Hukuman Disiplin

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR : 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN P N S


R I N G A N( PSL 7 AYAT 1 HURUF A )

TEGURAN LISAN( PSL 7 AYAT 2 HURUF A )

TEGURAN TERTULIS( PSL 7 AYAT 2 HURUF B )

PERNYATAAN TDK PUAS SECARA TERTULIS

( PSL 7 AYAT 2 HURUF C )TDK MSK KERJA TANPA ALASAN YG TDK SAH 6 HK - 10 HK

( PSL 8 ANGKA 9 HURUF B )

TDK MSK KERJA TANPA ALASAN YG TDK SAH 5 HK

( PSL 8 ANGKA 9 HURUF A )

TDK MSK KERJA TANPA ALASAN YG TDK SAH 11 HK - 15 HK

( PSL 8 ANGKA 9 HURUF C )

S E D A N G( PSL 7 AYAT 1 HURUF B )


PENUNDAAN K G B UTK SLM 1 THN

( PSL 7 AYAT 3 HURUF A )

PENUNDAAN K P UTK SLM 1 THN

( PSL 7 AYAT 3 HURUF B )

PENURUNAN PANGKAT SETINGKAT LBH RENDAH

UTK SLM 1 THN( PSL 7 AYAT 3 HURUF C )




( PSL 9 ANGKA 11 HURUF A )TDK MSK KERJA TANPA ALASAN YG

TDK SAH 26 HK - 30 HK ( PSL 9 ANGKA 11 HURUF C )

B E R A T( PSL 7 AYAT 1 HURUF C )

PENURUNAN PANGKAT SETINGKAT LBH RENDAH

UTK SLM 3 THN ( PSL 7 AYAT 4 HURUF A )

PEMINDAHAN DLM RANGKA PENURUNAN JABATAN

SETINGKAT LBH RENDAH ( PSL 7 AYAT 4 HURUF B )

PEMBEBASAN DARI JABATAN

( PSL 7 AYAT 4 HURUF C )

TDK MSK KERJA TANPA ALASAN YG TDK SAH 46 HK ATAU LBH



( PSL 10 ANGKA 9 HURUF A )


( PSL 10 ANGKA 9 HURUF C )

PEMBERHENTIAN DGN HORMAT TDK ATAS

PERMINTAAN SENDIRI SBG PNS ( PSL 7 AYAT 4

HURUF D )


( PSL 10 ANGKA 9 HURUF D )


( PSL 10 ANGKA 9 HURUF D )

PEMBERHENTIAN TDK DGN HORMAT SBG PNS

( PSL 7 AYAT 4 HURUF E )

PP. 32 THN 1979PEMBERHENTIAN P N S

PEMBERHENTIAN ATAS PERMINTAAN SENDIRI

( PASAL. 2 )

PEMBERHENTIAN KARENA MENCAPAI B U P

( PASAL. 3 )

(1). PNS YG MEMINTA BERHENTI, DIBERHENTIKAN DGN HORMAT SBG PNS;

(2). PERMINTAAN BERHENTI SBGMANA DIMAKSUD DLM AYAT (1), DPT DITUNDA UTK PALING LAMA 1 THN, APABILA ADA KEPENTINGAN DINAS YG MENDADAK;

(3). PERMINTAAN BERHENTI SBGMANA DIMAKSUD DLM AYAT (1), DPT DITOLAK APABILA PNS YBS MSH TERIKAT DLM KEHARUSAN BEKERJA PD PEMERINTAH BERDASARKAN PERPU YG BERLAKU.

(1). PNS YG TELAH MENCAPAI BUP, DIBERHENTIKAN DGN HORMAT SBG PNS;

(2). BUP SBGMANA DIMAKSUD DLM AYAT (1), ADALAH 56 THN;(3). PERMINTAAN BERHENTI SBGMANA DIMAKSUD DLM AYAT (1), DPT

DITOLAK APABILA PNS YBS MSH TERIKAT DLM KEHARUSAN BEKERJA PD PEMERINTAH BERDASARKAN PERPU YG BERLAKU.

