HUKUM · Web view(8) Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1987 tentang Perubah-an Batas Wilayah...

53
HUKUM

Transcript of HUKUM · Web view(8) Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1987 tentang Perubah-an Batas Wilayah...

Page 1: HUKUM · Web view(8) Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1987 tentang Perubah-an Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung dan Kabupaten Daerah Tingkat II Bandung. (9) Peraturan

HUKUM

Page 2: HUKUM · Web view(8) Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1987 tentang Perubah-an Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung dan Kabupaten Daerah Tingkat II Bandung. (9) Peraturan

i

Page 3: HUKUM · Web view(8) Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1987 tentang Perubah-an Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung dan Kabupaten Daerah Tingkat II Bandung. (9) Peraturan

BAB XX

H U K U M

A. PENDAHULUAN

Sesuai dengan pengarahan Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) pembangunan hukum ditujukan untuk memantapkan dan me-ngamankan pelaksanaan pembangunan dan hasil-hasilnya, mencip-takan kepastian dan ketertiban hukum, meningkatkan kesadaran hukum masyarakat pada umumnya serta lebih memberi dukungan dan pengarahan kepada upaya pembangunan untuk mencapai kemak-muran yang adil dan merata. Dengan demikian, hukum akan benar-benar menjadi pengayom masyarakat, memberi rasa aman dan ten-teram, menciptakan lingkungan dan iklim yang mendorong krea-tivitas dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan serta mendukung stabilitas nasional yang sehat dan dinamis.

B. KEBIJAKSANAAN DAN LANGKAH-LANGKAH

Pembangunan di bidang hukum dalam tahun 1987/88 atau ta-hun keempat Repelita IV merupakan kelanjutan dari pelaksanaan serangkaian kebijaksanaan pokok dan langkah-langkah yang me-liputi pembinaan hukum nasional, penegakan hukum, pembinaan peradilan, pembinaan pemasyarakatan, pembinaan keimigrasian dan pelayanan jasa hukum, penyuluhan, konsultasi dan bantuan hukum serta pendidikan dan latihan tenaga hukum.

XX/3

Page 4: HUKUM · Web view(8) Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1987 tentang Perubah-an Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung dan Kabupaten Daerah Tingkat II Bandung. (9) Peraturan

1. Pembinaan Hukum Nasional

Pembinaan hukum nasional dalam rangka pembaharuan hukum dilakukan secara terarah dan terpadu, antara lain, mencakup kodifikasi dan unifikasi bidang-bidang hukum tertentu serta penyusunan perundang-undangan baru. Kegiatan-kegiatan terse-but baru sangat dibutuhkan untuk dapat mendukung pembangunan di berbagai bidang sesuai dengan tuntutan pembangunan serta tingkat kesadaran hukum dan dinamika yang berkembang dalam masyarakat.

Upaya penyusunan rancangan perundang-undangan didasarkan pada suatu rencana kegiatan legislatif nasional serta ditun-jang dengan berbagai kegiatan, seperti pengkajian dan peneli-tian, hukum, berbagai pertemuan ilmiah dan penulisan karya ilmiah. Di samping itu juga ditunjang dengan penyusunan nas-kah akademis rancangan Undang-undang/rancangan Peraturan Pe-merintah serta pengembangan jaringan dokumentasi dan informasi hukum dan publikasi hukum. Berbagai kegiatan tersebut diusa-hakan secara berkesinambungan dan terpadu melalui koordinasi antara berbagai instansi dengan mengikutsertakan kalangan universitas dan organisasi profesi hukum. Salah satu wujud kegiatan terpadu adalah meningkatkan keterampilan para tenaga perancang perundang-undangan.

Pembinaan hukum melalui peradilan dilakukan dengan inven-tarisasi dan kompilasi putusan-putusan badan-badan pengadilan sebagai sumber pembentukan hukum. Dengan demikian kepastian hukum dan unifikasi hukum dapat pula terselenggara melalui badan-badan Pengadilan.

Selanjutnya perekaman keaepakatan dan pendapat para ahli hukum Indoneaia tentang berbagai pokok masalah hukum diharap-kan pula akan membantu pengembangan suatu ilmu hukum yang be-nar-benar bersifat nasional dan berjiwa Pancasila.

2. Penegakan Hukum

Penegakan hukum bertujuan untuk mengamankan hasil-hasil pembangunan serta meningkatkan ketertiban dan kepastian hukum dalam masyarakat. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut di-laksanakan usaha-usaha pembinaan sikap dan perilaku serta ke-mampuan dan kewibawaan aparatur negara, terutama para penegak dan pelaksana hukum, khususnya Kepolisian, Kejaksaan dan Ke-hakiman/Peradilan. Sejalan dengan ini makin ditingkatkan pula

XX/4

Page 5: HUKUM · Web view(8) Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1987 tentang Perubah-an Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung dan Kabupaten Daerah Tingkat II Bandung. (9) Peraturan

hubungan kerjasama dan koordinasi sntata aparatur penegak dan pelaksana hukum tersebut sesuai dengan tugas dan wewenangnya masing-masing. Semuanya dilaksanakan dengan dilandasi semangat keterpaduan, kebersamaan dan keterbukaan untuk mencapai ke-berhasilan pelaksanaan tugas bersama sebagai aparatur penegak hukum.

Sebagai usaha mengamankan dan mendukung kegiatan pemba-ngunan nasional, telah dilanjutkan dan ditingkatkan langkah-langkah penindakan terhadap perbuatan tindak pidana subversi, korupsi, penyelundupan, pelanggaran wilayah dan tindak pidana khusus lainnya yang dapat menghambat jalannya pembangunan.

Untuk menjamin stabilitas nasional, pengawasan keimigra sian terhadap lalu lintas orang asing dari dan ke luar negeri semakin ditingkatkan pula.

Berbagai usaha penegakan hukum tersebut di atas telah ditunjang dengan pengadaan prasarana dan sarana yang diperlu-kan, antara lain berupa pembangunan/perluasan/rehabilitasi gedung kantor Kejaksaan Tinggi/Negeri dan Kantor Imigrasi, serta pembangunan dan pendayagunaan pos-pos imigrasi di dae-rah-daerah perbatasan.

3. Pembinaan Peradilan

Pembinaan peradilan bertujuan untuk memantapkan fungsi badan-badan pengadilan sebagai kekuasaan kehakiman (yustisial/ peradilan) yang bebas dan terlepas dari pengaruh kekuasaan luar, sehingga hakim dapat memberikan putusan berdasarkan hu-kum yang berlaku serta keyakinan dan rasa keadilannya.

Dalam rangka mewujudkan pemerataan memperoleh keadilan dan perlindungan hukum terus diuaahakan agar proses peradilan menjadi lebih sederhana, cepat dan tepat, dengan biaya yang terjangkau oleh semua lapisan masyarakat. Dalam hubungan ini, telah dilakukan pembenahan dan penataan administrasi peradil-an, terutama arsip putusan pengadilan serta tatacara dan ma-najemen badan-badan pengadilan. Telah dilanjutkan pula pe-ningkatan prasarana dan sarana peradilan guna mempercepat proses penyelesaian perkara termasuk untuk-mengatasi tunggak-an perkara.

