Hukum Persaingan Usaha (Hukum Bisnis)
-
Upload
adedidikirawan -
Category
Documents
-
view
409 -
download
22
Transcript of Hukum Persaingan Usaha (Hukum Bisnis)
Praktik Monopoli dan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha tidak Persaingan Usaha tidak
SehatSehat
Hukum Bisnis Hukum Bisnis Lanjutan....Lanjutan....
Latar Belakang Lahirnya UU No. 5 Tahun 1999
IMF IMF Syarat bantuan keuangan $ US 43 miliar untuk
mengatasi krisis ekonomi
Faktor Dalam Negerikonglomerasi yang berkembang pada masa ORBA
• Kartel: semen, kaca, kayu, kertas• Penetapan harga semen, gula, beras
• Penentuan akses pasar untuk kayu & kendaraan bermotor• Keistimewaan pajak, pabean & kredit
Reformasi Ekonomi:• Mengurangi intervensi pemerintah
• Pelaku usaha diberi kebebasan & insentif• Mempertinggi kesejahteraan konsumen melalui kualitas &
kuantitas barang dengan harga rendah
Hukum Materiil Hukum Materiil
• 1365 KUHPerdata
• 382 bis KUHPidana
• Lainnya:
• UU Perindustrian
• UUPT
UU No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat
MONOPOLI Kata YUNANI:MONOS: sendiri & POLEIN: penjual
Penguasaan atas produksi dan/atau pemasaran barang dan atau jasa Tertentu oleh satu pelaku usaha atau satu kelompok usaha
Atau Suatu kondisi dimana hanya ada 1 penjual yang menawarkan(SUPPLY) suatu barang dan atau jasa
MONOPOLI:• STRUKTUR PASAR
keadaan korelatif antara permintaan & penawaran• SUATU POSISI
posisi penjual yang memiliki penguasaan & kontrol eksklusif atasbarang dan atau jasa tertentu
• KEKUATAN (POWER) yang dipegang oleh PENJUAL:menguasai PENAWARAN, menentukan dan memanipulasi HARGA
PEMUSATAN KEKUATAN PENAWARAN EKSKLUSIF OLEH PENJUAL DALAM SUATU PASAR
PRAKTEK MONOPOLI
• Mempunyai kekuatan ekonomi atau pasar atau monopoli
• Membuat perjanjian atau melaksanakan kegiatan usaha
• menghambat PESAING• merugikan KEPENTINGAN UMUM
struggle or contest between 2 or more persons for
the same OBJECTS
P E R S A I N G A N
U N S U R• 2 atau lebih pihak dalam upaya saling mengungguli
• ada kehendak di antara mereka untuk mencapai TUJUAN yang sama
Persaingan Usaha Tidak Sehat dalam UU 5 Tahun 1999 :
Persaingan antar pelaku usaha dalam menjalankan kegiatan produksi dan/atau pemasaran barang dan/atau jasa yang dilakukan dengan cara tidak jujur dan melawan hukum atau menghambat persaingan usaha
PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT
terjadi pada PASAR yang BERSANGKUTAN
PASAR TERDISTORSI:proses PRODUKSI atau PEMASARAN atau ENTRY BARRIER
jika PELAKU USAHA TERTENTU menghambatPersaingan usaha yang SEHAT
AKIBATnya:PELAKU USAHA BARU ATAU LAMA
TUJUAN UU No. 5 Tahun 1999
• Menjaga kepentingan umum & meningkatkan efisiensi ekonomi nasional sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat
• Mewujudkan iklim usaha yang kondusif melalui pengaturan persaingan usaha yang sehat sehingga menjamin adanya kepastian kesempatan berusaha yang sama bagi pelaku usaha besar, menengah & kecil
• Mencegah praktek monopoli & persaingan usaha tidak sehat yang ditimbulkan oleh pelaku usaha, dan
• Terciptanya efektivitas & efisiensi dalam kegiatan usaha
RUANG LINGKUP PENGATURAN RUANG LINGKUP PENGATURAN MONOPOLI DALAM UU 5 TAHUN MONOPOLI DALAM UU 5 TAHUN 1999 :1999 :
Ketentuan UmumKetentuan Umum Asas dan TujuanAsas dan Tujuan Perjanjian yang dilarangPerjanjian yang dilarang Kegiatan yang dilarangKegiatan yang dilarang Posisi dominanPosisi dominan Komisi Pengawas Persaingan Komisi Pengawas Persaingan
UsahaUsaha Tata cara penanganan PerkaraTata cara penanganan Perkara SanksiSanksi Ketentuan lain (pengecualian)Ketentuan lain (pengecualian) Ketentuan peralihanKetentuan peralihan
• Oligopsoni (Pasal 13)– Menguasai pembelian (> 75%)– Mengendalikan harga atas suatu
produk
• Monopsoni (Pasal 18)– 1 pelaku usaha atau 1 kelompok
pelaku usaha– Menguasai (> 50%) penerimaan
pasokan, atau– Sebagai pembeli tunggal (>50%)
Perjanjian yang dilarang (Pasal 4 -16 UU 5 Tahun 1999 :
KARTEL & TRUST• KARTEL (Pasal 11)
– Mempengaruhi harga dengan mengatur produksi dan atau pemasaran suatu produk
• TRUST (Pasal 12)– Kerjasama dengan membentuk
gabungan perusahaan yang lebih besar dengan tetap mempertahankan eksistensi perusahaan anggotanya
– Mengontrol produksi dan atau pemasaran atas produk
Perjanjian yang dilarang....
