HUKUM KELUARGA

25
HUKUM KELUARGA HUKUM KELUARGA

description

HUKUM KELUARGA. HUKUM PERKAWINAN. Pendahuluan arti perkawinan bagi manusia → perubahan status wanita sebagai istri , pria sebagai suami lahir anak → status sebagai ayah/ ibu → timbul hubungan hukum orang tua dan anak Arti dan Sifat Lembaga Perkawinan - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of HUKUM KELUARGA

Page 1: HUKUM  KELUARGA

HUKUM HUKUM KELUARGAKELUARGA

Page 2: HUKUM  KELUARGA

22

HUKUM PERKAWINANHUKUM PERKAWINANI.I. PendahuluanPendahuluan

arti perkawinan bagi manusia arti perkawinan bagi manusia → perubahan status wanita → perubahan status wanita sebagai istri, pria sebagai suamisebagai istri, pria sebagai suamilahir anak → status sebagai ayah/ibu → timbul hubungan lahir anak → status sebagai ayah/ibu → timbul hubungan hukum orang tua dan anakhukum orang tua dan anak

II.II. Arti dan Sifat Lembaga PerkawinanArti dan Sifat Lembaga PerkawinanA. Arti: (1) BW/KUHPerdata “suatu persekutuan/perikatan A. Arti: (1) BW/KUHPerdata “suatu persekutuan/perikatan

antara seorang wanita dan seorang pria antara seorang wanita dan seorang pria yang diakui yang diakui sah oleh UU/ peraturan sah oleh UU/ peraturan negara yang bertujuan negara yang bertujuan untuk untuk menyelenggarakan kesatuan hidup yang menyelenggarakan kesatuan hidup yang

abadi.” abadi.” (2) UU No. 1/1974 tentang perkawinan pasal 1 (2) UU No. 1/1974 tentang perkawinan pasal 1

“Perkawinan adalah ikatan “Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang lahir batin antara seorang laki-laki dan laki-laki dan seorang wanita sebagai suami istri seorang wanita sebagai suami istri yang bertujuan membentuk keluarga yang bahagia yang bertujuan membentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang MahaEsa” dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang MahaEsa”

Page 3: HUKUM  KELUARGA

33

B. Sifat: (1) BW B. Sifat: (1) BW → → pasal 26 pasal 26 →→ Yuridis Yuridis →→ sahnya perkawinan jika sahnya perkawinan jika syarat- syarat- syarat menurut Undang-undang dipenuhi. syarat menurut Undang-undang dipenuhi.

(2) UU No.1/1974 (2) UU No.1/1974 →→ spesifik spesifik →→ diperhatikan juga unsur- diperhatikan juga unsur- unsur:biologis – sosiologis – religius unsur:biologis – sosiologis – religius

C. Segi Positif dari Lembaga Perkawinan Menurut KUHPerdataC. Segi Positif dari Lembaga Perkawinan Menurut KUHPerdata– Perkawinan monogami Perkawinan monogami →→ pasal 27 KUHPerdata pasal 27 KUHPerdata

pelanggaran atas asas monogami tersebut dipidana (pasal pelanggaran atas asas monogami tersebut dipidana (pasal 279 KUHPidana)279 KUHPidana)

– Hakekat perkawinan Hakekat perkawinan →→ abadi abadi →→ hanya putus karena hanya putus karena kematian.kematian.

– Cerai Cerai →→ boleh boleh →→ alasan-alasan ditentukan secara terbatas/ alasan-alasan ditentukan secara terbatas/limitatif.limitatif.

Perkawinan merupakan “suatu lembaga” yang “abadi” dapat Perkawinan merupakan “suatu lembaga” yang “abadi” dapat disimpulkan disimpulkan

u Larangan perceraian dengan persetujuan;Larangan perceraian dengan persetujuan;u Hakim wajib mendamaikan kembali sebelum Hakim wajib mendamaikan kembali sebelum

memutuskan perkara perceraian;memutuskan perkara perceraian;u Perceraian harus dengan alasan-alasan terbatas, diluar Perceraian harus dengan alasan-alasan terbatas, diluar

alasan-alasan tersebut dilarang.alasan-alasan tersebut dilarang.

