manusia&i

    dan bertentangan dengan prinsip kemanusiaan. Sehingga kemudian di 0elanda

    dibentuk sebuah panitia aksi yang menentang adanya hukuman mati yang diketua

    "leh P.>. Meertens, yang selanjutnya mengajukan alasan-alasan #undamental dari

    pen"lakan mereka, yaituE $) jika hakim dalam memberikan putusan salah dan

    pidana mati sudah dilaksanakan maka tidak dapat dibetulkan lagi, $') suatu pidana

    yang tidak memungkinkan lagi suatu penjelasan dari pihak narapidana tidak dapat

    diterima, $) mengenakan lagi terhadap pidana mati berarti kemunduran dalam

    kebudayaan, $*) pidana mati pada umumnya menyebabkan para &aris lebih

    menderita daripada narapidana sendiri, $5) ditakutkan bah&a sesudah beberapa

    "rang nasi"nal-s"sialis dipidana mati banyak "rang akan gembira terhadap

    berlangsungnya ji&a nasi"nal-s"sialis.

    /alam hukum p"siti# yang berlaku di nd"nesia, kita mengenal beberapa

    aturan hukum yang menghendaki adanya pemidanaan mati, yaituB

    . N". tahun 444 >unt" N". '( tahun '(( tentang Pemberantasan

    Tindak Pidana !"rupsi, yaitu pada pasal ' ayat $) dan $') yang menyatakan

    bah&a pidana mati dapat dijatuhkan apabila dalam keadaan tertentu. Maksud

    keadaan tertentu disini adalah apabila tindak pidana k"rupsi itu dilakukan

    seara berulang, kemudian k"rupsi untuk dana bantuan s"sial atas benana

    alam, dan juga pada saat negara mengalami krisis m"neter.

    '. 3 N" '' tahun '((H tentang Nark"tika, yaitu pada Pasal @( ayat $)

    yang menyatakan, 0arangsiapa tanpa hak dan mela&an hukumB

    mempr"duksi, meng"lah, mengektraksi, mengk"n+ersi,merakit, atau

    menyediakan nark"tika G"l"ngan , dipidana dengan pidanamati atau pidana

    penjara seumur hidup, atau pidana penjara paling lama '( $dua puluh) tahun

    dan denda paling banyak 3p .(((.(((.(((,((. $satu milyar rupiah).%

    . 3 N" 5 tahun 44H tentang Psik"tr"pika, yaitu pada Pasal 54 ayat $)

    dan $').

    *. Peraturan Pemerintah Pengganti 3 N" tahun '((' tentang

    Pemberantasan Tindak Pidana Ter"risme, yaitu "nt"hnya dalam pasal ?.

  • 7/24/2019 Hukuman Mati Bagi Koruptor Dalam Perspektif Hak Asasi Manusia

    17/25

    Melihat banyaknya aturan hukum yang seara khusus mengenalkan

    hukuman mati sebagai salah satu ara dalam pemidanaan, maka kemungkinan

    untuk melepaskan hukuman mati yang sudah mulai dilupakan "leh negara-

    negara barat akan terasa sulit. Meskipun, hukuman mati terebut selalu dikait-

    kaitkan dengan human of rightsatau hak asasi manusia. Selanjutnya, bagaimana

    perspekti# AM terhadap hukuman mati2

    D1 PERSPEKTIF HAM TERHADAP HUKUMAN MATI BAGIKORUPTOR

    D1, Dalam Pandan'an Hukum P!#iti4 di Ind!n#ia

    Pada tanggal H kt"ber '(( di Wina, Austria, dalam !"n+ensi

    nternasi"nal P00 telah ditetapkan bah&a k"rupsi merupakan bagian dari etra

    ordinary crime, yang kemudian hal ini menjadi tantangan bagi para penegak

    hukum untuk memperlakukan pelaku k"rupsi sebagai kejahatan yang luar biasa

    dan lebih dipri"ritaskan atau diutamakan penanganannya dari kejahatan yang

    lainnya. Namun yang perlu kita ermati dari putusan itu adalah bah&a k"rupsi

    sudah dianggap sebagai kejahatan yang luar biasa. Sehingga kemudian, &aana

    hukuman mati bagi pelaku k"rupsi itu kembali terangkat. !arena bagaimanapun

    juga, pemidanaan mati dapat dijatuhkan untuk jenis kejahatan seperti itu.