Integrasi Vertikal (Pasal 14)
• Menguasai produksi dari hulu ke hilir
• Persaingan usaha tidak sehat dan• Merugikan masyarakat
– Unsur penguasaan pasar tidak relevan tetapi unsur merugikan masyarakat
Perjanjian yang dilarang....
Perjanjian Tertutup (Pasal 15)
• Mewajibkan memasok kpd konsumen atau tempat tertentu, dan atau melarang memasok kpd konsumen atau tempat tertentu
• Mewajibkan penerima barang untuk menerima barang atau jasa lain dari pemasok
• Memberikan harga tertentu (bagus) atau diskon dikaitkan dengan:– Pembelian barang lain dari pemasok,
atau– Tidak membeli barang sejenis dari
pesaing
Perjanjian yang dilarang....
POSISI DOMINAN (Pasal 25)
Adalah keadaan dimana pelaku usaha tidak mempunyai pesaing yang berarti dipasar bersangkutan dalam kaitan dengan pangsa pasar yang dikuasai, atau pelaku usaha memiliki posisi tertinggi di antara pesaingnya di pasar yang bersangkutan dalam kemampuan keuangan, kemampuan akses pada pasokan atau penjualan serta kemampuan untk menyesuaikan pasokan atau permintaan barang dan atau jasa tertentu.
penyalahgunaan POSISI DOMINAN (Pasal 25)
• Mencegah atau menghalang-halangi konsumen memperoleh barang dengan harga dan kualitas bersaing, atau
• Membatasi pasar, dan• Membatasi pengembangan
teknologi, atau• Menghambat pelaku usaha lain
untuk masuk
Posisi Dominan....
Bentuk-Bentuk POSISI DOMINAN
• Posisi dominan bersifat umum• Posisi dominan karena jabatan
rangkap• Posisi dominan karena
pemilikan saham rangkap• Posisi dominan karena
penggabungan, peleburan dan pengambilalihan
Posisi Dominan....
Pendekatan dalam Persaingan UsahaPER SE ILLEGAL
• Per se illegal: suatu tindakan dinyatakan melanggar hukum tanpa perlu pembuktian apakah tindakan tersebut memiliki dampak negatif terhadap persaingan atau tidak. – DILARANG SECARA MUTLAK oleh undang-
undang Larangan yang termasuk per se:1. Penetapan harga (Pasal 5)2. Penetapan harga diskriminatif (Pasal 6)3. Boikot (Pasal 10)4. Perjanjian tertutup (Pasal 15)5. Persekongkolan dalam menghambat produksi dan
atau pemasaran pesaing (Pasal 24)6. Penyalahgunaan posisi dominan (Pasal 25)7. Pemilikan saham (Pasal 27)
Pendekatan dalam Persaingan UsahaRULE OF REASON
• Suatu tindakan (conduct) baru dapat dinyatakan melanggar hukum jika tindakan tersebut dapat dibuktikan mempunyai dampak negatif bagi persaingan
• Perjanjian yang dilarang secara rule of reason:– Oligopoli (Pasal 4)– Penetapan harga di bawah harga pasar (Pasal
7)– Penetapan harga vertikal (Pasal 8)– Pembagian wilayah (Pasal 9)– Kartel (Pasal 11)– Trust (Pasal 12)– Oligopsoni (Pasal 13)– Integrasi vertikal (Pasal 14)
Penegakan Hukum Persaingan Usaha (UU No. 5 Tahun 1999)
Pelaku Usaha
K P P U
Mahkamah Agung
Pengadilan Negeri
Penyidik
Penuntut
Penegakanpublik
Penegakan Hukum berkaitan dengan PERSAINGAN
Private Action
PublicAction
MA
PN
PT
Penyidik,Penuntut
1365 KUHPer 382 bis KUHPPelakuUsaha
Komisi Pengawas Persaingan Usaha
Independent Self Regulatory Body