Selanjutnya, sebagai upaya. meningkatkan penyelenggaraan peradilan telah dilanjutkan usaha pembinaan mental dan kemam

XX/5

Page 6: HUKUM · Web view(8) Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1987 tentang Perubah-an Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung dan Kabupaten Daerah Tingkat II Bandung. (9) Peraturan

puan profesional para hakim dan panitera, khususnya para ca-lon hakim. Lembaga dan organisasi profesi penasehat hukum/ pengacara dan notaris telah pula dimantapkan menjadi lembaga dan organisasi bagi suatu profesi yang tangguh, mandiri dan berdisiplin serta memiliki dan mentaati kode profesi yang ma-kin kokoh. Dengan demikian diharapkan agar berbagai lembaga dan organisasi tersebut dapat meningkatkan peranan serta fungsinya sebagai bagian perangkat masyarakat dalam upaya pembinaan dan penegakan hukum.

Untuk menampung usaha pembinaan peradilan telah pula di-laksanakan perluasan/rehabilitasi beberapa gedung Pengadilan Tinggi/Negeri.

4. Pembinaan Pemasyarakatan

Pembinaan pemasyarakatan ditujukan untuk penyempurnaan usaha pembinaan narapidana dan anak didik (dahulu disebut na-rapidana anak) secara educatif, sehingga setelah selesai men-jalankan hukumannya mereka lebih mudah dapat menyesuaikan diri dan diterima kembali dalam masyarakat secara wajar. Untuk itu telah dilanjutkan pendidikan dan latihan keterampilan, baik di dalam maupun di luar lembaga pemasyarakatan. Kegiatan ter-sebut dilakukan melalui kerjasama dengan berbagai pihak baik pemerintah maupun swasta, khususnya untuk memberikan bimbingan lanjutan setelah para narapidana lepas dari lembaga pemasya-rakatan. Tenaga-tenaga teknis pemasyarakatan dan satuan pe-ngamanan telah ditingkatkan pula baik jumlah maupun mutunya, terutama dalam segi-segi mental dan disiplin serta pengenalan dan kemampuan melaksanakan fungsi dan tugas-tugas pokok kema-syarakatan.

Sejalan dengan itu, telah dilanjutkan pembangunan lanjut-an/rehabilitasi/perluasan gedung-gedung Lembaga Pemasyarakat-an (LP), Rumah Tahanan Negara (RUTAN), Balai Bimbingan Kema-syarakatan dan Pengentasan Anak (BISPA), serta penyediaan kendaraan tahanan/narapidana dan alat-alat pengamanan lainnya.

5. Pelayanan Jasa Hukum dau Keimigrasian

Pelayanan jasa hukum bertujuan untuk meningkatkan daya-guna dan hasilguna pelayanan berbagai jasa hukum yang meli-puti, antara lain, pewarganegaraan, perizinan, pengesalan ba-dan hukum dan pendaftaran merek, paten serta hak cipta.

XX/6

Page 7: HUKUM · Web view(8) Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1987 tentang Perubah-an Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung dan Kabupaten Daerah Tingkat II Bandung. (9) Peraturan

Untuk itu telah makin disederhanakan prosedurnya, orga-nisasinya disempurnakan serta kemampuan tenaganya ditingkat-kan agar dapat memberikan pelayanan yang lebih cepat, tepat, dan cermat. Khususnya pelayanan di bidang keimigrasian makin dimantapkan terutama dalam rangka menunjang kebijaksanaan Pemerintah untuk melancarkan arus wisatawan asing, penanaman modal dan alih teknologi tanpa mengabaikan segi pengawasan dalam rangka keamanan nasional.

6. Pendidikan/Latihan Tenaga Hukum

Pendidikan dan latihan tenaga hukum lebih diintensifkan dengan memberikan bimbingan teknis dan pembinaan mental kepada para penegak dan pelaksana hukum dalam tugas dan jabatannya masing-masing. Sejalan dengan itu, sistem dan metoda pendi-dikan dan latihan yang berjenjang dan berkesinambungan telah disempurnakan agar supaya setiap tugas dan kegiatan pembinaan hukum dapat dilaksanakan secara profesional dan tanggap serta dengan integritas moral yang tercermin dalam sikap dan peri-laku para petugasnya.

Untuk lebih menyerasikan pendidikan tinggi hukum dengan pendidikan keahlian/kedinasan, maka pendidikan dan latihan tenaga hukum telah lebih diarahkan pada pengembangan ilmu hu-kum nasional dan kebutuhan pembangunan. Masalah-masalah pem-bangunan terus berkembang, sertambah dan berubah. Hal terse-but memerlukan kajian dan dukungan hukum, agar pembangunan nasional dan peranserta masyarakat di dalamnya dapat berjalan secara tertib, lancar, berdayaguna dan berhasilguna. Selain itu, pendidikan tinggi ilmu hukum juga diarahkan agar supaya para lulusannya sebagai sarjana hukum siap dan mampu melaksa-nakan tugasnya menangani berbagai permasalahan hukum dalam masyarakat, sesuai dengan pendidikannya.

7. Bantuan Hukum dan Penyuluhan Hukum

Dalam rangka mewujudkan pemerataan kesempatan untuk mem-peroleh keadilan dan perlindungan hukum, maka penyelenggaraan pemberian bantuan dan konsultasi hukum bagi lapisan masyara-kat yang kurang mampu telah lebih dimantapkan, antara lain dengan menyederhanakan prosedur bantuan hukum.

Penyuluhan hukum telah pula dilanjutkan dalam rangka mencapai kadar kesadaran hukum yang tinggi dalam masyarakat, sehingga setiap anggota masyarakat menyadari dan memahami hak

XX/7

Page 8: HUKUM · Web view(8) Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1987 tentang Perubah-an Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung dan Kabupaten Daerah Tingkat II Bandung. (9) Peraturan

dan kewajibannya sebagai warga negara. Kegiatan tersebut di-laksanakan melalui kegiatan Jaksa Maauk Desa dan Hakim Masuk Desa serta bentuk-bentuk penyuluhan lainnya. Berbagai kegiat-an penyuluhan hukum dilaksanakan terutama di daerah-daerah, dan telah diusahakan secara lebih terpadu dengan mewujudkan kerjasama di antara para penegak hukum dan tokoh-tokoh masya-rakat lainnya serta kegiatan ABRI Masuk Desa dan Koran Masuk Desa.

Penegakan kedaulatan di laut, sesuai dengan Wawaaan Nu-santara, telah didukung dengan pengamanan dan penegakan hukum di laut. Hal ini dilakukan melalui kegiatan Jaksa Masuk Laut dengan memberikan penyuluhan hukum kepada aparat penegak hu-kum yang mempunyai kegiatan di laut.

