hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT...

136
MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT, Menimbang : a. bahwa untuk mendukung kelancaran tertib administrasi umum, dan penyeragaman sistem administrasi dalam penyelenggaraan naskah dinas perlu menyusun Tata Naskah Dinas; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a perlu menetapkan Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Tentang Tata Naskah Dinas Kementerian Perumahan Rakyat. Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2009 Tentang Kearsipan; (Lembaran Negara RI Tahun 2009 Nomor 152 dan tambahan Lembaran Negara RI Nomor 5071); 2. Peraturan Presiden RI Nomor 47 Tahun 2009 Tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara; 3. Peraturan Presiden RI Nomor 24 Tahun 2010 Tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara Serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara; 4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 84/P Tahun 2009 Tentang Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu II Periode 2009- 2014; 5. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 22 Tahun 2008 Tentang Pedoman Umum Tata Naskah Dinas; 6. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 01/PERMEN/M/2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Perumahan Rakyat; 7. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 02/PERMEN/M/2008 Tentang Perubahan Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 01/PERMEN/M/2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Perumahan Rakyat. MEMUTUSKAN...

Transcript of hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT...

Page 1: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT,

Menimbang : a. bahwa untuk mendukung kelancaran tertib administrasi umum, dan penyeragaman sistem administrasi dalam penyelenggaraannaskah dinas perlu menyusun Tata Naskah Dinas;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalamhuruf a perlu menetapkan Peraturan Menteri Negara PerumahanRakyat Tentang Tata Naskah Dinas Kementerian PerumahanRakyat.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2009

Tentang Kearsipan; (Lembaran Negara RI Tahun 2009 Nomor152 dan tambahan Lembaran Negara RI Nomor 5071);

2. Peraturan Presiden RI Nomor 47 Tahun 2009 Tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara;

3. Peraturan Presiden RI Nomor 24 Tahun 2010 Tentang Kedudukan,Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara Serta Susunan Organisasi,Tugas dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara;

4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 84/P Tahun 2009Tentang Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu II Periode 2009-2014;

5. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor22 Tahun 2008 Tentang Pedoman Umum Tata Naskah Dinas;

6. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor01/PERMEN/M/2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja KementerianNegara Perumahan Rakyat;

7. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 02/PERMEN/M/2008 Tentang Perubahan Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 01/PERMEN/M/2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Perumahan Rakyat.

MEMUTUSKAN...

Page 2: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 2 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT TENTANGTATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT

BAB I

PENGERTIAN UMUM

Pasal 1

Pengertian Umum dalam Peraturan Menteri ini meliputi hal-hal sebagai berikut

1. Administrasi umum adalah rangkaian kegiatan administrasi yang meliputi tata naskah dinas, distribusi, formulir, media komunikasi, penamaan lembaga, singkatan dan akronim, kearsipan dan tata ruang perkantoran.

2. Buku agenda adalah suatu buku yang berfungsi untuk mencatat dan pemberian nomor registrasi, kode klasifikasi, klasifikasi khusus untuk naskah dinas keluar maupun naskah dinas masuk.

3. Disposisi adalah catatan yang berisi perintah atau permintaan atau informasi dari pimpinan dalam rangka proses penyelenggaraan suatu naskah. Lembar disposisi adalah formulir untuk menulis perintah, arahan atau rekomendasi Menteri/pimpinan unit kerja/pimpinan satuan kerja.

4. Formulir konsep naskah dinas adalah formulir yang digunakan untuk menyusun suatu konsep naskah dinas pengaturan, naskah dinas penetapan dan naskah dinas korespondensi penting.

5. Kode surat sangat rahasia disingkat (SR), adalah tingkat keamanan isi suratdinas yang sangat erat hubungannya dengan keamanan dan keselamatannegara. Jika disiarkan secara tidak syah atau jatuh ke tangan yang tidak berhak,akan membahayakan keamanan dan keselamatan negara.

6. Kode surat rahasia disingkat (R), tingkat keamanan isi surat dinas yangberhubungan erat dengan keamanan dan keselamatan negara. Jika disiarkansecara tidak syah atau jatuh ketangan yang tidak berhak akan merugikannegara.

7. Kode surat biasa disingkat (B), tingkat keamanan isi surat dinas yang tidaktermasuk dalam angka 5 dan 6, namun tidak berarti bahwa isi surat dinastersebut dapat disampaikan kepada yang tidak berhak mengetahuinya.

8. Komunikasi intern adalah tata hubungan dalam penyampaian informasikedinasan yang dilakukan antar unit kerja secara vertikal dan horizontal dilingkungan Kementerian Perumahan Rakyat.

9. Komunikasi…

Page 3: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 3 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

9. Komunikasi ekstern adalah tata hubungan penyampaian informasi kedinasanyang dilakukan oleh pejabat Kementerian Perumahan Rakyat dengan pihak laindi luar Kementerian Perumahan Rakyat.

10. Kop naskah dinas adalah bagian teratas dari naskah dinas yang mencantumkanlambang negara atau logo, nama, alamat dan nomor telepon KementerianPerumahan Rakyat.

11. Kop sampul naskah dinas adalah bagian teratas dari sampul naskah dinas yangmencantumkan lambang negara atau logo, nama, alamat dan nomor teleponKementerian Perumahan Rakyat.

12. Konsep naskah dinas adalah rancangan naskah dinas yang akan dibuat danmendapatkan persetujuan serta ditandatangani oleh pejabat yang berwenang.

13. Kewenangan penandatanganan naskah dinas adalah hak dan kewajiban yangada pada pejabat untuk menandatangani naskah dinas sesuai dengan tugas dantanggung jawab yang melekat pada jabatannya.

14. Lembar pengantar adalah formulir yang berisi catatan tentang identitas naskahyang didistribusikan di lingkungan Kementerian Perumahan Rakyat maupunyang akan dikirim keluar Kementerian Perumahan Rakyat.

15. Lampiran adalah keterangan tambahan yang tidak dapat ditempatkan dalamuraian naskah dinas karena akan mengganggu dalam menguraikannya.

16. Naskah dinas adalah semua informasi tertulis sebagai alat komunikasi kedinasan yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang di lingkunganKementerian dalam rangka penyelenggaraan tugas pemerintahan danpembangunan.

17. Pelaksana pengolah adalah pejabat yang diberikan tugas langsung untukmengolah informasi yang terkadung dalam surat/naskah untuk ditindaklanjutisesuai disposisi pimpinan.

18. Satuan kerja adalah satuan organisasi kerja di lingkungan KementerianPerumahan Rakyat yang terdiri dari Satuan Kerja 1 dan Satuan Kerja 2 yangmenyelenggarakan tugas pengelolaan dan pelaksanaan Anggaran Pendapatandan Belanja Negara. Satuan kerja 1 adalah Satuan Kerja yang secara strukturalbertanggungjawab langsung kepada Menteri Negara Perumahan Rakyat. SatuanKerja 2 adalah Satuan Kerja yang secara struktural bertanggungjawab kepada masing-masing pimpinan Unit Kerja Eselon I.

19. Surat dinas adalah naskah dinas pelaksanaan tugas pejabat dalammenyampaikan informasi kedinasan berupa pemberitahuan, pernyataan,permintaan, penyampaian naskah dinas atau barang, atau hal kedinasan lainnya kepada pihak lain di luar Kementerian.

20. Stempel dinas adalah stempel yang dibubuhkan pada naskah dinas sebagaitanda pengesahan naskah dinas.

21. Stempel…

Page 4: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 4 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

21. Stempel jabatan adalah stempel yang berisi lambang negara dan nama jabatan Menteri Negara Perumahan Rakyat, yang digunakan untuk pengesahan naskah dinas yang ditandatangani oleh Menteri Negara Perumahan Rakyat.

22. Stempel Kementerian Perumahan Rakyat adalah stempel yang berisi tulisan nama dan logo Kementerian Perumahan Rakyat yang digunakan untuk pengesahan naskah dinas yang ditandatangani oleh pejabat Kementerian Perumahan Rakyat baik atas nama Menteri dan atau atas wewenang jabatannya masing-masing.

23. Stempel Unit Kerja adalah stempel Unit Kerja Pelaksana Teknis (Pusat) di lingkungan Kementerian Perumahan Rakyat.

24. Stempel Satuan Kerja adalah stempel organisasi Satuan Kerja 1 dan Satuan Kerja 2 di lingkungan Kementerian Perumahan Rakyat.

25. Tata naskah dinas elektronik yang selanjutnya disingkat TNDE adalah pengelolaan informasi tertulis yang mencakup pengaturan jenis, format, penyiapan, pengamanan, distribusi dan penyimpanan melalui media elektronik guna mendukung kelancaran komunikasi kedinasan.

26. Tata Usaha Pengolah adalah pejabat/petugas tata usaha yang diberi tugas langsung untuk membantu proses penyelesaian tindak lanjut surat/naskah sesuai disposisi pimpinan.

27. Unit Pengolah adalah Unit Kerja yang diberikan tugas untuk melakukan pengolahan informasi yang terkadung dalam surat/naskah untuk ditindaklanjuti sesuai disposisi pimpinan.

28. Unit kerja adalah unit organisasi kerja struktural di lingkungan KementerianPerumahan Rakyat yang terdiri dari unit kerja eselon I sampai dengan unit kerjaeselon IV yang menyelenggarakan tugas pokok dan fungsi masing-masing unit kerja struktural.

BAB II

ASAS-ASAS TATA NASKAH DINAS

Pasal 2

Asas-asas yang harus diperhatikan dalam tata naskah dinas adalah sebagai berikut (1) Asas efektif dan efisien bahwa penyelenggaraan tata naskah dinas perlu

dilakukan secara efektif dan efisien dalam penulisan, penggunaan ruang atau lembar naskah dinas, spesifikasi informasi serta dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik, benar dan lugas.

(2) Asas pembakuan, bahwa naskah dinas diproses dan disusun menurut tata cara serta bentuk-bentuk yang telah dibakukan.

(3) Asas…

Page 5: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 5 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

(3) Asas pertanggungjawaban, bahwa penyelenggaraan tata naskah dinas dapat dipertanggungjawabkan dari segi isi, format, prosedur, kearsipan, kewenangan dan keabsahan.

(4) Asas kecepatan dan ketepatan bahwa untuk mendukung kelancaran tugas dan fungsi satuan kerja atau satuan organisasi, tata naskah dinas harus dapat diselesaikan tepat waktu, tepat sasaran, antara lain dilihat dari redaksional, kemudahan prosedur, kecepatan penyampaian dan distribusi.

(5) Asas keterkaitan, bahwa penyelenggaraan tata naskah dinas terkait dengan administrasi umum dan unsur administrasi umum lainnya.

(6) Asas keamanan, bahwa tata naskah dinas harus aman secara fisik dan substansi (isi) mulai dari penyusunan, klasifikasi, penyampaian kepada yang berhak, pemberkasan, kearsipan, dan distribusi. Demi terwujudnya tata naskah dinas yang efektif dan efisien, pengamanan naskah dan aspek legalitasnya perlu dilihat sebagai penentu yang paling penting.

BAB III

JENIS DAN FORMAT NASKAH DINAS

Jenis Naskah Dinas

Pasal 3

Naskah dinas menurut jenisnya terdiri atas naskah dinas arahan, naskah dinas korespondensi, naskah dinas khusus, laporan, telaah staf, formulir dan naskah dinas elektronis.

Pasal 4

Rincian jenis naskah dinas sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 meliputi sebagai berikut (1) naskah dinas arahan terdiri atas a. naskah dinas pengaturan meliputi peraturan menteri, pedoman, petunjuk

pelaksanaan, instruksi, prosedur tetap, dan surat edaran; b. naskah dinas penetapan atau keputusan; c. naskah dinas penugasan meliputi surat perintah dan surat tugas.

(2) naskah dinas korespondensi meliputi nota dinas, memo dinas, surat dinas, dan surat undangan.

(3) naskah dinas khusus meliputi surat perjanjian/kesepakatan bersama/MoU, surat kuasa, berita acara, surat keterangan, surat pengantar, dan pengumuman.

(4) laporan…

Page 6: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 6 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

(4) laporan.(5) telaah staf.(6) naskah dinas elektronis.

Format Naskah Dinas

Pasal 5

Format naskah dinas sebagaimana dimaksudkan dalam Pasal 3 dan Pasal 4 adalah terlampir pada Lampiran 1 yang merupakan bagian tak terpisahkan dengan Peraturan Menteri ini.

BAB IV

PENYUSUNAN NASKAH DINAS

Persyaratan Penyusunan

Pasal 6 (1) Menyusun naskah dinas harus dilakukan dengan teliti dan cermat, baik dari

bentuk, susunan pengetikan, isi, struktur, dan penerapan kaidah bahasa.

(2) Menyusun naskah dinas harus memperlihatkan kejelasan aspek fisik dan materi.

(3) Naskah dinas harus menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar (bahasa formal, efektif, singkat, padat dan lengkap).

(4) Naskah dinas harus runtut dan logis.

(5) Naskah dinas harus taat mengikuti aturan yang baku sesuai ketentuan yang berlaku.

Penomoran Naskah Dinas

Pasal 7

(1) Susunan nomor naskah dinas pengaturan dan naskah dinas penetapan adalah tulisan nomor dengan huruf kapital, nomor naskah (nomor urut dalam satu tahun takwim), tulisan tahun dengan huruf kapital dan tahun terbit.

(2) Susunan nomor naskah dinas penugasan adalah tulisan nomor dengan huruf kapital, nomor naskah (nomor urut dalam satu tahun takwim), garis miring, kode identifikasi otoritas, garis miring, bulan, garis miring dan tahun terbit.

(3) Susunan…

Page 7: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 7 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

(3) Susunan nomor naskah dinas korespondensi dan naskah dinas khusus adalah kode derajat pengamanan surat (jika ada), tanda hubung, nomor surat (nomor urut dalam satu tahun takwim), garis miring, kode identifikasi otoritas, garis miring, kode klasifikasi arsip, garis miring, bulan, garis miring, tahun terbit.

(4) Nomor halaman menggunakan nomor urut angka arab dan dicantumkan secara simetris di tengah atas dengan membubuhkan tanda hubung (-) sebelum dan setelah nomor, kecuali halaman pertama naskah dinas yang menggunakan kop naskah dinas tidak perlu mencantumkan nomor halaman.

(5) Nomor halaman lampiran digunakan untuk setiap naskah dinas yang memiliki beberapa lampiran, setiap lampiran harus diberi nomor urut dengan angka Arab. Nomor halaman lampiran merupakan nomor lanjutan dari halaman naskah sebelumnya.

(6) Nomor registrasi naskah dinas yang ditandatangani oleh pejabat di lingkungan Kementerian Perumahan Rakyat a.n. Menteri Negara Perumahan Rakyat menggunakan nomor dari agenda naskah dinas Menteri Negara Perumahan Rakyat.

Konsep Naskah Dinas

Pasal 8

(1) Penyusunan naskah dinas yang materinya menyangkut lebih dari satu unitkerja, konsepnya dibuat menggunakan formulir konsep dan terlebih dahulu harus disampaikan kepada para pejabat unit-unit terkait untuk mendapatkan persetujuan atas substansi yang tercantum dalam konsep naskah dinas tersebut.

(2) Formulir konsep naskah dinas sebagaimana dimaksudkan pada ayat (1) dipergunakan untuk konsep naskah dinas pengaturan, naskah dinas penetapan dan korespondensi penting.

Penggunaan Huruf

Pasal 9

Penyusunan naskah dinas di lingkungan Kementerian Perumahan Rakyat menggunakan huruf jenis arial ukuran 11 atau 12 sesuai kebutuhan.

Naskah Dinas Rahasia

Pasal 10

(1) Penyusunan naskah dinas yang bersifat sangat rahasia/rahasia dilakukan oleh pejabat/petugas yang ditunjuk khusus, untuk dapat menjaga kerahasiaan.

(2) Tembusan…

Page 8: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 8 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

(2) Tembusan yang disimpan oleh unit pencipta naskah, hanya dibuat 1 (satu) lembar dan disimpan secara khusus oleh pejabat/petugas yang ditunjuk.

(3) Tanda tingkat keamanan “sangat rahasia/rahasia” ditulis dengan cap berwarna merah pada kop/kepala naskah.

(4) Jika naskah dinas tersebut disalin, cap tingkat keamanan pada salinan harus dengan warna yang sama dengan warna cap pada naskah asli.

(5) Naskah dinas sangat rahasia/rahasia yang diketik melalui komputer, setelah proses pembuatan naskah selesai, file yang berisi naskah tersebut disimpan menggunakan flashdisk/cd khusus, untuk naskah-naskah yang bersifat sangat rahasia/rahasia, dan penyimpanannya dilakukan secara khusus pula.

(6) Naskah dinas yang mempunyai tingkat keamanan SR/R/K harus diberi nomor salinan pada seluruh halaman. Jumlah salinan harus dicantumkan meskipun hanya salinan tunggal, Contoh : ( 1/1, 1/2, 2/2, 1/3, 2/3, 3/3 dan seterusnya).

Rujukan

Pasal 11

(1)

Naskah dinas yang berbentuk peraturan, keputusan dan instruksi, rujukannya ditulis di dalam konsideran mengingat.

(2) Naskah dinas yang berbentuk surat perintah, surat tugas, surat edaran rujukannya ditulis di dalam konsideran dasar.

(3) Penulisan rujukan pada surat dinas, rujukannya ditulis pada alinea pembuka diikuti substansi materi surat yang bersangkutan. Apabila rujukannya lebih dari satu naskah, rujukan harus ditulis secara kronologis.

(4) Penulisan rujukan pada surat dinas, apabila rujukannya berupa naskah, urutan penulisannya adalah jenis naskah, jabatan penandatangan naskah, nomor naskah, tanggal penetapan dan subjek naskah. Apabila rujukan berupa surat, urutan penulisannya adalah jenis surat, jabatan penandatangan, nomor surat, tanggal penandatangan surat dan hal.

Ruang Tanda Tangan

Pasal 12 (1)

Ruang tanda tangan adalah tempat pada bagian kaki naskah dinas yang memuat nama jabatan dan nama pejabatnya yang dirangkaikan dengan nama instansi/unit organisasi yang dipimpin.

(2) Ruang…

Page 9: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 9 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

(2) Ruang tanda tangan ditempatkan di sebelah kanan bawah setelah baris kalimat terakhir.

(3) Nama jabatan yang diletakkan pada baris pertama tidak boleh disingkat, kecuali formulir ukuran kecil, misalnya kartu dan identitas instansi.

(4) Nama jabatan yang diletakkan pada baris kedua dan ketiga setelah a.n. dan u.b. boleh disingkat misalnya, Sesmen, Karo Umum dan Asdep.

(5) Nama jabatan dan nama pejabat pada naskah dinas yang bersifat mengatur ditulis dengan huruf kapital dan nama jabatan dan nama pejabat pada naskah dinas yang tidak bersifat mengatur ditulis dengan huruf awal kapital.

(6) Ruang tanda tangan sekurang-kurangnya empat spasi.

(7) Jarak ruang antara tanda tangan dan tepi kanan kertas adalah + 3 cm, sedangkan untuk tepi kiri disesuaikan dengan baris terpanjang.

Batas Tepi Pengetikan

Pasal 13 (1) Batas pengetikan tepi atas apabila menggunakan kop naskah dinas, 2 spasi di

bawah kop, dan apabila tanpa kop naskah dinas sekurang-kurangnya 2 cm dari tepi atas kertas.

(2) Batas pengetikan tepi bawah dari tepi bawah kertas sekurang-kurangnya 2 cm.

(3) Batas pengetikan tepi kiri dari tepi kiri kertas adalah 2,5 cm.

(4) Batas pengetikan tepi kanan dari tepi kanan kertas adalah 2,5 cm.

Penggunaan Bahasa

Pasal 14

(1)

Bahasa yang digunakan di dalam naskah dinas harus jelas, tepat dan menguraikan maksud, tujuan, serta isi naskah berdasarkan kaidah bahasa Indonesia yang berlaku.

(2) Ejaan yang digunakan adalah ejaan Bahasa Indonesia yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0196/U/1975 tanggal 27 Agustus 1975 dan telah disempurnakan dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0543a/U/1987 tanggal 9 September 1987 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0389/U/1988 tanggal 11 Agustus 1988 tentang Penyempurnaan Pedoman Umum Pembentukan Istilah.

Merubah…

Page 10: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 10 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

Merubah, Mencabut atau Membatalkan Naskah Dinas

Pasal 15

(1) Perubahan adalah merubah, menyempurnakan, dan menyisipkan sebagian dari suatu naskah dinas.

(2) Pencabutan adalah suatu pernyataan tidak berlaku lagi suatu naskah dinas terhitung mulai saat ditetapkan dalam pencabutan tersebut.

(3) Ralat adalah merubah kekeliruan kecil, misalnya salah ketik.

(4) Naskah dinas yang bersifat mengatur apabila diubah, dicabut atau dibatalkan harus dengan naskah dinas yang sama jenisnya.

(5) Pejabat yang berhak menentukan perubahan, pencabutan dan pembatalan adalah pejabat yang menandatangani naskah dinas tersebut atau oleh pejabat yang lebih tinggi kedudukannya.

(6) Ralat yang bersifat kekeliruan kecil misalnya salah ketik, ralat dikeluarkan oleh pejabat yang menandatangani naskah dinas tersebut atau dapat oleh pejabat setingkat lebih rendah.

Penyusunan Surat Dinas

Pasal 16

(1) Penyelenggaraan urusan kedinasan melalui surat-menyurat dinas harus dilaksanakan secara cermat dan teliti agar tidak menimbulkan salah penafsiran.

(2) Koordinasi antar pejabat terkait hendaknya dilakukan dengan menggunakan metode yang paling cepat dan tepat. Koordinasi dilakukan sejak tahap penyusunan konsep awal, sehingga perbaikan pada konsep final dapat dihindari.

(3) Urusan kedinasan yang dilakukan dengan menggunakan prosedur surat menyurat harus menggunakan sarana komunikasi resmi.

(4) Jawaban terhadap surat masuk

a. instansi pengirim harus segera mengkonfirmasikan kepada penerima surat atas keterlambatan jawaban dalam suatu proses komunikasi tanpa keterangan yang jelas;

b. instansi penerima harus segera memberikan jawaban terhadap konfirmasi yang dilakukan oleh instansi pengirim.

(5) Salinan surat hanya diberikan kepada yang berhak dan memerlukan, yang dinyatakan dengan memberikan alamat yang dimaksud dalam tembusan yang dibuat terbatas hanya untuk kebutuhan sebagai berikut

a. salinan…

Page 11: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 11 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

a. salinan tembusan, yaitu salinan surat yang disampaikan kepada pejabat yang secara fungsional terkait;

b. salinan laporan, yaitu salinan surat yang disampaikan kepada pejabat yang berwenang;

c. salinan untuk arsip, yaitu salinan surat yang disimpan untuk kepentingan pemberkasan arsip.

(6) Kecepatan penyampaian

a. Amat segera/kilat, adalah surat dinas yang harus diselesaikan/dikirim /disampaikan pada hari yang sama dengan batas waktu 24 jam;

b. segera, adalah surat dinas yang harus diselesaikan/dikirim/disampaikan dalam waktu 2 x 24 jam;

c. biasa, adalah surat dinas yang harus diselesaikan/dikirim/disampaikan menurut urutan yang diterima oleh bagian pengiriman, sesuai dengan jadwal perjalanan caraka/kurir.

(7) Penggunaan untuk perhatian (u.p) dipergunakan untuk keperluan berikut

a. untuk mempermudah penyampaian oleh sekretariat instansi penerima surat kepada pejabat yang dituju;

b. untuk mempercepat penyelesaian surat yang diperkirakan cukup dilakukan oleh pejabat atau staf tertentu di lingkungan instansi yang dituju.

BAB V

KEWENANGAN PENANDATANGANAN

Pasal 17

Naskah dinas Kementerian Perumahan Rakyat ditandatangani oleh pejabat dilingkungan Kementerian Perumahan Rakyat sesuai wewenang dan tanggung jawabyang melekat pada masing-masing jabatan.

Pasal 18

(1) Menteri Negara Perumahan Rakyat berwenang menandatangani naskah dinas dalam format naskah dinas arahan yang materinya memuat pengaturankebijakan pelaksanaan dari peraturan perundangan-undangan yang lebih tinggi dan naskah dinas lainnya.

(2) Naskah dinas lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditujukan kepada Presiden, Wakil Presiden, Pimpinan Lembaga Tertinggi dan Tinggi Negara,Menteri anggota Kabinet, Lembaga Pemerintah non Departemen, pejabat dilingkungan Kementerian, Organisasi Kemasyarakatan dan pihak-pihak lainnya yang dianggap perlu.

Pasal 19…

Page 12: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 12 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

Pasal 19

(1) Sekretaris Kementerian berwenang menandatangani naskah dinas dalamformat naskah dinas arahan (surat edaran, keputusan), naskah dinaspenugasan, naskah dinas korespondensi, naskah dinas khusus, naskah dinaslaporan dan telaahan staf yang materinya menyangkut tugas dan tanggungjawab yang melekat pada jabatannya serta naskah dinas lainnya sebagaimanadiatur dan ditetapkan dengan Keputusan Menteri Negara Perumahan Rakyatyang ditujukan kepada pejabat di lingkungan dan atau di luar KementerianPerumahan Rakyat, serta pihak-pihak lainnya yang dianggap perlu.

