Hukum Islam Muamalah
-
Upload
nugrohoagus -
Category
Documents
-
view
54 -
download
4
description
Transcript of Hukum Islam Muamalah
HUKUM ISLAM TENTANG MUAMALAH
DISUSUN OLEH :1. ANANDA RIFKI B.S2. LUTHFI HANIFAH3. M. SAIFUL AZIZ4. M. ABDUL KHOLIK5. WAHYU BUDHI UTAMI6. MALIK KURNIA P.P
ASAS TRANSAKSI EKONOMI
KERJA SAMA EKONOMI DALAM ISLAM
CONTOH TRANSAKSI EKONOMI DALAM ISLAM
MENERAPKAN TRANSAKSI EKONOMI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
PENGERTIAN MUAMALAH
PENGERTIAN MUAMALAH
Menurut bahasa, muamalah
berasal dari kata aamala, yuamilu,
muamlat : yang berarti perlakuan
atau tindakan tergadap orang lain.
Pengertian Muamalah dapat dibagi
2 macam yaitu:
1. Pengertian Muamalah dalam arti luas :
Aturan-aturan (hukum) Allah untuk mengatur
manusia dalam kaitanya dengan urusan
duniawi.
2. Pengertian Muamalah dalam arti sempit :
Aturan-aturan Allah yang wajib ditaati yang
mengatur hubungan manusia dengan manusia
dalam memperoleh harta bendaHOME
TRANSAKSI EKONOMI
Ekonomi adalah sesuatu yang berkaitan
dengan cita-cita dan usaha manusia
untuk meraih kemakmuran. Sedangkan
asas transaksi ekonomi sendiri yaitu :
suatu transaksi yang dilakukan oleh
seorang muslim oleh pihak lain
berdasarkan kaidah-kaidah agama Islam.
PRINSIP DASAR (ASAS-ASAS) EKONOMI
1. Setiap transaksi pada dasarnya mengikat orang (pihak) yang melakukan transaksi. Misalnya memperdagangkan barang haram, bisa dilihat ( Q.S Al- Maa’idah (5) ayat 11).
2. Syarat-syarat transaksi dirancang secara bebas tetapi penuh dengan tanggung jawab, tidak menyimpang hukum syarak.
3. Transaksi dilakukan secara suka rela ( Q.S Annisa’ (4) ayat 29).
4. Islam mewajibkan agar setiap
transaksi dilandasi dengan niat
yang baik dan iklas karena Allah
SWT.
5. Adab/ kebiasaan yang tidak
menyimpang dari syarak boleh
digunakan untuk menentukan
batas atau kriteria-kriteria dalam
transaksi.
HOME
CONTOH TRANSAKSI EKONOMI
1. JUAL BELI
2. SIMPAN PINJAM
3. SEWA-MENYEWA
NEXT
1. JUAL BELI
a. Hukum Dasar Jual Beli
Menurut istilah hukum Syarak, jual beli
adalah penukaran harta (dalam arti luas)
atas dasasr saling rela tukar-menukar. Jual
beli hukumnya adalah Mubah. Artinya Hal
tersebut diperbolehkan selama itu
didaasari suka sama suka. Perhatikan
firman Allah sbg berikut :
Artinya: Allah menghalalkan
jual beli dan mengharammkan riba...
(Q.S. Al-Baqarah ayat (275)).
NEXT
b. RukunDan Syarat Jual Beli
=> Ketentuan-ketentuan dalam jual beli, yang
harus dipenuhi agar jual belinya sah menurut
syarak (hukum Islam).
*. RUKUN JUAL BELI
*SYARAT JUAL BELI
NEXT
* RUKUN JUAL BELI
• A. Penjual ( Pihak yag dikenai tuntutan untuk menjual).• B. Pembeli (pihak yang
menhendaki memiliki sesuatu dengan membelinya).• C. Benda atu barang sesuatu (yang
menjadi objek transaksi).• D. Ada akad jual-beli (serah
terima antara penjual dan pembeli).