C. PELAKSANAAN KEGIATAN PEKBANGUNAN

1. Pembinaan Hukum Nasional

Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, dalam tahun 1987/88 (tahun keempat Repelita IV) kegiatan perancangan perundang-undangan tetap dilanjutkan, beserta berbagai kegiatan.penun-jaagnya seperti penelitian hukum, pertemuan ilmiah, penulisan naskah akademis dan pengkajian hukum.

a. Perancangan Perundang-undangan

Jumlah Rancangan Undang-undang (RUU) yang telah disahkan menjadi Undang-undang (UU) dalam tahun-tahun 1984/85, 1985/86 dan 1986/87 adalah berturut-turut 12, 14 dan 6 buah, dan da-lam tahun 1987/88 sebanyak 8 (delapan) buah (Tabel XX-1), yaitu:(1) Undang-undang Nomor 4 Tahun 1987 tentang Tambahan dan

Perubahan Atas Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 1986/87.

(2) Undang-undang Nomor 5 Tahun 1987 tentang. Perhitungan Anggaran Negara Tahun Anggaran 1983/84.

(3) Undang-undang Nomor 6 Tahun 1987 tentang Perhitungan Anggaran Negara Tahun Anggaran 1984/85.

(4) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1987 tentang Perubahan Atas Undang-undang No.6 Tahun 1982 tentang Hak Cipta.

(5) Undang-undang Nomor 8 Tahun 1987 tentang Protokol.

XX/8

Page 9: HUKUM · Web view(8) Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1987 tentang Perubah-an Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung dan Kabupaten Daerah Tingkat II Bandung. (9) Peraturan

(6) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1988 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 20 Tahun 1982 tentang Ketentuan-ke-tentuan Pokok Pertahanan Keamanan Negara Republik Indo-nesia.

(7) Undang-undang Nomor 2 Tahun 1988 tentang Prajurit Angkat-an Bersenjata Republik Indonesia.

(8) Undang-undang Nomor 3 Tahun 1988 tentang Anggaran Penda-patan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 1988/89.

Selanjutnya, dalam tahun-tahun 1984/85, 1985/86 dan 1986/87 telah dihasilkan berturut-turut sejumlah 47, 41 dan 43 buah Peraturan Pemerintah (PP), dan dalam tahun 1987/88 sebanyak 19 buah (Tabel XX-1), yaitu:

(1) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1987 tentang Penye-diaan dan Penggunaan Tanah untuk Keperluan Tempat Pema-kaman.

(2) Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1987 tentang Satuan Turunan, Satuan Tambahan dan Satuan Lain Yang Berlaku. Hal ini merupakan tindak lanjut dari Undang-undang Nomor 2 Tahun 1981 tentang Metrologi Legal, dalam rangka me-nertibkan pemakaian Satuan-satuan ukuran dalam perdagang-an dan pemakaian secara umum.

(3) Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 1987 tentang Perubah-an Perusahaan Umum (PERUM) Perkebunan Kapas Indonesia dan Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indone-sia ke dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (PERSERO) PT Perkebunan XVIII, Perusahaan Perseroan (PERSERO) PT Perkebunan XXIII, Perusahaan Perseroan (PERSERO) PT Per-kebunan XXVII.

(4) Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1987 tentang Penam-bahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke da-lam Modal Saham,Perusahaan Perseroan (PERSERO) PT Bhanda Ghara Reksa.

(5) Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 1987 tentang Izin Usaha Industri.

(6) Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 1987 tentang Penye-rahan Sebagian Urusan Pemerintahan di Bidang Pekerjaan Umum kepada Daerah. Dengan demikian sebagian urusan di bidang Pekerjaan Umum diserahkan kepada Pemerintah Daerah Tingkat I dan Pemerintah Daerah Tingkat II, sesuai kemam-puannya.

XX/9

Page 10: HUKUM · Web view(8) Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1987 tentang Perubah-an Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung dan Kabupaten Daerah Tingkat II Bandung. (9) Peraturan

TABEL XX – 1

PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBINAAN HUKUM,1983/84 - 1987/88

(buah)

1) Dilaksanakan oleh Departemen Kehakiman dan Kejaksaan Agung.

XX/10

Page 11: HUKUM · Web view(8) Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1987 tentang Perubah-an Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung dan Kabupaten Daerah Tingkat II Bandung. (9) Peraturan

(7) Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 1987 tentang Perubah-an Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Malang dan Kabupaten Daerah Tingkat II Malang.

(8) Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1987 tentang Perubah-an Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung dan Kabupaten Daerah Tingkat II Bandung.

(9) Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1987 tentang Pemin-dahan Sisa Kredit Anggaran Pembangunan Tahun Anggaran 1986/87 ke Tahun Anggaran 1987/88.

(10) Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1987 tentang Penetap-an dan Penggunaan Laba serta Cara Pengurusan dan Peng-gunaan Cadangan Umum Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara (PERTAMINA).

(11) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1987 tentang Perubah-an Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Pekanbaru dan Kabupaten Daerah Tingkat II Kampar.

(12) Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1987 tentang Perubah-an Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Tanjung Ba-lai dan Kabupaten Daerah Tingkat II Asahan.

(13) Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1987 tentang Penetap-an Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Samarinda, Kotamadya Daerah Tingkat II Balikpapan, Kabupaten Daerah Tingkat II Kutai dan Kabupaten Daerah Tingkat II Pasir.

(14) Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1987 tentang Pembu-baran Perusahaan Perseroan (PERSERO) PT Dayaza dan Penam-bahan Penyertaan Modal yang berasal dari Kekayaan Negara Hasil Likuidasi Perusahaan Perseroan (PERSERO) PT Dayaza ke dalam Perusahaan Perseroan (PERSERO). PT Petro Kimia Gresik.

(15) Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 1987 tentang Perubah-an Peraturan Pemerintah No. 4 Tahun 1987 tentang Penam-bahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (PERSERO) PT Istaka Karya.

(16) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1987 tentang Kegiat-an Penanaman Modal Asing di bidang Perdagangan Ekspor.

(17) Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1988. tentang Masa Bhakti dan Praktek Dokter dan Dokter Gigi.

(18) Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1988 tentang Usaha Kesejahteraan Anak bagi Anak Yang Mempunyai Masalah.

XX/11

Page 12: HUKUM · Web view(8) Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1987 tentang Perubah-an Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung dan Kabupaten Daerah Tingkat II Bandung. (9) Peraturan

(19) Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 1988 tentang Pokok-pokok Organisasi Sekolah Tinggi•dan Akademi.

Sementara itu Keputusan Presiden di berbagai bidang pem-bangunan yang ditetapkan dalam tahun-tahun 1984/85, 1985/86 dan 1986/87 adalah berturut-turut 90, 55 dan 62 buah, dan da-lam tahun 1987/88 berjumlah 53 buah (Tabel XX-1), antara lain sebagai berikut:

(1) Keputusan Presiden Nomor 7 Tahun 1987 tentang Perubahan Keputusan Presiden RI No. 41 Tahun 1974 tentang Penambah-an Wilayah-wilayah Kuasa Pertambangan Pertamina.