(2) Para Staf Ahli Menteri berwenang menandatangani naskah dinas dalam formatnaskah dinas arahan (surat edaran), naskah dinas korespondensi, naskahdinas khusus, naskah dinas laporan dan telaahan staf yang materinyamenyangkut tugas dan tanggung jawab yang melekat pada jabatannya yangditujukan kepada para pejabat di lingkungan dan atau di luar KementerianPerumahan Rakyat, serta pihak-pihak lainnya yang dianggap perlu.

(3) Para Deputi berwenang menandatangani naskah dinas dalam format naskahdinas arahan (surat edaran), naskah dinas penugasan, naskah dinaskorespondensi, naskah dinas khusus, laporan, dan telaahan staf yangmaterinya menyangkut tugas dan tanggung jawab yang melekat padajabatannya; serta naskah dinas lainnya dalam rangka pelaksanaan kegiatanyang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Negara Perumahan Rakyat yangditujukan kepada para pejabat di lingkungan dan atau di luar KementerianPerumahan Rakyat serta pihak-pihak lainnya yang diangap perlu.

Pasal 20

(1) Para Kepala Biro berwenang menandatangani naskah dinas dalam format naskahdinas arahan (surat edaran, keputusan), naskah dinas penugasan, naskah dinaskorespondensi, naskah dinas khusus, laporan, telaahan staf yang materinya menyangkut tugas dan tanggung jawab yang melekat pada jabatannya serta naskahdinas lainnya sebagaimana diatur dan ditetapkan dengan Keputusan MenteriNegara Perumahan Rakyat yang ditujukan kepada para pejabat di lingkungan danatau di luar Kementerian Kementerian Perumahan Rakyat, serta pihak-pihak lainnya yang dianggap perlu.

(2) Para Asisten Deputi berwenang menandatangani naskah dinas dalam formatnaskah dinas penugasan, naskah dinas korespondensi, naskah dinas khusus,laporan, telaahan staf yang materinya menyangkut tugas dan tanggungjawab yang melekat pada jabatannya serta naskah dinas lainnya dalam rangkapelaksanaan kegiatan yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri NegaraPerumahan Rakyat yang ditujukan kepada para pejabat di lingkungan dan atau di luar Kementerian Perumahan Rakyat, serta pihak-pihak lainnya yang dianggap perlu.

(3) Para…

Page 13: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 13 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

(3) Para Kepala Pusat berwenang menandatangani naskah dinas dalam formatnaskah dinas arahan (surat edaran), naskah dinas penugasan, naskah dinas korespondensi, naskah dinas khusus, laporan, telaahan staf yang materinyamenyangkut tugas dan tanggung jawab yang melekat pada jabatannya sertanaskah dinas lainnya dalam rangka pelaksanaan kegiatan yang ditetapkandengan Keputusan Menteri Negara Perumahan Rakyat yang ditujukan kepadapara pejabat di lingkungan dan atau di luar Kementerian Perumahan Rakyat,serta pihak-pihak lainnya yang dianggap perlu.

(4) Inspektur berwenang menandatangani naskah dinas dalam format naskahdinas arahan (surat edaran), naskah dinas penugasan, naskah dinaskorespondensi, naskah dinas khusus, laporan, telaahan staf yang materinyamenyangkut tugas dan tanggung jawab yang melekat pada jabatannya yangditujukan kepada para pejabat di lingkungan dan atau di luar Kementerian Perumahan Rakyat, serta pihak-pihak lainnya yang dianggap perlu.

Pasal 21

Kepala Bagian, Kepala Bidang, berwenang menandatangani naskah dinaskorespondensi intern, naskah dinas khusus, laporan, telaahan staf yang materinyabersifat meneruskan informasi sesuai tugas dan tanggung jawab yang melekat padamasing-masing jabatannya yang ditujukan kepada para pejabat di lingkunganKementerian Perumahan Rakyat dan naskah dinas lainnya yang ditetapkan denganKeputusan Menteri.

Pasal 22

Kepala Sub Bagian, Kepala Sub Bidang, berwenang menandatangani naskah dinaskorespondensi intern, naskah dinas khusus, laporan, telaahan staf yang materinyaberhubungan dengan pengelolaan data dalam rangka meneruskan informasi sesuaitugas dan tanggung jawab yang melekat pada masing-masing jabatannya yang ditujukan kepada pejabat di lingkungan Kementerian Perumahan Rakyat.

Pasal 23

(1) Kepala Satuan Kerja di lingkungan Kementerian Negara Perumahan Rakyatberwenang menandatangani naskah dinas arahan (surat edaran, keputusan), naskah dinas korespondensi, naskah dinas khusus, telaahan staf dan laporanyang ditujukan kepada para pejabat di lingkungan dan atau di luar KementerianPerumahan Rakyat, serta pihak-pihak lainnya yang dianggap perlu.

(2) Pejabat…

Page 14: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 14 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

(2) Pejabat Pembuat Komitmen, Pejabat yang melakukan Pengujian dan PerintahPembayaran, Bendahara pengeluaran Satuan Kerja di lingkungan KementerianNegara Perumahan Rakyat berwenang menandatangani naskah dinas arahan,naskah dinas korespondensi, naskah dinas khusus, telaahan staf dan laporan,dalam rangka penyelenggaraan kegiatan yang ditetapkan dengan KeputusanMenteri Negara Perumahan Rakyat yang ditujukan kepada para pejabat dilingkungan dan atau di luar Kementerian Perumahan Rakyat, serta pihak-pihak lainnya yang dianggap perlu.

Garis Kewenangan

Pasal 24

(1) Atas nama disingkat (a.n.) digunakan jika yang berwenang menandatangani naskah dinas telah diberi kuasa oleh pejabat yang bertanggung jawab berdasarkan bidang tugas dan tanggung jawab pejabat yang bersangkutan. Pejabat penandatangan naskah dinas bertanggung jawab atas isi naskah dinas kepada pejabat yang memberikan kuasa, tanggung jawab akhir berada pada pejabat pemberi kuasa.

(2)

Untuk beliau disingkat (u.b.) digunakan jika pejabat yang diberi kuasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1), memberi mandat kepada bawahannya, sehingga penggunaan u.b. digunakan setelah a.n.

(3) Pelaksana harian disingkat (Plh.) digunakan apabila pejabat yang berwenang menandatangani naskah dinas tersebut tidak berada di tempat, sehingga untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sehari-hari perlu ada pejabat sementara yang menggantikannya sampai dengan pejabat yang definitif kembali di tempat.

(4) Pelaksana tugas disingkat (Plt.) digunakan apabila pejabat yang berwenang menandatangani naskah dinas tersebut belum ditetapkan karena menunggu ketentuan bidang kepegawaian lebih lanjut. Pelimpahan wewenang kepada (Plt.) bersifat sementara sampai dengan pejabat yang definitif ditetapkan.

Pasal 25

Penomoran naskah dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, konsep naskahdinas, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, kewenangan penandatanganansebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 s/d Pasal 23 dan garis kewenangansebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 adalah terlampir pada Lampiran 2 yangmerupakan bagian tak terpisahkan dengan Peraturan Menteri ini.

BAB VI...

Page 15: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 15 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

BAB VI

PENGGUNAAN LAMBANG NEGARA DAN LOGO

Pasal 26

(1) Penggunaan lambang negara dalam tata naskah dinas adalah sebagai tanda pengenal atau identifikasi yang bersifat tetap dan resmi bagi Pejabat Negara/Menteri, yang digunakan untuk kop/kepala naskah, cap, sampul dan map dinas dan keperluan kedinasan lainnya.

(2) Penggunaan logo instansi dalam tata naskah dinas adalah sebagai tanda pengenal atau identitas berupa simbol atau huruf bersifat tetap dan resmi bagi pejabat instansi (non pejabat negara) yang digunakan untuk kop/kepala surat, cap, sampul dan map dinas dan keperluan kedinasan lainnya.

Kop Naskah Dinas

Pasal 27

(1) Kop naskah dinas adalah identifikasi nama jabatan atau nama instansi.

(2) Letak lambang negara dalam kop naskah dinas diletakkan di tengah atas secara simetris 1,5 cm dari tepi atas.

(3) Letak logo Instansi Kementerian, tulisan nama dan alamat instansi dari tepi atas 1,5 cm dari tepi kiri 2,5 cm dan dari tepi kanan 2,5 cm.

Kop Naskah Dinas Jabatan Menteri

Pasal 28

(1) Kop naskah dinas Jabatan Menteri pada baris pertama menggunakan lambang negara garuda berwarna kuning emas dan simbul Pancasila sesuai warna aslinya pada baris kedua tulisan warna hitam “MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT” dan pada baris ketiga tulisan ”REPUBLIK INDONESIA“ yang ditempatkan secara simetris di bagian atas.

(2) Kop naskah dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan untuk naskah dinas yang ditandatangani oleh Menteri Negara Perumahan Rakyat dan pejabat yang diberi kuasa untuk menandatangani naskah dinas atas nama Menteri Negara Perumahan Rakyat.

Kop...

Page 16: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 16 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

Kop Naskah Dinas Instansi

Pasal 29 (1) Kop naskah dinas Instansi di lingkungan Kementerian Perumahan Rakyat terdiri

dari kop naskah dinas Kementerian Perumahan Rakyat, kop naskah dinas Pusat, kop naskah dinas Satuan Kerja 1 dan naskah dinas Satuan Kerja 2.

(2) Kop naskah dinas Kementerian Perumahan Rakyat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebelah kiri atas menggunakan logo Kementerian berwarna dan di sebelah kanan logo, tulisan warna hitam pada baris pertama “KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT” pada baris kedua “REPUBLIK INDONESIA” dan pada baris ketiga adalah alamat lengkap instansi Kementerian Perumahan Rakyat.

(3) Kop naskah dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) digunakan untuk naskah dinas yang ditandatangani oleh para pejabat di lingkungan Kementerian Perumahan Rakyat.

(4) Kop naskah dinas Pusat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebelah kiri atas menggunakan logo Kementerian berwarna dan di sebelah kanan logo, tulisan warna hitam pada baris pertama “KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT” pada baris kedua nama instansi ”PUSAT.................” dan pada baris ketiga adalah alamat lengkap instansi Pusat.

(5) Kop naskah dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (4) digunakan untuk naskah dinas yang ditandatangani oleh para pejabat di lingkungan masing-masing Pusat.

(6) Kop naskah dinas Satuan Kerja 1 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebelah kiri atas menggunakan logo Kementerian berwarna dan di sebelah kanan logo, tulisan warna hitam pada baris pertama “KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT” pada baris kedua nama instansi Satuan Kerja 1 ”SATUAN KERJA .....................” dan pada baris ketiga adalah alamat lengkap masing-masing instansi Satuan Kerja 1.

(7) Kop naskah dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (6) digunakan untuk naskah dinas yang ditandatangani oleh para pejabat di lingkungan masing-masing Satuan Kerja 1.

(8) Kop naskah dinas Satuan Kerja 2 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebelah kiri atas menggunakan logo Kementerian berwarna dan di sebelah kanan logo, tulisan warna hitam pada baris pertama “KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT” pada baris kedua nama instansi atasan Satuan Kerja 2 yaitu unit kerja Eselon I ”SEKRETARIAT/DEPUTI................” dan pada baris ketiga nama instansi masing-masing Satuan Kerja 2, dan pada baris keempat adalah alamat lengkap masing-masing instansi Satuan Kerja 2.

(9) Kop naskah dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (8) digunakan untuk naskah dinas yang ditandatangani oleh para pejabat di lingkungan masing-masing Satuan Kerja 2.

Stempel...

Page 17: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 17 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

Stempel Dinas

Pasal 30

(1) Stempel dinas di lingkungan Kementerian Perumahan Rakyat terdiri atas stempel jabatan Menteri dan stempel Instansi.

(2)

Stempel jabatan Menteri dan stempel Instansi berbentuk lingkaran, terbuat dari bahan karet sintetik kualitas tinggi dengan huruf arial 8 atau 9.

(3) Bentuk stempel dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terdiri dari

a. garis lingkaran luar; b. garis lingkaran tengah; c. garis lingkaran dalam; d isi stempel.

(4) Ukuran stempel sebagaimana dimaksud pada ayat (3) meliputi

a. diameter lingkaran luar stempel dinas adalah 4 cm; b. diameter lingkaran tengah stempel dinas adalah 3,8 cm; c. diameter lingkaran dalam stempel dinas adalah 3 cm.

Stempel Jabatan Menteri

Pasal 31

(1) Stempel jabatan Menteri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat (1), berisipada lingkaran tengah bagian atas tulisan “MENTERI NEGARA PERUMAHANRAKYAT” ; bagian bawah tulisan “REPUBLIK INDONESIA” antara bagian atasdan bawah dibatasi dengan dua buah bintang segi lima; pada lingkaran dalamLambang Negara Garuda.

(2) Stempel jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), digunakan untuk naskah dinas yang ditandatangani Menteri Negara Perumahan Rakyat.

Stempel Instansi

Pasal 32

(1) Stempel instansi di lingkungan Kementerian Perumahan Rakyat terdiri daristempel Kementerian Perumahan Rakyat, stempel Pusat, stempel Satuan Kerja1 dan stempel Satuan Kerja 2.

(2) Stempel…

Page 18: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 18 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

(2) Stempel Kementerian Perumahan Rakyat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)berisi pada

-

lingkaran tengah bagian atas tulisan “KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT” bagian bawah tulisan “REPUBLIK INDONESIA”, antara bagian atas dan bawah dibatasi dengan dua buah bintang segi lima;

- lingkaran dalam Logo Kementerian Perumahan Rakyat.

(3) Stempel Kementerian Perumahan Rakyat sebagaimana dimaksud pada ayat(2), digunakan untuk naskah dinas yang ditandatangani oleh para pejabat dilingkungan Kementerian Perumahan Rakyat baik untuk naskah dinas atas namaMenteri Negara Perumahan Rakyat dan atau atas wewenang jabatannyamasing-masing.

(4) Pengadaan, penyimpanan dan pengendalian stempel jabatan dan stempel Kementerian Perumahan Rakyat dilakukan oleh Biro Umum.

(5) Stempel Pusat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berisi pada

-

lingkaran tengah bagian atas tulisan “KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT” bagian bawah tulisan “REPUBLIK INDONESIA”, antara bagian atas dan bawah dibatasi dengan dua buah bintang segi lima;

- lingkaran dalam tulisan nama Instansi Pusat.

(6) Stempel Pusat sebagaimana dimaksud pada ayat (5), digunakan untuk naskah dinas yang ditandatangani oleh para pejabat di lingkungan masing-masing Pusat sesuai wewenang dan tanggungjawabnya.

(7) Pengadaan, penyimpanan dan pengendalian stempel Pusat dilakukan oleh masing-masing Pusat.

(8) Stempel Satuan Kerja 1 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berisi pada

-

lingkaran tengah bagian atas tulisan “KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT” bagian bawah tulisan “REPUBLIK INDONESIA”, antara bagian atas dan bawah dibatasi dengan dua buah bintang segi lima;

- lingkaran dalam tulisan nama instansi masing-masing Satuan Kerja 1.

(9) Stempel Satuan Kerja 1 sebagaimana dimaksud pada ayat (8), digunakanuntuk naskah dinas yang ditandatangani oleh para pejabat di lingkunganmasing-masing Satuan Kerja 1 sesuai wewenang dan tanggungjawabnya.

(10) Stempel Satuan Kerja 2 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berisi pada

-

lingkaran tengah bagian atas tulisan “KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT” bagian bawah tulisan nama instansi unit kerja atasan langsung“SEKRETARIAT /DEPUTI............”, antara bagian atas dan bawah dibatasidengan dua buah bintang segi lima;

- lingkaran dalam tulisan nama instansi masing-masing Satuan Kerja 2.

(11) Stempel…

Page 19: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 19 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

(11) Stempel Satuan Kerja 2 sebagaimana dimaksud pada ayat (10), digunakanuntuk naskah dinas yang ditandatangani oleh para pejabat di lingkunganmasing-masing Satuan Kerja 2 sesuai wewenang dan tanggungjawabnya.

(12) Pengadaan, penyimpanan dan pengendalian stempel Satuan Kerja 1 danSatuan Kerja 2, dilakukan oleh masing-masing Satuan Kerja.

Sampul Naskah Dinas

Pasal 33

(1) Sampul naskah dinas di lingkungan Kementerian Perumahan Rakyat terdiri atas

a. sampul naskah dinas jabatan Menteri; b. sampul naskah dinas Instansi.

(2) Ukuran standar sampul naskah dinas yang digunakan di lingkungan Kementerian Perumahan Rakyat adalah berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pos & Telekomunikasi Nomor 43/DIRJEN/1987 tentang Penetapan Standar Kertas Sampul Surat dan Bentuk Sampul Surat.

Sampul Naskah Dinas Jabatan Menteri

Pasal 34

(1) Sampul naskah dinas jabatan Menteri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (1) huruf a, berisi kop naskah pada sampul ukuran 11 x 23 cm dengan format sebagai berikut

a. format sampul jabatan Menteri 1 -

pada baris pertama Lambang Negara Garuda berwarna kuning emasdan simbol Pancasila sesuai warna aslinya; dan tulisan dengan warnahitam pada baris kedua Menteri Negara Perumahan Rakyat; pada baris ketiga Republik Indonesia;

- lambang negara garuda dan tulisan jabatan Menteri ditempatkan secarasimetris ditengah atas dengan posisi 1 cm dari batas tepi atas.

b. format sampul jabatan Menteri 2 -

pada baris pertama Lambang Negara Garuda berwarna kuning emas dan simbol Pancasila sesuai warna aslinya; dan tulisan dengan warnahitam pada baris kedua Menteri Negara Perumahan Rakyat; pada barisketiga Republik Indonesia;

- lambang negara garuda dan tulisan jabatan Menteri ditempatkan daribatas tepi kiri 2 cm, dari batas tepi atas 1 cm.

(2) Sampul…

Page 20: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 20 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

(2) Sampul naskah dinas jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakanuntuk naskah dinas yang ditandatangani oleh Menteri Negara PerumahanRakyat dan Pejabat yang diberi kuasa untuk menandatangani naskah dinas atas nama Menteri Negara Perumahan Rakyat.

Sampul Naskah Dinas Instansi

Pasal 35

(1) Sampul naskah dinas instansi terdiri dari sampul naskah dinas KementerianPerumahan Rakyat; sampul naskah dinas Pusat dan sampul naskah dinasSatuan Kerja.

(2) Sampul naskah dinas Kementerian Perumahan Rakyat sebagaimana dimaksudpada ayat (1), berisi kop naskah pada sampul ukuran 11 x 23 cm denganformat sebagai berikut

a. logo instansi berwarna dengan ukuran tinggi 2 cm dan lebar 2 cm dansebelah kanan tulisan pada baris pertama Kementerian Perumahan Rakyat;

b. Pada baris kedua tulisan Republik Indonesia; c. Pada baris ketiga tulisan alamat lengkap Kementerian Perumahan Rakyat; d. logo dan tulisan nama dan alamat instansi ditempatkan dari batas tepi atas 1

cm, dari batas tepi kiri dan kanan masing-masing maksimal 3,5 cm.

(3) Sampul naskah dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) digunakan untuknaskah dinas yang ditandatangani oleh para pejabat di lingkungan KementerianPerumahan Rakyat atas wewenang jabatannya masing-masing.

(4) Sampul naskah dinas Pusat sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berisi kopnaskah pada sampul ukuran 11 x 23 cm dengan format sebagai berikut

a. logo instansi berwarna dengan ukuran tinggi 2 cm dan lebar 2 cm dan sebelah kanan tulisan pada baris pertama Kementerian Perumahan Rakyat;

b. Pada baris kedua tulisan nama instansi ”Pusat............” ; c. Pada baris ketiga tulisan alamat lengkap masing-masing Pusat; d. logo dan tulisan nama dan alamat instansi Pusat ditempatkan dari batas tepi

atas 1 cm, dari batas tepi kiri dan kanan masing-masing maksimal 3,5 cm.

(5) Sampul naskah dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (4) digunakan untuknaskah dinas yang ditandatangani oleh para pejabat di lingkungan masing-masing Pusat sesuai wewenang jabatannya.

(6) Sampul naskah dinas Satuan Kerja 1 sebagaimana dimaksud pada ayat (1),berisi kop naskah pada sampul ukuran 11 x 23 cm dengan format sebagaiberikut

a. logo instansi berwarna dengan ukuran tinggi 2 cm dan lebar 2 cm dan sebelah kanan tulisan pada baris pertama Kementerian Perumahan Rakyat;

b. Pada…

Page 21: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 21 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

b. Pada baris kedua tulisan nama instansi masing-masing Satuan Kerja 1; c. Pada baris ketiga tulisan alamat lengkap masing-masing Satuan Kerja 1; d. logo dan tulisan nama dan alamat instansi Satuan Kerja 1 ditempatkan dari

batas tepi atas 1 cm, dari batas tepi kiri dan kanan masing-masing maksimal 3,5 cm.

(7) Sampul naskah dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (6) digunakan untuknaskah dinas yang ditandatangani oleh para pejabat di lingkungan masing-masing Satuan Kerja 1, sesuai wewenang jabatannya.

(8) Sampul naskah dinas Satuan Kerja 2 sebagaimana dimaksud pada ayat (1),berisi kop naskah pada sampul ukuran 11 x 23 cm dengan format sebagaiberikut

a. logo instansi berwarna dengan ukuran tinggi 2 cm dan lebar 2 cm dansebelah kanan tulisan pada baris pertama Kementerian Perumahan Rakyat;

b. pada baris kedua tulisan nama instansi atasan masing-masing Satuan Kerja 2 yaitu nama unit kerja Eselon I (Sekretariat/Deputi............................);

c. Pada baris ketiga tulisan nama instansi masing-masing Satuan Kerja 2; c. Pada baris keempat tulisan alamat lengkap masing-masing Satuan Kerja 2; d. logo dan tulisan nama dan alamat instansi Satuan Kerja 2, ditempatkan dari

batas tepi atas 1 cm, dari batas tepi kiri dan kanan masing-masing maksimal 3,5 cm.

(9) Sampul naskah dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (8) digunakan untuknaskah dinas yang ditandatangani oleh para pejabat di lingkungan masing-masing Satuan Kerja 2, sesuai wewenang jabatannya.

(10) Ukuran sampul yang lebih besar maka jarak tepi atas, kiri dan kanan danbesarnya huruf disesuaikan dengan ruang sampul sehingga serasi danseimbang.

Map Dinas

Pasal 36

(1) Map dinas di lingkungan Kementerian terdiri dari a. map jabatan Menteri; b. map Instansi.

(2) Map jabatan Menteri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a adalah mapdinas yang berisi pada baris pertama Lambang Negara Garuda berwarnakuning emas dan simbol Pancasila sesuai warna aslinya; baris kedua tulisan”MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT” dan baris ketiga tulisan”REPUBLIK INDONESIA”. Warna map krem dan warna tulisan/huruf kapitalhitam.

(3) Map…

Page 22: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 22 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

(3) Map jabatan Menteri sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dipergunakan untuk tempat naskah dinas yang ditandatangani oleh Menteri Negara PerumahanRakyat dan pejabat yang diberi kuasa atas nama Menteri Negara PerumahanRakyat.

Pasal 37

(1) Map instansi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat (1) huruf b terdiri dari map Kementerian Perumahan Rakyat, map Pusat, map Satuan Kerja 1 dan mapSatuan Kerja.

(2) Map instansi Kementerian Perumahan Rakyat sebagaimana dimaksud padaayat (1) adalah map dinas yang berisi pada baris pertama logo KementerianPerumahan Rakyat, baris kedua tulisan ”KEMENTERIAN PERUMAHANRAKYAT” dan baris ketiga tulisan ”REPUBLIK INDONESIA”. Warna map biru,logo Kementerian Perumahan Rakyat berwarna dan warna tulisan/huruf kapitalhitam.

(3) Map instansi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dipergunakan untuk tempat naskah dinas yang ditandatangani oleh para pejabat di lingkungan KementerianPerumahan Rakyat.

(4) Map instansi Pusat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah map dinasyang berisi pada baris pertama logo Kementerian Perumahan Rakyat, baris kedua tulisan ”KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT” dan baris ketiga tulisannama PUSAT .................”, Warna map biru, logo Kementerian PerumahanRakyat berwarna dan warna tulisan/huruf kapital hitam.

(5) Map instansi Pusat sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dipergunakan untuktempat naskah dinas yang ditandatangani oleh para pejabat di lingkungan masing-masing Pusat.

(6) Map instansi Satuan Kerja 1 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah mapdinas yang berisi pada baris pertama logo Kementerian Perumahan Rakyat, baris kedua tulisan ”KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT” dan baris ketigatulisan nama instansi masing-masing ”SATUAN KERJA 1........................”,warna map biru, logo Kementerian Perumahan Rakyat berwarna dan warnatulisan/huruf kapital hitam.