PASAL 4(1). BUP SBGMANA DIMAKSUD DLM AYAT ( 3), DAPAT DIPERPANJANG

BAGI PNS YG MEMANGKU JABATAN TERTENTU;(2). PERPANJANGAN PENSIUN SBGMANA DIMAKSUD DLM AYAT (1),

ADALAH :A. 65 THN BAGI PNS YG MEMANGKU JABATAN :

1. AHLI PENELITI DAN PENELITI YG DITUGASKAN SCR PENUH DI BIDANG PENELITIAN;

2. GURU BERSAR, LEKTOR KEPALA, LEKTOR YG DITUGASKAN SCR PENUH PD PERGURUAN TINGGI;

3. JABATAN LAIN YG DITENTUKAN OLEH PRESIDEN.

PASAL 4 (2). PERPANJANGAN PENSIUN SBGMANA DIMAKSUD DLM AYAT (1),

ADALAH :B. 60 THN BAGI PNS YG MEMANGKU JABATAN :

1. KETUA, WKL KETUA, KETUA MUDA, HKIM ANGGOTA, M A;2. DLL

PEMBERHENTIAN KARENA ADANYA

PENYEDERHANAAN ORGANISASI

( PASAL. 6 )

APABILA ADA PENYEDERHANAAN SUATU SATUAN ORGANISASI

NEGARA YG MENGAKIBATKAN ADANYA KELEBIHAN PNS, MAKA PNS

YG KELEBIHAN ITU DISALURKAN KEPADA SATUAN ORGANISASI

LAINNYA.

( PASAL. 7 )

APABILA PENYALURAN SBGMANA DIMAKSUD DLM PSL 6 TDK

MUNGKIN DILAKSANAKAN, MAKA PNS YG KELEBIHAN ITU

DIBERHENTIKAN DGN HORMAT SBG PNS ATAU DARI JABATAN NEGERI

DGN MENDAPAT HAK-HAK KEPEGAWAIAN BERDASARKAN PERPU YG

BERLAKU.

PEMBERHENTIAN KARENA KRN MELAKUKAN

PELANGGARAN / TINDAK / PIDANA / PENYELEWENGAN

( PASAL. 8 )

PNS DPT DIBERHENTIKAN TDK DGN HORMAT SBG PNS KARENA :

A. MELANGGAR SUMPAH / JANJI PNS, SUMPAH / JANJI JABATAN

NEGERI ATAU PERATURANG DISIPLIN PNS ; ATAU

B. DI HKM PENJARA SESUAI DGN KEPUTUSAN PENGADILAN YG SDH

MEMPUNYAI KEKUATAN HUKUM YG TETAP, KRN DGN SENGAJA

MELAKUKAN SUATU TINDAK PDN KEJAHATAN YG DIANCAM DGN

PDN PENJARA SETINGGI-2NYA 4 THN , ATAU DIANCAM DGN PDN

YG LEBIH BERAT.

( PASAL. 9 )

PNS YG DIBERHENTIKAN TDK DGN HORMAT SBG PNS APABILA

DIPIDN PENJARA ATAU KURUNGAN BERDASARKAN KEP. PENGADILAN

YG TLAH MEMPUNYAI KEKUATAN HKM YG TETAP, KRN :

A. MELAKUKAN SUATU TINDAK PDN KEJAHATAN JABATAN ATAU

TINDAK PDN KEJAHATAN YG ADA HUBUNGANNYA DGN JABATAN;

ATAU

B. MELAKUKAN SUATU TINDAK PDN KEJAHATAN SEBGMN

DIMAKSUD DLM PSL 104 S/D PSL 161 KUHP.

PASAL 10 PNS DIBERHENTIKAN TDK DGN HORMAT SBG PNS APABILA MELAKUKAN USAHA ATAU KEGIATAN YG BERTUJUAN MENGUBAH PANCASILA DAN UUD 1945 ATAU TERLIBAT DLM GERAKAN ATAU KEGIATAN YG MENENTANG NEGARA DAN ATAU PEMERINTAH.