(2) Keputusan Presiden Nomor 9 Tahun 1987 tentang Susunan Organisasi Institut Agama Islam Negeri.

(3) Keputusan Presiden Nomor 10 Tahun 1987 tentang Perubahan Besarnya Biaya Pengobatan/Perawatan Jaminan Kecelakaan Kerja dan Perubahan Besarnya Uang Jaminan Kematian Asu-ransi Sosial Tenaga Kerja.

(4) Keputusan Presiden Nomor 13 Tahun 1987 tentang Team Pe-nyiapan Akhir Bahan-bahan Sidang Umum MPR.

(5) Keputusan Presiden Nomor 15 Tahun 1987 tentang Daftar Skala Prioritas Bidang-bidang Usaha Penanaman Modal.

(6) Keputusan Presiden Nomor.16 Tahun 1987 tentang Penyeder-hanaan Pemberian Izin Usaha Industri.

(7) Keputusan Presiden Nomor 17 Tahun 1987 tentang Pengguna-an Langsung Dana Pendapatan dan Pengueahaan Komplek Ke-mayoran oleh Badan Pengelola Komplek Kemayoran.

(8) Keputusan Presiden Nomor 25 Tahun 1987 tentang Pelaksa-naan Sebagian Tugas Penyelenggaraan Jalan Tol oleh Peru-sahaan Patungan.

(9) Keputusan Presiden Nomor 27 Tahun 1987 tentang Perubahan KEPPRES Nomor 11 Tahun 1984 tentang Kedudukan Tugas, Fungsi dan Organisasi Badan Adminiatrasi Kepegawaian Ne-gara.

(10) Keputusan Presiden Nomor 29 Tahun 1987 tentang Perubahan KEPPRES Nomor 35 Tahun 1985 tentang Kedudukan Tugas, Fungsi dan Susunan Organisasi Badan Koordinasi Penanaman Modal.

(11) Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1987 tentang Pengesah-an Amendements to the Articles 24 and 25 of the Consti-tution of the World Health Organization (WHO).

XX/12

Page 13: HUKUM · Web view(8) Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1987 tentang Perubah-an Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung dan Kabupaten Daerah Tingkat II Bandung. (9) Peraturan

(12) Keputusan Presiden Nomor 34 Tahun 1987 tentang Pengesah-an International Natural Rubber Agreement 1987.

(13) Keputusan Presiden Nomor 37 Tahun 1987 tentang Pajak Pertambahan Nilai yang Terutang atas Impor dan Penyerah-an Kertas Koran untuk Penerbitan Surat Kabar dan Majalah serta untuk Penyerahan Surat Kabar dan Majalah.

(14) Keputusan Presiden Nomor 39 Tahun 1987 tentang Perubahan Kepengurusan Badan Pengelola Gelanggang Olah Raga Sena-yan.

(15) Keputusan Presiden Nomor 41 Tahun 1987 tentang Pembagian Wilayah Republik Indonesia menjadi 3 (tiga) Wilayah Wak-tu.

(16) Keputusan Presiden Nomor 50 Tahun 1987 tentang Perubahan KEPPRES Nomor 17 Tahun 1986 tentang Persyaratan Pemilik-an Saham Nasional dalam Perusahaan Penanaman Modal.

(17) Keputusan Presiden Nomor 51 Tahun 1987 tentang Pembeban-an Pajak Pertambahan Nilai Impor atas Barang dan Bahan yang berkaitan dengan Ekspor.

(18) Keputusan Presiden Nomor 52 Tahun 1987 tentang Terminal Peti Kemas.

(19) Keputusan Presiden Nomor 53 Tahun 1987 tentang Kantor Perwakilan Wilayah Perusahaan Asing.

(20) Keputusan Presiden Nomor 1 Tahun 1988 tentang Besarnya Ongkos Naik Haji.

(21) Keputusan Presiden Nomor 2 Tahun 1988 tentang Tatacara Penggantian Anggota Badan Permusyawaratan/Perwakilan Rakyat yang Berhenti Antar Waktu.

(22) Keputusan Presiden Nomor 3 Tahun 1988 tentang Persetuju-an Atas Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga KADIN.

(23) Keputusan Presiden Nomor 5 Tahun 1988 tentang Pengadaan Bahan Peledak.

(24) Keputusan Presiden Nomor 6 Tahun 1988 tentang Pencabutan Beberapa Ketentuan mengenai Pengadaan Barang dan Jasa.

Jumlah Instruksi Presiden yang ditetapkan dalam tahun-tahun 1984/85, 1985/86 dan 1986/87 adalah berturut-turut 11, 9 dan 5 buah, dan sebanyak 6 (enam) buah dalam tahun 1987/88 (Tabel XX-1), yaitu:

(1) Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 1987 tentang Penyeleng-garaan Pameran Kebudayaan Indonesia di Amerika Serikat Tahun 1990 1991.

XX/13

Page 14: HUKUM · Web view(8) Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1987 tentang Perubah-an Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung dan Kabupaten Daerah Tingkat II Bandung. (9) Peraturan

(2) Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 1987 tentang Keikutser-taan Indonesia dalam World Expo 88 di Brisbane Australia.

(3) Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 1987 tentang Penyeleng-garaan Sidang Economic and Social Commisaion for Asia and the Pacific (ESCAP) ke 44 tahun 1988.

(4) Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 1987 tentang Penetapan Harga Dasar Gabah dan Palawija.

(5) Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1987 tentang Penyederha-naan Perizinan dan Retribusi di Bidang Usaha Pariwisata.

(6) Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1988 tentang Tatacara Pengadaan Barang dan Jasa.

b. Penelitian Hukum

Dalam tahun 1987/88 telah dilaksanakan 9 (sembilan) buah penelitian hukum (8 buah dilaksanakan oleh Departemen Kehakiman dan sebuah oleh Kejaksaan Agung) (Tabel XX-1), yaitu:

(1) Aspek-aspek Hukum Pemanfaatan Laut Territorial dalam ZEE.

(2) Tanggungjawab Produsen Pesawat Udara.

(3) Kontrak Nasional dan Internasional.

(4) Segi-segi Hukum dalam Badan Usaha Milik Negara.

(5) Persaingan Tidak Wajar yang meliputi Studi Perbandingan Yang Mempunyai Ruang Lingkup serta Pengaturan dalam kaitannya dengan Merk dan Hak Cipta.

(6) Aspek-aspek Hukum mengenai Perlindungan dan Pembinaan Usaha Industri Kecil.

(7) Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam Mengeluarkan Penda-pat.

(8) Aspek-aspek Hukum yang Mempengaruhi Penerimaan Bekas Na-rapidana dalam Masyarakat.