Page 4: HUKUM  KELUARGA

44

Perkawinan Perkawinan →→ adalah suatu lembaga yang isinya ditentukan UU adalah suatu lembaga yang isinya ditentukan UU → → Bukan perjanjianBukan perjanjian

Bedanya: Bedanya: 1.1. Subyeknya Subyeknya Perjanjian Perjanjian DD

KKPerkawinan Perkawinan SS

II2.2. Lapangan PengaturanLapangan Pengaturan

Perjanjian Perjanjian →→ Hukum Perikatan Hukum PerikatanPerkawinan Perkawinan →→ Hukum Keluarga Hukum Keluarga

3.3. Isi pengaturan:Isi pengaturan:- Isi perkawinan ditentukan UU- Isi perkawinan ditentukan UU- Isi perjanjian ditentukan para pihak - Isi perjanjian ditentukan para pihak →→ kebebasan kebebasan berkontrakberkontrak

4.4. Perjanjian diadakan dengan para pihak;Perjanjian diadakan dengan para pihak;Perkawinan oleh pejabat negaraPerkawinan oleh pejabat negara- KUA - KUA - Pejabat Catatan Sipil- Pejabat Catatan Sipil

5.5. Hak yang bersumber:Hak yang bersumber:Dari perjanjian Dari perjanjian →→ dapat dialihkan pada pihak ke III dapat dialihkan pada pihak ke IIIDari perkawinan Dari perkawinan →→ tidak dapat dialihkan tidak dapat dialihkan

Page 5: HUKUM  KELUARGA

55

6.6. Perjanjian hapus setiap saatPerjanjian hapus setiap saatperkawinan putus karena kematian atau alasan-alasan yang perkawinan putus karena kematian atau alasan-alasan yang

ditentukan ditentukan undang-undang.undang-undang.

Dari ketentuan pasal 26 KUHPerdata tersebut dapat dilihat peraturan Dari ketentuan pasal 26 KUHPerdata tersebut dapat dilihat peraturan perundang-perundang-

undangan tidak memperhatikan:undangan tidak memperhatikan:

a.a. Unsur agama/UU tidak mencampurkan upacara-upacara Unsur agama/UU tidak mencampurkan upacara-upacara perkawinan menurut peraturan –gereja.perkawinan menurut peraturan –gereja.

b.b. UU tidak memperhatikan larangan-larangan untuk kawin seperti UU tidak memperhatikan larangan-larangan untuk kawin seperti ditentukan peraturan agama.ditentukan peraturan agama.

CeraiCerai dimungkinkandimungkinkantidak dikenal dalam hukum agama Katoliktidak dikenal dalam hukum agama Katolik

BiologisBiologis UU tidak memperhatikan faktor-faktor biologis UU tidak memperhatikan faktor-faktor biologis →→ kemandulankemandulan

Motif Motif UU tidak memperdulikan motif yang mendorong para UU tidak memperdulikan motif yang mendorong para pihak pihak untuk melangsungkan perkawinan.untuk melangsungkan perkawinan.

Kesimpulan:Kesimpulan: “KUHPerdata hanya memperhatikan segi-“KUHPerdata hanya memperhatikan segi-segi formalitas segi formalitas belaka.” belaka.”

Page 6: HUKUM  KELUARGA

66

Konsepsi PerkawinanKonsepsi Perkawinan

Konsepsi diartikan bahwa apa yang merupakanKonsepsi diartikan bahwa apa yang merupakan intisari dari suatu sistem intisari dari suatu sistem hukum hukum

tertentu. Sistem hukum yang dimiliki oleh bangsa-bangsa adalah berbeda tertentu. Sistem hukum yang dimiliki oleh bangsa-bangsa adalah berbeda tergantung tergantung

dari:dari:1.1. Pandangan hidupPandangan hidup2.2. KarakterKarakter3.3. Cara berpikir dari bangsa tersebut.Cara berpikir dari bangsa tersebut.Beda sistem hukum konsepsi perkwainan dalam sistem BW dan undang-Beda sistem hukum konsepsi perkwainan dalam sistem BW dan undang-

undang undang perkwainan adalah:perkwainan adalah:

1.1. Konsepsi perkawinan menurut BW hanya dipandang dari segi Konsepsi perkawinan menurut BW hanya dipandang dari segi keperdataan saja, artinya undang-undang melihat perkawinan itu keperdataan saja, artinya undang-undang melihat perkawinan itu sah dan syarat-syaratnya menurut undang-undang dipenuhi. Disini sah dan syarat-syaratnya menurut undang-undang dipenuhi. Disini yang diperhatikan semata-mata adalah faktor yuridis (pasal 26)yang diperhatikan semata-mata adalah faktor yuridis (pasal 26)

2.2. Konsepsi perkawinan menurut UU No.1/1974. Kita lihat pasal 1 UU Konsepsi perkawinan menurut UU No.1/1974. Kita lihat pasal 1 UU Perkawinan No. 1/1974, adalah 4 unsur perkawinan, yaitu:Perkawinan No. 1/1974, adalah 4 unsur perkawinan, yaitu:

a.a. Ikatan laki-laki dan wanita sebagai suami istriIkatan laki-laki dan wanita sebagai suami istrib.b. Ikatan lahir batinIkatan lahir batinc.c. Membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekalMembentuk rumah tangga yang bahagia dan kekald.d. Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha esa Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha esa

Page 7: HUKUM  KELUARGA

77

Ikatan Lahir: Pendapat Prof. Sarjono, SHIkatan Lahir: Pendapat Prof. Sarjono, SH““Diantara para pihak yang bersangkutan Diantara para pihak yang bersangkutan terkandung niat yang sungguh-sungguh terkandung niat yang sungguh-sungguh untuk hidup bersama sebagai suami istri untuk hidup bersama sebagai suami istri karena secara formil dia terikat sebagai karena secara formil dia terikat sebagai suami istri baik dalam hubungannya sesama suami istri baik dalam hubungannya sesama mereka maupun bagi mereka dalam mereka maupun bagi mereka dalam hubungannya dengan masyarakat luas.”hubungannya dengan masyarakat luas.”