(7) Map instansi Satuan Kerja 1 sebagaimana dimaksud pada ayat (6)dipergunakan untuk tempat naskah dinas yang ditandatangani oleh parapejabat di lingkungan masing-masing Satuan Kerja 1.

(8) Map instansi Satuan Kerja 2 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah mapdinas yang berisi pada baris pertama logo Kementerian Perumahan Rakyat, bariskedua tulisan ”KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT” dan baris ketiga tulisannama instansi unit kerja atasan masing-masing Satuan Kerja 2(Sekretariat/Deputi..............”, dan baris keempat tulisan nama instansi masing-masing ”Satuan Kerja 2”; warna map biru, logo Kementerian Perumahan Rakyatberwarna dan warna tulisan/huruf kapital hitam.

9) Map…

Page 23: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 23 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

(9) Map instansi Satuan Kerja 2 sebagaimana dimaksud pada ayat (8)dipergunakan untuk tempat naskah dinas yang ditandatangani oleh parapejabat di lingkungan masing-masing Satuan Kerja 2.

Kertas Naskah

Pasal 38

(1) Kertas naskah adalah media/sarana naskah dinas untuk merekam informasiyang dikomunikasikan dalam bentuk media konvensional.

(2) Kertas naskah yang digunakan untuk pembuatan naskah dinas adalah kertasHVS maksimal 80 gram ukuran A4. Untuk kepentingan tertentu dapatdigunakan kertas dengan ukuran A3 (297 x 420 mm), A5 (210 x 330 mm), Folio(210 x 330 mm), dan Folio ganda (420 x 330 mm).

(3) Kop naskah dengan lambang negara garuda dan atau logo instansi dicetak diatas kertas HVS 80 gram ukuran A4.

(4) Untuk naskah yang memiliki nilai guna jangka panjang dapat mempergunakankertas HVS 80 atau jenis lain (konqueror) yang mempunyai nilai keasaman tertentu(PH) 7.

Pasal 39

Contoh kop naskah dinas, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 s/d Pasal 29;stempel dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 s/d Pasal 32; sampul naskahdinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 dan Pasal 35; map dinassebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 dan Pasal 37 adalah terlampir padaLampiran 3 yang merupakan bagian tak terpisahkan dengan Peraturan Menteri ini.

BAB VII

PENGENDALIAN NASKAH DINAS

Pasal 40

(1) Pengendalian naskah dinas di lingkungan Kementerian Perumahan Rakyat,ditetapkan bahwa naskah dinas masuk dan keluar dari dan ke KementerianPerumahan Rakyat melalui satu pintu yaitu melalui Bagian Administrasi, Biro Umum Sekretariat Kementerian Perumahan Rakyat.

(2) Proses…

Page 24: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 24 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

(2) Proses dan prosedur pengendalian naskah dinas pada unit kerja/satuan kerja dilingkungan Kementerian Perumahan Rakyat ditetapkan bahwa naskah dinasmasuk dan keluar dari dan ke unit kerja/satuan kerja melalui para Kasubag TataUsaha/Sekretaris/Petugas yang ditunjuk di lingkungan masing-masing unit kerja/satuan kerja selaku Tata Usaha Pengolah dan Unit Kearsipan.

(3) Tanggung jawab penyimpanan dan tindak lanjut surat/naskah asli dilakukan oleh setiap pejabat/petugas pada unit kerja yang sedang dalam prosespengolahan naskah dan setiap distribusi/pengiriman surat/naskah asli dari satuunit kerja ke unit kerja lainnya menggunakan lembar pengantar/buku ekspedisi.

(4) Sarana pengendalian naskah dinas yang dipergunakan adalah a. buku agenda; b. lembar pengantar/buku ekspedisi; c. sistem ”Tata Naskah Dinas Elektronik” (TNDE).

(5) Pengendalian naskah dinas sebagaimana dimaksudkan dalam Pasal 40 adalah terlampir dalam Lampiran 4 yang merupakan bagian tak terpisahkan dengan Peraturan Menteri ini.

BAB VIII

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 41

(1) Penggunaan logo Kementerian Perumahan Rakyat untuk kop naskah dinas, stempel, sampul naskah dinas, dan map dinas sebelum memiliki logo Kementerian Perumahan Rakyat, sementara masih menggunakan LambangNegara Garuda warna hitam sebagaimana yang sudah digunakan selama ini.

(2) Contoh Kop naskah dinas, stempel instansi dan stempel unit kerja/satuan kerja, sampul dinas dan map dinas sebagaimana dimaksudkan pada ayat (1) terlampir pada Lampiran 6 yang merupakan bagian tak terpisahkan dengan Peraturan Menteri ini.

(3) Penggunaan Lambang Negara Garuda warna hitam sebagaimana dimaksud pada ayat (1) selambat-lambatnya 1 (satu) tahun terhitung mulai tanggal ditetapkan, harus sudah diganti dengan menggunakan logo Kementerian Perumahan Rakyat.

(4) Pada saat berlakunya Peraturan Menteri ini, Surat Edaran Sekretaris Kementerian Perumahan Rakyat Nomor : 01/SE/SM/2005 dan Nomor 2 Tahun 2010 dinyatakan tidak berlaku.

BAB IX...

Page 25: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 25 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

BAB IX

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 42

(1) Pembuatan logo Kementerian Perumahan Rakyat untuk pengganti Lambang Negara Garuda sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41 ayat (3) dilaksanakan oleh Biro Umum - Sekretariat Kementerian Perumahan Rakyat.

(2) Pengendalian, pemantauan dan pembinaan atas pelaksanaan Peraturan Menteri ini dilakukan oleh Biro Umum - Sekretariat Kementerian Perumahan Rakyat.

(3) Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakartapada tanggal 31 Mei 2010

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT,

ttd. SUHARSO MONOARFA

Diundangankan di Jakarta pada tanggal 20 Juli 2010 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA ttd. PATRIALIS AKBAR BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2010 NOMOR 351

LAMPIRAN-1…

Page 26: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 26 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

LAMPIRAN-1 PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010.

FORMAT NASKAH DINAS A. NASKAH DINAS ARAHAN

Naskah dinas arahan adalah naskah dinas yang memuat kebijakan pokok atau kebijakan pelaksanaan yang harus dipedomani dan dilaksanakan dalampenyelenggaraan tugas dan kegiatan setiap unit kerja/satuan kerja di lingkunganKementerian yang berupa produk hukum yang bersifat pengaturan, penetapandan penugasan.

1. NASKAH DINAS PENGATURAN

Naskah Dinas pengaturan terdiri atas Peraturan, Pedoman, Petunjuk Pelaksanaan, Instruksi, Prosedur Tetap, dan Surat Edaran.

a. Peraturan

1. PengertianPeraturan adalah naskah dinas yang bersifat mengatur, memuatkebijakan pokok, bersifat umum, berlaku untuk seluruh satuan kerja/unitkerja di lingkungan Kementerian atau berlaku umum untuk masyarakatpada umumnya dan dapat merupakan dasar bagi penyusunan naskahdinas lainnya.

2. Wewenang Penetapan dan PenandatangananPejabat yang berwenang menetapkan dan menandatangani PeraturanKementerian adalah pejabat pimpinan tertinggi Kementerian/Menteri.

3. Susunan a. Judul 1. Judul peraturan memuat keterangan mengenai jenis, nomor,

tahun pengundangan atau penetapan, dan nama peraturan. 2. Nama peraturan dibuat secara singkat dan mencerminkan isi

peraturan. 3. Judul ditulis seluruhnya dengan huruf kapital yang diletakkan di

tengah marjin tanpa diakhiri tanda baca.

b. Pembukaan…

Page 27: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 27 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

b. Pembukaan Pembukaan peraturan terdiri dari hal-hal berikut. 1. Frase Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa ditulis

seluruhnya dengan huruf kapital yang diletakkan di tengah marjin.

2. Nama jabatan pejabat yang menetapkan peraturan ditulis seluruhnya dengan huruf kapital yang diletakkan di tengah marjin dan diakhiri dengan tanda baca koma.

3. Konsiderans diawali dengan kata Menimbang.

a. Konsiderans memuat uraian singkat mengenai pokok-pokok pikiran yang menjadi latar belakang dan alasan pembuatanperaturan.

b. Pokok-pokok pikiran pada konsiderans memuat unsurfilosofis, yuridis, dan sosiologis yang menjadi latar belakangpembuatannya.

c. Jika konsiderans memuat lebih dari satu pokok pikiran, tiap-tiap pokok pikiran dirumuskan dalam rangkaian kalimat yang merupakan kesatuan pengertian.

d. Tiap-tiap pokok pikiran diawali dengan huruf abjad, dandirumuskan dalam satu kalimat yang diawali dengan katabahwa dan diakhiri dengan tanda baca titik koma.

4. Dasar Hukum diawali dengan kata Mengingat.

a. Dasar hukum memuat dasar kewenangan pembuatan peraturan.

b. Peraturan perundangan yang digunakan sebagai dasar hukum hanya peraturan perundangan yang tingkatannyasama atau lebih tinggi.

c. Peraturan yang akan dicabut dengan peraturan yang akanditetapkan atau peraturan yang sudah ditetapkan tetapibelum resmi berlaku, tidak dicantumkan sebagai dasar hukum.

d. Jika peraturan perundang-undangan yang dijadikan dasar hukumlebih dari satu, urutan pencantuman perlu memperhatikan tataurutan peraturan perundang-undangan dan jika tingkatannyasama disusun secara kronologis berdasarkan saatpengundangan atau penetapannya.

e. Jika dasar hukum memuat lebih dari satu peraturanperundang-undangan, tiap dasar hukum diawali denganangka arab 1,2,3, dan seterusnya, dan diakhiri dengan tandabaca titik koma.

f. Undang-undang, Peraturan Pemerintah, dan PeraturanPresiden perlu dilengkapi dengan pencantuman LembaranNegara Republik Indonesia dan Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia yang diletakkan diantara tandabaca kurung.

5. Diktum…

Page 28: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 28 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

5. Diktum terdiri dari

a. kata Memutuskan, yang ditulis seluruhnya dengan hurufkapital tanpa spasi diantara suku kata dan diakhiri dengantanda baca titik dua serta diletakkan di tengah marjin;

b. kata Menetapkan, yang dicantumkan sesudah kataMemutuskan, disejajarkan ke bawah dengan kata Menimbang dan Mengingat. Huruf awal kata Menetapkanditulis dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda bacatitik dua;

c. nama Peraturan adalah nama yang tercantum dalam judulperaturan dicantumkan lagi setelah kata Menetapkan.

c. Batang Tubuh Bagian batang tubuh Peraturan terdiri dari

1. semua substansi peraturan yang dirumuskan dalam pasal-pasal; 2. pasal diberi nomor urut dengan angka arab dan huruf awal kata

pasal yang digunakan sebagai acuan ditulis dengan huruf awal kapital;

3. substansi pada umumnya dikelompokkan ke dalam a.

b.c.d.e.

ketentuan umum;materi pokok yang diatur; ketentuan sanksi (jika diperlukan); ketentuan peralihan (jika diperlukan); ketentuan penutup.

4. pengelompokkan materi peraturan dapat disusun secarasistematis dalam buku, bab, bagian dan paragraf;

5. apabila materi peraturan disusun dalam bentuk petunjuk teknis/petunjuk pelaksanaan maka pada salah satu pasalmencantumkan tentang hubungan pasal tersebut denganlampiran yang merupakan bagian tak terpisahkan dari pasaltersebut.

d. Penutup/Kaki Penutup/Kaki merupakan bagian akhir peraturan perundangan-

undangan dan memuat 1. rumusan perintah untuk penyebarluasan peraturan sesuai

dengan ruang lingkup berlakunya; 2. rumusan penugasan kepada pimpinan unit kerja/satuan kerja

tertentu yang diberi wewenang untuk melakukanpenyebarluasan dan monitoring pelaksanaannya;

3. penandatanganan pengesahan atau penetapan peraturanmemuat

a. tempat dan tanggal pengesahan atau penetapan;b. nama jabatan; c. tanda tangan pejabat; 4.nama lengkap pejabat yang menandatangani, tanpa gelar dan

pangkat;

4. rumusan…

Page 29: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 29 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

4. rumusan tempat dan tanggal pengesahan atau penetapan diletakkan di sebelah kanan;

5. nama jabatan dan nama pejabat ditulis dengan huruf kapital pada akhir nama jabatan diberi tanda baca koma.

4. Penjelasan a. Dalam Peraturan, jika diperlukan dapat diberikan penjelasan

seperlunya. b. Dalam penjelasan dihindari rumusan yang isinya memuat

perubahan terselubung terhadap ketentuan Peraturan. c. Dalam menyusun penjelasan pasal demi pasal harus

dipertimbangkan agar rumusannya 1. tidak bertentangan dengan materi pokok yang diatur dalam batang

tubuh. 2. tidak memperluas atau menambah norma yang ada dalam batang

tubuh. 3. tidak melakukan pengulangan atas materi pokok yang diatur dalam

batang tubuh. 4. tidak mengulangi uraian kata istilah, atau pengertian yang telah

dibuat di dalam ketentuan umum. d. Rumusan peraturan yang dirumuskan dalam bentuk petunjuk

pelaksanaan harus dinyatakan dalam batang tubuh dan pernyataanbahwa lampiran tersebut merupakan bagian yang tidak terpisahkandari Peraturan Menteri yang bersangkutan.

e. Pada akhir lampiran harus dicantumkan nama dan tanda tanganpejabat yang mengesahkan/menetapkan Peraturan Menteritersebut.

5. Hal yang Perlu Diperhatikan a. Pengabsahan dicantumkan di bawah tanda tangan sebelah kiri

bawah terdiri atas kata salinan, dan dibubuhi tanda tangan pejabat yang berwenang dan cap dinas instansi yang bersangkutan.

b. Naskah/naskah peraturan asli, salinan dan konsep peraturan yangdiparaf harus disimpan sebagai arsip pada unit pengolah penciptaarsip tersebut.

c. Produk hukum Peraturan Menteri dikeluarkan dan ditandatangani olehMenteri, wewenang penandatanganan Peraturan tidak dapat didelegasikan kepada pejabat lain.

d. Produk hukum Peraturan Menteri menggunakan kop naskah dinasMenteri pada seluruh halaman Peraturan termasuk lampirannya.

a. Contoh...

Page 30: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 30 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

a. Contoh Format Peraturan

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

NOMOR ............ TAHUN .............. TENTANG

..................................................................................

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT,

Menimbang : a. bahwa perumahan ............................................................................dst; b. bahwa masyarakat....................................................................dst;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor ...........................................................dst;

2. Keputusan Presiden RI Nomor ................................................dst;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN MENTERI .....................................................................TENTANG ...........................................................................................

KETENTUAN UMUM

Pasal 1 1 Sps

Pengaturan tentang kelompok sasaran penerima subsidi perumahan . ..........dst.

Ditetapkan di Jakartapada tanggal ............................. MENTERI ..................................., Tanda tangan & Cap Jabatan NAMA LENGKAP

b. Pedoman…

2 Sps

2 Sps

2 Sps

2 Sps

1,5 Prg

1,5 Sps

2 Sps

1 Sps

2 Sps

1 Sps

3 Sps

4 Sps

Page 31: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 31 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

b. Pedoman

1. PengertianPedoman adalah naskah dinas yang memuat acuan yang bersifatumum di lingkungan Kementerian yang perlu dijabarkan ke dalampetunjuk operasional/teknis dan penerapannya disesuaikan dengankarakterisitik dan kebutuhan unit kerja/satuan kerja.

2. Wewenang Penetapan dan Penandatanganan Pedoman dibuat dalam rangka menindaklanjuti kebijakan yang lebihtinggi dan penetapannya ditetapkan dengan Peraturan Menteri.

3. Susunan a. Kepala

Bagian kepala pedoman terdiri dari 1. lampiran Peraturan, nomor dan tanggal Pedoman yang

dicantumkan di sebelah kanan atas; 2. rumusan judul Pedoman, ditulis dengan huruf kapital dicantumkan

di tengah atas secara simetris.

b. Batang Tubuh Bagian batang tubuh pedoman terdiri dari

1. pendahuluan yang berisi latar belakang/dasarpemikiran/maksud dan tujuan, ruang lingkup tata urut danpengertian, serta hal lain yang terkait;

2. materi Pedoman dapat disusun dalam bentuk Bab, Sub Bab, Sub-sub Bab;

3. penutup terdiri atas hal yang harus diperhatikan, penjabaran lebihlanjut dan alamat pembuat Pedoman yang ditujukan kepada para pembaca/ pengguna atau mereka akan menyampaikan saranpenyempurnaan.

c. Kaki Bagian kaki pedoman terdiri dari

1. tempat dan tanggal penetapan; 2. nama jabatan pejabat yang menetapkan, ditulis dengan huruf

kapital, diakhiri dengan tanda baca koma; 3. tanda tangan; 4. nama lengkap pejabat yang menetapkan ditulis dengan huruf

kapital, tanpa mencantumkan gelar; 5. stempel/cap dinas digunakan sesuai dengan keperluan.

b. Contoh...

Page 32: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 32 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

b. Contoh Format Pedoman LAMPIRAN PERATURAN MENTERI ................................ NOMOR ........TAHUN ...................................

PEDOMAN ...........................

BAB I

PENDAHULUAN

A. UmumKetatalaksanaan pemerintahan merupakan …................................................dst.

B. Maksud dan Tujuan

Pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan dalam pengelolaan .......................dst.

C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup Pedoman ini meliputi ...............................................................dst.

D. Pengertian.........................................................................................................................dst.

BAB II

JENIS PENGELOLAAN

.............................................................................................................................

BAB VII

PENUTUP

...............................................................................................................................

Ditetapkan di Jakartapada tanggal, ............................

MENTERI ................................., NAMA LENGKAP

c. Petunjuk...

3 Sps

3 Sps

3 Sps

3 Sps

1 Sps

2 Sps

2 Sps

2 Sps

2 Sps

4 Sps

Page 33: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 33 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

c. Petunjuk Pelaksanaan

1. Pengertian Petunjuk pelaksanaan adalah naskah dinas pengaturan yang memuat cara pelaksanaan kegiatan, termasuk urutan pelaksanaannya.

2. Wewenang Penetapan dan Penandatanganan Pejabat yang berwenang menetapkan dan menandatangani petunjuk pelaksanaan adalah Menteri, Petunjuk pelaksanaan ditetapkan dengan Peraturan Menteri.

3. Susunan

a. Kepala Bagian Kepala terdiri dari

1. lampiran Peraturan, nomor dan tanggal Petunjuk Pelaksanaandicantumkan di tengah secara simetris;

2. judul Petunjuk Pelaksanaan dicantumkan di bawah lampiransecara simetris ditulis dengan huruf kapital.

b. Batang Tubuh

Bagian batang tubuh Petunjuk Pelaksanaan terdiri dari 1. pendahuluan, yang memuat penjelasan umum, maksud dan

tujuan, ruang lingkup dan pengertian dan hal lain yangdipandang perlu;

2. materi Petunjuk Pelaksanaan menunjukkan dengan jelas urutantindakan, pengorganisasian, koordinasi, pengendalian dan hallain yang dipandang perlu untuk dilaksanakan;

3. materi Petunjuk Pelaksanaan disusun secara sistematis dalambentuk bagian, bab, dan sub bab.

c. Kaki Bagian kaki Petunjuk Pelaksanaan terdiri dari

1. nama tempat ditetapkan, tanggal, bulan dan tahun; 2. nama jabatan pejabat yang menetapkan ditulis dengan huruf

kapital dan diakhiri dengan tanda baca koma; 3. tanda tangan pejabat yang menetapkan; 4. nama lengkap pejabat yang menetapkan ditulis dengan huruf

kapital tanpa mencantumkan gelar; 5. stempel/cap dinas digunakan sesuai dengan keperluan.

c. Contoh...

Page 34: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 34 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

c. Contoh Format Petunjuk Pelaksanaan

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI ................................ NOMOR ........TAHUN ...................................

PETUNJUK PELAKSANAAN .........................................................................

BAB I

PENDAHULUAN

A. Umum..........................................................................................................................dst.

B. Maksud dan Tujuan

Petunjuk Pelaksanaan ini dimaksudkan sebagai acuan dalam pengelolaan ...dst. C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup Petunjuk Pelaksanaan ini meliputi ...........................................dst. D. Pengertian

..........................................................................................................................dst. BAB II

TATA CARA ...............

...................................................................................................................................

BAB VII

PENUTUP

.....................................................................................................................................

Ditetapkan di Jakartapada tanggal, ............................

MENTERI ................................., NAMA LENGKAP

d. Instruksi...

3 Sps

3 Sps

3 Sps

1 Sps

2 Sps

2 Sps

2 Sps

2 Sps

3 Sps

4 Sps

Page 35: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 35 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

d. Instruksi 1. Pengertian

Instruksi adalah naskah dinas yang memuat arahan atau perintah tentang pelaksanaan kebijakan suatu peraturan perundangan-undangan.

2. Wewenang Penetapan dan PenandatangananPejabat yang berwenang menetapkan dan menandatangani Instruksiadalah Menteri.

3. Susunan a. Kepala

Bagian kepala Instruksi terdiri dari 1. kop naskah dinas; 2. kata Instruksi dan nama jabatan pejabat yang menetapkan ditulis

dengan huruf kapital secara simetris di bawah kop naskah dinas; 3. nomor dan tahun terbit yang ditulis secara simetris dengan

huruf kapital; kata Tentang ditulis dengan huruf kapital; 4. judul Instruksi ditulis secara simetris dengan huruf kapital; 5. Nama jabatan pejabat yang menetapkan Instruksi ditulis

secara simetris dengan huruf kapital dan diakhiri dengantanda baca koma.

b. KonsideransBagian konsiderans terdiri dari

1. kata Menimbang yang memuat latar belakang penetapanInstruksi;

2. kata Mengingat yang memuat dasar hukum sebagai landasanpenetapan Instruksi.

c. Batang TubuhBagian batang tubuh Instruksi memuat substansi Instruksi meliputi kepada pejabat yang diberi Instruksi, untuk melakukan tindakan apa yang harus dilaksanakan yang ditulis dalam diktum Kesatu, Kedua dan seterusnya.

d. KakiBagian kaki Instruksi terdiri dari

1. Nama tempat ditetapkan, tanggal, bulan dan tahun; 2. Nama jabatan pejabat yang menetapkan Instruksi, yang ditulis

dengan huruf kapital diakhiri dengan tanda baca koma; 3. Tanda tangan pejabat yang menetapkan; 4. Nama lengkap pejabat yang menetapkan Instruksi, ditulis

dengan huruf kapital, tanpa mencantumkan gelar; 5. cap dinas digunakan sesuai dengan keperluan. 4. Hal yang Perlu Diperhatikan a. Instruksi merupakan pelaksanaan kebijakan pokok sehingga

instruksi harus merujuk pada suatu peraturan perundangan-undangan.

b. Wewenang penetapan dan penandatanganan instruksi tidak dapat didelegasikan kepada pejabat lain.

d. Contoh...

Page 36: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 36 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

d. Contoh Format Instruksi

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

INSTRUKSI MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

NOMOR ............ TAHUN .............. TENTANG

..................................................................................

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT,

Menimbang : a. bahwa ..................................................................................................dst; b. bahwa ........................................................................................dst;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor ............................................................dst;

2. Keputusan Presiden RI Nomor .................................................dst;

MENGINSTRUKSIKAN:

Kepada : 1. Nama Jabatan2. Nama Jabatan

Untuk : KESATU : ............................................................................................................... KEDUA : ............................................................................................................... KETIGA : ...............................................................................................................

Ditetapkan di Jakartapada tanggal ............................. MENTERI ........................................., Tanda tangan & Cap Jabatan NAMA LENGKAP

Tembusan 1. ..................................... 2. .....................................

e. Prosedur ...

2 Sps

2 Sps

2 Sps

1,5 Prg

1,5 Sps

2 Sps

1 Sps

3 Sps

4 Sps

Page 37: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 37 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

e. Prosedur Tetap (Prosedur Operasional Standar)

1. Pengertian Prosedur tetap adalah naskah dinas yang memuat serangkaianpetunjuk tentang cara dan urutan kegiatan tertentu.

2. Wewenang Penetapan dan Penandatanganan Pejabat yang berwenang menetapkan dan menandatangani prosedurtetap adalah pejabat yang berwenang atau pejabat lain yang ditunjuk.

3. Susunan

a. Kepala Bagian kepala Prosedur Tetap terdiri dari

1. kop naskah dinas; 2. tulisan Prosedur Tetap, yang dicantumkan di bawah kop naskah

dinas serta nomor Prosedur Tetap yang ditulis secara simetris dibawahnya;

3. kata Tentang yang dicantumkan secara simetris di bawah kataProsedur Tetap dengan huruf kapital;

4. judul Prosedur Tetap ditulis secara simetris dengan hurufkapital diletakkan di bawah kata Tentang.

b. Batang Tubuh

Batang tubuh Prosedur Tetap terdiri dari 1. dasar penetapan Prosedur Tetap; 2.

