Hukum Pranata

download Hukum Pranata

of 14

description

tugas pasal

Transcript of Hukum Pranata

PowerPoint Presentation

Pasal 60-64 Hukum PranataAmanda Apriani (D51114025)Pasal 60(1) Pemerintah dan pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya bertanggung jawab dalam penyelenggaraan pengembangan lingkungan hunian perkotaan, pembangunan lingkungan hunian baru perkotaan, dan pembangunan kembali lingkungan hunian perkotaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59.(2) Penyelenggaraan pengembangan lingkungan hunian perkotaan, pembangunan lingkungan hunian baru perkotaan, dan pembangunan kembali lingkungan hunian perkotaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh pemerintah daerah.(3) Pemerintah daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat membentuk atau menunjuk badan hukum.(4) Pembentukan atau penunjukan badan hukum ditetapkan oleh bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya.(5) Khusus untuk wilayah DKI Jakarta, pembentukan atau penunjukan badan hukum ditetapkan oleh gubernur.Pemda Diminta Dukung Hunian BerimbangJakarta -Kementerian PU-PR meminta pemerintah daerah (pemda) menerapkan konsep hunian berimbang dalam program pengembangan kawasan perumahan dan permukiman untuk masyarakat. Hal itu diharapkan dapat membantu masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk memiliki rumah yang layak huni serta menata pembangunan perumahan yang ada di daerah.

"Dengan menerapkan konsep hunian berimbang berbasis mitigasi bencana, pengembangan kawasan permukiman yang terpadu dapat dilaksanakan dengan baik oleh pemda di daerahnya masing-masing, kata Staf Khusus Menteri PU-PR Bidang Peran Serta Masyarakat dan Pemberdayaan, Mirna Amin dalam publikasinya, di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Menurut dia, berdasarkan amanat UU Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman, setiap orang berhak untuk hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat sebagai salah satu kebutuhan dasar manusia.sumber : beritasatu.com

Salah satu Rumah Sederhana yang dibangun Pengembang (beritasatu/FAH)

http://www.beritasatu.com/hunian/237605-pemda-diminta-dukung-hunian-berimbang.html3Pasal 61(1) Penyelenggaraan lingkungan hunian perdesaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 57 dilakukan melalui:a. pengembangan lingkungan hunian perdesaan;b. pembangunan lingkungan hunian baru perdesaan; atauc. pembangunan kembali lingkungan hunian perdesaan.

(2) Penyelenggaraan pengembangan lingkungan hunian perdesaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a mencakup :a. peningkatan efisiensi potensi lingkungan hunian perdesaan dengan memperhatikan fungsi dan peranan perdesaan;b. peningkatan pelayanan lingkungan hunian perdesaan;c. peningkatan keterpaduan prasarana, sarana, dan utilitas umum lingkungan hunian perdesaan;d. penetapan bagian lingkungan hunian perdesaan yang dibatasi dan yang didorong pengembangannya;e. peningkatan kelestarian alam dan potensi sumber daya perdesaan; danf. pengurangan kesenjangan antara kawasan perkotaan dan perdesaan.

(3) Penyelenggaraan pembangunan lingkungan hunian baru perdesaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b mencakup:a. penyediaan lokasi permukiman;b. penyediaan prasarana, sarana, dan utilitas umum permukiman; danc. penyediaan lokasi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.Puri Kokoh Dukung Realisasi Program Sejuta RumahIlustrasi rumah murah (Istimewa)

Surabaya -Proyek pembangunan rumah beton, Puri Kokoh dan pengembang PT Kokoh Anugerah Nusantara (KAN), siap mendukung pemerintah merealisasikan Program Sejuta Rumah untuk masyarakat menengah bawah.

Ratusan rumah itu, ungkap dia, dibangun di Dusun Trenggumung, Desa Tambakagung, Kecamatan Puri' Kabupaten Mojokerto. Proyek itu digunakan pengembang tersebut sebagai proyek percontohan.

"Kami tidak main-main dalam membangun rumah murah. Karena rumah cor beton didisain unggul kelas dunia karena tidak mau bangun rumah murah yang murahan," ujarnya.Ia menjelaskan, melalui pembangunan rumah murah tersebut masyarakat tidak perlu khawatir rumah cepat rusak karena bahan bangunan yang digunakan dijamin bagus. Bahkan, kualitasnya standar internasional.sumber : beritasatu.com

http://www.beritasatu.com/hunian/272289-puri-kokoh-dukung-realisasi-program-sejuta-rumah.html5Pasal 62(1) Pembangunan kembali lingkungan hunian perkotaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59 ayat (1) huruf c dan pembangunan kembali lingkungan hunian perdesaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61 ayat (1) huruf c dimaksudkan untuk memulihkan fungsi lingkungan hunian perkotaan dan perdesaan.

(2) Pembangunan kembali dilakukan dengan cara:a. rehabilitasi;b. rekonstruksi; atauc. peremajaan.

(3) Pembangunan kembali sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tetap melindungi masyarakat penghuni untuk dimukimkan kembali di lokasi yang sama sesuai dengan peraturan perundang-undangan.Pemerintah Akan Rehabilitasi Pemukiman Korban Banjir

INDOSIAR.COM, JAKARTA- Pemerintah akan merehabilitasi pemukiman warga yang terkena banjir bandang di desa Kemiri Panti, Jember, Jatim. Dalam jumpa pers, Staf khusus Menko Kesra Rizal Malarangeng mengatakan pemerintah akan membangun kembali ratusan rumah yang hancur.Pemerintah akan bekerja sama dengan geologi setempat mengenai textur tanah yang akan digunakan untuk rehabilitasi dan relokasi pemukiman warga. Selain membangun rumah, pemerintah juga akan memperbaiki infrastruktur bangunan sekolah yang hancur.Sumber : indosiar.com

http://www.indosiar.com/fokus/pemerintah-akan-rehabilitasi-pemukiman-korban-banjir_47894.html7Pasal 63Penyelenggaraan kawasan permukiman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56 ayat (1) dilaksanakan melalui tahapan:a. perencanaan;b. pembangunan;c. pemanfaatan; dand. pengendalian.

