Hukum Waris Islam

3
Terjemah Surat An Nisa Ayat 7-10 7.[1] Bagi laki-laki[2] ada hak bagian dari harta peninggalan kedua orang tua dan kerabatnya (yang meninggal), dan bagi perempuan ada hak bagian (pula) dari harta peninggalan kedua orang tua dan kerabatnya, baik sedikit atau banyak menurut[3] bagian yang telah ditetapkan. 8.[4] Dan apabila sewaktu pembagian (warisan) itu hadir beberapa kerabat[5], anak-anak yatim dan orang-orang miskin, maka berilah mereka dari harta itu[6] (sekedarnya) dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik[7]. 9.[8] Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah[9], dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar. 10. Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim[10], sebenarnya mereka itu menelan api dalam perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka)[11]. Terjemah Surat An Nisa Ayat 11-12 (Aturan Pembagian Warisan) 11.[1] [2] Allah mensyari'atkan kepadamu tentang (pembagian warisan untuk) anak-anakmu[3], yaitu bagian seorang anak laki- laki sama dengan bagian dua orang anak perempuan[4]. Dan jika anak itu semuanya perempuan yang jumlahnya lebih dari dua, maka bagian mereka dua pertiga[5] dari harta yang

Transcript of Hukum Waris Islam

Page 1: Hukum Waris Islam

Terjemah Surat An Nisa Ayat 7-10

7.[1] Bagi laki-laki[2] ada hak bagian dari harta peninggalan kedua orang tua dan kerabatnya

(yang meninggal), dan bagi perempuan ada hak bagian (pula) dari harta peninggalan kedua

orang tua dan kerabatnya, baik sedikit atau banyak menurut[3] bagian yang telah ditetapkan.

8.[4] Dan apabila sewaktu pembagian (warisan) itu hadir beberapa kerabat[5], anak-anak

yatim dan orang-orang miskin, maka berilah mereka dari harta itu[6] (sekedarnya) dan

ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik[7]. 

9.[8] Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan

keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap

(kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah[9], dan

hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar.

10. Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim[10], sebenarnya

mereka itu menelan api dalam perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-

nyala (neraka)[11].

Terjemah Surat An Nisa Ayat 11-12 (Aturan Pembagian Warisan)

11.[1] [2] Allah mensyari'atkan kepadamu tentang (pembagian warisan untuk) anak-

anakmu[3], yaitu bagian seorang anak laki-laki sama dengan bagian dua orang anak

perempuan[4]. Dan jika anak itu semuanya perempuan yang jumlahnya lebih dari dua, maka

bagian mereka dua pertiga[5] dari harta yang ditinggalkan[6]. Jika anak perempuan itu

seorang saja[7], maka dia memperoleh setengah (harta yang ditinggalkan). Dan untuk kedua

ibu-bapak, bagian masing-masing seperenam dari harta yang ditinggalkan, jika yang

meninggal itu mempunyai anak[8]. Jika orang yang meninggal tidak mempunyai anak dan

dia diwarisi oleh kedua ibu-bapaknya (saja), maka ibunya mendapat sepertiga[9]. Jika yang

meninggal itu mempunyai beberapa saudara[10], maka ibunya mendapat seperenam[11].

(Pembagian-pembagian tersebut di atas) setelah dipenuhi wasiat yang dibuatnya atau (dan)

setelah dibayar hutangnya[12]. (Tentang) orang tuamu dan anak-anakmu, kamu tidak

mengetahui siapa di antara mereka yang lebih banyak manfaatnya bagimu[13]. Ini adalah

ketetapan Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana.

Page 2: Hukum Waris Islam

12. Dan bagianmu (suami-suami) adalah seperdua dari harta yang ditinggalkan oleh isteri-

isterimu, jika mereka tidak mempunyai anak. Jika mereka (istri-istrimu) itu mempunyai anak,

maka kamu mendapat seperempat dari harta yang ditinggalkannya setelah dipenuhi wasiat

yang mereka buat atau (dan) setelah dibayar hutangnya. Para isteri memperoleh seperempat

harta yang kamu tinggalkan jika kamu tidak mempunyai anak[14]. Jika kamu mempunyai

anak, maka para isteri memperoleh seperdelapan dari harta yang kamu tinggalkan setelah

dipenuhi wasiat yang kamu buat atau (dan) setelah dibayar hutang-hutangmu. Jika seseorang

meninggal, baik laki-laki maupun perempuan yang tidak meninggalkan ayah[15] dan tidak

meninggalkan anak[16], tetapi mempunyai seorang saudara laki-laki (seibu) atau seorang

saudara perempuan (seibu), maka bagi masing-masing dari kedua jenis saudara itu seperenam

harta. Tetapi jika saudara-saudara seibu itu lebih dari seorang, maka mereka bersama-sama

dalam bagian yang sepertiga itu[17], setelah dipenuhi wasiat yang dibuatnya[18] atau (dan)

setelah dibayar hutangnya dengan tidak menyusahkan (kepada ahli waris)[19]. Demikianlah

ketentuan Allah. Allah Maha Mengetahui lagi Maha Penyantun.

Terjemah Surat An Nisa Ayat 176

176.[19] Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah)[20]. Katakanlah, "Allah

memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seorang meninggal dunia, dan dia tidak

mempunyai anak[21] (dan ayah) tetapi mempunyai saudara perempuan[22], maka bagi

saudaranya yang perempuan itu seperdua dari harta yang ditinggalkannya[23], dan

saudaranya yang laki-laki[24] mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak

mempunyai anak[25]. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang[26], maka bagi keduanya

dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-

saudara laki dan perempuan[27], maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian

dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat.

Allah Maha mengetahui segala sesuatu[28].