3. pertimbangan ditetapkannya Prosedur Tetap; penetapan prosedur dan tata cara pelaksanaan kegiatan.

c. Kaki

Bagian kaki Prosedur Tetap terdiri dari 1. tempat dan tanggal, bulan dan tahun penetapan; 2. nama jabatan penandatangan; 3. tanda tangan pejabat yang menetapkan; 4. nama lengkap pejabat yang menetapkan ditulis dengan huruf

kapital; 5. cap dinas digunakan sesuai dengan keperluan.

e. Contoh...

Page 38: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 38 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

e. Contoh Format Prosedur Tetap

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

PROSEDUR TETAP NOMOR ........TAHUN..............

TENTANG ........................................................................

BAB I

PENDAHULUAN

1. Umum.....................................................................….....................................................dst.

2. Maksud dan Tujuan

...............................................................................................................................dst. 3. Ruang Lingkup

..............................................................................................................................dst. 4. Dasar

..............................................................................................................................dst. BAB VII

PENUTUP

......................................................................................................................................

Ditetapkan di Jakartapada tanggal, ...............................

MENTERI ....................................., NAMA LENGKAP

f. Surat…

2 Sps

3 Sps

2 Sps

1 Sps

2 Sps

2 Sps

2 Sps

2 Sps

3 Sps

4 Sps

1,5 Prg

Page 39: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 39 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

f. Surat Edaran

1. PengertianSurat Edaran adalah naskah dinas yang memuat pemberitahuan tentang hal tertentu yang dianggap penting dan mendesak.

2. Wewenang Penetapan dan Penandatanganan Pejabat yang berwenang menetapkan dan menandatangani SuratEdaran adalah Menteri, dapat dilimpahkan kepada SekretarisKementerian atau pejabat lain yang ditunjuk sesuai dengan substansiSurat Edaran.

3. Susunan

a. Kepala Bagian kepala Surat Edaran terdiri dari

1. kop naskah dinas ditulis dibagian tengah atas secara simetris; 2. kata yang terhormat, yang diikuti nama jabatan yang dikirimi

Surat Edaran; 3. kata Surat Edaran, dicantumkan di bawah kop naskah ditulis

secara simetris dengan huruf kapital; 4. nomor Surat Edaran ditulis di bawah kata Surat Edaran; 5. kata Tentang, ditulis di bawah nomor secara simetris dengan

huruf kapital; 6. rumusan judul Surat Edaran ditulis secara simetris dengan

huruf kapital di bawah kata Tentang.

b. Batang Tubuh Batang tubuh Surat Edaran terdiri dari

1. 2. 3.

alasan tentang perlunya dibuat Surat Edaran; peraturan yang menjadi dasar pembuatan Surat Edaran; pemberitahuan tentang hal tertentu yang dianggap mendesak.

c. Kaki Bagian kaki Surat Edaran terdiri dari

1. tempat dan tanggal penetapan; 2. nama jabatan pejabat yang menetapkan, ditulis dengan huruf

kapital diakhiri dengan tanda baca koma; 3. tanda tangan pejabat yang menetapkan; 4. nama lengkap pejabat yang menetapkan dengan huruf

kapital; 5. cap dinas digunakan sesuai dengan keperluan; 6. tembusan memuat nama jabatan pejabat penerima.

f. Contoh...

Page 40: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 40 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

f. Contoh Format Surat Edaran

K E M E N T E R I A N P E R U M A H A N R A K Y A T

R E P U B L I K I N D O N E S I A Jalan Raden Patah No.I/1 Kebayoran Baru – Jakarta Selatan,Telepon 021–7226601

Yth. 1. …………………………

2. …………………………

SURAT EDARAN NOMOR ......TAHUN .....

TENTANG PELAKSANAAN ......................................

1. Umum....................................................................................................................dst.

2. Maksud dan Tujuan

.....................................................................................................................dst.

3. Ruang Lingkup

....................................................................................................................dst.

4. Dasar

....................................................................................................................dst.

5. Isi

.....................................................................................................................dst.

Ditetapkan di Jakartapada tanggal .....................

DEPUTI BIDANG ......................

Tanda tangan & Cap Instansi NAMA LENGKAP NIP. .....................

Tembusan 1.

2. Menteri Negara Perumahan Rakyat; Sekretaris Kementerian.

2. NASKAH...

1,5 Prg

1,5 Sps

1,5 Sps

1,5 Sps

1,5 Sps

4 Sps

2 Sps

2 Sps

3Sps

2 Sps

Page 41: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 41 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

2. NASKAH DINAS PENETAPAN (Keputusan)

a. PengertianKeputusan adalah naskah dinas yang memuat kebijakan yang bersifat menetapkan, tidak bersifat mengatur dan merupakan pelaksanaan yang digunakan untuk

1. menetapkan/mengubah status kepegawaian/personal/keanggotaan/material/peristiwa;

2. menetapkan/mengubah/membubarkan suatu kepanitiaan/tim; 3. menetapkan pelimpahan wewenang.

b. Wewenang Penetapan dan Penandatanganan

Wewenang penetapan dan penandatanganan Keputusan adalah wewenang Menteri, dapat dilimpahkan kepada pejabat lain sesuai dengan bidang substansi yang ditetapkan.

c. Susunan 1. Kepala

Bagian kepala Keputusan terdiri dari a. kop naskah dinas ditulis di bagian tengah atas; b. kata Keputusan, dan nama jabatan pejabat yang menetapkan ditulis

secara simetris dengan huruf kapital di bawah kop naskah; c. Nomor urut dan tahun tersebut yang ditulis secara simetris dengan

huruf kapital; d. kata Tentang ditulis dengan huruf kapital; e. judul Keputusan ditulis dengan huruf kapital; f. nama jabatan pejabat yang menetapkan keputusan ditulis secara

simetris dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca koma.

2. KonsideranBagian konsideran terdiri dari

a. kata Menimbang, adalah konsideran yang memuat alasan/tujuankepentingan/pertimbangan tentang perlunya ditetapkannyaKeputusan;

b. kata Mengingat, adalah konsideran yang memuat peraturanperundangan-undangan sebagai dasar penerbitan Keputusan.

3. DiktumBagian Diktum Keputusan terdiri dari

a. Diktum dimulai dengan kata Memutuskan ditulis dengan huruf kapital, diikuti kata Menetapkan di tepi kiri, ditulis dengan huruf awalkapital;

b. substansi Keputusan yang ditetapkan, dicantumkan setelah kataMenetapkan ditulis dengan huruf kapital;

c. untuk Keputusan tertentu, dapat dilengkapi dengan Salinan dan Petikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

4. Batang…

Page 42: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 42 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

4. Batang Tubuh Bagian batang tubuh Keputusan meliputi sistimatika dan cara

penulisan batang tubuh keputusan sama dengan ketentuan dalampenyusunan peraturan, tetapi substansi Keputusaan diuraikan bukan dalam pasal-pasal, melainkan diawali dengan bilanganbertingkat/diktum Kesatu, Kedua, Ketiga, dan seterusnya.

5. Kaki Bagian kaki Keputusan terdiri dari a. nama tempat ditetapkan, tanggal, bulan dan tahun; b. jabatan pejabat yang menetapkan, ditulis dengan huruf kapital

diakhiri tanda baca koma; c. tanda tangan pejabat yang menetapkan; d. nama lengkap pejabat yang menetapkan dengan huruf kapital

tanpa mencantumkan gelar; e. stempel/cap dinas digunakan sesuai dengan keperluan.

d. Pengabsahan

Pengabsahan merupakan suatu pernyataan bahwa sebelum digandakan dan didistribusikan dengan sah, suatu Keputusan telah dicatat dan diteliti sehingga dapat diumumkan oleh pejabat yang bertanggung jawab di bidang hukum atau administrasi umum atau pejabat yang ditunjuk sesuai substansi keputusan. Pengabsahan dicantumkan di bawah ruang tanda tangan sebelah kiri bawah terdiri atas kata salinan sesuai dengan aslinya dan dibubuhi tanda tangan pejabat yang berwenang dan cap instansi, serta nama lengkap pejabat yang mengesahkan ditulis dengan huruf awal kapital.

e. Hal yang Perlu Diperhatikan 1. Keputusan yang telah ditetapkan didistribusi kepada yang

berkepentingan. 2. Naskah keputusan asli dan konsep keputusan yang diparaf harus

disimpan sebagai arsip pada unit pengolah pencipta arsip tersebut. 3. Tembusan keputusan dibuat sesuai kebutuhan dan disampaikan

kepada pihak-pihak yang terkait. 4. Untuk Keputusan yang memerlukan lampiran, dapat dibuat sesuai

kebutuhan.

a. Contoh ...

Page 43: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 43 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

a. Contoh Format Keputusan Menteri

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR ............ TAHUN ..............

TENTANG ..................................................................................

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT,

Menimbang : a. bahwa ..................................................................................................dst; b. bahwa ........................................................................................dst;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor ............................................................dst;

2. Keputusan Presiden RI Nomor .................................................dst;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN ........................................TENTANG............................

KESATU : ............................................................................................................. KEDUA : ............................................................................................................. KETIGA : .............................................................................................................

Ditetapkan di Jakartapada tanggal ............................. MENTERI ..................................., Tanda tangan & Cap Jabatan NAMA LENGKAP

Tembusan 1. ..........................................................; 2. .............................................................

b. Contoh...

2 Sps

2 Sps

2 Sps

1,5 Prg

1,5 Sps

2 Sps

1 Sps

3 Sps

4 Sps

Page 44: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 44 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

b. Contoh Format Keputusan a.n. Menteri

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR ............ TAHUN ..............

TENTANG ..................................................................................

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT,

Menimbang : a. bahwa ..................................................................................................dst; b. bahwa ........................................................................................dst;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor ............................................................dst;

2. Keputusan Presiden RI Nomor ..................................................dst;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN........................................TENTANG.............................. KESATU : ............................................................................................................... KEDUA : ............................................................................................................... KETIGA : ...............................................................................................................

Ditetapkan di Jakartapada tanggal ............................. a.n. MENTERI ..........................., SEKRETARIS KEMENTERIAN,

Tanda tangan & Cap Instansi

NAMA LENGKAP

Tembusan 1. ..........................................................; 2. ........................................................... .

c. Contoh...

2 Sps

2 Sps

2 Sps

1,5 Prg

1,5 Sps

2 Sps

1 Sps

3 Sps

4 Sps

Page 45: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 45 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

c. Contoh Format Keputusan Sekretaris Kementerian

K E M E N T E R I A N P E R U M A H A N R A K Y A T

R E P U B L I K I N D O N E S I A Jalan Raden Patah No.I/1 Kebayoran Baru – Jakarta Selatan,Telepon 021–7226601

KEPUTUSAN SEKRETARIS KEMENTERIAN

NOMOR ............ TAHUN .............. TENTANG

..................................................................................

SEKRETARIS KEMENTERIAN,

Menimbang : a. bahwa ..................................................................................................dst; b. bahwa ........................................................................................dst;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor ............................................................dst;

2. Keputusan Presiden RI Nomor .................................................dst;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN ........................................TENTANG.........................................................................................................................................

KESATU : ............................................................................................................. KEDUA : .............................................................................................................. KETIGA : .............................................................................................................

Ditetapkan di Jakartapada tanggal ............................. SEKRETARIS KEMENTERIAN, Tanda tangan & Cap Instansi NAMA LENGKAP

Tembusan 1. ..........................................................; 2. .......................................................... .

3. NASKAH...

2 Sps

2 Sps

1,5 Prg

1,5 Sps

2 Sps

1 Sps

3 Sps

4 Sps

2 Sps

Page 46: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 46 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

3. NASKAH DINAS PENUGASAN (Surat Perintah/Surat Tugas)

a. PengertianSurat Perintah/Surat Tugas adalah naskah dinas yang dibuat oleh atasanatau pejabat yang berwenang kepada bawahan atau pejabat lain yangdiperintah/diberi tugas, yang memuat apa yang harus dilakukan.

b. Wewenang Pembuatan dan PenandatangananSurat Perintah/Surat Tugas dibuat dan ditandatangani oleh atasanlangsung atau oleh pejabat yang berwenang berdasarkan lingkup tugas,wewenang dan tanggungjawabnya.

c. Susunan Kepala

Bagian kepala Surat Perintah/Surat Tugas terdiri dari 1. kop naskah dinas ditulis di bagian tengah atas; 2. kata Surat Perintah/Surat Tugas, ditulis dengan huruf kapital secara

simetris; 3. nomor Surat Perintah/Surat Tugas, ditulis di bawah kata Surat

Perintah/Surat Tugas.

d. Batang TubuhBagian batang tubuh Surat Perintah/Surat Tugas terdiri dari

1. konsideran meliputi pertimbangan dan atau dasar. Pertimbanganmemuat alasan/tujuan ditetapkannya Surat Perintah/Surat Tugas. Dasarmemuat ketentuan yang dijadikan landasan ditetapkannya Surat Perintah/Surat Tugas tersebut;

2. diktum dimulai dengan kata Memberi Perintah/Memberi Tugas, yang ditulis dengan huruf awal kapital dicantumkan secara simetris,diikuti kata kepada di tepi kiri serta nama dan jabatan pegawai yangmendapat tugas/perintah. Di bawah kepada ditulis kata untuk disertaitugas-tugas yang harus dilaksanakan.

e. KakiBagian kaki Surat Perintah/Surat Tugas terdiri dari

1. tempat dan tanggal Surat Perintah/Surat Tugas; 2. nama jabatan pejabat yang menandatangani, ditulis dengan huruf awal

kapital, diakhiri dengan tanda baca koma; 3. tandatangan dan nama pejabat yang menandatangani dengan huruf

awal kapital pada setiap unsurnya; 4. cap dinas. f. Hal yang Perlu Diperhatikan 1. Surat Perintah/Surat Tugas disampaikan kepada yang mendapat

tugas. 2. Surat Perintah/Tugas kolektif, daftar pegawai yang ditugaskan

dimasukkan pada lampiran dengan kolom nomor, nama, pangkat, NIP,jabatan dan keterangan.

a. Contoh...

Page 47: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 47 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

a. Contoh Format Surat Perintah

K E M E N T E R I A N P E R U M A H A N R A K Y A T

R E P U B L I K I N D O N E S I A Jalan Raden Patah No.I/1 Kebayoran Baru – Jakarta Selatan,Telepon 021–7226601

SURAT PERINTAH NOMOR /KIO/BLN/THN

Menimbang : a. bahwa ..................................................................................................dst; b. bahwa ........................................................................................dst;

Dasar : 1. Keputusan.................................................................................dst;

2. Keputusan ................................................................................dst;

Memberi Perintah

Kepada : 1. .................................................... 2. ....................................................

Untuk : 1. ........................................................................................................... : 2. ........................................................................................................... 3. ..............................dst.

Jakarta, ...................................... Deputi Bidang .................................. Asdep .........................................., Tanda tangan & Cap Instansi Nama Lengkap NIP. ..................................

Tembusan 1. ..........................................................; 2. ..........................................................; 3. ...........................................................

b. Contoh...

2 Sps

1,5 Sps

2 Sps

1 Sps

3 Sps

4 Sps

2 Sps

Page 48: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 48 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

b. Contoh Format Surat Tugas

K E M E N T E R I A N P E R U M A H A N R A K Y A T

R E P U B L I K I N D O N E S I A Jalan Raden Patah No.I/1 Kebayoran Baru – Jakarta Selatan,Telepon 021–7226601

SURAT TUGASNOMOR /KIO/BLN/THN

Menimbang : a. bahwa ...................................................................................................dst; b. bahwa ........................................................................................dst;

Dasar : 1. Keputusan..................................................................................dst;

2. Keputusan .................................................................................dst;

Memberi Tugas

Kepada : 1. .................................................... 2. ....................................................

Untuk : 1. .......................................................................................................... : 2. ........................................................................................................... 3. ..............................dst.

Jakarta, tanggal .............................Sekretariat Kementerian Kepala Biro ...................................., Tanda tangan & Cap Instansi Nama Lengkap NIP. ..................................

Tembusan 1. ..........................................................; 2. ..........................................................; 3. ...........................................................

B. NASKAH...

2 Sps

1,5 Sps

2 Sps

1 Sps

3 Sps

4 Sps

2 Sps

Page 49: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 49 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

B. NASKAH DINAS KORESPONDENSI

1. Nota Dinas

a. PengertianNota Dinas adalah bentuk naskah dinas intern yang dibuat oleh pejabat dalam melaksanakan tugas guna menyampaikan laporan, pemberitahuan, pernyataan, permintaan, atau penyampaian kepada pejabat lain. Nota dinas memuat hal-hal yang bersifat rutin berupa catatan ringkas yang tidak memerlukan penjelasan panjang dan dapat langsung dijawab dengan disposisi oleh pejabat yang dituju.

b. Wewenang Pembuatan dan Penandatanganan Nota Dinas dibuat oleh pejabat di lingkungan Kementerian Perumahan Rakyat sesuai dengan tugas, wewenang dan tanggung jawabnya.

c. Susunan

1. Kepala Bagian kepala Nota Dinas terdiri dari

a. kop Naskah Dinas ditulis di bagian tengah atas; b. kata Nota Dinas, ditulis di tengah dengan huruf kapital; c. nomor ditulis di tengah secara simetris dengan huruf kapital; d. kata Yth, yang ditulis dengan huruf awal kapital, diikuti dengan

tanda baca titik; e.

f. g.

kata Dari, yang ditulis dengan huruf awal kapital; kata Hal, yang ditulis dengan huruf awal kapital; kata Tanggal, yang ditulis dengan huruf awal kapital.

2. Batang Tubuh Batang tubuh terdiri atas alinea pembuka, isi dan penutup yang singkat,

padat dan jelas.

3. Kaki Bagian kaki Nota Dinas terdiri dari

a. Nama jabatan; b. Tanda tangan pejabat; c. Nama lengkap pejabat yang menandatangani; d. tembusan memuat nama jabatan pejabat penerima (jika diperlukan). d. Hal yang Perlu Diperhatikan Nota Dinas tidak dibubuhi cap dan digunakan hanya untuk keperluan

komunikasi dinas intern di lingkungan Kementerian Perumahan Rakyat.

1. Contoh...

Page 50: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 50 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

1. Contoh Format Nota Dinas

K E M E N T E R I A N P E R U M A H A N R A K Y A T

R E P U B L I K I N D O N E S I A Jalan Raden Patah No.I/1 Kebayoran Baru – Jakarta Selatan,Telepon 021–7226601

2 Sps NOTA DINAS

NOMOR /KIO/KKA/Bl/Th

Yth. : Kepala Biro ……………………………… Dari : Asdep ……………………………………. Hal : Usulan Kegiatan TA 2010 Tanggal : 10 September 2009

.........................................................................................................................

..................................................................................................................................... ........................................................................................................................

.........................................................................................................................

...................................................................................................................................

.........................................................................................................................

Deputi Bidang PembiayaanAsdep ……………………..

Tanda tangan Tanpa cap instansi

Nama Lengkap NIP...............

Tembusan 1. Sekretaris Kementerian; 2. Deputi Bidang ...............

2. Surat ...

4 Sps

1 Sps

1 Sps

1 Sps

3 Sps

2 Sps

Page 51: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 51 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

2. Surat Dinas

a. PengertianSurat dinas adalah naskah dinas pelaksanaan tugas pejabat dalam menyampaikan informasi kedinasan berupa pemberitahuan, pernyataan, permintaan atau menyampaikan naskah dinas atau barang kepada pihak lain di luar instansi Kementerian.

b. Wewenang PenandatangananSurat Dinas ditandatangani oleh pejabat di lingkungan Kementerian sesuai dengan tugas, wewenang dan tanggung jawabnya.

c. Susunan 1. Kepala

Bagian kepala Surat Dinas terdiri dari a. kop Surat Dinas yang ditulis secara simetris di bagian tengah atas; b. tempat dan tanggal pembuatan surat diketik di sebelah kanan atas

sejajar/sebaris dengan nomor; c. nomor, sifat, lampiran dan hal diketik dengan huruf awal kapital di

sebelah kiri di bawah nama kop Surat Dinas; d. kata Yth, yang ditulis di bawah Hal, diikuti nama jabatan yang

dikirimi surat; f. alamat surat, yang ditulis dibawah Yth.

2. Batang Tubuh Batang tubuh surat dinas terdiri dari alinea pembuka, isi dan penutup.

3. KakiBagian kaki surat terdiri dari

a. nama jabatan, ditulis dengan huruf awal kapital, diakhiri dengantanda baca koma;

b. tanda tangan pejabat; c. nama lengkap pejabat, ditulis dengan huruf awal kapital; d. stempel/cap dinas digunakan sesuai dengan ketentuan; e. tembusan memuat nama jabatan pejabat penerima (jika ada).

d. Hal yang Perlu Diperhatikan 1. Kop surat dinas hanya digunakan pada halaman pertama. 2. Susunan nomor surat dinas adalah nomor urut dalam satu tahun

takwim/kode otoritas jabatan/kode klasifikasi arsip/bulan/tahun. 3. Jika surat dinas disertai lampiran, pada kolom lampiran disebutkan

jumlahnya. 4. Hal berisi pokok surat sesingkat mungkin yang ditulis dengan huruf

awal kapital pada setiap unsurnya, tanpa diakhiri tanda baca.

2. Contoh...

Page 52: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 52 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

2. Contoh Format Surat Dinas

K E M E N T E R I A N P E R U M A H A N R A K Y A T

R E P U B L I K I N D O N E S I A Jalan Raden Patah No. I/1 Kebayoran Baru – Jakarta Selatan, Telepon 021–7226601

2 Sps Nomor : ......../SM.3/KU.0203/11/2009 Jakarta, 5 Nopember 2009 Sifat : .............. Lampiran : ………… Hal : …………

Yth. …………………………………… ………………………………………… …………………………………………

..............................................................................................................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................

............................................................................................................................

...........................................................................................................................

..............................................................................................................................

Sekretariat KementerianKepala Biro Umum, Tanda tangan & Cap Instansi Nama Lengkap NIP...............

Tembusan 1. Sekretaris Kementerian; 2. Kepala Biro Perencanaan & Anggaran.

3. Surat...

4 Sps

1 Sps

3 Sps

1 Sps

3 Sps

3 Sps

Page 53: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 53 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

3. Surat Undangan

a. PengertianSurat undangan adalah surat dinas yang berisi undangan kepada pejabat/pegawai yang tersebut pada alamat tujuan, untuk menghadiri suatu acara kedinasan tertentu, seperti rapat, upacara, dan pertemuan.

b. Kewenangan PenandatangananSurat undangan ditandatangani oleh pejabat sesuai dengan tugas, fungsi, wewenang dan tanggung jawabnya.

Kewenangan untuk mengundang pejabat di luar instansi berada pada pimpinan instansi dan dapat dilimpahkan kepada pejabat yang berwenang.

Kewenangan mengundang pejabat di lingkungan internal instansi berada pada pimpinan masing-masing satuan kerja/unit kerja di lingkungan instansi tersebut dan dapat dilimpahkan kepada pejabat ketatausahaan masing-masing satuan kerja/unit kerja.

c. Susunan

1. KepalaBagian kepala surat terdiri dari

a. kop surat undangan ditulis di bagian tengah atas; b. tempat, tanggal, bulan & tahun pembuatan surat di sebelah kanan

atas; c. nomor, sifat, lampiran dan hal diketik di sebelah kiri di bawah kop surat; d. kata Yth, ditulis di bawah hal, yang diikuti dengan nama jabatan

dan alamat tujuan surat.

2. Batang Tubuh Batang tubuh terdiri dari

a. alinea pembuka; b. isi undangan meliputi hari, tanggal, waktu, tempat dan acara; c. alinea penutup.

3. KakiBagian kaki surat terdiri dari

a. nama jabatan, ditulis dengan huruf awal kapital; b. tanda tangan pejabat yang mengundang; c. nama lengkap pejabat ditulis dengan huruf awal kapital; d. stempel/cap dinas digunakan sesuai dengan keperluan; e. tembusan memuat nama jabatan pejabat penerima.

d. Hal yang Perlu Diperhatikan 1. Jika yang diundang cukup banyak, dapat digunakan lampiran daftar

pejabat yang diundang lihat contoh halaman 56. 2. Undangan resmi tidak menggunakan tanda tangan namun cukup

dengan menggunakan cap dinas.

3. Contoh...

Page 54: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 54 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

3. Contoh Format Surat Undangan

K E M E N T E R I A N P E R U M A H A N R A K Y A T

R E P U B L I K I N D O N E S I A Jalan Raden Patah No.I/1 Kebayoran Baru – Jakarta Selatan,Telepon 021–7226601

2 Sps Nomor : ......./DP.3/UM.0203/10/2009 Jakarta, 12 Oktober 2009 Sifat : .............. Lampiran : ………… Hal : …………

Yth. Para Asisten Deputi di lingkungan Deputi Pembiayaan

Dengan ini ..................................................................................................... ……………………………………………………………………………dst.

Sehubungan dengan hal di atas, kami mengundang kehadiran para AsistenDeputi di lingkungan Deputi Bidang Pengembangan Kawasan, untuk melakukan pembahasan bersama yang rencananya akan dilaksanakan pada

hari/tanggal : Senin, ................................... waktu : Pukul 10.00 WIB s.d. selesaitempat : Ruang Rapat Deputi Bidang Pengembangan Kawasan Lantai 4

Wing 2 Gedung Menpera Jl.R.Patah No.I/1 Kebayoran BaruJakarta Selatan.

acara

:

1. Laporan Kegiatan TA 2009 2. Pembahasan RKKL 2010

Atas perhatian dan kerja samanya, kami ucapkan terima kasih.