Ikatan Batin:Ikatan Batin: adalah didalam batin suami adalah didalam batin suami istri tersebut terkandung niat yang sungguh-istri tersebut terkandung niat yang sungguh-sungguh untuk hidup bersama yang sungguh untuk hidup bersama yang bertujuan untuk membentuk keluarga yang bertujuan untuk membentuk keluarga yang bahagia dan kekal, rasa cinta, kasih sayang. bahagia dan kekal, rasa cinta, kasih sayang.

Page 8: HUKUM  KELUARGA

88

Kita lihat konsepsi perkawinan ini ada asas-asas atau unsur-unsur sebagai Kita lihat konsepsi perkawinan ini ada asas-asas atau unsur-unsur sebagai berikut:berikut:

1.1. Unsur Religius (Keagamaan)Unsur Religius (Keagamaan) kita lihat perumusan UU kita lihat perumusan UU Perkawinan No.1/1974 ayat (1) ada unsur ikatan antara seorang Perkawinan No.1/1974 ayat (1) ada unsur ikatan antara seorang laki-laki dan seorang wanita dan terkandung makna monogami. laki-laki dan seorang wanita dan terkandung makna monogami. Monogami ini dianut dalam batas-batas yang wajar dan sesuai Monogami ini dianut dalam batas-batas yang wajar dan sesuai dengan agamanya. Pengaturan poligami juga sangat terbatas.dengan agamanya. Pengaturan poligami juga sangat terbatas.a. Pasal 2 ayat (1)a. Pasal 2 ayat (1) →→ makna religius makna religiusb. Pasal 29 ayat (2) b. Pasal 29 ayat (2) →→ Perjanjian perkawinan Perjanjian perkawinanc.c. Pasal 51 ayat (3) Pasal 51 ayat (3) →→ Bukti UU Perk. memperhatikan Bukti UU Perk. memperhatikan agamaagamad. Pasal 8 sub fd. Pasal 8 sub f

2.2. Unsur BiologisUnsur BiologisKita lihat di dalam pasal 4 sub CKita lihat di dalam pasal 4 sub C

3.3. Unsur SosiologisUnsur Sosiologis (Pasal 7 ayat (1)) (Pasal 7 ayat (1))mengenai batas usia. Tujuannya untuk mencegah mengenai batas usia. Tujuannya untuk mencegah bertambahnya penduduk dan membatasi kelahirannya.bertambahnya penduduk dan membatasi kelahirannya.

4.4. Unsur YuridisUnsur YuridisPasal 2 ayat (2):Pasal 2 ayat (2): semua perkawinan dicatat menurut semua perkawinan dicatat menurut perundang-perundang- undangan yang berlaku.undangan yang berlaku.pasal 35-37:pasal 35-37: mengatur mengenai harta bawaan.mengatur mengenai harta bawaan.

Page 9: HUKUM  KELUARGA

99

Syarat-syarat Perkawinan:Syarat-syarat Perkawinan:SepakatSepakatUmum Umum monogamimonogami

Materiil Materiil usiausiaTenggat Tenggat waktu waktu tunggu tunggu untuk untuk perkawinan perkawinan keduakedua

BW BW Khusus menyangkut masalahKhusus menyangkut masalaha. Larangan kawina. Larangan kawinb. Izin kawinb. Izin kawin

Formil Formil sebelum perkawinansebelum perkawinanSetelah perkawinanSetelah perkawinan

UU Perkawinan No.1/1974 UU Perkawinan No.1/1974 materil materil umumumum

KhususKhususFormil Formil

SyaratPerkawinan

Page 10: HUKUM  KELUARGA

1010

Keterangan:Keterangan:Syarat-syarat perkawinan menurut:Syarat-syarat perkawinan menurut:1.1. BW (KUHPerdata)BW (KUHPerdata)

a.a. Syarat MateriilSyarat Materiil yaitu mengenai syarat (diri pribadi) calon mempelai. yaitu mengenai syarat (diri pribadi) calon mempelai. * Syarat materiil umum * Syarat materiil umum → → berlaku untuk seluruh perkawinan, terdiri berlaku untuk seluruh perkawinan, terdiri