    Akan tetapi, #"rmulasi penerapan hukuman mati itu sendiri dalam hukum

    p"siti# yang berlaku di nd"nesia seperti mendapat ganjalan dari yang namanyaak Asasi Manusia $AM). Misalnya saja dalam pasal '@ A / N3 4*5 yang

    berbunyi, Setiap "rang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan

    kehidupannya.%, bisa menjadi "nt"h bah&a negara ini menghendaki adanya hak

    untuk tidak dibunuh. Sehingga, dapat dikatakan bah&a semua "rang yang tunduk

    pada k"nstitusi kita, termasuk k"rupt"r sekalipun, berhak untuk hidup dan

    mempertahankan kehidupannya. al demikian ini juga bisa ditelaah bah&a

    seharusnya hukum tidak bisa menabut nya&a "rang seara paksa, sekalipun

  • 7/24/2019 Hukuman Mati Bagi Koruptor Dalam Perspektif Hak Asasi Manusia

    18/25

    "rang itu telah berbuat suatu kejahatan atau pelanggaran. !arena yang berhak

    melakukan itu hanyalah Tuhan 9ang Maha Dsa dengan hak prer"gati#nya.

    !emudian, dalam sila kedua Panasila yang berbunyi, !emanusiaan

    yang Adil dan 0eradab%, juga ikut memperjelas bah&a AM tidak menghendaki

    adanya hukuman mati bagi k"rupt"r. ukum haruslah bersi#at adil dan memberi

    kepastian. Meskipun k"rupt"r itu dianggap sebagai bagian dari pelaku etra

    ordinary crime atau bahkan juga ada yang menyebutnya sebagai pelanggar AM

    berat, akan tetapi pelaku k"rupsi bagaimanapun juga bukanlah pelaku dari

    kejahatan yang bisa menghilangkan nya&a sese"rang, dalam hal ini pembunuhan.

    Sebagaimana yang kita ketahui bersama bah&a dalam suatu asas hukum, ada yang

    menyatakan bah&a putusan hakim harus sama dengan perkara yang diberlakukan.

    >adi, dapat dikatakan bah&a hukuman mati disini hanya b"leh dikenakan untuk

    kejahatan yang serupa, kejahatan yang merampas hak hidup "rang lain.

    !emudian, mengenai akibat dari hukuman mati tersebut dan bagaimana

    hukum harus adil, 6e" P"lak, se"rang pakar hukum, beranggapan bah&a pidana

    mati setelah dilaksanakan tidak akan memba&a nestapa yang harus diderita "leh

    penjahat karena ia sudah tidak ada lagi. >adi pidana mati bukan pidana berat,

    bahkan bukan juga suatu pidana yang ringan. Selanjutnya, ia mengatakan, pidana

    mati itu tidak adil, pelaksanaan pidana mati itu dianggap sebagai suatu d"sa

    kekeliruan besar dalam penetapan pembalasan yang adil.

    Selanjutnya, jika yang menjadi alasan disini adalah akan adanya e#ek jera

    bagi pelaku k"rupsi, maka yang harus diermati adalah seberapa besar negara

    yang sudah menerapkan sistem ini berhasil2

    ngatlah bah&a sampai saat ini belum ada bukti ilmiah yang menyatakan

    bah&a hukuman mati dapat menimbulkan e#ek jera. Sebagai "nt"h, misalnya saja

    ;hina, sebagai negara yang telah menerapkan hukuman mati untuk k"rupt"r,

    bahkan sudah ukup lama menerapkan aturan itu, tapi sampai saat ini ;ina masih

    belum berhasil memperbaiki peringkat k"rupsinya. Sehingga jika alasannya untuk

    menimbulkan e#ek jera, maka sudah pasti keliru.