Deputi Bidang PembiayaanAsisten Deputi ........................., Tanda tangan & Cap Instansi Nama Lengkap NIP. ........................

Tembusan 1. Deputi Bidang Pembiayaan; 2. Sekretaris Kementerian.

4. Contoh...

4 Sps

3 Sps

3 Sps

3 Sps

Page 55: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 55 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

4. Contoh Format Undangan Resmi

Lampiran...

Menteri Negara Perumahan Rakyat Republik Indonesia, mengharapdengan hormat kehadiran Bapak/Ibu/Saudara

pada acara peletakan batu pertama Pembangunan Rumah Susun Pulogebangoleh Bapak Presiden Republik Indonesia.

Yang akan dilaksanakan pada hari/tanggal : ............... ........ .......waktu : . ....................... ......tempat : ............ ............... ...

Atas kehadiran Bapak/Ibu/Saudara kami ucapkan terima kasih.

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYATREPUBLIK INDONESIA

Busana : Pria = PSL, Wanita : menyesuaikanRSVP : 021-7306667Harap hadir 30 menit sebelumnya

Sekretaris Kementerian Perumahan Rakyat, mengharapdengan hormat kehadiran Bapak/Ibu/Saudara

pada acara pembukaan Sosialisasi Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyattentang Pengadaan dan Pembangunan Rumah Susun

Yang akan dilaksanakan pada hari/tanggal : ......... ....... ....................... ...............waktu : .. ........ ....... ...................... ...............tempat : Ruang Prambanan Kantor Kemenpera

Atas kehadiran Bapak/Ibu/Saudara kami ucapkan terima kasih.

Busana : Pria = Batik , Wanita : menyesuaikanRSVP : 021-7306667Harap hadir 30 menit sebelumnya

KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYATREPUBLIK INDONESIA

L.2 W.1 Jl.R.Patah I/1 Keb.Baru - Jakarta.LOGOKEMENPERA

Page 56: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 56 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

Lampiran Surat Nomor : ....../......../........./..... Tanggal : ................................

DAFTAR NAMA DAN ALAMAT YANG DIUNDANG

No. Nama pejabat Alamat

1. ................................................ ..................................................................

2. ................................................ ..................................................................

3. ................................................ ..................................................................

4. ................................................ ..................................................................

5. ................................................ ..................................................................

6. ................................................ ..................................................................

7. ................................................ ..................................................................

8. ................................................ ..................................................................

9. ................................................ ..................................................................

10. ............................................... ..................................................................

11. ............................................... ..................................................................

12. .............................................. ..................................................................

13. ............................................... ..................................................................

14. ............................................... ..................................................................

15. ............................................... ...................................................................

Nama Jabatan, Tandatangan & Cap Instansi Nama Lengkap

C. NASKAH...

Page 57: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 57 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

C. NASKAH DINAS KHUSUS

1. Surat Perjanjian

a. PengertianSurat Perjanjian adalah naskah dinas yang berisi kesepakatan bersama tentang objek yang mengikat antara kedua belah pihak atau lebih untuk melaksanakan tindakan atau perbuatan hukum yang telah disepakati bersama.

b. Wewenang Pembuatan dan Penandatanganan 1. Perjanjian yang dilakukan Kementerian Perumahan Rakyat dengan

instansi lain di Pusat maupun di Daerah dibuat dan ditandatangani oleh pejabat sesuai dengan tugas, wewenang dan tanggung jawabnya.

2. Perjanjian yang dilakukan Kementerian Perumahan Rakyat dengan lembaga di luar negeri dibuat dan ditandatangani oleh pejabat sesuai dengan tugas, wewenang dan tanggung jawabnya setelah mendapat Surat Kuasa dari Menteri Luar Negeri.

3. Setiap instansi pemerintah di Pusat maupun Daerah yang mempunyai rencana untuk membuat perjanjian internasional terlebih dahulu melakukan konsultasi dan koordinasi mengenai rencana tersebut dengan Menteri Luar Negeri.

c. Lingkup PerjanjianLingkup perjanjian meliputi dalam negeri dan perjanjian internasional; (bilateral, regional dan multilateral).

1. Perjanjian Dalam Negeri Kerjasama Kementerian dengan instansi lain baik di pusat maupun di daerah dibuat dalam bentuk Kesepahaman Bersama (MoU) dan Perjanjian Kerjasama.

2. Perjanjian InternasionalPerjanjian internasional (bilateral, regional dan multilateral) dapat dilakukan atas prakarsa dari instansi pemerintah, baik di pusat maupun daerah, serta perwakilan Republik Indonesia di luar negeri.

Hubungan dan kerjasama Kementerian dengan Luar Negeri kedua belah pihak menggunakan dua naskah asli yang masing-masing pihakmenandatangani naskah perjanjian kerjasama sebagai berikut

a. Naskah yang menyebutkan pihak Indonesia sebagai pihak yangdisebutkan terlebih dahulu, pembubuhan tanda tangan wakilIndonesia diletakkan di sebelah kiri bawah.

b. Naskah yang menyebutkan pihak asing sebagai pihak yangdisebutkan terlebih dahulu, pembubuhan tanda tangan wakil asingdiletakkan di sebelah kiri bawah.

c. Masing-masing naskah perjanjian kerjasama dimaksud diletakkandi dalam map dan dipertukarkan antar kedua pihak.

d. Pembuatan perjanjian internasional dilakukan di atas lembar kertasyang dicetak oleh Direktorat Jenderal Hukum dan PerjanjianInternasional, Departemen Luar Negeri.

d. Susunan…

Page 58: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 58 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

d. Susunan 1. Perjanjian Dalam Negeri a. Kepala

Bagian Kepala Surat Perjanjian Kerjasama Dalam Negeri terdiri dari 1. lambang negara (untuk Menteri) ditempatkan secara simetris,

atau logo (untuk non pejabat negara) yang ditempatkan di sebelah kanan dan kiri atas, disesuaikan dengan penyebutan nama instansi;

2. nama instansi; 3. judul perjanjian; 4. Nomor.

b. Batang TubuhBatang tubuh Surat Perjanjian memuat materi perjanjian dalambentuk pasal-pasal.

c. Kaki Bagian kaki terdiri dari nama dan tanda tangan para pihak yangmengadakan perjanjian dan para saksi (jika dipandang perlu),dibubuhi materai sesuai peraturan perundangan-undangan yang berlaku.

2. Perjanjian Internasional

a. Kepala Bagian kepala Surat Perjanjian terdiri dari

1. nama para pihak yang mengadakan Perjanjian/MoU; 2. judul Perjanjian. b. Batang Tubuh

Bagian batang tubuh Surat Perjanjian terdiri dari 1. penjelasan para pihak sebagai pihak yang terikat oleh

Perjanjian/MoU; 2. keinginan para pihak; 3. pengakuan para pihak terhadap Perjanjian tersebut; 4. rujukan terhadap surat minat/surat kehendak; 5. Acuan terhadap ketentuan yang berlaku; 6. kesepakatan kedua belah pihak terhadap ketentuan yang tertuang

dalam pasal-pasal. c. Kaki

Bagian kaki terdiri dari 1. nama jabatan masing-masing wakil pemerintah, tanda tangan

dan nama pejabat penandatangan, yang letaknya disesuaikandengan penyebutan dalam judul Perjanjian;

2. tempat dan tanggal penandatangan Perjanjian; 3. penjelasan teks bahasa yang digunakan; 4. segel asli.

1. Contoh...

Page 59: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 59 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

1. Contoh Format Surat Perjanjian

PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA

KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA DAN

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG

...............................................................

NOMOR ...………… NOMOR ..................

Pada hari ini ………………, tanggal ……………..bulan ……….tahun ………. bertempat di ..................; yang bertanda tangan di bawah ini

1. Nama pejabat, dan nama jabatan, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama

Kementerian Perumahan Rakyat, selanjutnya disebut Pihak Pertama;

2. Nama pejabat, dan nama jabatan, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama

Arsip Nasional Republik Indonesia , selanjutnya disebut Pihak Kedua.

Pihak pertama dengan Pihak Kedua telah sepakat untuk melakukan kerjasama dalam bidang .....................................yang diatur dalam ketentuan sebagai berikut

Pasal 1

TUJUAN KERJA SAMA ....................................................................................................................................

Pasal 7

PENUTUP .............................................................................................................................

Pihak PertamaSekretaris Kementerian,

Pihak KeduaKepala Arsip Nasional RI,

Tanda Tangan & Cap Instansi Nama Pejabat.

Tanda Tangan & Cap Instansi Nama Pejabat

1.a. Contoh...

3 Sps

2 Sps

Prgf 1,5,

4 Sps

2 Sps

2 Sps

3 Sps

2 Sps

LOGOLOGO

Page 60: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 60 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

1.a. Contoh Format Kesepakatan Bersama

KESEPAKATAN BERSAMA

ANTARA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

DENGAN GUBERNUR.........................................

NOMOR ...………… NOMOR ..................

TENTANG

...............................................................

Pada hari ini ................... tanggal ................... bulan............... tahun....................., di..............................................., kami yang bertanda tangan dibawah ini :

1. Nama : ...................................................................

Jabatan

: Menteri ......................................., yang diangkat berdasarkanKeputusan.......................Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.

2. Nama : ...........................................................

Jabatan

: ........................, yang diangkat berdasarkan Keputusan............... Nomor .......................yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

PIHAK PERTAMA DAN PIHAK KEDUA yang selanjutnya disebut PARA PIHAK,

sepakat untuk .................................. dengan ketentuan

Kesepakatan bersama ini dilatarbelakangi oleh hal-hal sebagai berikut 1. bahwa pembangunan .......................................................................................dst; 2. bahwa Pemerintah ............................................................................................dst.

BAB I MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 1

(1) Kesepakatan….

2 Sps

2 Sps

2 Sps

Prg 1,5,

1 Sps

1 Sps

1 Sps

Page 61: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 61 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

(1) Kesepakatan bersama ini dimaksudkan .........................................................dst; (2) Kesepakatan bersama ini bertujuan untuk .......................................................dst.

BAB II RUANG LINGKUP

Pasal 2

Ruang lingkup kesepakatan bersama ini meliputi a. penyiapan ........................................................................................................dst; b. pemberian dukungan ........................................................................................dst.

BAB VIII PENUTUP Pasal 18

(1) Apabila terjadi salah penafsiran dalam operasionalisasi ..............................dst. (2) Kesepakatan bersama ini mulai berlaku sejak ditandatangani oleh PARA PIHAK.

PIHAK KEDUA Menteri ...................................................,

PIHAK PERTAMA Gubernur ...............................................,

Tanda tangan diatas Materai dan Cap Jabatan Nama Lengkap

Tanda tangan diatas materai dan Cap Jabatan Nama Lengkap

1.b. Contoh…

3 Sps

2 Sps

1 Sps

Prg 1,5

5/6 Sps

2 Sps

Prg 1,5

Page 62: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 62 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

1.b. Contoh Format Memorandum of Understanding MEMORANDUM OF UNDERSTANDING

BETWEEN THE ………………………………………..

THE REPUBLIC OF INDONESIA AND

THE ………………………………………..

CONCERNING SISTER PROVINCIE (CITY) COOPERATION

The …………………….Republic of Indonesia and the ..………………..……..hereinafter referred to as the Parties;

Desiring to promote favourable relations of partnership ………………………

Referring to the Letter of Intent between ……………..., the Republic of

Indonesia and ………………….;

Pussuant to the prevailing laws and regulations in the respective countries; Have

agreed as follows :

Article 1

Objective and Scope of Cooperation

a. ..................................................................................................; b. Other areas agreed upon by the Parties.

Article 6

Amendment ………………………………………………………………………………….

Article 7

Entry Into Forse, Duration and Termination

a. ..................................................................................................; b. ……………………………………………………………………………….. .

In witness…

2 Sps

2 Sps

1 Sps

2 Sps

Prg 1,5

1 Sps

1 Sps

1 Sps

1 Sps

1 Spasi

2 Sps

2 Sps

Page 63: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 63 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

In witness where of, the undersigned being duly outhorized there of by their respective Government, have signed this Memorandum of Understading.

done in duplicate at …………………………….on this ………………., day of

…………….. in the year of ……………………and one in Indonesia, …………………..and English languages, all texts being equally authentic. In case of any divergence of interpretation of this Memorandum of Understanding, the English text shall prevail.

FOR ………………………………

REPUBLIC OF INDONESIA

2. Surat…

3 Spasi

4 Spasi

Page 64: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 64 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

2. Surat Kuasa

a. PengertianSurat Kuasa adalah naskah dinas yang berisi pemberian wewenang kepada badan hukum/kelompok orang/perseorangan atau pihak lain dengan atas namanya untuk melakukan suatu tindakan tertentu dalam rangka kedinasan.

b. Susunan

1. Kepala Bagian kepala Surat Kuasa terdiri dari

a. kop Naskah Dinas; b. judul Surat Kuasa; c. nomor Surat Kuasa.

2. Batang tubuh Batang tubuh Surat Kuasa memuat materi yang dikuasakan.

3. Kaki

Bagian kaki Surat Kuasa memuat keterangan tempat, tanggal, bulan, dan tahun pembuatan serta nama dan tanda tangan para pihak yang berkepentingan, dan dibubuhi materai sesuai peraturan perundangan-undangan. Khusus untuk Surat Kuasa dalam bahasa Inggris tidak menggunakan materai.

2. Contoh...

Page 65: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 65 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

3 Sps

2. Contoh Format Surat Kuasa

K E M E N T E R I A N P E R U M A H A N R A K Y A T

R E P U B L I K I N D O N E S I A Jalan Raden Patah No.I/1 Kebayoran Baru – Jakarta Selatan,Telepon 021–7226601

2 Sps SURAT KUASA

NOMOR /KIO/KKA/BLN/THN

Yang bertanda tangan dibawah ini,

nama : ............................................................................................

jabatan : .............................................................................................

alamat : ............................................................................................

memberi kuasa kepada nama : ............................................................................................

jabatan: ............................................................................................

alamat : ............................................................................................

untuk ..................................................................................................................................... .....................................................................................................................................

Surat kuasa ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Jakarta, .....................................

Penerima Kuasa,

Tanda Tangan Nama Lengkap NIP. .................

Pemberi Kuasa,

Materai & Tanda Tangan Nama Lengkap NIP. .................

Surat...

4 Sps

2 Sps

Prg 1,5

Page 66: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 66 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

3 Sps

6 Sps

3 Sps

2 Sps

3 Sps

1 Sps

2 Sps

Surat kuasa untuk penandatanganan MoU dengan Luar Negeri Contoh : 1

MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA

SURAT KUASA NOMOR : .................

Yang bertandatangan di bawah ini, ..........(nama pejabat) Menteri Luar NegeriRepublik Indonesia memberi kuasa penuh kepada

Nama pejabat Nama jabatan (Menteri/Gubernur/Walikota/dsb.)

untuk menandatangani atas nama pemerintah Republik Indonesia, NotaKesepahaman antara Pemerintah .........................................................., Republik Indonesia dan Pemerintah Republik ...........................................mengenai kerjasamadalam bidang ...........................................................................................

Sebagai bukti, surat kuasa ini saya tandatangani dan saya bubuhi materai di Jakarta

pada tanggal .......bulan................tahun dua ribu ...........

Tanda tangan Nama Menteri Luar Negeri Republik Indonesia

Contoh 2…

Seal

Page 67: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 67 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

3 Sps

6 Sps

3 Sps

2 Sps

2 Sps

2 Sps

1 Sps

Contoh 2 MINISTER FOR FOREIGN AFFAIRS

REPUBLIC OF INDONESIA

FULL POWERS

The undersigned, Mr…………………………….., Minister for Foreign Affairs of theRepublic of Indonesia, fully authorizes.

Name of Official Jabatan (Minister/Governor/Mayor)

To sign on behalf of the government of the Republic of Indonesia, the Memorandumof Understanding between the Government of............................ Republik ofIndonesia and the Government....................asing/Negarasahabat.......................concerning.................. bidang ........................cooperation.

IN WITNESS WHERE OF, I have signed and seaked this full Powers in Jakarta on

this ..................day of ..............in the year two thousand..............

Signature Tanpa Cap Name of the Minister for Foreign Affairs of the Republic of Indonseia

3. Berita…

Page 68: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 68 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

3. Berita Acara

a. Pengertian Berita acara adalah naskah dinas yang berisi uraian tentang prosespelaksanaan suatu kegiatan yang harus ditandatangani oleh para pihak dan saksi.

b. Susunan

1. Kepala Bagian kepala Berita Acara terdiri dari

a. kop Naskah Dinas; b. judul Berita Acara; c. nomor Berita Acara.

2. Batang tubuh Bagian batang tubuh terdiri dari

a. tulisan hari, tanggal, dan tahun serta nama dan jabatan para pihak yang membuat Berita Acara;

b. substansi Berita Acara.

3. Kaki Bagian kaki Berita Acara memuat tempat pelaksanaanpenandatanganan, nama jabatan, nama pejabat dan tanda tanganpara pihak dan para saksi.

3. Contoh…

Page 69: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 69 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

3. Contoh Format Berita Acara

BERITA ACARA NOMOR ...…………

Pada hari ini .................., tanggal .................. bulan .........................tahun …............,kami yang bertandatangan di bawah ini :

1 Sps 1. Nama pejabat, NIP dan nama jabatan, dalam hal ini bertindak untuk dan atas

nama ........................................................, selanjutnya disebut Pihak Pertama.

dan 2. Nama pihak lain dan nama jabatan, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama

PT. ................ , selanjutnya disebut Pihak Kedua. Pihak pertama dengan Pihak Kedua telah melaksanakan

1. ...............................................................................................; 2. .........................................................................................................................dst.

Berita acara ini dibuat dengan sesungguhnya berdasarkan................................... ............................................................................................................................

Dibuat di ...................................pada tanggal............................

Pihak Kedua ...................................................

Pihak Pertama .................................................

Tanda Tangan & Cap Instansi Nama Lengkap NIP. ..................

Tanda Tangan & Cap Instansi

Nama Lengkap NIP. ................

Mengetahui Nama jabatan, Tanda tangan Nama Lengkap

NIP. ....................

4. Surat…

3 Sps

3 Sps

Prg 1

4 Sps

Page 70: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 70 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

4. Surat Keterangan

a. Pengertian Surat keterangan adalah naskah dinas yang berisi mengenai hal atau seseorang untuk kepentingan kedinasan.

b. Wewenang Pembuatan dan Penandatanganan Surat Keterangan dibuat dan ditandatangani oleh pejabat sesuai dengan tugas, wewenang dan tanggung jawabnya.

c. Susunan

1. Kepala Bagian kepala Surat Keterangan terdiri dari

a. kop naskah dinas ditulis di bagian tengah atas; b. kata Surat Keterangan ditulis dengan huruf kapital di tengah di

bawah kop naskah dinas; c. nomor Surat Keterangan, ditulis di bawah kata Surat Keterangan.

2. Batang tubuh Memuat data pejabat yang menerangkan dan pegawai yang

diterangkan serta maksud dan tujuan diterbitkannya Surat Keterangan.

3. Kaki Bagian kaki Surat keterangan memuat keterangan tempat, tanggal,

bulan, tahun, nama jabatan, tanda tangan, cap dinas dan nama pejabat yang membuat Surat Keterangan tersebut.

4. Contoh...

Page 71: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 71 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

3 Sps

4. Contoh Format Surat Keterangan

K E M E N T E R I A N P E R U M A H A N R A K Y A T

R E P U B L I K I N D O N E S I A Jalan Raden Patah No.I/1 Kebayoran Baru – Jakarta Selatan,Telepon 021–7226601

2 Sps SURAT KETERANGAN

NOMOR /KIO/KKA/BLN/THN

Yang bertanda tangan dibawah ini,

nama : ............................................................................................

NIP : .............................................................................................

jabatan : ............................................................................................

dengan ini menerangkan bahwa

nama : ............................................................................................

NIP : ............................................................................................

pangkat/gol : ...........................................................................................

jabatan : ............................................................................................ ..........................................................................................................................................................................................................................................................................

Demikian surat ..................................................................................................

...................................................................................................................................

Jakarta, ........................................

Nama jabatan

Tanda Tangan & Cap Instansi Nama Lengkap NIP. .................

5. Surat...

2 Sps

Prg 1,5

Prg 1,5

4 Sps

Page 72: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 72 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

5. Surat Pengantar

a. Pengertian Surat Pengantar adalah bentuk surat yang digunakan untuk mengantar/ menyampaikan barang atau naskah dinas.

b. Wewenang Pembuatan dan PenandatangananSurat Pengantar dibuat dan ditandatangani oleh pejabat sesuai dengan tugas, wewenang dan tanggung jawabnya.

c. Susunan 1. Kepala

Bagian kepala Surat Pengantar terdiri dari a. kop naskah dinas ditulis di bagian tengah atas; b.

c. d.

tanggal;nama jabatan/alamat yang dituju; tulisan Surat Pengantar ditulis secara simetris;

c. nomor Surat Pengantar, di bawah tulisan Surat Pengantar.

2. Batang tubuh Bagian batang tubuh Surat Pengantar dalam bentuk kolom terdiri dari

a. nomor urut; b. jenis yang dikirim; c. banyaknya naskah/barang; d. keterangan. 3. Kaki

Bagian kaki Surat Pengantar terdiri dari a. Pengirim yang berada di sebelah kanan, yang meliputi 1. nama jabatan pembuat pengantar; 2. tanda tangan pejabat; 3. nama lengkap; 4. cap dinas. b. Penerima yang berada di sebelah kiri, yang meliputi 1. nama jabatan penerima; 2. tanda tangan; 3. nama lengkap; 4. cap dinas; 5. nomor telepon/faximile; 6. tempat dan tanggal penerimaan; d. Hal yang perlu diperhatikan Surat Pengantar dikirim rangkap 2, lembar pertama untuk penerima dan

lembar kedua untuk pengirim,

5. Contoh...

Page 73: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 73 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

5. Contoh Format Surat Pengantar

K E M E N T E R I A N P E R U M A H A N R A K Y A T

R E P U B L I K I N D O N E S I A Jalan Raden Patah No.I/1 Kebayoran Baru – Jakarta Selatan,Telepon 021–7226601

........................

Yth. Para pejabat Eselon ……………………..di lingkungan Kementerian Perumahan Rakyat

SURAT PENGANTAR NOMOR /KIO/KKA/BL/TH

No Naskah Dinas yang dikirimkan Banyaknya Keterangan

1.

Konsep rencana ....................... tahun ...................

10 buku

Untuk dipergunakan dalam rangka penyempurnaan ...........................

Diterima tanggal ..............................

Yang menerima, Nama jabatan .............. Tanda tangan Nama lengkap NIP................ Tembusan 1. .................................. 2. ..................................

Sekretariat KementerianKepala Biro ....................... Tanda tangan & Cap Instansi Nama Lengkap NIP.............................

6.Pengumuman...

3 Sps

2 Sps

2 Sps

3 Sps

2 Sps

4 Sps

Page 74: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 74 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

6. Pengumuman

a. Pengertian Pengumuman adalah naskah dinas yang memuat pemberitahuan yangditujukan kepada semua pejabat/pegawai dalam instansi atau perorangandan golongan di dalam atau di luar instansi.

b. Wewenang Pembuatan dan PenandatangananPengumuman dibuat dan ditandatangani oleh pejabat yangmengumumkan atau pejabat lain yang diberi mandat.

c. Susunan 1. Kepala

Bagian kepala Pengumuman terdiri dari a. kop naskah dinas ditulis di bagian tengah atas dengan huruf

kapital. b. tulisan Pengumuman, dicantumkan di bawah kop naskah, ditulis

dengan huruf kapital. c. kata Tentang, dicantumkan di bawah Pengumuman ditulis

dengan huruf kapital. d. rumusan judul Pengumuman ditulis dengan huruf kapital simetris

di bawah Tentang. 2. Batang Tubuh

Bagian batang tubuh memuat a. alasan tentang perlunya dibuat Pengumuman.

b. peraturan yang menjadi dasar pembuatan Pengumuman. c. pemberitahuan tentang hal tertentu yang dianggap mendesak. 3. Kaki

Bagian kaki Pengumuman terdiri dari a. tempat dan tanggal penetapan. b. nama jabatan pejabat yang menetapkan, ditulis dengan huruf

awal kapital, diakhiri dengan tanda baca koma. c. tanda tangan pejabat yang menetapkan. d. nama pejabat yang menetapkan dengan huruf awal kapital. e. stempel/cap dinas digunakan sesuai dengan keperluan.

d. Hal yang Perlu Diperhatikan 1. Pengumuman tidak memuat alamat, kecuali yang ditujukan kepada

kelompok/golongan tertentu. 2. Pengumuman bersifat menyampaikan informasi, tidak memuat cara

pelaksanaan teknis suatu peraturan.