dari:dari:(1) kata sepakat (Pasal 28 KUHPerdata)(1) kata sepakat (Pasal 28 KUHPerdata)(2) Asas yang dianut monogami mutlak (Pasal 27 KUHPerdata)(2) Asas yang dianut monogami mutlak (Pasal 27 KUHPerdata)(3) Batas usia (Pasal 29 KUHPerdata)(3) Batas usia (Pasal 29 KUHPerdata) Laki-laki=18 tahunLaki-laki=18 tahun wanita=15 tahun wanita=15 tahun(4) Tenggang waktu tunggu (jangka waktu) pasal 34 KUHPerdata(4) Tenggang waktu tunggu (jangka waktu) pasal 34 KUHPerdata wanita adalah 300 hari. wanita adalah 300 hari. * Syarat Materiil Khusus * Syarat Materiil Khusus → → berlaku hanya untuk perkawinan tertentu. berlaku hanya untuk perkawinan tertentu.

syarat ini ada syarat ini ada dua, yaitu:dua, yaitu:

1. Larangan Perkawinan (Pasal 30, 31, 32, 33)1. Larangan Perkawinan (Pasal 30, 31, 32, 33)2. Izin kawin:2. Izin kawin:

pasal 39 KUHPerdata : izin mengenai anak-anak luar kawinpasal 39 KUHPerdata : izin mengenai anak-anak luar kawinpasal 40 KUHPerdatapasal 40 KUHPerdatapasal 42 KUHPerdata : perumusan orang yang sudah berusia pasal 42 KUHPerdata : perumusan orang yang sudah berusia

21 tahun tapi 21 tahun tapi belum mencapai 30 tahun. belum mencapai 30 tahun.pasal 35 s.d 38 KUHPerdatapasal 35 s.d 38 KUHPerdata

Page 11: HUKUM  KELUARGA

1111

b. Syarat Formilb. Syarat Formil adalah mengenai tata cara perkawinan baik adalah mengenai tata cara perkawinan baik sebelum perkawinan sebelum perkawinan

maupun setelah perkawinanmaupun setelah perkawinan sebelum perkawinansebelum perkawinan (1) pemberitahuan ps. 50 s.d. 53 (1) pemberitahuan ps. 50 s.d. 53 KUHPerdataKUHPerdata

(2) pengumuman, diumumkan 10 hari.(2) pengumuman, diumumkan 10 hari.

2. UU Perkawinan No. 1/1974 ada 2, yaitu:2. UU Perkawinan No. 1/1974 ada 2, yaitu:a. Syarat Materiila. Syarat Materiil

syarat Materiil Umumsyarat Materiil Umum1. kata sepakat1. kata sepakat2. asas yang dianut monogami tidak mutlak2. asas yang dianut monogami tidak mutlak3. batas usia, laki-laki= 19 tahun3. batas usia, laki-laki= 19 tahun wanita= 16 tahunwanita= 16 tahun4. jangka waktu (tenggang waktu)4. jangka waktu (tenggang waktu)

cerai mati : 130 haricerai mati : 130 haricerai hidup : 3 kali suci/90 haricerai hidup : 3 kali suci/90 hari

syarat Materiil Khusussyarat Materiil Khusus1. larangan perkawinan (Ps.8 UU Perkawinan)1. larangan perkawinan (Ps.8 UU Perkawinan)2.Izin kawin (Ps.6 ayat (2) UU Perkawinan)2.Izin kawin (Ps.6 ayat (2) UU Perkawinan)

Page 12: HUKUM  KELUARGA

1212

b. Syarat Formilb. Syarat Formil sebelum perkawinansebelum perkawinan pemberitahuanpemberitahuan

penelitianpenelitian

pengumumanpengumuman

pelangsungan perkawinanpelangsungan perkawinan

melaksanakanmelaksanakan

Pengertian Zinah menurut Hukum Islam dan KUHPerdata Pengertian Zinah menurut Hukum Islam dan KUHPerdata (BW)(BW)

1.1. Menurut BW adalah hanya pada orang yang sudah menikahMenurut BW adalah hanya pada orang yang sudah menikah

2.2. Menurut hukum Islam adalah setiap hubungan diluar Menurut hukum Islam adalah setiap hubungan diluar perkawinan.perkawinan.

Apabila perkawinan putus, sedangkan si wanita lagi hamil, Apabila perkawinan putus, sedangkan si wanita lagi hamil, tenggang waktunya adalah setelah melahirkan. Tidak ada tenggang waktunya adalah setelah melahirkan. Tidak ada tenggang waktu bagi wanita yang cerai tapi belum pernah tenggang waktu bagi wanita yang cerai tapi belum pernah melakukan hubungan. melakukan hubungan.