PEMBERHENTIAN KARENA TIDAK CAKAP

JASMANI ATAU ROHANI

( PASAL. 11 )

PNS DIBERHENTIKAN TDK DGN HORMAT SBG PNS DGN MENDAPAT

HAK-HAK KEPEGAWAIAN BERDASARKAN PERPU YG BERLAKU

APABILA BERDASARKAN SURAT KETERANGAN TEAM PENGUJI

KESEHATAN DINYATAKAN :

A. TDK DPT BEKERJA LAGI DLM SEMUA JABATAN NEGERI KRN

KESEHATANYA; ATAU

B. MENDERITA PENYAKIT ATAU KELAINAN YG BERBHY BAGI

DIRINYA SENDIRI ATAU LINGKUNGAN KERJANYA; ATAU

C. SETELAH BERAKIRNYA CUTI SAKIT, BELUM MAMPU BEKERJA

KEMBALI.

PEMBERHENTIAN KARENA MENINGGAL DUNIA

ATAU HILANG

( PASAL. 13 )

PNS YG MENINGGAL DUNIA DGN SENDIRINYA DIANGGAP

DIBERHENTIKAN DGN HORMAT SBG PNS.

( PASAL. 14 )

A. PNS YG HILANG, DIANGGAP TLH MENINGGAL DUNIA PD AKHIR

BULAN KE 12 SEJAK IA DINYATAKAN HILANG;

B. PERNYATAAN HILANG SBGMN DIMAKSUD DLM AYAT 1 ,

DIBUAT OLEH PEJABAT YG BERWENANG BERDASARKAN SURAT

KETERANGAN ATAU BERITA ACARA DARI PJABAT YG BERWAJIB;

C. PNS SBGMN YG DIMAKSUD DLM AYAT 1 , YG KEMUDIAN

DIKETEMUKAN KEMBALI DAN MSH HIDUP, DIANGKAT KEMBALI

SBG PNS, DAN GAJINYA DIBAYAR PENUH TERHITUNG SEJAK

DIANGGAP MENINGGAL DUNIA DGN MEMPERHITUNGKAN HAK-

HAK KEPEGAWAIAN YG TELAH DITERIMA OLEH KELUARGANYA.

PEMBERHENTIAN KARENA HAL-HAL LAIN

( PASAL. 15 )

(1) PNS YG TDK MELAPORKAN DIRI KEMBALI KPD INSTANSI

INDUKNYA SETELAH HBS MENJALANKAN MASA CUTI DILUAR

TANGGUNGAN NEGAR, DIBERHENTIKAN DGN HORMAT DENGAN

SBG PNS.

(2) PNS YG MELAPORKAN DIRI KPD INSTANSI INDUKNYA SETELAH

HBS MENJALANKAN MASA CUTI DILUAR TANGGUNGAN NEGARA

TETAPI TDK DPT DIPEKERJAKAN KEMBALI KRN TDK ADA

LOWONGAN, DIBERHENTIKAN DGN HORMAT DENGAN MENDAPAT

HAK-HAK KEPEGAWAIAN BERDASARKAN PERPU YG BERLAKU.

HAK – HAK KEPEGAWAIAN

PNS YG DIBERHENTIKAN DENGAN HORMAT

( PASAL. 16 )

KEPADA PNS YG DIBERHENTIKAN DGN HORMAT SBG PNS,

DIBERIKAN HAK-HAK KEPEGAWAIAN BERDASARKAN PERPU YG

BERLAKU.

PASAL 17

(1) PNS SBGMN DIMAKSUD DLM PSL 7, PSL 11 HURUF B DAN HURUF

C, DAN PSL 15 AYAT (2) :

A. DIBERHENTIKAN DGN HORMAT SBG PNS DGN HAK PENSIUN,

APABILA TELAH MENCAPAI USIA SEKURANG-2NYA 50 THN

DAN MEMILIKI M K PENSIUN SEKURANG-2NYA 10 THN.