6. Contoh...

Page 75: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 75 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

6. Contoh Format Pengumuman

K E M E N T E R I A N P E R U M A H A N R A K Y A T

R E P U B L I K I N D O N E S I A Jalan Raden Patah No.I/1 Kebayoran Baru – Jakarta Selatan,Telepon 021–7226601

PENGUMUMANNOMOR /KIO/KKA/Bl/TH

TENTANG

..........................................................................................

….................................................................................................................... ...................................................................................................................................

….................................................................................................................... ...................................................................................................................................

….................................................................................................................... ...................................................................................................................................

…....................................................................................................................

...................................................................................................................................

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal ..........................

Sekretaris Kementerian,

Tanda tangan & Cap Instansi

Nama Lengkap NIP .........................

D. LAPORAN...

3 Sps

2 Sps

1 Sps

Memuat ala san dan pera turan yg men jadi dasar & pemberitahuan ttg hal yg men desak.

4 Sps

3 Sps

Page 76: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 76 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

D. LAPORAN

1. PengertianLaporan adalah naskah dinas yang memuat pemberitahuan tentangpelaksanaan suatu kegiatan/kejadian.

2. Wewenang pembuatan dan Penandatanganan Laporan dibuat dan ditandatangani oleh pejabat yang diberi tugas

3. Susunan

a. Kepala Bagian kepala Laporan memuat judul Laporan yang ditulis dengan huruf kapital, dan diletakkan secara simetris.

b. Batang tubuh Bagian batang tubuh Laporan terdiri dari

1. pendahuluan, yang memuat penjelasan umum, maksud dan tujuan,ruang lingkup dan sistematika Laporan;

2. materi Laporan, terdiri atas kegiatan yang dilaksanakan, faktor yangmempengaruhi, hasil pelaksanaan kegiatan, hambatan yang dihadapidan lain-lain yang perlu dilaporkan;

3. kesimpulan dan saran perlu disampaikan sebagai bahan pertimbangan; 4. penutup, yang merupakan akhir laporan, memuat harapan/permintaan

arahan dan ucapan terima kasih. c. Kaki

Bagian kaki Laporan terdiri dari 1. tempat dan tanggal pembuatan laporan; 2. nama jabatan pembuat laporan, yang ditulis dengan huruf awal kapital; 3. tanda tangan; 4. nama lengkap yang ditulis dengan huruf awal kapital.

D. Contoh…

Page 77: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 77 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

D. Contoh Format Laporan

K E M E N T E R I A N P E R U M A H A N R A K Y A T

R E P U B L I K I N D O N E S I A Jalan Raden Patah No.I/1 Kebayoran Baru – Jakarta Selatan,Telepon 021–7226601

2 Sps LAPORAN

TENTANG

.......................................................................................... A. Pendahuluan

1. Umum 2. Maksud dan Tujuan 3. Ruang Lingkup 4. Dasar

B. Kegiatan yang dilaksanakan

............................................................................................................................. ..............................................................................................................................

C. Hasil yang dicapai

............................................................................................................................. D. Simpulan dan Saran

.............................................................................................................................. E. Penutup

...............................................................................................................................

Dibuat di Jakarta

pada tanggal .....................

Nama Pejabat Pembuat Laporan,

Tanda tangan & Cap Instansi Nama Lengkap NIP. .....................

E. TELAAHAN…

2 Sps

1,5 Sps

1,5 Sps

1,5 Sps

4 Sps

1,5 Sps

3 Sps

Page 78: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 78 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

E. TELAAHAN STAF

1. Pengertian Telaahan Staf adalah naskah dinas dalam bentuk uraian yang disampaikanoleh pejabat/staf yang memuat analisis singkat dan jelas, mengenai persoalan dengan memberikan jalan keluar/pemecahan yang disarankan.

2. Susunan

1. Kepala Bagian kepala Telaahan Staf terdiri dari

a. judul Telaahan Staf diletakkan secara simetris ditengah atas; b. uraian singkat permasalahan.

2. Batang tubuh

Bagian batang tubuh Telaahan Staf terdiri dari a. Persoalan, yang memuat pernyataan singkat dan jelas tentang

persoalan yang akan dipecahkan; b. Praanggapan, yang memuat dugaan yang beralasan berdasarkan data

yang ada, saling berhubungan sesuai dengan situasi yang dihadapi,dan merupakan kemungkinan kejadian di masa yang akan datang;

c. Fakta yang mempengaruhi, yang memuat fakta yang merupakanlandasan analisis dan pemecahan persoalan;

d. Analisis pengaruh praanggapan dan fakta terhadap persoalan dan akibatnya, hambatan serta keuntungan dan kerugiannya, pemecahanatau cara bertindak yang mungkin atau dapat dilakukan;

e. Simpulan, yang memuat intisari hasil diskusi, merupakan pilihan carabertindak atau jalan keluar;

f. Tindakan, yang disarankan, yang memuat secara ringkas dan jelassaran atau usul tindakan untuk mengatasi persoalan yang dihadapi.

3. Kaki

Bagian kaki Telaahan Staf terdiri dari a. nama jabatan yang membuat Telaahan Staf, ditulis dengan huruf awal

kapital; b. tanda tangan dan nama lengkap; c. daftar lampiran.

E. Contoh…

Page 79: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 79 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

E. Contoh Format Telaahan Staf

TELAAHAN STAF

TENTANG ..........................................................................................

A. PersoalanBagian persoalan memuat pernyataan singkat dan jelas tentang persoalan

yang akan dipecahkan B. Praanggapan

Praanggapan memuat dugaan yang beralasan berdasarkan data yang saling berhubungan sesuai dengan situasi yang dihadapi dan merupakan kemungkinan kejadian dimasa mendatang.

C. Fakta yang mempengaruhi

Bagian fakta yang mempengaruhi memuat fakta yang merupakan landasan analisis dan pemecahan persoalan.

D. Analisis

Bagian ini memuat analisis pengaruh praanggapan dan fakta terhadap persoalan serta akibatnya, hambatan serta keuntungan dan kerugiannya serta pemecahan atau cara bertindak yang mungkin atau dapat dilakukan.

E. Simpulan

Bagian simpulan memuat intisari hasil diskusi dan pilihan satu cara bertindak atau jalan keluar sebagai pemecahan persoalan yang dihadapi.

F. Saran

Bagian saran memuat secara ringkas dan jelas tentang saran tindakan untuk mengatasi persoalan yang dihadapi.

Nama jabatan Pembuat TS,

Tanda tangan Nama Lengkap NIP. .....................

F. FORMULIR...

2 Sps

1,5 Sps

1,5 Sps

1,5 Sps

1,5 Sps

4 Sps

3 Sps

3 Sps

Page 80: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 80 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

F. FORMULIR

Formulir adalah bentuk pengaturan alokasi ruang atau lembar naskah, untuk mencatat berbagai data dan informasi. Formulir dibuat dalam bentuk kartu atau lembaran tercetak dengan judul tertentu berisi keterangan yang diperlukan.

G. NASKAH DINAS ELEKTRONIK

1. Pengertian Naskah dinas elektronik adalah naskah dinas berupa komunikasi dan informasi yang dilakukan secara elektronik atau terekam dalam multimedia elektronik.

2. Ruang Lingkup Ruang lingkup naskah dinas elektronik mencakup surat menyurat elektronik, arsip dan dokumentasi elektronik, transaksi elektronik dan naskah dinas elektronik lainnya.

3. Petunjuk teknis tata naskah elektronik akan diterbitkan dalam petunjuk teknis tersendiri.

LAMPIRAN – 2...

Page 81: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 81 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

LAMPIRAN – 2 PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010

PENOMORAN, KONSEP NASKAH, KEWENANGAN PENANDATANGANAN DAN PENGGUNAAN GARIS KEWENANGAN

1. PENOMORAN NASKAH DINAS

Penomoran naskah dinas Kementerian terdiri atas

1.1. nomor naskah dinas pengaturan dan naskah dinas penetapan. 1.2. nomor naskah dinas penugasan. 1.3. nomor naskah dinas korespondensi dan naskah dinas khusus.

1.1. Susunan nomor naskah dinas pengaturan dan naskah dinas

penetapan adalah tulisan nomor dengan huruf kapital, nomor naskah(nomor urut dalam satu tahun takwim), tulisan tahun dengan huruf kapitaldan tahun terbit.

Contoh 1.1.1.

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

NOMOR 15 TAHUN 2009

TENTANG ....................................................................

Contoh 1.1.2. LAMPIRAN PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR .............TAHUN ..................

Contoh 1.1.3. INSTRUKSI

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2008

TENTANG

...........................................

Contoh 1.1.4…

Page 82: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 82 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

Contoh 1.1.4. KEPUTUSAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

NOMOR 11 TAHUN 2009

TENTANG ........................................................

KEPUTUSAN

SEKRETARIS KEMENTERIAN NOMOR 15 TAHUN 2009

TENTANG

............................................................

Contoh 1.1.5.

SURAT EDARAN NOMOR 10 TAHUN 2009

TENTANG

...............................................

1.2. Susunan nomor naskah dinas penugasan adalah nomor naskah (nomorurut dalam satu tahun takwim), garis miring, kode identifikasi otoritas, garis miring, bulan, garis miring dan tahun terbit.

Contoh 1.2.1.

SURAT PERINTAH

NOMOR 07/SM.3/08/2009

Contoh 1.2.2.

SURAT TUGASNOMOR 05/SM.3/07/2009

1.3. Susunan nomor naskah dinas korespondensi dan naskah dinas khusus adalah kode derajat pengamanan surat, tanda hubung, nomor surat (nomor urut dalam satu tahun takwim), garis miring, kode identifikasi otoritas, garis miring, kode klasifikasi arsip, garis miring, bulan, garis miring, tahun terbit.

Contoh 1.3.1. NOTA DINAS

Nomor 17/SM/KU.0102/10/2009

NOTA DINAS

Nomor 8/DP/KU.0102/11/2009

Contoh 1.3.2…

Page 83: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 83 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

Contoh 1.3.2. SURAT DINAS

Nomor : 07/SM.3/KU.0202/12/2009Sifat : Amat SegeraLampiran : 1 lembar Hal : Pembelian Peralatan Kantor

Contoh 1.3.3. SURAT UNDANGAN

Nomor : 08/SM.3/UM.0203/12/2009Sifat :Lampiran : 1 lembar Hal : Undangan Rapat

Contoh 1.3.4.PERJANJIAN KERJASAMA

ANTARA ...................................................

DAN .................................................

TENTANG ......................................................

NOMOR 07/SM.3/KKA/08/2009

NOMOR / / / /

Contoh 1.3.5. SURAT KUASA

NOMOR 02/SM.2/KKA/04/2009

Contoh 1.3.6.B E R I T A A C A R A

NOMOR 03/SM.1/KKA/06/2009

B E R I T A A C A R ANOMOR 05/DP/KKA/07/2009

Contoh 1.3.7.SURAT KETERANGAN

NOMOR 15/DF/KKA/08/2009

Contoh 1.3.8.SURAT PENGANTAR

NOMOR 32/DF.1/KKA/12/2009

Contoh 1.3.9. PENGUMUMAN

NOMOR 02/DP/KKA/04/2009

PENGUMUMAN…

Page 84: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 84 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

PENGUMUMANNOMOR 11/SM.3/KKA/07/2009

Contoh 1.3.10.SURAT PERNYATAAN

NOMOR 03/SM.3/KKA/05/2009

Keterangan :

NOMOR 03 / SM.3 / KKA / 05 / 2009

2. KONSEP...

Tahun Garis miring Bulan Garis miring Kode Klasifikasi Arsip Garis miring Kode Identifikasi Otoritas Garis miring No. urut agenda dalam 1 tahun takwim

Page 85: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 85 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

2. KONSEP NASKAH DINAS

Pembuatan naskah dinas penting dan atau produk hukum harus menggunakan formulir konsep, hal ini dimaksudkan sebagai bukti bahwa proses pembuatan suatu naskah dinas penting atau produk hukum telah dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku. 2.1. Cara Penggunaan Formulir Konsep

Nomor Uraian Diisi

(1) Konsep ini jika telah selesai agar dikembalikan kepada

Nama unit kerja TU Pengolah yang membuat konsep naskah tersebut.

(2) Nomor Nomor naskah dinas berdasarkan sistempenomoran yang berlaku sesuai jenis naskah dinas yang bersangkutan.

(3) Jumlah lembar Jumlah banyak lembar dari konsep naskahtersebut.

(4) Konsep dari Nama jabatan dan nama pejabat strukturalyang membuat konsep.

(5) Penulis redaksi Nama orang/staf yang membuat konsep jika konsep dibuat bukan oleh pejabat struktural.

(6) Diketik oleh Nama jabatan dan nama pejabat/staf yangmelakukan pengetikan konsep.

(7) Diperiksa oleh Nama jabatan dan nama pejabat yangmelakukan koreksi terhadap konsep naskahtersebut.

(8) Mengetahui Nama jabatan dan nama pejabat atasanlangsung pembuat konsep.

(9) Konfirmasi/paraf Nama Jabatan para pihak yang terkait dengansubstansi konsep naskah yang perlumemberikan konfirmasi persetujuan denganparaf.

(10) Koreksi akhir/paraf dan tanggal

Nama jabatan dan nama pejabat yangberwenang melakukan koreksi akhir sebelumkonsep disampai kan kepada pejabat yangberwenang menetapkan.

(11) Pada tanggal Ditetapkan oleh

Tanggal penetapan persetujuan konsep. Pejabat yang berwenang menetapkan.

(12) Ruang untuk penulisan konsep naskah dinas

Isi konsep naskah dinas.

2.2. Contoh...

Page 86: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 86 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

2.2. Contoh Formulir Konsep Kementerian Perumahan Rakyat.

3. KEWENANGAN...

KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYATREPUBLIK INDONESIA

Jln. Raden Patah No. I/1 Kebayoran Baru Jakarta Selatan Telp. 021 7268673 No. Fax. 021 7268673

Konsep ini jika telah selesaiagar dikembalikan kepada:

Koreksi akhir paraf & tanggal Ditetapkan oleh :

................................................

Konsep dari :

Jumlah lembar :

Nomor : ................................

................................................

...............................................

(...............................................)

Penulis redaksi :

(...............................................)

Diketik oleh :

(...............................................)

Diperiksa oleh :

(...............................................)

...............................................

Mengetahui : ...............................................

(...............................................)

Konfirmasi/paraf :

..........................................................

..........................................................

..........................................................

........................................................... .........................................................................................

...................................................................................

...............................................

...............................................

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9) (10) (11)Tanggal : ....................

(12)

Page 87: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 87 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

3. KEWENANGAN PENANDATANGANAN NASKAH DINAS

Naskah dinas Kementerian ditandatangani oleh pejabat di lingkungan Kemenpera sesuai wewenang dan tanggung jawab yang melekat pada masing-masing jabatan. Kewenangan penandatanganan naskah dinas adalah hak dan kewajiban yang ada pada seorang pejabat untuk menandatangani naskah dinas sesuai dengan tugas dan tanggung jawab kedinasan pada jabatannya.

Kewenangan untuk menandatangani naskah dinas yang bersifat kebijakan/keputusan arahan berada pada pimpinan tertinggi Kementerian yaitu Menteri, sedangkan kewenangan menandatangani naskah dinas yang tidak bersifat kebijakan/keputusan/ arahan dapat diserahkan/dilimpahkan kepada pejabat pimpinan unit kerja/satuan kerja di setiap tingkat eselon yang diberi kewenangan untuk menandatanganinya. Rincian wewenang penandatanganan naskah dinas di lingkungan Kementerian Perumahan Rakyat adalah sebagai berikut 3.1. Menteri Negara Perumahan Rakyat

Menteri berwenang menandatangani naskah dinas Menteri meliputi 1. peraturan; 2. instruksi; 3. prosedur tetap; 4. surat edaran; 5. keputusan; 6. surat perintah/surat tugas; 7. nota dinas; 8. surat dinas; 9. surat undangan; 10. surat perjanjian/MoU; 11. surat kuasa; 12. berita acara; 13. surat keterangan; 14. pengumuman; 15. laporan Menteri kepada Presiden dan atau Wakil Presiden; 16. telaahan staf.

3.2. Para Pejabat Eselon I di lingkungan Kementerian Perumahan Rakyat

3.2.1. Sekretaris Kementerian berwenang menandatangani naskah dinasSekretaris Kementerian sesuai tugas dan tanggungjawabnya meliputi

1. prosedur petap;

2. surat…

Page 88: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 88 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

2. surat edaran; 3. keputusan; 4. surat perintah/surat tugas; 5. nota dinas; 6. surat dinas; 7. surat undangan; 8. surat perjanjian/MoU; 9. surat kuasa; 10. berita acara; 11. surat keterangan; 12. pengumuman; 13. telaah staf; 14. laporan; 15. naskah dinas lainnya yang diatur dan ditetapkan dengan

keputusan Menteri.

3.2.2. Para Staf Ahli Menteri berwenang menandatangani naskah dinas Staf Ahli Menteri sesuai tugas dan tanggung jawab masing-masing meliputi

1. surat edaran; 2. nota dinas; 3. surat dinas; 4. surat undangan; 5. surat perjanjian; 6. berita acara; 7. surat keterangan; 8. surat pengantar; 9. pengumuman 10. telaahan staf; 11. laporan.

3.2.3. Para Deputi Kementerian berwenang menandatangani naskah dinas

Deputi Kementerian sesuai tugas dan tanggung jawab masing-masing meliputi

1. prosedur tetap; 2. surat edaran; 3. keputusan Deputi selaku atasan langsung kepala Satuan Kerja. 4. surat perintah/surat tugas; 5. nota dinas; 6. surat dinas; 7. surat undangan;

8. surat…

Page 89: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 89 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

8. surat perjanjian/MoU; 9. surat kuasa; 10. berita acara; 11. surat keterangan; 12. pengumuman; 13. telaahan staf; 14. laporan.

3.3. Para Pejabat Eselon II di lingkungan Kementerian Perumahan Rakyat

3.3.1. Para Kepala Biro berwenang menandatangani naskah dinas KepalaBiro sesuai bidang tugas dan tanggung jawab masing-masing meliputi

1. surat edaran;2. keputusan;3. surat perintah/surat tugas;4. nota dinas;5. surat dinas;6. surat undangan;7. surat perjanjian;8. surat kuasa;9. berita acara;10. surat keterangan;11. surat pengantar;12. pengumuman;13. laporan;14. telaahan staf;

15. naskah dinas lainnya yang diatur dan ditetapkan dengan keputusan Menteri.

3.3.2. Para Kepala Pusat berwenang menandatangani naskah dinas KepalaPusat sesuai bidang tugas dan tanggung jawab masing-masing meliputi

1. surat edaran; 2. surat perintah/surat tugas; 3. nota dinas; 4. surat dinas; 5. surat undangan; 6. surat perjanjian; 7. surat kuasa; 8. berita acara; 9. surat keterangan; 10. surat pengantar; 11. pengumuman;

12. laporan…

Page 90: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 90 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

12. laporan; 13. telaahan staf; 14. naskah dinas lainnya dalam rangka pelaksanaan kegiatan

yang diatur dan ditetapkan dengan keputusan Menteri. 3.3.3. Inspektur berwenang menandatangani naskah dinas Inspektur

sesuai bidang tugas dan tanggung jawabnya meliputi

1. surat edaran; 2. surat perintah/surat tugas; 3. nota dinas; 4. surat dinas; 5. surat undangan; 6. surat perjanjian; 7. surat kuasa; 8. berita acara; 9. surat keterangan; 10. surat pengantar; 11. pengumuman; 12. laporan; 13. telaahan staf.

3.3.4. Para Asisten Deputi berwenang menandatangani naskah dinas Asisten Deputi sesuai bidang tugas dan tanggung jawab masing-masing meliputi

1. surat edaran;2. surat perintah/surat tugas;3. nota dinas;4. surat dinas;5. surat undangan;6. surat perjanjian;7. surat kuasa;8. berita acara;9. surat keterangan;10. surat pengantar;11. pengumuman;12. laporan;13. telaahan staf.

3.4. Para Pejabat Eselon III di lingkungan Kementerian Perumahan Rakyat

Para pejabat eselon III di lingkungan Kementerian berwenang menandatangani naskah dinas Kepala Bagian/Kepala Bidang di lingkungan Kementerian sesuai bidang tugas masing-masing meliputi

1. nota...

Page 91: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 91 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

1. nota dinas;2. surat undangan intern;3. surat pengantar;4. berita acara;5. telaahan staf;6. laporan;7. naskah dinas lainnya yang diatur dan ditetapkan dengan keputusan

Menteri.

3.5. Para Pejabat Eselon IV di lingkungan Kementerian Perumahan Rakyat

Para pejabat eselon IV di lingkungan Kementerian (Para Kepala Sub. Bagian, Kepala Sub. Bidang) berwenang menandatangani naskah dinas Kepala Sub Bagian/Kepala Sub Bidang di lingkungan Kementerian sesuai bidang tugas masing-masing meliputi 1. nota dinas; 2. surat pengantar intern;3. laporan;4. telaah staf.

3.6. Para Pejabat di lingkungan Satuan Kerja pada Kementerian Perumahan

Rakyat

Para pejabat di lingkungan Satuan Kerja pada Kementerian Perumahan Rakyat berwenang menandatangani naskah dinas di lingkungan masing-masing Satuan Kerja sesuai bidang tugas masing-masing dalam rangka penyelenggaraan kegiatan pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja negara sebagaimana ditetapkan dengan Keputusan Menteri Negara Perumahan Rakyat meliputi

1. surat edaran;2. keputusan; 3. surat perintah/surat tugas;4. nota dinas; 5. surat dinas;6. surat undangan;7. surat perjanjian;8. surat kuasa;9. berita acara;10. surat keterangan;11. surat pengantar;12. pengumuman;13. laporan;14. telaahan staf.

4. MATRIK...

Page 92: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 92 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

5. PENGGUNAAN...

Page 93: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 93 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

5. PENGGUNAAN GARIS KEWENANGAN

Menteri Negara Perumahan Rakyat bertanggung jawab atas segala kegiatan yang dilakukan instansi Kementerian Perumahan Rakyat. Tanggung jawab tersebut tidak dapat dilimpahkan atau diserahkan kepada seseorang yang bukan pejabat yang berwenang. Garis kewenangan digunakan jika naskah dinas ditandatangani oleh pejabat yang mendapat pelimpahan wewenang dari pejabat yang berwenang.

5.1. Penulisan garis kewenangan atas nama ( a.n.)

Contoh 5.1. a.n. Menteri Negara Perumahan Rakyat Sekretaris Kementerian,

Tanda tangan & Cap Instansi

Nama Lengkap NIP. ...................

5.2. Penulisan garis kewenangan untuk beliau disingkat (u.b.)

Contoh 5.2.a : a.n. Menteri Negara Perumahan Rakyat Sekretaris Kementerian

u.b. Kepala Biro Umum,

Tanda tangan & Cap Instansi

Nama Lengkap NIP. ...................

Contoh 5.2.b: a.n. Menteri Negara Perumahan Rakyat Deputi Bidang Perumahan Formal

u.b. Asdep Bidang .......................,

Tanda tangan & Cap Instansi

Nama Lengkap NIP. ...................

5.3. Penulisan...

4 spasi

4 spasi

4 spasi

Page 94: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 94 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

5.3. Penulisan garis kewenangan pelaksana harian disingkat (Plh.) Contoh 5.3 :

Plh.Assisten Deputi .....................................

Tanda tangan & Cap Instansi

Nama Lengkap NIP. ...................

5.4. Penulisan garis kewenangan pelaksana tugas disingkat (Plt.)

Contoh 5.4 :

Plt. Kepala Biro .........................................

Tanda tangan & Cap Instansi

Nama Lengkap NIP. ...................

5.5. Penulisan untuk perhatian disingkat (u.p.)

Contoh 5.5 :

Yth.Sekretaris Kementerian Perumahan Rakyat

u.p. Kepala Biro Umum

Jl. R.Patrah No. I/1 Kebayoran Baru

di -

Jakarta Selatan

LAMPIRAN-3...

4 spasi

4 spasi

Page 95: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 95 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

LAMPIRAN – 3 PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010

CONTOH KOP, CAP/STEMPEL, SAMPUL DAN MAP DINAS

Penggunaan lambang negara dan logo dalam tata naskah dinas di lingkungan Kementerian Perumahan Rakyat meliputi sebagai berikut 1. kop naskah dinas; 2. cap/stempel dinas; 3. sampul naskah dinas; 4. map dinas. Apabila Kementerian Perumahan Rakyat telah memiliki Logo Instansi maka penggunaan logo untuk kop, cap/stempel, amplop/sampul dan map dinas sebagaimana contoh pada halaman 96 s/d 103. Sebelum memiliki Logo Instansi, maka untuk sementara sampai dengan dibuatnya logo yang digunakan untuk kop, cap/stempel amplop/sampul dan map dinas masih menggunakan lambang negara garuda warna hitam sebagaimana contoh pada halaman 128 s/d 135 sebagaimana yang masih digunakan selama ini.