Page 13: HUKUM  KELUARGA

1313

Materiil Materiil UmumUmumKhususKhusus

SebelumSebelum pendaftaranpendaftaran pemeriksaanpemeriksaan

PengumumanPengumumanFormilFormil

Pada saatPada saat pelangsunganpelangsunganKedua calonKedua calonDua saksiDua saksiKPP terbukaKPP terbuka

Persyaratan

Page 14: HUKUM  KELUARGA

1414

Pendaftaran Pendaftaran 1.1. Akta kelahiran/kenal lahirAkta kelahiran/kenal lahir2.2. Pernyataan kesepakatanPernyataan kesepakatan3.3. IzinIzin4.4. Akta kematian/perceraian bila adaAkta kematian/perceraian bila ada

untuk mewujudkan apa yang disebut untuk mewujudkan apa yang disebut monogamimonogami

Identitas Identitas kedua calonkedua calonmasing-masing orang tuamasing-masing orang tua

Diadakan “pemeriksaan” sebagaimana biasa, Diadakan “pemeriksaan” sebagaimana biasa, diteliti lebih dahulu.diteliti lebih dahulu.

Page 15: HUKUM  KELUARGA

1515

PengumumanPengumuman

1.1. Tempat kantor pencatatan perkawinan (dimana Tempat kantor pencatatan perkawinan (dimana didaftarkan). Ada 3 pemilihan:didaftarkan). Ada 3 pemilihan:

masing-masing tinggalnya samamasing-masing tinggalnya sama hanyalah salah satu sajahanyalah salah satu saja numpang kawin (orang tua si wanita)numpang kawin (orang tua si wanita)

2.2. Tujuannya adalah supaya diketahui oleh umum, Tujuannya adalah supaya diketahui oleh umum, memberi kesempatan melakukan pencegahan.memberi kesempatan melakukan pencegahan.

3.3. Waktu pengumuman ditetapkan 10 hari, kalau Waktu pengumuman ditetapkan 10 hari, kalau tidak ada pencegahan boleh dilangsungkan. tidak ada pencegahan boleh dilangsungkan. Kalau sudah lewat waktunya harus didaftarkan Kalau sudah lewat waktunya harus didaftarkan kembali sampai batas 1 tahun. Di dalam perdata kembali sampai batas 1 tahun. Di dalam perdata ada hak daripada seseorang untuk ada hak daripada seseorang untuk melaksanakan haknya atau melepaskan haknya.melaksanakan haknya atau melepaskan haknya.

Page 16: HUKUM  KELUARGA

1616

PencegahanPencegahan →→ sebelum dilangsungkan kemungkinan ada sebelum dilangsungkan kemungkinan ada pencegahan:pencegahan:

Langsung, di pengadilan.Langsung, di pengadilan.Disertai alasan-alasanDisertai alasan-alasan

alasannya adalah alasan yang ditentukan (persyaratan alasannya adalah alasan yang ditentukan (persyaratan perkawinan) yang disebutkan dalam permohonan, perkawinan) yang disebutkan dalam permohonan, misalnya:misalnya:

a. umura. umurb. waktu iddah si wanitab. waktu iddah si wanitac. dibawah pengampuanc. dibawah pengampuand. izind. izine. dibawah perwaliane. dibawah perwalianf. teman sesusuanf. teman sesusuan

Pemberitahuan di kantor catatan sipil.Pemberitahuan di kantor catatan sipil.Ditentukan oleh pengadilan dalam waktu 30 hari dan Ditentukan oleh pengadilan dalam waktu 30 hari dan

dilakukan pemeriksaan oleh pengadilan.dilakukan pemeriksaan oleh pengadilan.Memberikan ketetapan, dilihat dari alasan pencegahan:Memberikan ketetapan, dilihat dari alasan pencegahan:

tidak beralasan tidak beralasan → → pencegahan ditolakpencegahan ditolak beralasan beralasan →→ langsung diperbolehkan langsung diperbolehkan

Page 17: HUKUM  KELUARGA

1717

Ada 3 hal perkawinan yang dicegah dapat dilangsungkanAda 3 hal perkawinan yang dicegah dapat dilangsungkan

1.1. Apabila telah ada ketetapan pengadilan yang memberikan Apabila telah ada ketetapan pengadilan yang memberikan kemungkinan dilangsungkannya perkawinan tersebut.kemungkinan dilangsungkannya perkawinan tersebut.

2.2. Apabila yang melakukan pencegahan itu mencabut/menarik kembali Apabila yang melakukan pencegahan itu mencabut/menarik kembali pencegahan itu.pencegahan itu.

3.3. Apabila pelanggaran terhadap persyaratan telah terpenuhi atau alasan Apabila pelanggaran terhadap persyaratan telah terpenuhi atau alasan pencegahan telah terpenuhi.pencegahan telah terpenuhi.

Pencegahan telah dilaksanakan tetapi perkawinan tetap berlangsung: Pencegahan telah dilaksanakan tetapi perkawinan tetap berlangsung: pejabat yang pejabat yang

bersangkutan mendapat sanksi karena telah bersalah melakukan bersangkutan mendapat sanksi karena telah bersalah melakukan perbuatan tersebut.perbuatan tersebut.