B. DIBERHENTIKAN DGN HORMAT DARI JABATAN NEGERI DGN

MENDAPAT UANG TUNGGU , APABILA BLUM MEMENUHI

SYARAT-2 USIA DAN M K SBGMN DIMAKSUD DLM HURUF A.

(2) PNS SBGMN DIMAKSUD DLM PSL 11 HURUF A, DIBERHENTIKAN

DGN HORMAT SBG PNS DGN HAK PENSIUN :

D. TANPA TERIKAT M K PENSIUN, APABILA OLEH TEAM

PENGUJI KESEHATAN TDK DPT BEKERJA LAGI DLM SEMUA

JABATAN NEGERI, KRN KESEHATANYA YG DISEBABKAN

OLEH DAN KARENA IA MENJALANKAN KEWAJIBAN JABATAN.

PASAL 17

(2) PNS SBGMN DIMAKSUD DLM PSL 11 HURUF A, DIBERHENTIKAN DGN HORMAT SBG PNS DGN HAK PENSIUN :

B. JIKA TELAH MEMILIKI M K PENSIUN SEKURANG-2NYA 4 THN , APABILA OLEH TEAM PENGUJI KESEHATAN TDK DPT BEKERJA LAGI DLM SEMUA JBTAN NGRI, KRN KSEHTANYA YG DISEBABKAN OLEH DAN KARENA IA MENJALANKAN KEWAJIBAN JABATAN.

PASAL 18

PNS YG DIBERHENTIKAN DGN HORMAT SBG PNSKRN MENCAPAL BUP, BERHAK ATAS PENSIUN, APABILA IA MEMILIKI M K PENSIUN SEKURANG-2NYA 10 THN.



( PASAL. 19 )

UANG TUNGGU

(1) UANG TUNGGU DIBERIKAN PALING LAMA 1 THN DAN DPT DIPERPANJANG TIAP-TIAP KALI PALING LAMA 1 THN.

(2) PEMBERIAN UANG TUNGGU SBGMN DIMAKSUD DALAM AYAT 1 TDK BOLEH LEBIH DARI 5 THN.

PASAL 20

(1) BESARNYA UANG TUNGGUADALAH :

A. 80 % DARI GAJI POKOK UANG TAHUN PERTAMA.

B.75 % DARI GAJI POKOK UTK TAHUN – TAHUN BERIKUTNYA.

(2) UANG TUNGGU DIBERIKAN MULAI BULAN BERIKUTNYA, DARI BULAN PNS YBS DIBERHENTIKAN DGN HORMAT DARI JABATAN NEGERI.

PASAL 21

KEPADA PNS YG MENERIMA UANG TUNGGU , DIBERIKAN KENAIKAN GAJI BERKALA, TUNJANGAN KELUARGA, TUNJANGAN PANGAN, DAN

TUNJANGAN LAIN BERDASARKAN PERPU YG BERLAKU.

PASAL 22

PNS YG MENERIMA UANG TUNGGU DIWAJIBKAN :

A. MELAPORKAN DIRI KEPADA PEJABAT YANG BERWENANG, SETIAP KALI SELAMBAT-2NYA SEBULAN SEBELUM BERAKHIRNYA PEMBERIAN

UANG TUNGGU;

B. SENANTIASA BERSEDIA DIANGKAT KEMBALI PADA SUATU JABATAN NEGERI;

C. MEMINTA IJIN DAHULU KEPADA PEMPINAN INSTANSINYA , APABILA MAU PINDAH ALAMAT DILUAR WILAYAH PEMBAYARAN.



( PASAL. 23 )

(3) PNS YG MENERIMA UANG TUNGGU, DIANGKAT KEMBALI DLM JABATAN NEGERI APABILA ADA LOWONGAN.

(4) PNS YG MENERIMA UANG TUNGGU YG MENOLAK UTK DIANGKAT KEMBALI DLM SUATU JABATAN NEGERI, DIBERHENTIKAN DGN HORMAT

SBG PNS PD AKHIR BULAN YBS MENOLAK UTK DIANGKAT KEMBALI.