(9) Manipulasi dalam Pencabutan Hak atas Tanah di Jawa Barat.

c. Pertemuan Ilmiah

Dalam tahun 1987/88 telah pula diselenggarakan 4 (empat) kali pertemuan ilmiah berupa seminar/lokakarya tentang berba-gai bidang hukum, yaitu: Hukum Angkasa; Hukum Perseroan; Hi-potik, Leasing dan Sewa-beli, dan Hukum Pidana (Tabel XX-1).

XX/14

Page 15: HUKUM · Web view(8) Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1987 tentang Perubah-an Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung dan Kabupaten Daerah Tingkat II Bandung. (9) Peraturan

d. Pengkajian Hukum

Dalam tahun 1987/88 pengkajian hukum telah dilaksanakan dalam berbagai bidang dan masalah hukum, yaitu: Perjanjian Khusus dalam Hukum Perdata; Rancangan Buku II Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD); Hukum Perdata Internasional me-ngenai Kewarganegaraan; Hukum Udara dan Angkasa mengenai Pe-nerbangan Sipil; Hukum Laut mengenai Pertambangan di Laut; Hukum Pidana mengenai Buku II Kitab Undang-undang Hukum Pida-na (KUHP); Hukum tentang Kedudukan Wanita dalam masalah Per-kawinan dan Tenaga Kerja; Hukum Kesehatan mengenai Disiplin Tenaga Kesehatan; serta masalah Rasa Keadilan dan Kesadaran Hukum dalam Masyarakat (Tabel XX-1).

e. Naskah Akademis

Dalam tahun 1987/88 telah dihasilkan 2 (dua) Naskah Aka-demis untuk Kodifikasi Hukum Perdata dan Hukum Dagang, yaitu perihal Perjanjian Pemborongan Bangunan, dan Kepailitan (Ta-bel XX-1).

2. Pembinaan Peradilan dan Penegakan Hukum

a. Pembinaan Peradilan

Dalam rangka memenuhi kebutuhan akan tenaga hakim, dalam tahun 1985/86 telah diangkat sebanyak 217 tenaga hakim baru, dalam tahun 1986/87 179 hakim baru, dan dalam tahun 1987/88 201 tenaga hakim baru. Dalam tahun 1987/88 terdapat 25 orang tenaga hakim yang pensiun/meninggal. Jumlah tenaga hakim pada tahun 1987/88 seluruhnya ada 2.728 orang.

Dalam tahun 1987/88 ini telah diterima sarjana hukum se-banyak 303 orang yang setelah menyelesaikan pendidikan dan latihan tertentu, yaitu latihan 3,5 bulan dan magang di daerah selama 1 tahun, akan ditempatkan pada Pengadilan Negeri yang banyak jumlah perkaranya untuk belajar praktek hukum. Semen-tara itu pada tahun 1987/88 jumlah keseluruhan Panitera Kepa-la/Panitera Pengganti mencapai 3.273 orang dan Jurusita seba-nyak 177 orang.

Dalam tahun 1987/88 Mahkamah Agung telah pula melaksana-kan pembinaan kemampuan teknis yustisial bagi hakim peradilan umum, militer dan agama. Kegiatan pembinaan peradilan oleh Mahkamah Agung telah dilakukan pula melalui pengolahan yuris-prudensi dengan komputer dalam rangka mengembangkan yurispru

XX/15

Page 16: HUKUM · Web view(8) Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1987 tentang Perubah-an Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung dan Kabupaten Daerah Tingkat II Bandung. (9) Peraturan

densi sebagai sumber hukum. Sebagai persiapan menyongsong pembentukan Badan Pengadilan Tata Usaha Negara sesuai dengan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, telah dilanjutkan inventarisasi perkara perdata yang berunsur tugas pemerintahan, dalam arti melibatkan Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah sebagai tergugat. Demikian pula telah dipersiapkan tenaga hakim sebanyak 55 orang dan 86 orang tenaga Panitera/Panitera Pengganti yang berasal dari peradilan umum untuk dialih tugaskan pada Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara/Pengadilan Negeri Tata Usaha Negara.

Pembangunan praaarana fisik badan pengadilan yang telah dilaksanakan dalam tahun 1987/88 meliputi rehabilitasi/per-luasan 26 gedung Pengadilan Negeri dan 10 gedung Pengadilan Tinggi, serta pembangunan lanjutan dari gedung baru Mahkamah Agung (Tabel XX-2).

Berbagai usaha penyediaan praaarana dan sarana badan-ba-dan pengadilan serta perbaikan administrasi peradilan, ter-utama di lingkungan peradilan umum, telah memantapkan produk-tivitas penyelesaian perkara khususnya di tingkat Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi. Penyelesaian perkara pada Pe-ngadilan Negeri dari tahun ke tahun dapat mencapai lebih dari 95% bahkan hampir 100%, walaupun jumlah-jumlah perkara yang harus diselesaikan setiap tahun berkisar antara 1,5 - 2,0 ju-ta (1.570.983 perkara dalam tahun 1987/88). Pada Pengadilan Tinggi, jumlah perkara setiap tahunnya berkisar antara 10 - 13 ribu (11.092 perkara dalam tahun 1987/88), dengan tingkat penyelesaian perkara rata-rata di atas 70% (79,8% dalam tahun 1987/88) (Tabel XX-3).

Jumlah-jumlah perkara tingkat kaaasi dan peninjauan kem-bali pada Mahkamah Agung cenderung meningkat dari tahun ke tahun, yaitu dari 14,3 ribu dalam tahun 1984/85 menjadi 14,6 ribu pada tahun 1985/86 17,1 ribu dalam tahun 1986/87 dan 18,7 ribu perkara dalam tahun 1987/88. Sedangkan persentase penyelesaian perkara adalah 47,3% pada tahun 1984/85, 38,6% pada tahun 1985/86 dan 35% pada tahun 1986/87 serta 33% pada tahun 1987/88 (Tabel XX-3).

Dalam tahun-tahun terakhir ini Mahkamah Agung telah mem-berikan prioritas kepada penyelesaian perkara penting yang baru masuk dalam tahun yang bersangkutan. Khususnya, dalam ta-hun 1987/88 dari 18.720 perkara yang harus diselesaikan 7.660 merupakan perkara yang masuk dalam tahun 1987/88 dan 11.060 perkara merupakan tunggakan dari tahun-tahun sebelumnya.