Pelangsungan Pelangsungan

1.1. Harus dilakukan di KPP dimana didaftarkan.Harus dilakukan di KPP dimana didaftarkan.

2.2. Harus dihadiri oleh kedua calonHarus dihadiri oleh kedua calon

3.3. Terbuka untuk umum.Terbuka untuk umum.

setelah dilakukan, pejabat tersebut membacakan kembali dari mulai setelah dilakukan, pejabat tersebut membacakan kembali dari mulai didaftarkan pertama kali sampai terakhir, dibuat akte, ditandatangani didaftarkan pertama kali sampai terakhir, dibuat akte, ditandatangani oleh kedua calon, saksi, dan pejabat. satu-satunya alat bukti tentang oleh kedua calon, saksi, dan pejabat. satu-satunya alat bukti tentang adanya perkawinan adalah akte perkawinan.adanya perkawinan adalah akte perkawinan.

Page 18: HUKUM  KELUARGA

1818

Kalau ada sedikit penyimpanganKalau ada sedikit penyimpanganPelangsungan perkawinan dengan surat kuasa Pelangsungan perkawinan dengan surat kuasa dimungkinkan dengan syarat kuasa autentik. dimungkinkan dengan syarat kuasa autentik. Pada saat dilangsungkan yang memberi kuasa Pada saat dilangsungkan yang memberi kuasa harus belum melangsungkan ikatan harus belum melangsungkan ikatan perkawinan.perkawinan.

Sembarang orang boleh mencegah asalkan:Sembarang orang boleh mencegah asalkan:1.1. Orang yang ditentukan oleh UUOrang yang ditentukan oleh UU2.2. Masalah izin adalah orang yang seharusnya Masalah izin adalah orang yang seharusnya

memberikan izin.memberikan izin.3.3. Karena terikat akan perkawinan, siapa saja Karena terikat akan perkawinan, siapa saja

boleh.boleh.

Page 19: HUKUM  KELUARGA

1919

““Pencegahan Perkawinan ”Pencegahan Perkawinan ”Pencegahan perkawinan timbul dari adanya syarat formal suatu perkawinanPencegahan perkawinan timbul dari adanya syarat formal suatu perkawinanSyarat perkawinanSyarat perkawinan materiilmateriil umumumum

khususkhususformilformil pencegahan perkawinan ada disinipencegahan perkawinan ada disini

Menurut BWMenurut BW pengumuman lamanya waktu 10 haripengumuman lamanya waktu 10 haripemberitahuanpemberitahuan

Menurut UU Perkawinan No.1/1974Menurut UU Perkawinan No.1/19741. pemberitahuan1. pemberitahuan2. penelitian2. penelitian3. pengumuman lamanya waktu 10 hari setelah diumumkan3. pengumuman lamanya waktu 10 hari setelah diumumkan

Tujuan pengumuman adalah untuk memberikan kesempatan kepada pihak-Tujuan pengumuman adalah untuk memberikan kesempatan kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk melakukan pencegahan perkawinan pihak yang berkepentingan untuk melakukan pencegahan perkawinan apabila perkawinan itu bertentangan dengan undang-undangapabila perkawinan itu bertentangan dengan undang-undang

Kewenangan untuk mencegah perkawinan oleh UU diberi batasan tertentu Kewenangan untuk mencegah perkawinan oleh UU diberi batasan tertentu (limitatif) yaitu hanya orang-orang yang ditentukan oleh UU. Juga alasan-(limitatif) yaitu hanya orang-orang yang ditentukan oleh UU. Juga alasan-alasannya hanya boleh dengan alsan yang ditentukan.alasannya hanya boleh dengan alsan yang ditentukan.

Secara limitatif yaitu yang alasannya ditentukan oleh UU. Disini kita akan Secara limitatif yaitu yang alasannya ditentukan oleh UU. Disini kita akan melihat bahwa sistem pencegahan perkawinan adalah orang-orangnya melihat bahwa sistem pencegahan perkawinan adalah orang-orangnya dulu, baru alasan-alasannya. Kalau dalam pembatalan perkawinan dulu, baru alasan-alasannya. Kalau dalam pembatalan perkawinan sistemnya yang ditentukan adalah alasan-alasan dulu, baru orang-sistemnya yang ditentukan adalah alasan-alasan dulu, baru orang-orangnya.orangnya.