1. KOP NASKAH DINAS

Untuk memberikan identifikasi pada naskah dinas, harus dicantumkan kop/kepala naskah dinas yaitu nama jabatan atau nama instansi. Kop naskah dinas dengan nama jabatan digunakan untuk mengidentifikasikan bahwa naskah dinas ditetapkan oleh pejabat negara, sedangkan kop naskah dengan nama instansi digunakan untuk mengindentifikasikan bahwa surat dinas ditetapkan oleh pejabat yang bukan pejabat negara. Pengetikan naskah dinas pada kertas dengan kop naskah dinas dilakukan untuk naskah yang konsepnya telah disetujui oleh pejabat yang menetapkan dan digunakan hanya untuk halaman pertama naskah dinas sedangkan halaman berikutnya tidak menggunakan kop naskah dinas. Penulisan nama instansi ditulis sesuai nama nomenklatur resmi berdasarkan struktur organisasi di lingkungan Kementerian.

Kop naskah dinas di lingkungan Kementerian Perumahan Rakyat terdiri dari

1.1. kop naskah dinas Menteri; 1.2. kop naskah dinas Kementerian Perumahan Rakyat; 1.3. kop naskah dinas Pusat; 1.4. kop naskah dinas Satuan Kerja 1 dan Satuan Kerja 2.

1.1. Contoh ...

Page 96: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 96 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

1.2.Contoh...

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYATREPUBLIK INDONESIA

1,5 cm

2,5 cm2,5 cm

2 cm

2 spasi

Ruang penulisan/pengetikan naskah

Batas tepipengetikan

Batas tepikertas

1.1.Contoh Kop naskah dinas Menteri

Page 97: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 97 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

1.2.Contoh Kop naskah dinas di lingkungan Kementerian

2. STEMPEL...

1,5 cm

2,5 cm2,5 cm

2 spasi

Ruang penulisan/pengetikan naskah

Batas tepipengetikan

Batas tepikertas

KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYATREPUBLIK INDONESIA

Jalan Raden Patah No.I/1 Kebayoran Baru - Jakarta Selatan, Telepon 021-7226601 Fax.021-7226601

1,5 cm

2,5 cm2,5 cm

2 spasi

Ruang penulisan/pengetikan naskah

Batas tepipengetikan

Batas tepikertas

KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYATPUSAT...................................................

Jalan Raden Patah No.I/1 Kebayoran Baru - Jakarta Selatan, Telepon 021-7226601 Fax.021-7226601

1,5 cm

2,5 cm2,5 cm

2 spasi

Ruang penulisan/pengetikan naskah

Batas tepipengetikan

Batas tepikertas

KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYATSATUAN KERJA.........................................................Jalan Raden Patah No.I/1 Kebayoran Baru - Jakarta Selatan, Telepon 021-7226601 Fax.021-7226601

KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT

SATUAN KERJA.........................................................Jalan Raden Patah No.I/1 Kebayoran Baru - Jakarta Selatan, Telepon 021-7226601 Fax.021-7226601

SEKRETARIAT/DEPUTI.............................................

1,5 cm

2,5 cm2,5 cm

2 spasi

Ruang penulisan/pengetikan naskah

Batas tepipengetikan

Batas tepikertas

Page 98: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 98 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

2. STEMPEL/CAP DINAS Cap digunakan untuk dibubuhkan pada bagian kiri tanda tangan dan tidak menutupi tanda tangan. Bentuk dan ukuran cap harus sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.

CONTOH STEMPEL/CAP JABATAN, STEMPEL/CAP KEMENPERA,

STEMPEL/CAP PUSAT DAN SATUAN KERJA 1

CONTOH...

Page 99: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 99 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

CONTOH STEMPEL/CAP SATUAN KERJA 2

3. SAMPUL...

SEKRETARIAT KEMENTERIAN

SATUAN KERJA SEKRETARIAT KEMENTERIAN

PERUMAHAN RAKYAT

SATUAN KERJA PENGELOLAAN

KAWASAN

DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN KAWASAN

SATUAN KERJA PEMBERDAYAAN

PERUMAHAN SWADAYADEPUTI BIDANG PERUMAHAN SWADAYA

SATUAN KERJA PENGEMBANGAN

PERUMAHAN FORMALDEPUTI BIDANG PERUMAHAN FORMAL

SATUAN KERJA PEMBIAYAAN PERUMAHAN

DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN

Ukuran Cap :

1,2 cm 3 cm 3,8 cm 4 cm

SATUAN KERJA KEMENTERIAN

PERUMAHAN RAKYAT

DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN

Page 100: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 100 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

3. SAMPUL/AMPLOP DINAS

Sampul/Amplop Dinas di lingkungan Kementerian menggunakan standar sesuai Keputusan Dirjen Postel No. 43/Dirjen/1987 tentang penetapan standar kertas. Ukuran amplop/sampul dinas terdiri sebagai berikut - 9,0 Cm x 15,0 Cm - 10,0 Cm x 16,0 Cm - 11,0 Cm x 22,0 Cm - 11,4 Cm x 16,2 Cm

- 11,0 Cm x 23,0 Cm - 11,5 Cm x 24,5 Cm - 12,0 Cm x 27,0 Cm - 12,5 Cm x 17,6 Cm

- 17,6 Cm x 25,0 Cm - 22,9 Cm x 32,4 Cm - 25,0 Cm x 35,3 Cm - 27,0 Cm x 40,0 Cm

3.3. Contoh...

1 CM

Ukuran : 11,5 x 24,5 cm

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYATREPUBLIK INDONESIA

1 CM

Ukuran : 11,5 x 24,5 cm

3CM

Contoh sampul Menteri

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYATREPUBLIK INDONESIA

Page 101: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 101 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

Pembuatan...

Jalan Raden Patah No.I/1 Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Telepon 021- 7226601

3CM

1 CM

3CM

Ukuran : 11,5 x 24,5 c m

3.3. Contoh sampul Kemenpera, Pusat, Satuan Kerja 1 dan Satuan Kerja 2.

KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYATREPUBLIK INDONESIA

Jalan Raden Patah No.I/1 Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Telepon 021- 7226601

3CM

1 CM

3CM

Ukuran : 11,5 x 24,5 c m

KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT SEKRETARIAT/DEPUTI...................................................SATUAN KERJA............................................................

Jalan Raden Patah No.I/1 Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Telepon 021- 7226601

3CM

1 CM

3CM

Ukuran : 11,5 x 24,5 c m

KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYATPUSAT.............................................................

Jalan Raden Patah No.I/1 Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Telepon 021- 7226601

3CM

1 CM

3CM

Ukuran : 11,5 x 24,5 c m

KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYATSATUAN KERJA...........................................................

Page 102: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 102 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

Pembuatan kop pada sampul dinas yang berukuran lebih besar dapat diatur keseimbangan tata letak berdasarkan pedoman amplop yang sudah ada. Untuk ukuran amplop yang lebih besar, ukuran standar dari tepi atas antara 1,5 s/d 2,5 cm dari tepi kiri dan kanan 3 s/d 4 cm.

4. MAP DINAS

Map Dinas di lingkungan Kementerian Perumahan Rakyat terdiri dari 4.1. map jabatan Menteri; 4.2. map instansi Kementerian; 4.3. map Pusat; 4.4. map Satuan Kerja 1; 4.5. map Satuan Kerja 2.

Ukuran, warna map, warna lambang Negara/logo dan warna huruf

Ukuran Map Warna Map Warna Lambang Negara/Logo Warna Tulisan & JenisHuruf Jenis1 : =23 x 33 cm

1. Menteri = Krem

Menteri : Garuda warna emas

Tulisan : Hitam Jenis huruf : Arial

Jenis 2 : =25 x36 cm

2. Kementerian = Biru

Logo Kemenpera berwarna Tulisan : Hitam Jenis huruf : Arial

4.3.Contoh ...

4.2.Contoh map Instansi Kementerian

REPUBLIK INDONESIAKEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT

4.1.Contoh map Jabatan Menteri

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYATREPUBLIK INDONESIA

Page 103: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 103 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

LAMPIRAN-4...

KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT PUSAT................................................KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT

PUSAT........................................................KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT

PUSAT................................................KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT

SATUAN KERJA ............................................

4.3. Contoh map Pusat 4.4. Contoh map Satuan Kerja 1

4.5. Contoh map Satuan Kerja 2

KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYATSEKRETARIAT/DEPUTI....................KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT SATUAN KERJA ............................................

Page 104: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 104 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

LAMPIRAN – 4 PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010

PENGENDALIAN NASKAH DINAS I. NASKAH DINAS MASUK Naskah Dinas masuk ke Kementerian Perumahan Rakyat ditetapkan melalui satu

pintu yaitu Bagian Administrasi, Biro Umum - Sekretariat Kementerian selaku Unit Kearsipan Kementerian (UKK).

1. Penerimaan Naskah Proses penerimaan naskah masuk sebagai berikut a.

b. naskah dinas masuk diterima dari luar ( Pos/Titipan Kilat/Kurir dll );naskah dinas masuk diteliti kebenaran alamat tujuan, jika terdapat salahalamat harus segera dikembalikan;

c. jumlah naskah dinas masuk dicek dan dicocokkan dengan tanda terimanya,jika belum ada tanda terima, maka petugas membuatkan tanda terima sesuainaskah yang masuk;

d. naskah dinas masuk dipilah-pilah berdasarkan tingkat keamanan (sangatrahasia/rahasia/biasa) dan tingkat kecepatan penyampaian (kilat, sangatsegera, segera dan biasa) serta surat pribadi.

2. Pencatatan Naskah Naskah dinas masuk yang telah dikelompokkan menurut tingkat keamanan dan

tingkat kecepatan penyampaian serta surat pribadi selanjutnya dicatat ke dalam 1. buku agenda naskah masuk (contoh formulir buku agenda lihat halaman 122);2. lembar pengantar (contoh formulir lembar pengantar lihat halaman 126); 3. buku agenda elektronik (TNDE).

3. Distribusi Naskah a. Naskah dinas masuk didistribusikan melalui pejabat/petugas pengarah

naskah Kasubag TU/Sekretaris/Petugas Tata Usaha Pengolah dengan lembarpengantar ke setiap Unit Kerja/Satuan Kerja.

b. Lembar pengantar asli diserahkan bersama naskah dinas dan surat pribadi sedangkan lembar pengantar lembar kedua disimpan sebagai tanda terima.

Proses pengurusan naskah dinas masuk selanjutnya ditindaklanjuti sebagai berikut A. naskah masuk ke Menteri dengan pengolah Deputi. B. naskah masuk ke Menteri dengan pengolah Sekretaris Kementerian.

C. naskah…

Page 105: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 105 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

C. naskah masuk ke Deputi.D. naskah masuk ke Sekretaris Kementerian. A. Naskah dinas masuk ke Menteri dengan pengolah Deputi 1. Pengurusan naskah masuk di TU Menteri 1. Naskah diterima dari petugas UKK, lembar pengantar diparaf dan dikembalikan

kepada petugas UKK, kemudian naskah tersebut dicatat pada bukuagenda/TNDE.

2. Menyiapkan lembar disposisi a. naskah yang berkode SR/R tidak dibuka langsung dilampiri blanko lembar

disposisi yang diisi data surat dan nomor agenda. b. naskah lainnya dibuka dan dilampiri blanko lembar disposisi yang diisi

data surat dan nomor agenda. 3. Naskah sebagaimana dimaksud pada angka 2, selanjutnya diteruskan kepada

Menteri. 4.

Menteri mendisposisikan naskah dan menyampaikan kepada TU Menteri. Biladisposisi Menteri diarahkan ke Deputi, maka TU Menteri mencatatnaskah/surat tersebut pada lembar pengantar dan menyampaikan ke TUDeputi.

5.

TU Menteri menyimpan copy naskah dan lembar disposisi kedua/copysebagai arsip. Contoh formulir lembar disposisi pada hal 124 dan lembar pengantar hal 126.

2. Pengurusan naskah masuk di TU Pimpinan Pengolah (TU Deputi) 1.

Naskah dan lembar disposisi Menteri diterima dari TU Menteri, lembarpengantar diparaf dan dikembalikan kepada petugas TU Menteri.

2. TU Deputi menyiapkan lembar disposisi baru rangkap 2, dilampirkan padanaskah tersebut dan menyampaikan kepada Deputi.

3. Setelah didisposisi oleh Deputi, maka naskah diambil/diterima kembali;selanjutnya melakukan

a. mengcopy naskah dan lembar disposisi untuk arsip; b. membuat konsep jawaban langsung/membuat konsep jawaban melalui

pelaksana pengolah (Asdep/pejabat lainnya) tergantung disposisi Deputi.

3. Pengurusan naskah masuk di TU Pelaksana Pengolah (TU Asisten Deputi) 1. Naskah beserta lembar disposisi diterima dari TU Deputi, lembar pengantar

diparaf dan dikembalikan ke petugas TU Deputi. 2. Naskah beserta lembar disposisi disampaikan kepada pelaksana pengolah

(Asisten Deputi/Kepala Bidang/Kepala Bagian/pejabat yang ditunjuk). 3. Pelaksana Pengolah melakukan kegiatan a. membaca dengan teliti isi naskah dan isi disposisi Deputi dan Menteri

untuk ditindaklanjuti; b. pelaksana pengolah menindaklanjuti sesuai isi disposisi pimpinan; c. jika perlu dibuat surat jababan/surat edaran/keputusan, maka harus

disiapkan konsep surat/naskah dimaksud.

BAGAN...

Page 106: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 106 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

B. Naskah...

LDSM

LDSM

LDSM

LDS M

LDSM

LDSM

LDSM

LDSM

L DSM

LDSM

LDSM

COP Y

ASLI

L PLP

LP

LDSM

LDSM

COPY

ASLI

LP

LP

Unit Ke

arsipa

n -1LP

LPLD

SMLP

Unit Ke

arsipa

n 2

LPLD

SMUni

t Kears

ipan 2

L DSM L P

SURA

T MAS

UK Y

GBE

LUM

DIBU

KA

SURA

T MAS

UK Y

GSU

DAH

DIBU

KA

LEMB

AR

DISP

OSISI

LEMB

A R

PENG

ANTA

R

Page 107: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 107 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

B. Naskah masuk ke Menteri dengan pengolah Sekretaris Kementerian1. Pengurusan naskah dinas masuk di TU Menteri 1. Naskah diterima dari petugas UKK, lembar pengantar diparaf dan dikembalikan

kepada petugas UKK, kemudian naskah tersebut dicatat pada bukuagenda/TNDE.

2. Menyiapkan lembar disposisi a. naskah yang berkode SR/R tidak dibuka langsung dilampiri blanko lembar

disposisi yang diisi data surat dan nomor agenda; b. naskah lainnya dibuka dan dilampiri blanko lembar disposisi yang diisi

data surat dan nomor agenda. 3. Naskah sebagaimana dimaksud pada angka 2, selanjutnya diteruskan kepada

Menteri. 4.

Menteri mendisposisikan naskah dan menyampaikan kepada TU Menteri. Biladisposisi Menteri diarahkan ke Sekretaris Kementerian, maka TU Menterimencatat naskah/surat tersebut pada lembar pengantar dan menyampaikanke TU Sekretaris Kementerian.

5.

TU Menteri menyimpan copy naskah dan lembar disposisi kedua/copysebagai arsip. Contoh formulir lembar disposisi pada hal 124 dan lembar pengantar hal 126.

2. Pengurusan naskah di TU Pimpinan Pengolah ( TU Sekretaris Kementerian) 1.

Naskah dan lembar disposisi Menteri diterima dari TU Menteri, lembarpengantar diparaf dan dikembalikan kepada petugas TU Menteri.

2. TU Sesmen menyiapkan lembar disposisi baru rangkap 2, dilampirkan padanaskah tersebut dan menyampaikan kepada Sesmen.

3. Setelah didisposisi oleh Sesmen, maka naskah diambil/diterima kembali;selanjutnya melakukan

a. mengcopy naskah dan lembar disposisi untuk arsip; b. membuat konsep jawaban langsung/membuat konsep jawaban melalui

pelaksana pengolah (Kep.Biro/pejabat lainnya) tergantung disposisiSesmen.

3. Pengurusan naskah masuk di TU Pelaksana Pengolah (TU Kepala Biro) 1. Naskah beserta lembar disposisi diterima dari TU Sesmen, lembar pengantar

diparaf dan dikembalikan ke petugas TU Sesmen. 2. Naskah beserta lembar disposisi disampaikan kepada pelaksana pengolah

(Kep.Biro /Kepala Bagian/pejabat yang ditunjuk). 3. Pelaksana Pengolah melakukan kegiatan a. membaca dengan teliti isi naskah dan isi disposisi Sesmen dan Menteri

untuk ditindaklanjuti; b. pelaksana pengolah menindaklanjuti sesuai isi disposisi pimpinan. c. jika perlu dibuat surat jababan/surat edaran/keputusan, maka harus

disiapkan konsep surat/naskah dimaksud.

BAGAN...

Page 108: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 108 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

C. Naskah...

LDSM

LDSM

LDSM

LDSM

LDSM

LDSM

LDSM

LDSM

LDSM

LDSM

LDSM

COPY

ASLI

LPLP

LP

LDSM

LDSM

COPY

ASLI

LP

LP

Unit Ke

arsipa

n-1LP

LPLD

SMLP

Unit Ke

arsipa

n 2

LPLD

SMUni

t Kears

ipan 2

LDSM LP

SURA

T MAS

UK Y

GBE

LUM

DIBU

KA

SURA

T MAS

UK Y

GSU

DAH

DIBU

KA

LEMB

AR

DISP

OSISI

LEMB

AR

PENG

ANTA

R

Page 109: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 109 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

C. Naskah Dinas masuk ke Deputi

1. Pengurusan naskah masuk di TU Deputi

1. Naskah diterima dari petugas UKK, lembar pengantar diparaf dan dikembalikankepada petugas UKK, kemudian naskah tersebut dicatat pada bukuagenda/TNDE.

2. Menyiapkan lembar disposisi a. naskah yang berkode SR/R tidak dibuka langsung dilampiri blanko lembar

disposisi yang diisi data surat dan nomor agenda. b. naskah lainnya dibuka dan dilampiri blanko lembar disposisi yang diisi

data surat dan nomor agenda. 3. Naskah sebagaimana dimaksud pada angka 2, selanjutnya diteruskan kepada

Deputi 4.

Deputi mendisposisikan naskah dan menyampaikan kepada TU Deputi. Biladisposisi Deputi diarahkan ke Asdep, maka TU Deputi mencatat naskah/surattersebut pada lembar pengantar dan menyampaikan ke TU/Petugas Asdep.

5.

TU Deputi menyimpan copy naskah dan lembar disposisi kedua/copy sebagaiarsip.

2. Pengurusan naskah masuk di TU Pimpinan Pengolah (TU Asdep )

1.

Naskah dan lembar disposisi Deputi diterima dari TU Deputi, lembar pengantardiparaf dan dikembalikan kepada petugas TU Deputi.

2. TU Asdep menyiapkan lembar disposisi baru rangkap 2, dilampirkan padanaskah tersebut dan menyampaikan kepada Asdep.

3. Setelah didisposisi oleh Asdep, maka naskah diambil/diterima kembali;selanjutnya melakukan

a. mengcopy naskah dan lembar disposisi untuk arsip; b. membuat konsep jawaban langsung/membuat konsep jawaban melalui

pelaksana pengolah (Kep.Bidang/Kep.Bagian/Pejabat lainnya) tergantungdisposisi Asdep.

3. Pengurusan naskah di Petugas TU Pelaksana Pengolah (Petugas TU Kabid/Kabag)

1. Naskah beserta lembar disposisi diterima dari TU Asdep, lembar pengantardiparaf dan dikembalikan ke petugas TU Asdep.

2. Naskah beserta lembar disposisi disampaikan kepada pelaksana pengolah(Kep.Bidang /Kepala Bagian/Pejabat yang ditunjuk).

3. Pelaksana Pengolah melakukan kegiatan a. membaca dengan teliti isi naskah dan isi disposisi Asdep dan Deputi

untuk ditindaklanjuti; b. pelaksana pengolah menindaklanjuti sesuai isi disposisi pimpinan; c. jika perlu dibuat surat jababan/surat/naskah lainnya, maka harus

disiapkan konsep surat/naskah dimaksud.

BAGAN...

Page 110: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 110 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

D. Naskah...

LDSM

LDSM

LDSM

LDSM

LDSM

LDSM

LDSM

LDSM

LDSM

LDSM

L DSM

COPY

ASLI

LPLP

LP

LDSM

L DSM

COPY

ASLI

LP

LP

Unit Ke

a rsipa

n-1LP

LPLD

SMLP

Unit Ke

arsipa

n 2

LPLD

SMUni

t Kear s

ipan 2

LDSM LP

SURA

T MAS

UK Y

GBE

LUM

DIBU

K A

SURA

T MAS

UK Y

GSU

DAH

DIBU

K A

LEMB

AR

DISP

OSISI

LEMB

AR

PENG

ANTA

R

Page 111: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 111 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

D. Naskah Dinas masuk ke Sekretaris Kementerian

1. Pengurusan naskah masuk di TU Sesmen

1. Naskah diterima dari petugas UKK, lembar pengantar diparaf dan dikembalikankepada petugas UKK, kemudian naskah tersebut dicatat pada bukuagenda/TNDE.

2. Menyiapkan lembar disposisi a. naskah yang berkode SR/R tidak dibuka langsung dilampiri blanko lembar

disposisi yang diisi data surat dan nomor agenda. b. naskah lainnya dibuka dan dilampiri blanko lembar disposisi yang diisi

data surat dan nomor agenda. 3. Naskah sebagaimana dimaksud pada angka 2, selanjutnya diteruskan kepada

Sesmen. 4.

Sesmen mendisposisikan naskah dan menyampaikan kepada TU Sesmen.Bila disposisi Sesmen diarahkan ke Kepala Biro/Pejabat lain, maka TUSesmen mencatat naskah/surat tersebut pada lembar pengantar danmenyampaikan ke TU Kep.Biro.

5.

TU Sesmen menyimpan copy naskah dan lembar copy disposisi sebagai arsip. Contoh Formulir Lembar Disposisi Kemenpera Lihal halaman 125.

2. Pengurusan naskah di TU Pimpinan Pengolah (TU Kep.Biro/TU Pejabat lain)

1.

Naskah dan lembar disposisi Sesmen diterima dari TU Sesmen, lembarpengantar diparaf dan dikembalikan kepada petugas TU Sesmen.

2. TU Kep.Biro menyiapkan lembar disposisi baru rangkap 2, dilampirkan padanaskah tersebut dan menyampaikan kepada Kepala Biro.

3. Setelah didisposisi oleh Kepala Biro, maka naskah diambil/diterima kembali;selanjutnya melakukan

a. mengcopy naskah dan lembar disposisi untuk arsip; b. membuat konsep jawaban langsung/membuat konsep jawaban melalui

pelaksana pengolah (Kepala Bagian/Pejabat lainnya) tergantung disposisiKepala Biro.

3. Pelaksana pengolah Kepala Bagian/Pejabat yang ditunjuk

1. naskah beserta lembar disposisi diterima dari TU Kep.Biro, lembar pengantardiparaf dan dikembalikan ke petugas TU Kep.Biro.

2. Naskah beserta lembar disposisi disampaikan kepada pelaksana pengolah(Kepala Bagian/Pejabat yang ditunjuk).

2. Pelaksana Pengolah melakukan kegiatan a. membaca dengan teliti isi naskah dan isi disposisi Kep.Biro dan Sesmen

untuk ditindaklanjuti; b. pelaksana pengolah menindaklanjuti sesuai isi disposisi pimpinan; c. jika perlu dibuat surat jababan/surat/naskah lainnya, maka harus

disiapkan konsep surat/naskah dimaksud.

BAGAN...

Page 112: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 112 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

II. NASKAH...

LDSM

LDSM

LDS M

LDSM

LDSM

LDS M

LDSM

LDSM

LDS M

LDS M

L DSM

C OPY

A SLI

LPLP

LP

LDS M

LDSM

COP Y

ASL I

LP

LP

Unit K e

arsip a

n-1L P

LPLD

SMLP

Unit Ke

ar sipa

n 2

LPLD

SMUni

t Kears

ip an 2

LDSM L P

SUR A

T MA S

UK Y

GBE

LUM

D IBU

KA

S URA

T MAS

U K Y

GSU

DAH

DIBU

KA

LEMB

AR

DISP

OSISI

LEM B

AR

PENG

ANT A

R

Page 113: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 113 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

II. NASKAH DINAS KELUAR

Pengurusan naskah dinas keluar dilakukan sebagai berikut A. naskah dinas keluar dari Menteri dengan Pengolah Deputi; B. naskah dinas keluar dari Menteri dengan Pengolah Sekretaris Kementerian; C. naskah dinas keluar dari Deputi; D. naskah dinas keluar dari Sekretaris Kementerian. A. NASKAH DINAS KELUAR DARI MENTERI DENGAN PENGOLAH DEPUTI 1. Pengurusan naskah keluar di TU Pelaksana pengolah (TU ASDEP) 1. Pelaksana Pengolah membuat konsep naskah keluar berdasarkan

- naskah masuk dan disposisi pimpinan, - penciptaan atau usulan sendiri atau atasan langsung.

2. TU Pelaksana Pengolah meneruskan konsep tersebut kepada Deputi melaluiTU Deputi. Bila konsep tidak disetujui atau perlu perbaikan diterima kembaliuntuk diperbaiki, setelah diperbaiki diserahkan kembali TU Deputi.