PASAL 24

PNS YG MENERIMA UANG TUNGGU, YG DIANGKAT KEMBALI DLM JABATAN NEGERI, DICABUT PEMBERIAN UANG TUNGGUNYA TERHITUNG

SEJAK MENERIMA PENGHASILAN PENUH KEMBALI SBG PNS.

PASAL 25

PEJABAT YANG BERWENANG MEMBERIKAN DAN MENCABUT UANG TUNGGU , ADALAH PEJABAT YG BERWENANG MENGANGKAT DALAM DAN

MEMBERHENTIKAN DARI JABATAN BERDASARKAN PERPU YG BERLAKU.

PASAL 26

KETENTUAN LAIN- LAIN

PNS YG AKAN MENCAPAI USIA SBGMN DIMAKSUD DALAM PASAL 3 DAN 4, SEBELUM DIBERHENTIKAN DGN HORMAT SBG PNS DGN HAK

PENSIUN , DPT DIBEBASKAN DARI JABATANYA UTK PALING LAMA 1 THN DGN MENDAPATKAN PENGHASILAN BERDASARKAN PERPU YG

BERLAKU.

PASAL 30

PNS YG MEMANGKU JABATAN TERTENTU SBGMN DIMAKSUD DLM PASAL 4 , PD SAAT BERLAKUNYA PP INI TELAH MENCAPAI USIAN 56 THN

ATAU LEBIH , TETAPI BELUM DIKELUARKAN SURAT KEPUTUSAN PEMBERHENTIANYA SBG PNS DAN TDK DIBEBASKAN DARI JABATANNYA ,

MAKA KETENTUAN-2 DLM PP INI BERLAKU BAGI MEREKA.



PASAL 27

(1) PNS YG AKAN DIKENAKAN PEMBERHENTIAN SEMENTARA , PADA SAAT IA MENCAPAI BUP, DIBERHENTIKAN PEMBAYARAN GAJINYA.

(2) PNS YG SEBGMN DIMAKSUD DLM AYAT 1 , YG TERNYATA TDK BERSALAH BERDASARKAN KEPUTUSAN PENGADILAN YG SDH MEMPUNYAI

KEKUATAN HUKUM YG TETAP, DIBERHENTIKAN DGN HORMAT SBG PNS DGN MENDAPAT HAK-HAK KEPEGAWAIAN BERDASARKAN PERPU

YG BERLAKU, TERHITUNG SEJAK AKHIR BULANDICAPAINYA BUP.

(3) PNS YG SEBGMN DIMAKSUD DLM AYAT 1, YG DIPIDANA PENJARA ATAU KURUNGAN BERDASARKAN KEPUTUSAN PENGADILAN YG TELAH

MEMPUNYAI KEKUATAN HUKUM YG TETAP, KRN MELAKUKAN SUATU TINDAK PIDANA SBGMN DIMAKSUD DLM PASAL 8, APABILA

DIBERHENTIKAN DGN HORMAT SBG PNS, MENDAPATKAN HAK-HAK KEPEGAWAIAN BERDASARKAN PERPU YG BERLAKU , TERHITUNG

SEJAK AKHIR BULAN DICAPAINYA BUP.

(4) PNS YG SEBGMN DIMAKSUD DLM AYAT 1, YG DIHUKUKUM PENJARA ATAU KURUNGAN BERDASARKAN KEPUTUSAN PENGADILAN YG

TELAH MEMPUNYAI KEKUATAN HUKUM YG TETAP, KRN MELAKUKAN SUATU TINDAK PIDANA SBGMN DIMAKSUD DLM PASAL 9,

DIBERHENTIKAN TDK DGN HORMAT SBG PNS TERHITUNG SEJAK AKHIR BULAN DICAPAINYA BUP.