    !embali lagi, bah&a negara ini tidak menghendaki adanya hukuman mati

    bagi k"rupt"r juga sudah dijelaskan dalam pasal '@ ayat $) / N3 4*5

  • 7/24/2019 Hukuman Mati Bagi Koruptor Dalam Perspektif Hak Asasi Manusia

    19/25

    yang menyebutkan bah&a, manusia memiliki hak untuk hidup, hak untuk tidak

    disiksa, dsb. Maka sudah jelas bah&a hak hidup "rang itu tidak b"leh dikurangi

    dengan alasan apapun. >ika kemudian hukuman msti itu diterapkan, misalnya

    dengan ara penembakan, maka pertanyaan yang munul adalah, bagaimana jika

    pelaku itu belum mati setelah ditembak2 0ukankah itu nantinya bisa disebut

    sebagai hukuman siksaan2 /an bukankah dalam pasal tersebut juga dilarang

    untuk melakuan penyiksaan terhadap "rang lain2

    Selanjutnya, jika tujuan hukum pidana yang kita anut itu ialah, $) untuk

    menakut-nakuti setiap "rang agar tidak melakukan perbuatan pidana, dan $')

    untuk mendidik "rang yang telah melakukan perbuatan pidana agar menjadi "rang

    yang baik dan dapat diterima kembali dalam masyarakat. Maka hukuman mati itu

    tidak rele+an dengan tujuan yang kedua2 >ustru hukuman mati nantinya akan

    menyelesaikan perkara, menyelesaikan hak dan ke&ajibannya.

    /ari penjabaran diatas, dapat penulis tarik kesimpulan bah&a yang

    menjadi permasalahan disini adalah, adanya semaam di#erensial mendasar antara

    aturan perundang-undangan ataupun kitab undang-undang yang mengatur tindak

    pidana yang berlaku di nd"nesia dengan k"nstitusinya yaitu / N3 4*5

    yang seara lugas menjelaskan tentang AM. Sehingga, selanjutnya dapat

    dikatakan bah&a AM, menurut hukum p"siti# di nd"nesia, bisa dilanggar untuk

    jenis kejahatan tertentu, yang sudah penulis beberapa kali sampaikan diatas. al

    demikian yang menjadikan pidana mati tersebut masih berlaku. Akan tetapi, jika

    yang menjadi auan disini adalah k"nstitusi dan AM itu sendiri, maka

    semestinya pidana mati tersebut harus dihapuskan dalam hukum p"siti# di

    nd"nesia.

    D1. Dalam Pandan'an Hukum Int$na#i!nal

    Apabila kita melihat dan mengkaji substansi dari /eklarasi ni+ersal

    ak Asasi Manusia $yang selanjutnya akan disebut /AM) dalam pasal ketiga,

    dikatakan bah&a Setiap "rang berhak atas penghidupan, kemerdekaan dan

    keselamatan Sese"rang.%, sebenarnya sudah me&akili semua ja&aban dari

    pertanyaan, apakah hukuman mati telah melanggar AM2 9a, hukuman mati jelas

  • 7/24/2019 Hukuman Mati Bagi Koruptor Dalam Perspektif Hak Asasi Manusia

    20/25

    telah melanggar pasal ini, yang berarti juga melanggar AM, dimana "rang yang

    dijatuhi hukuman mati telah dirampas kehidupannya, kemerdekaannya, keamanan

    pribadinya.

    0agaimanapun juga hukuman mati adalah hukuman yang sangat

    melanggar hak untuk hidup bagi manusia sebagai makluk iptaan Tuhan 9ang

    Maha Dsa. /apat dilihat banyak "rang yang telah dijatuhi hukuman mati, antara

    lain para k"rupt"r di ;ina, Saddam ussein, pelaku ter"ris di nd"nesia, ataupun

    yang lainnya. Namun berbeda halnya dengan kasus yang terjadi di 3&anda dan

    9ug"sla+ia, para pelaku pelanggaran AM hanya diganjar dengan hukuman

    maksimal pidana seumur hidup. al demikian ini terjadi karena hukuman mati di

    1aman m"dern ini mulai ditinggalkan "leh negara-negara di dunia. Meskipun

    masih ada beberapa negara yang masih melaksanakannya dengan berbagai ara,

    seperti digantung, ditembak, dan disuntik. 0agaimanapun aranya hukuman mati

    tetap saja melukai diri dan mengambil hak hidup dari sese"rang.