Page 20: HUKUM  KELUARGA

2020

““orang-orangnya”orang-orangnya”Siapa-siapa yang berhak melakukan untuk mencegah perkawinanSiapa-siapa yang berhak melakukan untuk mencegah perkawinan

1.1. Menurut BW adalah:Menurut BW adalah:

a.a. jaksa atau penuntut umum dalam hal bertentangan jaksa atau penuntut umum dalam hal bertentangan dengan pasal 27 dengan pasal 27 →→ mengenai asas monogamimengenai asas monogami

b. ayah-ibu dari calon tersebutb. ayah-ibu dari calon tersebut

lihat ketentuan pasal 61 KUHPerdatalihat ketentuan pasal 61 KUHPerdata masih belum dewasa dan belum memperoleh izin;masih belum dewasa dan belum memperoleh izin; telah dewasa tetapi belum mencapai umur 30 tahun;telah dewasa tetapi belum mencapai umur 30 tahun; Jika salah satu dari kedua belah pihak telah ditaruh Jika salah satu dari kedua belah pihak telah ditaruh

dibawah pengampuan.dibawah pengampuan.

c.c. wali apabila orang tua telah tidak ada.wali apabila orang tua telah tidak ada.

d.d. kakek atau nenekkakek atau nenek

e.e. suami dari perkawinan pertama yang karena perceraian suami dari perkawinan pertama yang karena perceraian belum melewati belum melewati jangka waktu 300 hari.jangka waktu 300 hari.

Page 21: HUKUM  KELUARGA

2121

2.2. Menurut UU Perkawinan No.1/1974Menurut UU Perkawinan No.1/1974a.a. Pasal 14 UU No.1/1974Pasal 14 UU No.1/1974

keluarga dalam garis keturunan keatas atau kebawah.keluarga dalam garis keturunan keatas atau kebawah.b.Pasal 15 UU No.1/1974b.Pasal 15 UU No.1/1974

istri dapat melakukan pencegahanistri dapat melakukan pencegahanc.c. Pasal 16 UU No.1/1974Pasal 16 UU No.1/1974

mengenai pejabat yang ditunjuk yaitu apabila perkawinan mengenai pejabat yang ditunjuk yaitu apabila perkawinan tersebut tidak memenuhi pasal 7,8,9,10,11 UU No.1/1974. tersebut tidak memenuhi pasal 7,8,9,10,11 UU No.1/1974. kalau seseorang sudah melakukan perkawinan 2 kali, kalau seseorang sudah melakukan perkawinan 2 kali,

maka maka untuk yang ketiga kalinya tidak boleh, kecuali masing-untuk yang ketiga kalinya tidak boleh, kecuali masing-masing agama atau kepercayaannya menentukan lain. masing agama atau kepercayaannya menentukan lain. Apabila Apabila setelah pengumuman tidak ada orang yang datang setelah pengumuman tidak ada orang yang datang untuk untuk mencegah, maka perkawinan itu boleh dilangsungkan.mencegah, maka perkawinan itu boleh dilangsungkan.

menurut BW setelah 10 hari sejak perkawinanmenurut BW setelah 10 hari sejak perkawinanmenurut UU setelah 10 hari sejak pengumuman.menurut UU setelah 10 hari sejak pengumuman.

Page 22: HUKUM  KELUARGA

2222

Apa Akibatnya?Apa Akibatnya?Akibat pencegahan perkawinan adalah:Akibat pencegahan perkawinan adalah:1.1. Pejabat catatan sipil dilarang melakukan perkawinan kecuali Pejabat catatan sipil dilarang melakukan perkawinan kecuali

apabila ada keputusan hakim yang menyatakan keputusan apabila ada keputusan hakim yang menyatakan keputusan itu dicabut (bahwa permohonan untuk mencegah itu dicabut (bahwa permohonan untuk mencegah perkawinan itu dicabut)perkawinan itu dicabut)

2.2. Apabila bandel tetap melakukan perkawinan, maka ia dapat Apabila bandel tetap melakukan perkawinan, maka ia dapat dituntut ganti rugi (Ps. 70 BW)dituntut ganti rugi (Ps. 70 BW)

Untuk melangsungkan perkawinan:Untuk melangsungkan perkawinan:- Akta kelahiran- Akta kelahiran- Izin kawin- Izin kawin- Saksi, syarat saksi- Saksi, syarat saksi syarat usiasyarat usia

sehat pikiransehat pikiranwarga negara Indonesiawarga negara Indonesia

Guna saksi:Guna saksi:a.a. untuk mencegah terjadinya kekeliruan atau kekhilafanuntuk mencegah terjadinya kekeliruan atau kekhilafanb.b. menjamin semua orang dapat/bisa melihat, menjamin semua orang dapat/bisa melihat, mempunyai suatu mempunyai suatu sifat yang terbuka.sifat yang terbuka.c.c. untuk menjamin suasana khidmatuntuk menjamin suasana khidmat

Page 23: HUKUM  KELUARGA

2323

Bagaimana kalau pelangsungan perkawinan di luar negeri?Bagaimana kalau pelangsungan perkawinan di luar negeri?