3. Konsep yang disetujui diterima kembali dan dibuatkan net surat/naskah keluarkemudian disampaikan kepada Deputi melalui TU Deputi dan diteruskan keMenteri melalui TU Menteri.

2. Pengurusan naskah keluar di TU Pimpinan Pengolah (TU Deputi)

1.

Konsep naskah keluar diterima dari Asdep, diteruskan ke Deputi untukmendapatkan persetujuan. Bila konsep tidak disetujui/perlu perbaikan diterimakembali dan diteruskan kepada Asdep untuk dilakukan perbaikan, bila disetujuiditeruskan kepada Menteri.

2.

Konsep yang disetujui Menteri, diterima kembali dari TU Menteri untuk dibuatkannet naskah keluar oleh pelaksana pengolah (Asdep).

3.

Net naskah keluar diterima dari Asdep melalui TU Asdep, diteruskan kepadaDeputi untuk mendapatkan koreksi akhir. Net yang telah diparaf oleh Deputiditeruskan kepada Menteri melalui TU Menteri untuk ditandatangani.

3. Pengurusan naskah keluar di TU Menteri a. Menerima konsep naskah keluar dari Deputi melalui TU Deputi selanjutnya

diteruskan kepada Menteri untuk mendapatkan persetujuan. b.

Jika konsep naskah keluar yang perlu perbaikan maka TU Menteri mengambilkembali dan menyerahkan kepada pengolah sesuai prosedur. Jika konsepdisetujui Menteri, dikirimkan kembali ke Deputi melalui TU Deputi untukdibuatkan net naskah keluar.

c.

Net naskah keluar diterima kembali diteruskan ke Menteri untukditandatangani, setelah ditandatangani Menteri, selanjutnya TU Menterimelakukan

1. mencatat naskah keluar pada buku agenda dan memberi kode klasifikasi dan nomor registrasi sesuai buku agenda;

2. copy untuk arsip, naskah asli dibubuhi cap jabatan dan dimasukkan dalam amplop serta ditulis alamat lengkap kemudian dikirim melalui UKK;

3. Copy naskah tidak dicap disimpan sebagai arsip bersama berkas konsep dan disposisi lengkap.

BAGAN...

Page 114: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 114 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

B. NASKAH...

Unit Ke

arsipa

n-1

LP

Sura

t Mas

uk

Lemba

r disp

osisi

Konse

p sur

at kel

uar

Net

sura

t kel

uar

Surat

kelua

r

Lem

bar

peng

anta

r

MEMO

1

LP

LP

LP

Kons

ep Us

ulan

peng

olah

Mem

o Ata

san

langs

ung

Copy

MEMO

LDSM

MEMO

LDSM

MEMO

LDSM

MEMO

LDSM

MEMO

LDSM

LP

Unit K

earsip

an 2

Page 115: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 115 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

B. NASKAH DINAS KELUAR DARI MENTERI DENGAN PENGOLAH SESMEN

1. Pengurusan Naskah Keluar di TU Pelaksana Pengolah (TU Karo)

1. Pelaksana Pengolah membuat konsep naskah keluar berdasarkan - naskah masuk dan disposisi pimpinan, - penciptaan atau usulan sendiri atau atasan langsung.

2. TU Pelaksana Pengolah meneruskan konsep tersebut kepada Sesmenmelalui TU Sesmen. Bila konsep tidak disetujui atau perlu perbaikan diterimakembali untuk diperbaiki, setelah diperbaiki diserahkan kembali TU Sesmen.

3. Konsep yang disetujui diterima kembali dan dibuatkan net surat/naskah keluarkemudian disampaikan kepada Sesmen melalui TU Sesmen dan diteruskanke Menteri melalui TU Menteri.

2. Pengurus Naskah Keluar di TU Pimpinan Pengolah (TU Sesmen)

1.

Konsep naskah keluar diterima dari Karo, diteruskan ke Sesmen untukmendapatkan persetujuan. Bila konsep tidak disetujui/perlu perbaikan diterimakembali dan diteruskan kepada Karo untuk dilakukan perbaikan, bila disetujuiditeruskan kepada Menteri.

2.

Konsep yang disetujui Menteri, diterima kembali dari TU Menteri untuk dibuatkannet naskah keluar oleh pelaksana pengolah (Karo).

3.

Net naskah keluar diterima dari Karo melalui TU Karo, diteruskan kepada Sesmen untuk mendapatkan koreksi akhir. Net yang telah diparaf oleh Sesmenditeruskan kepada Menteri melalui TU Menteri untuk ditandatangani.

3. Pengurusan Naskah Keluar di TU Menteri

a. Menerima konsep naskah keluar dari Sesmen melalui TU Sesmen selanjutnya diteruskan kepada Menteri untuk mendapatkan persetujuan.

b.

Jika konsep naskah keluar yang perlu perbaikan maka TU Menteri mengambilkembali dan menyerahkan kepada pengolah sesuai prosedur. Jika konsepdisetujui Menteri, dikirimkan kembali ke Sesmen melalui TU Sesmen untukdibuatkan net naskah keluar.

c.

Net naskah keluar diterima kembali diteruskan ke Menteri untukditandatangani, setelah ditandatangani Menteri, selanjutnya TU Menterimelakukan

1. mencatat naskah keluar pada buku agenda dan memberi kode klasifikasi dan nomor registrasi sesuai buku agenda;

2. copy untuk arsip, naskah asli dibubuhi cap jabatan dan dimasukkan dalam amplop serta ditulis alamat lengkap kemudian dikirim melalui UKK;

3. copy naskah tidak dicap disimpan sebagai arsip bersama berkas konsep dan disposisi lengkap.

BAGAN...

Page 116: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 116 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

C. NASKAH...

Unit Ke

arsipa

n-1

LP

Sura

t Mas

uk

Lemba

r disp

osisi

Kon se

p sur

at kel

uar

N et

sura

t kel

uar

Surat

kelua

r

Lem

bar

peng

anta

r

MEMO

1

LP

LP

LP

Kons

ep Us

ulan

peng

olah

Mem

o Ata

san

langs

ung

Cop y

MEMO

LDSM

MEMO

LDSM

MEM O

LDSM

MEMO

LDSM

MEMO

LDSM

LP

Unit K

earsip

an 2

Page 117: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 117 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

C. NASKAH DINAS KELUAR DARI DEPUTI

1. Pengurusan Naskah Keluar di TU Pelaksana Pengolah (TU Kabag/Kabid) 1. Pelaksana Pengolah membuat konsep naskah keluar berdasarkan

- naskah masuk dan disposisi pimpinan, - penciptaan atau usulan sendiri atau atasan langsung.

2. TU Pelaksana Pengolah meneruskan konsep tersebut kepada Asdep melaluiTU Asdep. Bila konsep tidak disetujui atau perlu perbaikan diterima kembaliuntuk diperbaiki, setelah diperbaiki diserahkan kembali ke TU Asdep.

3. Konsep yang disetujui diterima kembali dan dibuatkan net surat/naskah keluarkemudian disampaikan kepada Asdep melalui TU Asdep dan diteruskan ke Deputi melalui TU Deputi.

2. Pengurus Naskah Keluar di TU Pimpinan Pengolah ( TU Asdep)

1.

Konsep naskah keluar diterima dari Kabid/Kabag, diteruskan ke Asdep untukmendapatkan persetujuan. Bila konsep tidak disetujui/perlu perbaikan diterima kembali dan diteruskan kepada Kabid/Kabag untuk dilakukan perbaikan, biladisetujui diteruskan kepada Deputi.

2.

Konsep yang disetujui Deputi, diterima kembali dari TU Deputi untuk dibuatkannet naskah keluar oleh pelaksana pengolah (Kabid/Kabag).

3.

Net naskah keluar diterima dari Kabid/Kabag melalui TU Kabid/Kabag,diteruskan kepada Asdep untuk mendapatkan koreksi akhir. Net yang telahdiparaf oleh Asdep diteruskan kepada Deputi melalui TU Deputi untukditandatangani.

3. Pengurusan Naskah Keluar di TU Deputi a. Menerima konsep naskah keluar dari Asdep melalui TU Asdep selanjutnya

diteruskan kepada Deputi untuk mendapatkan persetujuan. b.

Jika konsep naskah keluar yang perlu perbaikan maka TU Deputi mengambilkembali dan menyerahkan kepada pengolah sesuai prosedur. Jika konsepdisetujui Deputi, dikirimkan kembali ke Asdep melalui TU Asdep untukdibuatkan net naskah keluar.

c.

Net naskah keluar diterima kembali diteruskan ke Deputi untukditandatangani, setelah ditandatangani Deputi, selanjutnya TU Deputimelakukan

1. mencatat naskah keluar pada buku agenda dan memberi kode klasifikasi dan nomor registrasi sesuai buku agenda;

2. copy untuk arsip, naskah asli dibubuhi cap jabatan dan dimasukkan dalam amplop serta ditulis alamat lengkap kemudian dikirim melalui UKK;

3. copy naskah tidak dicap disimpan sebagai arsip bersama berkas konsep dan disposisi lengkap.

BAGAN...

Page 118: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 118 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

D. NASKAH...

Unit Ke

a rsipa

n-1

L P

Sur at

Ma s

uk

Le mba

r disp

os isi

K onse

p sur

at kel

uar

N et

sura

t kelu

ar

Sura t

kelu a

r

L em

b ar

pen g

anta

r

M EMO

1

LP

LP

L P

K ons

e p Us

ul an

pen g

olah

Mem

o Ata

san

langs

ung

Cop y

M EMO

LDSM

MEM O

LDSM

MEM O

LDSM

MEMO

LDS M

MEM O

LDSM

LD

LDSM

LP

LD

LD

LD

LD LD

L D

LDSM Un

it Kea

rsi pan

2

LDS M

Page 119: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 119 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

D. NASKAH DINAS KELUAR DARI SESMEN

1. Pengurusan Naskah Keluar di TU Pelaksana Pengolah (TU Kabag/Pejabat lain)

1. Pelaksana Pengolah membuat konsep naskah keluar berdasarkan - naskah masuk dan disposisi pimpinan, - penciptaan atau usulan sendiri atau atasan langsung.

2. TU Pelaksana Pengolah meneruskan konsep tersebut kepada Karo melaluiTU Karo. Bila konsep tidak disetujui atau perlu perbaikan diterima kembaliuntuk diperbaiki, setelah diperbaiki diserahkan kembali TU Karo.

3. Konsep yang disetujui diterima kembali dan dibuatkan net surat/naskah keluar kemudian disampaikan kepada Karo melalui TU Karo dan diteruskan keSesmen melalui TU Sesmen.

2. Pengurus Naskah Keluar di TU Pimpinan Pengolah (TU Karo)

1.

Konsep naskah keluar diterima dari Kabag/Pejabat lain, diteruskan ke Karo untukmendapatkan persetujuan. Bila konsep tidak disetujui/perlu perbaikan diterimakembali dan diteruskan kepada Kabid/Kabag untuk dilakukan perbaikan, biladisetujui diteruskan kepada Sesmen.

2.

Konsep yang disetujui Sesmen, diterima kembali dari TU Sesmen untuk dibuatkan net naskah keluar oleh pelaksana pengolah (Kabag/Pejabat lain).

3.

Net naskah keluar diterima dari Kabag/Pejabat lain melalui TU Kabag/pejabatlain, diteruskan kepada Karo untuk mendapatkan koreksi akhir. Net yang telahdiparaf oleh Karo diteruskan kepada Sesmen melalui TU Sesmen untukditandatangani.

3. Pengurusan Naskah Keluar di TU Sesmen a. Menerima konsep naskah keluar dari Karo melalui TU Karo, selanjutnya

diteruskan kepada Sesmen untuk mendapatkan persetujuan. b.

Jika konsep naskah keluar yang perlu perbaikan maka TU Sesmenmengambil kembali dan menyerahkan kepada pengolah sesuai prosedur. Jikakonsep disetujui Sesmen, dikirimkan kembali ke Karo melalui TU Karo untukdibuatkan net naskah keluar.

c.

Net naskah keluar diterima kembali diteruskan ke Sesmen untukditandatangani, setelah ditandatangani Sesmen, selanjutnya TU Sesmenmelakukan

1. mencatat naskah keluar pada buku agenda dan memberi kode klasifikasi dan nomor registrasi sesuai buku agenda;

2. copy untuk arsip, naskah asli dibubuhi cap jabatan dan dimasukkan dalamamplop serta ditulis alamat lengkap kemudian dikirim melalui UKK;

3. copy naskah tidak dicap disimpan sebagai arsip bersama berkas konsep dan disposisi lengkap.

4. Pencatatan Surat Keluar

Surat Dinas Keluar pengirimannya ditetapkan melalui satu pintu yaitu melaluiBagian Administrasi - Biro Umum - Sekretariat Kementerian.

Proses…

Page 120: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 120 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

Proses pengiriman naskah keluar sebagai berikut a.

naskah keluar diterima oleh petugas UKK, petugas membaca satu persatunaskah dinas keluar apakah alamat tujuan sudah benar, jika masih diragukanpetugas akan mengkonfirmasikan kepada TU Pimpinan Pengolah pada unitkerja terkait;

b. petugas mengecek jumlah naskah yang akan dikirim dicocokkan dengantanda terimanya, jika belum ada tanda terima, maka petugas akanmembuatkan tanda terima sesuai naskah yang akan dikirim;

c. petugas memilah-milah surat dinas keluar berdasarkan kelompok (sangatrahasia/rahasia/sangat segera/segera/biasa);

d. petugas mencatat semua surat keluar ke buku agenda dan lembar pengantaruntuk tanda terima. Contoh formulir lembar pengantar lihat halaman 126.

5. Pengiriman Naskah Keluar a. Petugas mengirim naskah dinas keluar sebagai berikut 1. via pos untuk naskah dinas yang standar; 2. dikirim langsung oleh kurir/petugas pengirim untuk naskah dalam kota

yang perlu segera disampaikan; 3. via pos swasta/titipan kilat dan sebagainya. b.

c. Petugas pengirim menerima tanda terima/bukti pengiriman naskah keluar. Petugas pengirim menyerahkan arsip Lembar Pengantar kepada penyimpanarsip (UKK).

BAGAN...

Page 121: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 121 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

LAMPIRAN-5...

Unit Ke

arsipa

n -1

LP

Surat

Mas

u k

Lemb a

r disp

os isi

K onse

p sur

a t kel

uar

N et

sura

t kelu

a r

Surat

kelua

r

Lem

bar

pen g

anta

r

MEMO

1

LP

LP

LP

Kons

ep Us

ulan

peng

ol ah

Mem

o Ata

san

langs

ung

Copy

MEMO

LDSM

M EMO

L DS M

MEM O

LDSM

MEMO

LDSM

MEMO

LDSM

LDSM

LDSM

LP

LDSM

LDSM

LDLD

LDSM

LDSM

LDSM

LDSM

LDLD LD

LD

LD LD

LD

LDLD

LDS M U n

it Kea

rs ipan

2

LDSM

Page 122: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 122 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

LAMPIRAN-5 PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010

CONTOH FORMULIR BUKU AGENDA, LEMBAR PENGANTAR/ TANDA TERIMA/DISTRIBUSI, DAN LEMBAR DISPOSISI

1. Contoh Buku Adenda Surat Masuk No. Urut

Asal surat

Nomor & Tgl. Surat

Perihal

Diterima tanggal

Isi

Disposisi

Proses TL/TT ke Pimpinan

Tgl

Kirim keluar

Tgl Kirim

Tgl Terima

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Keterangan : Kolom Diisi Kolom Diisi

1 Nomor urut agenda. 6 Apa isi diposisi pimpinan (file/siapkan surat balasan).

2 Nama Instansi luar/Unit kerja intern Kemenpera.

7 Tanggal penyampaian ke Pimpinan, untuk persetujuan & tandatangan surat balasan.

3 Nomor dan tanggal surat masuk tersebut.

8 Tanggal diterima kembali dari pimpinan setelah di tandatangani/dilakukan koreksi.

4 Perihal surat masuk tersebut.

9 Tanggal kirim surat balasan keluar ( via pos/kurir).

5 Tanggal diterimanya pada unit kerja ybs.

2. Contoh...

Page 123: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 123 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

2. Contoh Tanda Terima Surat

BIRO UMUM SEKRETARIAT KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT

TANDA TERIMA SURAT/DOKUMEN

Perihal

No. Surat Tanggal

Dari

Lampiran

No.

Kepada/Tembusan Yth : (Nama/Jabatan )

Di terima Tanggal

PENERIMA Nama No. Telp Paraf

Catatan Penting : Jakarta, ......................20.....

Petugas Caraka, (...........................................)

3. Contoh...

Page 124: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 124 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

3. Contoh Lembar Disposisi Menteri

4. Contoh...

Page 125: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 125 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

4. Contoh Lembar Disposisi Kemenpera

5. Contoh...

Page 126: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 126 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

5. Contoh Lembar Pengantar Surat Keluar

6. Contoh...

Page 127: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 127 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

6. Contoh Buku Agenda Surat Keluar

LAMPIRAN-6...

Page 128: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 128 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

LAMPIRAN – 6 PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010

CONTOH KOP, CAP/STEMPEL, SAMPUL DAN MAP DINAS

SEBELUM MEMILIKI LOGO

Penggunaan lambang negara dan logo pada tata naskah dinas di lingkungan Kementerian sebelum memiliki logo Kementerian masih menggunakan Lambang Negara Garuda warna hitam sebagaimana yang selama ini sudah berjalan. Apabila telah memiliki logo instansi maka penggunaan logo pada tata naskah dinas adalah sebagaimana contoh pada halaman 96 s/d 103. Penggunaaan lambang negara dan logo pada tata naskah dinas tersebut meliputi 1. Kop naskah dinas; 2. Cap/stempel dinas; 3. Sampul/amplop dinas; 4. Map dinas.

Jalan Raden Patah No.I/1 Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Telepon 021 - 7397727 Fax.021-7397727

1,5 Cm

2,5 Cm

2,5 CmKEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT

SEKRETARIAT KEMENTERIAN

a. Contoh Kop Sekretariat Kementerian

Jalan Raden Patah No.I/1 Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Telepon 021 - 7395422 Fax.021-72788108

2,5 Cm

2,5 Cm

1,5 Cm

KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYATDEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN

b. Contoh Kop Deputi Bidang Pembiayaan

1. Kop Naskah Dinas

c. Contoh...

Page 129: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 129 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

Jalan Raden Patah No.I/1 Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Telepon 021 - 7250387 Fax.021-7250387

Jalan Raden Patah No.I/1 Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Telepon 021 - 7395422 Fax.021-72788108

Jalan Raden Patah No.I/1 Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Telepon 021 - 7268673 Fax.021-7268673

Jalan Raden Patah No.I/1 Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Telepon 021 - 72798772 Fax.021-72798772

1,5 Cm

2,5 Cm

2,5 CmKEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT

DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN KAWASAN

c. Contoh Kop Deputi Bidang Pengembangan Kawasan

2,5 Cm

2,5 Cm

1,5 Cm

KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYATDEPUTI BIDANG PERUMAHAN SWADAYA

d. Contoh Kop Deputi Bidang Perumahan Swadaya

1,5 Cm

2,5 Cm

2,5 CmKEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT

DEPUTI BIDANG PERUMAHAN FORMAL

e. Contoh Kop Deputi Bidang Perumahan Formal

2,5 Cm

2,5 Cm

1,5 Cm

KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT

f. Contoh Kop Inspektorat

INSPEKTORAT

g. Contoh...

Page 130: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 130 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

Jalan Raden Patah No.I/1 Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Telepon 021 - ............. Fax.021-................

1,5 Cm

2,5 Cm

2,5 CmKEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT

PUSAT ........ ....... ...... ....... ...... ....... ...... ....... ...... ......

g. Contoh Kop Naskah Pusat Pengembangan Perumahan

Jalan Raden Patah No.I/1 Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Telepon 021 - 7397727 Fax.021-7397727

2,5 Cm

1,5 Cm

KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYATSEKRETARIAT KEMENTERIAN

i. Contoh Kop Naskah Satker 2 Sekretariat Kemenpera

2,5 Cm SATUAN KERJA SEKRETARIAT KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT

2,5 Cm

1,5 Cm

2,5 Cm

j. Contoh Kop Naskah Satker 2 Deputi ............

Jalan Raden Patah No.I/1 Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Telepon 021 - 7395422 Fax.021-72788108

KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYATDEPUTI BIDANG ............... ...... ...................

SATUAN KERJA ........ ...... ....... ...... ....... ...... ....... ...... ......

Jalan Raden Patah No.I/1 Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Telepon 021 - ............. Fax.021-................

1,5 Cm

2,5 Cm

2,5 CmKEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT

SATUAN KERJA ........ ...... ....... ...... ....... ...... ....... ...... ......

h. Contoh Kop Naskah Satuan Kerja 1.

2. Cap/stempel...

Page 131: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 131 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

3. Sampul...

DEPUTI BIDANG

PEMBIAYAAN

DEPUTI BIDANGPERUMAHAN

FORMAL

DEPUTI BIDANGPERUMAHAN

SWADAYA

DEPUTI BIDANGPENGEMBANGAN

KAWASAN

Ukuran cap :

1,2 cm 3 cm 3,8 cm 4 cm

Page 132: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 132 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

b. Contoh...

3. Sampul/amplop dinasa. Contoh Sampul/amplop dinas Unit Kerja

KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT

Jalan Raden Patah No.I/1 Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Telepon 021-7397727 Fax. 021-7397727SEKRETARIAT KEMENTERIAN

1 cm

3,5 cm

3,5 cm

a.1.Contoh sampul dinas Sekretariat Kementerian

KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT

Jalan Raden Patah No.I/1 Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Telepon 021-7397727 Fax. 021-7397727DEPUTI BIDANG.....................................................

1 cm

3,5 cm

3,5 cm

a.2.Contoh sampul dinas Deputi Kementerian

KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT

Jalan Raden Patah No.I/1 Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Telepon 021-7397727 Fax. 021-7397727INSPEKTORAT/PUSAT.......................................

1 cm

3,5 cm

3,5 cm

a.3.Contoh sampul dinas Inspektorat/Pusat

Page 133: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 133 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

5. Map...

KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT

Jalan Raden Patah No.I/1 Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Telepon 021-7397727 Fax. 021-7397727SATUAN KERJA ............ ....................... ...................... ........

SEKRETARIAT KEMENTERIAN

1 cm

3,5 cm

b. Contoh sampul dinas Satuan Kerja

3,5 cm

KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT

Jalan Raden Patah No.I/1 Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Telepon 021-7397727 Fax. 021-7397727SATUAN KERJA ............ ....................... ...................... ........

DEPUTI BIDANG............. ........... ........... ........... ........... ....

1 cm

3,5 cm

3,5 cm

KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT

Jalan Raden Patah No.I/1 Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Telepon 021-7397727 Fax. 021-7397727SATUAN KERJA ............ ....................... ...................... ........

1 cm

3,5 cm

3,5 cm

b.1.Contoh sampul dinas Satuan Kerja 1

b.1.Contoh sampul dinas Satuan Kerja 2

b.1.Contoh sampul dinas Satuan Kerja 2

Page 134: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 134 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

b. Contoh...

KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYATSEKRETARIAT KEMENTERIAN

KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYATDEPUTI BIDANG...................................

KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYATPUSAT............................................

KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYATINSPEKTORAT.

4. Map dinas

a. Contoh map dinas Unit Kerja

a.1. Contoh map Sekretariat Kementerian a.2. Contoh map Deputi Kementerian

A.3. Contoh map Inspektorat a.4. Contoh map Pusat

Page 135: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 135 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

PENUTUP...

KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYATSATUAN KERJA....................................

b. Contoh map dinas Satuan Kerja 1

KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYATSEKRETARIAT KEMENTERIAN

SATUAN KERJA....................................

KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYATDEPUTI BIDANG.....................................SATUAN KERJA....................................

c. Contoh map dinas Satuan Kerja 2

Page 136: hukum.unsrat.ac.idhukum.unsrat.ac.id/men/menpera2010_7.pdf · MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

- 136 -

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

PENUTUP Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Tentang Tata Naskah Dinas Kementerian Perumahan Rakyat adalah suatu pedoman yang digunakan sebagai acuan oleh pera pejabat dan petugas/staf pelaksana dalam pengelolaan naskah dinas di lingkungan Kementerian Perumahan Rakyat yang disusun berdasarkan ketentuan, norma dan standar yang berlaku di lingkungan Instansi Pemerintah. Dengan pelaksanaan Tata Naskah Dinas tersebut diharapkan akan dapat tercipta adanya tertib administrasi dan tertib kearsipan yang pada akhirnya akan dapat menunjang kelancaran penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi Kementerian Perumahan Rakyat. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat ini agar disosialisasikan kepada seluruh pejabat/pegawai/pelaksana untuk dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 31 Mei 2010 MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT, ttd. SUHARSO MONOARFA

Diundangankan di Jakarta pada tanggal 20 Juli 2010 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA ttd. PATRIALIS AKBAR BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2010 NOMOR 350 Salinan sesuai dengan aslinya KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT Kepala Biro Hukum, Kepegawaian dan Humas

AGUS SUMARGIARTO NIP. 195708051979031002