Peran KKPU: MULTIFUNCTIONS
WEWENANG: – investigator (investigative function)– penyidik, pemeriksa, penuntut
(prosecuting function)– pemutus (adjudication function)– fungsi konsultatif (consultative function)
TUGAS KPPU (UU No. 5 Tahun 1999)TUGAS KPPU (UU No. 5 Tahun 1999)
• melakukan penilaian terhadap ada tidaknya pelanggaran UU 5 Tahun 1999 ;
• mengambil tindakan sesuai dengan wewenang komisi (Pasal 36);
• memberikan saran & pertimbangan terhadap kebijakan Pemerintah yang berkaitan dengan praktek monopoli & atau persaingan usaha tidak sehat;
• menyusun pedoman dan atau publikasi yang berkaitan dengan Undang-undang No. 5 Tahun 1999;
• memberikan laporan secara berkala atas hasil kerja komisi kepada Presiden & DPR.
WEWENANG KPPU WEWENANG KPPU (UU No. 5 Tahun (UU No. 5 Tahun 1999)1999)
• menerima laporan dari masyarakat & atau dari pelaku• melakukan penelitian tentang dugaan tsb;• melakukan penyelidikan & atau pemeriksaan• menyimpulkan hasil penyelidikan & atau pemeriksaan
tentang ada atau tidak adanya praktek monopoli & atau persaingan usaha tidak sehat;
• memanggil pelaku usaha yang diduga telah melakukan pelanggaran terhadap ketentuan UU No. 5 Tahun 1999;
• memanggil dan menghadirkan saksi, saksi ahli, & setiap orang yang di anggap mengetahui pelanggaran terhadap UU No. 5 Tahun 1999;
• meminta bantuan penyidik untuk menghadirkan pelaku usaha, saksi, saksi ahli, atau setiap orang, yang tidak bersedia memenuhi panggilan KPPU;
• meminta keterangan dari instansi Pemerintah yg terkait;
Wewenang…Wewenang…• mendapatkan, meneliti, & atau menilai surat,
dokumen atau alat bukti lain guna penyelidikan & atau pemeriksaan;
• memutuskan atau menetapkan ada atau tidak adanya kerugian di pihak pelaku usaha lain atau masyarakat;
• memberitahukan putusan KPPU kepada pelaku usaha yang diduga melakukan praktek monopoli & atau persaingan usaha tidak sehat;
• menjatuhkan sanksi berupa tindakan administratif kepada pelaku usaha yang melanggar ketentuan undang-undang ini.
•Setiap Orang•Pihak yg Dirugikan
LAPORAN KPPUPemeriksaan
LanjutanPemeriksaanPendahuluan
PUTUSAN
dilaksanakan(30 hari)
keberatan?(14 hari)
PengadilanNegeri
PUTUSAN
14 hari30 hari
Mahkamah Agung
keberatan?(14 hari)
PUTUSAN
30
hari
TATA CARA PENANGANAN PERKARA
(UU No. 5 Tahun 1999)
Pasal38-46
UU No.5Tahun 1999
30 hari
Industri Asuransi TKIIndustri Asuransi TKIPrMenakertransNo. 23/Men/V/2003Konsors Penyelenggara Asuransi TKI
KpMen No. 280/Men/VII/2006 ttg Penetapan Konsorsium
KONSORSIUM Asuransi TKI:•PT Asuransi Jasindo Indonesia
(ketua)•PT Asuransi Jiwa Askrida•PTAsuransi Tri Pakarta
•PT Asuransi Bosowa Periskop•PT Asuransi Bumi Putera Muda 1967
•PT Asuransi Bumi Asih Jaya•PT Asuransi Parolamas
PT Grasia Media Ut(Pialang)
• Penetapan Tarif, Jenis & Besar Jaminan Asuransi• Meniadakan persaingan
• meniadakan produk asuransi dari pelaku usaha lain
Terima Kasih....Terima Kasih....Terima Kasih....Terima Kasih....