BACK
* SYARAT JUAL BELI
Syarat jual beli dibagi menjadi 3 yaitu :
1. Sryarat Bagi Penjual Dan Pembeli
Diantaranya : 1. Berakal sehat
2. Baligh
3. Kehendak sendiri
4. Tidak Mubazir
2. Syarat Barang Yang diperjualbelikan
Ada 5 yaitu sebagai berikut :
1. Barang yang diperjualbelikan halal.
2. Barang ada manfaatnya.
3. Barang itu ada ditempat, dan
tersedia ditempat lain.
4. Barang milik sipenjual (milik sendiri).
5. Barang diketahui dengan jelas asal-
usulnya.
3. Syarat Akad Jual Beli
1. Ada kesesuaian antara ijab dan
kabul.
2. Jelas maksudnya sehingga
dapat dipahami.
BACK
JUAL BELI
c. Khiyar
* Hak memilih bagi sipenjual maupun
sipembeli untuk meneruskan jualbelinya atau
membatalkan karena ada sesuatu hal. Khiyar
dibedakan menjadi 3 macam yaitu :
NEXT
3 MACAM KHIYAR :
1. Khiyar Majelis2. Khiyar Syarat3. Khiyar ‘aib
BACK
JUAL BELI
d. Macam-macam Jual Beli
1. Jual beli dilihat dari sifatnya.
2. Jual beli dilihat dari segi Harganya.
3. Simpan Pinjam
KERJA SAMA EKONOMI DALAM ISLAM
1. Syarikat
Islam mengajarkan umatnya untuk tolong menolong
(ta’awun), misalnya berbentuk kerja sama.
Syarikat dapat dibagi 2 yaitu :
Syarikat Harta artinya akad dari dua orang atau lebih
untuk bekerja sama di bidang permodalan dengan tujuan
bisnis dengan cara membagi untung dan rugi sesuai
dengan perjanjian.
Syarikat Kerja adalah kerja sama antara dua
orang atau lebih untuk
melakukan usaha yang hasilnya dibagi menurut
perjanjian.
Manfaat syarikat kerja adalah sebagai sarana
atau cara yang baik untuk kemajuan dan
kemakmuran bersama.
Selanjutnya, ada beberapa bentuk syarikat, antara lain
mudarabah atau qirad, musaqah, muzaraah dan
mukhabarah.
Mudarabah atau qirad
Mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara dua
pihak, di mana pihak pertama menyediakan seluruh modal
(shahibul mal), sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola
atau pengusaha (mudharib).
Musaqah
Musaqah adalah kerjasama antara pemilik kebun dan
petani di mana sang pemilik kebun menyerahkan kepada
petani agar dipelihara dan hasil panennya nanti akan dibagi
dua menurut prosentase yang ditentukan pada waktu akad.
Muzaraah dan Mukhabarah
Muzara’ah adalah kerja sama dalam bidang pertanian
antara pemilik lahan dan petani penggarap di mana benih
tanamannya berasal dari petani. Sementera Mukhabarah
ialah kerja sama dalam bidang pertanian antara pemilik
lahan dan petani penggarap di mana benih tanamannya
berasal dari pemilik lahan.
2. Perbankan
Perbankan mempunyai peranan penting dalam
memajukan kegiatan ekonomi suatu Negara yang sedang
berkembang, seperti Indonesia.
Kebutuhan umat terhadap bank yang berdasarkan
syariat Islam dapat dilihat dari dua kepentingan sebagai
berikut.
a) Kepentingan ibadah, yaitu melaksanakan perintah
Allah swt. Dan menjauhi segala larangan-Nya. Hal ini
menyangkut riba karena Islam sangat melarangnya.
b) Kepentingan muamalah, yaitu melaksanakan
kegiatan usaha untuk meningkatkan taraf hidup
masyarakat. Hal ini menyangkut potensi dana dan
peran umat islam dalam penggunaan dana untuk
kegiatan usaha.