(5) KETENTUAN DIMAKSUD DLM AYAT 4 BERLAKU BAGI PNS YG DIBERHENTIKAN TDK DGN HORMAT SBG PNS KRN DIPIDANA PENJARA

BERDASARKAN KEPUTUSAN PENGADILAN YG TELAH MEMPUNYAI KEKUATAN HUKUM YG TETAP, KRN MELAKUKAN TINDAK PIDANA

SBGMN DIMAKSUD DLM PASAL 8.

PASAL 28

PNS YG DIANGKAT MENJADI PEJABAT NEGARA DAN DIBEBASKAN DARI JABATAN ORGANIKNYA , PD SAAT IA MENCAPAI USIA 56 THN

DIBERHENTIKAN DGN HORMAT SBG PNS, DENGAN MENDAPATKAN HAK-HAK KEPEGAWAIAN BERDASARKAN PERPU YG BERLAKU.

PASAL 29

SETIAP PEMBERHENTIAN PNS , BERLAKU TERHITUNG SEJAK AKHIR BULAN PEMBERHENTIAN YBS.

R I N G A N( PSL 7 AYAT 1 HURUF A )

PIMPINAN SKPD LAPORAN PEMBERITAHUAN KEPADA P P K ADANYA PNS / CPNS DILINGKUNGAN KERJANYA ADA YG MELAKUKAN PELANGGARAN DISIPLIN.

S E D A N G / B E R A T( PSL 7 AYAT 1 HURUF B DAN C )

PIMPINAN SKPD LAPORAN PEMBERITAHUAN KEPADA P P K ADANYA PNS / CPNS DILINGKUNGAN KERJANYA YG MELAKUKAN PELANGGARAN DISIPLIN.

ALUR PROSESI KEWENANGAN PENJATAHAN HUKUMAN DISIPLIN BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 53 TAHUN 2010

PIMPINAN SKPD MEMERINTAHKAN / MEMBERI WEWENANG KEPADA PEJABAT DILINGKUNGAN KERJANYA ADA YG MELAKUKAN PEMERIKSAAN.

TIM PEMERIKSA MEMBUAT SURAT PANGGILAN KEPADA PNS YG MELAKUKAN PELANGGARAN DISIPLIN.

TIM PEMERIKSA MELAKUKAN PEMERIKSAAN / PEMBUATAN BAP / MEMUTUSKAN JENIS HUKUMAN DISIPLIN.

TIM PEMERIKSA MELAPORKAN HASIL PEMERIKSAAN KEPADA PIMPINAN SKPD.

PIMPINAN SKPD MEMUTUSKAN / MEMERINTAHKAN TIM MEMPROSES SK HUKUMAN DISIPLIN , DAN HASILNYA DILAPORKAN KEPADA PPK, TEMBUSANYA

DISAMPAIKAN PIMPINAN SKPD TERKAIT.

PIMPINAN SKPD MEMBUAT UNDANGAN KEPADA TIM PEMERIKSA UTK MENGADAKAN PEMERIKSAAN TERHADAP PNS / CPNS DILINGKUNGAN KERJANYA YG MELAKUKAN PELANGGARAN DISIPLIN

TIM PEMERIKSA MELAKUKAN PEMERIKSAAN / PEMBUATAN BAP / MEMUTUSKAN JENIS HUKUMAN DISIPLIN, MELAPORKAN KEPADA PPK .

PPK MEMUTUSKAN MEREKOMENDASI JENIS HUKUMAN DISIPLIN YG DIAJUKAN OLEH TIM PEMERIKSA, DITERUSKAN KEPADA KEPALA BKD, GUNA PROSES LEBIH LANJUT.

KEPALA BKD MEMPROSES HUKUMAN DISIPLIN, DIAJUKAN KEPADA PPK GUNA PENGESAHAN, SETELAH SELESAI LALU MEMANGGIL PNS YBS UTK DITERIMAKAN SK HUKUMAN DISIPLI, DAN MENYAMPAIKAN TEMBUSANYA KEPADA PIMPINAN SKPD TERKAIT.