1.1. Lihat pasal 83, 84 KUHPerdataLihat pasal 83, 84 KUHPerdata

2.2. Lihat pasal 56 UU No.1/1974 tentang perkawinanLihat pasal 56 UU No.1/1974 tentang perkawinan

syarat formulanya yaitu dimana hukum perkawinan itu syarat formulanya yaitu dimana hukum perkawinan itu dilangsungkan, tetapi bagi warga negara Indonesia, yang materiil dilangsungkan, tetapi bagi warga negara Indonesia, yang materiil berarti harus hukum Indonesia (UU No.1/1974). Dalam jjangka berarti harus hukum Indonesia (UU No.1/1974). Dalam jjangka waktu 1 tahun setelah kembali ke Indonesia, maka harus waktu 1 tahun setelah kembali ke Indonesia, maka harus didaftarkan kembali dan hanya diberi waktu:didaftarkan kembali dan hanya diberi waktu:

- menurut BW= 1 bulan- menurut BW= 1 bulan

- menurut UU Perkawinan No.1/1974 yaitu pasal 52 - menurut UU Perkawinan No.1/1974 yaitu pasal 52 ayat (2)= 1 thnayat (2)= 1 thn

Pembuktian PerkawinanPembuktian Perkawinan

1.1. Di catatan sipilDi catatan sipil

akta perkawinan merupakan akta perkawinan merupakan pembuktian yang pembuktian yang sempurna yang sempurna yang merupakan satu-satunya alat bukti merupakan satu-satunya alat bukti yang tertulis. yang tertulis.

2.2. Di KUA: Surat NikahDi KUA: Surat Nikah

Page 24: HUKUM  KELUARGA

2424

““Pembatalan Perkawinan”Pembatalan Perkawinan”

““Adalah perkawinan yang sudah dilakukan Adalah perkawinan yang sudah dilakukan menurut menurut ketentuan UU adalah sah walaupun ketentuan UU adalah sah walaupun mungkin mungkin mengandung cacat tertentu. Pembatalan mengandung cacat tertentu. Pembatalan ini juga harus ini juga harus dengan surat keputusan hakim, dengan surat keputusan hakim, sistem pembatalan sistem pembatalan perkawinan adalah: alasan-perkawinan adalah: alasan-alasannya dulu ditentukan alasannya dulu ditentukan

secara limitatif oleh UU baru orang-orangnya.”secara limitatif oleh UU baru orang-orangnya.”

Pembatalan dilakukan setelah perkawinan, kalau Pembatalan dilakukan setelah perkawinan, kalau pencegahan perkawinan dilakukan sebelum pencegahan perkawinan dilakukan sebelum perkawinan. Pembatalan yang menyangkut perkawinan. Pembatalan yang menyangkut kepentingan umum dilakukan oleh jaksa, sedangkan kepentingan umum dilakukan oleh jaksa, sedangkan yang menyangkut pribadi dilakukan oleh orang-orang yang menyangkut pribadi dilakukan oleh orang-orang yang berkepentingan.yang berkepentingan.

Page 25: HUKUM  KELUARGA

2525

Alasan-alasannya:Alasan-alasannya:1.1. BigamiBigami

Yang dapat menuntut adalah yang terikat pada Yang dapat menuntut adalah yang terikat pada perkawinan yang pertama atau sebaliknya keluarga perkawinan yang pertama atau sebaliknya keluarga yang sedarah dalam garis lurus ke atas dari orang-yang sedarah dalam garis lurus ke atas dari orang-orang yang berkepentingan (lihat pasal 93 BW) yang orang yang berkepentingan (lihat pasal 93 BW) yang berhak melakukan pembatalan adalah jaksa.berhak melakukan pembatalan adalah jaksa.

2.2. Tidak ada persetujuan bebas, maksudnya pasal 6 ayat Tidak ada persetujuan bebas, maksudnya pasal 6 ayat (1) UU Perkawinan UU No.1/1974 tidak terpenuhi.(1) UU Perkawinan UU No.1/1974 tidak terpenuhi.pasal 28 BW pasal 28 BW “mengenai asas-asas perkawinan “mengenai asas-asas perkawinan menghendaki menghendaki adanya kebebasan”adanya kebebasan”

3.3. Adanya ketidakcakapan memberi izinAdanya ketidakcakapan memberi izin4.4. Syarat usia belum terpenuhiSyarat usia belum terpenuhi5.5. Adanya hubungan kekeluargaan (pelanggaran Adanya hubungan kekeluargaan (pelanggaran

terhadap pasal 8 UU No.1/1974). Adanya larangan-terhadap pasal 8 UU No.1/1974). Adanya larangan-larangan perkawinan (lihat pasal 32 BW)larangan perkawinan (lihat pasal 32 BW)

6.6. Lihat pasal 92, 94, 40, 70 KUHPerdataLihat pasal 92, 94, 40, 70 KUHPerdata