34 Permukiman Kumuh Tersebar di Kota BekasiBEKASI - Sebanyak 34 lokasi permukiman kumuh dan padat penduduk di Kota Bekasi, perbaikannya ditargetkan selesai pada 2017. Ke-34 titik kumuh itu terdapat di 12 kawasan. Dalam perencanaan, pada 2015 akan dilakukan perencanaan pendetailan kawasan kumuh di Kelurahan Kalibang Tengah dan Kelurahan Kalibaru.

Kemudian, pada 2016 dilakukan review penataan kawasan kumuh, penyusunan rencana pembangunan kawasan permukiman prioritas (RPKPP), dan identifikasi di sembilan kawasan. Pelaksanaan RPKPP wilayah akan dilakukan di lingkungan RW 01 Kelurahan Pejuang, RW 06 Kelurahan Medansatria, RW 08 Kelurahan Bantargebang, Kelurahan Kalibang Tengah, dan Kelurahan Kalibaru.

http://sinarharapan.co/news/read/150507055/34-permukiman-kumuh-tersebar-di-kota-bekasi-229Dalam penanganannya, dilakukan pengelompokan pembangunan berdasarkan kawasan prioritas yang terintegrasi, termasuk peningkatan rumah tidak layak huni (rutilahu). Bahkan, dalam program itu termasuk peningkatan sarana dan prasarana penunjang permukiman dan pada 2017 adalah tahap pelaksanaan.

Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Permukiman Dinas Bangunan dan Permukiman Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi, Effendi Arief kepada SH, belum lama ini. Kawasan padat penduduk yang dianggap kumuh adalah wilayah yang sudah tercemar limbah domestik. Rumah kumuh di Bekasi sudah meluas, tersebar di 12 kecamatan dan 56 kelurahan se-Kota Bekasi, katanya.Sumber : sinarharapan.co

Perencanaan kawasan pemukimanBAGIAN KEDUAPasal 64(1) Perencanaan kawasan permukiman harus dilakukan sesuai dengan rencana tata ruang wilayah.(2) Perencanaan kawasan permukiman dimaksudkan untuk menghasilkan dokumen rencana kawasan permukiman sebagai pedoman bagi seluruh pemangku kepentingan dalam pembangunan kawasan permukiman.(3) Pedoman sebagaimana dimaksud pada ayat (2) digunakan untuk memenuhi kebutuhan lingkungan hunian dan digunakan untuk tempat kegiatan pendukung dalam jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.(4) Perencanaan kawasan permukiman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan oleh Pemerintah,pemerintah daerah, dan setiap orang.(5) Dokumen rencana kawasan permukiman sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan oleh bupati/walikota.(6) Perencanaan kawasan permukiman harus mencakup:a. peningkatan sumber daya perkotaan atau perdesaan;b. mitigasi bencana; danc. penyediaan atau peningkatan prasarana, sarana, dan utilitas umumKota Yogyakarta Hampir Tak Layak HuniYOGYA (KRJOGJA.COM)- Kota Yogyakarta hampir memasuki kategori kota yang tidak layak huni karena masyarakat sudah sulit mengakses tempat tinggal seiring terbatasnya lahan dan mahalnya harga tanah. Salah satu langkah yang seharusnya diambil yaitu dengan pembuatan kawasan vertical housing (rumah susun) terintegrasi dan mempunyai daya dukung lingkungan yang baik sehingga tidak menjadi bumerang bagi perkotaan nantinya.

"Sebenarnya sudah terlambat tetapi tidak ada pilihan lain dan daripada tidak sama sekali untuk membuat rusun. Kota Yogyakarta hampir mendekati kota yang tidak layak huni karena pertumbuhan pembangunan yang tidak sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan kebijakan pemukiman yang dibuat tidak dalam jangka panjang," ujar Ketua Lembaga Konsumen Yogyakarta (LKY), J Widijantoro kepada KRjogja.com, Jumat (27/02/2015).

http://krjogja.com/read/250505/kota-yogyakarta-hampir-tak-layak-huni.kr13Widijantoro mengungkapkan untuk menyiasati pemenuhan hunian di wilayah perkotaan, vertical housing memang menjadi alternatif terakhir, sebab kota menghadapi kendala terbatasnya lahan dan harga tanah yang sangat mahal yang menyebabkan hunian tapak atau landed housing tidak mungkin dipilih. Selain itu, tata ruang pemukiman di kota sudah campur aduk sehingga tidak tertata sesuai dengan RTRW dan tidak mempunyai daya dukung lingkungan yang baik.

Menurutnya rusun ini sejak awal memerlukan perencanaan yang baik dan daya dukung terhadap lingkungan, khususnya pemenuhan air bersih, pembuangan limbah dan sebagainya. Jika tidak dikontrol pembuatan rusun akan menyebabkan kerusakan lingkungan terutama air tanah nantinya. Untuk itu, tidak perlu dipaksakan membuat rusun dikota, karena pada prinsipnya rumah tinggal itu mudah di akses. Pemda DIY selaku koordinator seharusnya bisa meminta kabupaten/kota untuk menyusun kawasan hunian terintegrasi dengan daya dukung lingkungan yang lebih baik.

Sumber : krjogja.com