UNDANG – UNDANG NOMOR 43 TAHUN 1999

RESUME

PERATURAN PERUNDANG – UNDANGAN

BERKAITAN

DENGAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL

NO DASAR PASAL PENJELASAN

1 UNDANG-UNDANG NO. 43 TAHUN 1999

Pasal 23 :Ayat ( 1 )PNS diberhentikan dengan karena meninggal dunia.

Ayat ( 2 ) PNS dapat diberhentikan dengan hormat karena :a. atas permintaan sendiri;b. mencapai BUP;c. perampingan organisasi pemerintah; ataud. tidak cakap jasmani atau rohani sehingga tidak

dapat menjalankan kewajiban sebagai PNS.

Ayat ( 3 )PNS dapat diberhentikan dengan hormat atau tidak diberhentikan karena :a. melanggar sumpah/janji PNS dan sumpah/janji

jabatan selain pelanggaran sumpah/janji PNS dan sumpah /janji jabatan karena tidak setia kepada Pancasila, UUD 1945, Negara, dan Pemerintah.

b. dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan yang

Pasal 23 : Ayat ( 1 )PNS diberhentikan dengan hormat menerima hak-hak kepegawaian sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku antara lain hak pensiun dan tabungan hari tua.Ayat ( 2 )Diberhentikan dengan hormat apabila tenaganya tidak diperlukan Pemerintah atau hal-hal lain yang dapat mengakibatkan yang bersangkutan diberhentikan tidak dengan hormat.

Ayat ( 3 ) Diberhentikan dengan hormat atau tidak diberhentikan tergantung kepada berat ringannya pelanggaran atau memperhatikan jasa-jasa dan pengabdian PNS yang bersangkutan.

ancaman hukumannya kurang dari 4 (empat) tahun.

Ayat ( 4 )PNS dapat diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri atau tidak dengan hormat karena :a. dihukum penjara atau kurungan berdasarkan

putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan yang ancaman hukumannya kurang dari 4 (empat) tahun.

b. melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat.Ayat ( 5 )PNS diberhentikan tidak dengan hormat karena :a. melanggar sumpah/janji PNS dan sumpah/janji

jabatan selain pelanggaran sumpah/janji PNS dan sumpah /janji jabatan karena tidak setia kepada Pancasila, UUD 1945, Negara, dan Pemerintah.

b. melakukan penyelewengan terhadap ideologi Negara, Pancasila, UUD 1945 atau terlibat dalam kegiatan yang menentang Negara dan Pemerintah; atau

c. dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak pidana kejahatan yang ada hubungannya dengan jabatan.

Ayat ( 4 )Diberhentikan dengan hormat atau tidak diberhentikan tergantung kepada berat ringannya pelanggaran yang dilakukan PNS yang bersangkutan yang bersangkutan dan memperhatikan jasa dan pengabdiannya.

Ayat ( 5 ) PNS yang diberhentikan tidak dengan hormat tidak berhak menerima pensiun.

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 9 TAHUN 2003

NO DASAR PASAL PENJELASAN

2 PP. No. 9 Tahun 2003BAB VIIPemberhentian PNS atau CPNS

Pasal 23Ayat ( 1 ) Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat Menetapkan :

Pasal 23 ayat ( 1 ) huruf a Cukup Jelas

Huruf b : Dalam hal PNS diberhentikan dengan hormat dengan hak pensiun,

a. Pemberhentian CPNS Pusat yang tidak memenuhi syarat untuk diangkat menjadi PNS Pusat di lingkungannya; dan

b. Pemberhentian PNS Pusat yang berpangkat Pembina Tk. I golongan ruang IV / b ke bawah di lingkungannya.

maka dalam keputusan pemberhentiannya ditetapkan sekaligus pemberian pensiun dan pensiun janda / dudanya.Pemberhentian yang dimaksud dalam ketentuan ini adalah pemberhentian dengan hormat, antara lain :a. atas permintaan sendiri, b. hukuman disiplin, c. perampingan organisasi pemerintah, d. menjadi anggota parpol, e. dipidana penjara, f. dinyatakan hilang, g. keuzuran jasmani.