XX/16

Page 17: HUKUM · Web view(8) Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1987 tentang Perubah-an Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung dan Kabupaten Daerah Tingkat II Bandung. (9) Peraturan

TABEL XX - 2

KEGIATAN PENINGKATAN PRASARANA HUKUM.1983/84 - 1987/88

(gedung)

XX/17

Page 18: HUKUM · Web view(8) Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1987 tentang Perubah-an Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung dan Kabupaten Daerah Tingkat II Bandung. (9) Peraturan

TABEL XX - 3

PENYELESAIAN PERKARA PADA BADAN PERADILAN,1983/84 - 1987/88

Repelita IV

No. U r a i a n 1983/84 1984/85 1985/86 1986/87 1987/88

1. Pengadilan Negeri:

a. Jumlah perkara yang ada 766.880 1.482.624 1.931.338 1.998.39,9 1.570.983

b. Jumlah Perkara yang diselesaikan 747.705 1.451.932 1.915.033 1.986.915 1.569.201

c. Persentase b terhadap a 97,50% 97,92% 99,15% 99,42% 99,88%

2. Pengadilan Tinggi:

a. Jumlah perkara yang ada 7.297 10.617 10.315 13.002 11.092

b. Jumlah perkara yang diselesaikan 5.184 7.646 7.793 9.949 8.852

c. Persentase b terhadap a 71,04% 71,01% 75,55% 76,51% 79,80%

3. Mahkamah Agung:

a. Jumlah perkara yang ada 1) 14.746 14.307 14.559 17.121 18.720

b. Jumlah perkara yang diselesaikan 7.729 6.762 5.616 5.985 6.174

c. Persentase b terhadap a 52,41% 47,26% 38,57% 34,96% 32.98%

1) Termasuk sisa perkara pada tahun sebelumnya

XX/18

Page 19: HUKUM · Web view(8) Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1987 tentang Perubah-an Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung dan Kabupaten Daerah Tingkat II Bandung. (9) Peraturan

b. Penegakan Hukum

Dalam tahun 1987/88 telah ditingkatkan operasi intelijen dan operasi yustisi terutama sebagai pelaksanaan pedoman untuk memperberat tuntutan pidana terhadap tindak pidana subversi, korupsi, penyelundupan, penyalahgunaan narkotika, perkosaan, pembunuhan secara sadis dan tindak pidana lainnya yang menga-kibatkan kerugian keuangan negara serta merusak harkat dan martabat manusia.

Dalam hubungan ini telah ditingkatkan kerjasama antara sesama penegak hukum (Hakim, Polisi dan Jaksa), yaitu melalui rapat-rapat MAHKEJA/MAHKEJAPOL di tingkat Pemerintah Pusat dan forum komunikasi serupa di Daerah, terutama guna memper-oleh kesamaan penafsiran dan tindak pelaksanaan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang KUHAP.

Efektivitas penyelesaian perkara di Kejaksaan Agung te-lah dapat dipertahankan di atas 90%, yaitu 92,8% dari sebanyak lebih dari 1,4 juta perkara dalam tahun 1987/88 (Tabel XX-4) dan (Grafik XX-1), yang terdiri dari perkara-perkara penye-lundupan, korupsi, subversi, pelanggaran wilayah perairan teritorial, penyalahgunaan narkotika dan lain sebagainya. Sebagai hasil operasi narkotika pada tahun 1987/88 telah dimusnahkan sebanyak 1.770.771 kg narkotika, sesuai dengan putusan pengadilan.

Dalam tahun 1987/88, efektivitas penyelesaian perkara di Kejaksaan memang agak menurun dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, yaitu dari rata-rata 99% menjadi 93%. Hal tersebut terutama disebabkan oleh ditingkatkannya upaya pengendalian dan pemantapan profesionalisme aparat penuntut umum dengan melaksanakan eksaminasi perkara, yaitu pengujian berupa pene-litian/penelaahan dan pemeriksaan di semua tingkat penanganan perkara yang telah diselesaikan oleh para Jaksa.

Selanjutnya telah ditingkatkan pula pengawasan dan pe-ngamatan keimigrasian terhadap orang asing dan lalu lintas orang ke dan dari luar negeri, termasuk arus imigran gelap, untuk menjamin terciptanya stabilitas nasional. Dalam tahun 1987/88, sebanyak .1.432.063 orang (303.472 orang Indonesia dan 1.128.591 orang asing) telah datang dan/atau kembali dari luar negeri, dibandingkan dengan 1.242.109 orang dalam tahun 1986/87 (378.889 orang Indonesia dan 863.220 orang asing). De-mikian pula, dalam tahun 1987/88 jumlah orang yang berangkat dan/atau kembali ke luar negeri mencapai 1.300.345 orang (357.128 orang Indonesia dan 943.217 orang asing), dibanding-

XX/19

Page 20: HUKUM · Web view(8) Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1987 tentang Perubah-an Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung dan Kabupaten Daerah Tingkat II Bandung. (9) Peraturan

TABEL XX - 4

PENYELESAIAN PERKARA PADA KEJAKSAAN,1983/84 - 1987/88

Repelita IV

No. U r a i a n 1983/84 1984/85 1985/86 1986/87 1987/88

1. Jumlah perkara yang ada/masuk 703.042 1.200.389 1:622.232 1.438.146 1.418.174

2. Jumlah perkara yang diselesaikan 698.336 1.179.043 1.607.092 1.427.982 1.315.817

XX/20

Page 21: HUKUM · Web view(8) Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1987 tentang Perubah-an Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung dan Kabupaten Daerah Tingkat II Bandung. (9) Peraturan

GRAFIK XX - 1

PENYELESAIAN PERKARA PADA KEJAKSAAN,1983/84 - 1987/88

XX/21

Page 22: HUKUM · Web view(8) Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1987 tentang Perubah-an Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung dan Kabupaten Daerah Tingkat II Bandung. (9) Peraturan

kan dengan 1.285.652 orang dalam tahun 1986/87 (420.749 orang Indonesia dan 864.903 orang asing) dan 1.171.401 orang da-lam tahun 1985/86 (380.560 orang Indonesia dan 790.841 orang asing) (Tabel XX-5).

Pengawasan terhadap orang asing tetap diupayakan melalui pengawasan dan penindakan terhadap pelanggar-pelanggar keten-tuan keimigrasian. Sebagai tindak lanjut dari pendataan orang asing telah dilakukan kerjasama antar berbagai aparat penegak hukum dalam pengawasan orang asing, khususnya melacak orang asing yang tidak mematuhi pendataan orang asing.

Sementara itu pengawasan lalu lintas orang asing terutama di daerah-daerah perbatasan dilaksanakan berdasarkan persetu-juan lintas batas yang telah ada dengan negara tetangga yang bersangkutan, yang dalam pelaksanaannya mendayagunakan pos-pos imigrasi sebagai pos lintas batas.

Dalam rangka menunjang keseluruhan usaha pembinaan dan penegakan hukum tersebut di atas, dalam tahun 1987/88 telah dibangun 1 buah gedung kantor Kejaksaan Negeri di Pacitan, serta rehabilitasi sebanyak 12 gedung kantor Kejaksaan Tinggi/ Negeri. Telah pula dibangun 1 gedung kantor Imigrasi, dan re-habilitasi sebanyak 3 gedung kantor Imigrasi, serta pembangun-an 1 Pos Imigrasi di Siak Indrapura (Tabel XX-2).

c. Pembinaan Pemasyarakatan

Pembinaan narapidana dan anak didik yang ada di LPAN dan dilakukan menurut sistem pemasyarakatan, mencakup kegiatan pembinaan kerohanian, pendidikan umum dan latihan keterampil-an, bimbingan sosial, pelayanan kesehatan serta rekreasi/olah raga, tanpa mengabaikan segi-segi ketertiban dan keamanan lingkungan setempat.