    >ika pidana mati tersebut kita tinjau menurut !"+enan nternasi"nal

    Tentang ak Sipil P"litik $;;P3) yaitu Pasal ? ayat $), yang berbunyiB %Pada

    setiap insan manusia melekat hak untuk hidup. ak ini harus dilindungi "leh

    hukum. Tidak se"rangpun insan manusia yang seara gegabah b"leh dirampas

    kehidupannya%. Seperti halnya pasal ketiga /AM, juga menjelaskan bah&a

    manusia memiliki hak untuk hidup sebagai hak k"dratinya sebagai insan Tuhan.

    Namun yang perlu digaris ba&ahi dari pasal tersebut adalah, bah&a hak hidup

    dalam ketentuan ini harus dilindungi "leh hukum. >adi sudah jelas, bah&a hukum

    seharusnya bisa mengimplementasikan apa yang terkandung dalam ketentuan

    tersebut dalam upaya penegakan hukum yang adil seadil-adilnya.

    !emudian, seperti halnya hukum p"siti# yang berlaku di nd"nesia,

    dalam pandangan hukum internasi"nal juga dikenal istilah 8AM b"leh

    dilanggar8. /alam Pasal ? ayat $') ;;P3 diakatakan bah&a, %/i negara-negara

    yang belum menghapuskan hukuman mati, putusannya dapat diberikan hanya

    untuk kejahatan yang paling berat, sesuai dengan undang-undang yang berlaku

    pada &aktu kejahatan demikian dilakukan, dan tanpa melanggar suatu ketentuan

    dari !"+enan ini dan !"n+ensi Tentang Penegahan /an Penghukuman

  • 7/24/2019 Hukuman Mati Bagi Koruptor Dalam Perspektif Hak Asasi Manusia

    21/25

    !ejahatan Pemusnahan $suku) 0angsa. ukuman ini hanya b"leh dilaksanakan

    dengan putusan terakhir dari pengadilan yang ber&enang%. 6ebih lanjut Pasal ?

    ayat $*) ;;P3 juga mengatur bah&a, %Sese"rang yang telah dihukum mati harus

    mempunyai hak untuk mem"h"n pengampunan atau keringanan hukuman.

    Amnesti, pengampunan, atau keringanan hukuman mati dapat diberikan dalam

    segala bab%.

    /alam hal ini, menurut uraian diatas, dapat penulis simpulkan bah&a

    hukum internasi"nal juga selain menjunjung tinggi AM, juga memberikan

    ketentuan khusus untuk negara-negara yang masih menerapkan pidana mati dalam

    sistem hukum yang berlaku di negaranya. /engan ketentuan, kejahatan yang

    dikenai pidana mati tersebut haruslah kejahatan yang paling berat, kejahatan luar

    biasa atau etra ordinary crime,dan haruslah juga merupakan putusan akhir dari

    pengadilan. Selain itu, haruslah diperhatikan bah&a sese"rang yang dijatuhi

    pidana mati juga berhak mendapatkan keringan hukuman, baik berupa amnesti

    maupun ab"lisi. !arena seperti yang kita ketahui bersama, bah&a ketika

    memahami atau mempelajari suatu peraturan hendaknya diperhatikan aspek

    #il"s"#is, s"si"l"gis, dan yuridis, dalam hal ini kaitannya dengan pemberlakuan

    pidana mati. Meskipun dalam AM, dengan jelas menyatakan bah&a hukuman

    mati dilarang karena tidak sesuai dengan Pasal /AM dan juga banyak dari

    negara di dunia yang telah menghapuskan hukuman mati.