Pasal 25Ayat ( 1 ) Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah Kabupaten / Kota menetapkan :a. Pemberhentian CPNS Daerah Kabupaten /

Kota yang tidak memenuhi syarat untuk diangkat menjadi PNS Daerah di lingkungannya;

b. Pemberhentian PNS Daerah Kabupaten / Kota yang tidak yang berpangkat Penata Tk. I golongan ruang III / d ke bawah lingkungannya.

Ayat ( 2 ) Pejabat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat mendelegasikan sebagian wewenangnya atau memberikan kuasa kepada pejabat lain di lingkungannya, untuk menetapkan pemberhentian dengan hormat sebagai CPNS Daerah Kabupaten / Kota dan PNS Daerah

Pasal 25 ayat ( 1 ) huruf a Cukup Jelas

Huruf bDalam hal PNS diberhentikan dengan hormat dengan hak pensiun, maka dalam keputusan pemberhentiannya ditetapkan sekaligus pemberian pensiun dan pensiun janda / dudanya.

Pemberhentian yang dimaksud dalam ketentuan ini adalah pemberhentian dengan hormat atau tidak dengan hormat, antara lain karena :a. atas permintaan sendiri;b. hukuman disiplin;c. perampingan organisasi pemerintah; d. menjadi anggota parpol;

Kabupaten / Kota yang berpangkat Pengatur Tk. I golongan ruang II / d ke bawah.

e. dipidana penjara;f. dinyatakan hilang; g. keuzuran jasmani.


Pasal 26Pejabat Pembina Kepegawaian dan Gubernur sebagaimana dimaksud dalam pasal 23, pasal 24, dan pasal 25 dikecualikan dalam penetapan Pemberhentian PNS yang tewas , meninggal dunia, cacat karena dinas, dan mencapai Batas Usia Pensiun.

Pasal 26 Cukup Jelas.


Pasal 27Ayat ( 1 )Kepala BKN menetapkan pemberhentian dan pemberhentian pensiun bagi PNS Pusat dan PNS Daerah yang berpangkat Pembina Tk. I golongan ruang IV / b ke bawah yang tewas, meninggal dunia, cacat karena dinas, dan mencapai BUP.Ayat ( 2 )Penetapan pemberhentian dan pemberian pensiun sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), termasuk pemberian pensiun janda / duda dalam hal pensiunan PNS meninggal dunia.Ayat ( 3 )Pejabat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat mendelegasikan sebagian wewenangnya atau memberikan kuasa kepada pejabat lain di lingkungannya,

Pasal 27Ayat (1 ) Cukup Jelas.

Ayat ( 2 )Dalam menetapkan keputusan pemberhentian dan pemberian pensiun yang dimaksud dalam ketentuan ini, sekaligus ditetapkan pemberian pensiun janda / dudanya.

Ayat ( 3 ) Cukup Jelas

6 PP. No. 9 Tahun 2003BAB VIIIPENGAWASAN DAN PENGENDALIAN

Pasal 28Ayat ( 1 )Presiden melakukan pengawasan dan pengendalian atas pelaksanaan peraturan perundang-undangan dibidang kepegawaian.

Ayat ( 2 )Untuk melaksanakan pengawasan dan pengendalian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Presiden dibantu oleh Kepala Badan Kepegawaian Negara.

Ayat ( 3 )Kepala B K N dalam melaksanakan pengawasan dan pengendalian sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), berkoordinasi dengan :a. Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat untuk

Instansi Pusat;b. Gubernur untuk Instansi Daerah Propinsi dan

Kabupaten / Kota di wilayahnya.

Pasal 28Ayat ( 1 ) Cukup Jelas



UNDANG – UNDANG NOMOR 43 TAHUN 1999

Tentang Perubahan Atas Undang – undang Nomor 8 Tahun 1974

Tentang

POKOK – POKOK KEPEGAWAIAN

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 9 TAHUN 2003

Tentang

WEWENANG PENGANGKATAN, PEMINDAHAN, DAN

PEMBERHENTIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

Hukuman Disiplin

Documents

Transcript of Hukuman Disiplin