Sehubungan dengan itu telah makin dikembangkan kerjasama oleh Departemen Kehakiman dengan departemen Sosial dan Depar-temen Tenaga Kerja dalam mengusahakan berbagai latihan kete-rampilan. Latihan keterampilan yang diselenggarakan meliputi pertukangan dan ukiran kayu, montir otomotif dan alat-alat elektronik, pengelasan, anyaman, jahit-menjahit dan lain se-bagainya. Dalam tahun 1987/88 kegiatan tersebut telah dilak-sanakan di 136 Lembaga Pemasyarakatan dengan 658 narapidana sebagai peserta. Sebagai dukungan terhadap kerjasama antara instansi yang dimaksud telah dilaksanakan pendidikan dan la-tihan instruktur keterampilan yang diikuti oleh 55 narapidana

XX/22

Page 23: HUKUM · Web view(8) Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1987 tentang Perubah-an Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung dan Kabupaten Daerah Tingkat II Bandung. (9) Peraturan

TABEL XX - 5

KEDATANGAN DAN KEBERANGKATAN DARI DAN/ATAU KE LUAR NEGERI,1983/84 - 1987/88

(orang)

Repelita IV

No. Uraian1983/84 1984/85 1985/86 1986/87 1987/88

1. Datang dari Iuar Negeri 1.011.379 1.029.036 1.164.347 1.242.109 1.432.063

Orang Indonesia 286.030 302.225 348.663 378.889 303.472

Orang Asing725.349 726.811 815.684 863.220 1.128.591

2. Berangkat ke Luar Negeri 1.034.713 1.073.856 1.171.401 1.285.652 1.300.345

0rang Indonesia 323.666 334.645 380.560 420.749 357.128,

Orang Asing 711.047 739.211 790.841 864.903 943.217

XX/23

Page 24: HUKUM · Web view(8) Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1987 tentang Perubah-an Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung dan Kabupaten Daerah Tingkat II Bandung. (9) Peraturan

dan 55 pegawai Lembaga Pemasyarakatan di 4 Lembaga Pemasyara-katan, yaitu di Cirebon (pertenunan), Mlaten di Semarang (konveksi), Wirogunan di Yogyakarta (peraepatuan), dan Kali-sosok di Surabaya (untuk pertukangan kayu dan pengelaaan).

Sebagai upaya meningkatkan pelayanan kesehatan di Lem-baga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara, dalam bulan Pe-bruari 1987 telah ditandatangani kerjasama antara Departemen Kesehatan dan Departemen Kehakiman, yang telah diwujudkan dalam bentuk penyediaan alat-alat kedokteran dan tenaga medis di Lembaga Pemasyarakatan Wirogunan dan Rumah Tahanan Negara Salemba.

Selanjutnya, sebagai upaya peningkatan keamanan dan ke-tertiban pada Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara dalam tahun 1987/88 telah ditempatkan lagi sebanyak 200 orang tenaga perbantuan purnawirawan ABRI.

Demikian pula, untuk pemantapan keamanan dan pembinaan para narapidana telah dilaksanakan penyesuaian penempatan dan pemindahan narapidana antar Lembaga Pemasyarakatan, baik se-wilayah maupun antar wilayah.

Dalam rangka pembinaan bimbingan kemasyarakatan dan pengentasan anak, khususnya bagi mereka yang berada di dalam Lembaga Pemasyarakatan/Lembaga Pemasyarakatan Anak Negara, dalam tahun 1987/88 telah dilaksanakan pembinaan kehidupan beragama di 12 Lembaga Pemasyarakatan (900 orang), pembinaan kepramukaan di 10 Lembaga Pemasyarakatan (750 orang), kete-rampilan pertukangan kayu di 3 Lembaga Pemasyarakatan (150 orang) dan menyulam di 2 Lembaga Pemasyarakatan (100 orang).

Sebagai usaha meningkatkan bimbingan kemasyarakatan dan pengentasan anak telah pula diterbitkan Buku Petunjuk Pelak-sanaan tentang Bimbingan Klien Pemasyarakatan aehingga terda-pat keseragaman pengertian tentang kegiatan-kegiatan yang ha-rus dilaksanakan di Balai Bimbingan Kemasyarakatan dan Pengen-tasan Anak (BISPA). Dalam tahun 1987/88 telah pula dilanjut-kan pendidikan teknis pemasyarakatan untuk sebanyak 607 orang peserta.

Pembangunan prasarana pemasyarakatan yang telah dilaksa-nakan dalam tahun 1987/88 meliputi antara lain pembangunan Rumah Tahanan Negara di Muara Bulian, rehabilitasi/perluasan 21 gedung Lembaga Pemasyarakatan, dan 26 gedung Rumah Tahanan

XX/24

Page 25: HUKUM · Web view(8) Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1987 tentang Perubah-an Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung dan Kabupaten Daerah Tingkat II Bandung. (9) Peraturan

Negara, serta perluasan/rehabilitasi 2 gedung Balai Bimbingan Kemasyarakatan dan Pengentasan Anak (BISPA) di Bogor dan Sura-karta (Tabel XX-2).

Sementara itu, jumlah narapidana/tahanan di 362 buah Lem-baga Pemasyarakatan/Rumah Tahanan Negara yang ada menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. Dalam tahun 1984/85 terdapat 28.360 narapidana/tahanan, dalam tahun. 1985/86 sebanyak 30.240, dalam tahun 1986/87 sebanyak 31.432 orang dan dalam tahun 1987/88 sebanyak 35.041 orang (Tabel XX-6) dan (Grafik XX-2).

d. Pembinaan Pelayanan Jasa Hukum

Dalam tahun 1987/88 telah dilakukan antara lain pemberi-an kewarganegaraan kepada 8.415 orang, pengesahan Surat Bukti Kewarganegaraan RI 32.867 buah, pendaftaran merek sebanyak 15.684 buah, pengesahan Badan Hukum sebanyak 7.291 buah dan pengesahan perubahan nama keluarga sebanyak 9.981 buah.

Dalam tahun tersebut juga telah dihimpun naskah peraturan tentang Merek dan Patent dari beberapa. negara, serta disusun naskah buku Himpunan Keputusan Pengesahan Perseroan Terbatas tahun 1982 dan naskah buku Himpunan Keputusan Perubahan Ke-luarga.