    Selanjutnya, untuk memperjelas bah&a terdapat pengeualian dalam

    penerapan hak dasar manusia untuk hidup seperti yang dinyatakan dalam pasal

    ketiga /AM untuk kasus tertentu, yaitu dengan adanya pemahaman mendalam

    terhadap adanya derogable rights. /alam hal yang pertama, yaitu %a public

    emergency which treatens the life of nation%, dapat dijadikan dasar untuk

    membatasi pelaksanaan hak-hak kebebasan dasar, dengan syarat bah&a k"ndisi

    keadaan darurat $public emergency) tersebut harus diumumkan seara resmi $be

  • 7/24/2019 Hukuman Mati Bagi Koruptor Dalam Perspektif Hak Asasi Manusia

    22/25

    officially proclaimed), bersi#at terbatas serta tidak b"leh diskriminati#. $Muladi,

    '((* B ().

    al diatas telah diatur seara limitati# dalam dalam Pasal * ayat $)

    ;;P3 yang menyatakan bah&a, %dalam keadaan darurat umum yang

    menganam kehidupan bangsa dan terdapatnya keadaan darurat tersebut telah

    diumumkan seara resmi, negara-negara pihak pada k"+enan ini dapat mengambil

    upaya-upaya yang menyimpang $derogate) dari ke&ajiban mereka berdasarkan

    k"+enan ini, sejauh hal itu dutuntut "leh situasi darurat tersebut, dengan ketentuan

    bah&a upaya-upaya tersebut tidak bertentangan dengan ke&ajiban negara-negara

    pihak itu menurut hukum internasi"nal, dan tidak menyangkut diskriminasi

    berdasarkan ras, &arna kulit, jenis kelamin, bahasa, agama, dan asal-usul s"sial.%

    >adi, pada dasarnya memang ada ketentuan khusus yang menyatakan bah&a

    pidana mati dapat diberlakukan. Sehingga, dapat kita ambil "nt"h dari suatu

    kasus +"nis mati yang pernah dijatuhkan kepada Saddam usein beberapa tahun

    silam, sama sekali tidak bertetangan dengan pasal ketiga /AM berdasarkan

    atas apa yang menjadi ketentaun dalam pasal * ayat $) ;;P3 diatas.

    BAB III

    PENUTUP

    KESIMPULAN

  • 7/24/2019 Hukuman Mati Bagi Koruptor Dalam Perspektif Hak Asasi Manusia

    23/25

    Tindak Pidana !"rupsi memang menjadi masalah serius yang harus kita

    hadapi bersama. Para pelakunya yang dikenal dengan sebutan k"rupt"r, sudah

    seperti kebal terhadap hukum, sehingga tidak ada perasaan takut sekeilpun

    terhadap kemungkinan ia akan tertangkap karena k"rupsi. 6antas letak

    masalahnya dimana2 ni bisa jadi karena para penegak hukum kita yang masih

    kurang pr"#esi"nal dalam menangani kasus tersebut. Ada semaam ketakutan,

    atau yang dikha&atirkan adalah adanya 7saluran uang8 terhadap para penegak

    hukum itu sendiri dari pelaku k"rupsi, agar kasusnya diringankan, dan atau

    mungkin juga dihilangkan. Selain itu, sebagian besar dari pelaku k"rupsi itu

    adalah para penguasa pemegang jabatan tertentu di pemerintahan, sehingga

    kasusnya akan mudah tertutupi dan mudah dilupakan.

    Melihat #akta ini, maka munulah sebuah &aana yang bisa dijadikan

    sebagai s"lusi untuk memberantas tindak pidana k"rupsi, yaitu hukuman mati

    bagi k"rupt"r. Akan tetapi, dalam perspekti# AM, meskipun k"rupt"r dianggap

    sebagai kejahatan luar biasa atau etra ordinary crime, hukuman bagi k"rupt"r

    sangat tidak rele+an atau bahkan bisa dikatakan melangar nilai-nilai yang

    terkandung dalam Panasila dan k"nstitusi kita, yaitu / N3 4*5. ukuman

    mati bagi k"rupt"r juga dianggap melanggar substansi pasal ketiga dalam

    /eklarasi ni+ersal ak Asasi Manusia $/AM), yang menyatakan

    pengh"rmatan setinggi-tingginya terhadap hak dasar manusia untuk hidup.

