Hukum Oktaf Newlands

7
TUGAS KIMIA ANGGOTA KELOMPOK : 1. FINSA AGUS TRIWIJAYANTO(10.411.234) 2. AGUNG WAHYU HERMAWANTO (10.411.254) 3. CAHYA PUTRI PRAYOGI (10.411.263) 4. ANGGUN KIKY RIAN SAPUTRI (10.411.231) 5. ANGIE ARLYTA AGUSTIA W.(10.411.253) (KELAS IF)

description

Berisi :SEJARAHPENEMU DAN PENGELOMPOKAN UNSURTABELDAN KELEBIHAN DAN KELEMAHAN

Transcript of Hukum Oktaf Newlands

Page 1: Hukum Oktaf Newlands

TUGAS KIMIA

ANGGOTA KELOMPOK :1. FINSA AGUS TRIWIJAYANTO (10.411.234)2. AGUNG WAHYU HERMAWANTO (10.411.254)3. CAHYA PUTRI PRAYOGI (10.411.263)4. ANGGUN KIKY RIAN SAPUTRI (10.411.231)5. ANGIE ARLYTA AGUSTIA W. (10.411.253)

(KELAS IF)

Page 2: Hukum Oktaf Newlands

HUKUM OKTAF NEWLANDS

SEJARAH PENEMU DAN PENGELOMPOKAN UNSUR

Kelebihan Dan Kelemahan

TABEL UNSUR

KESIMPULAN

Page 3: Hukum Oktaf Newlands

SEJARAH

Tabel periodik pada mulanya diciptakan tanpa mengetahui struktur dalam atom. Jika unsur-unsur diurutkan berdasarkan massa atom lalu dibuat grafik yang menggambarkan hubungan antara beberapa sifat tertentu dan massa atom unsur-unsur tersebut, akan terlihat suatu perulangan atau periodisitas sifat-sifat tadi sebagai fungsi dari massa atom. Orang pertama yang mengenali keteraturan tersebut adalah ahli kimia Jerman, yaitu Johann Wolfgang Döbereiner, yang pada tahun 1829 memperhatikan adanya beberapa triade unsur-unsur yang hampir sama. Karena pengelompokan triade ini dirasakan tidak efisien, maka muncullah hukum oktaf.

Page 4: Hukum Oktaf Newlands

P E N E M U D A N P E N G E L O M P O K A N U N S U R

Pada tahun 1865 John Alexander Reina Newlands mencoba mengelompokkan unsu-unsur berdasarkan penambahan massa atom. Ternyata Newlands menemukan bahwa pengulangan sifat-sifat unsur sesuai dengan pengulangan not lagu (oktaf).

Ia menyatakan bahwa sifat-sifat unsur berubah secara teratur. Unsur pertama mirip dengan unsur ke-8, unsur ke-2 mirip dengan unsur ke-9 dan seterusnya. Keteraturan yang ditemukan Newlands ini terkenal dengan sebutan “Hukum Oktaf Newlands“.

Page 5: Hukum Oktaf Newlands

TA B E LH 1 F 8 Cl 15 Co&Ni 22 Br 29 Pd 36 I 42 Pt&Ir 50

Li 2 Na 9 K 16 Cu 23 Rb 30 Ag 37 Cs 44 Os 51

Be 3 Mg 10 Ca 17 Zn 24 Sr 31 Cd 38 Ba&V 45 Hg 52

B 4 Al 11 Cr 19 Y 25 Ce&La 33 U 40 Ta 46 Tl 53

C 5 Si 12 Ti 18 In 26 Zr 32 Sn 39 W 47 Pb 54

N 6 P 13 Mn 20 As 27 Bi&Mo 34 Sb 41 Nb 48 Bi 55

0 7 S 14 Fe 21 Se 28 Rh&Ru 35 Te 43 Au 49 Th 56

Page 6: Hukum Oktaf Newlands

K E L E B I H A N D A N K E L E M A H A N

Kelebihan dari hukum oktaf adalah dapat menyusun berdasarkan kanaikan massa relatifnya. Hukum oktaf juga mempunyai kelemahan, karena hukum oktaf hanya berlaku untuk unsur-unsur ringan. Jika diteruskan, ternyata kemiripan sifat terlalu dipaksakan. Misalnya, Zn mempunyai sifat cukup berbeda dengan Be, Mg, dan Ca. Lalu unsur logam (Co, Ni, dan Pd) diletakkan dalam kelompok yang sama dengan unsur-unsur halogen (F, Cl, Br, dan I).

Page 7: Hukum Oktaf Newlands

K E S I M P U L A N

Meskipun hukum oktaf menutupi kelemahan dari triede Dobereiner dengan kelebihannya yaitu dapat menyusun berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya. Tetapi hukum oktaf ini masih mempunyai kelemahan yaitu pengelompokannya hanya sesuai untuk unsur-unsur ringan saja.