Di bidang keimigrasian telah ditingkatkan pelayanan ke-pada masyarakat dengan memberikan kemudahan-kemudahan dalam bentuk antara lain: penyelesaian pemeriksaan penumpang/wisa-tawan di atas pesawat terbang menuju Indonesia, penyederhanaan prosedur konversi izin tinggal bagi penanaman modal, usahawan dan tenaga ahli warga negara asing serta keluarganya, pembe-rian pas khusus bagi wisatawan dari Singapura yang mengunjungi Pulau Batam; peningkatan fasilitas visa kunjungan usaha bebe-rapa kali perjalanan bagi usahawan asing, dan pemberian surat perjalanan Republik Indonesia yang baru khusus bagi Tenaga Kerja Indonesia yang akan bekerja di luar negeri. Untuk mem-perlancar pelayanan keimigrasian di beberapa pelabuhan udara utama, telah dioperasikan penggunaan komputer di Bandar Udara Ngurah Rai, Polonia dan Bandar Udara Soekarno - Hatta.

Untuk kelancaran pelayanan dan pengawasan telah dilaksa-nakan pembenahan dan penataan administrasi keimigrasian serta sedang disusun suatu sistem kearsipan baru yang akan diberla-kukan untuk segenap unit Imigrasi.

XX/25

Page 26: HUKUM · Web view(8) Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1987 tentang Perubah-an Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung dan Kabupaten Daerah Tingkat II Bandung. (9) Peraturan

TABEL XX – 6

JUMLAH LEMBAGA PEMASYARAKATAN/TAHANANDAN NARAPIDANA/TAHANAN,

1983/84 - 1987/88

XX/26

Page 27: HUKUM · Web view(8) Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1987 tentang Perubah-an Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung dan Kabupaten Daerah Tingkat II Bandung. (9) Peraturan

GRAFIK XX – 2

JUMLAH LEMBAGA PEMASYARAKATAN/TAHANAN DAN NARAPIDANA/TAHANAN.1983/84 - 1987/88

XX/27

Page 28: HUKUM · Web view(8) Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1987 tentang Perubah-an Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung dan Kabupaten Daerah Tingkat II Bandung. (9) Peraturan

e. Pendidikan/Latihan Tenaga Hukum

Dalam rangka pemantapan kemampuan sikap dan perilaku pa-ra pembina, penegak, pelaksana dan penyuluh hukum serta me-ningkatkan citra dan wibawa hukum, telah dilaksanakan berbagai kegiatan pendidikan/latihan dan penataran di berbagai bidang kehakiman, antara lain di bidang teknis operasional seperti tenaga teknis hukum, hakim, panitera, jurusita, keimigrasian, dan pemasyarakatan. Di samping itu bagi sejumlah pejabat juga diusahakan pendidikan berdasarkan jenjang jabatan struktural seperti SESPA, SEPALA dan SEPADYA serta pendidikan/latihan tenaga administratif di Pusat maupun di Daerah. Sedangkan di bidang Kejaksaan telah pula dilaksanakan penataran/pendidikan pembentukan Jaksa, serta peningkatan kemampuan di bidang ke-jaksaan dan kemampuan di bidang intelijen.

Secara keseluruhan dalam tahun 1987/88 telah dilaksana-kan penataran bagi 1.485 tenaga hukum (1.330 orang tenaga Ke-hakiman dan 155 orang tenaga Kejaksaan) (Tabel XX-7), dengan lebih menekankan pada peningkatan kualitas dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

f. Penyuluhan Hukum dan Bantuan Hukum

Sebagaimana telah dilakukan dalam tahun-tahun sebelumnya, penyuluhan hukum kepada masyarakat dilaksanakan melalui kun-jungan dari rumah ke rumah, ceramah, tatap muka di Balai Desa dan temu wicara dengan organisasi-organisasi masyarakat, wa-nita, mahasiswa dan seniman, pameran, fragmen/sandiwara di televisi, dan siaran radio serta penerbitan bahan penyuluhan lainnya.

Di samping itu telah dilanjutkan kegiatan Hakim Masuk Desa, yaitu penyuluhan hukum oleh Hakim yang sekaligus bertu-gas mengadakan persidangan di tempat-tempat sidang di daerah terpencil. Kegiatan ini merupakan sekaligus upaya dan kesem-patan bagi Hakim untuk menggali, mengikuti dan lebih memahami nilai-nilai hukum yang hidup dalam masyarakat, sehingga hakim dapat memberikan putusan yang lebih sesuai dengan hukum dan rasa keadilan yang hidup dalam masyarakat. Dalam tahun 1987/88 telah dilaksanakan kegiatan Hakim Masuk Desa di 50 Tempat Si-dang Tetap yang menjangkau 100 desa tersebar di Daerah Ting-kat I Riau, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Daerah Isti-mewa Yogyakarta, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Bali dan Maluku. Keterpaduan kegiatan tersebut telah

XX/28

Page 29: HUKUM · Web view(8) Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1987 tentang Perubah-an Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung dan Kabupaten Daerah Tingkat II Bandung. (9) Peraturan

TABEL XX - 7

PENDIDIKAN/LATIHAN TENAGA PENEGAK HUKUMDAN TENAGA TEKNIS LAINNYA,

1983/84 - 1987/88(orang)

XX/29

Page 30: HUKUM · Web view(8) Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1987 tentang Perubah-an Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung dan Kabupaten Daerah Tingkat II Bandung. (9) Peraturan

dilakukan dengan kegiatan Jaksa Masuk Desa serta Koran Masuk Desa.

Demikian pula di lingkungan Kejaksaan, penyuluhan dan penerangan hukum telah dilanjutkan melalui kegiatan Jaksa Masuk Desa dengan sasaran masyarakat pedesaan. Kegiatan Jak-sa Masuk Desa dilaksanakan secara terpadu melalui kerjasama antara aparat penegak hukum dan tokoh-tokoh masyarakat serta kalangan universitas. Dalam tahun 1987/88 kegiatan ini telah dilaksanakan di 249 desa. Sementara itu penerangan hukum di-laksanakan di berbagai instansi Pemerintah dan organisasi ke-masyarakatan, termasuk wanita, pengusaha dan pemuda.

Dalam tahun 1987/88 ini telah dilanjutkan penerangan dan penyuluhan hukum melalui kegiatan Jaksa Masuk Laut, yang bertujuan untuk meningkatkan mutu dan kemampuan penegak hukum yang bertugas di laut, seperti perwira Angkatan Laut, petugas-petugas patroli Bea dan Cukai serta Polisi Perairan. Dalam Tahun 1987/88 kegiatan Jaksa Masuk Laut telah dilaksanakan di 7 Daerah Tingkat I yaitu Daerah Istimewa Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, Maluku dan Irian Jaya.

Dalam rangka pemerataan kesempatan memperoleh keadilan dan perlindungan hukum terutama bagi golongan pencari keadilan yang kurang/tidak mampu telah disediakan bantuan hukum,.baik untuk perkara pidana maupun perdata. Dalam tahun 1987/88 pe-laksanaan pemberian bantuan hukum ini telah dimanfaatkan me-lalui Pengadilan Negeri di 26 Propinsi dan meliputi sebanyak 600 perkara.

XX/30

Page 31: HUKUM · Web view(8) Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1987 tentang Perubah-an Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung dan Kabupaten Daerah Tingkat II Bandung. (9) Peraturan