HOME
MENERAPKAN TRANSAKSI EKONOMI
(KEHIDUPAN MASYARAKAT)
transaksi ekonomi yaitu perjanjian/akad dalam bidang ekonomi,
contohnya: jual beli, sewa-menyewa, dan kerja sama usaha di bidang
perdagangan maupundi bidang pertanian. Pada masa sekarang ini
banyak umat Islam menerapkan sistem perekonomian yang berbasis
nilai-nilai dan prinsip syariah(Islamic economic system)untuk dapat
diterapkan pada setiap aspek kehidupan bisnis dan transaksi ekonomi
umat.Realita hidup menunjukkan banyak orang yang punya
modal tetapi tidak dapat menjalankan modalnya. Juga banyak orang
yang memiliki kecakapan(skill)tetapi tidak memiliki modal.
Denganpenerapan sistern perekonomian berbasis syariah diharapkan
HOME
2. SIMPAN PINJAM
Pinjam-meminjam menurut hukum
Islam adalh sebagai berikut :
1. Orang yang meminjam maupun yang
peminjam harus baligh dan berakal sehat.
2. Barang yang diutangkan harus sah
milik yang meminjamkan.
3. SEWA-MENYEWA
a. Sewa-menyewa dalam bahasa arab
diistilahkan dengan al-ijarah. Menurut
hukum Islam sewa-menyewa diartikan
sebagai : Mengambil manfaat dari
suatu benda. Didalam istilah hukum
Islam orang yang mneyewakan disebut
mu’ajjir sedangkan orang yang
menyewa disebut musta’jir.
b. Syarat sewa-menyewa Yang menyewakan dan yang menyewa telah baligh,
berakal sehat dan sama-sama ridla
Barang/sesuatu yang disewakan itu mempunyai faedah
yang berharga, faedahnya dapat dinikmati oleh yang
menyewa dan kadar nya jelas itu misalnya: Rumah
disewa 1 tahun, Taksi disewa dari yogya sampai solo 1
hari, atau seorang pekerja disewa mengerjakan
membuat pintu besi ukuran sekian meter
Harga sewanya dan keadaannya jelas, misalnya: Rumah
Rp. 100.000,- sebulan, dibayar tunai atau angsuran
Yang menyewakan adalah pemilik barang sewa, walinya/orang
yang menerima wasiat (washiy) untuk bertindak sebagai wali
Ada kerelaan kedua belah pihak yang menyewa kan dan
penyewa yang digambarkan paa adanya ijab Kabul
Yang disewakan ditentukan barang atau sifat-sifatnya
Manfaat yang dimaksud bukan hal yang dilarang syara’
Berapa lama waktu menikmati manfaat barang sewa harus jelas
Harga sewa yang harus dibayar bila berupa uang ditentukan
berapa besarnya
Tidak mengambil manfaat bagi diri orang yang disewa, tidak
menyewakan diri untuk perbuatan ketaatan sebab manfaat dari
ketaatan tersebut adalah untuk dirinya
c. Rukun Sewa-menyewaMu’jir dan mus’tajir yaitu orang yang melakukan akad sewa
menyewa atau upah mengupah dalam hal upah mengupah.
Mus’tajir adlah orang yang memberi upah untuk melakukan
sesuatu , sedangkan Musta’jir adalah orang yang menyewa
sesuatu. Disyaratkan kepada mu’jir dan mus’tajir adalah orang
yang baliqh,berakal,cakap melakukan tasharrup (mengendlikan
harta),dan saling meridhoi.
Ujrah (upah/harga sewa ), disyratkan diketahui jumlahnya oleh
kedua belah pihak, baik dalam sewa menyewa ataupun upah
mengupah barang yang disewakan atau sesuatu yang
dikerjakan.