    Sehingga, pr"blematika antara hukuman mati dalam kaitannya dengan AM itu

    masih terus bergulir dan belum mendapatkan pemeahannya. 6antas, sekiranya

    apa s"lusi lain yang bisa kita terapkan untuk saat ini, melihat bah&a dampak dari

    semakin maraknya tindak pidana k"rupsi tersebut sudah sangat mempengaruhi

    keberlangsungan hidup manusia, bangsa, negara dan dunia dalam berbagai aspek

    kehidupan2

    Maka disinilah, penulis akan memberikan s"lusi dan saran ynag nantinya bisa

    menjadi bahan rujukan bersama. /engan harapan, tindak pidana k"rupsi dapat

    dikurangi, dan atau bahkan diberantas sampai habis.

  • 7/24/2019 Hukuman Mati Bagi Koruptor Dalam Perspektif Hak Asasi Manusia

    24/25

    SARAN

    Adapun saran dari penulis adalahB

    . arus adanya harm"nisasi peraturan perundang-undangan yang mengatur

    tindak pidana k"rupsi itu, agar penerapan hukum dapat berjalan dengan e#ekti#.

    '. Memberdayakan semua lembaga-lembaga hukum seperti lembaga legislati#,

    lembaga eksekuti#, lembaga yudikati#, lembaga pemerintahan pusat dan daerah,

    lembaga keamanan dan pertahanan negara, serta semua lapisan masyarakat

    untuk turut akti# dalam upaya memberantas k"rupsi, dan membiasakan diri

    untuk anti terhadap perbuatan k"rupsi.. Membangun budaya penegakan hukum yang pr"p"rsi"nal dan pr"#essi"nal ,

    memberdayakan dan mengembangkan jaringan penegakan hukum dari pusat

    sampai daerah seara terpadu, dan menerapkan pendidikan kedinasan yang

    bermuatan kurikulum anti k"rupsi bagi para pega&ai negeri dan s&asta.

    *. Memberatkan pemidanaan terhadap pelaku k"rupsi, misalnya dengan penjara

    seumur hidup, pemiskinan atau penabutan sebagian hak-hak yang dimilikinya,

    seperti hak berp"litik, dsb.

    DAFTAR PUSTAKA

    Buku

    /jaja, Drmansjah. '((. 3eredesain +engadilan &inda% +idana -orupsi

    Impli%asi +utusan 3ah%amah -onstitusi 4omor 5678579857:;++28

    IV;6559. >akartaB Sinar Gra#ika.

  • 7/24/2019 Hukuman Mati Bagi Koruptor Dalam Perspektif Hak Asasi Manusia

    25/25

    D##endi, Mansyur. '((5.+er%embangan *imensi 1a% akartaB 0umi Aksara.

    Lain5lain

    ukum "nlineB httpBFF&&&.hukum"nline."mFberitaFbaaFh"l'544Fk"rupsi-

    merupakan-pelanggaran-ham-berat-

    Piangga, 3andy. '('. Penerapan Pidana Mati dlam Sistem ukum di nd"nesia

    $Studi !asus /i Pengadilan Negeri Surabaya N". Putusan @(FPid.0F4@@)%.

    SurabayaB PN Keteran >a&a Timur.

    Pur&anti, dkk. '(. !"ntra ukuman Mati 0agi !"rupt"r%. Pur&"kert"B

    ni+ersitas Muhamadiyah Pur&"kert".

    T"rry, Ayub. ukuman Mati /itinjau /ari Perspekti# ukum dan ak Asasi

    Manusia nternasi"nal%. SurakartaB ni+ersitas Sebelas Maret.

    http://www.hukumonline.com/berita/baca/hol2599/korupsi-merupakan-pelanggaran-ham-berat-http://www.hukumonline.com/berita/baca/hol2599/korupsi-merupakan-pelanggaran-ham-berat-http://www.hukumonline.com/berita/baca/hol2599/korupsi-merupakan-pelanggaran-ham-berat-http://www.hukumonline.com/berita/baca/hol2599/korupsi-merupakan-pelanggaran-ham-berat-http://www.hukumonline.com/berita/baca/hol2599/korupsi-merupakan-pelanggaran-ham-berat-